SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 14
Descargar para leer sin conexión
MENTERI KEHAKIMAN
                                          REPUBLIK INDONESIA

                      KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA
                              NOMOR : M.01.PR.07.03 TAHUN 1985
                                              TENTANG
                     ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PEMASYRAKATAN

                               MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang :      bahwa dengan meningkatnya pelaksanaan tugas di bidang pemasyarakatan perlu
                 merumuskan kembali kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Lembaga
                 pemasyarakatan dilingkungan Kantor Wilayah Departemen Kehakiman.
Mengingat :   1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana;
              2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab
                 Undang-undang Hukum Acara Pidana;
              3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1974 tentang Pokok Organisasi
                 Departemen;
              4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 1983 tentang Pembentukan
                 Kabinet Pembangunan IV;
              5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi
                 Departemen;
              6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 124/M Tahun 1984 tentang Pengangkatan
                 Menteri Kehakiman Republik Indonesia.
              7. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor :
                -   M.02.PR.07.10 Tahun 1982 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehakiman.
                 - M.02.PR.07.10 Tahun 1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehakiman.
                -   M.06-PR.07.10 Tahun 1984 tentang Pembentukan Kantor Wilayah Departemen
                    Kehakiman Type B di Jambi, Bengkulu, D.I Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Nusa
                    Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.


Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam suratnya Nomor         B-
                98/1/MENPAN/2/85 tanggal 2 Pebruari 1985.


                                          MEMUTUSKAN:
Menetapkan     : KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG ORGANISASI
                 DAN TATA KERJA LEMBAGA PEMASYARAKATAN.


                                             Bagian Pertama
                                 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan klasifikasi

                                                Pasal 1
(1) Lembaga Pemasyarakatan Untuk selanjutnya dalam Keputusan ini disebut LAPAS adalah unit pelaksana
    tehnis dibidang Pemasyarakatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
    Kantor Wilayah Departemen Kehakiman.
(2) LAPAS dipimpin oleh seorang Kepala.
                                                Pasal 2
   LAPAS mempunyai tugas melaksanakan pemasyrakatan narapidana/ anak didik.

                                              Pasal 3
  Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 2, LAPAS mempunyai fungsi:


Institute for Criminal Justice Reform                                                    www.icjr.or.id
a.   melakukan pembinaan narapidana/anak didik;
b.   memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan mengelola hasil kerja;
c.   melakukan bimbingan sosial/kerokhaniaan narapidana/anak didik;
d.   melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib LAPAS;
e.   melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.


                                                     Pasal 4
(1) LAPAS diklasifikasikan dalam 3 (tiga) Klas yaitu:
     a.   LAPAS Kelas I;
     b.   LAPAS Kelas IIA;
     c.   LAPAS Kelas IIB.
(2) Klasifikasi tersebut pada ayat (1) didasarkan atas kapasitas, tempat kedudukan dan kegiatan kerja.


                                                Bagian Kedua
                                      Susunan Organisasi LAPAS Kelas I
                                                     Pasal 5

     LAPAS Kelas I terdiri dari:
a.   Bagian Tata Usaha;
b.   Bidang Pembinaan Narapidana;
c.   Bidang Kegiatan Kerja;
d.   Bidang Administrasi Keamanan dan Tata Tertib;
e.   Kesatuan Pengamanan LAPAS.
                                                     Pasal 6
     Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga LAPAS.


                                                     Pasal 7
     Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 6, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:
a.   melakukan urusan kepegawaian;
b.   melakukan urusan keuangan;
c.   melakukan urusan surat-menyurat, perlengkapan dan rumah tangga.

                                                     Pasal 8
   Bagian Tata Usaha terdiri dari:
a. Sub Bagian Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum.

                                              Pasal 9
(1) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan.
(3) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat-menyurat, perlengkapan dan rumah
    tangga
                                             Pasal 10
   Bidang Pembinaan Narapidana mempunyai tugas melaksanakan pembinaan pemasyarakatan narapidana.

                                                Pasal 11
   Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 10, Bidang Pembinaan Narapidana mempunyai
fungsi:
a. melakukan regristrasi dan membuat statistik serta dokumentasi sidik jari narapidana;

Institute for Criminal Justice Reform                                                       www.icjr.or.id
b.   memberikan bimbingan pemasyarakatan;
c.   mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi narapidana.

                                                Pasal 12
   Bidang Pembinaan Narapidana terdiri dari :
a. Seksi Regristrasi;
b. Seksi Bimbingan Kemasyarakatan;
c. Seksi Perawatan Narapidana.

                                                Pasal 13
(1) Seksi Regristrasi mempunyai tugas melakukan pencatatan dan membuat statistik serta dokumentasi
    sidik jari narapidana.
(2) Seksi Bimbingan Kemasyarakatan mempunyai tugas memberikan bimbingan dan penyuluhan rohani
    serta memberikan latihan olah raga, peningkatan pengetahuan, asimilasi, cuti dan penglepasan
    narapidana.
(3) Seksi Perawatan Narapidana mempunyai tugas mengurus kesehatan dan memberikan perawatan
    narapidana.
                                                Pasal 14
   Bidang Kegiatan Kerja mempunyai tugas memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan sarana kerja dan
mengelola hasil kerja.
                                                Pasal 15
   Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 14, Bidang Kegiatan Kerja mempunyai tugas :
a. memberikan bimbingan latihan kerja bagi narapidana;
b. mempersiapkan fasilitas sarana kerja;
c. mengelola hasil kerja.
                                                Pasal 16
   Bidang Kegiatan Kerja terdiri dari:
a. Seksi Bimbingan Kerja;
b. Seksi Sarana Kerja;
c. Seksi Pengelolaan Hasil Kerja.
                                                Pasal 17
(1) Seksi Bimbingan Kerja mempunyai tugas memberikan petunjuk dan bimbingan latihan kerja bagi
    narapidana.
(2) Seksi Sarana Kerja mempunyai tugas mempersiapkan fasilitas sarana kerja.
(3) Seksi Pengelolaan Hasil Kerja mempunyai tugas mengelola hasil kerja.

                                                Pasal 18
   Bidang Administrasi Keamanan dan Tata Tertib mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan
perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan, menerima laporan harian dan berita acara dari satuan
pengamanan yang bertugas serta menyusun laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata
tertib.
                                                Pasal 19
   Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 18 Bidang Administrasi Keamanan dan Tata Tertib
mempunyai tugas :
a. Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan.
b. Menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta menyiapkan
     laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib.

                                                 Pasal 20
   Bidang Administrasi Keamanan dan Tata Tertib terdiri dari:
a. Seksi Keamanan;
b. Seksi Pelaporan dan Tata Tertib.
                                                 Pasal 21
(1) Seksi Keamanan mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian
    tugas pengamanan.

Institute for Criminal Justice Reform                                                   www.icjr.or.id
(2) Seksi Pelaporan dan Tata Tertib mempunyai tugas menerima laporan harian dan berita acara dari satuan
    pengamanan yang bertugas serta mempersiapkan laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan
    tata tertib.
                                                Pasal 22
   Kesatuan Pengamanan LAPAS mempunyai tugas menjaga keamanan dan ketertiban LAPAS.

                                                  Pasal 23
     Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 22, Kesatuan Pengamanan LAPAS mempunyai fungsi;
a.    melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap Narapidana;
b.    melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban;
c.    melakukan pengawalan, penerimaan, penempatan dan pengeluaran narapidana;
d.    membuat laporan harian dan berita acara pelaksanaan pengamanan.

                                              Pasal 24
(1) Kesatuan Pengamanan LAPAS dipimpin oleh seorang Kepala dan membawahkan petugas Pengamanan
    LAPAS.
(2) Kepala Kesatuan Pengamanan LAPAS berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
    LAPAS.

                                               Bagian Ketiga
                                     Susunan Organisasi LAPAS Kelas IIA

                                                     Pasal 25
     LAPAS Kelas IIA terdiri dari:
a.    Sub Bagian Tata Usaha;
b.    Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik;
c.    Seksi Kegiatan Kerja;
d.    Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib;
e.    Kesatuan Pengamanan LAPAS.

                                               Pasal 26
     Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga LAPAS.

                                               Pasal 27
   Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 26, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:
a. melakukan urusan kepegawaian;
b. melakukan urusan surat-menyurat, perlengkapan dan rumah tangga.

                                                     Pasal 28
   Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari:
a. Urusan Kepegawaian dan Keuangan;
b. Urusan Umum.
                                           Pasal 29
(1) Urusan Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan keuangan;
(2) Urusan Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat-menyurat, perlengkapan dan rumah tangga.

                                                Pasal 30
   Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik mempunyai tugas memberi-kan bimbingan pemasyarakatan
narapidana/anak didik.
                                                Pasal 31
   Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 30, Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik
mempunyai fungsi:
a. melakukan registrasi dan membuat statistik serta dokumentasi sidik jari narapidana/ anak didik;
b. memberikan bimbingan pemasyarakatan, mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi
    narapidana/ anak didik.

Institute for Criminal Justice Reform                                                    www.icjr.or.id
Pasal 32
   Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik terdiri dari:
a. Sub Seksi Registrasi;
b. Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan.

                                                Pasal 33
(1) Sub Seksi Regristrasi mempunyai tugas melakukan pencatatan dan membuat statistik serta dokumentasi
    sidik jari narapidana/ anak didik.
(2) Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan mempunyai tugas memberikan bimbingan dan
    penyuluhan rohani serta memberikan latihan olah raga, peningkatan pengetahuan, asimilasi dan
    memberikan perawatan bagi narapidana/ anak didik.

                                            Pasal 34
  Seksi Kegiatan Kerja mempunyai tugas memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan sarana kerja dan
mengelola hasil kerja.

                                                 Pasal 35
   Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 34, Seksi Kegiatan Kerja mempunyai fungsi:
a. memberikan bimbingan latihan kerja bagi narapidana/ anak didik dan mengelola hasil kerja;
b. mempersiapkan fasilitas sarana kerja;
                                                 Pasal 36
   Seksi Kegiatan Kerja terdiri dari:
a. Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja;
b. Sub Seksi Sarana Kerja;
                                                 Pasal 37
(1) Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja mempunyai tugas memberikan petunjuk dan
    bimbingan latihan kerja bagi narapidana/ anak didik serta mengelola hasil kerja.
(2) Sub Seksi Sarana Kerja mempunyai tugas mempersiapkan fasilitas sarana kerja.

                                                Pasal 38
   Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan
perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan, menerima laporan harian dan berita acara dari satuan
pengamanan yang bertugas serta meyusun laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib.

                                                     Pasal 39
   Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 38 Seksi Administrasi Keamanan dan Tata tertib
mempunyai fungsi:
a. Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan.
b. Menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta menyiapkan laporan berkala
    dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib.

                                                 Pasal 40
   Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib terdiri dari :
a. Sub Seksi Keamanan;
b. Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib.

                                                     Pasal 41
(1) Sub Seksi Keamanan mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas
    pengamanan.
(2) Sub Seksi Pelaporan dan Tata tertib mempunyai tugas menerima laporan harian dan berita acara dari satuan
    pengamanan yang bertugas serta mempersiapkan laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib.

                                           Pasal 42
   Kesatuan Pengamanan LAPAS mempunyai tugas menjaga keamanan dan ketertiban LAPAS.



Institute for Criminal Justice Reform                                                           www.icjr.or.id
Pasal 43
     Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 42, Kesatuan Pengamanan LAPAS mempunyai fungsi;
a.    melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap Narapidana/ Anak Didik;
b.    melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban;
c.    melakukan pengawalan, penerimaan, penempatan dan pengeluaran narapidana/ anak didik;
d.    melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran keamanan;
e.    membuat laporan harian dan berita acara pelaksanaan pengamanan.

                                                   Pasal 44
(1) Kesatuan Pengamanan LAPAS dipimpin oleh seorang Kepala dan membawahkan petugas Pengamanan LAPAS.
(2) Kepala Kesatuan Pengamanan LAPAS berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala LAPAS.

                                              Bagian Keempat
                                      Susunan Oranisasi LAPAS Kelas IIB

                                                       Pasal 45
     LAPAS Kelas IIB terdiri dari:
a.    Sub Bagian Tata Usaha;
b.    Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik dan Kegiatan Kerja;
c.    Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib;
d.    Kesatuan Pengamanan LAPAS.
                                                       Pasal 46
     Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga LAPAS.

                                               Pasal 47
   Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 46, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:
a. melakukan urusan kepegawaian;
b. melakukan urusan surat-menyurat, perlengkapan dan rumah tangga.

                                                   Pasal 48
   Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari:
a. Urusan Kepegawaian dan Keuangan;
b. Urusan Umum.

                                           Pasal 49
(1) Urusan Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan keuangan;
(2) Urusan Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat-menyurat, perlengkapan dan rumah tangga.

                                             Pasal 50
   Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik mempunyai tugas memberi-kan bimbingan pemasyarakatan
narapidana/anak didik dan bimbingan kerja.

                                                    Pasal 51
   Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 50, Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan
Kegiatan Kerja mempunyai fungsi:
a. melakukan regristrasi dan membuat statistik, dokumentasi sidik jari serta memberikan bimbingan pemasyarakatan
    bagi narapidana/ anak didik;
b. mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi narapidana/ anak didik;
c. memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan fasilitas sarana kerja dan mengelola hasil kerja

                                                   Pasal 51
   Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja terdiri dari :
a. Sub Seksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan;

Institute for Criminal Justice Reform                                                          www.icjr.or.id
b.   Sub Seksi PerawatanNarapidana/AnakDidik;
c.   Sub Seksi Kegiatan Kerja.
                                                      Pasal 53
(1) Sub Seksi Regristrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan mempunyai tugas melakukan pencatatan, membuat statistik,
    dokumentasi sidik jari serta memberikan bimbingan dan penyuluhan rohani, memberikan latihan olah raga,
    peningkatan pengetahuan, asimilasi, cuti dan penglepasan narapidana/anak didik.
(2) Sub Seksi Perawatan Narapidana/Anak Didik mempunyai tugas mengurus kesehatan dan memberikan perawatan
    bagi narapidana/ anak didik.
(3) Sub Seksi Kegiatan Kerja mempunyai tugas memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan fasilitas sarana kerja dan
    mengelola hasil kerja.

                                                Pasal 54
   Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan
perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan, menerima laporan harian dan berita acara dari satuan
pengamanan yang bertugas serta menyusun laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata
tertib.

                                                      Pasal 55
   Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 54, Seksi Administrasi Keamanan dan Tata tertib
mempunyai fungsi:
a. Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan.
b. Menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang menegakkan tata tertib.

Pasal 56
   Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib terdiri dari:
a. Sub Seksi Keamanan;
b. Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib.
Pasal 57
(1) Sub Seksi Keamanan mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan
    pembagian tugas pengamanan.
(2) Sub Seksi Pelaporan dan Tata tertib mempunyai tugas menerima laporan harian dan berita acara dari
    satuan pengamanan yang bertugas serta mempersiapkan laporan berkala dibidang keamanan dan
    menegakkan tata tertib.
                                                    Pasal 58
     Kesatuan Pengamanan LAPAS mempunyai tugas menjaga keamanan dan ketertiban LAPAS.


                                                    Pasal 59
     Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 58, Kesatuan Pengamanan LAPAS mempunyai fungsi:
a.   melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap Narapidana/ Anak Didik;
b.   melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban;
c.   melakukan pengawalan, penerimaan, penempatan dan pengeluaran narapidana/anak didik;
d.   melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran keamanan;
e.   membuat laporan harian dan berita acara pelaksanaan pengamanan.


                                                    Pasal 60
1.   Kesatuan Pengamanan LAPAS dipimpin oleh seorang Kepala dan membawahkan petugas Pengamanan
     LAPAS.
2.   Kepala Kesatuan Pengamanan LAPAS berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
     LAPAS.
                                                 Bagian Kelima
                                                   Tata Kerja

                                              Pasal 61
     Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Lembaga Pemasyarakatan, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala

Institute for Criminal Justice Reform                                                            www.icjr.or.id
Kesatuan Pengamanan, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Seksi, Kepala Urusan Wajib
menerapkanprinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan LAPAS serta dengan instansi
lain diluar LAPAS sesuai dengan pokok masing-masing maupun antar satu organisasi dalam lingkungan
LAPAS.
                                                  Pasal 62
    Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi
penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
                                                  Pasal 63
    Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya
masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

                                                Pasal 64
   Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung
jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

                                                 Pasal 65
   Setiap laporan diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan
sebagi bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada
bawahan.
                                                 Pasal 66
   Kepala Lembaga Pemasyarakatan menyampaikan laporan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen
Kehakiman.
                                                 Pasal 67
   Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula
kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

                                               Pasal 68
   Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh Kepala-Kepala Satuan
Organisasi dibawahnya dan dalam rangka pembinaan bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib
mengadakan rapat terbuka.
                                               Pasal 69
   Bimbingan teknis pemasyarakatan kepada LAPAS secara fungsional dilakukan oleh Direktur Jenderal
Pemasyarakatan melalui Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman yang bersangkutan

                                             Bagian Keenam
                                                Penutup

                                                Pasal 70
   Sejak ditetapkannya ini maka jumlah LAPAS dilingkungan Departemen Kehakiman sebanyak 148 (seratus
empat puluh delapan) dengan perincian:
a. Kelas I            : 14 (empat belas)
b. Kelas IIA : 46 (empat puluh enam)
c. Kelas IIB : 88 (delapan puluh delapan).

                                               Pasal 71
    Dengan berlakunya Keputusan ini, Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor J.S.4/12/20
Tahun 1976 tentang Satuan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan dan Balai Bimbingan
Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak BAB 1 Pasal 1 sampai dengan Pasal 20 serta segala ketentuan yang
bertentangan dengan Keputusan (Menteri Kehakiman) ini dinyatakan tidak berlaku.

                                                 Pasal 72
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.



Institute for Criminal Justice Reform                                                      www.icjr.or.id
Ditetapkan di : JAKARTA
                                 Pada tanggal : 26 Pebruari 1985

                                      MENTERI KEHAKIMAN R.I.

                                                       TTD

                                           ISMAIL SALEH, SH




BAGAN ORGANISASI LAPAS KELAS I
                                                       LEMBAGA
                                                    PEMASYARAKATAN
                                                        KELAS I



                                                                                               BAGIAN
                                                                                             TATA USAHA



                                                                        SUBAG                  SUBAG                 SUBAG
                                                                     KEPEGAWAIAN             KEUANGAN                UMUM



                                 BIDANG PEMBINAAN                     BIDANG KEGIATAN                     BIDANG ADMNISTRASI
                                       NAPI                                KERJA                            KEAMANAN TATIB

              K.P.L.P
                                    SEKSI REGISTRASI                     SEKSI BIMBINGAN                           SEKSI
                                                                              KERJA                              KEAMANAN

                                     SEKSI BIMBINGAN                    SEKSI SARANA KERJA                    SEKSI PELAPORAN &
              PETUGAS               KEMASYARAKATAN                                                               TATA TERTIB
            PENGAMANAN
                                     SEKSI PERAWATAN                    SEKSI PENGELOLAAN
                                           NAPI                            HASIL KERJA




Institute for Criminal Justice Reform                                                                                     www.icjr.or.id
BAGAN ORGANISASI LAPAS KELAS II.A
                                                         LEMBAGA
                                                      PEMASYARAKATAN
                                                         KELAS II.A



                                                                                            SUB BAGIAN
                                                                                            TATA USAHA



                                                                  URUSAN KEPEGA-                                   URUSAN
                                                                  WAIAN/KEUANGAN                                    UMUM



                              SEKSI BIMBINGAN NAPI/ ANAK               SEKSI KEGIATAN                    SEKSI ADMNISTRASI
                                         DIDIK                             KERJA                          KEAMANAN TATIB

              K.P.L.P
                                          SUB SEKSI                       SUB SEKSI BIMB.                       SUB SEKSI
                                         REGISTRASI                      KERJA & PENGELO-                      KEAMANAN
                                                                         LAAN HASIL KERJA


              PETUGAS                  SUB SEKSI BIMB.                      SUB SEKSI                       SUB SEKSI PELAPOR-
            PENGAMANAN               KEMASYARAKATAN &                     SARANA KERJA                       AN & TATA TERTIB
                                         PERAWATAN




Institute for Criminal Justice Reform                                                                                   www.icjr.or.id
BAGAN ORGANISASI LAPAS KELAS II.B
                                                                       LEMBAGA
                                                                    PEMASYARAKATAN
                                                                       KELAS II.B



                                                                                                  SUB BAGIAN
                                                                                                  TATA USAHA



                                                                                 URUSAN KEPEGA-                          URUSAN
                                                                                 WAIAN/KEUANGAN                           UMUM


                                          SEKSI BIMBINGAN NAPI/ ANAK                                           SEKSI ADMNISTRASI
                                            DIDIK & KEGIATAN KERJA                                             KEAMANAN & TATIB

                  K.P.L.P
                                                     SUB SEKSI                                                        SUB SEKSI
                                                 REGISTRASI & BIMB.                                                  KEAMANAN
                                                 KEMASYARAKATAN

                                                       SUB SEKSI                                                  SUB SEKSI PELAPOR-
                 PETUGAS                            PERAWATAN NAPI/
               PENGAMANAN                                                                                          AN & TATA TERTIB
                                                      ANAK DIDIK


                                                      SUB SEKSI
                                                    KEGIATAN KERJA



                                          LAMPIRAN         :         KEPUTUSAN
                                          MENTERI KEHAKIMAN RI
                                          NOMOR            :         M.01-PR.07.03
                                          Tahun 1985
                                          TANGGAL :        26 Pebruari 1985

                                                                DAFTAR LEMBAGA PEMASYARAKATAN
                                                             DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEHAKIMAN

NO.    KANTOR WILAYAH            NAMA LAPAS          KELA TEMPAT KEDUDUKAN KETERANGAN
                                                      S
 1            2                       3               4           5             6

 I.    DAERAH ISTIMEWA 1.        Banda Aceh           II.A    Banda Aceh
       ACEH            2.        Lhok Seumawe         II.B    Lhok Seumawe
                       3.        Langsa               II.B    Langsa
                       4.        Kuala Simpang        II.B    Kuala Simpang
                       5.        Meulaboh             II.B    Meulaboh
                       6.        Kutacane             II.B    Kutacane

 II.   SUMATERA UTARA       1.   Medan                  I     Medan
                            2.   Anak Medan           II.A    Medan
                            3.   Wanita Medan         II.A    Medan
                            4.   Labuhan Ruku         II.B    Labuhan Ruku
                            5.   Pematang Siantar     II.A    Pematang Siantar
                            6.   Sibolga              II.B    Sibolga
                            7.   Binjai               II.B    Binjai
                            8.   Rantau Prapat        II.B    Rantau Prapat
                            9.   Siborong-borong      II.B    Siborong-borong


Institute for Criminal Justice Reform                                                                                         www.icjr.or.id
10. Penyabungan          II.B Penyabungan

III. SUMATERA BARAT   1.   Padang              II.A   Padang
                      2.   Pariaman            II.B   Pariaman
                      3.   Bukit Tinggi        II.A   Bukit Tinggi
                      4.   Payakumbuh          II.B   Payakumbuh
                      5.   Solok               II.B   Solok
                      6.   Muara sijunjung     II.B   Muara sijunjung
                      7.   Anak Tanjung Pati   II.B   Anak Tanjung Pati

 IV. RIAU             1.   Pekanbaru           II.A   Pekanbaru
                      2.   Anak Pekanbaru      II.B   Pekanbaru
                      3.   Tanjung Pinang      II.A   Tanjung Pinang
                      4.   Tembilahan          II.B   Tembilahan
                      5.   Pasir Pangarayan    II.B   Pasir Pangarayan
                      6.   Bengkalis           II.B   Bengkalis


 1           2                  3               4               5         6

 V.   SUMATERA        1.   Palembang             I    Palembang
      SELATAN         2.   Anak Palembang      II.A   Palembang
                      3.   Pangkal Pinang      II.B   Pangkal Pinang
                      4.   Lahat               II.B   Lahat
                      5.   Tanjung Raja        II.B   Tanjung Raja
                      6.   Lubuk Linggau       II.B   Lubuk Linggau
                      7.   Tanjung Pandan      II.B   Tanjung Pandan

 VI. JAMBI            1.   Jambi               II.A   Jambi
                      2.   Muara Bungo         II.B   Muara Bungo
                      3.   Kuala Tungkal       II.B   Kuala Tungkal
                      4.   Muara Tebo          II.B   Muara Tebo

VII. LAMPUNG          1.   Bandar Lampung      II.A   Bandar Lampung
                      2.   Anak Kotabumi       II.B   Kotabumi
                      3.   Metro               II.B   Metro
                      4.   Kalianda            II.B   Kalianda
                      5.   Kota Agung          II.B   Kota Agung

VIII. BENGKULU        1.   Bengkulu            II.A Bengkulu
                      2.   Curup               II.B Curup

 IX. DKI JAKARTA      1.   Cipinang              I    Cipinang
                      2.   Wanita Tangerang    II.A   Wanita Tangerang
                      3.   Pemuda Tangerang      I    Tangerang
                      4.   Anak Pria           II.A   Tangerang
                           Tangerang           II.B   Tangerang
                      5.   Anak Wanita           I    Tangerang
                           Tangerang
                      6.   Pria Tangerang
 X.   JAWA BARAT      1.   Bancey Bandung        I    Bandung
                      2.   Sukamiskin            I    Sukamiskin
                      3.   Bogor               II.A   Bogor
                      4.   Serang              II.A   Serang
                      5.   Subang              II.B   Subang
                      6.   Cirebon               I    Cirebon
                      7.   Kuningan            II.A   Kuningan
                      8.   Kerawang            II.A   Kerawang
                      9.   Bekasi              II.A   Bekasi



Institute for Criminal Justice Reform                                         www.icjr.or.id
1           2                  3              4               5       6

 XI. JAWA TENGAH      1.    Mlaten Semarang      I    Mlaten Semarang
                      2.    Anak Jawa Tengah   II.A   Ambarawa
                      3.    Kendal             II.A   Kendal
                      4.    Wanita Bulu        II.A   Semarang
                            Semarang           II.B   Plantungan
                      5.    Pemuda             II.A   Pekalongan
                            Plantungan         II.A   Magelang
                      6.    Pekalongan           I    Batu
                      7.    Magelang           II.B   Besi
                      8.    Batu               II.A   Kembang Kuning
                      9.    Besi               II.A   Permisan
                      10.   Kembang Kuning     II.B   Pati
                      11.   Permisan           II.B   Purwokerto
                      12.   Pati               II.B   Sragen
                      13.   Purwokerto
                      14.   Sragen
 XII. DAERAH ISTIMEWA 1.    Yogyakarta          I     Yogyakarta
      YOGYAKARTA

XIII. JAWA TIMUR      1.    Sidoarjo           II.B   Sidoarjo
                      2.    Wanita Malang      II.A   Wanita Malang
                      3.    Anak Blitar        II.A   Blitar
                      4.    Pamekasan          II.A   Pamekasan
                      5.    Madiun             II.A   Madiun
                      6.    Jember             II.A   Jember
                      7.    Kalisosok            I    Kalisosok
                      8.    Kediri             II.A   Kediri
                      9.    Malang               I    Malang
                      10.   Bojonegoro         II.B   Bojonegoro

 XIV KALIMANTAN       1.    Pontianak          II.A   Pontianak
     BARAT            2.    Singkawang         II.B   Singkawang
                      3.    Sintang            II.B   Sintang
                      4.    Anak Sungai Raya   II.B   Sungai Raya
                      5.    Ketapang           II.B   Ketapang
                      6.    Putusibau          II.B   Putusibau

 XV. KALIMANTAN       1.    Banjarmasin        II.A   Banjarmasin
     SELATAN          2.    Kotabaru           II.B   Kotabaru
                      3.    Amuntai            II.B   Amuntai
                      4.    Anak Martapura     II.B   Martapura


  1           2                  3              4               5       6

XVI. KALIMANTAN       1.    Palangkaraya       II.A Palangkaraya
     TENGAH           2.    Pangkalan Bun      II.B Pangkalan Bun
                      3.    Muara Teweh        II.B Muara Teweh

XVII. KALIMANTAN      1.    Balikpapan         II.A Balikpapan
      TIMUR           2.    Samarinda          II.A Samarinda
                      3.    Tarakan            II.B Tarakan

XVIII. BALI           1.    Denpasar           II.A Denpasar
                      2.    Singaraja          II.B Singaraja

Institute for Criminal Justice Reform                                       www.icjr.or.id
3.   Anak Gianyar     II.B Gianyar
                        4.   Karangasem       II.B Karangasem

XIX. NUSA TENGGARA      1.   Mataram          II.A Mataram
     BARAT              2.   Sumbawa Besar    II.B Sumbawa Besar
                        3.   Dompu            II.B Dompu

 XX. NUSA TENGGARA      1.   Kupang           II.A    Kupang
     TIMUR/ TIMOR       2.   Kalabahi         II.B    Kalabahi
     TIMUR              3.   Ende             II.B    Ende
                        4.   Waingapu         II.B    Waingapu
                        5.   Dilli            II.A    Dilli
 XXI. SULAWESI UTARA 1.      Manado           II.A    Manado
                        2.   Gorontalo        II.B    Gorontalo
                        3.   Tahuna           II.B    Tahuna
                        4.   Ulusiau          II.B    Ulusiau
                        5.   Anak Tomohon     II.B    Tomohon
                        6.   Tondano          II.B    Tondano
XXII. SULAWESI TENGAH 1.     Palu             II.A    Palu
                        2.   Toli-toli        II.B    Toli-toli
                        3.   Luwuk            II.B    Luwuk
                        4.   Ampana           II.B    Ampana
XXIII. SULAWESI SELATAN 1.   Ujung Pandang      I     Ujung Pandang
                        2.   Anak Pare-pare   II.B    Pare-pare
                        3.   Maros            II.B    Maros
                        4.   Watampone        II.B    Watampone
                        5.   Palopo           II.B    Palopo
                        6.   Bulukumba        II.B    Bulukumba
                        7.   Polewali         II.B    Polewali



 1             2                  3            4               5                  6

XXIV. SULAWESI          1.   Kendari          II.A Kendari
      TENGGARA          2.   Bau-bau          II.B Bau-bau

XXV. MALUKU             1.   Ambon            II.A    Ambon
                        2.   Tobelo           II.B    Tobelo
                        3.   Sanana           II.B    Sanana
                        4.   Piru             II.B    Piru

XXVI. IRIAN JAYA        1.   Abepura          II.A    Abepura            *)      Jumlah
                        2.   Sorong           II.B    Sorong               LAPAS = 148,
                        3.   Merauke          II.B    Merauke              terbagi dalam:
                        4.   Fak-fak          II.B    Fak-fak            -    Kelas I =
                        5.   Manokwari        II.B    Manokwari               14
                        6.   Serui            II.B    Serui              -    Kelas II A =
                        7.   Biak             II.B    Biak                    46
                        8.   Nebire           II.B    Nebire             -    Kelas II.B =
                        9.   Wamena           II.B    Wamena                  88

      JUMLAH                                  148*)
                                                      MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK
                                                              INDONESIA

                                                                   TTD

                                                            ISMAIL SALEH, SH



Institute for Criminal Justice Reform                                                        www.icjr.or.id

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Anti Korupsi Latsar CPNS
Anti Korupsi Latsar CPNSAnti Korupsi Latsar CPNS
Anti Korupsi Latsar CPNSMuslihin Hilim
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanAhmad Abdul Haq
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Ridho Fitrah Hyzkia
 
Inovasi Pelayanan Administrasi Kependudukan
Inovasi Pelayanan Administrasi KependudukanInovasi Pelayanan Administrasi Kependudukan
Inovasi Pelayanan Administrasi KependudukanTri Widodo W. UTOMO
 
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)M. Adli
 
Analisis Pelanggaran nilai dasar Asn (berakhlak).pptx
Analisis Pelanggaran nilai dasar Asn (berakhlak).pptxAnalisis Pelanggaran nilai dasar Asn (berakhlak).pptx
Analisis Pelanggaran nilai dasar Asn (berakhlak).pptxssuserbeb623
 
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan PancasilaEtika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan PancasilaTri Widodo W. UTOMO
 
Sosialisasi pencegahan korupsi
Sosialisasi pencegahan korupsiSosialisasi pencegahan korupsi
Sosialisasi pencegahan korupsiAhmad Abdul Haq
 
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptxRANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptxMahyudinnorMahyudinn1
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPusdiklatpemdaPemeri
 
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Johan
 
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)temanna #LABEDDU
 
Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan
Inovasi Pelayanan Publik untuk KelurahanInovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan
Inovasi Pelayanan Publik untuk KelurahanTri Widodo W. UTOMO
 

La actualidad más candente (20)

Proses penjatuhan hukuman disiplin pns
Proses penjatuhan hukuman disiplin pnsProses penjatuhan hukuman disiplin pns
Proses penjatuhan hukuman disiplin pns
 
Anti Korupsi Latsar CPNS
Anti Korupsi Latsar CPNSAnti Korupsi Latsar CPNS
Anti Korupsi Latsar CPNS
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
 
FORM PEMILIHAN KETUA RT
FORM PEMILIHAN KETUA RTFORM PEMILIHAN KETUA RT
FORM PEMILIHAN KETUA RT
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
 
Inovasi Pelayanan Administrasi Kependudukan
Inovasi Pelayanan Administrasi KependudukanInovasi Pelayanan Administrasi Kependudukan
Inovasi Pelayanan Administrasi Kependudukan
 
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITASTELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
 
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
 
Analisis Pelanggaran nilai dasar Asn (berakhlak).pptx
Analisis Pelanggaran nilai dasar Asn (berakhlak).pptxAnalisis Pelanggaran nilai dasar Asn (berakhlak).pptx
Analisis Pelanggaran nilai dasar Asn (berakhlak).pptx
 
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan PancasilaEtika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
 
Akuntabilitas
AkuntabilitasAkuntabilitas
Akuntabilitas
 
Makalah penyesuaian ijazah....cobacoba tolng perbaiki
Makalah penyesuaian ijazah....cobacoba  tolng perbaikiMakalah penyesuaian ijazah....cobacoba  tolng perbaiki
Makalah penyesuaian ijazah....cobacoba tolng perbaiki
 
Sosialisasi pencegahan korupsi
Sosialisasi pencegahan korupsiSosialisasi pencegahan korupsi
Sosialisasi pencegahan korupsi
 
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptxRANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desa
 
Pembeda sp, sop, spm, spp
Pembeda sp, sop, spm, sppPembeda sp, sop, spm, spp
Pembeda sp, sop, spm, spp
 
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
 
Telaahan tambahan penghasilan kab paser
Telaahan tambahan penghasilan kab paserTelaahan tambahan penghasilan kab paser
Telaahan tambahan penghasilan kab paser
 
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
Rancangan aktualisasi mulhaeri (2)
 
Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan
Inovasi Pelayanan Publik untuk KelurahanInovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan
Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan
 

Destacado

Permenkumham 33 tahun 2015 tentang pengamanan pada lapas dan rutan
Permenkumham 33 tahun 2015 tentang pengamanan pada lapas dan rutanPermenkumham 33 tahun 2015 tentang pengamanan pada lapas dan rutan
Permenkumham 33 tahun 2015 tentang pengamanan pada lapas dan rutanLukman Agung Widodo
 
standar pelayanan pemasyarakatan
standar pelayanan   pemasyarakatanstandar pelayanan   pemasyarakatan
standar pelayanan pemasyarakatanLukman Agung Widodo
 
Rencana strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 2015 2019
Rencana strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 2015 2019Rencana strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 2015 2019
Rencana strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 2015 2019Lukman Agung Widodo
 
Undang-undang no.12 tentang lapas
Undang-undang no.12 tentang lapasUndang-undang no.12 tentang lapas
Undang-undang no.12 tentang lapasZainal Abidin
 
Slide pemasyarakatan baru
Slide pemasyarakatan baruSlide pemasyarakatan baru
Slide pemasyarakatan baruKeonk Hawk
 
Standard minimum-rules-on-treatment-of-prisoners-ina-22-aug-2011
Standard minimum-rules-on-treatment-of-prisoners-ina-22-aug-2011Standard minimum-rules-on-treatment-of-prisoners-ina-22-aug-2011
Standard minimum-rules-on-treatment-of-prisoners-ina-22-aug-2011Lukman Agung Widodo
 
Presentasi lapas salemba revisi
Presentasi lapas salemba revisiPresentasi lapas salemba revisi
Presentasi lapas salemba revisilapas-salemba
 
Lapas kelas IIA Wirogunan
Lapas kelas IIA WirogunanLapas kelas IIA Wirogunan
Lapas kelas IIA WirogunanKurnia Azizah
 
Permenkes 356-ttgorganisasi-dan-tata-kerja-kkp
Permenkes 356-ttgorganisasi-dan-tata-kerja-kkpPermenkes 356-ttgorganisasi-dan-tata-kerja-kkp
Permenkes 356-ttgorganisasi-dan-tata-kerja-kkpwelam23
 
indikator pelaksanaan tugas pengamanan lapas
indikator pelaksanaan tugas pengamanan lapasindikator pelaksanaan tugas pengamanan lapas
indikator pelaksanaan tugas pengamanan lapasFaizal Putra
 
Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan
Privatisasi Lembaga PemasyarakatanPrivatisasi Lembaga Pemasyarakatan
Privatisasi Lembaga PemasyarakatanTengku Syukran
 
Organizational Chart Presentation
Organizational Chart PresentationOrganizational Chart Presentation
Organizational Chart Presentationprobation
 
Perkap 24 tahun 2007
Perkap 24 tahun 2007Perkap 24 tahun 2007
Perkap 24 tahun 2007empon_el
 
Tupoksi pendamping profesional
Tupoksi pendamping profesionalTupoksi pendamping profesional
Tupoksi pendamping profesionalAgusthin Minggu
 
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanUu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanYudhi Aldriand
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikEtika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikDian Herdiana
 

Destacado (17)

Permenkumham 33 tahun 2015 tentang pengamanan pada lapas dan rutan
Permenkumham 33 tahun 2015 tentang pengamanan pada lapas dan rutanPermenkumham 33 tahun 2015 tentang pengamanan pada lapas dan rutan
Permenkumham 33 tahun 2015 tentang pengamanan pada lapas dan rutan
 
lapas
lapaslapas
lapas
 
standar pelayanan pemasyarakatan
standar pelayanan   pemasyarakatanstandar pelayanan   pemasyarakatan
standar pelayanan pemasyarakatan
 
Rencana strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 2015 2019
Rencana strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 2015 2019Rencana strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 2015 2019
Rencana strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 2015 2019
 
Undang-undang no.12 tentang lapas
Undang-undang no.12 tentang lapasUndang-undang no.12 tentang lapas
Undang-undang no.12 tentang lapas
 
Slide pemasyarakatan baru
Slide pemasyarakatan baruSlide pemasyarakatan baru
Slide pemasyarakatan baru
 
Standard minimum-rules-on-treatment-of-prisoners-ina-22-aug-2011
Standard minimum-rules-on-treatment-of-prisoners-ina-22-aug-2011Standard minimum-rules-on-treatment-of-prisoners-ina-22-aug-2011
Standard minimum-rules-on-treatment-of-prisoners-ina-22-aug-2011
 
Presentasi lapas salemba revisi
Presentasi lapas salemba revisiPresentasi lapas salemba revisi
Presentasi lapas salemba revisi
 
Lapas kelas IIA Wirogunan
Lapas kelas IIA WirogunanLapas kelas IIA Wirogunan
Lapas kelas IIA Wirogunan
 
Permenkes 356-ttgorganisasi-dan-tata-kerja-kkp
Permenkes 356-ttgorganisasi-dan-tata-kerja-kkpPermenkes 356-ttgorganisasi-dan-tata-kerja-kkp
Permenkes 356-ttgorganisasi-dan-tata-kerja-kkp
 
indikator pelaksanaan tugas pengamanan lapas
indikator pelaksanaan tugas pengamanan lapasindikator pelaksanaan tugas pengamanan lapas
indikator pelaksanaan tugas pengamanan lapas
 
Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan
Privatisasi Lembaga PemasyarakatanPrivatisasi Lembaga Pemasyarakatan
Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan
 
Organizational Chart Presentation
Organizational Chart PresentationOrganizational Chart Presentation
Organizational Chart Presentation
 
Perkap 24 tahun 2007
Perkap 24 tahun 2007Perkap 24 tahun 2007
Perkap 24 tahun 2007
 
Tupoksi pendamping profesional
Tupoksi pendamping profesionalTupoksi pendamping profesional
Tupoksi pendamping profesional
 
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanUu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikEtika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan Publik
 

Similar a Kepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan

Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M....
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M....Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M....
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M....HumasRudenimKupang
 
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...IntanApriscaSari
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...iniPurwokerto
 
PERWALI NOMOR 17 TAHUN 2021 UPT PPA.pdf
PERWALI NOMOR 17 TAHUN 2021 UPT PPA.pdfPERWALI NOMOR 17 TAHUN 2021 UPT PPA.pdf
PERWALI NOMOR 17 TAHUN 2021 UPT PPA.pdfDenySask
 
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020CIkumparan
 
Km 65 tahun 2002
Km 65 tahun 2002Km 65 tahun 2002
Km 65 tahun 2002Bp Nafri
 
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021Salinan perpres nomor 110 tahun 2021
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021CIkumparan
 
Pertanahan kabupaten sleman
Pertanahan kabupaten slemanPertanahan kabupaten sleman
Pertanahan kabupaten slemanzhelotech
 
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukumPermenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukumWinarto Winartoap
 
1. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 20081. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 2008asep gunawan
 
Laporan bulanan jan 2012 dit binmas polda jabar
Laporan bulanan jan 2012 dit binmas polda jabarLaporan bulanan jan 2012 dit binmas polda jabar
Laporan bulanan jan 2012 dit binmas polda jabarAli Sahbana Siregar
 
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008JalinKrakatau
 
Perpres no81th2005 ttg bakorkamla
Perpres no81th2005 ttg bakorkamlaPerpres no81th2005 ttg bakorkamla
Perpres no81th2005 ttg bakorkamlaSei Enim
 
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrian
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrianPerpres47 2009 tentang pembentukan kementrian
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrianRidwan Usman
 
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan ham
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan hamPerpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan ham
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan hamFaizal Putra
 
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdf
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdfPERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdf
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdfDavidAnggoro1
 

Similar a Kepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan (20)

Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M....
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M....Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M....
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M....
 
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
 
PERWALI NOMOR 17 TAHUN 2021 UPT PPA.pdf
PERWALI NOMOR 17 TAHUN 2021 UPT PPA.pdfPERWALI NOMOR 17 TAHUN 2021 UPT PPA.pdf
PERWALI NOMOR 17 TAHUN 2021 UPT PPA.pdf
 
Tata Kerja dan Organisasi Lapas.pdf
Tata Kerja dan Organisasi Lapas.pdfTata Kerja dan Organisasi Lapas.pdf
Tata Kerja dan Organisasi Lapas.pdf
 
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020
Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020
 
Km 65 tahun 2002
Km 65 tahun 2002Km 65 tahun 2002
Km 65 tahun 2002
 
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021Salinan perpres nomor 110 tahun 2021
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021
 
Pertanahan kabupaten sleman
Pertanahan kabupaten slemanPertanahan kabupaten sleman
Pertanahan kabupaten sleman
 
Permendagri No. 46 Tahun 2008
Permendagri No. 46 Tahun 2008Permendagri No. 46 Tahun 2008
Permendagri No. 46 Tahun 2008
 
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukumPermenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
Permenpan2014 003 angka kredit penyuluh hukum
 
1. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 20081. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 2008
 
Laporan bulanan jan 2012 dit binmas polda jabar
Laporan bulanan jan 2012 dit binmas polda jabarLaporan bulanan jan 2012 dit binmas polda jabar
Laporan bulanan jan 2012 dit binmas polda jabar
 
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008
 
Perpres no81th2005 ttg bakorkamla
Perpres no81th2005 ttg bakorkamlaPerpres no81th2005 ttg bakorkamla
Perpres no81th2005 ttg bakorkamla
 
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrian
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrianPerpres47 2009 tentang pembentukan kementrian
Perpres47 2009 tentang pembentukan kementrian
 
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan ham
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan hamPerpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan ham
Perpres no.44 tahun 2015 tentang kementerian hukum dan ham
 
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdf
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdfPERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdf
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdf
 
Tusi bkd2 revisi..
Tusi bkd2 revisi..Tusi bkd2 revisi..
Tusi bkd2 revisi..
 
Draft tupoksi
Draft tupoksiDraft tupoksi
Draft tupoksi
 

Kepmen Th 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan

  • 1. MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.01.PR.07.03 TAHUN 1985 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PEMASYRAKATAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dengan meningkatnya pelaksanaan tugas di bidang pemasyarakatan perlu merumuskan kembali kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Lembaga pemasyarakatan dilingkungan Kantor Wilayah Departemen Kehakiman. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1974 tentang Pokok Organisasi Departemen; 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 1983 tentang Pembentukan Kabinet Pembangunan IV; 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen; 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 124/M Tahun 1984 tentang Pengangkatan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. 7. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : - M.02.PR.07.10 Tahun 1982 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehakiman. - M.02.PR.07.10 Tahun 1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehakiman. - M.06-PR.07.10 Tahun 1984 tentang Pembentukan Kantor Wilayah Departemen Kehakiman Type B di Jambi, Bengkulu, D.I Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam suratnya Nomor B- 98/1/MENPAN/2/85 tanggal 2 Pebruari 1985. MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PEMASYARAKATAN. Bagian Pertama Kedudukan, Tugas, Fungsi dan klasifikasi Pasal 1 (1) Lembaga Pemasyarakatan Untuk selanjutnya dalam Keputusan ini disebut LAPAS adalah unit pelaksana tehnis dibidang Pemasyarakatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman. (2) LAPAS dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 2 LAPAS mempunyai tugas melaksanakan pemasyrakatan narapidana/ anak didik. Pasal 3 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 2, LAPAS mempunyai fungsi: Institute for Criminal Justice Reform www.icjr.or.id
  • 2. a. melakukan pembinaan narapidana/anak didik; b. memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan mengelola hasil kerja; c. melakukan bimbingan sosial/kerokhaniaan narapidana/anak didik; d. melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib LAPAS; e. melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga. Pasal 4 (1) LAPAS diklasifikasikan dalam 3 (tiga) Klas yaitu: a. LAPAS Kelas I; b. LAPAS Kelas IIA; c. LAPAS Kelas IIB. (2) Klasifikasi tersebut pada ayat (1) didasarkan atas kapasitas, tempat kedudukan dan kegiatan kerja. Bagian Kedua Susunan Organisasi LAPAS Kelas I Pasal 5 LAPAS Kelas I terdiri dari: a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Pembinaan Narapidana; c. Bidang Kegiatan Kerja; d. Bidang Administrasi Keamanan dan Tata Tertib; e. Kesatuan Pengamanan LAPAS. Pasal 6 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga LAPAS. Pasal 7 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 6, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. melakukan urusan kepegawaian; b. melakukan urusan keuangan; c. melakukan urusan surat-menyurat, perlengkapan dan rumah tangga. Pasal 8 Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Sub Bagian Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum. Pasal 9 (1) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian. (2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. (3) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat-menyurat, perlengkapan dan rumah tangga Pasal 10 Bidang Pembinaan Narapidana mempunyai tugas melaksanakan pembinaan pemasyarakatan narapidana. Pasal 11 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 10, Bidang Pembinaan Narapidana mempunyai fungsi: a. melakukan regristrasi dan membuat statistik serta dokumentasi sidik jari narapidana; Institute for Criminal Justice Reform www.icjr.or.id
  • 3. b. memberikan bimbingan pemasyarakatan; c. mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi narapidana. Pasal 12 Bidang Pembinaan Narapidana terdiri dari : a. Seksi Regristrasi; b. Seksi Bimbingan Kemasyarakatan; c. Seksi Perawatan Narapidana. Pasal 13 (1) Seksi Regristrasi mempunyai tugas melakukan pencatatan dan membuat statistik serta dokumentasi sidik jari narapidana. (2) Seksi Bimbingan Kemasyarakatan mempunyai tugas memberikan bimbingan dan penyuluhan rohani serta memberikan latihan olah raga, peningkatan pengetahuan, asimilasi, cuti dan penglepasan narapidana. (3) Seksi Perawatan Narapidana mempunyai tugas mengurus kesehatan dan memberikan perawatan narapidana. Pasal 14 Bidang Kegiatan Kerja mempunyai tugas memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan sarana kerja dan mengelola hasil kerja. Pasal 15 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 14, Bidang Kegiatan Kerja mempunyai tugas : a. memberikan bimbingan latihan kerja bagi narapidana; b. mempersiapkan fasilitas sarana kerja; c. mengelola hasil kerja. Pasal 16 Bidang Kegiatan Kerja terdiri dari: a. Seksi Bimbingan Kerja; b. Seksi Sarana Kerja; c. Seksi Pengelolaan Hasil Kerja. Pasal 17 (1) Seksi Bimbingan Kerja mempunyai tugas memberikan petunjuk dan bimbingan latihan kerja bagi narapidana. (2) Seksi Sarana Kerja mempunyai tugas mempersiapkan fasilitas sarana kerja. (3) Seksi Pengelolaan Hasil Kerja mempunyai tugas mengelola hasil kerja. Pasal 18 Bidang Administrasi Keamanan dan Tata Tertib mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan, menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta menyusun laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib. Pasal 19 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 18 Bidang Administrasi Keamanan dan Tata Tertib mempunyai tugas : a. Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan. b. Menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta menyiapkan laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib. Pasal 20 Bidang Administrasi Keamanan dan Tata Tertib terdiri dari: a. Seksi Keamanan; b. Seksi Pelaporan dan Tata Tertib. Pasal 21 (1) Seksi Keamanan mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan. Institute for Criminal Justice Reform www.icjr.or.id
  • 4. (2) Seksi Pelaporan dan Tata Tertib mempunyai tugas menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta mempersiapkan laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib. Pasal 22 Kesatuan Pengamanan LAPAS mempunyai tugas menjaga keamanan dan ketertiban LAPAS. Pasal 23 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 22, Kesatuan Pengamanan LAPAS mempunyai fungsi; a. melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap Narapidana; b. melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban; c. melakukan pengawalan, penerimaan, penempatan dan pengeluaran narapidana; d. membuat laporan harian dan berita acara pelaksanaan pengamanan. Pasal 24 (1) Kesatuan Pengamanan LAPAS dipimpin oleh seorang Kepala dan membawahkan petugas Pengamanan LAPAS. (2) Kepala Kesatuan Pengamanan LAPAS berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala LAPAS. Bagian Ketiga Susunan Organisasi LAPAS Kelas IIA Pasal 25 LAPAS Kelas IIA terdiri dari: a. Sub Bagian Tata Usaha; b. Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik; c. Seksi Kegiatan Kerja; d. Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib; e. Kesatuan Pengamanan LAPAS. Pasal 26 Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga LAPAS. Pasal 27 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 26, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. melakukan urusan kepegawaian; b. melakukan urusan surat-menyurat, perlengkapan dan rumah tangga. Pasal 28 Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Urusan Kepegawaian dan Keuangan; b. Urusan Umum. Pasal 29 (1) Urusan Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan keuangan; (2) Urusan Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat-menyurat, perlengkapan dan rumah tangga. Pasal 30 Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik mempunyai tugas memberi-kan bimbingan pemasyarakatan narapidana/anak didik. Pasal 31 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 30, Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik mempunyai fungsi: a. melakukan registrasi dan membuat statistik serta dokumentasi sidik jari narapidana/ anak didik; b. memberikan bimbingan pemasyarakatan, mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi narapidana/ anak didik. Institute for Criminal Justice Reform www.icjr.or.id
  • 5. Pasal 32 Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik terdiri dari: a. Sub Seksi Registrasi; b. Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan. Pasal 33 (1) Sub Seksi Regristrasi mempunyai tugas melakukan pencatatan dan membuat statistik serta dokumentasi sidik jari narapidana/ anak didik. (2) Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan mempunyai tugas memberikan bimbingan dan penyuluhan rohani serta memberikan latihan olah raga, peningkatan pengetahuan, asimilasi dan memberikan perawatan bagi narapidana/ anak didik. Pasal 34 Seksi Kegiatan Kerja mempunyai tugas memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan sarana kerja dan mengelola hasil kerja. Pasal 35 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 34, Seksi Kegiatan Kerja mempunyai fungsi: a. memberikan bimbingan latihan kerja bagi narapidana/ anak didik dan mengelola hasil kerja; b. mempersiapkan fasilitas sarana kerja; Pasal 36 Seksi Kegiatan Kerja terdiri dari: a. Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja; b. Sub Seksi Sarana Kerja; Pasal 37 (1) Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja mempunyai tugas memberikan petunjuk dan bimbingan latihan kerja bagi narapidana/ anak didik serta mengelola hasil kerja. (2) Sub Seksi Sarana Kerja mempunyai tugas mempersiapkan fasilitas sarana kerja. Pasal 38 Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan, menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta meyusun laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib. Pasal 39 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 38 Seksi Administrasi Keamanan dan Tata tertib mempunyai fungsi: a. Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan. b. Menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta menyiapkan laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib. Pasal 40 Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib terdiri dari : a. Sub Seksi Keamanan; b. Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib. Pasal 41 (1) Sub Seksi Keamanan mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan. (2) Sub Seksi Pelaporan dan Tata tertib mempunyai tugas menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta mempersiapkan laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib. Pasal 42 Kesatuan Pengamanan LAPAS mempunyai tugas menjaga keamanan dan ketertiban LAPAS. Institute for Criminal Justice Reform www.icjr.or.id
  • 6. Pasal 43 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 42, Kesatuan Pengamanan LAPAS mempunyai fungsi; a. melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap Narapidana/ Anak Didik; b. melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban; c. melakukan pengawalan, penerimaan, penempatan dan pengeluaran narapidana/ anak didik; d. melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran keamanan; e. membuat laporan harian dan berita acara pelaksanaan pengamanan. Pasal 44 (1) Kesatuan Pengamanan LAPAS dipimpin oleh seorang Kepala dan membawahkan petugas Pengamanan LAPAS. (2) Kepala Kesatuan Pengamanan LAPAS berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala LAPAS. Bagian Keempat Susunan Oranisasi LAPAS Kelas IIB Pasal 45 LAPAS Kelas IIB terdiri dari: a. Sub Bagian Tata Usaha; b. Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik dan Kegiatan Kerja; c. Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib; d. Kesatuan Pengamanan LAPAS. Pasal 46 Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga LAPAS. Pasal 47 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 46, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. melakukan urusan kepegawaian; b. melakukan urusan surat-menyurat, perlengkapan dan rumah tangga. Pasal 48 Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Urusan Kepegawaian dan Keuangan; b. Urusan Umum. Pasal 49 (1) Urusan Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan keuangan; (2) Urusan Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat-menyurat, perlengkapan dan rumah tangga. Pasal 50 Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik mempunyai tugas memberi-kan bimbingan pemasyarakatan narapidana/anak didik dan bimbingan kerja. Pasal 51 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 50, Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja mempunyai fungsi: a. melakukan regristrasi dan membuat statistik, dokumentasi sidik jari serta memberikan bimbingan pemasyarakatan bagi narapidana/ anak didik; b. mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi narapidana/ anak didik; c. memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan fasilitas sarana kerja dan mengelola hasil kerja Pasal 51 Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja terdiri dari : a. Sub Seksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan; Institute for Criminal Justice Reform www.icjr.or.id
  • 7. b. Sub Seksi PerawatanNarapidana/AnakDidik; c. Sub Seksi Kegiatan Kerja. Pasal 53 (1) Sub Seksi Regristrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan mempunyai tugas melakukan pencatatan, membuat statistik, dokumentasi sidik jari serta memberikan bimbingan dan penyuluhan rohani, memberikan latihan olah raga, peningkatan pengetahuan, asimilasi, cuti dan penglepasan narapidana/anak didik. (2) Sub Seksi Perawatan Narapidana/Anak Didik mempunyai tugas mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi narapidana/ anak didik. (3) Sub Seksi Kegiatan Kerja mempunyai tugas memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan fasilitas sarana kerja dan mengelola hasil kerja. Pasal 54 Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan, menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta menyusun laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib. Pasal 55 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 54, Seksi Administrasi Keamanan dan Tata tertib mempunyai fungsi: a. Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan. b. Menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang menegakkan tata tertib. Pasal 56 Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib terdiri dari: a. Sub Seksi Keamanan; b. Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib. Pasal 57 (1) Sub Seksi Keamanan mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan. (2) Sub Seksi Pelaporan dan Tata tertib mempunyai tugas menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta mempersiapkan laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib. Pasal 58 Kesatuan Pengamanan LAPAS mempunyai tugas menjaga keamanan dan ketertiban LAPAS. Pasal 59 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 58, Kesatuan Pengamanan LAPAS mempunyai fungsi: a. melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap Narapidana/ Anak Didik; b. melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban; c. melakukan pengawalan, penerimaan, penempatan dan pengeluaran narapidana/anak didik; d. melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran keamanan; e. membuat laporan harian dan berita acara pelaksanaan pengamanan. Pasal 60 1. Kesatuan Pengamanan LAPAS dipimpin oleh seorang Kepala dan membawahkan petugas Pengamanan LAPAS. 2. Kepala Kesatuan Pengamanan LAPAS berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala LAPAS. Bagian Kelima Tata Kerja Pasal 61 Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Lembaga Pemasyarakatan, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Institute for Criminal Justice Reform www.icjr.or.id
  • 8. Kesatuan Pengamanan, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Seksi, Kepala Urusan Wajib menerapkanprinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan LAPAS serta dengan instansi lain diluar LAPAS sesuai dengan pokok masing-masing maupun antar satu organisasi dalam lingkungan LAPAS. Pasal 62 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Pasal 63 Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Pasal 64 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 65 Setiap laporan diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagi bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan. Pasal 66 Kepala Lembaga Pemasyarakatan menyampaikan laporan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman. Pasal 67 Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 68 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh Kepala-Kepala Satuan Organisasi dibawahnya dan dalam rangka pembinaan bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat terbuka. Pasal 69 Bimbingan teknis pemasyarakatan kepada LAPAS secara fungsional dilakukan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan melalui Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman yang bersangkutan Bagian Keenam Penutup Pasal 70 Sejak ditetapkannya ini maka jumlah LAPAS dilingkungan Departemen Kehakiman sebanyak 148 (seratus empat puluh delapan) dengan perincian: a. Kelas I : 14 (empat belas) b. Kelas IIA : 46 (empat puluh enam) c. Kelas IIB : 88 (delapan puluh delapan). Pasal 71 Dengan berlakunya Keputusan ini, Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor J.S.4/12/20 Tahun 1976 tentang Satuan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan dan Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak BAB 1 Pasal 1 sampai dengan Pasal 20 serta segala ketentuan yang bertentangan dengan Keputusan (Menteri Kehakiman) ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 72 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Institute for Criminal Justice Reform www.icjr.or.id
  • 9. Ditetapkan di : JAKARTA Pada tanggal : 26 Pebruari 1985 MENTERI KEHAKIMAN R.I. TTD ISMAIL SALEH, SH BAGAN ORGANISASI LAPAS KELAS I LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS I BAGIAN TATA USAHA SUBAG SUBAG SUBAG KEPEGAWAIAN KEUANGAN UMUM BIDANG PEMBINAAN BIDANG KEGIATAN BIDANG ADMNISTRASI NAPI KERJA KEAMANAN TATIB K.P.L.P SEKSI REGISTRASI SEKSI BIMBINGAN SEKSI KERJA KEAMANAN SEKSI BIMBINGAN SEKSI SARANA KERJA SEKSI PELAPORAN & PETUGAS KEMASYARAKATAN TATA TERTIB PENGAMANAN SEKSI PERAWATAN SEKSI PENGELOLAAN NAPI HASIL KERJA Institute for Criminal Justice Reform www.icjr.or.id
  • 10. BAGAN ORGANISASI LAPAS KELAS II.A LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II.A SUB BAGIAN TATA USAHA URUSAN KEPEGA- URUSAN WAIAN/KEUANGAN UMUM SEKSI BIMBINGAN NAPI/ ANAK SEKSI KEGIATAN SEKSI ADMNISTRASI DIDIK KERJA KEAMANAN TATIB K.P.L.P SUB SEKSI SUB SEKSI BIMB. SUB SEKSI REGISTRASI KERJA & PENGELO- KEAMANAN LAAN HASIL KERJA PETUGAS SUB SEKSI BIMB. SUB SEKSI SUB SEKSI PELAPOR- PENGAMANAN KEMASYARAKATAN & SARANA KERJA AN & TATA TERTIB PERAWATAN Institute for Criminal Justice Reform www.icjr.or.id
  • 11. BAGAN ORGANISASI LAPAS KELAS II.B LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II.B SUB BAGIAN TATA USAHA URUSAN KEPEGA- URUSAN WAIAN/KEUANGAN UMUM SEKSI BIMBINGAN NAPI/ ANAK SEKSI ADMNISTRASI DIDIK & KEGIATAN KERJA KEAMANAN & TATIB K.P.L.P SUB SEKSI SUB SEKSI REGISTRASI & BIMB. KEAMANAN KEMASYARAKATAN SUB SEKSI SUB SEKSI PELAPOR- PETUGAS PERAWATAN NAPI/ PENGAMANAN AN & TATA TERTIB ANAK DIDIK SUB SEKSI KEGIATAN KERJA LAMPIRAN : KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN RI NOMOR : M.01-PR.07.03 Tahun 1985 TANGGAL : 26 Pebruari 1985 DAFTAR LEMBAGA PEMASYARAKATAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEHAKIMAN NO. KANTOR WILAYAH NAMA LAPAS KELA TEMPAT KEDUDUKAN KETERANGAN S 1 2 3 4 5 6 I. DAERAH ISTIMEWA 1. Banda Aceh II.A Banda Aceh ACEH 2. Lhok Seumawe II.B Lhok Seumawe 3. Langsa II.B Langsa 4. Kuala Simpang II.B Kuala Simpang 5. Meulaboh II.B Meulaboh 6. Kutacane II.B Kutacane II. SUMATERA UTARA 1. Medan I Medan 2. Anak Medan II.A Medan 3. Wanita Medan II.A Medan 4. Labuhan Ruku II.B Labuhan Ruku 5. Pematang Siantar II.A Pematang Siantar 6. Sibolga II.B Sibolga 7. Binjai II.B Binjai 8. Rantau Prapat II.B Rantau Prapat 9. Siborong-borong II.B Siborong-borong Institute for Criminal Justice Reform www.icjr.or.id
  • 12. 10. Penyabungan II.B Penyabungan III. SUMATERA BARAT 1. Padang II.A Padang 2. Pariaman II.B Pariaman 3. Bukit Tinggi II.A Bukit Tinggi 4. Payakumbuh II.B Payakumbuh 5. Solok II.B Solok 6. Muara sijunjung II.B Muara sijunjung 7. Anak Tanjung Pati II.B Anak Tanjung Pati IV. RIAU 1. Pekanbaru II.A Pekanbaru 2. Anak Pekanbaru II.B Pekanbaru 3. Tanjung Pinang II.A Tanjung Pinang 4. Tembilahan II.B Tembilahan 5. Pasir Pangarayan II.B Pasir Pangarayan 6. Bengkalis II.B Bengkalis 1 2 3 4 5 6 V. SUMATERA 1. Palembang I Palembang SELATAN 2. Anak Palembang II.A Palembang 3. Pangkal Pinang II.B Pangkal Pinang 4. Lahat II.B Lahat 5. Tanjung Raja II.B Tanjung Raja 6. Lubuk Linggau II.B Lubuk Linggau 7. Tanjung Pandan II.B Tanjung Pandan VI. JAMBI 1. Jambi II.A Jambi 2. Muara Bungo II.B Muara Bungo 3. Kuala Tungkal II.B Kuala Tungkal 4. Muara Tebo II.B Muara Tebo VII. LAMPUNG 1. Bandar Lampung II.A Bandar Lampung 2. Anak Kotabumi II.B Kotabumi 3. Metro II.B Metro 4. Kalianda II.B Kalianda 5. Kota Agung II.B Kota Agung VIII. BENGKULU 1. Bengkulu II.A Bengkulu 2. Curup II.B Curup IX. DKI JAKARTA 1. Cipinang I Cipinang 2. Wanita Tangerang II.A Wanita Tangerang 3. Pemuda Tangerang I Tangerang 4. Anak Pria II.A Tangerang Tangerang II.B Tangerang 5. Anak Wanita I Tangerang Tangerang 6. Pria Tangerang X. JAWA BARAT 1. Bancey Bandung I Bandung 2. Sukamiskin I Sukamiskin 3. Bogor II.A Bogor 4. Serang II.A Serang 5. Subang II.B Subang 6. Cirebon I Cirebon 7. Kuningan II.A Kuningan 8. Kerawang II.A Kerawang 9. Bekasi II.A Bekasi Institute for Criminal Justice Reform www.icjr.or.id
  • 13. 1 2 3 4 5 6 XI. JAWA TENGAH 1. Mlaten Semarang I Mlaten Semarang 2. Anak Jawa Tengah II.A Ambarawa 3. Kendal II.A Kendal 4. Wanita Bulu II.A Semarang Semarang II.B Plantungan 5. Pemuda II.A Pekalongan Plantungan II.A Magelang 6. Pekalongan I Batu 7. Magelang II.B Besi 8. Batu II.A Kembang Kuning 9. Besi II.A Permisan 10. Kembang Kuning II.B Pati 11. Permisan II.B Purwokerto 12. Pati II.B Sragen 13. Purwokerto 14. Sragen XII. DAERAH ISTIMEWA 1. Yogyakarta I Yogyakarta YOGYAKARTA XIII. JAWA TIMUR 1. Sidoarjo II.B Sidoarjo 2. Wanita Malang II.A Wanita Malang 3. Anak Blitar II.A Blitar 4. Pamekasan II.A Pamekasan 5. Madiun II.A Madiun 6. Jember II.A Jember 7. Kalisosok I Kalisosok 8. Kediri II.A Kediri 9. Malang I Malang 10. Bojonegoro II.B Bojonegoro XIV KALIMANTAN 1. Pontianak II.A Pontianak BARAT 2. Singkawang II.B Singkawang 3. Sintang II.B Sintang 4. Anak Sungai Raya II.B Sungai Raya 5. Ketapang II.B Ketapang 6. Putusibau II.B Putusibau XV. KALIMANTAN 1. Banjarmasin II.A Banjarmasin SELATAN 2. Kotabaru II.B Kotabaru 3. Amuntai II.B Amuntai 4. Anak Martapura II.B Martapura 1 2 3 4 5 6 XVI. KALIMANTAN 1. Palangkaraya II.A Palangkaraya TENGAH 2. Pangkalan Bun II.B Pangkalan Bun 3. Muara Teweh II.B Muara Teweh XVII. KALIMANTAN 1. Balikpapan II.A Balikpapan TIMUR 2. Samarinda II.A Samarinda 3. Tarakan II.B Tarakan XVIII. BALI 1. Denpasar II.A Denpasar 2. Singaraja II.B Singaraja Institute for Criminal Justice Reform www.icjr.or.id
  • 14. 3. Anak Gianyar II.B Gianyar 4. Karangasem II.B Karangasem XIX. NUSA TENGGARA 1. Mataram II.A Mataram BARAT 2. Sumbawa Besar II.B Sumbawa Besar 3. Dompu II.B Dompu XX. NUSA TENGGARA 1. Kupang II.A Kupang TIMUR/ TIMOR 2. Kalabahi II.B Kalabahi TIMUR 3. Ende II.B Ende 4. Waingapu II.B Waingapu 5. Dilli II.A Dilli XXI. SULAWESI UTARA 1. Manado II.A Manado 2. Gorontalo II.B Gorontalo 3. Tahuna II.B Tahuna 4. Ulusiau II.B Ulusiau 5. Anak Tomohon II.B Tomohon 6. Tondano II.B Tondano XXII. SULAWESI TENGAH 1. Palu II.A Palu 2. Toli-toli II.B Toli-toli 3. Luwuk II.B Luwuk 4. Ampana II.B Ampana XXIII. SULAWESI SELATAN 1. Ujung Pandang I Ujung Pandang 2. Anak Pare-pare II.B Pare-pare 3. Maros II.B Maros 4. Watampone II.B Watampone 5. Palopo II.B Palopo 6. Bulukumba II.B Bulukumba 7. Polewali II.B Polewali 1 2 3 4 5 6 XXIV. SULAWESI 1. Kendari II.A Kendari TENGGARA 2. Bau-bau II.B Bau-bau XXV. MALUKU 1. Ambon II.A Ambon 2. Tobelo II.B Tobelo 3. Sanana II.B Sanana 4. Piru II.B Piru XXVI. IRIAN JAYA 1. Abepura II.A Abepura *) Jumlah 2. Sorong II.B Sorong LAPAS = 148, 3. Merauke II.B Merauke terbagi dalam: 4. Fak-fak II.B Fak-fak - Kelas I = 5. Manokwari II.B Manokwari 14 6. Serui II.B Serui - Kelas II A = 7. Biak II.B Biak 46 8. Nebire II.B Nebire - Kelas II.B = 9. Wamena II.B Wamena 88 JUMLAH 148*) MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA TTD ISMAIL SALEH, SH Institute for Criminal Justice Reform www.icjr.or.id