Perilaku menyimpang adalah tindakan yang bertentangan dengan norma sosial dan hukum. Ada beberapa penyebab perilaku menyimpang seperti lingkungan, keluarga, media, dan teman sebaya. Perilaku menyimpang dapat berupa tindakan kriminal, penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan lainnya. Teori-teori seperti labeling, diferensial association, dan adaptasi digunakan untuk menjelaskan perilaku menyimpang.
3. Pengertian:
• Menurut MZ Lawang:
Tindakan yang menyimpang dari
norma-norma yang berlaku dalam
suatu sistem sosial dan menimbulkan
usaha dari pihak berwenang untuk
memperbaiki perilaku yang abnormal
tersebut.
4. • Menurut James Vander Zanden
Perilaku yang oleh sejumlah besar
orang dianggap sebagai hal yang
tercela dan di luar batas toleransi.
• Menurut Lewis Coser
Perilaku menyimpang merupakan
salah satu cara untuk menyesuaikan
kebudayaan dengan perubahan
sosial.
7. Tindakan kriminal atau kejahatan merupakan tindakan
yang bertentangan dengan norma hukum, norma sosial dan
norma agama. Adapun tindakan kriminal meliputi:
1. Kejahatan tanpa korban seperti berjudi, bermabukmabukan, dll.
2. Kejahatan terorganisasi seperti korupsi, kolusi,dll.
3. Kejahatan terorganisasi transnasional seperti
penyelundupan senjata. Perdagangan perempuan, dll.
4. Kejahatan kerah putih (White Colar Crime) seperti
penggelapan uang perusahaan, penipuan, dll.
5. Kejahatan atas nama organisasi formal seperti kontraktor
yang tak melindungi pekerjanya, karyawan tidak diberi alat
pelindung gas sehingga menghirup gas beracun, dll.
8. 2. Kenakalan Anak
Menurut Prof.Dr Fuad Hasan
adalah
perbuatan anti sosial yang dilakukan
oleh anak/remaja yang bila dilakukan oleh orang
dewasa dikualifikasikan sebagai tindak kejahatan.
Contoh: mengkonsumsi narkoba, judi, tawuran,
melakukan hubungan seksual diluar nikah dll.
9. 3. Penyimpangan Seksual
•
•
•
•
•
•
•
Penyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang tidak
semestinya, misalnya :
Homoseksual (laki-laki suka laki-laki)
Lesbianisme (perempuan suka perempuan)
Transesksual (perempuan ingin jadi laki-laki atau sebaliknya)
Sodomi (hubungan seks lewat anus)
Necrophill (berhubungan seksual dengan mayat)
Incest (berhubungan seksual dengan anggota keluarga sedarah)
Transvestito (seseorang yang suka memakai pakaian seperti
lawan jenisnya) dll.
10. 3.Penyalahgunaan Narkotika.
Tetapi, pada masa sekarang narkotika
Secara untuk narkotika berfungsi dan
digunakan medis,menghilangkan stresdi
rumah sakit bagi orang yangsehingga
untuk bersenang-senang, menderita
sakit berat dengan rekomendasi dokter.
pemakainya menjadi kecanduan. Jika
Misalnya untuk penderita kanker atau
narkotika dikonsumsi terus menerus akan
orang yangsistemmenjalani operasi
merusak akan tubuh juga bisa
sebagai obat bius. Efek dari narkotika
menimbulkan kematian.
selain sebagai obat adalah timbulnya efek
Penyalahgunaan narkotika juga
halusinasi (khayalan), impian yang indahbertentangan dengan norma hukum,
indah, atau dan norma sosial.
rasa nyaman.
norma agama,
12. 5. Kekerasan/sadisme terhadap anak
• Rejecting (perilaku orang tua yang menunjukkan penolakan
terhadap anak/anak seperti tidak diharapkan)
• Ignoring (sikap orang tua yang tidak menunjukkan kedekatan
dengan anakknya/hanya hadir secara fisik, tetapi tidak ada kasih
sayang)
• Terozing (orang tua yang sering kali mengkritik secara tidak
proporsional/ mengharapkan anak seperti kemampuan orang
tuanya)
• Isolating (sikap orang tua mengekang anak)
• Coruupting (perilaku orang tua yang emngajarkan hal yang
salah/melanggar norma)
13. 6. Perkelahian Antarpelajar
Perkelahian antarpelajar merupakan masalah sosial yang
berkaitan dengan krisis moral. Tingkat emosi yang
belum stabil serta kerterbatasan pengetahuan akan
kaidah-kaidah masyarakat dan agama mengakibatkan
remaja cenderung bertindak tanpa memikirkan resiko
karena mereka hanya mementingkan ego semata.
Perkelahian antarpelajar bisa disebabkan oleh anggapan
dari sebagian pelajar bahwa dengan perkelahian bisa
menunjukkan kejantanan dan sportivitas. Perkelahian
tersebut umumnya diawali dari hal-hal yang sepele atau
kecil, bahkan hanya menyangkut dua orang saja dari
sekolah yang berbeda. Tetapi karena alasan solidaritas
kelompok, maka konflik bisa meluas dan menjadi
konflik antarsekolah.
14.
15. - Sikap mental yang tidak sehat
- Keluarga yang broken home
- Pelampiasan rasa kecewa
- Dorongan kebutuhan ekonomi
- Pengaruh lingkungan dan media masa
- Keinginan untuk di puji atau gaya-gayaan
- Sosialisasi nilai-nilai sub-kebudayaan
menyimpang
- Sosialisasi yang tidak sempurna
16. 1. PENYIMPANGAN DARI HASIL SOSIALISASI NILAI-NILAI SUBKEBUDAYAAN MENYIMPANG
Akibat pergaulan yang kurang baik, melegalkan perbuatan
menyimpang/berbuat menyimpang dianggap sudah biasa.
Contoh :
a. Seorang anak menjadi WTS karena hidup di lingkunga WTS.
2. PENYIMPANGAN SEBAGAI HASIL SOSIALISASI TIDAK SEMPURNA
Proses sosialisasi yang tidak sempurna timbul karena nilai-nilai atau
norma-norma yang dipelajari kurang dapat dipahami dalam
proses sosialisasi sehingga seseorang tidak memperhitungkan
resiko yang akan terjadi.
Contoh :
karena orang tuanya pemabuk, maka anaknya jadi pemabuk.
17. 1. TEORI DIFFERENTIAL ASSOCIATION
(TEORI PERGULAN BEBAS)
Teori ini diciptakan oleh Edwin H. Sutherland
dan menurut teori ini penyimpangan bersumber dari
proses alih budaya (cultural transmission)
Contoh: Perilaku homo seksual, proses menghisap
ganja
18. 2. TEORI LABELING
Teori ini dikemukakan oleh Edwin M.Lemert, Pada
awalnya seseorang melakukan “penyimpangan
primer” karena itu sang pelaku penyimpangan
mendapatkan cap (labeling) dari masyarakat. Karena
adanya label tersebut, maka sang pelaku
mengidentifikasikan dirinya sebagai penyimpang dan
mengulangi lagi penyimpangan itupun menjadi suatu
kebiasaan bagi pelakunya.
19. TEORI FUGSI
Teori yang di kemukakan oleh Emile Durkheim
ini mengatakan bahwa kejahatan itu perlu,
agar moralitas dan hukum dapat berkembang
secara moral.
20. TEORI ADAPTASI
Teori ini diungkapkan oleh Merton. Teori ini
mengatakan bahwa perilaku penyimpangan
merupakan bentuk adaptasi terhadap situasi
tertentu.
Menurut Merton ada lima tipe cara adaptasi, yaitu
sebagai berikut :
21. a. Ritualisme yaitu perilaku mengikuti tujuantelahcara yang
c. Konformitas yaitu sikap seseorang yang dan
e. Rebeliion (Pemberontakan ) yaitunamun menolak sarana ataupun
sikap masih tetap berpegang
ditentukan oleh masyarakat untuk mencapai tujuan.
meninggalkan tujuan budaya,
tujuan budaya masyarakatyang telah digariskan masyarakat,
sekitarnya perguruan tinggi, dengan
Contoh : seseorang yang ingin masuk dan menggantikan maka
teguh pada cara-cara
cara yang artiuntuk belajar lebih giat dan berdoa.
baru. dan keperayaan masih diselenggarakan
ia berusaha ritual
dalam
Contoh : kaum pemberontak yang memperjuangkan ideologinya
tetapi maknanya telah hilang.
melalui perlawananDesa.
bersenjata. tujuan yang di tentukan
b. Inovasi :yaitu sika mengikuti Dari kelima tipe diatas, tipe cara
Contoh Bersih
adaptasi konformitaslah yang cara yang dibentuk perilaku yang
merupakan larang masyarakat.
masyarakat, tetapi memakai diri) yaitu sikap menolak tujuand. Retreatisme (Pengasinganke-empat tipe adaptasi lainnya
tidak menyimpang, sedangkan masuk perguruan tinggi, tidak
Contoh : seseorang yang ingin
tujuan dalam cara-cara untuk mencapai tujuan
ataupun
termasuk setelahbentuk perilaku karena malu dengan yang telah
yang menyimpang. temanditerima bagian kehidupan masyarakat ataupun lingkungan
menjalani tes,
menjadi
temannya, akhirnya ia menyogok.
sosialnya.
Contoh : para pemabuk dan pemakai narkoba
22. Bentuk Penyimpangan Sosial
2.
Sekunder
1. Penyimpangan Primer
Penyimpangan sekunder adalahpelanggaran
Penyimpangan primer adalah suatu
penyimpangan sosial yang nyata dan sering
atau penyimpangan yang bersifat sementara
dilakukan sehingga menimbulkan akibat yang
(temporer), sehingga individu yang melakukan
cukup parah dan mengganggu orang lain.
penyimpangan tersebut masih dapat diterima oleh
Contoh penyimpangan sekunder adalah :
kelompok mencuri, sebab pelanggaran, terhadap
berjudi, sosialnya, mabuk-mabukan bahkan
norma-norma umum tidak berlangsung secara
pembunhan.
terus-menerus. Contoh penyimpangan primer
adalah : terlambat membayar pajak listrik,
mencontek saat ulangan, melanggar rambu-rambu
lalu lintas.
23. 3. Penyimpangan Individu
Penyimpangan individu merupakan pelanggaran
yang dilakukan oleh seseorang atau individu
tertentu terhadap norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan masyarakatnya.
4, Penyimpangan kelompok
penyimpangan ini dilakukan secara bersamasama oleh sekelompok orang yang bergabung dalam
suatu kelompok tertentu. Contoh: geng motor,
kelompok teroris dll.
24. 5. Penyimpangan Situasional
Penyimpangan individu merupakan pelanggaran yang
dilakukan karena situasi dan kondisi yang mendesak.
Contoh: Seseorang mencuri uang untuk membayar
perawatan saudaranya di Rumah Sakit.
6. Penyimpangan Sistematik
Penyimpangan yang dilakukan secara tersusun atau
terencana.
Contoh: Korupsi dll
25. Penyimpangan yang bersifat positif
Penyimpangan yang mempunyai dampak positif, karena
mengandung unsur inovatif dan kreatif.
Contoh: seorang ibu rumah tangga jadi sopir.
Penyimpangan yang bersifat negatif
Penyimpangan yang cenderung bertindak kearah nilai-nilai
sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk bagi
masyarakat.
Contoh: perampok, pembunuhan, pelacur dll.
26. 1. KELUARGA
Pembentukan kepribadian seseorang
untuk pertama kalinya akan berawal dari
keluarga karena proses sosialisasi yang di
alami individu untuk membentuk
kepribadiannya adalah keluarga yang
merupakan faktor penentu bagi
perkembangan atau pembentukan
kepribadian terhadap anak hingga ia dewasa.
27. 2. LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL
Lingkungan tempat tinggal juga dapat
mempengaruhi kepribadian seseorang individu dalam
proses pembentukannya.
Contoh perbedaan seorang individu yang tinggal di
wilayah orang-orang beriman dengan yang tinggal di
wilayah orang-orang yang pemabuk.
28. 3. KELOMPOK BERMAIN
Lingkungan tempat tinggal dan kelompok
bermain merupakan dua media sosialisasi
yang sangat berkaitan, karena seorang
individu akan memiliki kelompok bermain
atau pergaulan dalam lingkungan tempat
tinggalnya tersebut. Namun ada juga seorang
individu memiliki kelompok bermain diluar
lingkungan tempat tinggalnya yang bisa ia
peroleh dari lingkungan sekolah atau luar
sekolah. Dengan demikian kelompok
bermain dapat mempengaruhi
perkembangan kepribadian seseorang.
29. 4. MEDIA MASSA
Media massa seperti surat kabar, televisi,
atau internet dapat mempengaruhi
kepribadian seseorang karena disebut
media sosialisasi. Media massa juga
dapat memicu terjadinya perilaku
menyimpang seperti tayangan yang
berbau pornografi maupun pornoaksi,
kekerasan dll.
30.
31.
32.
33. DEMIKIANLAH KARYA
DARI
KELOMPOK TIGA.
TIADA YANG SEMPURNA
DI DUNIA INI.
MAKA,
APABILA ADA KESALAHAN
DAN KEKURANGAN
DALAM KARYA KAMI.
MOHON MAAF
YANG SEBESAR-BESARNYA.
TERIMA KASIH . . .