2. PENDAHULUAN
• Anemia merupakan suatu kondisi dimana sel
darah merah tidak mampu untuk menyediakan
oksigen yang cukup untuk tubuh.
• Ada banyak jenis dan penyebab anemia.
• Anemia defisiensi besi adalah suatu pengurangan
butir-butir darah merah di dalam darah yang
disebabkan oleh terlalu sedikitnya zat besi.
STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 2
3. PENDAHULUAN
• Anemia karena defisiensi zat besi merupakan
penyebab utama anemia pada ibu hamil
dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lain.
• Oleh karena itu anemia gizi pada masa
kehamilan sering diidentikkan dengan anemia
gizi besi
STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 3
4. PENDAHULUAN
• Di Indonesia prevalensi anemia pada kehamilan masih tinggi
yaitu sekitar 40,1%.
• Dari 31 orang wanita hamil pada trimester II didapati 23
(74%) menderita anemia, dan 13 (42%) menderita
kekurangan besi.
• Mengingat besarnya dampak buruk dari anemia defisiensi zat
besi pada wanita hamil dan janin, oleh karena itu perlu
kiranya perhatian yang cukup terhadap masalah ini.
STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 4
5. • Anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan kadar
hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal.
• Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel
darah merah (hemoglobin atau Hb) di bawah nilai normal.
• Penyebabnya bisa karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan
darah, misalnya zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Tetapi yang
sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi.
• Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh
kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe)
untuk eritropoesis tidak cukup.
STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 5
6. Jenis Anemia
Anemia defisiensi besi Merupakan jenis anemia terbanyak, yang disebabkan
karena kekurangan zat besi dalam tubuh. Untuk
menghasilkan sel-sel darah yang sehat, tubuh
memerlukan zat besi dalam jumlah yang mencukupi.
Wanita yang mengalami haid banyak dan individu
dengan gangguan pencernaan, misalnya tukak atau
kanker kolon beresiko mengalami anemia jenis ini.
Anemia aplastik Merupakan jenis anemia yang berbahaya, karena dapat
mengancam jiwa. Disebabkan karena menurunnya
kemampuan sumsung tulang untuk memproduksi sel-sel
darah (eritrosit, leukosit, dan trombosit). Anemia aplastik
dianggap sebagai penyakit autoimun. Faktor-faktor yang
berperan terhadap timbulnya anemia aplastik antara lain:
kemoterapi, terapi radiasi, toksin yang terdapat di
lingkungan.
STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 6
7. Jenis Anemia
Anemia hemolitik Pada anemia hemolitik, sel darah merah lebih
cepat rusak sebelum sumsung tulang memproduksi
sel-sel darah merah yang baru. Beberapa faktor
pemicu, seperti penyakit darah tertentu
(menyebabkan peningkatan destruksi sel darah
merah), penyakit autoimun, atau obat-obatan.
Anemia sel sabit (sickle
cell anemia)
Anemia ini disebabkan karena kelainan hemoglobin
sehingga mengakibatkan sel-sel darah merah
berbentuk menyerupai bulan sabit. Sel-sel sabit ini
hancur lebih cepat sehingga mengakibatkan jumlah
sel-sel darah merah berkurang. Anemia sel sabit
merupakan kelainan yang bersifat herediter
(keturunan).
STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 7
8. Interpretasi Gejala Anemia
Gejala Kemungkinan Diagnosis
Pucat dan lelah Anemia defisiensi besi
Berkurangnya kemampuan untuk berolahraga,
denyut jantung bertambah cepat, luka pada
lidah, kehilangan nafsu makan, penurunan berat
badan, gangguan daya ingat, gangguan
keseimbangan dan gaya berjalan
Anemia pernisiosa
Penurunan berat badan, diare, berkurangnya
kemampuan untuk berolahraga
Anemia defisiensi asam
folat
STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 8
9. Gejala Anemia Megaloblastik
• Hilangnya nafsu makan
• Diare
• Warna kulit pucat
• Lelah
• Sakit kepala
• Rasa sakit pada mulut dan lidah
• Perubahan warna kulit
STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 9
12. Patofisiologi
• Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah
oleh karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat
terhadap plasenta dan pertumbuhan payudara.
• Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester ke
II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan
meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang
aterem serta kembali normal 3 bulan setelah partus.
• Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen
plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi aldosteron.
STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 12
13. Etiologi
• Etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan, yaitu :
– Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran
darah.
– Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan
plasma.
– Kurangnya zat besi dalam makanan.
– Kebutuhan zat besi meningkat.
STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 13
14. Gejala Klinis
• Hampir tanpa gejala, bisa juga gejala-gejala penyakit dasarnya yang menonjol,
ataupun bisa ditemukan gejala anemia bersama-sama dengan gejala penyakit
dasarnya.
• Gejala-gejala dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang,
gangguan sistem neurumuskular, lesu, lemah, lelah, disphagia dan
pembesaran kelenjar limpa.
• Pada umumnya sudah disepakati bahwa bila kadar hemoglobin < 7 gr/dl maka
gejala-gejala dan tanda-tanda anemia akan jelas.
• Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu
hamil, didasarkan pada kriteria WHO tahun 1972 yang ditetapkan dalam 3
kategori, yaitu:
– normal (≥11 gr/dl)
– anemia ringan (8-11 g/dl), dan
– anemia berat (kurang dari 8 g/dl).STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 14
15. Pengatasan
• Berbagai upaya telah dilakukan antara lain:
– Pemberian tablet besi pada ibu hamil secara rutin selama jangka
waktu tertentu untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara tepat.
Tablet besi untuk ibu hamil sudah tersedia dan telah didistribusikan ke
seluruh provinsi dan pemberiannya dapat melalui Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, Posyandu dan Bidan di Desa.
– Sejak tahun 1993 sampai sekarang, kemasan Fe yang tadinya
menimbulkan bau kurang sedap sekarang sudah mengalami perbaikan
yaitu tablet salut yang dikemas sebanyak 30 tablet per bungkus
aluminium dengan komposisi yang sama.
STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 15
16. Besi dan Asam Folat
• Sediaan ini digunakan untuk pencegahan defisiensi
besi dan asam folat pada kehamilan.
• Sediaan:
a. Ferro Folat Tablet SS 200 mg+0,25 mg (B)
b. Tablet Tambah Darah Tablet SS 200 mg+0,25
mg (B)
c. Ferrum Hausmann (Darya Varya) drop 50
mg/ml, sirup (B)STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 16
17. Penggunaan Zat Besi
• Dosis oral besi sebagai elemen untuk defisiensi
seharusnya 100-200 mg tiap hari.
• Sudah menjadi kebiasaan untuk memberikan dosis
oral ini sebagai fero sulfat yang dikeringkan, 200 mg
(= 65 mg besi elemental) 3 kali sehari, dosis garam
fero 200 mg sekali hingga dua kali sehari mungkin
efektif untuk profilaksis atau untuk defisiensi besi
ringan.STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 17
19. Penggunaan Zat Besi
• Absorpsi paling baik dari zat besi adalah pada
waktu perut kosong, tetapi banyak orang tidak
tahan dan meminumnya bersama dengan
makanan.
• Susu dan antasida dapat mengganggu
absorpsi dari zat besi sehingga sebaiknya tidak
diminum bersama dengan suplemen zat besi.STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 19
20. • Vitamin C dapat meningkatkan absorpsi dan
penting dalam produksi hemoglobin. Sehingga
beberapa sediaan oral berisi kombinasi zat
besi dengan asam askorbat untuk membantu
absorpsi.
• Tetapi tidak ada pembenaran teoritis atau
klinis untuk penambahan zat aktif lainnya,STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 20