2. Penjelasan Surat Al - Kautsar
• Surah Al-Kausar adalah surah ke-108 dalam al-Qur'an.
• Surah ini tergolong surah Makkiyah dan terdiri dari 3 ayat.
• Surat Al-Kausar di turunkan setelah surat Al-‟Adiyat.
• Kata Al-Kausar sendiri berarti nikmat yang banyak dan diambil dari
ayat pertama dari surah ini artinya karunia Allah SWT berupa telaga
Al Kautsar bagi orang-orang penghuni surga.
• Pokok isi surah ini adalah perintah melaksanakan salat dan
berkorban karena Allah memberikan banyak kenikmatan untuk untuk
mereka yang beriman sedangkan para orang kafir pembenci Nabi
SAW yang mengatakan keturunan Nabi terputus karena semua
putranya wafat maka sesungguhnya merekalah yang terputus. (Lihat
Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al Azhar).
• Hubungan antara surat Al-kautsar dengan Al-kafirun adalah sebagai
berikut:
Dalam surah Al-Kautsar Allah memerintahkan agar memperhambakan diri
kepada Allah, sedang dalam surah Al-Kafirun perintah tersebut
ditandaskan lagi.
3. Bacaan dan Terjemahan SURAT
AL-KAUTSAR
Sesungguhnya Kami telah memberikan
kepadamu ni'mat yang banyak.
Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu;
dan berkorbanlah.
Sesungguhnya orang-orang yang
membenci kamu dialah yang terputus.
4. tafsir SURAT AL-KAUTSAR
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni'mat yang
banyak.
Dalam ayat ini Allah menerangkan tentang nikmat yang diberikan
kepada nabiNya yang tak ternilai banyaknya serta mutunya.
Walaupun itu orang musyrik yang menilai pemberian itu dan
menganggapnya hina, itu disebabkan kekurangan akal dan
pengertian mereka akan nikmat yang banyak itu. Pemberian itu
berupa kenabian, agama yang benar, petunjuk dan jalan yang lurus
yang membawa ke-kebahagiaan dunia dan akhirat.
5. Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah.
Dalam ayat ini Allah memerintahkan nabiNya untuk mengerjakan
shalatdan menyembelih kurban,dengan semata-mata karena Allah.
Dalam firman Allah menyebutkan bahwa “sesungguhnya sembayangku,
ibadatku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk ALLAH, tuhan
semesta alam.”
6. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang
terputus.
Sesudah Allah menghibur dan menggembirakan rasulNya serta
memerintahkan untuk mensyukuri nikmatnya, maka Allah
menjadikan musuh-musuh Nabi SAW itu Hina dan tidak
dipercaya. Siapa saja yang membenci dan mencaci maki
Nabi SAW akan hilang pengaruhnya dan tidak ada
kebahagiaan baginya di dunia dan di Akhirat.
7. Sebab Turunnya Surah al-Kautsar
Surah al-Kautsar diturunkan untuk memindai hati Rasulullah
Saw dengan spirit dan kemurahan hati, dan mengukuhkan fakta
kebaikan yang lestari dan terhampar, yang dipilih oleh Tuhan
untuknya, serta memastikan fakta keterputusan yang ditetapkan
bagi musuh-musuh beliau.
Dalam rangkaian proses tipu daya terhadap Rasulullah Saw
dan risalahnya yang dilakukan oleh orang-orang bodoh Quraisy
untuk memalingkan manusia dari mendengarkan seruan bimbingan
Tuhan yang dipancarkan dari dakwah Rasulullah Saw, sejumlah
orang yang menentang kebenaran itu menghembuskan rumor
bahwa Rasulullah Saw itu terputus nasabnya (abtar).
Rumor tersebut menggema dan menghujam kuat pada
masyarakat Badui Arab yang membanggakan diri dengan
keturunan, terutama anak laki-laki. Rumor itu menyakiti Nabi Saw,
karena beliau mengetahui maksudnya yang hina, yang diinginkan
oleh orang-orang jahiliah yang bodoh.
8. Jalaluddin al-Suyuti, dalam bukunya Durr al-Mantsur, mengutip hadits
dari Ibn Sa„ad dan Ibn „Asakir yang meriwayatkan melalui jalur al-Kalbi, dari
Abu Shalih, dari Ibn „Abbas, katanya, “Putra Rasulullah Saw paling besar
adalah al-Qasim kemudian Zainab, „Abdullah, Ummu Kultsum, Fathimah,
dan Ruqayyah. Al-Qasim meninggal di Makkah. Dialah putra Rasulullah
Saw yang pertama kali meninggal, kemudian disusul „Abdullah. Setelah
putra-putra Rasulullah Saw meninggal, al-„Ash ibn Wa‟il al-Sahmi
mengatakan tentang Rasulullah Saw, “Nasabnya terputus. Dia itu orang
yang putus nasab.” Maka Allah menurunkan ayat, “Sungguh, orang-orang
yang membencimu dialah yang terputus.”
Al-Zubair ibn Bakar dan Ibn „Asakir meriwayatkan dari Ja„far bin Muhammad,
dari ayahnya, katanya, “Al-Qasim putra Rasulullah Saw meninggal di Makkah.
Sepulang dari memakamkan jenazahnya, Rasulullah Saw lewat di depan al-„Ash ibn
Wa‟il dan putranya yang bernama „Amr. Ketika melihat Rasulullah Saw, al-„Ash ibn
Wa‟il berkata, “Aku membencinya. Sekarang dia terputus nasabnya.” Kemudian
Allah Swt menurunkan ayat, “Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang
terputus.”
9. Ibn Abi Hatim meriwayatkan dari al-Sudi, katanya, “Ketika seseorang ditinggal
mati oleh putranya, orang-orang Quraisy akan mengatakan, „Si Polan putus
nasabnya.‟” Tatkala putra Nabi Saw meninggal, al-„Ash ibn Wa‟il mengatakan,
“Muhammad terputus nasabnya.” Lalu turunlah surah al-Kaustar.
Al-Baihaqi meriwayatkan hadis serupa dari Muhammad ibn Ali dengan
menyebutkan nama putra Rasulullah, yaitu al-Qasim. Al-Baihaqi juga meriwayatkan
dari Mujahid, katanya, “Surah al-Kautsar diturunkan terkait al-„Ash ibn Wa‟il, dimana
dia mengatakan, „Aku membenci Muhammad.‟”
Begitulah orang-orang bodoh yang bersekongkol melancarkan muslihat yang
hina kepada Nabi Saw, sebagaimana diceritakan dalam berbagai riwayat. Mereka
adalah al-„Ash ibn Wa‟il al-Sahmi, putranya yang bernama „Amr, „Uqbah ibn Abi
Mu„ith, Abu Lahab, Abu Jahal, al-Walid ibn al-Mughirah dan yang lainnya, tapi yang
mengutarakan kebencian itu adalah al-„Ash ibn Wa‟il dan putranya.
10. Diantara arti Al kautsar
1. Sungai di surga. 12. Ulama dari keturunan Rosululloh
2. Telaga di surga SAW
3. Telaga di mauqif (tempat 13. Wahyu yang diturunkn kepada
menunggu/ mahsyar) Rosululloh SAW secara mutlak
4. Keutamaan yang sangat banyak 14. Kenabian
dari Alloh SWT 15. Sahabat-sahabat Rosululloh SAW
5. Tempat yang terpuji di sisi Alloh yang mulia
SWT 16. Tafsir Al quran
6. Akhlak yang baik 17. Tahqiq Syar‟i
7. Kemulyaan namanya 18. Jumlah ummat Rosululloh SAW
8. Surat Al kautsar yang sangat banyak
9. Putra-putri Rosululloh SAW dan 19. Karomah/ kemulyaan yang telah
pengikutnya diberikan
10. Ulama dari ummatnya 20. Syafa‟atul „udzma
11. Al qurnul karim
11. Hadist yang menerangkan
tentang surat Al-Kautsar
Pertama : Keterangan-keterangan yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas
tidak bertentangan dengan nash hadits yang shahih.
Dari Abi Basyar dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas sesungguhnya
dia berkata tentang Al Kautsar. Ia adalah limpahan kebaikan yang Allah
berikan kepada Rasulullah. Abu Bisyr berkata kepada Said bin Jubair
„Sesungguhnya orang-orang menyangkanya sungai di surga‟. Maka Said
berkata,”Sungai di surga merupakan bagian dari kebaikan yang Allah berikan
kepada Rasulullah"7
12. kedua : Telah diriwayatkan dari Rasulullah bahwasanya Beliau menafsirkan Al
Kautsar sebagai sungai di surga dalam
beberapa hadits. Diantaranya.
13. Dari Anas, dia berkata: Pada suatu hari ketika Rasulullah
berada di tengah kami,
Beliau mengantuk sekejap. Kemudian Beliau mengangkat
kepalanya dengan senyum. Maka kami bertanya: “Apa yang
membuatmu tertawa, wahai Rasulullah?” Rasulullah
menjawab,”Baru saja turun kepadaku sebuah surat,” maka Beliau
membaca surat Al Kautsar. Kemudian Rasulullah
bersabda,”Apakah kalian tahu apakah Al Kautsar itu?” Maka kami
berkata,”Allah dan RasulNya lebih mengetahui.” Rasulullah
bersabda,”Al Kautsar adalah sungai yang dijanjikan Rabbku Azza
wa Jalla untukku. Disana terdapat kebaikan yang banyak. Ia
adalah telaga yang akan didatangi umatku pada hari Kiamat.
Jumlah bejananya sebanyak bintang-bintang...."6
14. Ketiga : Keterangan yang dikemukakan oleh Al-Qurtubi yaitu:
"Dan semua tafsiran yang dikemukakan dalam masalah ini (makna Al-Kautsar), telah diberikan kepada
Rasulullah sebagai tambahan atas karunia telaga.
Semoga Allah mencurahkan selawat dan keselamatan yang banyak kepada Beliau"12
Jadi, kesimpulan dari keterangan surat Al-Kautsar , sebagai berikut:
Al-Kautsar adalah sungai di surga dan airnya akan dialirkan keadalam telaga. Maka Al-Kautsar airnya berada
dalam sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Abu Dzar, ia berkata, "Wahai Rasulullah, apa bejananya al-
ahaudh (telaga)?" Rasulullah menjawab: " Demi dzat yang jiwa Muhammad ada di tanganNya, sungguh
bejananya lebih banyak dari jumlah bintang-bintang dan planet-planet yang ada di langit di malam malam
gelap gulita tanpa awan. Bejana-bejana dari surga. Barangsiapa yang minum darinya, maka tidak akan
merasa haus selamanya. Ada dua talang dari surga yan menjulur ke dalamnya. barangsiapa yang minum
darinya, tidak akan merasa haus selamanya. Lebar sungai tersebut sama dengan panjangnya, kira-kira
sejauh antara Amman dan Aila`. Airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu". 13