SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 240
Descargar para leer sin conexión
Pedoman Pengelolaan Umum

                                                                         PAMSIMAS


                    PEDOMAN PENGELOLAAN UMUM PAMSIMAS




                                      DAFTAR ISI

BAB 1   PENDAHULUAN
        1.1 Pedoman Pengelolaan Program PAMSIMAS                                           1-1
        1.2 Latar belakang                                                                 1-1
        1.3 Landasan Hukum                                                                 1-2
            1.3.1 Tujuan Umum                                                              1-2
            1.3.2 Tujuan Khusus                                                            1-2
            1.3.3 Komponen Program                                                         1-3
            1.3.4 Sasaran Program                                                          1-3
        1.4 Prinsip dan Pendekatan                                                         1-3


BAB 2   ORGANISASI PAMSIMAS
        2.1 Umum                                                                           2-1
        2.2 Tingkat Pusat                                                                  2-2
            2.2.1 Executing Agency                                                         2-2
            2.2.2 Implementing Agency                                                      2-2
            2.2.3 Tim Pengarah Pusat (Sterring Committee)                                  2-2
            2.2.4 Tim Teknis Pusat                                                         2-3
            2.2.5 Unit Pengelola PAMSIMAS Pusat                                            2-2
            2.2.6 Central Project Implementation Unit                                      2-8
        2.3 Tingkat Propinsi                                                               2-9
            2.3.1 Pemerintah Propinsi                                                      2-9
            2.3.2 Tim Koordinasi Propinsi                                                  2-9
            2.3.3 Tim Teknis Propinsi                                                      2-9
            2.3.4 Provincial Project Management Unit                                      2-10
        2.4 Tingkat Kabupaten/Kota                                                        2-14
            2.4.1 Pemerintah Kabupaten/Kota                                               2-14
            2.4.2 Tim Koordinasi Kabupaten/Kota                                           2-15
            2.4.3 Tim Teknis Kabupaten/Kota                                               2-15
            2.4.4 District Project Management Unit                                        2-18
        2.5 Tingkat Desa                                                                  2-25
            2.5.1 Pemerintah Desa/Kelurahan                                               2-20
            2.5.2 Tim Kerja Masyarakat                                                    2-20
        2.6 Bantuan Teknis Konsultan                                                      2-25
            2.6.1 Konsultan Manajemen Pusat                                               2-21
            2.6.2 Konsultan Manajemen Propinsi                                            2-22
            2.6.3 Fasilitator Masyarakat atau Community Fasilitator                       2-23


BAB 3   PERENCANAAN
        3.1 Umum                                                                           3-1
        3.2 Tujuan Perencanaan                                                             3-1
Pedoman Pengelolaan Umum

                                                                      PAMSIMAS

        3.3   Lingkup Perencanaan                                                      3-1
              3.3.1 Kegiatan Penentuan Lokasi                                          3-1
              3.3.2 Strategi Perencanaan Program                                       3-4
              3.3.3 Penyusunan RKM dan Konsolidasi Perencanaan                         3-4
              3.3.4 Mekanisme Perencanaan Anggaran                                     3-8
              3.3.4.1Kategori Komponen                                                3-11
              3.3.4.2Hubungan Komponen dan Kategori                                   3-12

BAB 4   PENDANAAN
        4.1 Organisasi Kerja                                                           4-1
            4.1.1 Satuan Kerja PAMSIMAS Pusat                                          4-1
            4.1.2 Satuan Kerja PAMSIMAS Propinsi                                       4-2
            4.1.3 Satuan Kerja PAMSIMAS Kabupaten/Kota                                 4-2
        4.2 Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran                                          4-30
            4.2.1 Prosedur Pencairan Dana                                             4-30
            4.2.2 Pertanggungjawaban                                                  4-30
            4.2.3 Prosedur Pertanggungjawaban melalui SPP-GU                          4-37
            4.2.4 Prosedur Pertanggungjawaban melalui SPP-LS                          4-38
            4.2.5 Instruksi Kerja Pembuatan Pertanggungjawaban                        4-40
            4.2.5.1Kuitansi                                                           4-40
            4.2.6 Instruksi Kerja Pengecekan Keabsahan Tanda Bukti Pengeluaran        4-40
            4.2.7 Tata Cara Pungutan/Penyetoran serta Pelaporan Pajak-Pajak           4-41
            4.2.8 Dokumen Pengeluaran                                                 4-41
        4.3 Tata Usaha Keuangan Proyek
            4.3.1 Dasar Hukum                                                         4-41
            4.3.2 Ketentuan Umum Kebendaharaan                                        4-43
            4.3.3 Jenis, Fungsi, dan Bentuk Buku yang Digunakan                       4-44
            4.3.4 Dokumen dan Cara Pengisian                                          4-49
        4.4 Pengawasan Audit                                                          4-52
            4.4.1 Audit Internal                                                      4-52
            4.4.2 Audit Eksternal                                                     4-52


BAB 5   PROSES PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI PROYEK DI MASYARAKAT
        5.1 Proses Perencanaan dan Penyusunan RKM I                                    5-1
            5.1.1 Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi                            5-1
            5.1.2 Pertemuan Pleno untuk Membahas Hasil Indentifikasi                   5-1
            5.1.3 Pembentukan Tim Kerja Masyarakat                                     5-1
            5.1.4 Pemilihan Opsi untuk RKM I                                           5-1
            5.1.5 Pertemuan Pembahasan Opsi RKM I                                      5-1
            5.1.6 Penyusunan RKM I                                                     5-1
            5.1.7 Pertemuan Pembahasan RKM I                                           5-1
            5.1.8 Pengajuan RKM I                                                      5-2
        5.2 Pelaksanaan Community Led Total Sanitation                                 5-2
        5.3 Implementasi RKM I                                                         5-2
            5.3.1 Pelaksanaan Pelatihan di Tingkat Masyarakat                          5-2
            5.3.2 Pelaksanaan Konstruksi Sarana Air di Masyararakat dan Sekolah        5-2
        5.4 Proses Penyusunan RKM II                                                   5-3
            5.4.1 Pertemuan Perencanaan Kegiatan RKM II                                5-3
            5.4.2 Penyusunan RKM II                                                    5-3
Pedoman Pengelolaan Umum

                                                                           PAMSIMAS

                5.4.3 Pertemuan Pembahasan RKM II                                           5-3
                5.4.4 Pengajuan Evaluasi dan Persetujuan RKM II                             5-3

          5.5   Implementasi RKM II                                                         5-3
                5.5.1 Pelatihan tentang Perilaku Hidup Sehat                                5-3
                5.5.2 Pelaksanaan Kegiatan PHS di Masyarakat dan Sekolah                    5-3
                5.5.3 Pembangunan Sarana Sanitasi untuk Sekolah                             5-4
                5.5.4 Penyiapan TKM sebagai Badan Kelola                                    5-4
                5.5.5 Pelaksanaan Pelatihan Penguatan Badan Kelola                          5-4

BAB 6     PENGADAAN
          6.1 Pedoman                                                                       6-1
          6.2 Pelaksana Pengadaan                                                           6-1
              6.2.1 Persyaratan/Kriteria Anggota Panitia Pengadaan                          6-1
              6.2.2 Tugas, wewenang dan tanggung jawab Panitia Pengadaan                    6-4
          6.3 Pengamat Publik                                                               6-6
          6.4 Notaris Publik atau Penggantinya                                              6-7
          6.5 Aspek Hukum yang terkait dengan pengadaan                                     6-8
              6.5.1 Persyaratan Peserta                                                     6-8
              6.5.2 Pertentangan Kepentingan                                                6-8
              6.5.3 Tindak Lanjut Penipuan dan Korupsi                                     6-10
              6.5.4 Misprocurement                                                         6-12
              6.5.5 Bid Security                                                           6-15
              6.5.6 Sanksi                                                                 6-16
          6.6 Pengadaan Jasa Seleksi Konsultan dan Barang                                  6-17
              6.6.1 Kesepakatan Pelaksanaan                                                6-17
              6.6.2 Seleksi Konsultan                                                      6-17
          6.7 Prosedur Pengadaan untuk Partisipasi Masyarakat                              6-44


BAB VII   SAFEGUARDING
          7.1 Tujuan Safeguarding                                                           7-1
          7.2 Lingkup Safeguard                                                             7-1
          7.3 Sosial                                                                        7-2
              7.3.1 Permasalahan Sosial                                                     7-2
              7.3.2 Proses Seleksi Dana                                                     7-2
              7.3.3 Pendekatan Sosial Masyarakat                                            7-2
          7.4 Lingkungan                                                                    7-4
          7.5 Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali                                         7-8
              7.5.1 Pembebasan Lahan/Pemindahan masyarakat                                  7-8
          7.6 Masyarakat Terisolasi dan Rentan (Isolated and Vulnerable People)             7-9
              7.6.1 Prinsip dasar                                                           7-9
          7.7 Isu Jender                                                                   7-10
          7.8 Penanganan Pengaduan                                                         7-14
              7.8.1 Tahapan                                                                7-14
Pedoman Pengelolaan Umum

                                                                        PAMSIMAS

                 7.8.2 Mekanisme Penanganan Pengaduan di UPM                            7-16
           7.9   Konsultasi Publik                                                      7-19


BAB VIII   RENCANA TINDAK ANTI KORUPSI
           8.1 Matriks Risiko dan Tindakan Pencegahan                                    8-2
           8.2 Lampiran : Penguatan Keterbukaan Informasi di PAMSIMAS                   8-18


BAB IX     OPERASI DAN PEMELIHARAAN
           9.1 Umum                                                                      9-1
               9.1.1 Definisi                                                            9-1
               9.1.2 Tujuan                                                              9-1
           9.2 Organisasi                                                                9-2
           9.3 Aspek dan Sendi-Sendi Operasi dan Pemeliharaan                            9-3
               9.3.1 Pengelolaan Prasarana                                               9-3
               9.3.2 Penyampaian Pelayanan                                               9-3
               9.3.3 Tata Cara                                                           9-4
               9.3.4 Pendanaan                                                           9-4
           9.4 Dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota                                        9-5

BAB X      MONITORING DAN EVALUASI
           10.1 Tujuan Monitoring dan Evaluasi                                          10-1
           10.2 Lingkup Monitoring dan Evaluasi                                         10-1
                10.2.1 Sistem Monitoring dan Pelaporan Internal                         10-1
                10.2.2 Pelaksanaan Independen Monitoring Proyek                         10-3
                10.2.3 Evaluasi Dampak Proyek                                           10-4
           10.3 Pelaporan Hasil Monitoring dan Evaluasi                                 10-7
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                     PAMSIMAS


                                        BAB 1 PENDAHULUAN
1.1   Pedoman Pengelolaan Program PAMSIMAS
      Pedoman Pengelolaan Program PAMSIMAS (Water Supply and Sanitation for Low
      Income Community-WSSLIC 3) disiapkan oleh Executing dan Implementing Agency
      yang ditujukan sebagai acuan para pelaksana PAMSIMAS tingkat Pusat, Propinsi,
      Kabupaten, dan Desa dalam menyelenggarakan kegiatan Program dan pengendalian
      pelaksanaan program.
      Untuk lebih memahami rancangan dan kesepakatan pelaksanaan kegiatan
      PAMSIMAS, para pelaksana diharapkan mempelajari kesepakatan antara Pemerintah
      Indonesia dan Bank Dunia, seperti         Project Appraisal Document (PAD),
      No 42040 IND, Bank Guidelines, Keppres 80 tahun 2003 dan perubahannya tentang
      Pengadaan Barang dan Jasa serta Surat Edaran Menteri Keuangan.
      Pedoman ini mencakup uraian secara garis besar tentang pengorganisasian ,
      perencanaan, pendanaan pelaksanaan, pengadaan, pengendalian, safe guarding,
      perencanaan aksi anti korupsi, operasi dan pemeliharaan, sistem pelaporan dan
      monitoring serta evaluasi. Sedangkan untuk pelaksanaan di tingkat masyarakat secara
      rinci dapat dilihat pada Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program PAMSIMAS di
      Tingkat Masyarakat.


1.2   Latar Belakang
      Berdasarkan laporan WHO-Unicef joint monitoring 2004 kinerja sektor Air Minum &
      Sanitasi di Indonesia dinilai masih rendah dibandingkan dengan negara lain di Asia
      Tenggara. Diperkirakan penduduk Indonesia pada tahun 2015 adalah 218 Juta jiwa,
      dimana 103 Juta jiwa atau 47% belum memiliki akses terhadap sanitasi dan 47 Juta
      jiwa atau 22% belum memiliki akses terhadap air bersih. Angka yang lebih besar
      terlihat pada penduduk perdesaan, dimana diperkirakan 62% atau 73 Juta jiwa yang
      belum memiliki akses terhadap sanitasi dan 31% atau 36 Juta Jiwa yang tidak memiliki
      akses terhadap air bersih.
      Hanya 50% dari seluruh penduduk Indonesia yang mendapatkan akses air minum
      (Susenas, 2002). Di area perdesaan angka ini bahkan lebih rendah yaitu hanya 41%.
      Pada sektor sanitasi, hanya 10 kota di Indonesia yang memiliki jaringan air limbah
      dengan tingkat pelayanan sekitar 1,3% dari seluruh jumlah populasi. Sedangkan di
      daerah perdesaan dilaporkan 52% penduduk yang memiliki akses sanitasi dasar, angka ini
      diperkirakan lebih rendah karena data ini tidak mencantumkan kepemilikan sarana dan
      bagaimana standar teknis dan kesehatannya.
      Cakupan pelayanan air minum dan sanitasi yang rendah ini, berdampak pada
      kesehatan masyarakat, tingkat perekonomian dan kondisi lingkungan. Dari data
      kematian bayi yang 35 per 1000 kelahiran di Indonesia (SDKI, 2002) dan angka yang
      lebih besar terjadi pada masyarakat miskin yaitu 121 per 1000 kelahiran. Dua dari
      empat penyakit penyebab kematian balita adalah diare dan typus (Depkes 2001,




                                                                                       1-1
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                       PAMSIMAS

        Renstra 2004). Keduanya merupakan penyakit yang diakibatkan oleh permasalahan
        air dan sanitasi. Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat kejadian typhoid
        yang tinggi
        Untuk mengatasi keterbatasan akses terhadap air minum dan sanitasi perlu
        pendekatan berbeda bagi masyarakat perdesaan yaitu dengan menggunakan Demand
        Responsive Approach (DRA) sebagai upaya menjamin sustainabilitas program, selain
        harus berbasis masyarakat agar program ’Cost Effective’ , maka pembangunan
        infrastruktur harus disertai upaya perubahan nilai dan perilaku hidup bersih
        masyarakat..


        Pemerintah Indonesia sudah menetapkan kerangka Kebijakan Nasional untuk
        Pelayanan Air Minum dan Sanitasi Lingkungan yang Berbasis Masyarakat, yang
        membutuhkan investasi yang cukup besar, yaitu US$ 573 Juta pertahun (Laporan
        Indonesia untuk Kyoto Global Water Summit, 2003), sedangkan APBN 1994 – 2002
        hanya menganggarkan untuk sektor air bersih dan sanitasi 2,5%. Oleh karena itu
        diperlukan upaya untuk meningkatkan cakupan pelayanan air minum dan sanitasi
        sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


1.3     Landasan Hukum
        Landasan hukum pelaksanaan Program Nasional Pelayanan Air Minum dan Sanitasi
        yang Berbasis Masyarakat adalah sebagai berikut:
        1. UU No 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
        2. UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
        3. PP No. 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
        4. PP N0. 72 dan 73 tahun 2005 tentang Pemerintahan Desa dan Pemerintahan
           Kelurahan;
        5. PP No. 7 tahun 2004 tentang RPJMN Renstra 2004 – 2009 Pembangunan
           prasarana dan sarana air minum dan sanitasi yang berkelanjutan membutuhkan
           adanya perubahan perilaku hidup bersih dan sehat guna perbaikan kualitas hidup,
           tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga berbasis masyarakat
           (“community based”);
        6. Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
           Berbasis Masyarakat, tahun 2003.
        7. Financing Agreement Financing Agreement Credit No 42040 IND

1.3.1   Tujuan Umum
        Tujuan PAMSIMAS secara umum adalah meningkatkan akses pelayanan air minum
        dan sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan dan peri-urban, serta meningkatkan
        nilai dan perilaku hidup sehat dengan membangun/menyediakan prasarana dan
        sarana air minum serta sanitasi berbasis masyarakat berkelanjutan dan mampu
        diadaptasi oleh masyarakat. Program ini akan menjadi model untuk direplikasi,
        diperluas (scaling up) dan pengarusutamaan (mainstreaming) model di daerah lain,
        dalam upaya mencapai target MDG.




                                                                                        1-2
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                      PAMSIMAS

1.3.2   Tujuan Khusus
        a. Meningkatkan perilaku higienis di masyarakat;
        b. Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana air minum dan sanitasi yang
           berkelanjutan;
        c. Meningkatkan kapasitas lokal (baik pemerintah daerah maupun masyarakat) untuk
           memfokuskan dan menyebarluaskan pelaksanaan program air minum dan sanitasi
           yang berbasis masyarakat;
        d. Meningkatkan efektifitas dan keberlanjutan jangka panjang pembangunan
           infrastruktur air minum dan sanitasi berbasis masyarakat;
1.3.3   Komponen Program
        1. Komponen 1: Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Kelembagaan
           Lokal;
        2. Komponen 2: Peningkatan Kesehatan dan Perilaku Higienis dan Pelayanan
           Sanitasi;
        3. Komponen 3: Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Umum;
        4. Komponen 4: Hibah Pengembangan Sosial-Ekonomi Lokal;
        5. Komponen 5: Dukungan Pelaksanaan dan Manajemen Proyek.
1.3.4   Sasaran Program
        Sasaran Program ini sebesar 5.000 desa untuk periode pelaksanaan program 5 tahun
        sejak tahun 2007, dan 1000 desa sebagai sasaran program replikasi pemerintah
        daerah.


1.4     Prinsip dan Pendekatan
        Prinsip-prinsip pelaksanaan Program adalah sebagai berikut:
        1. Berbasis masyarakat. Seluruh proses perencanaan Pamsimas seperti pemilihan
           kebutuhan air dan pelaksanaan kegiatan menyertakan partisipasi aktif masyarakat,
           tidak terkecuali kaum perempuan. Hal ini sebagai pengejawantahan atas
           pemenuhan kebutuhan masyarakat atas sarana air minum dan sanitasi, sehingga
           diharapkan sarana yang terbangun dipelihara dan dikelola oleh masyrakat.
        2. Kemitraan, antara pemerintah daerah dengan masyarakat setempat dalam
           penyelenggaraan kegiatan Pamsimas, dan pemda berperan sebagai fasilitator.
        3. Partisipatif, artinya masyarakat terlibat secara aktif dalam seluruh kegiatan
           Pamsimas mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
           pemanfaatan.
        4. Transparansi. Penyelenggaraan kegiatan Pamsimas dilakukan bersama dengan
           masyarakat dan seluruh kegiatan dapat diakses data/informasinya melalui media
           oleh masyarakat dan stakeholder.
        5. Tanggap kebutuhan. Penyelenggaraan kegiatan Program Pamsimas
           berdasarkan kebutuhan masyarakat. akan fasilitas air minum, sanitasi, dan
           program kesehatan, dengan memberi kesempatan seluas-luasnya pada
           masyarakat untuk memberikan pilihan dan hak bersuara dalam proses
           PAMSIMAS.




                                                                                      1-3
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                             PAMSIMAS

6. Tepat Mutu artinya pembangunan yang berkualitas. Semua fasilitas yang
   dibangun harus memenuhi rancangan/disain dan standar teknik yang ditetapkan,
   dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas.
7. Kesinambungan/Keberlanjutan sarana. Sarana yang dibangun dapat
   menyediakan air bersih secara kontinyu dengan kualitas yang dapat diterima (baik
   dari sudut pandang pengguna maupun pemerintah) dan memenuhi kebutuhan
   kuantitas domestik, serta masyarakat turut serta memelihara sarana tersebut agar
   tetap berfungsi.
8. Keberpihakan pada masyarakat miskin, artinya orientasi kegiatan dalam proses
   maupun pemanfaatan berguna bagi masyarakat miskin
9. Kesetaraan Jender, artinya program Pamsimas memberikan kesempatan yang
   sama kepada perempuan, seperti halnya laki-laki, untuk berpartisipasi dalam
   perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan/pengelolaan program di
   masyarakat.
10. Dapat dipertanggung jawabkan. Penyelenggaraan kegiatan harus dapat
    dipertanggungjawabkan dalam hal tepat sasaran, tepat waktu, tepat pembiayaan
    dan ketepatan mutu pekerjaan.




                                                                              1-4
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                                               PAMSIMAS



                                                  BAB 2 ORGANISASI
2.1   Umum
      Agar program PAMSIMAS dapat terlaksana dengan baik, maka dalam
      penyelenggaranaannya harus mengikuti struktur organisasi pelaksana secara
      menyeluruh dari tingkat pusat sampai masyarakat dengan melibatkan komponen-
      komponen pelaksana dan institusi terkait lainnya.

      Struktur organisasi PAMSIMAS adalah sebagaimana tercantum pada gambar 2.1.

                           Gambar 2-1 Struktur Organisasi Pelaksana PAMSIMAS



                                              EXECUTING AGENCY
                                                                                       IMPLEMENTING AGENCY
                                             (DITJEN. CIPTA KARYA)
      T
      A
      S      TIM PENGARAH PUSAT
      U          (INTER-DEPT.)
      P
                                              CPMU                     L/O                         CPIU
                   TIM TEKNIS
                                                            MPW, MOHA (PMD& Bangda),
                                                                     MOH


                                                                                       CMAC

      I
      S
      N        TIM KOORDINASI
      I
      P           PROPINSI
      O                                              PPMU
                                                                                           KONSULTAN
      R             TIM TEKNIS                                                              PROPINSI
      P                                     PPI   PPI   PPI      PPI
                                             U     U     U        U


      A
      T
      O
      K
      /
      N
      E        TIM KOORDINASI
      T        KAUPATEN /KOTA
      A                                                                                    KONSULTAN
      P             TIM TEKNIS                                                              KAB /KOTA
      U                                              DPMU
      B
      A
      K


                                                                                          FASILITATOR
                                                                                          MASYARAKAT
      A
      S
      E
      D



                         TIM KERJA MASYARAKAT ( TKM)/KELOMPOK MASYARAKAT (POKMAS )



                  Garis Pelaporan
                  Garis Instruksi
                  Garis Koordinasi
                  Garis Pembinaan



      Ket:. : Rincian Organisasi CPMU akan dirincikan pada Gambar 2-2 Struktur Organisasi CPMU




                                                                                                             2-1
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                     PAMSIMAS

2.2     Tingkat Pusat

2.2.1   Executing Agency
        Executing Agency (EA) Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis
        Masyarakat (PAMSIMAS) adalah Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen
        Pekerjaan Umum. EA bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan program
        secara menyeluruh.

2.2.2   Implementing Agency
        Implementing Agency (IA) Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
        Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) adalah Direktorat Jenderal Pembangunan
        Daerah (Bangda), Depdagri untuk komponen 1a; Direktorat Jenderal
        Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Depdagri untuk komponen 1b;
        dan Direktorat Jenderal PP dan PL, Depkes untuk komponen 2 dan Direktorat
        Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum untuk komponen 3,4 dan 5.
        IA bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan komponen program yang
        menjadi tanggung jawab masing-masing CPIU.

2.2.3   Tim Pengarah Pusat (Steering Committee)
        Tim Pengarah, mempergunakan Tim Pengarah yang sama dengan Tim
        Pengarah AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan) yang dibentuk
        dengan SK Kepala Bappenas.

        Tugas Tim Pengarah sesuai dengan tugas Tim Pengarah AMPL, antara lain:
        1. Merumuskan kebijakan dalam pelaksanaan program;
        2. Memberikan arah kebijakan dan memberikan rekomendasi untuk perubahan
           kebijakan yang diperlukan dalam pelaksanaan program;

2.2.4   Tim Teknis Pusat
        Tim Teknis Pusat beranggotakan eselon II dari masing-masing Ditjen
        Pelaksana Kegiatan, diangkat melalui SK Bappenas yang diketuai oleh Direktur
        Permukiman dan Perumahan, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas.

        Tim Teknis bertugas membantu Tim Pengarah dalam:
        1. Merumuskan kebijakan operasional dalam pelaksanaan program
            PAMSIMAS.
        2. Memberikan masukan dalam penyusunan pedoman yang dibutuhkan untuk
            pelaksanaan program termasuk isu-isu yang terkait dengan kemajuan
            pelaksanaan program;
        3. Memberi masukan kepada CPMU mengenai kebijakan pelaksanaan
            program serta mengambil langkah yang diperlukan khususnya dalam
            menjamin effektivitas dan effisiensi pendayagunaan dana luar negeri;

2.2.5   Unit Pengelola PAMSIMAS Pusat (Central Project Management Unit (CPMU))
        CPMU berkedudukan di Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum
        (Selaku Executing Agency), yang terdiri dari Ketua CPMU, Liaison Officer
        Komponen, Asisten Bagian Perencanaan, Asisten Bagian Monitoring dan
        Evaluasi, Asisten Bagian Pengadaan, dan Asisten Bagian Keuangan. Liaison
        Officer Komponen PAMSIMAS merupakan perwakilan yang ditunjuk dari


                                                                                 2-2
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                PAMSIMAS

Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri dan Departemen Pekerjaan
Umum.
Ketua dan anggota CPMU akan ditunjuk oleh Executing Agency dan
bertanggungjawab kepada Executing Agency mengenai pengelolaan dan
administrasi program PAMSIMAS secara keseluruhan yang mencakup antara
lain:
   koordinasi kegiatan administrasi program oleh masing-masing instansi
   terkait baik vertikal maupun horizontal;
   koordinasi pengelolaan administrasi penganggaran,                penyaluran,
   penyerapan dana dan pengisian kembali rekening khusus;
   monitoring dan evaluasi, audit serta pelaporan Program.
CPMU sebagai pengelola administrasi program akan berkoordinasi dengan
CPIU di tingkat pusat dalam penyelenggaraaan PAMSIMAS dan dengan PPMU
dan DPMU untuk tingkat propinsi dan kabupaten/kota serta dengan Donor
Agency.
Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan program, maka CPMU berkantor di
Ditjen. Cipta Karya, Dep. PU dan diperlukan tenaga penuh (full-timer) untuk
bekerja di CPMU sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang tertuang dalam
struktur organisasi CPMU yang sudah disepakati.
Tugas CPMU dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab terhadap administrasi dan penyelenggaraan program.
2. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait baik vertikal maupun
    horizontal.
3. Melakukan sosialisasi dan diseminasi program di tingkat pusat dan
    mengkoordinasikan pelaksanaan sosialisasi dan diseminasi program di
    tingkat propinsi.
4. Melaksanakan tugas operasional dalam perencanaan, pelaksanaan,
    pemantauan, pengendalian dan evaluasi program dengan mengacu pada
    Pedoman Pengelolaan Program serta dokumen perjanjian kredit yang
    sudah disepakati.
5. Mengendalikan jadual pelaksanaan program secara keseluruhan maupun
    tahunan.
6. Menyampaikan laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan secara rutin
    kepada Tim Pengarah Pusat dan Bank Dunia.
7. Mengkonsolidasikan laporan penyelenggaraan program secara menyeluruh
    (fisik dan keuangan).
8. Memfasilitasi Pertemuan dan Rapat Tim Pengarah Pusat dan Tim Teknis
    Pusat.
9. Membantu mempersiapkan proses pengadaan barang dan jasa, termasuk
    menyiapkan Kerangka Acuan (Terms of Reference), dan perolehan Surat
    Persetujuan (No Objection Letter - NOL) dari Bank Dunia.
10. Identifikasi dan fasilitasi pemecahan masalah baik yang bersifat
    administratif, maupun program untuk mengatasi kendala yang timbul dalam
    pelaksanaan Program.




                                                                            2-3
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                PAMSIMAS

11. Memberikan masukan kepada Tim Pengarah/Tim Teknis mengenai tindak
    lanjut yang diperlukan apabila terjadi keterlambatan pelaksanaan program,
    termasuk proses pengadaan dipusat dan di propinsi.
12. Mengkaji mutu dan kelengkapan dokumen yang membutuhkan prior review
    oleh Bank, serta memberikan bantuan teknis kepada PIUs dalam proses
    pengadaan yang tidak membutuhkan prior review.
13. Mengumpulkan fotocopy SP2D dari seluruh pelaksana anggaran
    PAMSIMAS untuk kebutuhan pengajuan withdrawal application (WA).
14. Mengajukan permohonan pengisian kembali dana rekening khusus
    (replenishment), dengan memperhatikan laporan konsolidasi dari PIU-PIU.
15. Mencatat, memantau dan menindak-lanjuti keluhan yang diterima.
16. Mengendalikan tugas Konsultan Advisori Manajemen Pusat (KAMP=Central
    Management Advisory Consultant (CMAC)).
17. Menjamin bahwa semua ketentuan kesepakatan pemanfaatan dana
    pinjaman dan pencairan dana dipenuhi.
18. Menyusun perencanaan biaya tahunan agar koordinasi kegiatan Program
    dapat terlaksana dengan baik.
19. Dibantu CMAC untuk konsolidasi seluruh laporan dana dari DPMU dan
    Konsultan Manajemen Propinsi serta menyiapkan Interim un-audited
    Financial Report (IFR) 3 bulanan dan tahunan dalam bahasa Inggris dan
    bahasa Indonesia untuk Executing Agency dan Bank Dunia sesuai dengan
    ketentuan yang ada.
20. Memastikan pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Program dan Petunjuk
    Pelaksanaan Tingkat Desa
21. Memfasilitasi pelaksanaan audit penyelenggaraan program.

Kewenangan CPMU dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Meminta kepada Project Implementing Unit/Implementing Agengy untuk
   memperbaiki atau melengkapi dokumen yang membutuhkan prior review
   oleh Bank,
2. Meminta laporan kepada PIU-PIU mengenai kemajuan pelaksanaan
   kegiatan dan fotocopy SP2D,
3. Meminta KPKN untuk memangguhkan pembayaran apabila balance dari
   special account tidak cukup serta tidak terpenuhinya point 1 dan 2 diatas,
4. Mengeluarkan surat teguran apabila terdapat hal-hal yang perlu ditindak-
   lanjuti, seperti keterlambatan pelaporan, kesalahan prosedur dalam
   pelaksanaan Program, maupun mis-procurement.
5. Menghentikan atau mencabut penangguhan pembayaran KPPN setelah
   adanya surat dari Dirjen Perbendaharaan atas permintaan CPMU.

Organisasi CPMU yang dipimpin oleh Ketua PMU terdiri dari 7 bagian yaitu:
       •   Ketua CPMU;
       •   Liaison Officer Komponen, yang terdiri dari 4 orang Liaison Officer;
       •   Sekretariat;
       •   Bagian Perencanaan;
       •   Bagian Monitoring dan Evaluasi;
       •   Bagian Pengadaan;
       •   Bagian Keuangan.


                                                                             2-4
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                           PAMSIMAS


                              KETUA CPMU



             LIASON OFFICER                       SEKRETARIAT
              KOMPONEN 1A


             LIASON OFFICER
              KOMPONEN 1B


             LIASON OFFICER
               KOMPONEN 2


             LIASON OFFICER
             KOMPONEN 3,4,5




     BAGIAN         BAGIAN MONITORING       BAGIAN              BAGIAN
  PERENCANAAN         DAN EVALUASI        PENGADAAN            KEUANGAN

                    Gambar 2-2 Struktur Organisasi CPMU

Ketua CPMU

Tugas Ketua CPMU adalah:
1. Mengembangkan, memfasilitasi dan membina manajemen program secara
   keseluruhan.
2. Melaksanakan operasional CPMU.
3. Memberikan arahan kepada PIU mengenai pelaksanaan program, sesuai
   dengan Pedoman Pelaksanaan Program.
4. Melaksanakan koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan serta
   pelaporan Program di Tingkat Pusat, Propinsi dan Kabupaten.

Kualifikasi Ketua CPMU:
1. Pengalaman dalam pengelolaan program air minum dan penyehatan
   lingkungan permukiman dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat.
2. Pengalaman dalam pengelolaan bantuan luar negeri terutama yang bersifat
   pinjaman dan administrasi Program
3. Berpendidikan minimal S1.
4. Dapat berkomunikasi dan menulis dalam bahasa Inggris secara aktif.
5. Diutamakan yang menguasai komputer untuk Spread Sheet, Word Prosesor
   dan komunikasi dengan internet atau e-mail.

Liaison Officer
Liaison Officer bertugas:
1. Memfasilitasi koordinasi antara CPIU dengan CPMU
2. Mengkoordinasikan penyelenggaraan program antara CPMU dengan CPIU;
3. Mengendalikan program kerja dari PIU yang diwakilinya;




                                                                       2-5
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                           PAMSIMAS

Kualifikasi Liason Officer :
1. Pengalaman dalam pengelolaan program air minum dan penyehatan
   lingkungan permukiman dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat.
2. Pengalaman dalam pengelolaan bantuan luar negeri terutama yang bersifat
   pinjaman dan administrasi program.
3. Berpendidikan minimal S1.
4. Dapat berkomunikasi dan menulis dalam bahasa Inggris secara aktif.
5. Diutamakan yang menguasai komputer untuk Spread Sheet, Word Prosesor
   dan komunikasi dengan internet atau e-mail.

Bagian Perencanaan
Tugas Bagian Perencanaan:
1. Menyusun rencana kerja tahunan CPMU
2. Memberikan masukan kepada Ketua CPMU mengenai hasil dari monitoring
   dan evaluasi untuk ditindaklanjuti dalam rencana kerja
3. Memberikan masukan kepada Ketua. CPMU terhadap penyelesaian
   pengaduan yang diterima
4. Menyiapkan format usulan anggaran di Tingkat Pusat, Propinsi dan
   Kabupaten.
5. Membantu Ketua. CPMU untuk proses pengajuan anggaran.
6. Melaksanakan monitoring terhadap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
   penyuluhan kesehatan dan pengawasan kualitas air.
7. Memberikan saran evaluasi pekerjaan konsultan sesuai dengan TOR yang
   telah disepakati.

Kualifikasi Asisten Bagian Perencanaan:
1. Pengalaman dalam program air minum dan penyehatan lingkungan
   permukiman dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat.
2. Mengetahui program dan mampu berkomunikasi dengan sektor terkait
   dalam mengembangkan program AMPL.
3. Memahami sistem penganggaran Pemerintah, khususnya dalam
   penyusunan RKA-K/L dan dokumen anggaran lainnya.
4. Berpendidikan minimal S1.
5. Bisa berbahasa Inggris.

Bagian Monitoring dan Evaluasi
Tugas Bagian Monitoring dan Evaluasi:
1. Merumuskan sistem monitoring secara sederhana di lingkungan CPMU.
2. Mengumpulkan laporan-laporan dari PPMU dan DPMU, mengenai laporan
   kemajuan pelaksanaan program dan keuangan.
3. Mengidenfikasi permasalahan-permasalahan yang ada, atas dasar hasil
   monitoring-evaluasi di lapangan maupun dari laporan yang diterima, dan
   melaporkannya kepada ketua CPMU.
4. Mengumpulkan data hasil laporan daerah dan melakukan analisa terhadap
   semua data hasil pelaksanaan kegiatan di daerah sebagai bahan untuk
   penyusunan laporan.




                                                                       2-6
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                          PAMSIMAS

5. Menyiapkan konsep Laporan Manajemen Program (IFR) sesuai dengan
   format yang telah disepakati dengan Bank Dunia, terutama untuk Project
   Progress Report/Laporan Pencapaian.
6. Memberikan masukan kepada Ketua CPMU dalam pembinaan Konsultan
   sesuai hasil monitoring dan evaluasi.
7. Membantu Ketua CPMU untuk memonitor pelaksanaan Pedoman
   Pelaksanaan Program dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Tingkat
   Masyarakat.
8. Mengembangkan Management Information System (MIS) dengan realtime
   Monitoring and Evaluation Information dari daerah ke Pusat setiap 2
   minggu.

Kualifikasi Asisten Bagian Monitoring dan Evaluasi:
1. Mempunyai pengalaman dalam melakukan monitoring program.
2. Menguasai program komputer, diutamakan yang mengetahui program
   database dan spread sheet.
3. Minimal lulusan S1.
4. Dapat berbahasa Inggris.

Bagian Pengadaan
Bagian Pengadaan bertugas untuk:
1. Membantu Ka CPMU dalam meneliti kelengkapan dokumen pengadaan
   jasa, barang dan konstruksi di Tingkat Pusat, Propinsi dan Kabupaten
2. Menjaga jadual dan proses pengadaan sesuai dengan Financing
   Agreement, procurement plan dan dokumen kesepakatan lainnya.
3. Berkoordinasi dengan PIU terkait proses pengadaan.
4. Membantu Ketua CPMU dalam memfasilitasi korespondensi PIU dengan
   Bank terkait dengan proses pengadaan, termasuk pengajuan NOL ke Bank
   Dunia.
5. Memfasilitasi pelatihan masalah pengadaan sesuai dengan peraturan yang
   berlaku di lingkungan Bank Dunia dan Keppres 80/2003 beserta aturan
   tambahannya.
6. Memberikan masukan untuk penyusunan laporan IFR sesuai format yang
   telah disepakati dengan Bank Dunia, terutama untuk aspek Procurement
   Report/Laporan Pengadaan.
7. Menyiapkan rencana pengadaan tahunan.

Kualifikasi Bagian Pengadaan:
1. Mempunyai pengalaman dalam proses pengadaan kegiatan International
   Competitive Bidding (ICB).
2. Minimal lulusan S1.
3. Mampu berbahasa Inggris.

Bagian Keuangan
Bagian Keuangan bertugas untuk:
1. Membantu Ketua CPMU menyusun financial planning dan disbursment
   planning.
2. Mengkompilasi laporan realisasi penyerapan dana setiap bulan untuk
   pengajuan replenishment.


                                                                      2-7
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                     PAMSIMAS

        3. Mengkompilasi laporan kontribusi masyarakat dan kontribusi pemerintah
           daerah.
        4. Membantu Ketua CPMU dalam menyusun laporan kemajuan keuangan
           bulanan, triwulanan, dan tahunan.
        5. Memfasilitasi pelatihan masalah administrasi dan keuangan sesuai dengan
           peraturan yang berlaku di lingkungan Bank Dunia dan Pemerintah RI
           (antara lain Perdirjen Perbendaharaan tentang pencairan dana
           PAMSIMAS).
        6. Bekerjasama dengan Departemen Keuangan untuk mengkoordinasikan dan
           memfasilitasi pencairan pinjaman.
        7. Memfasilitasi semua unit pelaksana program dalam penyusunan laporan
           keuangan sebagai bahan audit.
        8. Memfasilitasi tindak lanjut rekomendasi hasil audit.
        9. Menyusun konsep laporan IFR sesuai format yang telah disepakati dengan
           Bank Dunia, terutama untuk aspek Financial Report/Laporan Keuangan.

        Kualifikasi Bagian Keuangan:
        1. Berpengalaman dalam administrasi keuangan kegiatan yang dibiayai dana
           luar negeri.
        2. Mengetahui mekanisme dan sistem penganggaran pemerintah.
        3. S1 diutamakan dari Akuntansi atau D3 Akuntasi.

2.2.6   Central Project Implemention Unit (CPIU)
        Central Project Implemention Unit (CPIU) dalam PAMSIMAS untuk tingkat pusat
        terdiri dari Ditjen Bangda sebagai PIU sub-komponen penguatan kelembagaan,
        Ditjen PMD sebagai PIU sub-komponen pemberdayaan masyarakat, Ditjen PP
        & PL sebagai untuk sub-komponen peningkatan sanitasi dan perilaku higienis,
        dan PIU Ditjen Cipta Karya untuk komponen Pembangunan Prasarana dan
        Sarana Air Bersih dan Sanitasi, Peningkatan Sosial-Ekonomi Lokal, dan
        Manajemen Program. Pembentukan CPIU berdasarkan SK Dirjen dari Instansi
        Teknis terkait.

        Tugas CPIU adalah:
        1. Menyelenggarakan komponen/sub-komponen dari PAMSIMAS
        2. Melaksanakan tugas dan operasionalisasi perencanaan, pelaksanaan,
           pemantauan, pengendalian dan evaluasi program.
        3. Melaporkan kepada ketua CPMU mengenai progres pencairan dan progress
           pelaksanaan fisik dari masing-masing komponen/sub-komponen secara
           periodik.
        4. Berkoordinasi dengan instansi terkait (terutama antar CPIU) untuk menjamin
           keselarasan pelaksanaan program.
        5. Mendukung dan memantau Liason Officer Komponen dalam melaksanakan
           tugasnya




                                                                                  2-8
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                   PAMSIMAS

2.3      Tingkat Propinsi

2.3.1   Pemerintah Propinsi
        Pemerintah Propinsi, dalam hal ini Gubernur, sebagai penanggung jawab
        pelaksanaan program di kabupaten/kota sasaran di wilayah propinsi yang
        bersangkutan. Secara umum bertugas:
        1. Gubernur bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program.
        2. Gubernur bertugas membentuk Tim Koordinasi Propinsi (TKP) dan Tim
            Teknis Propinsi (TTP), PPMU (Provincial Project Management Unit) dan
            PPIU (Provincial Project Implementing Unit).
        3. Mengusulkan pejabat Satuan Kerja pelaksanaan anggaran PAMSIMAS di
            tingkat propinsi kepada Departemen teknis terkait.

2.3.2   Tim Koordinasi Propinsi (TKP)
        Tim koordinasi dibentuk berdasarkan SK Gubernur, yang diketuai oleh Kepala
        Bappeprop, dan beranggotakan:
               Dinas Bidang Pekerjaan Umum, Cipta Karya
               Dinas /Badan/Instansi Pemberdayaan Masyarakat,
               Dinas Kesehatan
               Instansi terkait sesuai dengan kebutuhan

        Tim Koordinasi Propinsi bertugas:
        1. Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program di
            propinsi.
        2. Mensosialisasikan program kepada kabupaten/kota.
        3. Melakukan analisa masalah kebijakan dan memberikan rekomendasi untuk
            perubahan kebijakan yang diperlukan dalam pelaksanaan program
        4. Menanggulangi berbagai masalah antar sektor yang timbul dalam
            pelaksanaan
        5. Memonitor kemajuan program dan melaporkan kepada Gubernur dan
            pemerintah Propinsi,
        6. Memonitor kegiatan dan mengevaluasi kinerja penyelenggaraan program

2.3.3   Tim Teknis Propinsi (TTP)
        Tim Teknis Propinsi beranggotakan inter-intansi dari :
               Badan Perencanaan Pembangunan Propinsi,
               Dinas Pekerjaan Umum/Cipta Karya/sepadannya,
               Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa/sepadannya,
               Dinas Kesehatan,
               Dinas Pendidikan
               Instansi terkait lainnya sesuai dengan kebutuhan

        Tim Teknis Propinsi bertugas membantu TKP dalam:
        1. Memberikan pembinaan teknis kepada kabupaten/kota terkait dengan
            kebijakan operasional dalam pelaksanaan program;
        2. Memberikan pembinaan teknis kepada kabupaten/kota dalam
            mengimplementasikan pedoman untuk pelaksanaan seperti pedoman




                                                                               2-9
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                    PAMSIMAS

           teknis, pedoman pelaksanaan, pedoman pendanaan, pedoman
           pemantauan, dan lain sebagainya;
        3. Memberi masukan kepada PPMU tentang perkembangan pelaksanaan
           program serta mengambil langkah yang diperlukan khususnya dalam
           menjamin effektivitas dan effisiensi dana bantuan luar negeri;
        4. Memberikan masukan tentang aspek yang berkaitan dengan kebijaksanaan
           umum kepada Tim Koordinasi Propinsi;
        5. Memberikan masukan kepada PPMU, khususnya mengenai masalah yang
           berkaitan dengan teknis operasional pelaksanaan program.

2.3.4   Provincial Project Management Unit (PPMU)
        PPMU berkedudukan di Dinas Pekerjaan Umum/sepadannya. PPMU diangkat
        melalui SK Gubernur.

        Organisasi PPMU yang dipimpin oleh Ketua PPMU terdiri dari 7 bagian yaitu:
                    PPIU Sub-Komponen Penguatan Kelembagaan;
                    PPIU Sub-Komponen Pemberdayaan Masyarakat;
                    PPIU Komponen Perilaku Higienis dan Pelayanan Sanitasi;
                    PPIU Komponen Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum
                    dan Sanitasi Umum, Bantuan Hibah kepada Kabupaten/Kota dan
                    Desa, Manajemen Program; (Komponen 3,4,5)
                    Bagian Perencanaan;
                    Bagian Monitoring dan Evaluasi;
                    Bagian Pengadaan Barang, Jasa dan Konstruksi;
                    Bagian Keuangan.

        Tugas dan tanggung jawab PPMU terutama menangani manajemen
        pelaksanaan Program pada seluruh kabupaten/kota, dengan tugas sebagai
        berikut :
        1. Mempersiapkan rencana pembiayaan dan kegiatan Program (budgeting &
            programming) untuk kegiatan Program di tingkat propinsi.
        2. Mengawasi kegiatan serta melakukan penilaian kinerja dari para konsultan
            tingkat Kabupaten/Kota dan Fasilitator Masyarakat.
        3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Program melalui
            kunjungan ke kabupaten/kota.
        4. Membuat laporan IFR setiap triwulan kepada CPMU sesuai dengan
            petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis untuk pelaksanaan Program,
            tembusan kepada TKP dan TKK. IFR harus sudah diterima CPMU 1 minggu
            setelah akhir setiap triwulan.
        5. Membantu dan memberikan dukungan sepenuhnya dalam proses
            pembuatan audit setiap tahun.
        6. Mempersiapkan dan membantu kelancaran kegiatan misi Bank Dunia yang
            berkaitan dengan Program.
        7. Memberikan bimbingan TTK agar melakukan pencatatan terhadap
            kemajuan Program yang dilaksanakan.
        8. Menciptakan jalinan kerja yang baik dengan CPMU dan DPMU, dan
            memberikan data serta informasi kepada TKP untuk digunakan sebagai
            dasar pertimbangan dalam melakukan koordinasi pelaksanaan antar
            kegiatan Program.


                                                                                2-10
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                             PAMSIMAS

9. Melakukan koordinasi dan penyebarluasan informasi mengenai kemajuan
    Program termasuk laporan keuangan dan lainnya.
10. Melakukan evaluasi kinerja konsultan dan TFM
11. Memonitor kemajuan PMC

Bagian Perencanaan
Tugas Bagian Perencanaan:
1. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran tahunan Program, termasuk
    mengkaji anggaran sektor terkait di Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota,
    menyusun rincian kebutuhan pembiayaan Program, mengintegrasikan
    komponen pembiayaan kedalam rancangan Rencana Kerja dan Anggaran
    Kementerian/Lembaga (RKAK/L) serta melaksanakan pembahasan
    anggaran tahunan tersebut dengan sektor terkait.
2. Membantu keterpaduan perencanaan antara sektor terkait, dikaitkan
    dengan pendanaan Program.
3. Mengkaji perencanaan sektor terkait dikaitkan dengan hasil evaluasi
    pelaksanaan kegiatan.
4. Mengkontribusikan dan mengkaji dokumen Rencana Kegiatan Masyarakat
    (RKM) baik fisik maupun usulan pendanaan sebagai dasar penyusunan
    rencana tahunan.
5. Menyiapkan rancangan perincian dana yang tersedia dikaitkan dengan
    rencana pendanaan Program dalam upaya antisipasi effektivitas
    penyusunan anggaran secara global.
6. Bersama tim konsultan melakukan kajian terhadap strategi pendekatan
    Program sebagai upaya perbaikan (pendekatan Programatik).
7. Menyiapkan format dan mengumpulkan data dalam upaya menunjang
    penyusunan rencana tahunan di Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota.
8. Melaksanakan monitoring terhadap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
    penyuluhan kesehatan dan pengawasan kualitas air.
9. Membantu sektor terkait dalam upaya mengembangkan kegiatan
    penyuluhan kesehatan dan pengawasan kualitas air.
10. Bersama konsultan melakukan kajian terhadap perencanaan dan
    manajemen Program dikaitkan dengan pengadaan.
11. Memberikan saran evaluasi pekerjaan para konsultan sesuai dengan TOR
    yang telah disepakati.

Kualifikasi Bagian Perencanaan:
1. Pengalaman dalam program air minum dan penyehatan lingkungan
   permukiman dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat.
2. Mengetahui program dan mampu berkomunikasi dengan sektor terkait
   dalam mengembangkan program AMPL.
3. Memahami sistem penganggaran Pemerintah, khususnya dalam
   penyusunan RKA-K/L dan dokumen anggaran lainnya.
4. Berpendidikan minimal S1.
5. Bisa berbahasa Inggris.

Bagian Monitoring dan Evaluasi
Tugas Bagian Monitoring dan Evaluasi:



                                                                         2-11
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                              PAMSIMAS

1. Merumuskan sistem monitoring secara sederhana bagi lingkungan PPMU.
2. Menginventarisasikan dan mengkaji laporan-laporan yang dikoordinir oleh
    PPMU, meliputi usulan dan permasalahan yang penting serta pendekatan
    inovatif yang dapat disebarluaskan ke daerah lain. Mengembangkan serta
    secara periodik memperbaharui ringkasan data inventarisasi diatas
    Menginformasikan data tersebut kepada staf PMU yang lain dan kepada
    sektor terkait di Pusat dan Propinsi.
3. Mengidenfikasi permasalahan-permasalahan atas dasar hasil laporan dan
    perjalanan dinas, khususnya laporan staf PPMU.
4. Mengakselerasikan laporan-laporan dari masing-masing Propinsi dan
    Kabupaten melalui PPMU.
5. Memonitoring baik langsung maupun tidak langsung kendala yang
    menyebabkan keterlambatan laporan, khususnya dari daerah.
6. Memberikan masukan terhadap perbaikan strategi dan perencanaan
    pelatihan yang selanjutnya akan digunakan untuk memfasilitasi sektor
    terkait.
7. Mengumpulkan, menganalisa dan selanjutnya memberikan masukan
    Kerangka Acuan (TOR) dari masing-masing pelatihan, serta
    mengindentifikasi kelemahan-kelemahan materi-materi pokoknya.
8. Mengumpulkan data hasil laporan daerah dan melakukan analisa terhadap
    semua data hasil pelaksanaan kegiatan di daerah sebagai bahan untuk
    penyusunan laporan.
9. Bertanggung jawab pada unit pengelolaan data di PPMU.
10. Membantu sektor terkait dalam menyusun kegiatan pelatihan sebagai
    kesepakatan bersama terutama yang menyangkut penjadualan, target
    group, rencana cakupan dan jenis pelatihan yang akan dilaksanakan.
11. Memonitor kualitas persiapan dan pelaksanaan pelatihan termasuk
    diantaranya (a) penetapan target dan sasaran lokakarya,
    (b) pengembangan dan pelaksanaan metodologi pelaksanaan, (c)
    mengukur jumlah peserta pelatihan sesuai dengan yang direncanakan, (d)
    perencanaan petunjuk pemilihan peserta, materi panduan dan sistim
    logistiknya, (e) petunjuk perencanaan pembiayaan pelatihan dan (f) rencana
    evaluasi pelatihan.
12. Menyiapkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan Laporan Manajemen
    Program sesuai format yang telah disepakati dengan Bank Dunia, terutama
    untuk Project Progress Report/Laporan Pencapaian.
13. Menyiapkan laporan data-data kuantitatif dan kualitatif Kabupaten ke Pusat
    (CPMU) melalui E-mail.
14. Melaksanakan prosedur administrasi sesuai dengan peraturan/ketentuan
    yang berlaku dan ketentuan Bank Dunia.
15. Memonitor pelaksanaan Petunjuk Pengelolaan Program dan Petunjuk
    Teknis Pelaksanaan Program Tingkat Masyarakat.
16. Memastikan semua pihak yang berkepentingan terhadap semua Petunjuk
    Pelaksanaan diatas mendapatkan copy yang paling mutakhir.

Kualifikasi Bagian Monitoring dan Evaluasi:
1. Mempunyai pengalaman dalam melakukan monitoring program.
2. Menguasai program komputer, diutamakan yang mengetahui program
   database dan spread sheet.


                                                                           2-12
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                           PAMSIMAS

3. Minimal lulusan S1.
4. Dapat berbahasa Inggris.

Bagian Pengadaan
Bagian Pengadaan bertugas untuk:
1. Membantu dalam proses lanjutan pengadaan jasa, barang dan konstruksi di
    Propinsi
2. Menyiapkan data-data yang berkaitan dengan Program PAMSIMAS
    terutama yang berkaitan dengan proses pengadaan di tingkat Propinsi.
3. Membantu kegiatan monitoring kegiatan konsultan baik yang berada di
    Sektor maupun PMU di Tingkat Propinsi dan Kabupaten sesuai yang
    tertuang dalam kerangka acuan konsultan.
4. Mengevaluasi kinerja para konsultan sesuai dengan kerangka acuan.
5. Mengumpulkan dan menganalisa semua data hasil pengadaan yang
    berkaitan dengan kegiatan Program sebagai bahan kajian dan laporan.
6. Mengumpulkan dan melakukan proses tindak lanjut atas, pembiayaan
    kegiatan / pengeluaran melalui SOE.
7. Melakukan koordinasi dengan sektor terkait terhadap semua kegiatan yang
    berkaitan dengan konstruksi.
8. Menyiapkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan IFR sesuai format
    yang telah disepakati dengan Bank Dunia, terutama untuk Procurement
    Report/Laporan Pengadaan.
9. Menyiapkan rencana pengadaan tahunan
10. Memonitor proses pengadaan yang sedang dilaksanakan.
11. Menyusun daftar kontrak yang dibuat untuk pelaksanaan PAMSIMAS di
    tingkat Propinsi dan kabupaten untuk bahan usulan disbursment dengan
    cara SOE setiap bulan.

Kualifikasi Bagian Pengadaan:
1. Mempunyai pengalaman dalam pengelolaan Program dana pinjaman Luar
   Negeri.
2. Dapat melakukan analisa harga satuan.
3. Minimal lulusan S1.
4. Diutamakan yang dapat berbahasa Inggris.

Bagian Keuangan
Bagian Keuangan bertugas untuk:
1. Mengkompilasi dan melakukan sistimatisasi terhadap laporan realisasi
   penyerapan dana untuk monitoring terhadap disbursment dana pinjaman
   setiap triwulanan dan laporan tengah tahunan (semi annual).
2. Mengkompilasi laporan kontribusi masyarakat.
3. Melakukan pengkajian keuangan RKM, mengadakan pemantauan atas
   pelaksanaannya baik pada saat pelaksanaan pembangunan maupun pada
   periode operasi dan pemeliharaannya serta melakukan pengkajian
   pengelolaan keuangan di tingkat Desa.
4. Menyusun pelaporan realisasi pencairan dana pinjaman secara bulanan
   sesuai dengan permintaan Bank Dunia.
5. Monitoring pencairan dan penyerapan dana pinjaman secara terpadu.



                                                                       2-13
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                     PAMSIMAS

        6. Mengevaluasi pekerjaan para konsultan melalui jalur yang sesuai dengan
            TOR mereka.
        7. Memfasilitasi semua satuan kerja dan unit pelaksana dalam penyusunan
            laporan keuangan sebagai bahan audit BPKP.
        8. Memfasilitasi tindak lanjut rekomendasi BPKP.
        9. Memonitor kemajuan pelaksanaan kontrak.
        10. Setiap triwulan menyiapkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan IFR
            sesuai format yang telah disepakati dengan Bank Dunia, terutama untuk
            Financial Report/Laporan Keuangan.
        11. Mengkompilasi seluruh dokumen pendukung pencairan dana, seperti SP2D,
            Bukti Pengeluaran dan SPPB (Surat Perjanjian Penerimaan Bantuan)

        Kualifikasi Bagian Keuangan:
        1. Berpengalaman dalam pengelolaan Program berbantuan Luar Negeri
           khususnya berkaitan dengan dana pinjaman minimal 5 tahun.
        2. Mengetahui mekanisme dan sistem penganggaran pemerintah.
        3. Minimal S1 yang diutamakan dari Akuntasi.

        PPIU
        Provincial Project Implemention Unit (PPIU) dalam PAMSIMAS untuk tingkat
        propinsi terdiri dari PIU sub-komponen penguatan kelembagaan, PIU sub-
        komponen pemberdayaan masyarakat, PIU untuk sub-komponen peningkatan
        sanitasi dan perilaku higienis, dan PIU komponen Pembangunan Prasarana dan
        Sarana Air Minum dan Sanitasi, Peningkatan Sosial-Ekonomi Lokal, dan
        Manajemen Program. Pembentukan PPIU berdasarkan SK Gubernur.

        Tugas setiap PPIU adalah:
        1. Menyelenggarakan komponen/sub-komponen dari PAMSIMAS di tingkat
           propinsi
        2. Melaksanakan tugas dan operasionalisasi perencanaan, pelaksanaan,
           pemantauan, pengendalian dan evaluasi program di tingkat propinsi.
        3. Melaporkan kepada ketua PPMU mengenai progres pencairan dan progress
           pelaksanaan fisik dari masing-masing komponen/sub-komponen secara
           periodik.
        4. Berkoordinasi dengan instansi terkait (terutama antar PPIU) untuk menjamin
           keselarasan pelaksanaan program.


2.4     Tingkat Kabupaten/Kota

2.4.1   Pemerintah Kabupaten/Kota
        Pemerintah Kabupaten/Kota , dalam hal ini Bupati/Walikota bertugas:
        1. Pemerintah Kabupaten/Kota, sebagai penanggung jawab pelaksanaan
           program di desa sasaran di wilayah yang bersangkutan.
        2. Bertanggung jawab mengkoordinasikan dan menghimpun laporan
           pelaksanaan program.
        3. Bupati bertugas membentuk Tim Koordinasi Kabupaten/Kota (TKK) dan Tim
           Teknis Kabupaten/Kota (TTK).



                                                                                  2-14
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                   PAMSIMAS

2.4.2   Tim Koordinasi Kabupaten/Kota (TKK)
        Tim koordinasi dibentuk berdasarkan SK Bupati/Walikota, yang diketuai oleh
        Kepala Bappeda Kabupaten/Kota, dan beranggotakan: Dinas Pekerjaan Umum
        Bidang         Cipta     Karya/sepadannya,    Kantor       Pemberdayaan
        Masyarakat/sepadannya, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan instansi
        terkait sesuai dengan kebutuhan.

        Tim Koordinasi Kabupaten/Kota bertugas:
        1. Mensosialisasikan program kepada masyarakat.
        2. Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program di
            Kabupaten/Kota.
        3. Menetapkan desa sasaran program.
        4. Menyetujui Rencana Kerja Masyarakat (RKM)
        5. Melakukan analisa dalam masalah kebijakan dan memberikan rekomendasi
            untuk perubahan kebijakan yang diperlukan dalam pelaksanaan program.
        6. Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan program di wilayahnya.
        7. Menanggulangi berbagai ragam masalah antar sektor yang timbul dalam
            pelaksanaan.
        8. Memonitor kemajuan Program dan melaporkan kepada Bupati/Walikota dan
            pemerintah Propinsi, agar selalu memberikan dukungan.
        9. Memonitor kegiatan dan mengevaluasi kinerja penyelenggaraan program.

2.4.3   Tim Teknis Kabupaten/Kota
        Tim Teknis Kabupaten/Kota beranggotakan inter-instansi dari:
            • Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten/Kota,
            • Dinas PU/Cipta Karya/sepadannya,
            • Dinas /Badan/Instansi Pemberdayaan Masyarakat Desa/sepadannya,
            • Bagian Organisasi dan Tata Laksana,
            • Dinas Kesehatan
            • Dinas Pendidikan.
        Ditetapkan berdasarkan SK Bupati/Walikota.

        Tim Teknis Kabupaten/Kota bertugas membantu TKK dalam:
        1. Mempersiapkan dan menyelenggarakan sosialisasi program di tingkat
            kabupaten/kota
        2. Memberikan pembinaan teknis terkait dengan kebijakan operasional dalam
            pelaksanaan
        3. Memberikan pembinaan teknis dalam mengimplementasikan pedoman
            untuk pelaksanaan seperti pedoman teknis, pedoman pelaksanaan,
            pedoman pendanaan, pedoman pemantauan, dan lain sebagainya;
        4. Mengevaluasi kelayakan calon desa sasaran sesuai kriteria yang sudah
            ditetapkan.
        5. Mengevaluasi Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
        6. Memberi masukan kepada DPMU tentang perkembangan pelaksanaan
            program serta mengambil langkah yang diperlukan khususnya dalam
            menjamin effektivitas dan effisiensi pendayagunaan dana bantuan luar
            negeri.




                                                                               2-15
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                    PAMSIMAS

        7. Memberikan masukan tentang aspek yang berkaitan dengan kebijaksanaan
            umum kepada TKK.
        8. Membantu menyelaraskan kegiatan PAMSIMAS agar sesuai dengan
            rencana pembangunan (master plan) kabupaten bersangkutan agar tidak
            tumpang tindih dengan kegiatan pembangunan lain yang sejenis.
        9. Memberikan masukan kepada DPMU, khususnya mengenai masalah yang
            berkaitan dengan teknis operasional pelaksanaan Program.
        10. Secara periodik melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kemajuan
            kegiatan di lapangan.

2.4.4   District Project Management Unit (DPMU)
        DPMU berkedudukan di Dinas Pekerjaan Umum/sepadannya. Ketua DPMU
        dibantu oleh 4 anggota dan dibentuk melalui SK Bupati/Walikota.

        Organisasi PMU Kabupaten yang dipimpin oleh Ketua PMU terdiri dari 4 bagian
        yaitu:
               • Bagian Perencanaan;
               • Bagian Monitoring dan Evaluasi;
               • Bagian Keuangan.

        Tugas dan tanggung jawab DPMU terutama menangani manajemen
        pelaksanaan Program di kabupaten, dengan perincian tugas sebagai berikut :
        1. Mempersiapkan rencana pembiayaan dan kegiatan Program (budgeting &
            programming) untuk kegiatan Program di kabupaten.
        2. Mengawasi kegiatan serta melakukan penilaian kinerja dari para konsultan
            tingkat Kabupaten/Kota dan Fasilitator Masyarakat.
        3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Program melalui
            kunjungan ke desa-desa di kabupaten/kota.
        4. Membuat laporan IFR setiap triwulan kepada PMU Propinsi dan PMU Pusat
            sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis untuk
            pelaksanaan Program, tembusan kepada TKPr dan TKK. IFR harus sudah
            diterima PMU Pusat 1 minggu setelah akhir setiap triwulan.
        5. Membantu dan memberikan dukungan sepenuhnya dalam proses
            pembuatan laporan audit setiap tahun.
        6. Mempersiapkan dan membantu kelancaran kegiatan misi Bank Dunia yang
            berkaitan dengan Program.
        7. Memberikan bimbingan TKM agar melakukan pencatatan terhadap
            kemajuan Program yang dilaksanakan.
        8. Menyiapkan rencana pengadaan setiap tahun.
        9. Membimbing serta memberikan dukungan untuk proses pemberdayaan
            masyarakat dalam membuat rencana kerja masyarakat (RKM).
        10. Memastikan penyusunan data disaggregasi gender dan monitoring
            kesinambungan dengan mempergunakan MPA/PHAST dari setiap tahapan
            kegiatan input, proses, output, dan outcomes bersama. Melakukan review
            dan tindakan turun tangan untuk memastikan kondisi pelibatan dan
            peranserta gender dalam setiap kegaitan.
        11. Membantu dalam proses penyaluran dana Hibah Desa guna pelaksanaan
            kegiatan di tingkat desa.



                                                                                2-16
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                             PAMSIMAS

12. Menciptakan jalinan kerja yang baik dengan CPMU dan TKK, dan
    memberikan data serta informasi kepada TKP untuk digunakan sebagai
    dasar pertimbangan dalam melakukan koordinasi pelaksanaan antar
    kegiatan Program.
13. Melakukan koordinasi dan penyebarluasan informasi mengenai kemajuan
    Program termasuk laporan keuangan dan lainnya.
14. Memonitor dan mengevaluasi kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan
    di kabupaten.
15. Memonitor dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan operasional
    teknis dan administrasi Program.
16. Melakukan evaluasi kinerja konsultan dan TFM
17. Bekerjasama dan memantau kinerja kegiatan Konsultan Manajemen
    Propinsi.

Ketua DPMU (Kabupaten/Kota)

Tugas ketua DPMU adalah:
1. Mengembangkan, memfasilitasi dan melaksanakan manajemen Program
    secara keseluruhan di Kabupaten
2. Membangun koordinasi kegiatan perencanaan dan pelaksanaan dan
    pelaporan Program di Kabupten
3. Menyusun rencana kerja secara menyeluruh yang digunakan sebagai
    acuan operasional di Kabupaten.
4. Mengkoordinasikan keluaran (output) kegiatan para konsultan yang terlibat
    dalam Program.
5. Memonitor keluaran tenaga ahli, baik dalam segi kualitas maupun ketepatan
    jadualnya dan mengintegrasikan keluaran tersebut dengan komponen
    Program lain.
6. Mengidentifikasi dan memfasilitasi pemecahan masalah baik yang bersifat
    administratif, maupun program untuk mengatasi kendala yang timbul dalam
    pelaksanaan Program.
7. Memfasilitasi pertemuan koordinasi Tim Koordinasi kabupaten, Tim Teknis
    secara periodik guna membahas & mencari jalan keluar atas permasalahan
    yang ada.
8. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan kegiatan Program.
9. Bersama dengan Konsultan Pendamping Kabupaten menyusun laporan
    akhir Program.
10. Memastikan pelaksanaan Petunjuk Pelaksanaan Manajemen Program dan
    Petunjuk Pelaksanaan Operasional Tingkat Desa.
11. Memberikan penilaian terhadap kinerja konsultan dan TFM
12. Memberikan masukan informasi kepada PMU Pusat terhadap kinerja
    konsultan Konsultan Manajemen Kabupaten.

Kualifikasi Ketua PMU Kabupten:
1. Pengalaman dalam pengelolaan program air bersih dan penyehatan
   lingkungan permukiman dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat
   minimal 5 tahun.
2. Pengalaman dalam pengelolaan bantuan luar negeri terutama yang bersifat
   pinjaman dan administrasi keProgram minimal 2 tahun.


                                                                         2-17
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                           PAMSIMAS

3. Berpendidikan minimal D3 atau sederajat.
4. Dapat berkomunikasi dan menulis dalam bahasa Inggris secara aktif.
5. Diutamakan yang menguasai komputer untuk Spread Sheet, Word Prosesor
   dan komunikasi dengan internet atau e-mail.

Bagian Perencanaan
Tugas Bagian Perencanaan:
1. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran tahunan Program, termasuk
   mengkaji anggaran sektor terkait di kabupaten, menyusun rincian
   kebutuhan pembiayaan Program, mengintegrasikan komponen pembiayaan
   ke dalam rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga
   (RKAK/L) serta melaksanakan pembahasan anggaran tahunan tersebut
   dengan sektor terkait.
2. Membantu keterpaduan perencanaan antara sektor terkait, dikaitkan
   dengan pendanaan Program.
3. Mengkaji perencanaan sektor terkait dikaitkan dengan hasil evaluasi
   pelaksanaan kegiatan.
4. Mengkontribusikan dan mengkaji dokumen Rencana Kegiatan Masyarakat
   (RKM) baik fisik maupun usulan pendanaan sebagai dasar penyusunan
   rencana tahunan.
5. Menyiapkan rancangan perincian dana yang tersedia dikaitkan dengan Cost
   Steps pendanaan Program dalam upaya antisipasi effektivitas penyusunan
   anggaran secara global.
6. Mengumpulkan data dalam upaya menunjang penyusunan rencana tahunan
   di Tingkat Kabupaten/Kota.
7. Melaksanakan monitoring terhadap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
   penyuluhan kesehatan dan pengawasan kualitas air.
8. Memfasilitasi pengembangan kegiatan penyuluhan kesehatan dan
   pengawasan kualitas air.
9. Melakukan kajian terhadap perencanaan dan manajemen Program
   dikaitkan dengan pengadaan.

Kualifikasi Bagian Perencanaan:
1. Pengalaman dalam program air minum dan penyehatan lingkungan
   permukiman dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat.
2. Mengetahui program dan mampu berkomunikasi dengan sektor terkait
   dalam mengembangkan program AMPL.
3. Memahami sistem penganggaran Pemerintah, khususnya dalam
   penyusunan RKA-K/L dan dokumen anggaran lainnya.
4. Berpendidikan minimal S1.
5. Bisa berbahasa Inggris.

Bagian Monitoring dan Evaluasi
Tugas Bagian Monitoring dan Evaluasi:
1. Merumuskan sistem monitoring secara sederhana bagi lingkungan DPMU.
2. Menginventarisasikan dan mengkaji laporan-laporan yang dikoordinir oleh
   DPMU, meliputi usulan dan permasalahan yang penting serta pendekatan
   inovatif yang dapat disebarluaskan ke daerah lain. Mengembangkan serta


                                                                       2-18
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                PAMSIMAS

      secara periodic memperbaharui ringkasan data inventarisasi diatas
      Menginformasikan data tersebut kepada staf PMU yang lain dan kepada
      sektor terkait di Pusat dan Propinsi.
3.    Mengidenfikasi permasalahan-permasalahan atas dasar hasil laporan dan
      perjalanan dinas, khususnya laporan staf DPMU.
4.    Mengakselerasikan laporan-laporan dari masing-masing desa.
5.    Memonitoring baik langsung maupun tidak langsung kendala yang
      menyebabkan keterlambatan laporan, khususnya dari daerah.
6.    Memberikan masukan terhadap perbaikan strategi dan perencanaan
      pelatihan yang selanjutnya akan digunakan untuk memfasilitasi sektor
      terkait.
7.    Mengumpulkan data hasil laporan daerah dan melakukan analisa terhadap
      semua data hasil pelaksanaan kegiatan di daerah sebagai bahan untuk
      penyusunan laporan.
8.    Memonitor kualitas persiapan dan pelaksanaan pelatihan termasuk
      diantaranya (a) penetapan target dan sasaran lokakarya,
      (b) pengembangan dan pelaksanaan metodologi pelaksanaan, (c)
      mengukur jumlah peserta pelatihan sesuai dengan yang direncanakan, (d)
      perencanaan petunjuk pemilihan peserta, materi panduan dan sistim
      logistiknya, (e) petunjuk perencanaan pembiayaan pelatihan dan (f) rencana
      evaluasi pelatihan.
9.    Setiap triwulan menyiapkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan
      Laporan Manajemen Program sesuai format yang telah disepakati dengan
      Bank Dunia, terutama untuk Project Progress Report/Laporan Pencapaian
      dan mengirimkan melalui e-mail kepada PPMU dan CPMU.
10.   Membantu Ketua DPMU untuk memonitor pelaksanaan Petunjuk
      Pengelolaan Program dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Tingkat
      Masyarakat.
11.   Memastikan semua pihak yang berkepentingan terhadap semua Petunjuk
      Pelaksanaan diatas mendapatkan copy yang paling mutakhir.

Kualifikasi Bagian Monitoring dan Evaluasi:
1. Mempunyai pengalaman dalam melakukan monitoring program.
2. Menguasai program komputer, diutamakan yang mengetahui program
   database dan spread sheet.
3. Minimal lulusan S1.
4. Dapat berbahasa Inggris.

Bagian Keuangan
Bagian Keuangan bertugas untuk:
1. Mengkompilasi dan melakukan sistimatisasi terhadap laporan realisasi
   penyerapan dana untuk monitoring terhadap disbursment dana pinjaman
   setiap triwulanan dan laporan tengah tahunan (semi annual).
2. Mengkompilasi laporan kontribusi masyarakat.
3. Melakukan pengkajian keuangan RKM, mengadakan pemantauan atas
   pelaksanaannya baik pada saat pelaksanaan pembangunan maupun pada
   periode operasi dan pemeliharaannya serta melakukan pengkajian
   pengelolaan keuangan di tingkat Desa.



                                                                             2-19
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                    PAMSIMAS

        4. Memfasilitasi pelatihan masalah administrasi dan keuangan tentang
            pelaksanaan peraturan yang berlaku dilingkungan IBRD dan Pemerintah RI.
        5. Menyusun pelaporan realisasi pencairan dana pinjaman secara bulanan
            sesuai dengan permintaan Bank Dunia.
        6. Monitoring pencairan dan penyerapan dana pinjaman secara terpadu.
        7. Memfasilitasi semua pimpinan Program dalam penyusunan laporan
            keuangan sebagai bahan audit BPKP.
        8. Memfasilitasi tindak lanjut rekomendasi BPKP.
        9. Memonitor kemajuan pelaksanaan kontrak.
        10. Setiap triwulan menyiapkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan IFR
            sesuai format yang telah disepakati dengan Bank Dunia, terutama untuk
            Financial Report/Laporan Keuangan.

        Kualifikasi Bagian Keuangan:
        1. Berpengalaman dalam pengelolaan Program berbantuan Luar Negeri
           khususnya berkaitan dengan dana pinjaman minimal 5 tahun.
        2. Mengetahui mekanisme dan sistem penganggaran pemerintah.
        3. Minimal S1 yang diutamakan dari Akuntasi.

2.5     Tingkat Desa

2.5.1   Pemerintah Desa/Kelurahan
        Pemerintah Desa/Kelurahan, dalam hal ini Kepala Desa/Lurah, bertugas untuk:
        1. Menyelenggarakan          Roadshow(sosialisasi    dan       pembentukan
           OMS/Pokmas/LKD, KD) dan memfasilitasi musyawarah desa selanjutnya.
        2. Menjamin terbentuknya OMS/Pokmas/LKD, KPP dan KD melalui forum
           musyawarah tingkat desa.
        3. Membantu kelancaran proses persiapan usulan kegiatan sebagai tindak
           lanjut dari hasil musyawarah desa.
        4. Mengetahui dan menyetujui hasil perencanaan dan hasil pelaksanaan
           kegiatan.
        5. Menandatangani Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K) yang
           dibuat oleh Ketua OMS/Pokmas/LKD. (Apabila kontraktual maka aspek ini
           sepenuhnya menjadi kendali Satker Sementara)
        6. Memfasilitasi KPP untuk pengawasan pelaksanaan kegiatan dan
           pengelolaan hasil infrastruktur terbangun.
        7. Melaksanakan pengendalian dan pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada
           TKK dengan diketahui oleh Tim Kecamatan.
        8. Menerima prasarana hasil kegiatan dari Bupati/Walikota dan meneruskan
           pengelolaannya kepada masyarakat melalui KPP.

2.5.2   Tim Kerja Masyarakat (TKM)
        Sejalan dengan konsep dan pendekatan Program yang menempatkan
        masyarakat sebagai pemilik dan pelaksana kegiatan pembangunan disatu desa
        atau beberapa desa, maka perlu dibentuk Tim Kerja Masyarakat (TKM) yang
        terdiri dari anggota masyarakat yang dipilih dari desa bersangkutan secara
        demokratis dengan memperhatikan kesetaraan jender (gender balance) dalam
        melaksanakan kegiatan Program. Proses pemilihan serta pembentukan TKM
        tersebut akan dilakukan selama proses pemberdayaan masyarakat yang dikenal


                                                                                2-20
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                       PAMSIMAS

        dengan proses MPA/PHAST dilakukan di desa. Dimana TKM tidak boleh
        menerima upah dari kegiatan yang dilaksanakannya untuk tingkat desa. TKM
        diperkuat oleh SK Bupati/Walikota.

2.6     Bantuan Teknis Konsultan

2.6.1   Konsultan Manajemen Pusat (Central Management Advisory Consultant/CMAC)
        Konsultan Manajemen Pusat (Central Management Advisory Consultant/CMAC)
        pengadaannya dilaksanakan oleh CPMU. Dalam pengadaannya perlu
        diperhatikan kesetaraan jender, yang merupakan salah satu persyaratan
        Program. Konsultan Manajemen Pusat harus menyediakan tenaga ahli yang
        berkualitas baik internasional maupun tenaga ahli nasional dari bidang ekonomi,
        kesehatan, teknis, dan manajemen Program yang mampu mendukung
        pencapaian tujuan dan sasaran PAMSIMAS. Konsultan Manajemen Pusat akan
        mendukung CPMU dalam implementasi strategi dan kebijakan, penyusunan
        pedoman, dan penguatan kelembagaan yang mendukung pelaksanaan program
        dan keberlanjutan paska Program. Tenaga ahli akan bekerja sama dengan
        instansi/unit pelaksana Program dalam melaksanakan tugasnya dan bekerja
        sama dengan tenaga ahli lain pada seluruh tingkatan baik di pusat, propinsi
        maupun daerah.

        Konsultan Manajemen Pusat, melalui Team Leader, berkewajiban dalam
        mengendalikan dan mengawasi kemajuan pekerjaan, keluaran dan outcomes
        dari setiap tenaga ahli. Dalam pelaksanaaannya CPMU akan memberikan
        arahan kepada Konsultan Manajemen Pusat melalui team leader, dan
        diteruskan kepada tenaga ahli sektoral sesuai dengan bidangnya.

        Secara rinci, tugas Konsultan Manajemen Pusat adalah:

        1.   Menyiapkan dukungan teknis dan manajemen yang sesuai dengan
             kebutuhan dengan pendekatan dan metodologi yang memadai untuk
             melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya;
        2.   Membantu CPMU dalam mengadministrasikan dan mengelola
             penyelenggaraan program dan Program.
        3.   Membantu CPMU dalam mempersiapkan rencana dan jadual pelaksanaan
             Program.
        4.   Membantu CPMU dalam memantau dan menjamin kelancaran
             pelaksanaan Program.
        5.   Membantu CPMU dalam proses pengadaan barang dan jasa, termasuk
             menyiapkan Kerangka Acuan (Terms of Reference), permintaan Surat
             Persetujuan Bank Dunia, dan lainnya.
        6.   Membantu CPMU dalam melaksanakan pengadaan dan melakukan
             supervisi terhadap tugas Lembaga Swadaya Masyarakat dan Lembaga
             Sosial Kemasyarakatan yang terlibat dalam pelaksanaan Program
             PAMSIMAS.
        7.   Membantu CPMU dalam menyusun laporan dan auditing dari pelaksanaan
             Program.




                                                                                    2-21
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                       PAMSIMAS

        8.    Membantu CPMU dalam mempersiapkan dan menyampaikan Project
              Managemen Report (IFR) setiap triwulan kepada kepada Tim Pengarah
              dan Bank Dunia.
        9.    Menjalin kerjasama dengan instansi terkait, Lembaga Swadaya Masyarakat
              dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan yang relevan guna menjamin
              keberhasilan pelaksanaan Program.
        10.   Melakukan pengendalian pelaksanaan kegiatan Program termasuk
              menyusun mekanisme pengawasan, monitoring dan evaluasi.
        11.   Memberikan bantuan dan dukungan teknis kepada PPMU dan DPMU
              apabila diperlukan.
        12.   Membantu CPMU dalam melakukan kegiatan teknis.
        13.   Membantu CPMU dalam penyusunan pedoman teknis dan pedoman
              pelaksanaan Program.
        14.   Melaksanakan program pelatihan bagi konsultan ditingkat Kabupaten dan
              Kecamatan melalui Pihak III pada tahun pertama pelaksanaan.

2.6.2   Konsultan Manajemen Propinsi (Provincial Management Consultant/PMC)

        Konsultan Manajemen Propinsi (Provincial Management Consultant/PMC)
        pengadaanya dilaksanakan oleh CPMU. Dalam pengadaannya perlu
        diperhatikan kesetaraan jender, yang merupakan salah satu persyaratan
        Program. PMC akan menyediakan tenaga ahli yang berpengalaman dari tenaga
        ahli manajemen program, tenaga ahli sanitasi dan PERILAKU HIGIENIS ,
        tenaga ahli Air Minum dan Sanitasi, dan tenaga ahli pemberdayaan masyarakat
        di tingkat propinsi dan kabupaten/kota.

        Konsultan Manajemen Propinsi (PMAC) bertugas untuk memberikan dukungan
        teknis kepada propinsi dalam hal ini mendukung PPMU dalam implementasi
        program dan dalam perluasan dan pengarusutamaan pendekatan
        pemberdayaan masyarakat, konsultan ini berada di salah satu ibu kota propinsi
        yang menjadi daerah kerjanya. Pendampingan teknis ini akan mendukung
        pencapaian sasaran dan outcomes PAMSIMAS melalui dukungan teknis dalam
        manajemen Program, dukungan teknis dan monitoring-evaluasi di tingkat
        propinsi, dan dukungan teknis dalam pelaksanaan Program dan keberlanjutan
        paska Program di tingkat kabupaten/kota sampai tingkat kecamatan dan desa.

        Tenaga ahli tingkat propinsi akan berkedudukan di PPMU yang berada di
        ibukota propinsi dari masing-masing propinsi. Sementara tenaga ahli tingkat
        kabupaten/kota akan berkedudukan di DPMU, dimana dalam pelaksanaannya
        sebagian besar waktu dari tenaga ahli tersebut berada di tingkat kecamatan dan
        tingkat desa. Tim fasilitator masyarakat (TFM) akan berkedudukan di desa yang
        menjadi wilayah penugasannya. Konsultan akan bekerjasama dengan instansi
        terkait dan tenaga ahli di semua tingkatan baik dari pusat, propinsi, kabupaten
        sampai tingkat desa.
        Konsultan Manajemen Propinsi akan berkoordinasi dengan PPMU dan DPMU
        dalam melaksanakan tugas. Secara rinci tugas PMC adalah:

        1.    Membantu PPMU dalam mensosialisasikan pedoman teknis dan pedoman
              pelaksanaan Program di semua kabupaten/kota dan instansi terkait.


                                                                                    2-22
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                     PAMSIMAS

        2.  Membantu PPMU dan DPMU dalam mengadministrasikan dan mengelola
            penyelenggaraan program.
        3. Membantu PPMU dan DPMU dalam mempersiapkan rencana (termasuk
            penguatan kelembagaan) dan jadual pelaksanaan Program
        4. Membantu PPMU dan DPMU dalam melaksanakan pendampingan teknis
            dan kegiatan promosi PERILAKU HIGIENIS dan sanitasi.
        5. Mengendalikan dan memfasilitasi Tim Fasilitator Masyarakat dalam
            melaksanakan tugas pendampingan dan penguatan kelembagaan
            masyarakat.
        6. Membantu PPMU dan DPMU dalam memantau dan menjamin kelancaran
            pelaksanaan Program, termasuk pemantauan yang berkelanjutan.
        7. Membantu PPMU dan DPMU dalam melaksanakan pengadaan dan
            melakukan supervisi terhadap tugas Lembaga Swadaya Masyarakat dan
            Lembaga Sosial Kemasyarakatan yang terlibat dalam pelaksanaan
            Program PAMSIMAS.
        8. Membantu PPMU dan DPMU dalam menyusun laporan dan auditing dari
            pelaksanaan Program, termasuk dalam Project Management Report dan
            menyampaikan kepada CPMU.
        9. Menjalin kerjasama dengan instansi terkait, Lembaga Swadaya Masyarakat
            dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan yang relevan guna menjamin
            keberhasilan pelaksanaan Program.
        10. Berkoordinasi dengan instansi terkait dalam perluasan dan pelaksanaan
            pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan air minum dan sanitasi.
        11. Melakukan pengendalian pelaksanaan kegiatan Program termasuk
            menyusun mekanisme pengawasan, monitoring dan evaluasi.

2.6.3   Fasilitator Masyarakat (FM) atau Community Facilitator (CF)
        Fasilitator masyarakat adalah tenaga pendamping yang telah dilatih sehingga
        mempunyai keterampilan dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas
        masyarakat untuk memutuskan, merencanakan, melaksanakan dan mengelola
        kegiatannya.

        Setelah dilatih mereka dikontrak untuk pelaksanaan Program PAMSIMAS
        dibawah supervisi dan bimbingan para konsultan kabupaten sesuai tugas dan
        fungsi masing-masing. Pengadaan fasilitator masyarakat melalui proses
        “pengadaan” dengan tahap pelatihan dan “pembentukan” karakter.

        Dalam melaksanakan kegiatannya FM akan bekerja sebagai tim yang terdiri dari
        3 orang minimal satu anggota tim adalah perempuan, dengan latar belakang
        pendidikan:
        1. Teknik;
        2. Kesehatan Masyarakat / Kesehatan Lingkungan;
        3. Pemberdayaan Masyarakat.

        Setiap Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) akan bertanggung jawab untuk
        menangani 3-5 desa per tahun tergantung dari kondisi geografis dan
        penyebaran desa lokasi Program. Dalam melaksanakan kegiatan di lapangan
        FM akan berkerja sebagai tim untuk menghadapi masalah di tingkat masyarakat
        yang cukup beragam dan mencakup antara lain masalah teknis, masalah sosial


                                                                                 2-23
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                              PAMSIMAS

budaya, dan masalah perilaku yang membutuhkan ketrampilan yang berbeda-
beda.

Pengadaan TFM melalui proses pemilihan calon dari Kabupaten/Kota dan
Propinsi melalui seleksi yang dilakukan di pusat. Setelah terpilih, kepada TFM
tersebut diberikan pelatihan-pelatihan sesuai dengan tugas dan tanggungjawab
masing-masing, yang akan diatur dalam manual pengadaan TFM.

Selama proses ini berjalan, setiap anggota tim dapat belajar dan menghimpun
pengalaman kerja, hingga dikemudian hari dapat menjadi pembina masyarakat
yang tangguh. Selesai pelatihan, TFM akan dikontrak oleh perusahaan/firm dan
dilibatkan dalam pelaksanaan Program dibawah supervisi dan bimbingan para
konsultan tingkat Propinsi Secara operasional TFM bertanggung jawab pada
Pemerintah Daerah melalui DPMU.

Pada saat Program berakhir masa pelaksanaannya,TFM tersebut merupakan
asset daerah yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembangunan lain,
terutama kegiatan pembangunan yang berbasis pada peran serta masyarakat.
Sesuai konsep Program, proses tersebut diatas merupakan salah satu kegiatan
komponen pemberdayaan masyarakat (capacity building).

FM memfasilitasi masyarakat dalam penyusunan Rencana Kerja Masyarakat
(RKM) mendampingi pelaksanaan kegiatan dan tidak boleh berperan sebagai
pemasok dan kontraktor.
Setiap tim fasilitator yang mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai
berikut:
1. Memfasilitasi dan membantu masyarakat untuk dapat membentuk dan
    membantu pemilihan anggota TKM secara demokratis dengan mem-
    perhatikan kesetaraan jender dan kesetaraan kaya miskin.
2. Melakukan kegiatan pemberdayaan dan pendampingan masyarakat pada
    periode pembuatan RKM, periode pelaksanaan konstruksi sarana air bersih
    dan sanitasi, dan periode paska konstruksi, yang diantaranya meliputi:
         a. Pelaksanaan Rapid Technical Asessment (RPA) bersama dengan
            masyarakat desa setempat;
         b. Bantuan dan bimbingan kepada masyarakat dalam menyiapkan
            RKM dengan menggunakan metodologi MPA/PHAST;
         c. Bantuan dalam memfasilitasi masyarakat untuk mengidentifikasi
            masalah-masalah kesehatan yang berhubungan dengan air dan
            sanitasi dan menyusun strategi untuk mengatasi masalah tersebut
            dengan menggunakan metodologi MPA/PHAST;
         d. Pelaksanaan survey teknis dan pembuatan DED;
         e. Upaya pro-aktif dalam menghimpun sumber daya masyarakat agar
            dapat memenuhi konstribusi yang dipersyaratkan;
         f. Pelaksanaan pelatihan (on-the job training) dan supervisi dalam
            pelaksanaan konstruksi dengan pendekatan swakelola masyarakat;
         g. Pemberian dukungan dan bantuan teknis pada TKM sebagaimana
            diperlukan;




                                                                           2-24
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                              PAMSIMAS

         h. Pelaksanaan pelatihan (on-the-job training) dan supervisi untuk
             masalah operasional, perawatan dan perbaikan sarana Air Bersih &
             Sanitasi;
         i. Pendampingan dan pelatihan TKM dalam mengelola dana bergulir
             sanitasi;
         j. Bantuan kepada masyarakat dalam melaksanakan monitoring
             sendiri pada pelaksanaan Program dan juga paska Program.
3.   Bertindak sebagai penghubung dan penengah antara TKM dan Konsultan
     Manajemen Kabupaten.
4.   Pendampingan dalam pengelolaan dana sehingga kegiatan di lapangan
     dapat berjalan secara efisien.
5.   Mengambil inisiatif untuk mendapatkan dan memberikan informasi kepada
     pelaksana Program sejenis untuk menghindari tumpang tindih dan secara
     bersama dapat mencari solusi dan jalan keluar terhadap masalah yang
     dihadapi oleh masyarakat.
6.   Menerima keluhan dan pertanyaan tentang Program dan membantu
     meyakinkan adanya keterbukaan dalam manajemen Program di setiap desa
     binaan.
7.   Memberdayakan TKM dibidang administrasi & keuangan.
8.   Melaporkan semua perkembangan kegiatan didesa lokasi Program didaerah
     binaan setiap bulan kepada PMU Kabupaten.
9.   Menyusun data disaggregasi jender dari setiap tahapan kegiatan input,
     proses, output, dan outcomes. Dimungkinkan melakukan tindakan turun
     tangan untuk memastikan kondisi pelibatan dan peranserta gender dalam
     setiap kegiatan.




                                                                          2-25
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                        PAMSIMAS



                                          BAB 3 PERENCANAAN
3.1     Umum

        Bab perencanaan secara umum membahas mengenai kegiatan dalam                     tahap
        persiapan yang dirinci menjadi 4 kegiatan, yaitu:
        1. Penentuan Lokasi
        2. Strategi Perencanaan Program
        3. Penyusunan RKM dan Konsolidasi Perencanaan
        4. Mekanisme Perencanaan Anggaran

        Perencanaan perlu dilakukan untuk memperkecil kesalahan dalam
        pelaksanaan/implementasi program PAMSIMAS, agar mencapai hasil (output) dan
        dampak (outcome) yang optimal bagi masyarakat penerima manfaat, sehingga
        terwujud pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Jadi
        perencanaan merupakan awal untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
        berpartisipasi dalam pembangunan atau berarti program PAMSIMAS dilakukan dari,
        oleh dan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. Sehingga dalam pelaksanaannya
        terdapat kegiatan-kegiatan (pelatihan, pendampingan, advokasi dsb).

3.2     Tujuan Perencanaan
        Tujuan Perencanaan adalah mempersiapkan program PAMSIMAS dalam upaya
        mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan yang ditetapkan pada penentuan
        kebijakan PAMSIMAS dalam Financing Agreement (FA) dan Project Appraisal
        Document (PAD)

3.3     Lingkup Perencanaan
        Perencanaan mencakup penentuan propinsi dan kabupaten/kota sasaran, penentuan
        desa sasaran, kegiatan penyiapan dan pengkondisian masyarakat, pendampingan
        masyarakat, penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM), dan penyiapan dana
        yang perlu dialokasikan dalam DIPA.

3.3.1   Kegiatan Penentuan Lokasi

        Pemilihan Propinsi
        Pemilihan propinsi menggunakan data dari Human Development Report 2004
        khususnya untuk Human Development Index dan Human Poverty Index. Propinsi
        dirangking berdasarkan kedua Index diatas. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan
        penetapan rangking propinsi berdasarkan data susenas, 2004.
        Kriteria Pemilihan Propinsi:
        a. Index Kemiskinan berdasarkan data survei nasional
        b. Terbatasnya akses terhadap air minum dan sanitasi berdasarkan data survei
             nasional
        c. Prevalensi penyakit terkait air dan sanitasi tinggi berdasarkan data survei nasional




                                                                                            3-1
Pedoman Umum Pelaksanaan

                                                                                    PAMSIMAS

         d. Bukan daerah CWSHP (Community Water Supply and Health Project)
         e. Mengikuti Lokakarya pertama yaitu sosialisasi program dan penjaringan minat


         Pemilihan Kabupaten/Kota

         Kriteria Penentuan Kabupaten/Kota

         Pemilihan kabupaten, dari propinsi terpilih dengan kriteria tersebut di atas, dapat ikut
         dalam PAMSIMAS. Konfirmasi pemilihan didasarkan pada surat minat dari pemerintah
         kabupaten/kota dan persetujuan untuk menyediakan dana pendamping dan
         personilnya yang dipergunakan untuk mendanai program pendamping di
         kabupaten/kota bersangkutan. PAMSIMAS ditargetkan untuk mencakup 5.000 desa
         yang dinilai pada saat persiapan program, selain itu pemerintah kabupaten/kota:

         1. Membuat pernyataan minat keikutsertaan dalam program PAMSIMAS;
         2. Bersedia menyediakan dana pendamping minimal sebesar 10% dari total hibah
            desa (Rp. 27.500.000/desa).
         3. Bersedia membentuk organisasi pengelola program;
         4. Menyediakan dana pendukung untuk operasional penyelenggaraan program di
            tingkat Kabupaten/Kota;
         5. Bersedia melaksanakan replikasi desa, dengan jumlah desa replikasi berdasarkan
            kemampuan fiskal kabupaten/kota sebagai berikut :
            a. Kabupaten/Kota ber-kapasitas fiskal rendah, minimal mereplikasi 1 desa,
                untuk tiap 10 desa peserta PAMSIMAS.
            b. Kabupaten/Kota ber-kapasitas fiskal sedang, minimal mereplikasi 2 desa,
                untuk tiap 10 desa peserta PAMSIMAS.
            c. Kabupaten/Kota ber-kapasitas fiskal tinggi, minimal mereplikasi 3 desa, untuk
                tiap 10 desa peserta PAMSIMAS1.
            Penyelenggaraan replikasi desa dilakukan mulai tahun ke-2 dan seterusnya serta
            didanai sepenuhnya oleh pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat, termasuk di
            dalamnya penyediaan tenaga pendamping/fasilitator.




1Sesuai hasil rapat tim pengarah pusat tanggal 20 April 2006, di Ruang Rapat Bina Program Ditjen Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum.




                                                                                                           3-2
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS
OPTIMASI PAMSIMAS

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) SanitasiPetunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) SanitasiJoy Irman
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Joy Irman
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukimaninfosanitasi
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit PengolahanPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit PengolahanJoy Irman
 
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan SanitasiKebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasiinfosanitasi
 
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur OrganisasiKelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur OrganisasiJoy Irman
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...Joy Irman
 
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanPetunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanJoy Irman
 
Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...
Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...
Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...Oswar Mungkasa
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan PemekatanPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan PemekatanJoy Irman
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalinfosanitasi
 
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 

La actualidad más candente (20)

Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) SanitasiPetunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
 
Kota sehat
Kota sehatKota sehat
Kota sehat
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Sni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersihSni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersih
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit PengolahanPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
 
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan SanitasiKebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi
 
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur OrganisasiKelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanPetunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
 
Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...
Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...
Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan PemekatanPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
 
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
 
Metode skoring
Metode skoringMetode skoring
Metode skoring
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 

Destacado

Tahapan Pelaksanaan SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)
Tahapan Pelaksanaan SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)Tahapan Pelaksanaan SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)
Tahapan Pelaksanaan SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)Joy Irman
 
Buku Pintar SANIMAS. Suplemen Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PE...
Buku Pintar SANIMAS. Suplemen Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PE...Buku Pintar SANIMAS. Suplemen Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PE...
Buku Pintar SANIMAS. Suplemen Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PE...Oswar Mungkasa
 
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimas
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimasJuknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimas
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimasGolden Saragih
 
Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak
Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetakJuklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak
Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetakDR Irene
 
Tujuan, Pendekatan, dan Prinsip SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)
Tujuan, Pendekatan, dan Prinsip SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)Tujuan, Pendekatan, dan Prinsip SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)
Tujuan, Pendekatan, dan Prinsip SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)Joy Irman
 
Sosialisasi pamsimas 22nov12_bali
Sosialisasi pamsimas 22nov12_baliSosialisasi pamsimas 22nov12_bali
Sosialisasi pamsimas 22nov12_baliUut Fauzan Katanya
 
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan Implementasi
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiModul SANIMAS. Aspek Teknik dan Implementasi
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiOswar Mungkasa
 
SANIMAS. Sanitasi oleh Masyarakat
SANIMAS. Sanitasi oleh MasyarakatSANIMAS. Sanitasi oleh Masyarakat
SANIMAS. Sanitasi oleh MasyarakatOswar Mungkasa
 
Pemberdayaan Masyarakat (dalam PAMSIMAS)
Pemberdayaan Masyarakat (dalam PAMSIMAS)Pemberdayaan Masyarakat (dalam PAMSIMAS)
Pemberdayaan Masyarakat (dalam PAMSIMAS)Oswar Mungkasa
 
Laporan hasil kegiatan sanimas feb mantuil 2014
Laporan hasil kegiatan  sanimas  feb mantuil 2014Laporan hasil kegiatan  sanimas  feb mantuil 2014
Laporan hasil kegiatan sanimas feb mantuil 2014Vhie Gotha
 
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)Joy Irman
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
 
Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)Joy Irman
 
Evaluasi Efektifitas, Relevansi dan Keberlanjutan Dampak Proyek Water and San...
Evaluasi Efektifitas, Relevansi dan Keberlanjutan Dampak Proyek Water and San...Evaluasi Efektifitas, Relevansi dan Keberlanjutan Dampak Proyek Water and San...
Evaluasi Efektifitas, Relevansi dan Keberlanjutan Dampak Proyek Water and San...Oswar Mungkasa
 
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATANFinal Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATANSuparmanto Manto
 
Kebijakan pengembangan puskesmas santun lansia
Kebijakan pengembangan puskesmas santun lansiaKebijakan pengembangan puskesmas santun lansia
Kebijakan pengembangan puskesmas santun lansiaLENY WIDI ASTUTI
 
Sumber pendanaan pemerintah untuk sanitasi
Sumber pendanaan pemerintah untuk sanitasiSumber pendanaan pemerintah untuk sanitasi
Sumber pendanaan pemerintah untuk sanitasiJoy Irman
 

Destacado (20)

Tahapan Pelaksanaan SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)
Tahapan Pelaksanaan SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)Tahapan Pelaksanaan SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)
Tahapan Pelaksanaan SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)
 
Buku Pintar SANIMAS. Suplemen Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PE...
Buku Pintar SANIMAS. Suplemen Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PE...Buku Pintar SANIMAS. Suplemen Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PE...
Buku Pintar SANIMAS. Suplemen Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PE...
 
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimas
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimasJuknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimas
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimas
 
Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak
Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetakJuklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak
Juklak Pamsimas 2012 edit 7 mrt 2012 cetak
 
Tujuan, Pendekatan, dan Prinsip SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)
Tujuan, Pendekatan, dan Prinsip SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)Tujuan, Pendekatan, dan Prinsip SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)
Tujuan, Pendekatan, dan Prinsip SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)
 
Sosialisasi pamsimas 22nov12_bali
Sosialisasi pamsimas 22nov12_baliSosialisasi pamsimas 22nov12_bali
Sosialisasi pamsimas 22nov12_bali
 
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan Implementasi
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiModul SANIMAS. Aspek Teknik dan Implementasi
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan Implementasi
 
SANIMAS. Sanitasi oleh Masyarakat
SANIMAS. Sanitasi oleh MasyarakatSANIMAS. Sanitasi oleh Masyarakat
SANIMAS. Sanitasi oleh Masyarakat
 
Pemberdayaan Masyarakat (dalam PAMSIMAS)
Pemberdayaan Masyarakat (dalam PAMSIMAS)Pemberdayaan Masyarakat (dalam PAMSIMAS)
Pemberdayaan Masyarakat (dalam PAMSIMAS)
 
Laporan hasil kegiatan sanimas feb mantuil 2014
Laporan hasil kegiatan  sanimas  feb mantuil 2014Laporan hasil kegiatan  sanimas  feb mantuil 2014
Laporan hasil kegiatan sanimas feb mantuil 2014
 
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
 
Evaluasi Efektifitas, Relevansi dan Keberlanjutan Dampak Proyek Water and San...
Evaluasi Efektifitas, Relevansi dan Keberlanjutan Dampak Proyek Water and San...Evaluasi Efektifitas, Relevansi dan Keberlanjutan Dampak Proyek Water and San...
Evaluasi Efektifitas, Relevansi dan Keberlanjutan Dampak Proyek Water and San...
 
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATANFinal Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
Final Report Pamsimas I 2008-2012 Komponen 2_KALIMANTAN SELATAN
 
Kemiskinan dan kesehatan
Kemiskinan dan kesehatanKemiskinan dan kesehatan
Kemiskinan dan kesehatan
 
Kebijakan pengembangan puskesmas santun lansia
Kebijakan pengembangan puskesmas santun lansiaKebijakan pengembangan puskesmas santun lansia
Kebijakan pengembangan puskesmas santun lansia
 
Sumber pendanaan pemerintah untuk sanitasi
Sumber pendanaan pemerintah untuk sanitasiSumber pendanaan pemerintah untuk sanitasi
Sumber pendanaan pemerintah untuk sanitasi
 
Dppkad lakip
Dppkad lakipDppkad lakip
Dppkad lakip
 
Puskesmas santun Lansia
Puskesmas santun LansiaPuskesmas santun Lansia
Puskesmas santun Lansia
 

Similar a OPTIMASI PAMSIMAS

Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPenataan Ruang
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD Dadang Solihin
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Tengah - UNTAD
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Tengah - UNTADLaporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Tengah - UNTAD
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Tengah - UNTADEKPD
 
Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda, Mengacu pada P...
Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda, Mengacu pada P...Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda, Mengacu pada P...
Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda, Mengacu pada P...Noviyarti Badri
 
Peta Dasar Pakpak Bharat 2007
Peta Dasar Pakpak Bharat 2007Peta Dasar Pakpak Bharat 2007
Peta Dasar Pakpak Bharat 2007Ar Tinambunan
 
SMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunur
SMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunurSMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunur
SMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunursekolah maya
 

Similar a OPTIMASI PAMSIMAS (7)

Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Tengah - UNTAD
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Tengah - UNTADLaporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Tengah - UNTAD
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Tengah - UNTAD
 
Strategi Nasional redd+
Strategi Nasional redd+Strategi Nasional redd+
Strategi Nasional redd+
 
Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda, Mengacu pada P...
Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda, Mengacu pada P...Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda, Mengacu pada P...
Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda, Mengacu pada P...
 
Peta Dasar Pakpak Bharat 2007
Peta Dasar Pakpak Bharat 2007Peta Dasar Pakpak Bharat 2007
Peta Dasar Pakpak Bharat 2007
 
SMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunur
SMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunurSMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunur
SMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunur
 

Más de Joy Irman

Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan EvaluasiInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan EvaluasiJoy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganJoy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanJoy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Joy Irman
 

Más de Joy Irman (20)

Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan EvaluasiInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
 

Último

saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
Presentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung pptPresentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung pptAkuatSupriyanto1
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptMANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptnugrohoaditya12334
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pptIjlalMaulana1
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docxCONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docxKartikaFebrianti1
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Baratsenapananginterbaik2
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)DenniPratama2
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptxAndiAzhar9
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 

Último (20)

saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
Presentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung pptPresentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung ppt
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptMANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docxCONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 

OPTIMASI PAMSIMAS

  • 1.
  • 2. Pedoman Pengelolaan Umum PAMSIMAS PEDOMAN PENGELOLAAN UMUM PAMSIMAS DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pedoman Pengelolaan Program PAMSIMAS 1-1 1.2 Latar belakang 1-1 1.3 Landasan Hukum 1-2 1.3.1 Tujuan Umum 1-2 1.3.2 Tujuan Khusus 1-2 1.3.3 Komponen Program 1-3 1.3.4 Sasaran Program 1-3 1.4 Prinsip dan Pendekatan 1-3 BAB 2 ORGANISASI PAMSIMAS 2.1 Umum 2-1 2.2 Tingkat Pusat 2-2 2.2.1 Executing Agency 2-2 2.2.2 Implementing Agency 2-2 2.2.3 Tim Pengarah Pusat (Sterring Committee) 2-2 2.2.4 Tim Teknis Pusat 2-3 2.2.5 Unit Pengelola PAMSIMAS Pusat 2-2 2.2.6 Central Project Implementation Unit 2-8 2.3 Tingkat Propinsi 2-9 2.3.1 Pemerintah Propinsi 2-9 2.3.2 Tim Koordinasi Propinsi 2-9 2.3.3 Tim Teknis Propinsi 2-9 2.3.4 Provincial Project Management Unit 2-10 2.4 Tingkat Kabupaten/Kota 2-14 2.4.1 Pemerintah Kabupaten/Kota 2-14 2.4.2 Tim Koordinasi Kabupaten/Kota 2-15 2.4.3 Tim Teknis Kabupaten/Kota 2-15 2.4.4 District Project Management Unit 2-18 2.5 Tingkat Desa 2-25 2.5.1 Pemerintah Desa/Kelurahan 2-20 2.5.2 Tim Kerja Masyarakat 2-20 2.6 Bantuan Teknis Konsultan 2-25 2.6.1 Konsultan Manajemen Pusat 2-21 2.6.2 Konsultan Manajemen Propinsi 2-22 2.6.3 Fasilitator Masyarakat atau Community Fasilitator 2-23 BAB 3 PERENCANAAN 3.1 Umum 3-1 3.2 Tujuan Perencanaan 3-1
  • 3. Pedoman Pengelolaan Umum PAMSIMAS 3.3 Lingkup Perencanaan 3-1 3.3.1 Kegiatan Penentuan Lokasi 3-1 3.3.2 Strategi Perencanaan Program 3-4 3.3.3 Penyusunan RKM dan Konsolidasi Perencanaan 3-4 3.3.4 Mekanisme Perencanaan Anggaran 3-8 3.3.4.1Kategori Komponen 3-11 3.3.4.2Hubungan Komponen dan Kategori 3-12 BAB 4 PENDANAAN 4.1 Organisasi Kerja 4-1 4.1.1 Satuan Kerja PAMSIMAS Pusat 4-1 4.1.2 Satuan Kerja PAMSIMAS Propinsi 4-2 4.1.3 Satuan Kerja PAMSIMAS Kabupaten/Kota 4-2 4.2 Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran 4-30 4.2.1 Prosedur Pencairan Dana 4-30 4.2.2 Pertanggungjawaban 4-30 4.2.3 Prosedur Pertanggungjawaban melalui SPP-GU 4-37 4.2.4 Prosedur Pertanggungjawaban melalui SPP-LS 4-38 4.2.5 Instruksi Kerja Pembuatan Pertanggungjawaban 4-40 4.2.5.1Kuitansi 4-40 4.2.6 Instruksi Kerja Pengecekan Keabsahan Tanda Bukti Pengeluaran 4-40 4.2.7 Tata Cara Pungutan/Penyetoran serta Pelaporan Pajak-Pajak 4-41 4.2.8 Dokumen Pengeluaran 4-41 4.3 Tata Usaha Keuangan Proyek 4.3.1 Dasar Hukum 4-41 4.3.2 Ketentuan Umum Kebendaharaan 4-43 4.3.3 Jenis, Fungsi, dan Bentuk Buku yang Digunakan 4-44 4.3.4 Dokumen dan Cara Pengisian 4-49 4.4 Pengawasan Audit 4-52 4.4.1 Audit Internal 4-52 4.4.2 Audit Eksternal 4-52 BAB 5 PROSES PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI PROYEK DI MASYARAKAT 5.1 Proses Perencanaan dan Penyusunan RKM I 5-1 5.1.1 Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi 5-1 5.1.2 Pertemuan Pleno untuk Membahas Hasil Indentifikasi 5-1 5.1.3 Pembentukan Tim Kerja Masyarakat 5-1 5.1.4 Pemilihan Opsi untuk RKM I 5-1 5.1.5 Pertemuan Pembahasan Opsi RKM I 5-1 5.1.6 Penyusunan RKM I 5-1 5.1.7 Pertemuan Pembahasan RKM I 5-1 5.1.8 Pengajuan RKM I 5-2 5.2 Pelaksanaan Community Led Total Sanitation 5-2 5.3 Implementasi RKM I 5-2 5.3.1 Pelaksanaan Pelatihan di Tingkat Masyarakat 5-2 5.3.2 Pelaksanaan Konstruksi Sarana Air di Masyararakat dan Sekolah 5-2 5.4 Proses Penyusunan RKM II 5-3 5.4.1 Pertemuan Perencanaan Kegiatan RKM II 5-3 5.4.2 Penyusunan RKM II 5-3
  • 4. Pedoman Pengelolaan Umum PAMSIMAS 5.4.3 Pertemuan Pembahasan RKM II 5-3 5.4.4 Pengajuan Evaluasi dan Persetujuan RKM II 5-3 5.5 Implementasi RKM II 5-3 5.5.1 Pelatihan tentang Perilaku Hidup Sehat 5-3 5.5.2 Pelaksanaan Kegiatan PHS di Masyarakat dan Sekolah 5-3 5.5.3 Pembangunan Sarana Sanitasi untuk Sekolah 5-4 5.5.4 Penyiapan TKM sebagai Badan Kelola 5-4 5.5.5 Pelaksanaan Pelatihan Penguatan Badan Kelola 5-4 BAB 6 PENGADAAN 6.1 Pedoman 6-1 6.2 Pelaksana Pengadaan 6-1 6.2.1 Persyaratan/Kriteria Anggota Panitia Pengadaan 6-1 6.2.2 Tugas, wewenang dan tanggung jawab Panitia Pengadaan 6-4 6.3 Pengamat Publik 6-6 6.4 Notaris Publik atau Penggantinya 6-7 6.5 Aspek Hukum yang terkait dengan pengadaan 6-8 6.5.1 Persyaratan Peserta 6-8 6.5.2 Pertentangan Kepentingan 6-8 6.5.3 Tindak Lanjut Penipuan dan Korupsi 6-10 6.5.4 Misprocurement 6-12 6.5.5 Bid Security 6-15 6.5.6 Sanksi 6-16 6.6 Pengadaan Jasa Seleksi Konsultan dan Barang 6-17 6.6.1 Kesepakatan Pelaksanaan 6-17 6.6.2 Seleksi Konsultan 6-17 6.7 Prosedur Pengadaan untuk Partisipasi Masyarakat 6-44 BAB VII SAFEGUARDING 7.1 Tujuan Safeguarding 7-1 7.2 Lingkup Safeguard 7-1 7.3 Sosial 7-2 7.3.1 Permasalahan Sosial 7-2 7.3.2 Proses Seleksi Dana 7-2 7.3.3 Pendekatan Sosial Masyarakat 7-2 7.4 Lingkungan 7-4 7.5 Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali 7-8 7.5.1 Pembebasan Lahan/Pemindahan masyarakat 7-8 7.6 Masyarakat Terisolasi dan Rentan (Isolated and Vulnerable People) 7-9 7.6.1 Prinsip dasar 7-9 7.7 Isu Jender 7-10 7.8 Penanganan Pengaduan 7-14 7.8.1 Tahapan 7-14
  • 5. Pedoman Pengelolaan Umum PAMSIMAS 7.8.2 Mekanisme Penanganan Pengaduan di UPM 7-16 7.9 Konsultasi Publik 7-19 BAB VIII RENCANA TINDAK ANTI KORUPSI 8.1 Matriks Risiko dan Tindakan Pencegahan 8-2 8.2 Lampiran : Penguatan Keterbukaan Informasi di PAMSIMAS 8-18 BAB IX OPERASI DAN PEMELIHARAAN 9.1 Umum 9-1 9.1.1 Definisi 9-1 9.1.2 Tujuan 9-1 9.2 Organisasi 9-2 9.3 Aspek dan Sendi-Sendi Operasi dan Pemeliharaan 9-3 9.3.1 Pengelolaan Prasarana 9-3 9.3.2 Penyampaian Pelayanan 9-3 9.3.3 Tata Cara 9-4 9.3.4 Pendanaan 9-4 9.4 Dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota 9-5 BAB X MONITORING DAN EVALUASI 10.1 Tujuan Monitoring dan Evaluasi 10-1 10.2 Lingkup Monitoring dan Evaluasi 10-1 10.2.1 Sistem Monitoring dan Pelaporan Internal 10-1 10.2.2 Pelaksanaan Independen Monitoring Proyek 10-3 10.2.3 Evaluasi Dampak Proyek 10-4 10.3 Pelaporan Hasil Monitoring dan Evaluasi 10-7
  • 6. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pedoman Pengelolaan Program PAMSIMAS Pedoman Pengelolaan Program PAMSIMAS (Water Supply and Sanitation for Low Income Community-WSSLIC 3) disiapkan oleh Executing dan Implementing Agency yang ditujukan sebagai acuan para pelaksana PAMSIMAS tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten, dan Desa dalam menyelenggarakan kegiatan Program dan pengendalian pelaksanaan program. Untuk lebih memahami rancangan dan kesepakatan pelaksanaan kegiatan PAMSIMAS, para pelaksana diharapkan mempelajari kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia, seperti Project Appraisal Document (PAD), No 42040 IND, Bank Guidelines, Keppres 80 tahun 2003 dan perubahannya tentang Pengadaan Barang dan Jasa serta Surat Edaran Menteri Keuangan. Pedoman ini mencakup uraian secara garis besar tentang pengorganisasian , perencanaan, pendanaan pelaksanaan, pengadaan, pengendalian, safe guarding, perencanaan aksi anti korupsi, operasi dan pemeliharaan, sistem pelaporan dan monitoring serta evaluasi. Sedangkan untuk pelaksanaan di tingkat masyarakat secara rinci dapat dilihat pada Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program PAMSIMAS di Tingkat Masyarakat. 1.2 Latar Belakang Berdasarkan laporan WHO-Unicef joint monitoring 2004 kinerja sektor Air Minum & Sanitasi di Indonesia dinilai masih rendah dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara. Diperkirakan penduduk Indonesia pada tahun 2015 adalah 218 Juta jiwa, dimana 103 Juta jiwa atau 47% belum memiliki akses terhadap sanitasi dan 47 Juta jiwa atau 22% belum memiliki akses terhadap air bersih. Angka yang lebih besar terlihat pada penduduk perdesaan, dimana diperkirakan 62% atau 73 Juta jiwa yang belum memiliki akses terhadap sanitasi dan 31% atau 36 Juta Jiwa yang tidak memiliki akses terhadap air bersih. Hanya 50% dari seluruh penduduk Indonesia yang mendapatkan akses air minum (Susenas, 2002). Di area perdesaan angka ini bahkan lebih rendah yaitu hanya 41%. Pada sektor sanitasi, hanya 10 kota di Indonesia yang memiliki jaringan air limbah dengan tingkat pelayanan sekitar 1,3% dari seluruh jumlah populasi. Sedangkan di daerah perdesaan dilaporkan 52% penduduk yang memiliki akses sanitasi dasar, angka ini diperkirakan lebih rendah karena data ini tidak mencantumkan kepemilikan sarana dan bagaimana standar teknis dan kesehatannya. Cakupan pelayanan air minum dan sanitasi yang rendah ini, berdampak pada kesehatan masyarakat, tingkat perekonomian dan kondisi lingkungan. Dari data kematian bayi yang 35 per 1000 kelahiran di Indonesia (SDKI, 2002) dan angka yang lebih besar terjadi pada masyarakat miskin yaitu 121 per 1000 kelahiran. Dua dari empat penyakit penyebab kematian balita adalah diare dan typus (Depkes 2001, 1-1
  • 7. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS Renstra 2004). Keduanya merupakan penyakit yang diakibatkan oleh permasalahan air dan sanitasi. Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat kejadian typhoid yang tinggi Untuk mengatasi keterbatasan akses terhadap air minum dan sanitasi perlu pendekatan berbeda bagi masyarakat perdesaan yaitu dengan menggunakan Demand Responsive Approach (DRA) sebagai upaya menjamin sustainabilitas program, selain harus berbasis masyarakat agar program ’Cost Effective’ , maka pembangunan infrastruktur harus disertai upaya perubahan nilai dan perilaku hidup bersih masyarakat.. Pemerintah Indonesia sudah menetapkan kerangka Kebijakan Nasional untuk Pelayanan Air Minum dan Sanitasi Lingkungan yang Berbasis Masyarakat, yang membutuhkan investasi yang cukup besar, yaitu US$ 573 Juta pertahun (Laporan Indonesia untuk Kyoto Global Water Summit, 2003), sedangkan APBN 1994 – 2002 hanya menganggarkan untuk sektor air bersih dan sanitasi 2,5%. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan cakupan pelayanan air minum dan sanitasi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 1.3 Landasan Hukum Landasan hukum pelaksanaan Program Nasional Pelayanan Air Minum dan Sanitasi yang Berbasis Masyarakat adalah sebagai berikut: 1. UU No 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air; 2. UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 3. PP No. 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum; 4. PP N0. 72 dan 73 tahun 2005 tentang Pemerintahan Desa dan Pemerintahan Kelurahan; 5. PP No. 7 tahun 2004 tentang RPJMN Renstra 2004 – 2009 Pembangunan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi yang berkelanjutan membutuhkan adanya perubahan perilaku hidup bersih dan sehat guna perbaikan kualitas hidup, tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga berbasis masyarakat (“community based”); 6. Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat, tahun 2003. 7. Financing Agreement Financing Agreement Credit No 42040 IND 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan PAMSIMAS secara umum adalah meningkatkan akses pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan dan peri-urban, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup sehat dengan membangun/menyediakan prasarana dan sarana air minum serta sanitasi berbasis masyarakat berkelanjutan dan mampu diadaptasi oleh masyarakat. Program ini akan menjadi model untuk direplikasi, diperluas (scaling up) dan pengarusutamaan (mainstreaming) model di daerah lain, dalam upaya mencapai target MDG. 1-2
  • 8. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 1.3.2 Tujuan Khusus a. Meningkatkan perilaku higienis di masyarakat; b. Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana air minum dan sanitasi yang berkelanjutan; c. Meningkatkan kapasitas lokal (baik pemerintah daerah maupun masyarakat) untuk memfokuskan dan menyebarluaskan pelaksanaan program air minum dan sanitasi yang berbasis masyarakat; d. Meningkatkan efektifitas dan keberlanjutan jangka panjang pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi berbasis masyarakat; 1.3.3 Komponen Program 1. Komponen 1: Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Kelembagaan Lokal; 2. Komponen 2: Peningkatan Kesehatan dan Perilaku Higienis dan Pelayanan Sanitasi; 3. Komponen 3: Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Umum; 4. Komponen 4: Hibah Pengembangan Sosial-Ekonomi Lokal; 5. Komponen 5: Dukungan Pelaksanaan dan Manajemen Proyek. 1.3.4 Sasaran Program Sasaran Program ini sebesar 5.000 desa untuk periode pelaksanaan program 5 tahun sejak tahun 2007, dan 1000 desa sebagai sasaran program replikasi pemerintah daerah. 1.4 Prinsip dan Pendekatan Prinsip-prinsip pelaksanaan Program adalah sebagai berikut: 1. Berbasis masyarakat. Seluruh proses perencanaan Pamsimas seperti pemilihan kebutuhan air dan pelaksanaan kegiatan menyertakan partisipasi aktif masyarakat, tidak terkecuali kaum perempuan. Hal ini sebagai pengejawantahan atas pemenuhan kebutuhan masyarakat atas sarana air minum dan sanitasi, sehingga diharapkan sarana yang terbangun dipelihara dan dikelola oleh masyrakat. 2. Kemitraan, antara pemerintah daerah dengan masyarakat setempat dalam penyelenggaraan kegiatan Pamsimas, dan pemda berperan sebagai fasilitator. 3. Partisipatif, artinya masyarakat terlibat secara aktif dalam seluruh kegiatan Pamsimas mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemanfaatan. 4. Transparansi. Penyelenggaraan kegiatan Pamsimas dilakukan bersama dengan masyarakat dan seluruh kegiatan dapat diakses data/informasinya melalui media oleh masyarakat dan stakeholder. 5. Tanggap kebutuhan. Penyelenggaraan kegiatan Program Pamsimas berdasarkan kebutuhan masyarakat. akan fasilitas air minum, sanitasi, dan program kesehatan, dengan memberi kesempatan seluas-luasnya pada masyarakat untuk memberikan pilihan dan hak bersuara dalam proses PAMSIMAS. 1-3
  • 9. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 6. Tepat Mutu artinya pembangunan yang berkualitas. Semua fasilitas yang dibangun harus memenuhi rancangan/disain dan standar teknik yang ditetapkan, dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas. 7. Kesinambungan/Keberlanjutan sarana. Sarana yang dibangun dapat menyediakan air bersih secara kontinyu dengan kualitas yang dapat diterima (baik dari sudut pandang pengguna maupun pemerintah) dan memenuhi kebutuhan kuantitas domestik, serta masyarakat turut serta memelihara sarana tersebut agar tetap berfungsi. 8. Keberpihakan pada masyarakat miskin, artinya orientasi kegiatan dalam proses maupun pemanfaatan berguna bagi masyarakat miskin 9. Kesetaraan Jender, artinya program Pamsimas memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan, seperti halnya laki-laki, untuk berpartisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan/pengelolaan program di masyarakat. 10. Dapat dipertanggung jawabkan. Penyelenggaraan kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan dalam hal tepat sasaran, tepat waktu, tepat pembiayaan dan ketepatan mutu pekerjaan. 1-4
  • 10. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS BAB 2 ORGANISASI 2.1 Umum Agar program PAMSIMAS dapat terlaksana dengan baik, maka dalam penyelenggaranaannya harus mengikuti struktur organisasi pelaksana secara menyeluruh dari tingkat pusat sampai masyarakat dengan melibatkan komponen- komponen pelaksana dan institusi terkait lainnya. Struktur organisasi PAMSIMAS adalah sebagaimana tercantum pada gambar 2.1. Gambar 2-1 Struktur Organisasi Pelaksana PAMSIMAS EXECUTING AGENCY IMPLEMENTING AGENCY (DITJEN. CIPTA KARYA) T A S TIM PENGARAH PUSAT U (INTER-DEPT.) P CPMU L/O CPIU TIM TEKNIS MPW, MOHA (PMD& Bangda), MOH CMAC I S N TIM KOORDINASI I P PROPINSI O PPMU KONSULTAN R TIM TEKNIS PROPINSI P PPI PPI PPI PPI U U U U A T O K / N E TIM KOORDINASI T KAUPATEN /KOTA A KONSULTAN P TIM TEKNIS KAB /KOTA U DPMU B A K FASILITATOR MASYARAKAT A S E D TIM KERJA MASYARAKAT ( TKM)/KELOMPOK MASYARAKAT (POKMAS ) Garis Pelaporan Garis Instruksi Garis Koordinasi Garis Pembinaan Ket:. : Rincian Organisasi CPMU akan dirincikan pada Gambar 2-2 Struktur Organisasi CPMU 2-1
  • 11. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 2.2 Tingkat Pusat 2.2.1 Executing Agency Executing Agency (EA) Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) adalah Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum. EA bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan program secara menyeluruh. 2.2.2 Implementing Agency Implementing Agency (IA) Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) adalah Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah (Bangda), Depdagri untuk komponen 1a; Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Depdagri untuk komponen 1b; dan Direktorat Jenderal PP dan PL, Depkes untuk komponen 2 dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum untuk komponen 3,4 dan 5. IA bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan komponen program yang menjadi tanggung jawab masing-masing CPIU. 2.2.3 Tim Pengarah Pusat (Steering Committee) Tim Pengarah, mempergunakan Tim Pengarah yang sama dengan Tim Pengarah AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan) yang dibentuk dengan SK Kepala Bappenas. Tugas Tim Pengarah sesuai dengan tugas Tim Pengarah AMPL, antara lain: 1. Merumuskan kebijakan dalam pelaksanaan program; 2. Memberikan arah kebijakan dan memberikan rekomendasi untuk perubahan kebijakan yang diperlukan dalam pelaksanaan program; 2.2.4 Tim Teknis Pusat Tim Teknis Pusat beranggotakan eselon II dari masing-masing Ditjen Pelaksana Kegiatan, diangkat melalui SK Bappenas yang diketuai oleh Direktur Permukiman dan Perumahan, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas. Tim Teknis bertugas membantu Tim Pengarah dalam: 1. Merumuskan kebijakan operasional dalam pelaksanaan program PAMSIMAS. 2. Memberikan masukan dalam penyusunan pedoman yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program termasuk isu-isu yang terkait dengan kemajuan pelaksanaan program; 3. Memberi masukan kepada CPMU mengenai kebijakan pelaksanaan program serta mengambil langkah yang diperlukan khususnya dalam menjamin effektivitas dan effisiensi pendayagunaan dana luar negeri; 2.2.5 Unit Pengelola PAMSIMAS Pusat (Central Project Management Unit (CPMU)) CPMU berkedudukan di Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum (Selaku Executing Agency), yang terdiri dari Ketua CPMU, Liaison Officer Komponen, Asisten Bagian Perencanaan, Asisten Bagian Monitoring dan Evaluasi, Asisten Bagian Pengadaan, dan Asisten Bagian Keuangan. Liaison Officer Komponen PAMSIMAS merupakan perwakilan yang ditunjuk dari 2-2
  • 12. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri dan Departemen Pekerjaan Umum. Ketua dan anggota CPMU akan ditunjuk oleh Executing Agency dan bertanggungjawab kepada Executing Agency mengenai pengelolaan dan administrasi program PAMSIMAS secara keseluruhan yang mencakup antara lain: koordinasi kegiatan administrasi program oleh masing-masing instansi terkait baik vertikal maupun horizontal; koordinasi pengelolaan administrasi penganggaran, penyaluran, penyerapan dana dan pengisian kembali rekening khusus; monitoring dan evaluasi, audit serta pelaporan Program. CPMU sebagai pengelola administrasi program akan berkoordinasi dengan CPIU di tingkat pusat dalam penyelenggaraaan PAMSIMAS dan dengan PPMU dan DPMU untuk tingkat propinsi dan kabupaten/kota serta dengan Donor Agency. Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan program, maka CPMU berkantor di Ditjen. Cipta Karya, Dep. PU dan diperlukan tenaga penuh (full-timer) untuk bekerja di CPMU sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang tertuang dalam struktur organisasi CPMU yang sudah disepakati. Tugas CPMU dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Bertanggung jawab terhadap administrasi dan penyelenggaraan program. 2. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait baik vertikal maupun horizontal. 3. Melakukan sosialisasi dan diseminasi program di tingkat pusat dan mengkoordinasikan pelaksanaan sosialisasi dan diseminasi program di tingkat propinsi. 4. Melaksanakan tugas operasional dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi program dengan mengacu pada Pedoman Pengelolaan Program serta dokumen perjanjian kredit yang sudah disepakati. 5. Mengendalikan jadual pelaksanaan program secara keseluruhan maupun tahunan. 6. Menyampaikan laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan secara rutin kepada Tim Pengarah Pusat dan Bank Dunia. 7. Mengkonsolidasikan laporan penyelenggaraan program secara menyeluruh (fisik dan keuangan). 8. Memfasilitasi Pertemuan dan Rapat Tim Pengarah Pusat dan Tim Teknis Pusat. 9. Membantu mempersiapkan proses pengadaan barang dan jasa, termasuk menyiapkan Kerangka Acuan (Terms of Reference), dan perolehan Surat Persetujuan (No Objection Letter - NOL) dari Bank Dunia. 10. Identifikasi dan fasilitasi pemecahan masalah baik yang bersifat administratif, maupun program untuk mengatasi kendala yang timbul dalam pelaksanaan Program. 2-3
  • 13. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 11. Memberikan masukan kepada Tim Pengarah/Tim Teknis mengenai tindak lanjut yang diperlukan apabila terjadi keterlambatan pelaksanaan program, termasuk proses pengadaan dipusat dan di propinsi. 12. Mengkaji mutu dan kelengkapan dokumen yang membutuhkan prior review oleh Bank, serta memberikan bantuan teknis kepada PIUs dalam proses pengadaan yang tidak membutuhkan prior review. 13. Mengumpulkan fotocopy SP2D dari seluruh pelaksana anggaran PAMSIMAS untuk kebutuhan pengajuan withdrawal application (WA). 14. Mengajukan permohonan pengisian kembali dana rekening khusus (replenishment), dengan memperhatikan laporan konsolidasi dari PIU-PIU. 15. Mencatat, memantau dan menindak-lanjuti keluhan yang diterima. 16. Mengendalikan tugas Konsultan Advisori Manajemen Pusat (KAMP=Central Management Advisory Consultant (CMAC)). 17. Menjamin bahwa semua ketentuan kesepakatan pemanfaatan dana pinjaman dan pencairan dana dipenuhi. 18. Menyusun perencanaan biaya tahunan agar koordinasi kegiatan Program dapat terlaksana dengan baik. 19. Dibantu CMAC untuk konsolidasi seluruh laporan dana dari DPMU dan Konsultan Manajemen Propinsi serta menyiapkan Interim un-audited Financial Report (IFR) 3 bulanan dan tahunan dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia untuk Executing Agency dan Bank Dunia sesuai dengan ketentuan yang ada. 20. Memastikan pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Program dan Petunjuk Pelaksanaan Tingkat Desa 21. Memfasilitasi pelaksanaan audit penyelenggaraan program. Kewenangan CPMU dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Meminta kepada Project Implementing Unit/Implementing Agengy untuk memperbaiki atau melengkapi dokumen yang membutuhkan prior review oleh Bank, 2. Meminta laporan kepada PIU-PIU mengenai kemajuan pelaksanaan kegiatan dan fotocopy SP2D, 3. Meminta KPKN untuk memangguhkan pembayaran apabila balance dari special account tidak cukup serta tidak terpenuhinya point 1 dan 2 diatas, 4. Mengeluarkan surat teguran apabila terdapat hal-hal yang perlu ditindak- lanjuti, seperti keterlambatan pelaporan, kesalahan prosedur dalam pelaksanaan Program, maupun mis-procurement. 5. Menghentikan atau mencabut penangguhan pembayaran KPPN setelah adanya surat dari Dirjen Perbendaharaan atas permintaan CPMU. Organisasi CPMU yang dipimpin oleh Ketua PMU terdiri dari 7 bagian yaitu: • Ketua CPMU; • Liaison Officer Komponen, yang terdiri dari 4 orang Liaison Officer; • Sekretariat; • Bagian Perencanaan; • Bagian Monitoring dan Evaluasi; • Bagian Pengadaan; • Bagian Keuangan. 2-4
  • 14. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS KETUA CPMU LIASON OFFICER SEKRETARIAT KOMPONEN 1A LIASON OFFICER KOMPONEN 1B LIASON OFFICER KOMPONEN 2 LIASON OFFICER KOMPONEN 3,4,5 BAGIAN BAGIAN MONITORING BAGIAN BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI PENGADAAN KEUANGAN Gambar 2-2 Struktur Organisasi CPMU Ketua CPMU Tugas Ketua CPMU adalah: 1. Mengembangkan, memfasilitasi dan membina manajemen program secara keseluruhan. 2. Melaksanakan operasional CPMU. 3. Memberikan arahan kepada PIU mengenai pelaksanaan program, sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Program. 4. Melaksanakan koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan serta pelaporan Program di Tingkat Pusat, Propinsi dan Kabupaten. Kualifikasi Ketua CPMU: 1. Pengalaman dalam pengelolaan program air minum dan penyehatan lingkungan permukiman dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. 2. Pengalaman dalam pengelolaan bantuan luar negeri terutama yang bersifat pinjaman dan administrasi Program 3. Berpendidikan minimal S1. 4. Dapat berkomunikasi dan menulis dalam bahasa Inggris secara aktif. 5. Diutamakan yang menguasai komputer untuk Spread Sheet, Word Prosesor dan komunikasi dengan internet atau e-mail. Liaison Officer Liaison Officer bertugas: 1. Memfasilitasi koordinasi antara CPIU dengan CPMU 2. Mengkoordinasikan penyelenggaraan program antara CPMU dengan CPIU; 3. Mengendalikan program kerja dari PIU yang diwakilinya; 2-5
  • 15. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS Kualifikasi Liason Officer : 1. Pengalaman dalam pengelolaan program air minum dan penyehatan lingkungan permukiman dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. 2. Pengalaman dalam pengelolaan bantuan luar negeri terutama yang bersifat pinjaman dan administrasi program. 3. Berpendidikan minimal S1. 4. Dapat berkomunikasi dan menulis dalam bahasa Inggris secara aktif. 5. Diutamakan yang menguasai komputer untuk Spread Sheet, Word Prosesor dan komunikasi dengan internet atau e-mail. Bagian Perencanaan Tugas Bagian Perencanaan: 1. Menyusun rencana kerja tahunan CPMU 2. Memberikan masukan kepada Ketua CPMU mengenai hasil dari monitoring dan evaluasi untuk ditindaklanjuti dalam rencana kerja 3. Memberikan masukan kepada Ketua. CPMU terhadap penyelesaian pengaduan yang diterima 4. Menyiapkan format usulan anggaran di Tingkat Pusat, Propinsi dan Kabupaten. 5. Membantu Ketua. CPMU untuk proses pengajuan anggaran. 6. Melaksanakan monitoring terhadap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan dan pengawasan kualitas air. 7. Memberikan saran evaluasi pekerjaan konsultan sesuai dengan TOR yang telah disepakati. Kualifikasi Asisten Bagian Perencanaan: 1. Pengalaman dalam program air minum dan penyehatan lingkungan permukiman dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. 2. Mengetahui program dan mampu berkomunikasi dengan sektor terkait dalam mengembangkan program AMPL. 3. Memahami sistem penganggaran Pemerintah, khususnya dalam penyusunan RKA-K/L dan dokumen anggaran lainnya. 4. Berpendidikan minimal S1. 5. Bisa berbahasa Inggris. Bagian Monitoring dan Evaluasi Tugas Bagian Monitoring dan Evaluasi: 1. Merumuskan sistem monitoring secara sederhana di lingkungan CPMU. 2. Mengumpulkan laporan-laporan dari PPMU dan DPMU, mengenai laporan kemajuan pelaksanaan program dan keuangan. 3. Mengidenfikasi permasalahan-permasalahan yang ada, atas dasar hasil monitoring-evaluasi di lapangan maupun dari laporan yang diterima, dan melaporkannya kepada ketua CPMU. 4. Mengumpulkan data hasil laporan daerah dan melakukan analisa terhadap semua data hasil pelaksanaan kegiatan di daerah sebagai bahan untuk penyusunan laporan. 2-6
  • 16. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 5. Menyiapkan konsep Laporan Manajemen Program (IFR) sesuai dengan format yang telah disepakati dengan Bank Dunia, terutama untuk Project Progress Report/Laporan Pencapaian. 6. Memberikan masukan kepada Ketua CPMU dalam pembinaan Konsultan sesuai hasil monitoring dan evaluasi. 7. Membantu Ketua CPMU untuk memonitor pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Program dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Tingkat Masyarakat. 8. Mengembangkan Management Information System (MIS) dengan realtime Monitoring and Evaluation Information dari daerah ke Pusat setiap 2 minggu. Kualifikasi Asisten Bagian Monitoring dan Evaluasi: 1. Mempunyai pengalaman dalam melakukan monitoring program. 2. Menguasai program komputer, diutamakan yang mengetahui program database dan spread sheet. 3. Minimal lulusan S1. 4. Dapat berbahasa Inggris. Bagian Pengadaan Bagian Pengadaan bertugas untuk: 1. Membantu Ka CPMU dalam meneliti kelengkapan dokumen pengadaan jasa, barang dan konstruksi di Tingkat Pusat, Propinsi dan Kabupaten 2. Menjaga jadual dan proses pengadaan sesuai dengan Financing Agreement, procurement plan dan dokumen kesepakatan lainnya. 3. Berkoordinasi dengan PIU terkait proses pengadaan. 4. Membantu Ketua CPMU dalam memfasilitasi korespondensi PIU dengan Bank terkait dengan proses pengadaan, termasuk pengajuan NOL ke Bank Dunia. 5. Memfasilitasi pelatihan masalah pengadaan sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan Bank Dunia dan Keppres 80/2003 beserta aturan tambahannya. 6. Memberikan masukan untuk penyusunan laporan IFR sesuai format yang telah disepakati dengan Bank Dunia, terutama untuk aspek Procurement Report/Laporan Pengadaan. 7. Menyiapkan rencana pengadaan tahunan. Kualifikasi Bagian Pengadaan: 1. Mempunyai pengalaman dalam proses pengadaan kegiatan International Competitive Bidding (ICB). 2. Minimal lulusan S1. 3. Mampu berbahasa Inggris. Bagian Keuangan Bagian Keuangan bertugas untuk: 1. Membantu Ketua CPMU menyusun financial planning dan disbursment planning. 2. Mengkompilasi laporan realisasi penyerapan dana setiap bulan untuk pengajuan replenishment. 2-7
  • 17. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 3. Mengkompilasi laporan kontribusi masyarakat dan kontribusi pemerintah daerah. 4. Membantu Ketua CPMU dalam menyusun laporan kemajuan keuangan bulanan, triwulanan, dan tahunan. 5. Memfasilitasi pelatihan masalah administrasi dan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan Bank Dunia dan Pemerintah RI (antara lain Perdirjen Perbendaharaan tentang pencairan dana PAMSIMAS). 6. Bekerjasama dengan Departemen Keuangan untuk mengkoordinasikan dan memfasilitasi pencairan pinjaman. 7. Memfasilitasi semua unit pelaksana program dalam penyusunan laporan keuangan sebagai bahan audit. 8. Memfasilitasi tindak lanjut rekomendasi hasil audit. 9. Menyusun konsep laporan IFR sesuai format yang telah disepakati dengan Bank Dunia, terutama untuk aspek Financial Report/Laporan Keuangan. Kualifikasi Bagian Keuangan: 1. Berpengalaman dalam administrasi keuangan kegiatan yang dibiayai dana luar negeri. 2. Mengetahui mekanisme dan sistem penganggaran pemerintah. 3. S1 diutamakan dari Akuntansi atau D3 Akuntasi. 2.2.6 Central Project Implemention Unit (CPIU) Central Project Implemention Unit (CPIU) dalam PAMSIMAS untuk tingkat pusat terdiri dari Ditjen Bangda sebagai PIU sub-komponen penguatan kelembagaan, Ditjen PMD sebagai PIU sub-komponen pemberdayaan masyarakat, Ditjen PP & PL sebagai untuk sub-komponen peningkatan sanitasi dan perilaku higienis, dan PIU Ditjen Cipta Karya untuk komponen Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Bersih dan Sanitasi, Peningkatan Sosial-Ekonomi Lokal, dan Manajemen Program. Pembentukan CPIU berdasarkan SK Dirjen dari Instansi Teknis terkait. Tugas CPIU adalah: 1. Menyelenggarakan komponen/sub-komponen dari PAMSIMAS 2. Melaksanakan tugas dan operasionalisasi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi program. 3. Melaporkan kepada ketua CPMU mengenai progres pencairan dan progress pelaksanaan fisik dari masing-masing komponen/sub-komponen secara periodik. 4. Berkoordinasi dengan instansi terkait (terutama antar CPIU) untuk menjamin keselarasan pelaksanaan program. 5. Mendukung dan memantau Liason Officer Komponen dalam melaksanakan tugasnya 2-8
  • 18. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 2.3 Tingkat Propinsi 2.3.1 Pemerintah Propinsi Pemerintah Propinsi, dalam hal ini Gubernur, sebagai penanggung jawab pelaksanaan program di kabupaten/kota sasaran di wilayah propinsi yang bersangkutan. Secara umum bertugas: 1. Gubernur bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program. 2. Gubernur bertugas membentuk Tim Koordinasi Propinsi (TKP) dan Tim Teknis Propinsi (TTP), PPMU (Provincial Project Management Unit) dan PPIU (Provincial Project Implementing Unit). 3. Mengusulkan pejabat Satuan Kerja pelaksanaan anggaran PAMSIMAS di tingkat propinsi kepada Departemen teknis terkait. 2.3.2 Tim Koordinasi Propinsi (TKP) Tim koordinasi dibentuk berdasarkan SK Gubernur, yang diketuai oleh Kepala Bappeprop, dan beranggotakan: Dinas Bidang Pekerjaan Umum, Cipta Karya Dinas /Badan/Instansi Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kesehatan Instansi terkait sesuai dengan kebutuhan Tim Koordinasi Propinsi bertugas: 1. Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program di propinsi. 2. Mensosialisasikan program kepada kabupaten/kota. 3. Melakukan analisa masalah kebijakan dan memberikan rekomendasi untuk perubahan kebijakan yang diperlukan dalam pelaksanaan program 4. Menanggulangi berbagai masalah antar sektor yang timbul dalam pelaksanaan 5. Memonitor kemajuan program dan melaporkan kepada Gubernur dan pemerintah Propinsi, 6. Memonitor kegiatan dan mengevaluasi kinerja penyelenggaraan program 2.3.3 Tim Teknis Propinsi (TTP) Tim Teknis Propinsi beranggotakan inter-intansi dari : Badan Perencanaan Pembangunan Propinsi, Dinas Pekerjaan Umum/Cipta Karya/sepadannya, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa/sepadannya, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan Instansi terkait lainnya sesuai dengan kebutuhan Tim Teknis Propinsi bertugas membantu TKP dalam: 1. Memberikan pembinaan teknis kepada kabupaten/kota terkait dengan kebijakan operasional dalam pelaksanaan program; 2. Memberikan pembinaan teknis kepada kabupaten/kota dalam mengimplementasikan pedoman untuk pelaksanaan seperti pedoman 2-9
  • 19. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS teknis, pedoman pelaksanaan, pedoman pendanaan, pedoman pemantauan, dan lain sebagainya; 3. Memberi masukan kepada PPMU tentang perkembangan pelaksanaan program serta mengambil langkah yang diperlukan khususnya dalam menjamin effektivitas dan effisiensi dana bantuan luar negeri; 4. Memberikan masukan tentang aspek yang berkaitan dengan kebijaksanaan umum kepada Tim Koordinasi Propinsi; 5. Memberikan masukan kepada PPMU, khususnya mengenai masalah yang berkaitan dengan teknis operasional pelaksanaan program. 2.3.4 Provincial Project Management Unit (PPMU) PPMU berkedudukan di Dinas Pekerjaan Umum/sepadannya. PPMU diangkat melalui SK Gubernur. Organisasi PPMU yang dipimpin oleh Ketua PPMU terdiri dari 7 bagian yaitu: PPIU Sub-Komponen Penguatan Kelembagaan; PPIU Sub-Komponen Pemberdayaan Masyarakat; PPIU Komponen Perilaku Higienis dan Pelayanan Sanitasi; PPIU Komponen Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum dan Sanitasi Umum, Bantuan Hibah kepada Kabupaten/Kota dan Desa, Manajemen Program; (Komponen 3,4,5) Bagian Perencanaan; Bagian Monitoring dan Evaluasi; Bagian Pengadaan Barang, Jasa dan Konstruksi; Bagian Keuangan. Tugas dan tanggung jawab PPMU terutama menangani manajemen pelaksanaan Program pada seluruh kabupaten/kota, dengan tugas sebagai berikut : 1. Mempersiapkan rencana pembiayaan dan kegiatan Program (budgeting & programming) untuk kegiatan Program di tingkat propinsi. 2. Mengawasi kegiatan serta melakukan penilaian kinerja dari para konsultan tingkat Kabupaten/Kota dan Fasilitator Masyarakat. 3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Program melalui kunjungan ke kabupaten/kota. 4. Membuat laporan IFR setiap triwulan kepada CPMU sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis untuk pelaksanaan Program, tembusan kepada TKP dan TKK. IFR harus sudah diterima CPMU 1 minggu setelah akhir setiap triwulan. 5. Membantu dan memberikan dukungan sepenuhnya dalam proses pembuatan audit setiap tahun. 6. Mempersiapkan dan membantu kelancaran kegiatan misi Bank Dunia yang berkaitan dengan Program. 7. Memberikan bimbingan TTK agar melakukan pencatatan terhadap kemajuan Program yang dilaksanakan. 8. Menciptakan jalinan kerja yang baik dengan CPMU dan DPMU, dan memberikan data serta informasi kepada TKP untuk digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam melakukan koordinasi pelaksanaan antar kegiatan Program. 2-10
  • 20. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 9. Melakukan koordinasi dan penyebarluasan informasi mengenai kemajuan Program termasuk laporan keuangan dan lainnya. 10. Melakukan evaluasi kinerja konsultan dan TFM 11. Memonitor kemajuan PMC Bagian Perencanaan Tugas Bagian Perencanaan: 1. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran tahunan Program, termasuk mengkaji anggaran sektor terkait di Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota, menyusun rincian kebutuhan pembiayaan Program, mengintegrasikan komponen pembiayaan kedalam rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAK/L) serta melaksanakan pembahasan anggaran tahunan tersebut dengan sektor terkait. 2. Membantu keterpaduan perencanaan antara sektor terkait, dikaitkan dengan pendanaan Program. 3. Mengkaji perencanaan sektor terkait dikaitkan dengan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan. 4. Mengkontribusikan dan mengkaji dokumen Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) baik fisik maupun usulan pendanaan sebagai dasar penyusunan rencana tahunan. 5. Menyiapkan rancangan perincian dana yang tersedia dikaitkan dengan rencana pendanaan Program dalam upaya antisipasi effektivitas penyusunan anggaran secara global. 6. Bersama tim konsultan melakukan kajian terhadap strategi pendekatan Program sebagai upaya perbaikan (pendekatan Programatik). 7. Menyiapkan format dan mengumpulkan data dalam upaya menunjang penyusunan rencana tahunan di Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota. 8. Melaksanakan monitoring terhadap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan dan pengawasan kualitas air. 9. Membantu sektor terkait dalam upaya mengembangkan kegiatan penyuluhan kesehatan dan pengawasan kualitas air. 10. Bersama konsultan melakukan kajian terhadap perencanaan dan manajemen Program dikaitkan dengan pengadaan. 11. Memberikan saran evaluasi pekerjaan para konsultan sesuai dengan TOR yang telah disepakati. Kualifikasi Bagian Perencanaan: 1. Pengalaman dalam program air minum dan penyehatan lingkungan permukiman dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. 2. Mengetahui program dan mampu berkomunikasi dengan sektor terkait dalam mengembangkan program AMPL. 3. Memahami sistem penganggaran Pemerintah, khususnya dalam penyusunan RKA-K/L dan dokumen anggaran lainnya. 4. Berpendidikan minimal S1. 5. Bisa berbahasa Inggris. Bagian Monitoring dan Evaluasi Tugas Bagian Monitoring dan Evaluasi: 2-11
  • 21. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 1. Merumuskan sistem monitoring secara sederhana bagi lingkungan PPMU. 2. Menginventarisasikan dan mengkaji laporan-laporan yang dikoordinir oleh PPMU, meliputi usulan dan permasalahan yang penting serta pendekatan inovatif yang dapat disebarluaskan ke daerah lain. Mengembangkan serta secara periodik memperbaharui ringkasan data inventarisasi diatas Menginformasikan data tersebut kepada staf PMU yang lain dan kepada sektor terkait di Pusat dan Propinsi. 3. Mengidenfikasi permasalahan-permasalahan atas dasar hasil laporan dan perjalanan dinas, khususnya laporan staf PPMU. 4. Mengakselerasikan laporan-laporan dari masing-masing Propinsi dan Kabupaten melalui PPMU. 5. Memonitoring baik langsung maupun tidak langsung kendala yang menyebabkan keterlambatan laporan, khususnya dari daerah. 6. Memberikan masukan terhadap perbaikan strategi dan perencanaan pelatihan yang selanjutnya akan digunakan untuk memfasilitasi sektor terkait. 7. Mengumpulkan, menganalisa dan selanjutnya memberikan masukan Kerangka Acuan (TOR) dari masing-masing pelatihan, serta mengindentifikasi kelemahan-kelemahan materi-materi pokoknya. 8. Mengumpulkan data hasil laporan daerah dan melakukan analisa terhadap semua data hasil pelaksanaan kegiatan di daerah sebagai bahan untuk penyusunan laporan. 9. Bertanggung jawab pada unit pengelolaan data di PPMU. 10. Membantu sektor terkait dalam menyusun kegiatan pelatihan sebagai kesepakatan bersama terutama yang menyangkut penjadualan, target group, rencana cakupan dan jenis pelatihan yang akan dilaksanakan. 11. Memonitor kualitas persiapan dan pelaksanaan pelatihan termasuk diantaranya (a) penetapan target dan sasaran lokakarya, (b) pengembangan dan pelaksanaan metodologi pelaksanaan, (c) mengukur jumlah peserta pelatihan sesuai dengan yang direncanakan, (d) perencanaan petunjuk pemilihan peserta, materi panduan dan sistim logistiknya, (e) petunjuk perencanaan pembiayaan pelatihan dan (f) rencana evaluasi pelatihan. 12. Menyiapkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan Laporan Manajemen Program sesuai format yang telah disepakati dengan Bank Dunia, terutama untuk Project Progress Report/Laporan Pencapaian. 13. Menyiapkan laporan data-data kuantitatif dan kualitatif Kabupaten ke Pusat (CPMU) melalui E-mail. 14. Melaksanakan prosedur administrasi sesuai dengan peraturan/ketentuan yang berlaku dan ketentuan Bank Dunia. 15. Memonitor pelaksanaan Petunjuk Pengelolaan Program dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Tingkat Masyarakat. 16. Memastikan semua pihak yang berkepentingan terhadap semua Petunjuk Pelaksanaan diatas mendapatkan copy yang paling mutakhir. Kualifikasi Bagian Monitoring dan Evaluasi: 1. Mempunyai pengalaman dalam melakukan monitoring program. 2. Menguasai program komputer, diutamakan yang mengetahui program database dan spread sheet. 2-12
  • 22. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 3. Minimal lulusan S1. 4. Dapat berbahasa Inggris. Bagian Pengadaan Bagian Pengadaan bertugas untuk: 1. Membantu dalam proses lanjutan pengadaan jasa, barang dan konstruksi di Propinsi 2. Menyiapkan data-data yang berkaitan dengan Program PAMSIMAS terutama yang berkaitan dengan proses pengadaan di tingkat Propinsi. 3. Membantu kegiatan monitoring kegiatan konsultan baik yang berada di Sektor maupun PMU di Tingkat Propinsi dan Kabupaten sesuai yang tertuang dalam kerangka acuan konsultan. 4. Mengevaluasi kinerja para konsultan sesuai dengan kerangka acuan. 5. Mengumpulkan dan menganalisa semua data hasil pengadaan yang berkaitan dengan kegiatan Program sebagai bahan kajian dan laporan. 6. Mengumpulkan dan melakukan proses tindak lanjut atas, pembiayaan kegiatan / pengeluaran melalui SOE. 7. Melakukan koordinasi dengan sektor terkait terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan konstruksi. 8. Menyiapkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan IFR sesuai format yang telah disepakati dengan Bank Dunia, terutama untuk Procurement Report/Laporan Pengadaan. 9. Menyiapkan rencana pengadaan tahunan 10. Memonitor proses pengadaan yang sedang dilaksanakan. 11. Menyusun daftar kontrak yang dibuat untuk pelaksanaan PAMSIMAS di tingkat Propinsi dan kabupaten untuk bahan usulan disbursment dengan cara SOE setiap bulan. Kualifikasi Bagian Pengadaan: 1. Mempunyai pengalaman dalam pengelolaan Program dana pinjaman Luar Negeri. 2. Dapat melakukan analisa harga satuan. 3. Minimal lulusan S1. 4. Diutamakan yang dapat berbahasa Inggris. Bagian Keuangan Bagian Keuangan bertugas untuk: 1. Mengkompilasi dan melakukan sistimatisasi terhadap laporan realisasi penyerapan dana untuk monitoring terhadap disbursment dana pinjaman setiap triwulanan dan laporan tengah tahunan (semi annual). 2. Mengkompilasi laporan kontribusi masyarakat. 3. Melakukan pengkajian keuangan RKM, mengadakan pemantauan atas pelaksanaannya baik pada saat pelaksanaan pembangunan maupun pada periode operasi dan pemeliharaannya serta melakukan pengkajian pengelolaan keuangan di tingkat Desa. 4. Menyusun pelaporan realisasi pencairan dana pinjaman secara bulanan sesuai dengan permintaan Bank Dunia. 5. Monitoring pencairan dan penyerapan dana pinjaman secara terpadu. 2-13
  • 23. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 6. Mengevaluasi pekerjaan para konsultan melalui jalur yang sesuai dengan TOR mereka. 7. Memfasilitasi semua satuan kerja dan unit pelaksana dalam penyusunan laporan keuangan sebagai bahan audit BPKP. 8. Memfasilitasi tindak lanjut rekomendasi BPKP. 9. Memonitor kemajuan pelaksanaan kontrak. 10. Setiap triwulan menyiapkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan IFR sesuai format yang telah disepakati dengan Bank Dunia, terutama untuk Financial Report/Laporan Keuangan. 11. Mengkompilasi seluruh dokumen pendukung pencairan dana, seperti SP2D, Bukti Pengeluaran dan SPPB (Surat Perjanjian Penerimaan Bantuan) Kualifikasi Bagian Keuangan: 1. Berpengalaman dalam pengelolaan Program berbantuan Luar Negeri khususnya berkaitan dengan dana pinjaman minimal 5 tahun. 2. Mengetahui mekanisme dan sistem penganggaran pemerintah. 3. Minimal S1 yang diutamakan dari Akuntasi. PPIU Provincial Project Implemention Unit (PPIU) dalam PAMSIMAS untuk tingkat propinsi terdiri dari PIU sub-komponen penguatan kelembagaan, PIU sub- komponen pemberdayaan masyarakat, PIU untuk sub-komponen peningkatan sanitasi dan perilaku higienis, dan PIU komponen Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum dan Sanitasi, Peningkatan Sosial-Ekonomi Lokal, dan Manajemen Program. Pembentukan PPIU berdasarkan SK Gubernur. Tugas setiap PPIU adalah: 1. Menyelenggarakan komponen/sub-komponen dari PAMSIMAS di tingkat propinsi 2. Melaksanakan tugas dan operasionalisasi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi program di tingkat propinsi. 3. Melaporkan kepada ketua PPMU mengenai progres pencairan dan progress pelaksanaan fisik dari masing-masing komponen/sub-komponen secara periodik. 4. Berkoordinasi dengan instansi terkait (terutama antar PPIU) untuk menjamin keselarasan pelaksanaan program. 2.4 Tingkat Kabupaten/Kota 2.4.1 Pemerintah Kabupaten/Kota Pemerintah Kabupaten/Kota , dalam hal ini Bupati/Walikota bertugas: 1. Pemerintah Kabupaten/Kota, sebagai penanggung jawab pelaksanaan program di desa sasaran di wilayah yang bersangkutan. 2. Bertanggung jawab mengkoordinasikan dan menghimpun laporan pelaksanaan program. 3. Bupati bertugas membentuk Tim Koordinasi Kabupaten/Kota (TKK) dan Tim Teknis Kabupaten/Kota (TTK). 2-14
  • 24. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 2.4.2 Tim Koordinasi Kabupaten/Kota (TKK) Tim koordinasi dibentuk berdasarkan SK Bupati/Walikota, yang diketuai oleh Kepala Bappeda Kabupaten/Kota, dan beranggotakan: Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya/sepadannya, Kantor Pemberdayaan Masyarakat/sepadannya, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan instansi terkait sesuai dengan kebutuhan. Tim Koordinasi Kabupaten/Kota bertugas: 1. Mensosialisasikan program kepada masyarakat. 2. Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program di Kabupaten/Kota. 3. Menetapkan desa sasaran program. 4. Menyetujui Rencana Kerja Masyarakat (RKM) 5. Melakukan analisa dalam masalah kebijakan dan memberikan rekomendasi untuk perubahan kebijakan yang diperlukan dalam pelaksanaan program. 6. Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan program di wilayahnya. 7. Menanggulangi berbagai ragam masalah antar sektor yang timbul dalam pelaksanaan. 8. Memonitor kemajuan Program dan melaporkan kepada Bupati/Walikota dan pemerintah Propinsi, agar selalu memberikan dukungan. 9. Memonitor kegiatan dan mengevaluasi kinerja penyelenggaraan program. 2.4.3 Tim Teknis Kabupaten/Kota Tim Teknis Kabupaten/Kota beranggotakan inter-instansi dari: • Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten/Kota, • Dinas PU/Cipta Karya/sepadannya, • Dinas /Badan/Instansi Pemberdayaan Masyarakat Desa/sepadannya, • Bagian Organisasi dan Tata Laksana, • Dinas Kesehatan • Dinas Pendidikan. Ditetapkan berdasarkan SK Bupati/Walikota. Tim Teknis Kabupaten/Kota bertugas membantu TKK dalam: 1. Mempersiapkan dan menyelenggarakan sosialisasi program di tingkat kabupaten/kota 2. Memberikan pembinaan teknis terkait dengan kebijakan operasional dalam pelaksanaan 3. Memberikan pembinaan teknis dalam mengimplementasikan pedoman untuk pelaksanaan seperti pedoman teknis, pedoman pelaksanaan, pedoman pendanaan, pedoman pemantauan, dan lain sebagainya; 4. Mengevaluasi kelayakan calon desa sasaran sesuai kriteria yang sudah ditetapkan. 5. Mengevaluasi Rencana Kerja Masyarakat (RKM). 6. Memberi masukan kepada DPMU tentang perkembangan pelaksanaan program serta mengambil langkah yang diperlukan khususnya dalam menjamin effektivitas dan effisiensi pendayagunaan dana bantuan luar negeri. 2-15
  • 25. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 7. Memberikan masukan tentang aspek yang berkaitan dengan kebijaksanaan umum kepada TKK. 8. Membantu menyelaraskan kegiatan PAMSIMAS agar sesuai dengan rencana pembangunan (master plan) kabupaten bersangkutan agar tidak tumpang tindih dengan kegiatan pembangunan lain yang sejenis. 9. Memberikan masukan kepada DPMU, khususnya mengenai masalah yang berkaitan dengan teknis operasional pelaksanaan Program. 10. Secara periodik melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kemajuan kegiatan di lapangan. 2.4.4 District Project Management Unit (DPMU) DPMU berkedudukan di Dinas Pekerjaan Umum/sepadannya. Ketua DPMU dibantu oleh 4 anggota dan dibentuk melalui SK Bupati/Walikota. Organisasi PMU Kabupaten yang dipimpin oleh Ketua PMU terdiri dari 4 bagian yaitu: • Bagian Perencanaan; • Bagian Monitoring dan Evaluasi; • Bagian Keuangan. Tugas dan tanggung jawab DPMU terutama menangani manajemen pelaksanaan Program di kabupaten, dengan perincian tugas sebagai berikut : 1. Mempersiapkan rencana pembiayaan dan kegiatan Program (budgeting & programming) untuk kegiatan Program di kabupaten. 2. Mengawasi kegiatan serta melakukan penilaian kinerja dari para konsultan tingkat Kabupaten/Kota dan Fasilitator Masyarakat. 3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Program melalui kunjungan ke desa-desa di kabupaten/kota. 4. Membuat laporan IFR setiap triwulan kepada PMU Propinsi dan PMU Pusat sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis untuk pelaksanaan Program, tembusan kepada TKPr dan TKK. IFR harus sudah diterima PMU Pusat 1 minggu setelah akhir setiap triwulan. 5. Membantu dan memberikan dukungan sepenuhnya dalam proses pembuatan laporan audit setiap tahun. 6. Mempersiapkan dan membantu kelancaran kegiatan misi Bank Dunia yang berkaitan dengan Program. 7. Memberikan bimbingan TKM agar melakukan pencatatan terhadap kemajuan Program yang dilaksanakan. 8. Menyiapkan rencana pengadaan setiap tahun. 9. Membimbing serta memberikan dukungan untuk proses pemberdayaan masyarakat dalam membuat rencana kerja masyarakat (RKM). 10. Memastikan penyusunan data disaggregasi gender dan monitoring kesinambungan dengan mempergunakan MPA/PHAST dari setiap tahapan kegiatan input, proses, output, dan outcomes bersama. Melakukan review dan tindakan turun tangan untuk memastikan kondisi pelibatan dan peranserta gender dalam setiap kegaitan. 11. Membantu dalam proses penyaluran dana Hibah Desa guna pelaksanaan kegiatan di tingkat desa. 2-16
  • 26. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 12. Menciptakan jalinan kerja yang baik dengan CPMU dan TKK, dan memberikan data serta informasi kepada TKP untuk digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam melakukan koordinasi pelaksanaan antar kegiatan Program. 13. Melakukan koordinasi dan penyebarluasan informasi mengenai kemajuan Program termasuk laporan keuangan dan lainnya. 14. Memonitor dan mengevaluasi kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan di kabupaten. 15. Memonitor dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan operasional teknis dan administrasi Program. 16. Melakukan evaluasi kinerja konsultan dan TFM 17. Bekerjasama dan memantau kinerja kegiatan Konsultan Manajemen Propinsi. Ketua DPMU (Kabupaten/Kota) Tugas ketua DPMU adalah: 1. Mengembangkan, memfasilitasi dan melaksanakan manajemen Program secara keseluruhan di Kabupaten 2. Membangun koordinasi kegiatan perencanaan dan pelaksanaan dan pelaporan Program di Kabupten 3. Menyusun rencana kerja secara menyeluruh yang digunakan sebagai acuan operasional di Kabupaten. 4. Mengkoordinasikan keluaran (output) kegiatan para konsultan yang terlibat dalam Program. 5. Memonitor keluaran tenaga ahli, baik dalam segi kualitas maupun ketepatan jadualnya dan mengintegrasikan keluaran tersebut dengan komponen Program lain. 6. Mengidentifikasi dan memfasilitasi pemecahan masalah baik yang bersifat administratif, maupun program untuk mengatasi kendala yang timbul dalam pelaksanaan Program. 7. Memfasilitasi pertemuan koordinasi Tim Koordinasi kabupaten, Tim Teknis secara periodik guna membahas & mencari jalan keluar atas permasalahan yang ada. 8. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan kegiatan Program. 9. Bersama dengan Konsultan Pendamping Kabupaten menyusun laporan akhir Program. 10. Memastikan pelaksanaan Petunjuk Pelaksanaan Manajemen Program dan Petunjuk Pelaksanaan Operasional Tingkat Desa. 11. Memberikan penilaian terhadap kinerja konsultan dan TFM 12. Memberikan masukan informasi kepada PMU Pusat terhadap kinerja konsultan Konsultan Manajemen Kabupaten. Kualifikasi Ketua PMU Kabupten: 1. Pengalaman dalam pengelolaan program air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat minimal 5 tahun. 2. Pengalaman dalam pengelolaan bantuan luar negeri terutama yang bersifat pinjaman dan administrasi keProgram minimal 2 tahun. 2-17
  • 27. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 3. Berpendidikan minimal D3 atau sederajat. 4. Dapat berkomunikasi dan menulis dalam bahasa Inggris secara aktif. 5. Diutamakan yang menguasai komputer untuk Spread Sheet, Word Prosesor dan komunikasi dengan internet atau e-mail. Bagian Perencanaan Tugas Bagian Perencanaan: 1. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran tahunan Program, termasuk mengkaji anggaran sektor terkait di kabupaten, menyusun rincian kebutuhan pembiayaan Program, mengintegrasikan komponen pembiayaan ke dalam rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAK/L) serta melaksanakan pembahasan anggaran tahunan tersebut dengan sektor terkait. 2. Membantu keterpaduan perencanaan antara sektor terkait, dikaitkan dengan pendanaan Program. 3. Mengkaji perencanaan sektor terkait dikaitkan dengan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan. 4. Mengkontribusikan dan mengkaji dokumen Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) baik fisik maupun usulan pendanaan sebagai dasar penyusunan rencana tahunan. 5. Menyiapkan rancangan perincian dana yang tersedia dikaitkan dengan Cost Steps pendanaan Program dalam upaya antisipasi effektivitas penyusunan anggaran secara global. 6. Mengumpulkan data dalam upaya menunjang penyusunan rencana tahunan di Tingkat Kabupaten/Kota. 7. Melaksanakan monitoring terhadap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan dan pengawasan kualitas air. 8. Memfasilitasi pengembangan kegiatan penyuluhan kesehatan dan pengawasan kualitas air. 9. Melakukan kajian terhadap perencanaan dan manajemen Program dikaitkan dengan pengadaan. Kualifikasi Bagian Perencanaan: 1. Pengalaman dalam program air minum dan penyehatan lingkungan permukiman dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. 2. Mengetahui program dan mampu berkomunikasi dengan sektor terkait dalam mengembangkan program AMPL. 3. Memahami sistem penganggaran Pemerintah, khususnya dalam penyusunan RKA-K/L dan dokumen anggaran lainnya. 4. Berpendidikan minimal S1. 5. Bisa berbahasa Inggris. Bagian Monitoring dan Evaluasi Tugas Bagian Monitoring dan Evaluasi: 1. Merumuskan sistem monitoring secara sederhana bagi lingkungan DPMU. 2. Menginventarisasikan dan mengkaji laporan-laporan yang dikoordinir oleh DPMU, meliputi usulan dan permasalahan yang penting serta pendekatan inovatif yang dapat disebarluaskan ke daerah lain. Mengembangkan serta 2-18
  • 28. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS secara periodic memperbaharui ringkasan data inventarisasi diatas Menginformasikan data tersebut kepada staf PMU yang lain dan kepada sektor terkait di Pusat dan Propinsi. 3. Mengidenfikasi permasalahan-permasalahan atas dasar hasil laporan dan perjalanan dinas, khususnya laporan staf DPMU. 4. Mengakselerasikan laporan-laporan dari masing-masing desa. 5. Memonitoring baik langsung maupun tidak langsung kendala yang menyebabkan keterlambatan laporan, khususnya dari daerah. 6. Memberikan masukan terhadap perbaikan strategi dan perencanaan pelatihan yang selanjutnya akan digunakan untuk memfasilitasi sektor terkait. 7. Mengumpulkan data hasil laporan daerah dan melakukan analisa terhadap semua data hasil pelaksanaan kegiatan di daerah sebagai bahan untuk penyusunan laporan. 8. Memonitor kualitas persiapan dan pelaksanaan pelatihan termasuk diantaranya (a) penetapan target dan sasaran lokakarya, (b) pengembangan dan pelaksanaan metodologi pelaksanaan, (c) mengukur jumlah peserta pelatihan sesuai dengan yang direncanakan, (d) perencanaan petunjuk pemilihan peserta, materi panduan dan sistim logistiknya, (e) petunjuk perencanaan pembiayaan pelatihan dan (f) rencana evaluasi pelatihan. 9. Setiap triwulan menyiapkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan Laporan Manajemen Program sesuai format yang telah disepakati dengan Bank Dunia, terutama untuk Project Progress Report/Laporan Pencapaian dan mengirimkan melalui e-mail kepada PPMU dan CPMU. 10. Membantu Ketua DPMU untuk memonitor pelaksanaan Petunjuk Pengelolaan Program dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Tingkat Masyarakat. 11. Memastikan semua pihak yang berkepentingan terhadap semua Petunjuk Pelaksanaan diatas mendapatkan copy yang paling mutakhir. Kualifikasi Bagian Monitoring dan Evaluasi: 1. Mempunyai pengalaman dalam melakukan monitoring program. 2. Menguasai program komputer, diutamakan yang mengetahui program database dan spread sheet. 3. Minimal lulusan S1. 4. Dapat berbahasa Inggris. Bagian Keuangan Bagian Keuangan bertugas untuk: 1. Mengkompilasi dan melakukan sistimatisasi terhadap laporan realisasi penyerapan dana untuk monitoring terhadap disbursment dana pinjaman setiap triwulanan dan laporan tengah tahunan (semi annual). 2. Mengkompilasi laporan kontribusi masyarakat. 3. Melakukan pengkajian keuangan RKM, mengadakan pemantauan atas pelaksanaannya baik pada saat pelaksanaan pembangunan maupun pada periode operasi dan pemeliharaannya serta melakukan pengkajian pengelolaan keuangan di tingkat Desa. 2-19
  • 29. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 4. Memfasilitasi pelatihan masalah administrasi dan keuangan tentang pelaksanaan peraturan yang berlaku dilingkungan IBRD dan Pemerintah RI. 5. Menyusun pelaporan realisasi pencairan dana pinjaman secara bulanan sesuai dengan permintaan Bank Dunia. 6. Monitoring pencairan dan penyerapan dana pinjaman secara terpadu. 7. Memfasilitasi semua pimpinan Program dalam penyusunan laporan keuangan sebagai bahan audit BPKP. 8. Memfasilitasi tindak lanjut rekomendasi BPKP. 9. Memonitor kemajuan pelaksanaan kontrak. 10. Setiap triwulan menyiapkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan IFR sesuai format yang telah disepakati dengan Bank Dunia, terutama untuk Financial Report/Laporan Keuangan. Kualifikasi Bagian Keuangan: 1. Berpengalaman dalam pengelolaan Program berbantuan Luar Negeri khususnya berkaitan dengan dana pinjaman minimal 5 tahun. 2. Mengetahui mekanisme dan sistem penganggaran pemerintah. 3. Minimal S1 yang diutamakan dari Akuntasi. 2.5 Tingkat Desa 2.5.1 Pemerintah Desa/Kelurahan Pemerintah Desa/Kelurahan, dalam hal ini Kepala Desa/Lurah, bertugas untuk: 1. Menyelenggarakan Roadshow(sosialisasi dan pembentukan OMS/Pokmas/LKD, KD) dan memfasilitasi musyawarah desa selanjutnya. 2. Menjamin terbentuknya OMS/Pokmas/LKD, KPP dan KD melalui forum musyawarah tingkat desa. 3. Membantu kelancaran proses persiapan usulan kegiatan sebagai tindak lanjut dari hasil musyawarah desa. 4. Mengetahui dan menyetujui hasil perencanaan dan hasil pelaksanaan kegiatan. 5. Menandatangani Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K) yang dibuat oleh Ketua OMS/Pokmas/LKD. (Apabila kontraktual maka aspek ini sepenuhnya menjadi kendali Satker Sementara) 6. Memfasilitasi KPP untuk pengawasan pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan hasil infrastruktur terbangun. 7. Melaksanakan pengendalian dan pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada TKK dengan diketahui oleh Tim Kecamatan. 8. Menerima prasarana hasil kegiatan dari Bupati/Walikota dan meneruskan pengelolaannya kepada masyarakat melalui KPP. 2.5.2 Tim Kerja Masyarakat (TKM) Sejalan dengan konsep dan pendekatan Program yang menempatkan masyarakat sebagai pemilik dan pelaksana kegiatan pembangunan disatu desa atau beberapa desa, maka perlu dibentuk Tim Kerja Masyarakat (TKM) yang terdiri dari anggota masyarakat yang dipilih dari desa bersangkutan secara demokratis dengan memperhatikan kesetaraan jender (gender balance) dalam melaksanakan kegiatan Program. Proses pemilihan serta pembentukan TKM tersebut akan dilakukan selama proses pemberdayaan masyarakat yang dikenal 2-20
  • 30. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS dengan proses MPA/PHAST dilakukan di desa. Dimana TKM tidak boleh menerima upah dari kegiatan yang dilaksanakannya untuk tingkat desa. TKM diperkuat oleh SK Bupati/Walikota. 2.6 Bantuan Teknis Konsultan 2.6.1 Konsultan Manajemen Pusat (Central Management Advisory Consultant/CMAC) Konsultan Manajemen Pusat (Central Management Advisory Consultant/CMAC) pengadaannya dilaksanakan oleh CPMU. Dalam pengadaannya perlu diperhatikan kesetaraan jender, yang merupakan salah satu persyaratan Program. Konsultan Manajemen Pusat harus menyediakan tenaga ahli yang berkualitas baik internasional maupun tenaga ahli nasional dari bidang ekonomi, kesehatan, teknis, dan manajemen Program yang mampu mendukung pencapaian tujuan dan sasaran PAMSIMAS. Konsultan Manajemen Pusat akan mendukung CPMU dalam implementasi strategi dan kebijakan, penyusunan pedoman, dan penguatan kelembagaan yang mendukung pelaksanaan program dan keberlanjutan paska Program. Tenaga ahli akan bekerja sama dengan instansi/unit pelaksana Program dalam melaksanakan tugasnya dan bekerja sama dengan tenaga ahli lain pada seluruh tingkatan baik di pusat, propinsi maupun daerah. Konsultan Manajemen Pusat, melalui Team Leader, berkewajiban dalam mengendalikan dan mengawasi kemajuan pekerjaan, keluaran dan outcomes dari setiap tenaga ahli. Dalam pelaksanaaannya CPMU akan memberikan arahan kepada Konsultan Manajemen Pusat melalui team leader, dan diteruskan kepada tenaga ahli sektoral sesuai dengan bidangnya. Secara rinci, tugas Konsultan Manajemen Pusat adalah: 1. Menyiapkan dukungan teknis dan manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dengan pendekatan dan metodologi yang memadai untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya; 2. Membantu CPMU dalam mengadministrasikan dan mengelola penyelenggaraan program dan Program. 3. Membantu CPMU dalam mempersiapkan rencana dan jadual pelaksanaan Program. 4. Membantu CPMU dalam memantau dan menjamin kelancaran pelaksanaan Program. 5. Membantu CPMU dalam proses pengadaan barang dan jasa, termasuk menyiapkan Kerangka Acuan (Terms of Reference), permintaan Surat Persetujuan Bank Dunia, dan lainnya. 6. Membantu CPMU dalam melaksanakan pengadaan dan melakukan supervisi terhadap tugas Lembaga Swadaya Masyarakat dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan yang terlibat dalam pelaksanaan Program PAMSIMAS. 7. Membantu CPMU dalam menyusun laporan dan auditing dari pelaksanaan Program. 2-21
  • 31. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 8. Membantu CPMU dalam mempersiapkan dan menyampaikan Project Managemen Report (IFR) setiap triwulan kepada kepada Tim Pengarah dan Bank Dunia. 9. Menjalin kerjasama dengan instansi terkait, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan yang relevan guna menjamin keberhasilan pelaksanaan Program. 10. Melakukan pengendalian pelaksanaan kegiatan Program termasuk menyusun mekanisme pengawasan, monitoring dan evaluasi. 11. Memberikan bantuan dan dukungan teknis kepada PPMU dan DPMU apabila diperlukan. 12. Membantu CPMU dalam melakukan kegiatan teknis. 13. Membantu CPMU dalam penyusunan pedoman teknis dan pedoman pelaksanaan Program. 14. Melaksanakan program pelatihan bagi konsultan ditingkat Kabupaten dan Kecamatan melalui Pihak III pada tahun pertama pelaksanaan. 2.6.2 Konsultan Manajemen Propinsi (Provincial Management Consultant/PMC) Konsultan Manajemen Propinsi (Provincial Management Consultant/PMC) pengadaanya dilaksanakan oleh CPMU. Dalam pengadaannya perlu diperhatikan kesetaraan jender, yang merupakan salah satu persyaratan Program. PMC akan menyediakan tenaga ahli yang berpengalaman dari tenaga ahli manajemen program, tenaga ahli sanitasi dan PERILAKU HIGIENIS , tenaga ahli Air Minum dan Sanitasi, dan tenaga ahli pemberdayaan masyarakat di tingkat propinsi dan kabupaten/kota. Konsultan Manajemen Propinsi (PMAC) bertugas untuk memberikan dukungan teknis kepada propinsi dalam hal ini mendukung PPMU dalam implementasi program dan dalam perluasan dan pengarusutamaan pendekatan pemberdayaan masyarakat, konsultan ini berada di salah satu ibu kota propinsi yang menjadi daerah kerjanya. Pendampingan teknis ini akan mendukung pencapaian sasaran dan outcomes PAMSIMAS melalui dukungan teknis dalam manajemen Program, dukungan teknis dan monitoring-evaluasi di tingkat propinsi, dan dukungan teknis dalam pelaksanaan Program dan keberlanjutan paska Program di tingkat kabupaten/kota sampai tingkat kecamatan dan desa. Tenaga ahli tingkat propinsi akan berkedudukan di PPMU yang berada di ibukota propinsi dari masing-masing propinsi. Sementara tenaga ahli tingkat kabupaten/kota akan berkedudukan di DPMU, dimana dalam pelaksanaannya sebagian besar waktu dari tenaga ahli tersebut berada di tingkat kecamatan dan tingkat desa. Tim fasilitator masyarakat (TFM) akan berkedudukan di desa yang menjadi wilayah penugasannya. Konsultan akan bekerjasama dengan instansi terkait dan tenaga ahli di semua tingkatan baik dari pusat, propinsi, kabupaten sampai tingkat desa. Konsultan Manajemen Propinsi akan berkoordinasi dengan PPMU dan DPMU dalam melaksanakan tugas. Secara rinci tugas PMC adalah: 1. Membantu PPMU dalam mensosialisasikan pedoman teknis dan pedoman pelaksanaan Program di semua kabupaten/kota dan instansi terkait. 2-22
  • 32. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS 2. Membantu PPMU dan DPMU dalam mengadministrasikan dan mengelola penyelenggaraan program. 3. Membantu PPMU dan DPMU dalam mempersiapkan rencana (termasuk penguatan kelembagaan) dan jadual pelaksanaan Program 4. Membantu PPMU dan DPMU dalam melaksanakan pendampingan teknis dan kegiatan promosi PERILAKU HIGIENIS dan sanitasi. 5. Mengendalikan dan memfasilitasi Tim Fasilitator Masyarakat dalam melaksanakan tugas pendampingan dan penguatan kelembagaan masyarakat. 6. Membantu PPMU dan DPMU dalam memantau dan menjamin kelancaran pelaksanaan Program, termasuk pemantauan yang berkelanjutan. 7. Membantu PPMU dan DPMU dalam melaksanakan pengadaan dan melakukan supervisi terhadap tugas Lembaga Swadaya Masyarakat dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan yang terlibat dalam pelaksanaan Program PAMSIMAS. 8. Membantu PPMU dan DPMU dalam menyusun laporan dan auditing dari pelaksanaan Program, termasuk dalam Project Management Report dan menyampaikan kepada CPMU. 9. Menjalin kerjasama dengan instansi terkait, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan yang relevan guna menjamin keberhasilan pelaksanaan Program. 10. Berkoordinasi dengan instansi terkait dalam perluasan dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan air minum dan sanitasi. 11. Melakukan pengendalian pelaksanaan kegiatan Program termasuk menyusun mekanisme pengawasan, monitoring dan evaluasi. 2.6.3 Fasilitator Masyarakat (FM) atau Community Facilitator (CF) Fasilitator masyarakat adalah tenaga pendamping yang telah dilatih sehingga mempunyai keterampilan dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat untuk memutuskan, merencanakan, melaksanakan dan mengelola kegiatannya. Setelah dilatih mereka dikontrak untuk pelaksanaan Program PAMSIMAS dibawah supervisi dan bimbingan para konsultan kabupaten sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Pengadaan fasilitator masyarakat melalui proses “pengadaan” dengan tahap pelatihan dan “pembentukan” karakter. Dalam melaksanakan kegiatannya FM akan bekerja sebagai tim yang terdiri dari 3 orang minimal satu anggota tim adalah perempuan, dengan latar belakang pendidikan: 1. Teknik; 2. Kesehatan Masyarakat / Kesehatan Lingkungan; 3. Pemberdayaan Masyarakat. Setiap Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) akan bertanggung jawab untuk menangani 3-5 desa per tahun tergantung dari kondisi geografis dan penyebaran desa lokasi Program. Dalam melaksanakan kegiatan di lapangan FM akan berkerja sebagai tim untuk menghadapi masalah di tingkat masyarakat yang cukup beragam dan mencakup antara lain masalah teknis, masalah sosial 2-23
  • 33. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS budaya, dan masalah perilaku yang membutuhkan ketrampilan yang berbeda- beda. Pengadaan TFM melalui proses pemilihan calon dari Kabupaten/Kota dan Propinsi melalui seleksi yang dilakukan di pusat. Setelah terpilih, kepada TFM tersebut diberikan pelatihan-pelatihan sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing, yang akan diatur dalam manual pengadaan TFM. Selama proses ini berjalan, setiap anggota tim dapat belajar dan menghimpun pengalaman kerja, hingga dikemudian hari dapat menjadi pembina masyarakat yang tangguh. Selesai pelatihan, TFM akan dikontrak oleh perusahaan/firm dan dilibatkan dalam pelaksanaan Program dibawah supervisi dan bimbingan para konsultan tingkat Propinsi Secara operasional TFM bertanggung jawab pada Pemerintah Daerah melalui DPMU. Pada saat Program berakhir masa pelaksanaannya,TFM tersebut merupakan asset daerah yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembangunan lain, terutama kegiatan pembangunan yang berbasis pada peran serta masyarakat. Sesuai konsep Program, proses tersebut diatas merupakan salah satu kegiatan komponen pemberdayaan masyarakat (capacity building). FM memfasilitasi masyarakat dalam penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) mendampingi pelaksanaan kegiatan dan tidak boleh berperan sebagai pemasok dan kontraktor. Setiap tim fasilitator yang mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut: 1. Memfasilitasi dan membantu masyarakat untuk dapat membentuk dan membantu pemilihan anggota TKM secara demokratis dengan mem- perhatikan kesetaraan jender dan kesetaraan kaya miskin. 2. Melakukan kegiatan pemberdayaan dan pendampingan masyarakat pada periode pembuatan RKM, periode pelaksanaan konstruksi sarana air bersih dan sanitasi, dan periode paska konstruksi, yang diantaranya meliputi: a. Pelaksanaan Rapid Technical Asessment (RPA) bersama dengan masyarakat desa setempat; b. Bantuan dan bimbingan kepada masyarakat dalam menyiapkan RKM dengan menggunakan metodologi MPA/PHAST; c. Bantuan dalam memfasilitasi masyarakat untuk mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang berhubungan dengan air dan sanitasi dan menyusun strategi untuk mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan metodologi MPA/PHAST; d. Pelaksanaan survey teknis dan pembuatan DED; e. Upaya pro-aktif dalam menghimpun sumber daya masyarakat agar dapat memenuhi konstribusi yang dipersyaratkan; f. Pelaksanaan pelatihan (on-the job training) dan supervisi dalam pelaksanaan konstruksi dengan pendekatan swakelola masyarakat; g. Pemberian dukungan dan bantuan teknis pada TKM sebagaimana diperlukan; 2-24
  • 34. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS h. Pelaksanaan pelatihan (on-the-job training) dan supervisi untuk masalah operasional, perawatan dan perbaikan sarana Air Bersih & Sanitasi; i. Pendampingan dan pelatihan TKM dalam mengelola dana bergulir sanitasi; j. Bantuan kepada masyarakat dalam melaksanakan monitoring sendiri pada pelaksanaan Program dan juga paska Program. 3. Bertindak sebagai penghubung dan penengah antara TKM dan Konsultan Manajemen Kabupaten. 4. Pendampingan dalam pengelolaan dana sehingga kegiatan di lapangan dapat berjalan secara efisien. 5. Mengambil inisiatif untuk mendapatkan dan memberikan informasi kepada pelaksana Program sejenis untuk menghindari tumpang tindih dan secara bersama dapat mencari solusi dan jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi oleh masyarakat. 6. Menerima keluhan dan pertanyaan tentang Program dan membantu meyakinkan adanya keterbukaan dalam manajemen Program di setiap desa binaan. 7. Memberdayakan TKM dibidang administrasi & keuangan. 8. Melaporkan semua perkembangan kegiatan didesa lokasi Program didaerah binaan setiap bulan kepada PMU Kabupaten. 9. Menyusun data disaggregasi jender dari setiap tahapan kegiatan input, proses, output, dan outcomes. Dimungkinkan melakukan tindakan turun tangan untuk memastikan kondisi pelibatan dan peranserta gender dalam setiap kegiatan. 2-25
  • 35. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS BAB 3 PERENCANAAN 3.1 Umum Bab perencanaan secara umum membahas mengenai kegiatan dalam tahap persiapan yang dirinci menjadi 4 kegiatan, yaitu: 1. Penentuan Lokasi 2. Strategi Perencanaan Program 3. Penyusunan RKM dan Konsolidasi Perencanaan 4. Mekanisme Perencanaan Anggaran Perencanaan perlu dilakukan untuk memperkecil kesalahan dalam pelaksanaan/implementasi program PAMSIMAS, agar mencapai hasil (output) dan dampak (outcome) yang optimal bagi masyarakat penerima manfaat, sehingga terwujud pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Jadi perencanaan merupakan awal untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan atau berarti program PAMSIMAS dilakukan dari, oleh dan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. Sehingga dalam pelaksanaannya terdapat kegiatan-kegiatan (pelatihan, pendampingan, advokasi dsb). 3.2 Tujuan Perencanaan Tujuan Perencanaan adalah mempersiapkan program PAMSIMAS dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan yang ditetapkan pada penentuan kebijakan PAMSIMAS dalam Financing Agreement (FA) dan Project Appraisal Document (PAD) 3.3 Lingkup Perencanaan Perencanaan mencakup penentuan propinsi dan kabupaten/kota sasaran, penentuan desa sasaran, kegiatan penyiapan dan pengkondisian masyarakat, pendampingan masyarakat, penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM), dan penyiapan dana yang perlu dialokasikan dalam DIPA. 3.3.1 Kegiatan Penentuan Lokasi Pemilihan Propinsi Pemilihan propinsi menggunakan data dari Human Development Report 2004 khususnya untuk Human Development Index dan Human Poverty Index. Propinsi dirangking berdasarkan kedua Index diatas. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan penetapan rangking propinsi berdasarkan data susenas, 2004. Kriteria Pemilihan Propinsi: a. Index Kemiskinan berdasarkan data survei nasional b. Terbatasnya akses terhadap air minum dan sanitasi berdasarkan data survei nasional c. Prevalensi penyakit terkait air dan sanitasi tinggi berdasarkan data survei nasional 3-1
  • 36. Pedoman Umum Pelaksanaan PAMSIMAS d. Bukan daerah CWSHP (Community Water Supply and Health Project) e. Mengikuti Lokakarya pertama yaitu sosialisasi program dan penjaringan minat Pemilihan Kabupaten/Kota Kriteria Penentuan Kabupaten/Kota Pemilihan kabupaten, dari propinsi terpilih dengan kriteria tersebut di atas, dapat ikut dalam PAMSIMAS. Konfirmasi pemilihan didasarkan pada surat minat dari pemerintah kabupaten/kota dan persetujuan untuk menyediakan dana pendamping dan personilnya yang dipergunakan untuk mendanai program pendamping di kabupaten/kota bersangkutan. PAMSIMAS ditargetkan untuk mencakup 5.000 desa yang dinilai pada saat persiapan program, selain itu pemerintah kabupaten/kota: 1. Membuat pernyataan minat keikutsertaan dalam program PAMSIMAS; 2. Bersedia menyediakan dana pendamping minimal sebesar 10% dari total hibah desa (Rp. 27.500.000/desa). 3. Bersedia membentuk organisasi pengelola program; 4. Menyediakan dana pendukung untuk operasional penyelenggaraan program di tingkat Kabupaten/Kota; 5. Bersedia melaksanakan replikasi desa, dengan jumlah desa replikasi berdasarkan kemampuan fiskal kabupaten/kota sebagai berikut : a. Kabupaten/Kota ber-kapasitas fiskal rendah, minimal mereplikasi 1 desa, untuk tiap 10 desa peserta PAMSIMAS. b. Kabupaten/Kota ber-kapasitas fiskal sedang, minimal mereplikasi 2 desa, untuk tiap 10 desa peserta PAMSIMAS. c. Kabupaten/Kota ber-kapasitas fiskal tinggi, minimal mereplikasi 3 desa, untuk tiap 10 desa peserta PAMSIMAS1. Penyelenggaraan replikasi desa dilakukan mulai tahun ke-2 dan seterusnya serta didanai sepenuhnya oleh pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat, termasuk di dalamnya penyediaan tenaga pendamping/fasilitator. 1Sesuai hasil rapat tim pengarah pusat tanggal 20 April 2006, di Ruang Rapat Bina Program Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum. 3-2