SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
                           PADA MADRASAH/SEKOLAH
                                        Oleh
                               Drs. Abdul Manaf, M.Pd
                        Dosen Tetap STI Tarbiyah Al-Hilal Sigli

Abstrak: Manajemen Sarana dan Prasarana pendidikan merupakan komponen
pendidikan sebagai satu kesatuan sistem yang lengkap dan terpadu untuk
memperlancar proses pembelajaran. Melakukan perencaan, mengidentifikasi sarana
dan prasarana yang tersedia baik yang menyangkut dengan kuantitas maupun
kualitas, menentukan kebutuhan, penyusunan skala perioritas, penentuan sumber
pendanaan, dan membuat usulan, kegiatan ini melibatkan guru, pengawas, dan
komite. Pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan seperti ruang, perabotan, dan
fasilitas penunjang kerja lainnya dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan secara kontinu dan secara
berkala sesuai dengan jenis sarana dan prasarana pendidikan yang ada, kegiatan
tersebut dilakukan oleh semua komponen madrasah/Sekolah termasuk komite dan
masyarakat sekitar.
Kata kunci : Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.


A. PENDAHULUAN                                  ditetapkan dapat berjalan sebagaimana yang
    Manajemen Sarana dan prasarana              telah direncanakan.1 Salah satu komponen
pendidikan memiliki peran penting dalam         tersebut adalah sarana dan prasarana
pencapaian tujuan pendidikan baik bersifat      pendidikan yang memadai.
kuantitatif maupun kualitatif. Perencanaan          Lebih tegas lagi dalam pasal 42 bahwa
pengadaan, pemanfaatan dan pemeliraharaan       “setiap satuan pendidikan wajib memiliki
sarana dan prasarana pendidikan merupakan       sarana yang meliputi perabot, peralatan
bagian yang tak terpisahkan dalam kajian        pendidikan, media pendidikan, buku dan
manajemen pendidikan.                           sumber belajar lainnya, bahan habis pakai,
    Sarana dan prasarana pendidikan pada        serta perlengkapan lain yang diperlukan
madrasah ibtidaiyah merupakan suatu             untuk menunjang proses pembelajaran yang
komponen yang menentukan terlaksananya          teratur dan berkelanjutan”.
kegiatan belajar mengajar pada madrasah             Sedangkan pada ayat 2 menekankan
ibtidaiyah bersamaan dengan komponen            bahwa setiap satuan pendidikan wajib
pendukung yang Lainnya.                         memiliki prasarana yang meliputi lahan,
    Proses     belajar    mengajar     dapat    ruang kelas, ruang pimpinan satuan
berlangsung jika ada pendidik, peserta didik,   pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,
alat pendidikan dan lingkungan pendidikan       ruang perpustakaan, ruang laboratorium,
yang mendukung. Semua faktor adalah             ruang bengkel kerja, ruang unit produksi,
merupakan sebuah siklus dalam proses            ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
pembelajaran untuk mencapai tujuan              berolahraga, tempat beribadah, tempat
pendidikan.                                     bermain,      tempat      berekreasi,     dan
    Pendidikan yang ideal sebagaimana yang      ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20           menunjang proses pembelajaran yang teratur
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan            dan berkelanjutan.
Nasional,     yaitu     banyak    komponen          Penjelasan di atas sejalan dengan
pendidikan yang merupakan sebagai satu          pandangan Mulyasa (2007:49) menyatakan
kesatuan sistem yang lengkap dan terpadu        bahwa:
untuk menggerakkan pembelajaran kepada
manusia     secara     sempurna    sehingga     1
pencapaian tujuan pendidikan yang telah              Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang
                                                    Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Sarana pendidikan adalah peralatan dan             Secara operasionalnya diatur dalam
    perlengkapan yang secara langsung              Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
    dipergunakan dan untuk menunjang               Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007
    proses pendidikan, khususnya dalam             Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
    proses belajar mengajar, seperti gedung,       oleh satuan pendidikan dasar dan Menengah
    ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat dan   sebagaimana termuat dalam               poin 4,e.
    media pengajaran”. Adapun yang di-             tentang Rencana Kerja Sekolah /Madrasah,
    maksud prasarana pendidikan atau               yaitu Rencana kerja tahunan memuat
    pengajaran dalam proses pembelajaran,          ketentuan yang jelas pada item 4 yaitu
    seperti halaman sekolah, kebun seko-lah,       mengenai sarana dan prasarana.
    taman sekolah dan jalan menuju sekolah.            Rencana kerja Sekolah/Madrasah yang
    Prasarana yang diman-faatkan secara            dimaksud sesuai dengan pendapat Gunawan
    langsung untuk proses belajar mengajar         (2005:5) adalah sebagai berikut:
    di sekolah, seperti taman seko-lah untuk           Administrasi      Sarana      dan      Prasara
    pembelajaran biologi, halaman sekolah              Pendidikan adalah merupakan seluruh
    sekaligus sebagai lapangan olah raga dan           proses kegiatan yang direncanakan dan
    lain sebagainya.2                                  diusahakan       secara      sengaja      dan
    Komponen–komponen sebagaimana yang                 bersungguh-sungguh serta pembinaan
disebutkan di atas merupakan sarana                    secara kontinyu terhadap benda-benda
pendidikan yang mutlak harus ada dan                   pendidikan, agar senantiasa siap pakai
mempunyai standar, di samping prasarana                (ready for uses) dalam proses pembe-
yang lainnya, sebagai penunjang dalam                  lajaran, sehingga proses pembelajaran
pembelajaran, hal ini, sesuai dengan                   semakin efektif dan efesien guna
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005               membantu tercapainya tujuan pendidikan
tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 1            yang telah ditetapkan. 4
poin 8 yaitu :                                         persaingan kualitas pendidikan semakin
   Standar sarana dan prasarana adalah             ketat, desain pendidikan harus lebih fokus
   standar nasional pendidikan yang                pada perberdayaaan semua potensi sekolah,
   berkaitan dengan kriteria minimal tentang       memantapkan manajemen pendidikan yang
   ruang belajar, tempat berolahraga, tempat       transparan, pengambilan keputusan yang
   beribadah, perpustakaan, laboratorium,          aspiratif dan akuntabel, pembelajaran yang
   bengkel kerja, tempat bermain, tempat           berkualitas     dan      menyenangkan,        dan
   berkreasi dan berekreasi, serta sumber          partisipasi masyarakat yang aspiratif. Senada
   belajar lain, yang diperlukan untuk             dengan pendapat para ahli di atas, Daryanto
   menunjang        proses     pembelajaran,       (2005:32) berpendapat bahwa:
   termasuk penggunaan teknologi informasi             Keadaan lingkungan Sekolah tempat
   dan komunikasi.3                                    belajar turut mempengaruhi tingkat
   Hal tersebut dijabarkan secara detil dalam          keberhasilan belajar, kualitas guru,
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional                  metode       mengajarnya,         kesesuaian
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007                 kurikulum dengan kemampuan Siswa,
Pada BAB II Standar Sarana dan Prasarana               keadaan       fasilitas/perlengkapan        di
SD/MI dan dibahas tentang Standar                      lembaga Sekolah, keadaan ruangan,
Prasarana dan sarana pada Poin D yaitu                 jumlah Siswa per lokal, pelaksanaan
menyangkut dengan ketentuan Prasarana dan              aturan/tata tertib di lembaga Sekolah dan
Sarana untuk SD/MI.                                    sebagainya,        semua        ini      turut
                                                       mempengaruhi keberhasilan              belajar
                                                       Siswa.5
2
     Mulyasa, E. (2007). Menjadi Kepala Sekolah
                                                       Di samping itu, Qanun Aceh Nomor 05
    Profesional, Bandung: PT Remaja Rosda karya.   Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
                                                   Pendidikan, Bab XII, tentang pengelolaan
3
      Peraturan pemerintah Republik Indonesia      4
     Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar                Gunawan, Ary (2005). Administrasi
     NasionalPendidikan,                               Sekolah (Administrasi Pendidikan Micro)
     www.parlemen.ri./E3.pdf.                          Jakarta: PT. Rineka Cipta.
                                                   5
     didownload, 5 Maret 2011.                         Daryanto, M. (2005). Administrasi
                                                       Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pendidikan bagian satu, pasal 55, ayat 1 dan    organisasi untuk mencapai tujuan secara
2, dengan bunyinya: (1) Pengelolaan pendi-      optimal.7
dikan kedinasan di bawah kementerian                Manajemen sarana dan prasarana dengan
/lembaga vertikal menjadi tanggung jawab        ruanglingkup pembahasannya yaitu melaku-
instansi yang bersangkutan sesuai ketentuan     kan perencanaan terhadap kebutuhan,
yang berlaku. (2) Pemerintah Aceh dan           pengadaan, penyimpanan, inventarisasi,
pemerintah kabupaten/kota dapat memberi         pemeliharaan, penghapusan, dan penga-
bantuan pembiayaan dan bantuan sarana           wasan, untuk dapat memahami manajemen
prasarana kepada Instansi pengelola pendi-      dengan baik dan benar, sebelumnya diper-
dikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). 6     lukan adanya persamaan persepsi tentang
    Kedudukan administrasi pendidikan           pengertian manajemen sarana dan prasarana,
dalam organisasi pendidikan dapat diartikan     fungsi manajemen sarana dan prasarana,
sebagai kegiatan memberi bantuan dalam          proses manajemen sarana dan prasarana.
mengelola manusia, dan mengelola harta          Rohiat (2009:26) menyatakan bahwa:
benda organisasi penyelenggaraan kegiatan-          Manajemen sarana dan prasarana adalah
kengiatan pendidikan ke arah suatu tujuan           kegiatan     yang     mengatur     untuk
yang terhimpun dalam organisasi., agar dapat        mempersiapkan segala peralatan/ material
mendorong tercapainya tujuan pembelajaran           bagi terselenggaranya proses pendidikan
secara efektif dan efesien yang pada akhirnya       di sekolah. Manajemen sarana dan
berdampak pada pencapaian tujuan sekolah.           prasarana dibutuhkan untuk membantu
                                                    kelancaran proses belajar mengajar.
A. PERENCANAAN SARANA DAN                           Sarana dan prasarana pendidikan adalah
   PRASARANA PENDIDIKAN                             semua benda bergerak dan tidak bergerak
                                                    yang dibutuhkan untuk menunjang
    Untuk menghindari kesalahan dalam               kegiatan belajar mengajar, baik secara
memahami maksud sarana dan prasarana                langsung maupun tidak langsung.
pendidikan, Mulyasa (2007:49) berpendapat           Manajemen       sarana    dan prasarana
sebagai berikut:                                    merupakan keseluruhan proses peren-
    sarana pendidikan adalah peralatan dan          canaan pengadaan, pendayagunaan, dan
    perlengkapan yang secara langsung               pengawasan sarana dan prasarana yang
    dipergunakan dan untuk menunjang                digunakan agar tujuan pendidikan di
    proses pendidikan, khususnya dalam              sekolah dapat dicapai dengan efektif dan
    proses belajar mengajar, seperti gedung,        efesien. Kegiatan manajemen sarana dan
    ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat        prasarana meliputi (1) perencanaan
    dan media pengajaran”. Adapaun yang             kebutuhan,     (2)     pengadaan,     (3)
    dimaksud prasarana pendidikan atau              penyimpanan, (4) penginventarisasian,
    pengajaran dalam proses pembelajaran,           (5) pemeliharaan, dan (6) penghapusan
    seperti halaman sekolah, kebun sekolah,         sarana dan prasarana pendidikan.8
    taman sekolah dan jalan menuju sekolah.         Untuk mengatur dan mempersiapkan
    Prasarana yang dimanfaatkan secara          segala peralatan dan material yang dibu-
    langsung untuk proses belajar mengajar      tuhkan sebagai penunjang demi lancarnya
    di sekolah, seperti taman sekolah untuk     proses kegiatan belajar mengajar di sekolah/
    pembelajaran biologi, halaman sekolah       madrasah perlu adanya sumber daya manusia
    sekaligus sebagai lapangan olah raga dan    yang mempunyai kapasitas tentang itu.
    lain sebagainya.                                Pengalaman yang dimiliki seseorang baik
    Menyangkut dengan manajemen, lebih          dalam bidang ilmu pengetahuan maupun
lanjut Murniati (2008:71) menyatakan
bahwa: Manajemen merupakan kegiatan             7
                                                       Murniati, A. R, (2008). Manajemen
mengatur berbagai sumber daya, baik                  Stratejik Peran Kepala Sekolah dalam
manusia maupun material, dalam rangka                Pemberdayaan. Bandung: Citapustaka
melakukan       berbagai   kegiatan    suatu         Media Perintis.
                                                8
                                                     Rohiat (2009). Manajemen Sekolah teori
6
    Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2008,                  dasar dan Praktek, Bandung, Refika
    Tentang Penyelenggaraan Pendidikan,             Aditama.
     Pemerintah Aceh. Banda Aceh
dalam keahlian (SDM) akan berpengaruh           besar akan kebutuhan sarana dan prasarana
besar dalam melakukan perencanaan               pendidikan, semakin majunya pengetahuan
kebutuhan,      pemanfaatan     sarana    dan   maka semakin sistematis penataan dan
prasarana pendidikan. Ilmu manajemen            pendekatan yang diperlukan. Oleh karena itu,
mengupas tentang usaha-usaha manusia            kepala sekolah harus menjadikan kebutuhan
dalam memamfaatkan semua potensi yang           terhadap    penerapan     manajemen     dan
ada secara optimal guna mencapai tujuan         menjalankan fungsi-fungsinya dalam bidang
yang diharapkan, demikian pula dalam            pendidikan.
bidang pendidikan pada tingkat madrash               Lebih lanjut, Suryobroto (2005:115)
Ibtidaiyah guna mencapai tujuan lembaga         berpendapat bahwa: Pada garis besarnya
pendidikan tersebut perlu ditetapkan praktek-   manajemen sarana dan prasarana meliputi
praktek manajemen.                              lima hal yakni: a) Penentuan kebutuhan, b)
    Dubrin      dalam    rasima     (2007:11)   Proses Pengadaan, c) pemakaian, d) Pengu-
menegaskan bahwa: “Sumber daya yang             rus dan pencatatan, e) Pertanggung jawaban.
                                                11
dimaksudkan dalam manajemen dapat dibagi
ke dalam empat bentuk yaitu:                        Dalam hal ini Bafadal (2008:27)
  1. Human Resourse, adalah manusia yang        menawarkan beberapa kriteria perencanaan
      diperlukan      untuk      menjalankan    pengadaan perlengkapan sekolah sebagai
      pekerjaan.                                berikut:
  2. Finansial resourse, merupakan uang         1. Perencanaan perlengkapan sekolah itu
      yang dipergunakan manajer dan                 merupakan proses menetapkan dan
      organisasi untuk meembiayai pekerjaan         memikirkan.
      guna mencapai tujuan organisasi;          2. Objek       pikir     dalam        perencanaan
  3. Physical Resourse, merupakan barang            perlengkapan sekolah adalah upaya
      dan bangunan termasuk bahan baku,             memenuhi        sarana      dan      prasarana
      ruang kantor, fasilitas produksi, dan         pendidikan yang dibutuhkan sekolah.
      peralatan kantor yang dipergunakan        3. Tujuan        perencanaan        perlengkapan
      untuk beroperasinya suatu organisasi;         sekolah harus memenuhi prinsip-prinsip:
  4. Informasional resourse, meru-pakan             a. Perencanaan perlengkapan sekolah
      data yang dipergunakan manajer dan                harus betul-betul merupakan proses
      organisasi sebagai dasar pertimbangan             intelektual;
      untuk menja-lankan pekerjaan dalam            b. Perencanaan didasarkan pada analisis
      mencapai tujuan organisasi.9                      kebutuhan           melalui           studi
    Kemampuan manajerial kepala sekolah                 komprehensif mengenai masyarakat
dalam mengoperasionalkan, menggerakkan                  sekolah         dan         kemungkinan
sumberdaya manusia secara maksimal dan                  pertumbuhannya          serta     prediksi
mendayagunakan sarana dan prasarana                     populasi sekolah.
secara efektif, kesemuanya itu adalah sebagai       c. Perencanaan perlengkapan sekolah
faktor penunjang dalam meningkatkan                     harus     realitis,     sesuai     dengan
kualitas keluaran pendidikan.                           kenyataan anggaran.
    Atmodiwirio (2005:161) menyatakan               d. Visualisasi        hasil       perencanaan
 bahwa: “kepala sekolah adalah seorang guru             perlengkapan sekolah harus jelas dan
 (jabatan fungsional) yang diangkat untuk               rinci, baik jumlah, jenis, merek, dan
 menduduki jabatan struktural (kepala                   harganya. 12
 Sekolah). Ia adalah pejabat yang ditugaskan        Kriteria diatas perlu ditaati, disamping itu
 untuk mengelola sekolah”. 10                   ada      beberapa      langkah       perencanaan,
    Semakin kompleknya kebutuhan dalam          pengadaan, perlengkapan yang perlu di
menyelenggarakan pendidikan, semakin
                                                11
                                                     Suryobroto, B. (2005). Manajemen
9                                                    Pendidikan di Sekolah, Jakarta. PT Rineka
    Dubrin dalam Rasima (2007). Manajemen            Cipta.
   perpustakaan Akper Aceh Selatan, tidak
   diterbitkan.                                 12
10                                                   Bafadal, Ibrahim (2008). Manajemen
   Atmodiwirio,      Soebagio.     (2005).                 perlengkapan sekolah Teori dan
    Manajemen Pendidikan Indonesia.                  Aplikasinya, Jakarta : PT Bumi Aksara.
    Jakarta: Ardanizya Jaya.
perhatikan. Lebih lanjut Bafadal (2008:29),       e.Tujuan Pengadaan Sarana dan Prasarana
berpendapat bahwa ada beberapa langkah                Aktivitas pertama dalam manajemen
perencanaan      pengadaan       perlengkapan     sarana     prasarana      pendidikan      adalah
pendidikan disekolah, yaitu sebagai berikut:      pengadaan sarana prasarana pendidikan.
 a) Menampung semua usulan pengadaan              Pengadaan        perlengkapan        pendidikan
     perlengkapan sekolah yang diajukan           biasanya dilakukan untuk memenuhi
     setiap unit kerja sekolah dan atau           kebutuhan sesuai dengan perkembangan
     menginvestasikan              kekurangan     pendidikan di suatu sekolah menggantikan
     perlengkapan sekolah.                        barang-barang yang rusak, hilang, di
 b) Menyusun          rencana       kebutuhan     hapuskan, atau sebab-sebab lain yang dapat
     perlengkapan sekolah untuk peiode            di pertanggung jawabkan sehingga memerlu-
     tertentu, misalnya untuk satu triwulan       kan pergantian, dan untuk menjaga tingkat
     atau satu tahun ajaran.                      persediaan barang setiap tahun dan anggaran
 c) Memadukan rencana kebutuhan yang              mendatang.
     telah disusun dengan perlengkapan            f. Langkah-langkah                  Perencanaan
     yang telah tersedia sebelumnya. Dalam            Pengadaan Sarana dan Prasarana
     rangka itu, perencana atau panitia               Kebutuhan akan sarana dan prasarana di
     pengadaan mencari informasi tentang          sekolah haruslah direncanakan. Sebagai
     perlengkapan yang telah dimiliki oleh        manajer pendidikan, kepala sekolah haruslah
     sekolah. salah satu cara adalah dengan       mempunyai proyeksi kebutuhan sarana dan
     jalan membaca buku inventaris atau           prasarana untuk jangka panjang, jangka
     buku induk barang, Berdasarkan               menengah, jangka pendek.
     panduan tersebut lalu disusun rencana              Proyeksi kebutuhan akan sarana dan
     kebutuhan       perlengkapan,        yaitu   prasana sekolah dibuat dengan mempertim-
     membuat daftar semua perlengkapan            bangkan dua aspek, ialah kebutuhan aspek
     yang dibutuh-kan disekolah.                  pendidikan di satu pihak dan kemampuan
 d) Memadukan rencana kebutuhan dengan            sekolah di pihak lain.
     dana atau anggaran sekolah yang telah        g. Pemerolehan Sarana dan Prasarana
     tersedia. Apabila dana yang tersedia             Sekolah
     tidak mencukupi untuk pengadaan                  Setelah rencana pengadaan sarana dan
     kebutuhan ini maka perlu dilakukan           prasarana dibuat langkah berikutnya yakni
     seleksi terhadap semua kebutuhan             pengadaan sarana dan prasarana sesuai
     perlengkapan yang telah direncanakan,        dengan kebutuhan sekolah. Pengadaan sarana
     dengan      melihat     urgensi     setiap   dan prasrana ini, bisa dilakukan dengan
     perlengkapan        tersebut.      semua     pembelian, meminta sumbangan, pengajuan
     perlengkapan yang urgen segera               bantuan ke pemerintah (untuk sekolah-
     didaftar.                                    sekolah negeri) dan pengajuan kepihak
 e) Memadukan rencana (daftar) kebutuhan          yayasan (untuk sekolah-sekolah swasta),
     perlengkapan dengan dana atau                pengajauan ke komite sekolah (dewan se-
     anggaran yang ada. Apabila ternyata          kolah), tukar menukar dengan sekolah lain
     masih melebihi dari anggaran yang            dan menyewa.
     tersedia perlu dilakukan seleksi lagi            Tim yang di tunjuk untuk melakukan
     dengan cara membuat skala peioritas.         pengadaan sarana dan prasarana sekolah
 f) Penetapan rencana pengadaan akhir.            hendaknya membuat daftar ceklis tentang
                                                  berbagai jenis sarana dan prasarana yang
    Sucipto,    Basuki    Mukti   (2004).         akan di adakan, semua spesifikasi teknis,
Berpendapat bahwa Tidak dapat kita                standar kualitas akan mudah direalisasi dan
pisahkan antara Kegiatan Belajar Mengajar         dikontrol. Oleh karena itu, agar spesifikasi
(KBM) dengan sarana dan prasarana guna            teknis, standar kualitas dan utilitas sarana dan
menyukseskan pendidikan di sekolah. Maka          prasarana yang proses pengadaannya dengan
hal utama yang harus dilakukan dalam              meminta sumbangan atau bantuan dari peme-
pengelolaan perlengkapan sekolah adalah
pengadaan sarana dan prasarana.13
                                                   Pendidikan     dan    Kebudayaan      Jakarta:
13
     Sucipto,    Basuki   Mukti   (2004).          Depdikbud
     Administrasi Pendidikan, Departemen
rintah tidak mengalami deviasi, perlu dibuat      meja, Hindarkan meletakkan sesuatu barang
proposal yang jelas.                              berat dengan cara dibanting atau digeser
    Sebelum proposal diselesaikan, tim yang       dengan keras di atas permukaan lantai
ditunjuk oleh sekolah melakukan survey baik       keramik, membuka, menutup pintu dan
terhadap harga, merek dan kualifikasi barang      jendela, diusahakan tidak membanting atau
yang dibutuhkan sebagai kajian banding atas       menarik dengan keras, pembersihan lantai
berbagai jenis barang dengan merk dan             yang kotor, karena sampah bertebaran atau
spesifikasi teknisnya, sehingga jenis barang      bekas-bekas noda lengket, tanah/pasir yang
yang akan diminta dapat diketahui kelebihan       terbawa alas kaki, Matikan lampu yang
dan kekurangannya (standar kualitasnya).          masih menyala setelah selesai jam kegiatan
    Kemam-puan sekolah sangat menentukan          belajar mengajar berakhir, kaca jendela harus
dalam merumuskan kebutuhannya sendiri             selalu dibersihkan pada bagian luar/dalam,
(termasuk di dalamnya sarana dan prasarana        Selesai menggunakan KM/WC, jangan lupa
sekolah), dengan memenuhi aspek utilitas          menutup/mematikan kran air yang mengalir,
dan memenuhi syarat standar kualitas.             siram closet atau lantai KM/WC sampai
                                                  bersih. Melatih semua personel tersebut
B. PEMANFAATAN SARANA DAN                         mengoperasikan dan merawat perlengkapan
   PRASARANA PENDIDIKAN.                          pendidikan itu sesuai dengan petunjuk teknis
                                                  yang telah disediakan. Memotivasi semua
    Manajemen       Aset     Madrash/sekolah      personel yang telah dilatihnya itu agar selalu
merupakan upaya untuk mengelola sarana-           menggunakan perlenggkapan pendidikan
prasarana sekolah agar nilai gunanya tidak        berdasarkan petunjuk teknis yang telah
merosot. Kata ”pemanfaatan” adalah                disediakan. Melakukan pengawasan dan
serangkaian     kegiatan     terencana     dan    pembinaan secara terus menerus terhadap
sistematis yang dilakukan secara rutin            kegiatan      penggunaan        perlengkapan
maupun berkala, jadi anjuran untuk                pendidikan oleh personil sekolah.
memanfaatkan      sarana     dan     prasarana        anmen
pendidikan     dimuat     dalam      peraturan    C. PEMELIHARAAN SARANA DAN
pemerintah Nomor 2 tahun 1993 tentang                  PRASARANA PENDIDIKAN
Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah
menegaskan bahwa ”guru wajib mengunakan               Aset sekolah, baik gedung, dan
perangkat atau sarana pendidikan seperti          lingkungannya merupakan wahana belajar
laboratorium untuk kegiatan proses belajar        yang perlu diperlakukan sebagai “amanah”
mengajar dan dibarengi dengan peningkatan         yang perlu dikelola dengan baik. Manajemen
frekwensi penggunaan secara maksimal.”            sekolah sepenuhnya bertanggung jawab
berdasarkan peraturan pemerintah tersebut         terhadap seluruh kegiatan pemeliharaan baik
menggunakankan sarana pendidikan merupa-          dalam bentuk perumusan, rincian pekerjaan,
kan kewajiban.                                    tugas serta kegiatan adalah berdasarkan pada
    Bafadal (2008:42) menawarkan bahwa            hirarkis organisasi, orang-orang yang
”ada tiga hal pokok yang perlu dilakukan          memiliki kesanggupan dan kemampuan
oleh personil sekolah yang akan memakai           melaksanakannya sebagai prasyarat bagi
perlengkapan      disekolah,     yaitu:     (a)   terciptanya kerjasama yang harmonis dan
Memahami petunjuk penggunaan per-                 optimal untuk mencapai tujuan secara efektif
lengkapan pendidikan. (b) Menata per-             dan efisien.
lengkapan pendidikan. (c) Memelihara, baik            Kelancaran operasional pemeliharaan
secara kontinyu maupun berkala terhadap           dilakukan sesuai dengan prosedur yang sudah
perlengkapan pendidikan.14                        ditetapkan dan dibutuhkan organisasi
     Beberapa hal berikut adalah sebagai          pelaksana dengan ketentuan:
upaya yang harus dilaksanakan dengan baik
dan benar agar bangunan tetap terjaga
kondisinya, sebagaimana termuat dalam buku        15
                                                                  dbe.rti.org/publications/index,
IV tentang petunjuk manajemen asset yang
                                                       Pengertian dan Acuan Manajemen aset
dikeluarkan dbe (2010) 15sebagai berikut:
                                                       sarana-prasarana sekolah, di dounlod
Perletakan papan tulis, perletakan perabotan
                                                       pada tanggal 20 Mai 2011.
14
     Ibid..hal. 42
1. Seluruh personil mempunyai tugas,             melalui kegiatan pengecekan secara rutin dan
      tanggung jawab, dan wewenang yang            teratur. (d) menjamin keselamatan orang atau
      jelas dan terukur.                           siswa yang menggunakan gedung beserta
  2. Seluruh personil merupakan bagian dari        sarana penunjangnya.
      manajemen sekolah, komite sekolah,                Beberapa tindakan awal yang perlu
      wali murid dan masyarakat sekitarnya         dilakukan ialah sebagai berikut:
      yang dianggap memiliki kepedulian dan          a. Membangkitkan rasa memiliki sekolah
      pengalaman         serta       memahami            kepada seluruh siswa.
      permasalahan       dibidang     bangunan       b. Membina siswa untuk disiplin dengan
      gedung beserta sarana penunjangnya.                cara yang efektif dan di terima oleh
  3. Seluruh personil tersebut siap untuk                semua siswa.
      mengabdikan tenaga, waktu dan pikiran          c. Memupuk rasa tanggung jawab kepada
      demi      tujuan      dalam      menjaga,          siswa untuk menjaga dan memelihara
      memelihara dan merawat gedung                      keutuhan dari sarana dan prasarana
      sekolah.                                           gedung sekolah yang ada. Siswa
    Secara makro manajemen aset ini                      dilibatkan dalam hal kegiatan positif
menyangkut kegiatan inventarisasi atau                   yaitu: (1) Regu piket harian (2)
penyusunan data-base sarana-prasarana                    Kegiatan Jumat bersih (3) Lomba
sekolah, penyusunan program pemeliharaan,                kebersihan kelas setahun (atau enam
perawatan, perbaikan dan pembangunan                     bulan) sekali.
(kembali) gedung sekolah, perangkat dan              d. Sarana dan prasarana gedung sekolah
lingkungannya. Secara mikro, manajemen                   disiapkan secara prima sehingga tidak
aset sekolah di tingkat sekolah sendiri                  mudah rusak jika digunakan secara
menyangkut upaya pemeliharaan dan                        benar.
perawatan kecil yang dilakukan oleh warga            e. Memberikan arahan/pengaruh yang
sekolah sendiri (siswa, guru, penjaga, komite            dapat menyebabkan guru dan kepala
sekolah, masyarakat sekitar).                            sekolah tergerak untuk melaksanakan
    Pemeliharaan perlengkapan sekolah,                   tugas dan kegiatannya secara bersama-
seperti perabot dan peralatan kantor, serta              bersama melakukan upaya
pengajaran dilakukan pemeliharaan secara                 pemeliharaan.
kontinyu dan berkala agar selalu dalam               f. Melakukan pembinaan dan kerjasama
keadaan siap pakai. Sarana dan Prasarana                 dengan masyarakat di luar sekolah.
sekolah yang difokuskan untuk didata dan               kegiatan      pemeliharan     ini     dapat
dilakukan       kegiatan       pemeliharaannya     dikatagorikan menurut kurun waktu yaitu:
terutama: ruang kelas, ruang guru, ruang             1. Pemeliharaan sehari-hari
pimpinan, perpustakaan, laboratorium (IPA),              Kegiatan pemeliharaan rutin harian dan
ruang UKS, tempat ibadah, jamban                   mingguan terutama ialah untuk memelihara
(KM/WC), gudang, ruang sirkulasi dan               kebersihan dengan          menyapu,     melap,
tempat bermain/olah raga.                          mengepel, merapikan dan sebagainya,
    Tujuan kegiatan pemeliharaan Sarana dan        termasuk juga kegiatan mencatat kalau ada
Prasarana adalah: (a) Untuk Memelihara             peralatan,      sarana     prasarana      yang
prasarana secara berkelanjutan; (b) Adanya         menunjukkan tanda-tanda akan rusak,
jaminan terhadap kualitas prasarana; (c)           sehingga dapat mengusulkan tindakan
Adanya keuntungan yang berkelanjutan dari          perawatan sejak dini.
hasil pemanfaatan prasarana.                         2. Pemeliharaan berkala
     Dengan kata lain, pemeliharaan Sarana-              Pada prinsipnya kegiatan pemeliharaan
Prasarana sekolah dan lingkungannya                dilakukan agar setiap sarana dan prasarana
dimaksudkan         untuk:       (a)      Untuk    itu senantiasa siap pakai (ready to use) dalam
mengoptimalkan pemakaian dan umur                  proses/kegiatan belajar mengajar. Aktivitas,
bangunan, jika dilihat dari faktor ekonomis        kreatifitas serta masa tanggung jawab adalah
bahwa memelihara adalah untuk mencapai             kunci optimalisasi daya pakai dan daya guna
efisiensi penggunaan anggaran perawatan.           setiap barang untuk kelancaran pemakaian.
(b)     menjamin       kesiapan      operasional       Daryanto       (2005:53)      memberikan
penggunaan gedung dan penunjangnya,                gambaran pedoman pelaksanaan administrasi
sehingga kegiatan yang dilakukan dapat             sebagai berikut:
optimal. (c) menjamin keandalan bangunan
1.               Hendaknya        kepala         harus dirumuskan secara terperinci dan
     sekolah tidak menyembunyikan dirinya             dipahami dengan jelas oleh semua pihak
     secara    langsung     dengan    urusan          yang berkepentingan.
     pelaksanaan administrasi peralatan dan     b. Inventarisasi sarana dan prasarana 17
     perlengkapan pengajaran.                       Inventaris dilakukan untuk penyempur-
  2. Melakukan sistem pencatatan yang           naan pengurusan dan pengawasan terhadap
     tepat sehingga mudah dikerjakan.           barang milik negara/swasta, inventaris juga
  3. Administrasi        peralatan        dan   memberikan masukan yang sangat berharga
     perlengkapan       pengajaran      harus   bagi efektivitas pengelolaan sarana dan
     senantiasa ditinjau dari segi pelayanan    prasarana.
     untuk turut memperlancar pelaksanaan           Dengan adanya SARC (school asset
     pogram pengajaran.                         report card) sebagai hasil dari inventarisasi
  4. Kondisi-kondisi di atas akan terpenuhi     atas asset sarana prasarana sekolah maka tiap
     jika administrator mengikut sertakan       ruang kelengkapan sarana prasarananya
     semua guru dalam perencanaan, seleksi,     sudah terdata. Sebaiknya copy dari SARC
     distribusi dan penggunaan serta            itu ditempel di tiap ruang, dan kepada
     pengawasan peralatan dan perlengkapan      peggunanya (siswa,guru) perlu menggunakan
     pengajaran yang semuanya mendorong         data tersebut untuk memotivasi kegiatan
     mereka untuk memikirkan proses paling      pemeliharaan rutin. Untuk itu proses
     tepat dalam melayani kebutuhan             inventarisasi aset dalam pemanfaatan SARC
     mereka.16                                  perludilakukan dilakukan sosialisasi kepada
    Agar tercapainya tujuan pendidikan          semua pemangku kepentingan, terutama
sebagaimana yang diharapkan, diperlukan         untuk para pengguna yaitu siswa dan guru.
memanfaatkan berbagai sarana dan prasrana         1. Pengadministrasi barang inventaris
sebagai sumber belajar.                             Pengadministrasian barang inventaris
  a. Penyimpanan Sarana dan Prasarana           dibuat dalam buku-buku: (a) Buku untuk
    Penyimpanan       merupakan     kegiatan    barang inventaris, mencatat semua barang
pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan      inventaris milik negara dalam lingkungan
persediaan sarana dan prasarana dalam           sekolah menurut urutan tanggal penerimaan
gudang, untuk terhindar dari kerusakan          (b) Buku golongan barang inventaris, buku
sebelum dipakai.                                pembantu untuk mencatat barang inventaris
    Untuk melakukan penyimpanan ada             menurut golongan barang yang ditentukan.
beberapa prinsip administrasi penyimpanan       (c) Buku catatan barang inventaris, untuk
peralatan dan perlengkapan sarana dan           mencatat semua barang habis pakai seperti
prasarana pendidikan menurut Kasan              kapur tulis, pensil, dll. (d) Laporan triwulan
(2000:101) adalah:                              mutasi, barang inventaris daftar untuk
  1. Semua alat dan perlengkapan harus          mencatat       jumlah       bertambah      dan
     disimpan ditempat-tempat yang bebas        berkurangnya barang inventaris sebagai
     dari faktor perusak, seperti panas,        akibat dari mutasi yang terjadi dalam
     lembab, lapuk dan serangga.                triwulan yang bersangkutan. (e) Daftar
  2. Mudah      dikerjakan,    baik     untuk   inventaris, tempat mencatat semua barang
     menyimpan maupun yang keluar.              inventaris menurut golongan barangnya (f)
  3. Mudah didapat bila sewaktu-waktu           Klasifikasi dan kode barang inventaris .
     diperlukan.                                    Tujuan penggolongan barang dengan
  4. Semua         penyimpanan          harus   pengklarifikasian serta pemberian kode atau
     diadministrasikan menurut ketentuan        simbol pada daftar inventaris adalah untuk
     bahwa persediaan lama harus lebih dulu     memudahkan         dalam       mencari     dan
     dipergunakan.                              menemukan kembali barang tersebut, dan
  5. Harus diadakan iventarisasi secara         lebih efektif dan efisien dalam mengurus
     berkala                                    barang-barang
  6. Tanggung jawab untuk pelaksanaan
     yang tepat dari tiap-tiap penyimpanan
                                                17
                                                      Kasan, Tholib (2006). Teori dan Aplikasi
16
       Daryanto, M. (2005). Administrasi             Administrasi pendidikan, Jakarta; studio
      Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.             press.
Membuat simbul atau bentuk lambang,            yang ketat, pemeriksaan dan penilaian
sandi, atau kode adalah sebagai pengganti          terhadap pelaksanaan pengololaan sarana
nama atau uraian bagi tiap golongan,               dan prasarana pendidikan sekolah untuk
kelompok atau jenis barang agar dapat              menghindari penyimpangan, penggelapan
memudahkan        dalam     mengingat      dan     atau penyalahgunaan.
mendapatkan       kembali     barang     yang        Pengawasan harus dilakukan secara
diinginkan.                                      objektif, pengawasan dilakukan atas atas
    Daftar barang inventarisasi adalah suatu     dasar bukti-bukti yang ada. Apabila dari hasil
dokumen yang berisi jenis dan jumlah barang      pengawasan ternyata terdapat kekurangan-
baik barang bergerak atau barang tidak           kekurangan, maka kepala sekolah wajib
bergerak, seperti: (1) Kartu inventarisasi       melakukan      tindakan     perbaikan     dan
ruangan, (2) Kartu inventarisasi barang, (3)     penyelesaian.
Buku inventrisasi. Semuanya harus ada suatu        d. Pengorganisasian                kegiatan
pengendalian dan pemanfaatan secara efektif            pemeliharaan sarana dan prasarana
dan efesien.                                           pendidikan
    Peraturan Menteri Pendidikan Nasional            Beberapa pilihan untuk penanganan
Nomor 19 Tahun 2007, Penghapusan Sarana          pemeliharaan gedung dan sarana penunjang
dan Prasarana Pendidikan, ialah pelepasan
                                                 secara efektif dapat dilakukan melalui: (a)
suatu barang dari pemilikan tanggung jawab
pengurusannya          oleh        pemerintah.   Keterlibatan guru dan siswa, (b) Kegiatan
Penghapusan barang inventaris sekolah            gotong royong/swadaya masyarakat/komite
berarti pelepasan barang dari daftar             sekolah/ wali murid.(c) Pekerja harian lepas/
inventaris yang ada disekolah sesuai dengan      musiman/ tenaga ahli yang relevan. (d)
peraturan dan tata cara yang belaku.18           Pekerja harian tetap, antara lain: penjaga
      Lebih lanjut Gunawan meawarkan             sekolah
Syarat-syarat penghapusan yaitu (a) Keadaan          Dengan melibatkan unsur-unsur dari
barang rusak berat dan tidak dapat diperbaiki    manajemen sekolah, siswa komite sekolah,
lagi (b) Biaya perbaikan lebih besar sehingga    wali murid dan masyarakat adalah bertujuan
terjadi pemborosan (c) Kegunaan barang           untuk menciptakan kesadaran dalam
tidak seimbang dengan biaya pemeliharaan         mensikapi keadaan disekitarnya khususnya
(d) Barang tidak sesuai lagi dengan kondisi      berkaitan dengan kondisi sarana prasarana
zaman (e) Penyusutan barang terlalu besar (f)    yang dipergunakan untuk kegiatan rutinitas
Barang jika disimpan akan rusak (g) Barang       belajar mengajar. (1) Keterlibatan guru dan
sudah dicuri, musnah karena bencana alam         murid      untuk     membangkitkan        dan
Kategori barang, inventaris yang bisa            menanamkan rasa memiliki sekolah kepada
dihapus yaitu: (a) Barang rusak berat, tua       murid, Membina murid untuk belajar disiplin
atau berlebih (b) Gudang/kantor sekolah          dengan cara yang efektif dan di terima oleh
rusak berat (c) Barang dicuri atau terbakar.     semua murid, Memupuk rasa tanggung
    Tata cara penghapusan barang inventaris      jawab, mencerminkan budaya kepada murid
ditetapkan dalam undang-undang perbenda-         untuk menjaga dan memelihara keutuhan dan
haraan Indonesia dan harus sesuai dengan         kebersihan dari lingkungan dan gedung
ketentuan yang berlaku dalam undang-             sekolah (2) Kegiatan gotong royong/swadaya
undang tersebut.                                 masyarakat/komite sekolah/wali murid untuk
    Pelaksanaan penghapusan terlebih dahulu      Menanamkan rasa memiliki sekolah kepada
harus ditinjau layak atau tidak untuk dipakai,   masyarakat, bahwa gedung sekolah adalah
kegiatan tersebut dilakukan oleh panitia yang    milik masyarakat dan harus dijaga dan
bertugas untuk meneliti, menilai barang-         dirawat sendiri oleh masyarakat.
barang yang dihapuskan.                              Mengumpulkan dan mengelola dana
  c. Pengawasan Sarana dan Prasarana             pemeliharaan, Mengumpulkan, mengelola
  Pendidikan, perlu mendapat pengawasan          dan menjaga peralatan dan perlengkapan
                                                 pemeliharaan, Memberikan pendidikan dan
18
      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional      pemahaman kepada masyarakat tentang tata
     Nomor 19 Tahun 2007, Tentang Standar        cara pemeliharaan gedung sekolah secara
     Pengelolaan Pendidikan Dasar dan            baik dan benar serta dapat melaksanakan
     Menengah.                                   pemeliharaan secara kontinyu atau insidentil
                                                 apabila diperlukan
Rohiat (2009). Manajemen Sekolah teori
       DAFTAR KEPUSTAKAAN                             dasar dan Praktek, Bandung, Refika
                                                      Aditama.

Atmodiwirio,        Soebagio.        (2005).    Rasima (2007). Manajemen perpustakaan
      Manajemen          Pendidikan                   Akper Aceh Selatan, tidak diterbitkan
      Indonesia. Jakarta: Ardanizya
      Jaya.                                     Sagala,    Syaiful.     (2009). Memahami
                                                       Organisasi Pendidikan, Bandung. Cv.
    Bafadal, Ibrahim (2008). Manajemen                 Alfabeta, edisi refisi.
     perlengkapan sekolah Teori dan
     Aplikasinya, Jakarta : PT Bumi             Sucipto, Basuki Mukti (2004). Administrasi
     Aksara.                                           Pendidikan, Departemen Pendidikan
                                                       dan Kebudayaan Jakarta: Depdikbud
Daryanto, M. (2005).           Administrasi
      Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.        Suryobroto,   B.    (2005).  Manajemen
                                                      Pendidikan di Sekolah, Jakarta. PT
dbe.rti.org/publications/index,  Pengertian           Rineka Cipta.
        dan Acuan Manajemen aset sarana-
        prasarana sekolah, di dounlod pada      Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003,
        tanggal 20 Mai 2011.                         Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
                                                     Jakarta: Depdiknas.
Gunawan, Ary (2005). Administrasi Sekolah
     (Administrasi Pendidikan Micro)            Peraturan pemerintah Nomor 2 tahun 2003,
     Jakarta: PT. Rineka Cipta.                        Tentang sistem Pendidikan Dasar dan
                                                       Menengah, www.parlemen.ri./E3.pdf.
-------------(2002). Dasar-dasar Administrasi          didownload, 15 April 2011.
         Sarana Pendidikan. Jakarta: Rineka
         Cipta.                                 Peraturan pemerintah Republik Indonesia
                                                       Nomor 19 Tahun 2005, tentang
http//Imronfauzi.wordpress.com.                        Standar    Nasional      Pendidikan,
                                                       www.parlemen.ri./E3.pdf.
        www.p2kp.org/pustaka/file/infra/bu
                                                       didownload, 5 Maret 2011.
        ku    Administrasi    Sarana    Dan
        Prasarana Pendidikan, didounlod pada    Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
        tanggal 20 Mai 2011                            Republik Indonesia Nomor 24, Tahun
Kasan, Tholib (2006). Teori dan Aplikasi               2007 tentang Standar Sarana dan
      Administrasi pendidikan, Jakarta;                Prasarana Pendidikan.
      studio press.
                                                Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Murniati, A. R, (2008). Manajemen Stratejik            Nomor 19 Tahun 2007, Tentang
      Peran Kepala Sekolah dalam                       Standar Pengelolaan Pendidikan
      Pemberdayaan. Bandung: Citapustaka               Dasar dan Menengah.
      Media Perintis.
Mulyasa, E. (2007). Menjadi Kepala Sekolah      Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2008, Tentang
      Profesional, Bandung: PT Remaja                  Penyelenggaraan      Pendidikan,
      Rosda karya.                                     Pemerintah Aceh. Banda Aceh.

Moleong, J. Lexi. (2008). Metodelogi            www.sttrcepu.ac.id/p2m/download/E3.pdf.
     Penelitian Kualitatif, Bandung: PT              Panduan P2M Standar Sarana Dan
     Remaja Rodas Karya.                             Prasarana, didownload, 23 Mai 2011.



                                                           BIODATA PENULIS
Abdul Manaf Usman         Tarbiyah, pada tahun 2008 melanjutkan Studi
                       anak ke 3 (tiga) dari 4   di Program Pasca Sarjana Universitas Syiah
                       (empat) bersaudara,       Kuala dalam Program Studi Manajemen
                       ayahda Usman ben          Administrasi Pendidikan dan menamatkan
                       Abdul Majid (Alm),        pada bulan Mei 2012.
                       Ibunda Hj. Tihawa
                       Benti Nafi (alm),
dilahirkan di Mns. Bueng, 1968, menikah
dengan Mursyidah, S. Ag tahun 1995,
dikaruniai 3 (tiga) orang anak, Syifa
Mardhiya (anak pertama), Azkal Azkia (anak
ke dua ) dan Habibil’ali (anak ke tiga).
Penulis menempuh pendidikan pada MIN
Tanjong Ulim tamat tahun 1980, MTsS Ulim
tamat tahun 1984, MAS Ulim tamat tahun
1987, Selanjutnya meneruskan pada IAIN
Ar-Raniry Banda Aceh Fakultas Tarbiyah
Jurusan Tadris tamat tahun 1992. Selanjutnya
melanjutkan ke Studi Purna Ulama IAIN Ar-
Raniry tamat tahun 1994. Sekarang sedang
menyelesaikan Program Pascasarjana Prodi
Magister Administrasi Pendidikan Unsyiah,
pengalaman mengajar          pada Fakultas
Tarbiyah IAIN Ar-Raniry sejak tahun 1993
sampai dengan tahun 1997 (sebagai asisten
Bapak Drs. Ramly Maha dalam Mata Kuliah
Psikologi Pendidikan), selanjutnya pada awal
tahun 1998 penulis pulang kekampung
kelahiran dan bekerja sebagai petani sawah,
pada tahun 1999 mendirikan Madrasah
Ibtidaiyah Swasta Modal Swadaya di
Kecamatan Ulim sekaligus menjabat sebagai
Kepala sampai dengan akhir tahun 2000,
dalam waktu bersamaan aktif di Partai Bulan
Bintang dipercayakan sebagai Ketua Anak
Cabang Kecamatan Ulim (sekarang Pidie
Jaya) dan pada Yayasan Bustanul Aitam
Kecamatan Ulim dipercayakan sebagai
wakil sekretaris dengan focus program
pembinaan anak yatim piatu korban konplik
dalam wilayah Kecamatan Ulim, dalam
waktu yang bersamaan juga mendirikan
Yayasan Malem Dagang menjabat sebagai
direktur     dengan        fokus      program
pemberdayaan masyarakat, dan pada awal
tahun 2001 penulis pindah ke kota sigli (ibu
kota kabupaten Pidie) masih tetap aktif di
Partai Bulan Bintang dipercayakan sebagai
Ketua Pimpinan Cabang Kabupaten Pidie
sampai dengan tahun 2004, dalam waktu
bersamaan penulis juga mengajar pada
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli
dan memimpin Yayasan Malem Dagang
sampai sekarang. Tahun 2007 s.d 2012
menjabat sebagai ketua III Sekolah Tinggi
Ilmu Syari’ah dan Sekolah Tinggi Ilmu

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
Perbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumPerbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumWhyda Kasim
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Fitri Yusmaniah
 
JURNAL HARIAN PAI KELAS 3 SEMESTER 1.docx
JURNAL HARIAN PAI KELAS 3 SEMESTER 1.docxJURNAL HARIAN PAI KELAS 3 SEMESTER 1.docx
JURNAL HARIAN PAI KELAS 3 SEMESTER 1.docxMetiAfrina
 
Contoh buku catatan perkembangan siswa
Contoh buku catatan perkembangan siswaContoh buku catatan perkembangan siswa
Contoh buku catatan perkembangan siswalee adlia
 
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarMakalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarUkhty Nicken
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
 
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Dewi Zulaeva
 
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomSukayono Fawwaz
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranMusafirCinta7
 
contoh Soal bentuk uraian
contoh Soal bentuk  uraiancontoh Soal bentuk  uraian
contoh Soal bentuk uraianAprian Hidayat
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanAmbar Fidianingsih
 

La actualidad más candente (20)

TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Perbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumPerbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulum
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
 
JURNAL HARIAN PAI KELAS 3 SEMESTER 1.docx
JURNAL HARIAN PAI KELAS 3 SEMESTER 1.docxJURNAL HARIAN PAI KELAS 3 SEMESTER 1.docx
JURNAL HARIAN PAI KELAS 3 SEMESTER 1.docx
 
Pembelajaran Mendengarkan
Pembelajaran MendengarkanPembelajaran Mendengarkan
Pembelajaran Mendengarkan
 
Materi ppt bullying (1)
Materi ppt bullying (1)Materi ppt bullying (1)
Materi ppt bullying (1)
 
Contoh buku catatan perkembangan siswa
Contoh buku catatan perkembangan siswaContoh buku catatan perkembangan siswa
Contoh buku catatan perkembangan siswa
 
Prinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaranPrinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaran
 
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarMakalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
 
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
 
contoh Soal bentuk uraian
contoh Soal bentuk  uraiancontoh Soal bentuk  uraian
contoh Soal bentuk uraian
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
 
Kko bloom revisi 2
Kko bloom revisi 2Kko bloom revisi 2
Kko bloom revisi 2
 
PENGELOLAAN KELAS
PENGELOLAAN KELASPENGELOLAAN KELAS
PENGELOLAAN KELAS
 
Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik
 

Similar a OPTIMALKAN MANAJEMEN

Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...Fattia Rakhmalianni
 
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanPengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanSherly Anggraini
 
Konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan
Konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikanKonsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan
Konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikanRusdi Rustandi
 
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docxPengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docxZukét Printing
 
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdf
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdfPengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdf
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdfZukét Printing
 
Ppt adm sarana dan prasarana fiks
Ppt adm sarana dan prasarana fiksPpt adm sarana dan prasarana fiks
Ppt adm sarana dan prasarana fiksFITRI ASTUTI
 
Manajemen sarpras by Boy Firnando
Manajemen sarpras by Boy FirnandoManajemen sarpras by Boy Firnando
Manajemen sarpras by Boy Firnandoboy firnando
 
Sarana prasarana administrasi pendidikan
Sarana prasarana administrasi pendidikanSarana prasarana administrasi pendidikan
Sarana prasarana administrasi pendidikanalfian ubd
 
Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah
Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolahKonsep dasar manajemen perlengkapan sekolah
Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolahYUNIZAR S.Pd.
 
Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptx
Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptxMenata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptx
Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptxTawilTawil
 
Sarana Prasarana
Sarana PrasaranaSarana Prasarana
Sarana Prasaranafa dhilah
 
Sistem Pendidikan Nasional Indonesia.pptx
Sistem Pendidikan Nasional Indonesia.pptxSistem Pendidikan Nasional Indonesia.pptx
Sistem Pendidikan Nasional Indonesia.pptxTyoJunior
 
Resume proses perencanaan pendidikan
Resume proses perencanaan pendidikanResume proses perencanaan pendidikan
Resume proses perencanaan pendidikanMuaz Rozak
 

Similar a OPTIMALKAN MANAJEMEN (20)

Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
 
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanPengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
 
Konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan
Konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikanKonsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan
Konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan
 
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docxPengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
 
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdf
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdfPengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdf
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdf
 
Ppt adm sarana dan prasarana fiks
Ppt adm sarana dan prasarana fiksPpt adm sarana dan prasarana fiks
Ppt adm sarana dan prasarana fiks
 
Bab seluruh
Bab seluruhBab seluruh
Bab seluruh
 
Manajemen sarpras by Boy Firnando
Manajemen sarpras by Boy FirnandoManajemen sarpras by Boy Firnando
Manajemen sarpras by Boy Firnando
 
Sarana prasarana administrasi pendidikan
Sarana prasarana administrasi pendidikanSarana prasarana administrasi pendidikan
Sarana prasarana administrasi pendidikan
 
Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah
Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolahKonsep dasar manajemen perlengkapan sekolah
Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptx
Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptxMenata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptx
Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptx
 
Tugas manajemen
Tugas manajemenTugas manajemen
Tugas manajemen
 
Sarana Prasarana
Sarana PrasaranaSarana Prasarana
Sarana Prasarana
 
2
22
2
 
Sistem Pendidikan Nasional Indonesia.pptx
Sistem Pendidikan Nasional Indonesia.pptxSistem Pendidikan Nasional Indonesia.pptx
Sistem Pendidikan Nasional Indonesia.pptx
 
Administrasi sarpras
Administrasi sarprasAdministrasi sarpras
Administrasi sarpras
 
Administrasi sarpras
Administrasi sarprasAdministrasi sarpras
Administrasi sarpras
 
Resume proses perencanaan pendidikan
Resume proses perencanaan pendidikanResume proses perencanaan pendidikan
Resume proses perencanaan pendidikan
 
panduan pemgembangan bahan ajar
 panduan pemgembangan bahan ajar panduan pemgembangan bahan ajar
panduan pemgembangan bahan ajar
 

Más de Manaf Abdul

Makanan utk usia atas 40 tahun
Makanan utk usia atas 40 tahunMakanan utk usia atas 40 tahun
Makanan utk usia atas 40 tahunManaf Abdul
 
Paradigma guru pai pada sekolah
Paradigma guru pai pada sekolahParadigma guru pai pada sekolah
Paradigma guru pai pada sekolahManaf Abdul
 
Potret pendidikan aceh
Potret pendidikan acehPotret pendidikan aceh
Potret pendidikan acehManaf Abdul
 
Desiplin dlm perfektif pddk l
Desiplin dlm perfektif pddk lDesiplin dlm perfektif pddk l
Desiplin dlm perfektif pddk lManaf Abdul
 
Meminta minta suatu tinjaian analisi
Meminta minta suatu  tinjaian analisiMeminta minta suatu  tinjaian analisi
Meminta minta suatu tinjaian analisiManaf Abdul
 
Ketika intelektual tak bermoral
Ketika intelektual tak bermoralKetika intelektual tak bermoral
Ketika intelektual tak bermoralManaf Abdul
 
Ketika intelektual tak bermoral
Ketika intelektual tak bermoralKetika intelektual tak bermoral
Ketika intelektual tak bermoralManaf Abdul
 
Sistem pelk.pdd.di aceh
Sistem pelk.pdd.di acehSistem pelk.pdd.di aceh
Sistem pelk.pdd.di acehManaf Abdul
 

Más de Manaf Abdul (8)

Makanan utk usia atas 40 tahun
Makanan utk usia atas 40 tahunMakanan utk usia atas 40 tahun
Makanan utk usia atas 40 tahun
 
Paradigma guru pai pada sekolah
Paradigma guru pai pada sekolahParadigma guru pai pada sekolah
Paradigma guru pai pada sekolah
 
Potret pendidikan aceh
Potret pendidikan acehPotret pendidikan aceh
Potret pendidikan aceh
 
Desiplin dlm perfektif pddk l
Desiplin dlm perfektif pddk lDesiplin dlm perfektif pddk l
Desiplin dlm perfektif pddk l
 
Meminta minta suatu tinjaian analisi
Meminta minta suatu  tinjaian analisiMeminta minta suatu  tinjaian analisi
Meminta minta suatu tinjaian analisi
 
Ketika intelektual tak bermoral
Ketika intelektual tak bermoralKetika intelektual tak bermoral
Ketika intelektual tak bermoral
 
Ketika intelektual tak bermoral
Ketika intelektual tak bermoralKetika intelektual tak bermoral
Ketika intelektual tak bermoral
 
Sistem pelk.pdd.di aceh
Sistem pelk.pdd.di acehSistem pelk.pdd.di aceh
Sistem pelk.pdd.di aceh
 

OPTIMALKAN MANAJEMEN

  • 1. MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PADA MADRASAH/SEKOLAH Oleh Drs. Abdul Manaf, M.Pd Dosen Tetap STI Tarbiyah Al-Hilal Sigli Abstrak: Manajemen Sarana dan Prasarana pendidikan merupakan komponen pendidikan sebagai satu kesatuan sistem yang lengkap dan terpadu untuk memperlancar proses pembelajaran. Melakukan perencaan, mengidentifikasi sarana dan prasarana yang tersedia baik yang menyangkut dengan kuantitas maupun kualitas, menentukan kebutuhan, penyusunan skala perioritas, penentuan sumber pendanaan, dan membuat usulan, kegiatan ini melibatkan guru, pengawas, dan komite. Pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan seperti ruang, perabotan, dan fasilitas penunjang kerja lainnya dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan secara kontinu dan secara berkala sesuai dengan jenis sarana dan prasarana pendidikan yang ada, kegiatan tersebut dilakukan oleh semua komponen madrasah/Sekolah termasuk komite dan masyarakat sekitar. Kata kunci : Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. A. PENDAHULUAN ditetapkan dapat berjalan sebagaimana yang Manajemen Sarana dan prasarana telah direncanakan.1 Salah satu komponen pendidikan memiliki peran penting dalam tersebut adalah sarana dan prasarana pencapaian tujuan pendidikan baik bersifat pendidikan yang memadai. kuantitatif maupun kualitatif. Perencanaan Lebih tegas lagi dalam pasal 42 bahwa pengadaan, pemanfaatan dan pemeliraharaan “setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana pendidikan merupakan sarana yang meliputi perabot, peralatan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian pendidikan, media pendidikan, buku dan manajemen pendidikan. sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, Sarana dan prasarana pendidikan pada serta perlengkapan lain yang diperlukan madrasah ibtidaiyah merupakan suatu untuk menunjang proses pembelajaran yang komponen yang menentukan terlaksananya teratur dan berkelanjutan”. kegiatan belajar mengajar pada madrasah Sedangkan pada ayat 2 menekankan ibtidaiyah bersamaan dengan komponen bahwa setiap satuan pendidikan wajib pendukung yang Lainnya. memiliki prasarana yang meliputi lahan, Proses belajar mengajar dapat ruang kelas, ruang pimpinan satuan berlangsung jika ada pendidik, peserta didik, pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, alat pendidikan dan lingkungan pendidikan ruang perpustakaan, ruang laboratorium, yang mendukung. Semua faktor adalah ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, merupakan sebuah siklus dalam proses ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat pembelajaran untuk mencapai tujuan berolahraga, tempat beribadah, tempat pendidikan. bermain, tempat berekreasi, dan Pendidikan yang ideal sebagaimana yang ruang/tempat lain yang diperlukan untuk dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 menunjang proses pembelajaran yang teratur Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan dan berkelanjutan. Nasional, yaitu banyak komponen Penjelasan di atas sejalan dengan pendidikan yang merupakan sebagai satu pandangan Mulyasa (2007:49) menyatakan kesatuan sistem yang lengkap dan terpadu bahwa: untuk menggerakkan pembelajaran kepada manusia secara sempurna sehingga 1 pencapaian tujuan pendidikan yang telah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
  • 2. Sarana pendidikan adalah peralatan dan Secara operasionalnya diatur dalam perlengkapan yang secara langsung Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dipergunakan dan untuk menunjang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 proses pendidikan, khususnya dalam Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan proses belajar mengajar, seperti gedung, oleh satuan pendidikan dasar dan Menengah ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat dan sebagaimana termuat dalam poin 4,e. media pengajaran”. Adapun yang di- tentang Rencana Kerja Sekolah /Madrasah, maksud prasarana pendidikan atau yaitu Rencana kerja tahunan memuat pengajaran dalam proses pembelajaran, ketentuan yang jelas pada item 4 yaitu seperti halaman sekolah, kebun seko-lah, mengenai sarana dan prasarana. taman sekolah dan jalan menuju sekolah. Rencana kerja Sekolah/Madrasah yang Prasarana yang diman-faatkan secara dimaksud sesuai dengan pendapat Gunawan langsung untuk proses belajar mengajar (2005:5) adalah sebagai berikut: di sekolah, seperti taman seko-lah untuk Administrasi Sarana dan Prasara pembelajaran biologi, halaman sekolah Pendidikan adalah merupakan seluruh sekaligus sebagai lapangan olah raga dan proses kegiatan yang direncanakan dan lain sebagainya.2 diusahakan secara sengaja dan Komponen–komponen sebagaimana yang bersungguh-sungguh serta pembinaan disebutkan di atas merupakan sarana secara kontinyu terhadap benda-benda pendidikan yang mutlak harus ada dan pendidikan, agar senantiasa siap pakai mempunyai standar, di samping prasarana (ready for uses) dalam proses pembe- yang lainnya, sebagai penunjang dalam lajaran, sehingga proses pembelajaran pembelajaran, hal ini, sesuai dengan semakin efektif dan efesien guna Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 membantu tercapainya tujuan pendidikan tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 1 yang telah ditetapkan. 4 poin 8 yaitu : persaingan kualitas pendidikan semakin Standar sarana dan prasarana adalah ketat, desain pendidikan harus lebih fokus standar nasional pendidikan yang pada perberdayaaan semua potensi sekolah, berkaitan dengan kriteria minimal tentang memantapkan manajemen pendidikan yang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat transparan, pengambilan keputusan yang beribadah, perpustakaan, laboratorium, aspiratif dan akuntabel, pembelajaran yang bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkualitas dan menyenangkan, dan berkreasi dan berekreasi, serta sumber partisipasi masyarakat yang aspiratif. Senada belajar lain, yang diperlukan untuk dengan pendapat para ahli di atas, Daryanto menunjang proses pembelajaran, (2005:32) berpendapat bahwa: termasuk penggunaan teknologi informasi Keadaan lingkungan Sekolah tempat dan komunikasi.3 belajar turut mempengaruhi tingkat Hal tersebut dijabarkan secara detil dalam keberhasilan belajar, kualitas guru, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional metode mengajarnya, kesesuaian Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 kurikulum dengan kemampuan Siswa, Pada BAB II Standar Sarana dan Prasarana keadaan fasilitas/perlengkapan di SD/MI dan dibahas tentang Standar lembaga Sekolah, keadaan ruangan, Prasarana dan sarana pada Poin D yaitu jumlah Siswa per lokal, pelaksanaan menyangkut dengan ketentuan Prasarana dan aturan/tata tertib di lembaga Sekolah dan Sarana untuk SD/MI. sebagainya, semua ini turut mempengaruhi keberhasilan belajar Siswa.5 2 Mulyasa, E. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Di samping itu, Qanun Aceh Nomor 05 Profesional, Bandung: PT Remaja Rosda karya. Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Bab XII, tentang pengelolaan 3 Peraturan pemerintah Republik Indonesia 4 Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Gunawan, Ary (2005). Administrasi NasionalPendidikan, Sekolah (Administrasi Pendidikan Micro) www.parlemen.ri./E3.pdf. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 5 didownload, 5 Maret 2011. Daryanto, M. (2005). Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
  • 3. Pendidikan bagian satu, pasal 55, ayat 1 dan organisasi untuk mencapai tujuan secara 2, dengan bunyinya: (1) Pengelolaan pendi- optimal.7 dikan kedinasan di bawah kementerian Manajemen sarana dan prasarana dengan /lembaga vertikal menjadi tanggung jawab ruanglingkup pembahasannya yaitu melaku- instansi yang bersangkutan sesuai ketentuan kan perencanaan terhadap kebutuhan, yang berlaku. (2) Pemerintah Aceh dan pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pemerintah kabupaten/kota dapat memberi pemeliharaan, penghapusan, dan penga- bantuan pembiayaan dan bantuan sarana wasan, untuk dapat memahami manajemen prasarana kepada Instansi pengelola pendi- dengan baik dan benar, sebelumnya diper- dikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). 6 lukan adanya persamaan persepsi tentang Kedudukan administrasi pendidikan pengertian manajemen sarana dan prasarana, dalam organisasi pendidikan dapat diartikan fungsi manajemen sarana dan prasarana, sebagai kegiatan memberi bantuan dalam proses manajemen sarana dan prasarana. mengelola manusia, dan mengelola harta Rohiat (2009:26) menyatakan bahwa: benda organisasi penyelenggaraan kegiatan- Manajemen sarana dan prasarana adalah kengiatan pendidikan ke arah suatu tujuan kegiatan yang mengatur untuk yang terhimpun dalam organisasi., agar dapat mempersiapkan segala peralatan/ material mendorong tercapainya tujuan pembelajaran bagi terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efesien yang pada akhirnya di sekolah. Manajemen sarana dan berdampak pada pencapaian tujuan sekolah. prasarana dibutuhkan untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar. A. PERENCANAAN SARANA DAN Sarana dan prasarana pendidikan adalah PRASARANA PENDIDIKAN semua benda bergerak dan tidak bergerak yang dibutuhkan untuk menunjang Untuk menghindari kesalahan dalam kegiatan belajar mengajar, baik secara memahami maksud sarana dan prasarana langsung maupun tidak langsung. pendidikan, Mulyasa (2007:49) berpendapat Manajemen sarana dan prasarana sebagai berikut: merupakan keseluruhan proses peren- sarana pendidikan adalah peralatan dan canaan pengadaan, pendayagunaan, dan perlengkapan yang secara langsung pengawasan sarana dan prasarana yang dipergunakan dan untuk menunjang digunakan agar tujuan pendidikan di proses pendidikan, khususnya dalam sekolah dapat dicapai dengan efektif dan proses belajar mengajar, seperti gedung, efesien. Kegiatan manajemen sarana dan ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat prasarana meliputi (1) perencanaan dan media pengajaran”. Adapaun yang kebutuhan, (2) pengadaan, (3) dimaksud prasarana pendidikan atau penyimpanan, (4) penginventarisasian, pengajaran dalam proses pembelajaran, (5) pemeliharaan, dan (6) penghapusan seperti halaman sekolah, kebun sekolah, sarana dan prasarana pendidikan.8 taman sekolah dan jalan menuju sekolah. Untuk mengatur dan mempersiapkan Prasarana yang dimanfaatkan secara segala peralatan dan material yang dibu- langsung untuk proses belajar mengajar tuhkan sebagai penunjang demi lancarnya di sekolah, seperti taman sekolah untuk proses kegiatan belajar mengajar di sekolah/ pembelajaran biologi, halaman sekolah madrasah perlu adanya sumber daya manusia sekaligus sebagai lapangan olah raga dan yang mempunyai kapasitas tentang itu. lain sebagainya. Pengalaman yang dimiliki seseorang baik Menyangkut dengan manajemen, lebih dalam bidang ilmu pengetahuan maupun lanjut Murniati (2008:71) menyatakan bahwa: Manajemen merupakan kegiatan 7 Murniati, A. R, (2008). Manajemen mengatur berbagai sumber daya, baik Stratejik Peran Kepala Sekolah dalam manusia maupun material, dalam rangka Pemberdayaan. Bandung: Citapustaka melakukan berbagai kegiatan suatu Media Perintis. 8 Rohiat (2009). Manajemen Sekolah teori 6 Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2008, dasar dan Praktek, Bandung, Refika Tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Aditama. Pemerintah Aceh. Banda Aceh
  • 4. dalam keahlian (SDM) akan berpengaruh besar akan kebutuhan sarana dan prasarana besar dalam melakukan perencanaan pendidikan, semakin majunya pengetahuan kebutuhan, pemanfaatan sarana dan maka semakin sistematis penataan dan prasarana pendidikan. Ilmu manajemen pendekatan yang diperlukan. Oleh karena itu, mengupas tentang usaha-usaha manusia kepala sekolah harus menjadikan kebutuhan dalam memamfaatkan semua potensi yang terhadap penerapan manajemen dan ada secara optimal guna mencapai tujuan menjalankan fungsi-fungsinya dalam bidang yang diharapkan, demikian pula dalam pendidikan. bidang pendidikan pada tingkat madrash Lebih lanjut, Suryobroto (2005:115) Ibtidaiyah guna mencapai tujuan lembaga berpendapat bahwa: Pada garis besarnya pendidikan tersebut perlu ditetapkan praktek- manajemen sarana dan prasarana meliputi praktek manajemen. lima hal yakni: a) Penentuan kebutuhan, b) Dubrin dalam rasima (2007:11) Proses Pengadaan, c) pemakaian, d) Pengu- menegaskan bahwa: “Sumber daya yang rus dan pencatatan, e) Pertanggung jawaban. 11 dimaksudkan dalam manajemen dapat dibagi ke dalam empat bentuk yaitu: Dalam hal ini Bafadal (2008:27) 1. Human Resourse, adalah manusia yang menawarkan beberapa kriteria perencanaan diperlukan untuk menjalankan pengadaan perlengkapan sekolah sebagai pekerjaan. berikut: 2. Finansial resourse, merupakan uang 1. Perencanaan perlengkapan sekolah itu yang dipergunakan manajer dan merupakan proses menetapkan dan organisasi untuk meembiayai pekerjaan memikirkan. guna mencapai tujuan organisasi; 2. Objek pikir dalam perencanaan 3. Physical Resourse, merupakan barang perlengkapan sekolah adalah upaya dan bangunan termasuk bahan baku, memenuhi sarana dan prasarana ruang kantor, fasilitas produksi, dan pendidikan yang dibutuhkan sekolah. peralatan kantor yang dipergunakan 3. Tujuan perencanaan perlengkapan untuk beroperasinya suatu organisasi; sekolah harus memenuhi prinsip-prinsip: 4. Informasional resourse, meru-pakan a. Perencanaan perlengkapan sekolah data yang dipergunakan manajer dan harus betul-betul merupakan proses organisasi sebagai dasar pertimbangan intelektual; untuk menja-lankan pekerjaan dalam b. Perencanaan didasarkan pada analisis mencapai tujuan organisasi.9 kebutuhan melalui studi Kemampuan manajerial kepala sekolah komprehensif mengenai masyarakat dalam mengoperasionalkan, menggerakkan sekolah dan kemungkinan sumberdaya manusia secara maksimal dan pertumbuhannya serta prediksi mendayagunakan sarana dan prasarana populasi sekolah. secara efektif, kesemuanya itu adalah sebagai c. Perencanaan perlengkapan sekolah faktor penunjang dalam meningkatkan harus realitis, sesuai dengan kualitas keluaran pendidikan. kenyataan anggaran. Atmodiwirio (2005:161) menyatakan d. Visualisasi hasil perencanaan bahwa: “kepala sekolah adalah seorang guru perlengkapan sekolah harus jelas dan (jabatan fungsional) yang diangkat untuk rinci, baik jumlah, jenis, merek, dan menduduki jabatan struktural (kepala harganya. 12 Sekolah). Ia adalah pejabat yang ditugaskan Kriteria diatas perlu ditaati, disamping itu untuk mengelola sekolah”. 10 ada beberapa langkah perencanaan, Semakin kompleknya kebutuhan dalam pengadaan, perlengkapan yang perlu di menyelenggarakan pendidikan, semakin 11 Suryobroto, B. (2005). Manajemen 9 Pendidikan di Sekolah, Jakarta. PT Rineka Dubrin dalam Rasima (2007). Manajemen Cipta. perpustakaan Akper Aceh Selatan, tidak diterbitkan. 12 10 Bafadal, Ibrahim (2008). Manajemen Atmodiwirio, Soebagio. (2005). perlengkapan sekolah Teori dan Manajemen Pendidikan Indonesia. Aplikasinya, Jakarta : PT Bumi Aksara. Jakarta: Ardanizya Jaya.
  • 5. perhatikan. Lebih lanjut Bafadal (2008:29), e.Tujuan Pengadaan Sarana dan Prasarana berpendapat bahwa ada beberapa langkah Aktivitas pertama dalam manajemen perencanaan pengadaan perlengkapan sarana prasarana pendidikan adalah pendidikan disekolah, yaitu sebagai berikut: pengadaan sarana prasarana pendidikan. a) Menampung semua usulan pengadaan Pengadaan perlengkapan pendidikan perlengkapan sekolah yang diajukan biasanya dilakukan untuk memenuhi setiap unit kerja sekolah dan atau kebutuhan sesuai dengan perkembangan menginvestasikan kekurangan pendidikan di suatu sekolah menggantikan perlengkapan sekolah. barang-barang yang rusak, hilang, di b) Menyusun rencana kebutuhan hapuskan, atau sebab-sebab lain yang dapat perlengkapan sekolah untuk peiode di pertanggung jawabkan sehingga memerlu- tertentu, misalnya untuk satu triwulan kan pergantian, dan untuk menjaga tingkat atau satu tahun ajaran. persediaan barang setiap tahun dan anggaran c) Memadukan rencana kebutuhan yang mendatang. telah disusun dengan perlengkapan f. Langkah-langkah Perencanaan yang telah tersedia sebelumnya. Dalam Pengadaan Sarana dan Prasarana rangka itu, perencana atau panitia Kebutuhan akan sarana dan prasarana di pengadaan mencari informasi tentang sekolah haruslah direncanakan. Sebagai perlengkapan yang telah dimiliki oleh manajer pendidikan, kepala sekolah haruslah sekolah. salah satu cara adalah dengan mempunyai proyeksi kebutuhan sarana dan jalan membaca buku inventaris atau prasarana untuk jangka panjang, jangka buku induk barang, Berdasarkan menengah, jangka pendek. panduan tersebut lalu disusun rencana Proyeksi kebutuhan akan sarana dan kebutuhan perlengkapan, yaitu prasana sekolah dibuat dengan mempertim- membuat daftar semua perlengkapan bangkan dua aspek, ialah kebutuhan aspek yang dibutuh-kan disekolah. pendidikan di satu pihak dan kemampuan d) Memadukan rencana kebutuhan dengan sekolah di pihak lain. dana atau anggaran sekolah yang telah g. Pemerolehan Sarana dan Prasarana tersedia. Apabila dana yang tersedia Sekolah tidak mencukupi untuk pengadaan Setelah rencana pengadaan sarana dan kebutuhan ini maka perlu dilakukan prasarana dibuat langkah berikutnya yakni seleksi terhadap semua kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana sesuai perlengkapan yang telah direncanakan, dengan kebutuhan sekolah. Pengadaan sarana dengan melihat urgensi setiap dan prasrana ini, bisa dilakukan dengan perlengkapan tersebut. semua pembelian, meminta sumbangan, pengajuan perlengkapan yang urgen segera bantuan ke pemerintah (untuk sekolah- didaftar. sekolah negeri) dan pengajuan kepihak e) Memadukan rencana (daftar) kebutuhan yayasan (untuk sekolah-sekolah swasta), perlengkapan dengan dana atau pengajauan ke komite sekolah (dewan se- anggaran yang ada. Apabila ternyata kolah), tukar menukar dengan sekolah lain masih melebihi dari anggaran yang dan menyewa. tersedia perlu dilakukan seleksi lagi Tim yang di tunjuk untuk melakukan dengan cara membuat skala peioritas. pengadaan sarana dan prasarana sekolah f) Penetapan rencana pengadaan akhir. hendaknya membuat daftar ceklis tentang berbagai jenis sarana dan prasarana yang Sucipto, Basuki Mukti (2004). akan di adakan, semua spesifikasi teknis, Berpendapat bahwa Tidak dapat kita standar kualitas akan mudah direalisasi dan pisahkan antara Kegiatan Belajar Mengajar dikontrol. Oleh karena itu, agar spesifikasi (KBM) dengan sarana dan prasarana guna teknis, standar kualitas dan utilitas sarana dan menyukseskan pendidikan di sekolah. Maka prasarana yang proses pengadaannya dengan hal utama yang harus dilakukan dalam meminta sumbangan atau bantuan dari peme- pengelolaan perlengkapan sekolah adalah pengadaan sarana dan prasarana.13 Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta: 13 Sucipto, Basuki Mukti (2004). Depdikbud Administrasi Pendidikan, Departemen
  • 6. rintah tidak mengalami deviasi, perlu dibuat meja, Hindarkan meletakkan sesuatu barang proposal yang jelas. berat dengan cara dibanting atau digeser Sebelum proposal diselesaikan, tim yang dengan keras di atas permukaan lantai ditunjuk oleh sekolah melakukan survey baik keramik, membuka, menutup pintu dan terhadap harga, merek dan kualifikasi barang jendela, diusahakan tidak membanting atau yang dibutuhkan sebagai kajian banding atas menarik dengan keras, pembersihan lantai berbagai jenis barang dengan merk dan yang kotor, karena sampah bertebaran atau spesifikasi teknisnya, sehingga jenis barang bekas-bekas noda lengket, tanah/pasir yang yang akan diminta dapat diketahui kelebihan terbawa alas kaki, Matikan lampu yang dan kekurangannya (standar kualitasnya). masih menyala setelah selesai jam kegiatan Kemam-puan sekolah sangat menentukan belajar mengajar berakhir, kaca jendela harus dalam merumuskan kebutuhannya sendiri selalu dibersihkan pada bagian luar/dalam, (termasuk di dalamnya sarana dan prasarana Selesai menggunakan KM/WC, jangan lupa sekolah), dengan memenuhi aspek utilitas menutup/mematikan kran air yang mengalir, dan memenuhi syarat standar kualitas. siram closet atau lantai KM/WC sampai bersih. Melatih semua personel tersebut B. PEMANFAATAN SARANA DAN mengoperasikan dan merawat perlengkapan PRASARANA PENDIDIKAN. pendidikan itu sesuai dengan petunjuk teknis yang telah disediakan. Memotivasi semua Manajemen Aset Madrash/sekolah personel yang telah dilatihnya itu agar selalu merupakan upaya untuk mengelola sarana- menggunakan perlenggkapan pendidikan prasarana sekolah agar nilai gunanya tidak berdasarkan petunjuk teknis yang telah merosot. Kata ”pemanfaatan” adalah disediakan. Melakukan pengawasan dan serangkaian kegiatan terencana dan pembinaan secara terus menerus terhadap sistematis yang dilakukan secara rutin kegiatan penggunaan perlengkapan maupun berkala, jadi anjuran untuk pendidikan oleh personil sekolah. memanfaatkan sarana dan prasarana anmen pendidikan dimuat dalam peraturan C. PEMELIHARAAN SARANA DAN pemerintah Nomor 2 tahun 1993 tentang PRASARANA PENDIDIKAN Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah menegaskan bahwa ”guru wajib mengunakan Aset sekolah, baik gedung, dan perangkat atau sarana pendidikan seperti lingkungannya merupakan wahana belajar laboratorium untuk kegiatan proses belajar yang perlu diperlakukan sebagai “amanah” mengajar dan dibarengi dengan peningkatan yang perlu dikelola dengan baik. Manajemen frekwensi penggunaan secara maksimal.” sekolah sepenuhnya bertanggung jawab berdasarkan peraturan pemerintah tersebut terhadap seluruh kegiatan pemeliharaan baik menggunakankan sarana pendidikan merupa- dalam bentuk perumusan, rincian pekerjaan, kan kewajiban. tugas serta kegiatan adalah berdasarkan pada Bafadal (2008:42) menawarkan bahwa hirarkis organisasi, orang-orang yang ”ada tiga hal pokok yang perlu dilakukan memiliki kesanggupan dan kemampuan oleh personil sekolah yang akan memakai melaksanakannya sebagai prasyarat bagi perlengkapan disekolah, yaitu: (a) terciptanya kerjasama yang harmonis dan Memahami petunjuk penggunaan per- optimal untuk mencapai tujuan secara efektif lengkapan pendidikan. (b) Menata per- dan efisien. lengkapan pendidikan. (c) Memelihara, baik Kelancaran operasional pemeliharaan secara kontinyu maupun berkala terhadap dilakukan sesuai dengan prosedur yang sudah perlengkapan pendidikan.14 ditetapkan dan dibutuhkan organisasi Beberapa hal berikut adalah sebagai pelaksana dengan ketentuan: upaya yang harus dilaksanakan dengan baik dan benar agar bangunan tetap terjaga kondisinya, sebagaimana termuat dalam buku 15 dbe.rti.org/publications/index, IV tentang petunjuk manajemen asset yang Pengertian dan Acuan Manajemen aset dikeluarkan dbe (2010) 15sebagai berikut: sarana-prasarana sekolah, di dounlod Perletakan papan tulis, perletakan perabotan pada tanggal 20 Mai 2011. 14 Ibid..hal. 42
  • 7. 1. Seluruh personil mempunyai tugas, melalui kegiatan pengecekan secara rutin dan tanggung jawab, dan wewenang yang teratur. (d) menjamin keselamatan orang atau jelas dan terukur. siswa yang menggunakan gedung beserta 2. Seluruh personil merupakan bagian dari sarana penunjangnya. manajemen sekolah, komite sekolah, Beberapa tindakan awal yang perlu wali murid dan masyarakat sekitarnya dilakukan ialah sebagai berikut: yang dianggap memiliki kepedulian dan a. Membangkitkan rasa memiliki sekolah pengalaman serta memahami kepada seluruh siswa. permasalahan dibidang bangunan b. Membina siswa untuk disiplin dengan gedung beserta sarana penunjangnya. cara yang efektif dan di terima oleh 3. Seluruh personil tersebut siap untuk semua siswa. mengabdikan tenaga, waktu dan pikiran c. Memupuk rasa tanggung jawab kepada demi tujuan dalam menjaga, siswa untuk menjaga dan memelihara memelihara dan merawat gedung keutuhan dari sarana dan prasarana sekolah. gedung sekolah yang ada. Siswa Secara makro manajemen aset ini dilibatkan dalam hal kegiatan positif menyangkut kegiatan inventarisasi atau yaitu: (1) Regu piket harian (2) penyusunan data-base sarana-prasarana Kegiatan Jumat bersih (3) Lomba sekolah, penyusunan program pemeliharaan, kebersihan kelas setahun (atau enam perawatan, perbaikan dan pembangunan bulan) sekali. (kembali) gedung sekolah, perangkat dan d. Sarana dan prasarana gedung sekolah lingkungannya. Secara mikro, manajemen disiapkan secara prima sehingga tidak aset sekolah di tingkat sekolah sendiri mudah rusak jika digunakan secara menyangkut upaya pemeliharaan dan benar. perawatan kecil yang dilakukan oleh warga e. Memberikan arahan/pengaruh yang sekolah sendiri (siswa, guru, penjaga, komite dapat menyebabkan guru dan kepala sekolah, masyarakat sekitar). sekolah tergerak untuk melaksanakan Pemeliharaan perlengkapan sekolah, tugas dan kegiatannya secara bersama- seperti perabot dan peralatan kantor, serta bersama melakukan upaya pengajaran dilakukan pemeliharaan secara pemeliharaan. kontinyu dan berkala agar selalu dalam f. Melakukan pembinaan dan kerjasama keadaan siap pakai. Sarana dan Prasarana dengan masyarakat di luar sekolah. sekolah yang difokuskan untuk didata dan kegiatan pemeliharan ini dapat dilakukan kegiatan pemeliharaannya dikatagorikan menurut kurun waktu yaitu: terutama: ruang kelas, ruang guru, ruang 1. Pemeliharaan sehari-hari pimpinan, perpustakaan, laboratorium (IPA), Kegiatan pemeliharaan rutin harian dan ruang UKS, tempat ibadah, jamban mingguan terutama ialah untuk memelihara (KM/WC), gudang, ruang sirkulasi dan kebersihan dengan menyapu, melap, tempat bermain/olah raga. mengepel, merapikan dan sebagainya, Tujuan kegiatan pemeliharaan Sarana dan termasuk juga kegiatan mencatat kalau ada Prasarana adalah: (a) Untuk Memelihara peralatan, sarana prasarana yang prasarana secara berkelanjutan; (b) Adanya menunjukkan tanda-tanda akan rusak, jaminan terhadap kualitas prasarana; (c) sehingga dapat mengusulkan tindakan Adanya keuntungan yang berkelanjutan dari perawatan sejak dini. hasil pemanfaatan prasarana. 2. Pemeliharaan berkala Dengan kata lain, pemeliharaan Sarana- Pada prinsipnya kegiatan pemeliharaan Prasarana sekolah dan lingkungannya dilakukan agar setiap sarana dan prasarana dimaksudkan untuk: (a) Untuk itu senantiasa siap pakai (ready to use) dalam mengoptimalkan pemakaian dan umur proses/kegiatan belajar mengajar. Aktivitas, bangunan, jika dilihat dari faktor ekonomis kreatifitas serta masa tanggung jawab adalah bahwa memelihara adalah untuk mencapai kunci optimalisasi daya pakai dan daya guna efisiensi penggunaan anggaran perawatan. setiap barang untuk kelancaran pemakaian. (b) menjamin kesiapan operasional Daryanto (2005:53) memberikan penggunaan gedung dan penunjangnya, gambaran pedoman pelaksanaan administrasi sehingga kegiatan yang dilakukan dapat sebagai berikut: optimal. (c) menjamin keandalan bangunan
  • 8. 1. Hendaknya kepala harus dirumuskan secara terperinci dan sekolah tidak menyembunyikan dirinya dipahami dengan jelas oleh semua pihak secara langsung dengan urusan yang berkepentingan. pelaksanaan administrasi peralatan dan b. Inventarisasi sarana dan prasarana 17 perlengkapan pengajaran. Inventaris dilakukan untuk penyempur- 2. Melakukan sistem pencatatan yang naan pengurusan dan pengawasan terhadap tepat sehingga mudah dikerjakan. barang milik negara/swasta, inventaris juga 3. Administrasi peralatan dan memberikan masukan yang sangat berharga perlengkapan pengajaran harus bagi efektivitas pengelolaan sarana dan senantiasa ditinjau dari segi pelayanan prasarana. untuk turut memperlancar pelaksanaan Dengan adanya SARC (school asset pogram pengajaran. report card) sebagai hasil dari inventarisasi 4. Kondisi-kondisi di atas akan terpenuhi atas asset sarana prasarana sekolah maka tiap jika administrator mengikut sertakan ruang kelengkapan sarana prasarananya semua guru dalam perencanaan, seleksi, sudah terdata. Sebaiknya copy dari SARC distribusi dan penggunaan serta itu ditempel di tiap ruang, dan kepada pengawasan peralatan dan perlengkapan peggunanya (siswa,guru) perlu menggunakan pengajaran yang semuanya mendorong data tersebut untuk memotivasi kegiatan mereka untuk memikirkan proses paling pemeliharaan rutin. Untuk itu proses tepat dalam melayani kebutuhan inventarisasi aset dalam pemanfaatan SARC mereka.16 perludilakukan dilakukan sosialisasi kepada Agar tercapainya tujuan pendidikan semua pemangku kepentingan, terutama sebagaimana yang diharapkan, diperlukan untuk para pengguna yaitu siswa dan guru. memanfaatkan berbagai sarana dan prasrana 1. Pengadministrasi barang inventaris sebagai sumber belajar. Pengadministrasian barang inventaris a. Penyimpanan Sarana dan Prasarana dibuat dalam buku-buku: (a) Buku untuk Penyimpanan merupakan kegiatan barang inventaris, mencatat semua barang pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan inventaris milik negara dalam lingkungan persediaan sarana dan prasarana dalam sekolah menurut urutan tanggal penerimaan gudang, untuk terhindar dari kerusakan (b) Buku golongan barang inventaris, buku sebelum dipakai. pembantu untuk mencatat barang inventaris Untuk melakukan penyimpanan ada menurut golongan barang yang ditentukan. beberapa prinsip administrasi penyimpanan (c) Buku catatan barang inventaris, untuk peralatan dan perlengkapan sarana dan mencatat semua barang habis pakai seperti prasarana pendidikan menurut Kasan kapur tulis, pensil, dll. (d) Laporan triwulan (2000:101) adalah: mutasi, barang inventaris daftar untuk 1. Semua alat dan perlengkapan harus mencatat jumlah bertambah dan disimpan ditempat-tempat yang bebas berkurangnya barang inventaris sebagai dari faktor perusak, seperti panas, akibat dari mutasi yang terjadi dalam lembab, lapuk dan serangga. triwulan yang bersangkutan. (e) Daftar 2. Mudah dikerjakan, baik untuk inventaris, tempat mencatat semua barang menyimpan maupun yang keluar. inventaris menurut golongan barangnya (f) 3. Mudah didapat bila sewaktu-waktu Klasifikasi dan kode barang inventaris . diperlukan. Tujuan penggolongan barang dengan 4. Semua penyimpanan harus pengklarifikasian serta pemberian kode atau diadministrasikan menurut ketentuan simbol pada daftar inventaris adalah untuk bahwa persediaan lama harus lebih dulu memudahkan dalam mencari dan dipergunakan. menemukan kembali barang tersebut, dan 5. Harus diadakan iventarisasi secara lebih efektif dan efisien dalam mengurus berkala barang-barang 6. Tanggung jawab untuk pelaksanaan yang tepat dari tiap-tiap penyimpanan 17 Kasan, Tholib (2006). Teori dan Aplikasi 16 Daryanto, M. (2005). Administrasi Administrasi pendidikan, Jakarta; studio Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. press.
  • 9. Membuat simbul atau bentuk lambang, yang ketat, pemeriksaan dan penilaian sandi, atau kode adalah sebagai pengganti terhadap pelaksanaan pengololaan sarana nama atau uraian bagi tiap golongan, dan prasarana pendidikan sekolah untuk kelompok atau jenis barang agar dapat menghindari penyimpangan, penggelapan memudahkan dalam mengingat dan atau penyalahgunaan. mendapatkan kembali barang yang Pengawasan harus dilakukan secara diinginkan. objektif, pengawasan dilakukan atas atas Daftar barang inventarisasi adalah suatu dasar bukti-bukti yang ada. Apabila dari hasil dokumen yang berisi jenis dan jumlah barang pengawasan ternyata terdapat kekurangan- baik barang bergerak atau barang tidak kekurangan, maka kepala sekolah wajib bergerak, seperti: (1) Kartu inventarisasi melakukan tindakan perbaikan dan ruangan, (2) Kartu inventarisasi barang, (3) penyelesaian. Buku inventrisasi. Semuanya harus ada suatu d. Pengorganisasian kegiatan pengendalian dan pemanfaatan secara efektif pemeliharaan sarana dan prasarana dan efesien. pendidikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Beberapa pilihan untuk penanganan Nomor 19 Tahun 2007, Penghapusan Sarana pemeliharaan gedung dan sarana penunjang dan Prasarana Pendidikan, ialah pelepasan secara efektif dapat dilakukan melalui: (a) suatu barang dari pemilikan tanggung jawab pengurusannya oleh pemerintah. Keterlibatan guru dan siswa, (b) Kegiatan Penghapusan barang inventaris sekolah gotong royong/swadaya masyarakat/komite berarti pelepasan barang dari daftar sekolah/ wali murid.(c) Pekerja harian lepas/ inventaris yang ada disekolah sesuai dengan musiman/ tenaga ahli yang relevan. (d) peraturan dan tata cara yang belaku.18 Pekerja harian tetap, antara lain: penjaga Lebih lanjut Gunawan meawarkan sekolah Syarat-syarat penghapusan yaitu (a) Keadaan Dengan melibatkan unsur-unsur dari barang rusak berat dan tidak dapat diperbaiki manajemen sekolah, siswa komite sekolah, lagi (b) Biaya perbaikan lebih besar sehingga wali murid dan masyarakat adalah bertujuan terjadi pemborosan (c) Kegunaan barang untuk menciptakan kesadaran dalam tidak seimbang dengan biaya pemeliharaan mensikapi keadaan disekitarnya khususnya (d) Barang tidak sesuai lagi dengan kondisi berkaitan dengan kondisi sarana prasarana zaman (e) Penyusutan barang terlalu besar (f) yang dipergunakan untuk kegiatan rutinitas Barang jika disimpan akan rusak (g) Barang belajar mengajar. (1) Keterlibatan guru dan sudah dicuri, musnah karena bencana alam murid untuk membangkitkan dan Kategori barang, inventaris yang bisa menanamkan rasa memiliki sekolah kepada dihapus yaitu: (a) Barang rusak berat, tua murid, Membina murid untuk belajar disiplin atau berlebih (b) Gudang/kantor sekolah dengan cara yang efektif dan di terima oleh rusak berat (c) Barang dicuri atau terbakar. semua murid, Memupuk rasa tanggung Tata cara penghapusan barang inventaris jawab, mencerminkan budaya kepada murid ditetapkan dalam undang-undang perbenda- untuk menjaga dan memelihara keutuhan dan haraan Indonesia dan harus sesuai dengan kebersihan dari lingkungan dan gedung ketentuan yang berlaku dalam undang- sekolah (2) Kegiatan gotong royong/swadaya undang tersebut. masyarakat/komite sekolah/wali murid untuk Pelaksanaan penghapusan terlebih dahulu Menanamkan rasa memiliki sekolah kepada harus ditinjau layak atau tidak untuk dipakai, masyarakat, bahwa gedung sekolah adalah kegiatan tersebut dilakukan oleh panitia yang milik masyarakat dan harus dijaga dan bertugas untuk meneliti, menilai barang- dirawat sendiri oleh masyarakat. barang yang dihapuskan. Mengumpulkan dan mengelola dana c. Pengawasan Sarana dan Prasarana pemeliharaan, Mengumpulkan, mengelola Pendidikan, perlu mendapat pengawasan dan menjaga peralatan dan perlengkapan pemeliharaan, Memberikan pendidikan dan 18 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional pemahaman kepada masyarakat tentang tata Nomor 19 Tahun 2007, Tentang Standar cara pemeliharaan gedung sekolah secara Pengelolaan Pendidikan Dasar dan baik dan benar serta dapat melaksanakan Menengah. pemeliharaan secara kontinyu atau insidentil apabila diperlukan
  • 10. Rohiat (2009). Manajemen Sekolah teori DAFTAR KEPUSTAKAAN dasar dan Praktek, Bandung, Refika Aditama. Atmodiwirio, Soebagio. (2005). Rasima (2007). Manajemen perpustakaan Manajemen Pendidikan Akper Aceh Selatan, tidak diterbitkan Indonesia. Jakarta: Ardanizya Jaya. Sagala, Syaiful. (2009). Memahami Organisasi Pendidikan, Bandung. Cv. Bafadal, Ibrahim (2008). Manajemen Alfabeta, edisi refisi. perlengkapan sekolah Teori dan Aplikasinya, Jakarta : PT Bumi Sucipto, Basuki Mukti (2004). Administrasi Aksara. Pendidikan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta: Depdikbud Daryanto, M. (2005). Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Suryobroto, B. (2005). Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta. PT dbe.rti.org/publications/index, Pengertian Rineka Cipta. dan Acuan Manajemen aset sarana- prasarana sekolah, di dounlod pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tanggal 20 Mai 2011. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Gunawan, Ary (2005). Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Micro) Peraturan pemerintah Nomor 2 tahun 2003, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Tentang sistem Pendidikan Dasar dan Menengah, www.parlemen.ri./E3.pdf. -------------(2002). Dasar-dasar Administrasi didownload, 15 April 2011. Sarana Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang http//Imronfauzi.wordpress.com. Standar Nasional Pendidikan, www.parlemen.ri./E3.pdf. www.p2kp.org/pustaka/file/infra/bu didownload, 5 Maret 2011. ku Administrasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan, didounlod pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tanggal 20 Mai 2011 Republik Indonesia Nomor 24, Tahun Kasan, Tholib (2006). Teori dan Aplikasi 2007 tentang Standar Sarana dan Administrasi pendidikan, Jakarta; Prasarana Pendidikan. studio press. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Murniati, A. R, (2008). Manajemen Stratejik Nomor 19 Tahun 2007, Tentang Peran Kepala Sekolah dalam Standar Pengelolaan Pendidikan Pemberdayaan. Bandung: Citapustaka Dasar dan Menengah. Media Perintis. Mulyasa, E. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2008, Tentang Profesional, Bandung: PT Remaja Penyelenggaraan Pendidikan, Rosda karya. Pemerintah Aceh. Banda Aceh. Moleong, J. Lexi. (2008). Metodelogi www.sttrcepu.ac.id/p2m/download/E3.pdf. Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Panduan P2M Standar Sarana Dan Remaja Rodas Karya. Prasarana, didownload, 23 Mai 2011. BIODATA PENULIS
  • 11. Abdul Manaf Usman Tarbiyah, pada tahun 2008 melanjutkan Studi anak ke 3 (tiga) dari 4 di Program Pasca Sarjana Universitas Syiah (empat) bersaudara, Kuala dalam Program Studi Manajemen ayahda Usman ben Administrasi Pendidikan dan menamatkan Abdul Majid (Alm), pada bulan Mei 2012. Ibunda Hj. Tihawa Benti Nafi (alm), dilahirkan di Mns. Bueng, 1968, menikah dengan Mursyidah, S. Ag tahun 1995, dikaruniai 3 (tiga) orang anak, Syifa Mardhiya (anak pertama), Azkal Azkia (anak ke dua ) dan Habibil’ali (anak ke tiga). Penulis menempuh pendidikan pada MIN Tanjong Ulim tamat tahun 1980, MTsS Ulim tamat tahun 1984, MAS Ulim tamat tahun 1987, Selanjutnya meneruskan pada IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris tamat tahun 1992. Selanjutnya melanjutkan ke Studi Purna Ulama IAIN Ar- Raniry tamat tahun 1994. Sekarang sedang menyelesaikan Program Pascasarjana Prodi Magister Administrasi Pendidikan Unsyiah, pengalaman mengajar pada Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry sejak tahun 1993 sampai dengan tahun 1997 (sebagai asisten Bapak Drs. Ramly Maha dalam Mata Kuliah Psikologi Pendidikan), selanjutnya pada awal tahun 1998 penulis pulang kekampung kelahiran dan bekerja sebagai petani sawah, pada tahun 1999 mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Swasta Modal Swadaya di Kecamatan Ulim sekaligus menjabat sebagai Kepala sampai dengan akhir tahun 2000, dalam waktu bersamaan aktif di Partai Bulan Bintang dipercayakan sebagai Ketua Anak Cabang Kecamatan Ulim (sekarang Pidie Jaya) dan pada Yayasan Bustanul Aitam Kecamatan Ulim dipercayakan sebagai wakil sekretaris dengan focus program pembinaan anak yatim piatu korban konplik dalam wilayah Kecamatan Ulim, dalam waktu yang bersamaan juga mendirikan Yayasan Malem Dagang menjabat sebagai direktur dengan fokus program pemberdayaan masyarakat, dan pada awal tahun 2001 penulis pindah ke kota sigli (ibu kota kabupaten Pidie) masih tetap aktif di Partai Bulan Bintang dipercayakan sebagai Ketua Pimpinan Cabang Kabupaten Pidie sampai dengan tahun 2004, dalam waktu bersamaan penulis juga mengajar pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli dan memimpin Yayasan Malem Dagang sampai sekarang. Tahun 2007 s.d 2012 menjabat sebagai ketua III Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah dan Sekolah Tinggi Ilmu