Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bab i
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan komponen utama dalam menentukan tingkat
kemajuan suatu bangsa. Pendidikan dapat mengarahkan kepada masa depan
bangsa, baik itu baik taupun buruk, itu ditentukan oleh pendidikan kita saat
ini. Jika pendidikan saat ini sudah teroptimalkan dan dimanfaatkan fungsinya
secara baik maka kemajuan bangsa, masa depan bangsa yang cerah bukan lagi
hanya sekedar impian belaka, tapi sudah menjadi kepastian yang akan
terwujud.
Belajar adalah proses memperoleh berbagai kecakapan , keterampilan
dan sikap. Kemampuan orang untuk belajar ialah ciri penting yang
membedakan dari jenis-jenis makhluk lain, itu memberikan manfaat bagi
individu dan juga masyarakat. Bagi individu dalam kebudayaan kita,
kemampuan untuk belajar secara terus menerus memberikan sumbangan bagi
pengembangan berbagai ragam gaya hidup.
Bagi siswa, belajar memainkan peranan penting dalam mendapatkan
pengetahuan dan meraih prestasi maksimal dalam pendidikan. Hal ini
memungkinkan temuan-temuan baru berdasarkan perkembangan di waktu
sebelumnya.Umumnya, orang tidak tahu teknik mana yang haus digunakan
untuk memunculkan ide baru, atau cara mengembangkan bakat yang alami.
Mereka belum pernah menjalani pelatihan, atau tidak punya latar belakang
kreativitas apapun.
2. 2
Siswa sering frustasi ketika berhadapan dengan rintangan kreativitas,
saat menemui jalan buntu dan tidak mampu mendapatkan ide baru atau gagal
menyelesaikan masalah mendesak. Hal ini menyebabkan hilangnya rasa
percaya diri dan semangat kerja mereka, bahkan apabila memiliki ide
cemerlang sekalipun mereka lebih cemas akan olok-olok serta kritikan orang
lain bukannnya terus maju mewujudkan ide tersebut menjadi kenyataan.
Kreativitas balajar memainkan peran teramat penting dalam meraih
kebahagiaan pribadi dan keunggulan akademik. Siswa kreatif adalah mereka
yang unggul dalam pendidikan, Dengan demikian mereka terus menerus
belajar dan berbuat. Kreativitas juga merupakan aspek penting lingkungan
keluarga yang sehat. Para orangtua kreatif tahu cara membantu anak agar
menjadi orang dewasa yang mencintai dan memanfaatkan kehidupan secara
maksimal. Orang-orang kreatif menjadi pemimpin dalam bisnis dan
masyarakat, mengerti cara memecahkan ataupun mengilhami orang lain untuk
meningkatkan peran dalam kehidupan.
Meningkatkan kreativitas merupakan bagian integral dari kebanyakan
program untuk siswa. Jika kita tinjau program atau sasaran belajar siswa,
kreativitas biasanya disebut sebagai prioritas, kreativitas memungkinkan
penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi, serta dalam
semua bidang usaha manusia. Salah satu kendala konseptual utama terhadap
studi kreativitas adalah pengertian kreativitas sebagai sifat yang diturunkan/
diwariskan oleh orang yang berbakat luar biasa atau genius. Kreativitas,
disamping bermakna baik untuk pengembangan diri maupun untuk
3. 3
pembangunan masyarakat juga merupakan salah satu kebutuhan pokok
manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan
paling tinggi bagi manusia (Maslow, dalam Munandar, 2003:11).
Pengembangan kreativitas (daya cipta) hendaknya dimulai pada usia
dini, yaitu dilingkungan keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dan
dalam pendidikan pra sekolah. Kreativitas perlu dipupuk, dikembangkan dan
ditingkatkan, disamping mengembangkan kecerdasan dan ciri-ciri lain yang
menunjang pembangunan.
Seperti yang kita pahami bersama bahwa pendukung utama bagi
tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia yang bermutu adalah
pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu dalam
penyelenggaraannya tidak cukup hanya dilakukan melalui taranformasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, teori-teori, taupun hal-hal yang bersifat kognitif
saja tetapi juga harus didukung oleh peningkatan profesionalitas dan sistem
manajemen tenaga pendidikan serta pengembangan kemampuan peserta didik
untuk menolong dirinya sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan
untuk pencapaian cita-cita dan harapan yang dimilikinya.
Kemampuan diatas tidak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat
akademis, tetapi juga menyangkut aspek perkembangan pribadi, sosial,
kematangan intelektual, dan sistem nilai peserta didik. Dari sana kita dapat
melihat bahwa pendidiakn yang bermutu adalah pendidiakn yang
mengahntarkan peserta didik pada pencapaian standar akademis yang
diharapakn dalam kondisi perkembnagan diri yang sehat dan optimal.
4. 4
Didalam keseluruhan proses pendidikan setidaknya ada 3 (tiga)
komponen pokok yang paling menunjang dan harus dilaksanakan dalam
pendidikan yaitu: program yang baik, administrasi dan supervisi yang lancar,
serta pelayanan bimbingan yang terarah. Dari sini jelas bahwa bimbingan dan
konseling mempunyai peran yang cukup penting didalam proses pendidikan.
Sebagai salah satu komponen penunjang pendidikan, bimbingan dan
konseling mempunyai posisi kunci didalam kemajuan atau kemunduran
pendidikan. Mutu pendidikan ikut ditentukan oleh bagaimana bimbingan dan
konseling itu dimanfaatkan dan dioptimalkan fungsinya dalam pendidikan,
khususnya institusi sekolah.
Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di
Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak
adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas,
namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta
didik yang selanjutnya disebut konseling, agar mampu
mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas
perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan
moral-spiritual).
Konseling sebagai seorang individu yang sedang berada dalam
proses berkembang atau menjadi (on becoming), yaitu berkembang ke
arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan
tersebut, konseling memerlukan bimbingan karena mereka masih
kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan
5. 5
lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya.
Disamping itu terdapat suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan
konseling tidak selalu berlangsung secara mulus, atau bebas dari masalah.
Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam alur
linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut.
Perkembangan konseling tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik
fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah
perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi
gaya hidup (life style) warga masyarakat.
Pendidikan yang bermutu, efektif atau ideal adalah yang
mengintegrasikan tiga bidang kegiatan utamanya secara sinergi, yaitu bidang
administratif dan kepemimpinan, bidang instruksional atau kurikuler,
dan bidang bimbingan dan konseling. Pendidikan yang hanya
melaksanakan bidang administratif dan instruksional dengan mengabaikan
bidang bimbingan dan konseling, hanya akan menghasilkan konseling
yang pintar dan terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang
memiliki kemampuan atau kematangan dalam aspek kepribadian.
Kegiatan bimbingan merupakan bagian dari pendidikan yang
menyentuh ranah efektif sementara kegiatan pengajaran yang bersifat formal
lebih mengarah pada ranah kognitif untuk memperoleh pengetahuan. Salah
satu elemen penting yang ada di lingkup sistem pendidikan sekolah adalah
keberadaan layanan Bimbingan dan Konseling. Guru bimbingan dan
konseling bertanggung jawab memberikan pelayanan bimbingan dan konseling
6. 6
kepada peserta didik di satuan pendidikan. Konselor pendidikan termasuk profesi
tenaga pendidikan sebagaimana tercantum dalam Undang–Undang nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maupun Undang – Undang tentang guru
dan dosen yakni “ Pendidik adalah tenaga pendidikan yang berkualifikasi sebagai
guru,dosen, konselor, pamong belajar,widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.”
Kaitan Bimbingan dan Konseling (BK) dengan Kurikulum berbasis
kompetensi sangatlah erat, Undang - Undang sistem Pendidikan Nasional
(USPN) no:2 tahun 1989 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa Pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan,pengajaran dan latihan bagi peran peserta didik dimasa yang akan
datang. Disinilah peran guru bimbingan dan konseling, yaitu membantu
peserta didik untuk mengembangkan potensi, tanggung jawab, hubungan
interpersonal, motivasi, komitmen, daya juang serta pengembangan karir.
Peranan bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kreativitas
siswa seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak hanya terbatas pada
bimbingan yang bersifat akademik tetapi juga sosial, pribadi, intelektual dan
pemberian nilai. Dengan bantuan bimbingan dan konseling maka pendidikan
yang tercipta tidak hanya akan menciptakan manusia-manusia yang
berorientasi akademik tinggi, namun dalam kepribaian dan hubungan
sosialnya rendah serta tidak mempunyai sistem nilai yang mengontrol dirinya
sehingga yang dihasilkan pendidikan hanyalah robot-robot intelektual, dan
bukannya manusia seutuhnya. Dengan adanya bimbingan dan konseling maka
7. 7
integrasi dari seluruh potensi ini dapat dimunculkan sehinga keseluruhan
aspek yang muncul, bukan hanya kognitif atau akademis saja tetapi juga
seluruh komponen dirinya baik itu kepribadian, hubungan sosial serta
memiliki niali-nilai yang dapat dijadiakn pegangan.
Salah satu potensi yang amat penting dan sangat besar sekali
pengaruhnya dalam kehidupan seseorang adalah faktor kreativitas. Jadi
kreativitas merupakan suatu potensi bawaan yang ada dimiliki oleh masing-
masing orang dari sejak lahir, jadi tinggal memanfaatkannya untuk
mensejahterakan kehidupan. Dalam melakukan segala aktivitas kehidupan ini
seseorang perlu kreativitas, apabila kreativitas tidak ada, maka sulit sekali
orang tersebut untuk bisa berkembang dalam pekerjaannya. Untuk itu peran
kreativitas sangat besar sekali dalam mendorong seseorang untuk bisa
berkembang yang lebih besar dalam kehidupannya. Dalam melaksanakan
tugas di sekolah perlu dorongan dari dalam diri untuk bisa merangsang kerja
lebih giat dan faktor yang mampu merangsang seseorang untuk dapat bekerja
lebih giat itulah yang disebut dengan kreativitas.
Demikian juga halnya dalam belajar, jika kreativitas siswa tinggi untuk
memperoleh ilmu pengetahuan yang sebanyak-banyaknya, maka siswa
dimaksud akan lebih giat untuk menekuni pelajaran tersebut dan akhirnya bisa
meraih prestasi belajar yang tinggi. Situasi dan kondisi yang demikian itulah
peran kreativitas belajar siswa sangat penting sekali untuk merangsang pola
berfikir siswa yang positif demi menunjang keberhasilan belajar siswa di
sekolah. Dengan adanya penciptaan kreativitas belajar itulah diharapkan siswa
8. 8
terdorong semangat dan keterampilan berfikirnya yang tinggi dalam
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran di sekolah dengan
baik.
SMPN 17 Kendari merupakan salah satu sekolah yang terjadi
partisipasi aktif guru bimbingan konseling dan siswa. Dalam pengamatan
penulis, hubungan siswa dan guru bimbingan konseling sangat baik sehingga
siswa tidak merasa ragu untuk mendapatkan bimbingan tentang sikap maupun
ilmu pengetahuan. Berbeda dengan guru mata pelajaran pada umumnya yang
mengantarkan siswa pada pencapaian prestasi akademik, Bimbingan
Konseling memiliki tanggung jawab lebih dalam mewujudkan siswa yang
berbudi luhur dan mendorong segala potensi siswa sehingga menghasilkan
siswa yang berbudi luhur juga pandai. Berdasarkan uraian di atas maka
penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Peranan Guru
Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa
(studi pada SMP 17 Kendari)”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana
peranan guru bimbingan konseling dalam meningkatkan kreativitas belajar
siswa?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana peranan guru bimbingan konseling dalam
meningkatkan kreativitas belajar siswa.
9. 9
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi bagi pihak Dinas Pendidikan Nasional
tentang peranan bimbingan konseling dalam meningkatkan kreativitas
belajar siswa.
2. Sebagai bahan masukan bagi pihak SMP 17 Kota kendari mengenai
peranan bimbingan konseling dalam meningkatkan kreativitas belajar
siswa.
3. Sebagai bahan masukan bagi siswa sendiri untuk memanfaatkan
peranan bimbingan konseling dalam meningkatkan kreativitas belajar
siswa.