Dokumen ini merangkum penemuan fosil di situs Sangiran, Jawa Tengah. Sangiran pertama kali ditemukan pada 1864 dan menjadi terkenal setelah Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald menemukan fosil Homo erectus pertama di Indonesia pada 1934. Lebih dari 50 individu fosil Homo erectus telah ditemukan di Sangiran, meliputi sekitar 65% dari total fosil Homo erectus di Indonesia.
3.
Di Indonesia, terdapat situs-situs prasejarah lengkap yang berisi sisa sisa kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Di situs itu, terdapat
beragam fosil manusia puba, fosil fauna, fosil tumbuhan, artefak dan
lapisan tanah yang terendapkan secara alamiah tidak kurang dari 2
juta tahun silam.
4. Sangiran
Sangiran merupakan situs terpenting untuk ilmu pengetahuan
terutama untuk penelitian di bidang antropologi, arkeologi,
biologi, paleoantropologi, geologi dan untuk bidang
kepariwisataan. Pada Situs Sangiran ini terdapat banyak
peninggalan-peninggalan sejarah yang meliputi fosil manusia
purba, hasil-hasil budaya manusia prasejarah, fosil-fosil flora
dan fauna beserta gambaran statigrafnya.
5. Lokasi dan Keadaan Alam Situs Sangiran
Berada di kaki Gunung Lawu, Jawa Tengah / sekitar 15 km
utara Surakarta di lembah Sungai Bengawan Solo dengan area
seluas 56 km2 yang berada di perbatasan Kabupaten Sragen dan
Karanganyar.
Situs Sangiran merupakan suatu kubah raksasa yang berupa
cekungan besar di pusat kubah akibat adanya erosi di bagian
puncaknya. Kubah raksasa itu diwarnai dengan perbukitan yang
bergelombang. Kondisi deformasi geologis itu menyebabkan
tersingkapnya berbagai lapisan batuan yang mengandung fosilfosil manusia purba dan binatang, termasuk artefak.
6. Sejarah Penemuan Fosil di Sangiran
Sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E.C. Schemulling pada tahun 1864,
dengan penemuan fosil vertebrata dari Kalioso, bagian dari wilayah Sangiran.
Eugene Dubois pernah dating ke Sangiran, namun ia kurang tertarik dengan
temuan-temuan di wilayah Sangiran.
Pada tahun 1934, Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald memulai
penelitian dan berhasil menemukan fosil-fosil nenek moyang manusia
pertama, Homo Erectus ( Java Man / Menungso Jowo ) secara sporadis dan
berkesinambungan. Hal ini menyebabkan Situs Sangiran menjadi terkenal.
Situs Sangiran ditetapkan secara resmi sebagai Warisan Dunia pada 1996,
yang tercantum dalam nomor 593 Daftar Warisan Dunia (World Heritage
List) UNESCO.
8. Homo erectus
Homo erectus adalah takson paling penting dalam sejarah
manusia, sebelum masuk pada tahapan Homo sapiens, manusia
modern.
Homo erectus pada awal penemuannya diberi nama ilmiah
Pithecanthropus erectus. Memiliki arti manusia-kera yang dapat
berdiri.
Telah ditemukan sebanyak 50 individu fosil manusia Homo
erectus di Sangiran. Jumlah ini mewaikili 65% dari fosil Homo
erectus yang ditemukan di Indonesia atau 50% dari populasi
Homo erectus di dunia.
9. Homo erectus
Terdapat sebuah penemuan bernama Sangiran 17 (S17) yang merupakan
temuan fosil Homo erectus terbaik.
Ciri-ciri Fisik S17 :
- Dahi sangat datar
- Tulang kening menonjol
- Orbit mata persegi
- Pipi lebar menonjol
- Mulut menjorok kedepan
- Tengkorak pendek memanjang
Berdasarkan Morfologi, tengkorak S17 adalah individu laki-laki dewasa yang
hidup di Sangiran pada saat Sangiran didominasi lingkungan sungai yang
luas sekitar 700.000 tahun yang lalu.
11. Terima Kasih atas perhatian kalian semua.
Merupakan kehormatan bagi kami apabila anda
sekalian bersedia menyimak persentasi dari
kelompok kami, apabila ada kesalahan baik yang
disengaja maupun tidak disengaja, mohon
dimaafkan. Sesungguhnya kami hanyalah
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.