SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
Sistem Klasterisasi Menggunakan Metode K-Means
dalam Menentukan Posisi Access Point
Berdasarkan Posisi Pengguna Hotspot
di Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Clustering System Using K-Means Method in Determining Access Point
Position by Users Hotspot Position
at Muhammadiyah University of Purwokerto
Achmad Fauzan1)
, Abid Yanuar Badharudin2)
, Feri Wibowo3)
1)2)3)
Teknik Informatika-F.Teknik-Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto 53182
1)
achmadfauzan@hotmail.com
Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk
melakukan klasterisasi terhadap data berupa
koordinat (longitude dan lattitude) posisi
pengguna hotspot dalam kelompok (cluster)
tertentu sebanyak access point yang
diinginkan. Metode clustering yang
digunakan yaitu metode K-Means yang
memiliki algoritma sederhana sehingga cepat
dalam melakukan klasterisasi tetapi juga
menghasilkan data yang cukup baik. Sistem
dibangun menggunakan bahasa Java dan
IDE NetBeans 6.9.1. Keluaran yang
dihasilkan berupa titik koordinat posisi
perangkat access point yang akan dipasang di
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Kata kunci: sistem klasterisasi, metode k-means
Abstract – This study aims to perform
clustering of the data in the form of
coordinates (longitude and lattitude) position
hotspot users in a group (cluster) specified as
the desired access point. Clustering method
used is the K-Means method that has a simple
algorithm so fast in doing clustering but also
generate data quite well. The system is built
using the Java language and NetBeans IDE
6.9.1. Output is generated in the form of point
coordinates of the position of the access point
to be installed at the Muhammadiyah
University of Purwokerto.
Keywords: clustering system, k-means method
I. Pendahuluan
Klasterisasi (clustering) merupakan
proses mengelompokkan objek berdasarkan
informasi yang diperoleh dari data yang
menjelaskan hubungan antar objek dengan
prinsip untuk memaksimalkan kesamaan antar
anggota satu kelas dan meminimumkan
kesamaan antar kelas/cluster. Tujuannya
menemukan cluster yang berkualitas dalam
waktu yang layak. Pengelompokkan ini dapat
diterapkan pada penentuan posisi access point
berdasarkan posisi pengguna.
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
telah menyediakan fasilitas internet untuk
keperluan pembelajaran maupun kegiatan yang
lain bagi mahasiswa, dosen, dan karyawannya.
Dalam memberikan kemudahan untuk
mengakses internet, dikembangkan teknologi
WLAN yang terpasang di berbagai tempat di
lingkungan kampus. Tujuannya agar
mahasiswa, dosen, dan karyawan sebagai
pengguna internet dapat lebih leluasa
mengakses internet dengan perangkat mobile
seperti komputer jinjing (laptop), handphone,
pc tablet, dan perangkat lain yang sejenis.
Namun dalam menentukan letak pemasangan
perangkat pemancar berupa access point masih
berdasarkan perkiraan untuk menjangkau
seluruh wilayah kampus dengan jumlah
ketersediaan perangkat access point yang ada.
Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan
pengguna dalam mengakses internet melalui
1
hotspot karena pengguna harus memposisikan
diri berada dalam jangkauan sinyal wifi.
Teknik klasterisasi yang paling baik
adalah algoritma K-Means yang melakukan
optimalisasi jarak dengan meminimalisasi
penyebaran cluster atau dengan memaksimalkan
pemisahan antara cluster dan juga karena
memiliki skema yang sederhana (Arifin, 2013).
Algoritma K-Means memberikan solusi dengan
cara menghitung titik pusat inisialisasi cluster.
Penggunaan teknik klasterisasi dalam
menentukan posisi access point diharapkan
dapat memberikan solusi terhadap permasalahan
yang ada, dan juga dapat memberikan saran
jumlah penggunaan perangkat access point yang
paling optimal.
II. Tinjauan Pustaka
A. Klasterisasi
Klasterisasi (clustering) adalah proses
membuat pengelompokan sehingga semua
anggota dari setiap partisi mempunyai
persamaan berdasarkan matrik tertentu. Sebuah
klaster adalah sekumpulan obyek yang digabung
bersama karena persamaan atau pendekatannya.
Clustering berdasarkan persamaannya
merupakan sebuah teknik yang sangat berguna
karena akan mentranslasi ukuran persamaan
yang intuitif menjadi ukuran yang kuantitatif.
Ada banyak pendekatan untuk membuat cluster,
diantaranya adalah membuat aturan yang
mendekati keanggotaan dalam group yang sama
berdasarkan tingkat persamaan diantara
anggota-anggotanya. Pendekatan lainya adalah
dengan membuat sekumpulan fungsi yang
mengukur beberapa properti dari
pengelompokan tersebut sebagai fungsi dari
beberapa parameter dari sebuah clustering.
B. K-Means
K-Means adalah suatu metode
penganalisaan data atau metode Data Mining
yang melakukan proses pemodelan tanpa
supervisi (unsupervised) dan merupakan salah
satu metode yang melakukan pengelompokan
data dengan sistem partisi. Metode k-means
berusaha mengelompokkan data yang ada ke
dalam beberapa kelompok, dimana data dalam
satu kelompok mempunyai karakteristik yang
sama satu sama lainnya dan mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan data yang ada
di dalam kelompok yang lain. Dengan kata lain,
metode ini berusaha untuk meminimalkan
variasi antar data yang ada di dalam suatu
cluster dan memaksimalkan variasi dengan data
yang ada di cluster lainnya (Agusta, 2007).
C. Algoritma K-Means
Metode K-Means melakukan proses
clustering dengan mengikuti algoritma sebagai
berikut:
1. Tentukan jumlah cluster.
2. Alokasikan data sesuai dengan jumlah
cluster yang ditentukan.
3. Hitung nilai centroid masing-masing
cluster.
4. Alokasikan masing-masing data ke
centroid terdekat.
5. Kembali ke langkah 3 apabila masih
terdapat perpindahan data dari satu
cluster ke cluster yang lain, atau
apabila perubahan pada nilai centroid
masih di atas nilai threshold yang
ditentukan, atau apabila perubahan
pada nilai objective function masih di
atas nilai threshold yang ditentukan.
Untuk menghitung centroid suatu cluster
digunakan rumus sebagai berikut:
Dimana:
Ni : Jumlah data yang menjadi anggota cluster
ke- i
III. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan perangkat lunak komputer
dengan masukan data berupa koordinat
pengguna hotspot dan jumlah perangkat access
point yang akan dipasang di Universitas
Muhammadiyah Purwokerto, dengan
2
menghasilkan keluaran posisi access point
berupa koordinat pemasangan perangkat yang
disarankan. Bahasa pemrograman yang
digunakan adalah Java.
Adapun langkah operasional yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan masukan
Masukan berupa data pengguna hotspot dan
jumlah perangkat access point yang akan
dipasang.
2. Melakukan proses klasterisasi menggunakan
metode K-Means
Data clustering menggunakan metode K-
Means ini secara umum dilakukan dengan
algoritma dasar sebagai berikut (Agusta,
2007):
a. Tentukan jumlah cluster
b. Alokasikan data ke dalam cluster secara
random
c. Hitung centroid/rata-rata dari data yang
ada di masing-masing cluster
d. Alokasikan masing-masing data ke
centroid/rata-rata terdekat
e. Kembali ke Step c, apabila masih ada
data yang berpindah cluster atau apabila
perubahan nilai centroid, ada yang di
atas nilai threshold yang ditentukan atau
apabila perubahan nilai pada objective
function yang digunakan di atas nilai
threshold yangditentukan.
3. Menentukan output
Output yang dihasilkan berupa koordinat
tiap access point (pusat cluster).
IV. Hasil Dan Pembahasan
Data sample berupa posisi pengguna
hotspot yang didapatkan dari 46 mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Setiap
mahasiswa dapat diambil posisi yang diinginkan
ketika mengakses hotspot sebanyak satu sampai
tiga posisi berupa koordinat longitude dan
lattitude. Berdasarkan data sample tersebut,
dilakukan proses klasterisasi menggunakan
metode K-Means untuk mengelompokkan data
ke dalam kelompok-kelompok tertentu
sebanyak jumlah kelompok yang ditetapkan
sebelumnya. Hasil klasterisasi berupa koordinat
pusat cluster sebagai berikut.
No Cluster Center Longitude Lattitude
1 Cluster Center 1
109,2721618765490
0 -7,41281431121751
2 Cluster Center 2
109,2723296782830
0 -7,41427044780489
3 Cluster Center 3
109,2733672508030
0 -7,41282700351439
Penyebaran data sample beserta alokasinya
terhadap tiap pusat cluster dapat dilihat pada
tabel berikut.
No Pengguna Longitude Lattitude CC1 No Pengguna Longitude Lattitude CC1
1
Pengguna
1a
10,927,253,896,370,50
0
-
741,436,097,770,92
9
2 65
Pengguna
24a
10,927,204,501,815,10
0
-
741,423,801,518,97
6
2
2
Pengguna
1b
10,927,261,297,591,00
0
-
741,311,601,363,12
2
1 66
Pengguna
24b
10,927,309,703,081,80
0
-
741,255,903,616,54
7
3
3
Pengguna
1c
10,927,220,603,451,10
0
-
741,349,596,530,19
9
1 67
Pengguna
24c
10,927,386,498,078,70
0
-
741,372,596,472,50
1
3
4
Pengguna
2a
10,927,182,700,484,90
0
-
741,227,103,397,25
0
1 68
Pengguna
25a
10,927,179,004,065,60
0
-
741,220,297,291,87
4
1
5
Pengguna
2b
10,927,238,398,231,50
0
-
741,444,999,352,09
7
2 69
Pengguna
25b
10,927,273,702,807,70
0
-
741,424,798,965,45
4
2
6
Pengguna
2c
10,927,246,604,114,70
0
-
741,297,997,534,27
5
1 70
Pengguna
25c
10,927,253,804,169,50
0
-
741,298,098,117,11
3
1
7
Pengguna
3a
10,927,247,802,726,90
0
-
741,372,101,940,21
4
2 71
Pengguna
26a
10,927,174,000,069,40
0
-
741,220,297,291,87
4
1
3
8
Pengguna
3b
10,927,358,703,687,70
0
-
741,269,398,480,65
3
3 72
Pengguna
26b
10,927,346,399,053,90
0
-
741,267,001,256,34
6
3
9
Pengguna
3c
10,927,246,000,617,70
0
-
741,307,997,144,75
8
1 73
Pengguna
26c
10,927,309,099,584,80
0
-
741,255,995,817,48
2
3
10
Pengguna
4a
10,927,215,800,620,60
0
-
741,342,295,892,53
6
1 74
Pengguna
27a
10,927,208,600,565,70
0
-
741,426,701,657,47
4
2
11
Pengguna
4b
10,927,246,000,617,70
0
-
741,307,997,144,75
8
1 75
Pengguna
27b
10,927,394,896,745,60
0
-
741,410,298,272,96
7
3
12
Pengguna
4c
10,927,204,099,483,70
0
-
741,441,202,349,96
0
2 76
Pengguna
27c
10,927,308,697,253,40
0
-
741,255,995,817,48
2
3
13
Pengguna
5a
10,927,192,197,181,20
0
-
741,424,103,267,49
0
2 77
Pengguna
28a
10,927,384,100,854,30
0
-
741,277,998,313,30
7
3
14
Pengguna
5b
10,927,246,796,898,50
0
-
741,440,397,687,25
6
2 78
Pengguna
28b
10,927,306,501,194,80
0
-
741,301,601,752,63
8
3
15
Pengguna
5c
10,927,327,799,610,70
0
-
741,275,299,340,48
6
3 79
Pengguna
28c
10,927,307,398,058,40
0
-
741,413,801,908,49
3
2
16
Pengguna
6a
10,927,192,398,346,90
0
-
741,418,403,573,33
4
2 80
Pengguna
29a
10,927,216,798,067,00
0
-
741,352,496,668,69
6
1
17
Pengguna
6b
10,927,318,504,080,10
0
-
741,273,203,864,69
3
3 81
Pengguna
29b
10,927,311,396,226,20
0
-
741,257,697,343,82
6
3
18
Pengguna
7a
10,927,222,296,595,50
0
-
741,372,202,523,05
2
2 82
Pengguna
30a
10,927,192,297,764,10
0
-
741,247,496,567,66
6
1
19
Pengguna
7b
10,927,192,197,181,20
0
-
741,415,101,103,48
4
2 83
Pengguna
30b
10,927,229,999,564,50
0
-
741,447,497,159,24
2
2
20
Pengguna
7c
10,927,226,303,145,20
0
-
741,443,800,739,94
3
2 84
Pengguna
30c
10,927,295,101,806,50
0
-
741,431,496,106,08
8
2
21
Pengguna
8a
10,927,256,997,674,70
0
-
741,439,199,075,10
2
2 85
Pengguna
31a
10,927,258,003,503,00
0
-
741,289,598,867,29
7
1
22
Pengguna
8b
10,927,309,602,499,00
0
-
741,267,596,371,47
1
3 86
Pengguna
31b
10,927,308,102,138,30
0
-
741,255,400,702,35
7
3
23
Pengguna
8c
10,927,391,803,823,40
0
-
741,358,900,442,71
9
3 87
Pengguna
31c
10,927,226,101,979,60
0
-
741,335,297,003,38
8
1
24
Pengguna
9a
10,927,211,903,035,60
0
-
741,357,601,247,72
7
2 88
Pengguna
32a
10,927,203,998,900,90
0
-
741,233,297,623,69
3
1
25
Pengguna
9b
10,927,257,701,754,50
0
-
741,438,503,377,13
9
2 89
Pengguna
32b
10,927,242,295,816,50
0
-
741,342,698,223,88
8
1
26
Pengguna
9c
10,927,389,699,965,70
0
-
741,338,700,056,07
6
3 90
Pengguna
32c
10,927,253,100,089,70
0
-
741,292,800,754,30
8
1
27
Pengguna
10a
10,927,410,797,215,90
0
-
741,311,299,614,60
8
3 91
Pengguna
33a
10,927,254,701,033,20
0
-
741,301,199,421,28
6
1
28
Pengguna
10b
10,927,194,602,787,40
0
-
741,451,797,075,56
9
2 92
Pengguna
33b
10,927,218,901,924,70
0
-
741,358,900,442,71
9
2
29
Pengguna
10c
10,927,271,699,532,80
0
-
741,425,000,131,13
0
2 93
Pengguna
34a
10,927,203,495,986,70
0
-
741,420,499,049,12
7
2
4
30
Pengguna
11a
10,927,237,400,785,00
0
-
741,443,901,322,78
2
2 94
Pengguna
34b
10,927,286,895,923,30
0
-
741,327,702,999,11
4
3
31
Pengguna
11b
10,927,286,895,923,30
0
-
741,327,702,999,11
4
3 95
Pengguna
34c
10,927,305,000,834,10
0
-
741,250,203,922,39
0
3
32
Pengguna
11c
10,927,201,601,676,60
0
-
741,333,000,361,91
9
1 96
Pengguna
35a
10,927,177,595,905,90
0
-
741,209,995,932,87
7
1
33
Pengguna
12a
10,927,188,500,761,90
0
-
741,220,599,040,38
9
1 97
Pengguna
35b
10,927,200,998,179,60
0
-
741,409,703,157,84
2
2
34
Pengguna
12b
10,927,410,596,050,30
0
-
741,315,197,199,58
3
3 98
Pengguna
35c
10,927,202,699,705,90
0
-
741,321,299,225,09
1
1
35
Pengguna
13a
10,927,193,001,843,90
0
-
741,221,797,652,54
2
1 99
Pengguna
36a
10,927,242,597,565,00
0
-
741,346,696,391,70
1
1
36
Pengguna
13b
10,927,330,398,000,70
0
-
741,276,699,118,31
6
3 100
Pengguna
36b
10,927,203,102,037,30
0
-
741,415,897,384,28
5
2
37
Pengguna
13c
10,927,303,701,639,10
0
-
741,264,503,449,20
1
3 101
Pengguna
36c
10,927,238,197,065,80
0
-
741,443,800,739,94
3
2
38
Pengguna
14a
10,927,307,498,641,30
0
-
741,259,901,784,36
0
3 102
Pengguna
37a
10,927,242,597,565,00
0
-
741,338,599,473,23
7
1
39
Pengguna
14b
10,927,201,501,093,80
0
-
741,329,899,057,74
5
1 103
Pengguna
37b
10,927,249,303,087,50
0
-
741,305,801,086,12
7
1
40
Pengguna
15a
10,927,245,900,034,90
0
-
741,443,096,660,07
7
2 104
Pengguna
37c
10,927,201,400,510,90
0
-
741,329,798,474,90
7
1
41
Pengguna
15b
10,927,268,397,063,00
0
-
741,432,200,185,95
4
2 105
Pengguna
38a
10,927,197,502,925,90
0
-
741,217,900,067,56
7
1
42
Pengguna
16a
10,927,253,401,838,20
0
-
741,437,698,714,43
5
2 106
Pengguna
38b
10,927,410,503,849,30
0
-
741,310,696,117,57
9
3
43
Pengguna
16b
10,927,311,899,140,40
0
-
741,256,800,480,18
6
3 107
Pengguna
38c
10,927,183,002,233,50
0
-
741,447,103,209,79
3
2
44
Pengguna
17a
10,927,256,695,926,10
0
-
741,439,199,075,10
2
2 108
Pengguna
39a
10,927,179,398,015,10
0
-
741,217,497,736,21
5
1
45
Pengguna
17b
10,927,314,598,113,20
0
-
741,288,601,420,81
9
3 109
Pengguna
39b
10,927,241,901,867,00
0
-
741,345,900,110,90
0
1
46
Pengguna
17c
10,927,175,399,847,30
0
-
741,219,903,342,42
5
1 110
Pengguna
39c
10,927,182,801,067,80
0
-
741,442,903,876,30
4
2
47
Pengguna
18a
10,927,410,998,381,60
0
-
741,310,997,866,09
4
3 111
Pengguna
40a
10,927,196,597,680,40
0
-
741,244,998,760,52
1
1
48
Pengguna
18b
10,927,257,601,171,70
0
-
741,438,696,160,91
2
2 112
Pengguna
40b
10,927,242,597,565,00
0
-
741,346,101,276,57
6
1
49
Pengguna
18c
10,927,200,998,179,60
0
-
741,224,798,373,87
8
1 113
Pengguna
40c
10,927,200,000,733,10
0
-
741,408,102,214,33
6
2
50
Pengguna
19a
10,927,365,601,994,00
0
-
741,268,702,782,69
0
3 114
Pengguna
41a
10,927,204,099,483,70
0
-
741,448,000,073,43
2
2
51
Pengguna
19b
10,927,222,497,761,20
0
-
741,443,599,574,26
7
2 115
Pengguna
41b
10,927,222,497,761,20
0
-
741,443,599,574,26
7
2
5
52
Pengguna
19c
10,927,309,703,081,80
0
-
741,255,803,033,70
9
3 116
Pengguna
41c
10,927,268,698,811,50
0
-
741,431,898,437,44
0
2
53
Pengguna
20a
10,927,200,998,179,60
0
-
741,226,298,734,54
5
1 117
Pengguna
42a
10,927,186,002,954,80
0
-
741,221,898,235,38
0
1
54
Pengguna
20b
10,927,219,597,622,70
0
-
741,369,402,967,39
3
2 118
Pengguna
42b
10,927,393,203,601,20
0
-
741,286,003,030,83
6
3
55
Pengguna
20c
10,927,246,101,200,50
0
-
741,442,501,544,95
2
2 119
Pengguna
42c
10,927,252,203,226,00
0
-
741,442,300,379,27
6
2
56
Pengguna
21a
10,927,342,400,886,10
0
-
741,267,403,587,69
8
3 120
Pengguna
43a
10,927,247,199,229,80
0
-
741,298,500,448,46
5
1
57
Pengguna
21b
10,927,198,902,703,80
0
-
741,451,897,658,40
7
2 121
Pengguna
43b
10,927,303,802,222,00
0
-
741,247,203,201,05
5
3
58
Pengguna
21c
10,927,279,695,868,40
0
-
741,425,997,577,60
7
2 122
Pengguna
44a
10,927,259,897,813,20
0
-
741,430,599,242,44
8
2
59
Pengguna
22a
10,927,310,097,031,20
0
-
741,289,699,450,13
5
3 123
Pengguna
44b
10,927,303,299,307,80
0
-
741,243,196,651,33
9
3
60
Pengguna
22b
10,927,309,703,081,80
0
-
741,255,903,616,54
7
3 124
Pengguna
45a
10,927,264,801,226,50
0
-
741,425,997,577,60
7
2
61
Pengguna
22c
10,927,203,898,318,10
0
-
741,232,995,875,17
9
1 125
Pengguna
45b
10,927,308,202,721,10
0
-
741,243,900,731,20
5
3
62
Pengguna
23a
10,927,201,098,762,40
0
-
741,224,798,373,87
8
1 126
Pengguna
46a
10,927,314,698,696,10
0
-
741,242,299,787,70
0
3
63
Pengguna
23b
10,927,331,898,361,40
0
-
741,270,102,560,52
0
3 127
Pengguna
46b
10,927,325,100,637,90
0
-
741,243,900,731,20
5
3
64
Pengguna
23c
10,927,232,002,839,40
0
-
741,444,999,352,09
7
2
Berdasarkan analisis dan rancangan
sistem yang telah dibuat maka dilakukan
implementasi sistem klasterisasi dengan tiga
cluster dan hasil sebagai berikut.
6
Diagram titik penyebaran data dan pusat
cluster dapat dilihat pada gambar berikut.
V. Simpulan Dan Saran
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pengujian yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini telah dapat
mengembangkan sistem klasterisasi
menggunakan metode K-Means untuk
menentukan posisi access point berdasarkan
posisi pengguna. Beberapa kesimpulan dari
penelitian ini antara lain:
1. Terdapat kemudahan dalam melakukan
pengelompokkan dengan sistem klasterisasi.
2. Berdasarkan pengujian sistem yang telah
dilakukan sistem klasterisasi ini telah dapat
menghasilkan keluaran berupa titik
koordinat posisi perangkat access point yang
akan dipasang di Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
B. Saran
Dari hasil pengujian dan
pengembangan sistem, beberapa hal yang
disarankan terhadap penelitian ini adalah:
1. Perlu dikembangkan lebih jauh dalam
menambahkan fasiltas yang lebih lengkap,
seperti penyimanan data.
2. Metode yang digunakan dapat
dikembangkan dengan menambahkan sistem
cerdas seperti fuzzyfication.
DAFTAR RUJUKAN
[1.] Arifin, Samsul. 2013. Aplikasi K-Mean
Untuk Menentukan Tata Letak Access Point
Studi Kasus Gedung Fakultas Teknologi
Industri Lantai Satu. Thesis S1:UII.
Yogyakarta.
[2.] Agusta, Y. 2007. K-Means – Penerapan,
Permasalahan dan Metode Terkait. Jurnal
Sistem dan Informatika Vol. 3 (Pebruari
2007), 47-60. Denpasar.
[3.] Indrajani, M. 2004. Pemrograman Objek
dengan Java. Elex Media Komputindo.
Jakarta.
[4.] Jhonsen, Edison, J. 2005. Membangun
Wireless LAN. Elex Media Komputindo.
Jakarta.
[5.] Oyelade, O. J., et al. 2010. Application of
K-Means Clustering Algorithm for
Prediction of Students’ Academic
Performance. (IJCSIS) International
Journal of Computer Science and
Information Security, Vol. 7, No. 1, 2010.
Nigeria.
[6.] Rismawan, T. dan Kusumadewi, S. 2008.
Aplikasi K-Means untuk Pengelompokkan
Mahasiswa Berdasarkan Nilai Body Mass
Index (BMI) & Ukuran Kerangka. Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi
2008 (SNATI 2008) ISSN: 1907-5022.
Yogyakarta.
7

Más contenido relacionado

Similar a HibahProdi Genap 2012/2013

Clustering kualitas-beras-dengan-k-means
Clustering kualitas-beras-dengan-k-meansClustering kualitas-beras-dengan-k-means
Clustering kualitas-beras-dengan-k-means
ichal palawa
 
Jurnal-Tingkat Akurasi Penyebaran Informasi Akademik Menggunakan Algoritma Br...
Jurnal-Tingkat Akurasi Penyebaran Informasi Akademik Menggunakan Algoritma Br...Jurnal-Tingkat Akurasi Penyebaran Informasi Akademik Menggunakan Algoritma Br...
Jurnal-Tingkat Akurasi Penyebaran Informasi Akademik Menggunakan Algoritma Br...
Yosep Raharjo Sumanto, S.Kom, M.M
 
Modul praktikum 3 cluster
Modul praktikum 3   clusterModul praktikum 3   cluster
Modul praktikum 3 cluster
DeiHart DeiHart
 
2012 artikel-ppm-pelatihan-packet-tracer
2012 artikel-ppm-pelatihan-packet-tracer2012 artikel-ppm-pelatihan-packet-tracer
2012 artikel-ppm-pelatihan-packet-tracer
Bayu Ariyanto
 

Similar a HibahProdi Genap 2012/2013 (20)

Proposal fiks
Proposal fiksProposal fiks
Proposal fiks
 
6.1.4.08.09 copy
6.1.4.08.09   copy6.1.4.08.09   copy
6.1.4.08.09 copy
 
Algoritma
AlgoritmaAlgoritma
Algoritma
 
Presentasi Seminar Proposal
Presentasi Seminar ProposalPresentasi Seminar Proposal
Presentasi Seminar Proposal
 
Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway menggunakan Trigger pad...
Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway menggunakan Trigger pad...Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway menggunakan Trigger pad...
Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway menggunakan Trigger pad...
 
6.1.4.08.09
6.1.4.08.096.1.4.08.09
6.1.4.08.09
 
Clustering kualitas-beras-dengan-k-means
Clustering kualitas-beras-dengan-k-meansClustering kualitas-beras-dengan-k-means
Clustering kualitas-beras-dengan-k-means
 
261-Article Text-736-1-10-20160609.pdf
261-Article Text-736-1-10-20160609.pdf261-Article Text-736-1-10-20160609.pdf
261-Article Text-736-1-10-20160609.pdf
 
Jurnal-Tingkat Akurasi Penyebaran Informasi Akademik Menggunakan Algoritma Br...
Jurnal-Tingkat Akurasi Penyebaran Informasi Akademik Menggunakan Algoritma Br...Jurnal-Tingkat Akurasi Penyebaran Informasi Akademik Menggunakan Algoritma Br...
Jurnal-Tingkat Akurasi Penyebaran Informasi Akademik Menggunakan Algoritma Br...
 
Modul praktikum 3 cluster
Modul praktikum 3   clusterModul praktikum 3   cluster
Modul praktikum 3 cluster
 
Optimasi rute untuk_software_defined_networking-wi
Optimasi rute untuk_software_defined_networking-wiOptimasi rute untuk_software_defined_networking-wi
Optimasi rute untuk_software_defined_networking-wi
 
Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...
Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...
Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...
 
2012 artikel-ppm-pelatihan-packet-tracer
2012 artikel-ppm-pelatihan-packet-tracer2012 artikel-ppm-pelatihan-packet-tracer
2012 artikel-ppm-pelatihan-packet-tracer
 
Manajemen Bandwidth Metode Simple Queuee
Manajemen Bandwidth Metode Simple QueueeManajemen Bandwidth Metode Simple Queuee
Manajemen Bandwidth Metode Simple Queuee
 
Manajemen Bandwidth Metode Simple Queuee
Manajemen Bandwidth Metode Simple QueueeManajemen Bandwidth Metode Simple Queuee
Manajemen Bandwidth Metode Simple Queuee
 
01. Media Pertemuan1 (REVISI) materi PPG UM.pptx
01. Media Pertemuan1 (REVISI) materi PPG UM.pptx01. Media Pertemuan1 (REVISI) materi PPG UM.pptx
01. Media Pertemuan1 (REVISI) materi PPG UM.pptx
 
TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsi
TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi SkripsiTUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsi
TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsi
 
PPT_Data_Mining_Kel_3.pptx
PPT_Data_Mining_Kel_3.pptxPPT_Data_Mining_Kel_3.pptx
PPT_Data_Mining_Kel_3.pptx
 
k-mean_clustering.pptx
k-mean_clustering.pptxk-mean_clustering.pptx
k-mean_clustering.pptx
 
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESSISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
 

Último

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Último (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

HibahProdi Genap 2012/2013

  • 1. Sistem Klasterisasi Menggunakan Metode K-Means dalam Menentukan Posisi Access Point Berdasarkan Posisi Pengguna Hotspot di Universitas Muhammadiyah Purwokerto Clustering System Using K-Means Method in Determining Access Point Position by Users Hotspot Position at Muhammadiyah University of Purwokerto Achmad Fauzan1) , Abid Yanuar Badharudin2) , Feri Wibowo3) 1)2)3) Teknik Informatika-F.Teknik-Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto 53182 1) achmadfauzan@hotmail.com Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk melakukan klasterisasi terhadap data berupa koordinat (longitude dan lattitude) posisi pengguna hotspot dalam kelompok (cluster) tertentu sebanyak access point yang diinginkan. Metode clustering yang digunakan yaitu metode K-Means yang memiliki algoritma sederhana sehingga cepat dalam melakukan klasterisasi tetapi juga menghasilkan data yang cukup baik. Sistem dibangun menggunakan bahasa Java dan IDE NetBeans 6.9.1. Keluaran yang dihasilkan berupa titik koordinat posisi perangkat access point yang akan dipasang di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Kata kunci: sistem klasterisasi, metode k-means Abstract – This study aims to perform clustering of the data in the form of coordinates (longitude and lattitude) position hotspot users in a group (cluster) specified as the desired access point. Clustering method used is the K-Means method that has a simple algorithm so fast in doing clustering but also generate data quite well. The system is built using the Java language and NetBeans IDE 6.9.1. Output is generated in the form of point coordinates of the position of the access point to be installed at the Muhammadiyah University of Purwokerto. Keywords: clustering system, k-means method I. Pendahuluan Klasterisasi (clustering) merupakan proses mengelompokkan objek berdasarkan informasi yang diperoleh dari data yang menjelaskan hubungan antar objek dengan prinsip untuk memaksimalkan kesamaan antar anggota satu kelas dan meminimumkan kesamaan antar kelas/cluster. Tujuannya menemukan cluster yang berkualitas dalam waktu yang layak. Pengelompokkan ini dapat diterapkan pada penentuan posisi access point berdasarkan posisi pengguna. Universitas Muhammadiyah Purwokerto telah menyediakan fasilitas internet untuk keperluan pembelajaran maupun kegiatan yang lain bagi mahasiswa, dosen, dan karyawannya. Dalam memberikan kemudahan untuk mengakses internet, dikembangkan teknologi WLAN yang terpasang di berbagai tempat di lingkungan kampus. Tujuannya agar mahasiswa, dosen, dan karyawan sebagai pengguna internet dapat lebih leluasa mengakses internet dengan perangkat mobile seperti komputer jinjing (laptop), handphone, pc tablet, dan perangkat lain yang sejenis. Namun dalam menentukan letak pemasangan perangkat pemancar berupa access point masih berdasarkan perkiraan untuk menjangkau seluruh wilayah kampus dengan jumlah ketersediaan perangkat access point yang ada. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan pengguna dalam mengakses internet melalui 1
  • 2. hotspot karena pengguna harus memposisikan diri berada dalam jangkauan sinyal wifi. Teknik klasterisasi yang paling baik adalah algoritma K-Means yang melakukan optimalisasi jarak dengan meminimalisasi penyebaran cluster atau dengan memaksimalkan pemisahan antara cluster dan juga karena memiliki skema yang sederhana (Arifin, 2013). Algoritma K-Means memberikan solusi dengan cara menghitung titik pusat inisialisasi cluster. Penggunaan teknik klasterisasi dalam menentukan posisi access point diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada, dan juga dapat memberikan saran jumlah penggunaan perangkat access point yang paling optimal. II. Tinjauan Pustaka A. Klasterisasi Klasterisasi (clustering) adalah proses membuat pengelompokan sehingga semua anggota dari setiap partisi mempunyai persamaan berdasarkan matrik tertentu. Sebuah klaster adalah sekumpulan obyek yang digabung bersama karena persamaan atau pendekatannya. Clustering berdasarkan persamaannya merupakan sebuah teknik yang sangat berguna karena akan mentranslasi ukuran persamaan yang intuitif menjadi ukuran yang kuantitatif. Ada banyak pendekatan untuk membuat cluster, diantaranya adalah membuat aturan yang mendekati keanggotaan dalam group yang sama berdasarkan tingkat persamaan diantara anggota-anggotanya. Pendekatan lainya adalah dengan membuat sekumpulan fungsi yang mengukur beberapa properti dari pengelompokan tersebut sebagai fungsi dari beberapa parameter dari sebuah clustering. B. K-Means K-Means adalah suatu metode penganalisaan data atau metode Data Mining yang melakukan proses pemodelan tanpa supervisi (unsupervised) dan merupakan salah satu metode yang melakukan pengelompokan data dengan sistem partisi. Metode k-means berusaha mengelompokkan data yang ada ke dalam beberapa kelompok, dimana data dalam satu kelompok mempunyai karakteristik yang sama satu sama lainnya dan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan data yang ada di dalam kelompok yang lain. Dengan kata lain, metode ini berusaha untuk meminimalkan variasi antar data yang ada di dalam suatu cluster dan memaksimalkan variasi dengan data yang ada di cluster lainnya (Agusta, 2007). C. Algoritma K-Means Metode K-Means melakukan proses clustering dengan mengikuti algoritma sebagai berikut: 1. Tentukan jumlah cluster. 2. Alokasikan data sesuai dengan jumlah cluster yang ditentukan. 3. Hitung nilai centroid masing-masing cluster. 4. Alokasikan masing-masing data ke centroid terdekat. 5. Kembali ke langkah 3 apabila masih terdapat perpindahan data dari satu cluster ke cluster yang lain, atau apabila perubahan pada nilai centroid masih di atas nilai threshold yang ditentukan, atau apabila perubahan pada nilai objective function masih di atas nilai threshold yang ditentukan. Untuk menghitung centroid suatu cluster digunakan rumus sebagai berikut: Dimana: Ni : Jumlah data yang menjadi anggota cluster ke- i III. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat lunak komputer dengan masukan data berupa koordinat pengguna hotspot dan jumlah perangkat access point yang akan dipasang di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dengan 2
  • 3. menghasilkan keluaran posisi access point berupa koordinat pemasangan perangkat yang disarankan. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java. Adapun langkah operasional yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan masukan Masukan berupa data pengguna hotspot dan jumlah perangkat access point yang akan dipasang. 2. Melakukan proses klasterisasi menggunakan metode K-Means Data clustering menggunakan metode K- Means ini secara umum dilakukan dengan algoritma dasar sebagai berikut (Agusta, 2007): a. Tentukan jumlah cluster b. Alokasikan data ke dalam cluster secara random c. Hitung centroid/rata-rata dari data yang ada di masing-masing cluster d. Alokasikan masing-masing data ke centroid/rata-rata terdekat e. Kembali ke Step c, apabila masih ada data yang berpindah cluster atau apabila perubahan nilai centroid, ada yang di atas nilai threshold yang ditentukan atau apabila perubahan nilai pada objective function yang digunakan di atas nilai threshold yangditentukan. 3. Menentukan output Output yang dihasilkan berupa koordinat tiap access point (pusat cluster). IV. Hasil Dan Pembahasan Data sample berupa posisi pengguna hotspot yang didapatkan dari 46 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Setiap mahasiswa dapat diambil posisi yang diinginkan ketika mengakses hotspot sebanyak satu sampai tiga posisi berupa koordinat longitude dan lattitude. Berdasarkan data sample tersebut, dilakukan proses klasterisasi menggunakan metode K-Means untuk mengelompokkan data ke dalam kelompok-kelompok tertentu sebanyak jumlah kelompok yang ditetapkan sebelumnya. Hasil klasterisasi berupa koordinat pusat cluster sebagai berikut. No Cluster Center Longitude Lattitude 1 Cluster Center 1 109,2721618765490 0 -7,41281431121751 2 Cluster Center 2 109,2723296782830 0 -7,41427044780489 3 Cluster Center 3 109,2733672508030 0 -7,41282700351439 Penyebaran data sample beserta alokasinya terhadap tiap pusat cluster dapat dilihat pada tabel berikut. No Pengguna Longitude Lattitude CC1 No Pengguna Longitude Lattitude CC1 1 Pengguna 1a 10,927,253,896,370,50 0 - 741,436,097,770,92 9 2 65 Pengguna 24a 10,927,204,501,815,10 0 - 741,423,801,518,97 6 2 2 Pengguna 1b 10,927,261,297,591,00 0 - 741,311,601,363,12 2 1 66 Pengguna 24b 10,927,309,703,081,80 0 - 741,255,903,616,54 7 3 3 Pengguna 1c 10,927,220,603,451,10 0 - 741,349,596,530,19 9 1 67 Pengguna 24c 10,927,386,498,078,70 0 - 741,372,596,472,50 1 3 4 Pengguna 2a 10,927,182,700,484,90 0 - 741,227,103,397,25 0 1 68 Pengguna 25a 10,927,179,004,065,60 0 - 741,220,297,291,87 4 1 5 Pengguna 2b 10,927,238,398,231,50 0 - 741,444,999,352,09 7 2 69 Pengguna 25b 10,927,273,702,807,70 0 - 741,424,798,965,45 4 2 6 Pengguna 2c 10,927,246,604,114,70 0 - 741,297,997,534,27 5 1 70 Pengguna 25c 10,927,253,804,169,50 0 - 741,298,098,117,11 3 1 7 Pengguna 3a 10,927,247,802,726,90 0 - 741,372,101,940,21 4 2 71 Pengguna 26a 10,927,174,000,069,40 0 - 741,220,297,291,87 4 1 3
  • 4. 8 Pengguna 3b 10,927,358,703,687,70 0 - 741,269,398,480,65 3 3 72 Pengguna 26b 10,927,346,399,053,90 0 - 741,267,001,256,34 6 3 9 Pengguna 3c 10,927,246,000,617,70 0 - 741,307,997,144,75 8 1 73 Pengguna 26c 10,927,309,099,584,80 0 - 741,255,995,817,48 2 3 10 Pengguna 4a 10,927,215,800,620,60 0 - 741,342,295,892,53 6 1 74 Pengguna 27a 10,927,208,600,565,70 0 - 741,426,701,657,47 4 2 11 Pengguna 4b 10,927,246,000,617,70 0 - 741,307,997,144,75 8 1 75 Pengguna 27b 10,927,394,896,745,60 0 - 741,410,298,272,96 7 3 12 Pengguna 4c 10,927,204,099,483,70 0 - 741,441,202,349,96 0 2 76 Pengguna 27c 10,927,308,697,253,40 0 - 741,255,995,817,48 2 3 13 Pengguna 5a 10,927,192,197,181,20 0 - 741,424,103,267,49 0 2 77 Pengguna 28a 10,927,384,100,854,30 0 - 741,277,998,313,30 7 3 14 Pengguna 5b 10,927,246,796,898,50 0 - 741,440,397,687,25 6 2 78 Pengguna 28b 10,927,306,501,194,80 0 - 741,301,601,752,63 8 3 15 Pengguna 5c 10,927,327,799,610,70 0 - 741,275,299,340,48 6 3 79 Pengguna 28c 10,927,307,398,058,40 0 - 741,413,801,908,49 3 2 16 Pengguna 6a 10,927,192,398,346,90 0 - 741,418,403,573,33 4 2 80 Pengguna 29a 10,927,216,798,067,00 0 - 741,352,496,668,69 6 1 17 Pengguna 6b 10,927,318,504,080,10 0 - 741,273,203,864,69 3 3 81 Pengguna 29b 10,927,311,396,226,20 0 - 741,257,697,343,82 6 3 18 Pengguna 7a 10,927,222,296,595,50 0 - 741,372,202,523,05 2 2 82 Pengguna 30a 10,927,192,297,764,10 0 - 741,247,496,567,66 6 1 19 Pengguna 7b 10,927,192,197,181,20 0 - 741,415,101,103,48 4 2 83 Pengguna 30b 10,927,229,999,564,50 0 - 741,447,497,159,24 2 2 20 Pengguna 7c 10,927,226,303,145,20 0 - 741,443,800,739,94 3 2 84 Pengguna 30c 10,927,295,101,806,50 0 - 741,431,496,106,08 8 2 21 Pengguna 8a 10,927,256,997,674,70 0 - 741,439,199,075,10 2 2 85 Pengguna 31a 10,927,258,003,503,00 0 - 741,289,598,867,29 7 1 22 Pengguna 8b 10,927,309,602,499,00 0 - 741,267,596,371,47 1 3 86 Pengguna 31b 10,927,308,102,138,30 0 - 741,255,400,702,35 7 3 23 Pengguna 8c 10,927,391,803,823,40 0 - 741,358,900,442,71 9 3 87 Pengguna 31c 10,927,226,101,979,60 0 - 741,335,297,003,38 8 1 24 Pengguna 9a 10,927,211,903,035,60 0 - 741,357,601,247,72 7 2 88 Pengguna 32a 10,927,203,998,900,90 0 - 741,233,297,623,69 3 1 25 Pengguna 9b 10,927,257,701,754,50 0 - 741,438,503,377,13 9 2 89 Pengguna 32b 10,927,242,295,816,50 0 - 741,342,698,223,88 8 1 26 Pengguna 9c 10,927,389,699,965,70 0 - 741,338,700,056,07 6 3 90 Pengguna 32c 10,927,253,100,089,70 0 - 741,292,800,754,30 8 1 27 Pengguna 10a 10,927,410,797,215,90 0 - 741,311,299,614,60 8 3 91 Pengguna 33a 10,927,254,701,033,20 0 - 741,301,199,421,28 6 1 28 Pengguna 10b 10,927,194,602,787,40 0 - 741,451,797,075,56 9 2 92 Pengguna 33b 10,927,218,901,924,70 0 - 741,358,900,442,71 9 2 29 Pengguna 10c 10,927,271,699,532,80 0 - 741,425,000,131,13 0 2 93 Pengguna 34a 10,927,203,495,986,70 0 - 741,420,499,049,12 7 2 4
  • 5. 30 Pengguna 11a 10,927,237,400,785,00 0 - 741,443,901,322,78 2 2 94 Pengguna 34b 10,927,286,895,923,30 0 - 741,327,702,999,11 4 3 31 Pengguna 11b 10,927,286,895,923,30 0 - 741,327,702,999,11 4 3 95 Pengguna 34c 10,927,305,000,834,10 0 - 741,250,203,922,39 0 3 32 Pengguna 11c 10,927,201,601,676,60 0 - 741,333,000,361,91 9 1 96 Pengguna 35a 10,927,177,595,905,90 0 - 741,209,995,932,87 7 1 33 Pengguna 12a 10,927,188,500,761,90 0 - 741,220,599,040,38 9 1 97 Pengguna 35b 10,927,200,998,179,60 0 - 741,409,703,157,84 2 2 34 Pengguna 12b 10,927,410,596,050,30 0 - 741,315,197,199,58 3 3 98 Pengguna 35c 10,927,202,699,705,90 0 - 741,321,299,225,09 1 1 35 Pengguna 13a 10,927,193,001,843,90 0 - 741,221,797,652,54 2 1 99 Pengguna 36a 10,927,242,597,565,00 0 - 741,346,696,391,70 1 1 36 Pengguna 13b 10,927,330,398,000,70 0 - 741,276,699,118,31 6 3 100 Pengguna 36b 10,927,203,102,037,30 0 - 741,415,897,384,28 5 2 37 Pengguna 13c 10,927,303,701,639,10 0 - 741,264,503,449,20 1 3 101 Pengguna 36c 10,927,238,197,065,80 0 - 741,443,800,739,94 3 2 38 Pengguna 14a 10,927,307,498,641,30 0 - 741,259,901,784,36 0 3 102 Pengguna 37a 10,927,242,597,565,00 0 - 741,338,599,473,23 7 1 39 Pengguna 14b 10,927,201,501,093,80 0 - 741,329,899,057,74 5 1 103 Pengguna 37b 10,927,249,303,087,50 0 - 741,305,801,086,12 7 1 40 Pengguna 15a 10,927,245,900,034,90 0 - 741,443,096,660,07 7 2 104 Pengguna 37c 10,927,201,400,510,90 0 - 741,329,798,474,90 7 1 41 Pengguna 15b 10,927,268,397,063,00 0 - 741,432,200,185,95 4 2 105 Pengguna 38a 10,927,197,502,925,90 0 - 741,217,900,067,56 7 1 42 Pengguna 16a 10,927,253,401,838,20 0 - 741,437,698,714,43 5 2 106 Pengguna 38b 10,927,410,503,849,30 0 - 741,310,696,117,57 9 3 43 Pengguna 16b 10,927,311,899,140,40 0 - 741,256,800,480,18 6 3 107 Pengguna 38c 10,927,183,002,233,50 0 - 741,447,103,209,79 3 2 44 Pengguna 17a 10,927,256,695,926,10 0 - 741,439,199,075,10 2 2 108 Pengguna 39a 10,927,179,398,015,10 0 - 741,217,497,736,21 5 1 45 Pengguna 17b 10,927,314,598,113,20 0 - 741,288,601,420,81 9 3 109 Pengguna 39b 10,927,241,901,867,00 0 - 741,345,900,110,90 0 1 46 Pengguna 17c 10,927,175,399,847,30 0 - 741,219,903,342,42 5 1 110 Pengguna 39c 10,927,182,801,067,80 0 - 741,442,903,876,30 4 2 47 Pengguna 18a 10,927,410,998,381,60 0 - 741,310,997,866,09 4 3 111 Pengguna 40a 10,927,196,597,680,40 0 - 741,244,998,760,52 1 1 48 Pengguna 18b 10,927,257,601,171,70 0 - 741,438,696,160,91 2 2 112 Pengguna 40b 10,927,242,597,565,00 0 - 741,346,101,276,57 6 1 49 Pengguna 18c 10,927,200,998,179,60 0 - 741,224,798,373,87 8 1 113 Pengguna 40c 10,927,200,000,733,10 0 - 741,408,102,214,33 6 2 50 Pengguna 19a 10,927,365,601,994,00 0 - 741,268,702,782,69 0 3 114 Pengguna 41a 10,927,204,099,483,70 0 - 741,448,000,073,43 2 2 51 Pengguna 19b 10,927,222,497,761,20 0 - 741,443,599,574,26 7 2 115 Pengguna 41b 10,927,222,497,761,20 0 - 741,443,599,574,26 7 2 5
  • 6. 52 Pengguna 19c 10,927,309,703,081,80 0 - 741,255,803,033,70 9 3 116 Pengguna 41c 10,927,268,698,811,50 0 - 741,431,898,437,44 0 2 53 Pengguna 20a 10,927,200,998,179,60 0 - 741,226,298,734,54 5 1 117 Pengguna 42a 10,927,186,002,954,80 0 - 741,221,898,235,38 0 1 54 Pengguna 20b 10,927,219,597,622,70 0 - 741,369,402,967,39 3 2 118 Pengguna 42b 10,927,393,203,601,20 0 - 741,286,003,030,83 6 3 55 Pengguna 20c 10,927,246,101,200,50 0 - 741,442,501,544,95 2 2 119 Pengguna 42c 10,927,252,203,226,00 0 - 741,442,300,379,27 6 2 56 Pengguna 21a 10,927,342,400,886,10 0 - 741,267,403,587,69 8 3 120 Pengguna 43a 10,927,247,199,229,80 0 - 741,298,500,448,46 5 1 57 Pengguna 21b 10,927,198,902,703,80 0 - 741,451,897,658,40 7 2 121 Pengguna 43b 10,927,303,802,222,00 0 - 741,247,203,201,05 5 3 58 Pengguna 21c 10,927,279,695,868,40 0 - 741,425,997,577,60 7 2 122 Pengguna 44a 10,927,259,897,813,20 0 - 741,430,599,242,44 8 2 59 Pengguna 22a 10,927,310,097,031,20 0 - 741,289,699,450,13 5 3 123 Pengguna 44b 10,927,303,299,307,80 0 - 741,243,196,651,33 9 3 60 Pengguna 22b 10,927,309,703,081,80 0 - 741,255,903,616,54 7 3 124 Pengguna 45a 10,927,264,801,226,50 0 - 741,425,997,577,60 7 2 61 Pengguna 22c 10,927,203,898,318,10 0 - 741,232,995,875,17 9 1 125 Pengguna 45b 10,927,308,202,721,10 0 - 741,243,900,731,20 5 3 62 Pengguna 23a 10,927,201,098,762,40 0 - 741,224,798,373,87 8 1 126 Pengguna 46a 10,927,314,698,696,10 0 - 741,242,299,787,70 0 3 63 Pengguna 23b 10,927,331,898,361,40 0 - 741,270,102,560,52 0 3 127 Pengguna 46b 10,927,325,100,637,90 0 - 741,243,900,731,20 5 3 64 Pengguna 23c 10,927,232,002,839,40 0 - 741,444,999,352,09 7 2 Berdasarkan analisis dan rancangan sistem yang telah dibuat maka dilakukan implementasi sistem klasterisasi dengan tiga cluster dan hasil sebagai berikut. 6
  • 7. Diagram titik penyebaran data dan pusat cluster dapat dilihat pada gambar berikut. V. Simpulan Dan Saran A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah dapat mengembangkan sistem klasterisasi menggunakan metode K-Means untuk menentukan posisi access point berdasarkan posisi pengguna. Beberapa kesimpulan dari penelitian ini antara lain: 1. Terdapat kemudahan dalam melakukan pengelompokkan dengan sistem klasterisasi. 2. Berdasarkan pengujian sistem yang telah dilakukan sistem klasterisasi ini telah dapat menghasilkan keluaran berupa titik koordinat posisi perangkat access point yang akan dipasang di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. B. Saran Dari hasil pengujian dan pengembangan sistem, beberapa hal yang disarankan terhadap penelitian ini adalah: 1. Perlu dikembangkan lebih jauh dalam menambahkan fasiltas yang lebih lengkap, seperti penyimanan data. 2. Metode yang digunakan dapat dikembangkan dengan menambahkan sistem cerdas seperti fuzzyfication. DAFTAR RUJUKAN [1.] Arifin, Samsul. 2013. Aplikasi K-Mean Untuk Menentukan Tata Letak Access Point Studi Kasus Gedung Fakultas Teknologi Industri Lantai Satu. Thesis S1:UII. Yogyakarta. [2.] Agusta, Y. 2007. K-Means – Penerapan, Permasalahan dan Metode Terkait. Jurnal Sistem dan Informatika Vol. 3 (Pebruari 2007), 47-60. Denpasar. [3.] Indrajani, M. 2004. Pemrograman Objek dengan Java. Elex Media Komputindo. Jakarta. [4.] Jhonsen, Edison, J. 2005. Membangun Wireless LAN. Elex Media Komputindo. Jakarta. [5.] Oyelade, O. J., et al. 2010. Application of K-Means Clustering Algorithm for Prediction of Students’ Academic Performance. (IJCSIS) International Journal of Computer Science and Information Security, Vol. 7, No. 1, 2010. Nigeria. [6.] Rismawan, T. dan Kusumadewi, S. 2008. Aplikasi K-Means untuk Pengelompokkan Mahasiswa Berdasarkan Nilai Body Mass Index (BMI) & Ukuran Kerangka. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008) ISSN: 1907-5022. Yogyakarta. 7