SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 30
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA
DENGAN HIPERTENSI
Disusun oleh :
Kelompok III A
- Anita Simanungkalit
- Barnabas
- Eda Yoseba Bagre
- Elviana Sewe
- Mince rejau
- Naomi Pigai
Pengertian
Hipertensi pada lansia didefinisikan
dengan tekanan sistolik diatas 160
mmHg atau tekanan diastolik diatas 90
mmHg (Fatimah, 2010).
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai
tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg
dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada
populasi lansia, hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mmHg.
(Smeltzer,2001)
Tingkat hipertensi dan anjuran kontrol (Joint National
Commitle, U.S 1992)
Tingkat

Tekanan Sistolik
( mmHg)

Tingkat Diastolik (
mmHg)

Jadwal kontrol

Tingkat I

140-159

90-99

Tingkat II

160 – 179

100 – 109

1 bulan sekali
1 minggu sekali
Dirawat RS

Tingkat III

180 – 209

110 – 119

1 Minggu
sekali

Tingkat IV

210 atau Lebih

120 atau Lebih

Dirawat d RS
Klasifikasi
Hipertensi dimana tekanan
sistolik sama atau lebih
besar dari 140 mmHg dan /
atau tekanan diastolik sama
atau lebih besar dari 90
mmHg.
Hipertensi sistolik terisolasi
dimana tekanan sistolik
lebih besar dari 160 mmHg
dan tekanan diastolik lebih
rendah dari 90 mmHg.

Klasifikasi hipertensi
berdasarkan penyebabnya
dapat dibedakan menjadi 2
golongan besar yaitu :
a. Hipertensi essensial (
hipertensi primer ) yaitu
hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya
b. Hipertensi sekunder yaitu
hipertensi yang di sebabkan
oleh penyakit lain
Etiologi
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1%
setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan
jantung memompa darah menurun menyebabkan
menurunnya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi
karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer
untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Next…
- Faktor keturunan: Dari data statistik terbukti bahwa
seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk
mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi
- Ciri perseorangan:
a. Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
b. Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
c. Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
• Kebiasaan hidup
a. Konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr)
b. Kegemukan atau makan berlebihan
c. Stress
d. Merokok
e. Minum alcohol
f. Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
Next…
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder
adalah penyakit-penyakit seperti Ginjal,
Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis
tubular akut, Tumor, Vascular,
Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis,
Aneurisma, Emboli kolestrol, Vaskulitis,
Kelainan endokrin, DM, Hipertiroidisme,
Hipotiroidisme, Saraf, Stroke,
Ensepalitis. Selain itu dapat juga
diakibatkan karena Obat–obatan
Kontrasepsi oral, Kortikosteroid
Patofisiologi
Kerja jantung terutama ditentukan oleh besarnya curah
jantung dan tahanan perifer.
Curah jantung pada penderita hipertensi umumnya normal.
Kelainannya terutama pada peninggian tahanan perifer.
Kenaikan tahanan perifer ini disebabkan karena
vasokonstriksi arteriol akibat naiknya tonus otot polos
pembuluh darah tersebut. Bila hipertensi sudah berjalan
cukup lama maka akan dijumpai perubahan-perubahan
struktural pada pembuluh darah arteriol berupa
penebalan tunika interna dan hipertropi tunika media.
Dengan adanya hipertropi dan hiperplasi, maka sirkulasi
darah dalam otot jantung tidak mencukupi lagi sehingga
terjadi anoksia relatif. Keadaan ini dapat diperkuat dengan
adanya sklerosis koroner.
Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala hipertensi dibedakan menjad :
1. Tidak ada gejala
2. Gejala yang lazim
Menurut Rokhaeni (2001), manifestasi klinis
beberapa pasien yang menderita hipertensi
yaitu : Mengeluh sakit kepala, pusing Lemas,
kelelahan, Sesak nafas, Gelisah, Mual Muntah,
Epistaksis, Kesadaran menurun.
Pemeriksaan Penunjang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Hemoglobin/hematokrit
BUN
Kalium dan kalsium serum
Kolesterol dan trigliserid
serum
Pemeriksaan tiroid
Urinalisa
Asam urat
EKG
PENATALAKSANAAN
Pengelolaan hipertensi bertujuan u/ mencegah
morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi
kardiovaskuler yang b.d pencapaian dan
pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90
mmHg.Prinsip pengelolaan peny. hipertensi
meliputi :
1. Terapi tanpa Obat
2. Terapi dengan Obat
TERAPI TANPA OBAT

Dilakukan pd hipertensi ringan seperti :
1. Diet : Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5
gr/hr, Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh,
Penurunan berat badan, Menghentikan merokok.
Latihan fisik atau olah raga yang
terarah dg 4 prinsip:
a. Macam olah raga yaitu isotonis
dan dinamis seperti lari,
jogging, bersepeda, berenang
dan lain-lain.
b. Intensitas olah raga yang baik
antara 60-80 % dari kapasitas
aerobik atau 72-87 % dari
denyut nadi maksimal yang
disebut zona latihan.
c. Lamanya latihan berkisar antara
20 – 25 menit berada dalam
zona latihan
d. Frekuensi latihan sebaiknya 3 x
perminggu dan paling baik 5 x
perminggu
Edukasi psikologis :
a. Teknik biofeedback  suatu tehnik yang dipakai untuk
menunjukkan pada subyek tanda-tanda mengenai
keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek dianggap
tidak normal.
b. Teknik relaksasi  suatu prosedur atau tehnik yang
bertujuan untuk mengurangi ketegangan atau
kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat
belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks
c. Penkes/Penyuluhan
Terapi dengan Obat
Tujuan pengobatan
hipertensi tidak hanya
menurunkan tekanan
darah saja tetapi juga
mengurangi dan
mencegah komplikasi
akibat hipertensi agar
penderita dapat
bertambah kuat.
Pengobatan hipertensi
umumnya perlu dilakukan
seumur hidup penderita.
Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter
Ahli Hipertensi ( JOINT NATIONAL COMMITTEE ON
DETECTION, EVALUATION AND TREATMENT OF HIGH
BLOOD PRESSURE, USA, 1988 ):
• Step 1: Obat pilihan pertama : diuretika, beta blocker,
Ca antagonis, ACE inhibitor
• Step 2: Alternatif yang bisa diberikan :
Dosis obat pertama dinaikkan Diganti jenis lain dari obat
pilihan pertama
Ditambah obat ke –2 jenis lain, dapat berupa diuretika ,
beta blocker, Ca antagonis, Alpa blocker, clonidin,
reserphin, vasodilator.
• Step 3: Alternatif yang bisa ditempuh Obat ke-2 diganti
Ditambah obat ke-3 jenis lain
• Step 4 : Alternatif pemberian obatnya Ditambah obat
ke-3 dan ke-4
Re-evaluasi dan konsultasi Follow Up untuk
mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang
memerlukan interaksi dan komunikasi yang baik antara
pasien dan petugas kesehatan ( perawat, dokter )
dengan cara pemberian pendidikan kesehatan
Komplikasi
• Hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner, cedera
cerebrovaskuler, dan gagal ginjal.
• Komplikasi yang dapat timbul bila hipertensi tidak terkontrol adalah:
1.
Krisis Hipertensi
2.
Penyakut jantung dan pembuluh darah : penyakit jantung koroner dan
penyakit jantung hipertensi adalah dua bentuk utama penyakit jantung yang
timbul pada penderita hipertensi.
3.
Penyakit jantung cerebrovaskuler : hipertensi adalah faktor resiko paling
penting untuk timbulnya stroke. Kekerapan dari stroke bertambah dengan
setiap kenaikan tekanan darah.
4.
Ensefalopati hipertensi yaitu sindroma yang ditandai dengan perubahan
neurologis mendadak atau sub akut yang timbul sebagai akibat tekanan arteri
yang meningkat dan kembali normal apabila tekanan darah diturunkan.
5.
Nefrosklerosis karena hipertensi.
6.
Retinopati hipertenssi.
Konsep Keperawatan
Pengkajian, meliputi :
• Identitas Pasien: Hal -hal yang perlu dikaji pada bagian ini yaitu antara
lain: Nama, Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Status
Mental, Suku, Keluarga/orang terdekat, alamat, nomor registrasi.
• Riwayat atau adanya factor resiko
• Riwayat garis keluarga tentang hipertensi
• Penggunaan obat yang memicu hipertensi
• Aktivitas / istirahat
- Kelemahan,letih,napas pendek,gaya hidup monoton.
- Frekuensi jantung meningkat
- Perubahan irama jantung
- Takipnea
• Integritas ego
- Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria atau
marah kronik.
- Faktor faktor stress multiple (hubungan, keuangan yang berkaitan
dengan pekerjaan).
• Makanan dan cairan : Makanan yang
disukai, dapat mencakup makanan tinggi
garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol
(seperti makanan yang
digoreng,keju,telur)gula-gula yang
berwarna hitam, kandungan tinggi kalori.
• Nyeri atau ketidak nyamanan : Angina
(penyakit arteri koroner /keterlibatan
jantung
• Nyeri hilang timbul pada tungkai.
• Sakit kepala oksipital berat seperti yang
pernah terjadi sebelumnya.
• Nyeri abdomen.
• Pengkajian Persistem :
• Sirkulasi
• Riwayat hipertensi, ateroskleorosis, penyakit
jantung koroner atau katup dan penyakit cerebro
vaskuler.
• Episode palpitasi,perspirasi.
• Eleminasi : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu
seperti infeksi atau obtruksi atau riwayat penyakit
ginjal masa lalu.
• Neurosensori :
• Keluhan pusing.
• Berdenyut, sakit kepala subokspital (terjadi saat
bangun dan menghilang secara spontan setelah
beberapa jam).
• Pernapasan
• Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja
• Takipnea, ortopnea, dispnea noroktunal paroksimal.
• Batuk dengan/tanpa pembentukan sputum.
• Riwayat merokok
Diagnosa yang
mungkin muncul

1. Nyeri b.d peningkatan tekanan vascular Cerebral
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum
3. Curah Jantung, resiko tinggi terhadap hipertensi
b.d peningkatan afterload, vasokontriksi
4. Nutrisi , perubahan lebih dari kebutuhan tubuh
b.d kebutuhan metabolic
5. Koping individu tidak efektif b. d system
pendukung yang tidak adekuat
6. Kurang pengetahuan b. d kurang informasi atau
keterbatasan kognitif.
Rencana Asuhan Keperawatan
• Diagnosa I : Nyeri berhubungan dengan
peningkatan tekanan vascular Cerebral
• Tujuan Kriteria Hasil : Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 2 X 24 jam, diharapkan
nyeri dapat berkurang.
Intervensi
1. Pertahankan tirah baring selama fase
akut
Rasional : Meminimalkan
stimulasi/meningkatkan relaksasi
2. Berikan tindakan non farmakologi
untuk menghilangkan sakit kmepala,
misalnya kompres dingin pada dahi,
pijat punggung dan leher, tenang,
redupkan lampu kamar, tekhnik
relaksasi.
Rasional : tindakan yang menurunkan
tekanan vascular serebral dan yang
memperlambat atau memblok
respons simpatis efektif dalam
menghilangkan sakit kepala dan
komplikasinya

3. Hilangkan atau minimalkan
aktivitas fase kontriksi yang
dapat meningkatkan sakit
kepala, misalnya mengejam
saat bab, batuk panjang,
membungkuk
Rasional : aktivitas yang
meningkatkan vasokontriksi
menyebabkan sakit kepala
pada adanya peningkatan
tekanan vascular cerebral
Next…
Diagnosa II: Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan kelemahan umu
Tujuan kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2 x 24 jam, diharapkan
klien dapat melakukan aktivitasnya sesuai
toleransi.
Intervensi
1. Kaji respon pasien terhadap
aktivitas,perhatikan frequency nadi
lebih dari 20 kali per menit diatas
frequency istirahat : peningkatan
tekan darah yang nyata selama atau
sesudah aktivitas ( tekanan sistolik
meningkat 40 mmhg atau tekanan
diastolic meningkat 20 mmhg)
dispnea atau nyeri dada : kelemahan
dan keletihan yang belebihan : pusing
atau pingsan.
Rasional : menyebutkan parameter
membantu dalam mengkaji respon
fisiologi terhadap stress, aktivitas bila
ada merupakan indikator dari
kelebihan kerja yang berkaitan
dengan tingkat aktivitas.

2. Instruksikan pasien tentang teknik
penghematan energy, misalnya
menggunakan kursi saat
mandi,duduk saat menyisir rambut
atau menyikat gigi,melakukan
aktivitas dengan perlahan.
Rasional : teknik memghemat energy
mengurangi penggunaan energy, juga
membantu keseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen.
Evaluasi
1. Pasien melaporkan
nyeri/ketidaknyamanan hilang
atau terkontrol
2. Pasien berpartisipasi dalam
aktivitas yang
diinginkan/diperlukan
3. Pasien berpartisipasi dalam
aktivitas yang menurunkan
tekanan darah atau beban
kerja jantung.
Daftar Pustaka
1. Doenges., 2003. Rencana Asuhan
Keperawatan.EGC. Jakarta
2. Fatimah.,2010.Merawat manusia Lanjut
usia.Trans Info media.Jakarta
3. Ma’rifatul Lilik Azizah.,2011.Keperawatan lanjut
usia.Graha ilmu.Jogjakarta.
4. Asuhan Keperawatan : Hipertensi pada Lansia
http://nandarnurse.blogspot.com/2013/01/asu
han-keperawatan-hipertensipada.html#ixzz2nDdIGMpc
THANK’S FOR ATTENTION
BE THE BEST NURSE  

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisHerlan Boga
 
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiatiPenyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiatiYenniy Ismullah
 
Dispepsia.pptx
Dispepsia.pptxDispepsia.pptx
Dispepsia.pptxRsmStc
 
Asuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisAsuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisArief Yanto
 
Leaflet asma hitam putih
Leaflet asma hitam putihLeaflet asma hitam putih
Leaflet asma hitam putihWarnet Raha
 
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)Victorya Bambung
 
Hiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benignaHiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benignaitachi0805
 
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit DalamPanduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit DalamDokter Tekno
 
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSI
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSIPertemuan IX_ DIET HIPERTENSI
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSITsiompahGREG
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT pjj_kemenkes
 
penyuluhan prolanis minipro (1).pptx
penyuluhan prolanis minipro  (1).pptxpenyuluhan prolanis minipro  (1).pptx
penyuluhan prolanis minipro (1).pptxAfifFitriyansah
 

La actualidad más candente (20)

Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Hipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansiaHipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansia
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasis
 
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiatiPenyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
 
Obesitas.ppt
Obesitas.pptObesitas.ppt
Obesitas.ppt
 
Dispepsia.pptx
Dispepsia.pptxDispepsia.pptx
Dispepsia.pptx
 
Asuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisAsuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitis
 
Leaflet asma hitam putih
Leaflet asma hitam putihLeaflet asma hitam putih
Leaflet asma hitam putih
 
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
 
Skabies
Skabies Skabies
Skabies
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Hiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benignaHiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benigna
 
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit DalamPanduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
 
penyuluhan kesehatan di ponpes
penyuluhan kesehatan di ponpespenyuluhan kesehatan di ponpes
penyuluhan kesehatan di ponpes
 
Askep gerd
Askep gerdAskep gerd
Askep gerd
 
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSI
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSIPertemuan IX_ DIET HIPERTENSI
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSI
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
 
Lp dispepsia
Lp dispepsiaLp dispepsia
Lp dispepsia
 
penyuluhan prolanis minipro (1).pptx
penyuluhan prolanis minipro  (1).pptxpenyuluhan prolanis minipro  (1).pptx
penyuluhan prolanis minipro (1).pptx
 
Colic abdomen
Colic abdomenColic abdomen
Colic abdomen
 

Destacado

ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIMas Mawon
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tnAsuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tnFirman Alpalah
 
penyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansiapenyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansiaPuji Astuti
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangMuamar Ys
 
Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3Warnet Raha
 
Format pengkajian gerontik
Format pengkajian gerontikFormat pengkajian gerontik
Format pengkajian gerontikshibunn
 
Askep lansia hipertensi...
Askep lansia hipertensi...Askep lansia hipertensi...
Askep lansia hipertensi...Latiefs Oy
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI pjj_kemenkes
 
Penyuluhan Hipertensi Sumin
Penyuluhan Hipertensi SuminPenyuluhan Hipertensi Sumin
Penyuluhan Hipertensi SuminFebry Novianti
 
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonyaHipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonyaMaul_N
 
Gizi ibu hamil hertina
Gizi ibu hamil hertinaGizi ibu hamil hertina
Gizi ibu hamil hertinahertina putra
 
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaAsuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaheri damanik
 

Destacado (20)

ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
 
Asuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tnAsuhan keperawatan gerontik pada tn
Asuhan keperawatan gerontik pada tn
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Lembar Balik Hipertensi
Lembar Balik HipertensiLembar Balik Hipertensi
Lembar Balik Hipertensi
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
penyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansiapenyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansia
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
 
Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3
 
Format pengkajian gerontik
Format pengkajian gerontikFormat pengkajian gerontik
Format pengkajian gerontik
 
Askep lansia hipertensi...
Askep lansia hipertensi...Askep lansia hipertensi...
Askep lansia hipertensi...
 
Teori menua 1
Teori menua 1 Teori menua 1
Teori menua 1
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Askep keluarga ispa
Askep keluarga ispaAskep keluarga ispa
Askep keluarga ispa
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
 
Penyuluhan Hipertensi Sumin
Penyuluhan Hipertensi SuminPenyuluhan Hipertensi Sumin
Penyuluhan Hipertensi Sumin
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonyaHipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
 
Gizi ibu hamil hertina
Gizi ibu hamil hertinaGizi ibu hamil hertina
Gizi ibu hamil hertina
 
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaAsuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
 

Similar a Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi

Similar a Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi (20)

Makalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada LansiaMakalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
HIPERTENSI BARU.pptx
HIPERTENSI BARU.pptxHIPERTENSI BARU.pptx
HIPERTENSI BARU.pptx
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
HIPERTENSI .pptx
HIPERTENSI .pptxHIPERTENSI .pptx
HIPERTENSI .pptx
 
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
 
Hipertensi 2
Hipertensi 2Hipertensi 2
Hipertensi 2
 
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandaAsuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
 
HIPERTENSI
HIPERTENSIHIPERTENSI
HIPERTENSI
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3Askep pada pasien hipertensi 3
Askep pada pasien hipertensi 3
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensiAsuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
 
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensiAsuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
 
Lp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanLp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilan
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
hipertensi erika.pptx
hipertensi erika.pptxhipertensi erika.pptx
hipertensi erika.pptx
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Asuhan keperawatan hipertensi
Asuhan keperawatan hipertensiAsuhan keperawatan hipertensi
Asuhan keperawatan hipertensi
 

Más de Marito Simanungkalit

Más de Marito Simanungkalit (9)

Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothoraxAsuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 
Askep multiple sklerosis
Askep multiple sklerosisAskep multiple sklerosis
Askep multiple sklerosis
 
Miokard infark
Miokard infarkMiokard infark
Miokard infark
 
Gagal jantung, chf
Gagal  jantung, chfGagal  jantung, chf
Gagal jantung, chf
 
ASKEP PASIEN DENGAN GOUT ARTRITIS
ASKEP PASIEN DENGAN GOUT ARTRITISASKEP PASIEN DENGAN GOUT ARTRITIS
ASKEP PASIEN DENGAN GOUT ARTRITIS
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidAsuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
 
Askep pada pasien dengan Cushing Sindrom
Askep pada pasien dengan Cushing SindromAskep pada pasien dengan Cushing Sindrom
Askep pada pasien dengan Cushing Sindrom
 

Último

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 

Último (20)

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 

Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI Disusun oleh : Kelompok III A - Anita Simanungkalit - Barnabas - Eda Yoseba Bagre - Elviana Sewe - Mince rejau - Naomi Pigai
  • 2. Pengertian Hipertensi pada lansia didefinisikan dengan tekanan sistolik diatas 160 mmHg atau tekanan diastolik diatas 90 mmHg (Fatimah, 2010). Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer,2001)
  • 3. Tingkat hipertensi dan anjuran kontrol (Joint National Commitle, U.S 1992) Tingkat Tekanan Sistolik ( mmHg) Tingkat Diastolik ( mmHg) Jadwal kontrol Tingkat I 140-159 90-99 Tingkat II 160 – 179 100 – 109 1 bulan sekali 1 minggu sekali Dirawat RS Tingkat III 180 – 209 110 – 119 1 Minggu sekali Tingkat IV 210 atau Lebih 120 atau Lebih Dirawat d RS
  • 4. Klasifikasi Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan / atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg. Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu : a. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain
  • 5. Etiologi 1. Elastisitas dinding aorta menurun 2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku 3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya. 4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi 5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
  • 6. Next… - Faktor keturunan: Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi - Ciri perseorangan: a. Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat ) b. Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan ) c. Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih ) • Kebiasaan hidup a. Konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr) b. Kegemukan atau makan berlebihan c. Stress d. Merokok e. Minum alcohol f. Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
  • 7. Next… Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah penyakit-penyakit seperti Ginjal, Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis tubular akut, Tumor, Vascular, Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis, Aneurisma, Emboli kolestrol, Vaskulitis, Kelainan endokrin, DM, Hipertiroidisme, Hipotiroidisme, Saraf, Stroke, Ensepalitis. Selain itu dapat juga diakibatkan karena Obat–obatan Kontrasepsi oral, Kortikosteroid
  • 8. Patofisiologi Kerja jantung terutama ditentukan oleh besarnya curah jantung dan tahanan perifer. Curah jantung pada penderita hipertensi umumnya normal. Kelainannya terutama pada peninggian tahanan perifer. Kenaikan tahanan perifer ini disebabkan karena vasokonstriksi arteriol akibat naiknya tonus otot polos pembuluh darah tersebut. Bila hipertensi sudah berjalan cukup lama maka akan dijumpai perubahan-perubahan struktural pada pembuluh darah arteriol berupa penebalan tunika interna dan hipertropi tunika media. Dengan adanya hipertropi dan hiperplasi, maka sirkulasi darah dalam otot jantung tidak mencukupi lagi sehingga terjadi anoksia relatif. Keadaan ini dapat diperkuat dengan adanya sklerosis koroner.
  • 9.
  • 10. Manifestasi Klinis Tanda dan gejala hipertensi dibedakan menjad : 1. Tidak ada gejala 2. Gejala yang lazim Menurut Rokhaeni (2001), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu : Mengeluh sakit kepala, pusing Lemas, kelelahan, Sesak nafas, Gelisah, Mual Muntah, Epistaksis, Kesadaran menurun.
  • 11. Pemeriksaan Penunjang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Hemoglobin/hematokrit BUN Kalium dan kalsium serum Kolesterol dan trigliserid serum Pemeriksaan tiroid Urinalisa Asam urat EKG
  • 12. PENATALAKSANAAN Pengelolaan hipertensi bertujuan u/ mencegah morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang b.d pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.Prinsip pengelolaan peny. hipertensi meliputi : 1. Terapi tanpa Obat 2. Terapi dengan Obat
  • 13. TERAPI TANPA OBAT Dilakukan pd hipertensi ringan seperti : 1. Diet : Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr, Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh, Penurunan berat badan, Menghentikan merokok.
  • 14. Latihan fisik atau olah raga yang terarah dg 4 prinsip: a. Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain. b. Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan. c. Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona latihan d. Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu
  • 15. Edukasi psikologis : a. Teknik biofeedback  suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek dianggap tidak normal. b. Teknik relaksasi  suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks c. Penkes/Penyuluhan
  • 16. Terapi dengan Obat Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita.
  • 17. Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi ( JOINT NATIONAL COMMITTEE ON DETECTION, EVALUATION AND TREATMENT OF HIGH BLOOD PRESSURE, USA, 1988 ): • Step 1: Obat pilihan pertama : diuretika, beta blocker, Ca antagonis, ACE inhibitor • Step 2: Alternatif yang bisa diberikan : Dosis obat pertama dinaikkan Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama Ditambah obat ke –2 jenis lain, dapat berupa diuretika , beta blocker, Ca antagonis, Alpa blocker, clonidin, reserphin, vasodilator. • Step 3: Alternatif yang bisa ditempuh Obat ke-2 diganti Ditambah obat ke-3 jenis lain • Step 4 : Alternatif pemberian obatnya Ditambah obat ke-3 dan ke-4 Re-evaluasi dan konsultasi Follow Up untuk mempertahankan terapi Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan komunikasi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan ( perawat, dokter ) dengan cara pemberian pendidikan kesehatan
  • 19. • Hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner, cedera cerebrovaskuler, dan gagal ginjal. • Komplikasi yang dapat timbul bila hipertensi tidak terkontrol adalah: 1. Krisis Hipertensi 2. Penyakut jantung dan pembuluh darah : penyakit jantung koroner dan penyakit jantung hipertensi adalah dua bentuk utama penyakit jantung yang timbul pada penderita hipertensi. 3. Penyakit jantung cerebrovaskuler : hipertensi adalah faktor resiko paling penting untuk timbulnya stroke. Kekerapan dari stroke bertambah dengan setiap kenaikan tekanan darah. 4. Ensefalopati hipertensi yaitu sindroma yang ditandai dengan perubahan neurologis mendadak atau sub akut yang timbul sebagai akibat tekanan arteri yang meningkat dan kembali normal apabila tekanan darah diturunkan. 5. Nefrosklerosis karena hipertensi. 6. Retinopati hipertenssi.
  • 20. Konsep Keperawatan Pengkajian, meliputi : • Identitas Pasien: Hal -hal yang perlu dikaji pada bagian ini yaitu antara lain: Nama, Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Status Mental, Suku, Keluarga/orang terdekat, alamat, nomor registrasi. • Riwayat atau adanya factor resiko • Riwayat garis keluarga tentang hipertensi • Penggunaan obat yang memicu hipertensi • Aktivitas / istirahat - Kelemahan,letih,napas pendek,gaya hidup monoton. - Frekuensi jantung meningkat - Perubahan irama jantung - Takipnea • Integritas ego - Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria atau marah kronik. - Faktor faktor stress multiple (hubungan, keuangan yang berkaitan dengan pekerjaan).
  • 21. • Makanan dan cairan : Makanan yang disukai, dapat mencakup makanan tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol (seperti makanan yang digoreng,keju,telur)gula-gula yang berwarna hitam, kandungan tinggi kalori. • Nyeri atau ketidak nyamanan : Angina (penyakit arteri koroner /keterlibatan jantung • Nyeri hilang timbul pada tungkai. • Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya. • Nyeri abdomen.
  • 22. • Pengkajian Persistem : • Sirkulasi • Riwayat hipertensi, ateroskleorosis, penyakit jantung koroner atau katup dan penyakit cerebro vaskuler. • Episode palpitasi,perspirasi. • Eleminasi : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu seperti infeksi atau obtruksi atau riwayat penyakit ginjal masa lalu. • Neurosensori : • Keluhan pusing. • Berdenyut, sakit kepala subokspital (terjadi saat bangun dan menghilang secara spontan setelah beberapa jam). • Pernapasan • Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja • Takipnea, ortopnea, dispnea noroktunal paroksimal. • Batuk dengan/tanpa pembentukan sputum. • Riwayat merokok
  • 23. Diagnosa yang mungkin muncul 1. Nyeri b.d peningkatan tekanan vascular Cerebral 2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum 3. Curah Jantung, resiko tinggi terhadap hipertensi b.d peningkatan afterload, vasokontriksi 4. Nutrisi , perubahan lebih dari kebutuhan tubuh b.d kebutuhan metabolic 5. Koping individu tidak efektif b. d system pendukung yang tidak adekuat 6. Kurang pengetahuan b. d kurang informasi atau keterbatasan kognitif.
  • 24. Rencana Asuhan Keperawatan • Diagnosa I : Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan vascular Cerebral • Tujuan Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 X 24 jam, diharapkan nyeri dapat berkurang.
  • 25. Intervensi 1. Pertahankan tirah baring selama fase akut Rasional : Meminimalkan stimulasi/meningkatkan relaksasi 2. Berikan tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kmepala, misalnya kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher, tenang, redupkan lampu kamar, tekhnik relaksasi. Rasional : tindakan yang menurunkan tekanan vascular serebral dan yang memperlambat atau memblok respons simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasinya 3. Hilangkan atau minimalkan aktivitas fase kontriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala, misalnya mengejam saat bab, batuk panjang, membungkuk Rasional : aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala pada adanya peningkatan tekanan vascular cerebral
  • 26. Next… Diagnosa II: Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umu Tujuan kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam, diharapkan klien dapat melakukan aktivitasnya sesuai toleransi.
  • 27. Intervensi 1. Kaji respon pasien terhadap aktivitas,perhatikan frequency nadi lebih dari 20 kali per menit diatas frequency istirahat : peningkatan tekan darah yang nyata selama atau sesudah aktivitas ( tekanan sistolik meningkat 40 mmhg atau tekanan diastolic meningkat 20 mmhg) dispnea atau nyeri dada : kelemahan dan keletihan yang belebihan : pusing atau pingsan. Rasional : menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji respon fisiologi terhadap stress, aktivitas bila ada merupakan indikator dari kelebihan kerja yang berkaitan dengan tingkat aktivitas. 2. Instruksikan pasien tentang teknik penghematan energy, misalnya menggunakan kursi saat mandi,duduk saat menyisir rambut atau menyikat gigi,melakukan aktivitas dengan perlahan. Rasional : teknik memghemat energy mengurangi penggunaan energy, juga membantu keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
  • 28. Evaluasi 1. Pasien melaporkan nyeri/ketidaknyamanan hilang atau terkontrol 2. Pasien berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan/diperlukan 3. Pasien berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan tekanan darah atau beban kerja jantung.
  • 29. Daftar Pustaka 1. Doenges., 2003. Rencana Asuhan Keperawatan.EGC. Jakarta 2. Fatimah.,2010.Merawat manusia Lanjut usia.Trans Info media.Jakarta 3. Ma’rifatul Lilik Azizah.,2011.Keperawatan lanjut usia.Graha ilmu.Jogjakarta. 4. Asuhan Keperawatan : Hipertensi pada Lansia http://nandarnurse.blogspot.com/2013/01/asu han-keperawatan-hipertensipada.html#ixzz2nDdIGMpc
  • 30. THANK’S FOR ATTENTION BE THE BEST NURSE  