Prostat adalah organ genitalia pria yang terletak di bawah buli-buli dan membungkus uretra belakang. Pembesaran prostat benigna (BPH) merupakan kondisi umum pada pria lanjut usia yang ditandai dengan keluhan saluran kemih bagian bawah (LUTS). Diagnosis BPH didasarkan pada pemeriksaan fisik dan penilaian gejala dengan skor IPSS, sedangkan pengobatannya meliputi terapi medikamentosa maupun bedah
2. Salah satu organ
genitalia pria
yang terletak di
inferior buli-buli
dan
membungkus
uretra posterior
Bentuk sebesar
buah kenari
dengan berat ±
20 gram.
Menghasilkan
Prostate Specific
Antigen(PSA)
3. Beberapa zona pada prostat Mc neal (1976):
- Zona perifer
- Zona sentral
- Zona transisional
- Zona fibromuskuler anterior
- Zona periuretra
4. BPH merupakan salah satu bagian dari
proses penuaan
Pada usia lanjut beberapa pria mengalami
pembesaran prostat benigna
Sekitar 50% pria usia 60 tahun
Sekitar 80% pria usia 80 tahun
Tapi tidak semua pria yang mengalami
pembesaran prostat mengalami keluhan
yang sama
5. Teori dihidrotestosteron
Ketidakseimbangan antara estrogen
dan testosteron
Interaksi stroma epitel
Berkurangnya apoptosis sel prostat
Teori stem sel
6.
7.
8. LUTS:
- Storaging: Frekuensi, Dapat dinilai dengan
nokturia, disuria, skor IPSS:
urgensi
Mild : 0 - 7
- Voiding: hesitansi,
intermitensi,
pancaran miksi Moderate : 8 – 19
lemah, post miksi
dribbling, disuria,
miksi tidak puas Severe: 20 - 35
9. Gejala saluran kemih bagian atas:
- Refluks vesikoureter
- Hidronefrosis
- Pielonefritis
Gejala diluar saluran kemih:
- Hernia inguinalis
- Hemoroid
10. Penilaian gejala
› Dengan menggunakan International Prostate
Symptom Score (IPSS)
› IPSS berdasarkan survey dan kuisioner dari American
Urological Association (AUA). Terdiri dari:
Tujuh pertanyaan tentang keparahan penyakit
Total score 0–7 (mild), 8–19 (moderate), 20–35 (severe)
eighth standalone question on QoL
Rectal toucher: menilai volume prostat,
konsistensi, permukaan, nodul, simetri antar
lobus, batas prostat
11. Penilaian sedimen urin diperiksa untuk
mencari kemungkinan adanya proses
infeksi saluran kemih
Kultur urin
Darah rutin, KGD dan fungsi ginjal
Ultrasonografi Urologi
Foto polos abdomen
Intravenous Pielography
12. Prostate-specific antigen (PSA)
› Pria dengan pembesaran prostat memiliki PSA
yang lebih tinggi
› PSA merupakan prediktor untuk progresifitas dan
skrining untuk Ca Prostat
› Nilai PSA meningkat sesuai dengan pembesaran
prostat dan bertambahnya umur
› PSA dapat digunakan sebagai marker prognosis
pada BPH
Uroflowmetri
Residual Urin
13. Striktura uretra
Stenosis leher buli-buli
Batu buli atau uretra yang menyumbat
Karsinoma prostat
Prostatitis
Buli neurogenik
15. Tidak menunjukkan perbaikan setelah
terapi medikamentosa
Mengalami retensi urin berulang
Infeksi saluran kemih berulang
Hematuria berulang
Gagal ginjal (penurunan funsi ginjal)
Timbulnya batu saluran kemih atau
penyulit lain akibat obstruksi saluran
kemih bagian bawah