SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
Oleh :
Drs. Z U L H E R, MS
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau
Disampaikan pada Annual Forum EEP Indonesia 2012
di Provinsi Riau
Pekanbaru, 30-31 Oktober 2012
TERWUJUDNYA KEBUN UNTUK
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
RIAU TAHUN 2020
Perusahaan Besar
Negara (PBN)
90.447 Ha
3 %
Perusahaan Besar
Swasta (PBS)
950.454 Ha
29 %
Perkebunan Rakyat
2.203.245
68 %
PENGUSAHAAN KOMODITI PERKEBUNAN
PROPINSI RIAU TAHUN 2010, luas total
3.244.146 Ha.
Terdiri dari 13 komoditi : kelapa sawit, karet, kelapa dalam, kelapa hibrida,
kakao, kopi, sagu, pinang, lada, kayu manis, enau, kemiri, gambir.
1. KINERJA DINAS PERKEBUNAN PROV. RIAU
NO
KABUPATEN/
KOTA
LUAS LAHAN (Ha)
2005 2006 2007 2008 2009 2010
1 Pekanbaru - - 4,007 7,353 7,464 8,080
2 Kampar 268,037 279,757 291,476 311,137 316,282 353,792
3 Rokan Hulu 227,029 253,790 275,609 262,674 379,969 422,743
4 Rokan Hilir 146,237 148,758 148,879 166,311 206,173 237,745
5 Dumai 19,083 21,933 24,930 27,954 31,022 32,935
6 Siak 166,348 166,418 183,598 184,219 186,819 232,857
7 Bengkalis 120,503 127,078 127,259 147,644 162,415 177,130
8 Pelalawan 181,735 173,699 177,906 182,926 183,400 184,110
9
Kuantan
Singingi 109,883 111,793 121,854 116,527 122,731 121,709
10 Indragiri Hulu 106,607 107,214 114,582 118,077 118,538 118,538
11 Indragiri Hilir 79,353 139,702 142,282 148,730 210,529 213,537
JUMLAH 1,424,814 1,530,141 1,612,382 1,673,551 1,925,342 2,103,176
LUAS PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROV. RIAU
-
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
400,000
450,000
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Hektar
Tahun
GRAFIK LUAS PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROV. RIAU
No.
KABUPATEN/
KOTA
LUAS DAN PRODUKSI KEBUN SAWIT
RAKYAT PBN PBS TOTAL
LUAS (Ha) LUAS (Ha) LUAS (Ha) LUAS (Ha)
PRODUKSI CPO
(Ton)
1 Kampar
158.593
19.744 175.455 353.792 1.273.944
2 Rokan Hulu
207.804
34.271 180.668 422.743 989.041
3 Inhu
64.253
6.832 55.252 126.337 389.113
4 Pelalawan
56.454
- 119.857 176.311 648.197
5 Kuansing
62.538
1.900 57.271 121.709 431.385
6 Bengkalis
132.345
- 44.785 177.130 435.688
7 Rokan Hilir
147.361
7.326 83.058 237.745 797.644
8 S i a k
159.554
9.473 63.830 232.857 704.027
9 Inhil
94.513
- 119.025 213.538 518.911
10 Dumai
32.935
- - 32.935 75.085
11 Pekanbaru
1.300
- 6.780 8.080 30.507
12
Kepulauan
Meranti -
- - - -
Jumlah
1.117.650
79.546 905.981 2.103.177 6.293.542
LUAS PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERDASAR KEPEMILIKAN
PERKEBUNAN RAKYAT
1.117.650 Ha
53%
PERUSAHAAN BESAR
SWASTA
905.981 Ha
43%
PERKEBUNAN
BESAR NEGARA
79.546 Ha
4%
PERBANDINGAN LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI
PROVINSI RIAU TAHUN 2010 (2.103.176 HA ≈ 58% DARI
ALOKASI TOTAL LAHAN PERKEBUNAN SELUAS 3,2 JUTA HA)
NO
KABUPATEN/
KOTA
PRODUKSI (TON)/THN
2005 2006 2007 2008 2009 2010
1 Pekanbaru - - 8,505 29,903 30,073 30,507
2 Kampar 814,166 1,017,468 1,092,757 1,310,106 1,134,925 1,273,944
3 Rokan Hulu 635,888 783,528 907,424 882,883 916,074 989,041
4 Rokan Hilir 347,288 441,840 452,524 588,923 725,917 797,644
5 Dumai 31,109 40,645 50,443 58,769 69,814 75,085
6 Siak 477,877 573,867 621,138 611,664 617,609 704,027
7 Bengkalis 148,970 224,400 223,624 399,639 435,122 435,688
8 Pelalawan 342,748 607,019 611,278 620,125 639,609 648,197
9
Kuantan
Singingi 227,079 318,780 412,980 429,452 428,147 431,385
10 Indragiri Hulu 283,246 318,424 365,615 382,803 388,084 389,113
11 Indragiri Hilir 98,019 333,268 372,976 448,877 546,934 518,911
JUMLAH 3,406,390 4,659,239 5,119,264 5,763,144 5,932,308 6,293,542
PRODUKSI CRUDE PALM OIL DI PROV. RIAU
-
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Tahun
Ton
GRAFIK PERKEMBANGAN PRODUKSI CPO DI PROV. RIAU
Tahun Nilai (Juta USD) Volume (Ton)
2007 1.433,88 2.232.146,70
2008 2.333,55 2.846.623,19
2009 2.334,92 3.970.665,90
2010 3.020,OO 5.135.682.74
Ekspor Crude Palm Oil (CPO)
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009
Pendapatan
Pekebun
(USD/KK/tahun)
1.445 1.709 1.850 2.003 2.066
Pertumbuhan
(%/tahun)
- 18,27 8,25 8,27 3,15
Perkembangan Pendapatan
Pekebun
2. PABRIK KELAPA
SAWIT DI RIAU
NO KAB/KOTA
2006 2007 2008 2009 2010
K NK K NK K NK K NK K NK
1 Kampar 26 7 26 7 26 7 26 8 26 9
2 Rokan Hulu 12 3 14 5 17 5 17 5 17 5
3 Pelalawan 11 4 11 4 12 4 12 4 13 4
4 Indragiri Hulu 6 1 6 1 7 1 7 1 7 1
5
Kuantan
Singingi 11 - 11 - 10 - 10 - 10 -
6 Bengkalis 1 2 1 2 3 5 3 5 3 5
7 Rokan Hilir 9 9 10 9 11 10 12 10 12 10
8 Dumai - - 1 - 1 - 1 - 1 -
9 Siak 11 4 11 6 9 6 9 6 9 6
10 Indragiri Hilir 4 - 4 - 8 - 8 - 8 -
11 Pekanbaru - - - - - - - - - -
Jumlah (Unit) 91 30 95 34 104 38 105 39 106 40
121 129 142 144 146
2. PABRIK KELAPA SAWIT DI PROV. RIAU
PKS Kebun (K) : 106 unit, kap 4.904 ton TBS/jam (78 %); PKS Non Kebun (NK) : 40 unit, kap 1,407
ton TBS/jam (22 %).
POTENSI TBS DAN KEBUTUHAN PKS DI PROV. RIAU TAHUN 2010
No. KAB/KOTA
LUAS/
TAHUN 2010
(HA)
POTENSI
PRODUKSI
TON TBS/THN
PABRIK KELAPA SAWIT (PKS)
POTENSI
SUPPLY
(+/- Ton)UNIT
KAPASITAS
IJIN
(Ton/jam)
KEBUTUHAN
TBS/JAM
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kampar 353.792 7.075.840 35 1.425 8.550.000 -1.474.160
2 Rokan Hulu 422.743 8.454.860 22 966 5.796.000 2.658.860
3 Pelalawan 184.110 3.682.200 17 745 4.470.000 -787.800
4 Indragiri Hulu 118.538 2.370.760 8 285 1.710.000 660.760
5 Kuansing 121.709 2.434.180 10 450 2.700.000 -265.820
6 Bengkalis 177.130 3.542.600 8 350 2.100.000 1.442.600
7 Rokan Hilir 237.745 4.754.900 22 960 5.760.000 -1.005.100
8 Dumai 32.935 658.700 1 60 360.000 298.700
9 S i a k 232.857 4.657.140 15 685 4.110.000 547.140
10 Indragiri Hilir 213.537 4.210.740 8 385 2.310.000 1.900.740
11 Pekanbaru 8.080 161.600 0 0 0 161.600
Total 2.103.176 42.063.520 146 6.311 37.866.000 4.196.520
Kolom 4 : luas (ha) x 20 ton (asumsi produktivitas kebun 20 ton/ha/thn)
Kolom 7 : kapasitas ton TBS/jam x 20 jam kerja per hari x 25 hari x 12 bulan
Kolom 8 : kolom 8 – kolom 11
Terdapat kelebihan 4.196.520 Ton TBS per tahun ,sehingga di
Provinsi Riau masih memungkinkan untuk dibangun PKS
dengan perhitungan sbb :
1. PKS kap 30 ton TBS/jam = 4.196.520 : (30 x 20 x 25 x 12) =
23 unit
2. PKS kap 45 ton TBS/jam = 4.196.520 : (45 x 20 x 25 x 12 )
= 15 unit
3. PKS kap 60 ton TBS/jam = 4.196.520 : (60 x 20 x 25 x 12 )
= 11 unit
NO PARAMETER SATUAN R I A U KET
1. Kapasitas PKS Ton TBS/jam 6.311 146 PKS
2. Estimasi Produksi
POME
Ton/jam 3.786,6 6.311x0,6
3. Estimasi Produksi
Biogas
m3/th 106.024,8 3.786,6 x
28
4. Estimasi Produksi
listrik
KWh
MW
190.844,64 KWh
190 MW
106.024,8
x 1,8
ASUMSI :
1 Ton TBS/jam menghasilkan 0,6 – 0,9 Ton POME/jam; 1 ton POME menghasilkan 28-32 m3 biogas
setiap 1 m3 gas methan dapat diubah menjadi energi sebesar 1,8 – 2,1 KWh.
3. POTENSI ENERGI BIOMASSA
PERKEBUNAN
a. Limbah Cair dan Gas
b. Limbah Padat
Area Lokasi
Energi
Cangkang
(kWh)
Energi Tandan
Kosong
(kWh)
Energi
Serabut
(kWh)
Total Energi
Limbah
Sawit Padat
(kWh)
I Dumai 510,89 1.570,48 1.090,05 3.171,43
Rohul 566,91 1.742,69 1.209,58 3.519,17
Siak 175,84 540,55 375,19 1.091,58
Jumlah 1.253,65 3.853,72 2.674,82 7.782,18
II Kampar 681,27 2.094,24 1.453,59 4.229,10
Muaro 160,61 493,73 342,69 997,04
Kuala Enok 479,86 1.475,10 1.023,85 2.978,81
Jumlah 1.321,75 4.063.07 2.820,12 8.204,95
Jumlah total 2.575,40 7.916,79 5.494,94 15.987,13
Sumber : laporan Akhir Feasibility Study Klaster Industri Berbasis Pertanian dan Oleokimia di
Kuala Enok. Lembaga Penelitian Universitas Islam Riau bekerjasama dengan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010.
4. PERMASALAHAN
1. PKS pada umumnya baru memanfaatkan limbah
padatnya, yaitu untuk pembakaran di boiler.
2. Pemanfaatan limbah cair selama ini masih
menjadikannya sebagai land aplication di kebun
yaitu untuk pupuk cair.
3. Pemanfaatan limbah gas dalam bentuk methane
capthure belum banyak (baru 3 unit dari 146 PKS),
investasinya termasuk mahal.
4. Belum dikuasainya teknologi pemanfaatan biogas
untuk pembangkit energi oleh pihak PKS.
5. Belum ada insentif apabila ada PKS ikut
mengurangi emisi karbon apa kompensasinya ?
5. USULAN PERBAIKAN KEBIJAKAN
1. Dibuat kebijakan pemberian reward/insentif kepada
perusahaan yang mau berinisiatif mengurangi gas
rumah kaca (dengan methane chapture).
2. Skim pembiayaan yang murah, bagi pelaku bisnis yang
akan melakukan pembiayaan yang berkaitan dengan
pemanfaatan limbah perkebunan.
3. Insentif kemudahan menjual listrik dari biomassa.
4. Dibuat jaringan kerja tentang energi terbarukan untuk
khusus para stakeholder.
JIKA DILAKSANAKAN DARI PKS + TERSEDIA 205 MW LISTRIK,
RIAU AKAN TERBEBAS DARI KRISIS LISTRIK
TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Climate change policy from the oceans aspect
Climate change policy from the oceans aspectClimate change policy from the oceans aspect
Climate change policy from the oceans aspectCIFOR-ICRAF
 
Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)
Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)
Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)Rickie Wahyudi
 
karakteristik wilayah kabupaten sukabumi
karakteristik wilayah kabupaten  sukabumikarakteristik wilayah kabupaten  sukabumi
karakteristik wilayah kabupaten sukabumiYandi H Lukman
 
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...CIFOR-ICRAF
 
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluangDinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluangCIFOR-ICRAF
 
Bahan bogor economic summit 2014
Bahan bogor economic summit 2014Bahan bogor economic summit 2014
Bahan bogor economic summit 2014agus_ibnu_hasan
 
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)CIFOR-ICRAF
 
Kebijakan pembangunan pertanian dan peternakan kubu raya
Kebijakan pembangunan pertanian dan peternakan kubu rayaKebijakan pembangunan pertanian dan peternakan kubu raya
Kebijakan pembangunan pertanian dan peternakan kubu rayapdatarawa
 
Data kawasan hutan
Data kawasan hutanData kawasan hutan
Data kawasan hutanJhon Blora
 
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...CIFOR-ICRAF
 
Pergub No 37 Tahun 2020 ttg Kemitraan Kawasan Konservasi Perairan.pdf
Pergub No 37 Tahun 2020 ttg Kemitraan Kawasan Konservasi Perairan.pdfPergub No 37 Tahun 2020 ttg Kemitraan Kawasan Konservasi Perairan.pdf
Pergub No 37 Tahun 2020 ttg Kemitraan Kawasan Konservasi Perairan.pdfFaisal Fuad
 

La actualidad más candente (14)

Climate change policy from the oceans aspect
Climate change policy from the oceans aspectClimate change policy from the oceans aspect
Climate change policy from the oceans aspect
 
4. bahan dinas pertanian (peragi unsri) new
4. bahan dinas pertanian (peragi unsri) new4. bahan dinas pertanian (peragi unsri) new
4. bahan dinas pertanian (peragi unsri) new
 
Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)
Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)
Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)
 
karakteristik wilayah kabupaten sukabumi
karakteristik wilayah kabupaten  sukabumikarakteristik wilayah kabupaten  sukabumi
karakteristik wilayah kabupaten sukabumi
 
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
 
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluangDinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
Dinamika pengelolaan mangrove di daerah: kondisi, tantangan dan peluang
 
Kaltim
KaltimKaltim
Kaltim
 
Bahan bogor economic summit 2014
Bahan bogor economic summit 2014Bahan bogor economic summit 2014
Bahan bogor economic summit 2014
 
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)
 
Kebijakan pembangunan pertanian dan peternakan kubu raya
Kebijakan pembangunan pertanian dan peternakan kubu rayaKebijakan pembangunan pertanian dan peternakan kubu raya
Kebijakan pembangunan pertanian dan peternakan kubu raya
 
Data kawasan hutan
Data kawasan hutanData kawasan hutan
Data kawasan hutan
 
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
 
Wonderful Pacitan
Wonderful PacitanWonderful Pacitan
Wonderful Pacitan
 
Pergub No 37 Tahun 2020 ttg Kemitraan Kawasan Konservasi Perairan.pdf
Pergub No 37 Tahun 2020 ttg Kemitraan Kawasan Konservasi Perairan.pdfPergub No 37 Tahun 2020 ttg Kemitraan Kawasan Konservasi Perairan.pdf
Pergub No 37 Tahun 2020 ttg Kemitraan Kawasan Konservasi Perairan.pdf
 

Similar a Presentasi kadis annual eep 2012 (1)

Pengembangan Kawasan Andalan Riau
Pengembangan Kawasan Andalan RiauPengembangan Kawasan Andalan Riau
Pengembangan Kawasan Andalan RiauAri Raharjo
 
Ekspose Kunker Dprd Prov 12 Agustus 2008
Ekspose Kunker Dprd Prov 12 Agustus 2008Ekspose Kunker Dprd Prov 12 Agustus 2008
Ekspose Kunker Dprd Prov 12 Agustus 2008Ar Tinambunan
 
Pengembangan Tanaman Atsiri di Kalimantan Selatan
Pengembangan Tanaman Atsiri di Kalimantan SelatanPengembangan Tanaman Atsiri di Kalimantan Selatan
Pengembangan Tanaman Atsiri di Kalimantan Selatandai_kalsel
 
Kebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut 02082023.pptx
Kebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut 02082023.pptxKebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut 02082023.pptx
Kebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut 02082023.pptxindonesianseaweedast
 
Ekspose Agropolitan Parapat April 08
Ekspose Agropolitan Parapat April 08Ekspose Agropolitan Parapat April 08
Ekspose Agropolitan Parapat April 08Ar Tinambunan
 
Presentation ylang ylang
Presentation ylang ylangPresentation ylang ylang
Presentation ylang ylangHadi Surya
 
Presentation ylang ylang
Presentation ylang ylangPresentation ylang ylang
Presentation ylang ylangdai_kalsel
 
Kajian daya saing tenaga kerja lokal
Kajian daya saing tenaga kerja lokal Kajian daya saing tenaga kerja lokal
Kajian daya saing tenaga kerja lokal Heru Suprapto
 
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptx
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptxPengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptx
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptxrizalbahtiar3
 
Presentation ylang ylang
Presentation ylang ylangPresentation ylang ylang
Presentation ylang ylangHadi Surya
 
Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008
Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008
Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008Ar Tinambunan
 
Data Produksi Hiu
Data Produksi HiuData Produksi Hiu
Data Produksi HiuDidi Sadili
 
12. pertanian hal 116 129
12. pertanian hal 116 12912. pertanian hal 116 129
12. pertanian hal 116 129fadilrazqa
 
1. Tanaman Pangan.pdf
1. Tanaman Pangan.pdf1. Tanaman Pangan.pdf
1. Tanaman Pangan.pdfsuharlina1
 
SITUASI RABIES 2011.ppt
SITUASI RABIES 2011.pptSITUASI RABIES 2011.ppt
SITUASI RABIES 2011.pptRangersBaubau
 
Bahan Radalgram evaluasi penurunan stunting bulan maret 2023
Bahan Radalgram evaluasi penurunan stunting bulan maret 2023Bahan Radalgram evaluasi penurunan stunting bulan maret 2023
Bahan Radalgram evaluasi penurunan stunting bulan maret 2023ssuser6810672
 
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan DaerahStatistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan DaerahDadang Solihin
 
Review Ekonomi Riau Terkini, Regional Economist Kemenkeu Wilayah Riau
Review Ekonomi Riau Terkini, Regional Economist Kemenkeu Wilayah RiauReview Ekonomi Riau Terkini, Regional Economist Kemenkeu Wilayah Riau
Review Ekonomi Riau Terkini, Regional Economist Kemenkeu Wilayah RiauDahlan Tampubolon
 
Implementasi teknoalsintan
Implementasi teknoalsintanImplementasi teknoalsintan
Implementasi teknoalsintanKukuh Aprilizona
 

Similar a Presentasi kadis annual eep 2012 (1) (20)

Pengembangan Kawasan Andalan Riau
Pengembangan Kawasan Andalan RiauPengembangan Kawasan Andalan Riau
Pengembangan Kawasan Andalan Riau
 
Ekspose Kunker Dprd Prov 12 Agustus 2008
Ekspose Kunker Dprd Prov 12 Agustus 2008Ekspose Kunker Dprd Prov 12 Agustus 2008
Ekspose Kunker Dprd Prov 12 Agustus 2008
 
Pengembangan Tanaman Atsiri di Kalimantan Selatan
Pengembangan Tanaman Atsiri di Kalimantan SelatanPengembangan Tanaman Atsiri di Kalimantan Selatan
Pengembangan Tanaman Atsiri di Kalimantan Selatan
 
Kebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut 02082023.pptx
Kebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut 02082023.pptxKebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut 02082023.pptx
Kebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut 02082023.pptx
 
Ekspose Agropolitan Parapat April 08
Ekspose Agropolitan Parapat April 08Ekspose Agropolitan Parapat April 08
Ekspose Agropolitan Parapat April 08
 
Presentation ylang ylang
Presentation ylang ylangPresentation ylang ylang
Presentation ylang ylang
 
Presentation ylang ylang
Presentation ylang ylangPresentation ylang ylang
Presentation ylang ylang
 
Kajian daya saing tenaga kerja lokal
Kajian daya saing tenaga kerja lokal Kajian daya saing tenaga kerja lokal
Kajian daya saing tenaga kerja lokal
 
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptx
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptxPengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptx
Pengembangan Industri Rumput Laut 2021 Direktur PBM.pptx
 
Presentation ylang ylang
Presentation ylang ylangPresentation ylang ylang
Presentation ylang ylang
 
Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008
Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008
Ekspose Kunjungan Mahasiswa 13 Agustus 2008
 
Data Produksi Hiu
Data Produksi HiuData Produksi Hiu
Data Produksi Hiu
 
12. pertanian hal 116 129
12. pertanian hal 116 12912. pertanian hal 116 129
12. pertanian hal 116 129
 
1. Tanaman Pangan.pdf
1. Tanaman Pangan.pdf1. Tanaman Pangan.pdf
1. Tanaman Pangan.pdf
 
SITUASI RABIES 2011.ppt
SITUASI RABIES 2011.pptSITUASI RABIES 2011.ppt
SITUASI RABIES 2011.ppt
 
Bahan Radalgram evaluasi penurunan stunting bulan maret 2023
Bahan Radalgram evaluasi penurunan stunting bulan maret 2023Bahan Radalgram evaluasi penurunan stunting bulan maret 2023
Bahan Radalgram evaluasi penurunan stunting bulan maret 2023
 
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan DaerahStatistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
 
Review Ekonomi Riau Terkini, Regional Economist Kemenkeu Wilayah Riau
Review Ekonomi Riau Terkini, Regional Economist Kemenkeu Wilayah RiauReview Ekonomi Riau Terkini, Regional Economist Kemenkeu Wilayah Riau
Review Ekonomi Riau Terkini, Regional Economist Kemenkeu Wilayah Riau
 
Implementasi teknoalsintan
Implementasi teknoalsintanImplementasi teknoalsintan
Implementasi teknoalsintan
 
lamsel okt.pptx
lamsel okt.pptxlamsel okt.pptx
lamsel okt.pptx
 

Presentasi kadis annual eep 2012 (1)

  • 1. Oleh : Drs. Z U L H E R, MS Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Disampaikan pada Annual Forum EEP Indonesia 2012 di Provinsi Riau Pekanbaru, 30-31 Oktober 2012
  • 2. TERWUJUDNYA KEBUN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT RIAU TAHUN 2020
  • 3. Perusahaan Besar Negara (PBN) 90.447 Ha 3 % Perusahaan Besar Swasta (PBS) 950.454 Ha 29 % Perkebunan Rakyat 2.203.245 68 % PENGUSAHAAN KOMODITI PERKEBUNAN PROPINSI RIAU TAHUN 2010, luas total 3.244.146 Ha. Terdiri dari 13 komoditi : kelapa sawit, karet, kelapa dalam, kelapa hibrida, kakao, kopi, sagu, pinang, lada, kayu manis, enau, kemiri, gambir. 1. KINERJA DINAS PERKEBUNAN PROV. RIAU
  • 4. NO KABUPATEN/ KOTA LUAS LAHAN (Ha) 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 Pekanbaru - - 4,007 7,353 7,464 8,080 2 Kampar 268,037 279,757 291,476 311,137 316,282 353,792 3 Rokan Hulu 227,029 253,790 275,609 262,674 379,969 422,743 4 Rokan Hilir 146,237 148,758 148,879 166,311 206,173 237,745 5 Dumai 19,083 21,933 24,930 27,954 31,022 32,935 6 Siak 166,348 166,418 183,598 184,219 186,819 232,857 7 Bengkalis 120,503 127,078 127,259 147,644 162,415 177,130 8 Pelalawan 181,735 173,699 177,906 182,926 183,400 184,110 9 Kuantan Singingi 109,883 111,793 121,854 116,527 122,731 121,709 10 Indragiri Hulu 106,607 107,214 114,582 118,077 118,538 118,538 11 Indragiri Hilir 79,353 139,702 142,282 148,730 210,529 213,537 JUMLAH 1,424,814 1,530,141 1,612,382 1,673,551 1,925,342 2,103,176 LUAS PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROV. RIAU
  • 6. No. KABUPATEN/ KOTA LUAS DAN PRODUKSI KEBUN SAWIT RAKYAT PBN PBS TOTAL LUAS (Ha) LUAS (Ha) LUAS (Ha) LUAS (Ha) PRODUKSI CPO (Ton) 1 Kampar 158.593 19.744 175.455 353.792 1.273.944 2 Rokan Hulu 207.804 34.271 180.668 422.743 989.041 3 Inhu 64.253 6.832 55.252 126.337 389.113 4 Pelalawan 56.454 - 119.857 176.311 648.197 5 Kuansing 62.538 1.900 57.271 121.709 431.385 6 Bengkalis 132.345 - 44.785 177.130 435.688 7 Rokan Hilir 147.361 7.326 83.058 237.745 797.644 8 S i a k 159.554 9.473 63.830 232.857 704.027 9 Inhil 94.513 - 119.025 213.538 518.911 10 Dumai 32.935 - - 32.935 75.085 11 Pekanbaru 1.300 - 6.780 8.080 30.507 12 Kepulauan Meranti - - - - - Jumlah 1.117.650 79.546 905.981 2.103.177 6.293.542 LUAS PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERDASAR KEPEMILIKAN
  • 7. PERKEBUNAN RAKYAT 1.117.650 Ha 53% PERUSAHAAN BESAR SWASTA 905.981 Ha 43% PERKEBUNAN BESAR NEGARA 79.546 Ha 4% PERBANDINGAN LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU TAHUN 2010 (2.103.176 HA ≈ 58% DARI ALOKASI TOTAL LAHAN PERKEBUNAN SELUAS 3,2 JUTA HA)
  • 8. NO KABUPATEN/ KOTA PRODUKSI (TON)/THN 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 Pekanbaru - - 8,505 29,903 30,073 30,507 2 Kampar 814,166 1,017,468 1,092,757 1,310,106 1,134,925 1,273,944 3 Rokan Hulu 635,888 783,528 907,424 882,883 916,074 989,041 4 Rokan Hilir 347,288 441,840 452,524 588,923 725,917 797,644 5 Dumai 31,109 40,645 50,443 58,769 69,814 75,085 6 Siak 477,877 573,867 621,138 611,664 617,609 704,027 7 Bengkalis 148,970 224,400 223,624 399,639 435,122 435,688 8 Pelalawan 342,748 607,019 611,278 620,125 639,609 648,197 9 Kuantan Singingi 227,079 318,780 412,980 429,452 428,147 431,385 10 Indragiri Hulu 283,246 318,424 365,615 382,803 388,084 389,113 11 Indragiri Hilir 98,019 333,268 372,976 448,877 546,934 518,911 JUMLAH 3,406,390 4,659,239 5,119,264 5,763,144 5,932,308 6,293,542 PRODUKSI CRUDE PALM OIL DI PROV. RIAU
  • 10. Tahun Nilai (Juta USD) Volume (Ton) 2007 1.433,88 2.232.146,70 2008 2.333,55 2.846.623,19 2009 2.334,92 3.970.665,90 2010 3.020,OO 5.135.682.74 Ekspor Crude Palm Oil (CPO) Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 Pendapatan Pekebun (USD/KK/tahun) 1.445 1.709 1.850 2.003 2.066 Pertumbuhan (%/tahun) - 18,27 8,25 8,27 3,15 Perkembangan Pendapatan Pekebun
  • 12. NO KAB/KOTA 2006 2007 2008 2009 2010 K NK K NK K NK K NK K NK 1 Kampar 26 7 26 7 26 7 26 8 26 9 2 Rokan Hulu 12 3 14 5 17 5 17 5 17 5 3 Pelalawan 11 4 11 4 12 4 12 4 13 4 4 Indragiri Hulu 6 1 6 1 7 1 7 1 7 1 5 Kuantan Singingi 11 - 11 - 10 - 10 - 10 - 6 Bengkalis 1 2 1 2 3 5 3 5 3 5 7 Rokan Hilir 9 9 10 9 11 10 12 10 12 10 8 Dumai - - 1 - 1 - 1 - 1 - 9 Siak 11 4 11 6 9 6 9 6 9 6 10 Indragiri Hilir 4 - 4 - 8 - 8 - 8 - 11 Pekanbaru - - - - - - - - - - Jumlah (Unit) 91 30 95 34 104 38 105 39 106 40 121 129 142 144 146 2. PABRIK KELAPA SAWIT DI PROV. RIAU PKS Kebun (K) : 106 unit, kap 4.904 ton TBS/jam (78 %); PKS Non Kebun (NK) : 40 unit, kap 1,407 ton TBS/jam (22 %).
  • 13. POTENSI TBS DAN KEBUTUHAN PKS DI PROV. RIAU TAHUN 2010 No. KAB/KOTA LUAS/ TAHUN 2010 (HA) POTENSI PRODUKSI TON TBS/THN PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) POTENSI SUPPLY (+/- Ton)UNIT KAPASITAS IJIN (Ton/jam) KEBUTUHAN TBS/JAM 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Kampar 353.792 7.075.840 35 1.425 8.550.000 -1.474.160 2 Rokan Hulu 422.743 8.454.860 22 966 5.796.000 2.658.860 3 Pelalawan 184.110 3.682.200 17 745 4.470.000 -787.800 4 Indragiri Hulu 118.538 2.370.760 8 285 1.710.000 660.760 5 Kuansing 121.709 2.434.180 10 450 2.700.000 -265.820 6 Bengkalis 177.130 3.542.600 8 350 2.100.000 1.442.600 7 Rokan Hilir 237.745 4.754.900 22 960 5.760.000 -1.005.100 8 Dumai 32.935 658.700 1 60 360.000 298.700 9 S i a k 232.857 4.657.140 15 685 4.110.000 547.140 10 Indragiri Hilir 213.537 4.210.740 8 385 2.310.000 1.900.740 11 Pekanbaru 8.080 161.600 0 0 0 161.600 Total 2.103.176 42.063.520 146 6.311 37.866.000 4.196.520 Kolom 4 : luas (ha) x 20 ton (asumsi produktivitas kebun 20 ton/ha/thn) Kolom 7 : kapasitas ton TBS/jam x 20 jam kerja per hari x 25 hari x 12 bulan Kolom 8 : kolom 8 – kolom 11
  • 14. Terdapat kelebihan 4.196.520 Ton TBS per tahun ,sehingga di Provinsi Riau masih memungkinkan untuk dibangun PKS dengan perhitungan sbb : 1. PKS kap 30 ton TBS/jam = 4.196.520 : (30 x 20 x 25 x 12) = 23 unit 2. PKS kap 45 ton TBS/jam = 4.196.520 : (45 x 20 x 25 x 12 ) = 15 unit 3. PKS kap 60 ton TBS/jam = 4.196.520 : (60 x 20 x 25 x 12 ) = 11 unit
  • 15. NO PARAMETER SATUAN R I A U KET 1. Kapasitas PKS Ton TBS/jam 6.311 146 PKS 2. Estimasi Produksi POME Ton/jam 3.786,6 6.311x0,6 3. Estimasi Produksi Biogas m3/th 106.024,8 3.786,6 x 28 4. Estimasi Produksi listrik KWh MW 190.844,64 KWh 190 MW 106.024,8 x 1,8 ASUMSI : 1 Ton TBS/jam menghasilkan 0,6 – 0,9 Ton POME/jam; 1 ton POME menghasilkan 28-32 m3 biogas setiap 1 m3 gas methan dapat diubah menjadi energi sebesar 1,8 – 2,1 KWh. 3. POTENSI ENERGI BIOMASSA PERKEBUNAN a. Limbah Cair dan Gas
  • 16. b. Limbah Padat Area Lokasi Energi Cangkang (kWh) Energi Tandan Kosong (kWh) Energi Serabut (kWh) Total Energi Limbah Sawit Padat (kWh) I Dumai 510,89 1.570,48 1.090,05 3.171,43 Rohul 566,91 1.742,69 1.209,58 3.519,17 Siak 175,84 540,55 375,19 1.091,58 Jumlah 1.253,65 3.853,72 2.674,82 7.782,18 II Kampar 681,27 2.094,24 1.453,59 4.229,10 Muaro 160,61 493,73 342,69 997,04 Kuala Enok 479,86 1.475,10 1.023,85 2.978,81 Jumlah 1.321,75 4.063.07 2.820,12 8.204,95 Jumlah total 2.575,40 7.916,79 5.494,94 15.987,13 Sumber : laporan Akhir Feasibility Study Klaster Industri Berbasis Pertanian dan Oleokimia di Kuala Enok. Lembaga Penelitian Universitas Islam Riau bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010.
  • 17. 4. PERMASALAHAN 1. PKS pada umumnya baru memanfaatkan limbah padatnya, yaitu untuk pembakaran di boiler. 2. Pemanfaatan limbah cair selama ini masih menjadikannya sebagai land aplication di kebun yaitu untuk pupuk cair. 3. Pemanfaatan limbah gas dalam bentuk methane capthure belum banyak (baru 3 unit dari 146 PKS), investasinya termasuk mahal. 4. Belum dikuasainya teknologi pemanfaatan biogas untuk pembangkit energi oleh pihak PKS. 5. Belum ada insentif apabila ada PKS ikut mengurangi emisi karbon apa kompensasinya ?
  • 18. 5. USULAN PERBAIKAN KEBIJAKAN 1. Dibuat kebijakan pemberian reward/insentif kepada perusahaan yang mau berinisiatif mengurangi gas rumah kaca (dengan methane chapture). 2. Skim pembiayaan yang murah, bagi pelaku bisnis yang akan melakukan pembiayaan yang berkaitan dengan pemanfaatan limbah perkebunan. 3. Insentif kemudahan menjual listrik dari biomassa. 4. Dibuat jaringan kerja tentang energi terbarukan untuk khusus para stakeholder. JIKA DILAKSANAKAN DARI PKS + TERSEDIA 205 MW LISTRIK, RIAU AKAN TERBEBAS DARI KRISIS LISTRIK