Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai rencana pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan untuk proyek pembangunan Manhattan Square. Rencana ini mencakup pemantauan dampak-dampak konstruksi seperti kualitas udara, air tanah, drainase, sampah, dan kebisingan serta upaya penghijauan lahan selama konstruksi. Parameter dan lokasi pemantauan ditentukan untuk memastikan dampak lingkungan dikelola sesuai peraturan.
3. Huruf : Blue (0,0,117) / L.23
DATA UMUM PROYEK
Nama Proyek : THE MANHATTAN SQUARE
Lokasi : Jl. TB. Simatupang Kav 1S - Cilandak Jaksel
Owner : PT. SUMBER MESIN RAYA
Perencana Struktur : PT. WIRATMAN & ASSOCIATES
Perencana Arsitektur : PT. PANDEGA DESAIN WEHARIMA
Perencana M/E : PT. SIGMATECH TATA KARSA
Quantity Surveyor : PT. KORRA ANTARBUANA
MK : PT. COLLIERS INTERNATIONAL
Nilai Kontrak : Rp. 163.250.000.000,- (Inc. PPn)
Jaminan Pelaksanaan : 5% dari Nilai Kontrak.
Waktu Pelaksanaan : 480 Hari (08 Juni 2012- 01 Okt 2013)
Masa Pemeliharaan : 365 Hari
Jenis Kontrak : Lump Sum Fixed Price
Lingkup Pekerjaan : Struktur , Arsitektur dan Plumbing
Uang Muka : 10% dari Nilai kontrak
Total luas Bangunan : 65,547 m2
4. 1
2
3
4
5
6
9
8
7
11
12
13
14
15
17
1111
11 16
18
KETERANGAN:
1.Area Kerja
2.Keet Kontraktor
3.Muster Area
4.Gudang Logistik dan Workshop
5.Pabrikasi Besi
6.Stock Yard
7.Stock Scafolding
8.Tempat Sampah
9.Gudang B3
10.Tempat Makan
11.Smoking Area
12.Toilet Pekerja
13.Pos Jaga & Ruang Induksi
14.Air Kerja
15.Lahan untuk NSC & NSS
16.Lahan untuk Subkont
17.Washing Bay
18.Ruang Panel
19.Subkont Bekisting
Pagar Rencana
Pagar Existing
Tempat Kencing
Tempat Sampah
Wajib Baca
Rambu & Tata
Tertib
19
JL. TB.
Simatupang
Saluran Existing
Pintu Proyek
Jembatan
Pos
TC-2 R-60
TC1 R-70
Capping Beam
SITE FACILITIES
PROYEK THE MANHATTAN SQUARE
5. PETA LOKASI
PROYEK THE MANHATTAN SQUARE
Jl. TB Simatupang Kav. 1S Cilandak
Jakarta Selatan
LOKASI
AREA
6. BATAS-BATAS LOKASI
Utara : Perkantoran
Barat : Menara 165
Timur ; Gudang TenantSelatan : Jl. TB
Simatupang
7. LATAR BELAKANG
Dari hasil Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
Kegiatan Pembangunan Manhattan Square, diidentifikasi
akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik
yang besifat positif maupun negatif. Dampak – dampak
tersebut akan muncul sejak pelaksanaan konstruksi
hingga tahap operasi.
8. Untuk mengembangkan dampak positif dan
menekan dampak negatif dari pembangunan Manhattan
Square maka disusunlah :
Dan untuk mengetahui efektifitas / keberhasilan
pengelolaan lingkiungan yang dilakukan, perlu dilakukan
pemantauan terhadap pelaksanaan Rencana
Pengelolaan Lingkungan tersebut, yang kemudian
dituangkan dalam :
Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan
Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan
9. Tujuan
Tujuan utama penyusunan RPL adalah
memperoleh kesepakatan tentang pembagian tugas –
tugas pengawasan lingkungan secara jelas di antara
pihak – pihak yang berkepentingan dengan adanya
pembangunan Manhattan Square
10. Kegunaan RPL
Bagi Pemrakarsa (yaitu PT. Sumber Mesin
Raya);
1.Sebagai sarana evaluasi terhadap efektifitas rencana
dan rancangan teknis
2.Sebagai indikator dini adanya peubahan lingkungan
yang tidak dikehendaki
3.Sebagai pedoman untuk melaksanakan kerja sama
pemantauan lingkungan di dalam maupun di sekitar
lokasi kegiatan dengan pihak pemerintah daerah,
pemerintah di tingkat kecamatan dan kelurahan serta
masyarakat sekitar
4.Pedoman bagi perencanaan kegiatan pada skala detail
dan teknis.
11. Kegunaan RPL
Bagi Pemerintah DKI Jakarta dan Intsansi
terkait;
1.Sebagai sarana umpan balik bagi Pemda DKI Jakarta
dalam usaha mempebaiki kualitas lingkungan dan
Sumber Daya Alam
2.Sebagai sarana umpan balik bagi Pemda DKI Jakarta
dan yang berwenang di bidang keamanan dan ketertiban
dalam mengantisipasi berbagai dampak yang akan
timbul.
3.Sebagai pedoman untuk melaksanakan kerja sama
pemantauan lingkungan di dalam maupun di sekitar
lokasi kegiatan dengan pihak swasta dan masyarakat.
12. Kegunaan RPL
Bagi Masyarakat yang terkena dampak;
Sebagai pedoman uuntuk meningkatkan peran serta
masyarakat dalam :
1.Usaha memantau keamanan dan ketertiban
masyarakat.
2.Memperbaiki kualitas kebersihan, kesehatan, dan
kelestarian lingkungan
3.Mengoptimalkandampak positif dan mengurangi
dampak negatif dari kegiatan kantor, hotel dan pertokoan
Manhattan Square.
15. 1. PENURUNAN KUALITAS UDARA
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah menurunnya kualitas
udara ambient di sekitar lokasi proyek.
2.Indikator : parameter udara ambient yang melampaui Baku Mutu sesuai
SK. Gubernur DKI Jakarta No.551/2001 tentang Penetapan Kualitas
Udara Ambient dan Kebisingan di dalam wilayah Dki Jakarta
B. Sumber Dampak
Sumber dampak negatif diakibatkan oleh kegiatan mobilisasi material
proyek, pekerjaan galian tanah dan pekerjaan struktur bangunan
Manhattan Square
C. Parameter Yang Dipantau : CO, SO2, NO2, Pb, O3, dan Debu
D. Tujuan Rencana Pemantauan
Untuk memperoleh informasi mengenai penurunan kualitas udara akibat
pengaruh pelaksanaan konstruksi
E. Metode Pemantauan : dilakukan dengan cara pengukuran langsung (in
situ) kualitas udara di titik pemantauan yang telah ditentukan. Kemudian
dianalisis di laboratorium yang terkareditasi KAN sesuai stanndar SNI.
F. Lokasi Pemantauan : di dalam lokasi proyek dan pemukiman/ kegiatan
terdekat
G. Jangka waktu frekuensi : tiap tiga bulan sekali selama tahap
konstruksi.
16. 2. PENURUNAN KUALITAS AIR
TANAH
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah menurunnya kualitas air
tanah di dalam dan sekitar lokasi proyek.
2.Indikator : penurunan muka air tanah
B. Sumber Dampak
Sumber dampak negatif diakibatkan oleh kegiatan dewatering proyek.
C. Parameter Yang Dipantau : metode pelaksanaan dewatering dan
ketinggian muka air tanah di dalam dan sekitar lokasi kegiatan selama
dewatering berlangsung
D. Tujuan Pemantauan
Untuk memperoleh informasi mengenai metode pelaksanaan dewatering
dan ketinggian muka air tanah di dalam dan sekitar lokasi kegiatan.
E. Metode Pemantauan : dilakukan dengan cara pengamatan lapangan
dan pencatatan ketinggian muka air tanah. Data yang ada dianalisis
secara deskriptif.
F. Lokasi Pemantauan : di dalam dan sekitar lokasi galian/ dewatering.
G. Jangka waktu frekuensi : tiap minggu selama kegiatan dewatering
Manhattan Square berlangsung.
17. 3. PENINGKATAN VOLUME AIR
LARIAN
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah peningkatan volume air
larian yang akan menambah beban saluran drainase kota.
2.Indikator : terjadinya genangan di sekitar lokasi kegiatan (wilayah RT
06/03)
B. Sumber Dampak
Sumber dampak negatif diakibatkan oleh kegiatan dewatering dan
kostruksi struktur bangunan.
C. Parameter Yang Dipantau : kondisi saluran drainase serta genangan
yang akan terjadi di dalam dan sekitar lokasi kegiatan.
D. Tujuan Pemantauan
Untuk memperoleh informasi mengenai ada tidaknya genangan yang
terjadi serta memantau kinerja/ fungsi sistem tata air dan drainase di
dalam maupun sekitar tapak proyek.
E. Metode Pemantauan : dilakukan dengan cara pengamatan langsung
mengenai kondisi drainase, pembuangan air dewatering dan
pembangunan sumur resapan/ kolam resapan.
F. Lokasi Pemantauan : di dalam dan sekitar lokasi proyek.
G. Jangka waktu frekuensi : setiap hari selama tahap kostruksi,
khususnya di musim penghujan.
18. 4. PENINGKATAN VOLUME SAMPAH
PADAT
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah peningkatan volume
sampah padat di lokasi kegiatan.
2.Indikator : tumpukan limbah konstruksi dan sampah pekerja di sekitar
area kerja proyek.
B. Sumber Dampak
Sumber dampak negatif adalah dari kehadiran pekerja proyek dan
pelaksanaan pekerjaan struktur bangunan.
C. Parameter Yang Dipantau : volume sampah padat yang dihasilkan di
area proyek, kelancaran pengelolaan dan pembuangan sampah dari
lokasi proyek.
D. Tujuan Pemantauan
Untuk memperoleh informasi mengenai cara pengelolaan sampah padat
di lokasi proyek
E. Metode Pemantauan : terjadinya peningkatan sampah padat dilakukan
dengan cara pengamatan langsung mengenai besarnya volume sampah
dan ceceran tanah yang diakibatkan kegiatan konstruksi. Data kemudian
dianalisis secara deskriptif.
F. Lokasi Pemantauan : di dalam tapak proyek dan badan jalan di sekitar
lokasi proyek.
G. Jangka waktu frekuensi : setiap hari selama tahap kostruksi.
19. 5. PENURUNAN KUALITAS AIR
PERMUKAAN
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah penurunan kualitas air
permukaan di sekitar lokasi kegiatan
2.Indikator : kualitas air permukaan yang tidak memenuhi baku mutu Kep.Gub
DKI Jakarta No.582 tahun 1995
B. Sumber Dampak
Sumber dampak negatif diakibatkan dari buangan limbah cair pekerja proyek
dan pelaksanaan pekerjaan struktur bangunan.
C. Parameter Yang Dipantau : pH air permukaan, KMnO4, TDS, TSS,
amoniak, minyak lemak, detergen, BOD, dan COD serta Metode pengelolaan
limbah cair.
D. Tujuan Pemantauan
Untuk meengetahui kualitas air permukaan di sekitar lokasi proyek serta
memantauan pelaksanaan pengelolaan limbah cair pekerja.
E. Metode Pemantauan dan Analisis data: dilakukan dengan cara
pengamatan lapangan mengenai pengelolaan limbah cair pekerja dan
menanyakan manifest pengangkutannya. Juga dengan memerikasa sampel
satu titik air permukaan di sekitar MCK, analisis di laboratorium sesuai
dengan SNI dan hasilnya dibandingkan dengan baku mutu Kep.Gub DKI
Jakarta No.582 tahun 1995.
F. Lokasi Pemantauan : di dalam dan sekitar lokasi proyek, terutama area
MCK pekerja dan badan air terdekat.
G. Jangka waktu frekuensi : setiap 3 bulan sekali selama tahap kostruksi.
20. 6. PENINGKATAN KEBISINGAN
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah intensitas kebisingan di
dalam dan di sekitar lokasi proyek.
2.Indikator : terjadinya gangguan kenyamanan, ketenangan dan
kesehatan yang dirasakan penduduk sekitar proyek akibat tingkat
kebisingan yang melampaui N.A.B sesuai SK. Gubernur DKI Jakarta
No.551/2001
B. Sumber Dampak
Sumber dampak negatif diakibatkan oleh kegiatan pekerjaan struktur
bangunan Manhattan Square.
C. Parameter Yang Dipantau : intensitas kebisingan.
D. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui apakah tingkat kebisingan yang terjadi masih berada
dibawah nilai ambang batas SK. Gubernur DKI No.551/2001.
E. Metode Pemantauan : dilakukan dengan cara pengukuran langsung
dengan alat Sound Level Meter di titik pemantauan yang telah ditentukan.
Hasil pengukuran kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan baku
mutu sesuai SK. Gubernur DKI No.551/2001.
F. Lokasi Pemantauan : di dalam lokasi proyek dan pemukiman/ kegiatan
terdekat.
G. Jangka waktu frekuensi : setiap tiga bulan sekali selama tahap
kostruksi.
21. 7. PERUBAHAN KEANEKARAGAMAN
FLORA DARAT
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah keanekaragaman flora
darat di dalam lokasi proyek.
2.Indikator : jumlah dan jenis flora darat.
B. Sumber Dampak
Sumber dampak positif adalah kegiatan penghijauan dan landscaping.
C. Parameter Yang Dipantau : luas lahan penghijauan, landscape serta
jumlah dan jenis flora darat yang ada di lokasi proyek.
D. Tujuan Pemantauan
Untuk meengetahui sejauh mana optimalisasi penghijauan yang telah
dilaksanakan.
E. Metode Pemantauan : dilakukan dengan cara observasi langsung di
lapangan mengenai keanekaan dan tingkat pertumbuhan flora darat.
Data kemudian dianalisi secara deskriptif.
F. Lokasi Pemantauan : di dalam lokasi proyek.
G. Jangka waktu frekuensi : setiap hari selama tahap kostruksi.
22. 8. PENINGKATAN KEPADATAN LALU
LINTAS
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah kepadatan lalu lintas di
ruas jalan sekitar lokasi proyek.
2.Indikator : terjadinya kemacetan/ antrian lalu lintas.
B. Sumber Dampak
Kegiatan mobilisasi material proyek.
C. Parameter Yang Dipantau : tingkat kepadatan, ada tidaknya
kemacetan dan ganguan lalu lintas, juga kerusakan pada ruas jalan yang
dilalui kendaraan proyek.
D. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui apakah kemacetan terjadi pada saat pengangkutan
material.
E. Metode Pemantauan : dilakukan dengan cara pengamatan langsung
dan data dianalisis secara deskriptif.
F. Lokasi Pemantauan : di ruas jalan sekitar akses keluar masuk lokasi
proyek.
G. Jangka waktu frekuensi : setiap hari selama tahap kostruksi.
23. 9. MENINGKATNYA KESEMPATAN KERJA
DAN BERUSAHA
A. Dampak Penting Yang Dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah meningkatnya
kesempatan kerja dan peluang berusaha bagi masyarakat setempat.
2.Indikator : dibutuhkannya sejumlah tenaga kerja konstruksi.
B. Sumber Dampak
Sumber dampak positif adalah kegiatan mobilisasi/ penerimaan tenaga
kerja konstruksi untuk pembangunan kantor, hotel dan pertokoan
Manhattan Square.
C. Parameter Yang Dipantau : jumlah masyarakat sekitar yang
kemanfaatkan peluang kerjan dan berusaha selama berlangsungnya
kegiatan proyek.
D. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui upaya yang dilakukan pengembang dalam melibatkan
peran sertamasyarakat sekitar.
E. Metode Pemantauan : dilakukan dengan cara pengamatan lapangan
dan wawancara dengan sejumlah pekerja proyek dan warga sekitar
F. Lokasi Pemantauan : di dalam dan sekitar lokasi proyek.
G. Jangka waktu frekuensi : setiap tiga bulan sekali selama tahap
kostruksi.
24. 10. PERUBAHAN SIKAP DAN PERSEPSI
MASYARAKAT
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah perubahan sikap dan
persepsi masyarakat di sekitar lokasi proyek.
2.Indikator : penolakan terhadap kegiatan proyek.
B. Sumber Dampak
Merupakan dampak turunan dari dampak – dampak primer yang terjadi
selama pembangunan proyek.
C. Parameter Yang Dipantau : ada tidaknya persepsi negatif masyarakat
yang berkembang di sekitar lokasi kegiatan.
D. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui sebab – sebab timbulnya persepsi negatif masyarakat
dan upaya yang perlu dilakukan.
E. Metode Pemantauan : wawancara langsung dengan pihak – pihak
yang terkait di lingkungan sekitar lokasi proyek, serta dilakukannya
pengamatan langsung.
F. Lokasi Pemantauan : di dalam dan sekitar lokasi proyek.
G. Jangka waktu frekuensi : setiap tiga bulan selama tahap kostruksi.
26. 1. PENINGKATAN KEPADATAN LALU
LINTAS
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah kepadatan lalu lintas di
ruas jalan sekitar lokasi kegiatan.
2.Indikator : terjadinya kemacetan/ antrian lalu lintas.
B. Sumber Dampak
Kegiatan pengoperasian kantor , hotel dan pertokoan Mahattan Square.
C. Parameter Yang Dipantau : tingkat kepadatan, ada tidaknya
kemacetan dan ganguan lalu lintas yang ditimbulkan
D. Tujuan Pemantauan
Memantau manajemen lalu lintas yang diterapakan untuk menghindari
penambahan beban lalu lintas dan kemacetan terutama pada jam - jam
sibuk pagi dan sore hari di sekitar lokasi kegiatan.
E. Metode Pemantauan : dilakukan dengan cara pengamatan langsung
dan data dianalisis secara deskriptif.
F. Lokasi Pemantauan : di ruas jalan sekitar akses keluar masuk lokasi
kegiatan hingga ke persimpangan terdekat.
G. Jangka waktu frekuensi : setiap hari selama kegiatan pengoperasian.
27. 2. PENINGKATAN VOLUME SAMPAH
PADAT
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah peningkatan volume sampah
padat dari lokasi kegiatan.
2.Indikator : tumpukan limbah konstruksi dan sampah pekerja di sekitar lokasi
kegiatan.
B. Sumber Dampak
Kegiatan pengoperasian kantor , hotel dan pertokoan Mahattan Square.
C. Parameter Yang Dipantau : volume sampah padat yang dihasilkan
kegiatan, kelancaran pengelolaan dan pembuangan sampah dari lokasi
kegiatan.
D. Tujuan Pemantauan
untuk mengetahui apakah sistim pengolahan limbah padat di dalam tapak
kegiatan telah berjakan dengan baik sehingga tidak terjadi penumpukkan,
serta memperoleh informasi mengenai pembangunan sarana dan prasarana
pengolahan dan pembuangan serta alirannya hingga ke TPST.
E. Metode Pemantauan : terjadinya peningkatan sampah padat dilakukan
dengan cara pengamatan langsung mengenai besarnya volume sampah dan
ceceran tanah yang diakibatkan kegiatan konstruksi. Data kemudian
dianalisis secara deskriptif.
F. Lokasi Pemantauan : di dalam lokasi kegitan, terutama pada bak – bak
samapah dan TPS yang tersedia.
G. Jangka waktu frekuensi : setiap hari selama tahap operasi.
28. 3. PENURUNAN KUALITAS AIR
PERMUKAAN
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah penurunan kualitas air
permukaan di sekitar lokasi kegiatan.
2.Indikator : kualitas air permukaan yang tidak memenuhi baku mutu Kep.Gub
DKI Jakarta No.122/2005
B. Sumber Dampak
Sumber dampak negatif diakibatkan dari buangan limbah cair domestik dan
limbah oli genset dari pemgoperasian kantor, hotel, dan pertokoan Manhattan
Square.
C. Parameter Yang Dipantau : pH air permukaan, KMnO4, TDS, TSS,
amoniak, minyak lemak, detergen, BOD, dan COD serta Metode pengelolaan
limbah cair dan limbah oli genset.
D. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui apakah paremeter effluent limbah cair masih sesuai
dengan baku mutu.
E. Metode Pemantauan dan Analisis data: dilakukan pengambilan sampel air
limbah di setiap outlet STP dan dianalisis di laboratorium sesuai SNI. Data
yang ada dibandingkan dengan baku mutu sesuai Per.Gub DKI Jakarta
No.122/2005. Untuk pemantauan limbah oli genset perlu dilakukan dengan
pengamatan lapangan, mangkaji MOU dan manifest pengangkutan limbah
B3.
F. Lokasi Pemantauan : di setiap STP dan ruang genset.
G. Jangka waktu frekuensi : setiap 3 bulan sekali selama tahap operasi.
29. 4. PENINGKATAN VOLUME AIR
LARIAN
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah peningkatan volume air
larian dari tapak kegiatan
2.Indikator : terjadinya genangan di sekitar lokasi kegiatan.
B. Sumber Dampak
Sumber dampak negatif diakibatkan oleh tutupan bangunan dan buangan
limbah cair dari beroperasinya gedung kantor, hotel dan pertokoan
Manhattan Square.
C. Parameter Yang Dipantau : kondisi saluran drainase serta genangan
yang terjadi di dalam dan sekitar lokasi kegiatan.
D. Tujuan Pemantauan
Untuk memperoleh informasi mengenai ada tidaknya genangan yang
terjadi serta memantau kinerja/ fungsi sistem tata air dan drainase di
dalam maupun sekitar tapak proyek.
E. Metode Pemantauan : dilakukan dengan cara pengamatan langsung
mengenai kondisi drainase, pembuangan air dewatering dan
pembangunan sumur resapan/ kolam resapan.
F. Lokasi Pemantauan : di dalam dan sekitar lokasi proyek.
G. Jangka waktu frekuensi : setiap hari hingga maksimal 6 bulan sekali
selama tahap operasi, khususnya di musim penghujan.
30. 5. KETERBATASAN AIR BERSIH
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah keterbatasan air bersih di
dalam lokasi proyek.
2.Indikator : suplai PAM yang belum memenuhi standar pemenuhan air
bersih untuk wilayah perkantoran.
B. Sumber Dampak
Pengoperasian kantor, hotel, dan pertokoan Manhattan Square
C. Parameter Yang Dipantau : penyediaan air bersih untuk pengguna
kegiatan sesuai standar kebutuhan, volume recycling air limbah, dan
kuantitas serta kualitas air recycling.
D. Tujuan Pemantauan
Untuk memperoleh informasi mengenai upaya yang dilakukan pengelola
dalam mengatasi keterbatasan air bersih.
E. Metode Pemantauan : dilakukan dengan cara pengamatan langsung,
pengamatan rekening PAM dan pengamatan ijin SIPA. Dengan
pengambilan data sampel aier recycling kemudian dianalisa sesuai
dengan standar SNI dan dibandingkan dengan baku mutu yang mengacu
pada Permenkes No.416/1990
F. Lokasi Pemantauan : di dalam dan sekitar lokasi kegiatan.
G. Jangka waktu frekuensi : setiap enam bulan sekali selama tahap
operasi. Adapun pemantauan air ecycling setiap satu tahhun sekali.
31. 6. PERUBAHAN KEANEKARAGAMAN
FLORA DARAT
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah keanekaragaman flora
darat di dalam lokasi kegiatan.
2.Indikator : jumlah dan jenis flora darat.
B. Sumber Dampak
Pemeliharaan ruang terbuka hijau.
C. Parameter Yang Dipantau : luas lahan penghijauan, landscape serta
jumlah dan jenis flora darat yang ada di lahan penghijauan serta tingkat
keberhasilan penanaman.
D. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui sejauh mana optimalisasi penghijauan yang telah
dilaksanakan.
E. Metode Pemantauan : dilakukan dengan cara observasi langsung di
lapangan mengenai keanekaan dan tingkat pertumbuhan flora darat.
Data kemudian dianalisi secara deskriptif.
F. Lokasi Pemantauan : di dalam lokasi proyek.
G. Jangka waktu frekuensi : setiap enam bulan selama tahap operasi.
32. 7. PENURUNAN KUALITAS UDARA
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah menurunnya kualitas udara di
dalam dan di sekitar lokasi kegiatan.
2.Indikator : parameter udara ambient yang melampaui Baku Mutu sesuai SK.
Gubernur DKI Jakarta No.551/2001 tentang Penetapan Kualitas Udara
Ambient dan Kebisingan di dalam wilayah Dki Jakarta, serta parameter gas
buang dari genset sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No.21
tahun 2008.
B. Sumber Dampak
Gas buangan kendaraan
C. Parameter Yang Dipantau : CO, SO2, NO2, Pb, O3, dan Debu.
Sedangkan untuk emisi gas buang dari genset adalah SO2, NO2, total
partikulat dan opasitas.
D. Tujuan Rencana Pemantauan
Untuk memperoleh informasi mengenai penurunan kualitas udara akibat
pengaruh pelaksanaan konstruksi
E. Metode Pemantauan : dilakukan dengan cara pengukuran langsung (in
situ) kualitas udara di titik pemantauan yang telah ditentukan. Kemudian
dianalisis di laboratorium yang terkareditasi KAN sesuai stanndar SNI. Serta
membandingkannya dengan Baku Mutu sesuai SK. Gubernur DKI Jakarta
No.551/2001
F. Lokasi Pemantauan : di dalam kawasan Manhattan Square (di lokasi parkir
dan masing – masing cerobong genset), serta satu titik di permukiman
masyarakat/ kegiatan terdekat.
G. Jangka waktu frekuensi : tiap enam bulan sekali selama tahap operasi.
33. 8. MENINGKATNYA KESEMPATAN KERJA
DAN BERUSAHA
A. Dampak Penting Yang Dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah meningkatnya kesempatan
kerja dan peluang berusaha di lingkungan kantor, hotel dan pertokoan
Manhattan Square.
2.Indikator : dibutuhkannya sejumlah tenaga kerja untuk pengoperasian dan
pengelolaan unit - unit kegiatan di lingkungan Manhattan Square.
B. Sumber Dampak
Penerimaan tenaga kerja/ karyawan untuk pengoperasian dan pengelolaan
unit - unit kegiatan di lokasi Manhattan Square.
C. Parameter Yang Dipantau : jumlah masyarakat sekitar lokasi kegiatan
yang dapat tertampung bekerja dan memanfaatkan peluang berusaha yang
ada.
D. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui jumlah tenaga kerja serta presentase tingkat dan jumlah
penduduk sekitar (Kel. Cilandak Timur) yang mampu mengisi kebuutuhan
kerja dan memanfaatkan peluang usaha yang tersedia di lokasi kegiatan.
E. Metode Pemantauan : dilakukan dengan cara pengamatan lapangan
mengenai jumlah kartu pencari kerja dan mengkaji data tenaga yang bekerja
atau memiliki usaha di lingkungan kantor, hotel dan pertokoan Manhattan
Square. Data yang ada dianalisis secara deskriptif.
F. Lokasi Pemantauan : di dalam lokasi kegiatan.
G. Jangka waktu frekuensi : setiap satu tahun sekali selama beoperasinya
kegiatan.
34. 9. PERUBAHAN SIKAP DAN PERSEPSI
MASYARAKAT
A. Dampak Penting yang dipantau :
1. Komponen lingkungan yang dipantau adalah perubahan sikap dan
persepsi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan.
2.Indikator : perubahan sikap dan persepsi masyarakat dari positif
menjadi negatif, atau sebaliknya.
B. Sumber Dampak
Penerimaan tenaga kerja serta adanya dampak – dampak yang terjadi
selama beroperasinya kantor, hotel dan pertokoan Manhattan Square.
C. Parameter Yang Dipantau : jenis dan tingkat persepsi negatif
masyarakat terhadap keberadaan kantor, hotel dan pertokoan Manhattan
Square.
D. Tujuan Pemantauan
Untuk memperoleh informasi mengenai tingkat keberhasilan pengelolaan
dampak – dampak primer menurut kacamata masyarakat setempat di
sekitar kegiatan. Serta mengendalikan agar tidak muncul persepsi negatif
yang berlebihan terhadap kegiatan Manhattan Square.
E. Metode Pemantauan : wawancara langsung dengan komunittas
pengguna kegiatan Manhattan Square dan kegiatan komunitas
masyarakat di sekitar lokasi kegiatan serta dilakukannya pengamatan
langsung.
F. Lokasi Pemantauan : di dalam dan sekitar lokasi kegiatan.
G. Jangka waktu frekuensi : setiap enam bulan selama tahap operasi.
37. 1. PENINGKATAN VOLUME AIR
LARIAN
A. Sumber Dampak
Pekerjaan dewatering & pekerjaan struktur bangunan
B. Tujuan
Meminimalkan dan mengatur pembuangan limpasan air hujan
ke saluran drainase makro
C. Tolak Ukur
Peraturan Gubernur KDKI Jakarta No 68 Tahun 2005 tentang
pembuatan sumur resapan dalam wilayah DKI Jakarta
D. Rencana Pengelolaan
- Membangun kolam resapan dengan luas 261 m2
- Membangun 200 titik lubang resapan biopori
E. Lokasi Pengelolaan
Di dalam lokasi proyek Manhattan Square
38. 2. PENINGKATAN VOLUME SAMPAH PADAT
A. Sumber Dampak
Kehadiran pekerja proyek & pekerjaan struktur bangunan
B. Tujuan
Mencegah terjadinya penumpukan sampah padat yang dapat
mengganggu estetika lingkungan
C. Tolak Ukur
Undang-undang No 18 Tahun 2008
D. Rencana Pengelolaan
Menyediakan TPS terpilah dengan kapasitas :
6 m3
untuk sampah basah (organik)
4 m3
untuk sampah kering (non organik) yang bersifat daur ulang
E. Lokasi Pengelolaan
Di dalam lokasi proyek Manhattan Square dan badan jalan
sekitar
39. 3. PENURUNAN KUALITAS AIR
PERMUKAAN
A. Sumber Dampak
Kehadiran pekerja proyek & pekerjaan struktur bangunan
B. Tujuan
Mencegah terjadinya penurunan kualitas air permukaan di
sekitar lokasi proyek
C. Tolak Ukur
SK Gub DKI No 582/1985 tentang Penetapan Peruntukan dan
Baku Mutu Air Drainase serta Baku Mutu Limbah Cair di wilayah DKI
Jakarta
D. Rencana Pengelolaan
Menyediakan fasilitas MCK pekerja yang dilengkapi dengan
IPAL portabel 6 x 6 m3 untuk kemudian disedot dan diangkut oleh mobil
air kotor Dinas Kebersihan sesuai kebutuhan
E. Lokasi Pengelolaan
Di dalam lokasi proyek Manhattan Square
40. 4. PENINGKATAN INTENSITAS KEBISINGAN
A. Sumber Dampak
Pekerjaan struktur bangunan
B. Tujuan
Meminimalisir terjadinya kebisingan yang melebihi nilai ambang
batas
C. Tolak Ukur
Nilai Ambang Batas kebisingan sesuai SK Gub KDKI Jakarta
No. 551 Tahun 2001
D. Rencana Pengelolaan
Pemeriksaan kondisi kendaraan dan peralatan proyek yang
digunakan, yaitu harus layak operasi dan telah lulus uji emisi.
E. Lokasi Pengelolaan
Di dalam lokasi proyek Manhattan Square
41. 5. PENINGKATAN KEPADATAN LALU-
LINTAS
A. Sumber Dampak
Kegiatan mobilisasi kendaraan/material proyek
B. Tujuan
Mengatur agar tidak terjadi gangguan lalu-lintas seperti
kemacetan di sekitar lokasi proyek
C. Tolak Ukur
Tingkat kemacetan di ruas jalan dekat pintu keluar masuk lokasi
proyek
D. Rencana Pengelolaan
Mengatur jadwal pelaksanaan pengangkutan. Pengangkutan
dilaksanakan dengan menghindari jam-jam sibuk pagi dan sore, sehingga
dapat dilakukan antara pukul 10.00 – 16.00
E. Lokasi Pengelolaan
Pada ruas jalan sekitar pintu gerbang proyek
43. 1. PENINGKATAN VOLUME AIR
LARIAN
A. Sumber Dampak
Buangan limbah cair dari beroperasinya proyek The Manhattan
Square
B. Tujuan
Meminimalkan dan mengatur pembuangan limpasan air hujan
ke saluran drainase makro
C. Tolak Ukur
Peraturan Gubernur KDKI Jakarta No 68 Tahun 2005 tentang
pembuatan sumur resapan dalam wilayah DKI Jakarta
D. Rencana Pengelolaan
- Perawatan kolam resapan dengan luas 261 m2
tiap 6 bulan
sekali
- Perawatan 200 titik Lubang resapan biopori tiap 3 bulan sekali
E. Lokasi Pengelolaan
Di dalam lokasi proyek Manhattan Square
44. 2. PENINGKATAN VOLUME SAMPAH PADAT
A. Sumber Dampak
Pengoperasian kantor, hotel, dan pertokoan The Manhattan
Square
B. Tujuan
Terjaminnya ketersediaan tempat pengelolaan sampah di lokasi
kegiatan serta mengurangi beban pengangkutan
C. Tolak Ukur
Undang-undang No 18 Tahun 2008
D. Rencana Pengelolaan
Menerapkan konsep 3R (reduce, reuse, dan recycle) dalam
pengelolaan sampah
Melibatkan peran serta karyawan untuk melakukan pemisahan
sampah
E. Lokasi Pengelolaan
Di dalam lokasi kegiatan, terutama di bak-bak sampah dan area
TPS
45. 3. PENURUNAN KUALITAS AIR
PERMUKAAN
A. Sumber Dampak
Buangan limbah cair domestik dari pengoperasian kegiatan di
Manhattan Square dan limbah oli dari pengoperasian genset
B. Tujuan
Mencegah terjadinya pencemaran air lingkungan
C. Tolak Ukur
Peraturan Gubernur DKI Jakarta No 76 Tahun 2009 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
D. Rencana Pengelolaan
Pengolahan limbah cair gedung kantor menggunakan 1 unit
STP berkapasitas 200 m3
E. Lokasi Pengelolaan
Di dalam lokasi kegiatan terutama di unit STP, grease trap, &
ruang genset
46. 4. PENINGKATAN KEPADATAN LALU-
LINTAS
A. Sumber Dampak
Mobilisasi kendaraan pekerja dan pengunjung dari
pengoperasian The Manhattan Square
B. Tujuan
Menjamin kemudahan pergerakan keluar masuk dan parkir di
dalam lokasi kegiatan serta mencegah bertambahnya kemacetan di ruas
jalan
C. Tolak Ukur
Tingkat kemacetan di ruas jalan sekitar lokasi kegiatan
D. Rencana Pengelolaan
Rekayasa geometrik ; lebar akses masuk adalah 7 m dengan
radius tikung minimal 5 m, menyediakan ruang parkir dengan kapasitas
1189 mobil.
E. Lokasi Pengelolaan
Pintu keluar masuk hingga persimpangan terdekat