Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan dan strategi pengelolaan kelas yang penting bagi guru, termasuk keterampilan mengelola kelas, tujuan keterampilan mengelola kelas, komponen keterampilan mengelola kelas, pengelolaan kelompok, pendekatan pemecahan masalah kelompok, dan tanggung jawab guru sebagai pengelola kelas.
2. • Keterampilan Mengelola Kelas
• Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
keterampilan untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal
apabila terdapat gangguan dalam proses belajar baik yang bersifat
gangguan kecil dan sementara maupun gangguan yang berkelanjutan
( Depdikbud; 1985; 3).
• Tujuan keterampilan mengelola kelas ini tidak hanya penting bagi
guru sebagai manajer di dalam kelas tetapi penting pula untuk siswa.
3. TUJUAN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
(UNTUK SISWA)
• Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu
terhadap tingkah lakunya, serta sadar untuk mengendalikan dirinya.
• Membantu siswa agar mengerti akan arah tingkah laku yang sesuai
dengan tata tertib kelas dan melihat atau merasakan teguran guru
sebagai suatu peringatan dan bukan kelemahan.
• Menimbulkan rasa berkewibawaan melibatkan diri dalam tugas serta
bertingkah laku yang wajar sesuai aktivitas-aktivitas di kelas.
4. KOMPONEN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
(KETERAMPILAN PENCIPTAAN DAN PEMELIHARAAN
KONDISI BELAJA OPTIMAL)
• Menunjukan sikap tanggap
Guru memperlihatkan sikap positif terhadap setiap perilaku siswa
yang muncul dan memberikan tanggapan atas perilaku tersebut,
dengan maksud tidak menyudutkan kondisi siswa, perasaan tertekan
dan memunculkan perilaku susulan yang kurang baik.
5. • Membagi perhatian
Perhatian guru tidak hanya terfokus pada satu orang siswa atau satu
kelompok siswa, yang dapat menimbulkan kecemburuan, tapi perhatian
harus terbagi merata kepada setiap anak yang berada di dalam kelas
• Memusatkan perhatian kelompok
Kelompok informal maupun kelompok yang sengaja dibentuk untuk
kepentingan pembelajaran di kelas, memerlukan perhatian guru untuk
mengatur dan mengarahkan perilakunya, terutama ketika kelompok
terpusat pada tugas yang harus diselesaikannya.
6. • Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas
Agar kelompok atau individu mampu memusatkan perhatian terhadap
tugas-tugas yang diberikan oleh guru, maka berkewajiban memaparkan petunjuk
pelaksanaan secara bertahap dan jelas.
• Menegur
Guru harus mampu memberikan teguran yang sesuai dengan tugas dan
perkembangan siswa. Sifat teguran tidak merupakan hal yang memberikan efek
ketakutan, melainkan menyadarkan siswa menyadari kesalahan yang dilakukannya,
• Memberikan penguatan
Penguatan dapat berupa reward yang bersifat moril atau bersifat materil tetapi tidak
berlebihan. Tujuannya agar prestasi yang dicapai dan perilaku siswa yang baik dapat
dipertahankan bahkan mungkin ditingkatkan.
7. KETERAMPILAN PENGENDALIAN KONDISI
BELAJAR
(MEMODIFIKASI TINGKAH LAKU)
Memodifikasi tingkah laku dimaksudkan menyesuaikan bentuk-bentuk
tingkah laku ke dalam tuntutan kegiatan pembelajaran, sehingga tidak
muncul prototype pada diri siswa tentang peniruan prilaku yang kurang
baik.
• Mengajarkan perilaku baru dengan contoh dan pembiasaan
• Meningkatkan perilaku baik dengan penguatan
• Mengurangi perilaku buruk dengan hukuman
8. PENGELOLAAN KELOMPOK
Kelompok kecil, kelompok informal dan
kelompok belajar di kelas harus dikelola
dengan baik oleh guru sebagai dari
pencapaian tujuan pembelajaran dan strategi
yang diterapkan oleh guru itu sendiri.
9. PENDEKATAN PEMECAHAN
MASALAH KELOMPOK
• Memperlancar tugas-tugas : mengusahakan terjadinya kerjasama
yang baik dalam pelaksanaan tugas (Meningkatkan kerjasama dan
keterlibatan)
• Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok : memelihara dan
memulihkan semangat anak didik dan menangani konflik yang timbul
(Menangani konflik dan memperkecil masalah yang timbul
10. MENEMUKAN DAN MEMECAHKAN PERILAKU YANG
MENIMBULKAN MASALAH
• Permasalahan memiliki sifat perennial (akan selalu ada) dan nurturan effect. Guru
harus dapat menditeksi permasalahan yang mungkin muncul dan secara cepat
mengambil langkah penyelesaian sebagai solusi terhadap masalah.
• Pengabaian yang direncanakan
• Campur tangan dengan isyarat
• Mengawasi secara ketat
• Mengakui perasaan negatif peserta didik
• Mendorong peserta didik untuk mengungkapkan perasaannya
• Menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu konsentrasi
• Menyusun kembali program belajar
• Menghilangkan ketegangan dengan humor
• Mengekang secara fisik
11. HAL-HAL YANG HARUS DIHINDARI
• Campur tangan yang berlebihan dari guru terhadap perilaku siswa,
akan memberikan dampak yang kurang baik. Oleh karenanya campur
tangan sebatas peran guru sebagai pendidik di kelas.
• Kesenyapan di kelas tidak merupakan kegiatan yang berjalan cukup
lama, karena dapat menimbulkan perilaku yang berlebihan dari siswa,
untuk berinteraksi dengan temannya.
• Ketidak tetapan memulai dan mengakhiri kegiatan, baik kegiatan awal
maupun kegiatan akhir merupakan hal yang krusial bagi guru.
12. • Penyimpangan perilaku siswa baik secara individu maupun kelompok
kaitannya dengan pelaksanaan pembelajaran.
• Bertele-tele, kalimat atau kegiatan yang dilakukan oleh guru, akan
menimbulkan kebosanan dan ketidak nyamanan bagi siswa.
• Pengulangan penjelasan yang tidak perlu, banyak hal yang baru bagi
siswa yang dapat disampaikan dan banyak yang lebih penting
memerlukan pengulangan.
13. TANGGUNG JAWAB GURU SEBAGAI PENGELOLA KELAS
(PENGLOLAAN TEMPAT BELAJAR)
• Tempat belajar sepeti ruang kelas merupakan tempat yang menarik,
hal ini sangat disarankan dalam PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif
Efektif dan Menyenangkan).
• Misalkan hasil karya siswa sebaiknya dipajang supaya menjadi
motivasi untuk bekerja lebih baik
• Lagi, hal itu juga bisa membantu guru pada kegiatan KBM , karena
bisa dijadikan rujukan untuk membahas suatu masalah.