2. StandarKompetensi:
Memahami prinsip-prinsip pengelompokan
makhluk hidup
Kompetensi Dasar:
Mendiskripsikan ciri-ciri Archaeobacteria
dan Eubacteria serta peranannya bagi
kehidupan.
3. Prokariot adalah kumpulan organisme
yang bahan inti selnya belum dilapisi
membran.
Organisme prokariotik digolongkan dalam
domain Eubacteria dan Archaebacteria.
4. ARCHAEOBACTERIA EUBACTERIA
Membran archaebacteria Membran sel eubacteria
tersusun atas isoprenoids tersusun atas asam lemak
yang berikatan dengan dengan gliserol yang diikat
asam lemak melalui ikatan melalui ikatan ester
eter mempunyai dinding sel yang
dinding sel tidak tersusun tersusun dari peptidoglikon
dari peptidoglikon
5. Dapat hidup di sampah, tempat-tempat
kotor, saluran pencernaan manusia atau
hewan, halofil ekstrem, lingkungan
bergaram, serta termoplastik pada suhu
panas dan lingkungan asam.
6. Bakteri metanogen
Hidup di lingkungan sedikit oksigen dan menghasilkan gas methan.
Methanogen hanya dapat hidup di lingkungan aerobic seperi dasar
laut, dasar sungai, dasar selokan dll.
Halobakterium
Genus Halobacterium dan Halococcus bakteri yang halofil ekstrem,
bersifat aerob, dan heterotrof. Bakteri genus ini banyak ditemukan di
tambak garam laut.
Bakteri termo-asidofil. Dalam kelompok ini, terhimpun
Archaebacteri yang bersifat nonmetanogen yang berbeda-beda.
Didalamnya juga terdapat wakil autotrof dan heterotrof,
sidofilekstrem, neurofil, serta aerob dan anaerob. Hidup di
lingkungan yang bergaram seperti di Great Salt like di Utah dan di
laut mati yang kadar garamnya sangat pekat.
7. Menguntungkan:
Kelas Azotobacteraceae
sel berbentuk batang, hidup bebas di dalam
tanah, Misalnya, Azotobacter Chlorococcum, Azotobacter
indicus, dan Azotobacter agilis.
Kelas Rhizobiaceae
sel berbentuk batang atau bercabang, bersimbiosis dengan
legominosae, membentuk bintil akar, dan mengonversi nitrogen
udara yang dapat bermanfaat bagi tumbuhan leguminosae.
Kelas Lactobacillaceae
Sel Lactobacillaceae berbentuk peluru dan dapat menimbulkan
fermentasi asam laktat. Contohnya, Lactobacillus caucasicus yang
membantu pembuatan yogurt; Streptococcus pyogenes yang dapat
menimbulkan nanah atau keracunan darah pada manusia; serta
Diplococcus pneumoniae sebagai penyebab pneumonia.
Kelas Bacillaceae
Sel Bacillaceae berbentuk batang dan berfungsi sebagai pembentuk
endospora. Misalnya, Bacillus antraks penyebab penyakit antraks
dan Clostridium pasteurianum, yaitu bakteri anaerob penambat N2.
8. Merugikan:
Kelas Micrococcaceae
sel berbentuk peluru, berbentuk koloni tetrade, serta kubus dan
massa tidak beraturan. Contohnya, Sarcia dan Staphyloccus aureus
yang bersifat patogen serta dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Kelas Enterobacteriaceae
dapat menimbulkan fermentasi anaerobik pada glukosa atau
laktosa, hidup sebagai dekomposer pada serasah atau patogen
pada manusia, juga pada saluran pernapasan dan saluran kencing
Vertebrata. Contohnya, E. coli yang terdapat di usus besar manusia
dan Vertebrata; Salmonela typhosa, yaitu patogen penyebab
penyakit tifus; serta Shigella dysenteriae penyebab disentri.
Kelas Neisseriaceae
Sel Neisseriaceae berbentuk peluru dan umumnya berpasangan.
Misalnya, Neisseria meningitidis, yaitu bakteri penyebab meningitis;
Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah; serta
Veillonella parvula berada di mulut dan saluran pencernaan manusia
dan hewan.