SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 35
Klasifikasi Tumbuhan
  Moh Dimas Prasetyo
     (A1F011002)
Pengertian Klasifikasi
Klasifikasi adalah
 pengelompokan aneka
 jenis hewan atau
 tumbuhan kedalam
 golongan / takson melalui
 keseragaman dalam
 keanekaragaman.
Klasifikasi Tumbuhan
 Klasifikasi tumbuhan adalah
 pembentukan kelompok-kelompok dari
 seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini
 hingga dapat disusun takson-takson
 secara teratur mengikuti suatu
 hierarki.Taksonomi tumbuhan adalah
 ilmu yang mempelajari penelusuran,
 penyimpanan contoh, pemerian,
 pengenalan (identifikasi),
 pengelompokan (klasifikasi), dan
 penamaan tumbuhan.
Klasifikasi Kingdom Plantae
Tumbuhan lumut /
 Bryophyta.
Alga / Ganggang
Tumbuhan paku /
 Pteridophyta.
Tumbuhan biji /
 Spermatophyta.
Tumbuhan lumut / Bryophyta
 Lumut mempunyai bagian-bagian
 tubuh yang menyerupai
 akar, batang, dan daun. Akar
 tetapi, bagian-bagian itu
 sebenarnya bukan
 akar, batang, dan daun sejati.
 Bagian yang menyerupai akar
 disebut rizoid. Rizoid berupa
 benang-benang halus. Bagian ini
Divisio dibagi beberapa kelas
                Musci (lumut
                 daun)
                Hepaticae
                 (lumut hati)
                Anthocerotacea
                 e (lumut
                 tanduk)
Musci (lumut daun)
 Disebut lumut daun karena pada
 jenis lumut ini telah ditemukan daun
 meskipun ukurannya masih kecil.
 Lumut daun merupakan jenis lumut
 yang banyak dijumpai sehingga
 paling banyak dikenal. Lumut daun
 selalu tumbuh berkelompok di
 tempat-tempat yang lembab atau
 tempat dengan sedikit air.
Contoh lumut daun adalah Sphagnum
  dan Polytrichum.
 Klasifikasi lumut daun :
 Regnum : Plantae
 Division : Bryophyta
 Class : Bryopsida
 Ordo : Bryoceales
 Family : Bryopceae
 Genus : Bryopsida
 Species : Bryopsida
Hepaticae (lumut hati)
 Lumut hati atau Hepaticae dapat
 bereproduksi secara seksual
 dengan peleburan gamet jantan
 dan betina, secara aseksual
 dengan pembentukan gemmae.
 Tubuh lumut hati terdiri atas
 lembaran yang ujung-ujungnya
 terbelah. Lumut hati tumbuh di
 tempat-tempat basah atau di hutan
Contoh lumut hati adalah
  Marchantia, Riccia, dan
  Pellia.
  Klasifikasi lumut hati :
 Regnum : Plantae
 Division : Hepaticohyta
 Class : Hepaticosida
 Ordo : Hepaticoccales
 Family : Hepaticoceae
 Genus : Hepaticopsida
 Species :
Anthocerotaceae (lumut
tanduk)
 Disebut sebagai lumut tanduk
 karena morfologi sporofitnya mirip
 seperti tanduk hewan.
 Bentuk tubuhnya seperti lumut
 hati yaitu berupa talus, tetapi
 sporifitnya berupa kapsul
 memanjang. Sel lumut tanduk
 hanya mempunyai satu
 kloroplas. Hidup di tepi
 sungai, danau, atau sepanjang
 selokan. Reproduksi seperti
 lumut hati. Contohnya
 Anthocerros sp
Peranan Tumbuhan Lumut dalam
Kehidupan
 Dalam ekosistem yang masih alami, lumut
  merupakan tumbuhan perintis karena dapat
  melapukkan batuan sehingga dapat
  ditempati oleh tumbuhan yang lain.
 Lumut dapat menyerap air yang berlebih,
  sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
 Lumut jenis Marchantia polymorpha dapat
  digunakan sebagai obat radang hati.
 Lumut Sphagnum dapat dijadikan sebagai
  bahan pengganti kapas.
ALGA/GANGGANG
 Alga (jamak Algae) adalah
 sekelompok organisme autotrof
 yang tidak memiliki organ dengan
 perbedaan fungsi yang nyata. Alga
 bahkan dapat dianggap tidak
 memiliki "organ" seperti yang
 dimiliki tumbuhan
 (akar, batang, daun, dan
 sebagainya). Karena itu, alga
Alga dibagi dalam beberapa
kelas
 Chlorophyta: Ganggang Hijau
 Chrysophyta: Ganggang Keemasan
 Phaeophyta: Ganggang
  Pirang/Coklat
 Rhodophyta: Ganggang Merah
Chlorophyta: Ganggang Hijau
 Habitat ganggang ini diair tawar, air laut,
  tanah – tanah yang basah , ada pula yang
  hidup di tempat – tempat kering.
 Reproduksi aseksual terjadi dengan
  pembentukan zoospore, yaitu spora yang
  dapat bergerak atau berpindah tempat.
  Reproduksi aseksualnya berlangsung secara
  konjugasi.Hasil konjugasi berupa suatu
  zigospora .
 Contoh bebrapa jenis alga hijau, antara lain :
  spirogyra.volvox, chalamidomonas, vulva dan
  stigeoslonium.
Chrysophyta: Ganggang
Keemasan
 Kelompok ini paling beragam dalam
  komposisi pigmennya, dinding selnya,
  dan tipe flagella selnya. Dan
  mengandung klorofil a , klorofil c,
  karoten dan xactofil.
 Habitatnya di air tawar atau air laut,
  tempat – tempat yang basah, dan
  merupakan anggota penyusun plankton
 Ganggang keemasan hidup secara
  fotoautotrof, artinya dapat mensintesis
Phaeophyta: Ganggang
Pirang/Coklat
 warna ganggang coklat disebabkan oleh
  pigmen coklat (pikosantin), yang secara
  dominan menyelubungi warna hijau dari
  klorofil pada jaringan.ganggang coklat juga
  mengandung pigmen lainnya seperti klorofil a,
  klorofil c, violak xantin, b-karioten,
  diadinoxcatin, dan fukosantin
 Ganggang coklat umumnya hidup di air laut,
  khusunya laut yang agak dingin dan sedang
 Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian
  yang mempunyai daum. Gula yang dihasilkan
  ditransportasikan ketangkai yang menyerupai
Rhodophyta: Ganggang Merah.
 Ganggang merah berwarna merah sampai
  ungu, tetpai ada juga yang lembayung atau
  pirang atau kemerah –
  merahan, chromatofora berbentuk cakram
  atau lemabaran dan mengandung klorofil
  a, klorofil b dan karoteboid. Akan tetapi, warna
  lain tertutup oleh warna merah fikoiretrin
  sebagai pigmen utama yang mengadakan
  fluoresensi
 Umumnya hidup di laut yang dalam dari pada
  tempat hidup ganggang coklat. Hidup
  diperairan tawar
PTERIDOPHYTA: PAKU-
PAKUAN
 Tumbuhan paku merupakan tumbuhan
  berkormus dan berpembuluh yang
  paling sederhana. Terdapat lapisan
  pelindung sel (jaket steril) di sekeliling
  organ reproduksi, sistem transpor
  internal, hidup di tempat yang lembap.
 Spora tumbuhan paku dibentuk dalam
  kotak spora . Kumpulan sporangium
  disebut sorus. Sorus muda sering
  dilindungi oleh selaput yang disebut
  indusium
Dapat dibagi menjadi beberapa kelas
Kelas
 Psilophytinae
Kelas
 Equisetinae
Kelas
 Lycopodinae
Kelas
 Filicinae
Kelas Psilophytinae
 Jenis paku ini sebagian besar telah punah,
 tumbuhan ini belum berdaun dan berakar,
 batang telah mempunyai berkas pengangkut,
 bercabangcabang menggarpu dengan
 sporangium pada ujung cabang-cabangnya.
 Sporofil menghasilkan satu jenis spora
 (homospora). Untuk memperoleh makanan
 gametofit paku ini bersimbiosis dengan jamur,
 karena tidak mempunyaiklorofil. Berdasarkan
 ciri-ciri tersebut, maka tumbuhan paku
 dinamakan paku telanjang, misalnya Rhynia
 major dan Psilotum
Kelas Equisetinae
 Tumbuhan ini sampai sekarang masih hidup,
 umumnya berupa herba yang menyukai
 tempat-tempat lembap, biasanya hidup di
 dataran tinggi. Paku ekor kuda mempunyai
 daun-daun kecil seperti selaput dan tersusun
 seperti karang, daunnya terdapat di setiap
 buku, melingkar, dan berbentuk sisik. Adapun
 batangnya mirip dengan daun cemara,
 berongga, berbuku-buku, dan
 tumbuh tegak. Semua sporofil tersusun dan
 merupakan suatu badan berbentuk
 gada/kerucut pada ujung batang/cabang.
Kelas Lycopodinae
 Tumbuhan paku ini mempunyai ciri-ciri
 bentuk daun kecil-kecil, tidak bertangkai,
 batang seperti kawat dan akarnya
 bercabang-cabang, selalu bertulang
 satu. Pada beberapa jenis, daunnya
 mempunyai lidah-lidah (ligula), daunnya
 yang amat banyak tersusun rapat
 menurut garis spiral. Sporangium
 terdapat pada ketiak daun dan
 berkumpul membentuk seperti kerucut
 yang disebut strobilus, misalnya
Kelas Filicinae
 Dalam bahasa sehari-hari, paku sejati
 dikenal sebagai tumbuhan paku/pakis
 yang sebenarnya atau paku sejati,
 mempunyai daun-daun besar makrofil),
 bertangkai, mempunyai banyak tulang,
 pada waktu masih muda daun itu
 tergulung pada ujungnya, dan pada sisi
 bawah mempunyai banyak sporangium.
 Paku ini banyak tumbuh di tempat-
 tempat yang teduh/lembap, sehingga di
 tempat yang terbuka dapat mengalami
SPERMATOPHYTA ATAU
TUMBUHAN BERBIJI
 Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
 memiliki ciri-ciri antara lain:
 makroskopis dengan ketinggian
 bervariasi, bentuk tubuhnya
 bervariasi, cara hidup
 fotoautotrof, habitatnya kebanyakan
 di darat tapi ada juga yang
 mengapung di air
 (teratai), mempunyai pembuluh
Tumbuhan biji dibedakan menjadi
dua golongan yaitu
 tumbuhan
  berbiji terbuka
  (Gymnosperma
  e)
 tumbuhan
  berbiji tertutup
  (Angiospermae
  ).
Gymnospermae (tumbuhan berbiji
  terbuka)
1. Pteridospermae (Paku Biji)
Kelas Pteridospermae merupakan peralihan dari
  tumbuhan paku (Pteridophyta) ke
  Gymnospermae. Tumbuhan kelas ini sudah
  punah.
2. Cycadinae
Cycadinae meliputi kira-kira 100 spesies yang
  sebagian besar menyerupai pohon palma, agak
  berkayu, tidak bercabang, akar
  tunggang, batang memanjang, serta berdaun
  majemuk dan terdapat di ujung batang.
  Tumbuhan ini berbungan uniseksual (berkelamin
3. Ginkgoinae
Anggota kelas ini tinggal satu spesies yaitu Ginkgo biloba
  (pohon rambut dara cina). Ketinggian pohon ini dapat
  mencapai 28-30m. pohon ini dapat digunakan sebagai
  tanaman hias dan biasa ditanam di tengah kota karena
  tanaman ini tahan terhadap udara tercemar. Daun
  Ginkgo biloba seperti kipas, kulit buahnya tebal dan
  lunak. Tumbuhan jenis ini banyak tumbuh di negara
  Amerika Serikat dan Inggris.
4. Gnetinae
Kelas ini dianggap memiliki perkembangan evolusi paling
  tinggi karena memiliki bunga sederhana. Tumbuhan ini
  ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua,
  serta berdaun tunggal dengan tulang menyirip. Contoh
  tumbuhan kelas Gnetinae adalah belinjo (Gnetum
  gnemon). Selain Gnetum gnemon terdapat tumbuhan
5. Coniferinae
Kelas ini meliputi kira-kira 600 spesies dan
  didominasi pinus yang meliputi lebih dari
  80 spesies. Kebanyakan memiliki daun
  yang selalu hijau (evergreen). Tumbuhan
  ini tersebar luas, tetapi terutama di daerah
  dingin dan dataran tinggi. Tumbuhan ini
  berumah satu (biseksual). Bagian
  tumbuhan yang bermanfaat, misalnya kayu
  pinus (Pinus merkusii) berguna untuk
  pembuatan kertas serta korek api dan
  getah dammar (Agathis alba) untuk
  pembuatan cat. Selain itu, tanaman Abies
Angiospermae (tumbuhan berbiji
tertutup)
 Tumbuhan biji tertutup
 (Angiospermae) adalah tumbuhan
 biji yang letak bijinya tertutup oleh
 daun buah. Angiospermae sudah
 memiliki organ yang berkembang
 sempurna sehingga dianggap
 sebagai golongan tumbuhan
 dengan tingkat perkembangan
 evolusi tinggi, dan angiospermae
Monocotyledoneae
 Berasal dari kata mono yang berarti satu atau
 tunggal dan kotiledonae yang artinya keping
 biji. Jadi, tumbuhan monokotil adalah tumbuhan
 yang hanya memiliki satu keping atau daun biji.
 Tumbuhan ini memiliki perakaran serabut dan
 secara umum tumbuhan ini tidak bercabang.
 Daun yang dimiliki memiliki tulang daun sejajar
 ataupun melengkung. Bagian-bagian bunga
 yang dimiliki berjumlah kelipatan tiga. Secara
 anatomi, baik pada bagian batang ataupun akar
 tidak akan dijumpai kambium, sehingga pada
 tumbuhan monokotil hanya mengalami
 pertumbuhan memanjang saja, tumbuhan
Dicotyledoneae
 Pada biji dikotil akan didapatkan dua keping
 atau daun biji. Itulah ciri pokok dari tumbuhan
 dikotil. Selain itu, secara umum pada
 batang tumbuhan dikotil didapatkan cabang,
 serta memiliki sistem perakaran
 tunggang. Tumbuhan dikotil memiliki sistem
 tulang daun menyirip atau menjari. Baik di
 dalam akar ataupun batang akan dijumpai
 adanya kambium yang memiliki fungsi untuk
 pertumbuhan. Selain tumbuh
 memanjang, tumbuhan dikotil juga mengalami
 pertumbuhan membesar atau
 melebar, dikarenakan aktivitas kambium.
BERKEPING 1           BERKEPING 2

      KELOPAK BUNGA         KELOPAK KELIPATAN
        KELIPATAN 3              4 ATAU 5



        TULANG DAUN           TULANG DAUN
          SEJAJAR              BERCABANG

SERBUK SARI MEMILIKI      SERBUK SARI MEMILIKI
1 PORI-PORI ATAU LEBIH   3 PORI-PORI ATAU LEBIH


 JARINGAN PENGANGKUT       JARINGAN PENGANGKUT
 TERSEBAR PADA BATANG       TERATUR PADA BATANG

     TAK BERKAMBIUM             BERKAMBIUM
Klasifikasi tumbuhan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Struktur fungsi dan perkembangan akar
Struktur  fungsi dan perkembangan akarStruktur  fungsi dan perkembangan akar
Struktur fungsi dan perkembangan akar
Alen Pepa
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
Rian Maulana
 
Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)
f' yagami
 

La actualidad más candente (20)

Struktur fungsi dan perkembangan akar
Struktur  fungsi dan perkembangan akarStruktur  fungsi dan perkembangan akar
Struktur fungsi dan perkembangan akar
 
Transportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanTransportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanaman
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
 
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemukMorfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
 
MODIFIKASI DAN FILOTAKSIS DAUN
MODIFIKASI DAN FILOTAKSIS DAUNMODIFIKASI DAN FILOTAKSIS DAUN
MODIFIKASI DAN FILOTAKSIS DAUN
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
Struktur Biji dan Bagian-bagiannya
Struktur Biji dan Bagian-bagiannyaStruktur Biji dan Bagian-bagiannya
Struktur Biji dan Bagian-bagiannya
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
 
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTGymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
 
Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
Morfologi akar
Morfologi akarMorfologi akar
Morfologi akar
 
Bunga (flos)
Bunga (flos)Bunga (flos)
Bunga (flos)
 
Tata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhanTata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhan
 
Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksis
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 

Similar a Klasifikasi tumbuhan (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bryophyta Presentasi Kel 1.pptx
Bryophyta Presentasi Kel 1.pptxBryophyta Presentasi Kel 1.pptx
Bryophyta Presentasi Kel 1.pptx
 
Bryophyta
BryophytaBryophyta
Bryophyta
 
Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)
 
alga, lumut dan paku
alga, lumut dan pakualga, lumut dan paku
alga, lumut dan paku
 
Bryophyta
Bryophyta Bryophyta
Bryophyta
 
Pterodphyta
Pterodphyta Pterodphyta
Pterodphyta
 
Makalah btr
Makalah btrMakalah btr
Makalah btr
 
Bryophyta (Lumut)
Bryophyta (Lumut)Bryophyta (Lumut)
Bryophyta (Lumut)
 
Tumbuhan paku
Tumbuhan pakuTumbuhan paku
Tumbuhan paku
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
KLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKER
KLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKERKLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKER
KLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKER
 
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
 
Pinophyta
PinophytaPinophyta
Pinophyta
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Uas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasari
Uas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasariUas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasari
Uas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasari
 
BIOLOGI LUMUT.pptx
BIOLOGI LUMUT.pptxBIOLOGI LUMUT.pptx
BIOLOGI LUMUT.pptx
 
Filicinae
FilicinaeFilicinae
Filicinae
 
1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut
 
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
 

Más de mohtheaeng

Sistem periodik unsur 80%
Sistem periodik unsur 80%Sistem periodik unsur 80%
Sistem periodik unsur 80%
mohtheaeng
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsur Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
mohtheaeng
 
Dwi eni (a1 f011029) lipid
Dwi eni (a1 f011029) lipidDwi eni (a1 f011029) lipid
Dwi eni (a1 f011029) lipid
mohtheaeng
 
Masalah masalah dalam belajar
Masalah masalah dalam belajarMasalah masalah dalam belajar
Masalah masalah dalam belajar
mohtheaeng
 
Kerja & energi kinetik
Kerja & energi kinetikKerja & energi kinetik
Kerja & energi kinetik
mohtheaeng
 

Más de mohtheaeng (14)

Korosi
KorosiKorosi
Korosi
 
Lks redoks
Lks redoksLks redoks
Lks redoks
 
Aldehid
AldehidAldehid
Aldehid
 
Sistem periodik unsur 80%
Sistem periodik unsur 80%Sistem periodik unsur 80%
Sistem periodik unsur 80%
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsur Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 
Pe bahan ajar
Pe bahan ajarPe bahan ajar
Pe bahan ajar
 
Emas (au)
Emas (au)Emas (au)
Emas (au)
 
Pptext
PptextPptext
Pptext
 
Pptext
PptextPptext
Pptext
 
Dwi eni (a1 f011029) lipid
Dwi eni (a1 f011029) lipidDwi eni (a1 f011029) lipid
Dwi eni (a1 f011029) lipid
 
Masalah masalah dalam belajar
Masalah masalah dalam belajarMasalah masalah dalam belajar
Masalah masalah dalam belajar
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Helium
HeliumHelium
Helium
 
Kerja & energi kinetik
Kerja & energi kinetikKerja & energi kinetik
Kerja & energi kinetik
 

Klasifikasi tumbuhan

  • 1. Klasifikasi Tumbuhan Moh Dimas Prasetyo (A1F011002)
  • 2. Pengertian Klasifikasi Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan kedalam golongan / takson melalui keseragaman dalam keanekaragaman.
  • 3. Klasifikasi Tumbuhan  Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara teratur mengikuti suatu hierarki.Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran, penyimpanan contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan (klasifikasi), dan penamaan tumbuhan.
  • 4. Klasifikasi Kingdom Plantae Tumbuhan lumut / Bryophyta. Alga / Ganggang Tumbuhan paku / Pteridophyta. Tumbuhan biji / Spermatophyta.
  • 5. Tumbuhan lumut / Bryophyta  Lumut mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai akar, batang, dan daun. Akar tetapi, bagian-bagian itu sebenarnya bukan akar, batang, dan daun sejati. Bagian yang menyerupai akar disebut rizoid. Rizoid berupa benang-benang halus. Bagian ini
  • 6. Divisio dibagi beberapa kelas  Musci (lumut daun)  Hepaticae (lumut hati)  Anthocerotacea e (lumut tanduk)
  • 7. Musci (lumut daun)  Disebut lumut daun karena pada jenis lumut ini telah ditemukan daun meskipun ukurannya masih kecil. Lumut daun merupakan jenis lumut yang banyak dijumpai sehingga paling banyak dikenal. Lumut daun selalu tumbuh berkelompok di tempat-tempat yang lembab atau tempat dengan sedikit air.
  • 8. Contoh lumut daun adalah Sphagnum dan Polytrichum.  Klasifikasi lumut daun :  Regnum : Plantae  Division : Bryophyta  Class : Bryopsida  Ordo : Bryoceales  Family : Bryopceae  Genus : Bryopsida  Species : Bryopsida
  • 9. Hepaticae (lumut hati)  Lumut hati atau Hepaticae dapat bereproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan betina, secara aseksual dengan pembentukan gemmae. Tubuh lumut hati terdiri atas lembaran yang ujung-ujungnya terbelah. Lumut hati tumbuh di tempat-tempat basah atau di hutan
  • 10. Contoh lumut hati adalah Marchantia, Riccia, dan Pellia. Klasifikasi lumut hati :  Regnum : Plantae  Division : Hepaticohyta  Class : Hepaticosida  Ordo : Hepaticoccales  Family : Hepaticoceae  Genus : Hepaticopsida  Species :
  • 11. Anthocerotaceae (lumut tanduk)  Disebut sebagai lumut tanduk karena morfologi sporofitnya mirip seperti tanduk hewan.
  • 12.  Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporifitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Contohnya Anthocerros sp
  • 13. Peranan Tumbuhan Lumut dalam Kehidupan  Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan tumbuhan perintis karena dapat melapukkan batuan sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan yang lain.  Lumut dapat menyerap air yang berlebih, sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.  Lumut jenis Marchantia polymorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati.  Lumut Sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas.
  • 14. ALGA/GANGGANG  Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki "organ" seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga
  • 15. Alga dibagi dalam beberapa kelas  Chlorophyta: Ganggang Hijau  Chrysophyta: Ganggang Keemasan  Phaeophyta: Ganggang Pirang/Coklat  Rhodophyta: Ganggang Merah
  • 16. Chlorophyta: Ganggang Hijau  Habitat ganggang ini diair tawar, air laut, tanah – tanah yang basah , ada pula yang hidup di tempat – tempat kering.  Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospore, yaitu spora yang dapat bergerak atau berpindah tempat. Reproduksi aseksualnya berlangsung secara konjugasi.Hasil konjugasi berupa suatu zigospora .  Contoh bebrapa jenis alga hijau, antara lain : spirogyra.volvox, chalamidomonas, vulva dan stigeoslonium.
  • 17. Chrysophyta: Ganggang Keemasan  Kelompok ini paling beragam dalam komposisi pigmennya, dinding selnya, dan tipe flagella selnya. Dan mengandung klorofil a , klorofil c, karoten dan xactofil.  Habitatnya di air tawar atau air laut, tempat – tempat yang basah, dan merupakan anggota penyusun plankton  Ganggang keemasan hidup secara fotoautotrof, artinya dapat mensintesis
  • 18. Phaeophyta: Ganggang Pirang/Coklat  warna ganggang coklat disebabkan oleh pigmen coklat (pikosantin), yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan.ganggang coklat juga mengandung pigmen lainnya seperti klorofil a, klorofil c, violak xantin, b-karioten, diadinoxcatin, dan fukosantin  Ganggang coklat umumnya hidup di air laut, khusunya laut yang agak dingin dan sedang  Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai daum. Gula yang dihasilkan ditransportasikan ketangkai yang menyerupai
  • 19. Rhodophyta: Ganggang Merah.  Ganggang merah berwarna merah sampai ungu, tetpai ada juga yang lembayung atau pirang atau kemerah – merahan, chromatofora berbentuk cakram atau lemabaran dan mengandung klorofil a, klorofil b dan karoteboid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna merah fikoiretrin sebagai pigmen utama yang mengadakan fluoresensi  Umumnya hidup di laut yang dalam dari pada tempat hidup ganggang coklat. Hidup diperairan tawar
  • 20. PTERIDOPHYTA: PAKU- PAKUAN  Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap.  Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora . Kumpulan sporangium disebut sorus. Sorus muda sering dilindungi oleh selaput yang disebut indusium
  • 21. Dapat dibagi menjadi beberapa kelas Kelas Psilophytinae Kelas Equisetinae Kelas Lycopodinae Kelas Filicinae
  • 22. Kelas Psilophytinae  Jenis paku ini sebagian besar telah punah, tumbuhan ini belum berdaun dan berakar, batang telah mempunyai berkas pengangkut, bercabangcabang menggarpu dengan sporangium pada ujung cabang-cabangnya. Sporofil menghasilkan satu jenis spora (homospora). Untuk memperoleh makanan gametofit paku ini bersimbiosis dengan jamur, karena tidak mempunyaiklorofil. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka tumbuhan paku dinamakan paku telanjang, misalnya Rhynia major dan Psilotum
  • 23. Kelas Equisetinae  Tumbuhan ini sampai sekarang masih hidup, umumnya berupa herba yang menyukai tempat-tempat lembap, biasanya hidup di dataran tinggi. Paku ekor kuda mempunyai daun-daun kecil seperti selaput dan tersusun seperti karang, daunnya terdapat di setiap buku, melingkar, dan berbentuk sisik. Adapun batangnya mirip dengan daun cemara, berongga, berbuku-buku, dan tumbuh tegak. Semua sporofil tersusun dan merupakan suatu badan berbentuk gada/kerucut pada ujung batang/cabang.
  • 24. Kelas Lycopodinae  Tumbuhan paku ini mempunyai ciri-ciri bentuk daun kecil-kecil, tidak bertangkai, batang seperti kawat dan akarnya bercabang-cabang, selalu bertulang satu. Pada beberapa jenis, daunnya mempunyai lidah-lidah (ligula), daunnya yang amat banyak tersusun rapat menurut garis spiral. Sporangium terdapat pada ketiak daun dan berkumpul membentuk seperti kerucut yang disebut strobilus, misalnya
  • 25. Kelas Filicinae  Dalam bahasa sehari-hari, paku sejati dikenal sebagai tumbuhan paku/pakis yang sebenarnya atau paku sejati, mempunyai daun-daun besar makrofil), bertangkai, mempunyai banyak tulang, pada waktu masih muda daun itu tergulung pada ujungnya, dan pada sisi bawah mempunyai banyak sporangium. Paku ini banyak tumbuh di tempat- tempat yang teduh/lembap, sehingga di tempat yang terbuka dapat mengalami
  • 26. SPERMATOPHYTA ATAU TUMBUHAN BERBIJI  Spermatophyta (tumbuhan berbiji) memiliki ciri-ciri antara lain: makroskopis dengan ketinggian bervariasi, bentuk tubuhnya bervariasi, cara hidup fotoautotrof, habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai), mempunyai pembuluh
  • 27. Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu  tumbuhan berbiji terbuka (Gymnosperma e)  tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae ).
  • 28. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) 1. Pteridospermae (Paku Biji) Kelas Pteridospermae merupakan peralihan dari tumbuhan paku (Pteridophyta) ke Gymnospermae. Tumbuhan kelas ini sudah punah. 2. Cycadinae Cycadinae meliputi kira-kira 100 spesies yang sebagian besar menyerupai pohon palma, agak berkayu, tidak bercabang, akar tunggang, batang memanjang, serta berdaun majemuk dan terdapat di ujung batang. Tumbuhan ini berbungan uniseksual (berkelamin
  • 29. 3. Ginkgoinae Anggota kelas ini tinggal satu spesies yaitu Ginkgo biloba (pohon rambut dara cina). Ketinggian pohon ini dapat mencapai 28-30m. pohon ini dapat digunakan sebagai tanaman hias dan biasa ditanam di tengah kota karena tanaman ini tahan terhadap udara tercemar. Daun Ginkgo biloba seperti kipas, kulit buahnya tebal dan lunak. Tumbuhan jenis ini banyak tumbuh di negara Amerika Serikat dan Inggris. 4. Gnetinae Kelas ini dianggap memiliki perkembangan evolusi paling tinggi karena memiliki bunga sederhana. Tumbuhan ini ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua, serta berdaun tunggal dengan tulang menyirip. Contoh tumbuhan kelas Gnetinae adalah belinjo (Gnetum gnemon). Selain Gnetum gnemon terdapat tumbuhan
  • 30. 5. Coniferinae Kelas ini meliputi kira-kira 600 spesies dan didominasi pinus yang meliputi lebih dari 80 spesies. Kebanyakan memiliki daun yang selalu hijau (evergreen). Tumbuhan ini tersebar luas, tetapi terutama di daerah dingin dan dataran tinggi. Tumbuhan ini berumah satu (biseksual). Bagian tumbuhan yang bermanfaat, misalnya kayu pinus (Pinus merkusii) berguna untuk pembuatan kertas serta korek api dan getah dammar (Agathis alba) untuk pembuatan cat. Selain itu, tanaman Abies
  • 31. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)  Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) adalah tumbuhan biji yang letak bijinya tertutup oleh daun buah. Angiospermae sudah memiliki organ yang berkembang sempurna sehingga dianggap sebagai golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan evolusi tinggi, dan angiospermae
  • 32. Monocotyledoneae  Berasal dari kata mono yang berarti satu atau tunggal dan kotiledonae yang artinya keping biji. Jadi, tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya memiliki satu keping atau daun biji. Tumbuhan ini memiliki perakaran serabut dan secara umum tumbuhan ini tidak bercabang. Daun yang dimiliki memiliki tulang daun sejajar ataupun melengkung. Bagian-bagian bunga yang dimiliki berjumlah kelipatan tiga. Secara anatomi, baik pada bagian batang ataupun akar tidak akan dijumpai kambium, sehingga pada tumbuhan monokotil hanya mengalami pertumbuhan memanjang saja, tumbuhan
  • 33. Dicotyledoneae  Pada biji dikotil akan didapatkan dua keping atau daun biji. Itulah ciri pokok dari tumbuhan dikotil. Selain itu, secara umum pada batang tumbuhan dikotil didapatkan cabang, serta memiliki sistem perakaran tunggang. Tumbuhan dikotil memiliki sistem tulang daun menyirip atau menjari. Baik di dalam akar ataupun batang akan dijumpai adanya kambium yang memiliki fungsi untuk pertumbuhan. Selain tumbuh memanjang, tumbuhan dikotil juga mengalami pertumbuhan membesar atau melebar, dikarenakan aktivitas kambium.
  • 34. BERKEPING 1 BERKEPING 2 KELOPAK BUNGA KELOPAK KELIPATAN KELIPATAN 3 4 ATAU 5 TULANG DAUN TULANG DAUN SEJAJAR BERCABANG SERBUK SARI MEMILIKI SERBUK SARI MEMILIKI 1 PORI-PORI ATAU LEBIH 3 PORI-PORI ATAU LEBIH JARINGAN PENGANGKUT JARINGAN PENGANGKUT TERSEBAR PADA BATANG TERATUR PADA BATANG TAK BERKAMBIUM BERKAMBIUM