SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 28
Descargar para leer sin conexión
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk
hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan
kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan
seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka
bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup
sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk
keperluan pertanian dan lain sebagainya.
Dewasa ini, air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius.
Untuk mendapat air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang
yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari
berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas, sumberdaya air telah
mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak mampu
memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.

1
Dari hari ke hari bila diperhatikan, makin banyak berita-berita mengenai
pencemaran air. Pencemaran air ini terjadi dimana-mana. Di Teluk Jakarta terjadi
pencemaran yang sangat merugikan bagi petambak. Tidak saja udang dan bandeng
yang mati, tapi kerang hijaupun turut mati pula, beberapa jenis spesies ikan telah
hilang. Secara kimiawi, pencemaran yang terjadi di Teluk Jakarta tersebut telah
sangat parah. Indikasinya populasi kerang hijau berkembang lebih cepat dan semakin
banyak, padahal hewan ini merupakan indicator pecemar. Kadar logam antara lain
seng, tembaga dan timbal telah mencapai ambang batas normal. Kondisi ini sangat
berbahaya, karena logam berat dapat diserap oleh manusia atau hewan yang
memakannya dan akan terjadi akumulas (Republika, 17/02/03). Di Waduk Saguling
juga terjadi pencemaran logam berat (merkuri) dan kadar H2SO4 yang tinggi,
sehingga pencemaran ini sangat mempengaruhi ekonomi masyarakat sekitar, ribuan
petani ikan mas jaring terapung di kawasan ini terancam gulung tikar karena produksi
ikan turun terus (Pikiran Rakyat, 08/06/03). Selain itu, penggunaan pestisida yang
berlebihan dan berlangsung lama, juga akan mengakibatkan pencemaran air.
Sebagai contoh, hal ini terjadi di NTB yang terjadi pencemaran karena dampak
pestisida dan limbah bakteri e-coli. Petani menggunakan pestisida di sekitar mata air
Lingsar dan Ranget (Bali Post, 14/8/03). Krisis air juga terjadi di hampir semua
wilayah P. Jawa dan sebagian Sumatera, terutama kota-kota besar baik akibat
pencemaran limbah cair industri, rumah tangga ataupun pertanian. Selain merosotnya
kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi

2
dari berkurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di
hulu serta perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. Menyusutnya pasokan air
pada beberapa sungai besar di Kalimantan menjadi fenomena yang mengerikan,
sungai-sungai tersebut mengalami pendangkalan akibat minimnya air pada saat
kemarau serta ditambah erosi dan sedimentasi. Pendangkalan di S. Mahakam
misalnya meningkat 300% selama kurun waktu 10 tahun terakhir (Air Kita Diracuni,
2004).

B. Tujuan
Agar mahasiswa dan pembaca lainnya lebih mengetahui tentang Penyediaan Air
Bersih

C. Manfaat
Penulisan ini kiranya dapat bermanfaat dalam memberikan informasi tentang
Penyediaan Air Bersih terutama bagi kita semua yang sangat membutuhkan air yang
aman, bersih dan sehat.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengambilan Sample Air
1. Mengalbil Sampel Air

Posted in Kuliah, Metodologi Penelitian Tanah, tagged cara pengambilan
sampel air, pengambilan sampel air, sampel air di lapangan on April 15, 2011 |
Leave a Comment »

4
Sebuah kunci untuk praktek di laboratorium secara sukses ialah pengambilan
sampel secara tepat, serta penanganan dan penyimpanan sampel yang diambil.
Umumnya, prosedur sampling (khususnya sampel air) haruslah memastikan:

Sampel yang diambil dapat mewakili sumber daya air yang bersangkutan.
Terhindar dari kontaminasi sekunder.
Sifat kimia dan fisik sampel air dipertahankan sampai pada proses analisa.

2. Pengujian Sampling Air

Pengamatan Umum: Suhu, pH, Oksigen terlarut, Biologi Oxygen, Demand,
Karbon Dioksida, Fosfat, Nitrat, Kekeruhan, Bakteri Coliform.

3. Pengamatan Umum
Informasi berikut harus dicatat pada saat melakukan tes sampel air:
Nama dan lokasi, aliran sungai, danau, atau kolam yang diuji.
Lintang dan bujur dari lokasi sumber air.
Tanggal dan waktu pengambilan sampel air.
Kondisi cuaca pada saat itu dan, jika dibutuhkan, kondisi cuaca yang
terbatu (sebagai contoh sehari setelah badai hujan besar).
Kondisi aliran sungai, danau, atau kolam. Sebagai contoh, apakah itu
tampak tercemar dengan berbagai kotoran atau bahan? Apakah ada ikan

5
atau tanaman di dalam air? Apakah ada banyak alga yang tumbuh di
dalamnya?
Warna dan bau air
Hal-hal lain yang menurut mungkin menarik atau penting

4. Lokasi pengambilan sampling

Sampling poin atau tempat pengambilan sample harus dipilih sedemikian
rupa sehingga sampel yang diambil mewakili sumber yang berbeda dari mana air
diperoleh, bukan dari sumber air

yang digunakan oleh masyarakat.

Sampling ini harus termasuk tempat yang menghasilkan sampel serta mewakili
kondisi di sumber yang paling kurang baik atau tempat-tempat dalam sistem
pasokan, khususnya titik kemungkinan kontaminasi seperti sumber terlindungi,
loop, reservoir, zona tekanan rendah dll .

5. Teknik sampling

Agar hasil pengambilan air menjadi bernilai, maka diperlukan teknik
sampling yang tepat, analisis yang cermat di laboratorium dan interpretasi hasil
yang berkualitas.

6
Langkah 1: Persiapan wadah sampel untuk pengambilan sampel.

Wadah ini tidak boleh mengandung salah satu senyawa yang sama dengan
sampel yang akan dianalisa. Pengambilan sampel bahan botol harus sesuai untuk
pengambilan sampel air tanpa mempengaruhi senyawa tersebut.

Material
Sample bottle: 250 mL atau 500 mL
Cooler
Labels
Permanent marker
Dalam pengambilan sample, botol yang paling cocok untuk digunakan adalah yang
terbuat dari polietilena atau gelas dan dapat memuat satu liter.

Langkah 2: Prosedur pengambilan sampel.

Hal ini harus ketat, memastikan bahwa sampel yang dikumpulkan ialah sample
yang representatif dan diusahakan tidak ada botol sampel terkontaminasi oleh
kolektor. Ini bukanlah hal yang sepele ketika mengumpulkan sampel dengan senyawa
7
tingkat rendah seperti fosfor. Tergantung pada senyawa yang akan dianalisis,
pengawet yang mungkin diperlukan.

Langkah 3: Pengangkutan ke laboratorium untuk analisis.

Hal ini perlu dilakukan dengan kondisi yang sesuai, biasanya pada pendingin
gelap dengan bungkus es.

Langkah 4: Pengolahan sampel air.

Sampel harus disaring sebelum pengujian. Dalam beberapa kasus, langkah
penyaringan harus segera dilakukan di lapangan setelah sampel telah dikumpulkan.
Analisis sampel perlu dilakukan sesuai dengan protokol yang tidak memasukkan
kontaminan atau membahayakan sampel. Setelah pengolahan yang sesuai, sampel
tersebut siap untuk dianalisis.

Langkah 5: Analisis.

Langkah kelima ini juga dapat menimbulkan masalah. Laboratorium harus
memiliki pengendalian mutu/prosedur jaminan di tempat sehingga nilai-nilai analisis
tidak diragukan.

8
Langkah 6: Interpretasi.

Lembaga atau individu pengamat sample tersebut perlu untuk meninjau
kembali dengan baik angka dan mengira-iranya. Karena timbulnya kesalahan
kemungkinan tetap ada baik satu atau dua langkah dalam urutan, angka akan
memberikan keterangan.

B. PENGERTIAN PAB
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/menkes/sk/xi/2002

tentang

Persyaratan

Kesehatan

Lingkungan

Kerja

Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan
kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
dapat diminum apabila dimasak.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, didapat beberapa
pengertian mengenai :
1. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku
adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah

9
dan/atau air hujan yangmemenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk
airminum.
2. Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
3. Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja
manusia dari lingkungan permukiman.
4. Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan
produktif.
5. Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disebut SPAM merupakan satu
kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum.

C. KONSEP-KONSEP HIDROLOGIS
Hidrologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang kehadiran dan gerakan
air di alam. Studi hidrologi meliputi berbagai bentuk air serta menyangkut perubahanperubahannya, antara lain dalam keadaan cair, padat, gas, dalam atmosfer, di atas dan
di bawah permukaan tanah, distribusinya, penyebarannya, gerakannya dan lain
sebagainya. Secara meteorologis, air merupakan unsur pokok paling penting dalam
atmofer bumi. Air terdapat sampai pada ketinggian 12.000 hingga 14.000 meter,

10
dalam jumlah yang kisarannya mulai dari nol di atas beberapa gunung serta gurun
sampai empat persen di atas samudera dan laut. Bila seluruh uap air berkondensasi
(atau mengembun) menjadi cairan, maka seluruh permukaan bumi akan tertutup
dengan curah hujan kira-kira sebanyak 2,5 cm.

D. SUMBER-SUMBER AIR
Berdasarkan petunjuk Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu (P3KT)
Propinsi Jawa Timur tahap ke II perihal Pedoman Perencanaan dan Desain Teknis
Sektor Air Bersih yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
PEMDA Tk. I Jawa Timur disebutkan bahwa sumber air baku yang perlu diolah
terlebih dahulu adalah:
1.

Mata air
Yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah. Debitnya sulit

untuk diduga, kecuali jika dilakukan penelitian dalam jangka beberapa lama.
Sumber air semacam ini yang terbesar di Jawa Timur terdapat di daerah
Umbulan - Pasuruan yang berhulu di Gunung Bromo.
2. Sumur dangkal (shallow wells)
Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun pengeboran yang kedalamannya
kurang dari 40 meter.

11
3. Sumur dalam (deep wells)
Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun pengeboran yang kedalamannya
lebih dari 40 meter.
4. Sungai
Yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu di daerah
pegunungan/tinggi sampai bermuara di laut/danau. Secara umum air baku yang
didapat dari sungai harus diolah terlebih dahulu, karena kemungkinan untuk
tercemar polutan sangat besar.
5. Danau dan Penampung Air (lake and reservoir)
Yaitu unit penampung air dalam jumlah tertentu yang airnya berasal dari
aliran sungai maupun tampungan dari air hujan.
Sumber air untuk penyediaan system air minum berdasarkan kualitasnya (Anonim,
1987), dapat dibedakan atas :
a. Sumber yang bebas dari pengotoran (Pollution).
b. Sumber yang mengalami pemurniaan alamiah (Natural Purification).
c. Sumber yang mendapatkan proteksi dengan pengolahan buatan (Artificial
Treatment).

12
Sumber-sumber air yang ada dapat dimanfaatkan untuk keperluan air minum
adalah (Budi D. Sinulingga,, Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal, 1999)
1. Air hujan
Biasanya sebelum jatuh ke permukaan bumi akan mengalami pencemaran
sehingga tidak memenuhi syarat apabila langsung diminum.
2. Air permukaan tanah (surface water)
Yaitu rawa, sungai, danau yang tidak dapat diminum sebelum melalui
pengolahan karena mudah tercemar. Untuk mengetahui potensi air yang
berada di sungai, waduk, danau secara pasti diperlukan data primer disamping
data sekunder yang berkaitan dengan hidrologi, yang diantaranya meliputi :
a. Data Primer
Air permukaan dan yang berkaitan dikumpulkan secara in-situ, yakni dari
suatu kegiatan survey lapangan berupa : penelusuran sungai-sungai,
tempat-tempat penampungan air, seperti waduk, danau, dan atau empang.
b. Data Sekunder
Air permukaan dan yang berkaitan dikumpulkan dari berbagai sumber,
antara lain meliputi : peta topografi, data klimatologi, data hasil
permukaan muka air, dan debit.
3. Air dalam tanah (ground water)
Yang terdiri dari air sumur dangkal dan air sumur dalam. Air sumur dangkal
dianggap belum memenuhi syarat untuk diminum karena mudah tercemar. Di

13
lain pihak sumur dalam yang sudah mengalami perjalanan panjang adalah air
yang jauh lebih murni, dan pada umumnya dapat langsung diminum, namun
memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kualitasnya.
Keburukan dari pemakaian sumur dalam ini adalah apabila diambil terlalu
banyak akan menimbulkan intrusi air asin dan air laut yang membuat sumber
air jadi asin, biasanya daerah-daerah sekitar pantai.
Untuk mengetahui potensi air tanah secara pasti diperlukan data primer
disamping data sekunder yang diantaranya :
a.

Data Primer
Air bawah tanah dan yang berkaitan dikumpulkan secara in-situ yakni

dari suatu kegiatan surve lapangan berupa : evaluasi hidrogeologi, dan
hidrologi meliputi : sumur gali, mata air, dan fasilitas lain yang serupa.
b. Data Sekunder
Air bawah tanah dan yang bekaitan dikumpulakan dari berbagai sumber
antara lain meliputi : Peta topografi, data hasil kegiatan pemboran, data hasil
pengukuran geofisika, data hasil pengukuran geofisika, data fisik air kimia
bawah tanah, data hidroklimatologi, data hidrologi berupa aliran sungai dan
aliran permukaan lainnya,data jenis tanah dan tanaman penutup, data
penggunaan air bawah tanah.

14
4. Mata air (spring water)
Sumber air untuk penyediaan air minum berdasarkan kualitasnya dapat
dibedakan atas :
a. Sumber yang bebas dari pengotoran (pollution)
b. Sumber yang mengalami pemurniaan alamiah (natural purification)
c. Sumber yang mendapatkan proteksi dengan pengolahan buatan (artificial
treatment)

E. AIR DAN KESEHATAN
6 Manfaat Air Untuk Kesehatan
Air memiliki porsi 60% dari keseluruhan tubuh kita, dan sangat penting bagi
semua sel dalam tubuh. Jadi, tak mengejutkan saat sebuah penelitian di British
Psychological Society Annual Conference di London menemukan bahwa mahasiswa
yang membawa minuman saat ujian memiliki nilai yang lebih tinggi daripada
mahasiswa lain yang tidak membawa air minum.
Sayangnya, peneliti tidak meneliti apakah para mahasiswa itu meminum air
yang mereka bawa. Namun peneliti tetap berpikir bahwa meminum air dapat
meningkatkan kekuatan berpikir para mahasiswa dan meredakan kecemasan
mahasiswa yang sedang mengikuti ujian.

15
Selain penemuan bahwa air bisa membuat otak lebih cerdas, air juga memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Apa saja? Inilah manfaat-manfaat air seperti
dilansir oleh Yahoo! Shine :
1. Mencegah mulut kering
Air bisa membuat tenggorokan dan bibir Anda lembab dan mencegah mulut
Anda terasa kering. Mulut yang kering dapat menyebabkan bau mulut dan
rasa yang tidak enak.
2. Mendukung kesehatan kardiovaskular
Dehidrasi bisa menurunkan volume darah Anda, sehingga jantung Anda
akan bekerja lebih keras untuk memompa darah dan memberikan asupan
oksigen yang cukup untuk sel. Ini akan membuat aktivitas seperti berjalan
dan berolahraga menjadi sulit.
3. Menjaga tubuh tetap segar
Tubuh Anda melepaskan panas dengan melebarkan pembuluh darah ke
permukaan kulit. Ini juga menjadi alasan mengapa wajah Anda terlihat
merah saat berolahraga. Hal ini menyebabkan aliran darah yang lebih banyak
dan lebih banyak panas yang dilepaskan ke udara. Ketika Anda mengalami
dehidrasi, membutuhkan suhu lingkungan yang lebih tinggi untuk
memperbesar pembuluh darah, sehingga Anda akan tetap merasa panas.

16
4. Memudahkan kerja otot dan sendi
Saat cairan tubuh Anda terpenuhi dengan baik, air yang ada di dalam dan
luar sel otot yang berkontraksi akan menyerap nutrisi dan mengeluarkan
limbah, sehingga Anda bisa bekerja dengan lebih baik. Air juga penting
sebagai pelumas pada sendi.
5. Menjaga kulit tetap elastic
Saat seseorang kekurangan cairan tubuh, maka kulitnya akan menjadi kurang
elastis. Ini berbeda dengan kulit kering yang biasa disebabkan oleh sabun,
atau udara kering.
6. Membersihkan racun dalam tubuh
Ginjal Anda membutuhkan air untuk menyaring racun dari darah dan
mengeluarkannya melalui urin. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh akan
membantu saluran kencing Anda dari infeksi dan mencegah batu ginjal. Jika
Anda kekurangan cairan, ginjal Anda bisa saja berhenti bekerja dan
membuat tubuh Anda dipenuhi racun.

F.

PRINSIP DAN CARA PERBAIKAN KUALITAS AIR
A. Prinsip perbaikan kualitas air
Dengan makin berkembangnya populasi penduduk diseluruh dunia ini, maka
akan berkembang juga jumlah maupun jenis pemanfaatan akan sumber daya air
untuk mencukupi pola kehidupan yang semakin maju mengikuti kemajuan

17
peradaban. Ini akan membuat makin kompleksnya persoalan yang menyangkut
persediaan sumber daya air karena terbatasnya ketersediaan air dibeberapa
daerah, dimana dengan pergantian musim akan berubah juga intensitas curah
hujan yang menjadi sumber ketersediaa air. Makin mengecilnya kemampuan
alam untuk menyimpan kelebihan air pada saat pasokan alam melimpah pada
musim hujan karena desakan ruang hidup yang akan memperkecil kapasitas
simpan sumber daya air. Demikian juga makin banyaknya jenis aktivitas hidup
dan aktifitas ekonomi yang juga akan meningkatkan industri disegala bidang,
sehingga akan makin banyak juga limbah yang akan diproduksi sebagai hasil
samping kemajuan peradaban ini yang akan mencemari lingkungan hidup
khususnya sumber daya air. Mengingat hal-hal tersebut, akan makin terasa
perlunya pengembangan sumber daya air yang ada secara optimal untuk
memenuhi kebutuhan yang akan semakin meningkat terus dari tahun ketahun
padahal ketersediaan air dalam alam ini mempunyai keterbatasan.
B. Cara perbaikan kualitas air secara sederhana.
Air yang telah tercemar ataupun terkontaminasi sehingga kualitasnya
menurun bahkan tidak dapat digunakan lagi, perlu dilakukan perbaikan secara
kualitas maupun kuantitas. Adapun cara perbaikan air dapat dilakukan dengan
cara yang sederhana antara lain :

18
1. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang
tersuspensi dalam cairan/zat cair dengan menggunakan pengaruh
gravitasi, untuk mengendapkan partikel-partikel tersuspensi yang lebih
kuat daripada air, dan unutk mereduksi bahan-bahan tersuspensi
(kekeruhan) dari dalam air dan dapat juga berfungsi untuk mereduksi
kandungan organisme (patogen) tertentu dalam air.
2. Koagulasi / Flokulasi
Koagulasi / Flokulasi adalah proses pengumpulan partikel-partikel halus
yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi, menjadi partikel yang lebih
besar sehingga bisa diendapkan, dengan jalan menambahkan bahan
koagulasi antara lain yang sering digunakan adalah tawas. Secara
tradisional untuk koagulasi air, banyak dipakai seperti biji kelor, karat
besi, tanah gambut, dan lain sebagainya. Kegunaannya adalah untuk
memudahkan partikel-partikel tersuspensi yang sangat lembut dapat
diendapkan.
3. Aerasi
Aerasi adalah proses pengelolahan air dengan cara mengontakkannya
dengan udara, tujuannya adalah untuk penambahan jumlah oksigen,
penurunan jumlah karbon dioksida, dan berbagai senyawa yang bersifat
volatile yang berkaitan untuk rasa dan bau, agar menghasilkan air minum
yang baik.
19
4. Filtrasi
Filtrasi adalah proses penyaringan air menembus media berpori-pori.
Penyaringan yang dimaksud adalah penyaringan dengan melewatkan air
melalui bahan berbentuk butiran yang diatur sedemikian rupa sehingga zat
padatnya tertinggal pada butiran tersebut. Bahan yang umum digunakan
untuk penyaringan adalah pasir. Dalam proses penyaringan yang kita
amati adalah kekeruhan. Kekeruhan air yang masuk saringan, dan
kekeruhan air yang keluar dari saringan. Jenis-jenis saringan terdiri dari,
saringan pasir yang terdiri dari saringan pasir lambat, saringan pasir cepat.
Di samping saringan pasir, masih ada beberapa saringan yang
diperkenalkan antara lain : penyaringan dengan kain, untuk menyaring
kotoran, daun dan binatang kecil, parasit besar, misalnya telur cacing dan
protozoa. Penyaringan dengan bejana tanah liat atau berpori dapat
menyaring kista, telur cacing dan cercaria. Saringan arang batok yang
dapat berfungsi menjernihkan air.

G. DESINFEKSI
Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan organisme
patogen pada benda atau instrumen dengan menggunakan campuran zat kimia cair.

20
Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor:
Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda.
Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.
Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya.
Konsentrasi desinfektan dan waktu pajananü Struktur fisik benda
Suhu dan PH dari proses desinfeksi

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari
dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini kami harapkan kepada pembaca atau kepada
mahasiswa STIKES-MW agar memperdalam ilmu tentang penyediaan air bersih guna
menambah wawasan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Arasy_Blog PENYEDIAAN AIR BERSIH.htm
KONSEP HIDROLOGI « TANI MUDA.htm
Mengetahui Kualitas Air Secara Sederhana.htm

23
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur alhamdullilah, dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan
jiwa, kami panjatkan kepada kehadirat Allah yang senantiasa melimpahkan rahmat
karunia dan hidayahNya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan judul
“PENYEDIAAN AIR BERSIH (PAB) Shalawat serta salam kami tunjukan kapada
Rasul kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan kepada kita
dengan agama rahmatan lil „alamin agama islam. Dengan selesainya penulisan
makalah ini tidak lepas dari bantuan serta dukungan dari semua pihak baik moril
ataupun materil sehingga makalah ini dapat terselesai dengan baik.
Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua
terlebih – lebih bagi kelompok kami yang mengerjakan makalah ini. Karena
keterbatasankami, makalah ini masih jauh dari sempurna, maka saran dan kritik
sangat dibutuhkan demi penyempurnaanya. Akhirnya, cukup itu dari kami kurang
lebihnya kami mohon maaf yang sebesar – besarnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pekanbaru, Oktober 2013
Penulis
i 24
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................

i

DAFTAR ISI ...................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang ...................................................................................

1

B.

Tujuan ................................................................................................

3

C.

Manfaat ..............................................................................................

3

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengambilan Sample Air ............................................................................

4

1. Mengalbil Sampel Air ...................................................................

4

2. Pengujian Sampling Air ................................................................

5

3. Pengamatan Umum .......................................................................

5

4. Lokasi pengambilan sampling.......................................................

6

5. Teknik sampling ............................................................................

6

B. Pengertian Pab ......................................................................................

9

C. Konsep-Konsep Hidrologis ..................................................................

10

D. Sumber-Sumber Air .............................................................................

11

E. Air Dan Kesehatan ...............................................................................

15

1. Mencegah mulut kering..................................................................

16

2. Mendukung kesehatan kardiovaskular ...........................................

16

3. Menjaga tubuh tetap segar .............................................................

16

4. Memudahkan kerja otot dan sendi .................................................

17

5. Menjaga kulit tetap elastic .............................................................

17

6. Membersihkan racun dalam tubuh .................................................

17

25
ii
F. Prinsip Dan Cara Perbaikan Kualitas Air.............................................

17

a. Prinsip perbaikan kualitas air ..........................................................

17

b. Cara perbaikan kualitas air secara sederhana. .................................

18

1. Sedimentasi...............................................................................

19

2. Koagulasi / Flokulasi ................................................................

19

3. Aerasi ........................................................................................

19

4. Filtrasi .......................................................................................

20

G. DESINFEKSI .......................................................................................

20

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................

22

B. Saran .....................................................................................................

22

DAFTAR PUSTAKA

26
iii
MAKALAH
KIMIA AMAMI

DI SUSUN
O
L
E
H
ABDUL LATIF MUSTOFA
A

KELAS XI

27
SEKOLAH MENGENGAH KEJURUAN
ANALIS KESEHATAN ABDURRAB
PEKANBARU
2013

28

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Ecko Chicharito
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersihInha Rusdy
 
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Thonce Thesia
 
Sumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air LimbahSumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air LimbahTiara Arianti
 
Laporan Identifikasi Tikus
Laporan Identifikasi TikusLaporan Identifikasi Tikus
Laporan Identifikasi Tikusdanivita
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airTidar University
 
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretYahya M Aji
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiSyaiful Bahri
 
PTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISPTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISJUHERAH
 
Teknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan ContohTeknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan ContohlombkTBK
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
 
Penyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihPenyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihguestcb0db
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasiKurnia Zuliana
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganShoetiaone
 

La actualidad más candente (20)

Cod dan bod
Cod dan bodCod dan bod
Cod dan bod
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
 
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
 
Sumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air LimbahSumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air Limbah
 
Laporan Identifikasi Tikus
Laporan Identifikasi TikusLaporan Identifikasi Tikus
Laporan Identifikasi Tikus
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasii
 
3 unit-aerasi-so
3 unit-aerasi-so3 unit-aerasi-so
3 unit-aerasi-so
 
PTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISPTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDIS
 
Teknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan ContohTeknik Pengambilan Contoh
Teknik Pengambilan Contoh
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
Air bersih 2
Air bersih 2Air bersih 2
Air bersih 2
 
Penyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihPenyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersih
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi
 
Baku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udaraBaku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udara
 
Limbah cair
Limbah cairLimbah cair
Limbah cair
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 

Similar a Makalh pengambilan sampel air

Kearifan Lokal tentang pencemaran Sungai Kampung Pondok Manggis
Kearifan Lokal tentang pencemaran Sungai Kampung Pondok ManggisKearifan Lokal tentang pencemaran Sungai Kampung Pondok Manggis
Kearifan Lokal tentang pencemaran Sungai Kampung Pondok ManggisDwi_prastyo
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggismarlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis marlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggismarlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggismarlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggismarlinasitipriyati
 
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok ManggisKearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggisalitarahayu
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggismarlinasitipriyati
 
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah DasarObservasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasarnaryati
 
6 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
6 pak saparuddin-so-edit-mei-20106 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
6 pak saparuddin-so-edit-mei-2010Risda moe
 
Bab hidosfer
Bab hidosferBab hidosfer
Bab hidosferjgesik
 
Week 07 penyehatan air minum
Week 07  penyehatan air minumWeek 07  penyehatan air minum
Week 07 penyehatan air minumsunarto bin sudi
 
Geografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran AirGeografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran AirNur Rachmawati
 

Similar a Makalh pengambilan sampel air (20)

Kearifan Lokal tentang pencemaran Sungai Kampung Pondok Manggis
Kearifan Lokal tentang pencemaran Sungai Kampung Pondok ManggisKearifan Lokal tentang pencemaran Sungai Kampung Pondok Manggis
Kearifan Lokal tentang pencemaran Sungai Kampung Pondok Manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai perkampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal
Kearifan LokalKearifan Lokal
Kearifan Lokal
 
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok ManggisKearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
Kearifan Lokal Tentang Pencemaran Limbah di sungai Pondok Manggis
 
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggisKearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
Kearifan Lokal tentang Pencemaran limbah di Sungai kampungan pondok manggis
 
Kearifan Lokal
Kearifan LokalKearifan Lokal
Kearifan Lokal
 
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah DasarObservasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
Observasi Sungai - Tugas Kelompok Ilmu Alamiah Dasar
 
6 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
6 pak saparuddin-so-edit-mei-20106 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
6 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
 
Bab hidosfer
Bab hidosferBab hidosfer
Bab hidosfer
 
Analisis air widya
Analisis air widyaAnalisis air widya
Analisis air widya
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Week 07 penyehatan air minum
Week 07  penyehatan air minumWeek 07  penyehatan air minum
Week 07 penyehatan air minum
 
Kecambah
KecambahKecambah
Kecambah
 
Cheryl anam
Cheryl anamCheryl anam
Cheryl anam
 
Geografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran AirGeografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran Air
 
Presentasi 2010
Presentasi 2010Presentasi 2010
Presentasi 2010
 

Más de dery laskar/ kahadari (20)

Propsal usaha aksesorois wanita
Propsal usaha aksesorois wanitaPropsal usaha aksesorois wanita
Propsal usaha aksesorois wanita
 
Teknik jitu-menguasai-photoshop-cs
Teknik jitu-menguasai-photoshop-csTeknik jitu-menguasai-photoshop-cs
Teknik jitu-menguasai-photoshop-cs
 
Abtrak deliana oke
Abtrak  deliana okeAbtrak  deliana oke
Abtrak deliana oke
 
Tugas hematologi
Tugas hematologiTugas hematologi
Tugas hematologi
 
KTI ISMA
KTI ISMAKTI ISMA
KTI ISMA
 
Sel-sel pada leukosit
Sel-sel pada leukositSel-sel pada leukosit
Sel-sel pada leukosit
 
Abstrakdevi dan inggrisnya
Abstrakdevi dan inggrisnyaAbstrakdevi dan inggrisnya
Abstrakdevi dan inggrisnya
 
Abstrak deli BIDAN
Abstrak deli BIDANAbstrak deli BIDAN
Abstrak deli BIDAN
 
Daftar pustaka
Daftar pustaka Daftar pustaka
Daftar pustaka
 
Contoh surat lamaran kerja
Contoh surat lamaran kerja Contoh surat lamaran kerja
Contoh surat lamaran kerja
 
Bersih itu indan
Bersih itu indan Bersih itu indan
Bersih itu indan
 
Autobiografi
AutobiografiAutobiografi
Autobiografi
 
Surat pernyataan bukan perokok aktif
Surat pernyataan bukan perokok aktif Surat pernyataan bukan perokok aktif
Surat pernyataan bukan perokok aktif
 
Serahterima
SerahterimaSerahterima
Serahterima
 
Femeriksaan fisik pada bayi
Femeriksaan fisik pada bayiFemeriksaan fisik pada bayi
Femeriksaan fisik pada bayi
 
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat daun sukun Bagi Kesehatan
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat daun sukun Bagi Kesehatan Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat daun sukun Bagi Kesehatan
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat daun sukun Bagi Kesehatan
 
Lamaran kerja
Lamaran kerjaLamaran kerja
Lamaran kerja
 
Daftar hadir responden
Daftar hadir respondenDaftar hadir responden
Daftar hadir responden
 
Kamar hitung trambosit
Kamar hitung trambositKamar hitung trambosit
Kamar hitung trambosit
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 

Makalh pengambilan sampel air

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya. Dewasa ini, air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Untuk mendapat air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas, sumberdaya air telah mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. 1
  • 2. Dari hari ke hari bila diperhatikan, makin banyak berita-berita mengenai pencemaran air. Pencemaran air ini terjadi dimana-mana. Di Teluk Jakarta terjadi pencemaran yang sangat merugikan bagi petambak. Tidak saja udang dan bandeng yang mati, tapi kerang hijaupun turut mati pula, beberapa jenis spesies ikan telah hilang. Secara kimiawi, pencemaran yang terjadi di Teluk Jakarta tersebut telah sangat parah. Indikasinya populasi kerang hijau berkembang lebih cepat dan semakin banyak, padahal hewan ini merupakan indicator pecemar. Kadar logam antara lain seng, tembaga dan timbal telah mencapai ambang batas normal. Kondisi ini sangat berbahaya, karena logam berat dapat diserap oleh manusia atau hewan yang memakannya dan akan terjadi akumulas (Republika, 17/02/03). Di Waduk Saguling juga terjadi pencemaran logam berat (merkuri) dan kadar H2SO4 yang tinggi, sehingga pencemaran ini sangat mempengaruhi ekonomi masyarakat sekitar, ribuan petani ikan mas jaring terapung di kawasan ini terancam gulung tikar karena produksi ikan turun terus (Pikiran Rakyat, 08/06/03). Selain itu, penggunaan pestisida yang berlebihan dan berlangsung lama, juga akan mengakibatkan pencemaran air. Sebagai contoh, hal ini terjadi di NTB yang terjadi pencemaran karena dampak pestisida dan limbah bakteri e-coli. Petani menggunakan pestisida di sekitar mata air Lingsar dan Ranget (Bali Post, 14/8/03). Krisis air juga terjadi di hampir semua wilayah P. Jawa dan sebagian Sumatera, terutama kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga ataupun pertanian. Selain merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi 2
  • 3. dari berkurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. Menyusutnya pasokan air pada beberapa sungai besar di Kalimantan menjadi fenomena yang mengerikan, sungai-sungai tersebut mengalami pendangkalan akibat minimnya air pada saat kemarau serta ditambah erosi dan sedimentasi. Pendangkalan di S. Mahakam misalnya meningkat 300% selama kurun waktu 10 tahun terakhir (Air Kita Diracuni, 2004). B. Tujuan Agar mahasiswa dan pembaca lainnya lebih mengetahui tentang Penyediaan Air Bersih C. Manfaat Penulisan ini kiranya dapat bermanfaat dalam memberikan informasi tentang Penyediaan Air Bersih terutama bagi kita semua yang sangat membutuhkan air yang aman, bersih dan sehat. 3
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengambilan Sample Air 1. Mengalbil Sampel Air Posted in Kuliah, Metodologi Penelitian Tanah, tagged cara pengambilan sampel air, pengambilan sampel air, sampel air di lapangan on April 15, 2011 | Leave a Comment » 4
  • 5. Sebuah kunci untuk praktek di laboratorium secara sukses ialah pengambilan sampel secara tepat, serta penanganan dan penyimpanan sampel yang diambil. Umumnya, prosedur sampling (khususnya sampel air) haruslah memastikan: Sampel yang diambil dapat mewakili sumber daya air yang bersangkutan. Terhindar dari kontaminasi sekunder. Sifat kimia dan fisik sampel air dipertahankan sampai pada proses analisa. 2. Pengujian Sampling Air Pengamatan Umum: Suhu, pH, Oksigen terlarut, Biologi Oxygen, Demand, Karbon Dioksida, Fosfat, Nitrat, Kekeruhan, Bakteri Coliform. 3. Pengamatan Umum Informasi berikut harus dicatat pada saat melakukan tes sampel air: Nama dan lokasi, aliran sungai, danau, atau kolam yang diuji. Lintang dan bujur dari lokasi sumber air. Tanggal dan waktu pengambilan sampel air. Kondisi cuaca pada saat itu dan, jika dibutuhkan, kondisi cuaca yang terbatu (sebagai contoh sehari setelah badai hujan besar). Kondisi aliran sungai, danau, atau kolam. Sebagai contoh, apakah itu tampak tercemar dengan berbagai kotoran atau bahan? Apakah ada ikan 5
  • 6. atau tanaman di dalam air? Apakah ada banyak alga yang tumbuh di dalamnya? Warna dan bau air Hal-hal lain yang menurut mungkin menarik atau penting 4. Lokasi pengambilan sampling Sampling poin atau tempat pengambilan sample harus dipilih sedemikian rupa sehingga sampel yang diambil mewakili sumber yang berbeda dari mana air diperoleh, bukan dari sumber air yang digunakan oleh masyarakat. Sampling ini harus termasuk tempat yang menghasilkan sampel serta mewakili kondisi di sumber yang paling kurang baik atau tempat-tempat dalam sistem pasokan, khususnya titik kemungkinan kontaminasi seperti sumber terlindungi, loop, reservoir, zona tekanan rendah dll . 5. Teknik sampling Agar hasil pengambilan air menjadi bernilai, maka diperlukan teknik sampling yang tepat, analisis yang cermat di laboratorium dan interpretasi hasil yang berkualitas. 6
  • 7. Langkah 1: Persiapan wadah sampel untuk pengambilan sampel. Wadah ini tidak boleh mengandung salah satu senyawa yang sama dengan sampel yang akan dianalisa. Pengambilan sampel bahan botol harus sesuai untuk pengambilan sampel air tanpa mempengaruhi senyawa tersebut. Material Sample bottle: 250 mL atau 500 mL Cooler Labels Permanent marker Dalam pengambilan sample, botol yang paling cocok untuk digunakan adalah yang terbuat dari polietilena atau gelas dan dapat memuat satu liter. Langkah 2: Prosedur pengambilan sampel. Hal ini harus ketat, memastikan bahwa sampel yang dikumpulkan ialah sample yang representatif dan diusahakan tidak ada botol sampel terkontaminasi oleh kolektor. Ini bukanlah hal yang sepele ketika mengumpulkan sampel dengan senyawa 7
  • 8. tingkat rendah seperti fosfor. Tergantung pada senyawa yang akan dianalisis, pengawet yang mungkin diperlukan. Langkah 3: Pengangkutan ke laboratorium untuk analisis. Hal ini perlu dilakukan dengan kondisi yang sesuai, biasanya pada pendingin gelap dengan bungkus es. Langkah 4: Pengolahan sampel air. Sampel harus disaring sebelum pengujian. Dalam beberapa kasus, langkah penyaringan harus segera dilakukan di lapangan setelah sampel telah dikumpulkan. Analisis sampel perlu dilakukan sesuai dengan protokol yang tidak memasukkan kontaminan atau membahayakan sampel. Setelah pengolahan yang sesuai, sampel tersebut siap untuk dianalisis. Langkah 5: Analisis. Langkah kelima ini juga dapat menimbulkan masalah. Laboratorium harus memiliki pengendalian mutu/prosedur jaminan di tempat sehingga nilai-nilai analisis tidak diragukan. 8
  • 9. Langkah 6: Interpretasi. Lembaga atau individu pengamat sample tersebut perlu untuk meninjau kembali dengan baik angka dan mengira-iranya. Karena timbulnya kesalahan kemungkinan tetap ada baik satu atau dua langkah dalam urutan, angka akan memberikan keterangan. B. PENGERTIAN PAB Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, didapat beberapa pengertian mengenai : 1. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah 9
  • 10. dan/atau air hujan yangmemenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk airminum. 2. Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 3. Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman. 4. Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif. 5. Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disebut SPAM merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum. C. KONSEP-KONSEP HIDROLOGIS Hidrologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang kehadiran dan gerakan air di alam. Studi hidrologi meliputi berbagai bentuk air serta menyangkut perubahanperubahannya, antara lain dalam keadaan cair, padat, gas, dalam atmosfer, di atas dan di bawah permukaan tanah, distribusinya, penyebarannya, gerakannya dan lain sebagainya. Secara meteorologis, air merupakan unsur pokok paling penting dalam atmofer bumi. Air terdapat sampai pada ketinggian 12.000 hingga 14.000 meter, 10
  • 11. dalam jumlah yang kisarannya mulai dari nol di atas beberapa gunung serta gurun sampai empat persen di atas samudera dan laut. Bila seluruh uap air berkondensasi (atau mengembun) menjadi cairan, maka seluruh permukaan bumi akan tertutup dengan curah hujan kira-kira sebanyak 2,5 cm. D. SUMBER-SUMBER AIR Berdasarkan petunjuk Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu (P3KT) Propinsi Jawa Timur tahap ke II perihal Pedoman Perencanaan dan Desain Teknis Sektor Air Bersih yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya PEMDA Tk. I Jawa Timur disebutkan bahwa sumber air baku yang perlu diolah terlebih dahulu adalah: 1. Mata air Yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah. Debitnya sulit untuk diduga, kecuali jika dilakukan penelitian dalam jangka beberapa lama. Sumber air semacam ini yang terbesar di Jawa Timur terdapat di daerah Umbulan - Pasuruan yang berhulu di Gunung Bromo. 2. Sumur dangkal (shallow wells) Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun pengeboran yang kedalamannya kurang dari 40 meter. 11
  • 12. 3. Sumur dalam (deep wells) Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun pengeboran yang kedalamannya lebih dari 40 meter. 4. Sungai Yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu di daerah pegunungan/tinggi sampai bermuara di laut/danau. Secara umum air baku yang didapat dari sungai harus diolah terlebih dahulu, karena kemungkinan untuk tercemar polutan sangat besar. 5. Danau dan Penampung Air (lake and reservoir) Yaitu unit penampung air dalam jumlah tertentu yang airnya berasal dari aliran sungai maupun tampungan dari air hujan. Sumber air untuk penyediaan system air minum berdasarkan kualitasnya (Anonim, 1987), dapat dibedakan atas : a. Sumber yang bebas dari pengotoran (Pollution). b. Sumber yang mengalami pemurniaan alamiah (Natural Purification). c. Sumber yang mendapatkan proteksi dengan pengolahan buatan (Artificial Treatment). 12
  • 13. Sumber-sumber air yang ada dapat dimanfaatkan untuk keperluan air minum adalah (Budi D. Sinulingga,, Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal, 1999) 1. Air hujan Biasanya sebelum jatuh ke permukaan bumi akan mengalami pencemaran sehingga tidak memenuhi syarat apabila langsung diminum. 2. Air permukaan tanah (surface water) Yaitu rawa, sungai, danau yang tidak dapat diminum sebelum melalui pengolahan karena mudah tercemar. Untuk mengetahui potensi air yang berada di sungai, waduk, danau secara pasti diperlukan data primer disamping data sekunder yang berkaitan dengan hidrologi, yang diantaranya meliputi : a. Data Primer Air permukaan dan yang berkaitan dikumpulkan secara in-situ, yakni dari suatu kegiatan survey lapangan berupa : penelusuran sungai-sungai, tempat-tempat penampungan air, seperti waduk, danau, dan atau empang. b. Data Sekunder Air permukaan dan yang berkaitan dikumpulkan dari berbagai sumber, antara lain meliputi : peta topografi, data klimatologi, data hasil permukaan muka air, dan debit. 3. Air dalam tanah (ground water) Yang terdiri dari air sumur dangkal dan air sumur dalam. Air sumur dangkal dianggap belum memenuhi syarat untuk diminum karena mudah tercemar. Di 13
  • 14. lain pihak sumur dalam yang sudah mengalami perjalanan panjang adalah air yang jauh lebih murni, dan pada umumnya dapat langsung diminum, namun memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kualitasnya. Keburukan dari pemakaian sumur dalam ini adalah apabila diambil terlalu banyak akan menimbulkan intrusi air asin dan air laut yang membuat sumber air jadi asin, biasanya daerah-daerah sekitar pantai. Untuk mengetahui potensi air tanah secara pasti diperlukan data primer disamping data sekunder yang diantaranya : a. Data Primer Air bawah tanah dan yang berkaitan dikumpulkan secara in-situ yakni dari suatu kegiatan surve lapangan berupa : evaluasi hidrogeologi, dan hidrologi meliputi : sumur gali, mata air, dan fasilitas lain yang serupa. b. Data Sekunder Air bawah tanah dan yang bekaitan dikumpulakan dari berbagai sumber antara lain meliputi : Peta topografi, data hasil kegiatan pemboran, data hasil pengukuran geofisika, data hasil pengukuran geofisika, data fisik air kimia bawah tanah, data hidroklimatologi, data hidrologi berupa aliran sungai dan aliran permukaan lainnya,data jenis tanah dan tanaman penutup, data penggunaan air bawah tanah. 14
  • 15. 4. Mata air (spring water) Sumber air untuk penyediaan air minum berdasarkan kualitasnya dapat dibedakan atas : a. Sumber yang bebas dari pengotoran (pollution) b. Sumber yang mengalami pemurniaan alamiah (natural purification) c. Sumber yang mendapatkan proteksi dengan pengolahan buatan (artificial treatment) E. AIR DAN KESEHATAN 6 Manfaat Air Untuk Kesehatan Air memiliki porsi 60% dari keseluruhan tubuh kita, dan sangat penting bagi semua sel dalam tubuh. Jadi, tak mengejutkan saat sebuah penelitian di British Psychological Society Annual Conference di London menemukan bahwa mahasiswa yang membawa minuman saat ujian memiliki nilai yang lebih tinggi daripada mahasiswa lain yang tidak membawa air minum. Sayangnya, peneliti tidak meneliti apakah para mahasiswa itu meminum air yang mereka bawa. Namun peneliti tetap berpikir bahwa meminum air dapat meningkatkan kekuatan berpikir para mahasiswa dan meredakan kecemasan mahasiswa yang sedang mengikuti ujian. 15
  • 16. Selain penemuan bahwa air bisa membuat otak lebih cerdas, air juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Apa saja? Inilah manfaat-manfaat air seperti dilansir oleh Yahoo! Shine : 1. Mencegah mulut kering Air bisa membuat tenggorokan dan bibir Anda lembab dan mencegah mulut Anda terasa kering. Mulut yang kering dapat menyebabkan bau mulut dan rasa yang tidak enak. 2. Mendukung kesehatan kardiovaskular Dehidrasi bisa menurunkan volume darah Anda, sehingga jantung Anda akan bekerja lebih keras untuk memompa darah dan memberikan asupan oksigen yang cukup untuk sel. Ini akan membuat aktivitas seperti berjalan dan berolahraga menjadi sulit. 3. Menjaga tubuh tetap segar Tubuh Anda melepaskan panas dengan melebarkan pembuluh darah ke permukaan kulit. Ini juga menjadi alasan mengapa wajah Anda terlihat merah saat berolahraga. Hal ini menyebabkan aliran darah yang lebih banyak dan lebih banyak panas yang dilepaskan ke udara. Ketika Anda mengalami dehidrasi, membutuhkan suhu lingkungan yang lebih tinggi untuk memperbesar pembuluh darah, sehingga Anda akan tetap merasa panas. 16
  • 17. 4. Memudahkan kerja otot dan sendi Saat cairan tubuh Anda terpenuhi dengan baik, air yang ada di dalam dan luar sel otot yang berkontraksi akan menyerap nutrisi dan mengeluarkan limbah, sehingga Anda bisa bekerja dengan lebih baik. Air juga penting sebagai pelumas pada sendi. 5. Menjaga kulit tetap elastic Saat seseorang kekurangan cairan tubuh, maka kulitnya akan menjadi kurang elastis. Ini berbeda dengan kulit kering yang biasa disebabkan oleh sabun, atau udara kering. 6. Membersihkan racun dalam tubuh Ginjal Anda membutuhkan air untuk menyaring racun dari darah dan mengeluarkannya melalui urin. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh akan membantu saluran kencing Anda dari infeksi dan mencegah batu ginjal. Jika Anda kekurangan cairan, ginjal Anda bisa saja berhenti bekerja dan membuat tubuh Anda dipenuhi racun. F. PRINSIP DAN CARA PERBAIKAN KUALITAS AIR A. Prinsip perbaikan kualitas air Dengan makin berkembangnya populasi penduduk diseluruh dunia ini, maka akan berkembang juga jumlah maupun jenis pemanfaatan akan sumber daya air untuk mencukupi pola kehidupan yang semakin maju mengikuti kemajuan 17
  • 18. peradaban. Ini akan membuat makin kompleksnya persoalan yang menyangkut persediaan sumber daya air karena terbatasnya ketersediaan air dibeberapa daerah, dimana dengan pergantian musim akan berubah juga intensitas curah hujan yang menjadi sumber ketersediaa air. Makin mengecilnya kemampuan alam untuk menyimpan kelebihan air pada saat pasokan alam melimpah pada musim hujan karena desakan ruang hidup yang akan memperkecil kapasitas simpan sumber daya air. Demikian juga makin banyaknya jenis aktivitas hidup dan aktifitas ekonomi yang juga akan meningkatkan industri disegala bidang, sehingga akan makin banyak juga limbah yang akan diproduksi sebagai hasil samping kemajuan peradaban ini yang akan mencemari lingkungan hidup khususnya sumber daya air. Mengingat hal-hal tersebut, akan makin terasa perlunya pengembangan sumber daya air yang ada secara optimal untuk memenuhi kebutuhan yang akan semakin meningkat terus dari tahun ketahun padahal ketersediaan air dalam alam ini mempunyai keterbatasan. B. Cara perbaikan kualitas air secara sederhana. Air yang telah tercemar ataupun terkontaminasi sehingga kualitasnya menurun bahkan tidak dapat digunakan lagi, perlu dilakukan perbaikan secara kualitas maupun kuantitas. Adapun cara perbaikan air dapat dilakukan dengan cara yang sederhana antara lain : 18
  • 19. 1. Sedimentasi Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam cairan/zat cair dengan menggunakan pengaruh gravitasi, untuk mengendapkan partikel-partikel tersuspensi yang lebih kuat daripada air, dan unutk mereduksi bahan-bahan tersuspensi (kekeruhan) dari dalam air dan dapat juga berfungsi untuk mereduksi kandungan organisme (patogen) tertentu dalam air. 2. Koagulasi / Flokulasi Koagulasi / Flokulasi adalah proses pengumpulan partikel-partikel halus yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi, menjadi partikel yang lebih besar sehingga bisa diendapkan, dengan jalan menambahkan bahan koagulasi antara lain yang sering digunakan adalah tawas. Secara tradisional untuk koagulasi air, banyak dipakai seperti biji kelor, karat besi, tanah gambut, dan lain sebagainya. Kegunaannya adalah untuk memudahkan partikel-partikel tersuspensi yang sangat lembut dapat diendapkan. 3. Aerasi Aerasi adalah proses pengelolahan air dengan cara mengontakkannya dengan udara, tujuannya adalah untuk penambahan jumlah oksigen, penurunan jumlah karbon dioksida, dan berbagai senyawa yang bersifat volatile yang berkaitan untuk rasa dan bau, agar menghasilkan air minum yang baik. 19
  • 20. 4. Filtrasi Filtrasi adalah proses penyaringan air menembus media berpori-pori. Penyaringan yang dimaksud adalah penyaringan dengan melewatkan air melalui bahan berbentuk butiran yang diatur sedemikian rupa sehingga zat padatnya tertinggal pada butiran tersebut. Bahan yang umum digunakan untuk penyaringan adalah pasir. Dalam proses penyaringan yang kita amati adalah kekeruhan. Kekeruhan air yang masuk saringan, dan kekeruhan air yang keluar dari saringan. Jenis-jenis saringan terdiri dari, saringan pasir yang terdiri dari saringan pasir lambat, saringan pasir cepat. Di samping saringan pasir, masih ada beberapa saringan yang diperkenalkan antara lain : penyaringan dengan kain, untuk menyaring kotoran, daun dan binatang kecil, parasit besar, misalnya telur cacing dan protozoa. Penyaringan dengan bejana tanah liat atau berpori dapat menyaring kista, telur cacing dan cercaria. Saringan arang batok yang dapat berfungsi menjernihkan air. G. DESINFEKSI Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan organisme patogen pada benda atau instrumen dengan menggunakan campuran zat kimia cair. 20
  • 21. Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor: Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda. Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba. Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya. Konsentrasi desinfektan dan waktu pajananü Struktur fisik benda Suhu dan PH dari proses desinfeksi 21
  • 22. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. B. Saran Dengan adanya makalah ini kami harapkan kepada pembaca atau kepada mahasiswa STIKES-MW agar memperdalam ilmu tentang penyediaan air bersih guna menambah wawasan. 22
  • 23. DAFTAR PUSTAKA Arasy_Blog PENYEDIAAN AIR BERSIH.htm KONSEP HIDROLOGI « TANI MUDA.htm Mengetahui Kualitas Air Secara Sederhana.htm 23
  • 24. KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur alhamdullilah, dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan jiwa, kami panjatkan kepada kehadirat Allah yang senantiasa melimpahkan rahmat karunia dan hidayahNya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan judul “PENYEDIAAN AIR BERSIH (PAB) Shalawat serta salam kami tunjukan kapada Rasul kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan kepada kita dengan agama rahmatan lil „alamin agama islam. Dengan selesainya penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan serta dukungan dari semua pihak baik moril ataupun materil sehingga makalah ini dapat terselesai dengan baik. Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua terlebih – lebih bagi kelompok kami yang mengerjakan makalah ini. Karena keterbatasankami, makalah ini masih jauh dari sempurna, maka saran dan kritik sangat dibutuhkan demi penyempurnaanya. Akhirnya, cukup itu dari kami kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar – besarnya. Wassalamualaikum Wr. Wb. Pekanbaru, Oktober 2013 Penulis i 24
  • 25. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Tujuan ................................................................................................ 3 C. Manfaat .............................................................................................. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengambilan Sample Air ............................................................................ 4 1. Mengalbil Sampel Air ................................................................... 4 2. Pengujian Sampling Air ................................................................ 5 3. Pengamatan Umum ....................................................................... 5 4. Lokasi pengambilan sampling....................................................... 6 5. Teknik sampling ............................................................................ 6 B. Pengertian Pab ...................................................................................... 9 C. Konsep-Konsep Hidrologis .................................................................. 10 D. Sumber-Sumber Air ............................................................................. 11 E. Air Dan Kesehatan ............................................................................... 15 1. Mencegah mulut kering.................................................................. 16 2. Mendukung kesehatan kardiovaskular ........................................... 16 3. Menjaga tubuh tetap segar ............................................................. 16 4. Memudahkan kerja otot dan sendi ................................................. 17 5. Menjaga kulit tetap elastic ............................................................. 17 6. Membersihkan racun dalam tubuh ................................................. 17 25 ii
  • 26. F. Prinsip Dan Cara Perbaikan Kualitas Air............................................. 17 a. Prinsip perbaikan kualitas air .......................................................... 17 b. Cara perbaikan kualitas air secara sederhana. ................................. 18 1. Sedimentasi............................................................................... 19 2. Koagulasi / Flokulasi ................................................................ 19 3. Aerasi ........................................................................................ 19 4. Filtrasi ....................................................................................... 20 G. DESINFEKSI ....................................................................................... 20 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................................... 22 B. Saran ..................................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA 26 iii
  • 27. MAKALAH KIMIA AMAMI DI SUSUN O L E H ABDUL LATIF MUSTOFA A KELAS XI 27
  • 28. SEKOLAH MENGENGAH KEJURUAN ANALIS KESEHATAN ABDURRAB PEKANBARU 2013 28