SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 14
OBESITAS PADA ANAK

RIZKY KUMARA
PENDAHULUAN
 Menurut WHO, obesitas sudah merupakan epidemi

global dan menjadi problem kesehatan yang harus segera
diatasi. Di Indonesia, perubahan gaya hidup yang
menjurus ke westernisasi dan sedentary mengakibatkan
perubahan pola makan masyarakat yang merujuk pada
pola makan tinggi kalori, lemak dan kolesterol, sehingga
berdampak meningkatkan risiko obesitas.
pengertian
 Obesitas merupakan keadaan patologis dengan

terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan
daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh.
(Mayer, 1973)
 Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelainan atau

penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan

lemak tubuh secara berlebihan. (Hartono, 2004)
Penyebab obesitas
 Meskipun masalah genetik dan hormonal juga dapat menjadi penyebab terjadinya obesitas

pada anak-anak, kebanyakan kasus kelebihan berat badan disebabkan karena anak-anak
makan terlalu banyak dan terlalu sedikit bergerak. Bila anak-anak mengkonsumsi lebih
banyak kalori daripada kalori yang mereka buang melalui olah gerak dan perkembangan
fisik yang normal, mereka akan mendapatkan kelebihan berat.
 Penyebab lain selain gaya hidup adalah penyakit genetik yang dapat menyebabkan seorang

anak mengalami obesitas. Penyakit-penyakit seperti ini, misalnya sindrom Prader-Willi dan
sindrom Bardel-Biedl hanya terjadi pada sebagian kecil anak-anak. Pada populasi umum,
pola makan dan kebiasaan berolahraga memainkan peran yang lebih besar atas terjadinya
obesitas.
Faktor genetik


Obesitas cenderung diturunkan,
sehingga diduga memiliki penyebab

genetik. Tetapi anggota keluarga tidak
hanya berbagi gen, tetapi juga
makanan dan kebiasaan gaya hidup,
yang bisa mendorong terjadinya
obesitas. Seringkali sulit untuk
memisahkan faktor gaya hidup dengan
faktor genetik. Penelitian terbaru
menunjukkan bahwa rata-rata faktor
genetik memberikan pengaruh sebesar
33% terhadap berat badan seseorang.
Faktor lingkungan


Gen merupakan faktor yang penting
dalam berbagai kasus obesitas, tetapi

lingkungan seseorang juga memegang
peranan yang cukup berarti.
Lingkungan ini termasuk perilaku/pola
gaya hidup (misalnya apa yang
dimakan dan berapa kali seseorang
makan serta bagaimana aktivitasnya).
Seseorang tentu saja tidak dapat
mengubah pola genetiknya, tetapi dia
dapat mengubah pola makan dan
aktivitasnya.
Faktor Status sosial ekonomi
 Berkaitan dengan gaya

hidup, sikap, dan perilaku.
Di Indonesia, orang
cenderung salah kaprah
mengasosiasikan gemuk
adalah baik. Anak harus
gemuk, montok, baru
dibilang anak yang sehat.
Faktor penurnan aktifitas fisik
 Apa yang ada di dalam

pikiran seseorang bisa
memengaruhi kebiasaan
makannya. Banyak orang

yang memberikan reaksi
terhadap emosinya
dengan makan.
Gejala klinis penderita obesitas
 Anak terlihat sangat gemuk
 Wajah membulat
 Pipi tembem
 Leher relatif pendek
 Dada membusung, dengan payudara yang






membesar karena mengandung jaringan lemak
Sering terlihat dagu yang berganda (double chin)
Perut membuncit disertai dinding perut yang
berlipat-lipat
Pada umumnya anak demikian lebih tinggi
daripada anak normal seumur
Perut menggantung ke bawah
Penis pada anak laki-laki terlihat kecil, oleh
karena sebagian organ tersebut tersembunyi
dalam jaringan lemak pubis (burried penis)
Komplikasi pada anak obesitas
 Diabetes tipe 2
 Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi.
 Asma dan masalah saluran pernapasan lainnya








(misalnya, napas pendek yang dapat membuat olah raga,
senam atau aktivitas fisik lainnya sulit untuk dilakukan)
Masalah tidur
Penyakit liver dan kantong empedu
Pubertas atau menarche dini
Masalah makan
Infeksi kulit
Masalah pada tulang dan persendian
pengobatan obesitas
 Makan dengan Pola Makan yang Sehat
 Meningkatkan Aktivitas Fisik
 Buat sebagai Komitmen Keluarga
 Pembedahan dan Penggunaan Obat
 Memilih program penurunan berat badan yang

aman dan berhasil
Pencegahan obesitas
Makanan sehat yang
seimbang
Biasakan anak mengonsumsi
makanan berserat, seperti sayur
dan buah-buahan.

Ubah kebiasaan makan
Batasi kebiasaan makan diluar
rumah, terutama bila yang
dikonsumsi makanan jenis cepat
saji. Beri porsi yang kecil untuk
anak saat mengkonsumsi makanan
cepat saji. Hindari asupan kalori
tambahan dalam jumlah besar
dengan mengonsumsi es krim atau
minuman ringan setelah makan.

Lakukan kegiatan fisik
Biasakan anak melakukan kegiatan
fisik diluar sekolah selama 20-30
menit per hari.

Kesimpulan dan saran
Obesitas pada anak telah menjadi masalah yang serius di Indonesia. Susahnya,
perubahan yang dilakukan harus secara sosial dan besar-besaran. Literatur kedokteran yang
ada pun tidak ada yang dengan tepat mencantumkan bagaimana cara terbaik untuk melakukan
perubahan di bidang ini.

Orangtua yang memiliki pola makan yang baik dan berolahraga secara rutin dan dapat
memasukkan kebiasaan yang sehat dalam kegiatan keluarga sehari-hari, berarti telah
membentuk gaya hidup yang sehat bagi anak yang dapat berlangsung terus hingga ia beranjak
dewasa. Bicarakan pada anak mengenai pentingnya pola makan yang baik, dan pentingnya
kegiatan fisik, tapi buatlah kedua hal tersebut sebagai kegiatan keluarga sehingga menjadi
kebiasaan yang baik bagi orangtua dan anak-anak. Terakhir, biarkan anak-anak mengetahui
bahwa keluarga mencintai mereka, tidak peduli berapapun berat badan mereka, dan ingin
membantu mereka menjadi sehat dan bahagia.





Saran
Orangtua dapat membantu mendietkan anak, misalnya dengan tidak memberinya
makanan yang manis-manis. Jangan menyediakan kue-kue kering, coklat, permen di rumah.
Sajikan makanan yang tidak berlemak. Sediakan buah-buahan, sehingga jika ia kelaparan ia
bisa makan buah-buahan ini untuk menghilangkan rasa laparnya. Jika anak ingin diet, bawalah
ia ke dokter, sehingga kedaannya lebih terkontrol. Jangan memberi anak obat-obat penurun
berat badan di luar pengetahuan dokter.
Terimakasih

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Gizi pada ibu hamil dan permasalahannya
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannyaGizi pada ibu hamil dan permasalahannya
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannyaSuci Nur Hidayah
 
LANGKAH MENIMBANG BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACIN
LANGKAH MENIMBANG BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACINLANGKAH MENIMBANG BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACIN
LANGKAH MENIMBANG BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACINuning wikandari
 
Gizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaGizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaTriana Septianti
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)Feny Kartika
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Indri Wati
 
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyDhila Faya
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT pjj_kemenkes
 
Power point hidup sehat tanpa obesitas
Power point hidup sehat tanpa obesitasPower point hidup sehat tanpa obesitas
Power point hidup sehat tanpa obesitasGusti Hartanti
 
Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)Dokter Tekno
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN pjj_kemenkes
 
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKhoirul Ummah
 
Analisis Komposisi Tubuh Manusia
Analisis Komposisi Tubuh ManusiaAnalisis Komposisi Tubuh Manusia
Analisis Komposisi Tubuh ManusiaIstikomah Umardani
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangVivi Amelia
 
Pedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangPedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangdiansachio
 

La actualidad más candente (20)

Gizi pada ibu hamil dan permasalahannya
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannyaGizi pada ibu hamil dan permasalahannya
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannya
 
Kasus dm hamil
Kasus dm hamilKasus dm hamil
Kasus dm hamil
 
LANGKAH MENIMBANG BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACIN
LANGKAH MENIMBANG BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACINLANGKAH MENIMBANG BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACIN
LANGKAH MENIMBANG BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACIN
 
Gizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaGizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remaja
 
Makalah obesitas
Makalah obesitasMakalah obesitas
Makalah obesitas
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
 
Penilaian status gizi
Penilaian status giziPenilaian status gizi
Penilaian status gizi
 
Kasus anemia
Kasus anemiaKasus anemia
Kasus anemia
 
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary history
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
 
Power point hidup sehat tanpa obesitas
Power point hidup sehat tanpa obesitasPower point hidup sehat tanpa obesitas
Power point hidup sehat tanpa obesitas
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
 
Analisis Komposisi Tubuh Manusia
Analisis Komposisi Tubuh ManusiaAnalisis Komposisi Tubuh Manusia
Analisis Komposisi Tubuh Manusia
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbang
 
Pedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangPedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbang
 

Destacado (14)

Obesitas
ObesitasObesitas
Obesitas
 
OBESITAS
OBESITASOBESITAS
OBESITAS
 
Kasus obesitas anak
Kasus obesitas anakKasus obesitas anak
Kasus obesitas anak
 
Kasus obes dewasa
Kasus obes dewasaKasus obes dewasa
Kasus obes dewasa
 
Proses dihibrid, monohibrid, intermediat
Proses dihibrid, monohibrid, intermediatProses dihibrid, monohibrid, intermediat
Proses dihibrid, monohibrid, intermediat
 
MODUL KEGEMUKAN
MODUL KEGEMUKANMODUL KEGEMUKAN
MODUL KEGEMUKAN
 
Obesitas
ObesitasObesitas
Obesitas
 
Asam urat
Asam uratAsam urat
Asam urat
 
Asam urat tinggi
Asam urat tinggiAsam urat tinggi
Asam urat tinggi
 
Gouth Athritis (Asam Urat)
Gouth Athritis (Asam Urat)Gouth Athritis (Asam Urat)
Gouth Athritis (Asam Urat)
 
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osmanPenyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
 
Obesity
ObesityObesity
Obesity
 
Obesity Presentation
Obesity PresentationObesity Presentation
Obesity Presentation
 

Similar a OBESITASANAK

Assignment obesiti qgk 3013
Assignment obesiti qgk 3013Assignment obesiti qgk 3013
Assignment obesiti qgk 3013Ahmad NazRi
 
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptxPPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptxFatrina1
 
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJAKONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJANurul Annisa
 
Fenomena Obesitas Pada Balita dan Anak
Fenomena Obesitas Pada Balita dan AnakFenomena Obesitas Pada Balita dan Anak
Fenomena Obesitas Pada Balita dan AnakSyarah Raditia
 
Qgk 3013 obesiti
Qgk 3013  obesitiQgk 3013  obesiti
Qgk 3013 obesitiAhmad NazRi
 
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASAKEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASApjj_kemenkes
 
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxCIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxsugiartysoepardi
 
5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.ppt5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.pptintanmega2
 
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang  Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang Rio Prasetia
 

Similar a OBESITASANAK (20)

Obesitas pada Anak
Obesitas pada AnakObesitas pada Anak
Obesitas pada Anak
 
Ceramah pj
Ceramah pjCeramah pj
Ceramah pj
 
Obesiti
ObesitiObesiti
Obesiti
 
Assignment obesiti qgk 3013
Assignment obesiti qgk 3013Assignment obesiti qgk 3013
Assignment obesiti qgk 3013
 
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptxPPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
PPT KLMPOK 9 EPIDEMIOLOGI.pptx
 
Penanganan obesitas pada anak
Penanganan obesitas pada anakPenanganan obesitas pada anak
Penanganan obesitas pada anak
 
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJAKONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
 
Fenomena Obesitas Pada Balita dan Anak
Fenomena Obesitas Pada Balita dan AnakFenomena Obesitas Pada Balita dan Anak
Fenomena Obesitas Pada Balita dan Anak
 
Askep obesitas
Askep obesitasAskep obesitas
Askep obesitas
 
Qgk 3013 obesiti
Qgk 3013  obesitiQgk 3013  obesiti
Qgk 3013 obesiti
 
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASAKEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
 
Artikel 21
Artikel 21Artikel 21
Artikel 21
 
Obesiti
ObesitiObesiti
Obesiti
 
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxCIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
 
5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.ppt5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.ppt
 
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptxGizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
 
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang  Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
 
Nutrition
NutritionNutrition
Nutrition
 
Pola hidup sehat2
Pola hidup sehat2Pola hidup sehat2
Pola hidup sehat2
 
Pola hidup sehat2
Pola hidup sehat2Pola hidup sehat2
Pola hidup sehat2
 

OBESITASANAK

  • 2. PENDAHULUAN  Menurut WHO, obesitas sudah merupakan epidemi global dan menjadi problem kesehatan yang harus segera diatasi. Di Indonesia, perubahan gaya hidup yang menjurus ke westernisasi dan sedentary mengakibatkan perubahan pola makan masyarakat yang merujuk pada pola makan tinggi kalori, lemak dan kolesterol, sehingga berdampak meningkatkan risiko obesitas.
  • 3. pengertian  Obesitas merupakan keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh. (Mayer, 1973)  Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. (Hartono, 2004)
  • 4. Penyebab obesitas  Meskipun masalah genetik dan hormonal juga dapat menjadi penyebab terjadinya obesitas pada anak-anak, kebanyakan kasus kelebihan berat badan disebabkan karena anak-anak makan terlalu banyak dan terlalu sedikit bergerak. Bila anak-anak mengkonsumsi lebih banyak kalori daripada kalori yang mereka buang melalui olah gerak dan perkembangan fisik yang normal, mereka akan mendapatkan kelebihan berat.  Penyebab lain selain gaya hidup adalah penyakit genetik yang dapat menyebabkan seorang anak mengalami obesitas. Penyakit-penyakit seperti ini, misalnya sindrom Prader-Willi dan sindrom Bardel-Biedl hanya terjadi pada sebagian kecil anak-anak. Pada populasi umum, pola makan dan kebiasaan berolahraga memainkan peran yang lebih besar atas terjadinya obesitas.
  • 5. Faktor genetik  Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
  • 6. Faktor lingkungan  Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.
  • 7. Faktor Status sosial ekonomi  Berkaitan dengan gaya hidup, sikap, dan perilaku. Di Indonesia, orang cenderung salah kaprah mengasosiasikan gemuk adalah baik. Anak harus gemuk, montok, baru dibilang anak yang sehat.
  • 8. Faktor penurnan aktifitas fisik  Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa memengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.
  • 9. Gejala klinis penderita obesitas  Anak terlihat sangat gemuk  Wajah membulat  Pipi tembem  Leher relatif pendek  Dada membusung, dengan payudara yang      membesar karena mengandung jaringan lemak Sering terlihat dagu yang berganda (double chin) Perut membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat Pada umumnya anak demikian lebih tinggi daripada anak normal seumur Perut menggantung ke bawah Penis pada anak laki-laki terlihat kecil, oleh karena sebagian organ tersebut tersembunyi dalam jaringan lemak pubis (burried penis)
  • 10. Komplikasi pada anak obesitas  Diabetes tipe 2  Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi.  Asma dan masalah saluran pernapasan lainnya       (misalnya, napas pendek yang dapat membuat olah raga, senam atau aktivitas fisik lainnya sulit untuk dilakukan) Masalah tidur Penyakit liver dan kantong empedu Pubertas atau menarche dini Masalah makan Infeksi kulit Masalah pada tulang dan persendian
  • 11. pengobatan obesitas  Makan dengan Pola Makan yang Sehat  Meningkatkan Aktivitas Fisik  Buat sebagai Komitmen Keluarga  Pembedahan dan Penggunaan Obat  Memilih program penurunan berat badan yang aman dan berhasil
  • 12. Pencegahan obesitas Makanan sehat yang seimbang Biasakan anak mengonsumsi makanan berserat, seperti sayur dan buah-buahan.  Ubah kebiasaan makan Batasi kebiasaan makan diluar rumah, terutama bila yang dikonsumsi makanan jenis cepat saji. Beri porsi yang kecil untuk anak saat mengkonsumsi makanan cepat saji. Hindari asupan kalori tambahan dalam jumlah besar dengan mengonsumsi es krim atau minuman ringan setelah makan.  Lakukan kegiatan fisik Biasakan anak melakukan kegiatan fisik diluar sekolah selama 20-30 menit per hari. 
  • 13. Kesimpulan dan saran Obesitas pada anak telah menjadi masalah yang serius di Indonesia. Susahnya, perubahan yang dilakukan harus secara sosial dan besar-besaran. Literatur kedokteran yang ada pun tidak ada yang dengan tepat mencantumkan bagaimana cara terbaik untuk melakukan perubahan di bidang ini.  Orangtua yang memiliki pola makan yang baik dan berolahraga secara rutin dan dapat memasukkan kebiasaan yang sehat dalam kegiatan keluarga sehari-hari, berarti telah membentuk gaya hidup yang sehat bagi anak yang dapat berlangsung terus hingga ia beranjak dewasa. Bicarakan pada anak mengenai pentingnya pola makan yang baik, dan pentingnya kegiatan fisik, tapi buatlah kedua hal tersebut sebagai kegiatan keluarga sehingga menjadi kebiasaan yang baik bagi orangtua dan anak-anak. Terakhir, biarkan anak-anak mengetahui bahwa keluarga mencintai mereka, tidak peduli berapapun berat badan mereka, dan ingin membantu mereka menjadi sehat dan bahagia.    Saran Orangtua dapat membantu mendietkan anak, misalnya dengan tidak memberinya makanan yang manis-manis. Jangan menyediakan kue-kue kering, coklat, permen di rumah. Sajikan makanan yang tidak berlemak. Sediakan buah-buahan, sehingga jika ia kelaparan ia bisa makan buah-buahan ini untuk menghilangkan rasa laparnya. Jika anak ingin diet, bawalah ia ke dokter, sehingga kedaannya lebih terkontrol. Jangan memberi anak obat-obat penurun berat badan di luar pengetahuan dokter.