SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
NAMA : KHAIRUNNISA
NIM : 1205467
MATA KULIAH : TP500 – Belajar dan Pembelajaran TIK
KELAS : Kependidikan Guru TIK
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2012
1. A. Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner
tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Rumpun teori ini disebut
behaviorisme karena sangat menekankan perilaku atau tingkah laku yang dapat diamati atau
diukur.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang
yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan
metode pelatihan atau pembiasaan semata. Dengan kata lain proses pembelajaran menurut teori
Behaviorisme adalah bahwa proses pembelajaran lebih menekankan pada proses pemberian
stimulus (rangsangan) dan respon yang dilakukan oleh siswa. Inti pembelajaran dalam
pandangan behaviorisme terletak pada stimulus respon (S-R).
Menurut teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman (Gage, Berliner, 1984) Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus
dan respon (Slavin, 2000). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan
perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa
stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada
siswa, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan
oleh guru tersebut.
Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena
tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh
karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar
(respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab
pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah
laku tersebut.
B. Implikasi Teori Belajar Behavioristik dalam Proses dan Hasil Belajar
Teori belajar behavioristik dalam proses pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat
diukur dan diamati. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat
menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah
terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan
positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negative. Evaluasi atau penilaian
hasil belajar didasari atas perilaku yang tampak. Dalam teori belajar ini guru tidak banyak
memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh baik dilakukan sendiri maupun
melalui simulasi.
2. A. Teori Belajar Humanistik
Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan
memanusiakan manusia itu sendiri. Menurut teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk
memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat
laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Tujuan utama para pendidik
adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing
individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan mambantu dalam
mawujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.
Teori humanistik sangat mementingkan apa yang dipelajari dari pada proses belajar itu
sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk
membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuknya yang
paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada pengertian belajar dalam bentuknya
yang paling ideal dari pada pemahaman tentang proses belajar sebagaimana apa adanya, seperti
yang selama ini dikaji oleh teori-teori belajar lainnya.
Pemahamanan terhadap belajar yang diidealkan menjadikan teori humanistik dapat
memanfaatkan teori belajar apapun asal tujuannya untuk memanusiakan manusia. Hal ini
menjadikan teori humanistik bersifat elektik. Tidak dapat disangkal lagi bahwa setiap pendirian
atau pendekatan belajar tertentu, akan ada kebaikan dan ada pula kelemahannya. Teori
humanistik akan memanfaatkan teori-teori apapun, asal tujuannya tercapai, yatu memanusiakan
manusia.
Manusia adalah makhluk yang kompleks. Banyak ahli di dalam menyusun teorinya hanya
terpaku pada aspek tertentu yang sedang menjadi pusat perhatiannya. Dengan pertimbangan-
pertimbangan tertentu setiap ahli melakukan penelitiannya dari sudut pandangnya masing-
masing dan menganggap bahwa keterangannya tentang bagaimana manusia itu belajar adalah
sebagai keterangan yang paling memadai. Maka akan terdapat berbagai teori tentang belajar
sesuai dengan pandangan masing-masing.
B. Implikasi Teori Belajar Humanistik dalam Proses dan Hasil Belajar
Teori humanistik mampu memberikan arah terhadap semua komponen pembelajaran
untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut. Semua komponen pendidikan temasuk tujuan
pendidikan diarahkan pada terbentuknya manusia yang ideal, manusia yang dicita-citakan, yaitu
manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri. Untuk itu, sangat perlu diperhatikan bagaimana
perkembangan peserta didik dalam mengaktualisasi dirinya, pemahaman terhadap dirinya, serta
realisasi diri.
Pengalaman emosional dan karakteristik khusus individu dalam belajar perlu
diperhatikan oleh guru dalam merencanakan pembelajaran. Karena seseorang akan dapat belajar
dengan baik jika mempunyai pengertian tentang dirinya sendiri dan dapat membuat pilihan-
pilihan secara bebas ke arah mana ia akan berkembang. Dengan demikian teori humanistik
mampu menjelaskan bagaimana tujuan yang ideal tersebut dapat dicapai.
Teori humanistik akan sangat membantu para pendidik dalam memahami arah belajar
pada dimensi yang lebih luas, sehingga upaya pembelajaran apapun dan dalam konteks manapun
akan selalu diarahkan dan dilakukan untuk mencapai tujuannya. Ide-ide, konsep-konsep,
taksonomi-taksonomi tujuan yang telah dirumuskannya dapat membantu para pendidik dan guru
untuk memahami hakekat kejiwaan manusia. Hal ini akan dapat membantu mereka dalam
menentukan komponen-komponen pembelajaran seperti perumusan tujuan, penentuan materi,
pemilihan strategi pembelajaran, serta pengembangan alat evaluasi, ke arah pembentukan
manusia yang dicita-citakan tersebut.
3. A. Teori Belajar Kognitif
Teori kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi dan
pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan
antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Teori ini menekankan pada
bagaimana informasi diproses.
Teori kognitif dikembangkan oleh para ahli psikologi Kognitif. Tokohnya Kohler, Max
Wertheimer, Jean Pigeat, Bruner , Kurt Lewin, dasar teori belajar tokoh ini sama yaitu dalam
belajar terdapat kemampuan mengenal lingkungan, sehingga lingkungan tidak otomatis
mempengaruhi manusia teori ini berbeda dengan Behaviorisme, bahwa yang utama pada
kehidupan manusia adalah mengetahui dan bukan respons. Teori ini menekankan pada peristiwa
mental, bukan hubungan Stimulus-respons.
Karakteristik teori belajar kognitif :
a) Belajar adalah proses mental bukan behavioral;
b) Siswa aktif sebagai penyadur;
c) Siswa belajar secara individu dengan pola deduktif dan induktif;
d) Instrinsik motivation, sehingga tidak perlu stimulus;
e) Siswa sebagai pelaku untuk menuntun penemuan;
f) Guru memfasilitasi terjadinya proses insight.
Beberapa tokoh teori belajar kognitif :
a) Teori Gestalt dari Wertheimer dkk
Teori Gestalt mengatakan bahwa proses belajar adalah fenomena kognitif. Apabila individu
mengalami proses belajar, terjadi reorganisasi dalam persepsinya. Setelah proses belajar terjadi,
seseorang dapat memiliki cara pandang baru terhadap suatu problem.
b) Teori Schemata Piaget
Teori ini mengatakan bahwa pengalaman kependidikan harus dibangun di sekitar struktur
kognitif siswa. Struktur kognitif ini bisa dilihat dari usia serta budaya yang dimilik oleh
siswa. Menurut Piaget perkembangan kognitif pada anak secara garis besar terbagi empat
periode yaitu: a) periode sensori motor ( 0 – 2 tahun); b) periode praoperasional (2-7 tahun);
c)periode operasional konkrit (7-11 tahun); d) periode operasi formal (11-15) tahun.
Sedangkan konsep-konsep dasar proses organisasi dan adaptasi intelektual menurut Piaget
yaitu: skemata (dipandang sebagai sekumpulan konsep); asimilasi (peristiwa mencocokkan
informasi baru dengan informasi lama yang telah dimiliki seseorang; akomodasi (terjadi
apabila antara informasi baru dan lama yang semula tidak cocok kemudian dibandingkan
dan disesuaikan dengan informasi lama); dan equilibrium (bila keseimbangan
tercapai maka siswa mengenal informasi baru).
c) Teori Bruner
Teori belajar Bruner hampir serupa dengan teori Piaget, Bruner mengemukakan bahwa
perkembangan intelektual anak mengikuti tiga tahap representasi yang berurutan, yaitu: a)
enaktif, segala perhatian anak tergantung pada responnya; b) ikonik, pola berpikir anak
tergantung pada organisasi sensoriknya dan c) simbolik, anak telah memiliki pengertian yang
utuh tentang sesuatu hal sehingga anak telah mampu mengutarakan pendapatnya dengan bahasa.
Implikasi teori Bruner dalam proses pembelajaran adalah menghadapkan anak pada suatu situasi
yang membingungkan atau suatu masalah.Dengan pengalamannya anak akan mencoba
menyesuaikan atau mengorganisasikan kembali struktur-struktur idenya dalam rangka untuk
mencapai keseimbangan di dalam benaknya.
B. Implikasi Teori Kognitif Terhadap Proses Dan Hasil Belajar
Dalam proses pembelajaran teori kognitif lebih memusatkan pada cara berpikir atau
proses mental siswa, tidak sekedar kepada hasilnya. Selain itu, peran siswa sangat diharapkan
untuk berinisiatif dan terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar. Teori ini juga mengutamakan
peran siswa untuk saling berinteraksi.
Menurut Piaget, pertukaran gagasan – gagasan tidak dapat dihindari untuk perkembangan
penalaran. Walaupun penalaran tidak dapat diajarkan secara langsung, perkembangannya dapat
distimulasi. Dengan teori ini maka pemahaman yang di dapat setiap individu siswa beragam
sesuai bagaimana siswa tersebut terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
Implikasi dalam evaluasi hasil belajar dilakukan selama proses belajar bukan hanya
semata dinilai dari hasil belajar. Jadi, teori ini menitikberatkan pada proses daripada hasil yang
dicapai oleh siswa.
Sumber bacaan :
Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta:
Rajawali Pers.
http://riwayat.wordpress.com/2008/11/16/teori-belajar-program-dan-prinsip-pembelajaran/
http://aanisahfathinah.wordpress.com/2012/01/31/teori-teori-belajar/
http://syamsuddinrasyid.blogspot.com/2012/03/teori-belajar-behavioristik-psikologi.html
http:// komputerku.blogspot.com/2012/02/09/teori-belajar-humanistik-dan-penerapannya-dalam-
pembelajaran/
http://antonizonzai.blogspot.com/2011/02/05/teori-belajar-behaviorisme-kognitivisme-dan-
konstruktivisme.html
http://id.wikipedia.org/wiki/teori-belajar-behavioristik

More Related Content

What's hot

Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Rima Trianingsih
 
Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristik
RINISUGIYARTI
 
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –
wadikpli09
 
Teori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori Belajar Sosial Albert BanduraTeori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori Belajar Sosial Albert Bandura
Alfiramita Hertanti
 

What's hot (20)

Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
Teori Vygotsky
Teori VygotskyTeori Vygotsky
Teori Vygotsky
 
Teori humanistik
Teori humanistikTeori humanistik
Teori humanistik
 
Teori thorndike
Teori thorndikeTeori thorndike
Teori thorndike
 
Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristik
 
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
 
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada PendidikanGPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
 
Teori Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme Teori Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme
 
Teori belajar gagne
Teori belajar gagneTeori belajar gagne
Teori belajar gagne
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeTeori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –
 
Teori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori Belajar Sosial Albert BanduraTeori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori Belajar Sosial Albert Bandura
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Presentation progresivisme
Presentation progresivisme Presentation progresivisme
Presentation progresivisme
 
Teori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyTeori belajar vygotsky
Teori belajar vygotsky
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip Belajar
 
Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
 
Teori Albert Bandura
Teori Albert BanduraTeori Albert Bandura
Teori Albert Bandura
 
40 Aplikasi Terpilih Web 2.0
40 Aplikasi Terpilih Web 2.040 Aplikasi Terpilih Web 2.0
40 Aplikasi Terpilih Web 2.0
 

Viewers also liked

Bandingkan persamaan dan perbezaan antara pendekatan psikoanalitik dengan pen...
Bandingkan persamaan dan perbezaan antara pendekatan psikoanalitik dengan pen...Bandingkan persamaan dan perbezaan antara pendekatan psikoanalitik dengan pen...
Bandingkan persamaan dan perbezaan antara pendekatan psikoanalitik dengan pen...
Nor Rani Othman
 
Tugasan Kumpulan Kemahiran Sains dlm Tumpuan(RPH Alat Berfikir Model CoRT1)
Tugasan Kumpulan Kemahiran Sains dlm Tumpuan(RPH Alat Berfikir Model CoRT1)Tugasan Kumpulan Kemahiran Sains dlm Tumpuan(RPH Alat Berfikir Model CoRT1)
Tugasan Kumpulan Kemahiran Sains dlm Tumpuan(RPH Alat Berfikir Model CoRT1)
Rosdi Ramli
 
Rancangan pengajaran harian kssr sains tahun 4
Rancangan pengajaran harian kssr sains tahun 4Rancangan pengajaran harian kssr sains tahun 4
Rancangan pengajaran harian kssr sains tahun 4
Princess Fiena
 
Rancangan pengajaran kanak kanak
Rancangan pengajaran kanak kanakRancangan pengajaran kanak kanak
Rancangan pengajaran kanak kanak
sendirian berhad
 
Rancangan Pengajaran Harian Sains Sukan Tingkatan 4 (Motivasi)
Rancangan Pengajaran Harian Sains Sukan Tingkatan 4 (Motivasi)Rancangan Pengajaran Harian Sains Sukan Tingkatan 4 (Motivasi)
Rancangan Pengajaran Harian Sains Sukan Tingkatan 4 (Motivasi)
Demo_Kawe
 
Model konstruktivisme 5
Model konstruktivisme 5Model konstruktivisme 5
Model konstruktivisme 5
Julia Tan
 
Rancangan pengajaran bahasa melayu prasekolah
Rancangan pengajaran bahasa melayu prasekolahRancangan pengajaran bahasa melayu prasekolah
Rancangan pengajaran bahasa melayu prasekolah
Emy Bribip
 
CONTOH RPH PRASEKOLAH (bahasa inggeris)
CONTOH RPH PRASEKOLAH (bahasa inggeris)CONTOH RPH PRASEKOLAH (bahasa inggeris)
CONTOH RPH PRASEKOLAH (bahasa inggeris)
Ismail Mamat
 

Viewers also liked (16)

Bandingkan persamaan dan perbezaan antara pendekatan psikoanalitik dengan pen...
Bandingkan persamaan dan perbezaan antara pendekatan psikoanalitik dengan pen...Bandingkan persamaan dan perbezaan antara pendekatan psikoanalitik dengan pen...
Bandingkan persamaan dan perbezaan antara pendekatan psikoanalitik dengan pen...
 
Teori belajar fix
Teori belajar fixTeori belajar fix
Teori belajar fix
 
Rancangan pengajaran harian sains tahun 2
Rancangan pengajaran harian sains tahun 2Rancangan pengajaran harian sains tahun 2
Rancangan pengajaran harian sains tahun 2
 
Tugasan Kumpulan Kemahiran Sains dlm Tumpuan(RPH Alat Berfikir Model CoRT1)
Tugasan Kumpulan Kemahiran Sains dlm Tumpuan(RPH Alat Berfikir Model CoRT1)Tugasan Kumpulan Kemahiran Sains dlm Tumpuan(RPH Alat Berfikir Model CoRT1)
Tugasan Kumpulan Kemahiran Sains dlm Tumpuan(RPH Alat Berfikir Model CoRT1)
 
5 e model lesson
5 e model lesson5 e model lesson
5 e model lesson
 
Rph sains t2
Rph sains t2Rph sains t2
Rph sains t2
 
Bab 5 Air dan Larutan
Bab 5 Air dan LarutanBab 5 Air dan Larutan
Bab 5 Air dan Larutan
 
Rancangan pengajaran harian kssr sains tahun 4
Rancangan pengajaran harian kssr sains tahun 4Rancangan pengajaran harian kssr sains tahun 4
Rancangan pengajaran harian kssr sains tahun 4
 
Aplikasi 5E dalam PNP
Aplikasi 5E dalam PNP Aplikasi 5E dalam PNP
Aplikasi 5E dalam PNP
 
Rancangan pengajaran kanak kanak
Rancangan pengajaran kanak kanakRancangan pengajaran kanak kanak
Rancangan pengajaran kanak kanak
 
Rancangan Pengajaran Harian Sains Sukan Tingkatan 4 (Motivasi)
Rancangan Pengajaran Harian Sains Sukan Tingkatan 4 (Motivasi)Rancangan Pengajaran Harian Sains Sukan Tingkatan 4 (Motivasi)
Rancangan Pengajaran Harian Sains Sukan Tingkatan 4 (Motivasi)
 
Model konstruktivisme 5
Model konstruktivisme 5Model konstruktivisme 5
Model konstruktivisme 5
 
4. panduan penulisan ilmiah
4. panduan penulisan ilmiah4. panduan penulisan ilmiah
4. panduan penulisan ilmiah
 
Rancangan pengajaran bahasa melayu prasekolah
Rancangan pengajaran bahasa melayu prasekolahRancangan pengajaran bahasa melayu prasekolah
Rancangan pengajaran bahasa melayu prasekolah
 
Teori kognitif
Teori kognitifTeori kognitif
Teori kognitif
 
CONTOH RPH PRASEKOLAH (bahasa inggeris)
CONTOH RPH PRASEKOLAH (bahasa inggeris)CONTOH RPH PRASEKOLAH (bahasa inggeris)
CONTOH RPH PRASEKOLAH (bahasa inggeris)
 

Similar to TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF

4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
RogsBuck
 
Erlawati Iia Pe
Erlawati Iia PeErlawati Iia Pe
Erlawati Iia Pe
64258
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
Cikgu Zatiah
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3
ayu01
 
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
CecanKuyy
 
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
DedeApriyanto2687
 
Teori belajar bruner
Teori belajar brunerTeori belajar bruner
Teori belajar bruner
Asep Iryanto
 

Similar to TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF (20)

Rumpun Teori Belajar
Rumpun Teori BelajarRumpun Teori Belajar
Rumpun Teori Belajar
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
 
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
 
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxLK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
 
Prinsip
PrinsipPrinsip
Prinsip
 
Erlawati Iia Pe
Erlawati Iia PeErlawati Iia Pe
Erlawati Iia Pe
 
Teori kognitif
Teori kognitif Teori kognitif
Teori kognitif
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Lulinda riska
Lulinda riskaLulinda riska
Lulinda riska
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
 
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
 
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
 
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
 
Teori belajar bruner
Teori belajar brunerTeori belajar bruner
Teori belajar bruner
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar  behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Teori belajar  behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
 
PKP 1.pptx
PKP 1.pptxPKP 1.pptx
PKP 1.pptx
 
teori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikateori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisika
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
 

More from khairunnisa mulyana (6)

Cara membuat Database
Cara membuat DatabaseCara membuat Database
Cara membuat Database
 
Entity Relatonship Diagram
Entity Relatonship DiagramEntity Relatonship Diagram
Entity Relatonship Diagram
 
Praktikum Database Management System
Praktikum Database Management SystemPraktikum Database Management System
Praktikum Database Management System
 
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP RANAH AFEKTIF SISWA SEKO...
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP RANAH AFEKTIF SISWA SEKO...PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP RANAH AFEKTIF SISWA SEKO...
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP RANAH AFEKTIF SISWA SEKO...
 
Sistem Pendidikan Jarak Jauh di Jepang
Sistem Pendidikan Jarak Jauh di JepangSistem Pendidikan Jarak Jauh di Jepang
Sistem Pendidikan Jarak Jauh di Jepang
 
Filsafat perenialisme
Filsafat perenialismeFilsafat perenialisme
Filsafat perenialisme
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF

  • 1. TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF NAMA : KHAIRUNNISA NIM : 1205467 MATA KULIAH : TP500 – Belajar dan Pembelajaran TIK KELAS : Kependidikan Guru TIK JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2012
  • 2. 1. A. Teori Belajar Behavioristik Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Rumpun teori ini disebut behaviorisme karena sangat menekankan perilaku atau tingkah laku yang dapat diamati atau diukur. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Dengan kata lain proses pembelajaran menurut teori Behaviorisme adalah bahwa proses pembelajaran lebih menekankan pada proses pemberian stimulus (rangsangan) dan respon yang dilakukan oleh siswa. Inti pembelajaran dalam pandangan behaviorisme terletak pada stimulus respon (S-R). Menurut teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Gage, Berliner, 1984) Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. B. Implikasi Teori Belajar Behavioristik dalam Proses dan Hasil Belajar Teori belajar behavioristik dalam proses pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan
  • 3. positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negative. Evaluasi atau penilaian hasil belajar didasari atas perilaku yang tampak. Dalam teori belajar ini guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh baik dilakukan sendiri maupun melalui simulasi. 2. A. Teori Belajar Humanistik Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Menurut teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan mambantu dalam mawujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Teori humanistik sangat mementingkan apa yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada pengertian belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada pemahaman tentang proses belajar sebagaimana apa adanya, seperti yang selama ini dikaji oleh teori-teori belajar lainnya. Pemahamanan terhadap belajar yang diidealkan menjadikan teori humanistik dapat memanfaatkan teori belajar apapun asal tujuannya untuk memanusiakan manusia. Hal ini menjadikan teori humanistik bersifat elektik. Tidak dapat disangkal lagi bahwa setiap pendirian atau pendekatan belajar tertentu, akan ada kebaikan dan ada pula kelemahannya. Teori humanistik akan memanfaatkan teori-teori apapun, asal tujuannya tercapai, yatu memanusiakan manusia. Manusia adalah makhluk yang kompleks. Banyak ahli di dalam menyusun teorinya hanya terpaku pada aspek tertentu yang sedang menjadi pusat perhatiannya. Dengan pertimbangan- pertimbangan tertentu setiap ahli melakukan penelitiannya dari sudut pandangnya masing- masing dan menganggap bahwa keterangannya tentang bagaimana manusia itu belajar adalah
  • 4. sebagai keterangan yang paling memadai. Maka akan terdapat berbagai teori tentang belajar sesuai dengan pandangan masing-masing. B. Implikasi Teori Belajar Humanistik dalam Proses dan Hasil Belajar Teori humanistik mampu memberikan arah terhadap semua komponen pembelajaran untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut. Semua komponen pendidikan temasuk tujuan pendidikan diarahkan pada terbentuknya manusia yang ideal, manusia yang dicita-citakan, yaitu manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri. Untuk itu, sangat perlu diperhatikan bagaimana perkembangan peserta didik dalam mengaktualisasi dirinya, pemahaman terhadap dirinya, serta realisasi diri. Pengalaman emosional dan karakteristik khusus individu dalam belajar perlu diperhatikan oleh guru dalam merencanakan pembelajaran. Karena seseorang akan dapat belajar dengan baik jika mempunyai pengertian tentang dirinya sendiri dan dapat membuat pilihan- pilihan secara bebas ke arah mana ia akan berkembang. Dengan demikian teori humanistik mampu menjelaskan bagaimana tujuan yang ideal tersebut dapat dicapai. Teori humanistik akan sangat membantu para pendidik dalam memahami arah belajar pada dimensi yang lebih luas, sehingga upaya pembelajaran apapun dan dalam konteks manapun akan selalu diarahkan dan dilakukan untuk mencapai tujuannya. Ide-ide, konsep-konsep, taksonomi-taksonomi tujuan yang telah dirumuskannya dapat membantu para pendidik dan guru untuk memahami hakekat kejiwaan manusia. Hal ini akan dapat membantu mereka dalam menentukan komponen-komponen pembelajaran seperti perumusan tujuan, penentuan materi, pemilihan strategi pembelajaran, serta pengembangan alat evaluasi, ke arah pembentukan manusia yang dicita-citakan tersebut. 3. A. Teori Belajar Kognitif Teori kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan
  • 5. antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Teori ini menekankan pada bagaimana informasi diproses. Teori kognitif dikembangkan oleh para ahli psikologi Kognitif. Tokohnya Kohler, Max Wertheimer, Jean Pigeat, Bruner , Kurt Lewin, dasar teori belajar tokoh ini sama yaitu dalam belajar terdapat kemampuan mengenal lingkungan, sehingga lingkungan tidak otomatis mempengaruhi manusia teori ini berbeda dengan Behaviorisme, bahwa yang utama pada kehidupan manusia adalah mengetahui dan bukan respons. Teori ini menekankan pada peristiwa mental, bukan hubungan Stimulus-respons. Karakteristik teori belajar kognitif : a) Belajar adalah proses mental bukan behavioral; b) Siswa aktif sebagai penyadur; c) Siswa belajar secara individu dengan pola deduktif dan induktif; d) Instrinsik motivation, sehingga tidak perlu stimulus; e) Siswa sebagai pelaku untuk menuntun penemuan; f) Guru memfasilitasi terjadinya proses insight. Beberapa tokoh teori belajar kognitif : a) Teori Gestalt dari Wertheimer dkk Teori Gestalt mengatakan bahwa proses belajar adalah fenomena kognitif. Apabila individu mengalami proses belajar, terjadi reorganisasi dalam persepsinya. Setelah proses belajar terjadi, seseorang dapat memiliki cara pandang baru terhadap suatu problem. b) Teori Schemata Piaget Teori ini mengatakan bahwa pengalaman kependidikan harus dibangun di sekitar struktur kognitif siswa. Struktur kognitif ini bisa dilihat dari usia serta budaya yang dimilik oleh siswa. Menurut Piaget perkembangan kognitif pada anak secara garis besar terbagi empat
  • 6. periode yaitu: a) periode sensori motor ( 0 – 2 tahun); b) periode praoperasional (2-7 tahun); c)periode operasional konkrit (7-11 tahun); d) periode operasi formal (11-15) tahun. Sedangkan konsep-konsep dasar proses organisasi dan adaptasi intelektual menurut Piaget yaitu: skemata (dipandang sebagai sekumpulan konsep); asimilasi (peristiwa mencocokkan informasi baru dengan informasi lama yang telah dimiliki seseorang; akomodasi (terjadi apabila antara informasi baru dan lama yang semula tidak cocok kemudian dibandingkan dan disesuaikan dengan informasi lama); dan equilibrium (bila keseimbangan tercapai maka siswa mengenal informasi baru). c) Teori Bruner Teori belajar Bruner hampir serupa dengan teori Piaget, Bruner mengemukakan bahwa perkembangan intelektual anak mengikuti tiga tahap representasi yang berurutan, yaitu: a) enaktif, segala perhatian anak tergantung pada responnya; b) ikonik, pola berpikir anak tergantung pada organisasi sensoriknya dan c) simbolik, anak telah memiliki pengertian yang utuh tentang sesuatu hal sehingga anak telah mampu mengutarakan pendapatnya dengan bahasa. Implikasi teori Bruner dalam proses pembelajaran adalah menghadapkan anak pada suatu situasi yang membingungkan atau suatu masalah.Dengan pengalamannya anak akan mencoba menyesuaikan atau mengorganisasikan kembali struktur-struktur idenya dalam rangka untuk mencapai keseimbangan di dalam benaknya. B. Implikasi Teori Kognitif Terhadap Proses Dan Hasil Belajar Dalam proses pembelajaran teori kognitif lebih memusatkan pada cara berpikir atau proses mental siswa, tidak sekedar kepada hasilnya. Selain itu, peran siswa sangat diharapkan untuk berinisiatif dan terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar. Teori ini juga mengutamakan peran siswa untuk saling berinteraksi. Menurut Piaget, pertukaran gagasan – gagasan tidak dapat dihindari untuk perkembangan penalaran. Walaupun penalaran tidak dapat diajarkan secara langsung, perkembangannya dapat distimulasi. Dengan teori ini maka pemahaman yang di dapat setiap individu siswa beragam sesuai bagaimana siswa tersebut terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
  • 7. Implikasi dalam evaluasi hasil belajar dilakukan selama proses belajar bukan hanya semata dinilai dari hasil belajar. Jadi, teori ini menitikberatkan pada proses daripada hasil yang dicapai oleh siswa. Sumber bacaan : Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. http://riwayat.wordpress.com/2008/11/16/teori-belajar-program-dan-prinsip-pembelajaran/ http://aanisahfathinah.wordpress.com/2012/01/31/teori-teori-belajar/ http://syamsuddinrasyid.blogspot.com/2012/03/teori-belajar-behavioristik-psikologi.html http:// komputerku.blogspot.com/2012/02/09/teori-belajar-humanistik-dan-penerapannya-dalam- pembelajaran/ http://antonizonzai.blogspot.com/2011/02/05/teori-belajar-behaviorisme-kognitivisme-dan- konstruktivisme.html http://id.wikipedia.org/wiki/teori-belajar-behavioristik