SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
Penemuan Sinar-X dan Radioaktivitas
Ringkasan
Pada saat hendak meneliti sifat sinar katoda, Roentgen yang telah meneliti sinar katoda
menemukan sinar-X. Becquerel menemukan radioaktivitas ketika melakukan penelitian
untuk memastikan munculnya sinar-X bersama dengan adanya perpendaran
(fotoluminesensi). Pasangan suami-istri Pierre dan Marie Curie menemukan unsur baru
Polonium dan Radium yang memiliki radioaktivitas tinggi dari dalam tambang uranium.
Rangkaian penemuan besar ini terjadi di akhir abad 19. Dengan demikian pengetahuan
kita mengenai materi mengalami kemajuan yang besar.

Uraian
1. Penemuan Sinar-X.

Di akhir tahun 1895, Roentgen (Wilhelm Conrad Roentgen, Jerman, 1845 - 1923),
seorang profesor fisika dan rektor Universitas Wuerzburg di Jerman dengan sungguh-
sungguh melakukan penelitian tabung sinar katoda. Ia membungkus tabung dengan suatu
kertas hitam agar tidak terjadi kebocoran fotoluminesensi dari dalam tabung ke luar. Lalu
ia membuat ruang penelitian menjadi gelap. Pada saat membangkitkan sinar katoda, ia
mengamati sesuatu yang di luar dugaan. Pelat fotoluminesensi yang ada di atas meja
mulai berpendar di dalam kegelapan. Walaupun dijauhkan dari tabung, pelat tersebut
tetap berpendar. Dijauhkan sampai lebih 1 m dari tabung, pelat masih tetap berpendar.
Roentgen berpikir pasti ada jenis radiasi baru yang belum diketahui terjadi di dalam
tabung sinar katoda dan membuat pelat fotoluminesensi berpendar. Radiasi ini disebut
sinar-X yang maksudnya adalah radiasi yang belum diketahui.

Di tahun 1895 itu Roentgen sendirian melakukan penelitian sinar-X dan meneliti sifat-
sifatnya. Pada tahun itu juga Roentgen mempublikasikan laporan penelitiannya. Berikut
ini adalah sifat-sifat sinar-X:

   1. Sinar-X dipancarkan dari tempat yang paling kuat tersinari oleh sinar katoda.
   2. Intensitas cahaya yang dihasilkan pelat fotoluminesensi, berbanding terbalik
      dengan kuadrat jarak antara titik terjadinya sinar-X dengan pelat
      fotoluminesensi. Meskipun pelat dijauhkan sekitar 2 m, cahaya masih dapat
      terdeteksi.
   3. Sinar-X dapat menembus buku 1000 halaman tetapi hampir seluruhnya
      terserap oleh timbal setebal 1,5 mm.
   4. Pelat fotografi sensitif terhadap sinar-X.
   5. Ketika tangan terpapari sinar-X di atas pelat fotografi, maka akan tergambar
      foto tulang tersebut pada pelat fotografi. Skema peralatan ditampilkan pada
      Gambar 1. Foto tulang tangan yang diambil pada saat itu ditampilkan pada
      Gambar 2.
6. Lintasan sinar-X tidak dibelokkan oleh medan magnet (daya tembus dan
      lintasan yang tidak terbelokkan oleh medan magnet merupakan sifat yang
      membuat sinar-X berbeda dengan sinar katoda).

Laporan pertama Roentgen mengenai sinar-X dimuat pada halaman 132 - 141 laporan
Asosiasi Fisika Medik Wuerzburg tahun 1895. Di awal tahun 1896 reprint laporan
Roentgen dikirimkan kepada ilmuwan-ilmuwan terkenal.

Karena tidak dibelokkan oleh medan magnet, maka orang tahu bahwa sinar-X berbeda
dengan sinar katoda. Pada saat itu belum ditemukan fenomena interferensi dan difraksi.
Karena itu muncullah persaingan antara teori partikel dengan teori gelombang untuk
menjelaskan esensi/substansi sinar-X. Teori partikel dikemukakan antara lain oleh W.H.
Bragg, teori gelombang dikemukakan antara lain oleh Stokes dan C.G. Barkla. Sejak saat
itu teori gelombang didukung oleh lebih banyak orang. Pada tahun 1912, fenomena
difraksi sinar-X oleh kristal ditemukan oleh Max von Laue dan kemudian dapat
dipastikan bahwa sinar-X adalah gelombang elektromagnetik. Tahun 1922 Compton
menemukan efek Compton berdasarkan penelitian hamburan Compton. Berdasarkan
penelitian sinar-X ia dapat memastikan bahwa gelombang elektromagnetik memiliki sifat
dualisme gelombang dan materi (partikel).

2. Penemuan Radioaktivitas Uranium

Laporan Roentgen diperkenalkan kepada Akademi Paris pada Januari 1896 oleh Poankale
yang merupakan ilmuwan Perancis terkemuka saat itu. Di dalam artikel Akademi waktu
itu terdapat prediksi Poankale yang menyatakan bahwa materi yang berpendar dengan
kuat memiliki kemungkinan untuk memancarkan sinar-X juga bersama sinar fluoresensi.

Banyak dikenal materi yang berpendar karena stimulasi dari sinar matahari atau sinar
lain. Becquerel (Antoine Henri Becquerel, Perancis, 1852 - 1908) yang merupakan
profesor fisika di Museum Sains Paris berpikir untuk memastikan hal ini. Keluarga
Becquerel sejak dari generasi kakek bekerja sebagai profesor fisika di Museum Sains,
ayah Becquerel adalah peneliti materi pendar. Becquerel segera dapat melakukan
penelitian menggunakan materi pendar yang dikumpulkan oleh ayahnya.

Becquerel memasukkan pelat fotografi dan kain hitam ke dalam kotak aluminium. Dia
berupaya agar pelat fotografi tidak mengalami perubahan walaupun kotak aluminium
terkena sinar matahari. Dia meletakkan (mengoleskan) garam uraniumi di atas kotak
aluminium, membiarkannya terkena sinar matahari selama beberapa jam, lalu memroses
pelat fotografi itu. Jika oleh stimulasi sinar matahari sinar-X dipancarkan dari uranium,
maka sinar-X yang menembus kain hitam dan aluminium pasti akan menghitamkan pelat
fotografi. Ternyata memang pelat fotografi menjadi hitam seperti yang diperkirakan.

Tetapi kembali terjadi hal yang tidak diperkirakan. Karena hari berawan berlangsung
terus, Becquerel tidak dapat menggunakan sinar matahari seperti di atas. Becquerel
memroses pelat fotografi dengan suatu pikiran untuk memastikan bahwa pelat tidak akan
menjadi hitam karena tidak terkena sinar matahari. Tetapi pelat tetap menjadi hitam
walaupun kotak tidak terkena sinar matahari. Becquerel menemukan fakta ini pada Maret
1896.

Setelah melakukan percobaan dengan meletakkan berbagai materi di atas pelat fotografi,
ia mengetahui bahwa sifat materi pendar dan bentuk kimia tidak mempunyai pengaruh
dalam hal ini. Semua materi yang mengandung uranium pasti dapat menghitamkan pelat
fotografi. Khususnya dalam hal logam uranium, tingkat kehitamannya besar. Becquerel
berpikir bahwa dari uranium terpancar radiasi yang mirip dengan sinar-X. Untuk
sementara sinar ini disebut sinar Becquerel.

Kesamaan sifat antara sinar Becquerel dengan sinar-X, selain sama-sama dapat
menghitamkan pelat fotografi, adalah keduanya dapat mengionkan udara.

3. Penemuan Polonium dan Radium.

Marie Sklodowska Curie (Polandia-Perancis, 1867 - 1934) menikah dengan Pierre Curie
(Perancis, 1859 - 1906) dan siap memulai kehidupan seorang peneliti dengan meneliti
sinar Becquerel sebagai tema penelitian untuk mendapatkan gelar akademik. Pierre yang
saat itu sudah menjadi salah satu peneliti terkemuka bermaksud membantu istrinya
dengan menyarankan pemakaian alat ukur arus yang sangat sensitif (Galvanometer
Feebles) seperti terlihat pada Gambar 3.

Marie Curie menggunakan alat ukur arus yang sangat sensitif dan melakukan pengukuran
secara kuantitatif radioaktivitas (kemampuan melepaskan radiasi) dari materi yang dapat
ia peroleh. Hanya materi yang mengandung uranium atau thorium yang menunjukkan
radioaktivitas. Berdasarkan pengukuran secara kuantitatif diketahui bahwa radioaktivitas
berbanding lurus dengan jumlah uranium atau thorium, sedangkan suhu serta bentuk
kimia dari materi tidak berpengaruh.

Tetapi disinipun teramati sesuatu yang di luar dugaan. Dua bahan tambang uranium yaitu
pitch blend (uranium oksida) dan shell corit (tembaga dan uranil) menunjukkan
radioaktivitas yang besar yang tidak dapat dijelaskan dengan jumlah uranium yang ada di
dalamnya. Marie Curie mencampur shell corit dengan bahan lain dan kemudian
melakukan pengukuran. Ternyata hanya bagian yang mengandung uranium yang
menunjukkan adanya radioaktivitas. Fakta ini dilaporkan di Akademi Sains Paris bulan
April 1898. Marie Curie berpikir bahwa di dalam batuan uranium alam terdapat unsur
yang belum diketahui dalam jumlah yang sangat sedikit, dan setelah itu ia lebih serius
lagi menemukan unsur radioaktif yang belum diketahui. Pierre kemudian berhenti
melakukan penelitiannya sendiri untuk bekerja sama dengan Marie menemukan unsur
baru. (Pierre terus melakukan penelitian radioaktivitas sebelum meninggal pada tahun
1906 karena kecelakaan). Batuan dalam jumlah besar dilarutkan dan dilakukan
pemisahan dengan prosedur analisis kimia. Radioaktivitas dari bagian yang terpisah
diukur dengan alat ukur listrik yang dikonsentrasikan pada bagian yang memiliki
radioaktivitas tinggi. Unsur radioaktif yang belum diketahui itu menunjukkan sifat yang
mirip dengan bismuth. Bagian yang terambil ini ternyata merupakan campuran antara
bismuth sulfat dan bahan radioaktif dalam bentuk sulfat. Pemisahan antara bismuth dan
unsur yang belum diketahui itu dapat dilakukan berdasarkan perbedaan sifat
sublimasinya. Bahan campuran itu dipanaskan dalam vakum pada suhu 700° C dan
dibiarkan menyublim, dalam suhu 250° - 300° C bahan radioaktif dalam bentuk sulfat itu
menempel pada dinding seperti cat berwarna hitam. Beginilah cara penemuan salah satu
unsur radioaktif yang belum diketahui. Pada Juni 1898 laporan atas nama suami-istri
Curie disampaikan kepada Akademi. Dalam laporan ini diusulkan nama Polonium untuk
unsur baru sesuai dengan nama negara kelahiran Marie Curie.

Dari analisis juga ditemukan adanya radioaktifitas yang kuat di dalam kelompok barium,
secara kimiawi sifatnya sama dengan barium. Pemisahan bagian yang memiliki
radioaktivitas dengan cara pemisahan kristal berdasarkan perbedaan kelarutan dalam air,
campuran air dan alkohol, kelarutan garam dalam larutan asam klorida. Dengan cara
seperti inilah unsur radioaktif radium ditemukan. Penemuan ini dipresentasikan pada
bulan September 1898 sebagai hasil penelitian bersama suami-istri Curie dan rekan
sekerja Pemon.

Gambar
Gambar 1 Skema peralatan Roentgen.
Gambar 2 Foto yang dibuat Roentgen dengan sinar-X.
Gambar 3 Alat ukur arus listrik sensitif yang disarankan oleh Pierre Curie dan yang
berguna pada penemuan Radium.
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitas

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Radiasi sinar alfa (α)
Radiasi sinar alfa (α)Radiasi sinar alfa (α)
Radiasi sinar alfa (α)Juicy ALe
 
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1zat radioaktif ppt - kimia dasar 1
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1Goodman Butar Butar
 
PPT FISIKA KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM
PPT FISIKA KONSEP DAN FENOMENA KUANTUMPPT FISIKA KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM
PPT FISIKA KONSEP DAN FENOMENA KUANTUMFakhriIchwannur
 
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdfSejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdfMuhammad Sudarbi
 
Pemanfaatan Radiokimia dalam bidang industri
Pemanfaatan Radiokimia dalam bidang industri Pemanfaatan Radiokimia dalam bidang industri
Pemanfaatan Radiokimia dalam bidang industri Albert Sirait
 
Radioaktivitas dan pemanafaatan radioisotop
Radioaktivitas dan pemanafaatan radioisotopRadioaktivitas dan pemanafaatan radioisotop
Radioaktivitas dan pemanafaatan radioisotopYusrin Yusrin
 
Bab iv.sri dewi sumber-sumber radiasi
Bab iv.sri dewi   sumber-sumber radiasiBab iv.sri dewi   sumber-sumber radiasi
Bab iv.sri dewi sumber-sumber radiasibhurmantabjaya
 
PPT Zat Radioaktif
PPT Zat RadioaktifPPT Zat Radioaktif
PPT Zat Radioaktifworodyah
 
Sejarah perkembangan optik(PPT)
Sejarah perkembangan optik(PPT)Sejarah perkembangan optik(PPT)
Sejarah perkembangan optik(PPT)Hidayat Sutanto
 
Radioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopRadioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopTri Wijayanto
 

La actualidad más candente (15)

Radiasi sinar alfa (α)
Radiasi sinar alfa (α)Radiasi sinar alfa (α)
Radiasi sinar alfa (α)
 
sinar -x
sinar -xsinar -x
sinar -x
 
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1zat radioaktif ppt - kimia dasar 1
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1
 
PPT FISIKA KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM
PPT FISIKA KONSEP DAN FENOMENA KUANTUMPPT FISIKA KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM
PPT FISIKA KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM
 
Makalah atom & radiasi
Makalah atom & radiasiMakalah atom & radiasi
Makalah atom & radiasi
 
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdfSejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
 
Pemanfaatan Radiokimia dalam bidang industri
Pemanfaatan Radiokimia dalam bidang industri Pemanfaatan Radiokimia dalam bidang industri
Pemanfaatan Radiokimia dalam bidang industri
 
Sinar-X
Sinar-XSinar-X
Sinar-X
 
UNSUR RADIOAKTIF
UNSUR RADIOAKTIFUNSUR RADIOAKTIF
UNSUR RADIOAKTIF
 
Radioaktivitas dan pemanafaatan radioisotop
Radioaktivitas dan pemanafaatan radioisotopRadioaktivitas dan pemanafaatan radioisotop
Radioaktivitas dan pemanafaatan radioisotop
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
Bab iv.sri dewi sumber-sumber radiasi
Bab iv.sri dewi   sumber-sumber radiasiBab iv.sri dewi   sumber-sumber radiasi
Bab iv.sri dewi sumber-sumber radiasi
 
PPT Zat Radioaktif
PPT Zat RadioaktifPPT Zat Radioaktif
PPT Zat Radioaktif
 
Sejarah perkembangan optik(PPT)
Sejarah perkembangan optik(PPT)Sejarah perkembangan optik(PPT)
Sejarah perkembangan optik(PPT)
 
Radioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopRadioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotop
 

Destacado

Istorii charivnogo lisu mini 2
Istorii charivnogo lisu mini 2Istorii charivnogo lisu mini 2
Istorii charivnogo lisu mini 2siteimage
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikakurniapw
 
Industri bahan bakar nuklir di dunia
Industri bahan bakar nuklir di duniaIndustri bahan bakar nuklir di dunia
Industri bahan bakar nuklir di duniakurniapw
 
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitasPenemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitaskurniapw
 
Kapnometre kapnografi
Kapnometre  kapnografiKapnometre  kapnografi
Kapnometre kapnografiAhmet Aksu
 
Pengendalian kualitas proses bottling
Pengendalian kualitas proses bottlingPengendalian kualitas proses bottling
Pengendalian kualitas proses bottlingkurniapw
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)kurniapw
 

Destacado (8)

Istorii charivnogo lisu mini 2
Istorii charivnogo lisu mini 2Istorii charivnogo lisu mini 2
Istorii charivnogo lisu mini 2
 
PESA Summit 2012
PESA Summit 2012PESA Summit 2012
PESA Summit 2012
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
 
Industri bahan bakar nuklir di dunia
Industri bahan bakar nuklir di duniaIndustri bahan bakar nuklir di dunia
Industri bahan bakar nuklir di dunia
 
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitasPenemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
 
Kapnometre kapnografi
Kapnometre  kapnografiKapnometre  kapnografi
Kapnometre kapnografi
 
Pengendalian kualitas proses bottling
Pengendalian kualitas proses bottlingPengendalian kualitas proses bottling
Pengendalian kualitas proses bottling
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
 

Similar a Penemuan sinar x dan radioaktivitas

Similar a Penemuan sinar x dan radioaktivitas (20)

Makalah tentang radiasi
Makalah tentang radiasiMakalah tentang radiasi
Makalah tentang radiasi
 
Makalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda Hitam
Makalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda HitamMakalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda Hitam
Makalah Radiasi Panas dan Radiasi Benda Hitam
 
SEJARAH FISIKA MODREN.pptx
SEJARAH FISIKA MODREN.pptxSEJARAH FISIKA MODREN.pptx
SEJARAH FISIKA MODREN.pptx
 
radioaktivitas.pptx
radioaktivitas.pptxradioaktivitas.pptx
radioaktivitas.pptx
 
Metode mekanika kuantum
Metode mekanika kuantumMetode mekanika kuantum
Metode mekanika kuantum
 
Makalah fisika inti
Makalah fisika intiMakalah fisika inti
Makalah fisika inti
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
10 FILOSOF FISIKA
10 FILOSOF FISIKA10 FILOSOF FISIKA
10 FILOSOF FISIKA
 
Makalah teori mekanika kuantum
Makalah teori mekanika kuantumMakalah teori mekanika kuantum
Makalah teori mekanika kuantum
 
Sejarah penemuan elektron
Sejarah penemuan elektronSejarah penemuan elektron
Sejarah penemuan elektron
 
Konsep dan Fenomena Kuantum
Konsep dan Fenomena KuantumKonsep dan Fenomena Kuantum
Konsep dan Fenomena Kuantum
 
Partikel Atom
Partikel AtomPartikel Atom
Partikel Atom
 
KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM
 KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM
KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM
 
Konsep dan fenomena kuantum alfiansyah yulianto xii ipa 6
Konsep dan fenomena kuantum alfiansyah yulianto xii ipa 6Konsep dan fenomena kuantum alfiansyah yulianto xii ipa 6
Konsep dan fenomena kuantum alfiansyah yulianto xii ipa 6
 
Difraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-XDifraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-X
 
PPT FISIKA
PPT FISIKA PPT FISIKA
PPT FISIKA
 
Radioaktivitas
RadioaktivitasRadioaktivitas
Radioaktivitas
 
Konsep dan fenomena_kuantum
Konsep dan fenomena_kuantumKonsep dan fenomena_kuantum
Konsep dan fenomena_kuantum
 
Atom
AtomAtom
Atom
 
Penemu elektron
Penemu elektronPenemu elektron
Penemu elektron
 

Más de kurniapw

Makalah tentang plastik
Makalah tentang plastikMakalah tentang plastik
Makalah tentang plastikkurniapw
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikakurniapw
 
Model reaktor pembiak cepat
Model reaktor pembiak cepatModel reaktor pembiak cepat
Model reaktor pembiak cepatkurniapw
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikakurniapw
 
Proses pembuatan pupuk urea
Proses pembuatan pupuk ureaProses pembuatan pupuk urea
Proses pembuatan pupuk ureakurniapw
 
Kord & Lirik lagu
Kord & Lirik laguKord & Lirik lagu
Kord & Lirik lagukurniapw
 
Alat musik daerah
Alat musik daerahAlat musik daerah
Alat musik daerahkurniapw
 

Más de kurniapw (7)

Makalah tentang plastik
Makalah tentang plastikMakalah tentang plastik
Makalah tentang plastik
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
 
Model reaktor pembiak cepat
Model reaktor pembiak cepatModel reaktor pembiak cepat
Model reaktor pembiak cepat
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
 
Proses pembuatan pupuk urea
Proses pembuatan pupuk ureaProses pembuatan pupuk urea
Proses pembuatan pupuk urea
 
Kord & Lirik lagu
Kord & Lirik laguKord & Lirik lagu
Kord & Lirik lagu
 
Alat musik daerah
Alat musik daerahAlat musik daerah
Alat musik daerah
 

Último

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Último (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

Penemuan sinar x dan radioaktivitas

  • 1. Penemuan Sinar-X dan Radioaktivitas Ringkasan Pada saat hendak meneliti sifat sinar katoda, Roentgen yang telah meneliti sinar katoda menemukan sinar-X. Becquerel menemukan radioaktivitas ketika melakukan penelitian untuk memastikan munculnya sinar-X bersama dengan adanya perpendaran (fotoluminesensi). Pasangan suami-istri Pierre dan Marie Curie menemukan unsur baru Polonium dan Radium yang memiliki radioaktivitas tinggi dari dalam tambang uranium. Rangkaian penemuan besar ini terjadi di akhir abad 19. Dengan demikian pengetahuan kita mengenai materi mengalami kemajuan yang besar. Uraian 1. Penemuan Sinar-X. Di akhir tahun 1895, Roentgen (Wilhelm Conrad Roentgen, Jerman, 1845 - 1923), seorang profesor fisika dan rektor Universitas Wuerzburg di Jerman dengan sungguh- sungguh melakukan penelitian tabung sinar katoda. Ia membungkus tabung dengan suatu kertas hitam agar tidak terjadi kebocoran fotoluminesensi dari dalam tabung ke luar. Lalu ia membuat ruang penelitian menjadi gelap. Pada saat membangkitkan sinar katoda, ia mengamati sesuatu yang di luar dugaan. Pelat fotoluminesensi yang ada di atas meja mulai berpendar di dalam kegelapan. Walaupun dijauhkan dari tabung, pelat tersebut tetap berpendar. Dijauhkan sampai lebih 1 m dari tabung, pelat masih tetap berpendar. Roentgen berpikir pasti ada jenis radiasi baru yang belum diketahui terjadi di dalam tabung sinar katoda dan membuat pelat fotoluminesensi berpendar. Radiasi ini disebut sinar-X yang maksudnya adalah radiasi yang belum diketahui. Di tahun 1895 itu Roentgen sendirian melakukan penelitian sinar-X dan meneliti sifat- sifatnya. Pada tahun itu juga Roentgen mempublikasikan laporan penelitiannya. Berikut ini adalah sifat-sifat sinar-X: 1. Sinar-X dipancarkan dari tempat yang paling kuat tersinari oleh sinar katoda. 2. Intensitas cahaya yang dihasilkan pelat fotoluminesensi, berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik terjadinya sinar-X dengan pelat fotoluminesensi. Meskipun pelat dijauhkan sekitar 2 m, cahaya masih dapat terdeteksi. 3. Sinar-X dapat menembus buku 1000 halaman tetapi hampir seluruhnya terserap oleh timbal setebal 1,5 mm. 4. Pelat fotografi sensitif terhadap sinar-X. 5. Ketika tangan terpapari sinar-X di atas pelat fotografi, maka akan tergambar foto tulang tersebut pada pelat fotografi. Skema peralatan ditampilkan pada Gambar 1. Foto tulang tangan yang diambil pada saat itu ditampilkan pada Gambar 2.
  • 2. 6. Lintasan sinar-X tidak dibelokkan oleh medan magnet (daya tembus dan lintasan yang tidak terbelokkan oleh medan magnet merupakan sifat yang membuat sinar-X berbeda dengan sinar katoda). Laporan pertama Roentgen mengenai sinar-X dimuat pada halaman 132 - 141 laporan Asosiasi Fisika Medik Wuerzburg tahun 1895. Di awal tahun 1896 reprint laporan Roentgen dikirimkan kepada ilmuwan-ilmuwan terkenal. Karena tidak dibelokkan oleh medan magnet, maka orang tahu bahwa sinar-X berbeda dengan sinar katoda. Pada saat itu belum ditemukan fenomena interferensi dan difraksi. Karena itu muncullah persaingan antara teori partikel dengan teori gelombang untuk menjelaskan esensi/substansi sinar-X. Teori partikel dikemukakan antara lain oleh W.H. Bragg, teori gelombang dikemukakan antara lain oleh Stokes dan C.G. Barkla. Sejak saat itu teori gelombang didukung oleh lebih banyak orang. Pada tahun 1912, fenomena difraksi sinar-X oleh kristal ditemukan oleh Max von Laue dan kemudian dapat dipastikan bahwa sinar-X adalah gelombang elektromagnetik. Tahun 1922 Compton menemukan efek Compton berdasarkan penelitian hamburan Compton. Berdasarkan penelitian sinar-X ia dapat memastikan bahwa gelombang elektromagnetik memiliki sifat dualisme gelombang dan materi (partikel). 2. Penemuan Radioaktivitas Uranium Laporan Roentgen diperkenalkan kepada Akademi Paris pada Januari 1896 oleh Poankale yang merupakan ilmuwan Perancis terkemuka saat itu. Di dalam artikel Akademi waktu itu terdapat prediksi Poankale yang menyatakan bahwa materi yang berpendar dengan kuat memiliki kemungkinan untuk memancarkan sinar-X juga bersama sinar fluoresensi. Banyak dikenal materi yang berpendar karena stimulasi dari sinar matahari atau sinar lain. Becquerel (Antoine Henri Becquerel, Perancis, 1852 - 1908) yang merupakan profesor fisika di Museum Sains Paris berpikir untuk memastikan hal ini. Keluarga Becquerel sejak dari generasi kakek bekerja sebagai profesor fisika di Museum Sains, ayah Becquerel adalah peneliti materi pendar. Becquerel segera dapat melakukan penelitian menggunakan materi pendar yang dikumpulkan oleh ayahnya. Becquerel memasukkan pelat fotografi dan kain hitam ke dalam kotak aluminium. Dia berupaya agar pelat fotografi tidak mengalami perubahan walaupun kotak aluminium terkena sinar matahari. Dia meletakkan (mengoleskan) garam uraniumi di atas kotak aluminium, membiarkannya terkena sinar matahari selama beberapa jam, lalu memroses pelat fotografi itu. Jika oleh stimulasi sinar matahari sinar-X dipancarkan dari uranium, maka sinar-X yang menembus kain hitam dan aluminium pasti akan menghitamkan pelat fotografi. Ternyata memang pelat fotografi menjadi hitam seperti yang diperkirakan. Tetapi kembali terjadi hal yang tidak diperkirakan. Karena hari berawan berlangsung terus, Becquerel tidak dapat menggunakan sinar matahari seperti di atas. Becquerel memroses pelat fotografi dengan suatu pikiran untuk memastikan bahwa pelat tidak akan menjadi hitam karena tidak terkena sinar matahari. Tetapi pelat tetap menjadi hitam
  • 3. walaupun kotak tidak terkena sinar matahari. Becquerel menemukan fakta ini pada Maret 1896. Setelah melakukan percobaan dengan meletakkan berbagai materi di atas pelat fotografi, ia mengetahui bahwa sifat materi pendar dan bentuk kimia tidak mempunyai pengaruh dalam hal ini. Semua materi yang mengandung uranium pasti dapat menghitamkan pelat fotografi. Khususnya dalam hal logam uranium, tingkat kehitamannya besar. Becquerel berpikir bahwa dari uranium terpancar radiasi yang mirip dengan sinar-X. Untuk sementara sinar ini disebut sinar Becquerel. Kesamaan sifat antara sinar Becquerel dengan sinar-X, selain sama-sama dapat menghitamkan pelat fotografi, adalah keduanya dapat mengionkan udara. 3. Penemuan Polonium dan Radium. Marie Sklodowska Curie (Polandia-Perancis, 1867 - 1934) menikah dengan Pierre Curie (Perancis, 1859 - 1906) dan siap memulai kehidupan seorang peneliti dengan meneliti sinar Becquerel sebagai tema penelitian untuk mendapatkan gelar akademik. Pierre yang saat itu sudah menjadi salah satu peneliti terkemuka bermaksud membantu istrinya dengan menyarankan pemakaian alat ukur arus yang sangat sensitif (Galvanometer Feebles) seperti terlihat pada Gambar 3. Marie Curie menggunakan alat ukur arus yang sangat sensitif dan melakukan pengukuran secara kuantitatif radioaktivitas (kemampuan melepaskan radiasi) dari materi yang dapat ia peroleh. Hanya materi yang mengandung uranium atau thorium yang menunjukkan radioaktivitas. Berdasarkan pengukuran secara kuantitatif diketahui bahwa radioaktivitas berbanding lurus dengan jumlah uranium atau thorium, sedangkan suhu serta bentuk kimia dari materi tidak berpengaruh. Tetapi disinipun teramati sesuatu yang di luar dugaan. Dua bahan tambang uranium yaitu pitch blend (uranium oksida) dan shell corit (tembaga dan uranil) menunjukkan radioaktivitas yang besar yang tidak dapat dijelaskan dengan jumlah uranium yang ada di dalamnya. Marie Curie mencampur shell corit dengan bahan lain dan kemudian melakukan pengukuran. Ternyata hanya bagian yang mengandung uranium yang menunjukkan adanya radioaktivitas. Fakta ini dilaporkan di Akademi Sains Paris bulan April 1898. Marie Curie berpikir bahwa di dalam batuan uranium alam terdapat unsur yang belum diketahui dalam jumlah yang sangat sedikit, dan setelah itu ia lebih serius lagi menemukan unsur radioaktif yang belum diketahui. Pierre kemudian berhenti melakukan penelitiannya sendiri untuk bekerja sama dengan Marie menemukan unsur baru. (Pierre terus melakukan penelitian radioaktivitas sebelum meninggal pada tahun 1906 karena kecelakaan). Batuan dalam jumlah besar dilarutkan dan dilakukan pemisahan dengan prosedur analisis kimia. Radioaktivitas dari bagian yang terpisah diukur dengan alat ukur listrik yang dikonsentrasikan pada bagian yang memiliki radioaktivitas tinggi. Unsur radioaktif yang belum diketahui itu menunjukkan sifat yang mirip dengan bismuth. Bagian yang terambil ini ternyata merupakan campuran antara bismuth sulfat dan bahan radioaktif dalam bentuk sulfat. Pemisahan antara bismuth dan
  • 4. unsur yang belum diketahui itu dapat dilakukan berdasarkan perbedaan sifat sublimasinya. Bahan campuran itu dipanaskan dalam vakum pada suhu 700° C dan dibiarkan menyublim, dalam suhu 250° - 300° C bahan radioaktif dalam bentuk sulfat itu menempel pada dinding seperti cat berwarna hitam. Beginilah cara penemuan salah satu unsur radioaktif yang belum diketahui. Pada Juni 1898 laporan atas nama suami-istri Curie disampaikan kepada Akademi. Dalam laporan ini diusulkan nama Polonium untuk unsur baru sesuai dengan nama negara kelahiran Marie Curie. Dari analisis juga ditemukan adanya radioaktifitas yang kuat di dalam kelompok barium, secara kimiawi sifatnya sama dengan barium. Pemisahan bagian yang memiliki radioaktivitas dengan cara pemisahan kristal berdasarkan perbedaan kelarutan dalam air, campuran air dan alkohol, kelarutan garam dalam larutan asam klorida. Dengan cara seperti inilah unsur radioaktif radium ditemukan. Penemuan ini dipresentasikan pada bulan September 1898 sebagai hasil penelitian bersama suami-istri Curie dan rekan sekerja Pemon. Gambar Gambar 1 Skema peralatan Roentgen. Gambar 2 Foto yang dibuat Roentgen dengan sinar-X. Gambar 3 Alat ukur arus listrik sensitif yang disarankan oleh Pierre Curie dan yang berguna pada penemuan Radium.