2. ANATOMI DAN FISIOLOGI
DM merupakan suatu penyakit kronis yang
kompleks yang melibatkan :
– Kelainan metabolisme karbohidrat dan lemak
– Berkembangnya komplikasi
makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis
Orang dengan metabolisme yang normal
mampu mempertahankan kadar glukosa
darah : 70-110 mg/dl
3. Hormonal gula darah
Hormon yang menurunkan glukosa darah :
Insulin
Hormon yang meningkatkan kadar gula
darah :
– Glukagon
– Growth hormon
– Epineprin
– Glukokortikoid
4. Pankreas terletak retroperitoneal di
belakang lambung.
Jaringan endokrin (pulau Langerhans)
dibedakan dalam :
– Sel Alfa (α) menghasilkan glukagon
– Sel Beta (β) menghasilkan insulin
– Sel delta (δ) menghasilkan polipeptida
pankreas
Insulin dan glukagon mempunyai
pengaruh penting dalam mengatur
kadar gula darah
7. Toleransi Glukosa
Puasa 1 jam 2 jam
0-30 tahun 110 185 165
30-40 tahun 112 191 175
40-50 tahun 114 197 185
50-60 tahun 116 203 195
60-70 tahun 118 209 205
70-80 tahun 120 215 215
8. DEFINISI DM
Suatu golongan gangguan dimana
metabolik secara genetik dan klinik
yang dimanifestasikan oleh kehilangan
toleransi karbohidrat.
9. Klasifikasi DM
Tipe I : IDDM (Juvenile Onset)
Biasanya pada usia muda
Tipe II : NIDDM ( Maturity Onset)
Biasanya pada usia tua
10. Perbedaan IDDM & NIDDM
IDDM NIDDM
Onset Sering <40 thn Sering >40 th
Insulin Defisit Absolut Defisit Relatif
Ketoasidosis Cenderung terjadi Resisten
Komplikasi Pembuluh darah Pembuluh
kecil pada mata & darah besar &
ginjal saraf
Pengobatan Insulin, Diet, Lat. Diet & Latihan
11. Gejala DM
Poliuri : tdk ada reabsorbsi karena osmotik
glukosa urine meningkat
Polidipsi : dehidrasi (stimulasi rasa haus
shg klien akan minum terus-menerus)
Poliphagi : adanya penghancuran jaringan
(kehilangan kalori shg selera makan
meningkat)
BB menurun
12. Perilaku yang dianjurkan u/
pasien DM
Diet : hindari
obesitas, hiperlipoproteinemia
Latihan
Kontrol glukosa rutin & hipertensi
Hindari merokok
13. Pola diet pasien DM
Diet pada pasien DM sesuai dengan 3
J, yaitu:
J1 : JUMLAH kalori harus sesuai &
dihabiskan
J2 : JADWAL makan harus teratur sesuai
yang telah ditentukan
J3 : JENIS makanan harus diperhatikan
14. Tujuan diet
Memperbaiki kesehatan umum pasien
Mengarahkan BB Ideal
Menghasilkan pertumbuhan normal bagi
anak
Mempertahankan glukosa darah tetap
normal
15. Rumus Diet
RBW = B B x 100%
TB-100
Normal RBW : 90-110%
Kurus : <90 %
Gemuk : >110 %
Obesitas : 120-130%
16. Menentukan diet Normal
Normal : BB X 30 kal /hari
Kurus : BB X 40-60 kal/hari
Gemuk : BB X 20 kal/hari
Obesitas : BB X 10-15 kal/hari
17. Program latihan DM
Jenis : Aerobik mulai dari yg ringan
Tahapan :
5-10 mnt : pemanasan, peregangan kaki
20-30 mnt : lat. Aerobik
15-20 mnt lat. ringan & peregangan u/
pendinginan
Frekuensi lat: 3-5 kali/minggu
18. 4 Sifat Insulin
Cara kerja insulin
Bersifat hipoglikemik
Dpt dikelompokkan sbb :
Short Acting : reguler Semilente crystalin
Intemediet : Globin Zinc Lente
Long Acting : Protamine Zinc Ultralente
Kekuatan : yang paling sering digunakan
100 u/ml
19. Jenis :
– Sifat antigenesitas insulin bersifat
menurunkan aktivitas reseptor insulin
– Sediaan insulin berasal dari pankreas babi
& sapi: u/ menurunkan kejadian
pembentukan antibodi terhadap insulin
Kemurnian :
semua insulin standart mengandung < 50
ppm (berlabel Purified part Permilion); <10
ppm (berlabel high purified); ED (diberikan
u/ memperkecil Ab pembentukan insulin)
20. Patofisiologi
Sel beta pankreas rusak
Defisiensi insulin
Kekacauan metabolisme KH,prot,lemak
Hiperglikemia
Osmotik diuresis : bisa terjadi dehidrasi
21. Peningkatan katabolisme lemak dan
protein: penurunan BB
Katabolisme lemak : meningkatkan keton
body shg merubah pH disebut
KETOASIDOSIS
Selama ketoasidosis potasium mengalami
penurunan : tanda peningkatan aceton
24. Perubahan pada pasien DM
NEFROPATI :
perubahan mikrovaskuler (perub. pd
struktur dan fungsi ginjal)
4 jenis lesi yg dpt ditimbulkan ;
– Pyelonefritis
– Lesi glomerular
– Arterosklerosis
– Arteriol afferen & eferen
26. NEUROPATI
– DM Dpt mempengaruhi saraf
perifer, SSO, Med.Spinalis, SSP, tergantun
g neuron yg terkena
– Yg plg sering : poli neuropati perifer
simetris (hilangnya sensasi ujung saraf
ekstremitas bawah shg hilang kemamp.
Motorik / eks.atas juga bisa terkena)
– Dpt menimbulkan rasa nyeri
– Pd SSO : perub motilitas lambung tdk
teraturnya absorbsi
makanan, inkontinensia, impotensi, diare
nocturnal)
27. PERUBAHAN EKSTREMITAS BAWAH
– Adanya anestesia : hilangnya fungsi
sensoris saraf
– Hal tsb menyebabkan terjadinya luka yg
tdk terdeteksi dini shg terjadi infeksi yg
menyebabkan gangren
– Infeksi sering dimulai dari celah kulit yg
mengalami hipertropi, sela-sela kuku yg
menebal
– Shg perlu dilakukan perawatan : tirah
baring, antibiotika, pembersihan &
debridement luka, obs. Tanda perluasan
luka
28. RETINOPATI DIABETIK
– Kebutaan pasien DM : karena perubahan
mikrovaskuler pd retina
– Katarak : hiperglikemia yg berkepanjangan
menyebabkan pembengkakan dan
kerusakan lensa
29. DM NEUROPATI
Otonom Sensorik Motorik
Keringat < hlg sensasi atropi otot
Kulit kering/ luka tak terasa perub.sikap
pecah tbh
infeksi daerah penekanan br
Gangren
30. PENGKAJIAN
Riwayat adanya faktor resiko : rwyt
klg, obesitas, rwyt lhr besar, glukosuria
selama stress
(kehamilan, pembedahan, trauma, infeksi, pe
nyakit)
Kaji manifestasi DM
:Poliuria, Polidipsia, Polifagia, Penurunan BB
Aktivitas/istirahat :
lemah, letih, lesu, kram, gangguan tidur
Sirkulasi : Rwyt HT, Ulcus dgn penyembuhan
yg lama, kulit kering, terasa panas
31. Integritas ego : ansietas/peka rangsang
Eliminasi :
poliuria, nokturia,nyeri, kesulitan
BAK, diare, bising usus lemah/menurun
Makanan/cairan : nafsu makan
menurun, mual/muntah,penurunan
BB, kulit kering & bersisik,, bau
halitosis/manis bau buah
Neurosensori : pusing, kelemahan
otot, parestesia, gangguan penglihatan
Kenyamanan : wajah
menyeringai, palpitasi
32. Pernafasan : merasa kekurang
oksigen, batuk tanpa/dengan
sputum, frekuensi pernafasan
Keamanan : kulit kering, gatal, ulkus
kulit
Seksualitas : vagina cenderung
infeksi, impotensi pd. Laki-laki dan
kesulitan orgasme pd wanita
33. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurang volume cairan b.d. diare/muntah
2. Perub. Nutrisi < dari keb. Tbh
b.d.penurunan masukan oral/status
hipermetabolik
3. Resiko tinggi thdp infeksi b.d. perub.
Sirkulasi/penurunan fungsi leukosit
4. Kelelahan b.d. penurunan produksi
metabolik/peningkatan kebutuhan energi
34. 5. Resiko hipoglikemia/hiperglikemia b.d.
tidak taat diet
6. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit
b.d neuropati
7. Kurang pengetahuan b.d. informasi
tidak adekuat
36. 4. Memberikan perawatan dengan
teratur & menghindari kulit kering
5. Perawatan luka dgn antiseptik
6. Observasi TTV
7. Beri HE tentang penatalaksanaan diet
8. Memberikan informasi ttg proses
penyakit/prognosis perawatan diri dan
kebutuhan pengobatan
9. Mengajarkan klien untuk dapat
mengidentifikasi adanya hipoglikemia