Dokumen tersebut membahas tentang struktur anatomi dan morfologi akar, batang, dan daun pada tumbuhan tingkat tinggi. Dijelaskan struktur luar dan dalam masing-masing organ tersebut beserta fungsinya."
2. PENDAHULUAN
Tumbuhan memiliki bermacammacam organ yang tersusun atas
beberapa jaringan tumbuhan.
Berdasarkan fungsinya, salah satu
organ tersebut sebagai alat hara
(organa nutritiaum) yang meliputi
akar, batang, dan daun.
3. PENDAHULUAN
Akar, batang dan daun dapat di jelaskan secara
anatomi maupun morfologi. Materi ini membahas tentang
struktur dan fungsi organ tubuh pada tumbuhan tingkat
tinggi. Yang dimaksud dengan tumbuhan tingkat tinggi
adalah tumbuhan berpembuluh (kormophyta) yang akar,
batang, dan daunnya memiliki perbedaan yang jelas.
Struktur organ tubuh pada tumbuhan terdiri dari
struktur morfologi dan struktur anatomi. Struktur
Morfologi merupakan struktur yang tampak dari luar
tubuh tumbuhan, sedangkan Struktur Anatomi merupakan
struktur yang tampak melalui penampang mikroskopis.
6. STRUKTUR AKAR
Salah satu bagian penting
tumbuhan
adalah
akar.
Akar
merupakan bagian tumbuhan yang
arah tumbuhnya ke dalam tanah.
Oleh karena itu, umumnya akar
berada di dalam tanah. Akar
biasanya berwarna keputih-putihan
atau kekuning-kuningan. Bentuk
akar sebagian besar meruncing
pada ujungnya. Bentuk runcing
memudahkan
akar
menembus
7. STRUKTUR MORFOLOGI AKAR
Panjang akar dipengaruhi
oleh faktor eksternal
seperti porositas tanah,
tersedianya air dan
mineral, dan kelembapan
tanah. Secara morfologis
(dipotong membujur)
Struktur dan Jaringan
akar terdiri atas : leher
akar (pangkal akar),
batang akar, cabang akar,
8. Berikut ini adalah penjelasan mengenai
inti akar, rambut akar dan tudung
akar.
Inti akar terdiri atas
pembuluh kayu dan
pembuluh tapis.
Rambut akar merupakan
perluasan permukaan dari
sel-sel epidermis akar yang
berguna untuk memperluas
daerah penyerapan.
Tudung akar terletak di
ujung akar. Bagian ini
melindungi akar saat
menembus tanah.
9. STRUKTUR ANATOMI AKAR
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang
akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam. Dan
Secara anatomis, akar tersusun oleh tiga lapisan
jaringan pokok atau tiga sistem jaringan, yaitu sistem
jaringan dermal (epidermis), sistem jaringan dasar
(korteks), dan silinder pusat (stele).
10. STRUKTUR ANATOMI AKAR
Pita Kaspari pada sel endodermis. Sel endodermis dengn
penebalan gabus ini sulit di tembus oleh air. Pita kaspari
berfungsi mencegah masuknya air ke dalam stele.
11. a) Jaringan Dermal (Epidermis)
Susunan sel-selnya rapat,
berbentuk
pipih,
berdinding
tipis,
dan
setebal satu lapis sel,
dinding selnya mudah
dilewati air, pada daerah
ujung akar yaitu bulu akar
ini merupakan modifikasi
dari sel epidermis akar
menjadi rambut akar.
Lapisan kutikula sangat
tipis karena bertugas
menyerap air dan garam-
12. b. Jaringan Dasar
(Korteks)
Korteks merupakan daerah antara
epidermis
dengan silinder pusat. Letaknya
langsung di
bawah epidermis, sel-selnya tidak
tersusun
rapat sehingga banyak memiliki
ruang antar sel. Koteks memiliki
ruang-ruang antarsel yang berfungsi
untuk pertukaran gas. Peran korteks
adalah sebagai tempat penyimpanan
13. c. Silinder Pusat (Stele)
Silinder
pusat/stele
merupakan
bagian
terdalam dari akar. Terdiri
dari
berbagai
macam
jaringan:
Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar
dari stele. Akar cabang
terbentuk
dari
pertumbuhan persikel ke
arah luar.
Berkas
Pembuluh
Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan
floem
yang
tersusun
bergantian menurut arah
jari jari. Pada dikotil di
antara xilem dan floem
terdapat
jaringan
15. 1. Pengertian Batang
Kita sering berpikir bahwa batang itu selalu di atas
tanah dan akar ada di bawah tanah. Tetapi ada beberapa
jenis tumbuhan yang batangnya berada di bawah tanah. Jadi,
cara untuk membedakan akar dengan batang adalah dengan
mencari kuncup-kuncupnya.
Kuncup adalah adalah titik tumbuh batang yang
dilindungi oleh sisik. Sisik itu akan gugur ketika batang
sudah terbentuk. Tetapi ada juga kuncup yang tidak
dilindungi oleh sisik. Kuncup dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu, kuncup ujung batang (kuncup terminal) dan kuncup
ketiak (kuncup aksilar). Kuncup terminal terdapat pada ujung
batang yang masih dalam pertumbuhan, sedangkan kuncup
aksilar terdapat pada ketiak daun dan pada ruas tertentu di
batang. Kuncup, pada beberapa tumbuhan tertentu, akan
dorman jika kondisi lingkungannya buruk, tapi dapat
bertumbuh lagi ketika kondisi lingkungan sudah baik.
Ada juga batang yang tumbuh mendatar di dalam
16. 1. Struktur Luar (Morfologi) Batang
Berdasarkan keadaan batang, ada 2 kelompok
tumbuhan tingkat tinggi. Yaitu, tumbuhan herba
(tumbuhan lunak) dan tumbuhan berkayu. Pada kedua
tumbuhan tersebut ada daun-daun di seluruh
batangnya. Pada batang terdapat nodus/buku (tempat
meletaknya daun) dan internodus (daerah di anatara 2
buku).
Pada umumnya, batang tumbuhan herba itu
lunak, berwarna hijau, memiliki jaringan kayu yang
sedikit atau tidak ada sama sekali, ukuran batangnya
kecil, dan umurnya relatif pendek. Contohnya adalah
jagung, kangkung, bunga matahari, bayam, dan kacang.
Sedangkan batang tumbuhan berkayu biasanya
keras dan umurnya relatif panjang. Pada batang yang
tua, terdapat kulit kayu yang tebal dan lubang-lubang
17. 2. Struktur Dalam (Anatomi) Batang
Pada ujung batang yang
sedang tumbuh, tepatnya di
belakang meristem apikal,
terbentuk jaringan primer yang
terdiri atas :
a. Protoderma,
merupakan bagian luar yang
akan membentuk epidermis.
a. Prokambium,
terletak di bagian tengah,
akan membentuk xilem,floem,
dan kambium vaskular.
a. Meristem dasar,
yaitu jaringan yang akan
membentuk
empulur
dan
korteks.
18. Struktur Dalam (Anatomi) Batang
Ada perbedaan anatomi batang antara
tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu.
• Pada bagian luar batang tumbuhan herba, yang
merupakan sel-sel epidermis yang tipis,
terdapat stomata. Lalu, di bawah epidermis ada
sel-sel korteks. Fotosintesis dapat berlangsung
dalam batang karena sel-sel korteks tersebut
memiliki klorofil. Batang tumbuhan herba ini
tidak memiliki jaringan kayu dan tidak
mengandung gabus, tetapi memiliki jaringan
penyokong. Jaringan penyokong, yaitu kolenkim
dan sklerenkim, adalah penyebab batang
tumbuhan herba mampu menopang daun-daun
19. 1. Epidermis batang terdiri dari satu lapisan sel
yang tersusun rapat dan tidak berongga. Dinding
sel epidermis yang dilapisi kutikula itu tebal.
Lapisan epidermis ini berperan sebagai lapisan
pelindung bagi lapisan-lapisan yang ada di
dalamnya.
2. Korteks batang adalah jaringan parenkim yang
terdiri dari beberapa lapisan sel berdinding tipis
yang memiliki vakuola besar. Korteks memiliki
rongga-rongga/ruang-ruang
antarsel
yang
berfungsi untuk pertukaran udara.
Dalam
korteks terdapat floeterma. Floeterma adalah
lapisan terdalam pada korteks yang memiliki
bentuk dan susunan khas, serta mengandung
butir-butir pati. Fungsi korteks pada sebagian
20. 3. Stele/Silinder pusat merupakan bagian
terdalam batang. Pada stele terdapat
xilem (pembuluh kayu) di bagian dalam
dan floem (pembuluh tapis) di bagian
luar. Pada tumbuhan dikotil terdapat
kambium di antara xilem dan floem,
sedangkan tumbuhan monokotil tidak
memiliki kambium. Kambium ini yang
menyebabkan batang tumbuhan dikotil
bertambah besar. Jaringan kambium
ini, yang terdiri dari sel yang selalu
membelah diri, memisahkan kulit kayu
dari bagian batang lain. Bagian kayu
pada batang lebih tebal dari pada
bagian kulit karena kegiatan kambium
21. 3. Stele/Silinder pusat merupakan bagian
terdalam batang. Pada stele terdapat
xilem (pembuluh kayu) di bagian dalam
dan floem (pembuluh tapis) di bagian
luar. Pada tumbuhan dikotil terdapat
kambium di antara xilem dan floem,
sedangkan tumbuhan monokotil tidak
memiliki kambium. Kambium ini yang
menyebabkan batang tumbuhan dikotil
bertambah besar. Jaringan kambium
ini, yang terdiri dari sel yang selalu
membelah diri, memisahkan kulit kayu
dari bagian batang lain. Bagian kayu
pada batang lebih tebal dari pada
bagian kulit karena kegiatan kambium
22. 3. Kegiatan kambium terpengaruh oleh
tersedianya air dan mineral, sehingga
pembuluh-pembuluh
kayu
yang
dihasilkan pada musim hujan lebih besar
dan lebih banyak daripada yang
dihasilkan pada musim kemarau. Jadi,
terdapat batas-batas yang menunjukkan
kegiatan kambium selama musim hujan
dan musim kemarau pada kayu tumbuhan
dikotil. Batas-batas ini disebut lingkaran
tahun yang menunjukkan umur tumbuhan
tersebut. Lalu, bagian dalam pada stele
adalah empulur yang merupakan bagian
paling luas pada batang. Ada juga garisgaris radial yang tampak dari pusat ke
arah kulit kayu yang disebut jari-jari
23. 3. Struktur Primer Batang
Semua tumbuhan memiliki struktur primer, yaitu struktur
jaringan yang terbentuk pada awal pertumbuhan batang pada
ujung batang.
Berikut ini akan dibahas strukuktur primer batang monokotil
dan dikotil.
24. a) Struktur Primer Batang Monokotil
Terdiri dari epidermis bagian luar,
dan pada bagian dalam terdiri atas
slerenkima, parenkima korteks,
ikatan pembuluh, dan parenkima
empulur. Ikatan pembuluh pada
struktur primer batang monokotil
tersebar acak hingga ke empulur
dan bertipe kolateral tertutup,
sehingga batas korteks dan empulur
tidak tampak.
Selain itu, di antara xilem dan
floem tidak ditemukan kambium.
Tidak adanya kambium pada
Monokotil menyebabkan batang
Monokotil tidak dapat tumbuh
membesar, dengan perkataan lain
tidak terjadi pertumbuhan menebal
sekunder.
25. b) Struktur Primer Batang Dikotil
Dibangun oleh sistem
jaringan primer sebagai
berikut :
a. Epidermis
b. Korteks
c. Stele atau silinder pusat
yang tersusun atas :
a) Floem Primer
b) Kambium Vaskular
(kambium pembuluh)
c) Xilem primer
d) Empulur
26. 4. Struktur Sekunder Batang
Hanya tumbuhan dikotil yang memiliki
kambium sehingga hanyadikotil yang
mengalami pertumbuhan sekunder. Jaringan
sekunder terbentuk akibat aktivitas kambium.
Macam-macam sekunder pada tumbuhan
dikotil yaitu :
a. Floem Sekunder
b. Xilem Sekunder
c. Gabus dan Kambium Gabus
27. A. Pengertian Daun
Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan
melekat pada batang. Daun merupakan
modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian
tubuh
tumbuhan
yang
paling
banyak
mengandung
klorofil
sehingga
kegiatan
fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Daun memiliki bentuk dan ukuran tertentu
sehingga dapat melakukan tugas penting,
membuat
makanan
seefisien
mungkin.
Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap dan
teduh memiliki daun yang lebar agar dapat
menangkap sinar matahari sebanyak mungkin.
Di daerah yang banyak hujan, daun sering
memiliki lapisan yang mengkilat dan tahan air.
28. STRUKTUR DAUN
Struktur daun dikelompokkan menjadi struktur
luar dan struktur dalam.
1.
Struktur Luar (Morfologi) Daun
Daun dapat dikelompokkan berdasarkan:
a. Bentuk Helaian Daun
b. Bentuk Ujung Daun
c. Tepi Daun
d. Susunan Tulang daun
29. Struktur Jaringan Penyusun daun
Daun berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau. Daun
ditopang oleh tangkai daun. Tangkai daun berhubungan
dengan tulang daun. Tulang daun bercabang-cabang
membentuk jaring jaring pembuluh angkut. Struktur
daun dibedakan atas struktur luar dan struktur dalam.
a) Struktur Jaringan luar Daun
Secara morfologi daun terdiri dari:
– Helaian daun ( lamina ).
– Tangkai daun ( petiolus ), terdapat bagian yang
menempel pada batang disebut pangkal tangkai daun.
Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai
daun, misalnya rumput.
– Pelepah daun ( folius ), pada tumbuhan monokotil
pangkal daun pipih dan lebar serta membungkus
batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah
30. Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut
daun sempurna, misalnya daun pisang dan daun
talas. Daun yang tidak memiliki satu atau lebih
bagian daun disebut daun tidak sempurna,
misalnya daun mangga dan daun jambu.
Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang
atau urat daun. Tipe tulang daun ada empat macam,
yaitu:
– menyirip, misalnya pada daun mangga,
– menjari, misalnya pada daun pepaya,
– melengkung, misalnya pada daun gadung,
– sejajar, misalnya pada daun jagung,
Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan
susunan tulang daun menyirip dan menjari.
Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun
31. 2. Struktur Anatomi Daun
Daun tersusun atas tiga sistem
jaringan, yakni jaringan dermal
(epidermis), jaringan dasar
(parenkima), jaringan pembuluh
(vaskular).
32. a. Jaringan Dermal (Epidermis)
Epidermis
merupakan lapisan terluar
daun, ada epidermis atas
dan epidermis bawah,
untuk
mencegah
penguapan yang terlalu
besar, lapisan epidermis
dilapisi
oleh
lapisan
kutikula. Pada epidermis
terdapat
stoma/mulut daun, stoma
berguna untuk tempat
berlangsungnya
pertukaran gas dari dan ke
luar tubuh tumbuhan.
33. b. Jaringan dasar (Parenkim/Mesofil)
Parenkim daun terdiri
dari 2 lapisan sel, yakni
palisade (jaringan pagar)
dan spons (jaringan bunga
karang), keduanya
mengandung kloroplast.
Jaringan pagar sel-selnya
rapat sedang jaringan
bunga karang sel-selnya
agak renggang, sehingga
masih terdapat ruangruang antar sel. Kegiatan
fotosintesis lebih aktif
pada jaringan pagar
karena kloroplastnya lebih
banyak daripada jaringan
34. c. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh
berupa
berkas
pengangkut (xilem dan
floem).
Pada
daun,
jaringan
pembuluh
terdapat di tulang daun
dan mempunyai susunan
seperti
batangnya.
Semakin dekat dengan
ujung tulang daun dan
cabang
tulang
daun,
susunan
berkas
35. FUNGSI DAUN
Sebagai tempat pertukaran
gas yang terjadi di stomata
Sebagai tempat
berfotosintesis
Dapat berfungsi untuk
menyimpan cadangan
makanan.