SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
PERKEMBANGAN MORAL:PERKEMBANGAN MORAL:
TEORI PIAGET &TEORI PIAGET &
KOHLBERGKOHLBERG
TENTANG MORALTENTANG MORAL
 Moral berasal dari kata Latin “Moral berasal dari kata Latin “moresmores””
yang berarti:yang berarti: Tata cara, kebiasaan danTata cara, kebiasaan dan
adat.adat.
 Perilaku moral berarti perilaku ygPerilaku moral berarti perilaku yg
sesuai dengan kode moral kelompoksesuai dengan kode moral kelompok
social.social.
 Perilaku moral dikendalikan konsep-Perilaku moral dikendalikan konsep-
konsep moralkonsep moral
MORAL DAN PERILAKUMORAL DAN PERILAKU
 Perilaku amoral atau non moral adalahPerilaku amoral atau non moral adalah
perilaku yang tidak sesuai dengan harapanperilaku yang tidak sesuai dengan harapan
social yang disebabkan oleh ketidakacuhansocial yang disebabkan oleh ketidakacuhan
terhadap harapan social (pelanggaran secaraterhadap harapan social (pelanggaran secara
tidak sengaja terhadap standar kelompok).tidak sengaja terhadap standar kelompok).
 Perilaku tak bermoral yaitu perilaku yangPerilaku tak bermoral yaitu perilaku yang
tidak sesuai dengan harapan social, karenatidak sesuai dengan harapan social, karena
tidak setuju dengan standar social atautidak setuju dengan standar social atau
kurang memiliki rasa wajib menyesuaikankurang memiliki rasa wajib menyesuaikan
diri dengan harapan social.diri dengan harapan social.
Konsep-konsep MoralKonsep-konsep Moral
 peraturan perilaku yang telahperaturan perilaku yang telah
menjadi kebiasaan anggota kelompokmenjadi kebiasaan anggota kelompok
atau anggota suatu budayaatau anggota suatu budaya
 Peraturan perilaku yang menentukanPeraturan perilaku yang menentukan
pola perilaku yang diharapkan daripola perilaku yang diharapkan dari
seluruh anggota kelompok.seluruh anggota kelompok.
POLA PERKEMBANGANPOLA PERKEMBANGAN
MORALMORAL
 Bayi yang baru lahir tidak membawaBayi yang baru lahir tidak membawa
aspek moral, sehingga dianggapaspek moral, sehingga dianggap
AMORAL ATAU NON-MORAL.AMORAL ATAU NON-MORAL.
 Aspek moral merupakan sesuatu yangAspek moral merupakan sesuatu yang
berkembang dan dikembangkanberkembang dan dikembangkan
(TEORI PSIKOANALISA DAN TEORI(TEORI PSIKOANALISA DAN TEORI
BELAJAR).BELAJAR).
Menurut Teori PsikoanalisaMenurut Teori Psikoanalisa
 Perkembangan moral adalah proses internalisasiPerkembangan moral adalah proses internalisasi
norma-norma masyarakat dan kematangannorma-norma masyarakat dan kematangan
organic-biologik.organic-biologik.
 Seseorang telah mengembangkan aspek moral bilaSeseorang telah mengembangkan aspek moral bila
telah menginternalisasikan aturan2 or kaidah2telah menginternalisasikan aturan2 or kaidah2
kehidupan di dalam masyarakat, dan dapatkehidupan di dalam masyarakat, dan dapat
mengaktualisasikan dalam perilaku yang terusmengaktualisasikan dalam perilaku yang terus
menerus, atau dengan kata lain telah menetap.menerus, atau dengan kata lain telah menetap.
 Menurut teori psikoanalisa perkembangan moralMenurut teori psikoanalisa perkembangan moral
dipandang sebagai proses internalisasi norma-dipandang sebagai proses internalisasi norma-
norma masyarakat.dan sebagai kematangan darinorma masyarakat.dan sebagai kematangan dari
sudut organic-biologiksudut organic-biologik..
Menurut teori PsikologiMenurut teori Psikologi
BelajarBelajar
 perkembangan moral dipandangperkembangan moral dipandang
sebagai hasil rangkaian stimulus-sebagai hasil rangkaian stimulus-
respons yang dipelajari oleh anak,respons yang dipelajari oleh anak,
antara lain berupa hukumanantara lain berupa hukuman
((punishmentpunishment) dan pujian () dan pujian (rewardreward))
yang sering dialami oleh anak.yang sering dialami oleh anak.
Konsep Teori PsikoanalisaKonsep Teori Psikoanalisa
dan Teori Belajardan Teori Belajar
 Konsep ke dua teori (psikoanalisa danKonsep ke dua teori (psikoanalisa dan
psikologi belajar),psikologi belajar), tentangtentang prosesproses
perkembangan moralperkembangan moral adalah bahwaadalah bahwa
seseorang telah mengalami perkembanganseseorang telah mengalami perkembangan
moral apabila ia memperlihatkan adanyamoral apabila ia memperlihatkan adanya
perilaku yang sesuai dengan aturan-aturanperilaku yang sesuai dengan aturan-aturan
yang ada di dalam masyarakatnya.yang ada di dalam masyarakatnya. DenganDengan
kata lain perkembangan moral berkorelasikata lain perkembangan moral berkorelasi
dengan kemampuan penyesuaian diri individu.dengan kemampuan penyesuaian diri individu.
Menurut Piaget dan KohlbergMenurut Piaget dan Kohlberg
 Menurut Piaget dan KohlbergMenurut Piaget dan Kohlberg
perkembangan moralperkembangan moral berkorelasiberkorelasi
dengan perkembangandengan perkembangan kecerdasankecerdasan
individu, sehingga seharusnya bilaindividu, sehingga seharusnya bila
perkembangan kecerdasan telahperkembangan kecerdasan telah
mencapai kematangan, makamencapai kematangan, maka
perkembangan moral juga harusperkembangan moral juga harus
mencapai tingkat kematangan.mencapai tingkat kematangan.
TEORI PIAGET tentangTEORI PIAGET tentang
PERKEMBANGAN MORALPERKEMBANGAN MORAL
 Perkembangan moralPerkembangan moral berlangsung dalam 2berlangsung dalam 2
(dua) tahap, yaitu:(dua) tahap, yaitu:
 Tahap Realisme MoralTahap Realisme Moral  Moralitas oleh pembatasanMoralitas oleh pembatasan
(<12thn):(<12thn):
- Usia 0 – 5 tahun: pada tahap ini perilaku anak- Usia 0 – 5 tahun: pada tahap ini perilaku anak
ditentukan oleh ketaatan otomatis terhadap peraturanditentukan oleh ketaatan otomatis terhadap peraturan
tanpa penalaran / penilaian. Anak menilai tindakantanpa penalaran / penilaian. Anak menilai tindakan
berdasar konsekuensinya.berdasar konsekuensinya.
 Usia 7/8 – 12 tahun: pada tahap ini anak menilai perilakuUsia 7/8 – 12 tahun: pada tahap ini anak menilai perilaku
atas dasar tujuan. Konsep tentang benar/salah mulaiatas dasar tujuan. Konsep tentang benar/salah mulai
dimodifikasi (lebih luwes / fleksibel). Konsep tentangdimodifikasi (lebih luwes / fleksibel). Konsep tentang
keadilan mulai berubah.keadilan mulai berubah.
TahapTahap
Operasional FormalOperasional Formal 
 Moralitas dengan analisis (> 12th):Moralitas dengan analisis (> 12th):
 Anak mampu mempertimbangkanAnak mampu mempertimbangkan
segala cara untuk memecahkansegala cara untuk memecahkan
masalah.masalah.
 Anak bernalar atas dasar hipotesis danAnak bernalar atas dasar hipotesis dan
dalildalil  melihat masalah dari berbagaimelihat masalah dari berbagai
sudut pandang.sudut pandang.
TENTANGTENTANG
LAWRENCE KOHLBERGLAWRENCE KOHLBERG
 Lahir th 1927, dan dibesarkan di Brouxmille, NewLahir th 1927, dan dibesarkan di Brouxmille, New
York.York.
 Menamatkan Sekolah Menengah di AndoverMenamatkan Sekolah Menengah di Andover
Academy di MassachusettsAcademy di Massachusetts
 Th 1948 Masuk Universitas Chicago, setahunTh 1948 Masuk Universitas Chicago, setahun
kemudian Bachelor diraih, ia mengambil bidangkemudian Bachelor diraih, ia mengambil bidang
Psikologi, dan tertarik dengan Teori Piaget.Psikologi, dan tertarik dengan Teori Piaget.
 Tahun 1958 lulus S3 dg Disertasi:Tahun 1958 lulus S3 dg Disertasi: TheThe
Development of Modes of Thinking and Choice inDevelopment of Modes of Thinking and Choice in
the year 10 to 16the year 10 to 16 (merupakan landasan teori(merupakan landasan teori
perkembangan moralnya)perkembangan moralnya)
TENTANGTENTANG
LAWRENCE KOHLBERGLAWRENCE KOHLBERG
 Th 1962 – 1968 mengajar di UniversitasTh 1962 – 1968 mengajar di Universitas
Chicago (almamaternya).Chicago (almamaternya).
 Sejak th 1968 mengajar di Harvard.Sejak th 1968 mengajar di Harvard.
 Menurut Kholberg Ketika dilahirkan, anakMenurut Kholberg Ketika dilahirkan, anak
belum dan tidak membawa aspek moral.belum dan tidak membawa aspek moral.
 Kohlberg juga berpendapat, bahwa aspekKohlberg juga berpendapat, bahwa aspek
moral merupakan sesuatu yang berkembangmoral merupakan sesuatu yang berkembang
dan dikembangkandan dikembangkan
TEORI KOHLBERGTEORI KOHLBERG
 Kohlberg mengemukakan teoriKohlberg mengemukakan teori
perkembangan moral berdasar teoriperkembangan moral berdasar teori
Piaget, yaitu dengan pendekatanPiaget, yaitu dengan pendekatan
organismik (melalui tahap-tahaporganismik (melalui tahap-tahap
perkem-bangan yang memiliki urutanperkem-bangan yang memiliki urutan
pasti dan berlaku secara universal).pasti dan berlaku secara universal).
Selain itu Kohlberg juga menyelidikiSelain itu Kohlberg juga menyelidiki
struktur proses berpikir yangstruktur proses berpikir yang
mendasari perilaku moral (mendasari perilaku moral (moralmoral
behaviorbehavior).).
Tahap-tahap perkembanganTahap-tahap perkembangan
moral menurut Kohlbergmoral menurut Kohlberg
 Tahap-tahap perkembangan moral terdiri dari 3 tingkat,Tahap-tahap perkembangan moral terdiri dari 3 tingkat,
yang masing-masing tingkat terdapat 2 tahap, yaitu:yang masing-masing tingkat terdapat 2 tahap, yaitu:
I. Tingkat Pra Konvensional (Moralitas Pra-Konvensional)I. Tingkat Pra Konvensional (Moralitas Pra-Konvensional)
 perilaku anak tunduk pada kendali eksternal:perilaku anak tunduk pada kendali eksternal:
 Tahap 1Tahap 1: Orientasi pada kepatuhan dan hukuman: Orientasi pada kepatuhan dan hukuman 
anak melakukan sesuatu agar memperoleh hadiahanak melakukan sesuatu agar memperoleh hadiah
((rewardreward) dan tidak mendapat hukuman () dan tidak mendapat hukuman (punishmentpunishment))
 Tahap 2Tahap 2: Relativistik Hedonism: Relativistik Hedonism  anak tidak lagianak tidak lagi
secara mutlak tergantung aturan yang ada. Merekasecara mutlak tergantung aturan yang ada. Mereka
mulai menyadari bahwa setiap kejadian bersifatmulai menyadari bahwa setiap kejadian bersifat
relative, dan anak lebih berorientasi pada prinsiprelative, dan anak lebih berorientasi pada prinsip
kesenangan. Menurut Mussen, dkk. Orientasi moralkesenangan. Menurut Mussen, dkk. Orientasi moral
anak masih bersifat individualistis, egosentris dananak masih bersifat individualistis, egosentris dan
konkrit.konkrit.
II. Tingkat KonvensionalII. Tingkat Konvensional
(Moralitas Konvensional)(Moralitas Konvensional)
 Tingkat Konvensional (Moralitas Konvensional)Tingkat Konvensional (Moralitas Konvensional)
 fokusnya terletak pada kebutuhan socialfokusnya terletak pada kebutuhan social
(konformitas).(konformitas).
 Tahap 3: Orientasi mengenai anak yang baikTahap 3: Orientasi mengenai anak yang baik  anakanak
memperlihatkan perbuatan yang dapat dinilai oleh orangmemperlihatkan perbuatan yang dapat dinilai oleh orang
lain.lain.
 Tahap 4:Tahap 4: Mempertahankan norma2 sosial dan otoritasMempertahankan norma2 sosial dan otoritas
 menyadari kewajiban untuk melaksanakan norma-menyadari kewajiban untuk melaksanakan norma-
norma yang ada dan mempertahankan pentingnyanorma yang ada dan mempertahankan pentingnya
keberadaan norma, artinya untuk dapat hidup secarakeberadaan norma, artinya untuk dapat hidup secara
harmonis, kelompok sosial harus menerima peraturanharmonis, kelompok sosial harus menerima peraturan
yang telah disepakati bersama dan melaksanakannya.yang telah disepakati bersama dan melaksanakannya.
III. Tingkat Post-III. Tingkat Post-
Konvensional (MoralitasKonvensional (Moralitas
Post-konvensional)Post-konvensional)
 Tingkat Post-Konvensional (Moralitas Post-konvensional)Tingkat Post-Konvensional (Moralitas Post-konvensional) 
individu mendasarkan penilaian moral pada prinsip yang benarindividu mendasarkan penilaian moral pada prinsip yang benar
secara inheren.secara inheren.
 Tahap 5: Orientasi pada perjanjian antara individu denganTahap 5: Orientasi pada perjanjian antara individu dengan
lingkungan sosialnyalingkungan sosialnya  pada tahap ini ada hubungan timbal balikpada tahap ini ada hubungan timbal balik
antara individu dengan lingk sosialnya, artinya bila seseorangantara individu dengan lingk sosialnya, artinya bila seseorang
melaksanakan kewajiban yang sesuai dengan tuntutan normamelaksanakan kewajiban yang sesuai dengan tuntutan norma
social, maka ia berharap akan mendapatkan perlindungan darisocial, maka ia berharap akan mendapatkan perlindungan dari
masyarakat.masyarakat.
 Tahap 6: Prinsip UniversalTahap 6: Prinsip Universal  pada tahap ini ada norma etik danpada tahap ini ada norma etik dan
norma pribadi yang bersifat subjektif. Artinya: dalam hubungannorma pribadi yang bersifat subjektif. Artinya: dalam hubungan
antara seseorang dengan masyarakat ada unsur2 subjektif yangantara seseorang dengan masyarakat ada unsur2 subjektif yang
menilai apakah suatu perbuatan/perilaku itu baik/tidak baik;menilai apakah suatu perbuatan/perilaku itu baik/tidak baik;
bermoral/tidak bermoral. Disini dibutuhkan unsur etik/norma etikbermoral/tidak bermoral. Disini dibutuhkan unsur etik/norma etik
yang sifatnya universal sbg sumber utk menentukan suatuyang sifatnya universal sbg sumber utk menentukan suatu
perilaku yang berhubungan dengan moralitas.perilaku yang berhubungan dengan moralitas.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Perbezaan & persamaan teori kolhberg dgn teori piaget
Perbezaan & persamaan teori kolhberg dgn teori piagetPerbezaan & persamaan teori kolhberg dgn teori piaget
Perbezaan & persamaan teori kolhberg dgn teori piagetPizza Hut
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALDadang DjokoKaryanto
 
Perkembangan peserta didik isi
Perkembangan peserta didik isiPerkembangan peserta didik isi
Perkembangan peserta didik isiPoetra Chebhungsu
 
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)Stephanie Unsil
 
Teori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganTeori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganKhalifatul Haq
 
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7rayn mboeik
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryherizal1234567890
 
Teori psikologi perkembangan
Teori psikologi perkembanganTeori psikologi perkembangan
Teori psikologi perkembanganafifahfitri
 
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan audDiana Fakhriyani
 
Masa remaja pertemuan 12 naela
Masa remaja pertemuan 12 naelaMasa remaja pertemuan 12 naela
Masa remaja pertemuan 12 naelaNaela dhiyaulfitri
 

La actualidad más candente (17)

Perkembangan moral
Perkembangan moral Perkembangan moral
Perkembangan moral
 
Perbezaan & persamaan teori kolhberg dgn teori piaget
Perbezaan & persamaan teori kolhberg dgn teori piagetPerbezaan & persamaan teori kolhberg dgn teori piaget
Perbezaan & persamaan teori kolhberg dgn teori piaget
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
 
Perkembangan peserta didik isi
Perkembangan peserta didik isiPerkembangan peserta didik isi
Perkembangan peserta didik isi
 
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
 
Teori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganTeori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembangan
 
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
 
Teori personaliti
Teori personalitiTeori personaliti
Teori personaliti
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary
 
Modul 5 kb 4
Modul 5 kb 4Modul 5 kb 4
Modul 5 kb 4
 
Teori psikologi perkembangan
Teori psikologi perkembanganTeori psikologi perkembangan
Teori psikologi perkembangan
 
BK SOSIAL
BK SOSIALBK SOSIAL
BK SOSIAL
 
Pra 3108
Pra 3108Pra 3108
Pra 3108
 
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
 
Masa remaja pertemuan 12 naela
Masa remaja pertemuan 12 naelaMasa remaja pertemuan 12 naela
Masa remaja pertemuan 12 naela
 

Similar a Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)

perkembanganmoral-en-140214060558-phpapp02.pdf
perkembanganmoral-en-140214060558-phpapp02.pdfperkembanganmoral-en-140214060558-phpapp02.pdf
perkembanganmoral-en-140214060558-phpapp02.pdfjoocodename
 
tahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdftahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdfJimatul Arrobi
 
124-Article Text-377-1-10-20200927.pdf
124-Article Text-377-1-10-20200927.pdf124-Article Text-377-1-10-20200927.pdf
124-Article Text-377-1-10-20200927.pdfSriIkaAnggeliaAlfare1
 
Konsep Asas dalam Pendidikan Moral
Konsep Asas dalam Pendidikan MoralKonsep Asas dalam Pendidikan Moral
Konsep Asas dalam Pendidikan MoralKang Ju Nie
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryzalheri
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryherizal2
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary1234567890eri
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
 
Psikolog makalah power point
Psikolog makalah power pointPsikolog makalah power point
Psikolog makalah power pointSatrio Lintang
 
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxLanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxkikiaisyah
 
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026Rewa D
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananLatifah Safriana
 
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Nanang Galing
 
Makalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistikMakalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistikAinul Mukarrob
 

Similar a Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4) (20)

perkembanganmoral-en-140214060558-phpapp02.pdf
perkembanganmoral-en-140214060558-phpapp02.pdfperkembanganmoral-en-140214060558-phpapp02.pdf
perkembanganmoral-en-140214060558-phpapp02.pdf
 
Perkembangan moral
Perkembangan moral Perkembangan moral
Perkembangan moral
 
tahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdftahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdf
 
124-Article Text-377-1-10-20200927.pdf
124-Article Text-377-1-10-20200927.pdf124-Article Text-377-1-10-20200927.pdf
124-Article Text-377-1-10-20200927.pdf
 
Konsep Asas dalam Pendidikan Moral
Konsep Asas dalam Pendidikan MoralKonsep Asas dalam Pendidikan Moral
Konsep Asas dalam Pendidikan Moral
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary
 
Presentasi pp
Presentasi ppPresentasi pp
Presentasi pp
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
Psikolog makalah power point
Psikolog makalah power pointPsikolog makalah power point
Psikolog makalah power point
 
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxLanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
 
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
 
Etika
Etika Etika
Etika
 
Makalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistikMakalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistik
 
Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
1. Etika.pdf
1. Etika.pdf1. Etika.pdf
1. Etika.pdf
 
Artikel 2
Artikel 2Artikel 2
Artikel 2
 

Último

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Último (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)

  • 1. PERKEMBANGAN MORAL:PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET &TEORI PIAGET & KOHLBERGKOHLBERG
  • 2. TENTANG MORALTENTANG MORAL  Moral berasal dari kata Latin “Moral berasal dari kata Latin “moresmores”” yang berarti:yang berarti: Tata cara, kebiasaan danTata cara, kebiasaan dan adat.adat.  Perilaku moral berarti perilaku ygPerilaku moral berarti perilaku yg sesuai dengan kode moral kelompoksesuai dengan kode moral kelompok social.social.  Perilaku moral dikendalikan konsep-Perilaku moral dikendalikan konsep- konsep moralkonsep moral
  • 3. MORAL DAN PERILAKUMORAL DAN PERILAKU  Perilaku amoral atau non moral adalahPerilaku amoral atau non moral adalah perilaku yang tidak sesuai dengan harapanperilaku yang tidak sesuai dengan harapan social yang disebabkan oleh ketidakacuhansocial yang disebabkan oleh ketidakacuhan terhadap harapan social (pelanggaran secaraterhadap harapan social (pelanggaran secara tidak sengaja terhadap standar kelompok).tidak sengaja terhadap standar kelompok).  Perilaku tak bermoral yaitu perilaku yangPerilaku tak bermoral yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan harapan social, karenatidak sesuai dengan harapan social, karena tidak setuju dengan standar social atautidak setuju dengan standar social atau kurang memiliki rasa wajib menyesuaikankurang memiliki rasa wajib menyesuaikan diri dengan harapan social.diri dengan harapan social.
  • 4. Konsep-konsep MoralKonsep-konsep Moral  peraturan perilaku yang telahperaturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan anggota kelompokmenjadi kebiasaan anggota kelompok atau anggota suatu budayaatau anggota suatu budaya  Peraturan perilaku yang menentukanPeraturan perilaku yang menentukan pola perilaku yang diharapkan daripola perilaku yang diharapkan dari seluruh anggota kelompok.seluruh anggota kelompok.
  • 5. POLA PERKEMBANGANPOLA PERKEMBANGAN MORALMORAL  Bayi yang baru lahir tidak membawaBayi yang baru lahir tidak membawa aspek moral, sehingga dianggapaspek moral, sehingga dianggap AMORAL ATAU NON-MORAL.AMORAL ATAU NON-MORAL.  Aspek moral merupakan sesuatu yangAspek moral merupakan sesuatu yang berkembang dan dikembangkanberkembang dan dikembangkan (TEORI PSIKOANALISA DAN TEORI(TEORI PSIKOANALISA DAN TEORI BELAJAR).BELAJAR).
  • 6. Menurut Teori PsikoanalisaMenurut Teori Psikoanalisa  Perkembangan moral adalah proses internalisasiPerkembangan moral adalah proses internalisasi norma-norma masyarakat dan kematangannorma-norma masyarakat dan kematangan organic-biologik.organic-biologik.  Seseorang telah mengembangkan aspek moral bilaSeseorang telah mengembangkan aspek moral bila telah menginternalisasikan aturan2 or kaidah2telah menginternalisasikan aturan2 or kaidah2 kehidupan di dalam masyarakat, dan dapatkehidupan di dalam masyarakat, dan dapat mengaktualisasikan dalam perilaku yang terusmengaktualisasikan dalam perilaku yang terus menerus, atau dengan kata lain telah menetap.menerus, atau dengan kata lain telah menetap.  Menurut teori psikoanalisa perkembangan moralMenurut teori psikoanalisa perkembangan moral dipandang sebagai proses internalisasi norma-dipandang sebagai proses internalisasi norma- norma masyarakat.dan sebagai kematangan darinorma masyarakat.dan sebagai kematangan dari sudut organic-biologiksudut organic-biologik..
  • 7. Menurut teori PsikologiMenurut teori Psikologi BelajarBelajar  perkembangan moral dipandangperkembangan moral dipandang sebagai hasil rangkaian stimulus-sebagai hasil rangkaian stimulus- respons yang dipelajari oleh anak,respons yang dipelajari oleh anak, antara lain berupa hukumanantara lain berupa hukuman ((punishmentpunishment) dan pujian () dan pujian (rewardreward)) yang sering dialami oleh anak.yang sering dialami oleh anak.
  • 8. Konsep Teori PsikoanalisaKonsep Teori Psikoanalisa dan Teori Belajardan Teori Belajar  Konsep ke dua teori (psikoanalisa danKonsep ke dua teori (psikoanalisa dan psikologi belajar),psikologi belajar), tentangtentang prosesproses perkembangan moralperkembangan moral adalah bahwaadalah bahwa seseorang telah mengalami perkembanganseseorang telah mengalami perkembangan moral apabila ia memperlihatkan adanyamoral apabila ia memperlihatkan adanya perilaku yang sesuai dengan aturan-aturanperilaku yang sesuai dengan aturan-aturan yang ada di dalam masyarakatnya.yang ada di dalam masyarakatnya. DenganDengan kata lain perkembangan moral berkorelasikata lain perkembangan moral berkorelasi dengan kemampuan penyesuaian diri individu.dengan kemampuan penyesuaian diri individu.
  • 9. Menurut Piaget dan KohlbergMenurut Piaget dan Kohlberg  Menurut Piaget dan KohlbergMenurut Piaget dan Kohlberg perkembangan moralperkembangan moral berkorelasiberkorelasi dengan perkembangandengan perkembangan kecerdasankecerdasan individu, sehingga seharusnya bilaindividu, sehingga seharusnya bila perkembangan kecerdasan telahperkembangan kecerdasan telah mencapai kematangan, makamencapai kematangan, maka perkembangan moral juga harusperkembangan moral juga harus mencapai tingkat kematangan.mencapai tingkat kematangan.
  • 10. TEORI PIAGET tentangTEORI PIAGET tentang PERKEMBANGAN MORALPERKEMBANGAN MORAL  Perkembangan moralPerkembangan moral berlangsung dalam 2berlangsung dalam 2 (dua) tahap, yaitu:(dua) tahap, yaitu:  Tahap Realisme MoralTahap Realisme Moral  Moralitas oleh pembatasanMoralitas oleh pembatasan (<12thn):(<12thn): - Usia 0 – 5 tahun: pada tahap ini perilaku anak- Usia 0 – 5 tahun: pada tahap ini perilaku anak ditentukan oleh ketaatan otomatis terhadap peraturanditentukan oleh ketaatan otomatis terhadap peraturan tanpa penalaran / penilaian. Anak menilai tindakantanpa penalaran / penilaian. Anak menilai tindakan berdasar konsekuensinya.berdasar konsekuensinya.  Usia 7/8 – 12 tahun: pada tahap ini anak menilai perilakuUsia 7/8 – 12 tahun: pada tahap ini anak menilai perilaku atas dasar tujuan. Konsep tentang benar/salah mulaiatas dasar tujuan. Konsep tentang benar/salah mulai dimodifikasi (lebih luwes / fleksibel). Konsep tentangdimodifikasi (lebih luwes / fleksibel). Konsep tentang keadilan mulai berubah.keadilan mulai berubah.
  • 11. TahapTahap Operasional FormalOperasional Formal   Moralitas dengan analisis (> 12th):Moralitas dengan analisis (> 12th):  Anak mampu mempertimbangkanAnak mampu mempertimbangkan segala cara untuk memecahkansegala cara untuk memecahkan masalah.masalah.  Anak bernalar atas dasar hipotesis danAnak bernalar atas dasar hipotesis dan dalildalil  melihat masalah dari berbagaimelihat masalah dari berbagai sudut pandang.sudut pandang.
  • 12. TENTANGTENTANG LAWRENCE KOHLBERGLAWRENCE KOHLBERG  Lahir th 1927, dan dibesarkan di Brouxmille, NewLahir th 1927, dan dibesarkan di Brouxmille, New York.York.  Menamatkan Sekolah Menengah di AndoverMenamatkan Sekolah Menengah di Andover Academy di MassachusettsAcademy di Massachusetts  Th 1948 Masuk Universitas Chicago, setahunTh 1948 Masuk Universitas Chicago, setahun kemudian Bachelor diraih, ia mengambil bidangkemudian Bachelor diraih, ia mengambil bidang Psikologi, dan tertarik dengan Teori Piaget.Psikologi, dan tertarik dengan Teori Piaget.  Tahun 1958 lulus S3 dg Disertasi:Tahun 1958 lulus S3 dg Disertasi: TheThe Development of Modes of Thinking and Choice inDevelopment of Modes of Thinking and Choice in the year 10 to 16the year 10 to 16 (merupakan landasan teori(merupakan landasan teori perkembangan moralnya)perkembangan moralnya)
  • 13. TENTANGTENTANG LAWRENCE KOHLBERGLAWRENCE KOHLBERG  Th 1962 – 1968 mengajar di UniversitasTh 1962 – 1968 mengajar di Universitas Chicago (almamaternya).Chicago (almamaternya).  Sejak th 1968 mengajar di Harvard.Sejak th 1968 mengajar di Harvard.  Menurut Kholberg Ketika dilahirkan, anakMenurut Kholberg Ketika dilahirkan, anak belum dan tidak membawa aspek moral.belum dan tidak membawa aspek moral.  Kohlberg juga berpendapat, bahwa aspekKohlberg juga berpendapat, bahwa aspek moral merupakan sesuatu yang berkembangmoral merupakan sesuatu yang berkembang dan dikembangkandan dikembangkan
  • 14. TEORI KOHLBERGTEORI KOHLBERG  Kohlberg mengemukakan teoriKohlberg mengemukakan teori perkembangan moral berdasar teoriperkembangan moral berdasar teori Piaget, yaitu dengan pendekatanPiaget, yaitu dengan pendekatan organismik (melalui tahap-tahaporganismik (melalui tahap-tahap perkem-bangan yang memiliki urutanperkem-bangan yang memiliki urutan pasti dan berlaku secara universal).pasti dan berlaku secara universal). Selain itu Kohlberg juga menyelidikiSelain itu Kohlberg juga menyelidiki struktur proses berpikir yangstruktur proses berpikir yang mendasari perilaku moral (mendasari perilaku moral (moralmoral behaviorbehavior).).
  • 15. Tahap-tahap perkembanganTahap-tahap perkembangan moral menurut Kohlbergmoral menurut Kohlberg  Tahap-tahap perkembangan moral terdiri dari 3 tingkat,Tahap-tahap perkembangan moral terdiri dari 3 tingkat, yang masing-masing tingkat terdapat 2 tahap, yaitu:yang masing-masing tingkat terdapat 2 tahap, yaitu: I. Tingkat Pra Konvensional (Moralitas Pra-Konvensional)I. Tingkat Pra Konvensional (Moralitas Pra-Konvensional)  perilaku anak tunduk pada kendali eksternal:perilaku anak tunduk pada kendali eksternal:  Tahap 1Tahap 1: Orientasi pada kepatuhan dan hukuman: Orientasi pada kepatuhan dan hukuman  anak melakukan sesuatu agar memperoleh hadiahanak melakukan sesuatu agar memperoleh hadiah ((rewardreward) dan tidak mendapat hukuman () dan tidak mendapat hukuman (punishmentpunishment))  Tahap 2Tahap 2: Relativistik Hedonism: Relativistik Hedonism  anak tidak lagianak tidak lagi secara mutlak tergantung aturan yang ada. Merekasecara mutlak tergantung aturan yang ada. Mereka mulai menyadari bahwa setiap kejadian bersifatmulai menyadari bahwa setiap kejadian bersifat relative, dan anak lebih berorientasi pada prinsiprelative, dan anak lebih berorientasi pada prinsip kesenangan. Menurut Mussen, dkk. Orientasi moralkesenangan. Menurut Mussen, dkk. Orientasi moral anak masih bersifat individualistis, egosentris dananak masih bersifat individualistis, egosentris dan konkrit.konkrit.
  • 16. II. Tingkat KonvensionalII. Tingkat Konvensional (Moralitas Konvensional)(Moralitas Konvensional)  Tingkat Konvensional (Moralitas Konvensional)Tingkat Konvensional (Moralitas Konvensional)  fokusnya terletak pada kebutuhan socialfokusnya terletak pada kebutuhan social (konformitas).(konformitas).  Tahap 3: Orientasi mengenai anak yang baikTahap 3: Orientasi mengenai anak yang baik  anakanak memperlihatkan perbuatan yang dapat dinilai oleh orangmemperlihatkan perbuatan yang dapat dinilai oleh orang lain.lain.  Tahap 4:Tahap 4: Mempertahankan norma2 sosial dan otoritasMempertahankan norma2 sosial dan otoritas  menyadari kewajiban untuk melaksanakan norma-menyadari kewajiban untuk melaksanakan norma- norma yang ada dan mempertahankan pentingnyanorma yang ada dan mempertahankan pentingnya keberadaan norma, artinya untuk dapat hidup secarakeberadaan norma, artinya untuk dapat hidup secara harmonis, kelompok sosial harus menerima peraturanharmonis, kelompok sosial harus menerima peraturan yang telah disepakati bersama dan melaksanakannya.yang telah disepakati bersama dan melaksanakannya.
  • 17. III. Tingkat Post-III. Tingkat Post- Konvensional (MoralitasKonvensional (Moralitas Post-konvensional)Post-konvensional)  Tingkat Post-Konvensional (Moralitas Post-konvensional)Tingkat Post-Konvensional (Moralitas Post-konvensional)  individu mendasarkan penilaian moral pada prinsip yang benarindividu mendasarkan penilaian moral pada prinsip yang benar secara inheren.secara inheren.  Tahap 5: Orientasi pada perjanjian antara individu denganTahap 5: Orientasi pada perjanjian antara individu dengan lingkungan sosialnyalingkungan sosialnya  pada tahap ini ada hubungan timbal balikpada tahap ini ada hubungan timbal balik antara individu dengan lingk sosialnya, artinya bila seseorangantara individu dengan lingk sosialnya, artinya bila seseorang melaksanakan kewajiban yang sesuai dengan tuntutan normamelaksanakan kewajiban yang sesuai dengan tuntutan norma social, maka ia berharap akan mendapatkan perlindungan darisocial, maka ia berharap akan mendapatkan perlindungan dari masyarakat.masyarakat.  Tahap 6: Prinsip UniversalTahap 6: Prinsip Universal  pada tahap ini ada norma etik danpada tahap ini ada norma etik dan norma pribadi yang bersifat subjektif. Artinya: dalam hubungannorma pribadi yang bersifat subjektif. Artinya: dalam hubungan antara seseorang dengan masyarakat ada unsur2 subjektif yangantara seseorang dengan masyarakat ada unsur2 subjektif yang menilai apakah suatu perbuatan/perilaku itu baik/tidak baik;menilai apakah suatu perbuatan/perilaku itu baik/tidak baik; bermoral/tidak bermoral. Disini dibutuhkan unsur etik/norma etikbermoral/tidak bermoral. Disini dibutuhkan unsur etik/norma etik yang sifatnya universal sbg sumber utk menentukan suatuyang sifatnya universal sbg sumber utk menentukan suatu perilaku yang berhubungan dengan moralitas.perilaku yang berhubungan dengan moralitas.