SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
PSIKOLOGI KOGNITIF
OLEH :
KELOMPOK 3
1. MADE MARTIN RUSMAJA 1329041146
2. I PUTU INDRALOKA 1329041150
KELAS A
SEMESTER I
PROGRAM PASCASARJANA ( S2 )
JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
2014
PSIKOLOGI KOGNITIF
A. Sejarah Psikologi Kognitif
Psikologi kognitif adalah ilmu yang menyelidiki pola pikir manusia,
sesunguhnya psikologi kognitif meliputi segala hal yang kita lakukan.
Sejarah dari psikologi kognitif berawal pada saat Plato (428-348SM) dan
muridnya Aristoteles (384-322SM) memperdebatkan mengenai cara manusia
memahami pengetahuan maupun dunia serta alamnya. Plato berpendapat bahwa
manusia memperoleh pengetahuan dengan cara menalar secara logis, aliran ini disebut
sebagai rasionalis. Lain halnya dengan Aristotle yang menganut paham empiris dan
mempercayai bahwa manusia memperoleh pengetahuannya melalui bukti-bukti
empiris.
Perspektif empiris memandang bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman
sepanjang hidup. Sedagkan perspektif nativis menyatakan bahwa pengetahuan
didasarkan pada karakteristik genis dalam otak. Dengan kata lain, menurut pandangan
nativis, manusia dilahirkan dengan pengetahuan yang sudah tersimpan dalam otaknya.
Perdebatan ini masih berlangsung seperti pertentangan Rasionalis dari
Perancis, Rene Descartes (1596-1650), dan Empiris dari Inggris, John Locke (1632-
1704), dengan tabularasa-nya. Seorang fisuf Jerman, Immanuel Kant, pada abad 18
berargumentasi bahwa baik rasionalisme maupun empirisme harus bersinergi dalam
membuktikan pengetahuan. Perdebatan ini meletakkan landasan dan memengaruhi
cara berpikir di bidang ilmu psikologi maupun cabang ilmu lainnya. Saat ini ilmu
pengetahun mendasarkan paham empiris untuk pencarian data dan pengolahan dan
analisis data menggunakan kerangka pikir rasionalis.
B. Definisi Psikologi Kognitif
Psikologi Kognitif merupakan salah satu cabang dari psikologi umum yang
mencakup studi ilmiah tentang gejala-gejala kehidupan mental atau psikis yang
berkaitan dengan cara manusia berfikir, seperti dalam memperoleh pengetahuan,
mengolah kesan yang masuk melalui penginderaan, menghadapi masalah atau
problem untuk mencari suatu penyelesaian, serta menggali dari ingatan pengetahuan
dan prosedur kerja yang dibutuhkan dalam menghadapi tunututan hidup sehari-hari.
Cabang ilmu psikologi ini khusus mempelajari gejala-gejala mental yang
bersifat kognitif dan terkait dengan proses belajar mengajar di sekolah, yang memiliki
hubungan erat dengan psikologi belajar, psikologi pendidikan dan psikologi
pengajaran. Pengetahuan dan pemahaman tentang proses belajar tidak hanya
menerangkan mengapa siswa berhasil dalam proses balajar, tetapi juga membantu
untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam prose situ dan sekali terjadi
kesalahan selama periode belajar, untuk mengoreksinya.
Kehidupan mental atau psikis mencakup gejala-gejala kognitif, efektif, konatif
sampai pada taraf psikomotis, baik dalam berhadapan dengan diri sendiri maupun
dengan orang lain. Gejala-gejala mental-psikis ini dapat dibedakan dengan yang lain
dan dijadikan objek studi ilmiah sendiri-sendiri, tetapi tidak pernah dapat dipisahkan
secara total yang satu dari yang lainnya. Oleh karena itu, psikologi kognitif tidak
hanya menggali dasar-dasar dari gejala yang khas kornitif, tetapi juga meninjau aspek
kognitif dalam gejala mental yang lain, seperti apa penafsiran dan pertimbangan yang
menyertai reaksi perasaan (afektif) dan keputusan kehendak (konatif). Siswa disekolah
berperasaan sambil belajar dan berkehendak serta bermotivasi sambil belajar, dapat
diselidiki dengan cara bagaimana berfikir dalam berbagai wujudnya ikut megnambil
bagian dalam berperasaan dan berkehendak. Namun, dalam bagian ini tekanan
diberikan pada analisis tentang cara berfikir itu sendiri karena perilaku internal inilah
yang paling mendasar dalam belajar di sekolah.
C. Tahap Perkembangan Psikologi Kognitif
Pakar psikologi Swiss terkenal yaitu Jean Piaget (1896-1980) dalam buku Life
Span Development: Perkembangan Masa Hidup, oleh John W. Santrok pada tahun
2002, mengatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka
sendiri. Piaget yakin bahwa anak-anak menyesuaikan pemikiran mereka untuk
menguasai gagasan-gagasan baru, karena informasi tambahan akan menambah
pemahaman mereka terhadap dunia.
Dalam pandangan Piaget, terdapat dua proses yang mendasari perkembangan
dunia individu, yaitu pengorganisasian dan penyesuaian. Untuk membuat dunia kita
diterima oleh pikiran, kita melakukan pengorganisasian pengalaman-pengalaman yang
telah terjadi. Piaget yakin bahwa kita menyesuaikan diri dalam dua cara yaitu
asimiliasi dan akomodasi.
Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke dalam
pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan akomodasi adalah terjadi ketika
individu menyesuaikan diri dengan informasi baru.
Seorang anak 7 tahun dihadapkan dengan palu dan paku untuk memasang
gambar di dinding. Ia mengetahui dari pengamatan bahwa palu adalah obyek yang
harus dipegang dan diayunkan untuk memukul paku. Dengan mengenal kedua benda
ini, ia menyesuaikan pemikirannya dengan pemikiran yang sudah ada (asimilasi).
Akan tetapi karena palu terlalu berat dan ia mengayunkannya dengan keras maka paku
tersebut bengkok, sehingga ia kemudian mengatur tekanan pukulannya. Penyesuaian
kemampuan untuk sedikit mengubah konsep disebut akomodasi.
Piaget mengatakan bahwa kita melampui perkembangan melalui empat tahap
dalam memahami dunia. Masing-masing tahap terkait dengan usia dan terdiri
dari cara berpikir yang berbeda. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:
Tahap Usia/Tahun Gambaran
Sensori-motor 0 – 2
Bayi bergerak dari tindakan refleks
instinktif pada saat lahir sampai permulaan
pemikiran simbolis. Bayi membangun suatu
pemahaman tentang dunia melalui
pengkoordinasian pengalaman-pengalaman
sensor dengan tindakan fisik
Pra Operasional 2 – 7
Anak mulai mempresentasikan dunia
dengan kata-kata dan gambar-gambar ini
menunjukan adanya peningkatan pemikiran
simbolis dan melampaui hubungan
informasi sensor dan tindak fisik.
Kongrit Operasional 7 – 11
Pada saat ini anak dapat berfikir secara
logis mengenai peristiwa-peristiwa yang
konkrit dan mengklasifikasikan benda-
benda kedalam bentuk-bentuk yang
berbeda.
Formal operational 11 – Dewasa
Anak remaja berfikir dengan cara yang
lebih abstrak dan logis. Pemikiran lebih
idealistik.
Piaget, seorang ahli psikologi kognitif, mengemukakan 4 (empat) tahapan
perkembangan kognitif individu, yaitu:
1. Tahap Sensori-Motor (0-2)
Inteligensi sensori-motor dipandang sebagai inteligensi praktis (practical
intelligence), yang berfaedah untuk belajar berbuat terhadap lingkungannya sebelum
mampu berfikir mengenai apa yang sedang ia perbuat. Inteligensi individu pada tahap
ini masih bersifat primitif, namun merupakan inteligensi dasar yang amat berarti untuk
menjadi fundasi tipe-tipe inteligensi tertentu yang akan dimiliki anak kelak. Sebelum
usia 18 bulan, anak belum mengenal object permanence. Artinya, benda apapun yang
tidak ia lihat, tidak ia sentuh, atau tidak ia dengar dianggap tidak ada meskipun
sesungguhnya benda itu ada. Dalam rentang 18 – 24 bulan barulah kemampuan object
permanence anak tersebut muncul secara bertahap dan sistematis.
2. Tahap Pra Operasional (2–7)
Pada tahap ini anak sudah memiliki penguasaan sempurna tentang object
permanence. Artinya, anak tersebut sudah memiliki kesadaran akan tetap eksisnya
suatu benda yang harus ada atau biasa ada, walaupun benda tersebut sudah ia
tinggalkan atau sudah tak dilihat, didengar atau disentuh lagi. Jadi, pandangan
terhadap eksistensi benda tersebut berbeda dengan pandangan pada periode sensori
motor, yakni tidak bergantung lagi pada pengamatannya belaka. Pada periode ditandai
oleh adanya egosentris serta pada periode ini memungkinkan anak untuk
mengembangkan diferred-imitation, insight learning dan kemampuan berbahasa,
dengan menggunakan kata-kata yang benar serta mampu mengekspresikan kalimat-
kalimat pendek tetapi efektif.
3. Tahap konkret-operasional (7-11)
Pada periode ditandai oleh adanya tambahan kemampuan yang disebut system
of operation (satuan langkah berfikir) yang bermanfaat untuk mengkoordinasikan
pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu ke dalam pemikirannya sendiri. Pada
dasarnya perkembangan kognitif anak ditinjau dari karakteristiknya sudah sama
dengan kemampuan kognitif orang dewasa. Namun masih ada keterbatasan kapasitas
dalam mengkoordinasikan pemikirannya. Pada periode ini anak baru mampu berfikir
sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret.
4. Tahap formal-operasional (11-dewasa)
Pada periode ini seorang remaja telah memiliki kemampuan
mengkoordinasikan baik secara simultan maupun berurutan dua ragam kemampuan
kognitif yaitu :
Kapasitas menggunakan hipotesis; kemampuan berfikir mengenai sesuatu khususnya
dalam hal pemecahan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan
dengan lingkungan yang dia respons dan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip
abstrak.
Kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak; kemampuan untuk mempelajari
materi-materi pelajaran yang abstrak secara luas dan mendalam.Dengan menggunakan
hasil pengukuran tes inteligensi yang mencakup General Information and Verbal
Analogies, Jones dan Conrad (Loree dalam Abin Syamsuddin M, 2001) menunjukkan
bahwa laju perkembangan inteligensi berlangsung sangat pesat sampai masa remaja,
setelah itu kepesatannya berangsur menurun.
Puncak perkembangan pada umumnya tercapai di penghujung masa remaja akhir.
Perubahan-perubahan amat tipis sampai usia 50 tahun, dan setelah itu terjadi plateau
(mapan) sampai dengan usia 60 tahun selanjutnya berangsur menurun.
D. Aliran – aliran Psikologi Kognitif
Beberapa aliran yang terkait pada psikologi kognitif menurut Zuhairini,
sebagai berikut :
a. Aliran Progresivisme
Aliran ini mengakui dan berusaha mengembangkan asas progesivisme dalam
sebuah realita kehidupan agar manusia bisa bertahan dalam menghadapi semua
tantangan hidup.
Aliran ini dinamakan Instrumentalisme, Eksperimentalisme dan
Environmentalisme karena ketiganya berkaitan satu sama yang lainnya. Sifat-sifat
umum lainnya ini dikelompokkan menjadi dua keyakinan yakni:
1. Sifat-sifat positif.
2. Sifat-sifat negatif.
Pandangan filosofisnya berakal dari pragmatisme William James dan John
Dewey.
b. Aliran Esensialisme
Aliran ini lebih fleksibel dan terbuka untuk perubahan, toleran, dan tidak ada
ketertarikan dengan doktrin tertentu, aliran memandang bahwa “ pendidikan harus
berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama, yang memberikan
kestabilan dan nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
Beberapa tokoh aliran ini adalah: De iderius Erasmus, Jokana Amos Comenius,
John locke, Johann henrich pestalozzi, Johane Friederich Frobel, Johann Friederich
Herert dan william T. Harris.
c. Aliran Perennialisme
Aliran berpendapat bahwa mencari dan menemukan arah tujuan yang lebih
jelas merupakan tugas yang utama dari kehidupan.
Pengaruh tokoh aliran ini adalah Plato dan Thomas Aquinus.
d. Aliran Rekonstruksionisme
Aliran ini tidak jauh beda dengan aliran Perennialisme.
e. Aliran Eksisttensialisme
Tokoh aliran ini adalah Martin Heidegger, J.P. Sartre dan Gabriel Marcel.
Eksistensialisme adalah suatu penolakan terhadap suatu pemikiran abstrak dan tidak
logis. Dengan demikian, aliran ini hendak memadukan hidup yang dimiliki dengan
pengalaman dan situasi sejarah yang ia alami dan tidak mau terikat dengan hal-hal
yang abstrak. Baginya segala sesuatu dimulai dari pengalaman pribadi, keyakinan
yang tumbuh dari dirinya dan kemampuan serta keluasan jalan untuk mencapai
keyakinan hidupnya.
E. Implementasi Psikologi Kognitif dalam Kehidupan Sehari – hari dan
Pembelajaran
1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru
mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak
2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungandengan
baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan
sebaik-baiknya.
3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

1 perkembangan kognitif
1 perkembangan kognitif1 perkembangan kognitif
1 perkembangan kognitif
Ismail Hashim
 
Pandangan kognitif dalam belajar
Pandangan kognitif dalam belajarPandangan kognitif dalam belajar
Pandangan kognitif dalam belajar
ekafathe
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
salamoon
 

La actualidad más candente (20)

Perkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektualPerkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektual
 
Makalah psikoper
Makalah psikoperMakalah psikoper
Makalah psikoper
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
 
1 perkembangan kognitif
1 perkembangan kognitif1 perkembangan kognitif
1 perkembangan kognitif
 
Model –model pembelajaran
Model –model pembelajaranModel –model pembelajaran
Model –model pembelajaran
 
Tugas mata kuliah metakognitif
Tugas mata kuliah metakognitifTugas mata kuliah metakognitif
Tugas mata kuliah metakognitif
 
Psi. kognitif
Psi. kognitifPsi. kognitif
Psi. kognitif
 
Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
 
Pandangan kognitif dalam belajar
Pandangan kognitif dalam belajarPandangan kognitif dalam belajar
Pandangan kognitif dalam belajar
 
Teori kognitif dalam pembelajaran
Teori kognitif dalam pembelajaranTeori kognitif dalam pembelajaran
Teori kognitif dalam pembelajaran
 
Bab iii perkembangan kognitif dan bahasa
Bab iii perkembangan kognitif dan bahasaBab iii perkembangan kognitif dan bahasa
Bab iii perkembangan kognitif dan bahasa
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Pendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran
Pendekatan Kognitif Sosial Untuk PembelajaranPendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran
Pendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran
 
Teori belajar piaget
Teori belajar piagetTeori belajar piaget
Teori belajar piaget
 
Kesediaan murid belajar
Kesediaan murid belajarKesediaan murid belajar
Kesediaan murid belajar
 
Piaget
PiagetPiaget
Piaget
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 

Destacado

Pertanyaan wajib semester 2
Pertanyaan wajib semester 2Pertanyaan wajib semester 2
Pertanyaan wajib semester 2
irayuliani16
 
Edi kurniawan farid
Edi kurniawan faridEdi kurniawan farid
Edi kurniawan farid
Edi Farid
 
Tugas bimbingan konseling
Tugas bimbingan konselingTugas bimbingan konseling
Tugas bimbingan konseling
Diana Nova
 
4. prinsip bimbingan dan konseling
4. prinsip bimbingan dan konseling4. prinsip bimbingan dan konseling
4. prinsip bimbingan dan konseling
komisariatimmbpp
 
Cintayasir kelas10 smk_konsep_dasar_akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_umi-muaw...
Cintayasir kelas10 smk_konsep_dasar_akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_umi-muaw...Cintayasir kelas10 smk_konsep_dasar_akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_umi-muaw...
Cintayasir kelas10 smk_konsep_dasar_akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_umi-muaw...
Yasir Partomo
 
Teknik konseling
Teknik konselingTeknik konseling
Teknik konseling
drdr013
 
Matematika dasar
Matematika dasarMatematika dasar
Matematika dasar
Faisal Amir
 
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan PerkembangannyaAkidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Ahmad Zaki Abdul Latiff
 
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARABMEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Edi Farid
 

Destacado (20)

Pertanyaan wajib semester 2
Pertanyaan wajib semester 2Pertanyaan wajib semester 2
Pertanyaan wajib semester 2
 
Edi kurniawan farid
Edi kurniawan faridEdi kurniawan farid
Edi kurniawan farid
 
Tugas bimbingan konseling
Tugas bimbingan konselingTugas bimbingan konseling
Tugas bimbingan konseling
 
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )
 
4. prinsip bimbingan dan konseling
4. prinsip bimbingan dan konseling4. prinsip bimbingan dan konseling
4. prinsip bimbingan dan konseling
 
RPP AKIDAH AKHLAK
RPP AKIDAH AKHLAKRPP AKIDAH AKHLAK
RPP AKIDAH AKHLAK
 
Cintayasir kelas10 smk_konsep_dasar_akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_umi-muaw...
Cintayasir kelas10 smk_konsep_dasar_akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_umi-muaw...Cintayasir kelas10 smk_konsep_dasar_akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_umi-muaw...
Cintayasir kelas10 smk_konsep_dasar_akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_umi-muaw...
 
Pengantar psikologi dakwah
Pengantar psikologi dakwahPengantar psikologi dakwah
Pengantar psikologi dakwah
 
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling  MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling  MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
 
Teknik konseling
Teknik konselingTeknik konseling
Teknik konseling
 
Matematika dasar
Matematika dasarMatematika dasar
Matematika dasar
 
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan PerkembangannyaAkidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
 
شغل يوم واحد
شغل يوم واحدشغل يوم واحد
شغل يوم واحد
 
Model pembelajaran clis
Model pembelajaran clisModel pembelajaran clis
Model pembelajaran clis
 
Laporan akhir program pengalaman lapangan awal undiksha
Laporan akhir program pengalaman lapangan awal undikshaLaporan akhir program pengalaman lapangan awal undiksha
Laporan akhir program pengalaman lapangan awal undiksha
 
BAHASA ARAB PERCAKAPAN HARIAN MUDAH
BAHASA ARAB PERCAKAPAN HARIAN MUDAHBAHASA ARAB PERCAKAPAN HARIAN MUDAH
BAHASA ARAB PERCAKAPAN HARIAN MUDAH
 
Fiqih
FiqihFiqih
Fiqih
 
materi Fiqih
materi Fiqih materi Fiqih
materi Fiqih
 
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARABMEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
 
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPKPembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
 

Similar a Psikologi pendidikan

jurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdfjurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdf
ZakiCell1
 
Tugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajarTugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajar
Nakashima Taiki
 
Psikosastra kel 2
Psikosastra kel 2Psikosastra kel 2
Psikosastra kel 2
syahrulnet
 
Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektualPerkembangan intelektual
Perkembangan intelektual
Dia Cahyawati
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
monichaSihombing
 
psikologi perkembangan.pptx vbhhvggggggggg
psikologi perkembangan.pptx vbhhvgggggggggpsikologi perkembangan.pptx vbhhvggggggggg
psikologi perkembangan.pptx vbhhvggggggggg
abangfikar1613
 
MAKALAH kognitif klmpk 2.docx
MAKALAH kognitif klmpk 2.docxMAKALAH kognitif klmpk 2.docx
MAKALAH kognitif klmpk 2.docx
revayolanda
 
350827373 teori-pembelajaran-pak
350827373 teori-pembelajaran-pak350827373 teori-pembelajaran-pak
350827373 teori-pembelajaran-pak
arasi kovai
 
Perkembangan psikologis
Perkembangan psikologisPerkembangan psikologis
Perkembangan psikologis
Patta Ula
 

Similar a Psikologi pendidikan (20)

Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean PiagetTeori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
 
jurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdfjurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdf
 
Tugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajarTugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajar
 
Tahap Tahap Perkembangan Pemikiran intelektual.pptx
Tahap Tahap Perkembangan Pemikiran intelektual.pptxTahap Tahap Perkembangan Pemikiran intelektual.pptx
Tahap Tahap Perkembangan Pemikiran intelektual.pptx
 
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Asuhan dan pendidikan awal kanak
Asuhan dan pendidikan awal kanakAsuhan dan pendidikan awal kanak
Asuhan dan pendidikan awal kanak
 
Psikosastra kel 2
Psikosastra kel 2Psikosastra kel 2
Psikosastra kel 2
 
Perkembangan kognitif bu linda
Perkembangan kognitif bu lindaPerkembangan kognitif bu linda
Perkembangan kognitif bu linda
 
Perkembangan kognitif kelompok bu arbin.docx
Perkembangan kognitif kelompok bu arbin.docxPerkembangan kognitif kelompok bu arbin.docx
Perkembangan kognitif kelompok bu arbin.docx
 
Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektualPerkembangan intelektual
Perkembangan intelektual
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
 
psikologi perkembangan.pptx vbhhvggggggggg
psikologi perkembangan.pptx vbhhvgggggggggpsikologi perkembangan.pptx vbhhvggggggggg
psikologi perkembangan.pptx vbhhvggggggggg
 
MAKALAH kognitif klmpk 2.docx
MAKALAH kognitif klmpk 2.docxMAKALAH kognitif klmpk 2.docx
MAKALAH kognitif klmpk 2.docx
 
Piaget
PiagetPiaget
Piaget
 
Teori konstruktivisme psikologi individu kognitif piaget
Teori konstruktivisme psikologi individu kognitif piagetTeori konstruktivisme psikologi individu kognitif piaget
Teori konstruktivisme psikologi individu kognitif piaget
 
4- Teori Kognitif.pptx
4- Teori Kognitif.pptx4- Teori Kognitif.pptx
4- Teori Kognitif.pptx
 
Thinking
ThinkingThinking
Thinking
 
350827373 teori-pembelajaran-pak
350827373 teori-pembelajaran-pak350827373 teori-pembelajaran-pak
350827373 teori-pembelajaran-pak
 
Perkembangan psikologis
Perkembangan psikologisPerkembangan psikologis
Perkembangan psikologis
 

Más de martinrusmaja (10)

Langkah pembuatan ptk
Langkah pembuatan ptkLangkah pembuatan ptk
Langkah pembuatan ptk
 
Tesis Made Martin Rusmaja
Tesis Made Martin RusmajaTesis Made Martin Rusmaja
Tesis Made Martin Rusmaja
 
Ips civic community
Ips civic communityIps civic community
Ips civic community
 
Permendikbud no 81 a 2014
Permendikbud no 81 a 2014Permendikbud no 81 a 2014
Permendikbud no 81 a 2014
 
Peredaran darah manusia S2 Pendas Undiksha 2014
Peredaran darah manusia S2 Pendas Undiksha 2014Peredaran darah manusia S2 Pendas Undiksha 2014
Peredaran darah manusia S2 Pendas Undiksha 2014
 
Hakikat bahasa dan sastra anak
Hakikat bahasa dan sastra anakHakikat bahasa dan sastra anak
Hakikat bahasa dan sastra anak
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Mengajari bayi membaca
Mengajari bayi membacaMengajari bayi membaca
Mengajari bayi membaca
 
Biografi jean piaget
Biografi jean piagetBiografi jean piaget
Biografi jean piaget
 
Psikologi pendidikan, undiksha, busungbiu, pendas, pascasarjana
Psikologi pendidikan, undiksha, busungbiu, pendas, pascasarjanaPsikologi pendidikan, undiksha, busungbiu, pendas, pascasarjana
Psikologi pendidikan, undiksha, busungbiu, pendas, pascasarjana
 

Último

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Último (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Psikologi pendidikan

  • 1. PSIKOLOGI KOGNITIF OLEH : KELOMPOK 3 1. MADE MARTIN RUSMAJA 1329041146 2. I PUTU INDRALOKA 1329041150 KELAS A SEMESTER I PROGRAM PASCASARJANA ( S2 ) JURUSAN PENDIDIKAN DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014
  • 2. PSIKOLOGI KOGNITIF A. Sejarah Psikologi Kognitif Psikologi kognitif adalah ilmu yang menyelidiki pola pikir manusia, sesunguhnya psikologi kognitif meliputi segala hal yang kita lakukan. Sejarah dari psikologi kognitif berawal pada saat Plato (428-348SM) dan muridnya Aristoteles (384-322SM) memperdebatkan mengenai cara manusia memahami pengetahuan maupun dunia serta alamnya. Plato berpendapat bahwa manusia memperoleh pengetahuan dengan cara menalar secara logis, aliran ini disebut sebagai rasionalis. Lain halnya dengan Aristotle yang menganut paham empiris dan mempercayai bahwa manusia memperoleh pengetahuannya melalui bukti-bukti empiris. Perspektif empiris memandang bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman sepanjang hidup. Sedagkan perspektif nativis menyatakan bahwa pengetahuan didasarkan pada karakteristik genis dalam otak. Dengan kata lain, menurut pandangan nativis, manusia dilahirkan dengan pengetahuan yang sudah tersimpan dalam otaknya. Perdebatan ini masih berlangsung seperti pertentangan Rasionalis dari Perancis, Rene Descartes (1596-1650), dan Empiris dari Inggris, John Locke (1632- 1704), dengan tabularasa-nya. Seorang fisuf Jerman, Immanuel Kant, pada abad 18 berargumentasi bahwa baik rasionalisme maupun empirisme harus bersinergi dalam membuktikan pengetahuan. Perdebatan ini meletakkan landasan dan memengaruhi cara berpikir di bidang ilmu psikologi maupun cabang ilmu lainnya. Saat ini ilmu pengetahun mendasarkan paham empiris untuk pencarian data dan pengolahan dan analisis data menggunakan kerangka pikir rasionalis. B. Definisi Psikologi Kognitif Psikologi Kognitif merupakan salah satu cabang dari psikologi umum yang mencakup studi ilmiah tentang gejala-gejala kehidupan mental atau psikis yang berkaitan dengan cara manusia berfikir, seperti dalam memperoleh pengetahuan, mengolah kesan yang masuk melalui penginderaan, menghadapi masalah atau problem untuk mencari suatu penyelesaian, serta menggali dari ingatan pengetahuan dan prosedur kerja yang dibutuhkan dalam menghadapi tunututan hidup sehari-hari. Cabang ilmu psikologi ini khusus mempelajari gejala-gejala mental yang bersifat kognitif dan terkait dengan proses belajar mengajar di sekolah, yang memiliki hubungan erat dengan psikologi belajar, psikologi pendidikan dan psikologi
  • 3. pengajaran. Pengetahuan dan pemahaman tentang proses belajar tidak hanya menerangkan mengapa siswa berhasil dalam proses balajar, tetapi juga membantu untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam prose situ dan sekali terjadi kesalahan selama periode belajar, untuk mengoreksinya. Kehidupan mental atau psikis mencakup gejala-gejala kognitif, efektif, konatif sampai pada taraf psikomotis, baik dalam berhadapan dengan diri sendiri maupun dengan orang lain. Gejala-gejala mental-psikis ini dapat dibedakan dengan yang lain dan dijadikan objek studi ilmiah sendiri-sendiri, tetapi tidak pernah dapat dipisahkan secara total yang satu dari yang lainnya. Oleh karena itu, psikologi kognitif tidak hanya menggali dasar-dasar dari gejala yang khas kornitif, tetapi juga meninjau aspek kognitif dalam gejala mental yang lain, seperti apa penafsiran dan pertimbangan yang menyertai reaksi perasaan (afektif) dan keputusan kehendak (konatif). Siswa disekolah berperasaan sambil belajar dan berkehendak serta bermotivasi sambil belajar, dapat diselidiki dengan cara bagaimana berfikir dalam berbagai wujudnya ikut megnambil bagian dalam berperasaan dan berkehendak. Namun, dalam bagian ini tekanan diberikan pada analisis tentang cara berfikir itu sendiri karena perilaku internal inilah yang paling mendasar dalam belajar di sekolah. C. Tahap Perkembangan Psikologi Kognitif Pakar psikologi Swiss terkenal yaitu Jean Piaget (1896-1980) dalam buku Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup, oleh John W. Santrok pada tahun 2002, mengatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Piaget yakin bahwa anak-anak menyesuaikan pemikiran mereka untuk menguasai gagasan-gagasan baru, karena informasi tambahan akan menambah pemahaman mereka terhadap dunia. Dalam pandangan Piaget, terdapat dua proses yang mendasari perkembangan dunia individu, yaitu pengorganisasian dan penyesuaian. Untuk membuat dunia kita diterima oleh pikiran, kita melakukan pengorganisasian pengalaman-pengalaman yang telah terjadi. Piaget yakin bahwa kita menyesuaikan diri dalam dua cara yaitu asimiliasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke dalam pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan akomodasi adalah terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi baru.
  • 4. Seorang anak 7 tahun dihadapkan dengan palu dan paku untuk memasang gambar di dinding. Ia mengetahui dari pengamatan bahwa palu adalah obyek yang harus dipegang dan diayunkan untuk memukul paku. Dengan mengenal kedua benda ini, ia menyesuaikan pemikirannya dengan pemikiran yang sudah ada (asimilasi). Akan tetapi karena palu terlalu berat dan ia mengayunkannya dengan keras maka paku tersebut bengkok, sehingga ia kemudian mengatur tekanan pukulannya. Penyesuaian kemampuan untuk sedikit mengubah konsep disebut akomodasi. Piaget mengatakan bahwa kita melampui perkembangan melalui empat tahap dalam memahami dunia. Masing-masing tahap terkait dengan usia dan terdiri dari cara berpikir yang berbeda. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut: Tahap Usia/Tahun Gambaran Sensori-motor 0 – 2 Bayi bergerak dari tindakan refleks instinktif pada saat lahir sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia melalui pengkoordinasian pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik Pra Operasional 2 – 7 Anak mulai mempresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar ini menunjukan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi sensor dan tindak fisik. Kongrit Operasional 7 – 11 Pada saat ini anak dapat berfikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkrit dan mengklasifikasikan benda- benda kedalam bentuk-bentuk yang berbeda. Formal operational 11 – Dewasa Anak remaja berfikir dengan cara yang lebih abstrak dan logis. Pemikiran lebih idealistik. Piaget, seorang ahli psikologi kognitif, mengemukakan 4 (empat) tahapan perkembangan kognitif individu, yaitu: 1. Tahap Sensori-Motor (0-2)
  • 5. Inteligensi sensori-motor dipandang sebagai inteligensi praktis (practical intelligence), yang berfaedah untuk belajar berbuat terhadap lingkungannya sebelum mampu berfikir mengenai apa yang sedang ia perbuat. Inteligensi individu pada tahap ini masih bersifat primitif, namun merupakan inteligensi dasar yang amat berarti untuk menjadi fundasi tipe-tipe inteligensi tertentu yang akan dimiliki anak kelak. Sebelum usia 18 bulan, anak belum mengenal object permanence. Artinya, benda apapun yang tidak ia lihat, tidak ia sentuh, atau tidak ia dengar dianggap tidak ada meskipun sesungguhnya benda itu ada. Dalam rentang 18 – 24 bulan barulah kemampuan object permanence anak tersebut muncul secara bertahap dan sistematis. 2. Tahap Pra Operasional (2–7) Pada tahap ini anak sudah memiliki penguasaan sempurna tentang object permanence. Artinya, anak tersebut sudah memiliki kesadaran akan tetap eksisnya suatu benda yang harus ada atau biasa ada, walaupun benda tersebut sudah ia tinggalkan atau sudah tak dilihat, didengar atau disentuh lagi. Jadi, pandangan terhadap eksistensi benda tersebut berbeda dengan pandangan pada periode sensori motor, yakni tidak bergantung lagi pada pengamatannya belaka. Pada periode ditandai oleh adanya egosentris serta pada periode ini memungkinkan anak untuk mengembangkan diferred-imitation, insight learning dan kemampuan berbahasa, dengan menggunakan kata-kata yang benar serta mampu mengekspresikan kalimat- kalimat pendek tetapi efektif. 3. Tahap konkret-operasional (7-11) Pada periode ditandai oleh adanya tambahan kemampuan yang disebut system of operation (satuan langkah berfikir) yang bermanfaat untuk mengkoordinasikan pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu ke dalam pemikirannya sendiri. Pada dasarnya perkembangan kognitif anak ditinjau dari karakteristiknya sudah sama dengan kemampuan kognitif orang dewasa. Namun masih ada keterbatasan kapasitas dalam mengkoordinasikan pemikirannya. Pada periode ini anak baru mampu berfikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret. 4. Tahap formal-operasional (11-dewasa)
  • 6. Pada periode ini seorang remaja telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara simultan maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitif yaitu : Kapasitas menggunakan hipotesis; kemampuan berfikir mengenai sesuatu khususnya dalam hal pemecahan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang dia respons dan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak. Kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak; kemampuan untuk mempelajari materi-materi pelajaran yang abstrak secara luas dan mendalam.Dengan menggunakan hasil pengukuran tes inteligensi yang mencakup General Information and Verbal Analogies, Jones dan Conrad (Loree dalam Abin Syamsuddin M, 2001) menunjukkan bahwa laju perkembangan inteligensi berlangsung sangat pesat sampai masa remaja, setelah itu kepesatannya berangsur menurun. Puncak perkembangan pada umumnya tercapai di penghujung masa remaja akhir. Perubahan-perubahan amat tipis sampai usia 50 tahun, dan setelah itu terjadi plateau (mapan) sampai dengan usia 60 tahun selanjutnya berangsur menurun. D. Aliran – aliran Psikologi Kognitif Beberapa aliran yang terkait pada psikologi kognitif menurut Zuhairini, sebagai berikut : a. Aliran Progresivisme Aliran ini mengakui dan berusaha mengembangkan asas progesivisme dalam sebuah realita kehidupan agar manusia bisa bertahan dalam menghadapi semua tantangan hidup. Aliran ini dinamakan Instrumentalisme, Eksperimentalisme dan Environmentalisme karena ketiganya berkaitan satu sama yang lainnya. Sifat-sifat umum lainnya ini dikelompokkan menjadi dua keyakinan yakni: 1. Sifat-sifat positif. 2. Sifat-sifat negatif. Pandangan filosofisnya berakal dari pragmatisme William James dan John Dewey. b. Aliran Esensialisme
  • 7. Aliran ini lebih fleksibel dan terbuka untuk perubahan, toleran, dan tidak ada ketertarikan dengan doktrin tertentu, aliran memandang bahwa “ pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama, yang memberikan kestabilan dan nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas. Beberapa tokoh aliran ini adalah: De iderius Erasmus, Jokana Amos Comenius, John locke, Johann henrich pestalozzi, Johane Friederich Frobel, Johann Friederich Herert dan william T. Harris. c. Aliran Perennialisme Aliran berpendapat bahwa mencari dan menemukan arah tujuan yang lebih jelas merupakan tugas yang utama dari kehidupan. Pengaruh tokoh aliran ini adalah Plato dan Thomas Aquinus. d. Aliran Rekonstruksionisme Aliran ini tidak jauh beda dengan aliran Perennialisme. e. Aliran Eksisttensialisme Tokoh aliran ini adalah Martin Heidegger, J.P. Sartre dan Gabriel Marcel. Eksistensialisme adalah suatu penolakan terhadap suatu pemikiran abstrak dan tidak logis. Dengan demikian, aliran ini hendak memadukan hidup yang dimiliki dengan pengalaman dan situasi sejarah yang ia alami dan tidak mau terikat dengan hal-hal yang abstrak. Baginya segala sesuatu dimulai dari pengalaman pribadi, keyakinan yang tumbuh dari dirinya dan kemampuan serta keluasan jalan untuk mencapai keyakinan hidupnya. E. Implementasi Psikologi Kognitif dalam Kehidupan Sehari – hari dan Pembelajaran 1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak 2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungandengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya. 3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing. 4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya. 5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara