💊💊 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN BANDUNG 082223109953 ATAU CARA GUGURKAN JANIN KLI...
Winning Women Indonesia Founder Profile
1. Entrepreneurship
& Leadership
Laila Asri Novita Tandry Prita Kemal Gani
Santi Mia Sipan Selvi Nurlia Susanna S. Hartawan
Theresia A. Widyasari Triliati G. Mucharom Yanty Isa
In collaboration with :
2. The Ernst & Young Entrepreneurial
Winning Women TM
As the leading advisors to entrepreneurs worldwide, Ernst & Young
knows that access to successful role models and business networks are
critical for entrepreneurs to accelerate growth. With the Ernst & Young
Entrepreneurial Winning Women program, we channel our resources and
convening power to help women entrepreneurs achieve the full potential
they envision for their companies.
The program identifies and celebrates high-potential female
entrepreneurs and provides them with personalized one-on-one business
insights and advice as well as insider access to strategic networks of
established entrepreneurs, executives, advisors and investors. Unlike
many programs, which are focused on helping women to start a
business, Ernst & Young's Entrepreneurial Winning Women program
supports women with existing enterprises to scale up and become market
leaders.
We know experienced role models and access to business-building
networks are critical for women entrepreneurs and this program is
designed to deliver just that. Through Entrepreneurial Winning Women,
Ernst & Young identifies a select group of women entrepreneurs with
established, successful businesses and clear growth goals to provide
introductions to an influential network of entrepreneurs, corporate
leaders, investors and advisors, as well as potential partners, strategic
alliances, customers and suppliers, who can help the entrepreneurs think
bigger and scale their companies.
Entrepreneurship & Leadership
3. Laila Asri
Founder & CEO, Pourvous
Email : info@mypourvous.com
www.mypourvous.com
Keinginan untuk tetap tampil cantik dengan bahan-bahan alami dan halal memberi
inspirasi Laila Asri menggeluti bisnis produk perawatan tubuh. Diawali dari keinginan
sederhana itulah kini produk Pourvous telah melayani konsumen dari seluruh Indonesia,
dan bahkan telah memiliki jaringan distribusi Internasional di Filipina dan Jerman.
Dilihat ke belakang, jalan panjang Laila menekuni bisnis sudah terlihat sejak lama. Mulai
dari berdagang pakaian, aksesoris bahkan tekun menjalani MLM sampai menjadi trainer
pernah dia jalani. Sebelum memulai bisnis Pourvous, bersama sang suami, mereka
telah memiliki bisnis distribusi garment yang memiliki lebih dari 200 distributor di hampir
semua kota di Indonesia. Saat remaja, ia juga suka mencoba berbagai merk perawatan
tubuh. “Saya termasuk pengguna beberapa merk sekaligus, karena saya ingin tahu apa
perbedaan satu dengan lainnya“ jelas ibunda Alyka Putri Adila, Maisha Putri Adila dan
Jenna Putri Adila ini. Biasanya, ia memilih produk perawatan impor karena tertarik
dengan kemasannya. “Hanya saja, lama kelamaan, saya merasa harganya mahal. Saya
tertarik mengamati bahan-bahan apa saja yang digunakan,” jelas Laila. Setelah
melakukan riset sederhana, Laila cukup terkejut. Pasalnya, hampir semua bahan-bahan
utama yang diperlukan untuk membuat bodycare tersedia di Indonesia, hanya saja
selama ini dieksport dalam bentuk bahan mentah (raw material). Dari situ timbullah
idenya untuk membuat produk perawatan tubuh sendiri. Laila lantas mengujicoba hasil
percobaan itu pada kulitnya sendiri. Meski belum sempurna, dia tak lantas berputus asa.
“Saya terus mencoba sampai akhirnya mendapat bentuk dan aroma seperti yang saya
inginkan,” ungkap alumni Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya ini.
Akhirnya dengan menggunakan merek POURVOUS (dari bahasa Perancis yang artinya
Untuk Anda), Laila memberanikan diri memasarkan produk tersebut yang menyasar
konsumen kelas menengah ke atas dengan konsep produk Alami dan Halal.
“Saya ingin bisa berkarya sebagai seorang wanita, tanpa meninggalkan kodrat sebagai
istri dan ibu” Jelasnya tentang pilihan hidupnya menjadi wanita wirausaha. Perempuan
yang kini memegang jabatan sebagai CEO Pourvous International ini juga tak pernah
bisa lepas dari anak-anaknya. “Cita –cita saya memang ingin jadi momtrepreneur, jadi
lebih dekat dengan anak-anak,” katanya sambil tertawa. Untuk itu, Laila kerap
mengikutsertakan anaknya dalam berbagai kegiatan bisnis yang ia geluti. ”Saya dan
suami sepakat untuk melibatkan anak-anak sedini mungkin dalam kegiatan bisnis.
Sehingga mereka jadi terbiasa dengan ritme kerja orang tuanya,” jelas Laila.
Entrepreneurship & Leadership
4. Novita Tandry
Owner, Master Franchise Tumble Tots Indonesia
Email : info@tumbletots.co.id
www.tumbletots.co.id
Alumni Psikologi Pendidikan dari University of New South Wales, Australia ini merupakan
Pemilik Tumble Tots, Leaps and Bounds, Right Steps, Right Start Indonesia dan konsultan
di bidang pendidikan anak, dalam hal penggabungan pendidikan psikomotorik, intelektual,
emosi, bahasa dan sosial. Ibu dari dua orang anak, Joel Joshua Jovianus (19 tahun) dan
Joelle Joscelyne Joviana (10 tahun) dan istri dari Johannes Ongkowidjojo ini memulai
franchise Tumble Tots Indonesia di usia yang relatif muda, 22 tahun. Oleh karena usia yang
muda jugalah Novita Tandry ditolak berkali-kali untuk menjadi Master Franchise Tumble Tots
Indonesia. Perjuangan mengejar Direktur Tumble Tots UK dari Singapore, London, Bangkok
dan Malaysia akhirnya tidak sia-sia, sekarang Tumble Tots telah berkembang dengan
meluncurkan second brandnya di tahun 2010, yaitu Leaps and Bounds Indonesia yang
membidik pasar di kelas C. Tumble Tots Indonesia telah mendidik hampir satu juta anak
Indonesia dalam kurun waktu 17 tahun. Novita Tandry berprinsip bahwa berbisnis harus
dilakukan dengan “hati”. Dengan “hati” kita akan melakukan segala sesuatu dengan tulus
dan integritas yang tinggi. Membagikan brosur di lampu merah sempat dilakoninya pada
saat perjuangan di awal-awal tahun dimulainya Tumble Tots Indonesia.
Sampai saat ini Novita Tandry telah mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya
yaitu sebagai “10 Wanita Paling Berpengaruh tahun 2008” versi majalah SWA, “10 Wanita
Pemberi Inspirasi” tahun 2009 versi Tabloid Wanita Indonesia, dan Finalis “Ernst & Young
Enterpreneurial Winning Women” tahun 2010. Tumble Tots sendiri mendapat penghargaan
sebagai “Top of Mind” tahun 2007 versi majalah Parents Guide, “5 Besar Franchise yang
Paling Diminati” tahun 2007 dan 2008 versi majalah SWA, “The Best Pre-school” tahun
2008, 2009 dan 2010 versi Majalah Mother & Baby, “Franchise Terbaik” tahun 2008 versi
majalah SWA, “Top of Mind” tahun 2010 dan 2011 versi Majalah Franchise. Di samping itu,
Novita Tandry juga bertanggung jawab atas program sentra bayi di Rumah Pintar Cikeas
yang diketuai oleh ibu Ani Yudhoyono & Ibu Annisa Pohan.
Beberapa buku yang telah ditulis, di antaranya “Bad Behaviour, Tantrums and Tempers”
(Gramedia, 2010), “Normalkah Anakku” (Gramedia, 2011), agar calon orangtua dan
orangtua Indonesia dapat belajar bagaimana menjadi orangtua yang baik dan lebih baik lagi.
Sejak 2011, Sari Husada (Danone Group) juga meminta Novita Tandry untuk
mengembangkan kurikulum modul Presi Stimulasi di TSS Centre sebagai konsultan dan
Brand Ambassador Teman Sejati Sari Husada (TSS). Dengan moto “Life Is Short And Only
Once, So Live It To The Fullest” mengajak semua wanita Indonesia untuk memberikan “hati”
dalam setiap aspek kehidupan wanita baik sebagai istri, ibu, maupun dalam berkarir dan
berbisnis!
Entrepreneurship & Leadership
5. Prita Kemal Gani
Founder and Director, London School of Public Relation
Email : campusb@lspr.edu
www.lspr.edu
Prita Kemal Gani, adalah sosok wanita yang tidak mudah menyerah pada keadaan.
Tantangan adalah cambuk bagi dirinya. Seperti ketika keinginannya mendirikan sekolah
komunikasi yang diawali dengan keprihatinan kurang tersedianya tenaga PR professional
yang siap pakai di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Kondisi itu amat dia rasakan ketika
menjabat sebagai Director of Public Relations for Clarck Hatch International, Jakarta
Indonesia (1989-1992).
Dengan berbekal ilmu yang didapat saat pendidikan Public Relations di London City
College of Management Studies, Inggris, dan Master of Business Administration –
International Academy of Management & Economics, Manila, Philippines, serta Profesional
Manager Programme Ateneode Manila, Makati, Philippines, wanita yang sejak kecil
terobsesi menjadi guru ini memberanikan diri membuka lembaga kursus Public Relations
(PR) pada tahun 1992. Diawali dengan hanya menyewa ruang kantor berukuran 12 meter
persegi di gedung World Trade Centre (WTC) di bilangan Jalan Sudirman, Jakarta,
lembaga kursus ini terus berkembang hingga pada tahun 1999 secara resmi ditingkatkan
menjadi sekolah tinggi yang bernama Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi The London School
of Public Relations – Jakarta. Kesuksesan mendirikan LSPR hingga menjadi sekolah yang
disegani di dunia pendidikan tinggi Indonesia dan diakui di kawasan regional mengantar
wanita yang lahir di Jakarta pada tanggal 23 November 1961, meraih “Outstanding
Entrepreneur Award” pada tahun 2009 dari Asia Pacific Entrepreneur Award setelah pada
tahun sebelumnya terpilih sebagai Finalist in “Ernst & Young Entrepreneur of The Year”
2008. Bukti kecintaan Prita pada pengembangan ilmu di bidang Public Relations tiada
akhir, membuat Perhumas menganugrahinya “Achievement Award Perhumas 2006” untuk
kategori bidang pendidikan pada 28 Juni 2006. Bahkan tak kurang Institute of Public
Relations Malaysia (IPRM) pun ikut menghargai Prita sebagai “Best Practice in Public
Relations and Communications Profession” di Kuala Lumpur pada 23 Desember 2005. Ia
pun selalu dipercaya sebagai juri kehormatan pemilihan Abang None, Koko Cici, Putri
Pariwisata dan Duta Muda ASEAN Indonesia ini.
Di tengah kesibukannya sebagai pendiri dan pemimpin LSPR yang telah menelurkan lebih
dari 10.000 Sarjana dan Pasca Sarjana serta Program Diploma Komunikasi dari jurusan
Mass Communication, Advertising, Public Relations, Marketing, dan Performing Arts
Communication, Prita juga menikmati peran sebagai istri dari Kemal Effendi Gani,
Pemimpin Redaksi Majalah SWA, dan juga menjadi ibu bagi tiga putra-putrinya, Ghina
Amani Kemal Gani, Fauzan Kanz Kemal Gani, dan Raysha Dinar Kemal Gani.
Entrepreneurship & Leadership
6. Santi Mia Sipan
President Director, Jaty Arthamas
Email : santimiasipan@yahoo.com
www.jati-arthamas.com.
Kartini masa kini. Mungkin itulah sedikit hal yang tersirat dalam diri Santi Mia Sipan,
President Director Jaty Arthamas. Lewat keuletannya menggeluti berbagai bisnis, Santi
bahkan sempat dianugerahi Best Women Entrepreneur of The Year dan juga menyabet
gelar PGA Best Motivator of The Year pada tahun 2010. Perusahaannya juga sempat
menggondol Best Company of The Year 2011 dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
Republik Indonesia.
Saat ini, Santi malah asyik disibukkan dengan segudang aktivitasnya di bidang agribisnis,
dalam hal ini berbisnis jati. Pohon jati yang tetap abadi, merupakan salah satu alasan Santi
untuk mencoba bisnis ini. Bisnis tersebut bermula pada tahun 2005, ketika dirinya berpartner
dengan Prof. Soegiharto Soebijanto. Padahal sebelumnya, karirnya terbilang mapan,
dengan menjabat sebagai sekretaris eksekutif para konglomerat, salah satunya Bob Hasan.
Karirnya begitu cemerlang, bahkan sempat menjabat sebagai Assistant President Director
PT. Bimantara Citra pada tahun 1994-1998. Namun, entah apa yang terjadi, hingga suatu
saat ia merasakan sakit yang aneh, yaitu merasa mual setiap hari ingin berangkat ke kantor.
Kebosananan yang amat dalam menggeluti pekerjaan kantoran inilah, yang justru membawa
hoki lain dalam kehidupan Santi berikutnya. Berhasil di MLM berjualan botol madu, Santi
lantas berkeinginan untuk membuat multilevel sendiri di bidang property, yang diberi nama
PT. Property Global Agency di tahun 2005. Bisnisnya berkembang pesat. Dan pada tahun
2005, Santi mengembangkan bisnisnya dengan membuka kantor pertamanya yang diberi
nama PT. Jaty Arthamas. Santi mencoba mengelola kebun pertamanya di wilayah
Sukabumi. Tetapi karena faktor lokasi, banyak investor yang telah tertarik memilih untuk
mundur, karena lokasinya tidak strategis. Akhirnya, ia memilih Jonggol, untuk lokasi
pembibitan selanjutnya. Ternyata berhasil. Permintaan kayu jati saat ini sudah sangat tinggi.
Harga kayu jati pun kian meningkat setiap tahunnya. Pihaknya juga telah bekerjasama
dengan pemerintah swasta dan luar negeri, seperti Jazirah, Arab, India, dan Malaysia.
Santi memiliki dua orang anak, Adamas Harris Zain (19), dan Annisa Al Sakina (17) tahun.
Perjuangan panjang untuk bisa menjalani dualisme peran, sebagai ibu dan juga ayah
sekaligus, membuatnya berhasil. Sarjana Bahasa dan Sastra Perancis, IKIP tersebut selalu
mencari solusi, dan memutar otak untuk bisa menjalani pekerjaan apalagi guna memenuhi
kebutuhan keluarganya, terlebih dalam menuntun anaknya. “Anak saya memberikan
pelajaran yang berharga dan sejuta kekuatan kepada saya.” Katanya. Semua usaha
kerasnya membuahkan sukses yang tak ternilai harganya. Di era modern, Santi Mia Sipan
memang menjadi salah satu penerus Kartini, yang mengedepankan dualisme peran wanita
modern. Yaitu berhasil dalam karir dan keluarga.
Entrepreneurship & Leadership
7. Selvi Nurlia
Founder & CEO, Villa Kek Pisang (Oleh-oleh khas Batam)
Email : selvivilla@yahoo.com
www.kekpisangvilla.com
Terlahir dr keluarga sederhana di sebuah kota kecil di
Kepulauan Riau, membuat Selvi Nurlia terlatih utk
menerima tantangan. Anak ke 5 dari 6 bersaudara ini
memulai karier sebagai supervisor produksi dari pabrik
sensor asal Jerman di Bintan setelah menamatkan
kuliah S1 di teknik elektro Universitas Andalas. Setahun
bekerja dan menikah, akhirnya memutuskan untuk
menjadi ibu RT membuat selvi memutar otak untuk
mencari kesibukan dan penghasilan tambahan.
Dimulai dari jualan kerupuk, sampai akhirnya lahir ide
Oleh-oleh Khas Batam Villa Kek Pisang. Setelah jatuh
bangun Villa Kek Pisang berhasil mengantarkan
kesuksesan yg dinanti-nanti. Diawali menjuarai
“Wirausaha Muda Mandiri 2008”,Villa Kek Pisang
meroket dengan penjualan yang signifikan, “Ernst &
Young Entrepreneurial Winning Women” juga turut
melambungkan merek oleh-oleh kami, Villa Kek Pisang.
Penobatan sebagai “Pelopor dan Produsen Terbesar
Oleh-Oleh khas Batam” oleh lembaga independent
Terra Foundation dan Seputar Indonesia juga turut
meramaikan perjalanan kesuksesan Villa Kek Pisang.
Batam yang dulunya tidak punya identitas oleh-oleh
sejak adanya Villa Kek Pisang, kekosongan itu mulai
terisi. Pengemasan Villa Kek Pisang yang notabene
makanan modern di-repacking menjadi makanan buah
tangan yang patut diperhitungkan juga turut
mengantarkan Ibu 30 tahun dari Faza Mutiara Denni,
Fatanurahman Denni, Fahira Humaira Denni sebagai
“1st Winner Indonesia Young Women Business Leader
2011” versi SWA. Batam ya Villa Kek Pisang.
Entrepreneurship & Leadership
8. Susanna S Hartawan
Founder & Managing Director, PT NBO Indonesia
Email : marketing@nboindonesia.com
www.nbogroup.com, www.akltg.com,
www.thomasinternational.net
Susanna S. Hartawan (Susan) dikenal sebagai seorang wanita yang pantang menyerah,
selalu penuh semangat dan sangat berkomitmen dalam menjalankan hidupnya sebagai
professional. Susan memulai karirnya dari seorang professional yang sukses dan
kemudian berganti haluan menjadi entrepreneur wanita yang luar biasa.
Susan memulai karir diusia 21 tahun dengan visi ingin mengubah kualitas hidup yang lebih
baik. Perjalanan karir di dunia korporasi dijalankan oleh Susan dengan peningkatan karir
yang sangat pesat, di usia 25 tahun, beliau menjadi Manager di perusahaan Joint Venture
Amerika dan Astra Graphia. Prestasinya yang luar biasa menjadi “Employee of the Year”
berturut-turut selama beberapa tahun, membuatnya dipromosi sebagai satu-satunya
Direktur wanita di PT Compaq Computer Indonesia (perusahaan Amerika) di usia 28 tahun.
Prestasinya yang membawa yang Compaq Indonesia sebagai “The Best Customer
Satisfaction Country” menghantarkan Susan dipromosikan menjadi Regional Director,
Compaq Computer Corporation yang bertanggung jawab memimpin Quality and Customer
Advocacy untuk 6 negara di South East Asia (Singapore, Malaysia, Philippines, Thailand,
Indonesia and Vietnam). Satu-satunya Direktur di Regional yang orang Indonesia dan satu-
satunya wanita..
Di tahun 2003, Susan yang mempunyai satu orang anak laki-laki, Jason Maslin, mulai
mendirikan PT NBO Indonesia, sebuat perusahaan Training and Consulting yang saat ini
menjadi salah satu perusahaan Learning Development terbesar di Indonesia dengan
mengambil license dari Nelson Buchanan Oostergard dari USA and license dari Thomas
International dari UK. NBO Indonesia bertumbuh dengan pesat. Saat ini, ada 5
perusahaan yang dibawah kepimimpinan beliau yaitu PT NBO Indonesia, PT PMC
Teamindo Global, PT Adam Khoo Learning Technologies Group, PT Mega Mulia Servindo
dan PT Adam Khoo Learning Center. Berkat kepiawaian beliau dalam bisnis, Susan
mendapat recognition sebagai “Entrepreneur of the Year” di tahun 2005, “The Highest
Revenue Growth Award” by NBO worldwide in 2008 and 2010. Keberhasilan membangun
bisnis membuat Susan dihargai Ernst & Young sebagai finalis ”Entrepreneurial Winning
Women” pada tahun 2010.
Entrepreneurship & Leadership
9. Theresia Alit Widyasari
Owner & Founder, PT Endorsindo Makmur Selaras
www.bloopendorse.com
Perusahaan yang membawahi 2 butik clothing line di Tebet ini dididrikan
bersama kakaknya. Kendati tak memiliki latar belakang pendidikan
fashion, ia bermodal nekat dan keberanian. Meski sebelumnya Widya
sudah beberapa kali mencoba berbisnis dan menghadapi kegagalan,
Widya tak menyerah.
Bermula dari hanya punya satu karyawan, lulusan Fakultas Psikologi UI
ini melakukan segalanya, dari mendesain toko, memberi label harga,
mendesain dan menata produk, hingga melayani pelanggan. Ia
menambah bekal akademisnya dengan mengambil Professional
Diploma in Fashion Design and Marketing di Cavendish College,
London.
Dalam setengah tahun, toko mulai berkembang. Widya mulai
berkonsentrasi di bagian promosi. Ia merancang strategi, misalnya
celebrity endorsement untuk band-band baru yang ingin tampil di layar
kaca atau di panggung. Juga, menggandeng fashion blogger sebagai
online endorser.
Finalist International Young Creative Entrepreneur of The Year (IYCEY)
2008, yang diselenggarakan British Council ini juga punya kiat unik
dalam mengelola usaha, yakni memberi kesempatan pada karyawannya
untuk membuat merek dan dapat menitip jualkan produk mereka di
Bloop Endorse. “Bloop Endorse bisa menjadi tempat kuliah bagi yang
mau belajar bisnis. Beberapa karyawan kami beromzet puluhan juta per
bulan. Ada pula mereka yang sudah bisa mendirikan toko sendiri.”
katanya, bangga.
Yang jelas, di butiknya 100% merek lokal. Widya bermimpi,
perusahaannya bisa menjadi trendsetter dalam industri fashion anak
muda Indonesia yang bisa dibanggakan. “Saya ingin berkolaborasi
dengan desainer muda Indonesia.” Widya mengklaim, dua butiknya
dikunjungi 1.000-1.500 orang per hari di hari biasa dan pernah mencapai
10.000 orang per hari. Ia berencana memperbesar toko, membuka
flagship store serta mengembangkan bisnis ini agar lebih mendunia.
Entrepreneurship & Leadership
10. Trialiati Gunamertha
Founder, PT Estetika Eslaras
Email : office@eslaras.com
www.eslaras.com
Trialiati Gunamertha atau Lita mengawali karir sebagai profesional semenjak di bangku
kuliah pada tahun 1990. Pada saat di bangku kuliah, Lita menerima beberapa penghargaan
diantaranya : “Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional”, “Pemenang Lomba Karya Inofatif
Produktif Tingkat Nasional” dan sempat mewakili universitas dalam kegiatan “Friendship
Program for the 21st century” yang diselenggarakan JICA di Jepang.
Pada tahun 1996, Lita bergabung dengan Perusahaan Telekomunikasi Multinasional dan
memulai karirnya sebagai praktisi Pengembangan Sumber Daya Manusia. Banyak hal-hal
berarti yang diraih oleh Lita sehingga Lita di promosikan pada usia 28 tahun sebagai
Manager Pusat Pelatihan terbesar se-Asia Tenggara yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Berbekal kompetensi yang cukup, Lita dilamar oleh sebuah Perusahaan berkantor pusat di
Singapore untuk bergabung sebagai Manajer bidang Sumber Daya Manusia dan
melanjutkan karir yang sama pada sebuah Yayasan Non-profit Internasional. Lita sangat
menjiwai pekerjaan sebagai praktisi pengelola Sumber Daya Manusia dan hasil karyanya
berupa Implementasi “Talent Management” dalam waktu singkat diakui di tingkat NGO
Internasional sebagai teladan. Lita memiliki keyakinan bahwa sebuah organisasi akan
mampu membangun nilai daya saing-nya melalui pengelolaan sumberdaya manusia sebagai
mesin utama penggerak bisnis dan perusahaan yang memfokuskan diri pada kompetensi inti
akan lebih unggul. Hal inilah yang membawa Lita untuk membangun bisnis baru sebagai
bagian dari PT Estetika Selaras (www.eslaras.com) yang sudah dibangun bersama
suaminya sejak tahun 1996. Lita nekat untuk keluar kerja walaupun karirnya pada saat itu
sedang berada di puncak untuk mengaktualisasikan diri dan membuktikan kompetensi yang
dimilikinya. Akhirnya jerih payah Lita dapat menghantarkan PT Estetika Selaras keluar dari
ancaman kebangkrutan di tahun 2006 dan dalam 3 tahun Lita mampu menggandakan
pendapatan usaha menjadi 3000% lebih. PT Estetika saat ini mengelola sekitar 600
karyawan diantaranya karyawan inti dan karyawan alih daya. PT Estetika Selaras memiliki
perwakilan di beberapa kota di Indonesia diantaranya : Jambi, Cepu, Balikpapan, Bali,
Surabaya dan Sorong. Rupanya keberhasilan ini dihargai Ernst & Young dan Lita masuk
sebagai finalis penerima penghargaan ”Entrepreneurial Winning Women” pada tahun 2010.
Lita masih menikmati kerja barengnya bersama sang suami Eri Sudarji Laksmono sekaligus
berusaha menjadi Ibu yang baik bagi anak-anaknya yang sudah mulai beranjak remaja :
Aisha Auliana Marietta, Annisa Azharia Ramadhana dan Muhammad Jibrail Jannata. Dan
membangun mimpi bersama keluarga agar Selaras Group dapat diwariskan pada generasi
berikutnya.
Entrepreneurship & Leadership
11. Yanty Isa
Founder & CEO PT MagFood Inovasi Pangan
Email : magfood@cbn.net.id
www.magfood-amazy.com
Ibu dengan dua anak perempuan Gia (14) dan Tasya (13), lahir dan besar di Bandung ,
kuliah di ITB jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Sipil & Perencanaan (1991) yang
dilanjutkan program master di MBA ITB (1994).
Menjadi ibu dan Istri (Isa Surya Nurmuhamad , pengusaha otomotif) adalah yang utama,
untungnya keluarga memberikan kesempatan dan dukungan untuk mengembangkan
potensi diri untuk dapat terus berkarya dengan sejuta kegiatan yang berbeda dan
menantang, yang ternyata memberikan kepuasan tersendiri apabila bisa berbagi dan
bermanfaat bagi banyak orang.
Pengalaman managerial-nya di bidang Brand Management, Product & Business
Development lebih dari 17 tahun di berbagai perusahaan multinasional untuk Fast Moving
Consumer Goods (FMCG) menjadi salah satu modal utama dalam mendirikan berbagai
bidang usaha yaitu PT MagFood Inovasi Pangan (2001), yang bergerak di bidang Research
& Development untuk Industri makanan/ minuman, PT MagFood Amazy International (2003)
yang bergerak di bidang Franchisor jaringan restoran dengan merek “MagFood Amazy”,
Griya KASYA, butik pakaian wanita (2002), serta membangun berbagai usaha lainnya.
Selain itu juga sebagai bentuk komitmen pada masyarakat untuk membagi pengalaman dan
pengetahuan yang diperoleh selama ini dengan mendirikan Yayasan Bina Karsa Mandiri
(2002) yang bergerak di bidang kewirausahaan dan jaringan “Komunitas Wirausaha
Indonesia”, bersama-sama rekan pengusaha Jackie Ambadar (Le Monde Bay World) dan
Miranty Abidin (Fortune Indonesia)
Menulis 13 buku, termasuk 10 judul buku seri wirausaha praktis, “Selalu Ada Peluang”,
“Usaha Yang Cocok Untuk Anda”, “Mulai Usaha Dari Nol”, “Menentukan Mitra Usaha”,
“Rencana Usaha Yang Rasional”, “Mengelola Usaha Dengan Tepat”, “Membangun Usaha
Menjadi Besar”, “Membangun Citra Perusahaan”, “Mengelola Merk”, dan “Membeli & Menjual
Frachise”. Judul buku lainnya, “Dari Do it jadi Duit” dan “Membentuk Karakter Pengusaha”
Mendapat berbagai penghargaan sebagai “The Best Start up Entrepreneur” majalah SWA
Entrepreneur 50 (2005), Kartini Award (2007), “The Best Start Up Franchisor” dari Majalah
Franchise (2008 & 2009), “Class Winner - Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women”
(2010), “Pengusaha Inovatif” dari Kementrian UKM- IPKINDO (2010), “The Best Franchisor”
– majalah Franchise (2010), “Motivator dan Pengembang UKM” Majalah Wirausaha &
Keuangan (2010) dan lain sebagainya
Entrepreneurship & Leadership
12. Entrepreneurship
& Leadership
Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi
Sekretariat Entrepreneurship & Leadership :
Citylofts Sudirman. Suite 1715
Jl KH Mas Mansyur Kav. 50
Jakarta 10220
(t) : 021 2555 8763
(f) : 021 2555 8761
In collaboration with :
Entrepreneurship & Leadership
Untuk kalangan sendiri