4. BATUAN SEDIMEN
Batuan yang berasal dari
batuan beku atau zat-zat
padat yang mengalami
pelapukan dan kemudian
diendapkan.
▲ Batu pasir
▲ Batu lumpur
▲ Batu konglomerat
▲ Batubara
▲ Batu kapur
Sumber: Museum
5. BATUAN METAMORF
Batuan yang berasal dari batuan beku atau
▼ Batu kristal
sedimen yang telah berubah bentuk akibat
tekanan dan temperatur yang tinggi.
Batu marmer
Batu sabak
Bijih emas
Batu kuarsa
Bijih
tembaga
▲ Batu metamorf yang mengandung bahan tambang
Sumber: Museum
6. BATUAN SEDIMEN
Batuan yang berasal dari
batuan beku atau zat-zat
padat yang mengalami
pelapukan dan kemudian
diendapkan.
▲ Batu pasir
▲ Batu lumpur
▲ Batu konglomerat
▲ Batubara
Sumber: Museum
Geologi
▲ Batu kapur
7. BATUAN BEKU
Batuan yang terbentuk dari
magma yang keluar dari dalam
bumi dan membeku karena proses
pendinginan.
Batu diorit
Batu andesit
Batu granit
8. TENAGA PENGUBAH BENTUK BUMI
TEKTONISME
ENDOGEN
SEISME
VULKANISME
T.GEOLOGI
SEDIMENTASI
EROSI
EKSOGEN
PELAPUKAN
MASSWASTING
9. Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endogen (tenaga dari dalam bumi)
Tenaga endogen yang mempengaruhi bentuk muka bumi antara lain:
• Proses vulkanisme
• Proses tektonik
• Proses diatropisme/vulkanisme
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfer yang
Proses vulkanisme
menyusup ke lapisan yang lebih atas sampai keluar ke permukaan
bumi. Aktivitas vulkanisme menghasilkan sejumlah material yang turut
berperan
dalam membentuk badan gunung atau menimbun lapisan
sekitar gunung.
Bentuk-bentuk material vulkanik:
• Bentuk cair yaitu lava dan lahar
• Bentuk padat (disebut eflata atau piroklstik) antara lain: bom, lapili, pasir
vulkanik, dan abu vulkanik
• Bentuk gas berupa uap air, belerang, asam arang, dan karbon monoksida
13. MACAM BENTUK LIPATAN
a. lipatan tegak
b. lipatan miring
c. lipatan rebah
d. lipatan menggantung
e. lipatan isoklin
f. lipatan rebah berpindah menjadi sesar sungkup
19. Berdasarkan bentuk hasilnya, diatropisme dibedakan menjadi:
a. Sesar / patahan (faults)
Sesar yaitu rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran
Bagian-bagian sesar:
• Gawir
• Bidang sesar
• Garis sesar (fault
)
line)
• Atap sesar
(hangingwall)
• Alas sesar (footwall)
Sesar normal
Sesar naik
Sesar mendatar
20. Jenis-jenis sesar:
• sesar normal (normal fault)
• sesar naik (reverse fault), jika kemiringan bidang sesar <
45 atau < 30
(sesar naik yang kemiringannya <
30° disebut thrust fault)
• sesar mendatar (strike slip fault)
Sesar naik
Sesar normal
Sesar mendatar
Sesar normal
21. Contoh daerah lipatan
1. Sirkum pegunungan mediterania dan
pasifik
Contoh daerah patahan:
1. Daerah aliran sungai Rhein (graben)
2. Peg. Bukit Barisan (dekstral)
3. Daerah patahan Lembang
4. Daerah patahan Palu-Karo (Palu s/d
Tel. Bone)
23. Proses vulkanisme
Aktivitas vulkanisme menghasilkan sejumlah
material yang turut berperan dalam
membentuk badan gunung atau menimbun
lapisan sekitar gunung.
Bentuk-bentuk material vulkanik:
• Bentuk cair yaitu lava dan lahar
• Bentuk padat (disebut eflata atau piroklstik)
antara lain: bom, lapili, pasir vulkanik, dan abu
vulkanik
• Bentuk gas berupa uap air, belerang, asam
arang, dan karbon monoksida
26. Tipe magma yang dikeluarkan oleh gunung api:
a. Magma Basaltik
- mengandung kadar silika (42-52%)yang
rendah dan relatif encer
- dihasilkan dari letusan yang relatif tenang
karena gas dalam magma dikeluarkan
dengan cepat melalui celah atau retakan
- magma basaltik ditemui pada sejumlah
gunung di dunia, sehingga dikenal sebagai
tipe Hawaii dan tipe Poehoe
- tipe gunung api yang dihasilkan oleh tipe
magma basaltik adalah tipe gunung api
perisai
Magma basaltik Poehoe
27. Tipe magma yang dikeluarkan oleh
gunung api:
b. Magma rhyolit
- Magma silika mengandung kadar silika yang tinggi(66%)
dan bersifat kental
- Magma silika dapat menyebabkan letusan yang sangat
hebat, hal ini terjadi karena magma yang bersifat kental
menyebabkan gas sukar memisahkan diri dari magma.
Akibatnya, gas tersebut tersimpan dalam waktu yang lama
dan menjadi tenaga yang kuat untuk menghasilkan ledakan.
- Magma tipe ini menghasilkan tipe gunung api komposit
atau strato dan gunung api maar
28. Tipe magma yang dikeluarkan oleh
gunung api:
b Magma andesit
- Magma silika mengandung kadar silika yang sedang(5266%) dan kekentalan sedang
Akibatnya letusan gunung api bermagma andesit juga
tergolong intermediate (sedang)
. Gunung Tambora di Indonesia adalah contoh gunung
api andesit. Letusan gunung Tambora mampu
mengeluarkan volume debu yang besar ke atmosfer.
31. Tipe Erupsi
a. Erupsi Linier
- erupsi linier yaitu erupsi yang terjadi pada lubang
yang
berbentuk memanjang
- magma yang keluar bersifat sangat encer dan
menutupi
wilayah yang sangat luas
Erupsi linier
b. Erupsi areal
- erupsi areal yaitu letusan yang terjadi pada lubang yang berukuran besar
dan luas
- letusan tersebut terjadi karena posisi dapur magma berada dekat
permukaan
c. Erupsi sentral
- Erupsi sentral yaitu letusan yang terjadi pada lubang erupsi berbentuk
pipa yang relatif kecil dan sempit.
- Erupsi tipe ini menghasilkan tiga bentuk gunung api
yaitu:
• Gunung api perisai
• Gunung api maar
• Gunung api strato
32. Gunung api perisai
Gunung api perisai yaitu gunung api bentukan hasil
erupsi efusif atau aliran yang terbentuk karena sifat
magma yang dikeluarkan cair atau encer.
Contoh tipe gunung api perisai yaitu Gunung api di
Kepulauan Hawaii
Gunung api maar
Gunung api perisai
Gunung api maar
Gunung api maar yaitu gunung api bentukan hasil erupsi
eksplosif atau ledakan.
Gunung api tipe ini memiliki dapur magma yang relatif kecil
dan dangkal sehingga dengan satu kali letusan maka
aktivitas gunung api tersebut akan berhenti dan biasanya
akan membentuk danau
Gunung api strato
Gunung api strato merupakan gunung api berbentuk kerucut
dengan lereng yang curam yang dihasilkan karena letusan
eksplosif dan efusif secara bergantian. Contoh Gunung api
strato yaitu Gunung Fuji di Jepang dan sebagian besar
gunung api di Indonesia
Gunung api strato
33.
34. 7 TIPE LETUSAN GUNUNG API
No Tipe letusan G. api
Keadaan
Tekanan gas
Kedalaman
lava
1
Stromboli
Cair benar
sedang
Dangkal
2
Hawaii
Cair benar
Rendah
Sangat dangkal
3
Vulkanolemah,
Cair
Sedang/sangat Dangkal/dalam
vulkano kuat
tinggi
4
Perret
Cair
Sangat tinggi
Sangat dalam
5
Pelee
Kurang cair Sangat tinggi
Dalam
6
Merapi
Kurang cair Rendah
Sangat dangkal
7
St. Vincent
Kurang cair Sedang
Dangkal
37. Gempa
Gampa merupakan gerakan kulit bumi secara
tiba-tiba akibat adanya patahan atau letusan
yang diikuti serangkaian getaran yang
dirambatkan hingga ke permukaan bumi.
Berdasarkan hiposentrum (pusat gempa), gempa dibedakan
menjadi:
a. Gempa dalam (300-700 km)
b.Gempa intermediet (100-300 km)
c. Gempa dangkal (<100 km)
38. Gempa
Berdasarkan penyebabnya, gempa dibedakan menjadi:
• Gempa tektonik, yaitu gempa yang mengiringi gerakan
tektonik berupa patahan atau pergeseran lapisan batuan
(dislokasi)
• Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi sebelum, pada
saat, maupun sesudah letusan gunung api.
• Gempa runtuhan (terban), yaitu gempa yang terjadi
akibat runtuhnya bagian atas rongga di dalam litosfer
Episentrum yaitu suatu titik di permukaan bumi
sebagai tempat gelombang gempa dirambatkan
Letak episentrum tegak lurus terhadap hiposentrum
41. Tenaga eksogen yang bersifat mengikis muka bumi/merusak
Dibedakan atas:
a. Pelapukan: Penghancuran batuan menjadi lebih
kecil/hancur/larut
Menurut penyebabnya, pelapukan dibedakan menjadi:
- Pelapukan biologi (pelapukan organik), disebabkan
oleh makhluk hidup
- Pelapukan fisik (pelapukan mekanik), terutama
disebabkan oleh pengaruh cahaya matahari dan
perubahan temperatur
- Pelapukan kimia, merupakan peristiwa
penghancuran massa batuan yang disertai dengan
perubahan struktur kimia massa batuan
42. b. Gerakan massa (mass wasting)
:perpindahan massa batuan karena gaya berat benda
tersebut
Gerakan massa dapat dibedakan menjadi:
- Tanah longsor, karena tanah tidak tidak
ditumbuhi tanaman
- Tanah mengalir, karena tanah sudah jenuh air
- Rayapan tanah, yaitu gerakan tanah secara
lambat ke arah bawah
- Tanah amblas, karena adanya rongga tanah
- Tanah mendat, yaitu longsoran tanah yang
membentuk teras (tingkatan)
43. c. Erosi
Erosi merupakan peristiwa perpindahan material yang
mengalami pelapukan dari suatu tempat ke tempat lain
Berdasarkan penyebabnya, erosi dibedakan menjadi:
1. erosi oleh air (erotion)
2. erosi oleh es (gletser)
3. erosi angin (deflasi)
4. erosi oleh air laut (abrasi)
44. d. Sedimentasi
Sedimentasi merupakan pengendapan material
yang dibawa oleh angin, air, atau gletser
Berdasarkan tempat dan tenaga yang
mengendapkannya, sedimentasi dibedakan
menjadi:
• 1. sedimentasi fluvial, yaitu oleh sungai
• 2. sedimentasi eolis (sedimentasi
teresterial), yaitu oleh angin
• 3. sedimentasi laut (marine
sedimentation), yaitu pada pantai
45. Sifat
Tanah
Pembentukannya dipengaruhi oleh faktro
Tersusun oleh
Bahan mineral
Bahan organik
Udara
Air
Batuan induk
Topografi (relief)
Organisme
Iklim
Fisika
Kimia
Tekstur
PH
Struktur
Mempengaruhi
Klasifikasi tanah
Dapat mengalami
Prairie
Forest
tropical
Desert
Tundra
Dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan
tertentu
Erosi
Mempengaruhi
Konservasi
Metode
Vegetatif
waktu
Mekanik
Warna
46. Proses Pembentukan Tanah
Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan yang terdapat dalam siklus
geologi
Berdasarkan tingkatan pelapukan dari atas ke bawah/horizon, maka
lapisan tanah terdiri dari:
1. Horizon A (Top soil), yaitu lapisan yang telah mengalami
pelapukan sepenuhnya
2. Horizon B (Sub soil), yaitu lapisan yang baru mulai
mengalami pelapukan
3. Horizon C (Regolith), yaitu bahan induk tanah yang baru
sedikit mengalami proses pelapukan.
Regolith merupakan hasil pelapukan batuan dasar
48. Tekstur Tanah
- Tekstur tanah merupakan suatu keadaan yang
menunjukkan sifat halus atau kasarnya butiranbutiran tanah
- Untuk menentukan tekstur tanah, dapat
menggunakan Segitiga Tekstur Tanah
- Contoh tekstur tanah pada batuan:
a. Tanah pasir, teksturnya terdiri dari 20% lempung, 18%
liat, dan 65% pasir
b. Pasir lempung, teksturnya terdiri dari 42%
lempung, 18% liat, dan 40% pasir
49. Struktur tanah merupakan bagian fisik tanah
yang penyatakan tersusunnya butiran-butiran
dalam segumpal tanah
Struktur tanah dari berbagai macam horizon
berbeda
karena
komposisi
kimia,
warna, dan teksturnya sendiri berbeda
Tipe struktur tanah yang biasanya dikenal
terdiri
atas
lempung,
gumpal,
kersai, remah, pilar, dan tiang
50. Perbedaan warna tanah sangat
dipengaruhi
kandungan
bahan
organik, bahan
mineral,
kadar
kelembaban, dan pengaruh drainase
Kandungan
bahan
organik
menyebabkan warna tanah menjadi
gelap hingga hitam
51. Keadaan pH tanah adalah derajat keasaman larutanlarutan dalam tanah.
Tinggi rendahnya derajat pH sangat dipengaruhi
faktor-faktor pembentuk tanah dan kepekatan ion-ion
hidrogen (H+) dan hidroksil (OH-) di dalam tanah.
Semakin tinggi ion hidrogen dalam tanah, semakin
tinggi tingkat keasaman tanah
52. Dampak terjadinya erosi tanah:
1. Tanah akan kehilangan unsur hara dan bahan organik
2. Penghancuran agregat dan pelepasan partikel-partikel
tanah dari massa tanah
3. Degradasi sumber daya tanah dan lahan
4. Penjenuhan tanah oleh air
5. Kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan
tanaman menjadi berkurang
53. a. Metode Vegetatif :
• Penanaman tanaman penutup
•
•
•
•
tanah
Penanaman strip (strip cropping)
Penanaman berganda (multiple
cropping)
Rotasi tanaman
Penghutanan kembali (reboisasi)
54. b. Metode Mekanik :
Pengaturan sistem pengolahan tanah
sehingga mengurangi erosi tanah
-Pembuatan tanah berteras
(terassering)
-Pembuatan teras sesuai garis kontur
(countur village)
55. Dengan memberikan bahanbahan kimia sehingga dapat
memperbaiki struktur tanah.
Pemberian pupuk anorganik
(urea,amonium sulfat dan
kolorida)