2. Tata Tertib Kelas
• 10 menit setelah dosen masuk kelas,
mahasiswa tidak diperkenankan masuk.
• Mahasiswa tidak diperkenankan ngobrol
di dalam kelas, kecuali mendiskusikan
materi ajar.
• Mahasiswa tidak diperkenankan
menggunakan heanphone di dalam kelas.
• Mahasiswa yang bisa mengikuti ujian
adalah mahasiswa yang aktif mengikuti
kuliah minimal 75% dari jumlah pertemuan
yang ada.
3. Materi Ajar
• Minggu 1 : Pendahuluan & Evolusi Teori Manajemen
• Minggu 2 : Pengaruh Lingkungan Thd Manajemen
• Minggu 3 : Perencanaan Strategis
• Minggu 4 : Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
• Minggu 5 : Pembagian Kerja dan Struktur Organisasi
• Minggu 6 : Koordinasi dan Rentang Manajemen
• Minggu 7 : Koordinasi dan Rentang Manajemen (Lanjut)
• Minggu 8 : Pendelegasian Wewenang
• Minggu 9 : Sentralisasi dan Desentralisasi
• Minggu 10 : Motivasi
• Minggu 11 : Kepemimpinan
• Minggu 12 : Dinamika Konflik dalam Organisasi
• Minggu 13 : Peran dan Teknik Pengendalian dlm Manajemen
• Minggu 14 : Sistem Informasi Manajemen
(Batas Materi UTS)
4. Referensi
• Amirullah & Rindyah Hanafi, 2002. Pengantar
Manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta.
• James A.F. Stoner & R. Edward Freeman. Manajemen,
edisi Indonesia, jilid 1 dan 2. Intermedia, Jakarta
• Stephen P. Robins & Mary Coulter, 1999. Manajemen,
edisi Indonesia, jilid 1 dan 2. PT. Prehellindo, Jakarta.
• M.A. Mukhyi, 1995. Pengantar Manajemen Umum,
Gundarma, Jakarta.
• Fx. Soedjadi, 1997. Analisis Manajemen Modern,
Kerangka pikir dan beberapa pokok aplikasi. Gunung
Agung, Jakarta.
• Sondang P. Siagian MPA, 1996. Fungsi-fungsi
Manajemen. Bumi Aksara, Jakarta.
• Sukanto Reksohadiprodjo, 1986. Dasar-dasar
Manajemen. BPFE, Yogyakarta
6. Definisi
• Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang
telah ditetapkan (Stoner).
• Manajemen merupakan ilmu dan seni.
• Ada 4 fungsi utama dalam manajemen:
Perencanaan (Planning), Pengorganisasian
(Organizing), Pengarahan (Actuating/Directing),
dan Pengawasan (Controlling)
7. Definisi (Lanjutan)
• Seni dalam menyelesaikan sesuatu
melalui orang lain (Follet,1997)
• Sebuah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan berupa perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian orang-orang serta sumber
daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh
and McHugh ,1997)
• Seni atau proses dalam menyelesaikan
sesuatu yang terkait dengan pencapaian
tujuan. (Ernie&Kurniawan, 2005)
8. Faktor-faktor dalam Pencapaian Tujuan
• Adanya penggunaan sumber daya organisasi,
baik sumber daya manusia, maupun faktor-faktor
produksi lainnya. Sumber daya tersebut meliputi
sumber daya manusia, sumber daya alam,
sumber daya keuangan, serta informasi
(Griffin,2002)
• Adanya proses yang bertahap dari mulai
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengimplementasian, hingga pengendalian dan
pengawasan.
• Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.
9. Sumber Daya Organisasi
• Sumber Daya Manusia
• Sumber Daya Informasi
• Sumber Daya Fisik
• Sumber Daya Keuangan
• Sumber Daya Alam
• dll
10. • Proses Manajemen
• Input (sumber daya)
- Man, materials, money, machine, method,
information
• Proses
- Perencanaan : menilik tujuan dan cara pencapaian
- Pengorganisasian : pemenuhan tanggung jawab
untuk pencapain tujuan
- Kepemimpinan : menggunakan pengaruh untuk memotivasi
bawahan
- Pengendalian : mengawasi kegiatan dan
melaksanakan koreksi
• Output (kinerja)
- Mencapai tujuan, produk, jasa, efisiensi, efektivitas
11. Pengertian Efektif dan Efisien
(Drucker)
Efektif :
• mengerjakan pekerjaan yang benar
atau tepat
Efisien :
• mengerjakan pekerjaan dengan benar
atau tepat
12. • Jenis-jenis Manajer, berdasarkan :
1. Perbedaan vertikal atau hirarki
a. Top Manager
Seorang manajer yang berada pada
puncak hirarki dan bertanggung jawab
atas keseluruhan organisasi. Contoh :
Dirut, Presiden Direktur, CEO.
13. • b. Middle Manager
Manajer yang bekerja pada tingkat
menengah organisasi dan bertanggung
jawab atas unit usaha dan departemen
utama,. Contoh : Direktur Produksi,
Pemasaaran, Kepala Divisi.
Project Manager
Manajer yang bertanggung jawab untuk
pekerjaan sementara yang melibatkan
partisipasi orang yang datang dari berbagai
fungsi yang dan tingkatan organisasi
14. • c. First Line Manager atau Lower Manager
Seorang manajer yang secara langsung
bertanggung jawab atas produksi barang
dan jasa. Contoh : Supervisor
15. • 2. Perbedaan Horizontal (luas ruang lingkup
tugas)
a. General Manager
Manajer yang bertanggung jawab terhadap
beberapa departemen yang menjalankan fungsi
yang berbeda atau manajer yang bertanggung
jawab untuk divisi yang berdiri sendiri (mandiri).
b. Functional Manager
Manajer yang bertanggung jawab atas
departemen yang menjalankan tugas fungsional
tunggal serta memiliki karyawan dengan pelatihan
dan keahlian yang serupa. Contoh : Direktur
Produksi, Pemasaaran, Kepala Divisi.
16. • Keahlian atau Keterampilan Manajer
1. Conceptual Skill
Kemampuan kognitif (pengalaman, integensia) untuk
melihat organisasi secara keseluruhan dan keetrkaitan
diantara bagian-bagiannya. Berarti kemapuan untuk
berfikir strategis (mengambil pandangan yang luas
dan bersifat jangka panjang).
2. Human Skill
Kemampuan manajer untuk bekerja dengan dan
melalui orang lain
3. Technical Skill
Pemahaman dan kefasihan dalam melakukan tugas
tertentu, mencakup penguasaan metode, teknik dan
peralatan yang digunakan.
17. • Tiga Kategori Peran Manajer
1. Peran Informasi Manajer
Menjelaskan kegiatan untuk mempertahankan dan
mengembangkan jaringan informasi
• Kategori Peran Aktivitas
• Informasi
a. Pengawasan
- Mencari dan menerima informasi
- Melihat singkat laporan
b. Penyebar luas
- Meneruskan informasi kepada anggota organisasi
c. Juru bicara
- Menyampaikan informasi kepada pihak luar
18. • 2. Peran Antar Pribadi
• Kategori Peran Aktivitas
• Antar Pribadi
a. Sebagai figur
- Kegiatan ceremonial
b. Pemimpin
- Mengarahkan dan memberikan motovasi kepada
bawahan. Seperti : melatih,, membimbing dan
berkomunikasi
c. Sebagai penghubung
- Menjaga saluran komunikasi, baik di dalam atau
di luar organisasi
19. • 3. Peran Pengambilan Keputusan : menentukan
pilihan dan mengambil tindakan
• Kategori Peran Aktivitas
• Pengambilan Keputusan
a. Wirausahawan
- Mewakili proyek perbaikan
- Mengidentifikasi ide
b. Penyelesai masalah
- Mengambil tindakan korektif selama terjadi krisis
- Menyelesaikan konflik antar bawahan
- Beradaptasi dengan lingkungan
20. • c. Pembagi sumber daya
- Memutuskan siapa yang memperoleh
sumber daya
- Menentukan jadwal dan anggaran
- Menetapkan prioritas
d. Negosiator
- Mewakili departemen selama negosiasi,
koontrak kerja, penjualan, pembelian dan
anggaran
21. Fungsi-fungsi Manajemen
• Perencanaan (Planning)
• Pengorganisasian (Organizing)
• Pengarahan dan pengimplementasian
(Directing/Leading)
• Pengawasan dan Pengendalian
(Controlling)
22. Fungsi Perencanaan
• proses yang menyangkut upaya yang
dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan di masa yang akan
datang dan penentuan strategi dan taktik
yang tepat untuk mewujudkan target dan
tujuan organisasi.
23. Kegiatan dalam Fungsi
Perencanaan
• Menetapkan tujuan dan target bisnis
• Merumuskan strategi untuk mencapai
tujuan dan target bisnis tersebut
• Menentukan sumber-sumber daya yang
diperlukan
• Menetapkan standar/indikator
keberhasilan dalam pencapaian tujuan
dan target bisnis
24. Jenis – jenis Perencanaan
• enis – jenis Perencanaan
1. MBO “Manajer dan Karyawan)
“teori X vs teori Y”
25. • Empat kategori MBO :
a. Menetapkan tujuan
b. Mengembangkan rencana pelaksanaan
c. Menjalankan rencana yang ingin
dipakai
d. Penghargaan atas kinerja
26. • Manfaat MBO :
a. Karyawan termotivasi
b. Tujuan departemen dan individu
disesuaikan dengan tujuan perusahaan
27. • Kelemahan :
a. Apabila hubungan manajer dan
karyawan buruk akan mengurangi
efektivitas MBO
b. Administrasi yang terlalu banyak
2. Rencana Sekali Pakai
Rencana yang dipakai untuk sekali tujuan
dan tidak diulangi dimasa depan
• Program → proyek → anggaran
28. • 3. Perencanaan Berkesinambungan
Yaitu rencana yang menunjukkn
tanggapan perusahaan terhadap situasi
tertentu, seperti : keadaan darurat atau
kondisi yang tidak diharapkan
29. • Penggunaan Strategi dan Implementasi
Strategi
Manajemen Strategi
Kumpulan keputusan dan tindakan yang
digunakan dalam penyusunan strategi dan
implementasi strategi yang akan
menghasilkan kesesuaian superior yang
kompetitif antara organisasi dan
lingkungannya.
30. • Strategi
Rencana tindakan yang menggambarkan
alokasi sumber daya dan kegiatan lainnya
untuk menghadapi dan membantu
organisasi dalam meraih tujuannya.
31. • Tiga Tingkatan Strategi :
1. Corporate Level Strategy
Tingkatan strategi yang berhubungan dengan pertanyaan
”bisnis apa yang akan dijalankan?”. Berkaitan dengan
perusahaan secara keseluruhan dan kombinasi antara unit
bisnis dan rangkaian produk yang membentuk kesatuan
organisasi.
2. Business Level Strategy
Strategi yang berhubungan dengan pertanyaan ”bagaimana
kita bersaing?”. berkaitan dengan tiap unit bisnis atau
rangkaian produk dalam organisasi.
3. Functional Level Strategy
Menjawab pertanyaan ”bagaimana kita mendukung strategi di
tingkat bisnis?”. berkaitan dengan seluruh departemen.
32. • Penyusunan Strategi
S = Strenght
Karakteristik internal positif yang dapat digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja strategi.
• W = Weakness
Karakteristik internal yang manghambat kinerja
organisasi.
• O = Opportunity
Karakteristik lingkungan eksternal yang memliki
potensi untuk membantu organisasi mencapai tujuan.
• T = Threat
Karakteristik dari lingkungan eksternal yang
menhambat organisasi untuk mencapai tujuan.
33. • Strategi Portofolio
Jenis strategi di tingkat perusahaan yang
berkaitan dengan kombinasi unit bisnis
dan rangkaian produk yang cocok satu
sama lain secara logis untuk
menghasilkan sinergi dan keuntungan
kompetitif bagi perusahaan.
34. Fungsi Pengorganisasian
• proses yang menyangkut bagaimana
strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan tangguh,
sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif, dan dapat memastikan bahwa
semua pihak dalam organisasi dapat
bekerja secara efektif dan efisien guna
pencapaian tujuan organisasi
35. Kegiatan dalam Fungsi
Pengorganisasian
• Mengalokasikan sumber daya, merumuskan
dan menetapkan tugas, dan menetapkan
prosedur yang diperlukan
• Menetapkan struktur organisasi yang
menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggungjawab
• Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan
dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja
• Kegiatan penempatan sumber daya manusia
pada posisi yang paling tepat
36. Fungsi Pengarahan dan
Implementasi
• proses implementasi program agar
dapat dijalankan oleh seluruh pihak
dalam organisasi serta proses
memotivasi agar semua pihak tersebut
dapat menjalankan tanggungjawabnya
dengan penuh kesadaran dan
produktifitas yang tinggi.
37. Kegiatan dalam
Fungsi Pengarahan dan
Implementasi
• Mengimplementasikan proses
kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga
kerja agar dapat bekerja secara efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan
• Memberikan tugas dan penjelasan rutin
mengenai pekerjaan
• Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
38. Fungsi Pengawasan dan
Pengendalian
• proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian
kegiatan yang telah direncanakan,
diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan
sesuai dengan target yang diharapkan
sekalipun berbagai perubahan terjadi
dalam lingkungan dunia bisnis yang
dihadapi.
39. Kegiatan dalam
Fungsi Pengawasan dan
Pengendalian
• Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian
tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan
• Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas
penyimpangan yang mungkin ditemukan
• Melakukan berbagai alternatif solusi atas
berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis
40. Kegiatan dalam Fungsi-fungsi
Manajemen
PlanningPlanning
Penentuan Tujuan danPenentuan Tujuan dan
Bagaimana CaraBagaimana Cara
Pencapaian yang terbaikPencapaian yang terbaik
OrganizingOrganizing
Penentuan BagaimanaPenentuan Bagaimana
Penyusunan Organisasi danPenyusunan Organisasi dan
Aktifitas dapat dilakukanAktifitas dapat dilakukan
ControllingControlling
Monitoring dan PerbaikanMonitoring dan Perbaikan
Aktifitas yang sedangAktifitas yang sedang
berjalan agar Tujuan dapatberjalan agar Tujuan dapat
tercapaitercapai
LeadingLeading
Proses Memotivasi AnggotaProses Memotivasi Anggota
Organisasi agar PlanningOrganisasi agar Planning
dapat dijalankandapat dijalankan
Menunjukkan Arah Tahapan dari setiap fungsi manajemenMenunjukkan Arah Tahapan dari setiap fungsi manajemen
Menunjukkan keterkaitan timbal balik antar fungsi manajemenMenunjukkan keterkaitan timbal balik antar fungsi manajemen
Keterangan:Keterangan:
41. Sumber Daya Organisasi, Tujuan,
dan Fungsi-fungsi Manajemen
Planning &Planning &
decisiondecision
makingmaking
Sumber Daya OrganisasiSumber Daya Organisasi
• Sumber Daya Fisik/AlamSumber Daya Fisik/Alam
• InformasiInformasi
• Sumber Daya ManusiaSumber Daya Manusia
• ModalModal
Controlling
Leading
Organizing
Fungsi-fungsi ManajemenFungsi-fungsi Manajemen
Tujuan Organisasi
Efektif
Efisien
42. Perbedaan pandangan dalam
Fungsi-fungsi Manajemen
Ernest
Dale
Richard
W Griffin
Nickels,
McHugh &
Mc Hugh
Koontz
& O
’Donnelly
James AF
Stoner
George
Terry
Luther
Gullick
PLANNING
ORGANIZING
STAFFING
CONTROLLING
DIRECTING
COORDINATING
REPORTING
Actuating
STAFFING
DIRECTING
Leading
Directing
Leading
STAFFING
DIRECTING
INNOVATING
REPRESENTING
43. Fungsi Operasional dalam
Manajemen
• Manajemen Sumber Daya Manusia
• Manajemen Pemasaran
• Manajemen Operasi/Produksi
• Manajemen Keuangan
• Manajemen Informasi
44. Manajemen Sumber Daya
Manusia
• Manajemen Sumber Daya Manusia
adalah penerapan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk
memperoleh sumber daya manusia
yang terbaik bagi bisnis yang kita
jalankan dan bagaimana sumber daya
manusia yang terbaik tersebut dapat
dipelihara dan tetap bekerja bersama
kita dengan kualitas pekerjaan yang
senantiasa konstan ataupun bertambah
45. Manajemen Pemasaran
• Manajemen Pemasaran adalah kegiatan
manajemen berdasarkan fungsinya
yang pada intinya berusaha untuk
mengidentifikasi apa sesungguhnya
yang dibutuhkan oleh konsumen, dana
bagaimana cara pemenuhannya dapat
diwujudkan
46. Manajemen Produksi
• Manajemen Produksi adalah penerapan
manajemen berdasarkan fungsinya
untuk menghasilkan produk yang
sesuai dengan standar yang ditetapkan
berdasarkan keinginan konsumen,
dengan teknik produksi yang seefisien
mungkin, dari mulai pilihan lokasi
produksi hingga produk akhir yang
dihasilkan dalam proses produksi
47. Manajemen Keuangan
• Manajemen Keuangan adalah kegiatan
manajemen berdasarkan fungsinya yang
pada intinya berusaha untuk memastikan
bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan
mampu mencapai tujuannya secara
ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit.
Tugas manajemen keuangan diantaranya
merencanakan dari mana pembiayaan bisnis
diperoleh, dan dengan cara bagaimana
modal yang telah diperoleh dialokasikan
secara tepat dalam kegiatan bisnis yang
dijalankan
48. Manajemen Informasi
• Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha
memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap
mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang.
Untuk memastikan itu manajemen informasi
bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang
terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi
internal maupun eksternal, yang dapat mendorong
kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di
masyarakat
49. Sejarah Ilmu Manajemen
• Peninggalan fisik sebagai ciri adanya
implementasi ilmu manajemen; seperti
Piramida di Mesir, Bangunan Ka’bah di
Makkah, Tembok Cina, dan lain
sebagainya
• Peninggalan fisik tersebut
menggambarkan adanya aktifitas yang
teratur dan bertahap di masa lalu yang
saat ini dinamakan manajemen
50. Owen dan Babbage :
Pionir Ilmu Manajemen Modern
Robert Owen (1771-1858)
• Perlunya SDM dan Kesejahteraan
Pekerja dalam sebuah organisasi
Charles Babbage (1792-1871)
• Pentingnya Efisiensi dalam kegiatan
Produksi, khususnya dalam
penggunaan fasilitas dan material
produksi
51. Pemikiran Terdahulu Ilmu
Manajemen
• Perspektif Manajemen Klasik
– Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
• Perusahaan manufaktur, Bank Umum, Perusahaan
Asuransi, Perusahaan Ritel, dll
– Kelompok Manajemen Administrasi
• Perspektif Manajemen Perilaku
– Studi Howthorne
– Teori Relasi Manusia
– Teori Perilaku Kontemporer
• Perspektif Manajemen Kuantitatif
– Kelompok Manajemen Sains
– Kelompok Manajemen Operasi
52. Perspektif Manajemen Klasik
• Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
– Frederich W Taylor (1856-1915)
• Time and Motion Studies, Piecework pay system, Empat Prinsip dasar
Manajemen Ilmiah
– Frank Gilberth (1868-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972)
• Efisiensi dalam Produksi, Psikologi Industri, dan Manajemen SDM
– Henry L Gant (1861-1919)
• Empat Gagasan Peningkatan Manajemen,Gantt Chart,
– Harrington Emerson (1853-1931)
• 14 Prinsip Efisiensi
• Perspektif Manajemen Administrasi
– Henry Fayol (1841-1925)
• 14 Prinsip Fayol dalam Manajemen
– Lyndall Urwick (1891-1983)
• Panduan Manajemen (Managerial Guidelines)
– Max Weber (1864-1920)
• Birokrasi dalam Organisasi
53. Ilustrasi
Time Motion Studies dan Piecework Pay System
dari Taylor
Pekerja Kemampuan Pengerjaan dan Jumlah Upah yang diterima
A Karena mampu mengerjakan 25 Unit atau diatas
standar,
maka upah yang diterima adalah 25 unit x Rp. 2.000 = Rp.
50.000
B Karena pengerjaannya hanya 20 unit atau dibawah
standar,
maka upah yang diterima adalah 20 unit x Rp. 1.750 =
Rp. 35.000
C Karena pengerjaannya sebanyak 24 Unit atau sesuai
dengan standar, maka upah yang diterima adalah 24 unit
x
Rp. 2.000 = Rp. 48.000
54. 4 Prinsip Taylor dalam Tahapan
Merumuskan
Pendekatan dalam
setiap Jenis
Pekerjaan untuk
menggantikan
pendekatan yang
lama yang sudah
dianggap baku
Secara ilmiah
dilakukan seleksi
atas tenaga kerja
dan pemberian
pelatihan bagi
tenaga kerja agar
dapat menjalankan
tugas
sebagaimana
dijelaskan dalam
langkah pertama
Memberikan
pengarahan dan
pemantauan atas
pekerja untuk
memastikan
bahwa mereka
melakukan
pekerjaan yang
telah ditugaskan
sesuai dengan
standar
Melanjutkan langkah-
langkah pengerjaan
sebagaimana yang
telah dicapai pada
langkah-langkah
sebelumnya dengan
menggunakan tenaga
kerja yang mampu
menyelesaikan
pekerjaan
sebagaimana mestinya
55. Empat Gagasan Gantt dalam
Manajemen
• Kerjasama yang saling menguntungkan
antara tenaga kerja dan pimpinan
• Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan
• Sistem insentif untuk merangsang
produktifitas karyawan dan organisasi
• Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang
terperinci.
56. 12 Prinsip Efisiensi Emerson
• Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
• Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis
• Adanya staff yang memiliki kualifikasi yang tepat
• Adanya kedisiplinan
• Diberlakukannya pemberian kompensasi yang adil
• Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat, dan
terpercaya, sehingga diperlukan semacam sistem informasi atau
akuntansi.
• Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan dan
pembagian kerja.
• Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi
kualitas kerja maupun waktu pengerjaan.
• Kondisi pekerjaan perlu distandardisasi.
• Kegiatan operasional harus juga distandardisasikan.
• Instruksi-instruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar.
• Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian
insentif.
57. 14 Prinsip Fayol dalam
Manajemen1. Pembagian Kerja – yaitu adanya spesialisasi akan
meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja
2. Wewenang – yaitu adanya hak untuk memberi perintah dan
dipatuhi.
3. Disiplin – harus ada respek dan ketaatan pada peranan-
peranan dan tujuan organisasi.
4. Kesatuan Perintah – bahwa setiap pekerja hanya menerima
instruksi tentang kegiatan tertentu dari hanya seorang atasan.
5. Kesatuan Pengarahan – kegiatan operasional dala organisasi
yang memiliki tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang
manajer dengan penggunaan satu rencana.
6. Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan
umum – kepentingan perseorangan harus diupayakan agar
senantiasa dibawah kepentingan organisasi. Artinya prioritas
harus didahulukan untuk kepentingan bersama daripada
kepentingan pribadi.
58. 14 Prinsip Fayol (lanjutan)
7. Balas jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus
adil baik bagi karyawan maupun pemilik.
8. Sentralisasi – adanya keseimbangan antara pendekatan sentraliasi
dengan desentralisasi
9. Garis wewenang (scalar system) – adanya garis wewenang dan
perintah yang jelas.
10. Order – sumber daya organisasi termasuk sumber daya manusianya,
harus ada pada waktu dan tempat yang tepat. Penempatan orang-
orang harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.
11. Keadilan – Perlakuan dalam organisasi harus sama dan tanpa ada
diskriminasi
12. Stabilitas Staf dalam Organisasi – perlu adanya kestabilan dalam
menjalankan organisasi, tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.
13. Inisiatif – setiap pekerja harus diberi kesempatan untuk
mengembangkan dirinya dan diberi kebebasan untuk merencanakan
dan menjalankan tugasnya secara kreatif walaupun memungkinkan
terjadi kesalahan.
14. Esprit de Corps (semangat korps) – Prinsip ini menekankan bahwa
pada dasarnya kesatuan adalah sebuah kekuatan. Pelaksanaan
operasional organisasi perlu memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan
rasa memiliki dari para anggota yang tercermin pada semangat
korps/kebersamaan.
59. Kesimpulan mengenai Perspektif
Manajemen Klasik
Kontribusi Manajemen Klasik
• spesialisasi pekerjaan
• studi mengenai masa dan beban kerja
• metode ilmiah dalam manajemen
• Dikenalnya fungsi-fungsi manajemen.
• Prosedur dan Birokrasi
Keterbatasan Manajemen Klasik
• Kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja, seperti
motif, tujuan, perilaku, dan lain sebagainya
60. Perspektif Manajemen Perilaku
• Hugo Munstberg (1863-1916)
Pentingnya pemahaman psikologis khususnya motivasi para pekerja
• Studi Howthorne (Elton Mayo)
– Teori Perhatian (Attention Theory)
• Pekerja akan lebih produktif jika merasa diperhatikan
– Teori Penerimaan Sosial (Social Acceptance Theory)
• Pekerja akan menunjukkan produktifitas berdasarkan faktor penerimaan
sosial
• Teori Relasi Manusia
– Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
– Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor
• Teori Perilaku Kontemporer
– Perhatian pada perilaku pekerja yang disebabkan oleh faktor psikologis,
sosiologis, antropologis, dan lan sebagainya
– Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi
61. Perspektif Manajemen
Kuantitatif
• Kelompok Manajemen Sains
Pengenalan penggunaan model matematis dalam kegiatan
bisnis dan industri, seperti penentuan jumlah Teller dalam
sebuah Bank (kasus Bank of England), peramalan atas volume
penjualan, dan lain sebagainya
• Kelompok Manajemen Operasi
– Lanjutan dari kelompok Manajemen Sains
– Adanya fokus pada pendekatan kuantitatif untuk
peningkatan efisiensi
– Dikenalnya pendekatan Analisa Break Even, Queuing
Theory, dll
62. Teori Manajemen Kontemporer
• Perspektif Sistem dalam Manajemen
Open System, Sub-Sistem, Sinergi dan Entropi
• Perspektif Kontingensi dalam Manajemen
There is no such things as one best and general way on
management
63. Perspektif Sistem dalam
Manajemen
Input dari Lingkungan:
Bahan baku, SDM,
informasi, uang
Proses Transformasi:
Sistem operasi, sistem
administrasi, teknologi,
sistem kontrol
Output bagi Lingkungan:
Barang/Jasa, Untung/Rugi,
perilaku pekerja, output
informasi
Umpan Balik
64. Perspektif Sistem dalam
Manajemen
• Sistem terbuka adalah sistem yang melakukan interaksi dengan
lingkungan dimana kebalikannya, sistem tertutup tidak melakukan
interaksi dengan lingkungan.
• Sub-sistem merupakan elemen-elemen dalam sistem organisasi atau
manajemen yang satu sama lainnya saling berkaitan
• Sinergi adalah konsep yang menjelaskan bahwa pekerjaan yang
dilaksanakan secara bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih
baik daripada jika hanya dikerjakan oleh seorang saja.
• Entropi adalah kondisi dimana organisasi mengalami penurunan
produktifitas dan kualitasnya disebabkan ketidakmampuan dalam
membaca dan beradaptasi dengan lingkungan.
65. Berbagai Isu kontemporer dalam
Perkembangan Ilmu Manajemen
• Downsizing
• Diversity management
• Information Technology
• Globalization
• Ethics and Social Responsibility
• Managing for Quality
• Service Economy
66. Modern Management Guru
• John Aldair
efektif leadership dan centered leadership
• Igor Ansoff
strategic management, Ansoff Matrix
• Chris Argyris
learning organization, single loop & double loop
learning
• Chester Barnard
organizational behavior and executive behavior
• Percy Barnevik
Multinational corporate management system
67. Modern Management Guru
(lanjutan)
• Christopher Bartlett
Entrepreneurial organization
• Warren Bennis
Adhocracy on Leadership and management
• Robert Blake
Managerial grid
• Edward de Bono
lateral thinking, valued monopolies
dan lain sebagainya
68. MENEJER DALAM KEGIATAN
MANAJEMEN
1. Mengetahui fungsi menejer sebagai
orang yang menjalankan kegiatan
manajemen.
2. Mengetahui bahwa untuk dapat menjadi
menejer yang baik, diperlukan keahlian
manajemen.
3. Mengetahui tingkatan-tingkatan
manajemen secara hirarki beserta
keahlian menejerial yang diperlukan
untuk setiap hirarki tersebut.
69. 4. Mengetahui bahwa manajemen
berdasarkan teori dan pengalaman dapat
dipandang sebagai sebuah seni sekaligus.
Menejer adalah orang yang melakukan
kegiatan manajemen.
Menejer ini dijalankan oleh seorang ketua,
wakil ketua ataupun ketua bagaian.
70. KEAHLIAN-KEAHLIAN
MANAJEMEN
1. Keahlian teknis (technical skill) yaitu keahlian
yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan
spesifik tertentu, seperti mengoperasikan
komputer, mendesain bangunan, membuata
layout perusahaan dan lain sebagainya.
2. Keahlian berkomunikasi dan berinterasi dengan
masyarakat (Human relation skills) yaitu
keahliandalam memahami dan melakukan
interaksi dengan berbagai jenis orang
dimasyarakat. Misalnya keahlian dalam
bernegosiasi, memotivasi , meyakinkan orang
dan lain sebagainya.
71. 3. Keahlian konseptual (coseptual skill) yaitu
keahlian dalam berfikir secara abstrak,
sistimatis, termasuk didalamnya
mendiagnosa dan menganalisis berbagai
masalah dalam situasi yang berbeda-beda
bahkan keahlian untuk memprediksi
dimasa yang akan datang.
72. 4. Keahlian dalam pengambilan keputusan
(decision making skill) yaitu keahlian untuk
mengidentifikasi masalah sekaligus
menawarkan berbagai alternatif solusi
atas permasalahan yang dihadapi.
5. Keahlian dalam mengelola waktu (time
manajemen skill) yaitu keahlian dalam
memanfaatkan waktu secara efektif dan
efien.
73. TINGKATAN-TINGKATAN
MANAJEMEN
1. Manajemen tingkat puncak atau Top
manajement, biasanya terdiri dari direktur
utama, presiden direktur atau wakil
direktur.
2. Manajemen tingkat menengah atau midle
Management yang biasanya terdiri dari
para menejer, kepala devisi atau
departemen atau kepala cabang.
74. 3. Manajemensupervisi atau tingkat pertama
atau supervisory or firs line management,
yang biasanya terdiri dari para supervisi,
ketua kelompok dan lain sebagainya.
4. Manajemen non supervisi atau non
supervisory management yang biasanya
terdiri dari para tenaga kerja tingkat
bawah pada umumnya seperti buruh,
pekerja bangunan dan lain.
76. MANAJEMEN SEBAGAI SENI
DAN SAIN
Bahwa mereka yang menguasai
pengetahuan manajemen belum tentu
memiliki pengalaman atau mampu untuk
menjalankan kegiatan manajemen dalam
praktek. Sebaliknya mereka yang telah
berpengalaman dalam kegiatan
manajemen secara praktek belum tentu
mengerti kerangka teoritis atau
pengetahuan mengenai kegiatan
manajemen yang telah dijalankan.
77. Menejer yang sukses adalah jika kedua-
duanya dapat dipadukan, seseorang yang
banyak mengetahui dan menguasai
pengetahuan mengenai manajemen
sebaiknya mengibangi pengetahuannya
secara teoritis dengan pengalaman
melalui praktek didunia nyata.
78. MANAJEMEN : SENI ATAU
SAIN ?
Seni disatu sisi bersifat dinamis, tidak
berpola tunggal dan menuntut adanya
kretivitas dan keterlibatan didalamnya.
Sedangkan sain cenderung bersifat statis
berpola tunggal berdasarkan pembuktian
ilmiah dan menuntut adanya tahapan-
tahapan yang sistimatis.
79. Perkembangan Ilmu
Manajemen
Ilmu manajemen memiliki berbagai
kelompok pemikiran yang masing-masing
kelompok pemikiran tersebut didasarkan
atas waktu ketika pemikiran tersebut
diperkenalkan, pengaruh disiplin lain
dalam pemikiran, hingga penggunaan
manajemen dalam berbagai sektor
kegiatan masyarakat yang memang dapat
berbeda mengikuti stuasi dan kondisi
yang berbeda-beda pula
80. SEJARAH ILMU MANAJEMEN
(konsep ilmu manajemen)
1. Sesungguhnya manajemen bukan
merupakan ilmu baru, bahkan dalam
konsep yang paling tradisional sekalipun,
telah dikenal dan dijalankan oleh orang-
orang terdahulu.
2. Owen (1771-1858) dan Babage (1792-
1871 : dua pionir dalam Ilmu Manajemen.
81. • Owen, seorang pembaru dan industralis dari
Inggris menyatakan perlunya sumber daya
manusia didalam organisasi dan
kesejahteraan pekerja.
• Babbage, seorang ahli matematik dari inggris
yang pertama sekali berbicara mengenai
pentingnya efisiensi dalam proses produksi,
dia meyakini perlunya pembagian kerja dan
perlunya penggunaan matematik dalam
efisiensi penggunaan fasilitas dan meterial
produksi.
82. TIGA KELOMPOK PEMIKIRAN
DALAM ILMU MANAJEMEN
1. Manajemen Klasik (owen dan Babbage),
mereka memandang manajemen
sebagai sebuah proses saitifik (saintifik
manajemen) dan manajemen sebagai
sebuah kegiatan administrasi
(administration management).
2. Kelompok manajemen ilmiah (FW Taylor
1856-1915), (Frank Gilberth 1868-1924),
(lilian Gilberth 1878-1972)
83. • Taylor menyatakan bahwa untuk
mencapai tujuan sebuah perusahaan,
misalnya meningkatkan profit perusahaan
maka produktivitas perlu ditingkatkan
untuk itu perlu diberikan motivasi pada
pekerja sehingga tingkat output semakin
tinggi.
84. LANGKAH MANAJEMEN
ILMIAH DARI TAYLOR
Merumuska
n
pendekatan
dalam
setiap jenis
pekerjaan
untuk
menggantik
an
pendekatan
yang lama
yang sudah
dianggap
baku
Secara ilmiah
dilakukan
seleksi atas
tenaga kerja
dan
pemberian
pelatihan
bagitenaga
kerja agar
dapat
menjalankan
tugas sebagai
mana
dijelaskan
Memberikan
pengarahan
dan
pemantapan
atas pekerja
untuk
memastikan
bahwa
mereka
melakukan
pekerjaan
yang telah
ditugakan
sesuai
dengan
standar
Melanjutkan
langkah-
langkah
pengerjaan
sebagaimana
yang telah
dicapai pada
langkah-
lagkah
sebelumnya
dengan
menggunakan
tenaga kerja
yang mampu
menyelesaika
n pekerjaan
sebagaimana
mestinya.
85. 4 prinsip dasar manajemen
ilmiah taylor
1. Pengembangan metode ilmiah dalam
manajemen agar metode terbaik dalam
pengerjaan tugas dapat ditentukan.
2. Seleksi ilmiah untuk karyawan agar
dalam pemberian tugasnya sesuai
dengan kualifikasinya.
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah
para karyawan.
4. Kerjasama yang baik antara manajemen
dan tenaga kerja.
86. FAYOL Memperkenalkan 14
Prinsip.
1. Pembagian kerja yaitu adanya
spesialisasi akan meningkatkan efisiensi
pelaksanaan kerja.
2. Wewenang yaitu adanya hak untuk
memberi perintah dan dipatuhi.
3. Disiplin yaitu harus ada respek dan
ketaatan pada peranan-peranan dan
tujuan organisasi.
87. 4. Kesatuan perintah yaitu bahwa setiap
pekerja hanya menerima instuksi tentang
kegiatan tertentu hanya dari seorang
atasan.
5. Kesatuan pengarahan yaitu kegiatan
operasional dalam organisasi yang
memiliki tujuan yang sama harus
diarahkan oleh seorang menejer dengan
penggunaan satu rencana.
88. 6. Meletakkan kepentingan perseorangan
dibawah kepentingan umum, kepentingan
perseorangan harus diupayakan agar
senantiasa dibawah kepentingan
organisasi artinya prioritas harus
didahulukan untuk kepentingan bersama
daripada kepentingan pribadi.
7. Balas jasa yaitu kompensasi untuk
pekerjaan yang dilaksanakan harus adil
baik bagi karyawan maupun pemilik.
89. 8. Sentralisasi yaitu adanya keseimbangan
antara pendekatan sentralisasi dengan
desentralisasi.
9. Garis wewenang yaitu adanya garis
wewenang dan perintah yang jelas.
10. Order yaitu sumber daya organisasi
termasuk sumber daya manusianya,
harus ada pada waktu dan tempat yang
tepat. Penempatan orang-orang harus
sesuai dengan perkerjaan yang akan
90. 11. Keadilan yaitu perlakuan dalam
organisasi harus sama dan tanpa
diskriminasi.
12. Stabilitas staf dalam organisasi yatu
perlu adanya kestabilan dalam
menjalankan organisasi, tidak terlalu
cepat ataupun terlalu lambat.
91. 13. Inisiatif yaitu setiap pekerja harus diberi
kesempatan untuk mengembangkan
dirinya dan diberi kebebasan untuk
merencanakan dan menjalankan tugasnya
secara kreatif walaupun memungkinkan
terjadi kesalahan.
14. Esprite de corps (semangat korps) yaitu
menekankan bahwa pada dasarnya
kesatuan adalah sebuah kekuatan.
92. LINGKUNGAN & BUDAYA
ORGANISASI
Organisasi sebagai kumpulan orang-orang
tidak dapat dilepaskan dari lingkungan
karena pada dasarnya organisasi juga
merupakan bagian dari lingkungan dan
masyarakat.
Contoh : Sebuah keluarga atau rumah
tangga merupakan bagian dari RT, RW
hingga lingkungan lebih besar.
93. • Sebuah perusahaan atau organisasi
bisnis yang beroperasi disebuah
lingkungan tidak dapat dimenafikan
bahwa selain kegiatan bisnis yang
dikelolanya organisasi tersebut juga
terlibat dengan lingkungan diseputar
organisasi.
Contoh : Pemanfaatan tenaga kerja sekitar
perusahaan.
94. LINGKUNGAN ORGANISASI
1. Lingkungan Internal yaitu lingkungan
yang berhubungan dengan eksistensi
sebuah perusahaan.
2. Lingkungan ekternal yaitu lingkungan
yang terkait dengan kegiatan operasional
organisasi dana bagaimana kegiatan
operasional ini dapat bertahan.
96. LINGKUNGAN INTERNAL
ORGANISASI
• Yang dimaksud dengan lingkungan
internal organisasi adalah berbagai hal
atau berbagai pihak yang terkait langsung
dengan kegiatan sehar-hari organisasi
memengaruhi langsung terhadap setiap
program, kebijakan, hingga denyut
nadinya organisasi.
99. Berbagai bentuk kegiatan bisnis
Internasional
1. Kegiatan ekspor-impor
2. Lisensi
3. Partner strategis
4. Investasi langsung
100. Faktor-faktor terkait dalam
bisnis Internasional
1. Kontrol dalam perdagangan internasional
2. Komunitas Ekonomi Internasional
3. Perbedaan budaya antar negara
101. Tanggung jawab sosial & etika
manajemen
• Sebagai bagian dari
lingkunganmasyarakat, maka organisasi
bisnis perlu memiliki tanggungjawab
bahwa kegiatan yang dilakukannya
membawa ke arah perbaikan lingkungan
masyarakat pada umumnya dan bukan
sebaliknya.
• Contoh : pembuangan limbah
sembarangan
102. Pro dan Kontra tanggunjawab
sosial perusahaan
No Pandangan kelompok yang pro
terhadap tanggungjawab sosial
dari organisasi bisnis
No Pandangan kelompok yang
kontra terhadap
tanggungjawab sosial dari
organisasi bisnis
1 Kegiatan bisnis seringkali
menimbulkan maslah, oleh karena
itu sudah semestinya perusahaan
bertanggungjawab atas apa yang
dilakukannya
1 Pandangan kelompok yang
kontra terhadap
tanggungjawab sosial dari
organisasi bisnis
2 Perusahaan adalah bagian dari
lingkungan sosial masyarakat, oleh
karena itu sudah semestinya ikut
berpartisipasa dan
bertanggunjawab atas apa yang
terjadi dimasyarakat.
2 Perusahaan yang ikut
berpartisipasi dan
bertanggungjawab dalam
lingkungan sosial masyarakat
justru akan memiliki kekuatan
untuk mengontrol masyarakat
dan itu indikasi yang kurang
baik secara sosial
3 Perusahaan biasanya memiliki 3 Akan banyak terdapat konflik
103. Mengelola tanggungjawab
sosial dari perusahaan
1. Strategi reaktif (Reaktive Social
Responsibility Startegy) : cenderung
menolak atau menghindarkan diri dari
tanggungjawab sosial. Contoh : industri
rokok cenderung menghindarkan diri dari
isu yang menghubungkan rokok antara
konsumsi rokok dengan peluang
terjadinya penyakit kanker.
104. 2. Strategi depensif (defensif social
responsibility strategy) : dilakukan
perusahaan dengan penggunaan
pendekatan legal atau jalur hukum untuk
menghindarkan diri atau menolak
tanggungjawab sosial. Contoh : perusahaan
yang menghindarkan diri dari tuntutan hukum
dengan argumen bahwa tidak hanya
perusahaanya saja yang membuang limbah
ke sungai ketika perusahaan beroperasi.
105. 3. Strategi Akomodatif (Acommodative
Social Responsibility Strategy) :
perusahaan memberikan tanggungjawab
sosial berupa pelayanan kesehatan,
kebersihan dan lain sebagainya, bukan
karena perusahaan menyadari perlunya
tanggungjawab sosial, namun
dikarenakan adanya tuntutan dari
masyarakat dan lingkungan sekitar akan
hal tersebut.
106. Contoh: perusahaan-perusahaan besar
zaman orde baru dituntut untuk
memberikan pinjaman kredit lunak kepada
para pengusaha kecil, bukan disebabkan
kerena adanya kesadaran perusahaan,
akan tetapi sebagai langkah akomodatif
yang diambil setelah pemerintah menuntut
para korporat untuk lebih memperhatikan
para pengusaha kecil.
107. 4. Strategi Proaktif (Proaktive Social
Responsibility Startegy) : memandang
tanggunjawab sosial bagian dari
tanggungjawab untuk memuaskan
stakeholders. Jika stakeholder terpuaskan
maka citra positif terhadap perusahaan
akan terbangun.
108. 5. Manfaat Tanggungjawab Sosial : sebagai
konsekwensi logis keberadaan perusahaan
disebuah lingkungan masyarakat mendorong
perusahaan untuk lebih proaktif dalam
mengambil inisiatif dalam hal tanggungjawab
sosial.
6. Manfat bagi perusahaan : minculnya citra
positif dari masyarakat dari masyarakay akan
kehadiran perusahaan dilingkungan tersebut.
109. 7. Manfaat bagi masyarakat : masyarakat akan
memiliki pandangan baru bahwa hubungan
antara masyarakat dan dunia bisnis perlu
diarahkan untuk kerjasama yang saling
menguntungka kedua belah pihak.
8. Manfaat bagi pemerintah : pemerintah
mendapat legitimasi untuk merubah tatanan
masyarakat ke arah yang lebih baik akan
mendapatkan partner dalam mewujudkan
tantanan masyarakat tersebut.
110. KONSEP ETIKA DASAR ETIKA
MANAJEMEN
• Etika adalah beliefs of what is good and
what is bad, keyakinan akan sesuatu yang
dianggap baik dan buruk.
• Nilai-nilai etika perusahaan dihadapkan
kepada berbagai kegiatan bisnis yang
sering dijalankan, apakah etis ataukah
tidak. Misalnya iklan bisnis yang dibuat
etis atau tidak etis.
111. NILAI PERSONAL SEBAGAI
STANDAR ETIKA
• Nilai (values) pada dasarnya merupakan
pandangan ideal yang mempengaruhi
cara pandang, cara berfikir dan perilaku
dari seseorang.
• Personal values pada dasarnya
merupakan cara pandang, cara pikir, dan
keyakinan yang dipegang oleh seseorang
sehubungan dengan segala kegiatan yang
dilakukanya.
112. KONFLIK NILAI DALAM
ORGANISASI
• Bahwa kita akan dapat mengetahui nilai-
nilai mana yang dapat berjalan secara
seiringan dan saling mendukung atau
sebaliknya nilai-nilai mana yang akan
saling berbenturan satu sama lainnya.
113. Ada 3 konflik nilai dalam
perusahaan
1. Konflik intrapersonal : pada dasarnya
terjadi umumnya dalam individu dan antar
individu. Contoh : mereka yang bekerja
karena nilai ambisi dalam dirinya untuk
maraih sesuatu ditempat pekerjaanya,
barangkali akan berbenturan dengan nilai
kekeluargaan dimana misalnya keluaraga
menuntut sang pekerja untuk lebih banyak
meluangkan waktu bersama keluarga.
114. 2. Konflik individu – organisasi pada dasarnya
merupakan konflik yang terjadi pada saat
nilai yang dianut oleh individu berbenturan
denga nilai yang harus ditanamkan oleh
perusahaan. Individu yang cenderung
menginginkan kebebasan akan berbenturan
dengan nilai yang dianut organisasi yang
menuntutnya untuk patuh berdasarkan aturan
main yang mungkin dirasakan sebagai
sesuatu yang formal dan mengikat.
115. 3. Konflik antar budaya pada dasarnya
merupakan konflik antar individu maupun
antara individu yang bersangkutan atau
juga organisasi yang bersangkutan.
116. BEBERAPA ISU SEPUTAR
ETIKA
• Keitner (1992) memberikan uraian dari beberapa
isu seputar etika dimasa kini yang sering dihadapi
oleh perusahaan :
1. Penggunaan obat-obatan terlarang
2. Pencurian oleh para pekerja atau korupsi
3. Komflik kepentingan
4. Pengawasan kualitas atau quality control
5. Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
6. Penyelewengan dalam pencacatatan keuangan
117. 7. Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan
8. Pemecatan tenaga kerja
9. Polusi lingkungan
10. Cara bersaing dari perusahaan yang dianggap
tidak etis
11. Penggunaan pekerja atau tenaga kerja dibawah
umur
12.Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu
yang terkait dengan pemegang kebijakan
13. Dan lain-lain sebgainya.
118. Bagaimana mengukur etika
manajemen ?
Data
Gathering
Analisa
Penilaian
Pengumpulan data mengenai tindakan atau kegiatan yang
dilakukan
Apakah tindakan atau kegiatan yang dilakukan memenuhi 4
kriteria dalam etika :
Manfaat : apakah tindakan tersebut memberikan manfaat dan
kepuasan bagi semua fihak ?
Pemenuhan hak : apakah tindakan yang dilakukan menjamin
terpenuhinya dan terpeliharanya hak-hak dari semua pihak ?
Keadilan : apakah tindakan yang dilakukan adil bagi semua pihak
?
Pemelihaan : apakah tindakan yang dilakukan konsisten dengan
tanggung jawab pemeliharaan dalam berbagai hal ?
Tidak dalam
seluruh kriteria
Tidak dalam satu
atau beberapa
kriteria
Ya, dalam seluruh
kriteria
Apakah ada faktor yg menyebabkan kriteria terpenihu sehingga
dapat dimaklumi ?
119. Kuis
1. Mengapa menejer perusahaan perlu
mempertimbangkan tanggungjawab sosial
perusahaan ? Uraikan antara kelompok pro dan
kontra mengenai tanggungjawab sosial dari
perusahaan ?
2. Uraikan beberapa strategi yang dapat dilakukan
menejermperusahaan yang menyangkut
tanggungjawab sosial perusahaan !
3. Apakah yang dimaksud dengan etika manajemen ?
4. Usaha apa sajakah yang dapat dilakukan agar
manajemen perusahaan memenuhi kriteria etika ?