SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
Demam tifoid mpkn penyakit infeksi akut usus.
 Biasa disebut tifoid fever, enteric
 fever, typus abdominalis.
Thypoid abdominalis ad. Penyakit infeksi akut
 yg biasanya mengenai saluran pencernaan dg
 gejala demam > 7 hari, gg pd pencernaan &
 gg kesadaran. ( Arief, Mansjoer, 2000).
Tifus abdominalis/demam
  tifoid disebabkan o/
  bakteri Salmonella Typhi
  yg secara morfologi
  identik dg Eschericia coli.
Penularan Salmonella Typhi
  dapat ditularkan melalui
  berbagai cara, yang
  dikenal dg 5F yaitu:
1. Food (makanan)
2. Fingers (jari
    tangan/kuku)
3. Fomitus (muntah)
4. Fly (lalat)
5. Feces
Kuman masuk mll mulut  masuk ke usus halus 
  jaringan limfoid & berkembang biak menyerang vili
  usus halus  masuk ke peredaran darah (bakterimia
  primer)  sel2 retikulo endoteleal hati  limfa dan
  organ2 lainnya.
 Proses ini tjd selama masa tunas dan akan berakhir saat
  sel2 retikulo endoteleal melepaskan kuman ke dlm
  peredaran darah & menimbulkan bakterimia u/ kedua
  kalinya.
Mggu pertama
 sakit, terjadi hyperplasia
 plaks player. Terjadi pd
 kelenjar limfoid usus
 halus.
Mgg ke2 tjd nekrosis. Mggu
 ke 3 terjadi ulserasi.
 Mggu ke 4 terjadi
 penyembuhan.
Dalam hal ini ulkus dpt
 menyebabkan
 perdarahan, bahkan
 sampai ferporasi usus.
 Selain itu, kelenjar2
 mesenstial dan limfa
 membesar.
-    Masa tunas berlangsung 10-14 hari
-    Minggu pertama peny.keluhan & gejala serupa dg peny.infeksi
     akut pd umumnya yaitu:
a.     Demam
b.     Nyeri kepala
c.     Pusing
d.     Nyeri otot
e.     Anoreksia
f.     Mual/muntah
g.     Gg pada saluran pencernaan
h.     Gg kesadaran
-      Minggu ke 2 berupa demam, bradikardi, lidah yg khas (kotor
       ditengah, tepi, ujung merah dan tremor).
-      Gg kesadaran: somnolen, stupor, delirium, koma.
-      Splenomegali
-      Hepatomegali.
Sampai saat ini ada trilogy penatalaksanaan tifoid yaitu:
1. Pemberian antibiotik u/ menghentikan & memusnahkan
   penyebaran kuman, antaralain:
   Kloramfenikol, Ampicillin/Amoxcicilin, Kotrimoksazol, Sef
   alosforin,
2. Istirahat & perawatan profesional bertujuan mencegah
   komplikasi dan mempercepat penyembuhan. Ps harus
   tirah baring absolute- minimal 7 hari bebas panas.
   Mobilisasi bertahap sesuai kemampuan klien
3. Diet & makanan hrus mengandung cukup cairan, kalori
   dan tinggi protein. Rendah serat, tidak merangsang dan
   tdk menimbulkan gas, susu 2 gelas/hari, bila kesadaran
   menurun berikan makanan mll sonde lambung.
1.   Pemeriksaan darah tepi :
     leukopenia, limfositosis, aneosifilia, anemia, trombos
     itopenia.
2.   Pemeriksaan sumsum tulang
3.   Biakan empedu: terdapat basil Salmonella Typhosa pd
     urin dan tinja.
4.   Pemeriksaan Widal: didapatkan titer antigen O ad
     1/200 atau lebih, sdgkn titer terhadap antigen H
     wlpn tinggi akan tetapi tdk bermakna u/ menegakkan
     Dx karena titer H dapat tetap tinggi stlah dilakukan
     imunisasi/bila penderita telah lam sembuh.
1.   Pengkajian:
a.   Pengumpulan data meliputi: identitas klien, Keluhan
     utama, Riwayat penyakit sekarang, Riwayat
     peny.dahulu, riw peny. Keluarga, pola2 fungsi kesehatan
     yaitu pola nutrisi dan metabolisme serta pola
     eliminasi, aktivitas dan latihan, istirahat dan
     tidur, sensori dan kognitif, pola hubungan dan
     peran, penanggulangan stress, serta persepsi dan konsep
     diri.
b.   Pemeriksaan fisik meliputi:
-    KU
-    Tingkat kesadaran
-    S. respirasi
-    S. kardiovaskuler
-    S. integumen
1.   Hipertermi b.dproses infeksi
2.   Nyeri akut b.d agen injuri biologis
3.   Defisit perawatan diri b.d kelemahan, istirahat total
4.   Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari keb. Tubuh b.d
     intake makanan yg tidak adekuat
Diagnosa I          : Hypertermi b.d proses infeksi
Tujuan Kep          : Setelah dilakukan tindakan Kep.
  Selama …x24 jam. Pasien menunjukkan suhu dalam
  batas normal.
Kriteria hasil      : Suhu tubuh stabil 36-37 derajat C
INTERVENSI
1. Pantau suhu klien (derajat dan pola), perhatikan
    menggigil/diaforsis
2. Pantau suhu lingk, batasi/tambahkan linen tempat
    tidur sesuai indikasi.
3. Berikan kompres hangat, hindari penggunaan alkohol
4. Berikan minum sesuai kebutuhan
5. Kolaborasi u/ pemberian antipiretik
6. Anjurkan menggunakan pakaian tipis menyerap
  keringat
Diagnosa II        : Nyeri akut b.d agen injuri fisik
Tujuan Kep         : Setelah dilakukan tindkan Kep.
  Selama ….x24 jam, tingkat kenyamanan klien
  meningkat.
Kriteria hasil     : klien melaporkan nyeri berkurang dg
  skala 2-3. ekspresi wajah tenang.
Intervensi :
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
    termasuk
    lokasi, karakteristik, durasi, frekwensi, kualitas dan
    faktor presipitasi.
2. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik u/ mengetahui
    pengalaman nyeri klien sebelumnya
4. Ajarkan teknik nonfarmakologi (relaksasi, distraksi
    dll) u/ mengatasi nyeri
5. Kolaborasi pemberian analgetik u/ mengurangi nyeri
Diagnosa III : Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
Tujuan Kep : setelah dilakukan tindakan Kep, selama
  …x24 jam. Diharapkan klien dapat melakukan aktivitas
  kembali.
Kriteria hasil      :
1.Klien mampu melakukan aktivitas
2. Tidak terjadi penurunan kekuatan otot
3. Tidak merasa lemah
Intervensi
1. Kaji kemampuan klien untuk melakukan aktivitas
2. Awasi TD, Nadi, pernafasan selama dan sesudah
    aktivitas
3. Berikan lingkungan yang tenang dan pertahankan
    tirah baring
4. Berikan bantuan dalam aktivitas
5. Berikan aktivitas hiburan seperti menonton TV
Diagnosa IV : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
  kebutuhan tubuh.
Tujuan Kep : setelah dilakukan tindakan Kep, selama
  …x24 jam. Diharapkan klien dapat menunjukkan status
  nutrisi yg adekuat dg KH:
1. BB stabil
2. Tingkat energi adekuat
3. Masukan nutrisi adekuat
Intervensi :
1. Kaji pola makan klien
2. Kaji makanan yang disukai klien
3. Anjurkan klien u/ meningkatkan asupan nutrisinya
4. Monitor BB jika memungkinkan
5. Monitor adanya mual/muntah
6. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
7. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
8. Kolaborasi dg tim gizi u/ menyediakan nutrisi terpilih
    sesuai dg kebutuhan klien.
Thank’s For
 Attention

Be The best
  Nurse 

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (19)

Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Makalah tb paru
Makalah tb paruMakalah tb paru
Makalah tb paru
 
Leafleat tb
Leafleat tbLeafleat tb
Leafleat tb
 
Jtptunimus gdl-shanandber-5156-2-babii
Jtptunimus gdl-shanandber-5156-2-babiiJtptunimus gdl-shanandber-5156-2-babii
Jtptunimus gdl-shanandber-5156-2-babii
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS
Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTSTuberkulosis (TBC) dengan program DOTS
Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS
 
Konsep dan teori penyebab terjadinya penyakit typus di desa pesayangan martap...
Konsep dan teori penyebab terjadinya penyakit typus di desa pesayangan martap...Konsep dan teori penyebab terjadinya penyakit typus di desa pesayangan martap...
Konsep dan teori penyebab terjadinya penyakit typus di desa pesayangan martap...
 
Makalah tb paru analisis
Makalah tb paru analisisMakalah tb paru analisis
Makalah tb paru analisis
 
Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
 
Febris
FebrisFebris
Febris
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Askep thipoid
Askep  thipoidAskep  thipoid
Askep thipoid
 
Tuberculosis
TuberculosisTuberculosis
Tuberculosis
 
Belibis a17 demam_tifoid
Belibis a17 demam_tifoidBelibis a17 demam_tifoid
Belibis a17 demam_tifoid
 
Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
 
Promosi Kes & Pencegahan TB
Promosi Kes & Pencegahan TBPromosi Kes & Pencegahan TB
Promosi Kes & Pencegahan TB
 
Makalah Penyakit Tifus
Makalah Penyakit TifusMakalah Penyakit Tifus
Makalah Penyakit Tifus
 
Makalah penyakit tifus
Makalah penyakit tifusMakalah penyakit tifus
Makalah penyakit tifus
 
Makalah TBC
Makalah TBCMakalah TBC
Makalah TBC
 

Similar a Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid (20)

Lp hypertermi
Lp hypertermiLp hypertermi
Lp hypertermi
 
Asuhan keperawatan pada difteri
Asuhan keperawatan pada difteriAsuhan keperawatan pada difteri
Asuhan keperawatan pada difteri
 
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
 
Typhoid
TyphoidTyphoid
Typhoid
 
ppt anak.pptx
ppt anak.pptxppt anak.pptx
ppt anak.pptx
 
askep typus abdominalis
askep typus abdominalisaskep typus abdominalis
askep typus abdominalis
 
PPT asuhan keperawatan.pptx
PPT asuhan keperawatan.pptxPPT asuhan keperawatan.pptx
PPT asuhan keperawatan.pptx
 
Hipertiroid
HipertiroidHipertiroid
Hipertiroid
 
Typhoid
TyphoidTyphoid
Typhoid
 
Tifoid
TifoidTifoid
Tifoid
 
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalisKonsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
 
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Askep bronkitis
Askep bronkitisAskep bronkitis
Askep bronkitis
 
Asuhan Keperawatan Anak dengan Asma
Asuhan Keperawatan Anak dengan AsmaAsuhan Keperawatan Anak dengan Asma
Asuhan Keperawatan Anak dengan Asma
 
Pp kejang demam
Pp kejang demamPp kejang demam
Pp kejang demam
 
Askep anak dengan ensefalitis
Askep anak dengan ensefalitisAskep anak dengan ensefalitis
Askep anak dengan ensefalitis
 
PPT TYPUS ABDOMINALIS (1).pptx ghsjskowndn
PPT TYPUS ABDOMINALIS (1).pptx ghsjskowndnPPT TYPUS ABDOMINALIS (1).pptx ghsjskowndn
PPT TYPUS ABDOMINALIS (1).pptx ghsjskowndn
 

Más de Marito Simanungkalit

Más de Marito Simanungkalit (9)

Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
 
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothoraxAsuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 
Askep multiple sklerosis
Askep multiple sklerosisAskep multiple sklerosis
Askep multiple sklerosis
 
Miokard infark
Miokard infarkMiokard infark
Miokard infark
 
Gagal jantung, chf
Gagal  jantung, chfGagal  jantung, chf
Gagal jantung, chf
 
ASKEP PASIEN DENGAN GOUT ARTRITIS
ASKEP PASIEN DENGAN GOUT ARTRITISASKEP PASIEN DENGAN GOUT ARTRITIS
ASKEP PASIEN DENGAN GOUT ARTRITIS
 
Askep pada pasien dengan Cushing Sindrom
Askep pada pasien dengan Cushing SindromAskep pada pasien dengan Cushing Sindrom
Askep pada pasien dengan Cushing Sindrom
 

Último

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Último (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid

  • 1.
  • 2. Demam tifoid mpkn penyakit infeksi akut usus. Biasa disebut tifoid fever, enteric fever, typus abdominalis. Thypoid abdominalis ad. Penyakit infeksi akut yg biasanya mengenai saluran pencernaan dg gejala demam > 7 hari, gg pd pencernaan & gg kesadaran. ( Arief, Mansjoer, 2000).
  • 3. Tifus abdominalis/demam tifoid disebabkan o/ bakteri Salmonella Typhi yg secara morfologi identik dg Eschericia coli. Penularan Salmonella Typhi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dg 5F yaitu: 1. Food (makanan) 2. Fingers (jari tangan/kuku) 3. Fomitus (muntah) 4. Fly (lalat) 5. Feces
  • 4. Kuman masuk mll mulut  masuk ke usus halus  jaringan limfoid & berkembang biak menyerang vili usus halus  masuk ke peredaran darah (bakterimia primer)  sel2 retikulo endoteleal hati  limfa dan organ2 lainnya. Proses ini tjd selama masa tunas dan akan berakhir saat sel2 retikulo endoteleal melepaskan kuman ke dlm peredaran darah & menimbulkan bakterimia u/ kedua kalinya.
  • 5. Mggu pertama sakit, terjadi hyperplasia plaks player. Terjadi pd kelenjar limfoid usus halus. Mgg ke2 tjd nekrosis. Mggu ke 3 terjadi ulserasi. Mggu ke 4 terjadi penyembuhan. Dalam hal ini ulkus dpt menyebabkan perdarahan, bahkan sampai ferporasi usus. Selain itu, kelenjar2 mesenstial dan limfa membesar.
  • 6. - Masa tunas berlangsung 10-14 hari - Minggu pertama peny.keluhan & gejala serupa dg peny.infeksi akut pd umumnya yaitu: a. Demam b. Nyeri kepala c. Pusing d. Nyeri otot e. Anoreksia f. Mual/muntah g. Gg pada saluran pencernaan h. Gg kesadaran - Minggu ke 2 berupa demam, bradikardi, lidah yg khas (kotor ditengah, tepi, ujung merah dan tremor). - Gg kesadaran: somnolen, stupor, delirium, koma. - Splenomegali - Hepatomegali.
  • 7. Sampai saat ini ada trilogy penatalaksanaan tifoid yaitu: 1. Pemberian antibiotik u/ menghentikan & memusnahkan penyebaran kuman, antaralain: Kloramfenikol, Ampicillin/Amoxcicilin, Kotrimoksazol, Sef alosforin, 2. Istirahat & perawatan profesional bertujuan mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan. Ps harus tirah baring absolute- minimal 7 hari bebas panas. Mobilisasi bertahap sesuai kemampuan klien 3. Diet & makanan hrus mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protein. Rendah serat, tidak merangsang dan tdk menimbulkan gas, susu 2 gelas/hari, bila kesadaran menurun berikan makanan mll sonde lambung.
  • 8. 1. Pemeriksaan darah tepi : leukopenia, limfositosis, aneosifilia, anemia, trombos itopenia. 2. Pemeriksaan sumsum tulang 3. Biakan empedu: terdapat basil Salmonella Typhosa pd urin dan tinja. 4. Pemeriksaan Widal: didapatkan titer antigen O ad 1/200 atau lebih, sdgkn titer terhadap antigen H wlpn tinggi akan tetapi tdk bermakna u/ menegakkan Dx karena titer H dapat tetap tinggi stlah dilakukan imunisasi/bila penderita telah lam sembuh.
  • 9. 1. Pengkajian: a. Pengumpulan data meliputi: identitas klien, Keluhan utama, Riwayat penyakit sekarang, Riwayat peny.dahulu, riw peny. Keluarga, pola2 fungsi kesehatan yaitu pola nutrisi dan metabolisme serta pola eliminasi, aktivitas dan latihan, istirahat dan tidur, sensori dan kognitif, pola hubungan dan peran, penanggulangan stress, serta persepsi dan konsep diri. b. Pemeriksaan fisik meliputi: - KU - Tingkat kesadaran - S. respirasi - S. kardiovaskuler - S. integumen
  • 10. 1. Hipertermi b.dproses infeksi 2. Nyeri akut b.d agen injuri biologis 3. Defisit perawatan diri b.d kelemahan, istirahat total 4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari keb. Tubuh b.d intake makanan yg tidak adekuat
  • 11. Diagnosa I : Hypertermi b.d proses infeksi Tujuan Kep : Setelah dilakukan tindakan Kep. Selama …x24 jam. Pasien menunjukkan suhu dalam batas normal. Kriteria hasil : Suhu tubuh stabil 36-37 derajat C INTERVENSI 1. Pantau suhu klien (derajat dan pola), perhatikan menggigil/diaforsis 2. Pantau suhu lingk, batasi/tambahkan linen tempat tidur sesuai indikasi.
  • 12. 3. Berikan kompres hangat, hindari penggunaan alkohol 4. Berikan minum sesuai kebutuhan 5. Kolaborasi u/ pemberian antipiretik 6. Anjurkan menggunakan pakaian tipis menyerap keringat Diagnosa II : Nyeri akut b.d agen injuri fisik Tujuan Kep : Setelah dilakukan tindkan Kep. Selama ….x24 jam, tingkat kenyamanan klien meningkat. Kriteria hasil : klien melaporkan nyeri berkurang dg skala 2-3. ekspresi wajah tenang.
  • 13. Intervensi : 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekwensi, kualitas dan faktor presipitasi. 2. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik u/ mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya 4. Ajarkan teknik nonfarmakologi (relaksasi, distraksi dll) u/ mengatasi nyeri 5. Kolaborasi pemberian analgetik u/ mengurangi nyeri
  • 14. Diagnosa III : Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik Tujuan Kep : setelah dilakukan tindakan Kep, selama …x24 jam. Diharapkan klien dapat melakukan aktivitas kembali. Kriteria hasil : 1.Klien mampu melakukan aktivitas 2. Tidak terjadi penurunan kekuatan otot 3. Tidak merasa lemah
  • 15. Intervensi 1. Kaji kemampuan klien untuk melakukan aktivitas 2. Awasi TD, Nadi, pernafasan selama dan sesudah aktivitas 3. Berikan lingkungan yang tenang dan pertahankan tirah baring 4. Berikan bantuan dalam aktivitas 5. Berikan aktivitas hiburan seperti menonton TV
  • 16. Diagnosa IV : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Tujuan Kep : setelah dilakukan tindakan Kep, selama …x24 jam. Diharapkan klien dapat menunjukkan status nutrisi yg adekuat dg KH: 1. BB stabil 2. Tingkat energi adekuat 3. Masukan nutrisi adekuat
  • 17. Intervensi : 1. Kaji pola makan klien 2. Kaji makanan yang disukai klien 3. Anjurkan klien u/ meningkatkan asupan nutrisinya 4. Monitor BB jika memungkinkan 5. Monitor adanya mual/muntah 6. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori 7. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi 8. Kolaborasi dg tim gizi u/ menyediakan nutrisi terpilih sesuai dg kebutuhan klien.
  • 18. Thank’s For Attention Be The best Nurse 