SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
PERBEDAAN VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL MODERATING

SITUASI 1

Sebuah studi menemukan bahwa semakin baik kualitas program pelatihan organisasi dan
semakin besar kebutuhan pertumbuhan karyawan (yaitu, dimana kebutuhan akan
pengembangan dan perkembangan dalam pekerjaan kuat), semakin besar keinginan mereka
untuk mempelajari cara-cara baru dalam melakukan pekerjaan.

Diagram hubungan antara tiga variabel: keragaman tenaga kerja, efektivitas organisasi, dan
keahlian manajerial.


       Keragaman Tenaga Kerja                              Efektivitas organisasi
              Variabel bebas                                    Variabel terikat




                                        Keahlian
                                        Manajeri
                                           al

                                    Variabel Moderator

SITUASI 2

Studi lain menunjukkan bahwa kesediaan karyawan untuk mempelajari cara-cara baru dalam
melakukan pekerjaan adalah tidak dipengaruhi oleh kualitas program pelatihan yang
diberikan oleh organisasi kepada semua orang tanpa perbedaan apapun. Hanya mereka
dengan kebutuhan pertumbuhan yang tinggi yang tampaknya mempunyai hasrat untuk
mempelajari cara-cara baru melalui pelatihan khusus.

       Dalam kedua situasi di atas, kita mempunyai tiga variabel yang sama. Dalam kasus
pertama, program pelatihan dan kekuatan kebutuhan pertumbuhan merupakan variabel bebas
yang mempengaruhi kesediaan karyawan untuk belajar, yang merupakan variabel terikat.
Tetapi, dalam kasus kedua, kualitas program pelatihan merupakan variabel bebas, dan
meskipun variabel terikat tetap sama, kekuatan kebutuhan pertumbuhan menjadi variabel
moderator. Dengan kata lain, hanya mereka dengan kebutuhan pertumbuhan tinggi yang
menunjukkan keinginan dan kemampuan adaptasi yang lebih besar untuk belajar melakukan
hal-hal baru jika kualitas program pelatihan ditingkatkan. Dengan demikian, hubungan antara
variabel bebas dan terikat sekarang menjadi tergantung pada kehadiran sebuah moderator.

       Ilustrasi tersebut menjelaskan bahwa meskipun variabel yang digunakan adalah sama,
keputusan apakah menamainya variabel bebas, terikat, atau moderator bergantung pada
bagaimana variabel tersebut saling mempengaruhi satu sama lain.

       Ilustrasi pengaruh variabel bebas terhadap vaariabel terikat jika tidak ada variabel
moderator yang berlaku dalam situasi.
                   Keinginan untuk
                       belajar




                                       Program pelatihan
                                     Kebutuhan pertumbuhan


VARIABEL ANTARA

       Variabel antara (intervening variable) adalah variabel yang mengemuka antara waktu
variabel bebas mulai bekerja mempengaruhi variabel terikat dan waktu pengaruh variabel
bebas terasa pada variabel terikat. Dengan demikian, terdapat kualitas temporal atau dimensi
waktu pada variabel antara. Variabel antara mengemuka sebagai sebuah fungsi variabel bebas
yang berlaku dalam situasi apapun, serta membantu mengonsepkan dan menjelaskan
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

       Diagram hubungan antara variabel bebas, antara dan terikat.

       Waktu (time-t): t1                             t2           t3


    Keragaman Tenaga                             Sinergi Kreatif         Efektivitas
           Kerja                                                         Organisasi

       Variabel bebas                          Variabel terikat          Variabel terikat
Sekarang menjadi mudah untuk melihat perbedaan antara variabel bebas, variabel
antara dan variabel moderator. Variabel bebas membantu menjelaskan varians dalam variabel
terikat, variabel antara mengemuka pada waktu t2 sebagai fungsi dari variabel bebas, yang
juga membantu kita mengonsepkan hubungan antar variabel bebas dan terikat; dan variabel
moderator mempunyai pengaruh ketergantungan pada hubungan antara dua variabel. Untuk
membedakannya, ketika variabel bebas menjelaskan varians dalam variabel terikat, variabel
antara tidak menambahkan varians yang telah dijelaskan oleh variabel bebas, sedangkan
variabel moderator mempunyai pengaruh interaksi dengan variabel bebas dalam menjelaskan
varians. Kecuali ada variabel moderator, teori mengenai hubungan antara kedua variabel lain
yang dipertimbangkan tidak akan terbukti.

       Entah sebuah variabel adalah variabel bebas, variabel terikat, variabel antara atau
variabel moderator, sebaiknya menentukannya dengan membaca secara teliti dinamika yang
berlaku dalam situasi yang dihadapi. Misalnya, variabel seperti motivasi kerja dapat menjadi
variabel terikat, variabel bebas, variabel antara, atau variabel moderator, tergantung pada
model teori yang digunakan.

       Diagram hubungan antara variabel bebas, antara, moderator dan terikat.

       Waktu (time-t): t1                     t2                  t3


   Keragaman Tenaga                    Sinergi Kreatif                 Efektivitas
          Kerja                                                        Organisasi

       Variabel bebas                  Variabel terikat           Variabel terikat



                            Keahlian
                            Manajeri
                               al

                        Variabel moderator

KERANGKA TEORITIS

       Kerangka teoritis merupakan fondasi dimana seluruh proyek penelitian didasarkan.
Kerangka teoritis adalah jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan, dan dielaborasi secara
logis antar variabel yang dianggap relevan pada situasi masalah dan diidentifikasi melalui
proses seperti wawancara, pengamatan, dan survei literatur. Pengalaman dan imigrasi juga
berperan dalam menyusun kerangka teoretis.

       Tahap ini merupakan solusi masalah yang baik, pertama sesorang harus
mengidentifikasi masalah dengan benar dan kemudian variabel yang mempengaruhinya.
Pentingnya mengadakan wawancara yang memiliki tujuan dan melakukan tinjauan literatur
secara menyeluruh kini menjadi jelas. Setelah mengidentifikasi variabel yang tepat, langkah
selanjutnya adalah mengelaborasi jaringan asosiasi antar variabel, sehingga hipotesis yang
relevan dapat disusun dan kemudian diuji. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (yang akan
menunjukkan hipotesis diterima atau tidak), tingkat dimana masalah dapat dipecahkan pun
akan menjadi terbukti. Dengan demikian, kerangka teoretis merupakan langkah yang penting
dalam proses penelitian.

       Hubungan antara survei literatur dan kerangka teoretis adalah bahwa yang pertama
menyediakan fondasi yang kuat untuk menyusun yang terakhir. Yaitu, survei literatur
mengidentifikasi variabel yang mungkin penting, sebagaimana ditentukan oleh temuan
penelitian sebelumnya. Hal tersebut, sebagai tambahan untuk hubungan logis lainnya yang
dapat dikonsepkan, membentuk dasar untuk model teoretis. Kerangka teoretis mengelaborasi
hubungan antar variabel, menjelaskan teori yang menggarisbawahi relasi tersebut dan
menjelaskan sifat dan arah hubungan. Sebagaimana survei literatur memberikan panggung
untuk kerangka teoretis yang baik, hal tersebut pada gilirannya menyediakan dasar yang logis
untuk menyusun hipotesis yang dapat diuji.

       KOMPONEN KERANGKA TEORETIS

       Kerangka teoretis yang baik mengidentifikasi dan menamakan variabel-variabel
penting dalam situasi yang relevan dengan definisi masalah. Kerangka teoretis secara lugas
menjelaskan hubungan antar variabel tersebut. Hubungan antara variabel bebas, variabel
terikat dan jika tepat, variabel moderator dan antara diuraikan. Jika terdapat variabel
moderator, penting untuk menjelaskan bagaimana dan hubungan spesifik apa yang terjadi.
Penjelasan tentang mengapa variabel tersebut berperan sebagai moderator juga sebaiknya
diberikan. Bila ada variabel antara, pembahasan tentang bagaimana atau mengapa mereka
diperlakukan sebagai variabel antara akan diperlukan. Saling ketergantungan antar variabel
bebas atau antar variabel terikat (dalam kasus terdapat dua atau lebih variabel terikat), jika
ada, sebaiknya juga diungkapkan dengan tepat dan dijelaskan secara memadai.
Elaborasi variabel dalam kerangka teoretis, dengan demikian, menunjukkan persoalan
mengapa atau bagaimana kita mengharapkan hubungan tertentu berlaku, sifat, dan arah
hubungan antar variabel minat. Diagram skematis mengenai model konseptual yang
dijelaskan dalam kerangka teoretis juga akan membantu pembaca untuk membayangkan
hubungan yang diteorikan.

          Perlu dicatat bahwa kita telah menggunakan istilah kerangka teoretis dan model
teoretis secara bergantian. Ada perbedaan pendapat mengenai apa yang sebuah model benar-
benar wakili. Sebagian pihak menjelaskan model sebagai simulasi, lainnya melihat model
sebagai perwakilan dari hubungan antara dan antar konsep. Dalam hal ini, kita menggunakan
istilah    model   dalam   pengertian   yang   terakhir   sebagai   skema   konseptual    yang
menghubungkan konsep-konsep.

          Singkatnya, ada hal mendasar yang harus diperhatikan dalam kerangka teoretis:

1. Variabel yang dianggap relevan untuk studi harus diidentifikasi dan dinamai dengan jelas
dalam pembahasan.

2. Pembahasan harus menyebutkan mengapa dua atau lebih variabel berkaitan satu sama lain.
Hal ini sebaiknya dilakukan untuk hubungan penting yang diteorikan berlaku diantara
variabel.

3. Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdaskan temuan penelitian sebelumnya,
maka harus ada indikasi dalam pembahasan mengenai apakah hubungan akan positif atau
negatif.

4. Harus ada penjelasan yang gamblang mengenai mengapa kita memperkirakan hubungan
tersebut berlaku. Argumen bisa ditarik dan temuan penelitian sebelumnya.

5. Suatu diagram skematis kerangka teoritis harus diberikan agar pembaca dapat melihat dan
dengan mudah memahami hubungan yang diteorikan.
Elaborasi variabel dalam kerangka teoretis, dengan demikian, menunjukkan persoalan
mengapa atau bagaimana kita mengharapkan hubungan tertentu berlaku, sifat, dan arah
hubungan antar variabel minat. Diagram skematis mengenai model konseptual yang
dijelaskan dalam kerangka teoretis juga akan membantu pembaca untuk membayangkan
hubungan yang diteorikan.

          Perlu dicatat bahwa kita telah menggunakan istilah kerangka teoretis dan model
teoretis secara bergantian. Ada perbedaan pendapat mengenai apa yang sebuah model benar-
benar wakili. Sebagian pihak menjelaskan model sebagai simulasi, lainnya melihat model
sebagai perwakilan dari hubungan antara dan antar konsep. Dalam hal ini, kita menggunakan
istilah    model   dalam   pengertian   yang   terakhir   sebagai   skema   konseptual    yang
menghubungkan konsep-konsep.

          Singkatnya, ada hal mendasar yang harus diperhatikan dalam kerangka teoretis:

1. Variabel yang dianggap relevan untuk studi harus diidentifikasi dan dinamai dengan jelas
dalam pembahasan.

2. Pembahasan harus menyebutkan mengapa dua atau lebih variabel berkaitan satu sama lain.
Hal ini sebaiknya dilakukan untuk hubungan penting yang diteorikan berlaku diantara
variabel.

3. Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdaskan temuan penelitian sebelumnya,
maka harus ada indikasi dalam pembahasan mengenai apakah hubungan akan positif atau
negatif.

4. Harus ada penjelasan yang gamblang mengenai mengapa kita memperkirakan hubungan
tersebut berlaku. Argumen bisa ditarik dan temuan penelitian sebelumnya.

5. Suatu diagram skematis kerangka teoritis harus diberikan agar pembaca dapat melihat dan
dengan mudah memahami hubungan yang diteorikan.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorDadang Solihin
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnisyunisarosa
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Mandiri Sekuritas
 
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaBMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaMang Engkus
 
[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomiheru putra
 
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra BangsaAspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsasiti nurlaeli
 
BMP EKMA4370 Kewirausahaan
BMP EKMA4370 KewirausahaanBMP EKMA4370 Kewirausahaan
BMP EKMA4370 KewirausahaanMang Engkus
 
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)Aris Prasetyo
 
Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Asep suryadi
 
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Sistem informasi akuntansi   siklus pendapatan dan siklus pengeluaranSistem informasi akuntansi   siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaranUlmi_Kalsum
 
Materi strategi produk & jasa
Materi strategi produk & jasaMateri strategi produk & jasa
Materi strategi produk & jasazahir ipb
 
IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT INDOFOOD SUKSES MAK...
IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT INDOFOOD SUKSES MAK...IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT INDOFOOD SUKSES MAK...
IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT INDOFOOD SUKSES MAK...elisakurniafebiningrum
 
BAB 2 - LINGKUNGAN BISNIS BISNIS INTERNASIONAL
BAB 2 - LINGKUNGAN BISNIS BISNIS INTERNASIONAL BAB 2 - LINGKUNGAN BISNIS BISNIS INTERNASIONAL
BAB 2 - LINGKUNGAN BISNIS BISNIS INTERNASIONAL Heriansyah Effendi
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenUni Azza Aunillah
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 

La actualidad más candente (20)

Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
 
SIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus KonversiSIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus Konversi
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
 
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaBMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
 
[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi
 
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra BangsaAspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
 
BMP EKMA4370 Kewirausahaan
BMP EKMA4370 KewirausahaanBMP EKMA4370 Kewirausahaan
BMP EKMA4370 Kewirausahaan
 
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
 
Ebook akuntansi biaya
Ebook akuntansi biayaEbook akuntansi biaya
Ebook akuntansi biaya
 
Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3
 
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Sistem informasi akuntansi   siklus pendapatan dan siklus pengeluaranSistem informasi akuntansi   siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
 
Analisis teknikal
Analisis teknikalAnalisis teknikal
Analisis teknikal
 
Materi strategi produk & jasa
Materi strategi produk & jasaMateri strategi produk & jasa
Materi strategi produk & jasa
 
Pengendalian dan sistem informasi akuntansi
Pengendalian dan sistem informasi akuntansiPengendalian dan sistem informasi akuntansi
Pengendalian dan sistem informasi akuntansi
 
IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT INDOFOOD SUKSES MAK...
IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT INDOFOOD SUKSES MAK...IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT INDOFOOD SUKSES MAK...
IMPLEMENTASI DARI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT INDOFOOD SUKSES MAK...
 
BAB 2 - LINGKUNGAN BISNIS BISNIS INTERNASIONAL
BAB 2 - LINGKUNGAN BISNIS BISNIS INTERNASIONAL BAB 2 - LINGKUNGAN BISNIS BISNIS INTERNASIONAL
BAB 2 - LINGKUNGAN BISNIS BISNIS INTERNASIONAL
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 

Similar a Perbedaan variabel bebas dan variabel moderating

Chapter 5_Veronika Irma dan Yulia Febronia Moi.pptx
Chapter 5_Veronika Irma dan Yulia Febronia Moi.pptxChapter 5_Veronika Irma dan Yulia Febronia Moi.pptx
Chapter 5_Veronika Irma dan Yulia Febronia Moi.pptxerlyndakasim2
 
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pelita Bangsa University
 
Pengertian Konsep penelitian_dan_variabel_penelitian
Pengertian Konsep  penelitian_dan_variabel_penelitianPengertian Konsep  penelitian_dan_variabel_penelitian
Pengertian Konsep penelitian_dan_variabel_penelitianSomewhere
 
Variable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataVariable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataAsdar Munandar
 
Variabel penelitian-new
Variabel penelitian-newVariabel penelitian-new
Variabel penelitian-newNovia Widya
 
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoPELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoUniversitas sriwijaya
 
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...Indah Dwi Lestari
 
mpbKerangka Teoritis (1).ppt
mpbKerangka Teoritis (1).pptmpbKerangka Teoritis (1).ppt
mpbKerangka Teoritis (1).pptGigihKenangaSari1
 
KerAngka konsep, variabel dan hipotesis
KerAngka konsep, variabel dan hipotesisKerAngka konsep, variabel dan hipotesis
KerAngka konsep, variabel dan hipotesisherniherni
 
05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)PutriPamungkas8
 
kerangka teoritis dan
kerangka teoritis dan kerangka teoritis dan
kerangka teoritis dan malsiii
 
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)Ida Susanti
 
variabel_penelitian_ppt.ppt
variabel_penelitian_ppt.pptvariabel_penelitian_ppt.ppt
variabel_penelitian_ppt.pptReganPurnarbawa
 
a_variabel_penelitian_ppt.ppt
a_variabel_penelitian_ppt.ppta_variabel_penelitian_ppt.ppt
a_variabel_penelitian_ppt.pptsuwarnohaji
 

Similar a Perbedaan variabel bebas dan variabel moderating (20)

Chapter 5_Veronika Irma dan Yulia Febronia Moi.pptx
Chapter 5_Veronika Irma dan Yulia Febronia Moi.pptxChapter 5_Veronika Irma dan Yulia Febronia Moi.pptx
Chapter 5_Veronika Irma dan Yulia Febronia Moi.pptx
 
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
Ppt Metodologi Penelitian: 5. Variabel Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk ...
 
Variabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitianVariabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitian
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
 
Pengertian Konsep penelitian_dan_variabel_penelitian
Pengertian Konsep  penelitian_dan_variabel_penelitianPengertian Konsep  penelitian_dan_variabel_penelitian
Pengertian Konsep penelitian_dan_variabel_penelitian
 
Variable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataVariable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan data
 
Variabel penelitian-new
Variabel penelitian-newVariabel penelitian-new
Variabel penelitian-new
 
Makalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi PenelitianMakalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi Penelitian
 
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoPELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
 
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...METODE PENELITIANProses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 4 dan 5 : Kerangka Teoritis dan ...
 
mpbKerangka Teoritis (1).ppt
mpbKerangka Teoritis (1).pptmpbKerangka Teoritis (1).ppt
mpbKerangka Teoritis (1).ppt
 
Teori spss
Teori spssTeori spss
Teori spss
 
KerAngka konsep, variabel dan hipotesis
KerAngka konsep, variabel dan hipotesisKerAngka konsep, variabel dan hipotesis
KerAngka konsep, variabel dan hipotesis
 
05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)05 variabel-penelitian-ok (1)
05 variabel-penelitian-ok (1)
 
kerangka teoritis dan
kerangka teoritis dan kerangka teoritis dan
kerangka teoritis dan
 
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
 
variabel_penelitian_ppt.ppt
variabel_penelitian_ppt.pptvariabel_penelitian_ppt.ppt
variabel_penelitian_ppt.ppt
 
a_variabel_penelitian_ppt.ppt
a_variabel_penelitian_ppt.ppta_variabel_penelitian_ppt.ppt
a_variabel_penelitian_ppt.ppt
 
5-variabel-penelitian (1).ppt
5-variabel-penelitian (1).ppt5-variabel-penelitian (1).ppt
5-variabel-penelitian (1).ppt
 

Perbedaan variabel bebas dan variabel moderating

  • 1. PERBEDAAN VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL MODERATING SITUASI 1 Sebuah studi menemukan bahwa semakin baik kualitas program pelatihan organisasi dan semakin besar kebutuhan pertumbuhan karyawan (yaitu, dimana kebutuhan akan pengembangan dan perkembangan dalam pekerjaan kuat), semakin besar keinginan mereka untuk mempelajari cara-cara baru dalam melakukan pekerjaan. Diagram hubungan antara tiga variabel: keragaman tenaga kerja, efektivitas organisasi, dan keahlian manajerial. Keragaman Tenaga Kerja Efektivitas organisasi Variabel bebas Variabel terikat Keahlian Manajeri al Variabel Moderator SITUASI 2 Studi lain menunjukkan bahwa kesediaan karyawan untuk mempelajari cara-cara baru dalam melakukan pekerjaan adalah tidak dipengaruhi oleh kualitas program pelatihan yang diberikan oleh organisasi kepada semua orang tanpa perbedaan apapun. Hanya mereka dengan kebutuhan pertumbuhan yang tinggi yang tampaknya mempunyai hasrat untuk mempelajari cara-cara baru melalui pelatihan khusus. Dalam kedua situasi di atas, kita mempunyai tiga variabel yang sama. Dalam kasus pertama, program pelatihan dan kekuatan kebutuhan pertumbuhan merupakan variabel bebas yang mempengaruhi kesediaan karyawan untuk belajar, yang merupakan variabel terikat. Tetapi, dalam kasus kedua, kualitas program pelatihan merupakan variabel bebas, dan meskipun variabel terikat tetap sama, kekuatan kebutuhan pertumbuhan menjadi variabel moderator. Dengan kata lain, hanya mereka dengan kebutuhan pertumbuhan tinggi yang
  • 2. menunjukkan keinginan dan kemampuan adaptasi yang lebih besar untuk belajar melakukan hal-hal baru jika kualitas program pelatihan ditingkatkan. Dengan demikian, hubungan antara variabel bebas dan terikat sekarang menjadi tergantung pada kehadiran sebuah moderator. Ilustrasi tersebut menjelaskan bahwa meskipun variabel yang digunakan adalah sama, keputusan apakah menamainya variabel bebas, terikat, atau moderator bergantung pada bagaimana variabel tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Ilustrasi pengaruh variabel bebas terhadap vaariabel terikat jika tidak ada variabel moderator yang berlaku dalam situasi. Keinginan untuk belajar Program pelatihan Kebutuhan pertumbuhan VARIABEL ANTARA Variabel antara (intervening variable) adalah variabel yang mengemuka antara waktu variabel bebas mulai bekerja mempengaruhi variabel terikat dan waktu pengaruh variabel bebas terasa pada variabel terikat. Dengan demikian, terdapat kualitas temporal atau dimensi waktu pada variabel antara. Variabel antara mengemuka sebagai sebuah fungsi variabel bebas yang berlaku dalam situasi apapun, serta membantu mengonsepkan dan menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Diagram hubungan antara variabel bebas, antara dan terikat. Waktu (time-t): t1 t2 t3 Keragaman Tenaga Sinergi Kreatif Efektivitas Kerja Organisasi Variabel bebas Variabel terikat Variabel terikat
  • 3. Sekarang menjadi mudah untuk melihat perbedaan antara variabel bebas, variabel antara dan variabel moderator. Variabel bebas membantu menjelaskan varians dalam variabel terikat, variabel antara mengemuka pada waktu t2 sebagai fungsi dari variabel bebas, yang juga membantu kita mengonsepkan hubungan antar variabel bebas dan terikat; dan variabel moderator mempunyai pengaruh ketergantungan pada hubungan antara dua variabel. Untuk membedakannya, ketika variabel bebas menjelaskan varians dalam variabel terikat, variabel antara tidak menambahkan varians yang telah dijelaskan oleh variabel bebas, sedangkan variabel moderator mempunyai pengaruh interaksi dengan variabel bebas dalam menjelaskan varians. Kecuali ada variabel moderator, teori mengenai hubungan antara kedua variabel lain yang dipertimbangkan tidak akan terbukti. Entah sebuah variabel adalah variabel bebas, variabel terikat, variabel antara atau variabel moderator, sebaiknya menentukannya dengan membaca secara teliti dinamika yang berlaku dalam situasi yang dihadapi. Misalnya, variabel seperti motivasi kerja dapat menjadi variabel terikat, variabel bebas, variabel antara, atau variabel moderator, tergantung pada model teori yang digunakan. Diagram hubungan antara variabel bebas, antara, moderator dan terikat. Waktu (time-t): t1 t2 t3 Keragaman Tenaga Sinergi Kreatif Efektivitas Kerja Organisasi Variabel bebas Variabel terikat Variabel terikat Keahlian Manajeri al Variabel moderator KERANGKA TEORITIS Kerangka teoritis merupakan fondasi dimana seluruh proyek penelitian didasarkan. Kerangka teoritis adalah jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan, dan dielaborasi secara logis antar variabel yang dianggap relevan pada situasi masalah dan diidentifikasi melalui
  • 4. proses seperti wawancara, pengamatan, dan survei literatur. Pengalaman dan imigrasi juga berperan dalam menyusun kerangka teoretis. Tahap ini merupakan solusi masalah yang baik, pertama sesorang harus mengidentifikasi masalah dengan benar dan kemudian variabel yang mempengaruhinya. Pentingnya mengadakan wawancara yang memiliki tujuan dan melakukan tinjauan literatur secara menyeluruh kini menjadi jelas. Setelah mengidentifikasi variabel yang tepat, langkah selanjutnya adalah mengelaborasi jaringan asosiasi antar variabel, sehingga hipotesis yang relevan dapat disusun dan kemudian diuji. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (yang akan menunjukkan hipotesis diterima atau tidak), tingkat dimana masalah dapat dipecahkan pun akan menjadi terbukti. Dengan demikian, kerangka teoretis merupakan langkah yang penting dalam proses penelitian. Hubungan antara survei literatur dan kerangka teoretis adalah bahwa yang pertama menyediakan fondasi yang kuat untuk menyusun yang terakhir. Yaitu, survei literatur mengidentifikasi variabel yang mungkin penting, sebagaimana ditentukan oleh temuan penelitian sebelumnya. Hal tersebut, sebagai tambahan untuk hubungan logis lainnya yang dapat dikonsepkan, membentuk dasar untuk model teoretis. Kerangka teoretis mengelaborasi hubungan antar variabel, menjelaskan teori yang menggarisbawahi relasi tersebut dan menjelaskan sifat dan arah hubungan. Sebagaimana survei literatur memberikan panggung untuk kerangka teoretis yang baik, hal tersebut pada gilirannya menyediakan dasar yang logis untuk menyusun hipotesis yang dapat diuji. KOMPONEN KERANGKA TEORETIS Kerangka teoretis yang baik mengidentifikasi dan menamakan variabel-variabel penting dalam situasi yang relevan dengan definisi masalah. Kerangka teoretis secara lugas menjelaskan hubungan antar variabel tersebut. Hubungan antara variabel bebas, variabel terikat dan jika tepat, variabel moderator dan antara diuraikan. Jika terdapat variabel moderator, penting untuk menjelaskan bagaimana dan hubungan spesifik apa yang terjadi. Penjelasan tentang mengapa variabel tersebut berperan sebagai moderator juga sebaiknya diberikan. Bila ada variabel antara, pembahasan tentang bagaimana atau mengapa mereka diperlakukan sebagai variabel antara akan diperlukan. Saling ketergantungan antar variabel bebas atau antar variabel terikat (dalam kasus terdapat dua atau lebih variabel terikat), jika ada, sebaiknya juga diungkapkan dengan tepat dan dijelaskan secara memadai.
  • 5. Elaborasi variabel dalam kerangka teoretis, dengan demikian, menunjukkan persoalan mengapa atau bagaimana kita mengharapkan hubungan tertentu berlaku, sifat, dan arah hubungan antar variabel minat. Diagram skematis mengenai model konseptual yang dijelaskan dalam kerangka teoretis juga akan membantu pembaca untuk membayangkan hubungan yang diteorikan. Perlu dicatat bahwa kita telah menggunakan istilah kerangka teoretis dan model teoretis secara bergantian. Ada perbedaan pendapat mengenai apa yang sebuah model benar- benar wakili. Sebagian pihak menjelaskan model sebagai simulasi, lainnya melihat model sebagai perwakilan dari hubungan antara dan antar konsep. Dalam hal ini, kita menggunakan istilah model dalam pengertian yang terakhir sebagai skema konseptual yang menghubungkan konsep-konsep. Singkatnya, ada hal mendasar yang harus diperhatikan dalam kerangka teoretis: 1. Variabel yang dianggap relevan untuk studi harus diidentifikasi dan dinamai dengan jelas dalam pembahasan. 2. Pembahasan harus menyebutkan mengapa dua atau lebih variabel berkaitan satu sama lain. Hal ini sebaiknya dilakukan untuk hubungan penting yang diteorikan berlaku diantara variabel. 3. Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdaskan temuan penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi dalam pembahasan mengenai apakah hubungan akan positif atau negatif. 4. Harus ada penjelasan yang gamblang mengenai mengapa kita memperkirakan hubungan tersebut berlaku. Argumen bisa ditarik dan temuan penelitian sebelumnya. 5. Suatu diagram skematis kerangka teoritis harus diberikan agar pembaca dapat melihat dan dengan mudah memahami hubungan yang diteorikan.
  • 6. Elaborasi variabel dalam kerangka teoretis, dengan demikian, menunjukkan persoalan mengapa atau bagaimana kita mengharapkan hubungan tertentu berlaku, sifat, dan arah hubungan antar variabel minat. Diagram skematis mengenai model konseptual yang dijelaskan dalam kerangka teoretis juga akan membantu pembaca untuk membayangkan hubungan yang diteorikan. Perlu dicatat bahwa kita telah menggunakan istilah kerangka teoretis dan model teoretis secara bergantian. Ada perbedaan pendapat mengenai apa yang sebuah model benar- benar wakili. Sebagian pihak menjelaskan model sebagai simulasi, lainnya melihat model sebagai perwakilan dari hubungan antara dan antar konsep. Dalam hal ini, kita menggunakan istilah model dalam pengertian yang terakhir sebagai skema konseptual yang menghubungkan konsep-konsep. Singkatnya, ada hal mendasar yang harus diperhatikan dalam kerangka teoretis: 1. Variabel yang dianggap relevan untuk studi harus diidentifikasi dan dinamai dengan jelas dalam pembahasan. 2. Pembahasan harus menyebutkan mengapa dua atau lebih variabel berkaitan satu sama lain. Hal ini sebaiknya dilakukan untuk hubungan penting yang diteorikan berlaku diantara variabel. 3. Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdaskan temuan penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi dalam pembahasan mengenai apakah hubungan akan positif atau negatif. 4. Harus ada penjelasan yang gamblang mengenai mengapa kita memperkirakan hubungan tersebut berlaku. Argumen bisa ditarik dan temuan penelitian sebelumnya. 5. Suatu diagram skematis kerangka teoritis harus diberikan agar pembaca dapat melihat dan dengan mudah memahami hubungan yang diteorikan.