SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 34
Dini Rismayanti Faoziah

2012
Kompetensi

Materi

Glosarium
LIHAT MATERI

Dini Rismayanti Faoziah
LIHAT MATERI

Tentang Penulis

Jaringan pada
Tumbuhan
Organ pada Tumbuhan

PENYUSUN
Villa Pamulang JL. Dara Raya Blok
DG.9 No. 11 Kel. Pondok Petir
Kec. Bojong Sari – Depok 16517.
Hp. 085694323827
Email : d2dini@ymail.com
Blog :
http://drismayantii.blogspot.com

LIHAT MATERI

BIOLOGI
SMA
Kelas XI

Hubungan Sifat
Totipotensi Jaringan
pada Teknologi
Kultur Jaringan

EXIT

Dini Rismayanti Faoziah | 2012
KOMPETENSI

BIOLOG
I
SMA

EXIT
BIOLOGI
SMA
Kelas XI
BIOLOGI
SMA
Kelas XI
BIOLOGI
SMA
Kelas XI
JARINGAN PADA TUMBUHAN
Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel.
Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan
berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk
satu tubuh tumbuhan. Jaringan yang menyusun organ tumbuhan
mempunyai bentuk dan ukuran tidak sama serta masing-masing
mempunyai fungsi yang berbeda-beda pula.
Jaringan tumbuhan ada yang bersifat meristematis, yaitu
jaringan muda yang masih aktif membelah dan ada juga yang bersifat
permanen, yaitu jaringan dewasa yang tidak membelah.
Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang
membentuk tubuh tumbuhan dan karakateristik dari kedua macam
jaringan tersebut secara rinci.

X
JARINGAN PADA TUMBUHAN
1. Jaringan Meristem (Jaringan Embrional)
Jaringan Meristem adalah jaringan yang mampu membelah diri dengan cara mitosis
secara terus menerus atau dapat disebut juga bersifat embrional untuk menambah
jumlah sel-sel pada tumbuhan. Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dapat dibagi
menjadi 3 bagian yaitu : Meristem Apikal (Meristem Ujung)
Meristem apikal atau meristem ujung yang terletak di ujung akar dan batang lihat
(Gambar 1.1). Ujung akar dan ujung batang merupakan daerah titik tumbuh pada
tumbuhan sehingga keduanya mengandung sel sel embrionik.

X
JARINGAN PADA TUMBUHAN
Meristem Apikal
• Meristem Interkalar
Meristem inii terletak diantara jaringan dewasa. Contohnya terdapat pada ruas
rumput-rumputan.
• Meristem Lateral (Meristem Samping)
Meristem ini terletak sejajar dengan permukaan organ. Akibat aktivitas meristem
ini tumbuhan akan mengalami penambahan besar ke samping.
Contohnya, kambium pembuluh dan kambium gabus. (lihat gambar 1.2)

X
JARINGAN PADA TUMBUHAN
Berdasarkanasalnya, meristemdapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu :
• Meristem Primer
Meristem primer merupakan meristem yang terbentuk langsung dari selsel initial yang disebut promeristem. Berdasarkan teori yang dikemukakan
oleh Haberlandt, promeristem akan berkembang menjadi
protoderm, prokambium, dan meristem dasar. Protoderm akan
berdeferensiasi menjadi sistem jaringan epidermis, prokambium akan
berdefersiasi menjadi sistem jaringan pengangkut, sedangkan meristem
dasar akan berkembang menjadi parenkim (jaringan dasar).
• Meristem sekunder
Meristem sekunder ini terbentuk dari jaringan dewasa dan selanjutnya
berubah menjadi meristematis. Sel-sel meristem sekunder berbentuk
pipih atau prisma yang di bagian tengahnya terdapat vakuola.
Contohnya, kambium dan kambium gabus.
X
JARINGAN PADA TUMBUHAN
2. Jaringan Dewasa ( Jaringan Permanen)
Seperti telah dikatakan diatas, bahwa jaringan dewasa merupakan jaringan yang
tidak dapatmembelah dalam artian jaringan ini merupakan kelompok sel
tumbuhan yang berasal dari pembelahan sel - sel meristem dan telah mengalami
perubahan bentuk yang dikaitkan dengan fungsinya (diferensiasi). Jaringan dewasa
ini sudah tidak bersifat meristem lagi (sel penyusunnya tidak dapat membelah lagi)
sehingga disebut jaringan permanen. Berdasarkan bentuk dan fungsinya jaringan
dewasa dapat dibedakan menjadi beberapa macam:
• Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis terdiri atas satu lapis sel yang umumnya berbentuk empat
persegi panjang, memiliki dinding sel yang tebal tetapi tidak mempunyai
kloroplas. Sel-sel epidermis terletak saling berdempetan sehingga terlihat
kompak. Jaringan epidermis biasanya menutupi permukaan organ akar, batang
dan daun.

X
JARINGAN PADA TUMBUHAN
•

Jaringan Parenkima
Jaringan parenkima disebut juga jaringan dasar karena dapat berdiferensiasi
menjadi jaringan lain. Jaringan parenkima merupakan jaringan yang memiliki
bentuk sel segi enam dan memiliki diameter yang sama ke berbagai arah. Jaringan
parenkima ini memiliki dinding sel yang tipis dengan ruang interseluler yang
banyak. Jaringan parenkima juga bersifat basalis yaitu letak inti sel mendekati
dasar sel. Sel parenkima berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan air
oleh tubuh tumbuhan pada vakuola atau dalam bentuk partikel padat pada
sitoplasma (Gambar 1.4).
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkima di bagi
menjadi 4, yaitu :
- Parenkim asimilasi
- Parenkim Penimbun
- Parenkim air

X
JARINGAN PADA TUMBUHAN
•

Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong atau jaringan penguat pada tumbuhan terdiri atas sel-sel
kolenkim dan sklerenkim. Kedua bentuk jaringan ini merupakan bentuk jaringan
sederhana karena sel-selnya hanya terdiri atas satu tipe sel saja.
a) Jaringan Kolenkima
Jaringan kolenkim ini mempunyai ukuran dan bentuk yang beragam. Pada
umumnya, sel ini berbentuk segi enam. Sebagian besar dinding sel kolenkim terdiri
dari senyawa selulosa yang akan menebalkan dinding sel jaringan tersebut.
b)Jaringan Sklerenkima
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penyokong yang hanya terdapat pada
organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan atau
organ tumbuhan yang telah tetap. Jaringan sklerenkim ini berfungsi untuk
menghadapi segala tekanan sehingga dapat melindungi jaringa-jaringan yang lebih
lemah.Jaringan ini tersusun atas sel-sel yang dindingnya telah mengalami penebalan
sekunder dengan adanya zat lignin. Sel sklerenkima dapat dibedakan berdasarkan
bentuk sel penyusunnya, sklerenkima dibedakan menjadi sklereid (sel batu) dan
serabut (serat).
X
JARINGAN PADA TUMBUHAN
•

Jaringan Pengangkut
Tumbuhan berpembuluh (Trachephyta) memiliki jaringan khusus yang disebut
jaringan vaskuler atau jaringan pembuluh. Jaringan tersebut berfungsi mengangkut
air dan zat-zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan sehingga
jaringan pembuluh disebut juga jaringan pengangkut. Selain sebagai jaringan
pengangkut, jaringan pembuluh juga berfungsi menyokong tumbuhan.
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas dua macam, yaitu xilem atau
yang biasa disebut pembuluh kayu dan floem atau yang biasa disebut pembuluh
tapis.
a) Xilem
Xilem merupakan jaringan yang kompleks karena tersusun dari beberapa
tipe sel yang berbeda. Penyusun yang paling utamanya yaitu trakea dan trakeid.
Trakea merupakan saluran pengangkut air dengan dinding sel yang tebal dan
berfungsi sebagai saluran pengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun dan
ke bagian tubuh tumbuhan

X
JARINGAN PADA TUMBUHAN
•

Jaringan Pengangkut
b) Floem
Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim. Tersusun atas beberepa
tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis,, sel pengiring, parenkim, serabut dan
sklerenkim.
Parenkima floem berfungsi sebagai tempat penyimpan cadangan makanan dan
sebagai pemisah antara floem yang satu dengan floem yang lain. Serabut floem
merupakan jaringan sklerenkima yang berfungsi memperkuat pembuluh floem.
Buluh floem (buluh tapis) adalah suatu saluran atau pembuluh yang berperan
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

X
JARINGAN PADA TUMBUHAN
•

Jaringan Gabus
Sel gabus merupakan sel yang dibentuk oleh kambium gabus atau felogen.
Felogen adalah kambium yang terletak dibawah epidermis batang dan akar yang
tua. Felogen yang membelah ke arah luar akan membentuk jaringan gabus
sehingga menutupi epidermis. Jaringan tersebut dinamakan felem. Felogen yang
membelah ke arah dalam akan membentuk jaringan yang dinamakan feloderm.
Kesatuan struktur yang terdiri atas epidermis, felem, felogen, dan feloderm
dinamakan periderm. Sel gabus berbentuk memanjang dan dinding selnya
bergabus.

X
ORGAN PADA TUMBUHAN
1. Daun
Daun merupakan modifikasi dari batang dan merupakan bagian tubuh tumbuhan
yang banyak mengandung klorofil sehingga proses fotosintesis paling banyak
berlangsung di dalam daun. Secara morfologis dan anatomis, daun merupakan
organ tumbuhan yang paling bervariasi. Daun dapat dibedakan menjadi 3
bagian, yaitu pangkaL Daun tersusun atas tiga tipe jaringan,yaitu jaringan
epidermis, jaringan mesofil, dan jaringan pembuluh.l daun, tangkai daun, dan
helaian daun.
2. Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang
berfungsi menegakkan tubuh tumbuhan.
Batang berfungsi sebagai alat transportasi
yaitu menyalurkan air dan garam-garam
mineral dari akar ke daun dan
menyalurkan hasil fotosintesis dari daun
keseluruh tubuh. Batang tersusun dari 4
bagian,
yaitu
Gambar 1.8 (Lingkaran Tahun pada Batang)
Epidermis, Korteks,Empulur, Jaringan
Pembuluh.
X
ORGAN PADA TUMBUHAN
3. Akar
Akar merupakan bagian bawah tumbuhan yang biasanya berkembang di bawah
permukaan tanah. Akan tetapi, ada beberapa tumbuhan yang memiliki akar yang
tumbuh di atas tanah. Bentuk dan struktur akar sangat beragam. fungsi akar yaitu
untuk melekatkan tumbuhan pada substrat, menyerap air dan berbagi garam
mineral, tempat menyimpan cadangan makanan, sebagai alat pernafasan, dan
menghasilkan hormon yang dapat merangsang pertumbuhan pada batang.
Anatomi akar dapat diamati dengan cara
melakukan pemotongan secara melintang.
Struktur anatomi akar dari urutan terluar ke
dalam,
yaitu
epidermis, korteks, endodermis, dan silinder
pusat (stele).

X
Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi
Kultur Jaringan
Kultur jaringan atau budidaya in vitro adalah suatu metode untuk
mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan atau
organ yang serba steril, ditumbuhkan pada media buatan yang steril, dalam
botol kultur yang steril dan dalam kondisi yang aseptik, sehingga bagianbagian tersebut dapat memperbayak diri dan beregenerasi menjadi tanaman
yang lengkap.
Sitokinin dan auksin merupakan zat
pengatur tumbuh yang ditambahkan dalam
medium. Sitokinin dimaksudkan untuk
merangsang pembentukkan
pucuk, sedangkan auksin untuk merangsang
pembentukkan akar
(Narayanaswamy, 1973).
Gambar (SkemaKulturjaringan)

X
Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada
Teknologi Kultur Jaringan
• Pada dasarnya, teknik kultur jaringan dilakukan berdasarkan
sifat
totipotensi
yang
terdapat
pada
jaringan
tanaman.Totipotensi adalah kemampuan beberapa sel yang
dapat tumbuh membentuk suatu individu. Sifat totipotensi
jaringan pertama kali ditemukan oleh F.C. Steward (1958).

X
Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi
Kultur Jaringan
Keunggulan dari bibit yang diperoleh melalui kultur jaringan adalah sebagai berikut:
• Bibit yang didapat berjumlah banyak dan dihasilkan dalam waktu yang singkat.
• Sifat identik dengan induk.
• Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa.
• Bibit aman dari serangan penyakit. Misalnya, bebas virus jika diambil dari meristem apikal.
• Kultur jaringan dapat dilakukan melalui beberapa teknik. Hendaryono dan Wijayani (1994:
95-109) mengungkapkan bahwa teknik kultur jaringan yang telah dikenal di antaranya sebagai
berikut.
• Meristem culture, yaitu kultur jaringan menggunakan bagian tanaman dari jaringan muda
atau meristem.
• Pollen atau anther culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman
berupa serbuk sari atau benang sari.
• Chloroplast culture, yaitu teknik kultur jaringan menggunakan kloroplas untuk keperluan
memperbaiki sifat tanaman melalui pembuatan varietas baru.
• Somatic cross atau persilangan protplasma, yaitu penyilangan dua macam prortoplasma
menjadi satu, kemudian dibudidayakan sehingga dihasilkan tanaman yang mempunyai sifat
baru.

X
Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi Kultur
Jaringan
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan
adalah :
• Pembuatan Media
Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon.
Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat
pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya
maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan.
• Inisiasi
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan.
Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah
tunas.
• Sterilisasi
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di
tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga
steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol
yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan.
X
Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi
Kultur Jaringan
• Multiplikasi
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan
menanam eksplan pada media.
• Pengakaran
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukan adanya
pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang
dilakukan mulai berjalan dengan baik
• Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan
aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan
bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup.

X
GLOSARIUM
Epidermis : lapisan pelindung terluar batang, akar, dan daun
Kambium : jaringan meristem yang melahirkan pertumbuhan
sekunder pada batang dan akar, merupakan
kumpulan sel yang sedang membelah yang terdapat
diantara xilem dan floem
Klorenkim : Jaringan parenkim yang mengandung klorofil
Kloroplas : Plastida hijau yang biasanya berbentuk cakram dan
tersusun atas sistem selaput yang mengandung
klorofil dan pigmen lain yang sangat penting untuk
fotosintesis
Korteks : Bagian kulit luar pada tumbuhan
X
GLOSARIUM
Meristem

Parenkim
Plastida
tumbuhan
Sklerenkim
Stomata
Totipotensi

: jaringan tumbuhan yang terdiri atas sel-sel
yang terus membelah, tidak
berdiferensiasi, terdapat pada titik-titik tumbuh
: jaringan yang tidak terspesialisasi
: organel yang terdapat pada sitoplasma sel-sel
: jaringan tumbuhan yang terdiri atas serat sel
pembuluh yang keras dan sklereid
: lubang kecil dengan dua sel pengiring
: kemampuan setiap sel tumbuhan untuk
mengadakan pembelahan dan membentuk
individu baru.
X
DAFTAR PUSTAKA
Karmana, oman. 2007. CerdasBelajarBiologi. Bandung:
Grafindo Media Pratama.
Pujiyanto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2. Solo:
Platinum
Campbell, Reece, Mitchel. 2002. BIOLOGI. Edisi kelima, jilid 2.
Jakarta: Erlangga
Sudjadi, Bagod dan Siti Laila. 2007. Biologi 2. Jakarta:
Yudhistira.
http://biocyberway.blogspot.com/2008/04/organ-padatumbuhan.html
http://erickbio.wordpress.com/2011/07/09/struktur-danfungsi-jaringan-tumbuhan/
X
DAFTAR PUSTAKA
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/21/organ-tumbuhan
http://intankartikaariestasari.blogdetik.com/2010/11/06/praktikumjaringan-tumbuhan/
http://irshadi-bagas-4all.blogspot.com/2008/05/organ-padatumbuhan.html
http://matematika-ipa.com/jaringan-tumbuhan-jaringan-meristemjaringan-epidermis-stomata-parenkim-kolenkim-sklerenkim/
http://mmursyidpw.wordpress.com/multimedia-pembelajaran/bio-2/
http://rindasegtion.blogspot.com/2011/04/blog-post.html
http://www.adipedia.com/2011/04/bagian-bagian-organ-padatumbuhan.html
http://www.crayonpedia.org/mw/1._Struktur_dan_Fungsi_Jaringan_
Tumbuhan_11.1
X
TENTANG PENULIS

Dini Rismayanti Faoziah, biasa dipanggil dengan panggilan “DINI”.
Lahir di Cirebon, 11 Agustus 1991, menyelesaikan pendidikan Sekolah
Dasar di SDN Wanayasa pada tahun 2004, kemudian melanjutkan ke
jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah di MTs Al-Hidayah
Sindangkasih dan lulus pada tahun 2007, pada jenjang Sekolah
Menengah Atas beliau melanjutkan di SMA Negeri 1 CILIMUS dan
lulus pada tahun 2010, sekarang beliau berstatus sebagai
Pelajar/Mahasiswa semester 3 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK), Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program
Studi Biologi.
Selain kuliah beliau juga aktif sebagai kader Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) Komisariat Tarbiyah dan menjadi Anggota bidang Dana
dan Usaha di HMI Distrik IPA,

BIOLOGI
SMA

EXIT
Dini Rismayanti Faoziah | 2012
KATA MUTIARA

Nothing tommorow without today, so do the best for
today...........

SEKIAN & TERIMA KASIH

X

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

JARINGAN PADA TUMBUHAN
JARINGAN PADA TUMBUHANJARINGAN PADA TUMBUHAN
JARINGAN PADA TUMBUHANDeybi Wasida
 
11 MIPA 4 - Bab 2 - jaringan tumbuhan dan jaringan hewan
11 MIPA 4 -  Bab 2 - jaringan tumbuhan dan  jaringan hewan11 MIPA 4 -  Bab 2 - jaringan tumbuhan dan  jaringan hewan
11 MIPA 4 - Bab 2 - jaringan tumbuhan dan jaringan hewanAbiyu Muhammad Akmal
 
Jaringan Meristem dan Jaringan Penutup (Epidermis)
Jaringan Meristem dan Jaringan Penutup (Epidermis)Jaringan Meristem dan Jaringan Penutup (Epidermis)
Jaringan Meristem dan Jaringan Penutup (Epidermis)Angely Putry
 
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2Nailie Rahma
 
Ppt jaringan parenkim copy
Ppt jaringan parenkim   copyPpt jaringan parenkim   copy
Ppt jaringan parenkim copyElmisa Subama
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanIeid Faid
 
Struktur fungsi organ tumbuhan solo
Struktur fungsi organ tumbuhan soloStruktur fungsi organ tumbuhan solo
Struktur fungsi organ tumbuhan soloaw222
 
BIOLOGI - Jaringan Tumbuhan
BIOLOGI - Jaringan Tumbuhan BIOLOGI - Jaringan Tumbuhan
BIOLOGI - Jaringan Tumbuhan Annisa Nuzulia
 
Sistem jaringan pd tumbuhan kurikulum KTSP kelas VIII
Sistem jaringan pd tumbuhan kurikulum KTSP kelas VIIISistem jaringan pd tumbuhan kurikulum KTSP kelas VIII
Sistem jaringan pd tumbuhan kurikulum KTSP kelas VIIIshovi fatimah
 
Power Poin Jaringan Tumbuhan
Power Poin Jaringan TumbuhanPower Poin Jaringan Tumbuhan
Power Poin Jaringan TumbuhanFirdika Arini
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanTiaraMay01
 
Struktur jaringan tumbuhan
Struktur jaringan tumbuhanStruktur jaringan tumbuhan
Struktur jaringan tumbuhanIs Wanto
 
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanStruktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanDwinita Murbarani
 
Bab jaringan tumbuhan
Bab jaringan tumbuhanBab jaringan tumbuhan
Bab jaringan tumbuhanYanto Musadi
 

La actualidad más candente (20)

Jaringan tumbuhan 4
Jaringan tumbuhan 4Jaringan tumbuhan 4
Jaringan tumbuhan 4
 
Power Point Meristem
Power Point MeristemPower Point Meristem
Power Point Meristem
 
13.dian rahmaharani
13.dian rahmaharani13.dian rahmaharani
13.dian rahmaharani
 
JARINGAN PADA TUMBUHAN
JARINGAN PADA TUMBUHANJARINGAN PADA TUMBUHAN
JARINGAN PADA TUMBUHAN
 
11 MIPA 4 - Bab 2 - jaringan tumbuhan dan jaringan hewan
11 MIPA 4 -  Bab 2 - jaringan tumbuhan dan  jaringan hewan11 MIPA 4 -  Bab 2 - jaringan tumbuhan dan  jaringan hewan
11 MIPA 4 - Bab 2 - jaringan tumbuhan dan jaringan hewan
 
Jaringan Meristem dan Jaringan Penutup (Epidermis)
Jaringan Meristem dan Jaringan Penutup (Epidermis)Jaringan Meristem dan Jaringan Penutup (Epidermis)
Jaringan Meristem dan Jaringan Penutup (Epidermis)
 
Jaringan Tumbuhan
Jaringan TumbuhanJaringan Tumbuhan
Jaringan Tumbuhan
 
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
 
Ppt jaringan parenkim copy
Ppt jaringan parenkim   copyPpt jaringan parenkim   copy
Ppt jaringan parenkim copy
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 
Struktur fungsi organ tumbuhan solo
Struktur fungsi organ tumbuhan soloStruktur fungsi organ tumbuhan solo
Struktur fungsi organ tumbuhan solo
 
BIOLOGI - Jaringan Tumbuhan
BIOLOGI - Jaringan Tumbuhan BIOLOGI - Jaringan Tumbuhan
BIOLOGI - Jaringan Tumbuhan
 
Sistem jaringan pd tumbuhan kurikulum KTSP kelas VIII
Sistem jaringan pd tumbuhan kurikulum KTSP kelas VIIISistem jaringan pd tumbuhan kurikulum KTSP kelas VIII
Sistem jaringan pd tumbuhan kurikulum KTSP kelas VIII
 
Jaringan periderm
Jaringan peridermJaringan periderm
Jaringan periderm
 
Power Poin Jaringan Tumbuhan
Power Poin Jaringan TumbuhanPower Poin Jaringan Tumbuhan
Power Poin Jaringan Tumbuhan
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 
Struktur jaringan tumbuhan
Struktur jaringan tumbuhanStruktur jaringan tumbuhan
Struktur jaringan tumbuhan
 
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanStruktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
 
Bab jaringan tumbuhan
Bab jaringan tumbuhanBab jaringan tumbuhan
Bab jaringan tumbuhan
 
jaringan tumbuhan
jaringan tumbuhanjaringan tumbuhan
jaringan tumbuhan
 

Similar a Jaringan dan organ tumbuhan

Presentasi dini terbaru lagi
Presentasi dini terbaru lagiPresentasi dini terbaru lagi
Presentasi dini terbaru lagidinirismayanti
 
pertemuan ke enam jaringan tumbuhan MK biologi
pertemuan ke enam jaringan tumbuhan MK biologipertemuan ke enam jaringan tumbuhan MK biologi
pertemuan ke enam jaringan tumbuhan MK biologiandiutamibatariputri
 
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Athiyyah Yaa
 
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisaDocuments.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisaThomy El'sOne
 
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.pptErikaPuspita10
 
Bab 1 pertemuan 3 sistem organisasi kehidupan
Bab 1 pertemuan 3   sistem organisasi kehidupanBab 1 pertemuan 3   sistem organisasi kehidupan
Bab 1 pertemuan 3 sistem organisasi kehidupanMeli Fitriani
 
JARINGAN_TUMBUHAN_dan_HEWAN.pptx
JARINGAN_TUMBUHAN_dan_HEWAN.pptxJARINGAN_TUMBUHAN_dan_HEWAN.pptx
JARINGAN_TUMBUHAN_dan_HEWAN.pptxsaputri24
 
Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)Ade Maria Ulfa
 
makalah biologi (jaringa tumbuhan)
makalah biologi (jaringa tumbuhan)makalah biologi (jaringa tumbuhan)
makalah biologi (jaringa tumbuhan)Putriany Cg Presiden
 
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhanrofiq nynda
 
Jaringan pada hewan dan tumbuhan
Jaringan pada hewan dan tumbuhan Jaringan pada hewan dan tumbuhan
Jaringan pada hewan dan tumbuhan Rifa Ramadhani
 
Tugas klsxia1 group2_keterangangambar
Tugas klsxia1 group2_keterangangambarTugas klsxia1 group2_keterangangambar
Tugas klsxia1 group2_keterangangambarPutra Ferdiansyah
 
Bab 2 Organisasi TIngkat Jaringan.pdf
Bab 2 Organisasi TIngkat Jaringan.pdfBab 2 Organisasi TIngkat Jaringan.pdf
Bab 2 Organisasi TIngkat Jaringan.pdfseprianusmissa
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptxRatihRahmaliaaz
 

Similar a Jaringan dan organ tumbuhan (20)

Presentasi dini terbaru lagi
Presentasi dini terbaru lagiPresentasi dini terbaru lagi
Presentasi dini terbaru lagi
 
pertemuan ke enam jaringan tumbuhan MK biologi
pertemuan ke enam jaringan tumbuhan MK biologipertemuan ke enam jaringan tumbuhan MK biologi
pertemuan ke enam jaringan tumbuhan MK biologi
 
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
 
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisaDocuments.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
 
Jaringan pada hewan
Jaringan pada hewanJaringan pada hewan
Jaringan pada hewan
 
Pertumbuhan tanaman
Pertumbuhan tanamanPertumbuhan tanaman
Pertumbuhan tanaman
 
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt
 
Bab 1 pertemuan 3 sistem organisasi kehidupan
Bab 1 pertemuan 3   sistem organisasi kehidupanBab 1 pertemuan 3   sistem organisasi kehidupan
Bab 1 pertemuan 3 sistem organisasi kehidupan
 
JARINGAN_TUMBUHAN_dan_HEWAN.pptx
JARINGAN_TUMBUHAN_dan_HEWAN.pptxJARINGAN_TUMBUHAN_dan_HEWAN.pptx
JARINGAN_TUMBUHAN_dan_HEWAN.pptx
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)
 
Laporan peng. labor
Laporan peng. laborLaporan peng. labor
Laporan peng. labor
 
makalah biologi (jaringa tumbuhan)
makalah biologi (jaringa tumbuhan)makalah biologi (jaringa tumbuhan)
makalah biologi (jaringa tumbuhan)
 
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 
Jaringan pada hewan dan tumbuhan
Jaringan pada hewan dan tumbuhan Jaringan pada hewan dan tumbuhan
Jaringan pada hewan dan tumbuhan
 
Tugas klsxia1 group2_keterangangambar
Tugas klsxia1 group2_keterangangambarTugas klsxia1 group2_keterangangambar
Tugas klsxia1 group2_keterangangambar
 
Bab 2 Organisasi TIngkat Jaringan.pdf
Bab 2 Organisasi TIngkat Jaringan.pdfBab 2 Organisasi TIngkat Jaringan.pdf
Bab 2 Organisasi TIngkat Jaringan.pdf
 
Bagian 1.pptx
Bagian 1.pptxBagian 1.pptx
Bagian 1.pptx
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptx
 

Más de SMAN 2 Indramayu

Más de SMAN 2 Indramayu (20)

Penulisan Daan Analisis Butir Soal
Penulisan Daan Analisis Butir SoalPenulisan Daan Analisis Butir Soal
Penulisan Daan Analisis Butir Soal
 
Lks animalia
Lks animaliaLks animalia
Lks animalia
 
Lks sistem koordinasi
Lks sistem koordinasiLks sistem koordinasi
Lks sistem koordinasi
 
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
 
Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusia
 
Bab 7 sistem ekskresi
Bab 7 sistem ekskresiBab 7 sistem ekskresi
Bab 7 sistem ekskresi
 
Bab 6 sistem pernapasan
Bab 6 sistem pernapasanBab 6 sistem pernapasan
Bab 6 sistem pernapasan
 
Bab 5 sistem pencernaan makanan
Bab 5 sistem pencernaan makananBab 5 sistem pencernaan makanan
Bab 5 sistem pencernaan makanan
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
 
Bab 7 tumbuhan
Bab 7 tumbuhanBab 7 tumbuhan
Bab 7 tumbuhan
 
Bab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayatiBab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayati
 
Struktur sel
Struktur selStruktur sel
Struktur sel
 
Sistem transportasi pada hewan
Sistem transportasi pada hewanSistem transportasi pada hewan
Sistem transportasi pada hewan
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Jaringan hewan 2
Jaringan hewan 2Jaringan hewan 2
Jaringan hewan 2
 
Jaringan hewan 1
Jaringan hewan 1Jaringan hewan 1
Jaringan hewan 1
 
Silabus Biologi Kelas XI Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas XI Kurikulum 2013Silabus Biologi Kelas XI Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas XI Kurikulum 2013
 
Silabus Biologi Kelas XII Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas XII Kurikulum 2013Silabus Biologi Kelas XII Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas XII Kurikulum 2013
 
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013
 

Último

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 

Último (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 

Jaringan dan organ tumbuhan

  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Kompetensi Materi Glosarium LIHAT MATERI Dini Rismayanti Faoziah LIHAT MATERI Tentang Penulis Jaringan pada Tumbuhan Organ pada Tumbuhan PENYUSUN Villa Pamulang JL. Dara Raya Blok DG.9 No. 11 Kel. Pondok Petir Kec. Bojong Sari – Depok 16517. Hp. 085694323827 Email : d2dini@ymail.com Blog : http://drismayantii.blogspot.com LIHAT MATERI BIOLOGI SMA Kelas XI Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi Kultur Jaringan EXIT Dini Rismayanti Faoziah | 2012
  • 12. JARINGAN PADA TUMBUHAN Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Jaringan yang menyusun organ tumbuhan mempunyai bentuk dan ukuran tidak sama serta masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda pula. Jaringan tumbuhan ada yang bersifat meristematis, yaitu jaringan muda yang masih aktif membelah dan ada juga yang bersifat permanen, yaitu jaringan dewasa yang tidak membelah. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan dan karakateristik dari kedua macam jaringan tersebut secara rinci. X
  • 13. JARINGAN PADA TUMBUHAN 1. Jaringan Meristem (Jaringan Embrional) Jaringan Meristem adalah jaringan yang mampu membelah diri dengan cara mitosis secara terus menerus atau dapat disebut juga bersifat embrional untuk menambah jumlah sel-sel pada tumbuhan. Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu : Meristem Apikal (Meristem Ujung) Meristem apikal atau meristem ujung yang terletak di ujung akar dan batang lihat (Gambar 1.1). Ujung akar dan ujung batang merupakan daerah titik tumbuh pada tumbuhan sehingga keduanya mengandung sel sel embrionik. X
  • 14. JARINGAN PADA TUMBUHAN Meristem Apikal • Meristem Interkalar Meristem inii terletak diantara jaringan dewasa. Contohnya terdapat pada ruas rumput-rumputan. • Meristem Lateral (Meristem Samping) Meristem ini terletak sejajar dengan permukaan organ. Akibat aktivitas meristem ini tumbuhan akan mengalami penambahan besar ke samping. Contohnya, kambium pembuluh dan kambium gabus. (lihat gambar 1.2) X
  • 15. JARINGAN PADA TUMBUHAN Berdasarkanasalnya, meristemdapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu : • Meristem Primer Meristem primer merupakan meristem yang terbentuk langsung dari selsel initial yang disebut promeristem. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Haberlandt, promeristem akan berkembang menjadi protoderm, prokambium, dan meristem dasar. Protoderm akan berdeferensiasi menjadi sistem jaringan epidermis, prokambium akan berdefersiasi menjadi sistem jaringan pengangkut, sedangkan meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim (jaringan dasar). • Meristem sekunder Meristem sekunder ini terbentuk dari jaringan dewasa dan selanjutnya berubah menjadi meristematis. Sel-sel meristem sekunder berbentuk pipih atau prisma yang di bagian tengahnya terdapat vakuola. Contohnya, kambium dan kambium gabus. X
  • 16. JARINGAN PADA TUMBUHAN 2. Jaringan Dewasa ( Jaringan Permanen) Seperti telah dikatakan diatas, bahwa jaringan dewasa merupakan jaringan yang tidak dapatmembelah dalam artian jaringan ini merupakan kelompok sel tumbuhan yang berasal dari pembelahan sel - sel meristem dan telah mengalami perubahan bentuk yang dikaitkan dengan fungsinya (diferensiasi). Jaringan dewasa ini sudah tidak bersifat meristem lagi (sel penyusunnya tidak dapat membelah lagi) sehingga disebut jaringan permanen. Berdasarkan bentuk dan fungsinya jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi beberapa macam: • Jaringan Epidermis Jaringan epidermis terdiri atas satu lapis sel yang umumnya berbentuk empat persegi panjang, memiliki dinding sel yang tebal tetapi tidak mempunyai kloroplas. Sel-sel epidermis terletak saling berdempetan sehingga terlihat kompak. Jaringan epidermis biasanya menutupi permukaan organ akar, batang dan daun. X
  • 17. JARINGAN PADA TUMBUHAN • Jaringan Parenkima Jaringan parenkima disebut juga jaringan dasar karena dapat berdiferensiasi menjadi jaringan lain. Jaringan parenkima merupakan jaringan yang memiliki bentuk sel segi enam dan memiliki diameter yang sama ke berbagai arah. Jaringan parenkima ini memiliki dinding sel yang tipis dengan ruang interseluler yang banyak. Jaringan parenkima juga bersifat basalis yaitu letak inti sel mendekati dasar sel. Sel parenkima berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan pada vakuola atau dalam bentuk partikel padat pada sitoplasma (Gambar 1.4). Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkima di bagi menjadi 4, yaitu : - Parenkim asimilasi - Parenkim Penimbun - Parenkim air X
  • 18. JARINGAN PADA TUMBUHAN • Jaringan Penyokong Jaringan penyokong atau jaringan penguat pada tumbuhan terdiri atas sel-sel kolenkim dan sklerenkim. Kedua bentuk jaringan ini merupakan bentuk jaringan sederhana karena sel-selnya hanya terdiri atas satu tipe sel saja. a) Jaringan Kolenkima Jaringan kolenkim ini mempunyai ukuran dan bentuk yang beragam. Pada umumnya, sel ini berbentuk segi enam. Sebagian besar dinding sel kolenkim terdiri dari senyawa selulosa yang akan menebalkan dinding sel jaringan tersebut. b)Jaringan Sklerenkima Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penyokong yang hanya terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan atau organ tumbuhan yang telah tetap. Jaringan sklerenkim ini berfungsi untuk menghadapi segala tekanan sehingga dapat melindungi jaringa-jaringan yang lebih lemah.Jaringan ini tersusun atas sel-sel yang dindingnya telah mengalami penebalan sekunder dengan adanya zat lignin. Sel sklerenkima dapat dibedakan berdasarkan bentuk sel penyusunnya, sklerenkima dibedakan menjadi sklereid (sel batu) dan serabut (serat). X
  • 19. JARINGAN PADA TUMBUHAN • Jaringan Pengangkut Tumbuhan berpembuluh (Trachephyta) memiliki jaringan khusus yang disebut jaringan vaskuler atau jaringan pembuluh. Jaringan tersebut berfungsi mengangkut air dan zat-zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan sehingga jaringan pembuluh disebut juga jaringan pengangkut. Selain sebagai jaringan pengangkut, jaringan pembuluh juga berfungsi menyokong tumbuhan. Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas dua macam, yaitu xilem atau yang biasa disebut pembuluh kayu dan floem atau yang biasa disebut pembuluh tapis. a) Xilem Xilem merupakan jaringan yang kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel yang berbeda. Penyusun yang paling utamanya yaitu trakea dan trakeid. Trakea merupakan saluran pengangkut air dengan dinding sel yang tebal dan berfungsi sebagai saluran pengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun dan ke bagian tubuh tumbuhan X
  • 20. JARINGAN PADA TUMBUHAN • Jaringan Pengangkut b) Floem Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim. Tersusun atas beberepa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis,, sel pengiring, parenkim, serabut dan sklerenkim. Parenkima floem berfungsi sebagai tempat penyimpan cadangan makanan dan sebagai pemisah antara floem yang satu dengan floem yang lain. Serabut floem merupakan jaringan sklerenkima yang berfungsi memperkuat pembuluh floem. Buluh floem (buluh tapis) adalah suatu saluran atau pembuluh yang berperan mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. X
  • 21. JARINGAN PADA TUMBUHAN • Jaringan Gabus Sel gabus merupakan sel yang dibentuk oleh kambium gabus atau felogen. Felogen adalah kambium yang terletak dibawah epidermis batang dan akar yang tua. Felogen yang membelah ke arah luar akan membentuk jaringan gabus sehingga menutupi epidermis. Jaringan tersebut dinamakan felem. Felogen yang membelah ke arah dalam akan membentuk jaringan yang dinamakan feloderm. Kesatuan struktur yang terdiri atas epidermis, felem, felogen, dan feloderm dinamakan periderm. Sel gabus berbentuk memanjang dan dinding selnya bergabus. X
  • 22. ORGAN PADA TUMBUHAN 1. Daun Daun merupakan modifikasi dari batang dan merupakan bagian tubuh tumbuhan yang banyak mengandung klorofil sehingga proses fotosintesis paling banyak berlangsung di dalam daun. Secara morfologis dan anatomis, daun merupakan organ tumbuhan yang paling bervariasi. Daun dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu pangkaL Daun tersusun atas tiga tipe jaringan,yaitu jaringan epidermis, jaringan mesofil, dan jaringan pembuluh.l daun, tangkai daun, dan helaian daun. 2. Batang Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi menegakkan tubuh tumbuhan. Batang berfungsi sebagai alat transportasi yaitu menyalurkan air dan garam-garam mineral dari akar ke daun dan menyalurkan hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh. Batang tersusun dari 4 bagian, yaitu Gambar 1.8 (Lingkaran Tahun pada Batang) Epidermis, Korteks,Empulur, Jaringan Pembuluh. X
  • 23. ORGAN PADA TUMBUHAN 3. Akar Akar merupakan bagian bawah tumbuhan yang biasanya berkembang di bawah permukaan tanah. Akan tetapi, ada beberapa tumbuhan yang memiliki akar yang tumbuh di atas tanah. Bentuk dan struktur akar sangat beragam. fungsi akar yaitu untuk melekatkan tumbuhan pada substrat, menyerap air dan berbagi garam mineral, tempat menyimpan cadangan makanan, sebagai alat pernafasan, dan menghasilkan hormon yang dapat merangsang pertumbuhan pada batang. Anatomi akar dapat diamati dengan cara melakukan pemotongan secara melintang. Struktur anatomi akar dari urutan terluar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele). X
  • 24. Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi Kultur Jaringan Kultur jaringan atau budidaya in vitro adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan atau organ yang serba steril, ditumbuhkan pada media buatan yang steril, dalam botol kultur yang steril dan dalam kondisi yang aseptik, sehingga bagianbagian tersebut dapat memperbayak diri dan beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap. Sitokinin dan auksin merupakan zat pengatur tumbuh yang ditambahkan dalam medium. Sitokinin dimaksudkan untuk merangsang pembentukkan pucuk, sedangkan auksin untuk merangsang pembentukkan akar (Narayanaswamy, 1973). Gambar (SkemaKulturjaringan) X
  • 25. Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi Kultur Jaringan • Pada dasarnya, teknik kultur jaringan dilakukan berdasarkan sifat totipotensi yang terdapat pada jaringan tanaman.Totipotensi adalah kemampuan beberapa sel yang dapat tumbuh membentuk suatu individu. Sifat totipotensi jaringan pertama kali ditemukan oleh F.C. Steward (1958). X
  • 26. Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi Kultur Jaringan Keunggulan dari bibit yang diperoleh melalui kultur jaringan adalah sebagai berikut: • Bibit yang didapat berjumlah banyak dan dihasilkan dalam waktu yang singkat. • Sifat identik dengan induk. • Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa. • Bibit aman dari serangan penyakit. Misalnya, bebas virus jika diambil dari meristem apikal. • Kultur jaringan dapat dilakukan melalui beberapa teknik. Hendaryono dan Wijayani (1994: 95-109) mengungkapkan bahwa teknik kultur jaringan yang telah dikenal di antaranya sebagai berikut. • Meristem culture, yaitu kultur jaringan menggunakan bagian tanaman dari jaringan muda atau meristem. • Pollen atau anther culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman berupa serbuk sari atau benang sari. • Chloroplast culture, yaitu teknik kultur jaringan menggunakan kloroplas untuk keperluan memperbaiki sifat tanaman melalui pembuatan varietas baru. • Somatic cross atau persilangan protplasma, yaitu penyilangan dua macam prortoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan sehingga dihasilkan tanaman yang mempunyai sifat baru. X
  • 27. Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi Kultur Jaringan Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah : • Pembuatan Media Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. • Inisiasi Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas. • Sterilisasi Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. X
  • 28. Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi Kultur Jaringan • Multiplikasi Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. • Pengakaran Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik • Aklimatisasi Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. X
  • 29. GLOSARIUM Epidermis : lapisan pelindung terluar batang, akar, dan daun Kambium : jaringan meristem yang melahirkan pertumbuhan sekunder pada batang dan akar, merupakan kumpulan sel yang sedang membelah yang terdapat diantara xilem dan floem Klorenkim : Jaringan parenkim yang mengandung klorofil Kloroplas : Plastida hijau yang biasanya berbentuk cakram dan tersusun atas sistem selaput yang mengandung klorofil dan pigmen lain yang sangat penting untuk fotosintesis Korteks : Bagian kulit luar pada tumbuhan X
  • 30. GLOSARIUM Meristem Parenkim Plastida tumbuhan Sklerenkim Stomata Totipotensi : jaringan tumbuhan yang terdiri atas sel-sel yang terus membelah, tidak berdiferensiasi, terdapat pada titik-titik tumbuh : jaringan yang tidak terspesialisasi : organel yang terdapat pada sitoplasma sel-sel : jaringan tumbuhan yang terdiri atas serat sel pembuluh yang keras dan sklereid : lubang kecil dengan dua sel pengiring : kemampuan setiap sel tumbuhan untuk mengadakan pembelahan dan membentuk individu baru. X
  • 31. DAFTAR PUSTAKA Karmana, oman. 2007. CerdasBelajarBiologi. Bandung: Grafindo Media Pratama. Pujiyanto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2. Solo: Platinum Campbell, Reece, Mitchel. 2002. BIOLOGI. Edisi kelima, jilid 2. Jakarta: Erlangga Sudjadi, Bagod dan Siti Laila. 2007. Biologi 2. Jakarta: Yudhistira. http://biocyberway.blogspot.com/2008/04/organ-padatumbuhan.html http://erickbio.wordpress.com/2011/07/09/struktur-danfungsi-jaringan-tumbuhan/ X
  • 33. TENTANG PENULIS Dini Rismayanti Faoziah, biasa dipanggil dengan panggilan “DINI”. Lahir di Cirebon, 11 Agustus 1991, menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN Wanayasa pada tahun 2004, kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah di MTs Al-Hidayah Sindangkasih dan lulus pada tahun 2007, pada jenjang Sekolah Menengah Atas beliau melanjutkan di SMA Negeri 1 CILIMUS dan lulus pada tahun 2010, sekarang beliau berstatus sebagai Pelajar/Mahasiswa semester 3 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program Studi Biologi. Selain kuliah beliau juga aktif sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Tarbiyah dan menjadi Anggota bidang Dana dan Usaha di HMI Distrik IPA, BIOLOGI SMA EXIT Dini Rismayanti Faoziah | 2012
  • 34. KATA MUTIARA Nothing tommorow without today, so do the best for today........... SEKIAN & TERIMA KASIH X