1. Manajemen Kualitas TI 2012 - Jurusan Sistem Informasi ITS
PENJAMINAN KUALITAS SOFTWARE pada SIKLUS HIDUP
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PROTOTYPING
M. Nasrullah
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jalan Raya ITS, Surabaya, 60111
Telp : 031 593 92 14
E-mail : nasrullah09@mhs.is.its.ac.id
Abstract
Kualitas perangkat lunak merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan dalam proses
pengembangan perangkat lunak. Kualitas digunakan untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin
dari luaran perangkat lunak yang dikembangkan. Paper ini akan menjelaskan tentang penjaminan
kualitas pengembangan perangkat lunak pada salah satu siklus hidup perangkat lunak yakni Prototyping.
Dalam pengembangan perangkat lunak terdapat berapa metode yang banyak digunakan.salah satu
metode tersebut adalah prototyping. Didalam model ini setelah fase requirement pihak pengembang
akan membuat prototype(bentuk dasar dari aperagkat lunak yang akan dibangun) kemudian dievaluasi
oleh User. KetikaUser sudah puas dengan prototype yang ada maka prototype tersebut yang digunakan
sedagai dasar pengembangan perankat lunak. Dengan penetuan kepuasan User terhadap prototype
maka akan terjadi continues loop yang mengakibatkan terhambatnya pengembangan serta penjaminan
kualitas perangkat lunak. Kemudian, bagaimana penjaminan kualitas perangkat lunak yang dalam siklus
hidup pengembangan perangkat lunaknya menggunakan metode prototyping?.
Keyword: Kualitas, Perangkat Lunak, Prototyping, Fase Requirement, Prototype,Penjaminan Kualitas
Perangkat Lunak, User, Continues Loop,Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak.
1. PENDAHULUAN algoritma, ataupun interface aplikasi yang
dikembangkan.
Berbagai macam metode telah dikembangkan
dalam pengembangan perangkat lunak sejak
Untuk mengatasi masalah ini diperlukan
tahun 60-an. Metode-metode ini dihasilkan
komunikasi timbal balik dan kerjasama yang
karena terdapat perbedaan kondisi pada
baik dari pengembang dan user untuk
pengembangan perangkat lunak.
mengetahui kebutuhan yang sebenarnya
diinginkan oleh user. Ketika timbal balik dan
Metode prototyping ini bagus untuk proyek
kerjasama berjalan lancer maka akan dihasilkan
pengembangan software yang requirementnya
perangkat lunak yang sesuai dengan keinginan
tidak stabil, sehingga harus ada prototype untuk
user.
memperjelas perangkat lunak seperti apa yang
diinginkan oleh user. Dengan evaluasi kontinyu
Struktur Model Prototyping
dari user mengakibatkan dihasilkannya
perangkat lunak dengan akurasi terbaik. a. Pengembang membuat prototype pada
fase requirement.
2. PROTOTYPING b. Prototype kemudian diperiksa oleh
user.
Metode Prototyping merupakan salah satu c. Hasil evaluasi dari user digunakan oleh
metode pengembangan perangkat lunak yang pengembang untuk membuat prototype
sering digunakan dalam pengembangan yang lebih baik.
perangkat lunak. Dalam metode ini akan terjadi d. Ketika user sudah puas dengan
banyak interaksi antara pihak pengembang dan prototype yang dibuat oleh
user.pada model prototyping ini seringkali user pengembang maka prototype tersebut
tidak menyebutkan secara mendetail output digunakan sebagai dasar
yang ingin dihasilkan ataupun orperasi yang pengembangan perangkat lunak yang
diinginkan. Pihak pengembangpun juga kurang disetujui.
memperhatikan aspek-aspek yng berhubungan
dengan perangkat lunak seperti efisiensi
1
2. Manajemen Kualitas TI 2012 - Jurusan Sistem Informasi ITS
perangkat lunak yang sesungguhnya.
Tahapan metode Prototyping b. Pengembang biasanya ingin
a. Pengumpulan kebutuhan pengembangn perangkat lunak selesai,
Pengumpulan kebutuhan ini dilakukan sehingga mengabaikan “code-and-fix”
bersama antara pihak pengembang development. Akibat lebih jauhnya
dengan user utnuk mendefinisikan adalah perawatan secara keseluruhan
kebutuhan sistem maupun gambaran nantinya terabaikan.
sistem yang diinginkan c. Proses yang bisa terus menerus
b. Membuat prototype berjalan karena bergantung kepuasan
Pembuatan desain prototype dan user terhadap prototype yang dibuat.
prototype yang akan ditunjukan kepada
user untuk dikoreksi. 3. PENJAMINAN KUALITAS PADA
c. Evaluasi Prtotype METODE PROTOTYPING
User melakukan evaluasi kepada
prototype yang sudah dibuat oleh Penjaminan Kualitas perangkat lunak harus
pengembang. Hasil evaluasi digunakan dilakukan dalam setiap pengembangan
untuk membuat lagi prototype yang perangkat lunak.Fokus penjaminan perangkat
lebih baik lunak terdapat pada proses dan product.
d. Mengembangkan perangkat lunak Kualitas dari perangkat lunak yang baik akan
Ketika prototype sudah disetujui oleh menjadi titik kekuatan dari perangkat lunak
user maka prototype tersebut diubah tersebut, namun apabila kualitas dari perangkat
kedalam kode program untuk menjadi lunak buruk akan menjadi kelemahan perangkat
perankat lunak yang sesungguhnya. lunak. Oleh karena itu sangtalah penting
e. Melakukan uji Sistem dialkukan penjamin kualitas perangkat lunak.
Setelah selesai dikembangkan,
perangkat lunak harus diuji Pada pemenuhan kualitas perangkat lunak
kelayakanya untuk mengetahui dilakuakan pada setiap fase pengembangan
kelayakan perangkat lunak. perangkat lunak. Pada metode prototyping
f. Penggunaan sistem terdapat 6 fase dalam pengembangan perangkat
Ketika hasil uji sistem menunjukan unak hingga perangkat lunak tersebut sampai ke
perangkat lunak layak untuk digunakan user.
maka perangkat lunak tersebut sudah a. Pengumpulan kebutuhan
bisa digunakan. Didalam fase ini biasanya terjadi
ketidaksinkronan antara pengembang
dengan user. User seringkali tidak
mendetailkan kebutuhan-kebutuhan
yang dibutuhkan, proses yag
diperlukan, dan data-data untuk
perangkat lunak yang akan
dikembangkan. Pada fase ini
penjaminan kualitas dapat dilakukan
dengan melakukan komunikasi yang
intensif untuk mendapatkan kebutuhan-
kebutuhan perangkat lunak yang akan
dibangun. Sehingga kualitas dari hasil
Keuntungan prototyping: pengumpulan kebutuhan ini terjaga.
a. Adanya komunikasi yng intens antara b. Membangun prototype
pengembang dengan user. Hasil pengumpulan digunakan untuk
b. User ikut berperan banyak dalam membuat desain dari prototype.
pengembangan perangkat lunak. Dalam membuat desain prototype ini
c. Mendapatkan hasil akhir yang akurate. seharusnya dilakukan dengan data-data
d. Lebih banyak kebutuhan user yang yang didapatkan dari pengumpulan
teridentifikasi untuk pengembangn kebutuhan. Pemenuhan kualitas dapat
perangkat lunak. dilakukan dengan focus terhadap
e. Menghemat waktu pengembangan permintaan dari pelanggan. Selain itu
perangkat lunak. hasil koreksi ketika prototype sudah
Kelemahan Prototyping: dievaluasi harus benar-benar
a. User seringkali tidak menyadari bahwa diimplementasikan untuk menjamin
prototype tidak mewakili kualitas apa yang diinginkan dari user benar-
2
3. Manajemen Kualitas TI 2012 - Jurusan Sistem Informasi ITS
benar diimplementasikan dalam
perrangkat lunak yang dikembangkan. 5. DAFTAR PUSTAKA
c. Evaluasi Prototype
Permasalahan yang terjadi ketika
evaluasi ini adalah dengan
pengkoreksian sedetail-detailnya agar
segera bisa diimplementasikan ke
prototype vesi baru dengan hasil
koreksi dari user. Ketika user tidak
melakukan pengkoreksian dengan
sebaik-baiknya maka kualitas hasil
koreksi akan buruk dan mempengaruhi
kualitas dari proses dan end produk
dari pengembangan perangkat lunak.
d. Mengembangkan perangkat lunak
Pada fase ini hasil pengubahan
prototype kedalam kode-kode program
menjadi perangkat lunak harus
dilakukan dengan memperhatikan
efisiensi algoritma, interface yang
mudah dipahami, dan kemampuan
oreasi perangkat lunak sesuai yang
sudah disepakati pada prototype yang
telah disetujui.
e. Melakukan Uji sistem
Penjaminan kualitas uji sistem ini
dilakuakn dengan testing. Hasil testing
yang baik dilakukan dengan prosedur
yang baik. Oleh karena itu saat
melakukan uji sistem harus
menggunakan prosedur yakni
Requirement Tracebility
Matrix(RTM),
Dokumen Test Plan, Dokumen Desain
Test, Dokumen Implementation Test.
f. Penggunaan sistem
Penjaminan kualitas pada tahap ini
adalah dengan mengadakan
mantenance sesuai dengan kesepakatan
yang telah dicapai oleh user dan
pengembang perangkat lunak..
4. SIMPULAN
Penjaminan kualitas memang sangat penting
dalam proses pengembangan perangkat lunak
untuk memastikan kepuasan user terhadap end
product /perangkat lunak yang telah
dikembangkan oleh pengembang. Dalam
metode prototyping kunci dari penjaminan
kualitas perangkat lunak adalah pendefisian
secara jelas tentang aturan-aturan main saat di
awal kesepakatan antara pengembang dengan
user. Baik pengembang maupun user harus
setuju bahwa prototype yang dibuat untuk
mendefinisikan kebutuhan. Prototype ini dapat
dihilangkan sedikit ataupun direkayasa dengan
kualitas dan implementasi dari perangkat lunak
yang sudah ditentukan. .
3