SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
 
Pranata Mangsa atau aturan musim, biasanya digunakan oleh para petani pedesaan yang didasarkan pada gejala alam dalam kurun waktu setahun. Petani di Jawa dahulu  mengolah pertanian dengan pranatan ini (beberapa hingga kini masih menggunakan). Uraian mengenai Pranata Mangsa ini diambil dari buku Sejarah Para Raja di Surakarta, yang tersimpan di museum Radya-Pustaka. Menurut riwayatnya, sebetulnya baru mulai dikenalkan pada tahun 1856, saat Kasunanan Surakarta diperintah oleh Pakubuwono VII, yang membuat patokan untuk para petani agar mempunyai hasil panen yang baik dalam bertani, tepatnya dimulai tanggal 22 Juni 1856, dengan urut-urutan sebagai berikut :
1.  Kasa , mulai 22 Juni, berusia 41 hari. Para petani membakar  dami  yang tertinggal di sawah dan di masa ini dimulai menanam palawija, sejenis belalang masuk ke tanah, daun-daunan berjatuhan. Penampakannya/ibaratnya : lir sotya (dedaunan) murca saka ngembanan (kayu-kayuan). 2.  Karo , mulai 2 Agustus, berusia 23 hari.  Palawija mulai tumbuh, pohon randu dan mangga, tanah mulai retak/berlubang. Penampakannya/ibaratnya : bantala (tanah) rengka (retak). 3.  Katiga , mulai 25 Agustus, berusia 24 hari. Musimnya/waktunya lahan tidak ditanami, sebab panas sekali, yang mana Palawija mulai di panen, berbagai jenis bambu tumbuh.  Penampakannya/ibaratnya : suta (anak) manut ing Bapa (lanjaran). 4.  Kapat , mulai 19 September, berusia 25 hari. Sawah tidak ada (jarang) tanaman, sebab musim kemarau, para petani mulai menggarap sawah untuk ditanami padi gaga, pohon kapuk mulai berbuah, burung-burung kecil mulai bertelur. Penampakannya/ibaratnya : waspa kumembeng jroning kalbu (sumber).
5.  Kalima , mulai 14 Oktober, berusia 27 hari.  Mulai ada  hujan,  selokan  sawah  diperbaiki dan membuat tempat mengalir air di pinggir sawah, mulai menyebar padi gaga, pohon asem mulai tumbuh daun muda, ulat-ulat mulai keluar. Penampakannya/ibaratnya : pancuran (hujan) emas sumawur (hujannya) ing jagad. 6.  Kanem ,  mulai 10 Nopember,  berusia 43 hari. Para  petani mulai  menyebar  bibit t anaman  padi di pembenihan, banyak buah-buahan (durian, rambutan, manggis dan lain-lainnya), burung blibis mulai kelihatan di tempat-tempat berair. Penampakannya/ibaratnya : rasa mulya kasucian (sedang banyak-banyaknya buah-buahan). 7.  Kapitu , mulai 23 Desmber, usianya 43 hari. Benih padi mulai ditanam di sawah, banyak hujan, banyak sungai yang banjir. Penampakannya/ibaratnya : wisa kentar ing ing maruta (bisa larut dengan angin, itu masanya banyak penyakit). 8.  Kawolu , mulai 4 Pebruari, usianya 26 hari, atau 4 tahun sekali 27 hari. Padi mulai hijau, uret mulai banyak. Penampakannya/ibaratnya : anjrah jroning kayun (merata dalam keinginan, musimnya kucing kawin).
9.  Kasanga , mulai 1 Maret, usianya 25 hari. Padi mulai berkembang dan sebagian sudah berbuah, jangkrik mulai muncul, kucing mulai kawin, cenggeret mulai bersuara. Penampakannya/ibaratnya : wedaring wacara mulya ( binatang tanah dan pohon mulai bersuara). 10.  Kasepuluh , mulai 26 Maret, usianya 24 hari.  Padi mulai menguning, mulai panen, banyak hewan hamil, burung-burung kecil mulai menetas telurnya. Penampakannya/ibaratnya : gedong minep jroning kalbu (masa hewan sedang hamil). 11.  Desta , mulai 19 April, berusia 23 hari. Seluruhnya memane n padi. Penampakannya/ibaratnya: sotya (anak burung) sinara wedi (disuapi makanan). 12.  Saya,  mulai 12 Mei, berusia 41 hari. Para petani mulai menjemur padi dan memasukkan ke  lumbung.  Di sawah hanya tersisa  dami.  Penampakannya/ibaratnya : tirta (keringat) sah saking sasana (badan) (air pergi dari sumbernya, masa ini musim dingin, jarang orang berkeringat, sebab sangat dingin).  
Satrio Piningit
Dalam salah satu karyanya, Raden Ngabehi Ronggowarsito menulis sebuah ramalan tentang sosok Satrio Piningit. Diceritakannya bahwa ada tujuh nama Satrio Piningit yang kelak akan memimpin wilayah seluas kekuasaan Majapahit dulu. Tujuh nama itu antara lain: Satria Kinunjara Murwa Kuncara, Satria Mukti Wibawa Kesandung Kesampar, Satria Jinumput Sumela Atur, Satria Lelana Tapa Ngrame, Satria Piningit Hamong Tuwuh, Satria Boyong Pambukaning Gapura, Satria Pinandita Sinisihan Wahyu. Meskipun dalam tulisan itu dicantumkan tujuh nama Satrio Piningit, bisa jadi ke tujuh nama itu tidak merujuk terhadap tujuh orang yang berbeda. Meskipun ke tujuh nama itu telah ramai ditafsirkan oleh banyak orang menjadi tujuh orang yang berbeda-beda. Sebagai pembandingnya, anda bisa mencari di Search Engine tentang hal yang berkaitan dengan ini. Tulisan mengenai Satrio Piningit ini sudah banyak yang mengulasnya, namun kami mencoba untuk mengartikannya melalui sisi lain dari penafsiran yang telah ada.
Menurut pandangan ketujuh nama satria yang diungkapkan oleh Ronggowarsito itu mengandung makna yang tersembunyi. Karena seperti biasa, para bijak jaman dahulu tidak pernah mengungkapkan suatu pelajaran secara gamblang. Mungkin memang benar setiap jaman akan muncul seorang satria satu persatu seperti yang telah diramalkan. Namun terasa ada yang tidak pas, karena dengan begitu setelah ke tujuh satria telah merampungkan tugasnya, maka kita akan kehilangan sosok yang bisa menjadi pemimpin nusantara ini. Jadi ada baiknya kita coba menafsirkan ke tujuh satria itu sebagai satu karakter yang utuh, tidak terpisah-pisah.
~ Satria Kinunjara Murwa Kuncara Dilambangkan sebagai Satria Kinunjara, yang artinya adalah seorang yang berwatak satria namun dalam proses kematangannya ia seperti dipenjara. Dalam arti disembunyikan oleh Sang Waktu, bukan bersembunyi. Hingga akhirnya Sang Waktu mengijinkan ia keluar, maka ia akan keluar dan membawa Nusantara Murwa Kuncara, terkenal ke seluruh jagad.
~ Satria Mukti Wibawa Kesandung Kesampar Mukti Wibawa artinya mulia dan berwibawa. Manusia ini adalah seorang satria yang mempunyai watak yang mulia selayaknya seorang satria, dan mempunyai kewibawaan. Namun selama masa Kinunjara, ia sering Kesandung Kesampar. Artinya, selalu ada yang berusaha menjegal jalannya.
~ Satria Jinumput Sumela Atur Jinumput mempunyai arti terambil dari tengah masyarakat, untuk ikut Sumela Atur, membantu memperbaiki kehidupan seluruh rakyat di Nusantara. Mengapa memakai istilah jinumput? Karena telah dijelaskan bahwa sebelumnya ia tidak berangkat dari kalangan politikus, atau pemerintahan, malah disembunyikan di tengah lingkungan rakyat biasa.
~ Satria Lelana Tapa Ngrame Lelana, mempunyai makna tentang perjalanannya yang sering bepergian jauh dari rumahnya. Kepentingannya adalah Tapa Ngrame, maknanya yaitu membantu kesusahan orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
~ Satria Piningit Hamong Tuwuh Piningit, merupakan penekanan dari kata Kinunjara di atas. Bahwa artinya bukanlah dipenjara, melainkan hidup bagaikan dipenjara. Hamong Tuwuh, artinya satria ini mempunyai tugas untuk menumbuhkembangkan budaya nenek moyang yang telah lama dilupakan orang. Agar rakyat Nusantara mempunyai jatidiri yang kuat, namun tetap menghargai budaya lain walaupun tidak ikut budaya tersebut.
~ Satria Boyong Pambukaning Gapura Boyong Pambukaning Gapura, mempunyai makna satria ini kelak akan pindah dari tempat asalnya, untuk membuka gapura.  Namun kami rasa gapura di sini mempunyai makna yang sangat luas. Bisa jadi gapura ini adalah gerbang dari harapan atau impian rakyat akan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
~ Satria Pinandita Sinisihan Wahyu Pinandita, bermakna bahwa satria ini akan memimpin bangsanya. Sedangkan Sinisihan Wahyu mempunyai makna bahwa dalam memimpin dan menentukan sikap, ia selalu memegang teguh seluruh pelajaran yang didapat selama masa gemblengannya dulu.
Jika digabungkan menjadi satu, maka kita bisa simak sosok Satria Piningit itu sebagai berikut: Satria adalah sosok manusia yang benar-benar menjaga hukum kehidupan. Pantang berbuat kesalahan, pun jika telah bersalah pasti ditebusnya.  Menjadi seorang satria haruslah bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi alam sekitarnya. Tidak memandang apa sukunya, agamanya, adat istiadatnya, hanya mementingkan kebaikan untuk seluruh alam. Bisa menjadi pandu bagi bhumi pertiwi, tauladan bagi sesamanya. Dalam masa persiapan menjalankan tugasnya, ia mendapatkan pelajaran tentang kebijaksanaan dan hikmah kehidupan. Hidup bagaikan dipenjara, disembunyikan oleh waktu. Mendapat perintah untuk diam, tidak boleh terlihat menonjol di lingkungan sekitarnya. Ia adalah seorang yang mempunyai kemuliaan dan kewibawaan, karena mengalir darah para raja dari berbagai bangsa warisan dari leluhurnya. Keturunan raja dari bangsa China, keturunan dari keluarga Muhammad saw dan Aly bin Abu Thalib ra, keturunan dari Sriwijaya, keturunan dari Majapahit, dan mempunyai hubungan sangat erat dengan keluarga Pajajaran.
Ia dibesarkan di suatu tempat, tanah yang mempunyai sejarah besar Nusantara. Namun ketika remaja, ia berkelana ke arah barat dari tempat asalnya. Melakukan semua hal yang bisa melepaskan derita seseorang, tanpa mengharap pujian atau imbalan. Walaupun selama perjalanan itu, ia selalu di jegal oleh orang-orang yang iri terhadapnya. Hingga akhirnya ia telah kembali ke tempat asalnya untuk menumbuhkembangkan budaya tempat ia dilahirkan. Mengasuh pemuda-pemuda yang datang kepadanya, mengajarkan hakikat kehidupan dan tetap menolong sesama tanpa pamrih apapun. Kepulangannya ini lah titik awal dari pelaksanaan tugas yang sesungguhnya. Membuka gerbang impian rakyat akan hidup yang adil sejahtera.
Dalam melaksanakan tugasnya, ia selalu berpedoman pada kebijaksanaan. Tidak mau membeda-bedakan sesamanya, karena semua adalah makhluk Gusti Yang Maha Pencipta. Lepas sudah semua atribut golongan-golongan selama ia melaksanakan tugas untuk memakmurkan masyarakat di sekitarnya. Kelak, keberhasilannya bersamaan dengan kegagalan pemerintah negara. Tidak ada yang menyangkal, bahwa apa yang telah dikerjakan sang Satria telah membuka hati rakyat. Satria yang telah lama dinantikan telah hadir membawa bukti, bahwa dia telah berhasil memakmurkan rakyat sekitarnya ketika pemerintah gagal menyelamatkan negara. Dia yang akhirnya memimpin negara, membawanya terkenal ke seluruh jagad. Negara yang kertarahaja, damai tenteram, gemah ripah loh jinawi.

Más contenido relacionado

Similar a PRANATA MANGSA

Menyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
Menyibak Tabir Uga Prabu SiliwangiMenyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
Menyibak Tabir Uga Prabu SiliwangiHulu Kujang
 
Kerajaan Kalingga/Holing
Kerajaan Kalingga/HolingKerajaan Kalingga/Holing
Kerajaan Kalingga/Holingtafffana
 
Materi hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarahMateri hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarahIndriati Dewi
 
Kearifan lokal kabupaten nganjuk
Kearifan lokal kabupaten nganjukKearifan lokal kabupaten nganjuk
Kearifan lokal kabupaten nganjukChoi Fatma
 
sumber penelitian sejarah
sumber penelitian sejarahsumber penelitian sejarah
sumber penelitian sejarahUdin Winarno
 
Macam macam seni teater
Macam macam seni teaterMacam macam seni teater
Macam macam seni teaterRizka Aprilia
 
Nominasi photo essay Competition
Nominasi photo essay Competition Nominasi photo essay Competition
Nominasi photo essay Competition Milliyya Milliyya
 
membandingkan teks cerita ulang
membandingkan teks cerita ulangmembandingkan teks cerita ulang
membandingkan teks cerita ulangrahma belinda
 
Sejarah Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa AksaraSejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Sejarah Masa Pra aksara dan Masa AksaraFriskilla Suwita
 
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitar
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitarNama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitar
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitarTiyaazNurMuhammadFai
 

Similar a PRANATA MANGSA (20)

Aliran perjalanan
Aliran perjalananAliran perjalanan
Aliran perjalanan
 
Menyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
Menyibak Tabir Uga Prabu SiliwangiMenyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
Menyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
 
Kerajaan Kalingga/Holing
Kerajaan Kalingga/HolingKerajaan Kalingga/Holing
Kerajaan Kalingga/Holing
 
Materi hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarahMateri hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarah
 
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten munaDaftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
 
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten munaDaftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
 
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten munaDaftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
 
Kearifan lokal kabupaten nganjuk
Kearifan lokal kabupaten nganjukKearifan lokal kabupaten nganjuk
Kearifan lokal kabupaten nganjuk
 
sumber penelitian sejarah
sumber penelitian sejarahsumber penelitian sejarah
sumber penelitian sejarah
 
KERAJAAN KALINGGA
KERAJAAN KALINGGAKERAJAAN KALINGGA
KERAJAAN KALINGGA
 
Macapat
MacapatMacapat
Macapat
 
Macam macam seni teater
Macam macam seni teaterMacam macam seni teater
Macam macam seni teater
 
Nominasi photo essay Competition
Nominasi photo essay Competition Nominasi photo essay Competition
Nominasi photo essay Competition
 
Tanah toraja
Tanah torajaTanah toraja
Tanah toraja
 
membandingkan teks cerita ulang
membandingkan teks cerita ulangmembandingkan teks cerita ulang
membandingkan teks cerita ulang
 
Sejarah Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa AksaraSejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Sejarah Masa Pra aksara dan Masa Aksara
 
Tarumanagara
TarumanagaraTarumanagara
Tarumanagara
 
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitar
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitarNama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitar
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitar
 
Ppsb taklimat
Ppsb taklimatPpsb taklimat
Ppsb taklimat
 
Ppsb taklimat
Ppsb taklimatPpsb taklimat
Ppsb taklimat
 

Más de global culture institute

Build an exhibition project & design an exhibition
Build an exhibition project & design an exhibitionBuild an exhibition project & design an exhibition
Build an exhibition project & design an exhibitionglobal culture institute
 
Charte UNESCO pour les jeux et les sports tradisionnels
Charte UNESCO pour les jeux et les sports tradisionnelsCharte UNESCO pour les jeux et les sports tradisionnels
Charte UNESCO pour les jeux et les sports tradisionnelsglobal culture institute
 
Sinemasastra, mencari bahasa di dalam teks visual
Sinemasastra, mencari bahasa di dalam teks visualSinemasastra, mencari bahasa di dalam teks visual
Sinemasastra, mencari bahasa di dalam teks visualglobal culture institute
 
Répartition voyages nuitées personnels destination et mode d'hébergement
Répartition voyages nuitées personnels destination et mode d'hébergementRépartition voyages nuitées personnels destination et mode d'hébergement
Répartition voyages nuitées personnels destination et mode d'hébergementglobal culture institute
 

Más de global culture institute (20)

Build an exhibition project & design an exhibition
Build an exhibition project & design an exhibitionBuild an exhibition project & design an exhibition
Build an exhibition project & design an exhibition
 
Asmara Darah
Asmara DarahAsmara Darah
Asmara Darah
 
COPYWRITING Christian H Godefroy
COPYWRITING Christian H GodefroyCOPYWRITING Christian H Godefroy
COPYWRITING Christian H Godefroy
 
Si Buta dari Gua Hantu
Si Buta dari Gua HantuSi Buta dari Gua Hantu
Si Buta dari Gua Hantu
 
01. Panji Tengkorak
01. Panji Tengkorak01. Panji Tengkorak
01. Panji Tengkorak
 
Copywriting
CopywritingCopywriting
Copywriting
 
Savoir ecrire un article de presse
Savoir ecrire un article de presseSavoir ecrire un article de presse
Savoir ecrire un article de presse
 
Tafsir Ibnu Katsir 1b
Tafsir Ibnu Katsir 1bTafsir Ibnu Katsir 1b
Tafsir Ibnu Katsir 1b
 
Tafsir Ibnu Katsir 1 a
Tafsir Ibnu Katsir 1 aTafsir Ibnu Katsir 1 a
Tafsir Ibnu Katsir 1 a
 
Arsip digital
Arsip digitalArsip digital
Arsip digital
 
Les jeux du_patrimoine
Les jeux du_patrimoineLes jeux du_patrimoine
Les jeux du_patrimoine
 
Charte UNESCO pour les jeux et les sports tradisionnels
Charte UNESCO pour les jeux et les sports tradisionnelsCharte UNESCO pour les jeux et les sports tradisionnels
Charte UNESCO pour les jeux et les sports tradisionnels
 
Panduan hibah desa binaan 2013 edit
Panduan hibah desa binaan 2013 editPanduan hibah desa binaan 2013 edit
Panduan hibah desa binaan 2013 edit
 
Valorisation de patrimoine
Valorisation de patrimoineValorisation de patrimoine
Valorisation de patrimoine
 
Lexique du cinema
Lexique du cinemaLexique du cinema
Lexique du cinema
 
Les metiers d'art
Les metiers d'artLes metiers d'art
Les metiers d'art
 
Dêdongengan
DêdongenganDêdongengan
Dêdongengan
 
Adaptation seigneur des anneaux
Adaptation seigneur des anneauxAdaptation seigneur des anneaux
Adaptation seigneur des anneaux
 
Sinemasastra, mencari bahasa di dalam teks visual
Sinemasastra, mencari bahasa di dalam teks visualSinemasastra, mencari bahasa di dalam teks visual
Sinemasastra, mencari bahasa di dalam teks visual
 
Répartition voyages nuitées personnels destination et mode d'hébergement
Répartition voyages nuitées personnels destination et mode d'hébergementRépartition voyages nuitées personnels destination et mode d'hébergement
Répartition voyages nuitées personnels destination et mode d'hébergement
 

Último

MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Último (20)

MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

PRANATA MANGSA

  • 1.  
  • 2. Pranata Mangsa atau aturan musim, biasanya digunakan oleh para petani pedesaan yang didasarkan pada gejala alam dalam kurun waktu setahun. Petani di Jawa dahulu  mengolah pertanian dengan pranatan ini (beberapa hingga kini masih menggunakan). Uraian mengenai Pranata Mangsa ini diambil dari buku Sejarah Para Raja di Surakarta, yang tersimpan di museum Radya-Pustaka. Menurut riwayatnya, sebetulnya baru mulai dikenalkan pada tahun 1856, saat Kasunanan Surakarta diperintah oleh Pakubuwono VII, yang membuat patokan untuk para petani agar mempunyai hasil panen yang baik dalam bertani, tepatnya dimulai tanggal 22 Juni 1856, dengan urut-urutan sebagai berikut :
  • 3. 1.  Kasa , mulai 22 Juni, berusia 41 hari. Para petani membakar  dami  yang tertinggal di sawah dan di masa ini dimulai menanam palawija, sejenis belalang masuk ke tanah, daun-daunan berjatuhan. Penampakannya/ibaratnya : lir sotya (dedaunan) murca saka ngembanan (kayu-kayuan). 2.  Karo , mulai 2 Agustus, berusia 23 hari. Palawija mulai tumbuh, pohon randu dan mangga, tanah mulai retak/berlubang. Penampakannya/ibaratnya : bantala (tanah) rengka (retak). 3.  Katiga , mulai 25 Agustus, berusia 24 hari. Musimnya/waktunya lahan tidak ditanami, sebab panas sekali, yang mana Palawija mulai di panen, berbagai jenis bambu tumbuh. Penampakannya/ibaratnya : suta (anak) manut ing Bapa (lanjaran). 4.  Kapat , mulai 19 September, berusia 25 hari. Sawah tidak ada (jarang) tanaman, sebab musim kemarau, para petani mulai menggarap sawah untuk ditanami padi gaga, pohon kapuk mulai berbuah, burung-burung kecil mulai bertelur. Penampakannya/ibaratnya : waspa kumembeng jroning kalbu (sumber).
  • 4. 5.  Kalima , mulai 14 Oktober, berusia 27 hari.  Mulai ada  hujan,  selokan  sawah  diperbaiki dan membuat tempat mengalir air di pinggir sawah, mulai menyebar padi gaga, pohon asem mulai tumbuh daun muda, ulat-ulat mulai keluar. Penampakannya/ibaratnya : pancuran (hujan) emas sumawur (hujannya) ing jagad. 6.  Kanem ,  mulai 10 Nopember,  berusia 43 hari. Para  petani mulai  menyebar  bibit t anaman  padi di pembenihan, banyak buah-buahan (durian, rambutan, manggis dan lain-lainnya), burung blibis mulai kelihatan di tempat-tempat berair. Penampakannya/ibaratnya : rasa mulya kasucian (sedang banyak-banyaknya buah-buahan). 7.  Kapitu , mulai 23 Desmber, usianya 43 hari. Benih padi mulai ditanam di sawah, banyak hujan, banyak sungai yang banjir. Penampakannya/ibaratnya : wisa kentar ing ing maruta (bisa larut dengan angin, itu masanya banyak penyakit). 8.  Kawolu , mulai 4 Pebruari, usianya 26 hari, atau 4 tahun sekali 27 hari. Padi mulai hijau, uret mulai banyak. Penampakannya/ibaratnya : anjrah jroning kayun (merata dalam keinginan, musimnya kucing kawin).
  • 5. 9.  Kasanga , mulai 1 Maret, usianya 25 hari. Padi mulai berkembang dan sebagian sudah berbuah, jangkrik mulai muncul, kucing mulai kawin, cenggeret mulai bersuara. Penampakannya/ibaratnya : wedaring wacara mulya ( binatang tanah dan pohon mulai bersuara). 10.  Kasepuluh , mulai 26 Maret, usianya 24 hari. Padi mulai menguning, mulai panen, banyak hewan hamil, burung-burung kecil mulai menetas telurnya. Penampakannya/ibaratnya : gedong minep jroning kalbu (masa hewan sedang hamil). 11.  Desta , mulai 19 April, berusia 23 hari. Seluruhnya memane n padi. Penampakannya/ibaratnya: sotya (anak burung) sinara wedi (disuapi makanan). 12.  Saya,  mulai 12 Mei, berusia 41 hari. Para petani mulai menjemur padi dan memasukkan ke  lumbung.  Di sawah hanya tersisa  dami.  Penampakannya/ibaratnya : tirta (keringat) sah saking sasana (badan) (air pergi dari sumbernya, masa ini musim dingin, jarang orang berkeringat, sebab sangat dingin).  
  • 7. Dalam salah satu karyanya, Raden Ngabehi Ronggowarsito menulis sebuah ramalan tentang sosok Satrio Piningit. Diceritakannya bahwa ada tujuh nama Satrio Piningit yang kelak akan memimpin wilayah seluas kekuasaan Majapahit dulu. Tujuh nama itu antara lain: Satria Kinunjara Murwa Kuncara, Satria Mukti Wibawa Kesandung Kesampar, Satria Jinumput Sumela Atur, Satria Lelana Tapa Ngrame, Satria Piningit Hamong Tuwuh, Satria Boyong Pambukaning Gapura, Satria Pinandita Sinisihan Wahyu. Meskipun dalam tulisan itu dicantumkan tujuh nama Satrio Piningit, bisa jadi ke tujuh nama itu tidak merujuk terhadap tujuh orang yang berbeda. Meskipun ke tujuh nama itu telah ramai ditafsirkan oleh banyak orang menjadi tujuh orang yang berbeda-beda. Sebagai pembandingnya, anda bisa mencari di Search Engine tentang hal yang berkaitan dengan ini. Tulisan mengenai Satrio Piningit ini sudah banyak yang mengulasnya, namun kami mencoba untuk mengartikannya melalui sisi lain dari penafsiran yang telah ada.
  • 8. Menurut pandangan ketujuh nama satria yang diungkapkan oleh Ronggowarsito itu mengandung makna yang tersembunyi. Karena seperti biasa, para bijak jaman dahulu tidak pernah mengungkapkan suatu pelajaran secara gamblang. Mungkin memang benar setiap jaman akan muncul seorang satria satu persatu seperti yang telah diramalkan. Namun terasa ada yang tidak pas, karena dengan begitu setelah ke tujuh satria telah merampungkan tugasnya, maka kita akan kehilangan sosok yang bisa menjadi pemimpin nusantara ini. Jadi ada baiknya kita coba menafsirkan ke tujuh satria itu sebagai satu karakter yang utuh, tidak terpisah-pisah.
  • 9. ~ Satria Kinunjara Murwa Kuncara Dilambangkan sebagai Satria Kinunjara, yang artinya adalah seorang yang berwatak satria namun dalam proses kematangannya ia seperti dipenjara. Dalam arti disembunyikan oleh Sang Waktu, bukan bersembunyi. Hingga akhirnya Sang Waktu mengijinkan ia keluar, maka ia akan keluar dan membawa Nusantara Murwa Kuncara, terkenal ke seluruh jagad.
  • 10. ~ Satria Mukti Wibawa Kesandung Kesampar Mukti Wibawa artinya mulia dan berwibawa. Manusia ini adalah seorang satria yang mempunyai watak yang mulia selayaknya seorang satria, dan mempunyai kewibawaan. Namun selama masa Kinunjara, ia sering Kesandung Kesampar. Artinya, selalu ada yang berusaha menjegal jalannya.
  • 11. ~ Satria Jinumput Sumela Atur Jinumput mempunyai arti terambil dari tengah masyarakat, untuk ikut Sumela Atur, membantu memperbaiki kehidupan seluruh rakyat di Nusantara. Mengapa memakai istilah jinumput? Karena telah dijelaskan bahwa sebelumnya ia tidak berangkat dari kalangan politikus, atau pemerintahan, malah disembunyikan di tengah lingkungan rakyat biasa.
  • 12. ~ Satria Lelana Tapa Ngrame Lelana, mempunyai makna tentang perjalanannya yang sering bepergian jauh dari rumahnya. Kepentingannya adalah Tapa Ngrame, maknanya yaitu membantu kesusahan orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
  • 13. ~ Satria Piningit Hamong Tuwuh Piningit, merupakan penekanan dari kata Kinunjara di atas. Bahwa artinya bukanlah dipenjara, melainkan hidup bagaikan dipenjara. Hamong Tuwuh, artinya satria ini mempunyai tugas untuk menumbuhkembangkan budaya nenek moyang yang telah lama dilupakan orang. Agar rakyat Nusantara mempunyai jatidiri yang kuat, namun tetap menghargai budaya lain walaupun tidak ikut budaya tersebut.
  • 14. ~ Satria Boyong Pambukaning Gapura Boyong Pambukaning Gapura, mempunyai makna satria ini kelak akan pindah dari tempat asalnya, untuk membuka gapura. Namun kami rasa gapura di sini mempunyai makna yang sangat luas. Bisa jadi gapura ini adalah gerbang dari harapan atau impian rakyat akan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
  • 15. ~ Satria Pinandita Sinisihan Wahyu Pinandita, bermakna bahwa satria ini akan memimpin bangsanya. Sedangkan Sinisihan Wahyu mempunyai makna bahwa dalam memimpin dan menentukan sikap, ia selalu memegang teguh seluruh pelajaran yang didapat selama masa gemblengannya dulu.
  • 16. Jika digabungkan menjadi satu, maka kita bisa simak sosok Satria Piningit itu sebagai berikut: Satria adalah sosok manusia yang benar-benar menjaga hukum kehidupan. Pantang berbuat kesalahan, pun jika telah bersalah pasti ditebusnya.  Menjadi seorang satria haruslah bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi alam sekitarnya. Tidak memandang apa sukunya, agamanya, adat istiadatnya, hanya mementingkan kebaikan untuk seluruh alam. Bisa menjadi pandu bagi bhumi pertiwi, tauladan bagi sesamanya. Dalam masa persiapan menjalankan tugasnya, ia mendapatkan pelajaran tentang kebijaksanaan dan hikmah kehidupan. Hidup bagaikan dipenjara, disembunyikan oleh waktu. Mendapat perintah untuk diam, tidak boleh terlihat menonjol di lingkungan sekitarnya. Ia adalah seorang yang mempunyai kemuliaan dan kewibawaan, karena mengalir darah para raja dari berbagai bangsa warisan dari leluhurnya. Keturunan raja dari bangsa China, keturunan dari keluarga Muhammad saw dan Aly bin Abu Thalib ra, keturunan dari Sriwijaya, keturunan dari Majapahit, dan mempunyai hubungan sangat erat dengan keluarga Pajajaran.
  • 17. Ia dibesarkan di suatu tempat, tanah yang mempunyai sejarah besar Nusantara. Namun ketika remaja, ia berkelana ke arah barat dari tempat asalnya. Melakukan semua hal yang bisa melepaskan derita seseorang, tanpa mengharap pujian atau imbalan. Walaupun selama perjalanan itu, ia selalu di jegal oleh orang-orang yang iri terhadapnya. Hingga akhirnya ia telah kembali ke tempat asalnya untuk menumbuhkembangkan budaya tempat ia dilahirkan. Mengasuh pemuda-pemuda yang datang kepadanya, mengajarkan hakikat kehidupan dan tetap menolong sesama tanpa pamrih apapun. Kepulangannya ini lah titik awal dari pelaksanaan tugas yang sesungguhnya. Membuka gerbang impian rakyat akan hidup yang adil sejahtera.
  • 18. Dalam melaksanakan tugasnya, ia selalu berpedoman pada kebijaksanaan. Tidak mau membeda-bedakan sesamanya, karena semua adalah makhluk Gusti Yang Maha Pencipta. Lepas sudah semua atribut golongan-golongan selama ia melaksanakan tugas untuk memakmurkan masyarakat di sekitarnya. Kelak, keberhasilannya bersamaan dengan kegagalan pemerintah negara. Tidak ada yang menyangkal, bahwa apa yang telah dikerjakan sang Satria telah membuka hati rakyat. Satria yang telah lama dinantikan telah hadir membawa bukti, bahwa dia telah berhasil memakmurkan rakyat sekitarnya ketika pemerintah gagal menyelamatkan negara. Dia yang akhirnya memimpin negara, membawanya terkenal ke seluruh jagad. Negara yang kertarahaja, damai tenteram, gemah ripah loh jinawi.