2. PENDAHULUAN
• Limbah rumah tangga adalah limbah
yang berasal dari dapur, kamar
mandi, cucian, limbah bekas industri
rumah tangga dan kotoran manusia.
• Limbah merupakan buangan/bekas
yang berbentuk cair, gas dan padat.
Dalam air limbah terdapat bahan
kimia sukar untuk dihilangkan dan
berbahaya. Bahan kimia tersebut
dapat memberi kehidupan bagi kuman-
kuman penyebab penyakit
disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah
3. PEMBAHASAN
Pembuangan air limbah baik yang
bersumber dari kegiatan domestik (rumah
tangga) maupun industri ke badan air
dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan apabila kualitas air limbah
tidak memenuhi baku mutu limbah. Sebagai
contoh, mari kita lihat Kota Jakarta.
Jakarta merupakan sebuah ibukota yang
amat padat sehingga letak septic
tank, cubluk (balong), dan pembuangan
sampah berdekatan dengan sumber air
tanah. Terdapat sebuah penelitian yang
mengemukakan bahwa 285 sampel dari 636
titik sampel sumber air tanah telah
4. Bagaimana dengan air limbah industri?
Dalam kegiatan industri, air limbah akan
mengandung zat-zat/kontaminan yang
dihasilkan dari sisa bahan baku, sisa
pelarut atau bahan aditif, produk
terbuang atau gagal, pencucian dan
pembilasan peralatan, blowdown
beberapa peralatan seperti kettle boiler
dan sistem air pendingin, serta sanitary
wastes. Agar dapat memenuhi baku mutu,
industri harus menerapkan prinsip
pengendalin limbah secara cermat dan
terpadu baik di dalam proses produksi
(in-pipe pollution prevention) dan setelah
proses produksi (end-pipe pollution
prevention). Pengendalian dalam proses
produksi bertujuan untuk meminimalkan
volume limbah yang ditimbulkan, juga
5. BATASAN AIR LIMBAH UNTUK
INDUSTRI
• Namun walaupun begitu, masalah air limbah tidak
sesederhana yang dibayangkan karena pengolahan
air limbah memerlukan biaya investasi yang besar
dan biaya operasi yang tidak sedikit. Untuk itu,
pengolahan air limbah harus dilakukan dengan
cermat, dimulai dari perencanaan yang teliti,
pelaksanaan pembangunan fasilitas instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) atau unit pengolahan
limbah (UPL) yang benar, serta pengoperasian yang
cermat.
• Dalam pengolahan air limbah itu sendiri, terdapat
beberapa parameter kualitas yang digunakan.
Parameter kualitas air limbah dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu parameter
organik, karakteristik fisik, dan kontaminan
spesifik. Parameter organik merupakan ukuran
jumlah zat organik yang terdapat dalam limbah.
Parameter ini terdiri dari total organic carbon
(TOC), chemical oxygen demand (COD), biochemical
6. TEKNOLOGI PENGELOLAAN AIR
LIMBAH
• Pengolahan Awal (Pretreatment)
Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan
tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung
pada tahap ini ialah screen and grit removal, equalization and storage, serta oil separation.
• Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan
awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi pada
pengolahan tahap pertama ialah neutralization, chemical addition and
coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration.
• Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak
dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan pengolahan yang umum digunakan pada
pengolahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated
lagoon, stabilization basin, rotating biological contactor, serta anaerobic contactor and filter.
• Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah coagulation and
sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation, serta thickening
gravity or flotation.
• Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah
kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration, vacuum
filtration, centrifugation, lagooning or drying bed, incineration, atau landfill.
7. PEMILIHAN TEKNOLOGI
• Pemilihan proses yang tepat didahului dengan mengelompokkan
karakteristik kontaminan dalam air limbah dengan menggunakan indikator
parameter yang sudah ditampilkan di tabel di atas. Setelah kontaminan
dikarakterisasikan, diadakan pertimbangan secara detail mengenai aspek
ekonomi, aspek teknis, keamanan, kehandalan, dan kemudahan
peoperasian. Pada akhirnya, teknologi yang dipilih haruslah teknologi yang
tepat guna sesuai dengan karakteristik limbah yang akan diolah. Setelah
pertimbangan-pertimbangan detail, perlu juga dilakukan studi kelayakan
atau bahkan percobaan skala laboratorium yang bertujuan untuk:
• Memastikan bahwa teknologi yang dipilih terdiri dari proses-proses yang
sesuai dengan karakteristik limbah yang akan diolah.
• Mengembangkan dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk
menentukan efisiensi pengolahan yang diharapkan.
• Menyediakan informasi teknik dan ekonomi yang diperlukan untuk
penerapan skala sebenarnya.
8. • Sedimentation. Sebuah primary sedimentation tank di sebuah unit
pengolahan limbah domestik. Sedimentation tank merupakan salah
satu unit pengolahan limbah yang sangat umum digunakan.
• Bottomline, perlu kita semua sadari bahwa limbah tetaplah limbah.
Solusi terbaik dari pengolahan limbah pada dasarnya ialah
menghilangkan limbah itu sendiri. Produksi bersih (cleaner
production) yang bertujuan untuk mencegah, mengurangi, dan
menghilangkan terbentuknya limbah langsung pada sumbernya di
seluruh bagian-bagian proses dapat dicapai dengan penerapan
kebijaksanaan pencegahan, penguasaan teknologi bersih, serta
perubahan mendasar pada sikap dan perilaku manajemen.
Treatment versus Prevention? Mana yang menurut teman-teman
lebih baik?? Saya yakin kita semua tahu jawabannya. Reduce, recyle,
and reuse.