3. Tujuan Pendidikan HAM
Memberikan pengertian dan wawasan kepada
seluruh masyarakat tentang arti pentingnya
memahami hak-hak dan kewajiban setiap
warga negara terhadap hak asasi manusia.
4. Unsur-Unsur Pendidikan HAM
1. Keluarga
Dalam keluarga bisa ditanamkan nilai-nilai
bertanggung jawab, menghargai orang
lain,
dan
bersopan
santun.
Tentunya, pengenalan Hak Asasi manusia
pada keluarga dilakukan kepada anak-anak
dan remaja yang diberikan oleh kedua orang
tua
mereka
melalui
pendekatan
kekeluargaan.
5. Unsur-Unsur Pendidikan HAM
2. Sekolah
=> Sekolah mengajarkan HAM pada taraf teori
aplikatif. Artinya, tidak hanya teori-teori
perkembangan, pengertian HAM, tetapi
didukung oleh data atau contoh-contoh
pelanggaran HAM.
3. Lingkungan atau masyarakat
Bagian yang tak terpisahkan dari mata rantai
pendidikan. Anak belajar dengan orang
tua, sekolah, dan akhirnya kembali kepada
6. Unsur-Unsur Pendidikan HAM
4. Pemerintah
Pemerintah mempunyai tanggung jawab
menjaga.
Kementerian
Pendidikan
Nasional, dalam hal ini, sudah seyogyanya
merumuskan pendidikan berbasis HAM
untuk diajarkan di sekolah-sekolah atau
lembaga pendidikan lain. Sebagai bekal
pengenalan HAM secara teoretis sejak dini.
7. Pengertian
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah kekuasaan
atau kewenangan yang dimiliki oleh
manusia, bukan diberikan kepadanya oleh
masyarakat, bukan berdasarkan hokum positif
(hukum-hukum yang berlaku), melainkan
berdasarkat martabatnya sebagai manusia.
(Frans Magnis Suseno -1987)
8. Pengertian
Hak Asasi Manusia atau HAM bisa diartikan
sebagai kehidupan yang selaras, serasi, dan
seimbang bertumpu kepada nilai dan budaya
nusantara.
(UUD 1945dan Pancasila)
10. Hak Asasi Manusia bersifat universal atau
umum. Dasar-dasar HAM telah tercantum
dalam UUD 1945 seperti pada pasal 27 ayat
1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat
1, dan pasal 31 ayat 1.
11. Macam-macam HAM
1. Hak Asasi Pribadi, meliputi:
• Hak mengemukakan pendapat;
• Hak memeluk agama;
• Hak untuk berorganisasi atau berserikat;
• Hak untuk beribadah.
12. Macam-macam HAM
2. Hak Asasi Ekonomi (Property Right), meliputi:
• Hak memiliki sesuatu;
• Hak membeli dan menjual;
• Hak memilih dan memiliki pekerjaan.
13. Macam-macam HAM
3. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama
dalam keadilan hukum dan pemerintahan
(Right of Legal Equality), meliputi:
• Hak persamaan hukum;
• Hak asas praduga tak bersalah;
• Hak untuk diakui sebagai Warga Negara
Indonesia;
• Hak untuk ikut dalam pemilihan umum;
14. Macam-macam HAM
4. Hak Asasi Politik (Political Right), meliputi:
• Hak mendirikan partai politik;
• Hak untuk dipilih dan memilih dalam
pemilihan umum;
• Hak utuk diakui sebagai Warga Negara
Indonesia.
15. Macam-macam HAM
5. Hak Asasi Sosial dan Budaya (Social and
Cultural Right), meliputi:
• Hak untuk memperoleh pendidikan;
• Hak untuk mendapatkan jaminan kesehatan;
• Hak untuk mengembangkan kebudayaan.
16. Macam-macam HAM
5. Hak Asasi Sosial dan Budaya (Social and
Cultural Right), meliputi:
• Hak untuk memperoleh pendidikan;
• Hak untuk mendapatkan jaminan kesehatan;
• Hak untuk mengembangkan kebudayaan.
17. Macam-macam HAM
6. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata
cara peradilan dan perlindungan hukum
(Procedural Right), maliputi:
• Hak untuk mendapatkan perlakuan yang
wajar
dalam
penggeledahan, penyelidikan, penangkapan,
peradilan, dan pembelaan hukum.
18. Ciri-Ciri Hak Asasi Manusia di Indonesia
1. Bersifat Hakiki
HAM sudah ada sejak manusia dilahirkan.
2. Bersifat Universal
HAM berlaku umum untuk siapa saja, kapan
saja, dan di mana saja. Hak asasi manusia
tidak
memandang
jenis
kelamin, ras, agama, suku, negara, dan
pandangan politik.
19. Ciri-Ciri Hak Asasi Manusia di Indonesia
3. Kepemilikannya Bersifat Kodrati dan Spiritual
HAM dipandang sebagai kodrat manusia yang
diberikan oleh Tuhan sejak manusia
dilahirkan, oleh karena itu hak-hak asasi itu
dipanang sebagai karunia pemberian Sang
Pencipta.
4. Bersifat Supralegal
hak-hak asasi tidak pernah boleh dan tidak
pernah bisa dilanggar, dibatasi dan
ditiadakan/dihapus oleh pihak mana pun
20. Contoh Pelanggaran Hak Asasi Manusia di
Indonesia
1. Peristiwa Tanjung Priok
2. Penculikan Aktifis 1998
3. Penembakan Mahasiswa Triksakti
4. Kerusuhan Timor-Timor Setelah Jajak
Pendapat
5. Peristiwa Abepura, Papua
21.
22. Pendidikan seumur hidup bersifat holistik. Yang
artinya lebih mengarah kepada pengutuhan
atau penyempurnaan.
23. Pendidikan sepanjang hayat merumuskan
bahwa proses pendidikan merupakan suatu
proses Continue yang bermula sejak
seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia.
24. Dasar-Dasar Pendidikan Sepanjang Hayat
1. Menurut GBHN 1978
Pendidikan berlangsung seumur hidup dan
dilaksanakan di dalam lingkungan rumah
tangga, sekolah, dan masyarakat sehingga
pendidikan seumur hidup merupakan
tanggung jawab keluarga, masyarakat dan
pemerintah.
25. Dasar-Dasar Pendidikan Sepanjang Hayat
2. Secara Yuridis Formal
Secara yuridis formal konsepsi pendidikan
seumur hidup dituangkan dalam Tap MPR No.
IV/MPR/1973 jo Tap MPR No. IV/MPR/1978 .
26. Pendidikan Sepanjang Hayat Dalam Berbagai
Perspektif
1. Tinjauan Ideologis
Mendapatkan pendidikan seumur hidup
untuk peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan hidup.
2. Tinjauan Ekonomis
Memungkinkan
seseorang
untuk
meningkatkan produktifitasnya, memelihara
sumber-sumber yang dimilikinya, dan
27. Pendidikan Sepanjang Hayat Dalam Berbagai
Perspektif
3. Tinjauan Sosiologis
Solusi
untuk
memecahkan
masalah
pendidikan.
4. Tinjauan Filosofis
Pendidikan seumur hidup secara filosofi akan
memberikan
dasar
bagi
kehidupan
berbangsa dan bernegara.
28. Pendidikan Sepanjang Hayat Dalam Berbagai
Perspektif
5. Tinjauan Teknologis
Dengan teknologi maka pendidikan seumur
hidup akan semakin mudah. Begitu pula
sebaliknya.
6. Tinjauan Psikologis
Pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai
pelayanan untuk membantu pengembangan
personal sepanjang hidup .
30. Kesimpulan untuk PSH
Pendidikan sepanjang hayat merupakan sebuah
konsep yang memberikan pemahaman
kepada setiap orang agar terus belajar dalam
perjalanan hidupnya, belajar sepanjang hayat
tidak mengenal usia, serta ruang dan waktu.
32. Latar Belakang Dilahirkannya Pendidikan Untuk
Semua
1. Beban utang
2. Kemunduran ekonomi
3. Pertumbuhan penduduk yang cepat
4. Banyaknya tindakan kriminal
5. Kerusakan lingkungan
►
Masalah-masalah ini telah menyebabkan
kemunduran besar dalam pendidikan dasar pada
1980-an di banyak negara sedang berkembang.
33. Akhirnya pada tanggal 5-9 Maret 1990 di
Jomtien, Thailand, 115 negara dan 150
oragnisasi saling bertemu dan
mengadakan Konferensi Dunia membahas
Education for All (EFA) atau Pendidikan Untuk
Semua (PUS).
34. Dalam rangka mewujudkan tujuan
tersebut, perlu koalisi yang luas dari
pemerintah nasional, masyarakat sipil
kelompok, dan lembaga pembangunan
seperti UNESCO dan Bank Dunia. Mereka
berkomitmen untuk mencapai enam tujuan
pendidikan yaitu:
Please wait
………………………………..
35. 6 Tujuan Pendidikan UNESCO
1. Memperluas dan meningkatkan perawatan
anak usia dini yang komprehensif dan
pendidikan, terutama bagi yang paling rentan
dan anak-anak yang kurang beruntung.
2. Memastikan bahwa pada 2015 semua
anak, khususnya anak perempuan, yang
dalam keadaan sulit, dan mereka yang
termasuk etnik minoritas, memiliki akses
lengkap dan bebas ke wajib pendidikan dasar
yang berkualitas baik.
36. 6 Tujuan Pendidikan UNESCO
3. Memastikan bahwa kebutuhan belajar semua
pemuda dan dewasa dipenuhi melalui akses
yang adil untuk pembelajaran yang tepat dan
program ketrampilan hidup.
4. Mencapai
50%
peningkatan
dalam
keaksaraan orang dewasa pada tahun
2015, khususnya bagi perempuan, dan akses
ke pendidikan dasar dan pendidikan
berkelanjutan bagi semua orang dewasa
37. 6 Tujuan Pendidikan UNESCO
5. Menghilangkan perbedaan gender pada
pendidikan dasar dan menengah, dan
mencapai
kesetaraan
gender
dalam
pendidikan.
6. Meningkatkan
semua
aspek
kualitas
pendidikan dan menjamin keunggulan semua
sehingga
diakui
dan
diukur
hasil
pembelajaran
yang
dicapai
oleh
semua,
khususnya
dalam
38. Pendidikan Untuk Semua di Indonesia
Pendidikan Untuk Semua di Indonesia masih
mempunyai beberapa masalah, antara lain:
1. Anak yang putus sekolah diperkirakan masih
ada dua juta anak.
2. Kualifikasi guru yang masih kurang.
3. Metode pengajaran yang tidak efektif. Yaitu
masih berorientasi kepada guru dan anak
didik tidak diberi kesempatan memahami
sendiri.
39. 4. Manajemen sekolah yang buruk.
5. Kurangnya keterlibatan masyarakat.
6. Kurangnya akses pengembangan dan
pembelajaran usia dini bagi sebagian besar
anak usia 3 sampai 6 tahun terutama anakanak yang tinggal di pedalaman dan
pedesaan.
7. Alokasi anggaran dari pemerintah daerah dan
pusat yang tidak memadai.
8. Biaya pendidikan yang tinggi.
40. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Untuk
Semua, pemerintah Indonesia dibantu oleh
UNICEF dan UNESCO melakukan kegiatankegiatan antara lain:
1. Sistem Informasi Pendidikan Berbasis
Masyarakat.
2. Program Wajib Belajar 12 tahun .
3. Program Menciptakan Masyarakat Peduli
Pendidikan Anak .
41. Kesimpulan Untuk PUS
Pendidikan untuk semua bertujuan untuk
memberikan pendidikan yang bermutu
kepada masyarakat agar tercipta masyarakat
yang memiliki kemampuan di bidang tertentu
dan tercipta masyarat yang bisa mengikuti
perkembangan zaman yang terus mengalami
perubahan.