SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
BAB I
                                  PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang Parallel Port
       Tahun 1981, ketika IBM memperkenalkan IBM PC (Personal Computer), ia
menyertakan parallel port di dalamnya sebagai alternative dari serial port (yang lambat).
Fungsi parallel port ketika itu “hanya” untuk mengkomunikasikan computer dengan
printer (itu pun dot matrix). Oleh karena perkembangan teknologi maka kebutuhan akan
konektivitas computer dengan piranti eksternal menjadi meningkat, tidak lagi hanya
antara computer dengan printer, namun juga dengan disk drive portable, tape back-up,
juga CD-ROM.
       Kini ada tiga persoalan yang harus diatasi sehubungan dengan parallel port.
Pertama, walaupun kemampuan computer meningkat, ternyata tidak ada perubahan
yang nyata pada arsitektur parallel port, sehingga transfer data maksimum tetap terbatas
pada 150 kBps. Kedua, tidak ada interface standar yang mengakibatkan munculnya
banyak masalah pada saat dilakukan operasi antar platflom yang berbeda. Dan ketiga,
desain standar parallel port hanya memungkinkan panjang kabel maksimum 2 meter.
       Tahun 1991 ada pertemuan antara pembuat printer (waktu itu) seperti Lexmark,
IBM, Texas Instrumen, dan juga yang lain. Mereka kemudian membentuk Network
Printing Alliance, NPA. NPA kemudian menetapkan hal-hal yang harus diikuti pembuat
perngkat keras agar tidak terjadi in-compatible antar berbagai peralatan yang berbeda.
agar lebih diakui, NPA kemudian mengajukan ke Institute of Electric and Electronic
Engineer (IEEE) dan disetujui sehingga menjadi keputusan IEEE 1284, yaitu metode
pensinyalan standar interface parallel dua arah untuk komputer, yang dirilis tahun 1994.
IEEE 1284 ini dalah standar baru parallel port yang masih kompatibel dengan parallel
port sebelumnya namun lebih handal karens mampu menangani transfer data hingga
1MBps, panjang kabel hingga 10 meter (maksimum), dan juga komunikasi dua-arah (bi-
directional).


1.2    Permasalahan
        Interfacing port parallel sangat penting untuk dipelajari dan dipahami, hal ini
dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin maju dan keterbatasan pengetahuan
tentang port parallel dan banyaknya buku yang mengupas tentang port parallel sehingga
memungkinkan untuk memudahkan pembelajaran. Dengan terjun langsung dalam

Number Display                                                                         1
interfacing dengan port parallel dapat membantu memahami tentang teori-teori yang
telah ada.



1.3     Pembatasan Masalah
         Interfacing dengan menggunakan port paralel sebagai konektor dengan
rangkaian Number Displayer. Program aplikasi yang digunakan untuk mengontrol alat
menggunakan Visual Basic 6. Program ini hanya sebatas menampilkan angka-angka
yang kita ketikkan pada program aplikasi yang nantinya akan ditampilkan di displayer.


1.4     Maksud dan Tujuan
      a. Maksud
              Maksud dari penulisan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah

         interfacing dalam ruang lingkup port parallel.

      b. Tujuan
              Interfacing dengan port parallel yang berupa alat, mahasiswa bisa

         membuat aplikasi program pengontrol alat sehingga mahasiswa bisa lebih

         memahami kerja dari port parallel.



1.5     Metodologi
        Penulisan tugas ini didasari atas studi dan permasalahan yang sehingga dapat
dilakukan pembelajaran lebih lanjut yang diambil dari buku-buku teks, jurnal, kliping,
sumber-sumber informasi yang ada di internet, serta data dari hasil percobaan yang
dilakukan langsung pada alat tersebut.
        Dari semua data dan informasi yang didapat tersebut maka dilakukan
perancangan dan pengujian pada alat untuk membuktikan sejauh mana alat tersebut
bekerja dan berfungsi dengan baik.




Number Display                                                                      2
1.6      Sistematika Laporan
         Untuk memudahkan didalam penulisan dan pembahasan, maka tugas ini ditulis
ke dalam lima sub pokok bahasan


Bab I     Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan latar belakang masalah, permasalahan, pembatasan masalah,
tujuan, metodologi, dan sistematika laporan.


Bab II    Landasan Teori
Dalam bab ini akan dibahas tentang landasan teori dari aplikasi interfacing yang
menggunakan Port parallel.

Bab III Perancangan Alat
Pada bab ini akan dibahas cara kerja dari Number displayer dengan kontrol
menggunakan software Visual Basic.

Bab IV Pengujian Alat
Dalam bab ini didapat hasil pengujian alat secara umum


Bab V     Kesimpulan dan Saran
Bab penutup ini merupakan bab akhir yang berisi kesimpulan dan saran yang
memaparkan seluruh hasil kesimpulan dari tugas yang dibuat.




Number Display                                                                  3
BAB II
                                  LANDASAN TEORI


       Pada bab ini akan dibahas teori dan komponen penunjang yang akan digunakan
dalam pembuatan rangkaian karakter bergerak. Disini dibahas tentang paralel Port, Port
Paralel Pada Visual Basic dan optoelektronika.


2.1    Parallel Port
2.1.1 Konfigurasi Parallel Port
       Ada dua macam konektor parallel port, yaitu 36 pin dan 25 pin, konektor 36 pin
dikenal dengan nama Centronics dan konektor 25 pin dikenal dengan DB-25.centronic
lebih dahulu ada dan digunakan daripad DB-25. DB-25 diperkenalkan oleh IBM
(bersama dengan DB-9, untuk serial port) ketika memperkenalkan IBM PC pertama
kali, yang bertujuan untuk menghemat tempat. Karena DB-25 lebih praktis, maka untuk
koneksitor parallel port pada komputer sekarang hanya digunakan DB-25, sedang
Centronic masih dugunakan sebagai konektor pada printer (dan/atau piranti luar
lainnya).
       Layaknya komponen dalam untai elektronika, parallel port dilabuhkan dengan
konektor betine dan jantan. Di komputer,konektor parllel port yang terpasang adalah
DB-25 betina, sehingga kabel penghubung keluar adalah DB-25 jantan. Susunan/bentuk
DB-25 betina dan jantan tersebut tampak seperti gambar berikut ini :




                       Tabel 2.1. Diagram Pin konektor DB-25


       Dari 25 pin konektor DB-25 tersebut, hanya 7 pin yang digunakan untuk saluran
pembawa imformasi .
Tabel 1.2. berikut menggambarkan fungsi dari pin konektor DB-25 (maupun
Centronic).




Number Display                                                                      4
 Standart Parallel Port
             DB-25       Centronics   In/Out   Nama sinyal     Register bit
             1           1            Out      nSTROBE         C0-
             2           2            Out      Data 0          D0
             3           3            Out      Data 1          D1
             4           4            Out      Data 2          D2
             5           5            Out      Data 3          D3
             6           6            Out      Data 4          D4
             7           7            Out      Data 5          D5
             8           8            out      Data 6          D6


                 Tabel 2.2. Fungsi pin konektor DB-25 dan Centronic


Note :  ground dihubungkan dengan (jika memungkinkan) semua pin ground di atas
            (18-25).
           jangan menghubungkan ground dengan chasing atau piranti lain.
           Tanda “n” di depan nama sinyal menunjukkan pin tersebut aktif rendah
            (logika 0)


       Tanda “-“ (minus) pada status dan control menunjukkan bahwa bit tersebut
bersifat hardware inverted, yaitu bahwa sinyal “dibalik” oleh interface parallel port.
Misal jalur BUSY, jika +5V (logika 1) dimasukkan ke pin ini dan kemudian status
registernya dibaca, maka akan dihasilkan 0 Volt (logika 0) di bit 7 pada status register
tersebut.
       Selain pin yng hardware ivterted diatas, output parallel port berlogika TTL
(Transistor Transistor Logic), logika 0 berarti 0 Volt, logika 1 adalah +5 Volt. Jika
merancang hardware untuk dihubungkan ke komputer melalui parallel port, perlu
dicatat bahwa arus yang dapat ditarik maupun dimasukkan kepadanya bekisar ±12 mA.
Namun hal ini dalam prakteknya berbeda dari sau card interfaca (pabrikan) dengan yang
lain. Jika perlu gunakan buffer agar tidak menarik atau memasukkan arus terlalu besar
ke parallel port yang dapat mengakibatkan hardware secara permanen.




Number Display                                                                        5
2.1.2 Sinyal Parallel Port (SPP)
Deskripsi singkat dari sinyal-sinyal pada parallel port (standar) adalah sebagai berikut :
Nama Sinyal          Deskripsi Sinyal SPP
nSTROBE          :   Set pulsa rendah 0,5 µdetik untuk menyatakan data di D7:D0
                     adalah valid
Data 0           :   Least significant data (LSB)
Data 1           :   Data bit 1
Data 2           :   Data bit 2
Data 3           :   Data bit 3
Data 4           :   Data bit 4
Data 5           :   Data bit 5
Data 6           :   Data bit 6
Data 7           :   Most significant data (MSB)
nACK             :   Pulsa rendah ≈ 5 µdetik menunjukkan data sudah diterima; IRQ
BUSY             :   Bernilai tinggi jika printer sibuk/offline
PaperEnd         :   Bernilai tinggi jika printerkehabisan kertas


Select           :   Bernilai tinggi jika priner on-line J


nAutoFeed        :   jika diset rendah, printer akan pindah baris setiap menemui karakter
                     carriage return
nError           :   Bernilai rendah jika printer error
nlnit            :   Pulsa rendah ≈ 50 µdetik untuk inisialisasi atau me-reset printer


nSelectln        :   Bernilai tinggi jika printer dipilih (oleh komputer)


Ground           :   Ground
                 Tabel 2.3. Deskripsi sinyal-sinyal pada parallel port (standar)


         Standard Parallel Port (SPP) untuk melakukan jabat tangan dalam komunikasi
masih dilakukan secara “manual”, yakni dilakukan oleh software.




Number Display                                                                           6
Keterangan :
   1. Tulis byte ke port data.
   2. Cek apakah printer busy, jika busy, printer tidak bisa menerima data.
   3. Set nStribe ke rendah. Ini untuk memberitahu printer bahwa data di jalur data
        (pin2-9) adalah data valid.
   4. Kembalikan nStrobe ke tinggi setelah selama ± 1-5 µdetik dalam posisi rendah.


        Dalam mode Extended Capability Port (ECP) dan Enhanced Parallel Port (EPP),
jabat tangan oleh hardware. Sangat praktis karena software hanya menuliskan data ke
alamat (awal) parallel port, dan dalam kondisi normal maka semua dijamin beres.


        Telah disinggung bahwa dalam parallel port terdapat 7 jalur data. Karena
komputer memiliki 8 bit per-alamat maka dibutuhkan 3 alamat fisik untuk setiap alamat
parallel port, alamat fisik yang digunakan untuk keperluan ini disebut juga dengan
register, sehingga dikenal register data, register status, dan register control. Untuk
menetahui alamtnya, Base address LPTI biasanya adalah 888 (378h) dan LPT2 biasanya
632 (278h). Alamat tersebut adalah alamat yang umumnya digunakan, tergantung dan
jenis komputer. Tepatnya kita bisa melihat pada peta memori tempat menyimpan alamat
tersebut, yaitu memori 0000.0408h untuk base address LPTI dan memori 0000.040Ah
untuk base address LPT2.
        Setelah kita mengetahui alamat dari port parallel, maka kita dapat menentukan
alamat DP, PC, dan PS. Alamat DP adalah base address dari Port Paralel tersebut,
alamat PS adalah base address + 1, dan alamat PC adalah base address + 2. Tabel 1.3
adalah tabel alamat masing-masing port yang umurnnya digunakan.


                           Nama port       Alamat register
                           LPT I DP          378h / 888
                           LPT1 PS           379h / 889
                           LPTI PC           37Ah / 890
                                       Tabel 2.4


        Alamat register tersebut berurutan, yakni jika alamat awal parallel port adalah
0378h, maka alamat 0378H ini untuk register data, 0379H untuk status, dan 037AH
untuk control. Alamat demikian ini biasanya disebut offset, yakni jarak dari alamat
awal.

Number Display                                                                       7
Dari hal tersebut jelas bahwa register status hanya memakai 5 bit dari 8 bit yang
ada, dan register control hanya menggunakan 4 bit dari 8 bit. Sedang register data
memakai seluruh dari 8 bit yang ada. Selengkapnya pemakaian alamat 8 bit untuk
masing-masing register tersebut adalah sebagai berikut :


           Offset     Nama          Read / Write       Bit ke       Properti
                                                       Bit 7        Data 7
           +0         Data port     Write (Note 1)     Bit 6        Data 6
                                                       Bit 5        Data 5
                                                       Bit 4        Data 4
                                                       Bit 3        Data 3
                                                       Bit 2        Data 2
                                                       Bit 1        Data 1
                                                       Bit 0        Data 0

                         Tabel 2.5. Register data parallel port


Note 1 : Jika port adalah bi-direksional (dua arah), maka di        register data ini dapat
                dilakukan operasi Read dan Write.
       Seperti namanya, register data, offset +0 digunakan untuk mengeluarkan
(menuliskan, write) data. Pada parallel port bidireksional, register ini juga digunakan
untuk memasukkan (membaca, read) data dari luar.


           Offset     Nama          Read / Write       Bit ke       Properti
                                                       Bit 7        Busy
           +1         Status port   Read Only          Bit 6        Ack
                                                       Bit 5        Paper Out
                                                       Bit 4        Select In
                                                       Bit 3        Error
                                                       Bit 2        IRQ (Not)
                                                       Bit 1        -
                                                       Bit 0        -

                         Tabel 2.6. Register status parallel port


         Register status ini adlah port yang Read Only. Dalam proses jabat tangan,
register status digunakan untuk mengecek status printer manakala komputer akan
mengeluarkan data melalui parallel port.




Number Display                                                                           8
Offset       Nama         Read / Write       Bit ke      Properti
                                                  Bit 7       -
     +2           Data port    Read / Write       Bit 6       -
                                                  Bit 5       Enable Bi-direksional
                                                  Bit 4       Enable IRQ Via Ack
                                                  Bit 3       Select Printer
                                                  Bit 2       Initial Printer (reset)
                                                  Bit 1       Auto Linefeed
                                                  Bit 0       Strobe

                         Tabel 2.7. Register control parallel port


           Pada mulanya register control ini adalah Write Only, karena digunakan untuk
mengirimkan sinyal pemberitahuan ke printer seperti inisial, auto linefeed, dsb. Namun
demikian register control ini dapat juga di gunakan sebagai input (Read).
           Bit ke 5 dari register cintrol, yakni Enable bi-direksional (dua arah) dugunakan
pada portprinter komputer (mulai) IBM PS/2 dan sesudahnya, dimana jalur data pada
port printer (register data) bisa berfungsi dua-arah : input/output. Jika bit Enable Bi-
direksional ini bernilai 1 (tinggi), maka jalur data akan dapat berfungsi sebagai input.
Namun jika tidak diperlukan untuk berkomunikasi dua arah, maka akan lebih baik bila
mengeset bit ini (bit5) ke rendah (0) daripada membeiarkannya tetap dalam kondisi
default.
     Ringkasan fungsi pin pada parallel port standar seperti tampak pada gambar 2.2.
pin 18-25 semuanya dihubungkan ke ground.




              Gambar 2.2. Ringkasan diagram pin parallel port (SPP) betina


       Parallel port pada umumnya juga memiliki resistor pull-up intenal, namun tidak
semuanya. Internal resistor akan berfungsi sebagai beban jika rangkaian terbuka (tak
ada piranti yang terhubung).

Number Display                                                                          9
2.2     Optoelektronika
        Optoelektronika adalah teknologi yang menggabungkan ilmu-ilmu optika dan
elektronika. Dalam hal ini banyak alat-alat yang digunakan yang didasarkan pada
perilaku persambungan pn. Contoh alat-alat optoelektronika adalah dioda pemancar
cahaya (Light Emiting Dioda), LCD (Liquid crystal Dysplay), detektor sel foto
konduktif, sel surya silikon, photo dioda, transistor foto, pemancar cahaya dan
pengkopel dengan sumber infra red dan penyambungannya.


2.2.1   Dioda Pemancar Cahaya (LED)
        LED adalah suatu dioda semikonduktor yang memancarkan cahaya bila diberi
tegangan panjar maju. Kalau pada waktu membangkitkan pasangan lubang elektron
dalam pertemuan pn dibutuhkan energi, maka bila ada elektron yang bergabung kembali
dengan lubang dilepaskanlah energi tersebut. Bila hal ini terjadi dalam pertemuan
silikon, energi dalam bentuk panas, tetapi dalam beberapa bahan Galium arseinida
energi dipancarkan sebagai radiasi infra merah. Dengan mencampurkan zat-zat lain
seperti galium dapat dibuat LED yang memancarkan cahaya.
        Pada dioda pemancar cahaya mempunyai tegangan biasnya antara 1,5 sampai
2,5 V dan arus biasanya antara 10 dan 150 mA. LED akan memancarkan cahaya terang
atau redup tergantung dari arus yang melewatinya. Cara yang paling baik untuk
mendapatkan cahaya LED yang cemerlang adalah dengan dihubungkan dengan sumber
arus atau tegangan catu besar dan resistansi seri yang besar.
        Dengan menggunakan unsur-unsur seperti galium, fosfor, arsen pabrikasi dapat
membuat LED yang memancarkan cahaya merah, kuning, hijau dan infra merah (infra
red) yang tak tampak. Gambar 2.3 menunjukan lambang LED. Dalam sejumlah
penerapan modern lampu pijar sudah banyak digantikan oleh LED karena mempunyai
keuntungan-keuntungan sebgai berikut :
1. Tegangan operasi yang rendah
2. Umur penggunaan panjang
3. Penyaklaran (switching) sambungan – putus (on – off) yang cepat.




Number Display                                                                  10
Vcc




                          Gambar 2.3 LED (Ligh Emiting Dioda)
2.3   Pengaksesan Port Paralel Pada Visual Basic
        Visual Basic (atau sering disingkat VB) adalah perangkat lunak untuk menyusun
program aplikasi yang bekerja dalarn lingkungan sistem operasi Windows.
        Karena keterbatasn dalam VB maka dalam melakukan pengaksesan hardware
secara langsung harus menambahkan sebuah file DLL yang diberi nama Port_IO.dll
yang harus diletakkan dalam direktori//windows/system atau diikutkan dalam satu
folder program yang di buat sendiri.
        Sebelum mengunakan fungsi-fungsi yang ada dalam file DLL ini, terlebih dulu
harus mendeklarasikan file DLL tersebut ke dalarn VB. Pendekalrasiannya sebagai
berikut :
        Private Declare sub Port_Out lib
        "Port-IO.dll" (ByVal nPort As Integer, ByVal nData As
            byte)
        Private Declare Function Port-In
        lib"Port-IO.dll" (ByVal nPort As Integer) As byte


        Jika file DLL tersebut telah dideklarasikan seperti di atas, maka fungsi Port-Out
dan Port-In siap digunakan pada VB. Untuk mengirimkan data pada port paralel, kita
menggunakan fungsi Port-Out. Sintak penggunaannya adalah sebagai berikut :
                      Port_Out        [Alamat.Port], [Nilai]
        Perintah di atas membutuhkan dua parameter, yaitu Alamat_Port dan Nilai yang
merupakan alamat port dan nilai data yang akan di kirim pada port itu. Karena tiap port
hanya 8 jalur data, maka dari itu hanya bisa mengirim Nilai maksimum = 255 (FFh / I I
I I I I I l b) ke port yang diinginkan.
Contoh berikut mengilustrasikan cara menset bit ke port 888 (DP).
        'Men-set bit 0 pada                      port 888
        Port_Out 888, 1                          '1 = 00000001b
        'Men-set bit 1 pada                      port 888
        Port_Out 888, 2                   '2 = 00000010b


Number Display                                                                       11
BAB III
                                PERANCANGAN


3.1. Perancangan Perangkat Keras
3.1.1. Komunikasi Parallel Port antara Alat dengan Komputer
         Komunikasi dilakukan menggunakan mode komunikasi data asinkron standar
melalui paralel port. Komputer akan mengirimkan untai data satu per satu (byte per
byte).
3.1.2. Rangkaian Number Displayer




                 DATA BIT 0



                 DATA BIT 1



                 DATA BIT 2



                 DATA BIT 3



                 DATA BIT 4



                 DATA BIT 5



                 DATA BIT 6




                      Gambar 3.1 Rangkaian Number Displayer




Number Display                                                                12
3.2. Perangkat Lunak
       Dalam merancang perangkat lunak, penyusun menggunakan komputer dengan
spesifikasi sebagai berikut :
A. Hardware :
   1. Processor Intel Pentium IV 2100 MHz;
   2. Matherboard Intel;
   3. Harddisk Seagate 40 GB;
   4. Memori 128 MB.
B. Software :
   1. Sistem Operasi Windows 98 Second Edition;
   2. Program Aplikasi Visual Basic 6.0




Number Display                                                           13
BAB IV
                                PENGUJIAN ALAT


   1. Sambungkan alat dengan komputer melalui parallel port
   2. Jalankan program yang telah dibuat pada Visual Basic untuk mengaktifkan alat.




   3. Klik salah satu karakter yang ingin ditampilkan di displayer.
   4. Tekan Tombol EXIT untuk keluar dari proses.




Number Display                                                                  14
Number Display   15
BAB V
                              KESIMPULAN DAN SARAN
5.1      Kesimpulan
         Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
      1. Program pada Visual Basic adalah salah satu program yang dapat digunakan
         untuk mengontrol alat.
      2. pengontrolan alat menjadi lebih mudah dan praktis.
      3. dengan menguasai dasar ini, kita dapat membuat alat yang lebih kompleks lagi
         misal, membuat papan pergantian pemain pada olah raga sepak bola.
      4. Lebih cepat memahami mata kuliah Interfacing dengan menerapkannya secara
         langsung..


5.2      Saran
         Ada beberapa saran yang bisa dijadikan pertimbangan dalam aplikasi ini
sehingga dapat menjadi masukkan. Saran terseut antara lain sebagai berikut :

      1. Memahami sintax yang tepat agar lebih mudah dalam pembuatan program
         aplikasi.
      2. Membandingkan penggunaan port paralel dengan port serial dan USB sehingga
         dapat dihasilkanpenggunaan port mana yang lebih tepat untuk aplikasi ini.
      3. Memcoba membuat alat lain dengan program aplikasinya agar lebih memahami
         lagi cara kerja dari port paralel.




Number Display                                                                         16
DAFTAR PUSTAKA




Retna Prasetia dan Catur Edi Wododo. 2004. “Teori dan Praktek Interfacing Port
         Parallel dan Port Serial Komputer dengan Visual Basic 6.0”. Penerbit: Andi
         Offset. Yogyakarta.
Dwi Sutadi. 2004. “I/O Bus dan Motherboard Edisi 2”. Andi Offset. Yogyakarta.
Sudono, Agus. 2004. “Memanfaatkan Prot Printer Komputer menggunakan DELPHI”.
         Penerbit: Smartbooks. Yogyakarta.




Number Display                                                                  17
LAMPIRAN PROGRAN NUMBER DISPLAYER

Private Declare Sub Port_Out Lib "Port_IO.dll" (ByVal nPort As Integer, ByVal nData
          As Byte)
Private Declare Function Port_In Lib "Port_IO.dll" (ByVal nPort As Integer) As Byte
Private Declare Sub Tunda Lib "Port_IO.dll" (ByVal lama As Integer)
Private Sub Form_Load()

Port_Out 888, 0                              Dim datatampil As Byte
End Sub                                      Dim data(10) As Byte
Private Sub angka0_Click()                   Dim ulang As Integer
Port_Out 888, 63                             Dim jml As Integer
End Sub                                      data(0) = 63
                                             data(1) = 48
Private Sub angka1_Click()                   data(2) = 109
Port_Out 888, 48                             data(3) = 121
End Sub                                      data(4) = 114
                                             data(5) = 91
Private Sub angka2_Click()                   data(6) = 94
Port_Out 888, 109                            data(7) = 49
End Sub                                      data(8) = 127
                                             data(9) = 115
Private Sub angka3_Click()                   'Do
Port_Out 888, 121                              For jml = 9 To 0 Step -1
End Sub                                           'For ulang = 0 To 30000
                                                     datatampil = data(jml)
Private Sub angka4_Click()                           Port_Out 888, datatampil
Port_Out 888, 114                                    Tunda 1000
End Sub                                           'Next ulang
                                               Next jml
Private Sub angka5_Click()                     Port_Out 888, 0
Port_Out 888, 91                             'Loop Until coba = 100
End Sub                                      End Sub
                                             Private Sub inc_Click()
Private Sub angka6_Click()                   Dim datatampil As Byte
Port_Out 888, 94                             Dim data(10) As Byte
End Sub                                      Dim ulang As Integer
                                             Dim jml As Integer
Private Sub angka7_Click()                   data(0) = 63
Port_Out 888, 49                             data(1) = 48
End Sub                                      data(2) = 109
                                             data(3) = 121
Private Sub angka8_Click()                   data(4) = 114
Port_Out 888, 127                            data(5) = 91
End Sub                                      data(6) = 94
                                             data(7) = 49
Private Sub angka9_Click()                   data(8) = 127
Port_Out 888, 115                            data(9) = 115
End Sub                                      'Do
                                               For jml = 0 To 9
Private Sub dec_Click()                           'For ulang = 0 To 30000

Number Display                                                                   18
datatampil = data(jml)
       Port_Out 888, datatampil
       Tunda 1000
    'Next ulang
  Next jml
  Port_Out 888, 0
'Loop Until coba = 100

End Sub

Private Sub STOP_Click()
Port_Out 888, 0
Unload Me
End Sub




Number Display                    2

More Related Content

What's hot

Pertemuan 9.1 pengalamatan juga
Pertemuan 9.1 pengalamatan jugaPertemuan 9.1 pengalamatan juga
Pertemuan 9.1 pengalamatan jugaBuhori Muslim
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalQiyad N
 
Basic avr-microcontroller-tutorial 8535
Basic avr-microcontroller-tutorial 8535Basic avr-microcontroller-tutorial 8535
Basic avr-microcontroller-tutorial 8535LAZY MAGICIAN
 
Mp 4 mode-pengalamatan
Mp 4 mode-pengalamatanMp 4 mode-pengalamatan
Mp 4 mode-pengalamatanOlbers Letfaar
 
Mikroprosesor sttc
Mikroprosesor sttcMikroprosesor sttc
Mikroprosesor sttcBeni Putra
 
Multiplexer (masih draft)
Multiplexer   (masih draft)Multiplexer   (masih draft)
Multiplexer (masih draft)Asistenpelatih
 
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponPenggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponMateri Kuliah Online
 
Autad s 02 tugas presentasi
Autad s 02 tugas presentasiAutad s 02 tugas presentasi
Autad s 02 tugas presentasiautadsadidan
 
Pertemuan 14 ppi8255
Pertemuan 14 ppi8255Pertemuan 14 ppi8255
Pertemuan 14 ppi8255Buhori Muslim
 
Dasar pemrograman basic
Dasar pemrograman basicDasar pemrograman basic
Dasar pemrograman basicYang Terluka
 
Demultiplexser(baru draffnya saja)
Demultiplexser(baru draffnya saja)Demultiplexser(baru draffnya saja)
Demultiplexser(baru draffnya saja)Asistenpelatih
 
Pert.5 set instruksi arm,motorolla dan intel
Pert.5 set instruksi arm,motorolla dan intelPert.5 set instruksi arm,motorolla dan intel
Pert.5 set instruksi arm,motorolla dan intelIcal Militanmannojack
 

What's hot (18)

Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Pertemuan 9.1 pengalamatan juga
Pertemuan 9.1 pengalamatan jugaPertemuan 9.1 pengalamatan juga
Pertemuan 9.1 pengalamatan juga
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digital
 
Resume komputer sap
Resume komputer sapResume komputer sap
Resume komputer sap
 
Basic avr-microcontroller-tutorial 8535
Basic avr-microcontroller-tutorial 8535Basic avr-microcontroller-tutorial 8535
Basic avr-microcontroller-tutorial 8535
 
Mp 4 mode-pengalamatan
Mp 4 mode-pengalamatanMp 4 mode-pengalamatan
Mp 4 mode-pengalamatan
 
Mikroprosesor sttc
Mikroprosesor sttcMikroprosesor sttc
Mikroprosesor sttc
 
Multiplexer (masih draft)
Multiplexer   (masih draft)Multiplexer   (masih draft)
Multiplexer (masih draft)
 
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponPenggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
 
Autad s 02 tugas presentasi
Autad s 02 tugas presentasiAutad s 02 tugas presentasi
Autad s 02 tugas presentasi
 
Bab 5 komputer sederhana sap-1
Bab 5   komputer sederhana sap-1Bab 5   komputer sederhana sap-1
Bab 5 komputer sederhana sap-1
 
Pertemuan 14 ppi8255
Pertemuan 14 ppi8255Pertemuan 14 ppi8255
Pertemuan 14 ppi8255
 
Dasar pemrograman basic
Dasar pemrograman basicDasar pemrograman basic
Dasar pemrograman basic
 
Prosessor SAP 1
Prosessor SAP 1Prosessor SAP 1
Prosessor SAP 1
 
Ppt orkom 6
Ppt orkom 6Ppt orkom 6
Ppt orkom 6
 
Demultiplexser(baru draffnya saja)
Demultiplexser(baru draffnya saja)Demultiplexser(baru draffnya saja)
Demultiplexser(baru draffnya saja)
 
4.untai logika178
4.untai logika1784.untai logika178
4.untai logika178
 
Pert.5 set instruksi arm,motorolla dan intel
Pert.5 set instruksi arm,motorolla dan intelPert.5 set instruksi arm,motorolla dan intel
Pert.5 set instruksi arm,motorolla dan intel
 

Viewers also liked

Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Materi Kuliah Online
 
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessPenggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessMateri Kuliah Online
 
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDStudi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDMateri Kuliah Online
 
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan MultiprosesorProses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan MultiprosesorMateri Kuliah Online
 
aplikasi database berbasis web - studi kasus 2010
aplikasi database berbasis web - studi kasus 2010aplikasi database berbasis web - studi kasus 2010
aplikasi database berbasis web - studi kasus 2010Materi Kuliah Online
 
Pernyataan Select: Function Date/Time
Pernyataan Select: Function Date/TimePernyataan Select: Function Date/Time
Pernyataan Select: Function Date/TimeMateri Kuliah Online
 
Pernyataan Select (Function) Alur Control dan Perbandingan
Pernyataan Select (Function) Alur Control dan PerbandinganPernyataan Select (Function) Alur Control dan Perbandingan
Pernyataan Select (Function) Alur Control dan PerbandinganMateri Kuliah Online
 
aplikasi teknologi online - aplikasi database berbasis web
aplikasi teknologi online - aplikasi database berbasis webaplikasi teknologi online - aplikasi database berbasis web
aplikasi teknologi online - aplikasi database berbasis webMateri Kuliah Online
 
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakMateri Kuliah Online
 

Viewers also liked (16)

mobile based ui
mobile based uimobile based ui
mobile based ui
 
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
 
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessPenggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
 
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDStudi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
 
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan MultiprosesorProses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
 
aplikasi database berbasis web - studi kasus 2010
aplikasi database berbasis web - studi kasus 2010aplikasi database berbasis web - studi kasus 2010
aplikasi database berbasis web - studi kasus 2010
 
Remote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motorRemote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motor
 
Access control-systems
Access control-systemsAccess control-systems
Access control-systems
 
Arsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis DataArsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis Data
 
Web Based UI
Web Based UIWeb Based UI
Web Based UI
 
Pernyataan Select: Function Date/Time
Pernyataan Select: Function Date/TimePernyataan Select: Function Date/Time
Pernyataan Select: Function Date/Time
 
Pernyataan Select (Function) Alur Control dan Perbandingan
Pernyataan Select (Function) Alur Control dan PerbandinganPernyataan Select (Function) Alur Control dan Perbandingan
Pernyataan Select (Function) Alur Control dan Perbandingan
 
aplikasi teknologi online - aplikasi database berbasis web
aplikasi teknologi online - aplikasi database berbasis webaplikasi teknologi online - aplikasi database berbasis web
aplikasi teknologi online - aplikasi database berbasis web
 
Pengantar sistem terdistribusi
Pengantar sistem terdistribusiPengantar sistem terdistribusi
Pengantar sistem terdistribusi
 
Pemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data LainnyaPemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data Lainnya
 
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
 

Similar to Interfacing Number Display

Peripheral peripheral jaringan pada komputer terapan
Peripheral peripheral jaringan pada komputer terapanPeripheral peripheral jaringan pada komputer terapan
Peripheral peripheral jaringan pada komputer terapanAgus Lawolo
 
Presentasi port komunikasi dan tes port serial
Presentasi port komunikasi dan tes port serialPresentasi port komunikasi dan tes port serial
Presentasi port komunikasi dan tes port serialNatalinaSitumorang
 
Bab 2 Pengantar Komunikasi Data
Bab 2 Pengantar Komunikasi DataBab 2 Pengantar Komunikasi Data
Bab 2 Pengantar Komunikasi DataPutra Tidore
 
3. PERAKITAN MEDIA KABEL UTP DAN RJ45.pdf
3. PERAKITAN MEDIA KABEL UTP DAN RJ45.pdf3. PERAKITAN MEDIA KABEL UTP DAN RJ45.pdf
3. PERAKITAN MEDIA KABEL UTP DAN RJ45.pdfglobalkomputer
 
Panduan praktikum jaringan & packet tracer
Panduan praktikum jaringan & packet tracerPanduan praktikum jaringan & packet tracer
Panduan praktikum jaringan & packet tracervianovian
 
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CPS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CJosephine Prasetya
 
PENGERTIAN DAN FUNGSI PORT
PENGERTIAN DAN FUNGSI PORTPENGERTIAN DAN FUNGSI PORT
PENGERTIAN DAN FUNGSI PORTmeldimareta
 
Bab 5 Pengolahan Input Output
Bab 5  Pengolahan Input OutputBab 5  Pengolahan Input Output
Bab 5 Pengolahan Input OutputBeny Abd
 
Makalah mikroprosesor jam digital dengan LCD16X2
Makalah mikroprosesor jam digital dengan LCD16X2 Makalah mikroprosesor jam digital dengan LCD16X2
Makalah mikroprosesor jam digital dengan LCD16X2 lely charo
 
BAB III penetilian terbaru dengan hasil revisi
BAB III penetilian terbaru  dengan hasil revisiBAB III penetilian terbaru  dengan hasil revisi
BAB III penetilian terbaru dengan hasil revisiWindaYuningsih
 
MODUL WORKSHOP MIKROKONTROLLER MANTINGAN.pdf
MODUL WORKSHOP MIKROKONTROLLER MANTINGAN.pdfMODUL WORKSHOP MIKROKONTROLLER MANTINGAN.pdf
MODUL WORKSHOP MIKROKONTROLLER MANTINGAN.pdfAzizahFajar
 
Semua Tentang Komunikasi Data
Semua Tentang Komunikasi DataSemua Tentang Komunikasi Data
Semua Tentang Komunikasi DataOdangJana
 

Similar to Interfacing Number Display (20)

Interface paralel
Interface paralelInterface paralel
Interface paralel
 
Peripheral peripheral jaringan pada komputer terapan
Peripheral peripheral jaringan pada komputer terapanPeripheral peripheral jaringan pada komputer terapan
Peripheral peripheral jaringan pada komputer terapan
 
Jaringan wireless
Jaringan wirelessJaringan wireless
Jaringan wireless
 
Presentasi port komunikasi dan tes port serial
Presentasi port komunikasi dan tes port serialPresentasi port komunikasi dan tes port serial
Presentasi port komunikasi dan tes port serial
 
Makalah Seminar TA1
Makalah Seminar TA1Makalah Seminar TA1
Makalah Seminar TA1
 
Bab 2 Pengantar Komunikasi Data
Bab 2 Pengantar Komunikasi DataBab 2 Pengantar Komunikasi Data
Bab 2 Pengantar Komunikasi Data
 
Port komunikasi
Port komunikasiPort komunikasi
Port komunikasi
 
Laporan led
Laporan ledLaporan led
Laporan led
 
3. PERAKITAN MEDIA KABEL UTP DAN RJ45.pdf
3. PERAKITAN MEDIA KABEL UTP DAN RJ45.pdf3. PERAKITAN MEDIA KABEL UTP DAN RJ45.pdf
3. PERAKITAN MEDIA KABEL UTP DAN RJ45.pdf
 
Panduan praktikum jaringan & packet tracer
Panduan praktikum jaringan & packet tracerPanduan praktikum jaringan & packet tracer
Panduan praktikum jaringan & packet tracer
 
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CPS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
 
PENGERTIAN DAN FUNGSI PORT
PENGERTIAN DAN FUNGSI PORTPENGERTIAN DAN FUNGSI PORT
PENGERTIAN DAN FUNGSI PORT
 
Bab 5 Pengolahan Input Output
Bab 5  Pengolahan Input OutputBab 5  Pengolahan Input Output
Bab 5 Pengolahan Input Output
 
Makalah mikroprosesor jam digital dengan LCD16X2
Makalah mikroprosesor jam digital dengan LCD16X2 Makalah mikroprosesor jam digital dengan LCD16X2
Makalah mikroprosesor jam digital dengan LCD16X2
 
BAB III penetilian terbaru dengan hasil revisi
BAB III penetilian terbaru  dengan hasil revisiBAB III penetilian terbaru  dengan hasil revisi
BAB III penetilian terbaru dengan hasil revisi
 
MODUL WORKSHOP MIKROKONTROLLER MANTINGAN.pdf
MODUL WORKSHOP MIKROKONTROLLER MANTINGAN.pdfMODUL WORKSHOP MIKROKONTROLLER MANTINGAN.pdf
MODUL WORKSHOP MIKROKONTROLLER MANTINGAN.pdf
 
Robot Sumo
Robot SumoRobot Sumo
Robot Sumo
 
Semua Tentang Komunikasi Data
Semua Tentang Komunikasi DataSemua Tentang Komunikasi Data
Semua Tentang Komunikasi Data
 
KONEKTOR DB9
KONEKTOR DB9KONEKTOR DB9
KONEKTOR DB9
 
Parallel Port
Parallel PortParallel Port
Parallel Port
 

More from Materi Kuliah Online

Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiMateri Kuliah Online
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaMateri Kuliah Online
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesMateri Kuliah Online
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananMateri Kuliah Online
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangMateri Kuliah Online
 
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorSimulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorMateri Kuliah Online
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyMateri Kuliah Online
 
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12V
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12VPembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12V
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12VMateri Kuliah Online
 
Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-Learning
Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-LearningKonsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-Learning
Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-LearningMateri Kuliah Online
 
Pengaturan Level Sistem SCPC-FM untuk Memperoleh Performansi yang Baik dalam ...
Pengaturan Level Sistem SCPC-FM untuk Memperoleh Performansi yang Baik dalam ...Pengaturan Level Sistem SCPC-FM untuk Memperoleh Performansi yang Baik dalam ...
Pengaturan Level Sistem SCPC-FM untuk Memperoleh Performansi yang Baik dalam ...Materi Kuliah Online
 
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis NirkabelPenataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis NirkabelMateri Kuliah Online
 
Perancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet Radio
Perancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet RadioPerancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet Radio
Perancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet RadioMateri Kuliah Online
 
Akuisisi Runtun Pseudo Noise Tanpa Dan Dengan Modulasi Menggunakan Teknik Pen...
Akuisisi Runtun Pseudo Noise Tanpa Dan Dengan Modulasi Menggunakan Teknik Pen...Akuisisi Runtun Pseudo Noise Tanpa Dan Dengan Modulasi Menggunakan Teknik Pen...
Akuisisi Runtun Pseudo Noise Tanpa Dan Dengan Modulasi Menggunakan Teknik Pen...Materi Kuliah Online
 
Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh
Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh
Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh Materi Kuliah Online
 
Optimalisasi Service Channel Approach Link Radio Komunikasi Selular
Optimalisasi Service Channel Approach Link Radio Komunikasi SelularOptimalisasi Service Channel Approach Link Radio Komunikasi Selular
Optimalisasi Service Channel Approach Link Radio Komunikasi SelularMateri Kuliah Online
 
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah DaerahRencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah DaerahMateri Kuliah Online
 

More from Materi Kuliah Online (20)

Sekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKISekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKI
 
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
 
Dioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu DayaDioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu Daya
 
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorSimulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
 
Radio Frequency Identification
Radio Frequency IdentificationRadio Frequency Identification
Radio Frequency Identification
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
 
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12V
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12VPembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12V
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12V
 
Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-Learning
Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-LearningKonsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-Learning
Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-Learning
 
Pengaturan Level Sistem SCPC-FM untuk Memperoleh Performansi yang Baik dalam ...
Pengaturan Level Sistem SCPC-FM untuk Memperoleh Performansi yang Baik dalam ...Pengaturan Level Sistem SCPC-FM untuk Memperoleh Performansi yang Baik dalam ...
Pengaturan Level Sistem SCPC-FM untuk Memperoleh Performansi yang Baik dalam ...
 
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis NirkabelPenataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel
 
Perancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet Radio
Perancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet RadioPerancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet Radio
Perancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet Radio
 
Akuisisi Runtun Pseudo Noise Tanpa Dan Dengan Modulasi Menggunakan Teknik Pen...
Akuisisi Runtun Pseudo Noise Tanpa Dan Dengan Modulasi Menggunakan Teknik Pen...Akuisisi Runtun Pseudo Noise Tanpa Dan Dengan Modulasi Menggunakan Teknik Pen...
Akuisisi Runtun Pseudo Noise Tanpa Dan Dengan Modulasi Menggunakan Teknik Pen...
 
Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh
Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh
Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh
 
Optimalisasi Service Channel Approach Link Radio Komunikasi Selular
Optimalisasi Service Channel Approach Link Radio Komunikasi SelularOptimalisasi Service Channel Approach Link Radio Komunikasi Selular
Optimalisasi Service Channel Approach Link Radio Komunikasi Selular
 
WLAN workshop
WLAN workshopWLAN workshop
WLAN workshop
 
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah DaerahRencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
 

Recently uploaded

MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 

Recently uploaded (20)

MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 

Interfacing Number Display

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Parallel Port Tahun 1981, ketika IBM memperkenalkan IBM PC (Personal Computer), ia menyertakan parallel port di dalamnya sebagai alternative dari serial port (yang lambat). Fungsi parallel port ketika itu “hanya” untuk mengkomunikasikan computer dengan printer (itu pun dot matrix). Oleh karena perkembangan teknologi maka kebutuhan akan konektivitas computer dengan piranti eksternal menjadi meningkat, tidak lagi hanya antara computer dengan printer, namun juga dengan disk drive portable, tape back-up, juga CD-ROM. Kini ada tiga persoalan yang harus diatasi sehubungan dengan parallel port. Pertama, walaupun kemampuan computer meningkat, ternyata tidak ada perubahan yang nyata pada arsitektur parallel port, sehingga transfer data maksimum tetap terbatas pada 150 kBps. Kedua, tidak ada interface standar yang mengakibatkan munculnya banyak masalah pada saat dilakukan operasi antar platflom yang berbeda. Dan ketiga, desain standar parallel port hanya memungkinkan panjang kabel maksimum 2 meter. Tahun 1991 ada pertemuan antara pembuat printer (waktu itu) seperti Lexmark, IBM, Texas Instrumen, dan juga yang lain. Mereka kemudian membentuk Network Printing Alliance, NPA. NPA kemudian menetapkan hal-hal yang harus diikuti pembuat perngkat keras agar tidak terjadi in-compatible antar berbagai peralatan yang berbeda. agar lebih diakui, NPA kemudian mengajukan ke Institute of Electric and Electronic Engineer (IEEE) dan disetujui sehingga menjadi keputusan IEEE 1284, yaitu metode pensinyalan standar interface parallel dua arah untuk komputer, yang dirilis tahun 1994. IEEE 1284 ini dalah standar baru parallel port yang masih kompatibel dengan parallel port sebelumnya namun lebih handal karens mampu menangani transfer data hingga 1MBps, panjang kabel hingga 10 meter (maksimum), dan juga komunikasi dua-arah (bi- directional). 1.2 Permasalahan Interfacing port parallel sangat penting untuk dipelajari dan dipahami, hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin maju dan keterbatasan pengetahuan tentang port parallel dan banyaknya buku yang mengupas tentang port parallel sehingga memungkinkan untuk memudahkan pembelajaran. Dengan terjun langsung dalam Number Display 1
  • 2. interfacing dengan port parallel dapat membantu memahami tentang teori-teori yang telah ada. 1.3 Pembatasan Masalah Interfacing dengan menggunakan port paralel sebagai konektor dengan rangkaian Number Displayer. Program aplikasi yang digunakan untuk mengontrol alat menggunakan Visual Basic 6. Program ini hanya sebatas menampilkan angka-angka yang kita ketikkan pada program aplikasi yang nantinya akan ditampilkan di displayer. 1.4 Maksud dan Tujuan a. Maksud Maksud dari penulisan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah interfacing dalam ruang lingkup port parallel. b. Tujuan Interfacing dengan port parallel yang berupa alat, mahasiswa bisa membuat aplikasi program pengontrol alat sehingga mahasiswa bisa lebih memahami kerja dari port parallel. 1.5 Metodologi Penulisan tugas ini didasari atas studi dan permasalahan yang sehingga dapat dilakukan pembelajaran lebih lanjut yang diambil dari buku-buku teks, jurnal, kliping, sumber-sumber informasi yang ada di internet, serta data dari hasil percobaan yang dilakukan langsung pada alat tersebut. Dari semua data dan informasi yang didapat tersebut maka dilakukan perancangan dan pengujian pada alat untuk membuktikan sejauh mana alat tersebut bekerja dan berfungsi dengan baik. Number Display 2
  • 3. 1.6 Sistematika Laporan Untuk memudahkan didalam penulisan dan pembahasan, maka tugas ini ditulis ke dalam lima sub pokok bahasan Bab I Pendahuluan Pada bab ini menjelaskan latar belakang masalah, permasalahan, pembatasan masalah, tujuan, metodologi, dan sistematika laporan. Bab II Landasan Teori Dalam bab ini akan dibahas tentang landasan teori dari aplikasi interfacing yang menggunakan Port parallel. Bab III Perancangan Alat Pada bab ini akan dibahas cara kerja dari Number displayer dengan kontrol menggunakan software Visual Basic. Bab IV Pengujian Alat Dalam bab ini didapat hasil pengujian alat secara umum Bab V Kesimpulan dan Saran Bab penutup ini merupakan bab akhir yang berisi kesimpulan dan saran yang memaparkan seluruh hasil kesimpulan dari tugas yang dibuat. Number Display 3
  • 4. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori dan komponen penunjang yang akan digunakan dalam pembuatan rangkaian karakter bergerak. Disini dibahas tentang paralel Port, Port Paralel Pada Visual Basic dan optoelektronika. 2.1 Parallel Port 2.1.1 Konfigurasi Parallel Port Ada dua macam konektor parallel port, yaitu 36 pin dan 25 pin, konektor 36 pin dikenal dengan nama Centronics dan konektor 25 pin dikenal dengan DB-25.centronic lebih dahulu ada dan digunakan daripad DB-25. DB-25 diperkenalkan oleh IBM (bersama dengan DB-9, untuk serial port) ketika memperkenalkan IBM PC pertama kali, yang bertujuan untuk menghemat tempat. Karena DB-25 lebih praktis, maka untuk koneksitor parallel port pada komputer sekarang hanya digunakan DB-25, sedang Centronic masih dugunakan sebagai konektor pada printer (dan/atau piranti luar lainnya). Layaknya komponen dalam untai elektronika, parallel port dilabuhkan dengan konektor betine dan jantan. Di komputer,konektor parllel port yang terpasang adalah DB-25 betina, sehingga kabel penghubung keluar adalah DB-25 jantan. Susunan/bentuk DB-25 betina dan jantan tersebut tampak seperti gambar berikut ini : Tabel 2.1. Diagram Pin konektor DB-25 Dari 25 pin konektor DB-25 tersebut, hanya 7 pin yang digunakan untuk saluran pembawa imformasi . Tabel 1.2. berikut menggambarkan fungsi dari pin konektor DB-25 (maupun Centronic). Number Display 4
  • 5.  Standart Parallel Port DB-25 Centronics In/Out Nama sinyal Register bit 1 1 Out nSTROBE C0- 2 2 Out Data 0 D0 3 3 Out Data 1 D1 4 4 Out Data 2 D2 5 5 Out Data 3 D3 6 6 Out Data 4 D4 7 7 Out Data 5 D5 8 8 out Data 6 D6 Tabel 2.2. Fungsi pin konektor DB-25 dan Centronic Note :  ground dihubungkan dengan (jika memungkinkan) semua pin ground di atas (18-25).  jangan menghubungkan ground dengan chasing atau piranti lain.  Tanda “n” di depan nama sinyal menunjukkan pin tersebut aktif rendah (logika 0) Tanda “-“ (minus) pada status dan control menunjukkan bahwa bit tersebut bersifat hardware inverted, yaitu bahwa sinyal “dibalik” oleh interface parallel port. Misal jalur BUSY, jika +5V (logika 1) dimasukkan ke pin ini dan kemudian status registernya dibaca, maka akan dihasilkan 0 Volt (logika 0) di bit 7 pada status register tersebut. Selain pin yng hardware ivterted diatas, output parallel port berlogika TTL (Transistor Transistor Logic), logika 0 berarti 0 Volt, logika 1 adalah +5 Volt. Jika merancang hardware untuk dihubungkan ke komputer melalui parallel port, perlu dicatat bahwa arus yang dapat ditarik maupun dimasukkan kepadanya bekisar ±12 mA. Namun hal ini dalam prakteknya berbeda dari sau card interfaca (pabrikan) dengan yang lain. Jika perlu gunakan buffer agar tidak menarik atau memasukkan arus terlalu besar ke parallel port yang dapat mengakibatkan hardware secara permanen. Number Display 5
  • 6. 2.1.2 Sinyal Parallel Port (SPP) Deskripsi singkat dari sinyal-sinyal pada parallel port (standar) adalah sebagai berikut : Nama Sinyal Deskripsi Sinyal SPP nSTROBE : Set pulsa rendah 0,5 µdetik untuk menyatakan data di D7:D0 adalah valid Data 0 : Least significant data (LSB) Data 1 : Data bit 1 Data 2 : Data bit 2 Data 3 : Data bit 3 Data 4 : Data bit 4 Data 5 : Data bit 5 Data 6 : Data bit 6 Data 7 : Most significant data (MSB) nACK : Pulsa rendah ≈ 5 µdetik menunjukkan data sudah diterima; IRQ BUSY : Bernilai tinggi jika printer sibuk/offline PaperEnd : Bernilai tinggi jika printerkehabisan kertas Select : Bernilai tinggi jika priner on-line J nAutoFeed : jika diset rendah, printer akan pindah baris setiap menemui karakter carriage return nError : Bernilai rendah jika printer error nlnit : Pulsa rendah ≈ 50 µdetik untuk inisialisasi atau me-reset printer nSelectln : Bernilai tinggi jika printer dipilih (oleh komputer) Ground : Ground Tabel 2.3. Deskripsi sinyal-sinyal pada parallel port (standar) Standard Parallel Port (SPP) untuk melakukan jabat tangan dalam komunikasi masih dilakukan secara “manual”, yakni dilakukan oleh software. Number Display 6
  • 7. Keterangan : 1. Tulis byte ke port data. 2. Cek apakah printer busy, jika busy, printer tidak bisa menerima data. 3. Set nStribe ke rendah. Ini untuk memberitahu printer bahwa data di jalur data (pin2-9) adalah data valid. 4. Kembalikan nStrobe ke tinggi setelah selama ± 1-5 µdetik dalam posisi rendah. Dalam mode Extended Capability Port (ECP) dan Enhanced Parallel Port (EPP), jabat tangan oleh hardware. Sangat praktis karena software hanya menuliskan data ke alamat (awal) parallel port, dan dalam kondisi normal maka semua dijamin beres. Telah disinggung bahwa dalam parallel port terdapat 7 jalur data. Karena komputer memiliki 8 bit per-alamat maka dibutuhkan 3 alamat fisik untuk setiap alamat parallel port, alamat fisik yang digunakan untuk keperluan ini disebut juga dengan register, sehingga dikenal register data, register status, dan register control. Untuk menetahui alamtnya, Base address LPTI biasanya adalah 888 (378h) dan LPT2 biasanya 632 (278h). Alamat tersebut adalah alamat yang umumnya digunakan, tergantung dan jenis komputer. Tepatnya kita bisa melihat pada peta memori tempat menyimpan alamat tersebut, yaitu memori 0000.0408h untuk base address LPTI dan memori 0000.040Ah untuk base address LPT2. Setelah kita mengetahui alamat dari port parallel, maka kita dapat menentukan alamat DP, PC, dan PS. Alamat DP adalah base address dari Port Paralel tersebut, alamat PS adalah base address + 1, dan alamat PC adalah base address + 2. Tabel 1.3 adalah tabel alamat masing-masing port yang umurnnya digunakan. Nama port Alamat register LPT I DP 378h / 888 LPT1 PS 379h / 889 LPTI PC 37Ah / 890 Tabel 2.4 Alamat register tersebut berurutan, yakni jika alamat awal parallel port adalah 0378h, maka alamat 0378H ini untuk register data, 0379H untuk status, dan 037AH untuk control. Alamat demikian ini biasanya disebut offset, yakni jarak dari alamat awal. Number Display 7
  • 8. Dari hal tersebut jelas bahwa register status hanya memakai 5 bit dari 8 bit yang ada, dan register control hanya menggunakan 4 bit dari 8 bit. Sedang register data memakai seluruh dari 8 bit yang ada. Selengkapnya pemakaian alamat 8 bit untuk masing-masing register tersebut adalah sebagai berikut : Offset Nama Read / Write Bit ke Properti Bit 7 Data 7 +0 Data port Write (Note 1) Bit 6 Data 6 Bit 5 Data 5 Bit 4 Data 4 Bit 3 Data 3 Bit 2 Data 2 Bit 1 Data 1 Bit 0 Data 0 Tabel 2.5. Register data parallel port Note 1 : Jika port adalah bi-direksional (dua arah), maka di register data ini dapat dilakukan operasi Read dan Write. Seperti namanya, register data, offset +0 digunakan untuk mengeluarkan (menuliskan, write) data. Pada parallel port bidireksional, register ini juga digunakan untuk memasukkan (membaca, read) data dari luar. Offset Nama Read / Write Bit ke Properti Bit 7 Busy +1 Status port Read Only Bit 6 Ack Bit 5 Paper Out Bit 4 Select In Bit 3 Error Bit 2 IRQ (Not) Bit 1 - Bit 0 - Tabel 2.6. Register status parallel port Register status ini adlah port yang Read Only. Dalam proses jabat tangan, register status digunakan untuk mengecek status printer manakala komputer akan mengeluarkan data melalui parallel port. Number Display 8
  • 9. Offset Nama Read / Write Bit ke Properti Bit 7 - +2 Data port Read / Write Bit 6 - Bit 5 Enable Bi-direksional Bit 4 Enable IRQ Via Ack Bit 3 Select Printer Bit 2 Initial Printer (reset) Bit 1 Auto Linefeed Bit 0 Strobe Tabel 2.7. Register control parallel port Pada mulanya register control ini adalah Write Only, karena digunakan untuk mengirimkan sinyal pemberitahuan ke printer seperti inisial, auto linefeed, dsb. Namun demikian register control ini dapat juga di gunakan sebagai input (Read). Bit ke 5 dari register cintrol, yakni Enable bi-direksional (dua arah) dugunakan pada portprinter komputer (mulai) IBM PS/2 dan sesudahnya, dimana jalur data pada port printer (register data) bisa berfungsi dua-arah : input/output. Jika bit Enable Bi- direksional ini bernilai 1 (tinggi), maka jalur data akan dapat berfungsi sebagai input. Namun jika tidak diperlukan untuk berkomunikasi dua arah, maka akan lebih baik bila mengeset bit ini (bit5) ke rendah (0) daripada membeiarkannya tetap dalam kondisi default. Ringkasan fungsi pin pada parallel port standar seperti tampak pada gambar 2.2. pin 18-25 semuanya dihubungkan ke ground. Gambar 2.2. Ringkasan diagram pin parallel port (SPP) betina Parallel port pada umumnya juga memiliki resistor pull-up intenal, namun tidak semuanya. Internal resistor akan berfungsi sebagai beban jika rangkaian terbuka (tak ada piranti yang terhubung). Number Display 9
  • 10. 2.2 Optoelektronika Optoelektronika adalah teknologi yang menggabungkan ilmu-ilmu optika dan elektronika. Dalam hal ini banyak alat-alat yang digunakan yang didasarkan pada perilaku persambungan pn. Contoh alat-alat optoelektronika adalah dioda pemancar cahaya (Light Emiting Dioda), LCD (Liquid crystal Dysplay), detektor sel foto konduktif, sel surya silikon, photo dioda, transistor foto, pemancar cahaya dan pengkopel dengan sumber infra red dan penyambungannya. 2.2.1 Dioda Pemancar Cahaya (LED) LED adalah suatu dioda semikonduktor yang memancarkan cahaya bila diberi tegangan panjar maju. Kalau pada waktu membangkitkan pasangan lubang elektron dalam pertemuan pn dibutuhkan energi, maka bila ada elektron yang bergabung kembali dengan lubang dilepaskanlah energi tersebut. Bila hal ini terjadi dalam pertemuan silikon, energi dalam bentuk panas, tetapi dalam beberapa bahan Galium arseinida energi dipancarkan sebagai radiasi infra merah. Dengan mencampurkan zat-zat lain seperti galium dapat dibuat LED yang memancarkan cahaya. Pada dioda pemancar cahaya mempunyai tegangan biasnya antara 1,5 sampai 2,5 V dan arus biasanya antara 10 dan 150 mA. LED akan memancarkan cahaya terang atau redup tergantung dari arus yang melewatinya. Cara yang paling baik untuk mendapatkan cahaya LED yang cemerlang adalah dengan dihubungkan dengan sumber arus atau tegangan catu besar dan resistansi seri yang besar. Dengan menggunakan unsur-unsur seperti galium, fosfor, arsen pabrikasi dapat membuat LED yang memancarkan cahaya merah, kuning, hijau dan infra merah (infra red) yang tak tampak. Gambar 2.3 menunjukan lambang LED. Dalam sejumlah penerapan modern lampu pijar sudah banyak digantikan oleh LED karena mempunyai keuntungan-keuntungan sebgai berikut : 1. Tegangan operasi yang rendah 2. Umur penggunaan panjang 3. Penyaklaran (switching) sambungan – putus (on – off) yang cepat. Number Display 10
  • 11. Vcc Gambar 2.3 LED (Ligh Emiting Dioda) 2.3 Pengaksesan Port Paralel Pada Visual Basic Visual Basic (atau sering disingkat VB) adalah perangkat lunak untuk menyusun program aplikasi yang bekerja dalarn lingkungan sistem operasi Windows. Karena keterbatasn dalam VB maka dalam melakukan pengaksesan hardware secara langsung harus menambahkan sebuah file DLL yang diberi nama Port_IO.dll yang harus diletakkan dalam direktori//windows/system atau diikutkan dalam satu folder program yang di buat sendiri. Sebelum mengunakan fungsi-fungsi yang ada dalam file DLL ini, terlebih dulu harus mendeklarasikan file DLL tersebut ke dalarn VB. Pendekalrasiannya sebagai berikut : Private Declare sub Port_Out lib "Port-IO.dll" (ByVal nPort As Integer, ByVal nData As byte) Private Declare Function Port-In lib"Port-IO.dll" (ByVal nPort As Integer) As byte Jika file DLL tersebut telah dideklarasikan seperti di atas, maka fungsi Port-Out dan Port-In siap digunakan pada VB. Untuk mengirimkan data pada port paralel, kita menggunakan fungsi Port-Out. Sintak penggunaannya adalah sebagai berikut : Port_Out [Alamat.Port], [Nilai] Perintah di atas membutuhkan dua parameter, yaitu Alamat_Port dan Nilai yang merupakan alamat port dan nilai data yang akan di kirim pada port itu. Karena tiap port hanya 8 jalur data, maka dari itu hanya bisa mengirim Nilai maksimum = 255 (FFh / I I I I I I I l b) ke port yang diinginkan. Contoh berikut mengilustrasikan cara menset bit ke port 888 (DP). 'Men-set bit 0 pada port 888 Port_Out 888, 1 '1 = 00000001b 'Men-set bit 1 pada port 888 Port_Out 888, 2 '2 = 00000010b Number Display 11
  • 12. BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Perangkat Keras 3.1.1. Komunikasi Parallel Port antara Alat dengan Komputer Komunikasi dilakukan menggunakan mode komunikasi data asinkron standar melalui paralel port. Komputer akan mengirimkan untai data satu per satu (byte per byte). 3.1.2. Rangkaian Number Displayer DATA BIT 0 DATA BIT 1 DATA BIT 2 DATA BIT 3 DATA BIT 4 DATA BIT 5 DATA BIT 6 Gambar 3.1 Rangkaian Number Displayer Number Display 12
  • 13. 3.2. Perangkat Lunak Dalam merancang perangkat lunak, penyusun menggunakan komputer dengan spesifikasi sebagai berikut : A. Hardware : 1. Processor Intel Pentium IV 2100 MHz; 2. Matherboard Intel; 3. Harddisk Seagate 40 GB; 4. Memori 128 MB. B. Software : 1. Sistem Operasi Windows 98 Second Edition; 2. Program Aplikasi Visual Basic 6.0 Number Display 13
  • 14. BAB IV PENGUJIAN ALAT 1. Sambungkan alat dengan komputer melalui parallel port 2. Jalankan program yang telah dibuat pada Visual Basic untuk mengaktifkan alat. 3. Klik salah satu karakter yang ingin ditampilkan di displayer. 4. Tekan Tombol EXIT untuk keluar dari proses. Number Display 14
  • 16. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Program pada Visual Basic adalah salah satu program yang dapat digunakan untuk mengontrol alat. 2. pengontrolan alat menjadi lebih mudah dan praktis. 3. dengan menguasai dasar ini, kita dapat membuat alat yang lebih kompleks lagi misal, membuat papan pergantian pemain pada olah raga sepak bola. 4. Lebih cepat memahami mata kuliah Interfacing dengan menerapkannya secara langsung.. 5.2 Saran Ada beberapa saran yang bisa dijadikan pertimbangan dalam aplikasi ini sehingga dapat menjadi masukkan. Saran terseut antara lain sebagai berikut : 1. Memahami sintax yang tepat agar lebih mudah dalam pembuatan program aplikasi. 2. Membandingkan penggunaan port paralel dengan port serial dan USB sehingga dapat dihasilkanpenggunaan port mana yang lebih tepat untuk aplikasi ini. 3. Memcoba membuat alat lain dengan program aplikasinya agar lebih memahami lagi cara kerja dari port paralel. Number Display 16
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Retna Prasetia dan Catur Edi Wododo. 2004. “Teori dan Praktek Interfacing Port Parallel dan Port Serial Komputer dengan Visual Basic 6.0”. Penerbit: Andi Offset. Yogyakarta. Dwi Sutadi. 2004. “I/O Bus dan Motherboard Edisi 2”. Andi Offset. Yogyakarta. Sudono, Agus. 2004. “Memanfaatkan Prot Printer Komputer menggunakan DELPHI”. Penerbit: Smartbooks. Yogyakarta. Number Display 17
  • 18. LAMPIRAN PROGRAN NUMBER DISPLAYER Private Declare Sub Port_Out Lib "Port_IO.dll" (ByVal nPort As Integer, ByVal nData As Byte) Private Declare Function Port_In Lib "Port_IO.dll" (ByVal nPort As Integer) As Byte Private Declare Sub Tunda Lib "Port_IO.dll" (ByVal lama As Integer) Private Sub Form_Load() Port_Out 888, 0 Dim datatampil As Byte End Sub Dim data(10) As Byte Private Sub angka0_Click() Dim ulang As Integer Port_Out 888, 63 Dim jml As Integer End Sub data(0) = 63 data(1) = 48 Private Sub angka1_Click() data(2) = 109 Port_Out 888, 48 data(3) = 121 End Sub data(4) = 114 data(5) = 91 Private Sub angka2_Click() data(6) = 94 Port_Out 888, 109 data(7) = 49 End Sub data(8) = 127 data(9) = 115 Private Sub angka3_Click() 'Do Port_Out 888, 121 For jml = 9 To 0 Step -1 End Sub 'For ulang = 0 To 30000 datatampil = data(jml) Private Sub angka4_Click() Port_Out 888, datatampil Port_Out 888, 114 Tunda 1000 End Sub 'Next ulang Next jml Private Sub angka5_Click() Port_Out 888, 0 Port_Out 888, 91 'Loop Until coba = 100 End Sub End Sub Private Sub inc_Click() Private Sub angka6_Click() Dim datatampil As Byte Port_Out 888, 94 Dim data(10) As Byte End Sub Dim ulang As Integer Dim jml As Integer Private Sub angka7_Click() data(0) = 63 Port_Out 888, 49 data(1) = 48 End Sub data(2) = 109 data(3) = 121 Private Sub angka8_Click() data(4) = 114 Port_Out 888, 127 data(5) = 91 End Sub data(6) = 94 data(7) = 49 Private Sub angka9_Click() data(8) = 127 Port_Out 888, 115 data(9) = 115 End Sub 'Do For jml = 0 To 9 Private Sub dec_Click() 'For ulang = 0 To 30000 Number Display 18
  • 19. datatampil = data(jml) Port_Out 888, datatampil Tunda 1000 'Next ulang Next jml Port_Out 888, 0 'Loop Until coba = 100 End Sub Private Sub STOP_Click() Port_Out 888, 0 Unload Me End Sub Number Display 2