SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 23
Descargar para leer sin conexión
SALINAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2015
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19
TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa pendidikan di Indonesia membutuhkan
standar nasional yang memerlukan penyesuaian
terhadap dinamika kehidupan yang berkembang di
masyarakat;
b. bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan belum dapat memenuhi
kebutuhan dunia pendidikan saat ini;
c. bahwa syarat kelulusan peserta didik dan akreditasi
penyelenggaraan pendidikan, serta kurikulum
pendidikan merupakan bagian penting yang harus
diperhatikan dalam peningkatan mutu pendidikan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu
menetapkan Peraturan Pemerintah tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang . . .
- 2 -
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5410);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN
KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19
TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5410), diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan . . .
- 3 -
1. Ketentuan Pasal 1 diubah, sehingga Pasal 1
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud
dengan:
1. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria
minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan
yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan pendidikan tinggi.
3. Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan
di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang.
4. Kompetensi adalah seperangkat sikap,
pengetahuan, dan keterampilan, yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta
Didik setelah mempelajari suatu muatan
pembelajaran, menamatkan suatu program,
atau menyelesaikan satuan pendidikan
tertentu.
5. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
6. Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang
lingkup materi dan tingkat Kompetensi untuk
mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
7. Standar Proses adalah kriteria mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan.
8. Standar . . .
- 4 -
8. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
adalah kriteria mengenai pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental, serta
pendidikan dalam jabatan.
9. Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria
mengenai ruang belajar, tempat berolahraga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,
bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar
lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi.
10. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau
nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
11. Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai
komponen dan besarnya biaya operasi satuan
pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
12. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria
mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar Peserta Didik.
13. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan
untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada
setiap tingkat kelas atau program.
14. Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk
mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh
Peserta Didik melalui pembelajaran.
15. Biaya operasi satuan pendidikan adalah bagian
dari dana pendidikan yang diperlukan untuk
membiayai kegiatan operasi satuan pendidikan
agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan
yang sesuai Standar Nasional Pendidikan
secara teratur dan berkelanjutan.
16. Kurikulum . . .
- 5 -
16. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
17. Kerangka Dasar Kurikulum adalah tatanan
konseptual Kurikulum yang dikembangkan
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
18. Silabus adalah rencana pembelajaran pada
suatu mata pelajaran atau tema tertentu yang
mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
19. Pembelajaran adalah proses interaksi
antarpeserta Didik, antara Peserta Didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
20. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah
Kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan.
21. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses Pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
22. Buku Panduan Guru adalah pedoman yang
memuat strategi Pembelajaran, metode
Pembelajaran, teknik Pembelajaran, dan
penilaian untuk setiap mata pelajaran dan/atau
tema Pembelajaran.
23. Buku Teks Pelajaran adalah sumber
Pembelajaran utama untuk mencapai
Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti.
24. Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar Peserta Didik.
25. Evaluasi . . .
- 6 -
25. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan
pengendalian, penjaminan, dan penetapan
mutu pendidikan terhadap berbagai komponen
pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban penyelenggaraan
pendidikan.
26. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian Kompetensi Peserta
Didik secara berkelanjutan dalam proses
Pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan
perbaikan hasil belajar Peserta Didik.
27. Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian Kompetensi Peserta
Didik sebagai pengakuan prestasi belajar
dan/atau penyelesaian dari suatu satuan
pendidikan.
28. Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan
program dan/atau satuan pendidikan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
29. Badan Standar Nasional Pendidikan yang
selanjutnya disingkat BSNP adalah badan
mandiri dan independen yang bertugas
mengembangkan, memantau, dan
mengendalikan Standar Nasional Pendidikan.
30. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang
selanjutnya disingkat LPMP adalah unit
pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang berkedudukan di provinsi
dan bertugas untuk membantu pemerintah
daerah dalam bentuk supervisi, bimbingan,
arahan, saran, dan bantuan teknis kepada
satuan pendidikan dasar dan menengah, dalam
berbagai upaya penjaminan mutu satuan
pendidikan untuk mencapai Standar Nasional
Pendidikan.
31. Badan . . .
- 7 -
31. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah
yang selanjutnya disingkat BAN-S/M adalah
badan evaluasi mandiri yang menetapkan
kelayakan program dan/atau satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah jalur formal dengan mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan.
32. Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Nonformal yang
selanjutnya disebut BAN PAUD dan PNF adalah
badan evaluasi mandiri yang menetapkan
kelayakan program dan/atau satuan
pendidikan anak usia dini dan pendidikan
nonformal dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan.
33. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
yang selanjutnya disingkat BAN-PT adalah
badan evaluasi mandiri yang menetapkan
kelayakan program dan/atau satuan
pendidikan pada jenjang Pendidikan Tinggi
dengan mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan.
34. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pendidikan.
2. Ketentuan Pasal 66 ayat (1) dan ayat (3) diubah,
sehingga Pasal 66 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 66
(1) Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 63 ayat (1) huruf c bertujuan
untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan
secara nasional pada mata pelajaran tertentu
dan dilakukan dalam bentuk Ujian nasional.
(2) Ujian nasional dilakukan secara obyektif,
berkeadilan, dan akuntabel.
(3) Ujian . . .
- 8 -
(3) Ujian nasional diadakan paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) tahun pelajaran.
3. Ketentuan Pasal 67 ayat (3) dihapus, sehingga Pasal
67 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 67
(1) Pemerintah menugaskan BSNP untuk
menyelenggarakan Ujian nasional yang diikuti
peserta didik pada setiap satuan pendidikan
jalur formal pendidikan dasar dan menengah,
dan jalur nonformal kesetaraan.
(1a) Ujian nasional untuk satuan pendidikan jalur
formal pendidikan dasar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikecualikan untuk
SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat.
(2) Dalam penyelenggaraan Ujian nasional, BSNP
bekerja sama dengan instansi terkait di
lingkungan Pemerintah, pemerintah provinsi,
pemerintah kabupaten/kota, dan satuan
pendidikan.
(3) Dihapus.
4. Ketentuan Pasal 68 huruf b diubah dan huruf c
dihapus, sehingga Pasal 68 berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 68
Hasil Ujian nasional digunakan sebagai dasar untuk:
a. pemetaan mutu program dan/atau satuan
pendidikan;
b. pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan
berikutnya;
c. dihapus . . .
- 9 -
c. dihapus; dan
d. pembinaan dan pemberian bantuan kepada
satuan pendidikan dalam upayanya untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
5. Ketentuan Pasal 69 ayat (1) diubah, sehingga Pasal
69 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 69
(1) Setiap Peserta Didik jalur pendidikan formal
pendidikan dasar dan menengah dan jalur
pendidikan nonformal kesetaraan berhak
mengikuti Ujian nasional dan berhak
mengulanginya sepanjang belum dinyatakan
memenuhi kriteria pencapaian kompetensi
lulusan.
(2) Setiap Peserta Didik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) wajib mengikuti satu kali Ujian
nasional tanpa dipungut biaya.
(2a) Peserta Didik jalur pendidikan formal
pendidikan dasar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dikecualikan untuk Peserta
Didik SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang
sederajat.
(3) Peserta Didik pendidikan informal dapat
mengikuti Ujian nasional setelah memenuhi
syarat yang ditetapkan oleh BSNP.
(4) Peserta Ujian nasional memperoleh surat
keterangan hasil Ujian nasional yang
diterbitkan oleh satuan pendidikan
penyelenggara Ujian nasional.
6. Ketentuan Pasal 71 diubah, sehingga Pasal 71
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 71 . . .
- 10 -
Pasal 71
(1) Kriteria pencapaian Kompetensi lulusan dalam
Ujian nasional dikembangkan oleh BSNP.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria
pencapaian kompetensi lulusan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Menteri.
7. Di antara Pasal 71 dan Pasal 72 disisipkan 1 (satu)
pasal, yakni Pasal 71A sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 71A
Ketentuan lebih lanjut mengenai penilaian hasil
belajar oleh Pemerintah diatur dengan Peraturan
Menteri.
8. Ketentuan Pasal 72 ayat (1) dan ayat (2) diubah,
serta ayat (1a) dihapus, sehingga Pasal 72 berbunyi
sebagai berikut:
Pasal 72
(1) Peserta Didik dinyatakan lulus dari
satuan/program pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah setelah:
a. menyelesaikan seluruh program
Pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal
baik; dan
c. lulus Ujian satuan/program pendidikan;
d. dihapus.
(1a) Dihapus.
(2) Kelulusan . . .
- 11 -
(2) Kelulusan Peserta Didik dari satuan/program
pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan oleh satuan/program pendidikan
yang bersangkutan.
9. Ketentuan Pasal 77B ayat (5) dan ayat (9) diubah,
sehingga Pasal 77B berbunyi sebagai berikut:
Pasal 77B
(1) Struktur Kurikulum merupakan
pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar, muatan Pembelajaran, mata pelajaran,
dan beban belajar pada setiap satuan
pendidikan dan program pendidikan.
(2) Kompetensi Inti sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang
harus dimiliki seorang Peserta Didik pada
setiap tingkat kelas atau program yang menjadi
landasan pengembangan Kompetensi Dasar.
(3) Kompetensi Dasar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan tingkat kemampuan dalam
konteks muatan Pembelajaran, pengalaman
belajar, atau mata pelajaran yang mengacu
pada Kompetensi Inti.
(4) Struktur Kurikulum sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan pengorganisasian
mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan
dan/atau program pendidikan.
(5) Struktur Kurikulum PAUD berisi program
pengembangan pribadi anak.
(6) Struktur Kurikulum untuk satuan pendidikan
dasar berisi muatan umum.
(7) Struktur . . .
- 12 -
(7) Struktur Kurikulum untuk satuan pendidikan
menengah terdiri atas:
a. muatan umum;
b. muatan peminatan akademik;
c. muatan peminatan kejuruan; dan
d. muatan pilihan lintas minat/pendalaman
minat.
(8) Struktur Kurikulum nonformal satuan
pendidikan dan program pendidikan berisi
program pengembangan kecakapan hidup.
(9) Muatan umum sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) dan ayat (7) huruf a terdiri atas:
a. muatan nasional untuk satuan pendidikan;
dan
b. muatan lokal untuk satuan pendidikan
sesuai dengan potensi dan kearifan lokal.
10. Judul Paragraf 1 dalam Bagian Keempat BAB XIA
diubah, sehingga Paragraf 1 dalam Bagian Keempat
BAB XIA berbunyi sebagai berikut:
Paragraf 1
Struktur Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini
11. Ketentuan Pasal 77G diubah, sehingga Pasal 77G
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 77G
(1) Struktur Kurikulum pendidikan anak usia dini
berisi program pengembangan nilai agama dan
moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial
emosional, dan seni.
(2) Ketentuan . . .
- 13 -
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur
Kurikulum pendidikan anak usia dini
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dalam Peraturan Menteri.
12. Ketentuan Pasal 87 ayat (1) huruf c, ayat (2), ayat
(3), dan ayat (5) diubah serta di antara ayat (2) dan
ayat (3) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (2a),
sehingga Pasal 87 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 87
(1) Akreditasi oleh Pemerintah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 86 ayat (1) dilaksanakan
oleh:
a. BAN-S/M terhadap program dan/atau
satuan pendidikan jalur formal pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah;
b. BAN-PT terhadap program dan/atau satuan
pendidikan jenjang pendidikan tinggi; dan
c. BAN PAUD dan PNF terhadap program
dan/atau satuan PAUD dan pendidikan
jalur nonformal.
(2) Dalam melaksanakan akreditasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), BAN-S/M dan BAN
PAUD dan PNF dibantu oleh badan akreditasi
provinsi yang dibentuk oleh gubernur.
(2a) Pemerintah provinsi mengalokasikan dana
untuk pelaksanaan akreditasi oleh badan
akreditasi provinsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2).
(3) BAN-S/M dan BAN PAUD dan PNF
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dan huruf c berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri.
(4) Dalam . . .
- 14 -
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
badan akreditasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bersifat mandiri.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai BAN-S/M dan
BAN PAUD dan PNF sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan
Peraturan Menteri.
13. Ketentuan Pasal 89 ayat (1) sampai dengan ayat (6)
diubah, dan ayat (3a) dihapus, di antara ayat (4) dan
ayat (5) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (4a),
sehingga Pasal 89 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 89
(1) Peserta Didik yang lulus dari satuan pendidikan
diberi ijazah.
(2) Ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diterbitkan oleh satuan pendidikan dasar dan
menengah serta satuan pendidikan tinggi.
(3) Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah,
Ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
paling sedikit berisi:
a. identitas Peserta Didik;
b. pernyataan bahwa Peserta Didik yang
bersangkutan lulus dari penilaian akhir
satuan pendidikan; dan
c. daftar nilai mata pelajaran yang
ditempuhnya.
d. dihapus.
(3a) Dihapus.
(4) Pada jenjang pendidikan tinggi ijazah
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling
sedikit berisi:
a. identitas . . .
- 15 -
a. identitas Peserta Didik; dan
b. pernyataan bahwa Peserta Didik yang
bersangkutan telah memenuhi seluruh
kriteria dan dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan.
(4a) Peserta Didik yang lulus Ujian Kompetensi
diberi sertifikat Kompetensi.
(5) Sertifikat Kompetensi sebagaimana dimaksud
pada ayat (4a) diterbitkan oleh satuan
pendidikan yang terakreditasi atau oleh
lembaga sertifikasi mandiri yang dibentuk oleh
organisasi profesi yang diakui Pemerintah.
(6) Sertifikat Kompetensi sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) paling sedikit berisi:
a. identitas Peserta Didik;
b. pernyataan bahwa Peserta Didik yang
bersangkutan telah lulus uji Kompetensi
untuk semua mata pelajaran atau mata
kuliah keahlian yang dipersyaratkan dengan
nilai yang memenuhi syarat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
c. daftar semua mata pelajaran atau mata
kuliah keahlian yang telah ditempuh uji
Kompetensinya oleh Peserta Didik, beserta
nilai akhirnya.
14. Ketentuan Pasal 90 ayat (1) dan ayat (2) diubah,
sehingga Pasal 90 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 90 . . .
- 16 -
Pasal 90
(1) Peserta Didik pendidikan informal dapat
memperoleh sertifikat Kompetensi yang setara
dengan sertifikat Kompetensi dari pendidikan
formal atau nonformal setelah lulus uji
Kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan yang terakreditasi atau oleh
lembaga sertifikasi mandiri/profesi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan-
undangan.
(2) Peserta Didik pendidikan informal dapat
memperoleh ijazah yang setara dengan ijazah
dari pendidikan dasar dan menengah jalur
formal atau nonformal setelah lulus uji
Kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan yang terakreditasi dan telah
mengikuti Ujian nasional bagi Peserta Didik
sederajat SMP/MTs atau SMA/MA/SMK/MAK.
15. Ketentuan Pasal 92 ayat (1) dihapus, dan ayat (2)
sampai dengan ayat (8) diubah, sehingga Pasal 92
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 92
(1) Dihapus.
(2) Menteri yang menangani urusan pemerintahan
di bidang agama melakukan supervisi dan
membantu madrasah dan satuan pendidikan
keagamaan dalam melakukan penjaminan
mutu.
(3) Pemerintah provinsi melakukan supervisi dan
membantu satuan pendidikan yang berada di
bawah kewenangannya untuk meyelenggarakan
atau mengatur penyelenggaraannya dalam
rangka penjaminan mutu.
(4) Pemerintah . . .
- 17 -
(4) Pemerintah kabupaten/kota melakukan
supervisi dan membantu satuan pendidikan
yang berada di bawah kewenangannya untuk
menyelenggarakan atau mengatur
penyelenggaraannya dalam rangka penjaminan
mutu.
(5) BAN-S/M dan BAN PAUD dan PNF memberikan
rekomendasi penjaminan mutu pendidikan
kepada program dan/atau satuan pendidikan
yang diakreditasi, dan kepada Pemerintah dan
pemerintah daerah.
(6) LPMP melakukan supervisi dan membantu
satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah dalam rangka penjaminan
mutu pendidikan.
(7) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (6), LPMP bekerja sama
dengan pemerintah daerah dan perguruan
tinggi.
(8) Menteri menerbitkan pedoman program
penjaminan mutu untuk satuan pendidikan di
semua jenis dan jalur pada jenjang pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
Pasal II
1. Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku
BAN-PT tetap melaksanakan tugas sampai
terbentuknya BAN-PT berdasarkan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
2. Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada
tanggal diundangkan.
Agar . . .
- 18 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 6 Maret 2015
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 6 Maret 2015
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 45
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2015
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19
TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
I. UMUM
Upaya peningkatan mutu pendidikan dan daya saing sumber
daya manusia Indonesia perlu senantiasa memperhatikan perubahan
masyarakat dan dinamika global. Untuk itu, pemantapan Standar
Nasional Pendidikan dan upaya pemenuhannya merupakan hal
penting dan mendesak untuk dilakukan. Ketentuan Standar Nasional
Pendidikan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005, telah diubah pertama kali terkait penyempurnaan kurikulum,
yaitu dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan. Perubahan kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 perlu dilakukan karena
ketentuan yang terkait dengan Ujian nasional, kurikulum pendidikan
anak usia dini, dan akreditasi memerlukan penyesuaian atas berbagai
tantangan baru.
Perubahan kebijakan mengenai Ujian nasional, Pemerintah
memandang perlu untuk melakukan evaluasi berskala nasional yang
dapat memantau dan memetakan tingkat pencapaian kompetensi
peserta didik sebagaimana ditetapkan dalam Standar Nasional
Pendidikan yang berfungsi sebagai salah satu sarana penjaminan dan
peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan. Dalam upaya
menyempurnakan kualitas pelaksanaannya, perlu memperhatikan
data hasil belajar siswa yang dihimpun yang mencerminkan kondisi
pendidikan dari waktu ke waktu sehingga lebih membantu
menentukan langkah-langkah perbaikan mutu sebagaimana mestinya.
Peraturan . . .
- 2 -
Peraturan Pemerintah ini mengubah ketentuan hasil Ujian nasional
yang semula sebagai salah satu syarat kelulusan menjadi bukan salah
satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
Perubahan mengenai kurikulum pendidikan anak usia dini
dilakukan melalui penyelenggaraan pendidikan anak usia dini yang
dibangun melalui kesatuan substansi kurikulum antara pendidikan
anak usia dini di jalur formal, nonformal, dan informal karena
memiliki tujuan yang sama.
Perubahan terkait dengan akreditasi yang dilaksanakan oleh
BAN PAUD dan PNF perlu memperhatikan penyelenggaraan
pendidikan anak usia dini. Badan Akreditasi Nasional perlu
melibatkan peran pemerintah daerah dalam pelaksanaan akreditasi
untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan perlu untuk diadakan penyempurnaan dalam Peraturan
Pemerintah tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal I
Angka 1
Pasal 1
Cukup jelas.
Angka 2
Pasal 66
Cukup jelas.
Angka 3
Pasal 67
Cukup jelas.
Angka 4 . . .
- 3 -
Angka 4
Pasal 68
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Hasil Ujian nasional dijadikan sebagai
pertimbangan seleksi untuk masuk ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Satuan pendidikan
dapat melakukan seleksi dengan menggunakan
instrumen seleksi yang materinya tidak diujikan
dalam Ujian nasional, misalnya tes bakat
skolastik, tes intelegensi, tes minat, tes bakat, tes
kesehatan, atau tes lainnya sesuai dengan kriteria
pada satuan pendidikan tersebut.
Huruf c
Dihapus.
Huruf d
Cukup jelas.
Angka 5
Pasal 69
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (2a)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4) . . .
- 4 -
Ayat (4)
Surat keterangan hasil Ujian nasional paling
sedikit berisi:
a. identitas Peserta Didik;
b. pernyataan bahwa Peserta Didik yang
bersangkutan telah menempuh Ujian nasional;
c. tanggal dan tempat pelaksanaan Ujian
nasional;
d. nilai Ujian nasional untuk setiap mata
pelajaran yang diujikan; dan
e. kriteria pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan, untuk jenjang SMP/SMPLB/MTs
atau bentuk lain yang sederajat,
SMA/SMALB/MA atau bentuk lain yang
sederajat, dan SMK/MAK atau bentuk lain
yang sederajat.
Angka 6
Pasal 71
Cukup jelas.
Angka 7
Pasal 71A
Cukup jelas.
Angka 8
Pasal 72
Cukup jelas.
Angka 9
Pasal 77B
Cukup jelas.
Angka 10
Cukup jelas.
Angka 11 . . .
- 5 -
Angka 11
Pasal 77G
Cukup jelas.
Angka 12
Pasal 87
Cukup jelas.
Angka 13
Pasal 89
Cukup jelas.
Angka 14
Pasal 90
Cukup jelas.
Angka 15
Pasal 92
Cukup Jelas.
Pasal II
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5670

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

01.2 a pp tahun2015_nomor_013 perubahan kedua pp19-2005 snp
01.2 a pp tahun2015_nomor_013 perubahan kedua pp19-2005 snp01.2 a pp tahun2015_nomor_013 perubahan kedua pp19-2005 snp
01.2 a pp tahun2015_nomor_013 perubahan kedua pp19-2005 snpDrs. HM. Yunus
 
2. pp 13 2015 snp prub 2
2. pp 13 2015 snp prub 22. pp 13 2015 snp prub 2
2. pp 13 2015 snp prub 2Bedy Bed
 
04. pp no. 32 tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan perubahan no. 19...
04. pp no. 32 tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan perubahan no. 19...04. pp no. 32 tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan perubahan no. 19...
04. pp no. 32 tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan perubahan no. 19...Amrizal Ahmad
 
Pp 19 2005 tentang snp
Pp 19 2005 tentang snpPp 19 2005 tentang snp
Pp 19 2005 tentang snpsuaedie
 
PP 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan
PP 19 Tahun 2005 Standar Nasional PendidikanPP 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan
PP 19 Tahun 2005 Standar Nasional PendidikanYani Pieter Pitoy
 
Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidik Dasar dan Mengengah
Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidik Dasar dan MengengahStandar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidik Dasar dan Mengengah
Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidik Dasar dan MengengahUNIB
 
6.Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Standar Penilaian
6.Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Standar Penilaian6.Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Standar Penilaian
6.Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Standar PenilaianSuedi Ahmad
 
8 standart nasional pendidikan
8 standart nasional pendidikan8 standart nasional pendidikan
8 standart nasional pendidikanidapurnama7475
 
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (ppt)
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (ppt)3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (ppt)
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (ppt)Harun Ar
 
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,alvinnoor
 
8 standar pendidikan nasional
8 standar pendidikan nasional8 standar pendidikan nasional
8 standar pendidikan nasionalradenkuning
 

La actualidad más candente (11)

01.2 a pp tahun2015_nomor_013 perubahan kedua pp19-2005 snp
01.2 a pp tahun2015_nomor_013 perubahan kedua pp19-2005 snp01.2 a pp tahun2015_nomor_013 perubahan kedua pp19-2005 snp
01.2 a pp tahun2015_nomor_013 perubahan kedua pp19-2005 snp
 
2. pp 13 2015 snp prub 2
2. pp 13 2015 snp prub 22. pp 13 2015 snp prub 2
2. pp 13 2015 snp prub 2
 
04. pp no. 32 tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan perubahan no. 19...
04. pp no. 32 tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan perubahan no. 19...04. pp no. 32 tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan perubahan no. 19...
04. pp no. 32 tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan perubahan no. 19...
 
Pp 19 2005 tentang snp
Pp 19 2005 tentang snpPp 19 2005 tentang snp
Pp 19 2005 tentang snp
 
PP 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan
PP 19 Tahun 2005 Standar Nasional PendidikanPP 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan
PP 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan
 
Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidik Dasar dan Mengengah
Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidik Dasar dan MengengahStandar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidik Dasar dan Mengengah
Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidik Dasar dan Mengengah
 
6.Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Standar Penilaian
6.Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Standar Penilaian6.Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Standar Penilaian
6.Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Standar Penilaian
 
8 standart nasional pendidikan
8 standart nasional pendidikan8 standart nasional pendidikan
8 standart nasional pendidikan
 
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (ppt)
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (ppt)3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (ppt)
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (ppt)
 
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,
 
8 standar pendidikan nasional
8 standar pendidikan nasional8 standar pendidikan nasional
8 standar pendidikan nasional
 

Destacado

Permendikbud tahun2014 nomor104 penilaian hasil belajar
Permendikbud tahun2014 nomor104 penilaian hasil belajarPermendikbud tahun2014 nomor104 penilaian hasil belajar
Permendikbud tahun2014 nomor104 penilaian hasil belajarWinarto Winartoap
 
6. Lamp.Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi doc
6. Lamp.Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi doc6. Lamp.Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi doc
6. Lamp.Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi docHarun Ar
 
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran penilaian hasil belajar
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran penilaian hasil belajarPermendikbud tahun2014 nomor104_lampiran penilaian hasil belajar
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran penilaian hasil belajarWinarto Winartoap
 
Lampiran permen 24 2007 standar sarana prasarana
Lampiran permen 24 2007 standar sarana prasaranaLampiran permen 24 2007 standar sarana prasarana
Lampiran permen 24 2007 standar sarana prasaranamastertalk
 
8 standar nasional pendidikan
8 standar nasional pendidikan8 standar nasional pendidikan
8 standar nasional pendidikanged pollo
 
Indikator Kunci Pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan
Indikator Kunci Pencapaian 8 Standar Nasional PendidikanIndikator Kunci Pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan
Indikator Kunci Pencapaian 8 Standar Nasional PendidikanNASuprawoto Sunardjo
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksSlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareSlideShare
 

Destacado (8)

Permendikbud tahun2014 nomor104 penilaian hasil belajar
Permendikbud tahun2014 nomor104 penilaian hasil belajarPermendikbud tahun2014 nomor104 penilaian hasil belajar
Permendikbud tahun2014 nomor104 penilaian hasil belajar
 
6. Lamp.Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi doc
6. Lamp.Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi doc6. Lamp.Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi doc
6. Lamp.Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi doc
 
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran penilaian hasil belajar
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran penilaian hasil belajarPermendikbud tahun2014 nomor104_lampiran penilaian hasil belajar
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran penilaian hasil belajar
 
Lampiran permen 24 2007 standar sarana prasarana
Lampiran permen 24 2007 standar sarana prasaranaLampiran permen 24 2007 standar sarana prasarana
Lampiran permen 24 2007 standar sarana prasarana
 
8 standar nasional pendidikan
8 standar nasional pendidikan8 standar nasional pendidikan
8 standar nasional pendidikan
 
Indikator Kunci Pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan
Indikator Kunci Pencapaian 8 Standar Nasional PendidikanIndikator Kunci Pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan
Indikator Kunci Pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similar a Peraturan pemerintah nomor 13 tahun 2015 perubahan atas pp 19 dan pp 32

SNP baru 2013 (PP nomor-32-tahun-2013)
SNP baru 2013 (PP nomor-32-tahun-2013)SNP baru 2013 (PP nomor-32-tahun-2013)
SNP baru 2013 (PP nomor-32-tahun-2013)Heri Suryono
 
Pp no-32-2013-perubahan-pp-no-19-2005-tentang-standar-nasional-pendidikan
Pp no-32-2013-perubahan-pp-no-19-2005-tentang-standar-nasional-pendidikanPp no-32-2013-perubahan-pp-no-19-2005-tentang-standar-nasional-pendidikan
Pp no-32-2013-perubahan-pp-no-19-2005-tentang-standar-nasional-pendidikanSungguh Ponten
 
Pp no.32 2013
Pp no.32 2013Pp no.32 2013
Pp no.32 2013alwadela
 
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikan
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikanPp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikan
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikanSungguh Ponten
 
Pp nomor-19-tahun-2005 ttg standarisasi pendidikan nasional
Pp nomor-19-tahun-2005 ttg standarisasi pendidikan nasionalPp nomor-19-tahun-2005 ttg standarisasi pendidikan nasional
Pp nomor-19-tahun-2005 ttg standarisasi pendidikan nasionalNandang Sukmara
 
Pp nomor-19-tahun-2005 ttg standarisasi pendidikan nasional
Pp nomor-19-tahun-2005 ttg standarisasi pendidikan nasionalPp nomor-19-tahun-2005 ttg standarisasi pendidikan nasional
Pp nomor-19-tahun-2005 ttg standarisasi pendidikan nasionalNandang Sukmara
 
Permendikbud no. 66 th 2013 ttg Std. Penilaian
Permendikbud no. 66 th 2013 ttg Std. PenilaianPermendikbud no. 66 th 2013 ttg Std. Penilaian
Permendikbud no. 66 th 2013 ttg Std. PenilaianAbdul Hafifudin
 
Pp no 19 tahun 2005
Pp no 19 tahun 2005Pp no 19 tahun 2005
Pp no 19 tahun 2005Soetam Rizky
 
Permendikbud66 2013 s-penilaian
Permendikbud66 2013 s-penilaianPermendikbud66 2013 s-penilaian
Permendikbud66 2013 s-penilaiansimponirembang
 
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggiPermen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggiDenny Helard
 
Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049Ari Satria
 
Assessmen pembelajaran
Assessmen pembelajaranAssessmen pembelajaran
Assessmen pembelajaranLuphly Bee
 
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (pdf)
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (pdf)3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (pdf)
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (pdf)Harun Ar
 
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.doc
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.docProgram Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.doc
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.docSetiadiNurzaman2
 
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_dikti
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_diktiPermendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_dikti
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_diktiFaradilillahSaves
 

Similar a Peraturan pemerintah nomor 13 tahun 2015 perubahan atas pp 19 dan pp 32 (20)

01.2 c pp 032-2013
01.2 c pp 032-201301.2 c pp 032-2013
01.2 c pp 032-2013
 
SNP baru 2013 (PP nomor-32-tahun-2013)
SNP baru 2013 (PP nomor-32-tahun-2013)SNP baru 2013 (PP nomor-32-tahun-2013)
SNP baru 2013 (PP nomor-32-tahun-2013)
 
Pp no-32-2013-perubahan-pp-no-19-2005-tentang-standar-nasional-pendidikan
Pp no-32-2013-perubahan-pp-no-19-2005-tentang-standar-nasional-pendidikanPp no-32-2013-perubahan-pp-no-19-2005-tentang-standar-nasional-pendidikan
Pp no-32-2013-perubahan-pp-no-19-2005-tentang-standar-nasional-pendidikan
 
02. pp no._32_tahun_2013
02. pp no._32_tahun_201302. pp no._32_tahun_2013
02. pp no._32_tahun_2013
 
Pp no-32-tahun-2013-tentang-perubahan-snp
Pp no-32-tahun-2013-tentang-perubahan-snpPp no-32-tahun-2013-tentang-perubahan-snp
Pp no-32-tahun-2013-tentang-perubahan-snp
 
Pp no.32 2013
Pp no.32 2013Pp no.32 2013
Pp no.32 2013
 
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikan
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikanPp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikan
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikan
 
Pp nomor-19-tahun-2005 ttg standarisasi pendidikan nasional
Pp nomor-19-tahun-2005 ttg standarisasi pendidikan nasionalPp nomor-19-tahun-2005 ttg standarisasi pendidikan nasional
Pp nomor-19-tahun-2005 ttg standarisasi pendidikan nasional
 
Pp nomor-19-tahun-2005 ttg standarisasi pendidikan nasional
Pp nomor-19-tahun-2005 ttg standarisasi pendidikan nasionalPp nomor-19-tahun-2005 ttg standarisasi pendidikan nasional
Pp nomor-19-tahun-2005 ttg standarisasi pendidikan nasional
 
Permendikbud no. 66 th 2013 ttg Std. Penilaian
Permendikbud no. 66 th 2013 ttg Std. PenilaianPermendikbud no. 66 th 2013 ttg Std. Penilaian
Permendikbud no. 66 th 2013 ttg Std. Penilaian
 
Pp no 19 tahun 2005
Pp no 19 tahun 2005Pp no 19 tahun 2005
Pp no 19 tahun 2005
 
Permendikbud66 2013 s-penilaian
Permendikbud66 2013 s-penilaianPermendikbud66 2013 s-penilaian
Permendikbud66 2013 s-penilaian
 
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggiPermen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
 
6. Penilaian
6. Penilaian6. Penilaian
6. Penilaian
 
Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049
 
No. 49 tahun 2014
No. 49 tahun 2014No. 49 tahun 2014
No. 49 tahun 2014
 
Assessmen pembelajaran
Assessmen pembelajaranAssessmen pembelajaran
Assessmen pembelajaran
 
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (pdf)
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (pdf)3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (pdf)
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (pdf)
 
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.doc
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.docProgram Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.doc
Program Kerja Ujian Sekolah 2021-2022.doc
 
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_dikti
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_diktiPermendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_dikti
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_dikti
 

Último

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Último (20)

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Peraturan pemerintah nomor 13 tahun 2015 perubahan atas pp 19 dan pp 32

  • 1. SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendidikan di Indonesia membutuhkan standar nasional yang memerlukan penyesuaian terhadap dinamika kehidupan yang berkembang di masyarakat; b. bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan belum dapat memenuhi kebutuhan dunia pendidikan saat ini; c. bahwa syarat kelulusan peserta didik dan akreditasi penyelenggaraan pendidikan, serta kurikulum pendidikan merupakan bagian penting yang harus diperhatikan dalam peningkatan mutu pendidikan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang . . .
  • 2. - 2 - 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5410), diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan . . .
  • 3. - 3 - 1. Ketentuan Pasal 1 diubah, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut: Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. 3. Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. 4. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu. 5. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 6. Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat Kompetensi untuk mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. 7. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. 8. Standar . . .
  • 4. - 4 - 8. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria mengenai pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. 9. Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria mengenai ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. 10. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. 11. Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. 12. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar Peserta Didik. 13. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program. 14. Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh Peserta Didik melalui pembelajaran. 15. Biaya operasi satuan pendidikan adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan yang sesuai Standar Nasional Pendidikan secara teratur dan berkelanjutan. 16. Kurikulum . . .
  • 5. - 5 - 16. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 17. Kerangka Dasar Kurikulum adalah tatanan konseptual Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan. 18. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. 19. Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta Didik, antara Peserta Didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 20. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. 21. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses Pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. 22. Buku Panduan Guru adalah pedoman yang memuat strategi Pembelajaran, metode Pembelajaran, teknik Pembelajaran, dan penilaian untuk setiap mata pelajaran dan/atau tema Pembelajaran. 23. Buku Teks Pelajaran adalah sumber Pembelajaran utama untuk mencapai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti. 24. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar Peserta Didik. 25. Evaluasi . . .
  • 6. - 6 - 25. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan. 26. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Peserta Didik secara berkelanjutan dalam proses Pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar Peserta Didik. 27. Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Peserta Didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan. 28. Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan/atau satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 29. Badan Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya disingkat BSNP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, memantau, dan mengendalikan Standar Nasional Pendidikan. 30. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang selanjutnya disingkat LPMP adalah unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berkedudukan di provinsi dan bertugas untuk membantu pemerintah daerah dalam bentuk supervisi, bimbingan, arahan, saran, dan bantuan teknis kepada satuan pendidikan dasar dan menengah, dalam berbagai upaya penjaminan mutu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan. 31. Badan . . .
  • 7. - 7 - 31. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah yang selanjutnya disingkat BAN-S/M adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. 32. Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal yang selanjutnya disebut BAN PAUD dan PNF adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. 33. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang selanjutnya disingkat BAN-PT adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan pada jenjang Pendidikan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. 34. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan. 2. Ketentuan Pasal 66 ayat (1) dan ayat (3) diubah, sehingga Pasal 66 berbunyi sebagai berikut: Pasal 66 (1) Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) huruf c bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dan dilakukan dalam bentuk Ujian nasional. (2) Ujian nasional dilakukan secara obyektif, berkeadilan, dan akuntabel. (3) Ujian . . .
  • 8. - 8 - (3) Ujian nasional diadakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun pelajaran. 3. Ketentuan Pasal 67 ayat (3) dihapus, sehingga Pasal 67 berbunyi sebagai berikut: Pasal 67 (1) Pemerintah menugaskan BSNP untuk menyelenggarakan Ujian nasional yang diikuti peserta didik pada setiap satuan pendidikan jalur formal pendidikan dasar dan menengah, dan jalur nonformal kesetaraan. (1a) Ujian nasional untuk satuan pendidikan jalur formal pendidikan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan untuk SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat. (2) Dalam penyelenggaraan Ujian nasional, BSNP bekerja sama dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan satuan pendidikan. (3) Dihapus. 4. Ketentuan Pasal 68 huruf b diubah dan huruf c dihapus, sehingga Pasal 68 berbunyi sebagai berikut: Pasal 68 Hasil Ujian nasional digunakan sebagai dasar untuk: a. pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; b. pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; c. dihapus . . .
  • 9. - 9 - c. dihapus; dan d. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan. 5. Ketentuan Pasal 69 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 69 berbunyi sebagai berikut: Pasal 69 (1) Setiap Peserta Didik jalur pendidikan formal pendidikan dasar dan menengah dan jalur pendidikan nonformal kesetaraan berhak mengikuti Ujian nasional dan berhak mengulanginya sepanjang belum dinyatakan memenuhi kriteria pencapaian kompetensi lulusan. (2) Setiap Peserta Didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mengikuti satu kali Ujian nasional tanpa dipungut biaya. (2a) Peserta Didik jalur pendidikan formal pendidikan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dikecualikan untuk Peserta Didik SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat. (3) Peserta Didik pendidikan informal dapat mengikuti Ujian nasional setelah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh BSNP. (4) Peserta Ujian nasional memperoleh surat keterangan hasil Ujian nasional yang diterbitkan oleh satuan pendidikan penyelenggara Ujian nasional. 6. Ketentuan Pasal 71 diubah, sehingga Pasal 71 berbunyi sebagai berikut: Pasal 71 . . .
  • 10. - 10 - Pasal 71 (1) Kriteria pencapaian Kompetensi lulusan dalam Ujian nasional dikembangkan oleh BSNP. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria pencapaian kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri. 7. Di antara Pasal 71 dan Pasal 72 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 71A sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 71A Ketentuan lebih lanjut mengenai penilaian hasil belajar oleh Pemerintah diatur dengan Peraturan Menteri. 8. Ketentuan Pasal 72 ayat (1) dan ayat (2) diubah, serta ayat (1a) dihapus, sehingga Pasal 72 berbunyi sebagai berikut: Pasal 72 (1) Peserta Didik dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: a. menyelesaikan seluruh program Pembelajaran; b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan c. lulus Ujian satuan/program pendidikan; d. dihapus. (1a) Dihapus. (2) Kelulusan . . .
  • 11. - 11 - (2) Kelulusan Peserta Didik dari satuan/program pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh satuan/program pendidikan yang bersangkutan. 9. Ketentuan Pasal 77B ayat (5) dan ayat (9) diubah, sehingga Pasal 77B berbunyi sebagai berikut: Pasal 77B (1) Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. (2) Kompetensi Inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan Kompetensi Dasar. (3) Kompetensi Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi Inti. (4) Struktur Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pengorganisasian mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan dan/atau program pendidikan. (5) Struktur Kurikulum PAUD berisi program pengembangan pribadi anak. (6) Struktur Kurikulum untuk satuan pendidikan dasar berisi muatan umum. (7) Struktur . . .
  • 12. - 12 - (7) Struktur Kurikulum untuk satuan pendidikan menengah terdiri atas: a. muatan umum; b. muatan peminatan akademik; c. muatan peminatan kejuruan; dan d. muatan pilihan lintas minat/pendalaman minat. (8) Struktur Kurikulum nonformal satuan pendidikan dan program pendidikan berisi program pengembangan kecakapan hidup. (9) Muatan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dan ayat (7) huruf a terdiri atas: a. muatan nasional untuk satuan pendidikan; dan b. muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan kearifan lokal. 10. Judul Paragraf 1 dalam Bagian Keempat BAB XIA diubah, sehingga Paragraf 1 dalam Bagian Keempat BAB XIA berbunyi sebagai berikut: Paragraf 1 Struktur Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini 11. Ketentuan Pasal 77G diubah, sehingga Pasal 77G berbunyi sebagai berikut: Pasal 77G (1) Struktur Kurikulum pendidikan anak usia dini berisi program pengembangan nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. (2) Ketentuan . . .
  • 13. - 13 - (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur Kurikulum pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Menteri. 12. Ketentuan Pasal 87 ayat (1) huruf c, ayat (2), ayat (3), dan ayat (5) diubah serta di antara ayat (2) dan ayat (3) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (2a), sehingga Pasal 87 berbunyi sebagai berikut: Pasal 87 (1) Akreditasi oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (1) dilaksanakan oleh: a. BAN-S/M terhadap program dan/atau satuan pendidikan jalur formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah; b. BAN-PT terhadap program dan/atau satuan pendidikan jenjang pendidikan tinggi; dan c. BAN PAUD dan PNF terhadap program dan/atau satuan PAUD dan pendidikan jalur nonformal. (2) Dalam melaksanakan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BAN-S/M dan BAN PAUD dan PNF dibantu oleh badan akreditasi provinsi yang dibentuk oleh gubernur. (2a) Pemerintah provinsi mengalokasikan dana untuk pelaksanaan akreditasi oleh badan akreditasi provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (3) BAN-S/M dan BAN PAUD dan PNF sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf c berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (4) Dalam . . .
  • 14. - 14 - (4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya badan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat mandiri. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai BAN-S/M dan BAN PAUD dan PNF sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri. 13. Ketentuan Pasal 89 ayat (1) sampai dengan ayat (6) diubah, dan ayat (3a) dihapus, di antara ayat (4) dan ayat (5) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (4a), sehingga Pasal 89 berbunyi sebagai berikut: Pasal 89 (1) Peserta Didik yang lulus dari satuan pendidikan diberi ijazah. (2) Ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah serta satuan pendidikan tinggi. (3) Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, Ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit berisi: a. identitas Peserta Didik; b. pernyataan bahwa Peserta Didik yang bersangkutan lulus dari penilaian akhir satuan pendidikan; dan c. daftar nilai mata pelajaran yang ditempuhnya. d. dihapus. (3a) Dihapus. (4) Pada jenjang pendidikan tinggi ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit berisi: a. identitas . . .
  • 15. - 15 - a. identitas Peserta Didik; dan b. pernyataan bahwa Peserta Didik yang bersangkutan telah memenuhi seluruh kriteria dan dinyatakan lulus dari satuan pendidikan. (4a) Peserta Didik yang lulus Ujian Kompetensi diberi sertifikat Kompetensi. (5) Sertifikat Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (4a) diterbitkan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau oleh lembaga sertifikasi mandiri yang dibentuk oleh organisasi profesi yang diakui Pemerintah. (6) Sertifikat Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) paling sedikit berisi: a. identitas Peserta Didik; b. pernyataan bahwa Peserta Didik yang bersangkutan telah lulus uji Kompetensi untuk semua mata pelajaran atau mata kuliah keahlian yang dipersyaratkan dengan nilai yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan c. daftar semua mata pelajaran atau mata kuliah keahlian yang telah ditempuh uji Kompetensinya oleh Peserta Didik, beserta nilai akhirnya. 14. Ketentuan Pasal 90 ayat (1) dan ayat (2) diubah, sehingga Pasal 90 berbunyi sebagai berikut: Pasal 90 . . .
  • 16. - 16 - Pasal 90 (1) Peserta Didik pendidikan informal dapat memperoleh sertifikat Kompetensi yang setara dengan sertifikat Kompetensi dari pendidikan formal atau nonformal setelah lulus uji Kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau oleh lembaga sertifikasi mandiri/profesi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan- undangan. (2) Peserta Didik pendidikan informal dapat memperoleh ijazah yang setara dengan ijazah dari pendidikan dasar dan menengah jalur formal atau nonformal setelah lulus uji Kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi dan telah mengikuti Ujian nasional bagi Peserta Didik sederajat SMP/MTs atau SMA/MA/SMK/MAK. 15. Ketentuan Pasal 92 ayat (1) dihapus, dan ayat (2) sampai dengan ayat (8) diubah, sehingga Pasal 92 berbunyi sebagai berikut: Pasal 92 (1) Dihapus. (2) Menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama melakukan supervisi dan membantu madrasah dan satuan pendidikan keagamaan dalam melakukan penjaminan mutu. (3) Pemerintah provinsi melakukan supervisi dan membantu satuan pendidikan yang berada di bawah kewenangannya untuk meyelenggarakan atau mengatur penyelenggaraannya dalam rangka penjaminan mutu. (4) Pemerintah . . .
  • 17. - 17 - (4) Pemerintah kabupaten/kota melakukan supervisi dan membantu satuan pendidikan yang berada di bawah kewenangannya untuk menyelenggarakan atau mengatur penyelenggaraannya dalam rangka penjaminan mutu. (5) BAN-S/M dan BAN PAUD dan PNF memberikan rekomendasi penjaminan mutu pendidikan kepada program dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi, dan kepada Pemerintah dan pemerintah daerah. (6) LPMP melakukan supervisi dan membantu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dalam rangka penjaminan mutu pendidikan. (7) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (6), LPMP bekerja sama dengan pemerintah daerah dan perguruan tinggi. (8) Menteri menerbitkan pedoman program penjaminan mutu untuk satuan pendidikan di semua jenis dan jalur pada jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pasal II 1. Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku BAN-PT tetap melaksanakan tugas sampai terbentuknya BAN-PT berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. 2. Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar . . .
  • 18. - 18 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 Maret 2015 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. JOKO WIDODO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 6 Maret 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. YASONNA H. LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 45
  • 19. PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN I. UMUM Upaya peningkatan mutu pendidikan dan daya saing sumber daya manusia Indonesia perlu senantiasa memperhatikan perubahan masyarakat dan dinamika global. Untuk itu, pemantapan Standar Nasional Pendidikan dan upaya pemenuhannya merupakan hal penting dan mendesak untuk dilakukan. Ketentuan Standar Nasional Pendidikan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, telah diubah pertama kali terkait penyempurnaan kurikulum, yaitu dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 perlu dilakukan karena ketentuan yang terkait dengan Ujian nasional, kurikulum pendidikan anak usia dini, dan akreditasi memerlukan penyesuaian atas berbagai tantangan baru. Perubahan kebijakan mengenai Ujian nasional, Pemerintah memandang perlu untuk melakukan evaluasi berskala nasional yang dapat memantau dan memetakan tingkat pencapaian kompetensi peserta didik sebagaimana ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan yang berfungsi sebagai salah satu sarana penjaminan dan peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan. Dalam upaya menyempurnakan kualitas pelaksanaannya, perlu memperhatikan data hasil belajar siswa yang dihimpun yang mencerminkan kondisi pendidikan dari waktu ke waktu sehingga lebih membantu menentukan langkah-langkah perbaikan mutu sebagaimana mestinya. Peraturan . . .
  • 20. - 2 - Peraturan Pemerintah ini mengubah ketentuan hasil Ujian nasional yang semula sebagai salah satu syarat kelulusan menjadi bukan salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Perubahan mengenai kurikulum pendidikan anak usia dini dilakukan melalui penyelenggaraan pendidikan anak usia dini yang dibangun melalui kesatuan substansi kurikulum antara pendidikan anak usia dini di jalur formal, nonformal, dan informal karena memiliki tujuan yang sama. Perubahan terkait dengan akreditasi yang dilaksanakan oleh BAN PAUD dan PNF perlu memperhatikan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Badan Akreditasi Nasional perlu melibatkan peran pemerintah daerah dalam pelaksanaan akreditasi untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan perlu untuk diadakan penyempurnaan dalam Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Cukup jelas. Angka 2 Pasal 66 Cukup jelas. Angka 3 Pasal 67 Cukup jelas. Angka 4 . . .
  • 21. - 3 - Angka 4 Pasal 68 Huruf a Cukup jelas. Huruf b Hasil Ujian nasional dijadikan sebagai pertimbangan seleksi untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Satuan pendidikan dapat melakukan seleksi dengan menggunakan instrumen seleksi yang materinya tidak diujikan dalam Ujian nasional, misalnya tes bakat skolastik, tes intelegensi, tes minat, tes bakat, tes kesehatan, atau tes lainnya sesuai dengan kriteria pada satuan pendidikan tersebut. Huruf c Dihapus. Huruf d Cukup jelas. Angka 5 Pasal 69 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (2a) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) . . .
  • 22. - 4 - Ayat (4) Surat keterangan hasil Ujian nasional paling sedikit berisi: a. identitas Peserta Didik; b. pernyataan bahwa Peserta Didik yang bersangkutan telah menempuh Ujian nasional; c. tanggal dan tempat pelaksanaan Ujian nasional; d. nilai Ujian nasional untuk setiap mata pelajaran yang diujikan; dan e. kriteria pencapaian Standar Kompetensi Lulusan, untuk jenjang SMP/SMPLB/MTs atau bentuk lain yang sederajat, SMA/SMALB/MA atau bentuk lain yang sederajat, dan SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat. Angka 6 Pasal 71 Cukup jelas. Angka 7 Pasal 71A Cukup jelas. Angka 8 Pasal 72 Cukup jelas. Angka 9 Pasal 77B Cukup jelas. Angka 10 Cukup jelas. Angka 11 . . .
  • 23. - 5 - Angka 11 Pasal 77G Cukup jelas. Angka 12 Pasal 87 Cukup jelas. Angka 13 Pasal 89 Cukup jelas. Angka 14 Pasal 90 Cukup jelas. Angka 15 Pasal 92 Cukup Jelas. Pasal II Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5670