SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Keanekaragaman 
Hayati 
Sumber: berau-borneo.org; 30 November 2007
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Keanekaragaman Hayati Indonesia 
Keunikan Tingkatan 
Tingkat Gen Tingkat Spesies Tingkat Ekosistem 
Peran bagi Manusia 
Bahan Pangan Bahan Sandang Bahan Bangunan 
dan Alat-Alat 
Rumah Tangga 
Sumber Plasma 
Nutfah 
Sumber 
Keindahan 
memiliki 
terdiri atas 
memiliki 
antara lain sebagai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Keanekaragaman Hayati 
A. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen, Spesies, dan Ekosistem 
B. Keunikan Keanekaragaman Hayati Indonesia 
C. Peran Keanekaragaman Hayati dalam Kehidupan Manusia 
D. Peran Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
A. Keanekaragaman Hayati Tingkat 
Gen, Spesies, dan Ekosistem 
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen 
Gen merupakan faktor pembawa dan pengendali sifat-sifat 
makhluk hidup yang terdapat di dalam kromosom 
Pada dasarnya, gen-gen yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup 
mengandung perangkat yang sama, tetapi berbeda susunannya 
Setiap makhluk hidup memiliki sifat, fisiologi, anatomi, dan morfologi 
yang berbeda 
Setiap makhluk hidup memiliki gen yang sangat banyak 
dengan susunan yang beragam sehingga jika terjadi perkawinan 
dua makhluk hidup, akan terjadi rekombinasi gen dan terbentuk susunan 
gen yang baru 
Akibatnya terjadi keanekaragaman gen menjadi makin tinggi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Contoh Keanekaragaman Tingkat Gen 
Pial (jengger) ayam 
Pial mawar Pial ercis Pial walnut Pial tunggal 
Semua pial tersebut dimiliki oleh spesies yang sama, yaitu ayam Gallus 
sp, tetapi setiap ayam memiliki gen yang berbeda-beda sehingga 
bentuk pialnya berbeda pula
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Keanekaragaman hayati tingkat spesies pada tumbuhan dan hewan dapat 
diamati pada ciri-ciri fisiknya. Misalnya, bentuk dan ukuran tubuh, warna, dan 
kebiasaan hidup. 
Contoh: 
• dalam anggota keluarga (famili) Palmae  kelapa, aren, lontar, dan pinang 
ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara jenis yang satu dan lainnya: 
tinggi batang, bentuk daun, bentuk bunga, dan tempat tumbuhnya 
• dalam anggota keluarga (famili) Felidae (kucing)  kucing, harimau, singa, 
dan citah, terdapat perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam hal warna 
penutup tubuh, ukuran tubuh, tingkah laku, dan lingkungan hidupnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
komponen fisik dan komponen 
kimia lingkungan 
makhluk hidup yang tinggal di 
suatu lingkungan 
• Komponen ekosistem yang beraneka ragam dan interaksi antarkomponen 
ekosistem yang juga beraneka ragam akan membentuk keanekaragaman 
ekosistem 
• Keanekaragaman ekosistem dapat diamati pada tingkatan organisasi kehidupan 
yang lebih besar, misalnya biom (biome) 
• Biom merupakan komunitas ekologi yang utama atau formasi makhluk hidup, baik 
hewan maupun tumbuhan, yang menghuni wilayah yang luas. 
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem 
Komponen abiotik 
Komponen biotik 
Saling berinteraksi 
membentuk ekosistem 
• Biom biasanya diidentifkasi atas dasar vegetasinya yang khas, misalnya tundra, 
hutan hujan tropis, dan hutan gugur 
Tundra 
Taiga 
Savana 
Gurun Hutan hujan tropis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Berbagai tipe ekosistem yang ada di Indonesia, antara lain sebagai berikut: 
Tipe Ekosistem Daerah 
Rawa bakau Pulau Jawa, Kalimantan, 
Sulawesi, dan Papua 
Hutan rawa air tawar dan 
danau 
Pulau Jawa, Kalimantan, dan 
Sulawesi 
Hutan basah dataran rendah Pulau Jawa, Sumatra, 
Sulawesi, dan Kalimantan 
Hutan meranggas kering 
dataran rendah 
Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi 
Hutan basah pegunungan Pulau Jawa, Sumatra, 
Sulawesi, dan Papua 
Padang rumput savana dan 
padang rumput terbuka 
Pulau Jawa dan Nusa 
Tenggara 
Pesisir pantai dan hutan pesisir Pulau Jawa, Sumatra, Nusa 
Tenggara, dan Sulawesi 
Gunung api dan kaldera Pulau Jawa dan Sulawesi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
1. sekitar 12% (515 jenis, 39% endemis) dari total jumlah jenis Mammalia dunia, 
peringkat kedua di dunia; 
2. sekitar 7,3% (511 jenis, 150 jenis endemis) dari total jumlah reptil, peringkat 
keempat di dunia; 
3. sekitar 17% (1.531 jenis, 397 jenis endemis) dari total jumlah jenis burung, 
peringkat kelima di dunia; 
4. 270 jenis amfibi, 100 jenis di antaranya endemis, peringkat keenam di dunia; 
5. 2.827 jenis Invertebrata. 
B. Keunikan Keanekaragaman Hayati Indonesia 
Indonesia memiliki sederet habitat yang luas, termasuk rawa permanen, 
hutan basah dan kering, padang rumput, dan gunung bersalju. 
Kekayaan habitat tersebut memunculkan kekayaan jenis tumbuhan (flora) 
dan hewan (fauna) yang membuat Indonesia diakui memiliki 
keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, setelah Brasil 
Indonesia memiliki keanekaragaman jenis hewan yang sangat tinggi, 
antara lain
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Dalam hal keanekaragaman tumbuhan, Indonesia menempati 
peringkat kelima di dunia, dengan lebih dari 38.000 jenis (55% 
endemis). 
Keanekaragaman palem di Indonesia menempati peringkat pertama 
di dunia, dengan 477 jenis (255 jenis endemis) 
Lebih dari setengah total jumlah jenis pohon penghasil kayu (350 jenis) 
yang bernilai ekonomis (anggota marga Dipterocarpaceae) terdapat di 
Indonesia, 155 jenis merupakan endemis di Kalimantan 
Indonesia memiliki sekitar 25.000 jenis tumbuhan berbunga 
4.250–12.000 jenis jamur (dari 47.000 jenis jamur 
di dunia) 
4.000 jenis paku-pakuan (dari 12.000 jenis paku-pakuan 
di dunia) 
Anggrek hitam
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Di dunia terdapat enam wilayah (zona) utama persebaran makhluk hidup 
(biogeografi), yaitu zona Paleartik, zona Neartik, zona Neotropik, zona 
Etiopia, zona Oriental (Asia), dan zona Australasia 
1. Berangberang 
gunung 
2. Pronghorn 
3. Rakun 
4. Armadilo 
5. Kera kapucin 
6. Kukang pohon 
7. Trenggiling raksasa 
8. Antelop roan 
9. Jerapah 
10. Kuda nil 
11. Aardvak 
12. Unta baktrian 
13. Onager (keledai persia) 
14. Gajah Asia 
15. Yak 
16. Panda raksasa 
17. Gibon 
18. Siamang 
19. Orang utan 
20. Kuda liar 
21. Landak 
22. Platipus 
23. Kanguru 
Pola persebaran hewan di dunia
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Indonesia memiliki keunikan karena terletak di antara dua zona 
biogeografi, yaitu zona Oriental dan zona Australasia 
Zona Oriental meliputi wilayah barat Indonesia, yaitu Sumatra, Jawa, 
Bali, dan Kalimantan 
Di wilayah barat Indonesia terdapat hewan-hewan yang memiliki 
kemiripan dengan hewan-hewan yang terdapat di Benua Asia, 
misalnya harimau, badak, gajah, banteng, dan kera 
Babirusa 
Wilayah timur Indonesia, yaitu Maluku dan Papua, termasuk zona 
Australasia 
Hewan-hewan di wilayah itu memiliki kemiripan 
dengan hewan-hewan yang ada di Benua Australia, 
contohnya kus-kus, walabi, platipus, dan kanguru 
Wilayah tengah Indonesia, seperti Sulawesi dan Nusa 
Tenggara, termasuk zona peralihan antara zona 
Oriental dan zona Australasia
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Indonesia memiliki banyak sekali hewan dan tumbuhan endemis sehingga tergolong 
negara yang memiliki tingkat endemisme tertinggi di dunia 
Endemis artinya hanya ada di suatu wilayah dan tidak ada di wilayah 
lain 
Di Sumatra terdapat siamang (Hylobates syndactylus), bunga bangkai 
(Amorphophalus titanum), bunga Rafflesia arnoldi, dan orang utan sumatra (Pongo 
abelli) 
Hewan endemis di Jawa, antara lain macan tutul jawa (Panthera pardus), 
badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus), dan banteng (Bos javanicus) 
Jenis endemis di Kalimantan, antara lain kera belanda (Nasalis larvatus), 
burung rangkong (Buceros rhinoceros), dan anggrek hitam (Coelogyne 
pandurata). 
Bunga Raffesia arnoldi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Hewan endemis di Sulawesi antara lain anoa (Bubalus 
depressicornis), babirusa (Babyrousa babyrussa), burung maleo 
(Macrocephalon maleo), dan kayu eboni (Diospyros spp.) 
Di wilayah Nusa Tenggara terdapat kayu cendana (Santalum album) 
dan di Pulau Komodo terdapat komodo (Varanus komodoensis) 
Di Papua terdapat tanaman matoa (Pometia pinnata), sagu 
(Metroxylon sagu), dan burung cenderawasih (Paradisea sp.) 
Babirusa Komodo
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Keanekaragaman Jenis dan Endemisme di Tiap Wilayah di Indonesia
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
1. Sumber Bahan Pangan 
Berbagai jenis hewan dan tumbuhan dapat digunakan manusia sebagai 
sumber bahan pangan, di antaranya adalah sebagai makanan pokok, 
sayuran, buah-buahan, dan lauk-pauk 
Padi 
Bayam Mangga 
C. Peran Keanekaragaman Hayati dalam Kehidupan Manusia 
2. Sumber Bahan Sandang 
Beberapa jenis hewan dan 
tumbuhan yang dapat dijadikan 
sumber bahan sandang, antara 
lain kapas, biri-biri, ulat sutra, dan 
pisang abaka (Musa textilis)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
3. Sumber Bahan Bangunan dan Alat-Alat Rumah 
TanBgamgabu, jati, sengon, gaharu, eboni, merbau, kruing, dan bangkirae adalah 
beberapa contoh tumbuhan yang dapat dijadikan sumber bahan bangunan 
dan alat-alat rumah tangga 
Alatalat 
rumah tangga dari 
kayu jati 
Alatalat 
rumah tangga dari 
bambu 
4. Sumber Bahan Obat-obatan 
Banyak jenis tumbuhan yang dapat dijadikan bahan obat-obatan, seperti 
mengkudu, jahe, temu lawak, temu giring, sirih, adas, kumis kucing, 
ginseng, dan jambu biji. Selain tumbuhan, hewan juga dapat digunakan 
sebagai bahan obat-obatan, misalnya cacing tanah untuk obat tifus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
5. Sumber Plasma Nutfah 
Plasma nutfah (germ plasm) merupakan substansi yang terdapat dalam 
setiap kelompok makhluk hidup dan merupakan sumber sifat keturunan 
yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan untuk menciptakan jenis 
unggul baru 
Beberapa jenis tumbuhan dan hewan 
merupakan sumber keindahan, baik 
bentuk, warna, maupun suaranya, 
yang dapat dijadikan sebagai hewan 
atau tanaman hiasan, seperti ikan mas 
koki, ikan lou han, ikan arwana, burung 
kutilang, burung kenari, anggrek bulan, 
mawar, dan bugenvil 
6. Sumber Keindahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
1. Aktivitas Manusia yang Merugikan 
Keanekaragaman Hayati 
Penebangan atau pembukaan hutan menyebabkan hilangnya tempat 
hidup berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang tadinya hidup di hutan 
tersebut 
Pengurukan lahan basah, misalnya rawa dan sawah, untuk permukiman 
menyebabkan hilangnya ribuan makhluk hidup yang tadinya menghuni 
rawa atau sawah tersebut 
Memberantas hama dan penyakit pada tanaman dengan pestisida dapat 
meracuni dan menyebabkan kematian berbagai jenis makhluk hidup 
yang ada di lingkungan tersebut 
D. Peran Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati 
a. Penebangan Hutan 
b. Pengurukan Lahan Basah 
c. Pencemaran Lingkungan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Selain menghilangkan tempat hidup berbagai jenis organisme, 
pertambangan juga merusak lapisan tanah di lokasi pertambangan tersebut 
Aktivitas penambangan juga menghasilkan limbah, yaitu tailing, yang dapat 
mencemari lingkungan 
Seleksi berarti memilih 
Dalam penyeleksian, hanya jenis atau varietas unggul yang dipilih 
Apabila hal itu yang terjadi, lama-kelamaan jenis atau varietas yang tidak 
unggul akan ditinggalkan dan akan punah 
Sebagai contoh, saat ini padi yang banyak ditanam adalah varietas unggul, 
seperti IR 64, sedangkan varietas lokal, seperti bogowonto, sadang, kruing 
aceh, cisadane, dan mentik sudah sulit ditemukan 
d. Pertambangan 
e. Seleksi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
2. Aktivitas Manusia yang Menguntungkan 
Keanekaragaman Hayati 
Penghijauan merupakan kegiatan 
menanami kembali hutan atau lahan yang 
telah gundul akibat penebangan 
Bertujuan untuk memulihkan kondisi 
lingkungan yang telah rusak 
Diharapkan akan muncul suatu lingkungan 
baru yang dapat menjadi tempat tinggal 
baru bagi berbagai jenis organisme 
a. Penghijauan (Reboisasi) 
Penangkaran adalah perkembangbiakan terkontrol hewan dan tanaman 
Hasil penangkaran tersebut akan dilepas ke habitat asalnya agar 
populasinya meningkat kembali 
b. Penangkaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Hasil perkawinan silang merupakan varietas 
baru yang berbeda dari kedua induknya 
Dapat menambah jumlah keanekaragaman 
hayati yang ada di bumi ini 
Anggrek hasil 
persilangan 
Perlindungan alam adalah usaha-usaha untuk menjaga kelestarian 
hewan, tumbuhan, tanah, dan air 
Perlindungan alam juga meliputi usaha pelestarian alam 
Tujuan pelestarian adalah untuk mempertahankan ekosistem dan 
menjaga kelestarian sumber daya alam agar produktivitasnya dapat 
berkelanjutan 
Usaha pelestarian dapat dilakukan secara in-situ dan ex-situ 
c. Perkawinan Silang 
d. Perlindungan Alam
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
1) Pelestarian In-Situ 
Pelestarian in-situ dilakukan di habitat asli suatu hewan atau 
tumbuhan 
Contoh pelestarian in-situ adalah taman wisata, taman nasional, 
dan hutan lindung. 
2) Pelestarian Ex-Situ 
Pelestarian ex-situ dilakukan dengan cara memindahkan hewan 
atau tumbuhan dari tempat aslinya ke tempat lain. 
Contoh pelestarian ex-situ adalah kebun koleksi, kebun botani, 
kebun binatang, dan kebun plasma nutfah.

More Related Content

What's hot (19)

MATERI ANIMALIA
MATERI ANIMALIAMATERI ANIMALIA
MATERI ANIMALIA
 
Kingdom protista
Kingdom protistaKingdom protista
Kingdom protista
 
MATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMAMATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMA
 
Protista mirip tumbuhan
Protista mirip tumbuhanProtista mirip tumbuhan
Protista mirip tumbuhan
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point Protozoa
 
Klasifikasi 2013baru
Klasifikasi 2013baruKlasifikasi 2013baru
Klasifikasi 2013baru
 
Protista algae
Protista algaeProtista algae
Protista algae
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Protista Mirip Tumbuhan( Alga )
Protista Mirip Tumbuhan( Alga )Protista Mirip Tumbuhan( Alga )
Protista Mirip Tumbuhan( Alga )
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Kingdom Protista
Kingdom ProtistaKingdom Protista
Kingdom Protista
 
Materi Biologi kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
Materi Biologi kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa Materi Biologi kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
Materi Biologi kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
 
Rangkuman Kecil-Protista
Rangkuman Kecil-ProtistaRangkuman Kecil-Protista
Rangkuman Kecil-Protista
 
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
 
Booklet Protista
Booklet ProtistaBooklet Protista
Booklet Protista
 
Plantae
PlantaePlantae
Plantae
 
PPT PROTISTA
PPT PROTISTAPPT PROTISTA
PPT PROTISTA
 

Viewers also liked

Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)
Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)
Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)Muhamad Toha
 
Buku x bab 10 (Ekosistem)
Buku x bab 10 (Ekosistem)Buku x bab 10 (Ekosistem)
Buku x bab 10 (Ekosistem)Muhamad Toha
 
Buku x bab 6 (Jamur (Fungi))
Buku x bab 6 (Jamur (Fungi))Buku x bab 6 (Jamur (Fungi))
Buku x bab 6 (Jamur (Fungi))Muhamad Toha
 
Buku xi bab 5 (Sistem Pencernaan Makanan)
Buku xi bab 5 (Sistem Pencernaan Makanan)Buku xi bab 5 (Sistem Pencernaan Makanan)
Buku xi bab 5 (Sistem Pencernaan Makanan)Muhamad Toha
 
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))Muhamad Toha
 
Bab 7. keanekaragaman hayati
Bab 7. keanekaragaman hayatiBab 7. keanekaragaman hayati
Bab 7. keanekaragaman hayatiErlando Silalahi
 
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)Muhamad Toha
 
Buku xi bab 3 (Sistem Gerak)
Buku xi bab 3 (Sistem Gerak)Buku xi bab 3 (Sistem Gerak)
Buku xi bab 3 (Sistem Gerak)Muhamad Toha
 
Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)
Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)
Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)Muhamad Toha
 
Buku xii bab 7 (Bioteknologi)
Buku xii bab 7 (Bioteknologi)Buku xii bab 7 (Bioteknologi)
Buku xii bab 7 (Bioteknologi)Muhamad Toha
 
Buku xii bab 5 (Mutasi)
Buku xii bab 5 (Mutasi)Buku xii bab 5 (Mutasi)
Buku xii bab 5 (Mutasi)Muhamad Toha
 
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)Muhamad Toha
 
Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)
Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)
Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)Muhamad Toha
 
Buku Biologi SMA Kelas X [BSE] - Moch Anshori
Buku Biologi SMA Kelas X [BSE] - Moch AnshoriBuku Biologi SMA Kelas X [BSE] - Moch Anshori
Buku Biologi SMA Kelas X [BSE] - Moch AnshoriRian Maulana
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayatidhianhariani
 
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...Kalisthiana Yi Ku
 

Viewers also liked (20)

Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)
Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)
Buku x bab 11 (Pencemaran dan Perubahan Lingkungan)
 
Buku x bab 10 (Ekosistem)
Buku x bab 10 (Ekosistem)Buku x bab 10 (Ekosistem)
Buku x bab 10 (Ekosistem)
 
Buku x bab 6 (Jamur (Fungi))
Buku x bab 6 (Jamur (Fungi))Buku x bab 6 (Jamur (Fungi))
Buku x bab 6 (Jamur (Fungi))
 
Buku xi bab 5 (Sistem Pencernaan Makanan)
Buku xi bab 5 (Sistem Pencernaan Makanan)Buku xi bab 5 (Sistem Pencernaan Makanan)
Buku xi bab 5 (Sistem Pencernaan Makanan)
 
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
 
Bab 7. keanekaragaman hayati
Bab 7. keanekaragaman hayatiBab 7. keanekaragaman hayati
Bab 7. keanekaragaman hayati
 
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 
Buku xi bab 3 (Sistem Gerak)
Buku xi bab 3 (Sistem Gerak)Buku xi bab 3 (Sistem Gerak)
Buku xi bab 3 (Sistem Gerak)
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)
Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)
Buku xi bab 7 (Sistem Ekskresi)
 
Buku xii bab 7 (Bioteknologi)
Buku xii bab 7 (Bioteknologi)Buku xii bab 7 (Bioteknologi)
Buku xii bab 7 (Bioteknologi)
 
Buku xii bab 5 (Mutasi)
Buku xii bab 5 (Mutasi)Buku xii bab 5 (Mutasi)
Buku xii bab 5 (Mutasi)
 
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
Buku xi bab 9 (Sistem Reproduksi)
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)
Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)
Buku xi bab 8 (Sistem Regulasi)
 
Biologi 10 ekosistem
Biologi 10   ekosistemBiologi 10   ekosistem
Biologi 10 ekosistem
 
Buku Biologi SMA Kelas X [BSE] - Moch Anshori
Buku Biologi SMA Kelas X [BSE] - Moch AnshoriBuku Biologi SMA Kelas X [BSE] - Moch Anshori
Buku Biologi SMA Kelas X [BSE] - Moch Anshori
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
 

Similar to Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)

Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Dikduff Aj
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1agus narto
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Syeahdean123
 
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptxppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptxSudarminSudarmin3
 
Keanekaragaman_hayati_pptx.pptx
Keanekaragaman_hayati_pptx.pptxKeanekaragaman_hayati_pptx.pptx
Keanekaragaman_hayati_pptx.pptxSardiRajagukguk
 
Materi#7 Keanekaragaman Hayati
Materi#7  Keanekaragaman HayatiMateri#7  Keanekaragaman Hayati
Materi#7 Keanekaragaman HayatiResma Puspitasari
 
keanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidupkeanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidupFransisca Vivin
 
Buku martha alfiani(1113016100001)
Buku martha alfiani(1113016100001)Buku martha alfiani(1113016100001)
Buku martha alfiani(1113016100001)Martha Alfiani
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiRahmawati
 
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)RaissaMaulidya
 
Keanekaragaman hayati. m. aspihani.pptxm
Keanekaragaman hayati. m. aspihani.pptxmKeanekaragaman hayati. m. aspihani.pptxm
Keanekaragaman hayati. m. aspihani.pptxmrhizophos
 
keanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptkeanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptAnisManis3
 
keanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptkeanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptSendirindaUye
 

Similar to Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI) (20)

Buku x bab 7
Buku x bab 7Buku x bab 7
Buku x bab 7
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1
 
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptxppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
 
Keanekaragaman_hayati_pptx.pptx
Keanekaragaman_hayati_pptx.pptxKeanekaragaman_hayati_pptx.pptx
Keanekaragaman_hayati_pptx.pptx
 
Materi#7 Keanekaragaman Hayati
Materi#7  Keanekaragaman HayatiMateri#7  Keanekaragaman Hayati
Materi#7 Keanekaragaman Hayati
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
TIK LINA.pptx
TIK LINA.pptxTIK LINA.pptx
TIK LINA.pptx
 
keanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidupkeanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidup
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Keanekaragaman hayati lara
Keanekaragaman hayati laraKeanekaragaman hayati lara
Keanekaragaman hayati lara
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Bab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayati Bab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayati
 
Buku martha alfiani(1113016100001)
Buku martha alfiani(1113016100001)Buku martha alfiani(1113016100001)
Buku martha alfiani(1113016100001)
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
 
Keanekaragaman hayati. m. aspihani.pptxm
Keanekaragaman hayati. m. aspihani.pptxmKeanekaragaman hayati. m. aspihani.pptxm
Keanekaragaman hayati. m. aspihani.pptxm
 
keanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptkeanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.ppt
 
keanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptkeanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.ppt
 

More from Muhamad Toha

Buku xii bab 6 (Evolusi)
Buku xii bab 6 (Evolusi)Buku xii bab 6 (Evolusi)
Buku xii bab 6 (Evolusi)Muhamad Toha
 
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)Muhamad Toha
 
Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)
Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)
Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)Muhamad Toha
 
Buku xii bab 2 (Metabolisme)
Buku xii bab 2 (Metabolisme)Buku xii bab 2 (Metabolisme)
Buku xii bab 2 (Metabolisme)Muhamad Toha
 
Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)
Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)
Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)Muhamad Toha
 
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)Muhamad Toha
 
Buku xi bab 2 (Jaringan)
Buku xi bab 2 (Jaringan)Buku xi bab 2 (Jaringan)
Buku xi bab 2 (Jaringan)Muhamad Toha
 
Buku xi bab 1 (Sel)
Buku xi bab 1 (Sel)Buku xi bab 1 (Sel)
Buku xi bab 1 (Sel)Muhamad Toha
 
Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)
Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)
Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)Muhamad Toha
 
Buku x bab 1 (Hakikat Biologi sebagai Ilmu)
Buku x bab 1 (Hakikat Biologi sebagai Ilmu)Buku x bab 1 (Hakikat Biologi sebagai Ilmu)
Buku x bab 1 (Hakikat Biologi sebagai Ilmu)Muhamad Toha
 
Buku x bab 3 (Virus)
Buku x bab 3 (Virus)Buku x bab 3 (Virus)
Buku x bab 3 (Virus)Muhamad Toha
 
Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)
Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)
Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)Muhamad Toha
 
Halaman Depan Buku Platinum Biologi Kelas X KTSP
Halaman Depan Buku Platinum Biologi Kelas X KTSPHalaman Depan Buku Platinum Biologi Kelas X KTSP
Halaman Depan Buku Platinum Biologi Kelas X KTSPMuhamad Toha
 

More from Muhamad Toha (13)

Buku xii bab 6 (Evolusi)
Buku xii bab 6 (Evolusi)Buku xii bab 6 (Evolusi)
Buku xii bab 6 (Evolusi)
 
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
Buku xii bab 4 (Pewarisan Sifat)
 
Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)
Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)
Buku xii bab 3 (Substansi Genetik)
 
Buku xii bab 2 (Metabolisme)
Buku xii bab 2 (Metabolisme)Buku xii bab 2 (Metabolisme)
Buku xii bab 2 (Metabolisme)
 
Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)
Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)
Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)
 
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)
 
Buku xi bab 2 (Jaringan)
Buku xi bab 2 (Jaringan)Buku xi bab 2 (Jaringan)
Buku xi bab 2 (Jaringan)
 
Buku xi bab 1 (Sel)
Buku xi bab 1 (Sel)Buku xi bab 1 (Sel)
Buku xi bab 1 (Sel)
 
Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)
Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)
Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)
 
Buku x bab 1 (Hakikat Biologi sebagai Ilmu)
Buku x bab 1 (Hakikat Biologi sebagai Ilmu)Buku x bab 1 (Hakikat Biologi sebagai Ilmu)
Buku x bab 1 (Hakikat Biologi sebagai Ilmu)
 
Buku x bab 3 (Virus)
Buku x bab 3 (Virus)Buku x bab 3 (Virus)
Buku x bab 3 (Virus)
 
Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)
Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)
Buku x bab 2 (Klasifikasi Makhluk Hidup)
 
Halaman Depan Buku Platinum Biologi Kelas X KTSP
Halaman Depan Buku Platinum Biologi Kelas X KTSPHalaman Depan Buku Platinum Biologi Kelas X KTSP
Halaman Depan Buku Platinum Biologi Kelas X KTSP
 

Recently uploaded

PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 

Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)

  • 1. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Keanekaragaman Hayati Sumber: berau-borneo.org; 30 November 2007
  • 2. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Keanekaragaman Hayati Indonesia Keunikan Tingkatan Tingkat Gen Tingkat Spesies Tingkat Ekosistem Peran bagi Manusia Bahan Pangan Bahan Sandang Bahan Bangunan dan Alat-Alat Rumah Tangga Sumber Plasma Nutfah Sumber Keindahan memiliki terdiri atas memiliki antara lain sebagai
  • 3. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Keanekaragaman Hayati A. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen, Spesies, dan Ekosistem B. Keunikan Keanekaragaman Hayati Indonesia C. Peran Keanekaragaman Hayati dalam Kehidupan Manusia D. Peran Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati
  • 4. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 A. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen, Spesies, dan Ekosistem 1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen Gen merupakan faktor pembawa dan pengendali sifat-sifat makhluk hidup yang terdapat di dalam kromosom Pada dasarnya, gen-gen yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup mengandung perangkat yang sama, tetapi berbeda susunannya Setiap makhluk hidup memiliki sifat, fisiologi, anatomi, dan morfologi yang berbeda Setiap makhluk hidup memiliki gen yang sangat banyak dengan susunan yang beragam sehingga jika terjadi perkawinan dua makhluk hidup, akan terjadi rekombinasi gen dan terbentuk susunan gen yang baru Akibatnya terjadi keanekaragaman gen menjadi makin tinggi
  • 5. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Contoh Keanekaragaman Tingkat Gen Pial (jengger) ayam Pial mawar Pial ercis Pial walnut Pial tunggal Semua pial tersebut dimiliki oleh spesies yang sama, yaitu ayam Gallus sp, tetapi setiap ayam memiliki gen yang berbeda-beda sehingga bentuk pialnya berbeda pula
  • 6. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Keanekaragaman hayati tingkat spesies pada tumbuhan dan hewan dapat diamati pada ciri-ciri fisiknya. Misalnya, bentuk dan ukuran tubuh, warna, dan kebiasaan hidup. Contoh: • dalam anggota keluarga (famili) Palmae  kelapa, aren, lontar, dan pinang ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara jenis yang satu dan lainnya: tinggi batang, bentuk daun, bentuk bunga, dan tempat tumbuhnya • dalam anggota keluarga (famili) Felidae (kucing)  kucing, harimau, singa, dan citah, terdapat perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam hal warna penutup tubuh, ukuran tubuh, tingkah laku, dan lingkungan hidupnya
  • 7. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 komponen fisik dan komponen kimia lingkungan makhluk hidup yang tinggal di suatu lingkungan • Komponen ekosistem yang beraneka ragam dan interaksi antarkomponen ekosistem yang juga beraneka ragam akan membentuk keanekaragaman ekosistem • Keanekaragaman ekosistem dapat diamati pada tingkatan organisasi kehidupan yang lebih besar, misalnya biom (biome) • Biom merupakan komunitas ekologi yang utama atau formasi makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan, yang menghuni wilayah yang luas. 3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem Komponen abiotik Komponen biotik Saling berinteraksi membentuk ekosistem • Biom biasanya diidentifkasi atas dasar vegetasinya yang khas, misalnya tundra, hutan hujan tropis, dan hutan gugur Tundra Taiga Savana Gurun Hutan hujan tropis
  • 8. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Berbagai tipe ekosistem yang ada di Indonesia, antara lain sebagai berikut: Tipe Ekosistem Daerah Rawa bakau Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua Hutan rawa air tawar dan danau Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi Hutan basah dataran rendah Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan Hutan meranggas kering dataran rendah Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi Hutan basah pegunungan Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Papua Padang rumput savana dan padang rumput terbuka Pulau Jawa dan Nusa Tenggara Pesisir pantai dan hutan pesisir Pulau Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Gunung api dan kaldera Pulau Jawa dan Sulawesi
  • 9. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1. sekitar 12% (515 jenis, 39% endemis) dari total jumlah jenis Mammalia dunia, peringkat kedua di dunia; 2. sekitar 7,3% (511 jenis, 150 jenis endemis) dari total jumlah reptil, peringkat keempat di dunia; 3. sekitar 17% (1.531 jenis, 397 jenis endemis) dari total jumlah jenis burung, peringkat kelima di dunia; 4. 270 jenis amfibi, 100 jenis di antaranya endemis, peringkat keenam di dunia; 5. 2.827 jenis Invertebrata. B. Keunikan Keanekaragaman Hayati Indonesia Indonesia memiliki sederet habitat yang luas, termasuk rawa permanen, hutan basah dan kering, padang rumput, dan gunung bersalju. Kekayaan habitat tersebut memunculkan kekayaan jenis tumbuhan (flora) dan hewan (fauna) yang membuat Indonesia diakui memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, setelah Brasil Indonesia memiliki keanekaragaman jenis hewan yang sangat tinggi, antara lain
  • 10. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Dalam hal keanekaragaman tumbuhan, Indonesia menempati peringkat kelima di dunia, dengan lebih dari 38.000 jenis (55% endemis). Keanekaragaman palem di Indonesia menempati peringkat pertama di dunia, dengan 477 jenis (255 jenis endemis) Lebih dari setengah total jumlah jenis pohon penghasil kayu (350 jenis) yang bernilai ekonomis (anggota marga Dipterocarpaceae) terdapat di Indonesia, 155 jenis merupakan endemis di Kalimantan Indonesia memiliki sekitar 25.000 jenis tumbuhan berbunga 4.250–12.000 jenis jamur (dari 47.000 jenis jamur di dunia) 4.000 jenis paku-pakuan (dari 12.000 jenis paku-pakuan di dunia) Anggrek hitam
  • 11. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Di dunia terdapat enam wilayah (zona) utama persebaran makhluk hidup (biogeografi), yaitu zona Paleartik, zona Neartik, zona Neotropik, zona Etiopia, zona Oriental (Asia), dan zona Australasia 1. Berangberang gunung 2. Pronghorn 3. Rakun 4. Armadilo 5. Kera kapucin 6. Kukang pohon 7. Trenggiling raksasa 8. Antelop roan 9. Jerapah 10. Kuda nil 11. Aardvak 12. Unta baktrian 13. Onager (keledai persia) 14. Gajah Asia 15. Yak 16. Panda raksasa 17. Gibon 18. Siamang 19. Orang utan 20. Kuda liar 21. Landak 22. Platipus 23. Kanguru Pola persebaran hewan di dunia
  • 12. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Indonesia memiliki keunikan karena terletak di antara dua zona biogeografi, yaitu zona Oriental dan zona Australasia Zona Oriental meliputi wilayah barat Indonesia, yaitu Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan Di wilayah barat Indonesia terdapat hewan-hewan yang memiliki kemiripan dengan hewan-hewan yang terdapat di Benua Asia, misalnya harimau, badak, gajah, banteng, dan kera Babirusa Wilayah timur Indonesia, yaitu Maluku dan Papua, termasuk zona Australasia Hewan-hewan di wilayah itu memiliki kemiripan dengan hewan-hewan yang ada di Benua Australia, contohnya kus-kus, walabi, platipus, dan kanguru Wilayah tengah Indonesia, seperti Sulawesi dan Nusa Tenggara, termasuk zona peralihan antara zona Oriental dan zona Australasia
  • 13. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Indonesia memiliki banyak sekali hewan dan tumbuhan endemis sehingga tergolong negara yang memiliki tingkat endemisme tertinggi di dunia Endemis artinya hanya ada di suatu wilayah dan tidak ada di wilayah lain Di Sumatra terdapat siamang (Hylobates syndactylus), bunga bangkai (Amorphophalus titanum), bunga Rafflesia arnoldi, dan orang utan sumatra (Pongo abelli) Hewan endemis di Jawa, antara lain macan tutul jawa (Panthera pardus), badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus), dan banteng (Bos javanicus) Jenis endemis di Kalimantan, antara lain kera belanda (Nasalis larvatus), burung rangkong (Buceros rhinoceros), dan anggrek hitam (Coelogyne pandurata). Bunga Raffesia arnoldi
  • 14. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Hewan endemis di Sulawesi antara lain anoa (Bubalus depressicornis), babirusa (Babyrousa babyrussa), burung maleo (Macrocephalon maleo), dan kayu eboni (Diospyros spp.) Di wilayah Nusa Tenggara terdapat kayu cendana (Santalum album) dan di Pulau Komodo terdapat komodo (Varanus komodoensis) Di Papua terdapat tanaman matoa (Pometia pinnata), sagu (Metroxylon sagu), dan burung cenderawasih (Paradisea sp.) Babirusa Komodo
  • 15. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Keanekaragaman Jenis dan Endemisme di Tiap Wilayah di Indonesia
  • 16. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1. Sumber Bahan Pangan Berbagai jenis hewan dan tumbuhan dapat digunakan manusia sebagai sumber bahan pangan, di antaranya adalah sebagai makanan pokok, sayuran, buah-buahan, dan lauk-pauk Padi Bayam Mangga C. Peran Keanekaragaman Hayati dalam Kehidupan Manusia 2. Sumber Bahan Sandang Beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang dapat dijadikan sumber bahan sandang, antara lain kapas, biri-biri, ulat sutra, dan pisang abaka (Musa textilis)
  • 17. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 3. Sumber Bahan Bangunan dan Alat-Alat Rumah TanBgamgabu, jati, sengon, gaharu, eboni, merbau, kruing, dan bangkirae adalah beberapa contoh tumbuhan yang dapat dijadikan sumber bahan bangunan dan alat-alat rumah tangga Alatalat rumah tangga dari kayu jati Alatalat rumah tangga dari bambu 4. Sumber Bahan Obat-obatan Banyak jenis tumbuhan yang dapat dijadikan bahan obat-obatan, seperti mengkudu, jahe, temu lawak, temu giring, sirih, adas, kumis kucing, ginseng, dan jambu biji. Selain tumbuhan, hewan juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan, misalnya cacing tanah untuk obat tifus
  • 18. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 5. Sumber Plasma Nutfah Plasma nutfah (germ plasm) merupakan substansi yang terdapat dalam setiap kelompok makhluk hidup dan merupakan sumber sifat keturunan yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul baru Beberapa jenis tumbuhan dan hewan merupakan sumber keindahan, baik bentuk, warna, maupun suaranya, yang dapat dijadikan sebagai hewan atau tanaman hiasan, seperti ikan mas koki, ikan lou han, ikan arwana, burung kutilang, burung kenari, anggrek bulan, mawar, dan bugenvil 6. Sumber Keindahan
  • 19. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1. Aktivitas Manusia yang Merugikan Keanekaragaman Hayati Penebangan atau pembukaan hutan menyebabkan hilangnya tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang tadinya hidup di hutan tersebut Pengurukan lahan basah, misalnya rawa dan sawah, untuk permukiman menyebabkan hilangnya ribuan makhluk hidup yang tadinya menghuni rawa atau sawah tersebut Memberantas hama dan penyakit pada tanaman dengan pestisida dapat meracuni dan menyebabkan kematian berbagai jenis makhluk hidup yang ada di lingkungan tersebut D. Peran Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati a. Penebangan Hutan b. Pengurukan Lahan Basah c. Pencemaran Lingkungan
  • 20. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selain menghilangkan tempat hidup berbagai jenis organisme, pertambangan juga merusak lapisan tanah di lokasi pertambangan tersebut Aktivitas penambangan juga menghasilkan limbah, yaitu tailing, yang dapat mencemari lingkungan Seleksi berarti memilih Dalam penyeleksian, hanya jenis atau varietas unggul yang dipilih Apabila hal itu yang terjadi, lama-kelamaan jenis atau varietas yang tidak unggul akan ditinggalkan dan akan punah Sebagai contoh, saat ini padi yang banyak ditanam adalah varietas unggul, seperti IR 64, sedangkan varietas lokal, seperti bogowonto, sadang, kruing aceh, cisadane, dan mentik sudah sulit ditemukan d. Pertambangan e. Seleksi
  • 21. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2. Aktivitas Manusia yang Menguntungkan Keanekaragaman Hayati Penghijauan merupakan kegiatan menanami kembali hutan atau lahan yang telah gundul akibat penebangan Bertujuan untuk memulihkan kondisi lingkungan yang telah rusak Diharapkan akan muncul suatu lingkungan baru yang dapat menjadi tempat tinggal baru bagi berbagai jenis organisme a. Penghijauan (Reboisasi) Penangkaran adalah perkembangbiakan terkontrol hewan dan tanaman Hasil penangkaran tersebut akan dilepas ke habitat asalnya agar populasinya meningkat kembali b. Penangkaran
  • 22. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Hasil perkawinan silang merupakan varietas baru yang berbeda dari kedua induknya Dapat menambah jumlah keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini Anggrek hasil persilangan Perlindungan alam adalah usaha-usaha untuk menjaga kelestarian hewan, tumbuhan, tanah, dan air Perlindungan alam juga meliputi usaha pelestarian alam Tujuan pelestarian adalah untuk mempertahankan ekosistem dan menjaga kelestarian sumber daya alam agar produktivitasnya dapat berkelanjutan Usaha pelestarian dapat dilakukan secara in-situ dan ex-situ c. Perkawinan Silang d. Perlindungan Alam
  • 23. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1) Pelestarian In-Situ Pelestarian in-situ dilakukan di habitat asli suatu hewan atau tumbuhan Contoh pelestarian in-situ adalah taman wisata, taman nasional, dan hutan lindung. 2) Pelestarian Ex-Situ Pelestarian ex-situ dilakukan dengan cara memindahkan hewan atau tumbuhan dari tempat aslinya ke tempat lain. Contoh pelestarian ex-situ adalah kebun koleksi, kebun botani, kebun binatang, dan kebun plasma nutfah.