Cerita ini menceritakan tentang Aray, seorang mahasiswa yang mengalami perubahan sikap menjadi pendiam dan menyendiri. Dua sahabatnya, Radit dan Shaina, berusaha memahami penyebab perubahan sikap Aray. Akhirnya mereka mengetahui bahwa Aray menderita ketakutan yang disebut pantophobia, yaitu ketakutan akan rasa takut itu sendiri. Sayangnya, upaya Radit dan Shaina untuk menolong
1. Siti Nafira-1106097592
Judul
UTS Produksi Media Audio Visual
VOKOM UI -HUMAS 2011
: Terbangun Sendiri
Sasaran cerita: dewasa
Jenis cerita
: drama – melodrama
Tema cerita : kehidupan
Premise
: “ketakutan terbesarmu adalah dirimu sendiri”
Plot
: Linier
Penokohan
:
Aray
Karakter/profil: lektosom, melankolis, anak penurut, teman yang baik dan
menyenangkan.
Nama tokoh: Aray Putra Darmawan. 20 tahun.
Status tokoh: mahasiswa, anak tunggal.
Peran tokoh: tokoh utama, protagonis.
Radit
Karakter/profil: atletis, koleris, sangat peduli dengan teman, tipe orang yang bisa
diandalkan.
Nama tokoh: Raditya Habibie. 20 tahun.
Status tokoh: mahasiswa, teman Aray.
Peran tokoh: peran pembantu, protagonis.
Shaina
Karakter/profil: lektosom,sangunis, penyabar, bisa meredam emosi orang di
sekitarnya.
Nama tokoh: Shaina Anjani Rizki.19 tahun.
Status tokoh: mahasiswi, teman Aray.
1
2. Siti Nafira-1106097592
UTS Produksi Media Audio Visual
VOKOM UI -HUMAS 2011
Peran tokoh: peran pembantu, protagonis.
Ayah Aray
Karakter/profil: fisiknya gambaran Aray versi tua, bijaksana, murah senyum
Nama tokoh: Ryamizard Darmawan. 55 tahun.
Status tokoh: PNS, ayah Aray.
Peran tokoh: peran pembantu, protagonis.
Ibu Aray
Karakter/profil: berkerudung, langsing, keibuan, tipe ibu yang tegas
Nama tokoh: Sarah Hajar Darmawan. 54 tahun.
Status tokoh: guru SMP, ibu Aray
Peran tokoh: peran pembantu, protagonis
SINOPSIS
Aray adalah mahasiswa semester empat, anak tunggal dari keluarga Darmawan. Dia
mempunyai kedua orangtua dan dua sahabat yang sangat dekat dengan dia, Radit dan Shaina.
Aray menjalani hari seperti biasa. Hingga Aray berubah. Dia menjadi pribadi yang bertolak
belakang dengan dirinya sendiri. Dia menyepi dari semuanya.
Radit dan Shaina berusaha untuk merubah dia kembali menjadi Aray. Hingga mereka
akhirnya tahu, Aray penderita pantophobia. Yaitu ketakutan akan rasa takut itu sendiri.
Namun segalanya terlambat. Aray akhirnya tergeletak di pinggir rel stasiun kereta api.
Tertidur selama – lamanya. Dalam ketakutan semu yang ia rasa.
TREATMENT
Adegan 1
Rumah bapak Darmawan berada di perumahan sederhana. Rumah berisi dua kamar, yang
ditempati oleh tiga orang anggota keluarga Darmawan. Memiliki halaman yang penuh bunga
dan tumbuhan, tertata rapi. Garasi mobil ukuran kecil, dengan mobil merek Honda Civic
keluaran lama terparkir di sana.
2
3. Siti Nafira-1106097592
UTS Produksi Media Audio Visual
VOKOM UI -HUMAS 2011
Adegan 2
Ruang makan keluarga Darmawan. Aray beserta kedua orangtuanya sedang makan malam
bersama.
Adegan 3
Kamar kosan Aray. Kamar kecil berukuran 3x4 meter, dengan jendela kecil. Terdapat kasur
beralaskan tikar dan meja kecil disampingnya dengan gitar di atas tempat tidur. Tempat
berkumpul kesukaan Aray, Radit, dan Shaina.
Adegan 4
Kamar kosan Aray, saat malam hari. Lampu temaram. Ada kepulan asap rokok. Asbak di sisi
Aray sudah penuh dengan sampah bekas rokok. Gitar berada di dekapan Aray.
Adegan 5
Ruang kelas yang kosong. Bangku – bangku tidak tertata, sehabis perkuliahan selesai.
Adegan 6
Mobil Kijang milik Radit. Bersih dan masih asli eksterior maupun interiornya. Jalanan sekitar
kampus menuju arah rel stasiun kereta api.
Adegan 7
Kerumunan orang di sekitar rel stasiun kereta api. Teriakan – teriakan panik. Suara – suara
samar tentang kecelakaan. Mobil dan motor terjebak macet yang panjang. Motor milik Aray
terlihat jelas oleh Radit dan Shaina yang berada di dalam mobil.
SKENARIO
Adegan 1
PAGI HARI. MATAHARI BELUM MUNCUL. DEPAN RUMAH ARAY.
bunyi motor terdengar. ARAY membuka pintu garasi, kemudian memarkir motor yamaha
mio miliknya. BAPAK DAN IBU DARMAWAN, telah menunggu di depan pintu. mereka
berdua tersenyum sumringah melihat anak lelaki mereka datang.
Adegan 2
3
4. Siti Nafira-1106097592
UTS Produksi Media Audio Visual
VOKOM UI -HUMAS 2011
MALAM HARI. RUANG MAKAN.
AYAH, IBU, DAN ARAY sedang makan malam bersama. tersaji nasi dengan lauk-pauk
sederhana. AYAH membuka percakapan di antara mereka.
AYAH
“Jadi, kamu sebentar lagi UAS, Ray. Ya, pesan Ayah sih, kamu harus tetap semangat Ray.
Fokus. Tidak ada paksaan tentang nilai. Jalani aja. Ayah sama ibu selalu support kamu, Ray.”
AYAH berbicara sambil mengambil piring. IBU sibuk menyiapkan lauk-pauk.
ARAY
“Iya, Yah. Insya Allah.”
ARAY menjawab AYAH dengan sekenanya. dia asik memainkan iphone miliknya.
AYAH
“Tolong, Bu. Iya itu juga, Bu.”(menunjuk ke arah ayam goreng) “Nasi-nya lagi. Makasih,
Bu” (ayah tersenyum ke arah ibu)
IBU
“Kalau diajak ngomong, taruh dulu handphone-nya Ray. Ketemu jarang. Kapan lagi bisa
ngobrol?” (menatap ke arah Aray sambil mengambilkan Ayah makanan)
ARAY
“Iya Bu, Yah. Tenang. Aray pasti bakal buat bangga ayah dan ibu kok.” (memandang ayah
dan ibu dengan cepat dan tersenyum singkat. Kemudian mengambil piring.)
mereka bertiga pun melanjutkan makan dalam diam.
Adegan 3
SIANG MENJELANG SORE. DI KOSAN ARAY.
pintu kosan ARAY terbuka. masuklah SHAINA DAN RADIT.
SHAINA
4
5. Siti Nafira-1106097592
UTS Produksi Media Audio Visual
VOKOM UI -HUMAS 2011
“Aray. Lu kemana aja sih? Kelas tau.” (dengan muka setengah kesal melempar tas ke aras
kasur)
RADIT
“Aneh lo sekarang. Ada apaan sob? Ceritalah. Masih aja kaku, Ray.”
semua menatap ARAY dengan tajam dan penuh tanya.
ARAY
“Engga ada apa – apa.”
ARAY menjawab dengan datar. ekspresi yang sulit untuk ditebak.
SHAINA
“Engga ada apa – apa, artinya ada apa – apa lho, Ray.”
ARAY
“Serius gue. Gue juga engga tau kenapa. Jadi, jangan tanya kenapa!”
nada bicara ARAY meninggi.
SHAINA
“Lo bukan Aray.”
SHAINA terbawa emosi. dia sedikit membentak ARAY.
ARAY
“Terserah.”
ARAY kembali menjawab dengan datar. RADIT sedari tadi hanya melihat kedua temannya.
dia melihat dengan setengah malas, setengah ingin tahu.
SHAINA
“Apa sih Ray?! Lo mabok? Lo sakaw? Lo kenapa? Ada apa? Masalahnya apa? Engga ada
asap kalau engga ada api, Ray.”
ARAY
5
6. Siti Nafira-1106097592
UTS Produksi Media Audio Visual
VOKOM UI -HUMAS 2011
“Diem lu.”
ARAY membentak SHAINA dengan keras. wajahnya menatap SHAINA dengan penuh
ancaman. hal itu membuat SHAINA maupun RADIT kaget.
SHAINA
“Aray....”
RADIT
“Udah, Na. Biarin aja. Engga usah urusin orang kayak gini. Ayo cabut! Dikit lagi kelas.”
RADIT menarik tangan SHAINA. menjauh dari ARAY yang sekarang hanya bisa menatap
kosong. setengah dari dirinya kaget, dengan apa yang dia lakukan tadi.
SHAINA segera mengambil tas di atas kasur. RADIT sudah sampai depan pintu.
ketika SHAINA berjalan pergi, sempat sekilas melihat ARAY yang sekarang berdiri di depan
jendela dengan rokok di tangan.
SHAINA DAN RADIT pun pergi.
Adegan 4
MALAM HARI. DI KAMAR KOSAN.
ARAY sedang merokok. jendela kamar kosan terbuka sedikit. lama waktu berselang. ARAY
hanya asik dengan rokok dan kadang memainkan gitarnya. tatapan ARAY kosong. hingga
rokok habis. ARAY terlentang dan terlelap.
Adegan 5
SORE HARI. SESUAI PERKULIAHAN. RUANG KELAS TELAH KOSONG.
tinggal ARAY, RADIT, DAN SHAINA. RADIT DAN SHAINA mendekati meja ARAY.
RADIT
“Ray, kemana aja? Sekarang tinggal di goa ya?”
RADIT menyindir ARAY.
6
7. Siti Nafira-1106097592
UTS Produksi Media Audio Visual
VOKOM UI -HUMAS 2011
SHAINA
“Hush.. Radit...” (Shaina mencubit Radit)
ARAY
“Bukan di goa, tapi surga. Hahaha” (Aray tertawa kencang)
SHAINA DAN RADIT terdiam, melihat ARAY dengan tatapan dalam. tawa ARAY terhenti
perlahan. mereka terdiam sejenak.
RADIT
“Surga dunia lo kata. Engga lucu lu.”
ARAY
“Siapa yang mau ngelucu?”
RADIT
“Dihubungin engga bisa. Di kosan engga ada. Sebulan ilang gitu aja. Bokap nyokap lo
khawatir. Lu tau engga. Hah?”
RADIT mendekat ke arah ARAY. muka mereka sekarang saling berhadapan. SHAINA
bergerak refleks memegangi lengan RADIT.
RADIT
“Freak. Tau engga! Lo freak!”
ARAY
“Diem bang***!”
ARAY berteriak emosi.
buk!!!
bunyi pukulan RADIT yang sampai ke pelipis ARAY.
ARAY
“Eh Anji**! Lo siapa ikut campur idup gua!”
7
8. Siti Nafira-1106097592
UTS Produksi Media Audio Visual
VOKOM UI -HUMAS 2011
tangan ARAY sudah siap untuk membalas ketika SHAINA berteriak.
SHAINA
“Astagfirullah! Radit! Aray!”
RADIT
“Biar, Na. Biar tau rasa dia. Aneh!”
slow motion. musik menyala.
RADIT DAN SHAINA meninggalkan ARAY. hingga ARAY sendirian di ruang kelas. dia
terduduk lemas di meja. darah mengalir sedikit – sedikit dari pelipisnya.
Adegan 6
MALAM HARI. DI DALAM MOBIL KIJANG MILIK RADIT.
SHAINA duduk di kursi penumpang sebelah sopir. RADIT sedang menyetir. terlihat jalanan
ke luar kampus.
SHAINA
“Lo sedikit kelewatan, Dit.”
RADIT
“Iya gue tau, Na. Tapi situasinya... kondisinya....”
RADIT menatap SHAINA.
SHAINA
“Iya sih. Tapi lo harus tahan emosi lo. Aray sahabat kita. Dia lagi butuh kita, Dit.”
RADIT mengangguk perlahan. mereka berdua terdiam.
alunan musik dari radio mengalun menemani perjalanan mereka.
Adegan 7
MALAM HARI. MASIH DI DALAM MOBIL.
8
9. Siti Nafira-1106097592
UTS Produksi Media Audio Visual
VOKOM UI -HUMAS 2011
terlihat lampu merah menyala. mobil RADIT terhenti.
RADIT
“Sebenarnya... ada yang mau gue bilang ke elo. Tentang Aray.”
RADIT menengok ke arah SHAINA. SHAINA menoleh dan terdiam. menunggu.
RADIT
“Dia penderita.... pantophobia.”
SHAINA
“Panto...”
RADIT
“Phobia. Ketakutan akan rasa takut yang semu.”
SHAINA terus menatap RADIT penuh tanya. lampu merah telah menjadi hijau. perlahan
kijang RADIT melaju.
RADIT
“Terus menerus. Tanpa dia tahu, apa yang dia takuti.”
setetes air mata mengalir dari mata SHAINA.
SHAINA
“Kenapa lo engga cerita?”
RADIT
“Gue baru tau. Senin kemarin. Pas gue ke rumah Aray. Pas orangtuanya nyuruh gue dateng
ke sana.”
SHAINA
“Aray....”
9
10. Siti Nafira-1106097592
UTS Produksi Media Audio Visual
VOKOM UI -HUMAS 2011
mereka berdua terdiam. mobil terhenti. jalan macet. orang – orang lalu lalang. kerumunan
orang di sekitar rel stasiun kereta api sekarang menyemut. suara – suara terdengar.
“kecelakaan. kecelakaan. kecelakaan.”
“astagfirullah. allahu akbar.”
teriakan – teriakan menyebutnya. dramatis.
sekejap, mata RADIT DAN SHAINA menemukan motor yang ringsek. lumayan dekat ke
arah mereka. terlempar cukup jauh dari pengendaranya, lelaki yang sekarang memakai jaket
yang sama dengan teman mereka. sepatu yang sama. bahkan helm yang sama dengan teman
mereka. dan... motor yang sama.
setelah mereka keluar dari mobil. memastikan apa yang mereka lihat. mereka yakin.
“ARAY!!!”
10
11. Siti Nafira-1106097592
UTS Produksi Media Audio Visual
VOKOM UI -HUMAS 2011
BREAKDOWN SCRIPT
shoot
ing
date
hari
perta
ma
sce
ne
ade
gan
1
ade
gan
2
hari
kedu
a
ade
gan
3
ade
gan
4
hari
ketig
a
hari
ke
empa
t
ade
gan
5
ade
gan
6
ade
gan
7
time
location
06.0
006.4
5
depan
rumah
19.0
019.3
0
16.0
016.4
0
19.0
019.3
0
16.0
016.4
0
19.0
019.3
0
19.3
020.4
0
ruang
makan
talent/
casting
Aray,
Ayah,
Ibu
Aray,
Ayah,
Ibu
Property
motor Yamaha Mio,
mobil Honda civic,
piring, sendok
garpu,makanan dan
minuman,iphone
Costum
Aray:jaket kulit kotak - kotak,
helm hitam, sepatu converse
dan tas ransel
Ayah:sarung dan baju koko,
dengan kacamata.
Ibu:baju gamis, dengan
kerudung bergo.
audio
dentin
gan
piano
aray dan ayah memakai kaos
santai, ibu memakai daster
aray memakai kaos santai dan
celana pendek
shaina memakai kemeja dan
celana jeans
radit memakai polo shirt dan
celana jeans
kosan Aray
Aray,
Shaina,
Radit
kosan Aray
Aray
kasur,gitar,meja,
asbak, rokok
kaos dan celana pendek
ruang kelas
Aray,
Shaina,
Radit
perlengkapan kelas
untuk perkuliahan
mobil kijang
kasual namun tetap rapi
di dalam
mobil
di dalam
mobil
jalanan
dekat rel
stasiun KA
Shaina
dan
Radit
Shaina
dan
Radit
mobil kijang,motor,
baju, helm, jaket,
sepatu,rel KA,
kasual namun tetap rapi
sejuk
teran
g.
kasual namun tetap rapi
tas, kasur, gitar,
meja, asbak, rokok,
lighti
ng
teran
g.
suara
gitar
tema
ram
teran
g.
suara
radio
suara
bising
orang
tema
ram
gela
p
mala
m
figuran
11
12. Siti Nafira-1106097592
UTS Produksi Media Audio Visual
VOKOM UI -HUMAS 2011
Inspired by Terbangun Sendiri – NOAH
Katakan, katakan awal semula
Oohh.. ooohh... temukan aku terlepas
Karena akhirnya, begitu berat terasa
Oohh.. ooohh.. kemana harus berjalan
Dunia, tak seindah katamu
Dunia, menelan hatiku
Aku tak ingin terbangun, terbangun
sendiri
Katakan, entah kemana perginya
Aku tak ingin terjaga, terjaga
tanpamu
Masa yang mudah, dan tawa-tawa
yang cerah
Dunia, yang terdiam tanpamu
Kurangi, kurangi lukaku
Oohhh.. temani sepiku
Dunia, yang menelan hatiku
Aku tak ingin terbangun, terbangun
sendiri
Aku tak ingin terbangun, terbangun
sendiri
Aku tak ingin terjaga, selamalamanya
Aku tak ingin terjaga, terjaga
tanpamu
Kurangi, kurangi lukaku
Oohh.. oohhh.. terbangun sendiri..
Terbangun sendiri......
Oohhh.. temani sepiku
12