SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 25
DETERMINAN
MENGHITUNG   DETERMINAN
SIFAT-SIFAT DETERMINAN
Menghitung
Determinan
     Perkalian Elementer
     Ekspansi Kofaktor
     Reduksi Baris       Matriks
      Segitiga
•Menghitung Determinan
 Dengan Perkalian
 Elementer
PERMUTASI
Definisi:
 Suatu permutasi bilangan bulat {1,2,…,n}
 adalah suatu susunan bilangan-bilangan
 bulat ini dalam suatu urutan tanpa
 penghilangan atau pengulangan

Contoh: 6 permutasi berbeda dari bilangan
 bulat {1,2,3} adalah:
 {1,2,3}        {2,1,3}   {3,1,2}
 {1,3,2}        {2,3,1}    {3,2,1}
PERMUTASI
 Dalam permutasi dikatakan terjadi sebuah inversi/
 pembalikan bilamana suatu bilangan bulat yg lebih
 besar mendahului yang lebih kecil.

Contoh:
Tentukan jumlah inversi dari permutasi berikut:
(a) (6,5,3,1,4,2) (b) (2,4,1,3) c (1,2,3,4)

Penyelesaian
 Jumlah iversi/pembalikan: 5+4+2+0+1=12
 Jumlah iversi/Pembalikan: 1+2+0=3
 Tidak ada inversi/pembalikan dalam permutasi ini
PERMUTASI
Definisi: Suatu permutasi disebut genap jika
  total jumlah inversi merupakan suatu
  bilangan bulat genap dan disebut ganjil
  jika total jumlah inversi merupakan suatu
  bilangan bulat ganjil
PERMUTASI
Contoh. Tabel berikut merupakan klasifikasi berbagai
   permutasi dari {1,2,3} sebagai genap atau ganjil

       Permutasi       Jumlah Inversi    Klasifikasi
        (1,2,3)              0             genap
        (1,3,2)              1             Ganjil
        (2,1,3)              1             Ganjil
        (2,3,1)              2             Genap
        (3,1,2)              2             Genap
        (3,2,1)              3             Ganjil
DETERMINAN
   A adalah matriks bujursangkar. Determinan
   matriks A yang disimbolkan det(A) dapat
   didefinisikan sebgai jumlah semua hasil perkalian
   elementer bertanda dari matriks A.


Contoh: Daftarkan semua hasil kali bertanda dari
   matriks-matriks berikut ini
                       a11 a12 a13 
      a11   a12      a a a 
   a. a     a 22  b. 
                         21  22   23 
       21            a31 a32 a33 
                                    
DETERMINAN
Penyelesaian:

   Hasil Kali   Permutasi   Klasifikasi   Hasil Kali
    Dasar        Terkait                   Dasar
                                          Bertanda
     a11a22       (1,2)       genap        a11a22
     a12a21       (2,1)       Ganjil       -a12a21
DETERMINAN
Penyelesaian:

  Hasil Kali    Permutasi   Klasifikasi   Hasil Kali
   Dasar         Terkait                    Dasar
                                          Bertanda
   a11a22a33     (1,2,3)      genap        a11a22a33
   a11a23a32     (1,3,2)      Ganjil      -a11a23a32
   a12a21a33     (2,1,3)      Ganjil      -a12a21a33
   a12a23a31     (2,3,1)      Genap        a12a23a31
   a13a21a32     (3,1,2)      Genap        a13a21a32
   a13a22a31     (3,2,1)      Ganjil      -a13a22a31
DETERMINAN
Sehingga diperoleh:
       a11 a12 
a. det            = a11a22 - a12a21
       a 21 a 22 

       a11 a12 a13 
       a a a 
        21 22 23 
b. det a a a  = a11a22a33 +a12a23a31
        31 32 33 
                +a13a21a32-a11a23a32-a12a21a33
                 -a13a22a31
DETERMINAN
Dengan menggunakan jembatan keledai (mnemonic)
   dapat dihitung:
   +         -   + + +       - - -

    a11 a12    a11 a12 a13  a11 a12
    a a        a a a  a a
     21 22      21 22 23  21 22
                 a31 a32 a33  a31 a32
                             
Contoh :

    1 2 3          4 8 12        0 1 4         1 2 3
A = 0 1 4  , A1 =  0 1 4  , A2 = 1 2 3  , A3 =  −2 −3 −2 
                                                         
    1 2 1 
                  1 2 1 
                                   1 2 1 
                                                   1 2 1
                                                               


Diperoleh :
det (A) = -2, det( A1) = -8, det( A2) = 2,
det(A3) = -2
MENGHITUNG DETERMINAN
DENGAN EKSPANSI KOFAKTOR
Ekspansi kofaktor
  Definisi:
    Bila A adalah sebuah matriks bujursangkar, maka minor
    elemen aij (disimbolkan dengan Mij) didefinisikan
    sebagai determinan dari submatriks yang ada setelah
    baris ke-i dan kolom ke-j dihilangkan dari A.


  Nilai (-1)i+j Mij ditulis sebagai Cij dan dinamakan sebagai
    kofaktor elemen aij.


    Jadi, Cij = (-1)i+jMij
Ekspansi kofaktor
Contoh:       1     2   1
              − 1 3 − 3
Diketahui A =            
              2 − 2
                       1
                   1   2   1            1 1
                   − 1 3 − 3
Maka M32 = det                 = det   − 1 − 3
                                                
                   2 − 2
                           1
                             


                                 = (1)(-3) – (1)(-1)
                                 =-3+1 = -2


  Jadi, C32 = (-1)3+2 M32 = (-1)(-2) = 2
Ekspansi kofaktor
Teorema:
    Apabila diberikan matriks A yang berukuran nxn,
    maka determinan matriks A dapat dihitung
    dengan menggunakan:


   Expansi kofaktor sepanjang kolom j:
    det(A) = a1jC1j + a2jC2j +...+ anjCnj
   Expansi kofaktor sepanjang baris i:
   det(A) = ai1Ci1 + ai2Ci2+...+ ainCin
Ekspansi kofaktor
Contoh:                           1   2   1
                                  − 1 3 − 3
Hitung Determinan matriks A =              
                                  2 − 2
                                          1
                                            

   Penghitungan det. ekspansi kofaktor baris 1:
    det (A) = 1 3 − 3 -2 − 1 − 3 +1 − 1 3
                −2 1      2   1      2 −2
   Penghitungan det. ekspansi kofaktor kolom 2 ?
Matriks Kofaktor
Jika A adalah sembarang matriks nxn dan Cik
  adalah kofaktor dari aij, maka matriks kofaktor
  dari A adalah: C11 C12 ... C1n 
                 C C ... C 
                  21 22        2n 

                 .                
                                  
                 .                
                 Cn1 Cn 2 ... Cnn 
                                  


Matriks Adjoint A yg disimbolkan Adj (A) adalah
 Transpose dari matriks kofaktor A
REDUKSI BARIS

Determinan sebuah matriks dapat dihitung dengan
mereduksi matriks menggunakan operasi baris
elementer sehingga matriks berada pada bentuk
eselon baris.


Teorema 2.1.
Jika A adalah sebarang matriks kuadrat yang
mengandung sebaris bilangan nol, maka
det(A) = 0
Teorema:
Jika A adalah matriks segitiga n x n, maka det(A)
   adalah hasil kali entri-entri pada diagonal utama.


Teorema: Misalkan A adalah sebarang matriks n x n.
(e)    Jika A’ adalah matriks yang dihasilkan bila baris
      tunggal A dikalikan oleh konstanta k, maka det (A’)
      = k det (A)
(f)   Jika A’ adalah matriks yang dihasilkan bila 2 baris
      A dipertukarkan, maka det(A’)=-det(A)
(g)    Jika A’ adalah matriks yang dihasilkan bila
      kelipatan 1 baris A ditambahkan pada baris lain,
      maka det (A’) = det (A)
Misalkan A’ adalah matriks yang dihasilkan
dari operasi baris elementer tertentu.


     Operasi        det ( A )      det ( A’ )


       (i)            |A|            k|A|


       ( ii )         |A|            -|A|


      ( iii )         |A|            |A|
   det(kA) = kndet(A)         n : jumlah baris
    ka11   ka12   ka13       a11   a12   a13
    ka21   ka22   ka23 = k 3 a21   a22   a23
    ka31   ka32   ka33       a31   a32   a33
   det(A+B) ≠ det(A) + det(B)
   det(AB) = det(A).det(B)
   det(A) = det(AT)   implikasi : berlaku operasi
    kolom
   Teorema
    Anggap A, B, dan C adalah matriks nxn yang
    berbeda hanya pada salah satu barisnya,
    katakanlah beris ke –r, dan anggap baris ke-r
    dari C bisa diperoleh dengan menambahkan
    anggota-anggota yang berpadanan pada
    baris ke-r dari A dan B. Maka:

       Det ( C ) = det (A) + det ( B )
    Hasil yg sama berlaku untuk kolom
   Contoh:
     1     7      5   1   7   5 1    7   5
     2     0      3 =2    0   3+ 2   0   3
     1+ 0 4 + 1 7 + 1 1   4   7 0    1   1

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiArdika MathEdu
 
kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grupchikarahayu
 
Grup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklikGrup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklikSholiha Nurwulan
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiSeptian Amri
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATyuni dwinovika
 
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dllContoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dllNur Ahmad Abrori
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa pptKuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa pptnursyamsiahhartanti
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
 
Integral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan Bola
Integral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan BolaIntegral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan Bola
Integral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan BolaRinzani Cyzaria Putri
 

La actualidad más candente (20)

Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
 
Jawaban Soal Latihan
Jawaban Soal LatihanJawaban Soal Latihan
Jawaban Soal Latihan
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grup
 
Grup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklikGrup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklik
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
 
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dllContoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Determinan es
Determinan esDeterminan es
Determinan es
 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
 
Operasi biner
Operasi binerOperasi biner
Operasi biner
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa pptKuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Integral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan Bola
Integral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan BolaIntegral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan Bola
Integral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan Bola
 

Destacado

Determinan Matrik
Determinan MatrikDeterminan Matrik
Determinan Matrikbagus222
 
MATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANMATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANOng Lukman
 
Tebakan timbangan kelereng
Tebakan timbangan kelerengTebakan timbangan kelereng
Tebakan timbangan kelerengNuurwashilaah -
 
Matriks dan Determinan
Matriks dan DeterminanMatriks dan Determinan
Matriks dan DeterminanAndari Ursulla
 
Determinan
Determinan Determinan
Determinan yayatsh
 
Eliminasi gauss
Eliminasi gaussEliminasi gauss
Eliminasi gaussagung8463
 
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksiMatriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksiElemantking Daeva
 
Power Point Presentase profil sekolah
Power Point Presentase profil sekolahPower Point Presentase profil sekolah
Power Point Presentase profil sekolahRisbayanti
 
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggiDeterminan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggiradar radius
 
RPP Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
RPP Sistem Persamaan Linear Dua VariabelRPP Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
RPP Sistem Persamaan Linear Dua VariabelEldy Rompies
 
Macam Macam Metode menghitung determinan
Macam Macam Metode menghitung determinanMacam Macam Metode menghitung determinan
Macam Macam Metode menghitung determinanradar radius
 

Destacado (14)

Modul 4 matrik dan determinan
Modul 4 matrik dan determinanModul 4 matrik dan determinan
Modul 4 matrik dan determinan
 
Determinan Matrik
Determinan MatrikDeterminan Matrik
Determinan Matrik
 
MATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANMATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINAN
 
Tebakan timbangan kelereng
Tebakan timbangan kelerengTebakan timbangan kelereng
Tebakan timbangan kelereng
 
Lembar kerja siswa plsv (tanpa jwban)
Lembar kerja siswa plsv (tanpa jwban)Lembar kerja siswa plsv (tanpa jwban)
Lembar kerja siswa plsv (tanpa jwban)
 
Matriks dan Determinan
Matriks dan DeterminanMatriks dan Determinan
Matriks dan Determinan
 
Determinan
Determinan Determinan
Determinan
 
Eliminasi gauss
Eliminasi gaussEliminasi gauss
Eliminasi gauss
 
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksiMatriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
 
Profil sekolah 2013
Profil sekolah 2013Profil sekolah 2013
Profil sekolah 2013
 
Power Point Presentase profil sekolah
Power Point Presentase profil sekolahPower Point Presentase profil sekolah
Power Point Presentase profil sekolah
 
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggiDeterminan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
 
RPP Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
RPP Sistem Persamaan Linear Dua VariabelRPP Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
RPP Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
 
Macam Macam Metode menghitung determinan
Macam Macam Metode menghitung determinanMacam Macam Metode menghitung determinan
Macam Macam Metode menghitung determinan
 

Similar a DETERMINAN SEGITIGA

MATRIKS_ppt.ppt
MATRIKS_ppt.pptMATRIKS_ppt.ppt
MATRIKS_ppt.pptzamzham
 
Pert 2 matriks & vektor
Pert 2 matriks & vektorPert 2 matriks & vektor
Pert 2 matriks & vektorIrene Novita
 
Materi Matematika DETERMINAN
Materi Matematika DETERMINANMateri Matematika DETERMINAN
Materi Matematika DETERMINANOnhaxID
 
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriksBab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriksDaud Sulaeman
 
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriksBab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriksCliquerz Javaneze
 
Pt 2 matriks1-rev
Pt 2 matriks1-revPt 2 matriks1-rev
Pt 2 matriks1-revlecturer
 
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiRohantizani
 
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdfTugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdfmohnurahmathidayatul
 
Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020
Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020
Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020Prayudi MT
 
MATRIKS DAN VEKTOR.ppt
MATRIKS DAN VEKTOR.pptMATRIKS DAN VEKTOR.ppt
MATRIKS DAN VEKTOR.pptbimosatryo2
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.pptmulinda3
 

Similar a DETERMINAN SEGITIGA (20)

Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Pertemuan07
Pertemuan07Pertemuan07
Pertemuan07
 
MATRIKS_ppt.ppt
MATRIKS_ppt.pptMATRIKS_ppt.ppt
MATRIKS_ppt.ppt
 
Pert 2 matriks & vektor
Pert 2 matriks & vektorPert 2 matriks & vektor
Pert 2 matriks & vektor
 
Materi Matematika DETERMINAN
Materi Matematika DETERMINANMateri Matematika DETERMINAN
Materi Matematika DETERMINAN
 
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriksBab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriks
 
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriksBab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriks
 
Pt 2 matriks1-rev
Pt 2 matriks1-revPt 2 matriks1-rev
Pt 2 matriks1-rev
 
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
 
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdfTugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
 
Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020
Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020
Tm 01 Aljabar Linier Modul 1 matrik dan determinan revisi 2020
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
MATRIKS DAN VEKTOR.ppt
MATRIKS DAN VEKTOR.pptMATRIKS DAN VEKTOR.ppt
MATRIKS DAN VEKTOR.ppt
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
MATRIKS NEW.pptx
MATRIKS NEW.pptxMATRIKS NEW.pptx
MATRIKS NEW.pptx
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 

Último

slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 

Último (20)

slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 

DETERMINAN SEGITIGA

  • 1. DETERMINAN MENGHITUNG DETERMINAN SIFAT-SIFAT DETERMINAN
  • 2. Menghitung Determinan  Perkalian Elementer  Ekspansi Kofaktor  Reduksi Baris Matriks Segitiga
  • 3. •Menghitung Determinan Dengan Perkalian Elementer
  • 4. PERMUTASI Definisi: Suatu permutasi bilangan bulat {1,2,…,n} adalah suatu susunan bilangan-bilangan bulat ini dalam suatu urutan tanpa penghilangan atau pengulangan Contoh: 6 permutasi berbeda dari bilangan bulat {1,2,3} adalah: {1,2,3} {2,1,3} {3,1,2} {1,3,2} {2,3,1} {3,2,1}
  • 5. PERMUTASI Dalam permutasi dikatakan terjadi sebuah inversi/ pembalikan bilamana suatu bilangan bulat yg lebih besar mendahului yang lebih kecil. Contoh: Tentukan jumlah inversi dari permutasi berikut: (a) (6,5,3,1,4,2) (b) (2,4,1,3) c (1,2,3,4) Penyelesaian  Jumlah iversi/pembalikan: 5+4+2+0+1=12  Jumlah iversi/Pembalikan: 1+2+0=3  Tidak ada inversi/pembalikan dalam permutasi ini
  • 6. PERMUTASI Definisi: Suatu permutasi disebut genap jika total jumlah inversi merupakan suatu bilangan bulat genap dan disebut ganjil jika total jumlah inversi merupakan suatu bilangan bulat ganjil
  • 7. PERMUTASI Contoh. Tabel berikut merupakan klasifikasi berbagai permutasi dari {1,2,3} sebagai genap atau ganjil Permutasi Jumlah Inversi Klasifikasi (1,2,3) 0 genap (1,3,2) 1 Ganjil (2,1,3) 1 Ganjil (2,3,1) 2 Genap (3,1,2) 2 Genap (3,2,1) 3 Ganjil
  • 8. DETERMINAN A adalah matriks bujursangkar. Determinan matriks A yang disimbolkan det(A) dapat didefinisikan sebgai jumlah semua hasil perkalian elementer bertanda dari matriks A. Contoh: Daftarkan semua hasil kali bertanda dari matriks-matriks berikut ini a11 a12 a13  a11 a12  a a a  a. a a 22  b.  21 22 23   21  a31 a32 a33   
  • 9. DETERMINAN Penyelesaian: Hasil Kali Permutasi Klasifikasi Hasil Kali Dasar Terkait Dasar Bertanda a11a22 (1,2) genap a11a22 a12a21 (2,1) Ganjil -a12a21
  • 10. DETERMINAN Penyelesaian: Hasil Kali Permutasi Klasifikasi Hasil Kali Dasar Terkait Dasar Bertanda a11a22a33 (1,2,3) genap a11a22a33 a11a23a32 (1,3,2) Ganjil -a11a23a32 a12a21a33 (2,1,3) Ganjil -a12a21a33 a12a23a31 (2,3,1) Genap a12a23a31 a13a21a32 (3,1,2) Genap a13a21a32 a13a22a31 (3,2,1) Ganjil -a13a22a31
  • 11. DETERMINAN Sehingga diperoleh: a11 a12  a. det   = a11a22 - a12a21 a 21 a 22  a11 a12 a13  a a a   21 22 23  b. det a a a  = a11a22a33 +a12a23a31  31 32 33  +a13a21a32-a11a23a32-a12a21a33 -a13a22a31
  • 12. DETERMINAN Dengan menggunakan jembatan keledai (mnemonic) dapat dihitung: + - + + + - - - a11 a12  a11 a12 a13  a11 a12 a a  a a a  a a  21 22   21 22 23  21 22 a31 a32 a33  a31 a32  
  • 13. Contoh : 1 2 3   4 8 12  0 1 4  1 2 3 A = 0 1 4  , A1 =  0 1 4  , A2 = 1 2 3  , A3 =  −2 −3 −2          1 2 1    1 2 1    1 2 1    1 2 1   Diperoleh : det (A) = -2, det( A1) = -8, det( A2) = 2, det(A3) = -2
  • 15. Ekspansi kofaktor Definisi: Bila A adalah sebuah matriks bujursangkar, maka minor elemen aij (disimbolkan dengan Mij) didefinisikan sebagai determinan dari submatriks yang ada setelah baris ke-i dan kolom ke-j dihilangkan dari A. Nilai (-1)i+j Mij ditulis sebagai Cij dan dinamakan sebagai kofaktor elemen aij. Jadi, Cij = (-1)i+jMij
  • 16. Ekspansi kofaktor Contoh: 1 2 1 − 1 3 − 3 Diketahui A =   2 − 2  1 1 2 1  1 1 − 1 3 − 3 Maka M32 = det   = det − 1 − 3   2 − 2  1  = (1)(-3) – (1)(-1) =-3+1 = -2 Jadi, C32 = (-1)3+2 M32 = (-1)(-2) = 2
  • 17. Ekspansi kofaktor Teorema: Apabila diberikan matriks A yang berukuran nxn, maka determinan matriks A dapat dihitung dengan menggunakan:  Expansi kofaktor sepanjang kolom j: det(A) = a1jC1j + a2jC2j +...+ anjCnj  Expansi kofaktor sepanjang baris i:  det(A) = ai1Ci1 + ai2Ci2+...+ ainCin
  • 18. Ekspansi kofaktor Contoh: 1 2 1 − 1 3 − 3 Hitung Determinan matriks A =   2 − 2  1   Penghitungan det. ekspansi kofaktor baris 1: det (A) = 1 3 − 3 -2 − 1 − 3 +1 − 1 3 −2 1 2 1 2 −2  Penghitungan det. ekspansi kofaktor kolom 2 ?
  • 19. Matriks Kofaktor Jika A adalah sembarang matriks nxn dan Cik adalah kofaktor dari aij, maka matriks kofaktor dari A adalah: C11 C12 ... C1n  C C ... C   21 22 2n  .    .  Cn1 Cn 2 ... Cnn    Matriks Adjoint A yg disimbolkan Adj (A) adalah Transpose dari matriks kofaktor A
  • 20. REDUKSI BARIS Determinan sebuah matriks dapat dihitung dengan mereduksi matriks menggunakan operasi baris elementer sehingga matriks berada pada bentuk eselon baris. Teorema 2.1. Jika A adalah sebarang matriks kuadrat yang mengandung sebaris bilangan nol, maka det(A) = 0
  • 21. Teorema: Jika A adalah matriks segitiga n x n, maka det(A) adalah hasil kali entri-entri pada diagonal utama. Teorema: Misalkan A adalah sebarang matriks n x n. (e) Jika A’ adalah matriks yang dihasilkan bila baris tunggal A dikalikan oleh konstanta k, maka det (A’) = k det (A) (f) Jika A’ adalah matriks yang dihasilkan bila 2 baris A dipertukarkan, maka det(A’)=-det(A) (g) Jika A’ adalah matriks yang dihasilkan bila kelipatan 1 baris A ditambahkan pada baris lain, maka det (A’) = det (A)
  • 22. Misalkan A’ adalah matriks yang dihasilkan dari operasi baris elementer tertentu. Operasi det ( A ) det ( A’ ) (i) |A| k|A| ( ii ) |A| -|A| ( iii ) |A| |A|
  • 23. det(kA) = kndet(A) n : jumlah baris ka11 ka12 ka13 a11 a12 a13 ka21 ka22 ka23 = k 3 a21 a22 a23 ka31 ka32 ka33 a31 a32 a33  det(A+B) ≠ det(A) + det(B)  det(AB) = det(A).det(B)  det(A) = det(AT) implikasi : berlaku operasi kolom
  • 24. Teorema Anggap A, B, dan C adalah matriks nxn yang berbeda hanya pada salah satu barisnya, katakanlah beris ke –r, dan anggap baris ke-r dari C bisa diperoleh dengan menambahkan anggota-anggota yang berpadanan pada baris ke-r dari A dan B. Maka: Det ( C ) = det (A) + det ( B ) Hasil yg sama berlaku untuk kolom
  • 25. Contoh: 1 7 5 1 7 5 1 7 5 2 0 3 =2 0 3+ 2 0 3 1+ 0 4 + 1 7 + 1 1 4 7 0 1 1