SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 12
MAKALAH
KIMIA FARMASI ANALISIS
SULFONAMIDA SEBAGAI ANTIDIBETIK

OLEH:
KELOMPOK VIII Farmasi A
HASRIANI
MIFTAH ANNUR
ADE IRMA DWIARTI F.
ARMAILA
FAHRU RAHMAN
MUH. IRSYAD
JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sulfonamida berupa kristal putih yang umumnya sukar larut dalam air,
tetapi garam natriumnya mudah larut. Rumus dasarnya adalah sulfanilamide.
Berbagai variasi radikal R pada gugus amida (-SO2NHR) dan substitusi gugus
amino (NH2) menyebabkan perubahan sifat fisik, kimia dan daya antibaktreri
sulfonamida. Dalam kimia, gugus fungsi sulfonamida dituliskan -S(=O)2-NH2,
sebuah gugu sulfonat yang berikatan dengan amina. Senyawa sulfonamida adalah
senyawa yang mengandung gugus tersebut.Beberapa sulfonamida dimungkinkan
diturunkan dari asam sulfonat dengan menggantikan gugus hidroksil dengan
gugus amina.
Dalam kedokteran, istilah “sulfonamida” kadang-kadang dijadikan
sinonim untuk obat sulfa, yang merupakan turunan sulfanilamida.
Sulfonamida merupakan kemoterapeutik yang pertama yg efektif
padaterapi

penyakit

sistemik.

Sekarang,

penggunaannya

terdesak

oleh

kemoterapeutik lain yg lebih efektif dan kurang toksik. Banyak organisme yg
menjadi resisten thdsulfonamida. Penggunaannya meningkat kembali sejak
ditemukan kotrimoksazolyaitu kombinasi trimetoprim dengan sulfametoksazol.
Dalam kimia, gugus fungsi sulfonamida dituliskan -S(=O)2-NH2, sebuah
gugus sulfonat yang berikatan dengan amina. Senyawa sulfonamida adalah
senyawa yang mengandung gugus tersebut. Beberapa sulfonamida dimungkinkan
diturunkan dari asam sulfonat dengan menggantikan gugus hidroksil dengan
gugus amina.Dalam kedokteran, istilah “sulfonamida” kadang-kadang dijadikan
sinonim untuk obat sulfa, yang merupakan turunan sulfanilamida.
Sulfonamida bersifat amfoter, artinya dapat membentuk garam
dengan asam maupun dengan basa. Daya larutnya dalam air sangat kecil garam
alkalinya lebih baik, walaupun larutan ini tidak stabil karena mudah terurai.
Sulfonamide berbentuk Kristal putih yang umumnya sukar larut dalam air,tetapi
garam natriumnya mudah larut.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apa itu diabetes melitus ?
2. Definisikan tentang golongan Sulfonamida sebagai antidiabetik?
3. Jelaskan tentang mekanisme kerja obat antidiabetik golongan Sulfonilurea
(sulfonamida) ?
4. Jelaskan tentang identifikasi obat antidiabetik golongan Sulfonilurea
(sulfonamida) ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetetes melitus (DM) adalah suatu sindrom klinik yang ditandai oleh
poliuri, polidipsi dan polifagi, disertai peningkatan kadar glukosa darah atau
hiperglikemia (glukosa puasa ≥ 126 mg/dl atau postprandial ≥ 200 mg/dl). Bila
DM tidak segera diatasi

akan terjadi gangguan metabolisme lemak dan

protein, dan resiko timbulnya gangguan mikrovaskular atau makrovaskular
meningkat.

B. Golongan Sulfonilurea
Dikenal 2 generasi sulfonilurea, generasi 1 terdiri dari tolbutamid,
tolazamid, asetoheksamid. Generasi II yang potensi hipoglikemik lebih besar
seperti gliburid (glibenklamid). Glipizid, gliklazid dan glimepirid.
C. Mekanisme Kerja Obat Antidiabetik golongan Sulfonilurea
1. Mekanisme kerja
Golongan obat ini sering disebut insulin secretagogues, kerjanya
merangsang sekresi insulin dari granul sel-sel β langerhans pankreas.
Perangsangannya melalui nteraksinya dengan ATP sensitive K channel
pada membran sel-sel β yang menimbulkan depolarisasi membran dan
keadaan ini akan membuka kanal Ca maka ion Ca++ akan masuk sel β,
merangsang granula yang berisi insulin dan akan terjadi sekresi insulin
dengan jumlah yang ekuivalen dengan peptida-C. Kcuali itu sulfonilurea
dapat mengurangi klirens insulin di hepar.

2. Farmakodinamik
Penurunan kadar glukosa darah setelah pemberian sulfonilurea
disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin di pankreas. Obat ini
bermanfaat

pd penderita DM dewasa yg pankreasnya masih mampu
memproduksi insulin. Pada penderita dengan kerusakan sel β pulau
Langerhans pemberian obat derivat sulfonilurea tidak bermanfaat.
3. Farmakokinetik
Berbagai sulfonilurea mempunyai sifat kinetik berbeda , tetapi
absorpsi melaui saluran cerna cukup efektif. Makanan dan keadaan
hiperglikemia dapat mengurangi absorpsi. Untuk mencapai kadar optimal
di plasma, sulfonilurea dengan masa paruh pendek akan lebih efektif bila
diminum 30 menit sebelum makan. Dalam plasma sekitar90-99 % terikat
protein

plasma terutama albumin, ikatan ini paling kecil untuk

klopropamid dan paling besar untuk gliburamid.
Masa paruh dan metabolisme sulfonilurea generasi I sangat
bervariasi. Masa paruh tolbutamid dan tolazamid sekitar 4-5 jam. Sekitar
10 % dari metabolismenya diekskresi melalui empedu dan keluar bersama
tinja.
Mula kerja tolbutamid cepat, masa aruhnya sekitar 4-7 jam.
Dalam plasma 91-96 % tolbutamid terikat protein plasma dan di hepar
diubah menjadi karboksitolbutamid. Ekskresinya melalui ginjal.
Tolazamid, absorpsinya lebih lambat dari yang lain, efeknya pada
glukosa darah belum nyata untuk beberapa jam setelah obat diberikan.
Masa paruh sekitar 7 jam. Di hepar diubah menjadi senyawa pkarboksitolazemid, 4-hidroksimetiltolazamid dan senyawa lain, yang
diantaranya memiliki sifat hipoglikemik cukup kuat.
Glipizid, mirip sulfonurea lain, kekuatannya 100 x lebih kuat dp
tolbutamid, tetapi efek hipoglikemia maksimal mirip dg sulfonilurea lain.
Dg dosis tunggal pagi hari terjadi peninggian kadar insulin selama 3 x
makan, tetapi insulin puasa tdk meningkat. Glipizid diabsorpsi lengkap
sesudah pemberian oral dan dg cepat dimetabolisme dlm hati menjadi tdk
aktif.
Gliburid (glibenklamid) cara kerjanya sama dg sulfonilurea lain,
200x lebih kuat dari pada tolbutamid, tetapi efek hipoglikemia maksimal
mirip sulfonilurea lain, masa paruhnya sekitar 4 jam. Gliburid
dimetabolisme dlm hati, hanya 25% metabolit diekskresi melalui urin dan
sisanya diekskresi melalui empedu dan tinja. Gliburid efektif dg pemberian
dosis tunggal. Bila pemberian dihentikan obat akan bersih dari serum
sesudah 36 jam.
Asetoheksamid

dlm

tubuh

cepat

sekali

mengalami

biotransformasi, masa paruh plasma hanya ½ -2 jam. Tetapi dlm tubuh
obat ini diubah menjadi 1-hidroksiheksamid yg ternyata lebih kuat efek
hipoglikemianya

daripada

asetoheksamid

sendiri.

Selain

itu

1-

hidroksiheksamid juga memperlihatkan masa paruh lebih panjang, kirakira 4-5 jam, shg efek asetoheksamid lebih lama daripada tolbutamid.
Kira-kira 10% dari metabolit asetoheksamid diekskresi melalui empedu
dan dikeluarkan bersama tinja.

D. Identifikasi Obat Antidiabetik Golongan Sulfonamida
1. Glimepiride

Organoleptik: Sebuah bubuk hampir tidak berbau putih kekuningan-putih
kristal. Titik lebur 207 ° C.
Kelarutan: praktis tidak larut dalam air.
Analisis kualitatif : Glimepirid dapat dianalisis dengan menggunakan
HPLC, dan spektrometri ultraviolet.
2. Gliclazid

Organoleptik : Kristal memadat, titik lebur : 181o
Tes warna : Liebermann's Test, hasil posistif berwarna kuning; Mercurous
Nitrate dengan hasil positif hitam.
Metode

Analisis

kualitatif

:

Thin

layer

Chromatography,

Gas

Chromatography, High Performance Liquid Chromtography (HPLC), Spektro
UV, dan Spektro IR.
3. Tolbutamid

Organoleptik : serbuk Kristal putih, titik lebur : 129o
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 10 bagian etanol dan 3
bagian aseton, larut dalam kloroform, sedikit larut dalam eter.
Tes warna : Koppanyi–Zwikker testhasil positif warna violet; Mercurous
nitrate positif berwarna hitam.
Metode Analisis kualitatif : Kromatografi lapis tipis, Kromatografi gas, High
Performance Liquid Chromatography, Spektro UV, Spektro Infra Merah, dan
spektro Mass.
4. Tolazamid

Organoleptik : Serbuk kristal putih, Titik lebur 170-173o
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, larut
dalam aseton, sangat mudah larut.
Metode analisis kualitatif : Kromatografi lapis tipis, Kromatografi gas, High
Performance Liquid Chromatography, Spektro UV, Spektro Infra Merah, dan
spektro Mass.
5. Asetohexamid

Organoleptik : Serbuk Kristal putih, titik lebur 182 ° sampai 187 °.
Kelarutan :. Praktis tidak larut dalam air dan eter, larut dalam 230 bagian
etanol dan 210 bagian kloroform, larut dalam piridin dan dalam larutan encer
hidroksida alkali.
Tes Warna : Koppanyi– Zwikker Test dengan hasil positif violet
Metode analisis kualitatif : Kromatografi Lapis Tipis, high Performance Liquid
Kromatografi, Spektro UV, Spektro Infra merah.
6. Gliquidone

Organoleptik : Kristal putih atau agak kuning. Titik lebur 178o
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, sedikit larut dalam etanol dan metanol,
larut dalam aseton dan kloroform.
Tes Warna : Koppanyi– Zwikker Test dengan hasil positif violet
Metode analisis kualitatif : Kromatografi Lapis Tipis, Kromatografi gas, high
Performance Liquid Kromatografi, Spektro UV, Spektro Infra merah.

7. Glipizide

Organoleptik : Serbuk putih, Titik lebur 205o
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan etanol, larut dalam kloroform,
dimetilformamida, dan encer solusi hidroksida alkali, sedikit larut dalam
aseton.
Tes warna : Mercurous Nitrate dengan hasil positif berwarna hitam.
Metode analisis kualitatif : Kromatografi Lapis Tipis, Kromatografi gas, high
Performance Liquid Kromatografi, Spektro UV, Spektro Infra merah, dan
spektro massa.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Obat antidiabetik golongan sulfonamida adalah glimepirid, gliclazid,
tolbutamid, tolazamid, asetoheksamit, glikuidon, dan glipizid. Obat-obat
tersebut termasuk kedalam golongan sulfonamida karena memiliki gugus
sulfanilamide

B. Saran
Dengan adanya makalah sederhana ini, kami mengharapkan agar para
pembaca dapat memahami materi obat antidiabetik golongan sulfonamida.
Saran dari kami agar para pembaca dapat menguasai materi ini dengan
baik, dan juga dapat mengetahui beberapa senyawa farmasi lainya yang
ada di ilmu farmasi.
DAFTAR PUSTAKA

Syarif, dkk. 2007. Farmakologi Dan Terapi Edisi 5.Jakarta: Departemen Farmakologi
Dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI
Abernethy et al. 2007. USP NF. Amerika: The Official Compendia Of Standards
Moffat, Anthony. 2005. Clarke’s Analysis of Drug and Poison. London: Pharmaceutical
Press

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatNur Kasim
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Filania Kanja
 
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)Annie Rahmatillah
 
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHONISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHONTri Setyo Ningsih
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatBayu Mario
 
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)Eva Apriliyana Rizki
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSapan Nada
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
 
Relationship between structure and drug activity of peripheral nervous system...
Relationship between structure and drug activity of peripheral nervous system...Relationship between structure and drug activity of peripheral nervous system...
Relationship between structure and drug activity of peripheral nervous system...SofiaNofianti
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CNovi Fachrunnisa
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMulky Smaikers
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: SuppositoriaFormulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: SuppositoriaAnnisa Listyaindra
 
PULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERSPULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERSDheyla23
 

La actualidad más candente (20)

Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
 
Teknik peracikan
Teknik peracikanTeknik peracikan
Teknik peracikan
 
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHONISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
 
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
 
Relationship between structure and drug activity of peripheral nervous system...
Relationship between structure and drug activity of peripheral nervous system...Relationship between structure and drug activity of peripheral nervous system...
Relationship between structure and drug activity of peripheral nervous system...
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
 
1 alkohol dan fenol
1 alkohol dan fenol1 alkohol dan fenol
1 alkohol dan fenol
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: SuppositoriaFormulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria
 
PULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERSPULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERS
 

Similar a ANALISIS SULFONAMIDA SEBAGAI ANTIDIBETIK

Amilase dan gama gt
Amilase dan gama gtAmilase dan gama gt
Amilase dan gama gtArini Utami
 
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bistaUji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bistabistakrenzcool
 
Laporan biokimia bab 2 agta
Laporan biokimia bab 2 agtaLaporan biokimia bab 2 agta
Laporan biokimia bab 2 agtaagta liem agta
 
analisis karbohidrat 2022.pdf
analisis karbohidrat 2022.pdfanalisis karbohidrat 2022.pdf
analisis karbohidrat 2022.pdfNanaNunu11
 
2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptx
2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptx2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptx
2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptxKelinciNgunut1
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 
Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3rismawulanda
 
Antidabetic compounds from marine organisms and their properties
Antidabetic compounds from marine organisms and their propertiesAntidabetic compounds from marine organisms and their properties
Antidabetic compounds from marine organisms and their propertiesAsthrEey' Schwarzenegger
 
Presentasi Pencernaan Makanan (KARBOHIDRAT)
Presentasi Pencernaan Makanan (KARBOHIDRAT)Presentasi Pencernaan Makanan (KARBOHIDRAT)
Presentasi Pencernaan Makanan (KARBOHIDRAT)dewisetiyana52
 
TM_3_AGENT_KIMIA_SEBAGAI_PENYEBAB_PENYAKIT.pptx
TM_3_AGENT_KIMIA_SEBAGAI_PENYEBAB_PENYAKIT.pptxTM_3_AGENT_KIMIA_SEBAGAI_PENYEBAB_PENYAKIT.pptx
TM_3_AGENT_KIMIA_SEBAGAI_PENYEBAB_PENYAKIT.pptxRyanAdinataBagaskara
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Nova Rizky
 
Obat Diuretik by Slidesgo (2).pptx
Obat Diuretik by Slidesgo (2).pptxObat Diuretik by Slidesgo (2).pptx
Obat Diuretik by Slidesgo (2).pptxssuser8cafc5
 

Similar a ANALISIS SULFONAMIDA SEBAGAI ANTIDIBETIK (20)

Askur sulfonamida
Askur sulfonamidaAskur sulfonamida
Askur sulfonamida
 
Tkk3
Tkk3Tkk3
Tkk3
 
Amilase dan gama gt
Amilase dan gama gtAmilase dan gama gt
Amilase dan gama gt
 
Anti Diabetik Oral
Anti Diabetik OralAnti Diabetik Oral
Anti Diabetik Oral
 
Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017
 
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
 
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bistaUji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bista
 
Laporan biokimia bab 2 agta
Laporan biokimia bab 2 agtaLaporan biokimia bab 2 agta
Laporan biokimia bab 2 agta
 
Toksikologi klinik.ppt
Toksikologi klinik.pptToksikologi klinik.ppt
Toksikologi klinik.ppt
 
Tkik3
Tkik3Tkik3
Tkik3
 
analisis karbohidrat 2022.pdf
analisis karbohidrat 2022.pdfanalisis karbohidrat 2022.pdf
analisis karbohidrat 2022.pdf
 
2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptx
2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptx2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptx
2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptx
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3
 
Antidabetic compounds from marine organisms and their properties
Antidabetic compounds from marine organisms and their propertiesAntidabetic compounds from marine organisms and their properties
Antidabetic compounds from marine organisms and their properties
 
Presentasi Pencernaan Makanan (KARBOHIDRAT)
Presentasi Pencernaan Makanan (KARBOHIDRAT)Presentasi Pencernaan Makanan (KARBOHIDRAT)
Presentasi Pencernaan Makanan (KARBOHIDRAT)
 
TM_3_AGENT_KIMIA_SEBAGAI_PENYEBAB_PENYAKIT.pptx
TM_3_AGENT_KIMIA_SEBAGAI_PENYEBAB_PENYAKIT.pptxTM_3_AGENT_KIMIA_SEBAGAI_PENYEBAB_PENYAKIT.pptx
TM_3_AGENT_KIMIA_SEBAGAI_PENYEBAB_PENYAKIT.pptx
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
 
Obat Diuretik by Slidesgo (2).pptx
Obat Diuretik by Slidesgo (2).pptxObat Diuretik by Slidesgo (2).pptx
Obat Diuretik by Slidesgo (2).pptx
 
Antidotum.pptx
Antidotum.pptxAntidotum.pptx
Antidotum.pptx
 

Último

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 

Último (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 

ANALISIS SULFONAMIDA SEBAGAI ANTIDIBETIK

  • 1. MAKALAH KIMIA FARMASI ANALISIS SULFONAMIDA SEBAGAI ANTIDIBETIK OLEH: KELOMPOK VIII Farmasi A HASRIANI MIFTAH ANNUR ADE IRMA DWIARTI F. ARMAILA FAHRU RAHMAN MUH. IRSYAD JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2013
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sulfonamida berupa kristal putih yang umumnya sukar larut dalam air, tetapi garam natriumnya mudah larut. Rumus dasarnya adalah sulfanilamide. Berbagai variasi radikal R pada gugus amida (-SO2NHR) dan substitusi gugus amino (NH2) menyebabkan perubahan sifat fisik, kimia dan daya antibaktreri sulfonamida. Dalam kimia, gugus fungsi sulfonamida dituliskan -S(=O)2-NH2, sebuah gugu sulfonat yang berikatan dengan amina. Senyawa sulfonamida adalah senyawa yang mengandung gugus tersebut.Beberapa sulfonamida dimungkinkan diturunkan dari asam sulfonat dengan menggantikan gugus hidroksil dengan gugus amina. Dalam kedokteran, istilah “sulfonamida” kadang-kadang dijadikan sinonim untuk obat sulfa, yang merupakan turunan sulfanilamida. Sulfonamida merupakan kemoterapeutik yang pertama yg efektif padaterapi penyakit sistemik. Sekarang, penggunaannya terdesak oleh kemoterapeutik lain yg lebih efektif dan kurang toksik. Banyak organisme yg menjadi resisten thdsulfonamida. Penggunaannya meningkat kembali sejak ditemukan kotrimoksazolyaitu kombinasi trimetoprim dengan sulfametoksazol. Dalam kimia, gugus fungsi sulfonamida dituliskan -S(=O)2-NH2, sebuah gugus sulfonat yang berikatan dengan amina. Senyawa sulfonamida adalah senyawa yang mengandung gugus tersebut. Beberapa sulfonamida dimungkinkan diturunkan dari asam sulfonat dengan menggantikan gugus hidroksil dengan gugus amina.Dalam kedokteran, istilah “sulfonamida” kadang-kadang dijadikan sinonim untuk obat sulfa, yang merupakan turunan sulfanilamida. Sulfonamida bersifat amfoter, artinya dapat membentuk garam dengan asam maupun dengan basa. Daya larutnya dalam air sangat kecil garam alkalinya lebih baik, walaupun larutan ini tidak stabil karena mudah terurai. Sulfonamide berbentuk Kristal putih yang umumnya sukar larut dalam air,tetapi garam natriumnya mudah larut.
  • 3. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Apa itu diabetes melitus ? 2. Definisikan tentang golongan Sulfonamida sebagai antidiabetik? 3. Jelaskan tentang mekanisme kerja obat antidiabetik golongan Sulfonilurea (sulfonamida) ? 4. Jelaskan tentang identifikasi obat antidiabetik golongan Sulfonilurea (sulfonamida) ?
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Diabetes Melitus Diabetetes melitus (DM) adalah suatu sindrom klinik yang ditandai oleh poliuri, polidipsi dan polifagi, disertai peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia (glukosa puasa ≥ 126 mg/dl atau postprandial ≥ 200 mg/dl). Bila DM tidak segera diatasi akan terjadi gangguan metabolisme lemak dan protein, dan resiko timbulnya gangguan mikrovaskular atau makrovaskular meningkat. B. Golongan Sulfonilurea Dikenal 2 generasi sulfonilurea, generasi 1 terdiri dari tolbutamid, tolazamid, asetoheksamid. Generasi II yang potensi hipoglikemik lebih besar seperti gliburid (glibenklamid). Glipizid, gliklazid dan glimepirid. C. Mekanisme Kerja Obat Antidiabetik golongan Sulfonilurea 1. Mekanisme kerja Golongan obat ini sering disebut insulin secretagogues, kerjanya merangsang sekresi insulin dari granul sel-sel β langerhans pankreas. Perangsangannya melalui nteraksinya dengan ATP sensitive K channel pada membran sel-sel β yang menimbulkan depolarisasi membran dan keadaan ini akan membuka kanal Ca maka ion Ca++ akan masuk sel β, merangsang granula yang berisi insulin dan akan terjadi sekresi insulin dengan jumlah yang ekuivalen dengan peptida-C. Kcuali itu sulfonilurea dapat mengurangi klirens insulin di hepar. 2. Farmakodinamik Penurunan kadar glukosa darah setelah pemberian sulfonilurea disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin di pankreas. Obat ini bermanfaat pd penderita DM dewasa yg pankreasnya masih mampu
  • 5. memproduksi insulin. Pada penderita dengan kerusakan sel β pulau Langerhans pemberian obat derivat sulfonilurea tidak bermanfaat. 3. Farmakokinetik Berbagai sulfonilurea mempunyai sifat kinetik berbeda , tetapi absorpsi melaui saluran cerna cukup efektif. Makanan dan keadaan hiperglikemia dapat mengurangi absorpsi. Untuk mencapai kadar optimal di plasma, sulfonilurea dengan masa paruh pendek akan lebih efektif bila diminum 30 menit sebelum makan. Dalam plasma sekitar90-99 % terikat protein plasma terutama albumin, ikatan ini paling kecil untuk klopropamid dan paling besar untuk gliburamid. Masa paruh dan metabolisme sulfonilurea generasi I sangat bervariasi. Masa paruh tolbutamid dan tolazamid sekitar 4-5 jam. Sekitar 10 % dari metabolismenya diekskresi melalui empedu dan keluar bersama tinja. Mula kerja tolbutamid cepat, masa aruhnya sekitar 4-7 jam. Dalam plasma 91-96 % tolbutamid terikat protein plasma dan di hepar diubah menjadi karboksitolbutamid. Ekskresinya melalui ginjal. Tolazamid, absorpsinya lebih lambat dari yang lain, efeknya pada glukosa darah belum nyata untuk beberapa jam setelah obat diberikan. Masa paruh sekitar 7 jam. Di hepar diubah menjadi senyawa pkarboksitolazemid, 4-hidroksimetiltolazamid dan senyawa lain, yang diantaranya memiliki sifat hipoglikemik cukup kuat. Glipizid, mirip sulfonurea lain, kekuatannya 100 x lebih kuat dp tolbutamid, tetapi efek hipoglikemia maksimal mirip dg sulfonilurea lain. Dg dosis tunggal pagi hari terjadi peninggian kadar insulin selama 3 x makan, tetapi insulin puasa tdk meningkat. Glipizid diabsorpsi lengkap sesudah pemberian oral dan dg cepat dimetabolisme dlm hati menjadi tdk aktif.
  • 6. Gliburid (glibenklamid) cara kerjanya sama dg sulfonilurea lain, 200x lebih kuat dari pada tolbutamid, tetapi efek hipoglikemia maksimal mirip sulfonilurea lain, masa paruhnya sekitar 4 jam. Gliburid dimetabolisme dlm hati, hanya 25% metabolit diekskresi melalui urin dan sisanya diekskresi melalui empedu dan tinja. Gliburid efektif dg pemberian dosis tunggal. Bila pemberian dihentikan obat akan bersih dari serum sesudah 36 jam. Asetoheksamid dlm tubuh cepat sekali mengalami biotransformasi, masa paruh plasma hanya ½ -2 jam. Tetapi dlm tubuh obat ini diubah menjadi 1-hidroksiheksamid yg ternyata lebih kuat efek hipoglikemianya daripada asetoheksamid sendiri. Selain itu 1- hidroksiheksamid juga memperlihatkan masa paruh lebih panjang, kirakira 4-5 jam, shg efek asetoheksamid lebih lama daripada tolbutamid. Kira-kira 10% dari metabolit asetoheksamid diekskresi melalui empedu dan dikeluarkan bersama tinja. D. Identifikasi Obat Antidiabetik Golongan Sulfonamida 1. Glimepiride Organoleptik: Sebuah bubuk hampir tidak berbau putih kekuningan-putih kristal. Titik lebur 207 ° C. Kelarutan: praktis tidak larut dalam air. Analisis kualitatif : Glimepirid dapat dianalisis dengan menggunakan HPLC, dan spektrometri ultraviolet.
  • 7. 2. Gliclazid Organoleptik : Kristal memadat, titik lebur : 181o Tes warna : Liebermann's Test, hasil posistif berwarna kuning; Mercurous Nitrate dengan hasil positif hitam. Metode Analisis kualitatif : Thin layer Chromatography, Gas Chromatography, High Performance Liquid Chromtography (HPLC), Spektro UV, dan Spektro IR. 3. Tolbutamid Organoleptik : serbuk Kristal putih, titik lebur : 129o Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 10 bagian etanol dan 3 bagian aseton, larut dalam kloroform, sedikit larut dalam eter. Tes warna : Koppanyi–Zwikker testhasil positif warna violet; Mercurous nitrate positif berwarna hitam. Metode Analisis kualitatif : Kromatografi lapis tipis, Kromatografi gas, High Performance Liquid Chromatography, Spektro UV, Spektro Infra Merah, dan spektro Mass.
  • 8. 4. Tolazamid Organoleptik : Serbuk kristal putih, Titik lebur 170-173o Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, larut dalam aseton, sangat mudah larut. Metode analisis kualitatif : Kromatografi lapis tipis, Kromatografi gas, High Performance Liquid Chromatography, Spektro UV, Spektro Infra Merah, dan spektro Mass. 5. Asetohexamid Organoleptik : Serbuk Kristal putih, titik lebur 182 ° sampai 187 °. Kelarutan :. Praktis tidak larut dalam air dan eter, larut dalam 230 bagian etanol dan 210 bagian kloroform, larut dalam piridin dan dalam larutan encer hidroksida alkali. Tes Warna : Koppanyi– Zwikker Test dengan hasil positif violet Metode analisis kualitatif : Kromatografi Lapis Tipis, high Performance Liquid Kromatografi, Spektro UV, Spektro Infra merah.
  • 9. 6. Gliquidone Organoleptik : Kristal putih atau agak kuning. Titik lebur 178o Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, sedikit larut dalam etanol dan metanol, larut dalam aseton dan kloroform. Tes Warna : Koppanyi– Zwikker Test dengan hasil positif violet Metode analisis kualitatif : Kromatografi Lapis Tipis, Kromatografi gas, high Performance Liquid Kromatografi, Spektro UV, Spektro Infra merah. 7. Glipizide Organoleptik : Serbuk putih, Titik lebur 205o Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan etanol, larut dalam kloroform, dimetilformamida, dan encer solusi hidroksida alkali, sedikit larut dalam aseton. Tes warna : Mercurous Nitrate dengan hasil positif berwarna hitam.
  • 10. Metode analisis kualitatif : Kromatografi Lapis Tipis, Kromatografi gas, high Performance Liquid Kromatografi, Spektro UV, Spektro Infra merah, dan spektro massa.
  • 11. BAB III KESIMPULAN A. Kesimpulan Obat antidiabetik golongan sulfonamida adalah glimepirid, gliclazid, tolbutamid, tolazamid, asetoheksamit, glikuidon, dan glipizid. Obat-obat tersebut termasuk kedalam golongan sulfonamida karena memiliki gugus sulfanilamide B. Saran Dengan adanya makalah sederhana ini, kami mengharapkan agar para pembaca dapat memahami materi obat antidiabetik golongan sulfonamida. Saran dari kami agar para pembaca dapat menguasai materi ini dengan baik, dan juga dapat mengetahui beberapa senyawa farmasi lainya yang ada di ilmu farmasi.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Syarif, dkk. 2007. Farmakologi Dan Terapi Edisi 5.Jakarta: Departemen Farmakologi Dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI Abernethy et al. 2007. USP NF. Amerika: The Official Compendia Of Standards Moffat, Anthony. 2005. Clarke’s Analysis of Drug and Poison. London: Pharmaceutical Press