SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
NURSING CARE OF INTEGUMENTARY SYSTEM
PALIATIVE CARE
KELOMPOK 2
OLEH
FRISKY LABAGAS ARDELA (135070218113015)
HARDIKA AURUM PRATIWI (135070207113013)
HANIFAH IRMA RITMADIANI (135070207113011)
LINTANG DIAH YUNIARTI (135070218113029)
NAURAH RIFDAH (135070207113007)
ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
DAFTAR ISI
Halaman judul ........................................................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah…………………………………………………………………... 1
B. Tujuan………………………………………………………………………………. 1
BAB II ISI MAKALAH……………………………………………………………………. 2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………….. 9
B. Saran……………………………………………………………………………….... 9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian palliative care menurut beberapa teori?
2. Apa tujuan dari palliative care?
3. Apakah lingkup kegiatan palliative care?
4. Aspek aspek medikkolegal dalam palliative care?
5. Apa saja prinsp-prinsip dalam palliative care?
6. Apa saja layanan palliative care?
B. Tujuan
1. Memenuhi tugas NC Integumen mengenai materi melanosom
1
BAB II
ISI MAKALAH
A. Pengertian Paliative Care Menurut Beberapa Teori
perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup
pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang
dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identi fikasi dini dan
penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial
dan spiritual (sumber referensi WHO, 2002)
Pengobatan dan keperawatan palliatif adalah spesialisasi yang diakui dan
fokusnya adalah meredakan gejala pada orang yang penyakitanya tidak dapat
disembuhkan. Intervens mungkin mencakup tndakan bedah, kemoterapi, dan kontrol
gejla. Menurut World Health Organization(WHO1990).
Palliative Care (Perawatan paliatif) adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup
pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi masalah yang terkait dengan penyakit yang
mengancam jiwa, melalui pencegahan,penilaian sempurna dan pengobatan rasa sakit masalah
lain, fisik, psikososial dan spiritual (kemenkes RI Nomor 812, 2007)
Menurut KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007 kualitas hidup pasien adalah keadaan
pasien yang dipersepsikan terhadap keadaan pasien sesuai konteks budaya dan sistem nilai yang
dianutnya, termasuk tujuan hidup, harapan, dan niatnya. Dimensi dari kualitas hidup. Dimensi
dari kualitas hidup yaitu Gejala fisik, Kemampuan fungsional (aktivitas), Kesejahteraan keluarga,
Spiritual, Fungsi sosial, Kepuasan terhadap pengobatan (termasuk masalah keuangan), Orientasi
masa depan, Kehidupan seksual, termasuk gambaran terhadap diri sendiri, Fungsi dalam bekerja.
Menurut KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007 Palliative home care adalah pelayanan
perawatan paliatif yang dilakukan di rumah pasien, oleh tenaga paliatif dan atau keluarga atas
bimbingan/ pengawasan tenaga paliatif.
2
B. Tujuan Paliative Care
Perawatan palliative memiliki focus pada peredaman rasa sakit, gejalaserta stress
akibat penyakit kritis seperti kanker stadium lanjut.Ini merupakan perawatan medis yang
dapat membantu meminimalisir penderitaan serta meningkatkan kualitas hidup pasien
yang mengalami penyakitkritis yang mengancam keberlangsungan hidupnya, seperti
kanker stadium lanjut.
Perawatan paliatif dapat dilakukan segera setelah jelas bahwaterapi bersifat
paliatif samapai pasien meninggal. Perawatan ini mencakup perawatan holistik bagi
pasien dan keluarganya, serta pemberian informasi terkini sehingga mereka dapat
memutuskan diana akan meninggal. Jumlh orang yang dapat dirawat oleh keluarga dan
temannya meningkat. Peawatan spesialis berlanjut setelah kematian asien sampai anggota
keluarga yang berduka telah memulai proses pemuliha. Perawatan paliatif merupakan
kombinasi unik dukungan di rumah sakit, hospice, day-centre (tempat perawatan lansia
dan orang gangguan jiwa), dan di rumah, masing-masing memenuhi kebutuhan individual
pasien dan keluarganya (keilangan,berduka,nyeri, muntah)
C. Ruang Lingkup Kegitan Paliative Care
Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi penatalaksanaan nyeri, penatalaksanaan
keluhan fisik lain, asuhan keperawatan, dukungan psikologis, dukungan social, dukungan
kultural dan spiritual, dukungan persiapan dan selama masa dukacita (bereavement).
Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan /rawat
rumah. (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007).
Perawatan plliatif meliputi :
 Menyediakan bantuan dari rasa sakit dan gejala menyedihkan lainnya
 Menegaskan hidup dan menganggap mati sebagai pross yang norml
 Tidak bermaksud untuk mempercepat atau menunda kematian
 Mengintegrasikan aspek-aspek psikologisdan spiritual perawatan pasien
 Tidak mempercepat atau memperlmbat kematian
3
 Meredakan nyeri dan gejala fisiklain yang mengganggu
 Menawarkan sistem pendukung untuk membntu keluarga menghadai penyakit pasien
dan kehilangan mereka
D. Aspek medikolegal dalam Paliative Care
Persetujuan tindakan medis/informed consent untuk pasien paliatif : pasien harus
memahami pengertian, tujuan dan pelaksanaan perawatan paliatif melalui, komunikasi yang
intensif dan berkesinambungan antara tim perawatan paliatif dengan pasien dan keluarganya.
Pelaksanaan informed consent atau persetujuan tindakan kedokteran pada dasarnya dilakukan
sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Meskipun pada umumnya
hanya tindakan kedokteran (medis) yang membutuhkan informed consent, tetapi pada
perawatan paliatif sebaiknya setiap tindakan yang berisiko dilakukan informed consent. Baik
penerima informasi maupun pemberi persetujuan diutamakan pasien sendiri apabila ia masih
kompeten, dengan saksi anggota keluarga terdekatnya. Waktu yang cukup agar diberikan
kepada pasien untuk berkomunikasi dengan keluarga terdekatnya. Dalam hal pasien telah tidak
kompeten, maka keluarga terdekatnya melakukannya atas nama pasien.
Tim perawatan paliatif sebaiknya mengusahakan untuk memperoleh pesan atau
pernyataan pasien pada saat ia sedang kompeten tentang apa yang harus atau boleh atau tidak
boleh dilakukan terhadapnya apabila kompetensinya kemudian menurun (advanced directive).
Pesan dapat memuat secara eksplisit tindakan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan, atau
dapat pula hanya menunjuk seseorang yang nantinya akan mewakilinya dalam membuat
keputusan pada saat ia tidak kompeten. Pernyataan tersebut dibuat tertulis dan akan dijadikan
panduan utama bagi tim perawatan paliatif.
Pada keadaan darurat, untuk kepentingan terbaik pasien, tim perawatan paliatif dapat
melakukan tindakan kedokteran yang diperlukan, dan informasi dapat diberikan pada kesempatan
pertama.
Resusitasi/ Tidak resusitasi pada pasien paliatif. Keputusan dilakukan atau tidak
dilakukannya tindakan resusitasi dapat dibuat oleh pasien yang kompeten atau oleh Tim
Perawatan paliatif..Informasi tentang hal ini sebaiknya telah diinformasikan pada saat pasien
memasuki atau memulai perawatan paliatif. Pasien yang kompeten memiliki hak untuk tidak
menghendaki resusitasi, sepanjang informasi adekuat yang dibutuhkannya untuk membuat
4
keputusan telah dipahaminya. Keputusan tersebut dapat diberikan dalam bentuk pesan (advanced
directive) atau dalam informed consent menjelang ia kehilangan kompetensinya. Keluarga
terdekatnya pada dasarnya tidak boleh membuat keputusan tidak resusitasi, kecuali telah
dipesankan dalam advanced directive tertulis. Namun demikian, dalam keadaan tertentu dan atas
pertimbangan tertentu yang layak dan patut, permintaan tertulis oleh seluruh anggota keluarga
terdekat dapat dimintakan penetapan pengadilan untuk pengesahannya.
Tim perawatan paliatif dapat membuat keputusan untuk tidak melakukan resusitasi sesuai
dengan pedoman klinis di bidang ini, yaitu apabila pasien berada dalam tahap terminal dan
tindakan resusitasi diketahui tidak akan menyembuhkan atau memperbaiki kualitas hidupnya
berdasarkan bukti ilmiah pada saat tersebut. (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007).
Perawatan pasien paliatif di ICU:
Pada dasarnya perawatan paliatif pasien di ICU mengikuti ketentuan-ketentuan umum
yang berlaku sebagaimana diuraikan di atas. Dalam menghadapi tahap terminal, Tim perawatan
paliatif harus mengikuti pedoman penentuan kematian batang otak dan penghentian peralatan life-
supporting. (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007).
Masalah medikolegal lainnya pada perawatan pasien paliatif:
Tim Perawatan Paliatif bekerja berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Pimpinan
Rumah Sakit, termasuk pada saat melakukan perawatan di rumah pasien. Pada dasarnya tindakan
yang bersifat kedokteran harus dikerjakan oleh tenaga medis, tetapi dengan pertimbangan yang
memperhatikan keselamatan pasien tindakan-tindakan tertentu dapat didelegasikan kepada tenaga
kesehatan non medis yang terlatih. Komunikasi antara pelaksana dengan pembuat kebijakan harus
dipelihara. (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007)
E. Prinsip-prinsip Paliative Care
Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari pasient dan keluarga pasien,
Dukungan untuk caregiver, Palliateve care merupakan accses yang competent dan compassionet,
Mengembangkan professional dan social support untuk palliative care, Melanjutkan serta
mengembangkan palliative care melalui penelitian dan pendidikan (Ferrell, & Coyle, 2007: 52)
5
F. Layanan Paliative Care
 Cancer Pain Management
Sekitar seperempat dari pasien yang menderita kanker stadium lanjut mengalami rasa
sakit yang luar biasa.Rasa sakit ini sering sulit untuk dikendalikan. Kadangkala
pengobatan yang bertujuan untuk meredam rasa sakit ini bisa menyebabkan banyak efek
samping.Tim spesialis hadir untuk membantu dan menangani bagaimana caranya untuk
mengurangi rasa sakit akibat kanker, serta membantu meminimalisir efek samping akibat
obat-obatan.
 Discharge & Home Care Planning
Pasien dengan kanker stadium lanjutakan menjadi sangat lemah dan membutuhkan
perhatian lebih dari yang biasanya di rumah. Tim spesialis dapat mengevaluasi kondisi
pasien serta menentukan perawatan serta peralatan apa saja yang akan dibutuhkan pasien
di rumah. Mereka juga akan menghubungkan layanan-layanan yang diperlukan untuk
memberikan perawatan serta peralatan di rumah.
Untuk pasien Parkway Cancer Centre yang kondisinya terlalu lemah untuk mengunjungi
kami di klinik, kami bisa mengkoordinasikan kunjungan kerumah.
 Advance Care Planning
Advance Care Planning (ACP) adalah sebuah konsep baru yang mulai populer di
Amerika Serikat dan Australia. Tim spesialis dapat membantu pasien untuk
merencanakan dan mendokumentasikan keinginan pasien akan pengobatan medisnya,
dan menunjuk seseorang yang dapat mengganti kan pasien dalam mengambil keputusan
di masa yang akan datang.
 End-of-life Care
Pasien dengan kanker stadium lanjut bisa menderita beragam gejala pada masa-masa
akhir hidupnya.Gejala-gejala ini bisa membuat pasien beserta anggota keluarga merasa
tertekan. Tim spesialis dapat membantu dalam mengatasi gejala-gejala ini sehingga
pasien merasa lebih nyaman di tempat ia dirawat.
6
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 812/Menkes/SK/VII/2007
TENTANG
KEBIJAKAN PERAWATAN PALIATIF
LINGKUP KEGIATAN PERAWATAN PALIATIF
1. Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi :
2. Penatalaksanaan nyeri.
3. Penatalaksanaan keluhan fisik lain
4. Asuhan keperawatan
5. Dukungan psikologis
6. Dukungan social
7. Dukungan kultural dan spiritual
8. Dukungan persiapan dan selama masa dukacita (bereavement).
G. PALLIATIVE CARE PLAN
Melibatkan seorang partnership antara pasien, keluarga, orang tua, teman sebaya
dan petugas kesehatan yang professional, Suport phisik, emosinal, pycososial, dan
spiritual khususnya, melibatkan pasien pada self care, pasien memerlukan atau
membutuhkan gambaran dan kondisi (kondisi penyakit terminalnya) secara bertahap,
tepat dan sesuai, Menyediakan diagnostic atau kebutuhan intervensi terapeutik guna
memperhatikan/memikirkan konteks tujuan dan pengaharapan dari pasien dan keluarga
(Doyle, Hanks and Macdonald, 2003: 42)
H. PERAN SPIRITUAL DALAM PALLIATIVE CARE
Beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan dramatis dalam agama dan
keyakinan spiritual sebagai sumber kekuatan dan dukungan dalam penyakit fisik yang
serius Profesional kesehatan memberikan perawatan medis menyadari pentingnya pasien
dalam memenuhi 'kebutuhan spiritual dan keagamaan. (Woodruff , 2004: 1)
7
Sebuah pendekatan kasihan kebutuhan ini meningkatkan kemungkinan pemulihan
Sebuah pendekatan kasihan kebutuhan ini meningkatkan kemungkinan pemulihan atau
perbaikan. Dalam contoh terburuk, ia menawarkan kenyamanan dan persiapan untuk
individu melalui proses traumatis penyakit terakhir sebelum kematian. (Doyle, Hanks and
Macdonald, 2003 :101)
Studi pasien dengan penyakit kronis atau terminal telah menunjukkan insiden
tinggi depresi dan gangguan mental lainnya. Dimensi lain adalah bahwa tingkat depresi
adalah sebanding dengan tingkatkeparahan penyakit dan hilangnya fungsi agunan.
Sumber depresi seperti sering berbaring dalam isu-isu yang berkaitan dengan spiritualitas
dan agama. Pasien di bawah perawatan paliatif dan dalam keadaan seperti itu sering
mempunyai keprihatinan rohani yang berkaitan dengan kondisi mereka dan mendekati
kematian. (Ferrell & Coyle, 2007: 848)
Spiritual dan keprihatinan keagamaan dengan pasien biasa bergumul dengan isu-
isu sehari-hari penyakit yang tidak dapat disembuhkan, dengan orang tua dan mereka
yang menghadapi kematian yang akan datang. Kekhawatiran semacam itu telah diamati
bahkan pada pasien yang telah dirawat di rumah sakit untuk serius tetapi non-terminal
penyakit. (Ferrell & Coyle, 2007: 52). Studi lain telah menunjukkan bahwa persentase
yang tinggi dari pasien di atas usia 60 menemukan hiburan dalam agama yang memberi
mereka kekuatan dan kemampuan untuk mengatasi, sampai batas tertentu, dengan
kehidupan.
Agama kekhawatiran di sakit parah mengasumsikan berbagai bentuk seperti
hubungan seseorang dengan Allah, takut akan neraka dan perasaan ditinggalkan oleh
komunitas keagamaan mereka. Sering menghormati dan memvalidasi individu dorongan
agama dan keyakinan adalah setengah pertempuran ke arah menyiapkan mereka untuk
suatu 'baik' kematian (Ferrell & Coyle, 2007: 1171
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan paliative care di atas kami bisa menyimpulkan bahwa
kegiatan paliative care ini difokuskan pada pemenuhan kebutuhan holistik yaitu
bio,psiko,sosio, spiritual terutama psiko dan spiritual dari perawat secara langsung
dan dukungan dari keluarga dan orang- orang terdekatnya. Tujuan sebenarnya
adalah untuk mengurangi stressor agar tidak menjadi pemacu karsinogen sehingga
menyebabkan pertumbuhansel yang tidak normal.
Dalam paliative care ini perawat juga mengajarkan pasien secara mandiri
dengan massage, terapi mediasi, relaksasi dan lainya yang merupakan asuhan
keperawatan untuk menekan nyeri dan stressor. . Dimensi lain adalah bahwa
tingkat depresi adalah sebanding dengan tingkatkeparahan penyakit dan hilangnya
fungsi agunan. Sumber depresi seperti sering berbaring dalam isu-isu yang
berkaitan dengan spiritualitas dan agama. Pasien di bawah perawatan paliatif dan
dalam keadaan seperti itu sering mempunyai keprihatinan rohani yang berkaitan
dengan kondisi mereka dan mendekati kematian. (Ferrell & Coyle, 2007: 848)
Dalam hal ini tentu kita menyadari sebagai perawat bahwa di samping
perawatan bio yang kita terapkan juga perlu psiko dan spiritual untuk menunjang
kesembuhan pasien. Diharapkan dari paliative care ini pasien penderita kankerdan
penyakit terminal lain bisa mengontrol kondisi mentalnya sehingga tidak
memperparah kondisi pasien dan bisa membantu kualitas hidup pasien.
B. Saran
Perawat palliative merupakan hal pokok yang harus ada dalam sebuah rumah
sakit. Hal ini dilakukan untuk mendukung pasien yang menderita penyakit terminal
sehingga dapat mengurangi stress,cemas dan depresi. Pelayanan palliative care
seharusnya dapat menekankan pada pelayanan pasien secara aspek holistik. Palliative
care juga dilakukan pada anak-anak dengan pelayanan yang khusus karena pada anak-
anak memiliki mental yang lemah.
9
DAFTAR PUSTAKA
 http://www.who.int/cancer/palliative/definition/en/
 http://www.parkwaycancercentre.com/id/services/palliative-medicine/
 Andry Hatono, 2009, Churchill Livingston’s Mini Encyclopaedia of Nursing –
Jakarta:EGC
 Arnold Dorothee,1998 , Spiritual Care and Palliative Care: Opportunities and Challeges
for Pastoral Care, WWW. Who.int/cancer/Palliative/definition/en/ diambil pada tanggal
11 Januari 2010
 Doyle, Hanks and Macdonald, 2003. Oxford Textbook of Palliative Medicine. Oxford
Medical Publications (OUP) 3 rd edn 2003
 Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007). Textbook of palliative nursing, 2nd ed. New
York, NY: Oxford University Press
KEPMENKES RI NOMOR: 812/ MENKES/SK/VII/2007 Tentang Kebijakan Perawatan
Palliative Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Perawatan Paliatif adalah perawatan terpadu yang bertujuan untuk menolong penderita
memiliki kualitas hidup yang baik sampai akhir hayatnya melalui pendampingan yang
juga bersifat holistik.
2. Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat
inap, rawat jalan, dan kunjungan/rawat rumah.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaAgus Arianto
 
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger aris munandar
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensiNirma Syari Vutry
 
Pembuatan keputusan etik
Pembuatan keputusan etikPembuatan keputusan etik
Pembuatan keputusan etikCahya
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
 
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanAsuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanVituuuut
 
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitasRini Ambarwati Rachmadi
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Agus Prayogi
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Konsep dasar manajemen keperawatan
Konsep dasar manajemen keperawatanKonsep dasar manajemen keperawatan
Konsep dasar manajemen keperawatanZulfikar Muhammad
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
model keperawatan komunitas "teori Orem"
model keperawatan komunitas "teori Orem"model keperawatan komunitas "teori Orem"
model keperawatan komunitas "teori Orem"Hendry Kiswanto Mend
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Yabniel Lit Jingga
 

La actualidad más candente (20)

Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
 
Pembuatan keputusan etik
Pembuatan keputusan etikPembuatan keputusan etik
Pembuatan keputusan etik
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Keperawatan jiwa
Keperawatan jiwaKeperawatan jiwa
Keperawatan jiwa
 
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanAsuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
 
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
 
Sp rpk
Sp rpkSp rpk
Sp rpk
 
Kolaborasi Dalam Keperawatan
Kolaborasi Dalam KeperawatanKolaborasi Dalam Keperawatan
Kolaborasi Dalam Keperawatan
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Konsep dasar manajemen keperawatan
Konsep dasar manajemen keperawatanKonsep dasar manajemen keperawatan
Konsep dasar manajemen keperawatan
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
model keperawatan komunitas "teori Orem"
model keperawatan komunitas "teori Orem"model keperawatan komunitas "teori Orem"
model keperawatan komunitas "teori Orem"
 
Konsep caring
Konsep caringKonsep caring
Konsep caring
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
Tugas kepala ruang
Tugas kepala ruangTugas kepala ruang
Tugas kepala ruang
 

Destacado

Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareIrene Susilo
 
Paliative Care and Pahrmacist
Paliative Care and PahrmacistPaliative Care and Pahrmacist
Paliative Care and Pahrmacistsujatno angga
 
Workshop - Palliative Care in Hospital - 13 januari 2014
Workshop - Palliative Care in Hospital - 13 januari 2014Workshop - Palliative Care in Hospital - 13 januari 2014
Workshop - Palliative Care in Hospital - 13 januari 2014makerot413
 
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifUwes Chaeruman
 
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kankerKb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kankerUwes Chaeruman
 
Workshop palliative care in hospitals - an overview - 13 januari 2014
Workshop   palliative care in hospitals - an overview - 13 januari 2014Workshop   palliative care in hospitals - an overview - 13 januari 2014
Workshop palliative care in hospitals - an overview - 13 januari 2014mbakrhyta
 
Perawatan hiv komprehensif(8 12-2010)
Perawatan hiv komprehensif(8 12-2010)Perawatan hiv komprehensif(8 12-2010)
Perawatan hiv komprehensif(8 12-2010)octo zulkarnain
 
Palliative care
Palliative care Palliative care
Palliative care jalyjo
 
Medical Students 2011 - A. Cervantes - INTRODUCTION TO CANCER TREATMENT - Sup...
Medical Students 2011 - A. Cervantes - INTRODUCTION TO CANCER TREATMENT - Sup...Medical Students 2011 - A. Cervantes - INTRODUCTION TO CANCER TREATMENT - Sup...
Medical Students 2011 - A. Cervantes - INTRODUCTION TO CANCER TREATMENT - Sup...European School of Oncology
 
KB 3 Mengidentifikasi Komplikasi Nifas
KB 3 Mengidentifikasi Komplikasi NifasKB 3 Mengidentifikasi Komplikasi Nifas
KB 3 Mengidentifikasi Komplikasi Nifaspjj_kemenkes
 
Global Warming
Global WarmingGlobal Warming
Global WarmingGestjana
 
Kanceri i gjirit- Njohurit, sjelljet dhe qendrimet e grave dhe vajzave Shqipt...
Kanceri i gjirit- Njohurit, sjelljet dhe qendrimet e grave dhe vajzave Shqipt...Kanceri i gjirit- Njohurit, sjelljet dhe qendrimet e grave dhe vajzave Shqipt...
Kanceri i gjirit- Njohurit, sjelljet dhe qendrimet e grave dhe vajzave Shqipt...AndiRabiaj21
 

Destacado (20)

Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif Care
 
Paliative Care and Pahrmacist
Paliative Care and PahrmacistPaliative Care and Pahrmacist
Paliative Care and Pahrmacist
 
Workshop - Palliative Care in Hospital - 13 januari 2014
Workshop - Palliative Care in Hospital - 13 januari 2014Workshop - Palliative Care in Hospital - 13 januari 2014
Workshop - Palliative Care in Hospital - 13 januari 2014
 
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatif
 
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kankerKb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
 
Ppt%20paliativ
Ppt%20paliativPpt%20paliativ
Ppt%20paliativ
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Workshop palliative care in hospitals - an overview - 13 januari 2014
Workshop   palliative care in hospitals - an overview - 13 januari 2014Workshop   palliative care in hospitals - an overview - 13 januari 2014
Workshop palliative care in hospitals - an overview - 13 januari 2014
 
Perawatan hiv komprehensif(8 12-2010)
Perawatan hiv komprehensif(8 12-2010)Perawatan hiv komprehensif(8 12-2010)
Perawatan hiv komprehensif(8 12-2010)
 
Palliative care
Palliative care Palliative care
Palliative care
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Palliative care treatment
Palliative care treatmentPalliative care treatment
Palliative care treatment
 
Makalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronikMakalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronik
 
palliative
palliativepalliative
palliative
 
Tarea seminario ii
Tarea seminario iiTarea seminario ii
Tarea seminario ii
 
Búsqueda de información en la Base de Datos: PubMed
Búsqueda de información en la Base de Datos: PubMedBúsqueda de información en la Base de Datos: PubMed
Búsqueda de información en la Base de Datos: PubMed
 
Medical Students 2011 - A. Cervantes - INTRODUCTION TO CANCER TREATMENT - Sup...
Medical Students 2011 - A. Cervantes - INTRODUCTION TO CANCER TREATMENT - Sup...Medical Students 2011 - A. Cervantes - INTRODUCTION TO CANCER TREATMENT - Sup...
Medical Students 2011 - A. Cervantes - INTRODUCTION TO CANCER TREATMENT - Sup...
 
KB 3 Mengidentifikasi Komplikasi Nifas
KB 3 Mengidentifikasi Komplikasi NifasKB 3 Mengidentifikasi Komplikasi Nifas
KB 3 Mengidentifikasi Komplikasi Nifas
 
Global Warming
Global WarmingGlobal Warming
Global Warming
 
Kanceri i gjirit- Njohurit, sjelljet dhe qendrimet e grave dhe vajzave Shqipt...
Kanceri i gjirit- Njohurit, sjelljet dhe qendrimet e grave dhe vajzave Shqipt...Kanceri i gjirit- Njohurit, sjelljet dhe qendrimet e grave dhe vajzave Shqipt...
Kanceri i gjirit- Njohurit, sjelljet dhe qendrimet e grave dhe vajzave Shqipt...
 

Similar a NURSING CARE OF INTEGUMENTARY SYSTEM

2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptxMariaankira
 
Gwyther ethics and pc.en.id
Gwyther ethics and pc.en.idGwyther ethics and pc.en.id
Gwyther ethics and pc.en.idsitarahayu1
 
Mengoptimalkan Perawatan Pasien.pdf
Mengoptimalkan Perawatan Pasien.pdfMengoptimalkan Perawatan Pasien.pdf
Mengoptimalkan Perawatan Pasien.pdfpapahku123
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifVicky Thio
 
PERSPEKTIF KEPERAWATAN.ppt
PERSPEKTIF KEPERAWATAN.pptPERSPEKTIF KEPERAWATAN.ppt
PERSPEKTIF KEPERAWATAN.pptdeltaaprianti1
 
Menavigasi Keputusan Akhir Kehidupan.pdf
Menavigasi Keputusan Akhir Kehidupan.pdfMenavigasi Keputusan Akhir Kehidupan.pdf
Menavigasi Keputusan Akhir Kehidupan.pdfpapahku123
 
Mengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdf
Mengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdfMengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdf
Mengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdfpapahku123
 
Discharge_planning.pptx
Discharge_planning.pptxDischarge_planning.pptx
Discharge_planning.pptxyurikesyafitri
 
Family Physicians
Family PhysiciansFamily Physicians
Family PhysiciansD41212YL
 
Wawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdf
Wawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdfWawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdf
Wawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdfpapahku123
 
05 pengkajian fisik&psikologis
05 pengkajian fisik&psikologis05 pengkajian fisik&psikologis
05 pengkajian fisik&psikologisdhina wida
 
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdflaboratorium10
 
Kb 3 m 2 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 3 m 2 konsep dasar praktik keperawatan profesionalKb 3 m 2 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 3 m 2 konsep dasar praktik keperawatan profesionalUwes Chaeruman
 
Falsafah & Paradigma Keperawatan.ppt
Falsafah & Paradigma Keperawatan.pptFalsafah & Paradigma Keperawatan.ppt
Falsafah & Paradigma Keperawatan.pptAlFatih93
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanAmalia Senja
 
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjutKb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjutUwes Chaeruman
 
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN pjj_kemenkes
 

Similar a NURSING CARE OF INTEGUMENTARY SYSTEM (20)

2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
 
Gwyther ethics and pc.en.id
Gwyther ethics and pc.en.idGwyther ethics and pc.en.id
Gwyther ethics and pc.en.id
 
Mengoptimalkan Perawatan Pasien.pdf
Mengoptimalkan Perawatan Pasien.pdfMengoptimalkan Perawatan Pasien.pdf
Mengoptimalkan Perawatan Pasien.pdf
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan Paliatif
 
PERSPEKTIF KEPERAWATAN.ppt
PERSPEKTIF KEPERAWATAN.pptPERSPEKTIF KEPERAWATAN.ppt
PERSPEKTIF KEPERAWATAN.ppt
 
Menavigasi Keputusan Akhir Kehidupan.pdf
Menavigasi Keputusan Akhir Kehidupan.pdfMenavigasi Keputusan Akhir Kehidupan.pdf
Menavigasi Keputusan Akhir Kehidupan.pdf
 
Mengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdf
Mengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdfMengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdf
Mengungkap Kebenaran Tentang Perawatan Paliatif.pdf
 
Discharge_planning.pptx
Discharge_planning.pptxDischarge_planning.pptx
Discharge_planning.pptx
 
Family Physicians
Family PhysiciansFamily Physicians
Family Physicians
 
Wawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdf
Wawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdfWawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdf
Wawasan Penting tentang Perawatan Paliatif.pdf
 
05 pengkajian fisik&psikologis
05 pengkajian fisik&psikologis05 pengkajian fisik&psikologis
05 pengkajian fisik&psikologis
 
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
 
Kb 3 m 2 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 3 m 2 konsep dasar praktik keperawatan profesionalKb 3 m 2 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 3 m 2 konsep dasar praktik keperawatan profesional
 
Falsafah & Paradigma Keperawatan.ppt
Falsafah & Paradigma Keperawatan.pptFalsafah & Paradigma Keperawatan.ppt
Falsafah & Paradigma Keperawatan.ppt
 
Makalah prinsip etika keperawatan akper raha
Makalah prinsip etika keperawatan akper rahaMakalah prinsip etika keperawatan akper raha
Makalah prinsip etika keperawatan akper raha
 
Makalah prinsip etika keperawatan akper raha
Makalah prinsip etika keperawatan akper rahaMakalah prinsip etika keperawatan akper raha
Makalah prinsip etika keperawatan akper raha
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjutKb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
 
PERAWATAN DI RUMAH
PERAWATAN DI RUMAHPERAWATAN DI RUMAH
PERAWATAN DI RUMAH
 
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
 

Último

Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 

Último (20)

Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 

NURSING CARE OF INTEGUMENTARY SYSTEM

  • 1. NURSING CARE OF INTEGUMENTARY SYSTEM PALIATIVE CARE KELOMPOK 2 OLEH FRISKY LABAGAS ARDELA (135070218113015) HARDIKA AURUM PRATIWI (135070207113013) HANIFAH IRMA RITMADIANI (135070207113011) LINTANG DIAH YUNIARTI (135070218113029) NAURAH RIFDAH (135070207113007) ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
  • 2. DAFTAR ISI Halaman judul ........................................................................................................................ i Daftar Isi ................................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN A. Rumusan Masalah…………………………………………………………………... 1 B. Tujuan………………………………………………………………………………. 1 BAB II ISI MAKALAH……………………………………………………………………. 2 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………………………….. 9 B. Saran……………………………………………………………………………….... 9 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..... 10
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian palliative care menurut beberapa teori? 2. Apa tujuan dari palliative care? 3. Apakah lingkup kegiatan palliative care? 4. Aspek aspek medikkolegal dalam palliative care? 5. Apa saja prinsp-prinsip dalam palliative care? 6. Apa saja layanan palliative care? B. Tujuan 1. Memenuhi tugas NC Integumen mengenai materi melanosom 1
  • 4. BAB II ISI MAKALAH A. Pengertian Paliative Care Menurut Beberapa Teori perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identi fikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (sumber referensi WHO, 2002) Pengobatan dan keperawatan palliatif adalah spesialisasi yang diakui dan fokusnya adalah meredakan gejala pada orang yang penyakitanya tidak dapat disembuhkan. Intervens mungkin mencakup tndakan bedah, kemoterapi, dan kontrol gejla. Menurut World Health Organization(WHO1990). Palliative Care (Perawatan paliatif) adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi masalah yang terkait dengan penyakit yang mengancam jiwa, melalui pencegahan,penilaian sempurna dan pengobatan rasa sakit masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (kemenkes RI Nomor 812, 2007) Menurut KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007 kualitas hidup pasien adalah keadaan pasien yang dipersepsikan terhadap keadaan pasien sesuai konteks budaya dan sistem nilai yang dianutnya, termasuk tujuan hidup, harapan, dan niatnya. Dimensi dari kualitas hidup. Dimensi dari kualitas hidup yaitu Gejala fisik, Kemampuan fungsional (aktivitas), Kesejahteraan keluarga, Spiritual, Fungsi sosial, Kepuasan terhadap pengobatan (termasuk masalah keuangan), Orientasi masa depan, Kehidupan seksual, termasuk gambaran terhadap diri sendiri, Fungsi dalam bekerja. Menurut KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007 Palliative home care adalah pelayanan perawatan paliatif yang dilakukan di rumah pasien, oleh tenaga paliatif dan atau keluarga atas bimbingan/ pengawasan tenaga paliatif. 2
  • 5. B. Tujuan Paliative Care Perawatan palliative memiliki focus pada peredaman rasa sakit, gejalaserta stress akibat penyakit kritis seperti kanker stadium lanjut.Ini merupakan perawatan medis yang dapat membantu meminimalisir penderitaan serta meningkatkan kualitas hidup pasien yang mengalami penyakitkritis yang mengancam keberlangsungan hidupnya, seperti kanker stadium lanjut. Perawatan paliatif dapat dilakukan segera setelah jelas bahwaterapi bersifat paliatif samapai pasien meninggal. Perawatan ini mencakup perawatan holistik bagi pasien dan keluarganya, serta pemberian informasi terkini sehingga mereka dapat memutuskan diana akan meninggal. Jumlh orang yang dapat dirawat oleh keluarga dan temannya meningkat. Peawatan spesialis berlanjut setelah kematian asien sampai anggota keluarga yang berduka telah memulai proses pemuliha. Perawatan paliatif merupakan kombinasi unik dukungan di rumah sakit, hospice, day-centre (tempat perawatan lansia dan orang gangguan jiwa), dan di rumah, masing-masing memenuhi kebutuhan individual pasien dan keluarganya (keilangan,berduka,nyeri, muntah) C. Ruang Lingkup Kegitan Paliative Care Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi penatalaksanaan nyeri, penatalaksanaan keluhan fisik lain, asuhan keperawatan, dukungan psikologis, dukungan social, dukungan kultural dan spiritual, dukungan persiapan dan selama masa dukacita (bereavement). Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan /rawat rumah. (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007). Perawatan plliatif meliputi :  Menyediakan bantuan dari rasa sakit dan gejala menyedihkan lainnya  Menegaskan hidup dan menganggap mati sebagai pross yang norml  Tidak bermaksud untuk mempercepat atau menunda kematian  Mengintegrasikan aspek-aspek psikologisdan spiritual perawatan pasien  Tidak mempercepat atau memperlmbat kematian 3
  • 6.  Meredakan nyeri dan gejala fisiklain yang mengganggu  Menawarkan sistem pendukung untuk membntu keluarga menghadai penyakit pasien dan kehilangan mereka D. Aspek medikolegal dalam Paliative Care Persetujuan tindakan medis/informed consent untuk pasien paliatif : pasien harus memahami pengertian, tujuan dan pelaksanaan perawatan paliatif melalui, komunikasi yang intensif dan berkesinambungan antara tim perawatan paliatif dengan pasien dan keluarganya. Pelaksanaan informed consent atau persetujuan tindakan kedokteran pada dasarnya dilakukan sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Meskipun pada umumnya hanya tindakan kedokteran (medis) yang membutuhkan informed consent, tetapi pada perawatan paliatif sebaiknya setiap tindakan yang berisiko dilakukan informed consent. Baik penerima informasi maupun pemberi persetujuan diutamakan pasien sendiri apabila ia masih kompeten, dengan saksi anggota keluarga terdekatnya. Waktu yang cukup agar diberikan kepada pasien untuk berkomunikasi dengan keluarga terdekatnya. Dalam hal pasien telah tidak kompeten, maka keluarga terdekatnya melakukannya atas nama pasien. Tim perawatan paliatif sebaiknya mengusahakan untuk memperoleh pesan atau pernyataan pasien pada saat ia sedang kompeten tentang apa yang harus atau boleh atau tidak boleh dilakukan terhadapnya apabila kompetensinya kemudian menurun (advanced directive). Pesan dapat memuat secara eksplisit tindakan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan, atau dapat pula hanya menunjuk seseorang yang nantinya akan mewakilinya dalam membuat keputusan pada saat ia tidak kompeten. Pernyataan tersebut dibuat tertulis dan akan dijadikan panduan utama bagi tim perawatan paliatif. Pada keadaan darurat, untuk kepentingan terbaik pasien, tim perawatan paliatif dapat melakukan tindakan kedokteran yang diperlukan, dan informasi dapat diberikan pada kesempatan pertama. Resusitasi/ Tidak resusitasi pada pasien paliatif. Keputusan dilakukan atau tidak dilakukannya tindakan resusitasi dapat dibuat oleh pasien yang kompeten atau oleh Tim Perawatan paliatif..Informasi tentang hal ini sebaiknya telah diinformasikan pada saat pasien memasuki atau memulai perawatan paliatif. Pasien yang kompeten memiliki hak untuk tidak menghendaki resusitasi, sepanjang informasi adekuat yang dibutuhkannya untuk membuat 4
  • 7. keputusan telah dipahaminya. Keputusan tersebut dapat diberikan dalam bentuk pesan (advanced directive) atau dalam informed consent menjelang ia kehilangan kompetensinya. Keluarga terdekatnya pada dasarnya tidak boleh membuat keputusan tidak resusitasi, kecuali telah dipesankan dalam advanced directive tertulis. Namun demikian, dalam keadaan tertentu dan atas pertimbangan tertentu yang layak dan patut, permintaan tertulis oleh seluruh anggota keluarga terdekat dapat dimintakan penetapan pengadilan untuk pengesahannya. Tim perawatan paliatif dapat membuat keputusan untuk tidak melakukan resusitasi sesuai dengan pedoman klinis di bidang ini, yaitu apabila pasien berada dalam tahap terminal dan tindakan resusitasi diketahui tidak akan menyembuhkan atau memperbaiki kualitas hidupnya berdasarkan bukti ilmiah pada saat tersebut. (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007). Perawatan pasien paliatif di ICU: Pada dasarnya perawatan paliatif pasien di ICU mengikuti ketentuan-ketentuan umum yang berlaku sebagaimana diuraikan di atas. Dalam menghadapi tahap terminal, Tim perawatan paliatif harus mengikuti pedoman penentuan kematian batang otak dan penghentian peralatan life- supporting. (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007). Masalah medikolegal lainnya pada perawatan pasien paliatif: Tim Perawatan Paliatif bekerja berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Pimpinan Rumah Sakit, termasuk pada saat melakukan perawatan di rumah pasien. Pada dasarnya tindakan yang bersifat kedokteran harus dikerjakan oleh tenaga medis, tetapi dengan pertimbangan yang memperhatikan keselamatan pasien tindakan-tindakan tertentu dapat didelegasikan kepada tenaga kesehatan non medis yang terlatih. Komunikasi antara pelaksana dengan pembuat kebijakan harus dipelihara. (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007) E. Prinsip-prinsip Paliative Care Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari pasient dan keluarga pasien, Dukungan untuk caregiver, Palliateve care merupakan accses yang competent dan compassionet, Mengembangkan professional dan social support untuk palliative care, Melanjutkan serta mengembangkan palliative care melalui penelitian dan pendidikan (Ferrell, & Coyle, 2007: 52) 5
  • 8. F. Layanan Paliative Care  Cancer Pain Management Sekitar seperempat dari pasien yang menderita kanker stadium lanjut mengalami rasa sakit yang luar biasa.Rasa sakit ini sering sulit untuk dikendalikan. Kadangkala pengobatan yang bertujuan untuk meredam rasa sakit ini bisa menyebabkan banyak efek samping.Tim spesialis hadir untuk membantu dan menangani bagaimana caranya untuk mengurangi rasa sakit akibat kanker, serta membantu meminimalisir efek samping akibat obat-obatan.  Discharge & Home Care Planning Pasien dengan kanker stadium lanjutakan menjadi sangat lemah dan membutuhkan perhatian lebih dari yang biasanya di rumah. Tim spesialis dapat mengevaluasi kondisi pasien serta menentukan perawatan serta peralatan apa saja yang akan dibutuhkan pasien di rumah. Mereka juga akan menghubungkan layanan-layanan yang diperlukan untuk memberikan perawatan serta peralatan di rumah. Untuk pasien Parkway Cancer Centre yang kondisinya terlalu lemah untuk mengunjungi kami di klinik, kami bisa mengkoordinasikan kunjungan kerumah.  Advance Care Planning Advance Care Planning (ACP) adalah sebuah konsep baru yang mulai populer di Amerika Serikat dan Australia. Tim spesialis dapat membantu pasien untuk merencanakan dan mendokumentasikan keinginan pasien akan pengobatan medisnya, dan menunjuk seseorang yang dapat mengganti kan pasien dalam mengambil keputusan di masa yang akan datang.  End-of-life Care Pasien dengan kanker stadium lanjut bisa menderita beragam gejala pada masa-masa akhir hidupnya.Gejala-gejala ini bisa membuat pasien beserta anggota keluarga merasa tertekan. Tim spesialis dapat membantu dalam mengatasi gejala-gejala ini sehingga pasien merasa lebih nyaman di tempat ia dirawat. 6
  • 9. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 812/Menkes/SK/VII/2007 TENTANG KEBIJAKAN PERAWATAN PALIATIF LINGKUP KEGIATAN PERAWATAN PALIATIF 1. Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi : 2. Penatalaksanaan nyeri. 3. Penatalaksanaan keluhan fisik lain 4. Asuhan keperawatan 5. Dukungan psikologis 6. Dukungan social 7. Dukungan kultural dan spiritual 8. Dukungan persiapan dan selama masa dukacita (bereavement). G. PALLIATIVE CARE PLAN Melibatkan seorang partnership antara pasien, keluarga, orang tua, teman sebaya dan petugas kesehatan yang professional, Suport phisik, emosinal, pycososial, dan spiritual khususnya, melibatkan pasien pada self care, pasien memerlukan atau membutuhkan gambaran dan kondisi (kondisi penyakit terminalnya) secara bertahap, tepat dan sesuai, Menyediakan diagnostic atau kebutuhan intervensi terapeutik guna memperhatikan/memikirkan konteks tujuan dan pengaharapan dari pasien dan keluarga (Doyle, Hanks and Macdonald, 2003: 42) H. PERAN SPIRITUAL DALAM PALLIATIVE CARE Beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan dramatis dalam agama dan keyakinan spiritual sebagai sumber kekuatan dan dukungan dalam penyakit fisik yang serius Profesional kesehatan memberikan perawatan medis menyadari pentingnya pasien dalam memenuhi 'kebutuhan spiritual dan keagamaan. (Woodruff , 2004: 1) 7
  • 10. Sebuah pendekatan kasihan kebutuhan ini meningkatkan kemungkinan pemulihan Sebuah pendekatan kasihan kebutuhan ini meningkatkan kemungkinan pemulihan atau perbaikan. Dalam contoh terburuk, ia menawarkan kenyamanan dan persiapan untuk individu melalui proses traumatis penyakit terakhir sebelum kematian. (Doyle, Hanks and Macdonald, 2003 :101) Studi pasien dengan penyakit kronis atau terminal telah menunjukkan insiden tinggi depresi dan gangguan mental lainnya. Dimensi lain adalah bahwa tingkat depresi adalah sebanding dengan tingkatkeparahan penyakit dan hilangnya fungsi agunan. Sumber depresi seperti sering berbaring dalam isu-isu yang berkaitan dengan spiritualitas dan agama. Pasien di bawah perawatan paliatif dan dalam keadaan seperti itu sering mempunyai keprihatinan rohani yang berkaitan dengan kondisi mereka dan mendekati kematian. (Ferrell & Coyle, 2007: 848) Spiritual dan keprihatinan keagamaan dengan pasien biasa bergumul dengan isu- isu sehari-hari penyakit yang tidak dapat disembuhkan, dengan orang tua dan mereka yang menghadapi kematian yang akan datang. Kekhawatiran semacam itu telah diamati bahkan pada pasien yang telah dirawat di rumah sakit untuk serius tetapi non-terminal penyakit. (Ferrell & Coyle, 2007: 52). Studi lain telah menunjukkan bahwa persentase yang tinggi dari pasien di atas usia 60 menemukan hiburan dalam agama yang memberi mereka kekuatan dan kemampuan untuk mengatasi, sampai batas tertentu, dengan kehidupan. Agama kekhawatiran di sakit parah mengasumsikan berbagai bentuk seperti hubungan seseorang dengan Allah, takut akan neraka dan perasaan ditinggalkan oleh komunitas keagamaan mereka. Sering menghormati dan memvalidasi individu dorongan agama dan keyakinan adalah setengah pertempuran ke arah menyiapkan mereka untuk suatu 'baik' kematian (Ferrell & Coyle, 2007: 1171 8
  • 11. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan paliative care di atas kami bisa menyimpulkan bahwa kegiatan paliative care ini difokuskan pada pemenuhan kebutuhan holistik yaitu bio,psiko,sosio, spiritual terutama psiko dan spiritual dari perawat secara langsung dan dukungan dari keluarga dan orang- orang terdekatnya. Tujuan sebenarnya adalah untuk mengurangi stressor agar tidak menjadi pemacu karsinogen sehingga menyebabkan pertumbuhansel yang tidak normal. Dalam paliative care ini perawat juga mengajarkan pasien secara mandiri dengan massage, terapi mediasi, relaksasi dan lainya yang merupakan asuhan keperawatan untuk menekan nyeri dan stressor. . Dimensi lain adalah bahwa tingkat depresi adalah sebanding dengan tingkatkeparahan penyakit dan hilangnya fungsi agunan. Sumber depresi seperti sering berbaring dalam isu-isu yang berkaitan dengan spiritualitas dan agama. Pasien di bawah perawatan paliatif dan dalam keadaan seperti itu sering mempunyai keprihatinan rohani yang berkaitan dengan kondisi mereka dan mendekati kematian. (Ferrell & Coyle, 2007: 848) Dalam hal ini tentu kita menyadari sebagai perawat bahwa di samping perawatan bio yang kita terapkan juga perlu psiko dan spiritual untuk menunjang kesembuhan pasien. Diharapkan dari paliative care ini pasien penderita kankerdan penyakit terminal lain bisa mengontrol kondisi mentalnya sehingga tidak memperparah kondisi pasien dan bisa membantu kualitas hidup pasien. B. Saran Perawat palliative merupakan hal pokok yang harus ada dalam sebuah rumah sakit. Hal ini dilakukan untuk mendukung pasien yang menderita penyakit terminal sehingga dapat mengurangi stress,cemas dan depresi. Pelayanan palliative care seharusnya dapat menekankan pada pelayanan pasien secara aspek holistik. Palliative
  • 12. care juga dilakukan pada anak-anak dengan pelayanan yang khusus karena pada anak- anak memiliki mental yang lemah. 9 DAFTAR PUSTAKA  http://www.who.int/cancer/palliative/definition/en/  http://www.parkwaycancercentre.com/id/services/palliative-medicine/
  • 13.  Andry Hatono, 2009, Churchill Livingston’s Mini Encyclopaedia of Nursing – Jakarta:EGC  Arnold Dorothee,1998 , Spiritual Care and Palliative Care: Opportunities and Challeges for Pastoral Care, WWW. Who.int/cancer/Palliative/definition/en/ diambil pada tanggal 11 Januari 2010  Doyle, Hanks and Macdonald, 2003. Oxford Textbook of Palliative Medicine. Oxford Medical Publications (OUP) 3 rd edn 2003  Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007). Textbook of palliative nursing, 2nd ed. New York, NY: Oxford University Press KEPMENKES RI NOMOR: 812/ MENKES/SK/VII/2007 Tentang Kebijakan Perawatan Palliative Menteri Kesehatan Republik Indonesia Perawatan Paliatif adalah perawatan terpadu yang bertujuan untuk menolong penderita memiliki kualitas hidup yang baik sampai akhir hayatnya melalui pendampingan yang juga bersifat holistik. 2. Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan/rawat rumah.