SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl
zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
Tugas Teori Kemanan Data
M.MISBAKHUL MUNIR
7410040048
3 D4 IT B
Bastion Host Topologi Jaringan
Firewall merupakan suatu cara/sistem/mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware , software ataupun sistem
itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau
semua hubungan /kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang
lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN)
anda.
konfigurasi sederhananya:
pc (jaringan local) <==> firewall <==> internet (jaringan lain)
Firewall untuk komputer, pertama kali dilakukan dengan menggunakan prinsip “non-routing” pada sebuah Unix host
yang menggunakan 2 buah network interface card, network interface card yang pertama di hubungkan ke internet
(jaringan lain) sedangkan yang lainnya dihubungkan ke pc (jaringan lokal)(dengan catatan tidak terjadi “route” antara
kedua network interface card di pc ini). Untuk dapat terkoneksi dengan Internet(jaringan lain) maka harus memasuki
server firewall (bias secara remote, atau langsung), kemudian menggunakan resource yang ada pada komputer ini
untuk berhubungan dengan Internet(jaringan lain), apabila perlu untuk menyimpan file/data maka dapat menaruhnya
sementara di pc firewall anda, kemudian mengkopikannya ke pc(jaringan lokal). Sehingga internet(jaringan luar)
tidak dapat berhubungan langsung dengan pc(jaringan lokal) .Terlalu banyak kekurangan dari metoda ini, sehingga
dikembangkan berbagai bentuk, konfigurasi dan jenis firewall dengan berbagai policy(aturan) didalamnya.
Firewall secara umum di peruntukkan untuk melayani :
1. Mesin/komputer
Setiap individu yang terhubung langsung ke jaringan luar atau internet dan menginginkan semua yang terdapat
pada komputernya terlindungi.
2. Jaringan
Jaringan komputer yang terdiri lebih dari satu buah komputer dan berbagai jenis topologi jaringan yang
digunakan, baik yang di miliki oleh perusahaan, organisasi dsb.
KARAKTERISTIK FIREWALL
1. Seluruh hubungan/kegiatan dari dalam ke luar , harus melewati firewall. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memblok/membatasi baik secara fisik semua akses terhadap jaringan Lokal, kecuali melewati firewall. Banyak
sekali bentuk jaringan yang memungkinkan.
2. Hanya Kegiatan yang terdaftar/dikenal yang dapat melewati/melakukan hubungan, hal ini dapat dilakukan dengan
mengatur policy pada konfigurasi keamanan lokal. Banyak sekali jenis firewall yang dapat dipilih sekaligus
berbagai jenis policy yang ditawarkan.
3. Firewall itu sendiri haruslah kebal atau relatif kuat terhadap serangan/kelemahan. hal ini berarti penggunaan
sistem yang dapat dipercaya dan dengan Operating system yang relatif aman.
TEKNIK YANG DIGUNAKAN OLEH FIREWALL
1. Service control (kendali terhadap layanan) berdasarkan tipe-tipe layanan yang digunakan di Internet dan boleh
diakses baik untuk kedalam ataupun keluar firewall. Biasanya firewall akan mencek no IP Address dan juga
nomor port yang di gunakan baik pada protokol TCP dan UDP, bahkan bisa dilengkapi software untuk proxy
yang akan menerima dan menterjemahkan setiap permintaan akan suatu layanan sebelum mengijinkannya.Bahkan
bisa jadi software pada server itu sendiri , seperti layanan untuk web ataupun untuk mail.
2. Direction Conrol (kendali terhadap arah) berdasarkan arah dari berbagai permintaan (request) terhadap layanan
yang akan dikenali dan diijinkan melewati firewall.
M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
3. User control (kendali terhadap pengguna) berdasarkan pengguna/user untuk dapat menjalankan suatu layanan,
artinya ada user yang dapat dan ada yang tidak dapat menjalankan suatu servis,hal ini di karenakan user tersebut
tidak di ijinkan untuk melewati firewall. Biasanya digunakan untuk membatasi user dari jaringan lokal untuk
mengakses keluar, tetapi bisa juga diterapkan untuk membatasi terhadap pengguna dari luar.
4. Behavior Control (kendali terhadap perlakuan) berdasarkan seberapa banyak layanan itu telah digunakan. Misal,
firewall dapat memfilter email untuk menanggulangi/mencegah spam.
TIPE - TIPE FIREWALL
1. Packet Filtering Router
Packet Filtering diaplikasikan dengan cara mengatur semua packet IP baik yang menuju, melewati atau akan
dituju oleh packet tersebut.pada tipe ini packet tersebut akan diatur apakah akan di terima dan diteruskan , atau
di tolak.penyaringan packet ini di konfigurasikan untuk menyaring packet yang akan di transfer secara dua arah
(baik dari atau ke jaringan lokal). Aturan penyaringan didasarkan pada header IP dan transport header,termasuk
juga alamat awal(IP) dan alamat tujuan (IP),protokol transport yang di gunakan(UDP,TCP), serta nomor port yang
digunakan.
Kelebihan dari tipe ini adalah mudah untuk di implementasikan, transparan untuk pemakai, lebih cepat
Adapun kelemahannya adalah cukup rumitnya untuk menyetting paket yang akan difilter secara tepat, serta lemah
dalam hal authentikasi.
Adapun serangan yang dapat terjadi pada firewall dengan tipe ini adalah:
• IP address spoofing : intruder (penyusup) dari luar dapat melakukan ini dengan cara
menyertakan/menggunakan ip address jaringan lokal yanbg telah diijinkan untuk melalui firewall.
• Source routing attacks : tipe ini tidak menganalisa informasi routing sumber IP, sehingga memungkinkan
untuk membypass firewall.
• Tiny Fragment attacks : intruder (penyusup) membagi IP kedalam bagian bagian (fragment) yang lebih kecil
dan memaksa terbaginya informasi mengenai TCP header. Serangan jenis ini di design untuk menipu aturan
penyaringan yang bergantung kepada informasi dari TCP header. penyerang berharap hanya bagian
fragment) pertama saja yang akan di periksa dan sisanya akan bisa lewat dengan bebas. Hal ini dapat di
tanggulangi dengan cara menolak semua packet dengan protokol TCP dan memiliki Offset = 1 pada IP
fragment (bagian IP).
Gambar
M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
2. Application-Level Gateway
Application-level Gateway yang biasa juga di kenal sebagai proxy server yang berfungsi untuk
memperkuat/menyalurkan arus aplikasi. Tipe ini akan mengatur semua hubungan yang menggunakan layer
aplikasi ,baik itu FTP, HTTP, GOPHER dll.
Cara kerjanya adalah apabila ada pengguna yang menggunakan salah satu aplikasi semisal FTP untuk mengakses
secara remote, maka gateway akan meminta user memasukkan alamat remote host yang akan di akses.Saat
pengguna mengirimkan USer ID serta informasi lainnya yang sesuai maka gateway akan melakukan hubungan
terhadap aplikasi tersebut yang terdapat pada remote host, dan menyalurkan data diantara kedua titik. apabila data
tersebut tidak sesuai maka firewall tidak akan meneruskan data tersebut atau menolaknya. Lebih jauh lagi, pada
tipe ini Firewall dapat di konfigurasikan untuk hanya mendukung beberapa aplikasi saja dan menolak aplikasi
lainnya untuk melewati firewall.
Kelebihannya adalah relatif lebih aman daripada tipe packet filtering router lebih mudah untuk memeriksa (audit)
dan mendata (log) semua aliran data yang masuk pada level aplikasi.
Kekurangannya adalah pemrosesan tambahan yang berlebih pada setiap hubungan. yang akan mengakibatkan
terdapat dua buah sambungan koneksi antara pemakai dan gateway, dimana gateway akan memeriksa dan
meneruskan semua arus dari dua arah.
Gambar
3. Circuit-level Gateway
Tipe ketiga ini dapat merupakan sistem yang berdiri sendiri , atau juga dapat merupakan fungsi khusus yang
terbentuk dari tipe application-level gateway.tipe ini tidak mengijinkan koneksi TCP end to end (langsung).
cara kerjanya : Gateway akan mengatur kedua hubungan tcp tersebut, 1 antara dirinya (gw) dengan TCP pada
pengguna lokal (inner host) serta 1 lagi antara dirinya (gw) dengan TCP pengguna luar (outside host). Saat dua
buah hubungan terlaksana, gateway akan menyalurkan TCP segment dari satu hubungan ke lainnya tanpa
memeriksa isinya. Fungsi pengamanannya terletak pada penentuan hubungan mana yang di ijinkan.
Penggunaan tipe ini biasanya dikarenakan administrator percaya dengan pengguna internal (internal users).
M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
Gambar
KONFIGURASI FIREWALL
1. Screened Host FIrewall system (single-homed bastion)
Pada konfigurasi ini, fungsi firewall akan dilakukan oleh packet filtering router dan bastion host*.Router ini
dikonfigurasikan sedemikian sehingga untuk semua arus data dari Internet, hanya paket IP yang menuju bastion
host yang di ijinkan. Sedangkan untuk arus data (traffic) dari jaringan internal, hanya paket IP dari bastion host
yang di ijinkan untuk keluar.
Konfigurasi ini mendukung fleksibilitasdalam Akses internet secara langsung, sebagai contoh apabila terdapat
web server pada jaringan ini maka dapat di konfigurasikan agar web server dapat diakses langsung dari internet.
Bastion Host melakukan fungsi Authentikasi dan fungsi sebagai proxy. Konfigurasi ini memberikan tingkat
keamanan yang lebih baik daripada packet-filtering router atau application-level gateway secara terpisah.
Gambar
2. Screened Host Firewall system (Dual-homed bastion)
Pada konfigurasi ini, secara fisik akan terdapat patahan/celah dalam jaringan. Kelebihannya adalah dengan adanya
du ajalur yang meisahkan secara fisik maka akan lebih meningkatkan keamanan dibanding konfigurasi
pertama,adapun untuk server-server yang memerlukan direct akses (akses langsung) maka dapat di letakkan
ditempat/segmenrt yang langsung berhubungan dengan internet Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menggunakan 2 buah NIC ( network interface Card) pada bastion Host.
M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
Gambar
3. Screened subnet firewall
Ini merupakan konfigurasi yang paling tinggi tingkat keamanannya. karena pada konfigurasi ini di gunakan 2
buah packet filtering router, 1 diantara internet dan bastion host, sedangkan 1 lagi diantara bastian host dan
jaringan local konfigurasi ini membentuk subnet yang terisolasi.
adapun kelebihannya adalah :
• terdapat 3 lapisan/tingkat pertahanan terhadap penyusup/intruder .
• router luar hanya melayani hubungan antara internet dan bastion host sehingga jaringan lokal menjadi tak
terlihat (invisible )
• Jaringan lokal tidak dapat mengkonstuksi routing langsung ke internet, atau dengan kata lain , Internet
menjadi Invinsible (bukan berarti tidak bisa melakukan koneksi internet).
Gambar
LANGKAH-LANGKAH MEMBANGUN FIREWALL
1. Mengidenftifikasi bentuk jaringan yang dimiliki
Mengetahui bentuk jaringan yang dimiliki khususnya toplogi yang di gunakan serta protocol jaringan, akan
memudahkan dalam mendesain sebuah firewall.
2. Menentukan Policy atau kebijakan
Penentuan Kebijakan atau Policy merupakan hal yang harus di lakukan, baik atau buruknya sebuah firewall yang
di bangun sangat di tentukan oleh policy/kebijakan yang di terapkan. Diantaranya:
M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
• Menentukan apa saja yang perlu di layani. Artinya, apa saja yang akan dikenai policy atau kebijakan yang
akan kita buat.
• Menentukan individu atau kelompok-kelompok yang akan dikenakan policy atau kebijakan tersebut.
• Menentukan layanan-layanan yang di butuhkan oleh tiap tiap individu atau kelompok yang menggunakan
jaringan.
• Berdasarkan setiap layanan yang di gunakan oleh individu atau kelompok tersebut akan ditentukan
bagaimana konfigurasi terbaik yang akan membuatnya semakin aman
• Menerapkankan semua policy atau kebijakan tersebut
3. Menyiapkan Software atau Hardware yang akan digunakan
Baik itu operating system yang mendukung atau software-software khusus pendukung firewall seperti ipchains,
atau iptables pada linux, dsb. Serta konfigurasi hardware yang akan mendukung firewall tersebut.
4. Melakukan test konfigurasi
Pengujian terhadap firewall yang telah selesai di bangun haruslah dilakukan, terutama untuk mengetahui hasil
yang akan kita dapatkan, caranya dapat menggunakan tool tool yang biasa dilakukan untuk mengaudit seperti
nmap.
* Bastion Host adalah sistem/bagian yang dianggap tempat terkuat dalam sistem keamanan jaringan oleh
administrator.atau dapat di sebuta bagian terdepan yang dianggap paling kuat dalam menahan serangan, sehingga
menjadi bagian terpenting dalam pengamanan jaringan, biasanya merupakan komponen firewall atau bagian terluar
sistem publik. Umumnya Bastion host akan menggunakan Sistem operasi yang dapat menangani semua kebutuhan
(misal , Unix, linux, NT).
Sumber : http://ezine.echo.or.id/ezine4/ez-r04-y3dips-firewall.txt
Cara Kerja FTP NAT (Aktif – Pasif)
FTP adalah layanan berbasis TCP secara eksklusif. Tidak ada komponen UDP ke FTP. FTP adalah layanan yang tidak
biasa dalam hal itu menggunakan dua port, pelabuhan 'data' dan sebuah 'perintah' port (juga dikenal sebagai kontrol
port). Secara tradisional ini adalah port 21 untuk port perintah dan port 20 untuk data port. Kebingungan dimulai
Namun, ketika kita menemukan bahwa tergantung pada mode, port data tidak selalu pada port 20.
1. FTP NAT Aktif
Dalam modus aktif FTP klien terhubung dari port unprivileged acak (N> 1023) ke port perintah server FTP, port
21. Kemudian, klien mulai mendengarkan port N +1 dan mengirim perintah FTP PORT N +1 ke server FTP. Server
kemudian akan menghubungkan kembali ke port data klien tertentu dari port data lokal, yang adalah port 20.
Dari sudut pandang sisi server firewall, untuk mendukung modus aktif FTP saluran komunikasi berikut perlu
dibuka:
• FTP server port 21 dari mana saja (koneksi inisiat Client)
• FTP server port 21 ke port> 1023 (Server merespon port kontrol client)
• FTP server port 20 ke port> 1023 (Server memulai koneksi data ke port data klien)
• FTP server port 20 dari port> 1023 (Client mengirimkan ACK ke server port data)
M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
Saat ditarik keluar, koneksi muncul sebagai berikut:
Pada langkah 1, pelabuhan perintah klien kontak port perintah server dan mengirim perintah PORT 1027 . Server
kemudian mengirimkan ACK kembali ke pelabuhan perintah klien dalam langkah 2. Pada langkah 3 server memulai
koneksi pada port data lokal ke port data klien ditentukan sebelumnya. Akhirnya, klien mengirimkan sebuah ACK
kembali seperti yang ditunjukkan pada langkah 4.
Masalah utama dengan modus aktif FTP sebenarnya jatuh pada sisi klien. Klien FTP tidak membuat koneksi yang
benar ke port data server - itu hanya memberitahu server apa port itu mendengarkan dan server menghubungkan
kembali ke port tertentu pada klien. Dari sisi klien firewall ini tampaknya merupakan sistem luar memulai
sambungan ke klien internal - sesuatu yang biasanya diblokir.
Contoh FTPAktif
Di bawah ini adalah contoh aktual dari sesi FTP aktif. Satu-satunya hal yang telah berubah adalah nama server,
alamat IP, dan nama pengguna. Dalam contoh ini adalah sesi FTP diawali dari testbox1.slacksite.com
(192.168.150.80), sebuah kotak linux menjalankan standar klien baris perintah FTP, untuk testbox2.slacksite.com
(192.168.150.90), sebuah kotak linux menjalankan proftpd 1.2. 2RC2. Debugging ( -d ) flag digunakan dengan
klien FTP untuk menunjukkan apa yang terjadi di balik layar. Segala sesuatu di merah adalah debugging output
yang menunjukkan perintah FTP yang sebenarnya dikirim ke server dan tanggapan yang dihasilkan dari perintah-
perintah. Output server yang biasa ditampilkan hitam, dan masukan pengguna dalam huruf tebal .
Ada beberapa hal menarik yang perlu dipertimbangkan tentang dialog ini. Perhatikan bahwa ketika PORT perintah
dikeluarkan, ia menetapkan port pada klien (192.168.150.80) sistem, bukan server. Kita akan melihat perilaku yang
berlawanan ketika kita menggunakan FTP pasif. Sementara kita berada pada subjek, pesan singkat tentang
format PORT perintah. Seperti yang Anda lihat pada contoh di bawah ini diformat sebagai rangkaian enam angka
dipisahkan dengan koma. Pertama empat oktet alamat IP sementara dua oktet terakhir terdiri dari port yang akan
digunakan untuk sambungan data. Untuk menemukan port yang sebenarnya kalikan oktet kelima dengan 256 dan
M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
kemudian menambahkan keenam oktet total. Jadi, dalam contoh di bawah nomor port adalah ((14 * 256) + 178),
atau 3762. Sebuah cek cepat dengan netstat harus mengkonfirmasikan informasi ini.
2. FTP NAT Pasif
Dalam rangka untuk menyelesaikan masalah server memulai koneksi ke klien metode yang berbeda untuk koneksi
FTP dikembangkan. Ini dikenal sebagai modus pasif, atau PASV , setelah perintah yang digunakan oleh klien untuk
memberitahu server berada dalam modus pasif.
Dalam modus pasif FTP klien memulai koneksi ke server, memecahkan masalah firewall menyaring koneksi port
data yang masuk ke klien dari server. Ketika membuka koneksi FTP, klien membuka dua port unprivileged acak
secara lokal (N> 1023 dan N +1). Kontak pelabuhan pertama server pada port 21, tapi bukannya kemudian
mengeluarkan PORT perintah dan memungkinkan server untuk menghubungkan kembali ke port data, klien akan
mengeluarkan PASV perintah. Hasil ini adalah bahwa server kemudian membuka port unprivileged acak (P> 1023)
dan mengirim P kembali ke klien dalam menanggapi PASV perintah. Klien kemudian memulai koneksi dari port N
+1 ke port P pada server untuk mentransfer data.
Dari sudut pandang sisi server firewall, untuk mendukung modus pasif FTP saluran komunikasi berikut perlu
dibuka:
• FTP server port 21 dari mana saja (koneksi inisiat Client)
• FTP server port 21 ke port> 1023 (Server merespon port kontrol client)
M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
• Port server FTP> 1023 dari mana saja (Client memulai koneksi data ke port acak yang ditentukan oleh
server)
• Port server FTP> 1023 ke remote ports> 1023 (Server mengirimkan ACK (dan data) ke port data klien)
Ketika ditarik, mode koneksi FTP pasif terlihat seperti ini:
Pada langkah 1, kontak klien server pada port perintah dan isu-isu yang PASV perintah. Server kemudian menjawab
pada langkah 2 dengan PORT 2024 , mengatakan klien yang port itu mendengarkan untuk koneksi data. Pada langkah
3 klien kemudian memulai koneksi data dari data port-nya ke data port server tertentu. Akhirnya, server akan
mengirimkan kembali suatu ACK pada langkah 4 ke port data klien.
Sementara mode pasif FTP memecahkan banyak masalah dari sisi klien, membuka berbagai macam masalah pada
sisi server.Masalah terbesar adalah kebutuhan untuk mengizinkan semua koneksi remote ke port bernomor tinggi
pada server. Untungnya, banyak daemon FTP, termasuk yang populer WU-ftpd memungkinkan administrator untuk
menentukan rentang port yang server FTP akan menggunakan. Lihat Lampiran 1 untuk informasi lebih lanjut.
Masalah kedua melibatkan pendukung dan pemecahan masalah klien yang melakukan (atau tidak) mendukung
modus pasif.Sebagai contoh, baris perintah FTP utilitas yang disediakan dengan Solaris tidak mendukung modus
pasif, memerlukan klien FTP pihak ketiga, seperti ncftp.
CATATAN:
Ini tidak lagi terjadi - menggunakan -p pilihan dengan Solaris FTP client untuk mengaktifkan mode pasif!
Dengan popularitas besar dari World Wide Web, banyak orang lebih suka menggunakan web browser mereka
sebagai sebuah klien FTP. Kebanyakan browser hanya mendukung modus pasif ketika mengakses URL ftp://. Ini
dapat menjadi baik atau buruk tergantung pada apa server dan firewall yang dikonfigurasi untuk mendukung.
M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
Contoh FTP Pasif
Di bawah ini adalah contoh aktual dari sesi FTP pasif. Satu-satunya hal yang telah berubah adalah nama server,
alamat IP, dan nama pengguna. Dalam contoh ini adalah sesi FTP diawali dari testbox1.slacksite.com
(192.168.150.80), sebuah kotak linux menjalankan standar klien baris perintah FTP, untuk testbox2.slacksite.com
(192.168.150.90), sebuah kotak linux menjalankan proftpd 1.2. 2RC2. Debugging ( -d ) flag digunakan dengan klien
FTP untuk menunjukkan apa yang terjadi di balik layar. Segala sesuatu di merah adalah debugging output yang
menunjukkan perintah FTP yang sebenarnya dikirim ke server dan tanggapan yang dihasilkan dari perintah-
perintah. Output server yang biasa ditampilkan hitam, dan masukan pengguna dalam huruf tebal .
Perhatikan perbedaan dalam PORT perintah dalam contoh ini sebagai lawan aktif contoh FTP. Di sini, kita melihat
port yang dibuka pada Server (192.168.150.90) sistem, bukan klien. Lihat pembahasan mengenai
format PORT perintah di atas, di bagian Active Contoh FTP .
CATATAN :
Seorang pembaca, Maarten Sjouw, menunjukkan bahwa aktif FTP tidak akan berfungsi bila digunakan bersama
dengan client-side NAT (Network Address Translation) perangkat yang tidak cukup pintar untuk mengubah informasi
alamat IP dalam paket FTP.
Sumber : http://slacksite.com/other/ftp.html
M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Unit 1 network management
Unit 1 network managementUnit 1 network management
Unit 1 network management
bhavikaorg
 

La actualidad más candente (20)

Spanning tree protocol
Spanning tree protocolSpanning tree protocol
Spanning tree protocol
 
Protocol snmp
Protocol snmpProtocol snmp
Protocol snmp
 
1 introduction to windows server 2016
1  introduction to windows server 20161  introduction to windows server 2016
1 introduction to windows server 2016
 
Konfigurasi Statik Routing pada Linux CentOS
Konfigurasi Statik Routing pada Linux CentOSKonfigurasi Statik Routing pada Linux CentOS
Konfigurasi Statik Routing pada Linux CentOS
 
Border Gateway Protocol (BGP)
Border Gateway Protocol (BGP)Border Gateway Protocol (BGP)
Border Gateway Protocol (BGP)
 
Firewall
FirewallFirewall
Firewall
 
Uygulamalı Ağ Güvenliği Eğitim Notları
Uygulamalı Ağ Güvenliği Eğitim NotlarıUygulamalı Ağ Güvenliği Eğitim Notları
Uygulamalı Ağ Güvenliği Eğitim Notları
 
Overview of Spanning Tree Protocol
Overview of Spanning Tree ProtocolOverview of Spanning Tree Protocol
Overview of Spanning Tree Protocol
 
Estratégias de Segurança e Gerenciamento para MySQL
Estratégias de Segurança e Gerenciamento para MySQLEstratégias de Segurança e Gerenciamento para MySQL
Estratégias de Segurança e Gerenciamento para MySQL
 
Yeni Nesil DDOS Saldırıları ve Korunma Yöntemleri
Yeni Nesil DDOS Saldırıları ve Korunma YöntemleriYeni Nesil DDOS Saldırıları ve Korunma Yöntemleri
Yeni Nesil DDOS Saldırıları ve Korunma Yöntemleri
 
Firewall Security Definition
Firewall Security DefinitionFirewall Security Definition
Firewall Security Definition
 
Base de Dados - Introdução
Base de Dados - IntroduçãoBase de Dados - Introdução
Base de Dados - Introdução
 
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptxMateri PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
Materi PPT AIJ - Media Routing Dinamis.pptx
 
Unit 1 network management
Unit 1 network managementUnit 1 network management
Unit 1 network management
 
Jaringan Wireless BSS dan ESS
Jaringan Wireless BSS dan ESSJaringan Wireless BSS dan ESS
Jaringan Wireless BSS dan ESS
 
Empire Kurulumu ve Kullanımı
Empire Kurulumu ve Kullanımı Empire Kurulumu ve Kullanımı
Empire Kurulumu ve Kullanımı
 
FortiGate Firewall HOW-TO - DMZ
FortiGate Firewall HOW-TO - DMZFortiGate Firewall HOW-TO - DMZ
FortiGate Firewall HOW-TO - DMZ
 
Introdução ao BGP
Introdução ao BGPIntrodução ao BGP
Introdução ao BGP
 
CCNP Security-Firewall
CCNP Security-FirewallCCNP Security-Firewall
CCNP Security-Firewall
 
Palo alto outline course | Mostafa El Lathy
Palo alto outline course | Mostafa El LathyPalo alto outline course | Mostafa El Lathy
Palo alto outline course | Mostafa El Lathy
 

Destacado

Ancaman & kelemahan server
Ancaman & kelemahan serverAncaman & kelemahan server
Ancaman & kelemahan server
Dedi Dwianto
 

Destacado (20)

Curriclum Vitae - Adi Prayitno
Curriclum Vitae - Adi PrayitnoCurriclum Vitae - Adi Prayitno
Curriclum Vitae - Adi Prayitno
 
Modul mengamankan jaringan menggunakan arp reply only menggunakan mikrotik os
Modul mengamankan jaringan menggunakan arp reply only menggunakan mikrotik osModul mengamankan jaringan menggunakan arp reply only menggunakan mikrotik os
Modul mengamankan jaringan menggunakan arp reply only menggunakan mikrotik os
 
Networking recap
Networking recapNetworking recap
Networking recap
 
Setting local domain di virtual host
Setting local domain di virtual hostSetting local domain di virtual host
Setting local domain di virtual host
 
Virtual host and certificate authority
Virtual host and certificate authorityVirtual host and certificate authority
Virtual host and certificate authority
 
NSA and PT
NSA and PTNSA and PT
NSA and PT
 
Presentation Progress TA
Presentation Progress TA Presentation Progress TA
Presentation Progress TA
 
Sosialisasi kurikulum 2016
Sosialisasi kurikulum 2016Sosialisasi kurikulum 2016
Sosialisasi kurikulum 2016
 
Trouble shooting windows
Trouble shooting windowsTrouble shooting windows
Trouble shooting windows
 
Ancaman & kelemahan server
Ancaman & kelemahan serverAncaman & kelemahan server
Ancaman & kelemahan server
 
Network Security Risk
Network Security RiskNetwork Security Risk
Network Security Risk
 
Modul mengamankan jaringan dhcp server menggunakan arp reply only menggunakan...
Modul mengamankan jaringan dhcp server menggunakan arp reply only menggunakan...Modul mengamankan jaringan dhcp server menggunakan arp reply only menggunakan...
Modul mengamankan jaringan dhcp server menggunakan arp reply only menggunakan...
 
Konfigurasi Access Point menjadi Repeater dan WDS
Konfigurasi Access Point menjadi Repeater dan WDSKonfigurasi Access Point menjadi Repeater dan WDS
Konfigurasi Access Point menjadi Repeater dan WDS
 
MUM Middle East 2016 - System Integration Analyst
MUM Middle East 2016 - System Integration AnalystMUM Middle East 2016 - System Integration Analyst
MUM Middle East 2016 - System Integration Analyst
 
Konfigurasi dasar Cisco Router
Konfigurasi dasar Cisco RouterKonfigurasi dasar Cisco Router
Konfigurasi dasar Cisco Router
 
Trend Kejahatan Cyber 2015
Trend Kejahatan Cyber 2015Trend Kejahatan Cyber 2015
Trend Kejahatan Cyber 2015
 
Application Security Trends and Issues
Application Security Trends and IssuesApplication Security Trends and Issues
Application Security Trends and Issues
 
Pendampingan HelpDesk
Pendampingan HelpDeskPendampingan HelpDesk
Pendampingan HelpDesk
 
Penetration Tool Berbasis Sistem Terdistribusi untuk Analisa Vulnerability Pa...
Penetration Tool Berbasis Sistem Terdistribusi untuk Analisa Vulnerability Pa...Penetration Tool Berbasis Sistem Terdistribusi untuk Analisa Vulnerability Pa...
Penetration Tool Berbasis Sistem Terdistribusi untuk Analisa Vulnerability Pa...
 
Mengenal Internet Security
Mengenal Internet SecurityMengenal Internet Security
Mengenal Internet Security
 

Similar a Bastion host topologi jaringan

Pertemuan 10 keamanan jaringan dgn firewall
Pertemuan 10 keamanan jaringan dgn firewallPertemuan 10 keamanan jaringan dgn firewall
Pertemuan 10 keamanan jaringan dgn firewall
jumiathyasiz
 
Mudah dan murah membangun jaringan internet
Mudah dan murah membangun jaringan internetMudah dan murah membangun jaringan internet
Mudah dan murah membangun jaringan internet
slempase
 
Tugas Ads.Server
Tugas Ads.Server Tugas Ads.Server
Tugas Ads.Server
Fauzan A. N
 
70288550-Modul-3-Firewall.pdf
70288550-Modul-3-Firewall.pdf70288550-Modul-3-Firewall.pdf
70288550-Modul-3-Firewall.pdf
PETRASALVADOR
 

Similar a Bastion host topologi jaringan (20)

Pertemuan 10 keamanan jaringan dgn firewall
Pertemuan 10 keamanan jaringan dgn firewallPertemuan 10 keamanan jaringan dgn firewall
Pertemuan 10 keamanan jaringan dgn firewall
 
Rani
RaniRani
Rani
 
Modul 3 Firewall (iptables)
Modul 3 Firewall (iptables)Modul 3 Firewall (iptables)
Modul 3 Firewall (iptables)
 
Memasang firewall
Memasang firewallMemasang firewall
Memasang firewall
 
Mudah dan murah membangun jaringan internet
Mudah dan murah membangun jaringan internetMudah dan murah membangun jaringan internet
Mudah dan murah membangun jaringan internet
 
AIJ - Materi Firewall.pptx
AIJ - Materi Firewall.pptxAIJ - Materi Firewall.pptx
AIJ - Materi Firewall.pptx
 
firewall.pptx
firewall.pptxfirewall.pptx
firewall.pptx
 
FIREWALL NAT PROXY SERVER administrasi server &lt;vocaloid>
FIREWALL NAT PROXY SERVER administrasi server &lt;vocaloid>FIREWALL NAT PROXY SERVER administrasi server &lt;vocaloid>
FIREWALL NAT PROXY SERVER administrasi server &lt;vocaloid>
 
Firewall
FirewallFirewall
Firewall
 
Makalah tentang firewall
Makalah tentang firewallMakalah tentang firewall
Makalah tentang firewall
 
Tugas Ads.Server
Tugas Ads.Server Tugas Ads.Server
Tugas Ads.Server
 
Laporan pendahuluan firewall
Laporan pendahuluan firewallLaporan pendahuluan firewall
Laporan pendahuluan firewall
 
Pengertian NAT, Proxy Server dan Firewall
Pengertian NAT, Proxy Server dan FirewallPengertian NAT, Proxy Server dan Firewall
Pengertian NAT, Proxy Server dan Firewall
 
Firewall
FirewallFirewall
Firewall
 
Materi 2 fungsi firewall pada jaringa n voip
Materi 2 fungsi firewall pada jaringa n voipMateri 2 fungsi firewall pada jaringa n voip
Materi 2 fungsi firewall pada jaringa n voip
 
70288550-Modul-3-Firewall.pdf
70288550-Modul-3-Firewall.pdf70288550-Modul-3-Firewall.pdf
70288550-Modul-3-Firewall.pdf
 
MATERI FIREWALL.pptx
MATERI FIREWALL.pptxMATERI FIREWALL.pptx
MATERI FIREWALL.pptx
 
Pengenalan Firewall Dan IPTables Pada Jaringan Komputer
Pengenalan Firewall Dan IPTables Pada Jaringan KomputerPengenalan Firewall Dan IPTables Pada Jaringan Komputer
Pengenalan Firewall Dan IPTables Pada Jaringan Komputer
 
Jaringan komputer dan internet 10
Jaringan komputer dan internet 10Jaringan komputer dan internet 10
Jaringan komputer dan internet 10
 
Firewall
FirewallFirewall
Firewall
 

Bastion host topologi jaringan

  • 2. Bastion Host Topologi Jaringan Firewall merupakan suatu cara/sistem/mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware , software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan /kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN) anda. konfigurasi sederhananya: pc (jaringan local) <==> firewall <==> internet (jaringan lain) Firewall untuk komputer, pertama kali dilakukan dengan menggunakan prinsip “non-routing” pada sebuah Unix host yang menggunakan 2 buah network interface card, network interface card yang pertama di hubungkan ke internet (jaringan lain) sedangkan yang lainnya dihubungkan ke pc (jaringan lokal)(dengan catatan tidak terjadi “route” antara kedua network interface card di pc ini). Untuk dapat terkoneksi dengan Internet(jaringan lain) maka harus memasuki server firewall (bias secara remote, atau langsung), kemudian menggunakan resource yang ada pada komputer ini untuk berhubungan dengan Internet(jaringan lain), apabila perlu untuk menyimpan file/data maka dapat menaruhnya sementara di pc firewall anda, kemudian mengkopikannya ke pc(jaringan lokal). Sehingga internet(jaringan luar) tidak dapat berhubungan langsung dengan pc(jaringan lokal) .Terlalu banyak kekurangan dari metoda ini, sehingga dikembangkan berbagai bentuk, konfigurasi dan jenis firewall dengan berbagai policy(aturan) didalamnya. Firewall secara umum di peruntukkan untuk melayani : 1. Mesin/komputer Setiap individu yang terhubung langsung ke jaringan luar atau internet dan menginginkan semua yang terdapat pada komputernya terlindungi. 2. Jaringan Jaringan komputer yang terdiri lebih dari satu buah komputer dan berbagai jenis topologi jaringan yang digunakan, baik yang di miliki oleh perusahaan, organisasi dsb. KARAKTERISTIK FIREWALL 1. Seluruh hubungan/kegiatan dari dalam ke luar , harus melewati firewall. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memblok/membatasi baik secara fisik semua akses terhadap jaringan Lokal, kecuali melewati firewall. Banyak sekali bentuk jaringan yang memungkinkan. 2. Hanya Kegiatan yang terdaftar/dikenal yang dapat melewati/melakukan hubungan, hal ini dapat dilakukan dengan mengatur policy pada konfigurasi keamanan lokal. Banyak sekali jenis firewall yang dapat dipilih sekaligus berbagai jenis policy yang ditawarkan. 3. Firewall itu sendiri haruslah kebal atau relatif kuat terhadap serangan/kelemahan. hal ini berarti penggunaan sistem yang dapat dipercaya dan dengan Operating system yang relatif aman. TEKNIK YANG DIGUNAKAN OLEH FIREWALL 1. Service control (kendali terhadap layanan) berdasarkan tipe-tipe layanan yang digunakan di Internet dan boleh diakses baik untuk kedalam ataupun keluar firewall. Biasanya firewall akan mencek no IP Address dan juga nomor port yang di gunakan baik pada protokol TCP dan UDP, bahkan bisa dilengkapi software untuk proxy yang akan menerima dan menterjemahkan setiap permintaan akan suatu layanan sebelum mengijinkannya.Bahkan bisa jadi software pada server itu sendiri , seperti layanan untuk web ataupun untuk mail. 2. Direction Conrol (kendali terhadap arah) berdasarkan arah dari berbagai permintaan (request) terhadap layanan yang akan dikenali dan diijinkan melewati firewall. M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
  • 3. 3. User control (kendali terhadap pengguna) berdasarkan pengguna/user untuk dapat menjalankan suatu layanan, artinya ada user yang dapat dan ada yang tidak dapat menjalankan suatu servis,hal ini di karenakan user tersebut tidak di ijinkan untuk melewati firewall. Biasanya digunakan untuk membatasi user dari jaringan lokal untuk mengakses keluar, tetapi bisa juga diterapkan untuk membatasi terhadap pengguna dari luar. 4. Behavior Control (kendali terhadap perlakuan) berdasarkan seberapa banyak layanan itu telah digunakan. Misal, firewall dapat memfilter email untuk menanggulangi/mencegah spam. TIPE - TIPE FIREWALL 1. Packet Filtering Router Packet Filtering diaplikasikan dengan cara mengatur semua packet IP baik yang menuju, melewati atau akan dituju oleh packet tersebut.pada tipe ini packet tersebut akan diatur apakah akan di terima dan diteruskan , atau di tolak.penyaringan packet ini di konfigurasikan untuk menyaring packet yang akan di transfer secara dua arah (baik dari atau ke jaringan lokal). Aturan penyaringan didasarkan pada header IP dan transport header,termasuk juga alamat awal(IP) dan alamat tujuan (IP),protokol transport yang di gunakan(UDP,TCP), serta nomor port yang digunakan. Kelebihan dari tipe ini adalah mudah untuk di implementasikan, transparan untuk pemakai, lebih cepat Adapun kelemahannya adalah cukup rumitnya untuk menyetting paket yang akan difilter secara tepat, serta lemah dalam hal authentikasi. Adapun serangan yang dapat terjadi pada firewall dengan tipe ini adalah: • IP address spoofing : intruder (penyusup) dari luar dapat melakukan ini dengan cara menyertakan/menggunakan ip address jaringan lokal yanbg telah diijinkan untuk melalui firewall. • Source routing attacks : tipe ini tidak menganalisa informasi routing sumber IP, sehingga memungkinkan untuk membypass firewall. • Tiny Fragment attacks : intruder (penyusup) membagi IP kedalam bagian bagian (fragment) yang lebih kecil dan memaksa terbaginya informasi mengenai TCP header. Serangan jenis ini di design untuk menipu aturan penyaringan yang bergantung kepada informasi dari TCP header. penyerang berharap hanya bagian fragment) pertama saja yang akan di periksa dan sisanya akan bisa lewat dengan bebas. Hal ini dapat di tanggulangi dengan cara menolak semua packet dengan protokol TCP dan memiliki Offset = 1 pada IP fragment (bagian IP). Gambar M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
  • 4. 2. Application-Level Gateway Application-level Gateway yang biasa juga di kenal sebagai proxy server yang berfungsi untuk memperkuat/menyalurkan arus aplikasi. Tipe ini akan mengatur semua hubungan yang menggunakan layer aplikasi ,baik itu FTP, HTTP, GOPHER dll. Cara kerjanya adalah apabila ada pengguna yang menggunakan salah satu aplikasi semisal FTP untuk mengakses secara remote, maka gateway akan meminta user memasukkan alamat remote host yang akan di akses.Saat pengguna mengirimkan USer ID serta informasi lainnya yang sesuai maka gateway akan melakukan hubungan terhadap aplikasi tersebut yang terdapat pada remote host, dan menyalurkan data diantara kedua titik. apabila data tersebut tidak sesuai maka firewall tidak akan meneruskan data tersebut atau menolaknya. Lebih jauh lagi, pada tipe ini Firewall dapat di konfigurasikan untuk hanya mendukung beberapa aplikasi saja dan menolak aplikasi lainnya untuk melewati firewall. Kelebihannya adalah relatif lebih aman daripada tipe packet filtering router lebih mudah untuk memeriksa (audit) dan mendata (log) semua aliran data yang masuk pada level aplikasi. Kekurangannya adalah pemrosesan tambahan yang berlebih pada setiap hubungan. yang akan mengakibatkan terdapat dua buah sambungan koneksi antara pemakai dan gateway, dimana gateway akan memeriksa dan meneruskan semua arus dari dua arah. Gambar 3. Circuit-level Gateway Tipe ketiga ini dapat merupakan sistem yang berdiri sendiri , atau juga dapat merupakan fungsi khusus yang terbentuk dari tipe application-level gateway.tipe ini tidak mengijinkan koneksi TCP end to end (langsung). cara kerjanya : Gateway akan mengatur kedua hubungan tcp tersebut, 1 antara dirinya (gw) dengan TCP pada pengguna lokal (inner host) serta 1 lagi antara dirinya (gw) dengan TCP pengguna luar (outside host). Saat dua buah hubungan terlaksana, gateway akan menyalurkan TCP segment dari satu hubungan ke lainnya tanpa memeriksa isinya. Fungsi pengamanannya terletak pada penentuan hubungan mana yang di ijinkan. Penggunaan tipe ini biasanya dikarenakan administrator percaya dengan pengguna internal (internal users). M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
  • 5. Gambar KONFIGURASI FIREWALL 1. Screened Host FIrewall system (single-homed bastion) Pada konfigurasi ini, fungsi firewall akan dilakukan oleh packet filtering router dan bastion host*.Router ini dikonfigurasikan sedemikian sehingga untuk semua arus data dari Internet, hanya paket IP yang menuju bastion host yang di ijinkan. Sedangkan untuk arus data (traffic) dari jaringan internal, hanya paket IP dari bastion host yang di ijinkan untuk keluar. Konfigurasi ini mendukung fleksibilitasdalam Akses internet secara langsung, sebagai contoh apabila terdapat web server pada jaringan ini maka dapat di konfigurasikan agar web server dapat diakses langsung dari internet. Bastion Host melakukan fungsi Authentikasi dan fungsi sebagai proxy. Konfigurasi ini memberikan tingkat keamanan yang lebih baik daripada packet-filtering router atau application-level gateway secara terpisah. Gambar 2. Screened Host Firewall system (Dual-homed bastion) Pada konfigurasi ini, secara fisik akan terdapat patahan/celah dalam jaringan. Kelebihannya adalah dengan adanya du ajalur yang meisahkan secara fisik maka akan lebih meningkatkan keamanan dibanding konfigurasi pertama,adapun untuk server-server yang memerlukan direct akses (akses langsung) maka dapat di letakkan ditempat/segmenrt yang langsung berhubungan dengan internet Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan 2 buah NIC ( network interface Card) pada bastion Host. M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
  • 6. Gambar 3. Screened subnet firewall Ini merupakan konfigurasi yang paling tinggi tingkat keamanannya. karena pada konfigurasi ini di gunakan 2 buah packet filtering router, 1 diantara internet dan bastion host, sedangkan 1 lagi diantara bastian host dan jaringan local konfigurasi ini membentuk subnet yang terisolasi. adapun kelebihannya adalah : • terdapat 3 lapisan/tingkat pertahanan terhadap penyusup/intruder . • router luar hanya melayani hubungan antara internet dan bastion host sehingga jaringan lokal menjadi tak terlihat (invisible ) • Jaringan lokal tidak dapat mengkonstuksi routing langsung ke internet, atau dengan kata lain , Internet menjadi Invinsible (bukan berarti tidak bisa melakukan koneksi internet). Gambar LANGKAH-LANGKAH MEMBANGUN FIREWALL 1. Mengidenftifikasi bentuk jaringan yang dimiliki Mengetahui bentuk jaringan yang dimiliki khususnya toplogi yang di gunakan serta protocol jaringan, akan memudahkan dalam mendesain sebuah firewall. 2. Menentukan Policy atau kebijakan Penentuan Kebijakan atau Policy merupakan hal yang harus di lakukan, baik atau buruknya sebuah firewall yang di bangun sangat di tentukan oleh policy/kebijakan yang di terapkan. Diantaranya: M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
  • 7. • Menentukan apa saja yang perlu di layani. Artinya, apa saja yang akan dikenai policy atau kebijakan yang akan kita buat. • Menentukan individu atau kelompok-kelompok yang akan dikenakan policy atau kebijakan tersebut. • Menentukan layanan-layanan yang di butuhkan oleh tiap tiap individu atau kelompok yang menggunakan jaringan. • Berdasarkan setiap layanan yang di gunakan oleh individu atau kelompok tersebut akan ditentukan bagaimana konfigurasi terbaik yang akan membuatnya semakin aman • Menerapkankan semua policy atau kebijakan tersebut 3. Menyiapkan Software atau Hardware yang akan digunakan Baik itu operating system yang mendukung atau software-software khusus pendukung firewall seperti ipchains, atau iptables pada linux, dsb. Serta konfigurasi hardware yang akan mendukung firewall tersebut. 4. Melakukan test konfigurasi Pengujian terhadap firewall yang telah selesai di bangun haruslah dilakukan, terutama untuk mengetahui hasil yang akan kita dapatkan, caranya dapat menggunakan tool tool yang biasa dilakukan untuk mengaudit seperti nmap. * Bastion Host adalah sistem/bagian yang dianggap tempat terkuat dalam sistem keamanan jaringan oleh administrator.atau dapat di sebuta bagian terdepan yang dianggap paling kuat dalam menahan serangan, sehingga menjadi bagian terpenting dalam pengamanan jaringan, biasanya merupakan komponen firewall atau bagian terluar sistem publik. Umumnya Bastion host akan menggunakan Sistem operasi yang dapat menangani semua kebutuhan (misal , Unix, linux, NT). Sumber : http://ezine.echo.or.id/ezine4/ez-r04-y3dips-firewall.txt Cara Kerja FTP NAT (Aktif – Pasif) FTP adalah layanan berbasis TCP secara eksklusif. Tidak ada komponen UDP ke FTP. FTP adalah layanan yang tidak biasa dalam hal itu menggunakan dua port, pelabuhan 'data' dan sebuah 'perintah' port (juga dikenal sebagai kontrol port). Secara tradisional ini adalah port 21 untuk port perintah dan port 20 untuk data port. Kebingungan dimulai Namun, ketika kita menemukan bahwa tergantung pada mode, port data tidak selalu pada port 20. 1. FTP NAT Aktif Dalam modus aktif FTP klien terhubung dari port unprivileged acak (N> 1023) ke port perintah server FTP, port 21. Kemudian, klien mulai mendengarkan port N +1 dan mengirim perintah FTP PORT N +1 ke server FTP. Server kemudian akan menghubungkan kembali ke port data klien tertentu dari port data lokal, yang adalah port 20. Dari sudut pandang sisi server firewall, untuk mendukung modus aktif FTP saluran komunikasi berikut perlu dibuka: • FTP server port 21 dari mana saja (koneksi inisiat Client) • FTP server port 21 ke port> 1023 (Server merespon port kontrol client) • FTP server port 20 ke port> 1023 (Server memulai koneksi data ke port data klien) • FTP server port 20 dari port> 1023 (Client mengirimkan ACK ke server port data) M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
  • 8. Saat ditarik keluar, koneksi muncul sebagai berikut: Pada langkah 1, pelabuhan perintah klien kontak port perintah server dan mengirim perintah PORT 1027 . Server kemudian mengirimkan ACK kembali ke pelabuhan perintah klien dalam langkah 2. Pada langkah 3 server memulai koneksi pada port data lokal ke port data klien ditentukan sebelumnya. Akhirnya, klien mengirimkan sebuah ACK kembali seperti yang ditunjukkan pada langkah 4. Masalah utama dengan modus aktif FTP sebenarnya jatuh pada sisi klien. Klien FTP tidak membuat koneksi yang benar ke port data server - itu hanya memberitahu server apa port itu mendengarkan dan server menghubungkan kembali ke port tertentu pada klien. Dari sisi klien firewall ini tampaknya merupakan sistem luar memulai sambungan ke klien internal - sesuatu yang biasanya diblokir. Contoh FTPAktif Di bawah ini adalah contoh aktual dari sesi FTP aktif. Satu-satunya hal yang telah berubah adalah nama server, alamat IP, dan nama pengguna. Dalam contoh ini adalah sesi FTP diawali dari testbox1.slacksite.com (192.168.150.80), sebuah kotak linux menjalankan standar klien baris perintah FTP, untuk testbox2.slacksite.com (192.168.150.90), sebuah kotak linux menjalankan proftpd 1.2. 2RC2. Debugging ( -d ) flag digunakan dengan klien FTP untuk menunjukkan apa yang terjadi di balik layar. Segala sesuatu di merah adalah debugging output yang menunjukkan perintah FTP yang sebenarnya dikirim ke server dan tanggapan yang dihasilkan dari perintah- perintah. Output server yang biasa ditampilkan hitam, dan masukan pengguna dalam huruf tebal . Ada beberapa hal menarik yang perlu dipertimbangkan tentang dialog ini. Perhatikan bahwa ketika PORT perintah dikeluarkan, ia menetapkan port pada klien (192.168.150.80) sistem, bukan server. Kita akan melihat perilaku yang berlawanan ketika kita menggunakan FTP pasif. Sementara kita berada pada subjek, pesan singkat tentang format PORT perintah. Seperti yang Anda lihat pada contoh di bawah ini diformat sebagai rangkaian enam angka dipisahkan dengan koma. Pertama empat oktet alamat IP sementara dua oktet terakhir terdiri dari port yang akan digunakan untuk sambungan data. Untuk menemukan port yang sebenarnya kalikan oktet kelima dengan 256 dan M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
  • 9. kemudian menambahkan keenam oktet total. Jadi, dalam contoh di bawah nomor port adalah ((14 * 256) + 178), atau 3762. Sebuah cek cepat dengan netstat harus mengkonfirmasikan informasi ini. 2. FTP NAT Pasif Dalam rangka untuk menyelesaikan masalah server memulai koneksi ke klien metode yang berbeda untuk koneksi FTP dikembangkan. Ini dikenal sebagai modus pasif, atau PASV , setelah perintah yang digunakan oleh klien untuk memberitahu server berada dalam modus pasif. Dalam modus pasif FTP klien memulai koneksi ke server, memecahkan masalah firewall menyaring koneksi port data yang masuk ke klien dari server. Ketika membuka koneksi FTP, klien membuka dua port unprivileged acak secara lokal (N> 1023 dan N +1). Kontak pelabuhan pertama server pada port 21, tapi bukannya kemudian mengeluarkan PORT perintah dan memungkinkan server untuk menghubungkan kembali ke port data, klien akan mengeluarkan PASV perintah. Hasil ini adalah bahwa server kemudian membuka port unprivileged acak (P> 1023) dan mengirim P kembali ke klien dalam menanggapi PASV perintah. Klien kemudian memulai koneksi dari port N +1 ke port P pada server untuk mentransfer data. Dari sudut pandang sisi server firewall, untuk mendukung modus pasif FTP saluran komunikasi berikut perlu dibuka: • FTP server port 21 dari mana saja (koneksi inisiat Client) • FTP server port 21 ke port> 1023 (Server merespon port kontrol client) M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
  • 10. • Port server FTP> 1023 dari mana saja (Client memulai koneksi data ke port acak yang ditentukan oleh server) • Port server FTP> 1023 ke remote ports> 1023 (Server mengirimkan ACK (dan data) ke port data klien) Ketika ditarik, mode koneksi FTP pasif terlihat seperti ini: Pada langkah 1, kontak klien server pada port perintah dan isu-isu yang PASV perintah. Server kemudian menjawab pada langkah 2 dengan PORT 2024 , mengatakan klien yang port itu mendengarkan untuk koneksi data. Pada langkah 3 klien kemudian memulai koneksi data dari data port-nya ke data port server tertentu. Akhirnya, server akan mengirimkan kembali suatu ACK pada langkah 4 ke port data klien. Sementara mode pasif FTP memecahkan banyak masalah dari sisi klien, membuka berbagai macam masalah pada sisi server.Masalah terbesar adalah kebutuhan untuk mengizinkan semua koneksi remote ke port bernomor tinggi pada server. Untungnya, banyak daemon FTP, termasuk yang populer WU-ftpd memungkinkan administrator untuk menentukan rentang port yang server FTP akan menggunakan. Lihat Lampiran 1 untuk informasi lebih lanjut. Masalah kedua melibatkan pendukung dan pemecahan masalah klien yang melakukan (atau tidak) mendukung modus pasif.Sebagai contoh, baris perintah FTP utilitas yang disediakan dengan Solaris tidak mendukung modus pasif, memerlukan klien FTP pihak ketiga, seperti ncftp. CATATAN: Ini tidak lagi terjadi - menggunakan -p pilihan dengan Solaris FTP client untuk mengaktifkan mode pasif! Dengan popularitas besar dari World Wide Web, banyak orang lebih suka menggunakan web browser mereka sebagai sebuah klien FTP. Kebanyakan browser hanya mendukung modus pasif ketika mengakses URL ftp://. Ini dapat menjadi baik atau buruk tergantung pada apa server dan firewall yang dikonfigurasi untuk mendukung. M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2
  • 11. Contoh FTP Pasif Di bawah ini adalah contoh aktual dari sesi FTP pasif. Satu-satunya hal yang telah berubah adalah nama server, alamat IP, dan nama pengguna. Dalam contoh ini adalah sesi FTP diawali dari testbox1.slacksite.com (192.168.150.80), sebuah kotak linux menjalankan standar klien baris perintah FTP, untuk testbox2.slacksite.com (192.168.150.90), sebuah kotak linux menjalankan proftpd 1.2. 2RC2. Debugging ( -d ) flag digunakan dengan klien FTP untuk menunjukkan apa yang terjadi di balik layar. Segala sesuatu di merah adalah debugging output yang menunjukkan perintah FTP yang sebenarnya dikirim ke server dan tanggapan yang dihasilkan dari perintah- perintah. Output server yang biasa ditampilkan hitam, dan masukan pengguna dalam huruf tebal . Perhatikan perbedaan dalam PORT perintah dalam contoh ini sebagai lawan aktif contoh FTP. Di sini, kita melihat port yang dibuka pada Server (192.168.150.90) sistem, bukan klien. Lihat pembahasan mengenai format PORT perintah di atas, di bagian Active Contoh FTP . CATATAN : Seorang pembaca, Maarten Sjouw, menunjukkan bahwa aktif FTP tidak akan berfungsi bila digunakan bersama dengan client-side NAT (Network Address Translation) perangkat yang tidak cukup pintar untuk mengubah informasi alamat IP dalam paket FTP. Sumber : http://slacksite.com/other/ftp.html M . M I S B A K H U L M U N I R | 7 4 1 0 0 4 0 0 4 8 | 3 D 4 I T B Page 2