3. LATAR BELAKANG
Salah satu indikator keberhasilan Pemb.kesehatan adalah meningkatnya
UHH , meningkatnya UHH berdampak terhadap meningkatnya populasi
Lansia .
Umumnya permasalahan Lansia menyangkut masalah kesehatan, sosial,
ekonomi dan budaya
Proses penuaan terkait dengan meningkatnya penyakit degeneratif, untuk
pengobatan perlu waktu lama & biaya tinggi
“Menjadi tua merupakan suatu keuntungan, bukan
menimbulkan masalah”
KEBUTUHAN YANKES LANSIA
PARADIGMA SEHAT
3
4. DASAR HUKUM
1. UU No.13 tahun 1998 ttg Kesejahteraan Usila: pasal 14
ayat 1,2 dan 3: Pelayanan Kesehatan usila &
pembiayaannya
2. UU No.39 tahun 1999 psl 41 ayt 2: Usila Berhak
memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus
3. UU No.36 tahun 2009 : Ttg Kesehatan, psl 19: kesehatan
usila
4. Perpres No.7 tahun 2005 : Meningkatkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
5. Resolusi PBB No.46 tahun 1991: Hak yg layak kepada kel
usila
6. Keputusan Presiden RI No. 93 tahun 2005 tentang
Keanggotaan Komisi Lanjut Usia
7. Rencana Aksi Nasional Lanjut Usia tahun 2009 2014
6. LATAR BELAKANG
PEMBERDYAN
• Kondisi kes dgn AKSES
PELAYANAN YG BLM
SANTUN LANSIA
PUSK SANTUN
LANSIA
LANSIA
• TERBATAS PELUANG
UNT BERPARTISIPASI
DLM PEMBANGUNAN
• JAMINAN SOSIAL BLM
PASTI
• LINGKUNGAN BELUM
RAMAH LANSIA
JAMSOS DAN
LINGK
7. Masalah kesehatan usia lanjut:
Multipatologi
Tampilan klinis tdk khas
Daya cadangan faali menurun
Penurunan status fungsional
Gangguan status nutrisi
8. ANGKA KESAKITAN LANJUT USIA
TAHUN 2003-2007
Ada kecenderungan
Angka kesakitan lanjut
usia mengalami
peningkatan dari
tahun ketahun.
Kondisi sakit sakitan
pada lansia akan
menjadi beban
keluarga, masyarakat,
pemerintah beban
pembangunan
Tantangan menjadikan
masa lanjut usia
menjadi tetap sehat,
produktif dan mandiri
9. • Proses ketuaan secara alami masalah
fisik, mental, sosial.
• Perubahan sosialisasi krn produktifitas yg mulai
menurun, berkrgnya kesibukan sosial, interaksi sosial.
• Produktifitas yg menurun dgn akibat terbatasnya
kesempatan kerja krn kemampuan,ketrampilan
menurun kebutuhan hidup terus meningkat.
• Kebutuhan pelayanan kes yg memerlukan biaya tinggi
( penyakit degeneratif).
• Perubahan nilai sosial masyarakat mengarah pd
tatanan masy individualistik kurang dpt perhatian
sering tersisih dari kehidupan masy terlantar
10. • UMUM.
meningkatkan derajad kes & mutu kehidupan lansia - mencapai masa tua yg bahagia, berdaya guna dalam
kehidupan kelg & masy.
• KHUSUS
1. Meningkatkan kesadaran para lansia untuk
memeliharan kes sendiri.
2. Meningkatakan kemampuan & peran serta kelg &
masy dlm menghayati & mengatasi kes lansia.
3. Meningkatkan jenis & jangkauan pelayanan kes lansia.
4. Meningkatkan mutu pelayanan Kes lansia.
11. LANGSUNG
• Pra lansia : 45- 59 thn.
• Lansia : 59-69 tahun.
• Kelp lansia Risti >70 thn
atau lasia berumur 60 tahun
atau lebih, (masalah
jaminan kesehatan)
TIDAK LANGSUNG
• Kelg dimana lansia berada
• Masy dilingkungan lansia.
• Orsos yg bergerak dalam
pembinaan kes lansia.
• Petugas kes.
• Masyarakat luas
12. PROGRAM KESEHATAN USILA
USILA
BAHAGIA &
BERDAYA
GUNA”
MASALAH
Jumlah meningkat
UHH Meningkat
Perubahan Nilai
Sosial
KEBIJAKAN
PEM /
DEPKES
Upaya
Pembinaan
Dukungan LS &
Kemitraan
15. 3.
Penyuluhan & penyebaran informasi
kesehatan bagi Lansia.
4. Perawatan kesehatan bagi Lansia dan
keluarga di rumah (Home Care).
5. Peningkatan pemberdayaan masyarakat
melalui kelompok Lansia
6. Pengembangan lembaga tempat
perawatan bagi Lansia
16. Pengembangan Program
Kesehatan USILA Di Kabupaten melalui kegiatan :
Regulasi/Kebijakan (Daerah)
• Pembentukan Komite/Forum Daerah Lansia tingkat
kabupaten
2.
Sosialisasi, Advokasi & Koordinasi
- Sos & Advokasi program kepada LS,LP,LSM, swasta dll
- Pertemuan koordinasi dengan LP,LS,LSM,swasta dll
- Pertemuaan koordinasi tingkat kabupaten
Fasilitasi dukungan pelayanan:
1.
- Pelatihan teknis petugas Puskesmas dan Kader
- Dukungan sarana di Puskesmas
- Pelaksanaan operasional Yankes Usia Lanjut di Pusk
5. Pengembangan Puskesmas Santun Usia Lanjut
6. Pembinaan Teknis / Monev
16
17. • PELAYANAN MEDIS
1. Skrining Kes pd 40%
Pra lansia.
2. Skrining Kes pd 70%
lansia.
3.Skrining Kes pd 100%
lansia di Panti Werdha.
4.30% Puskesmas
melaks Konseling Lansia
• KEGIATAN NON MEDIS
1. 70% Puskesmas
membina Kelompok
lansia.
2. 50% desa mempunyai
kelompok lansia.
3. 50% kelompok lansia
melaksanakan senam
lansia.
18. • memerlukan kerja sama : mulai lansia sendiri,
kelg, masy, pemerintah, organisasi , kelp
pemerhati kesejahteraan lansia, profesi bid
kes.
• wujud Kerja sama : penyediaan dana, sarana,
serta sumber daya manusia.
• Pembiayaan kes bagi lansia sistem asuransi
kes sosial atau bantuan sosial paling sesuai
19. • Kerja sama & Partisipasi dgn
LP, LS, LSM, PSM.
• Pengembangan & peningkatan
upaya KIE
• Upaya deteksi dini adanya
kasus lansia berisiko tinggi &
penanganannya.
• Pembinaan teknis
• Memantapkan kemampuan
pengelola program lansia
(P1,P2,P3) melalui pelatihan.
• Penerapan teknologi tepat
guna melalui pemanfaatan
KMS & Buku Pedoman
Pemeliharaan Kesehatan
Pribadi Lansia (BP-PKPL) di
Masyarakat.
• Mengembangkan Sistem
Monitoring & evaluasi
Pembinaan Kes lansia,
diintegrasikan dgn Simpus.
• Penelitian untuk mendukung
kebijakan.
20. • Difokuskan pd promotif, preventif serta
pengobatan essensial
• Dokter praktek umum, dokter keluarga dan
Pusk diharapkan sbg “gate keeper”
22. 2. MELAKSANAKAN PENJARINGAN LANSIA
RISTI, PEMERIKSAAN BERKALA & MEMBERI
PETUNJUK :
UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT,
GANGGUAN PSIKOSOSIAL
BAHAYA KECELAKAAN
(Yg dpt terjadi pada lansia)
23. 3. MELAKSANAKAN DIAGNOSA DINI,
Pengobatan, Perawatan, dan Pelayanan
rehabilitatif kpd Lansia yg membutuhkan,
memberi petunjuk tindakan kuratif atau
rehabilitatif yg harus dijalani
lansia/keluarganya.
24. 4. Melaksanakan rujukan Medik ke Fasyankes
/RS untuk pengobatan, perawatan, atau
rehabilitatif bagi lansia yg membutuhkan
termasuk mengusahakan kemudahan.
25. 1. Membantu kegiatan penyuluhan secara
teratur & berkesinambungan pembinaan
kes lansia, Komunikasi antar generasi.
2. Membantu kegiatan pengumpulan sumber
daya, pemberian bantuan dan kemudahan
dalam menunjang upaya kes lansia.
26. PELUANG DAN POTENSI KABUPATEN PURWOREJO
DALAM UPAYA PENGEMBANGAN
PROGRAM KESEHATAN USILA
Terbentuk KOMDA LANSIA s/d KOMLUR
KESIAPAN JAJARAN KESEHATAN.
•Jumlah Puskesmas 27 Puskesmas --•Pusk Santun Usila : 1 Dadirejo, Bayan dalam proses
•Jumlah Dokter : 54 (14Kapus)
•Jumlah perawat : 126
• Jumlah Bidan : 365
KESIAPAN MASYARAKAT.
• Jumlah Poksila : 735
• Jumlah Kader Lansia : 2.528
SUMBER DANA
•PNPM Mandiri (Alkes, PMT, Buku Lansia)
•Swadaya Masyarakat
•APBD
28. Menuju Hari Tua yg Berguna
Sejahtera dan Bahagia.
B. erat badan berlebihan dihindari/Kurangi.
A. turlah makanan hingga seimbang.
H. indari faktor faktor agar risiko penyakit degeneratif (
jantung, gula).
A. gar terus berguna dengan mempunyai kegiatan/hobi yg
bermanfaat.
G. erak badan teratur wajib terus dilakukan.
I. man dan taqwa ditingkatkan, hindari dan tangkal situasi
yg menegangkan.
A wasi kes dengan memeriksakan badan secara periodik
29. • Program Kesehatan Usia Lanjut mengupayakan agar para Usila
menikmati masa tua bahagia dan berguna
• Lebih memfokuskan pada Upaya promotif & preventif
• Sudah saatnya kegiatan pembinaan dimulai dari usia pra lansia dgn
kegiatan Penyuluhan, Yan Kes, gizi dan psikososial agar kondisi Kes
dapat terjaga shg tetap produktif.
• Peran aktif dan partisipasi lintas sektor penting untuk digalakkan agar
koordinasi Lintas Sektor ditiap tingkat administrasi berjalan seiring
dengan program kerja Komda lansia.
• Puskesmas sebagai kunci utama dalam penggerakan diharapkan
proaktif menyuarakan serta mendorong para pemuka masayarakat,
pemerhati kesejahteraan lansia melalui moment rakor ditingkat
Kecamatan dan Kabupaten/Kota
30. “… Alloh tidak akan menurunkan penyakit
kecuali bersama dengan obatnya,
…………………. selain tua”