SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 8
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara Demokrasi yang berlandaskan UUD 45 dan
Pancasila. Berdasarkan dengan hal tersebut maka seharusnya Indonesia dapat
menjadi contoh atau setidaknya dapat memberikan penjaminan tentang adanya
junjungan tinggi terhadap hukum dan peraturan yang berlaku di Negara ini
yang seharusnya semua berlaku sesuai dengan asas demokrasi pancasila dan
yang akan menjadi kompensasinya adalah dijunjungnya Hak Asasi Manusia
(HAM) sehingga dapat memberikan jaminan keamanan dan kesehatan
terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA)
yang bertempat di Negara indonesia ini.
Kesehatan adalah kebutuhan penting setiap manusia. Demi
mendapatkannya, manusia rela mengorbankan apa yang dimilikinya agar tidak
lagi didera oleh penyakit. Kebutuhan atas kesehatan telah menjadi segala-
galanya bahkan dibanding kebutuhan atas uang sekalipun. Bahkan bagi yang
hidup di kota metroplolis, kesehatan telah menjadi barang yang mahal. Bisnis
jasa medis telah menjadi bidang usaha yang menguntungkan.
Disadari atau tidak pelayanan kesehatan tidak sekedar bermakna sosial
namun mengarah pada usaha komersialisasi. Dibeberapa kasus, ada pasien
yang di “sandera” oleh penyedia jasa medis dengan alasan biaya pengobatan
belum terbayar. Bahkan akhir-akhir ini di kabarkan di media cetak maupun
elektronik ada tempat pelayanan kesehatan yang tega melakukan hal yang tidak
sepantasnya dilakukan oleh lembaga daerah sekelas RSUD dengan melakukan
2
pembuangan pasiennya, bukan lagi di telantarkan namun kali ini dibuang.
Fenomena memprihatinkan lainnya adalah wacana penolakan beberapa rumah
sakit terhadap penggunaan kartu jaminan kesehatan. Meskipun, sekedar
wacana, hal itu cukup memberikan bukti kepada masyarakat tentang
pengabaian hak-hak dasar masyarakat dibidang kesehatan.
Kepentingan orang miskin terhadap hak pelayanan kesehatan perlu
diperhatikan oleh hukum. Meskipun hubungan antara pasien dengan lembaga
penyedia jasa diawali dari hubungan kontraktual keperdataan namun perikatan
ini tidak boleh menjadi beban bagi si miskin. Alasan kekurangan biaya pada
diri pasien, hendaknya tidak menjadi dasar untuk menolak perikatan terapeutik
antara pasien dengan lembaga penyedia jasa medis.
Angin segar telah hadir ditengah-tengah rakyat miskin yang
mengharapkan pelayanan kesehatan yang layak, dengan berupa kebijakan
pemerintah yang dikenal dengan BPJS kesehatan. BPJS (Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial) adalah perusahaan asuransi yang sebelumnya kita kenal denga
PT. Askes. BPJS merpakan badan penyelenggaranya yang kinerjanya oleh
DJSN (Dewan Jaminan Sosial Nasional).
B. Rumusan Masalah
Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang
patut dikaji pada tulisan ini adalah Bagaimana perlindungan hukum bagi
pasien miskin atas hak memperoleh pelayanan kesehatan?
3
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah:
1) Untuk mempelajari tentang Hak Memperoleh Layanan Kesehatan
bagi pasien miskin.
2) Untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang
Hak dalam Pelayanan Kesehatan WNI berdasarkan UUD 1945.
3) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
D. Pendekatan secara Yuridis (Hukum)
Berdasarkan pasal 34 H ayat 3 UUD 1945, setiap orang berhak
memperoleh pelayanan kesehatan. Hak ini juga melekat/dimiliki oleh
warga yang berada dalam kondisi kekurangan (miskin). Hak atas
pelayanan kesehatan adalah bagian dari hukum. Ini artinya setiap orang
atau badan hukum atau bahkan Negara sekalipun harus menghormati dan
berkewajiban memenuhi apa yang menjadi hak dari orang yang seharusnya
mendapatkan pelayanan kesehatan. Lebih jauh lagi, Pasal 28 H ayat 1
UUD 1945 merupakan bagian kontrak politik antara Negara dengan rakyat
dan juga moral Inspiration bagi para Decision Maker di daerah dalam
membuat kebijakan publik dibidang kesehatan.
4
II. Pembahasan
Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya
tergantung kepada kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak
mendapatkan nilai dari guru dan sebagainya. Adapun Prof. Dr. Notonagoro
mendefinisikannya sebagai berikut: “Hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak
tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya
dapat dituntut secara paksa olehnya.
Dilihat dari segi hukum dalam arti baik sebagai adil, sebagai peraturan
perundang-undangan, maupun sebagai hak, pada asasnya bila dikaitkan dengan
hak- hak dasar yang telah melekat pada diri manusia sejak lahirnya, hukum
kesehatan, pada asasnya bertumpu pada dua hak manusia yang asasi. Dasar
yang pertama ialah hak atas pemeliharaan kesehatan (The Right to Healthcare),
dan yang kedua ialah hak untuk menentukan nasib sendiri (The Right to Self-
Determination atau Zelfbeschikkinggrecht).
Menurut John Locke, pada asasnya untuk membentuk suatu negara yang
sejahtera, kekuasaan tidak dipegang secara mutlak dalam satu tangan.
Pembatasan perlu diadakan sehingga tidak akan terjadi tindakan sewenang-
wenang. Dengan demikian maka hak-hak dasar warga negara terlindungi.
Maka salah satu tujuan diadakannya kontrak sosial sebagaimana diatur
pada pembukaan alinea IV adalah memajukan kesejahteraan umum. Oleh
karena itu, pemberian jaminan pelayanan kesehatan kepada orang kurang
mampu merupakan sarana untuk mencapai tujuan sebagaimana diatur dalam
5
alinea IV UUD 1945. Hal ini bukan berarti Negara telah bertindak diskriminasi
kepada warga Negara yang lain (orang kaya). Sebab, dalam konsep Negara
kesejahteraan (Welfare State), Negara dituntut untutk melakukan intervensi
kebijakan untuk mendorong/menciptakan kesejahteraan yang merata.
Ketidakmampuan orang miskin mendapatkan pelayanan kesehatan harus
dijawab oleh Negara dalam bentuk kebijakan yang pro orang miskin.
Berdasarkan pasal 32 UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan, dalam
keadaan darurat, rumah sakit swasta/negeri dilarang menolak pasien dan/atau
meminta uang muka. Selain itu, dalam kondisi darurat, Rumah sakit wajib
memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien. Dengan
keluarnya Undang-undang ini maka tidak ada alasan lagi bagi rumah sakit
menolak orang miskin yang ingin berobat. Demi menyelamatkaan nyawa
pasien, rumah sakit harus menerimanya meskipun pada saat mendatangi rumah
sakit tersebut pasien tidak membawa uang. Kewajiban rumah sakit ini tidak
sebatas jika unsur nyawa pasien telah terancam. Lebih dari itu, pelayanan
kesehatan harus diberikan manakala memang ada permintaan dari warga yang
berobat. Kondisi darurat harus didefiniskan dalam bentuk adanya kepentingan
yang mendesak dari pasien yang membutuhkan pelayanan jasa medis tersebut.
III. Kesimpulan dan Saran
Maka kesimpulan dari hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita
dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Salah satu yang yang perlu
diperhatikan saat ini oleh pemerintah adalah hak warga mempeloreh pelayanan
6
kesehatan yang layak tanpa membeda-bedakan antara si kaya dan si miskin.
Karena pada asasnya bila dikaitkan dengan hak- hak dasar yang telah melekat
pada diri manusia sejak lahirnya, hukum kesehatan, pada asasnya bertumpu
pada dua hak manusia yang asasi. Dasar yang pertama ialah hak atas
pemeliharaan kesehatan (The Right to Healthcare), dan yang kedua ialah hak
untuk menentukan nasib sendiri (The Right to Self-Determination).
Di dalam pembukaan alenia IV UUD 1945 yang berisi memajukan
kesejahteraan umum. Maka selayaknya dengan memberikan jaminan pelayan
kesehatan kepada orang yang kurang mampu merupakan sarana yang tepat
untuk mencapai tujuan sebagai mana diatur dalam alenia tersebut di atas.
Hadirnya program pemerintah berupa BPJS Kesehatan merupan satu langkah
positif yang perlu didukung dan diawasi dalam jalannya program ini, karena
program ini salah satu program yang sangat bisa memperingan saudara-saudara
kita yang kurang mampu dalam bidang ekonomi, dapat merasakan pelayanan
kesehatan yang layak. Dengan hadirnya BPJS Kesehatan berarti negara telah
berusaha untuk menciptakan kesejahteraan yang merata.
Dan dikuatkan lagi dengan pasal 32 UU No. 36 tahun 2009 tentang
kesehatan, dalam keadaan darurat, rumah sakit swasta atau negeri dilarang
menolak pasien dan atau meminta uang muka. Selain itu, dalam kondisi
darurat, Rumah sakit wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi
penyelamatan nyawa pasien. Dengan keluarnya Undang-undang ini maka tidak
ada alasan lagi bagi rumah sakit menolak orang miskin yang ingin berobat.
7
Serta saran dari hadirnya program pemerintah berupa BPJS Kesehatan
merupakan satu langkah positif yang perlu didukung dan diawasi dalam
pengaplikasiannya. Karena apabila kita sebagai masyarakat tidak ikut
mengawal jalannya program tersebut maka dikhawatirkan jalannya program
tidak maksimal (menyeluruh), karena terdapat penyelewengan-penyelewengan
yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kesadaran kita sebagai masyarakat tentang kepedulian terhadap sesama
(masyarakaat yang kurang mampu) perlu ditingkatkan, karena bagaimanapun
kita sebagai manusia harus memiliki sifat yang memikirkan kepentingan orang
lain diatas kepentingan diri sendiri. Apabila sifat itu dimiliki oleh setiap warga
masyarakat maka hubungan yang terjalin akan harmonis baik antara
masyarakat yang satu dengan yang lain maupun dengan pemerintahan. Karena
dengan begitu negara telah berhasil mewujudkan kesejahteraan yang merata
dalam bidang kesehatan.
8
IV. Daftar pustaka
http://gagasanhukum.wordpress.com/2010/10/11/hak-orang-miskin-
memperoleh-pelayanan-kesehatan-bagian-i/ yg diakses 25 Februari
2014 jam 6:23
http://chevichenko.wordpress.com/2009/11/28/hak-untuk-memperoleh-
pelayanan-kesehatan-dan-menentukan-nasib-sendiri/ yg diakses 25
Februari 2014 jam 6
Tim Nasional Dosen Pendidikan Kewarganegaraan. 2010. Pendidikan
Kewarganegaraan; Paradigma Terbaru untuk Mahasiswa, Penerbit
ALFABETA, Bandung (Hal. 170-171).
Srijanti, H.I. A. Rahman, S.K. Purwanto. 2007. Etika Berwarga Negara Edisi
2; Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Penerbit
Salemba Empat Jakarta.
Sumarsono S….[et. al]. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Penerbit
Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
Warnet Raha
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
Pradasary
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Operator Warnet Vast Raha
 
Terapy Komplementer 2021.pdf
Terapy Komplementer 2021.pdfTerapy Komplementer 2021.pdf
Terapy Komplementer 2021.pdf
Satria262387
 
ACTH dan Kortikosteroid
ACTH dan KortikosteroidACTH dan Kortikosteroid
ACTH dan Kortikosteroid
restina1993
 
Ppt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubinPpt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubin
Mayah M4y
 

La actualidad más candente (20)

Menopause
Menopause Menopause
Menopause
 
Keputihan
KeputihanKeputihan
Keputihan
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
 
Anatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaAnatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusia
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
Anatomi otot wajah
Anatomi otot wajahAnatomi otot wajah
Anatomi otot wajah
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksiAnatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)
 
Pengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal pptPengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal ppt
 
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
 
Konseling abortus imminens
Konseling abortus imminensKonseling abortus imminens
Konseling abortus imminens
 
Kehamilan dengan sifilis
Kehamilan dengan sifilisKehamilan dengan sifilis
Kehamilan dengan sifilis
 
Kelenjar gonad
Kelenjar gonadKelenjar gonad
Kelenjar gonad
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
Terapy Komplementer 2021.pdf
Terapy Komplementer 2021.pdfTerapy Komplementer 2021.pdf
Terapy Komplementer 2021.pdf
 
ACTH dan Kortikosteroid
ACTH dan KortikosteroidACTH dan Kortikosteroid
ACTH dan Kortikosteroid
 
Aromaterapi
AromaterapiAromaterapi
Aromaterapi
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Proses penuaan
Proses penuaanProses penuaan
Proses penuaan
 
Ppt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubinPpt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubin
 

Destacado

software lego 5446
software lego 5446software lego 5446
software lego 5446
sorleyer
 
понятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагоговпонятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагогов
89204711213
 
понятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагоговпонятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагогов
89204711213
 
сетевое взаимодействие педагогов
сетевое взаимодействие педагоговсетевое взаимодействие педагогов
сетевое взаимодействие педагогов
89204711213
 
понятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагоговпонятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагогов
89204711213
 
понятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагоговпонятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагогов
89204711213
 
Презентація SKM
Презентація SKMПрезентація SKM
Презентація SKM
markskm
 
似てる顔シリーズ2014
似てる顔シリーズ2014似てる顔シリーズ2014
似てる顔シリーズ2014
Takahiko Shiina
 
Storytelling & symbolism pp
Storytelling & symbolism ppStorytelling & symbolism pp
Storytelling & symbolism pp
Aisha Wilson
 
Mode d'emploi crowdsourcing
Mode d'emploi crowdsourcingMode d'emploi crowdsourcing
Mode d'emploi crowdsourcing
HashtagPolitique
 
понятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагоговпонятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагогов
89204711213
 
Presentacia
PresentaciaPresentacia
Presentacia
markskm
 
Priemyselná informatika STU FEI ÚRK
Priemyselná informatika STU FEI ÚRKPriemyselná informatika STU FEI ÚRK
Priemyselná informatika STU FEI ÚRK
Ivan Ottinger
 

Destacado (20)

リアル桃鉄 110424
リアル桃鉄 110424リアル桃鉄 110424
リアル桃鉄 110424
 
software lego 5446
software lego 5446software lego 5446
software lego 5446
 
понятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагоговпонятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагогов
 
Arrokak
ArrokakArrokak
Arrokak
 
понятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагоговпонятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагогов
 
Premier 2014
Premier 2014Premier 2014
Premier 2014
 
сетевое взаимодействие педагогов
сетевое взаимодействие педагоговсетевое взаимодействие педагогов
сетевое взаимодействие педагогов
 
понятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагоговпонятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагогов
 
понятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагоговпонятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагогов
 
Reimagining Venture Capital in India
Reimagining Venture Capital in India Reimagining Venture Capital in India
Reimagining Venture Capital in India
 
Презентація SKM
Презентація SKMПрезентація SKM
Презентація SKM
 
似てる顔シリーズ2014
似てる顔シリーズ2014似てる顔シリーズ2014
似てる顔シリーズ2014
 
νεσεσέρ διακοπών από την Apivita – τι να βάλετε στην βαλίτσα σας;
νεσεσέρ διακοπών από την Apivita – τι να βάλετε στην βαλίτσα σας;νεσεσέρ διακοπών από την Apivita – τι να βάλετε στην βαλίτσα σας;
νεσεσέρ διακοπών από την Apivita – τι να βάλετε στην βαλίτσα σας;
 
マヤ暦終了のご案内
マヤ暦終了のご案内マヤ暦終了のご案内
マヤ暦終了のご案内
 
Storytelling & symbolism pp
Storytelling & symbolism ppStorytelling & symbolism pp
Storytelling & symbolism pp
 
Mode d'emploi crowdsourcing
Mode d'emploi crowdsourcingMode d'emploi crowdsourcing
Mode d'emploi crowdsourcing
 
понятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагоговпонятие сетевого взаимодействия педагогов
понятие сетевого взаимодействия педагогов
 
Presentacia
PresentaciaPresentacia
Presentacia
 
6
66
6
 
Priemyselná informatika STU FEI ÚRK
Priemyselná informatika STU FEI ÚRKPriemyselná informatika STU FEI ÚRK
Priemyselná informatika STU FEI ÚRK
 

Similar a Tugas akhir kewarganegaraan

Analisis hukum kesehatan dan uu tenaga kesehatan
Analisis hukum kesehatan dan uu tenaga kesehatanAnalisis hukum kesehatan dan uu tenaga kesehatan
Analisis hukum kesehatan dan uu tenaga kesehatan
ABSTRACTPIT
 
305984786 pertanggungjawaban-pidana-korporasi-makalah-docx
305984786 pertanggungjawaban-pidana-korporasi-makalah-docx305984786 pertanggungjawaban-pidana-korporasi-makalah-docx
305984786 pertanggungjawaban-pidana-korporasi-makalah-docx
ratih pratiwi
 
Makalah Keperawatan Profesional
Makalah Keperawatan ProfesionalMakalah Keperawatan Profesional
Makalah Keperawatan Profesional
Firdika Arini
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Operator Warnet Vast Raha
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Operator Warnet Vast Raha
 
Dokter dan nakes demo untukkepentingan siapa.pptx
Dokter dan nakes demo untukkepentingan siapa.pptxDokter dan nakes demo untukkepentingan siapa.pptx
Dokter dan nakes demo untukkepentingan siapa.pptx
Muhammad Billah
 
Hub hukum dan tenaga kesehatan dan pasien
Hub hukum dan tenaga kesehatan dan pasienHub hukum dan tenaga kesehatan dan pasien
Hub hukum dan tenaga kesehatan dan pasien
Elisanggeria22
 

Similar a Tugas akhir kewarganegaraan (20)

telaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
telaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatantelaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
telaah uu no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
 
Analisis hukum kesehatan dan uu tenaga kesehatan
Analisis hukum kesehatan dan uu tenaga kesehatanAnalisis hukum kesehatan dan uu tenaga kesehatan
Analisis hukum kesehatan dan uu tenaga kesehatan
 
BPJS
BPJSBPJS
BPJS
 
305984786 pertanggungjawaban-pidana-korporasi-makalah-docx
305984786 pertanggungjawaban-pidana-korporasi-makalah-docx305984786 pertanggungjawaban-pidana-korporasi-makalah-docx
305984786 pertanggungjawaban-pidana-korporasi-makalah-docx
 
Makalah Keperawatan Profesional
Makalah Keperawatan ProfesionalMakalah Keperawatan Profesional
Makalah Keperawatan Profesional
 
Pembayaran kapitasi
Pembayaran kapitasiPembayaran kapitasi
Pembayaran kapitasi
 
MI 1 Bahan Bacaan
MI 1 Bahan BacaanMI 1 Bahan Bacaan
MI 1 Bahan Bacaan
 
53181760 pelayanan-kesehatan
53181760 pelayanan-kesehatan53181760 pelayanan-kesehatan
53181760 pelayanan-kesehatan
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
 
Dokter dan nakes demo untukkepentingan siapa.pptx
Dokter dan nakes demo untukkepentingan siapa.pptxDokter dan nakes demo untukkepentingan siapa.pptx
Dokter dan nakes demo untukkepentingan siapa.pptx
 
Bab 1 revisi
Bab 1 revisiBab 1 revisi
Bab 1 revisi
 
Aspek legal keperawatan gawat darurat
Aspek legal keperawatan gawat daruratAspek legal keperawatan gawat darurat
Aspek legal keperawatan gawat darurat
 
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan Hukum Kesehatan dalam Kebidanan
Hukum Kesehatan dalam Kebidanan
 
perlindungan hukum pasien.pdf
perlindungan hukum pasien.pdfperlindungan hukum pasien.pdf
perlindungan hukum pasien.pdf
 
MI1
MI1MI1
MI1
 
Hukum kesehatan
Hukum kesehatanHukum kesehatan
Hukum kesehatan
 
Hub hukum dan tenaga kesehatan dan pasien
Hub hukum dan tenaga kesehatan dan pasienHub hukum dan tenaga kesehatan dan pasien
Hub hukum dan tenaga kesehatan dan pasien
 
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatanSesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
 
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologiTugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 

Tugas akhir kewarganegaraan

  • 1. I. Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara Demokrasi yang berlandaskan UUD 45 dan Pancasila. Berdasarkan dengan hal tersebut maka seharusnya Indonesia dapat menjadi contoh atau setidaknya dapat memberikan penjaminan tentang adanya junjungan tinggi terhadap hukum dan peraturan yang berlaku di Negara ini yang seharusnya semua berlaku sesuai dengan asas demokrasi pancasila dan yang akan menjadi kompensasinya adalah dijunjungnya Hak Asasi Manusia (HAM) sehingga dapat memberikan jaminan keamanan dan kesehatan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang bertempat di Negara indonesia ini. Kesehatan adalah kebutuhan penting setiap manusia. Demi mendapatkannya, manusia rela mengorbankan apa yang dimilikinya agar tidak lagi didera oleh penyakit. Kebutuhan atas kesehatan telah menjadi segala- galanya bahkan dibanding kebutuhan atas uang sekalipun. Bahkan bagi yang hidup di kota metroplolis, kesehatan telah menjadi barang yang mahal. Bisnis jasa medis telah menjadi bidang usaha yang menguntungkan. Disadari atau tidak pelayanan kesehatan tidak sekedar bermakna sosial namun mengarah pada usaha komersialisasi. Dibeberapa kasus, ada pasien yang di “sandera” oleh penyedia jasa medis dengan alasan biaya pengobatan belum terbayar. Bahkan akhir-akhir ini di kabarkan di media cetak maupun elektronik ada tempat pelayanan kesehatan yang tega melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan oleh lembaga daerah sekelas RSUD dengan melakukan
  • 2. 2 pembuangan pasiennya, bukan lagi di telantarkan namun kali ini dibuang. Fenomena memprihatinkan lainnya adalah wacana penolakan beberapa rumah sakit terhadap penggunaan kartu jaminan kesehatan. Meskipun, sekedar wacana, hal itu cukup memberikan bukti kepada masyarakat tentang pengabaian hak-hak dasar masyarakat dibidang kesehatan. Kepentingan orang miskin terhadap hak pelayanan kesehatan perlu diperhatikan oleh hukum. Meskipun hubungan antara pasien dengan lembaga penyedia jasa diawali dari hubungan kontraktual keperdataan namun perikatan ini tidak boleh menjadi beban bagi si miskin. Alasan kekurangan biaya pada diri pasien, hendaknya tidak menjadi dasar untuk menolak perikatan terapeutik antara pasien dengan lembaga penyedia jasa medis. Angin segar telah hadir ditengah-tengah rakyat miskin yang mengharapkan pelayanan kesehatan yang layak, dengan berupa kebijakan pemerintah yang dikenal dengan BPJS kesehatan. BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) adalah perusahaan asuransi yang sebelumnya kita kenal denga PT. Askes. BPJS merpakan badan penyelenggaranya yang kinerjanya oleh DJSN (Dewan Jaminan Sosial Nasional). B. Rumusan Masalah Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang patut dikaji pada tulisan ini adalah Bagaimana perlindungan hukum bagi pasien miskin atas hak memperoleh pelayanan kesehatan?
  • 3. 3 C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah: 1) Untuk mempelajari tentang Hak Memperoleh Layanan Kesehatan bagi pasien miskin. 2) Untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang Hak dalam Pelayanan Kesehatan WNI berdasarkan UUD 1945. 3) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. D. Pendekatan secara Yuridis (Hukum) Berdasarkan pasal 34 H ayat 3 UUD 1945, setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Hak ini juga melekat/dimiliki oleh warga yang berada dalam kondisi kekurangan (miskin). Hak atas pelayanan kesehatan adalah bagian dari hukum. Ini artinya setiap orang atau badan hukum atau bahkan Negara sekalipun harus menghormati dan berkewajiban memenuhi apa yang menjadi hak dari orang yang seharusnya mendapatkan pelayanan kesehatan. Lebih jauh lagi, Pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 merupakan bagian kontrak politik antara Negara dengan rakyat dan juga moral Inspiration bagi para Decision Maker di daerah dalam membuat kebijakan publik dibidang kesehatan.
  • 4. 4 II. Pembahasan Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan sebagainya. Adapun Prof. Dr. Notonagoro mendefinisikannya sebagai berikut: “Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Dilihat dari segi hukum dalam arti baik sebagai adil, sebagai peraturan perundang-undangan, maupun sebagai hak, pada asasnya bila dikaitkan dengan hak- hak dasar yang telah melekat pada diri manusia sejak lahirnya, hukum kesehatan, pada asasnya bertumpu pada dua hak manusia yang asasi. Dasar yang pertama ialah hak atas pemeliharaan kesehatan (The Right to Healthcare), dan yang kedua ialah hak untuk menentukan nasib sendiri (The Right to Self- Determination atau Zelfbeschikkinggrecht). Menurut John Locke, pada asasnya untuk membentuk suatu negara yang sejahtera, kekuasaan tidak dipegang secara mutlak dalam satu tangan. Pembatasan perlu diadakan sehingga tidak akan terjadi tindakan sewenang- wenang. Dengan demikian maka hak-hak dasar warga negara terlindungi. Maka salah satu tujuan diadakannya kontrak sosial sebagaimana diatur pada pembukaan alinea IV adalah memajukan kesejahteraan umum. Oleh karena itu, pemberian jaminan pelayanan kesehatan kepada orang kurang mampu merupakan sarana untuk mencapai tujuan sebagaimana diatur dalam
  • 5. 5 alinea IV UUD 1945. Hal ini bukan berarti Negara telah bertindak diskriminasi kepada warga Negara yang lain (orang kaya). Sebab, dalam konsep Negara kesejahteraan (Welfare State), Negara dituntut untutk melakukan intervensi kebijakan untuk mendorong/menciptakan kesejahteraan yang merata. Ketidakmampuan orang miskin mendapatkan pelayanan kesehatan harus dijawab oleh Negara dalam bentuk kebijakan yang pro orang miskin. Berdasarkan pasal 32 UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan, dalam keadaan darurat, rumah sakit swasta/negeri dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang muka. Selain itu, dalam kondisi darurat, Rumah sakit wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien. Dengan keluarnya Undang-undang ini maka tidak ada alasan lagi bagi rumah sakit menolak orang miskin yang ingin berobat. Demi menyelamatkaan nyawa pasien, rumah sakit harus menerimanya meskipun pada saat mendatangi rumah sakit tersebut pasien tidak membawa uang. Kewajiban rumah sakit ini tidak sebatas jika unsur nyawa pasien telah terancam. Lebih dari itu, pelayanan kesehatan harus diberikan manakala memang ada permintaan dari warga yang berobat. Kondisi darurat harus didefiniskan dalam bentuk adanya kepentingan yang mendesak dari pasien yang membutuhkan pelayanan jasa medis tersebut. III. Kesimpulan dan Saran Maka kesimpulan dari hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Salah satu yang yang perlu diperhatikan saat ini oleh pemerintah adalah hak warga mempeloreh pelayanan
  • 6. 6 kesehatan yang layak tanpa membeda-bedakan antara si kaya dan si miskin. Karena pada asasnya bila dikaitkan dengan hak- hak dasar yang telah melekat pada diri manusia sejak lahirnya, hukum kesehatan, pada asasnya bertumpu pada dua hak manusia yang asasi. Dasar yang pertama ialah hak atas pemeliharaan kesehatan (The Right to Healthcare), dan yang kedua ialah hak untuk menentukan nasib sendiri (The Right to Self-Determination). Di dalam pembukaan alenia IV UUD 1945 yang berisi memajukan kesejahteraan umum. Maka selayaknya dengan memberikan jaminan pelayan kesehatan kepada orang yang kurang mampu merupakan sarana yang tepat untuk mencapai tujuan sebagai mana diatur dalam alenia tersebut di atas. Hadirnya program pemerintah berupa BPJS Kesehatan merupan satu langkah positif yang perlu didukung dan diawasi dalam jalannya program ini, karena program ini salah satu program yang sangat bisa memperingan saudara-saudara kita yang kurang mampu dalam bidang ekonomi, dapat merasakan pelayanan kesehatan yang layak. Dengan hadirnya BPJS Kesehatan berarti negara telah berusaha untuk menciptakan kesejahteraan yang merata. Dan dikuatkan lagi dengan pasal 32 UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, dalam keadaan darurat, rumah sakit swasta atau negeri dilarang menolak pasien dan atau meminta uang muka. Selain itu, dalam kondisi darurat, Rumah sakit wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien. Dengan keluarnya Undang-undang ini maka tidak ada alasan lagi bagi rumah sakit menolak orang miskin yang ingin berobat.
  • 7. 7 Serta saran dari hadirnya program pemerintah berupa BPJS Kesehatan merupakan satu langkah positif yang perlu didukung dan diawasi dalam pengaplikasiannya. Karena apabila kita sebagai masyarakat tidak ikut mengawal jalannya program tersebut maka dikhawatirkan jalannya program tidak maksimal (menyeluruh), karena terdapat penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Kesadaran kita sebagai masyarakat tentang kepedulian terhadap sesama (masyarakaat yang kurang mampu) perlu ditingkatkan, karena bagaimanapun kita sebagai manusia harus memiliki sifat yang memikirkan kepentingan orang lain diatas kepentingan diri sendiri. Apabila sifat itu dimiliki oleh setiap warga masyarakat maka hubungan yang terjalin akan harmonis baik antara masyarakat yang satu dengan yang lain maupun dengan pemerintahan. Karena dengan begitu negara telah berhasil mewujudkan kesejahteraan yang merata dalam bidang kesehatan.
  • 8. 8 IV. Daftar pustaka http://gagasanhukum.wordpress.com/2010/10/11/hak-orang-miskin- memperoleh-pelayanan-kesehatan-bagian-i/ yg diakses 25 Februari 2014 jam 6:23 http://chevichenko.wordpress.com/2009/11/28/hak-untuk-memperoleh- pelayanan-kesehatan-dan-menentukan-nasib-sendiri/ yg diakses 25 Februari 2014 jam 6 Tim Nasional Dosen Pendidikan Kewarganegaraan. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan; Paradigma Terbaru untuk Mahasiswa, Penerbit ALFABETA, Bandung (Hal. 170-171). Srijanti, H.I. A. Rahman, S.K. Purwanto. 2007. Etika Berwarga Negara Edisi 2; Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Penerbit Salemba Empat Jakarta. Sumarsono S….[et. al]. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Penerbit Gramedia Pustaka Utama Jakarta.