SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 63
“ golongan obat anti anemia “
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Farmakolongi
Di Susun Oleh:
Diana Sari (NIM : B.13.056)
Neng Dewi Ratnasari (NIM : B.13.072)
Nur Indah Sari (NIM : B.13.078)
Ratna Dewi Mukti (NIM : B.13.082)
Tanti Dwi Apsari (NIM : B.13.086)
SEMESTER/TINGKAT : 3 / 2 Kelas B
PROGRAM STUDI DIII.KEBIDANAN
STIKes YPIB MAJALENGKA
JL.Gerakan Koperasi No.003 Majalengka 45411
Tahun Akademik 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas makalah ini. Dan tidak lupa pula kami panjatkan syukur
kami kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kami dari alam
kebodohan menjadi alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang
ini. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing kami,
Bapak Wahyudi, S.Farm.,Apt yang telah memberikan ilmu dalam mata kuliah
ini.
Dalam makalah Farmakologi ini kami membahas tugas mengenai obat
anemia. Kami selaku penyusun makalah ini berharap supaya makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat dipergunakan dengan baik dalam perkuliahan.
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sangat sempurna oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca supaya makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Madiun, Oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …................................................................................................. 1
Daftar Isi .............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 3
A. Latar Belakang ......................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ..................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 5
A. Pengertian Obat Anemia ………............................................. 5
B. Macam-macam Obat Anemia …………………..................... 5
C. Cara Kerja Obat Anemia …………………………................ 6
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 8
A. Kesimpulan .............................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................ 8
Daftar Pustaka ................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anemia ( bahasa Yunani) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau
jumlah hemoglobin dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah
merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut
oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia
menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin
dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam
jumlah sesuai yang diperlukan tubuh . keadaan ini sering menyebabkan energi
dalam tubuh menjadi menurun sehingga terjadi 5L atau lemah, lesu, lemas,
lunglai, dan letih.
Dalam hal ini orang yang terkena anemia adalah orang yang menderita
kekurangan zat besi. Seseorang yang menderita anemia akan sering mengalami
keadaan pusing yang sedang hingga berat dikarenakan Meningkatnya
penghancuran sel darah merah, Pembesaran limpa, Kerusakan mekanik pada sel
darah merah, Reaksi autoimun terhadap sel darah merah : Hemoglobinuria
nokturnal paroksismal, Sferositosis herediter, Elliptositosis herediter. Seseorang
yang sering mengalami anemia di sebabkan karena pasokan oksigen yang tidak
mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan,
kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah
berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian obat anemia?
2. Apa macam-macam obat anemia?
3. Bagaimana cara kerja atau khasiat obat anemia?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari obat anemia
2. Untuk mengetahui macam-macam obat anemia
3. Untuk mengetahui cara kerja atau khasiat obat anemia
4. Sebagai tugas mata kuliah Farmakologi di Semester III
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN OBAT ANEMIA
Obat yang dapat diberikan berupa suplemen zat besi (Fe) untuk memulihkan
kekurangan sel darah merah. Selain zat besi, vitamin B12 sering diberikan untuk
pengobatan anemia pernisiosa. Jalan terakhir jika anemia sudah mencapai
stadium akut dan parah adalah dengan transfusi darah.
B. MACAM-MACAM OBAT ANEMIA
Seperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga harus ditujukan pada
penyebab terjadinya anemia. Misalnya anemia yang disebabkan oleh perdarahan
pada usus maka perdarahan itu harus kita hentikan untuk mencegah berlanjutnya
anemia. Jika memang diperlukan, operasi dapat dilakukan pada keadaan tertentu.
Suplemen besi diperlukan pada anemia yang disebabkan oleh karena
kekurangan zat besi. Pemberian suntikan vitamin B12 diperlukan untuk
mengkoreksi anemia pernisiosa. Transfusi darah merupakan pilihan untuk
anemia yang disebabkan oleh perdarahan hebat. Adapun beberapa obat anemia,
diantaranya :
1. TABLET BESI ( Fe )
Besi di butuhkan untuk produksi hemoglobin ( Hb ), sehingga defisiensi Fe akan
menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dengan kandungan
Hb yang rendah dan menimbulkan anemia hipokronik mikrositik.
2. VITAMIN B12 (Sianokobalamin)
Anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung total dan pemotongan usus,
defisiensi vitamin B12.
3. ASAM FOLAT
Asam folat terdiri atas bagian-bagian pteridin, asam paraaminobenzoat dan asam
glutamat. Folat terdapat dalam hampir setiap jenis makanan dengan kadar
tertinggi dalam hati, ragi dan daun hijau yang segar. Folat mudah rusak dengan
pengolahan ( pemasakan ) makanan.
4. ERITROPOIETIN
Eritropoietin, suatu gliko protein dengan berat molekul 34-39 DA, merupakan
factor pertumbuhan hematopoietic yang pertama kali diisolasi. Eritropoietin
merupakan factor pertumbuhan sel darah merah yang diproduksi terutama oleh
ginjal dalam sel peritubuler dan tubuli proksimalis.
C. CARA KERJA OBAT ANEMIA
1. TABLET BESI ( Fe )
Absorpsi Fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di duodenum dan
jejenum proksimal; makin ke distal absorpsinya makin berkurang. Zat ini lebih
mudah di absorpsi dalam bentuk fero. Transportnya melalui sel mukosa usus
terjadi secara transport aktif. Ion fero yang sudah di absorpsi akan di ubah
menjadi ion feri dalam sel mukosa. Selanjutnya ion feri akan masuk kedalam
plasma dengan perantara transferin, atau diubah menjadi feritin dan di simpan
dalam sel mukosa usus. Secara umum, bila cadangan dalam tubuh tinggi dan
kebutuhan akan zat besi rendah, maka lebih banyak Fe di ubah menjadi feritin.
Setelah di absorpsi, Fe dalam tubuh akan di ikat dalam transferin ( siderofilin ),
suatu beta 1-globulin glikoprotein, untuk kemudian di angkut ke beberapa
jaringan, terutama ke sumsum tulang dan depot Fe.
2. VITAMIN B12 (Sianokobalamin)
Sianokobalamin diabsorpsi baik dan cepat setelah pemberian IM dan SK . Kadar
dalam plasma mencapai puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan IM.
Absorpsi ini berlangsung dengan 2 mekanisme yaitu dengan perantaraan faktor
instrinsik castle (fic) dan absorpsi secara langsung. Setelah di absorpsi, hampir
semua vitamin B12 dalam darah terikat dengan protein plasma sebagian besar
terikat pada beta-globulin (transkobalamin II),Sisanya terikat pada alfa-
glikoprotein (transkobalamin I) dan inter-alfa-glikoprotein ( transkobalamin III)
vitamin B12 yang terikat pada transkobalamin II akan di angkut ke berbagai
jaringan, terutam hati yang merupakan gudang utama penyimpanan vitamin B12
(50-90% ). Kadar normal vitamin B12 dalam plasma adalah 200-900 pg ml
dengan simpanan sebanyak 1-10 mg dalam hepar.
3. ASAM FOLAT
Pada pemberian oral absorpsi folat baik sekali, terutama di 1/3 bagian proksimal
usus halus. Dengan dosis oral yang kecil, absorpsi memerlukan energi,
sedangkan pada kadar tinggi absorpsi dapat berlangsung secar difusi. Walaupun
terdapat gangguan pada usus halus, absorpsi folat biasanya masih mencukupi
kebutuhan terutama sebagai PmGA.
4. ERITROPOIETIN
Berinteraksi dengan reseptor eritropoietin pada permukaan sel induk sel darah
merah, menstimulasi poloferasi dan diferensiasi eritroit. Eritropoietin juga
menginduksi pelepasan retikulosis dari sumsum tulang. Eritrpoietin endogen
diproduksi oleh ginjal sebagai respon terhadap hipoksia jaringan. Bila terjadi
Anemia maka eritropoietin diproduksi lebih banyak olh ginjal, dan hal ini
merupakan tanda bagi sumsum tulang untuk memproduksi sel darah.
BAB III
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Anemia didefinisiksn sebagai pengurangan volume sel darah merah atau
konsentrasi Hemoglobin (Hb) dibawah nilai normal yang terjadi pada orang
sehat. Hal ini menyebabkan pengurangan kapasitas dalam membawa oksigen.
Anemia bukan merupakan suatu penyakit, namun sebuah manifestasi dari
berbagai penyakit dan kondisi patologis.
http://www.scribd.com/doc/37220094/Obat-Anti-Anemia-Defisiensi
Saat kadar hemoglobin rendah maka jumlah sel darah merah pun akan
rendah. Menurut fungsinya, hemoglobin merupakan media transport oksigen dari
paru-paru ke jaringan tubuh. Seperti kita ketahui bersama, oksigen merupakan
bagian terpenting dari metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi.
Hemoglobin juga berfungsi membawa karbondioksida hasil metabolisme dari
jaringan tubuh ke paru paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat bernafas.
Kebutuhan tubuh akan zat besi berkisar antara 1 sampai 3,2 mg perhari.
Wanita dewasa dan remaja putri lebih rawan terkena anemia, hal ini karena
mereka mengalami haid setiap bulan. Sehingga mereka membutuhkan zat besi 2
kali lebih banyak dari pria.
Berikut adalah beberapa penyebab anemia yang paling sering ditemukan.
- Kekurangan zat besi
Perempuan akan lebih mudah menderita anemia bila dibandingkan
dengan laki laki karena perempuan mengalami kehilangan darah tiap bulan saat
menstruasi. Perempuan juga rentan mengalami kekurangan zat besi.
Pada orang dewasa, kekurangan zat besi sering disebabkan oleh karena
kehilangan darah khronis seperti menstruasi. Kehilangan darah khronis juga bisa
disebabkan oleh karena kanker terutama kanker pada usus besar.
Anemia juga bisa disebabkan oleh karena perdarahan usus yang
disebabkan oleh karena konsumsi obat obatan yang mengiritasi usus. Obat yang
termasuk golongan ini terutama obat NSAID. Pada bayi dan anak anak, anemia
kekurangan zat besi biasanya disebabkan karena kurangnya asupan makanan
yang mengandung zat besi.
- Perdarahan
Perdarahan yang banyak saat trauma baik di dalam maupun di luar tubuh
akan menyebabkan anemia dalam waktu yang relatif singkat. Perdarahan dalam
jumlah banyak biasanya terjadi pada maag khronis yang menyebabkan perlukaan
pada dinding lambung.
- Genetik
Kelainan herediter atau keturunan juga bisa menyebabkan anemia. Kelainan
genetik ini terutama terjadi pada umur sel darah merah yang terlampau pendek
sehingga sel darah merah yang beredar dalam tubuh akan selalu kekurangan.
Anemia jenis ini dikenal dengan nama sickle cell anemia. Gangguan genetik juga
bisa menimpa hemoglobin yang mana produksi hemoglobin menjadi sangat
rendah. Kelainan ini kita kenal dengan nama thalasemia.
- Kekurangan vitamin B12
Anemia yang diakibatkan oleh karena kekurangan vitamin B12 dikenal dengan
nama anemia pernisiosa.
- Kekurangan asam folat
Kekurangan asam folat juga sering menyebabkan anemia terutama pada ibu ibu
yang sedang hamil.
- Pecahnya dinding sel darah merah
Anemia yang disebabkan oleh karena pecahnya dinding sel darah merah
dikenal dengan nama anemia hemolitik. Reaksi antigen antibodi dicurigai
sebagai biang kerok terjadinya anemia jenis ini.
- Gangguan sumsum tulang
Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa mengalami
gangguan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menghasilkan sel
darah merah yang berkualitas. Gangguan pada sumsum tulang biasanya
disebabkan oleh karena mestatase sel kanker dari tempat lain.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Anti anemia adalah suatu
senyawa baik sintesis maupun alamiah yang bekerja untuk meningkatkan kadar
Hb dalam tubuh.
B. Macam-macam Obat Anti Anemia
Seperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga harus ditujukan pada
penyebab terjadinya anemia. Misalnya anemia yang disebabkan oleh perdarahan
pada usus maka perdarahan itu harus kita hentikan untuk mencegah berlanjutnya
anemia. Jika memang diperlukan, operasi dapat dilakukan pada keadaan tertentu.
Suplemen besi diperlukan pada anemia yang disebabkan oleh karena
kekurangan zat besi. Pemberian suntikan vitamin B12 diperlukan untuk
mengkoreksi anemia pernisiosa. Transfusi darah merupakan pilihan untuk
anemia yang disebabkan oleh perdarahan hebat.
Adapun beberapa obat anemia, diantaranya :
1. Anti anemia defisiensi
a. TABLET BESI ( fe )
Zat besi merupakan mineral yang di perlukan oleh semua sistem biologi di
dalam tubuh. Besi merupakan unsur esensial untuk sintesis hemoglobin, sintesis
katekolamin, produksi panas dan sebagai komponen enzim-enzim tertentu yang
di perlukan untuk produksi adenosin trifosfat yang terlibat dalam respirasi sel.
Besi di butuhkan untuk produksi hemoglobin ( hb ), sehingga defisiensi fe akan
menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dengan kandungan
hb yang rendah dan menimbulkan anemia hipokronik mikrositik.
Cara kerja
Distribusi dalam tubuh
Tubuh manusia sehat mengandung ± 3,5 g fe yang hampir seluruhnya dalam
bentuk ikatan kompleks dengan protein. Kira-kira 70% dari fe yang terdapat
dalam tubuh merupakan fe fungsional atau esensial, dan 30% merupakan fe yang
nonesensial.
Farmakokinetik
Absorpsi
Absorpsi fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di duodenum dan
jejenum proksimal; makin ke distal absorpsinya makin berkurang. Zat ini lebih
mudah di absorpsi dalam bentuk fero. Transportnya melalui sel mukosa usus
terjadi secara transport aktif. Ion fero yang sudah di absorpsi akan di ubah
menjadi ion feri dalam sel mukosa. Selanjutnya ion feri akan masuk kedalam
plasma dengan perantara transferin, atau di ubah menjadi feritin dan di simpan
dalam sel mukosa usus. Secara umum, bila cadangan dalam tubuh tinggi dan
kebutuhan akan zat besi rendah, maka lebih banyak fe di ubah menjadi feritin.
Bila cadangan rendah atau kebutuhan meningkat, maka fe yang baru di serap
akan segera di angkut dari sel mukosa ke sum-sum tulang untuk eritropoesis.
Distribusi
Setelah di absorpsi, fe dalam tubuh akan di ikat dalam transferin (
siderofilin ), suatu beta 1-globulin glikoprotein, untuk kemudian di angkut ke
beberapa jaringan, terutama ke sumsum tulang dan depot fe
Metabolisme
Bila tidak digunakan untuk eritropoesis, fe meningkat suatu protein yang
di sebut apoferitin dan membentuk feritin. Fe disimpan terutama pada sel
mukosa usus halus dan dalam sel-sel retikuloendotelial ( di hati, limpa dan
sumsum tulang ). Cadangan ini tersedia untuk di gunakan oleh sumsum tulang
dalam proses eritropoesis; 10% di antaranya terdapat dalam labile pool yang
cepat dapat dikerahkan untuk prose ini, sedangkan sisanya baru di gunakan bila
labile pool telah kosong. Besi yang terdapat dalam parenkim jaringan tidak dapat
di gunakan untuk eritropoesis.
Bila fe diberikan IV , cepat sekali di ikat oleh apoferitin ( protein yang
membentuk feritin ) dan di simpan terutama di dalam hati. Sedangkan setelah
pemberian per oral terutama akan di simpan di limpa dan sumsum tulang. Fe
yang berasal dari pemecahan eritrosit akan masuk ke dalam hati dan limpa.
Penimbunan fe dalam jumlah abnormal tinggi dapat terjadi akibat transfusi darah
yang berulang-ulang atau akibat penggunaan preparat fe dalam jumlah
berlebihan yang di ikuti absorpsi yang berlebihan pula.
Eksresi
Jumlah fe yang dieksresi setiap hari sedikit sekali, biasanya sekitar 0,5-1
mg sehari. Ekskresi terutama berlangsung melalui sel epitel kulit dan saluran
cerna yang terkelupas, selain itu juga melalui keringat, urin, feses, serta kuku dan
rambut yang di potong. Pada proteinuria jumlah yang di keluarkan dengan urin
dapat meningkat bersama dengan sel yang mengelupas. Pada wanita usia subur
dengan siklus haid 26 hari. Jumlah fe yang diekskresikan sehubungan dengan
haid di perkirakan sebanyak 0,5-1 mg sehari.
Indikasi
Sediaan fe hanya diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan
anemia defisiansi fe penggunakan diluar indikasi ini, cenderung menyebabkan
penyakit penimbunan besi dan keracunan besi. Anemia defisiensi fe paling
sering disebabkan oleh kehilangan darah. Selain itu, dapat pula terjadi misalnya
pada wanita hamil ( terutama multipara ) dan pada masa pertumbuhan, karena
kebutuhan yang meningkat. Banyak anemia yang mirip anemia defisiensi fe.
Sebagai pegangan untuk diagnostik dalam hal ini ialah, bahwa pada anemia
defisiensi fe dapat terlihat granula berwarna kuning emas di dalam sel-sel
retikuloendotelial sumsum tulang
Efek samping
Efek samping yang paling sering timbul berupa intoleransi terhadap
sediaan oral, dan ini sangat tergantung dari jumlah fe yang dapat larut dan yang
diabsorpsi pada tiap pemberian. Gejala yang timbul dapat berupa mual dan nyeri
lambung (± 7-20% ), konstipasi (± 10% ), diare (± 5% ) dan kolik. Gangguan ini
biasanya ringan dan dapat di kurangi dengan mengurangi dosis atau dengan
cara ini diabsorpsi dapat berkurang. Perlu diterangkan kemungkinan timbulnya
feses yang berwarna hitam kepada pasien.
Pemberian fe secara IM dapat menyebabkan reaksi lokal pada tempat
suntikan yaitu berupa rasa sakit, warna coklat pada tempat suntikan, peradangan
lokal dengan pembesaran kelenjar inguinal. Peradangan lokal lebih sering terjadi
pada pemakaian IM dibanding IV , selain itu dapat pula terjadi reaksi sistemik
yaitu pada 0,5-0,8% kasus. Reaksi yang dapat terjadi dalam 10 menit setelah
suntikan adalah sakit kepala, nyeri otot dan sendi, hemolisis, takikardia, flushing,
berkeringat, mual, muntah, bronkospasme, hipotensi, pusing dan kolaps
sirkulasi, sedangkan reaksi yang lebih sering timbul dalam ½-24 jam setelah
suntikan misalnya sinkop, demam, menggigil, rash, urtikaria, nyeri dada, rasa
sakit pada seluruh badan dan ensefalopatia. Reaksi sistemik ini lebih sering
terjadi pada pemberian IV, demikian pula syok atau henti jantung.
Dosis
Sediaan oral besi dalam bentuk fero paling mudah diabsorpsi maka
preparat besi untuk pemberian oral tersedia dalam bentuk berbagi garam fero
seperti fero sulfat, fero glikonat, dan fero fumarat. Ketiga preparat ini umumnya
efektif dan tidak mahal. Tidak ada perbedaan absorpsi di antar garam-garam fe
ini. Jika da, mungkin disebabkan oleh perbedaan kelarutannya dalam asam
lambung. Dalam bentuk garam sitrat, tartrat, karbonat, pirofosfat, ternyata fe
sukar diabsorpsi: demikian pula sebagai garam feri ( Fe3+ ).
Jumlah elemen besi yang berasal dari berbagai preparat garam besi
berbeda (table).Untuk mengatasi defisiensi Fe dengan cepat umumnya
dibutuhkan sekitar 200-400 mg elemen besi selama kurang lebih 3-6 bulan.
Preparat Tablet Elemen besi tiap
tablet
Dosis lazim untuk
dewasa
(∑tablet/hr)
Fero
sulfat(hidrat)
325 mg 65 mg 3-4
Fero glukonat 325 mg 36 mg 3-4
Fero fumarat 200 m 66 mg 3-4
Fero fumarat 325 mg 106 mg 2-3
yang perlu diingat dalam meminum pil atau tablet Fe yaitu :
 Diminum sesudah makan malam atau menjelang tidur
 Hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat menganggu
proses penyerapan.
 Hendaknya meminum dengan vitamin c misalnya dengan air jeruk
 Segera minum pil setelah rasa mual, muntah menghilang.
b. VITAMIN B12 (Sianokobalamin)
Indikasi
anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung total dan pemotongan
usus, defisiensi vitamin B12.
Farmakokinetik
Absorpsi
Sianokobalamin diabsorpsi baik dan cepat setelah pemberian IM dan SK .
Kadar dalam plasma mencapai puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan IM.
Hidroksokobalamin dan koenzim B12 lebih lambat diabsorpsi, agaknya karena
ikatanya yang lebih kuat dengan protein . absorpsi per oral berlangsung lambat
di ileum; kadar puncak di capai 8-12 jam setelah pemnerian 3 mg. Absorpsi ini
berlangsung dengan 2 mekanisme yaitu dengan perantaraan faktor instrinsik
castle (fic) dan absorpsi secara langsung
Distribusi
Setelah di absorpsi, hampir semua vitamin B12 dalam darah terikat
dengan protein plasma sebagian besar terikat pada beta-globulin (
transkobalamin II),Sisanya terikat pada alfa-glikoprotein (transkobalamin I) dan
inter-alfa-glikoprotein ( transkobalamin III) vitamin B12 Yyang terikat pada
transkobalamin II akan di angkut ke berbagai jaringan, terutam hati yang
merupakan gudang utama penyimpanan vitamin B12 (50-90% ). Kadar normal
vitamin B12 dalam plasma adalah 200-900 pg ml dengan simpanan sebanyak 1-
10 mg dalam hepar.
Metabolisme & ekskresi
Baik sianokobalamin maupun hidrosokobalamin dalam jaringan dan
darah terikat oleh protein . seperti halnya koenzim B12, ikatan dengan
hidroksokobalamin lebih kuat sehingga sukar diekskresi melalui urin. Di dalam
hati ke dua kobalamin tersebut akan di ubah menjadi koenzim B12.
Pengurangan jumlah kobalamin dalam tubuh di sebabkan oleh ekskresi melalui
saluran empedu; sebanyak 3-7mg sehari harus di reabsorbsi dengan perantaraan
FIC. Ekskresi bersama urin hanya terjadi pada bentuk yang tidak terikat
pritein.80-90% vitamin B12 akan diretensi dalam tubuh bila di berikan dalam
dosis sampai 50mg; dengan dosis yang lebih bersar, jumlah yang diekskresi akan
lebih banyak . jadi bila kapasitas ikatan protein dari hati, jaringan dan darah lebih
jenuh,vitamin B12 bebas akan di keluarkan bersama urin sehingga tidak ada
gunanya memberikan vitamin B12 dalam jumlah yang terlalu besar.
Vitamin B12 dapat menembus sawar uri dan masuk kedalam sirkulasi
bayi.Dosis sianokobalamin untuk pasien anemia permisiosa tergantung dari berat
anemianya, ada tidaknya komplikasi dan respons terhadap pengobatan. Secara
garis besar cara penggunaannya dibagi atas terapi awal yang intensif dan terapi
penunjang.
Dosis
 Per oral: untuk defisiensi B12 karena faktor asupan makanan: dewasa 50-
150 mikrogram atau lebih, anak 50-105 mikrogram sehari, 1-3x/hari
 Injeksi intramuskular: dosis awal 1mg, diulang 10x dengan interval 2-3
hari. Dosis rumatan 1 mg per bulan.
Sediaan: tablet 50 mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi 1 mg/ml.
c. ASAM FOLAT
Asam folat ( asam pteroilmonoglutamat, pmGA ) terdiri atas bagian-bagian
pteridin, asam paraaminobenzoat dan asam glutamat. Dari penelitian Folat
terdapat dalam hampir setiap jenis makanan dengan kadar tertinggi dalam hati,
ragi dan daun hijau yang segar. Folat mudah rusak dengan pengolahan (
pemasakan ) makanan.
Farmakokinetik
Pada pemberian oral absorpsi folat baik sekali, terutama di 1/3 bagian
proksimal usus halus. Dengan dosis oral yang kecil, absorpsi memerlukan energi,
sedangkan pada kadar tinggi absorpsi dapat berlangsung secar difusi. Walaupun
terdapat gangguan pada usus halus, absorpsi folat biasanya masih mencukupi
kebutuhan terutama sebagai PmGA.
Indikasi
Penggunaan folat yang rasional adalah pada pencegahan dan pengobtan
defisiensi folat harus di ingat bahwa penggunaan secara membabibuta pada
pasien anemia pemisiosa dapat merugikan pasien, sebab folat dapat
memperbaiki kelainan darah pada anemia pemisiosa tanpa memperbaiki kelainan
neurologi sehingga dapat berakibat pasien cacat seumur hidup.
Kebutuhan asam folat meningkat pada wanta hamil, dan dapat
menyebabkan defisiensi asam folat bila tidak atau kurang mendapatkan asupan
asam folat dari makananya. Beberapa penelitian mendapat adanya hubungan
kuat antara defisiensi asam folat pada ibu dengan insisens defek neural tube,
seperti sapina bifida dan anensefalus, pada bayi yang dilahirkan. Wanita hamil
membutuhkan sekurang-kurangnya 500 mg asam folat per hari suplementasi
asam folat di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, untuk mengurangi
insidens defek neuran tube.
Efek toksik pada penggunaan folat untuk manusia hingga sekarang
belum pernah dilaporkan terjadi. Sedangkan pada tikus, dosis tinggi dapat
menyebabkan pengendapan kristal asam folat dalam tubuli ginjal. Dosis 15 mg
pada manusia masih belum menimbulkan efek toksik.
Dosis
Yang digunakan tergantung dari beratnya anemia dan komplikasi yang
ada. Umumnya folat diberikan per oral, tetapi bila keadaan tidak memungkinkan,
folat diberikan secar IM atau SK.
Untuk tujuan diagnostik digunakan dosis 0,1 mg per oral selam 10 hari
yang hanya menimbulkan respons hematologik pada pasien defisiensi folat. Hal
ini membedakannya dengan defisiensi vitamin B12 yang baru memberikan
respons hematologik dengan dosis 0,2 mg per hari atau lebih.
d.Obat Lain
 RIBOFLAVIN
Berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme flavo-protein dalam
pernafasan sel. Sehubungan dengan anemia, ternyata riboflavin dapat
memperbaiki anemia normokromik-normo-sitik. Anemia defisiensi riboflavin
banyak terdapat pada malnutrisi protein-kalori, dimana ternyata faktor defisiensi
Fe dan penyakit infeksi memegang peranan pula. Dosis yang digunakan cukup
10 mg sehari per oral atau IM.
 PIRIDOKSIN
Vitamin B6 ini mungkin berfungsi sebagai koenzim yang merangsang
pertumbuhan Heme. Defesiensi piridoksin akan menimbulkan anemia
mikrositik hipokromok.pada sebagian besar pasien akan terjadi anemia
normoblastik sideroakrestik dengan jumlah Fe non hemoglobin yang banyak
dalam precursor eritrosit, dan pada beberapa pasien terdapat anemia
Megaloblastik.Pada keadaan ini arbsorbsi Fe meningkat, Fe-binding protein
menjadi jenuh dan terjadi hiperperemia, sedangkan daya rergenerasi darah
menurun.Akhirnya akan didapatkan gejala hemosiderosis .
 KOBAL
Kobal dapat meningkatkan jumlah hemotokrit, hemoglobin dan eritrosit
pada beberepa pasien dengan anemia refrakter, seperti yang terdapat pada pasien
talasimea, infeksi kronik atau penyakit ginjal,tetapi mekanisme yang pasti tidak
diketaui. Kobal merangsang pembentukan eritropoietin yang berguna untuk
meningkatkan pengambilan Fe dalam sumsum tulang, tetapi ternyata pada pasien
anemia refrakter kadar eritropoietin sudah tinggi.Penyelidikan lain mendapatkan
bahwa Kobal menyebabkan Hipoksia intrasel sehingga dapat merangsang
pembentukan eritrosit.Sebaliknya, Kobal dalam dosis besar justru menekan
pembentukan eritrosit.
2. ERITROPOIETIN
Eritropoietin, suatu gliko protein dengan berat molekul 34-39 DA,
merupakan factor pertumbuhan hematopoietic yang pertama kali
diisolasi.Eritropoietin merupakan factor pertumbuhan sel darah merah yang
diproduksi terutama oleh ginjal dalam sel peritubuler dan tubuli proksimalis.
Dalam jumlah kecil eritropoietin juga diproduksi oleh hati.untuk kepentingan
pengobatan eritripoietin diproduksi sebagai rekombinan eritropoetin manusia
yang disebut epoetin alfa. secara medis, obat antianemia yang mengandung EPO
dapat meningkatkan daya ingat.
Farmakodinamik
Eritroproetin,berinteraksi dengan reseptor eritropoietin pada permukaan
sel induk sel darah merah, menstimulasi poloferasi dan diferensiasi eritroit.
Eritropoietin juga menginduksi pelepasan retikulosis dari sumsum tulang.
Eritrpoietin endogen diproduksi oleh ginjal sebagai respon terhadap hipoksia
jaringan. Bila terjadi Anemia maka eritropoietin diproduksi lebih banyak olh
ginjal, dan hal ini merupakan tanda bagi sumsum tulang untuk memproduksi sel
darah.
Farmakokinetik
Setelah pemberian intravena masa paru eritropoietin pada pasien gagal
ginjal kronik sekirar 4-13 jam. Eritropoietin yang dikeluarkan melalui dialisis.
Darbopoietin alfa merupakan eritropoietin bentuk glikolisasi memiliki masa paru
2-3 kali eritropoietin. Darbepoetin alfa adalah bentuk sintetis dari eritropoietin.
Ini merangsang eritropoiesis (meningkatkan sel darah merah tingkat) dan
digunakan untuk mengobati anemia , umumnya terkait dengan gagal ginjal
kronis dan kanker kemoterapi.
Indikasi
Eritropoietin terutama di indikasikan untuk anemia pada pasien gagal
ginjal kronik. Pada pasien ini pemberian eritropoietin umumnya meningkatkan
kadar hematokrik dan hemoglobin, dan mengurangi/menghindarkan kebutuhan
transfusi. Peningkatan jumlah retikulosit umumnya terlihat dalam sekitar 10 hari,
dan peningkatan kadar hematokrik dan hemoglobin dalam 2-6 minggu. Pada
kebanyakan pasien kadar hematokrik sekitar 35% dapat dipertahankan dengan
pemberian eritropoietin 50-150 IU/Kg secara intravena atau subkutan 3 kali
seminggu. Pemberian secara subkutan umumnya lebih disenangi karena
absorpsinya lebih lambat dan jumlah yang dibutuhkan berkurang 20-40%.
Respons pasien dialisis terhadap pemberian eritropoietin tergantung pada
beratnya kegagalan ginjal, dosis eritropoietin dan cara pemberian, serta
keberadaan besi. Kegagalan respons paling sering disebabkan oleh adanya
difisiensi, yang dapat di atasi dengan pemberian preparat besi secara oral. Pasien
yang mendapat eritropoietin harus di monitor ketat, dan dosis perlu di sesuaikan
agar peningkatan hematokrik terjadi secara bertahap untuk mencapai 33-36%
dalam waktu 2-4 bulan. Kadar hematokrit yang dicapai dianjurkan tidak melebihi
36% untuk menghindari kemungkinan infark miokard.
Umumnya pasien anemia akibat gangguan primer atau sekunder pada
sumsum tulang kurang memberikan respons terhadap pemberian eritropoietin.
Respons paling baik bila kadar eritropoietin kurang dari 100 IU/L. Umumnya
untuk pasien ini di butuhkan dosis lebih tinggi, sekitar 150-300 IU/L tiga kali
seminggu dan responsnya biasanya tidak terlalu baik.
Efek samping
Yang paling sering adalah bertambah beratnya hipertensi yang dapat terjadi
pada sekitar 20-30% pasien dan paling sering akibat peningkatan hematokrit
yang terlalu cepat. Meskipun masih kontroversial dilaporkan peningkatan
tendensi trombosit pada pasien dialisis.
Adapun beberapa obat yang digunakan dalam pengobatan anemia,
diantaranya sebagai berikut :
1.IRON DEXTRAN ( imferon )
a.Indikasi
Intravena atau intramuskular suntikan dekstran besi yang ditunjukkan
untuk perawatan pasien dengan defisiensi zat besi yang tidak dapat diberikan
secara oral.
b. dosis
Mengandung 50 mg fe setiap mL (larutan 5%) untuk penggunaan IM atau
IV. Respons terapeutik terhadap suntikan IM ini tidak lebih cepat dari pada
pemberian oral. Dosis total yang diperlukan dihitung berdasarkan beratnya
anemia, yaitu 250 mg fe untuk setiap gram kekurangan hb. Pada hari pertama
disuntukkan 50 mg, dilanjutkan dengan 100-250 mg setiap hari atu beberapa hari
sekali. Penyuntikan dilakukan pada kuadran atas luar m. Gluteus dan secara
dalam untuk menghindari pewarnaan kulit.
Untuk memperkecil reaksi toksin pada pemberian IV, Dosis permulaan tidak
boleh melebihi 25 mg, dan di ikuti dengan peningkatan bertahan untuk 2-3 hari
tercapai dosis 100 mg/hari. Obat harus di berikan perlahan-lahan yaitu dengan
menyuntikkan 25-50 mg/ menit.
c.Efek samping
Efek samping yang harus dilaporkan kepada dokter atau ahli kesehatan sesegera
mungkin:
 reaksi alergi seperti ruam kulit , gatal atau gatal-gatal , pembengkakan
wajah, bibir, atau lidah
 bibir biru, kuku, atau kulit
 gangguan pernapasan
 perubahan tekanan darah
 nyeri dada
 detak jantung cepat dan tidak teratur
 perasaan pusing, atau jatuh pingsan
 demam atau kedinginan
 nyeri otot atau nyeri sendi
 nyeri, kesemutan, mati rasa di tangan atau kaki
 kejang
Efek samping yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis (laporkan ke
dokter atau ahli kesehatan jika gejala menetap atau mengganggu):
 diare
 sakit kepala
 iritasi didaerah suntikan
 mual, muntah
 sakit perut
2.ADFER
a.Kandungan
Fe glukonat 250 mg, Mangan sulfat 200 µg, Tembaga sulfat 200 µg,Vitamin C
50 mg, Asam folat 1000µg, Vitamin B12 7,5µg, Sorbito l25 mg.
b.Indikasi
Anemia yang disebabkan kekurangan Fe, anemia akibat traumatik atau
anemia endogenik, anemia akibat perdarahan selama masa pertumbuhan, usia
lanjut & masa penyembuhan, kehamilan, menyusui, anemia yang disebabkan
malnutrisi umum atau diet.
c.Kontra indikasi
Penumpukan Fe, gangguan penggunaan Fe.
d. Efek samping
Gangguan saluran pencernaan.
e. dosis
Dosis awal 1-2 kapsul sehari.
f.Penyajian
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
3.ARTOFERUM
a.Indikasi
Anemia (kekurangan zat besi) & sebagai sebuah pencegahan, pengobatan, dan
sumber vitamin dan mineral bagi negara-negara kekurangan.
b.Cara Penggunaan
1 kaplet sehari-hari, atau seperti yang ditentukan oleh dokter.
4.DASABION KAPSUL
KOMPOSISI
Tiap kapsul mengandung :
Besi (II) Fumarat 360 mg
Kalsium Pantotenat 20 mg
Asam Folat 1,5 mg
Vitamin B12 15 mkg
Vitamin C 75 mg
Vitamin D3 400 SI
Sorbitol 25 mg
DESKRIPSI
Dasabion mengandungBesi (II) Fumarat, Asam Folat dan Vitamin B12
yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Karena anemia
sering dijumpai pada wanita hamil, maka zat-zat tersebut sangat dibutuhkan
untuk pencegahan dan pengobatannya. Vitamin C membantu mempertahankan
zat besi dalam bentuk ferro agar tidak teroksidasi menjadi bentuk ferri, sehingga
lebih mudah untuk diabsorbsi untuk saluran pencernaan.
Vitamin D3 sangat dibutuhkan pada masa kehamilan, karena erat
hubungannya dalam proses pembentukan tulang. Kalsium Pantotenat merupakan
prekursor koenzim A yang sangat diperlukan dalam metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein. Sorbitol bersifat sebagai laksans, dapat menetralisir
konstipasi yang mungkin terjadi pada pemberian secara terus menerus.
INDIKASI
- Segala macam anemia
- Pada masa kehamilan
EFEK SAMPING
Nyeri pada saluranpencernaan disertai mual,muntah dan diare. Pemberian
secara terus menerus dapat menyebabkan konstipasi.
ATURAN PAKAI
Sehari 1 kapsul atau menurut petunjuk dokter
PERHATIAN
Pemakaian obat ini dapat menyebabkan fases berwarna hitam.
5. EMINETON
membantu mengurangi gejala anemia
a.Komposisi & Informasi nilai gizi
Takaran saji: 1 tablet (620 mg) Jumlah sajian per kemasan : 100 % AKG
Ferrous Fumarate 90 mg
Cupric Sulfate 0,35 mg
Cobaltous Sulfate 0,15 mg
Manganese Sulfate 0,05 mg
Pyridoxine
Hydrochloride
0,192 mg
Cyanocobalamine 5 mCg
AscorbicAcid 60 mg
dl - a - Tocopherol
Acetate
5 mg
FolicAcid 400 meg
Calcium Phosphate,
Dibasic
60 mg
*AKG berdasarkan pada diet 200 Kcal Farmakologi :
EMINETON adalah tablet yang mengandung zat besi organik (Ferrous
Fumarate) dalam dosis terapeutik dengan kombinasi mangan, tembaga, asam
askorbat, vitamin B, kalsium, vitamin E dan asam folat, sehingga sangat
membantu mempercepat proses pembentukan sel-sel darah. Dapat digunakan
untuk menghilangkan gejala anemia dan kurang gizi pada segala tingkat usia.
b.Indikasi
Untuk membantu mengurangi gejala anemia karena kekurangan zat besi.
c.Efek samping
Pemakaian EMINETON secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan
gastroenterik seperti diare atau gastritis, mual dan muntah.
d.Peringatan dan perhatian
Ada kemungkinan timbul faeces berwarna hitam setelah makan obat ini.
e.Dosis dan cara pemakaian :
Dewasa : 1 - 2 tablet / hah pada waktu atau sesudah makan.
Anak-anak : 1 tablet / hari pada waktu atau sesudah makan.
6.ETABION
a.Komposisi
Tiap kapsul mengandung:
Ferro Glukonat 250 mg
Vitamin C 50 mg
Asam Folat 1 mg
Vitamin B12 7,5 mcg
CupriSulfat 0,2 mg
ManganSulfat 0,2 mg
Sorbitol 25 mg
b.Farmakologi
Ferro Glukonat merupakan garam besi yang bekerja dan bermanfaat
dalam pencegahan dan pengobatan penyakit kekurangan darah (anemia) karena
kekurangan zat besi. Vitamin B12 merupakan salah satu faktor pencegah
kekurangan darah. Cupri Sulfat dan mangan sulfat merupakan biokatalisator
yang merangsang jaringan pembentukan darah dalam tubuh. Vitamni C
membantu penyerapan zat besi oleh tubuh. Asam Folat merupakan salah satu
faktor dalam pembentukan butir-butir darah merah.
c.Indikasi
Untuk mencegah dan mengobati kekurangan Vitamin dan mineral seperti
kekurangan darah (anemia) dan membantu pembentukan darah.
d.Peringatan dan Perhatian
Penderita perlu diterangkan kemungkinan timbulnya feces yang berwarna hitam.
e.Efek Samping
Konstipasi, diare, mual, muntah.
f.Dosis
Sehari 1 kapsul pada waktu atau sesudah makan, sesuai petunjuk dokter.
7.FERCEE kapsul
Tiap kapsul FERCEE terdiri atas :
Besi (II) Fumarat 275,0 mg
Asatn askorbat 100,0 mg
Natrium Dioktilsulfosuksinat 20,0 mg
Dalam bentuk pelepasan yang diperlambat
a.Indikasi
Penyakit kurang darah, yang esensial dan sekunder yang disebabkan oleh
kekurangan zat besi, penyakit kurang darah yang disebabkan oleh pendarahan,
masa akil balik, masa hamil dan pada anak-anak.
b.Dosis
Kecuali bila dianjurkan lain oleh dokter, satu kapsul tiap hari sesudah makan
pagi - bila perlu dapat sampai 2 kapsul tiap hari.
c.Kontra indikasi :
• Terapi besi kontra indikasi untuk pasien dengan iron storage disease atau
pasien yang oenderung kearali penyakit tersebut yang disebabkan oleh
chronic hemolytic anemia (seperti anomali keturunan dari
struktur/sintesa hemoglobin dan/atau defisiensi enzim darah merah).
• Anemia oleh kekurangan Piridoksina Hidroklorida.
• Sirosis hati.
d.Efek samping
Reaksi sensittvitas dan gangguan saluran pencernaan dapat terjadi.
e.Peringatan dan Perhatian
•Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
•Untuk anemia yang disebabkan oleh kekurangan besi yang disebabkan oleh
pengeluaran darah yang berlebihan, maka harus diobati dahulu sebab dari
pengeluaran darah tersebut.
•Pemberian jangka panjang dari garam besi dapat menyebabkan iron storage
disease.
•Pewarnaan hitam dari feses dapat disebabkan oleh pendarahan saluran
pencernaan maupun garam besi.
Beberapa vitamin dan mineral yang dapat digunakan sebagai
multivitamin penambah darah ialah :
- MERCK
Vitamin & Mineral
Penambah darah pada masa kehamilan. Hemobion adalah preparat
hematinik untuk pengobatan anemia, yang juga mengandung calcium,
cholecalciferol dan ascorbic acid sebagai pelengkap.
Komposisi :
Setiap kapsul mengandung:
Ferrous Fumarate 360 mg
FolicAcid 1,5 mg
Vitamin B12 15 meg
Calcium
Carbonate
200 mg
Cholecalciferol 400 Mi
Ascorbic Acid 75 mg
Cara kerja
Anemia sering sekali dijumpai pada wanita hamil Hasil terbaik pada
pengobatan diperoleh bila diberikan zat besi, folic acid, dan vitamin B12.
Hemobion mengandung ferrous fumarate, folic acid dan vitamin B12 yang
sangat penting untuk pembentukansel darah merah. Kebutuhan calcium
meningkat pada masa kehamilan dan defisiensi calcium sering dijumpai pada
bayi yang baru lahir. Calcium carbonate diubah menjadi bentuk yang mudah
larut di dalam usus sehingga mudah diabsorbsi. Selain itu Hemobion
mengandung cholecalciferol untuk meningkatkan absorbsi calcium dari usus.
Dengan demikian jumlah calcium cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan
yang meningkat darijanin dan kemudian pada bayi.
Ascorbic acid membantu mempertahankan zat besi dalam bentuk ferro yang
lebih mudah diabsorbsi dari saluran pencernaan Ascorbic acid juga
memperbaiki metabolisme, menjamin pertumbuhan yang baik dari tulang dan
gigi, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh sebab itu da pat
meningkatkan daya tahan tubuh pada pasienyang lemah.
Indikasi
Sebagai vitamin pada :
1. Anemia pada masa kehamilan dan laktasi
2. Pada masa kehamilan
3. Anemia karena kehilangan darah oleh berbagai sebab
Dosis : 1 kapsul sehari.
Perhatian : Obat ini mungkin menyebabkan faeces berwarna hitam.
Kemasan : Kotak berisi TOx 10 kapsul warna hitam-merah dalam strip.
LIVRON B. PLEX8
MULTIV1TAMIN
MINERAL Tablet salut gula
KOMPOSISI :
Tiap tablet salut gula berisi:
Vitamin Bl HC1 1,5 mg
Vitamin B2 0,25 mg
Vitamin B6 HC1 0,25 mg
Vitamin B12 0,5 meg
Vitamin C 12,5 mg
Kalsium pantotenat 15 mg
Nikotinamida
Asam Folat 0,5 mg
Besi (II) glukonat 75 mg
Tembaga sulfat 0,65 mg
Substansi hati kering 100 mg
FARMAKOLOGI
LIVRON B.PLEX,suatu kombinasi yangterpilih dari B-Kompleks Hati Besi
dalam bentuk tablet bersalut gula.Disamping vitamin-vitamin B
Kompleks,tablet salut gula ini berisi besi bermartabat dua dan juga berisi
vitamin C sebagai senyawa asam yang dapat meningkatkan penyerapan
besi.Oleh karena itu,kombinasi ini tidak hanya manjur untuk anemia
hiperkromik,tetapi juga untuk anemia hipokromik.
INDIKASI
Anemia makrositik hiperkromik,seperti : anemia megaloblasnk
tropikal.anemia hiperkromik.Anemia yang bertalian dengan gangguan fungsi
hati,perdarahan pada gusi.Anemia hiperkromik sehabis keracunan.Untuk
segalaT macam penyakit oleh karena kekurangan vitamin B:Sesudah
pengobatan dengan antibiouka,sulfonamida dan sebagai tambahan vitamin.
Dalam hal - hal yang tak memungkinkan penyunukan dengan preparat hati,
misalnya oleh karena terlalu peka. Sebagai tonikum umum untuk
pertumbuhan anak - anak yang tidak sehat.Sesudah mengalami berbagai
penyakit infeksi dan dalam masa sembuh dari suatu penyakit.
DOSIS
Dewasa :
3 xsehari 1-2 tablet salut gula,
ataumenurutpetunjukdokter.
Anak :
3 xsehari 1 tablet salut gula, atau
menurut petunjuk dokter.
EFEK SAMPING
Nausea,nyeri lambung,konstipasi,diare dan kolik.
PENY1MPANAN :
Simpan pada suhu kamar (suhu di bawah 30°C),hindarkan dari cahaya dan
kelembaban.
NEOGOBION
komposisi
Fe Gluconate 250 mg
manganese sulfate 0.2 mg
tembaga sulfat 0.2 mg
vitamin C 50 mg
asam folat 1 mg
vitamin B12 7.5 mcg
INDIKASI
Anemia defisiensi Fe, suplemen selama hamil dan menyusui. Anemia
disebabkan haemorrhage (perdarahan), usia lanjut dan pemulihan kesehatan.
KONTRA INDIKASI
Akumulasi Fe, ketidakteraturan dalam memanfaatkan Fe.
PERHATIAN
Interaksi obat dengan tetrasiklin dan antasida.
EFEK SAMPING
Kelainan saluran pencernaan.
KEMASAN
kapsul 25 x 4's
DOSIS
1-2 kapsul sehari.
NONEMI
komposisi
BesiFumarat ...........................................................................................
90
mg
TembagaSulfat ...........................................................................................
0,3
mg
Kobalt Sulfat .............................................................................................
0,5
mg
Mangan Sulfat .............................................................................................
0,15
mg
Vitamin B6 .............................................................................................
10
mg
Vitamin B12 .............................................................................................
10
mg
Vitamin C .............................................................................................
100
mg
Asam Folat .............................................................................................
1
mg
Kalsium
Fosfat dibase
.............................................................................................
60
mg
INDIKASI
Pencegahan & pengobatan anemia akibat kekurangan zat Besi & kekurangan
Vitamin B.
KEMASAN
Tablet 100 biji.
DOSIS
• Dewasa : 1-4 tab sehari.
• Anak-anak : 1 tablet sehari.
PENYAJIAN
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
II. VITAMIN DAN MINERAL
A.VITAMIN
a. Pengertian
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa
organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin
merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk
proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-itamin tidak dapat
dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu
harus diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi.
b. Vitamin berdasarkan kelarutannya, terbagi menjadi :
1.Vitamin yang larut dalam air
Group ini terdiri dari vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin ini diberi
nama berdasarkan label dari tabung-tabung percobaan pada saat vitamin tersebut
ditemukan. Selanjutnya diketahui bahwa tabung percobaan dengan vitamin B
ternyata mengandung lebih dari satu vitamin, yang kemudian diberi nama B1, B2
dst. Kedelapan vitamin B berperan penting dalam membantu enzim untuk
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dan dalam pembuatan DNA dan
sel-sel baru.
 Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di
dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini
terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang
dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis
sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin
B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit).
 Vitamin B1 (Thiamin)
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu
jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh
untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses
metabolisme protein dan lemak.
Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan,
seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri,
gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal
tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu,
telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti
banyak mengandung vitamin B1.
Kebutuhan
RDA untuk thiamin adalah 0,5 mg/1000 kkal perhari. Diperkirakan
konsumsi rata-rata makanan per hari sekitar 2000 kkal/orang, jadi RDA untuk
thiamin sekitar 1 mg perhari. Makanan yang seimbang akan memberikan cukup
thiamin. Orang yang berpuasa atau melakukan diet harus memastikan bahwa
mereka mendapat sejumlah thiamin yang sama seperti dalam 2000 kkalori
makanan.
Sumber-sumber utama
Daging babi merupakan sumber yang sangat baik untuk thiamin, sama
seperti ragi, hati, biji bunga matahari, sejumlah padi, biji-bijian, kacang polong,
semangka, tiram, oatmeal dan tepung terigu.
Fungsi
Thiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu koenzim yang dibutuhkan
untuk metabolisme energi. Sistem syaraf dan otot tergantung pada thiamin.
Gejala kekurangan
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang.
Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles'
(polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit
yang kaya akan thiamin. Beri-beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan
otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal
jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.
Keracunan
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal
ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit
kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena
denyut nadi menjadi cepat.
Perhatian: dapat terjadi syok anafilaktik pada pemberian tiamin injeksi. Tidak
aman bagi ibu menyusui.
Dosis
 Defisiensi kronik ringan: 10-25 mg per hari per oral
 Defisiensi kronik berat: 200-300 mg per hari per oral
 Koma/delirium akibat alkohol atau obat opioid dan barbiturat: infus
intravena selama 30 menit.
Sediaan: tablet tiamin hidroklorida 50 mg dan 100 mg, tablet vitamin B
kompleks, injeksi intramuscular potensi tinggi (Pabrinex im: isi vitamin C 500
mg, nicotinamide 160 mg, pyridoxine HCl 50 mg, riboflavin 4 mg, tiamin HCl
250mg/7 ml), injeksi intravena potensi tinggi (Pabrinex iv: isi vitamin C 500 mg,
glukosa anhidrosa 1 g, nicotinamide 160 mg, pyridoxine HCl 50 mg, riboflavin 4
mg, tiamin HCl 250mg/10 ml).
 Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di
tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu
kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan
flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini
berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi.
Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah
merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh,
seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada
sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat
menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering,
bibir pecah-pecah, dan sariawan
Sinar dan iradiasi dapat merusak riboflavin. Hal inilah yang meyebabkan
susu jarang dijual dalam gelas transparan. Di sisi lain, riboflavin stabil terhadap
panas, sehingga pemanasan tidak akan merusaknya. Vitamin ini juga digunakan
sebagai food additive, E101.
Kebutuhan
RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2
mg perhari untuk 2000 kkal diet. Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan
tambahan riboflavin karena vitamin ini penting untuk pertumbuhan.
Sumber-sumber utama
Susu dan produk-produk susu, misalnya keju, merupakan sumber yang
baik untuk riboflavin. Untuk itu ketersediaannya dalam makanan sehari-hari
sangat penting. Hampir semua sayuran hijau dan biji-bijian mengandung
riboflavin; brokoli, jamur dan bayam merupakan sumber yang baik.
Fungsi
Seperti halnya thiamin, riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin
membantu enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh
manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi
tersebut
Gejala kekurangan
Tidak ada penyakit yang berhubungan dengan kekurangan riboflavin.
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan
keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas
yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan
keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
Dosis:
 Terapi defisiensi vitamin B2, per oral: dosis dewasa dan anak hingga 30
mg sehari.
 Pencegahan defisiensi vitamin B2, per oral: dosis dewasa dan anak 1-2
mg per hari.
Sediaan: tablet 5 mg, tablet vitamin B kompleks
 Vitamin B3 (Niacin)
Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk
menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein.
Kebutuhan
RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE (niacin equivalents)/ 1000 kkal,
atau 13 mg perhari. NE merupakan jumlah niasin yang diperoleh dalam
makanan, termasuk niacin yang secara teori dibuat dari prekusor asam amino
triptophan. 60 mg triptophan dapat menghasilkan 1 mg niacin.
Sumber utama
Daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama
niasin, sama halnya roti dan sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur,
asparagus dan sayuran hijau merupakan sumber yang paling baik.
Fungsi
Dua koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD dan NADP dibutuhkan
untuk beberapa aktivitas metabolis, terutama metabolisme glukosa, lemak dan
alkohol. Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat
membentuknya dari asam amino triptophan. Niasin membantu kesehatan kulit,
sistem syaraf dan sistem pencernaan.
Gejala kekurangan
Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti
dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal
1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah,
pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis
simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.
Keracunan
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf,
lemak darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak
dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi
hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.
 Vitamin B5 (asam pantotenat)
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di
dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai
jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama
lemak.Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara
sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol,
neurotransmiter, dan hormon tubuh.
Kebutuhan
Tidak ada RDA untuk asam pantotenat. Diperkirakan konsumsi yang aman dan
cukup adalah antara 4 sampai 7 mg perhari .
Sumber utama
Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan. Daging,
ikan, unggas (ayam, itik dll), semua biji-bijian dan sayuran merupakan sumber
utama.
Fungsi
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari
koenzim A. Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses
pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi.
Gejala kekurangan
Gejala kekurangan jarang terjadi, tapi Seperti halnya vitamin B1 dan B2,
defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain
itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta insomnia.
Keracunan
Gejala keracunan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.
 Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin)
Vitamin B6 merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh.
Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan
tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti
spingolipid dan fosfolipid.
Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen
atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah
satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di
dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin
dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan
insomnia.
Kebutuhan
vitamin B6 berperan penting dalam metabolisme asam amino, sehingga
konsumsi sehari-hari harus sebanding dengan konsumsi protein, karena protein
dibuat dari asam amino. RDA untuk vitamin B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-
rata konsumsi adalah 2 mg/hari untuk pria dan 1,6 mg/hari untuk wanita.
Sumber utama
Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merupakan sumber utama
vitamin B6. Sumber yang lain adalah kentang, beberapa sayuran hijau dan buah
berwarna ungu.
Fungsi
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak.
Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain
itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.
Gejala kekurangan
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala
seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan
pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan sawan.
Keracunan
Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan
syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati
rasa pada kaki; selanjutnya, perasaan hilang pada tangan dan mulut yang
mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan
berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini
berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya.
Indikasi: defisiensi vitamin B6, neuropati pada penggunaan isoniazid dalam
terapi TB, anemia sideroblastik yang belum diketahui penyebabnya, sindrom
premenstrual.
Dosis:
 Defisiensi vitamin B6: 20-50 mg s.d 3x sehari
 Neuropati akibat isoniazid: 10 mg sehari untuk pencegahan, 50 mg 3x
sehari untuk terapi
 Anemia sideroblastik yang belum diketahui penyebabnya: 100-400 mg
sehari, dosis terbagi
 Sindrom premenstrual: 50-100 mg per hari
Sediaan: tablet 10 mg, injeksi intramuskular dan intravena (lihat Tiamin), tablet
vitamin B kompleks
Efek Samping: neuropati sensorik (pada penggunaan jangka panjang dan dosis
tinggi)
 Vitamin B8 (biotin)
Kebutuhan
Biotin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, jadi tidak ada nilai
RDA. Perkiraan aman dan cukup yang dapat dikonsumsi dalam makanan sehari-
hari antara 30-100 mikro-gram perhari.
Sumber-sumber utama
Biotin ditemukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defisiensi
tidak terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi berbagai makanan.
Fungsi
Dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang
diketahui tentang fungsi biotin seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin
memainkan peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Gejala kekurangan
Kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien rumah
sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti
kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis
tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi.
 Vitamin B9 (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat)
Kebutuhan
RDA untuk folat adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk pria,
konsumsi harian sebaiknya sekitar 200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180
mg perhari. Peningkatan konsumsi folat direkomendasikan selama hamil dan
pada saat pertumbuhan sel. Kekurangan asam folat dapat disebabkan tidak hanya
oleh konsumsi yang rendah, tetapi juga oleh berkurangnya penyerapan atau
kebutuhan metabolik yang tidak biasa untuk vitamin. Orang yang mengkonsumsi
banyak alkohol atau banyak mengkonsumsi makanan yang tidak berkalori juga
mudah kekurangan folat. Selain itu, pada kondisi yang berhubungan dengan
pertumbuhan sel, seperti kehamilan, kanker atau penyakit kerusakan kulit, seperti
measles , meningkatkan kebutuhan akan folat.
Sumber utama
Sumber terbaik untuk folat adalah sayur-sayuran, khususnya sayuran
berdaun hijau. Hati juga mengandung banyak folat. Daging, susu dan produk-
produk susu mengandung sedikit folat.
Fungsi
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel
baru.
Gejala kekurangan
Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa
meluas, seperti sel-sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa
DNA yang lambat. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi
juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa
panas pada jantung (heartburn), diare dan sring terkena infeksi karena penekanan
pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan
depresi, kebingungan mental, kelelahan dan pingsan.
Keracunan
Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan
dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini
berhubungan.
 Vitamin B12 (Kobalamin)
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya
khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena
itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat
kekurangan vitamin ini.
Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh.
Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam
pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA,
pembentukkan platelet darah.
Kebutuhan
RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-gram perhari.
Sumber utama
Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-
produk hewani. Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi
diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu,
keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk
satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari
hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang
sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan vitamin B12.
Fungsi
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang
berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang
mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan
normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel
tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat
membantu pembentukan sel-sel darah merah.
Gejala kekurangan
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah
(anemia), yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin
B12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala
kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang
(immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin
B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada regenerasi syaraf
peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat menyebabkan
hipersensitif pada kulit.
Indikasi: anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung total dan
pemotongan usus, defisiensi vitamin B12.
Dosis:
 Per oral: untuk defisiensi B12 karena faktor asupan makanan: dewasa 50-
150 mikrogram atau lebih, anak 50-105 mikrogram sehari, 1-3x/hari
 Injeksi intramuskular: dosis awal 1mg, diulang 10x dengan interval 2-3
hari. Dosis rumatan 1 mg per bulan.
Sediaan: tablet 50 mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi 1 mg/ml.
 Vitamin C (asam askorbat)
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan
tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk
kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang,
dan jaringan penyokong lainnya.
Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal
berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan
sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu
menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai
penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.
Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari
berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam
penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari
infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan
dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis
penyakit.
Kebutuhan
RDA untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada
setiap individu. Stres fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat,
rokok, penggunaan terus-menerus obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat
tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin C. Perokok membutuhkan
vitamin C sekitar 100 mg/hari
Sumber-sumber utama
Jeruk merupakan sumber utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna
hijau, kol (kobis), melon dan strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi.
Fungsi
Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan membantu
spesifik enzim dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai
antioksidan. Perusahaan kadang–kadang menambahkan vitamin C pada produk
makanannya untuk menjaga kandungan bahan tertentu. Vitamin C juga penting
untuk membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk
pembentukan tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka.
Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu
tubuh menyerap zat besi.
Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu
ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.
Gejala kekurangan
Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan
merusak pembuluh darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages .
Kekurangan banyak vitamin C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri, gangguan
syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi,
kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Ketika seseorang
mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka
panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan
kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba
dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan
penyakit kudisan.
Keracunan
Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit
kepala, kelelahan dan susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis, atau
menyebabkan buang air kecil yang berlebihan dan membentuk batu ginjal.
2. Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk
beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini
terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya
dicerna oleh empedu karena tidak larut dalam air. Bagian berikut memberikan
gambaran terperinci dari setiap vitamin jenis ini.
 Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin
yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di
malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina.
Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya
matahari, dan udara.
Kebutuhan
Sulit untuk menentukan jumlah kebutuhan vitamin A. Vitamin ini
diproduksi dari dua senyawa yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi
vitamin A. Dalam sumber makanan hewani, tersedia dalam bentuk retinol; dalam
sumber makanan nabati berada dalam bentuk beta-karoten, yang kurang efisien
dibanding retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang mebuat jumlah
vitamin A yang disarankan diberikan dalam bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah
vitamin A yang direkomendasikan adalah 1000 mikro-gram RE perhari untuk
pria dan 800 mikro-gram untuk wanita.
Sumber-sumber utama
Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pembawa vitamin A
terbanyak. Sebagian besar makanan yang mengandung vitamin A adalah yang
berwarna cerah (meskipun tidak semua makanan yang berwarna cerah
mengandung vitamin A). Sayuran yang kaya akan vitamin A adalah wortel, ubi,
labu kuning, bayam dan melon. Susu, keju mentega dan telur juga mengandung
vitamin A.
Fungsi
Vitamin A penting untuk pemeliharaan sel kornea dan epitel dari
penglihatan. Vitamin A juga membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan
gigi. Selain itu vitamin A juga berperan dalam pembentukan dan pengaturan
hormon serta membantu melindungi tubuh terhadap kanker.
Gejala kekurangan
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius.
Hal ini biasanya disertai kekurangan protein dan mineral seng. Vitamin A dapat
disimpan didalam tubuh selama setahun. Hal ini berarti bahwa gejala kekurangan
tidak tampak segera setelah berhentinya konsumsi dari vitamin ini.
Bagaimanapun, jika hal ini tampak setelah waktu yang lama dari saat tidak ada
konsumsi, gejalanya mungkin sangat jelas dan berat.
Satu dari gejala pertama adalah kebutaan di malam hari. Jika kekurangan
berlanjut, hal ini juga dapat berperan dalam penurunan fungsi kornea dan
menyebabkan kebutaan. Kekurangan vitamin ini juga dapat mencegah
pertumbuhan tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk
celah dan kerusakan pada gigi dan terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk
gigi. Anemia merupakan akibat yang lain. Sebagai tambahan, defisiensi ini
mempengaruhi sistem tulang dan syaraf, dan dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Keracunan
Keracunan vitamin A terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah
terpenuhi sehingga vitamin A yang bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini
biasanya tidak terjadi jika vitamin berasal dari makanan sehari-hari, tetapi hal ini
dapat terjadi jika seseorang menggunakan suplemen. Gejala-gejalanya adalah
mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat badan. Sistem syaraf
dan otot juga bisa dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu
makan, sifat mudah marah, lelah, susah tidur, gelisah, sakit kepala dan lemah
otot.
 Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan
pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya,
seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini
adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan
mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena
cahaya matahari (sinar ultraviolet).
Kebutuhan
Vitamin D mempunyai suatu karakteristik yang membedakannya dari
vitamin yang lain yaitu dapat diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti
bahwa vitamin D dapat diperoleh dengan penerpaan tetap sinar matahari secara
teratur, dan tidak perlu tambahan konsumsi vitamin D. RDA untuk vitamin D
adalah 5 mikro-gram perhari.
o Untuk semua orang yang berusia dari 50-70 tahun dianjurkan 10 mikrogram
sehari-hari (400 IU),
o For those who are over 70 years-old, 15 micrograms daily (600 IU) is
suggested.Bagi mereka yang berusia ≥70 tahun disarankan 15 mikrogram sehari-
hari (600 IU).Some authors have questioned whether the current recommended
adequate levels are sufficient to meet physiological needs, particularly for
individuals deprived of regular sun exposure.
o Children older than one year should not exceed the "upper limit" (UL) of 50
micrograms (2,000 IU) per day; children younger than one year should not
exceed the UL of 25 micrograms (1,000 IU) per day.Anak ≥1 tahun tidak boleh
melebihi "batas atas" (UL) dari 50 mikrogram (2.000 IU) per hari;Anak ≤ 1tahun
tidak boleh melebihi dari 25 mikrogram UL (1.000 IU) per hari.
Vitamin D termasuk dalam kebanyakan multivitamin, biasanya dalam
kekuatan dari 50 IU hingga 1.000 IU sebagai softgels, kapsul, tablet, dan cairan.
Batas atas (UL) untuk vitamin D telah direkomendasikan sebagai 2.000 IU per
hari karena toksisitas yang dapat terjadi ketika diambil dalam dosis yang lebih
tinggi.
Meskipun jumlah vitamin D yang terbentuk meningkat sepanjang kulit
terkena sinar matahari, tetapi sinar matahari sendiri tidak dapat menyebabkan
vitamin D sampai pada tingkat keracunan.
Sumber-sumber Utama
Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah telur, hati dan ikan,
seperti halnya susu dan margarine yang diperkaya dengan vitamin D.
Fungsi
Vitamin D bekerja pada mineralisasi tulang dengan meningkatkan
penyerapan kalsium dan fosfor di dalam sistem pencernaan,sehingga kadarnya di
dalam darah meningkat. Hal ini dilakukan dengan mengambil kalsium dari
tulang dan dengan mendorong penyimpanannya oleh ginjal.
Gejala kekurangan
Penyebab kekurangan vitamin D sama dengan gejala kekurangan
kalsium. Tulang tidak dapat mengeras dengan cara biasa.Tulang dapat menjadi
lemah seperti halnya tulang bengkok akibat berat badan.Kekurangan vitamin D
dapat juga menyebabkan kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan
tungkai, punggung, torax (rongga dada) dan panggul. Kekurangan vitamin D
juga merusak sistem syaraf dan otot, yang menyebabkan kekejangan otot.
Keracunan
Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium didalam
darah. Kalsium dapat membentuk batu ginjal. Kadar kalsium yang tinggi di
dalam darah juga dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras, yang sangat
berbahaya bagi arteri pada hati dan paru-paru dan dapat berakibat fatal. Gejala
tambahan dari keracunan vitamin D adalah kehilangan nafsu makan, sakit
kepala, lemah, lelah, dahaga yang berlebihan, sifat lekas marah dan lesu.
3. Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam
tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu,
vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai
kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa
antioksidan alami.
Kebutuhan
RDA untuk vitamin E adalah 10 mg perhari untuk pria dan 8 mg perhari untuk
wanita.
Sumber-sumber utama
Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang
dapat ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening.
Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E
yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga
matahari. Satu sendok makan dari sumber tersebut mengandung lebih dari RDA
vitamin E. Sebaliknya, lemak hewani seperti butter dan susu hampir tidak
mengandung vitamin E. Hal ini karena vitamin E mudah rusak oleh pemanasan,
maka akan lebih baik memperolehnya dari makanan segar.
Fungsi
Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan.
Vitamin E membantu menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan
melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai anti oksidan, vitamin E
mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah
putih yang melewati paru-paru.
Gejala kekurangan
Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat
terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan
vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat berakibat pada sistem syaraf dan otot
yang menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis.
Keracunan
Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak
mudah terjadi seperti pada vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala,
lemah, lelah, pusing dan penglihatan tidak normal.
Penelitian di Amerika Serikat yang melibatkan 77 ribu partisipan
mengindikasikan bahwa mengonsumsi 400 miligram per hari dalam jangka
waktu lama dapat meningkatkan risiko kanker hingga 28 persen, khususnya di
antara para perokok. Hasil riset yang dipublikasikan dalam American Journal of
Respiratory and Critical Care Medicine ini juga memberi peringatan akan
ancaman serupa dari beta-karoten bila dikonsumsi secara berlebihan.Peneliti
menganjurkan, asupan vitamin E sebaiknya tidak diperoleh dari obat-obatan
sintetis. Untuk mendapatkan manfaat terbaik, vitamin E sebaiknya diperoleh dari
sumber alami seperti buah-buahan dan sayuran.
 Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah
yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada
pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau
pendarahan.Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk
mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.
Kebutuhan
Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh
bakteri di dalam sistem pencernaan. Sumber vitamin K dalam makanan adalah
hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran sejenis kobis
(kol) dan susu.
Sumber-sumber utama
Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat
mensintesis vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Tubuh
perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan.
Fungsi
Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein
termasuk dalam pembekuan darah. Vitamin K juga dibutuhkan untuk
pembentukan tulang.
Gejala Kekurangan
Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku.
Hal ini dapat meyebabkan penyakit hemoragik. Bagaimanapun, jarang terjadi
kekurangan vitamin K: hanya bayi yang mudah mengalami hal tersebut. Hal ini
karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan tidak
mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung
hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat
lahir.
Keracunan
Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti
vitamin K larut air. Gejala-gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, penyakit
kuning dan kerusakan otak.
EFEK SAMPING VITAMIN
Penggunaan vitamin secara berlebihan, terutama untuk vitamin yang
tidak larut dalam air akan menimbulkan gejala-gejala hipervitaminosis, seperti
yang ditunjukkan beberapa vitamin di bawah ini:
1. Vitamin A
Penggunaan vitamin A 25.000 hingga 50.000 UI sehari pada anak-anak
dapat menimbulkan nyeri tulang, lesi kulit, rambut rontok, hepatosplenomegali,
papiludem, perdarahan dan kelemahan. Vitamin A memiliki efek kumulatif yang
tinggi pada hati dan lemak. Kebanyakan hipervitaminosis A terjadi akibat
terlampau bersemangatnya para ibu memberikan minyak ikan kepada anak-
anaknya setiap hari karena percaya akan kemujarabannya.
2. Vitamin D
Hipervitaminosis D dimanifestasikan dalam bentuk hiperkalsemia,
kalsifikasi ektopik pada jaringan lunak, kelemahan, mengantuk, mual, nyeri
abdomen, haus, konstipasi, kehilangan berat hingga kerusakan ginjal. Pada orang
dewasa amat berbahaya mengkonsumsi vitamin D dengan dosis perhari di atas
10.000 UI lebih dari dua belas minggu. Hipervitaminosis D dapat diatasi dengan
penghentian pemberian vitamin D, diet rendah kalsium, minum banyak dan
pemakaian glukokortikoid untuk mengurangi absorpsi kalsium.
3. Vitamin E
Pemakaian vitamin E dengan dosis 400-800 unit perhari dapat
menimbulkan kaburnya penglihatan, pembesaran payudara pada wanita dan laki-
laki, diare, pusing, gejala-gejala seperti flu, sakit kepala, mual dan gejala
kelemahan yang tidak lazim.
Pemakaian vitamin E dengan dosis lebih 800 unit perhari pada periode
lama dapat meningkatkan risiko perdarahan pada pasien yang mengalami
vitamin K defisiensi, mengganggu metabolisme hormon, imunitas dan fungsi
seksual.
4. Vitamin C
Pemakaian vitamin C dosis tinggi dapat menimbulkan gangguan tidur,
sakit kepala dan gangguan pencernaan. Dosis di atas 4 gram sehari dalam waktu
panjang, dapat meningkatkan kadar oksalat di urin yang berperan dalam
pembentukan batu oksalat. Diare juga sering terjadi dengan dosis di atas satu
gram sehari.
Pemakaian dosis tinggi vitamin C dapat menimbulkan batu ginjal pada
individu-individu tertentu. Pada individu dengan glucose 6-P defisiensi, krisis
hemolitik dapat segera terjadi.
B.MINERAL
a.pengertian
Mineral merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam kehidupan
alam maupun dalam makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting
dalam tanah, bebatuan, air dan udara. Sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas
kalsium, 25% fosfor, dan 25% lainnya terdiri atas mineral lain.
Perilaku mineral sering dipengaruhi oleh adanya kandungan makanan
lain. Penyerapan mineral diturunkan oleh serat dan perilaku besi, seng, dan
kalsium menunjukkan bahwa antaraksi terjadi dengan fitat. Fitat dapat
membentuk senyawa kompleks yang tidak larut dengan besi dan seng yang dapat
mengganggu penyerapan kalsium dengan menimbulkan pengikisan pada protein
pengikat kalsium dan usus.
Mineral dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah yang diperlukan
oleh tubuh, antara lain:
a.Makromineral (Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Kalium,
Klorida dan Sulfur).
b.Mikromineral (Zat besi, Seng, Tembaga dan Florida).
c.Ultrace mineral diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil (Yodium,
Selenium, Mangan, Kronium, Molibdenim, Baron dan Kobalt).
Mineral terdapat dalam makanan maupun dalam tubuh terutama dalam
bentuk ion yang dapat bermuatan positif/negative. Selain itu juga dapat
merupakan bagian dari senyawa organik yang berperan dalam metabolisme
tubuh.
Selain dari makanan alami, mineral juga dapat diperoleh dalam suplemen
atau pil. Suplementasi mineral dapat dikonsumsi bila kebutuhan dari makanan
tidak dapat terpenuhi. Di daerah pegunungan dengan kandungan yodium yang
rendah pada tanah dan airnya, sementara bahan makanan sumber seperti ikan laut
sulit didapat, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam beryodium untuk
menghindari efek yang tidak diinginkan dari kekurangan yodium jangka panjang.
Sedangkan pada wanita hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi bahan
makanan sumber kalsium di atas kebutuhan normal, selain untuk pertumbuhan
bayi yang dikandungnya, juga untuk menghindari berkurangnya kepadatan
massa tulang dan gigi. Pada tubuh yang mengalami infeksi sering dibutuhkan
mineral seng yang lebih tinggi dari normal untuk mengoptimalkan sistem
kekebalan tubuh serta mineral selenium untuk membantu menetralkan radikal
bebas yang terbentuk lebih banyak pada infeksi.
b.Fungsi Mineral dalam proses biokimia pada bahan makanan.
1.Komponen penting senyawa dalam tubuh seperti Kalsium dan Fosfor sebagai
penyusun struktur tulang dan gigi.
2.Kofaktor/metaloenzim dalam reaksi biologis.
Mineral akan berkaitan dengan enzim tertentu dan mengaktifkan enzim
yang bersangkutan, sehingga berbagai reaksi biologis dalam tubuh dapat terus
berlangsung. Selain itu, mineral berkaitan dengan komponen protein dan
mempengaruhi aktivitas protein yang bersangkutan, yakni peran besi sebagai
bagian dari hemoglobin pada sel darah merah.
3.Fasilitator penyerapan dan transport zat gizi.
Penyerapan dan transport beberapa zat gizi sangat bergantung pada
beberapa mineral, seperti sodium yang berperan penting dalam penyerapan
karbohidrat dan kalsium yang memfasilitasi penyerapan vitamin B12.
4.Menjaga keseimbangan asam-basa tubuh.
Sebagian besar reaksi kimia di tubuh dapat berlangsung bila keasaman
cairan tubuh sedikit di atas netral. Keasaman cairan tubuh sangat ditentukan oleh
konsentrasi relative dari ion H+ dan OH- . Beberapa mineral memiliki tendensi
untuk berikatan dengan ion lainnya.
5.Menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Mineral dalam bentuk ion mempunyai pengaruh besar terhadap
perpindahan cairan tubuh baik dari luar sel maupun inter sel ke pembuluh darah.
Mekanisme ini secara keseluruhan turut serta mengontrol keseimbangan cairan
di seluruh tubuh sehingga proses metabolisme dapat terus berlangsung.
6.Penghantar impuls saraf
Prinsip mekanisme ini adalah perpindahan ion mineral antar sel saraf di
sepanjang serabut saraf. Mineral yang berperan terutama adalah Natrium dan
Kalium yang bekerja menghantarkan impuls antar membran sel serta kalsium
yang akan merangsang keseluruh saraf untuk mengeluarkan molekul Neuro
transmitter, mengikatnya dan menghantarkan ke sel saraf lain.
7.Regulasi kontraksi otot
yakni mineral yang terdapat di antara sel yang berperan dalam aktifitas
otot. Kontraksi otot memerlukan ion kalsium dalam jumlah cukup. Sedangkan
relaksasi otot dapat berlangsung normal berkat aktivitas ion Natrium, Kalium
dan Magnesium.
c.Jenis garam mineral yang dibutuhkan tubuh manusia
Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan dari konsumsi mineral, maka
terdapat kadar minimal dan maksimal konsumsi setiap jenis mineral. Adapun
beberapa fungsi dan kegunaan dari garam mineral, yaitu:
1. Yodium / Iodium / I
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia
bebas di pasaran, namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung
yodium. Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan
atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit
gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat
tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.
2. Phospor / Fosfor / P
Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi.
Pentingnya peranan mineral fosfor, menempati urutan kedua setelah kalsium
dalam total kandungan tubuh.
Fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat yang terdapat dalam tubuh sebanyak
80% berada dalam tulang dan gigi.
Fungsi utamanya sebagai pemberi energi dan kekuatan untuk
metabolisme lemak dan pati, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk
sintesa DNA serta penyerapan dam pemakaian kalsium.
Kandunagn fosfor dalam makanan banyak terdapat dalam makanan yang
tinggi protein, seperti ikan, ayam, daging, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan
serelia atau gandum. Kandungan fosfor dalam makanan olahan juga banyak
seperti daging proses, roti, havermut atau bahan makanan yang mengandung
bahan makanan utama pengandung fosfor seperti disebutkan diatas. Kebutuhan
fosfor untuk anak-anak berfungsi untuk penunjang perkembangan disaat
pertumbuhan.
Kebutuhan fosfor bagi ibu hamil tentu lebih bnayak dibandingkan saat-
saat tidak mengandung, karena ibu hamil membutuhkan fosfor lebih banyak
untuk tulang janinnya. Jika intake kalsium kurang, janin akan mengambilnya dari
sang ibu. Ini salah satu penyebab penyakit tulang keropos pada ibu, kebutuhan
fosfor akan terpenuhi apabila konsumsi protein juga diperhatikan.
http://www.e-samarinda.com/forum/index.php?showtopic=1812
3. Cobalt / Kobal / Kobalt / Co
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.
4. Chlor / Klor / Cl
Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida
pada lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam
lambung dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
5. Magnesium / Mg
Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang
membentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.
6. Mangaan / Mangan / Mn
Mangan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem
reproduksi.
7. Tembaga / Cuprum / Cu
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemoglobin pada sel
darah merah.
8. Kalsium / Calcium / Ca
Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai
fungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas
otot pada tubuh.
Fungsi Utama adalah dalam proses pembentukan tulang & gigi. Kalsium
juga berperan dlm tekanan darah & sistem hormonal. Kalsium meningkatkan
kemampuan konsentrasi selama hari-hari Pramenstruasi, saat perubahan
hormonal dpt mempenaruhi suasana emosi.
Kebutuhan Kalsium meningkat pada fase pertumbuhan, u/ membangun
sistem tulang yg kuat. Juga masa Menopause, u/ mempertahankan kekuatan
tulang & mencegah risiko Osteoporosis.
Sumber dari makanan : Susu & produk olahannya (keju, yogurt); brokoli, &
mustard hijau.
Kegunaan : Membantu pembentukan gigi & tulang, pembekuan darah pada
luka, & mempertahankan kesehatan fungsi syaraf & otot. Dosis RDA
1.000mg/hari.
http://zona-kedokteran.blogspot.com/2010/09/mineral-yg-dibutuhkan-tubuh.html
9. Kalium / K
Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung. Bersama
dg Natrium, Kalium adalah mineral utama yg dibutuhkan dalam kegiatan
metabolisme tubuh. Kalium berfungsi menjaga tekanan Osmotik cairan dalam
sel, menjaga keseimbangan air tubuh, mengatur fungsi normal jantung, sbg
katalis karbohidrat, mengantar pesan syaraf ke otot, menurunkan tekanan darah,
mengirim Oksigen ke Otak, & membantu aktivasi reaksi Enzim.
Defisiensi Kalium dapat menyebabkan stress fisik & mental, Edema, serta
hipoglikemia, meskipun kalium biasanya bisa cukup diperoleh dari makanan.
Sumber dari makanan : Jeruk, semangka, tomat, sayur berdaun hijau,
pisang, kentang, kacang polong, susu, & daging.
Kegunaan : Untuk mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh,
& kesehatan fungsi syaraf dan Otot. Dosis RDA 800 mg/ hari.
10. Zincum / Zinc / Seng / Zn
Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan
hormon penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis
enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita.
Seng adalah trace mineral yg berperan sbg Co-factor untuk berbagai
enzim penting di dalam tubuh yg berkaitan dg sistem kekebalan, pemeliharaan
mata, indra rasa dan penciuman, usaha menghambat virus, mengurangi resiko
terjadi Kanker, menjaga sintesa protein & pertumbuhan sel, mempertahankan
elastisitas jaringan, mempercepat proses penyembuhan.
Defisiensi Zn mengakibatkan rusaknya fungsi indra & muncul gejala mudahnya
kena infeksi, menurunny kesehatan, berkurangny kepekaan thd rasa dan bau,
serta penyakit kulit sperti jerawat. Walaupun kekurangan asupan Zn sangat
jarang terjadi, tetapi pd usia lanjut / stress, penyerapan Zn oleh tubuh akan
terganggu.
Sumber dari makanan : Kerang, tiram, ikan , daging merah, kacang-
kacangan, biji-bijian, & gandum.
Kegunaan : Dosis RDA 15 mg/ hari. Sebagai Anti-Oksidan u/
meningkatkan imunitas dosis 25 mg/ hari.
11. Sulfur atau Belerang
Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh.
12. Natrium / Na
Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di
dalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana
osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada
di sekitarnya.
13. Flour / F
Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala
macam gangguan pada gigi.
d.Kebutuhan gizi dan mineral dalam tubuh.
http://www.brianmac.co.uk/minerals.htm
KESIMPULAN
Mineral merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam kehidupan alam
maupun dalam makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting dalam
tanah, bebatuan, air dan udara. Sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium,
25% fosfor, dan 25% lainnya terdiri atas mineral lain.
Mineral dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh
tubuh, antara lain:
Mineral Mineral Men Women
Kalsium 1000mg 1200mg
Sodium 1100mg 3300mg
Kalium 2000mg 2000mg
Besi 10mg 15mg
Seng 15mg 12mg
Magnesium 350mg 280mg
Fosfor 800mg 1200mg
Klorin 700mg 700mg
Fluor 1,5 mg 4mg
Tembaga 2mg 2mg
Selenium 0.07mg 0.05mg
Yodium 150mg 150mg
Khrom 0.2mg 0.2mg
a.Makromineral (Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Kalium, Klorida dan
Sulfur).
b.Mikromineral (Zat besi, Seng, Tembaga dan Florida).
c.Ultrace mineral diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil (Yodium,
Selenium, Mangan, Kronium, Molibdenim, Baron dan Kobalt).
Mengkonsumsi suplemen gizi / non gizi dalam beberapa hal dapat memberi
keuntungan. Misalnya minuman suplemen, selain mengandung gula sebagai
sumber energi, juga mengandung vitamin B yang akan digunakan sebagai
pemacu metabolisme energi.
Sumber mineral penting lainnya yaitu air minum, karena mineral merupakan
suatu zat organic yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam makhluk
hidup.
http://ariffadholi.blogspot.com/2010/04/mineral-pada-bahan-makanan.html
Gizi
Dosis
Beracun
Gejala dan Penyakit
Biotin n / a
Tidak ada efek samping dari pemberian oral
pada dosis terapi telah dilaporkan
Boraks > 10 mg Tidak ada efek samping yang dilaporkan
Kalsium
> 2.000
mg
Mengantuk, kelesuan ekstrim, gangguan
penyerapan zat besi, seng dan mangan,
kalsium deposito di jaringan seluruh tubuh,
kanker meniru di X-ray
Karotin > 300 mg
perubahan warna kulit, kelemahan, tekanan
darah rendah, penurunan berat badan, jumlah
sel putih yang rendah
Khrom > 50 mg
Dermatitis, bisul usus, ginjal dan gangguan
hati
Tembaga 15 mg
Fatigue, poor memory, depression, insomnia,
increased production of free radicals, may
suppress immune function. Kelelahan, memori
yang buruk, depresi, insomnia, peningkatan
produksi radikal bebas, dapat menekan fungsi
kekebalan tubuh. kekerasan muntah dan diare.
Memasak makanan asam dalam pot tembaga
tak bergaris dapat menyebabkan akumulasi
tembaga beracun.
Fluoride, akut 500 mg Racun beberapa enzim, (5.000 mg mematikan)
Fluoride,
kronis
5 mg
Fluorosis (bercak putih pada gigi), kelainan
tulang.
Asam folat 15 mg
perut kembung, kehilangan nafsu makan,
mual, gangguan tidur, dapat mengganggu
penyerapan seng, dapat mencegah pengakuan
kekurangan vitamin B12
Yodium 2 mg
Thyroid penurunan, keracunan yodium atau
reaksi sensitivitas.
Besi 25 mg
Ganguan pencernaan usus, mengganggu
penyerapan seng dan tembaga, kehilangan
nafsu makan, tidak aman bagi mereka dengan
gangguan penyimpanan besi seperti
hemosiderosis, hemochromatosis idiopatik,
atau thalassemia. Beracun build-up di hati,
pankreas, dan jantung.
Magnesium N / A
Diare pada dosis besar diserap bentuk buruk
(seperti garam Epsom). fungsi sistem saraf
terganggu karena kalsium dengan magnesium
rasio tidak seimbang, katarsis, bahaya untuk
orang-orang dengan fungsi ginjal yang buruk.
Mangan 75 mg
Toksisitas hanya dilaporkan dalam mereka
yang bekerja di tambang mangan atau minum
dari pasokan air yang terkontaminasi, yang
menyebabkan hilangnya nafsu makan,
kerusakan saraf, kehilangan memori,
halusinasi, hyperirritability, ketinggian
tekanan darah, kerusakan hati. seperti ekspresi
wajah-Mask, kabur pidato, spontan tertawa,
gaya berjalan spastik, tremor tangan.
Niacin (B3),
akut
100 mg
Transient pembilasan, sakit kepala, kram,
mual, muntah
Niacin (B3),
kronis
3 gm
Anorexia, toleransi glukosa abnormal, ulserasi
lambung, peningkatan enzim hati. asam urat
yang berlebihan dalam darah, mungkin
menyebabkan asam urat. Lihat Thiamin.
Asam
pantotenat
(B5)
Dosis
tinggi
Sesekali diare. Peningkatan kebutuhan untuk
thiamin, mungkin menyebabkan gejala-gejala
kekurangan thiamin.
Fosfor
Dosis
tinggi
Distorsi-untuk-fosfor rasio kalsium,
menciptakan relatif kekurangan kalsium.
Kalium
Dosis
tinggi
Penurunan mental, kelemahan. Kalium
berlebihan dalam darah, menyebabkan
kelumpuhan otot dan irama jantung yang
abnormal.
Pyridoxine
(B6)
300 mg
Sensorik dan penurunan nilai motor.
Ketergantungan pada dosis tinggi, yang
menyebabkan gejala defisiensi ketika
seseorang kembali ke jumlah normal.
Riboflavin
B2)
N / A
Tidak ada efek racun telah dicatat. Lihat
Thiamin.
Selenium
750
mikro
gm
Diabetes, bawang putih-nafas bau, penurunan
kekebalan tubuh, kehilangan rambut dan kuku,
lekas marah, muka pucat, lesi kulit, kerusakan
gigi, mual, kelemahan, kulit kekuningan
Thiamin (B1) N / A
Tidak ada efek toksik mencatat bagi manusia
setelah pemberian oral. Namun, karena B
Vitamin yang saling bergantung, lebih dari
satu dapat menghasilkan kekurangan orang
lain.
Vitamin A,
akut (bayi)
75.000
IU
Anorexia, menggelembung fontanelles,
hyperirritability, muntah
Vitamin A,
akut (dewasa)
2 juta IU Sakit kepala, mengantuk, mual, muntah
Vitamin A,
kronis (bayi)
10.000
IU
Penutupan epifisis tulang prematur, retardasi
pertumbuhan tulang panjang
Vitamin A,
kronis
(dewasa)
50.000
IU
Anorexia, sakit kepala, visi bluffed,
kehilangan rambut, pendarahan bibir,
keretakan dan mengupas kulit, kekakuan otot
dan nyeri, pembesaran hati dan kerusakan,
anemia, kelainan janin (wanita hamil harus
sangat hati-hati), ketidakteraturan menstruasi,
kelelahan ekstrim, hati kerusakan, cedera pada
otak dan sistem syaraf.
Vitamin B12
(Cobalamin)
N / A
Tidak ada efek samping dari pemberian oral
telah dilaporkan. (See thiamin) (Lihat thiamin)
Vitamin C,
akut
10 gm Mual, diare, perut kembung
Vitamin C,
kronis
3 gm
Peningkatan oksalat kemih dan kadar asam
urat dalam kasus yang jarang, gangguan
pemanfaatan karoten, khelasi (mengikat
vitamin C dengan mineral) dan hilangnya
resultan dari mineral mungkin terjadi,
penghentian tiba-tiba dapat menyebabkan
rebound kudis. Ginjal dan batu kandung
kemih, iritasi saluran kemih, meningkatnya
kecenderungan untuk darah menggumpal,
kerusakan sel darah merah pada orang dengan
kelainan genetik tertentu yang umum (seperti
6-fosfat dehidrogenase kekurangan-glukosa,
umum pada orang asal Afrika), dapat
menyebabkan kekurangan vitamin B12.
Vitamin D,
akut
70.000
IU
Hilangnya nafsu makan, mual, muntah, diare,
sakit kepala, buang air kecil yang berlebihan,
rasa haus yang berlebihan
Vitamin D,
kronis
10.000
IU
Berat badan, muka pucat, sembelit, demam,
mual hipokalsemia. Pada bayi, kalsium
deposito di ginjal berlebihan dan kalsium
dalam darah; pada orang dewasa kalsium,
deposito di seluruh tubuh (mungkin keliru
untuk kanker) hamil (perempuan harus hati-
hati), tuli, , batu ginjal, tulang rapuh, tekanan
darah tinggi, kolesterol darah tinggi,
meningkatkan penyerapan timah.
Vitamin E 1.000 IU
Dosis aman mungkin lebih dari 2.000, tetapi
beberapa orang mengalami kelemahan,
kelelahan, eksaserbasi hipertensi, peningkatan
aktivitas antikoagulan pada 1.000 IU,
sedangkan beberapa penelitian menunjukkan
bahwa sesedikit 300 IU dapat memperlambat
sistem kekebalan tubuh.Dapat menghancurkan
beberapa Vitamin K dibuat dalam usus.
Sejumlah kecil penekanan kekebalan mungkin
trade off yang masuk akal untuk aktivitas
antioksidan yang diperlukan vitamin E banyak
itu.
Vitamin K
Tidak ada toksisitas dikenal dengan alam
(phylloquinone); sintetis (menadione),
sementara yang relatif aman, bila diberikan
pada bayi dapat menyebabkan dan pembesaran
hati hemolitik. Anemia di laboratorium hewan.
Seng 75 mg
Iritasi gastrointestinal, muntah, perubahan
yang merugikan dalam HDL / rasio kolesterol
LDL, kekebalan terganggu. Mual, anemia,
pendarahan di perut, kelahiran prematur dan
kelahiran mati, sakit perut, demam. Dapat
memperburuk defisiensi tembaga marjinal.
Dapat menghasilkan aterosklerosis.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anemia adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam
darah (Anonim).anemia dapat diketahuui dengan adanya pemerisaan darah
lengkap laboratorium. Pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan yang
dilakukan pada darah manusia dengan menghitung seluruh komponen
pembentuk darah. Banyak cara penangan yang dilakukan untuk mengatasi
penyakit ini salah satunya adalah pemberian fe, dan lain-lain.
Obat anemia adalah obat yang dapat diberikan berupa suplemen zat besi (fe)
untuk memulihkan kekurangan sel darah merah. Selain zat besi, vitamin B12
sering diberikan untuk pengobatan anemia pernisiosa. Jalan terakhir jika anemia
sudah mencapai stadium akut dan parah adalah dengan transfusi darah.
B. SARAN
Karena kesehatan adalah nikmat yang paling berharga yang diberikan oleh
Tuhan Maha Esa, maka dari itu keseharan perlu di pelihara, dan diertahankan.
Sebelum mengobati lebih baik mencegah, maka dari itu keseharan perlu di
pelihara, dan diertahankan. Sebelum mengobati lebih baik mencegah.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan.G.Sulistia. 2007. Farmakologi dan Terapi. Balai Penerbit FKUI. Jakarta
Drs.Priyanto, Apt, M. Biomed. 2008. Farmakologi Dasar untuk Mahasiswa
Farmasi dan Keperawatan. Liskonfi. Jawa Barat
http://www.1stholistic.com/Nutrition/hol_nutr-toxic-dosages.htm
http://www.brianmac.co.uk/minerals.htm

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhMakalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhdwimank
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAMas Mawon
 
Etika keperawatan 3 rd meeeting
Etika keperawatan 3 rd meeetingEtika keperawatan 3 rd meeeting
Etika keperawatan 3 rd meeetingAde Rahman
 
Makalah zat besi
Makalah zat besiMakalah zat besi
Makalah zat besiWarnet Raha
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anakf' yagami
 
Makalah Memberi Makanan Melalui NGT
Makalah Memberi Makanan Melalui NGTMakalah Memberi Makanan Melalui NGT
Makalah Memberi Makanan Melalui NGTyohanes meor
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamansiakadurban
 
Makalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivMakalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivImas Nufazah
 
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan InfusProsedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infuspjj_kemenkes
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanCahya
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaCha Cha
 
Vitamin K untuk BBL
Vitamin K untuk BBLVitamin K untuk BBL
Vitamin K untuk BBLIndah Widi
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Joni Iswanto
 

La actualidad más candente (20)

Makalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhMakalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuh
 
Kebutuhan Electrolit
Kebutuhan ElectrolitKebutuhan Electrolit
Kebutuhan Electrolit
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Pathways ggk
Pathways ggkPathways ggk
Pathways ggk
 
Etika keperawatan 3 rd meeeting
Etika keperawatan 3 rd meeetingEtika keperawatan 3 rd meeeting
Etika keperawatan 3 rd meeeting
 
Makalah zat besi
Makalah zat besiMakalah zat besi
Makalah zat besi
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Leaflet anemia
Leaflet  anemiaLeaflet  anemia
Leaflet anemia
 
Makalah Memberi Makanan Melalui NGT
Makalah Memberi Makanan Melalui NGTMakalah Memberi Makanan Melalui NGT
Makalah Memberi Makanan Melalui NGT
 
Konstipasi
KonstipasiKonstipasi
Konstipasi
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyaman
 
Makalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivMakalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc iv
 
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan InfusProsedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infus
 
DHF
DHFDHF
DHF
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatan
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Vitamin K untuk BBL
Vitamin K untuk BBLVitamin K untuk BBL
Vitamin K untuk BBL
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.
 

Destacado

FARMAKOLOGI HORMON PERTUMBUHAN
FARMAKOLOGI HORMON PERTUMBUHANFARMAKOLOGI HORMON PERTUMBUHAN
FARMAKOLOGI HORMON PERTUMBUHANShinta Gustiani
 
patofisiologi anemia defisiensi besi
patofisiologi anemia defisiensi besipatofisiologi anemia defisiensi besi
patofisiologi anemia defisiensi besiDonna Potter
 
Obat obat anti jamur
Obat obat anti jamurObat obat anti jamur
Obat obat anti jamurfikri asyura
 
Modul 5 kb 1 penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinan
Modul 5 kb 1   penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinanModul 5 kb 1   penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinan
Modul 5 kb 1 penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinanpjj_kemenkes
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIpjj_kemenkes
 
Ppt vitamin dan mineral
Ppt vitamin dan mineral Ppt vitamin dan mineral
Ppt vitamin dan mineral JumiatiCN
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTNurindah Nurindah
 

Destacado (17)

Obat Anti Anemia
Obat Anti AnemiaObat Anti Anemia
Obat Anti Anemia
 
Anemia farmakologi
Anemia farmakologiAnemia farmakologi
Anemia farmakologi
 
Obat pendarahan
Obat pendarahanObat pendarahan
Obat pendarahan
 
FARMAKOLOGI HORMON PERTUMBUHAN
FARMAKOLOGI HORMON PERTUMBUHANFARMAKOLOGI HORMON PERTUMBUHAN
FARMAKOLOGI HORMON PERTUMBUHAN
 
Pengenalan hematologi pdf
Pengenalan hematologi pdfPengenalan hematologi pdf
Pengenalan hematologi pdf
 
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
 
Diuretik
DiuretikDiuretik
Diuretik
 
patofisiologi anemia defisiensi besi
patofisiologi anemia defisiensi besipatofisiologi anemia defisiensi besi
patofisiologi anemia defisiensi besi
 
Obat obat anti jamur
Obat obat anti jamurObat obat anti jamur
Obat obat anti jamur
 
Modul 5 kb 1 penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinan
Modul 5 kb 1   penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinanModul 5 kb 1   penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinan
Modul 5 kb 1 penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinan
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
 
Makalah anemia
Makalah anemia Makalah anemia
Makalah anemia
 
Beton Des Canaux 1
Beton Des Canaux 1Beton Des Canaux 1
Beton Des Canaux 1
 
Ppt vitamin dan mineral
Ppt vitamin dan mineral Ppt vitamin dan mineral
Ppt vitamin dan mineral
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
 

Similar a Makalah kelompok 9 anti anemia .... (20)

Anemia gizi besi
Anemia gizi besiAnemia gizi besi
Anemia gizi besi
 
Askep anak anemia
Askep anak anemiaAskep anak anemia
Askep anak anemia
 
Askep anak anemia
Askep anak anemiaAskep anak anemia
Askep anak anemia
 
Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi
 
Anemia mikrositik hipokrom
Anemia mikrositik hipokromAnemia mikrositik hipokrom
Anemia mikrositik hipokrom
 
Makalah golongan darah
Makalah golongan darahMakalah golongan darah
Makalah golongan darah
 
TUGAS FETOMATERNAL-1.pptx
TUGAS FETOMATERNAL-1.pptxTUGAS FETOMATERNAL-1.pptx
TUGAS FETOMATERNAL-1.pptx
 
Makalah sel-darah-merah
Makalah sel-darah-merahMakalah sel-darah-merah
Makalah sel-darah-merah
 
Askep antenatal anemia
Askep antenatal anemiaAskep antenatal anemia
Askep antenatal anemia
 
Biologi "Sistem Sirkulasi"
Biologi "Sistem Sirkulasi"Biologi "Sistem Sirkulasi"
Biologi "Sistem Sirkulasi"
 
Makalah darah dan golongan darah
Makalah darah dan golongan darahMakalah darah dan golongan darah
Makalah darah dan golongan darah
 
Anemia pada ibu hamil
Anemia pada ibu hamilAnemia pada ibu hamil
Anemia pada ibu hamil
 
Anemia pada ibu hamil
Anemia pada ibu hamilAnemia pada ibu hamil
Anemia pada ibu hamil
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptxANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
ANEMIA KELOMPOK 4 (1).pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI_ANATOMI HEPAR KANDUNG EMPEDU.pptx
ANATOMI FISIOLOGI_ANATOMI HEPAR KANDUNG EMPEDU.pptxANATOMI FISIOLOGI_ANATOMI HEPAR KANDUNG EMPEDU.pptx
ANATOMI FISIOLOGI_ANATOMI HEPAR KANDUNG EMPEDU.pptx
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 

Último

presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESINeliHusniawati2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 

Último (20)

presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 

Makalah kelompok 9 anti anemia ....

  • 1. “ golongan obat anti anemia “ Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Farmakolongi Di Susun Oleh: Diana Sari (NIM : B.13.056) Neng Dewi Ratnasari (NIM : B.13.072) Nur Indah Sari (NIM : B.13.078) Ratna Dewi Mukti (NIM : B.13.082) Tanti Dwi Apsari (NIM : B.13.086) SEMESTER/TINGKAT : 3 / 2 Kelas B PROGRAM STUDI DIII.KEBIDANAN STIKes YPIB MAJALENGKA JL.Gerakan Koperasi No.003 Majalengka 45411 Tahun Akademik 2013/2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Dan tidak lupa pula kami panjatkan syukur kami kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kami dari alam kebodohan menjadi alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing kami, Bapak Wahyudi, S.Farm.,Apt yang telah memberikan ilmu dalam mata kuliah ini. Dalam makalah Farmakologi ini kami membahas tugas mengenai obat anemia. Kami selaku penyusun makalah ini berharap supaya makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan dengan baik dalam perkuliahan. Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sangat sempurna oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca supaya makalah ini bisa menjadi lebih baik. Madiun, Oktober 2013 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar …................................................................................................. 1 Daftar Isi .............................................................................................................. 2 BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 3 A. Latar Belakang ......................................................................... 3 B. Rumusan Masalah ................................................................... 3 C. Tujuan Penulisan ..................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 5 A. Pengertian Obat Anemia ………............................................. 5 B. Macam-macam Obat Anemia …………………..................... 5 C. Cara Kerja Obat Anemia …………………………................ 6 BAB III PENUTUP ....................................................................................... 8 A. Kesimpulan .............................................................................. 8 B. Saran ........................................................................................ 8 Daftar Pustaka ................................................................................................... 9
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anemia ( bahasa Yunani) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh . keadaan ini sering menyebabkan energi dalam tubuh menjadi menurun sehingga terjadi 5L atau lemah, lesu, lemas, lunglai, dan letih. Dalam hal ini orang yang terkena anemia adalah orang yang menderita kekurangan zat besi. Seseorang yang menderita anemia akan sering mengalami keadaan pusing yang sedang hingga berat dikarenakan Meningkatnya penghancuran sel darah merah, Pembesaran limpa, Kerusakan mekanik pada sel darah merah, Reaksi autoimun terhadap sel darah merah : Hemoglobinuria nokturnal paroksismal, Sferositosis herediter, Elliptositosis herediter. Seseorang yang sering mengalami anemia di sebabkan karena pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian obat anemia? 2. Apa macam-macam obat anemia? 3. Bagaimana cara kerja atau khasiat obat anemia? C. TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui pengertian dari obat anemia 2. Untuk mengetahui macam-macam obat anemia
  • 5. 3. Untuk mengetahui cara kerja atau khasiat obat anemia 4. Sebagai tugas mata kuliah Farmakologi di Semester III
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN OBAT ANEMIA Obat yang dapat diberikan berupa suplemen zat besi (Fe) untuk memulihkan kekurangan sel darah merah. Selain zat besi, vitamin B12 sering diberikan untuk pengobatan anemia pernisiosa. Jalan terakhir jika anemia sudah mencapai stadium akut dan parah adalah dengan transfusi darah. B. MACAM-MACAM OBAT ANEMIA Seperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga harus ditujukan pada penyebab terjadinya anemia. Misalnya anemia yang disebabkan oleh perdarahan pada usus maka perdarahan itu harus kita hentikan untuk mencegah berlanjutnya anemia. Jika memang diperlukan, operasi dapat dilakukan pada keadaan tertentu. Suplemen besi diperlukan pada anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan zat besi. Pemberian suntikan vitamin B12 diperlukan untuk mengkoreksi anemia pernisiosa. Transfusi darah merupakan pilihan untuk anemia yang disebabkan oleh perdarahan hebat. Adapun beberapa obat anemia, diantaranya : 1. TABLET BESI ( Fe ) Besi di butuhkan untuk produksi hemoglobin ( Hb ), sehingga defisiensi Fe akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dengan kandungan Hb yang rendah dan menimbulkan anemia hipokronik mikrositik. 2. VITAMIN B12 (Sianokobalamin) Anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung total dan pemotongan usus, defisiensi vitamin B12. 3. ASAM FOLAT Asam folat terdiri atas bagian-bagian pteridin, asam paraaminobenzoat dan asam glutamat. Folat terdapat dalam hampir setiap jenis makanan dengan kadar tertinggi dalam hati, ragi dan daun hijau yang segar. Folat mudah rusak dengan pengolahan ( pemasakan ) makanan. 4. ERITROPOIETIN
  • 7. Eritropoietin, suatu gliko protein dengan berat molekul 34-39 DA, merupakan factor pertumbuhan hematopoietic yang pertama kali diisolasi. Eritropoietin merupakan factor pertumbuhan sel darah merah yang diproduksi terutama oleh ginjal dalam sel peritubuler dan tubuli proksimalis. C. CARA KERJA OBAT ANEMIA 1. TABLET BESI ( Fe ) Absorpsi Fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di duodenum dan jejenum proksimal; makin ke distal absorpsinya makin berkurang. Zat ini lebih mudah di absorpsi dalam bentuk fero. Transportnya melalui sel mukosa usus terjadi secara transport aktif. Ion fero yang sudah di absorpsi akan di ubah menjadi ion feri dalam sel mukosa. Selanjutnya ion feri akan masuk kedalam plasma dengan perantara transferin, atau diubah menjadi feritin dan di simpan dalam sel mukosa usus. Secara umum, bila cadangan dalam tubuh tinggi dan kebutuhan akan zat besi rendah, maka lebih banyak Fe di ubah menjadi feritin. Setelah di absorpsi, Fe dalam tubuh akan di ikat dalam transferin ( siderofilin ), suatu beta 1-globulin glikoprotein, untuk kemudian di angkut ke beberapa jaringan, terutama ke sumsum tulang dan depot Fe. 2. VITAMIN B12 (Sianokobalamin) Sianokobalamin diabsorpsi baik dan cepat setelah pemberian IM dan SK . Kadar dalam plasma mencapai puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan IM. Absorpsi ini berlangsung dengan 2 mekanisme yaitu dengan perantaraan faktor instrinsik castle (fic) dan absorpsi secara langsung. Setelah di absorpsi, hampir semua vitamin B12 dalam darah terikat dengan protein plasma sebagian besar terikat pada beta-globulin (transkobalamin II),Sisanya terikat pada alfa- glikoprotein (transkobalamin I) dan inter-alfa-glikoprotein ( transkobalamin III) vitamin B12 yang terikat pada transkobalamin II akan di angkut ke berbagai jaringan, terutam hati yang merupakan gudang utama penyimpanan vitamin B12 (50-90% ). Kadar normal vitamin B12 dalam plasma adalah 200-900 pg ml dengan simpanan sebanyak 1-10 mg dalam hepar. 3. ASAM FOLAT
  • 8. Pada pemberian oral absorpsi folat baik sekali, terutama di 1/3 bagian proksimal usus halus. Dengan dosis oral yang kecil, absorpsi memerlukan energi, sedangkan pada kadar tinggi absorpsi dapat berlangsung secar difusi. Walaupun terdapat gangguan pada usus halus, absorpsi folat biasanya masih mencukupi kebutuhan terutama sebagai PmGA. 4. ERITROPOIETIN Berinteraksi dengan reseptor eritropoietin pada permukaan sel induk sel darah merah, menstimulasi poloferasi dan diferensiasi eritroit. Eritropoietin juga menginduksi pelepasan retikulosis dari sumsum tulang. Eritrpoietin endogen diproduksi oleh ginjal sebagai respon terhadap hipoksia jaringan. Bila terjadi Anemia maka eritropoietin diproduksi lebih banyak olh ginjal, dan hal ini merupakan tanda bagi sumsum tulang untuk memproduksi sel darah.
  • 9. BAB III TINJAUAN TEORI A. Pengertian Anemia didefinisiksn sebagai pengurangan volume sel darah merah atau konsentrasi Hemoglobin (Hb) dibawah nilai normal yang terjadi pada orang sehat. Hal ini menyebabkan pengurangan kapasitas dalam membawa oksigen. Anemia bukan merupakan suatu penyakit, namun sebuah manifestasi dari berbagai penyakit dan kondisi patologis. http://www.scribd.com/doc/37220094/Obat-Anti-Anemia-Defisiensi Saat kadar hemoglobin rendah maka jumlah sel darah merah pun akan rendah. Menurut fungsinya, hemoglobin merupakan media transport oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Seperti kita ketahui bersama, oksigen merupakan bagian terpenting dari metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi. Hemoglobin juga berfungsi membawa karbondioksida hasil metabolisme dari jaringan tubuh ke paru paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat bernafas. Kebutuhan tubuh akan zat besi berkisar antara 1 sampai 3,2 mg perhari. Wanita dewasa dan remaja putri lebih rawan terkena anemia, hal ini karena mereka mengalami haid setiap bulan. Sehingga mereka membutuhkan zat besi 2 kali lebih banyak dari pria. Berikut adalah beberapa penyebab anemia yang paling sering ditemukan. - Kekurangan zat besi Perempuan akan lebih mudah menderita anemia bila dibandingkan dengan laki laki karena perempuan mengalami kehilangan darah tiap bulan saat menstruasi. Perempuan juga rentan mengalami kekurangan zat besi. Pada orang dewasa, kekurangan zat besi sering disebabkan oleh karena kehilangan darah khronis seperti menstruasi. Kehilangan darah khronis juga bisa disebabkan oleh karena kanker terutama kanker pada usus besar. Anemia juga bisa disebabkan oleh karena perdarahan usus yang disebabkan oleh karena konsumsi obat obatan yang mengiritasi usus. Obat yang termasuk golongan ini terutama obat NSAID. Pada bayi dan anak anak, anemia kekurangan zat besi biasanya disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi.
  • 10. - Perdarahan Perdarahan yang banyak saat trauma baik di dalam maupun di luar tubuh akan menyebabkan anemia dalam waktu yang relatif singkat. Perdarahan dalam jumlah banyak biasanya terjadi pada maag khronis yang menyebabkan perlukaan pada dinding lambung. - Genetik Kelainan herediter atau keturunan juga bisa menyebabkan anemia. Kelainan genetik ini terutama terjadi pada umur sel darah merah yang terlampau pendek sehingga sel darah merah yang beredar dalam tubuh akan selalu kekurangan. Anemia jenis ini dikenal dengan nama sickle cell anemia. Gangguan genetik juga bisa menimpa hemoglobin yang mana produksi hemoglobin menjadi sangat rendah. Kelainan ini kita kenal dengan nama thalasemia. - Kekurangan vitamin B12 Anemia yang diakibatkan oleh karena kekurangan vitamin B12 dikenal dengan nama anemia pernisiosa. - Kekurangan asam folat Kekurangan asam folat juga sering menyebabkan anemia terutama pada ibu ibu yang sedang hamil. - Pecahnya dinding sel darah merah Anemia yang disebabkan oleh karena pecahnya dinding sel darah merah dikenal dengan nama anemia hemolitik. Reaksi antigen antibodi dicurigai sebagai biang kerok terjadinya anemia jenis ini. - Gangguan sumsum tulang Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa mengalami gangguan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menghasilkan sel darah merah yang berkualitas. Gangguan pada sumsum tulang biasanya disebabkan oleh karena mestatase sel kanker dari tempat lain. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Anti anemia adalah suatu senyawa baik sintesis maupun alamiah yang bekerja untuk meningkatkan kadar Hb dalam tubuh.
  • 11. B. Macam-macam Obat Anti Anemia Seperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga harus ditujukan pada penyebab terjadinya anemia. Misalnya anemia yang disebabkan oleh perdarahan pada usus maka perdarahan itu harus kita hentikan untuk mencegah berlanjutnya anemia. Jika memang diperlukan, operasi dapat dilakukan pada keadaan tertentu. Suplemen besi diperlukan pada anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan zat besi. Pemberian suntikan vitamin B12 diperlukan untuk mengkoreksi anemia pernisiosa. Transfusi darah merupakan pilihan untuk anemia yang disebabkan oleh perdarahan hebat. Adapun beberapa obat anemia, diantaranya : 1. Anti anemia defisiensi a. TABLET BESI ( fe ) Zat besi merupakan mineral yang di perlukan oleh semua sistem biologi di dalam tubuh. Besi merupakan unsur esensial untuk sintesis hemoglobin, sintesis katekolamin, produksi panas dan sebagai komponen enzim-enzim tertentu yang di perlukan untuk produksi adenosin trifosfat yang terlibat dalam respirasi sel. Besi di butuhkan untuk produksi hemoglobin ( hb ), sehingga defisiensi fe akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dengan kandungan hb yang rendah dan menimbulkan anemia hipokronik mikrositik. Cara kerja Distribusi dalam tubuh Tubuh manusia sehat mengandung ± 3,5 g fe yang hampir seluruhnya dalam bentuk ikatan kompleks dengan protein. Kira-kira 70% dari fe yang terdapat dalam tubuh merupakan fe fungsional atau esensial, dan 30% merupakan fe yang nonesensial. Farmakokinetik Absorpsi Absorpsi fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di duodenum dan jejenum proksimal; makin ke distal absorpsinya makin berkurang. Zat ini lebih mudah di absorpsi dalam bentuk fero. Transportnya melalui sel mukosa usus
  • 12. terjadi secara transport aktif. Ion fero yang sudah di absorpsi akan di ubah menjadi ion feri dalam sel mukosa. Selanjutnya ion feri akan masuk kedalam plasma dengan perantara transferin, atau di ubah menjadi feritin dan di simpan dalam sel mukosa usus. Secara umum, bila cadangan dalam tubuh tinggi dan kebutuhan akan zat besi rendah, maka lebih banyak fe di ubah menjadi feritin. Bila cadangan rendah atau kebutuhan meningkat, maka fe yang baru di serap akan segera di angkut dari sel mukosa ke sum-sum tulang untuk eritropoesis. Distribusi Setelah di absorpsi, fe dalam tubuh akan di ikat dalam transferin ( siderofilin ), suatu beta 1-globulin glikoprotein, untuk kemudian di angkut ke beberapa jaringan, terutama ke sumsum tulang dan depot fe Metabolisme Bila tidak digunakan untuk eritropoesis, fe meningkat suatu protein yang di sebut apoferitin dan membentuk feritin. Fe disimpan terutama pada sel mukosa usus halus dan dalam sel-sel retikuloendotelial ( di hati, limpa dan sumsum tulang ). Cadangan ini tersedia untuk di gunakan oleh sumsum tulang dalam proses eritropoesis; 10% di antaranya terdapat dalam labile pool yang cepat dapat dikerahkan untuk prose ini, sedangkan sisanya baru di gunakan bila labile pool telah kosong. Besi yang terdapat dalam parenkim jaringan tidak dapat di gunakan untuk eritropoesis. Bila fe diberikan IV , cepat sekali di ikat oleh apoferitin ( protein yang membentuk feritin ) dan di simpan terutama di dalam hati. Sedangkan setelah pemberian per oral terutama akan di simpan di limpa dan sumsum tulang. Fe yang berasal dari pemecahan eritrosit akan masuk ke dalam hati dan limpa. Penimbunan fe dalam jumlah abnormal tinggi dapat terjadi akibat transfusi darah yang berulang-ulang atau akibat penggunaan preparat fe dalam jumlah berlebihan yang di ikuti absorpsi yang berlebihan pula. Eksresi Jumlah fe yang dieksresi setiap hari sedikit sekali, biasanya sekitar 0,5-1 mg sehari. Ekskresi terutama berlangsung melalui sel epitel kulit dan saluran cerna yang terkelupas, selain itu juga melalui keringat, urin, feses, serta kuku dan
  • 13. rambut yang di potong. Pada proteinuria jumlah yang di keluarkan dengan urin dapat meningkat bersama dengan sel yang mengelupas. Pada wanita usia subur dengan siklus haid 26 hari. Jumlah fe yang diekskresikan sehubungan dengan haid di perkirakan sebanyak 0,5-1 mg sehari. Indikasi Sediaan fe hanya diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan anemia defisiansi fe penggunakan diluar indikasi ini, cenderung menyebabkan penyakit penimbunan besi dan keracunan besi. Anemia defisiensi fe paling sering disebabkan oleh kehilangan darah. Selain itu, dapat pula terjadi misalnya pada wanita hamil ( terutama multipara ) dan pada masa pertumbuhan, karena kebutuhan yang meningkat. Banyak anemia yang mirip anemia defisiensi fe. Sebagai pegangan untuk diagnostik dalam hal ini ialah, bahwa pada anemia defisiensi fe dapat terlihat granula berwarna kuning emas di dalam sel-sel retikuloendotelial sumsum tulang Efek samping Efek samping yang paling sering timbul berupa intoleransi terhadap sediaan oral, dan ini sangat tergantung dari jumlah fe yang dapat larut dan yang diabsorpsi pada tiap pemberian. Gejala yang timbul dapat berupa mual dan nyeri lambung (± 7-20% ), konstipasi (± 10% ), diare (± 5% ) dan kolik. Gangguan ini biasanya ringan dan dapat di kurangi dengan mengurangi dosis atau dengan cara ini diabsorpsi dapat berkurang. Perlu diterangkan kemungkinan timbulnya feses yang berwarna hitam kepada pasien. Pemberian fe secara IM dapat menyebabkan reaksi lokal pada tempat suntikan yaitu berupa rasa sakit, warna coklat pada tempat suntikan, peradangan lokal dengan pembesaran kelenjar inguinal. Peradangan lokal lebih sering terjadi pada pemakaian IM dibanding IV , selain itu dapat pula terjadi reaksi sistemik yaitu pada 0,5-0,8% kasus. Reaksi yang dapat terjadi dalam 10 menit setelah suntikan adalah sakit kepala, nyeri otot dan sendi, hemolisis, takikardia, flushing, berkeringat, mual, muntah, bronkospasme, hipotensi, pusing dan kolaps sirkulasi, sedangkan reaksi yang lebih sering timbul dalam ½-24 jam setelah suntikan misalnya sinkop, demam, menggigil, rash, urtikaria, nyeri dada, rasa
  • 14. sakit pada seluruh badan dan ensefalopatia. Reaksi sistemik ini lebih sering terjadi pada pemberian IV, demikian pula syok atau henti jantung. Dosis Sediaan oral besi dalam bentuk fero paling mudah diabsorpsi maka preparat besi untuk pemberian oral tersedia dalam bentuk berbagi garam fero seperti fero sulfat, fero glikonat, dan fero fumarat. Ketiga preparat ini umumnya efektif dan tidak mahal. Tidak ada perbedaan absorpsi di antar garam-garam fe ini. Jika da, mungkin disebabkan oleh perbedaan kelarutannya dalam asam lambung. Dalam bentuk garam sitrat, tartrat, karbonat, pirofosfat, ternyata fe sukar diabsorpsi: demikian pula sebagai garam feri ( Fe3+ ). Jumlah elemen besi yang berasal dari berbagai preparat garam besi berbeda (table).Untuk mengatasi defisiensi Fe dengan cepat umumnya dibutuhkan sekitar 200-400 mg elemen besi selama kurang lebih 3-6 bulan. Preparat Tablet Elemen besi tiap tablet Dosis lazim untuk dewasa (∑tablet/hr) Fero sulfat(hidrat) 325 mg 65 mg 3-4 Fero glukonat 325 mg 36 mg 3-4 Fero fumarat 200 m 66 mg 3-4 Fero fumarat 325 mg 106 mg 2-3 yang perlu diingat dalam meminum pil atau tablet Fe yaitu :  Diminum sesudah makan malam atau menjelang tidur  Hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat menganggu proses penyerapan.  Hendaknya meminum dengan vitamin c misalnya dengan air jeruk  Segera minum pil setelah rasa mual, muntah menghilang. b. VITAMIN B12 (Sianokobalamin) Indikasi anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung total dan pemotongan usus, defisiensi vitamin B12.
  • 15. Farmakokinetik Absorpsi Sianokobalamin diabsorpsi baik dan cepat setelah pemberian IM dan SK . Kadar dalam plasma mencapai puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan IM. Hidroksokobalamin dan koenzim B12 lebih lambat diabsorpsi, agaknya karena ikatanya yang lebih kuat dengan protein . absorpsi per oral berlangsung lambat di ileum; kadar puncak di capai 8-12 jam setelah pemnerian 3 mg. Absorpsi ini berlangsung dengan 2 mekanisme yaitu dengan perantaraan faktor instrinsik castle (fic) dan absorpsi secara langsung Distribusi Setelah di absorpsi, hampir semua vitamin B12 dalam darah terikat dengan protein plasma sebagian besar terikat pada beta-globulin ( transkobalamin II),Sisanya terikat pada alfa-glikoprotein (transkobalamin I) dan inter-alfa-glikoprotein ( transkobalamin III) vitamin B12 Yyang terikat pada transkobalamin II akan di angkut ke berbagai jaringan, terutam hati yang merupakan gudang utama penyimpanan vitamin B12 (50-90% ). Kadar normal vitamin B12 dalam plasma adalah 200-900 pg ml dengan simpanan sebanyak 1- 10 mg dalam hepar. Metabolisme & ekskresi Baik sianokobalamin maupun hidrosokobalamin dalam jaringan dan darah terikat oleh protein . seperti halnya koenzim B12, ikatan dengan hidroksokobalamin lebih kuat sehingga sukar diekskresi melalui urin. Di dalam hati ke dua kobalamin tersebut akan di ubah menjadi koenzim B12. Pengurangan jumlah kobalamin dalam tubuh di sebabkan oleh ekskresi melalui saluran empedu; sebanyak 3-7mg sehari harus di reabsorbsi dengan perantaraan FIC. Ekskresi bersama urin hanya terjadi pada bentuk yang tidak terikat pritein.80-90% vitamin B12 akan diretensi dalam tubuh bila di berikan dalam dosis sampai 50mg; dengan dosis yang lebih bersar, jumlah yang diekskresi akan lebih banyak . jadi bila kapasitas ikatan protein dari hati, jaringan dan darah lebih jenuh,vitamin B12 bebas akan di keluarkan bersama urin sehingga tidak ada gunanya memberikan vitamin B12 dalam jumlah yang terlalu besar.
  • 16. Vitamin B12 dapat menembus sawar uri dan masuk kedalam sirkulasi bayi.Dosis sianokobalamin untuk pasien anemia permisiosa tergantung dari berat anemianya, ada tidaknya komplikasi dan respons terhadap pengobatan. Secara garis besar cara penggunaannya dibagi atas terapi awal yang intensif dan terapi penunjang. Dosis  Per oral: untuk defisiensi B12 karena faktor asupan makanan: dewasa 50- 150 mikrogram atau lebih, anak 50-105 mikrogram sehari, 1-3x/hari  Injeksi intramuskular: dosis awal 1mg, diulang 10x dengan interval 2-3 hari. Dosis rumatan 1 mg per bulan. Sediaan: tablet 50 mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi 1 mg/ml. c. ASAM FOLAT Asam folat ( asam pteroilmonoglutamat, pmGA ) terdiri atas bagian-bagian pteridin, asam paraaminobenzoat dan asam glutamat. Dari penelitian Folat terdapat dalam hampir setiap jenis makanan dengan kadar tertinggi dalam hati, ragi dan daun hijau yang segar. Folat mudah rusak dengan pengolahan ( pemasakan ) makanan. Farmakokinetik Pada pemberian oral absorpsi folat baik sekali, terutama di 1/3 bagian proksimal usus halus. Dengan dosis oral yang kecil, absorpsi memerlukan energi, sedangkan pada kadar tinggi absorpsi dapat berlangsung secar difusi. Walaupun terdapat gangguan pada usus halus, absorpsi folat biasanya masih mencukupi kebutuhan terutama sebagai PmGA. Indikasi Penggunaan folat yang rasional adalah pada pencegahan dan pengobtan defisiensi folat harus di ingat bahwa penggunaan secara membabibuta pada pasien anemia pemisiosa dapat merugikan pasien, sebab folat dapat memperbaiki kelainan darah pada anemia pemisiosa tanpa memperbaiki kelainan neurologi sehingga dapat berakibat pasien cacat seumur hidup. Kebutuhan asam folat meningkat pada wanta hamil, dan dapat menyebabkan defisiensi asam folat bila tidak atau kurang mendapatkan asupan
  • 17. asam folat dari makananya. Beberapa penelitian mendapat adanya hubungan kuat antara defisiensi asam folat pada ibu dengan insisens defek neural tube, seperti sapina bifida dan anensefalus, pada bayi yang dilahirkan. Wanita hamil membutuhkan sekurang-kurangnya 500 mg asam folat per hari suplementasi asam folat di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, untuk mengurangi insidens defek neuran tube. Efek toksik pada penggunaan folat untuk manusia hingga sekarang belum pernah dilaporkan terjadi. Sedangkan pada tikus, dosis tinggi dapat menyebabkan pengendapan kristal asam folat dalam tubuli ginjal. Dosis 15 mg pada manusia masih belum menimbulkan efek toksik. Dosis Yang digunakan tergantung dari beratnya anemia dan komplikasi yang ada. Umumnya folat diberikan per oral, tetapi bila keadaan tidak memungkinkan, folat diberikan secar IM atau SK. Untuk tujuan diagnostik digunakan dosis 0,1 mg per oral selam 10 hari yang hanya menimbulkan respons hematologik pada pasien defisiensi folat. Hal ini membedakannya dengan defisiensi vitamin B12 yang baru memberikan respons hematologik dengan dosis 0,2 mg per hari atau lebih. d.Obat Lain  RIBOFLAVIN Berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme flavo-protein dalam pernafasan sel. Sehubungan dengan anemia, ternyata riboflavin dapat memperbaiki anemia normokromik-normo-sitik. Anemia defisiensi riboflavin banyak terdapat pada malnutrisi protein-kalori, dimana ternyata faktor defisiensi Fe dan penyakit infeksi memegang peranan pula. Dosis yang digunakan cukup 10 mg sehari per oral atau IM.  PIRIDOKSIN Vitamin B6 ini mungkin berfungsi sebagai koenzim yang merangsang pertumbuhan Heme. Defesiensi piridoksin akan menimbulkan anemia mikrositik hipokromok.pada sebagian besar pasien akan terjadi anemia normoblastik sideroakrestik dengan jumlah Fe non hemoglobin yang banyak dalam precursor eritrosit, dan pada beberapa pasien terdapat anemia
  • 18. Megaloblastik.Pada keadaan ini arbsorbsi Fe meningkat, Fe-binding protein menjadi jenuh dan terjadi hiperperemia, sedangkan daya rergenerasi darah menurun.Akhirnya akan didapatkan gejala hemosiderosis .  KOBAL Kobal dapat meningkatkan jumlah hemotokrit, hemoglobin dan eritrosit pada beberepa pasien dengan anemia refrakter, seperti yang terdapat pada pasien talasimea, infeksi kronik atau penyakit ginjal,tetapi mekanisme yang pasti tidak diketaui. Kobal merangsang pembentukan eritropoietin yang berguna untuk meningkatkan pengambilan Fe dalam sumsum tulang, tetapi ternyata pada pasien anemia refrakter kadar eritropoietin sudah tinggi.Penyelidikan lain mendapatkan bahwa Kobal menyebabkan Hipoksia intrasel sehingga dapat merangsang pembentukan eritrosit.Sebaliknya, Kobal dalam dosis besar justru menekan pembentukan eritrosit. 2. ERITROPOIETIN Eritropoietin, suatu gliko protein dengan berat molekul 34-39 DA, merupakan factor pertumbuhan hematopoietic yang pertama kali diisolasi.Eritropoietin merupakan factor pertumbuhan sel darah merah yang diproduksi terutama oleh ginjal dalam sel peritubuler dan tubuli proksimalis. Dalam jumlah kecil eritropoietin juga diproduksi oleh hati.untuk kepentingan pengobatan eritripoietin diproduksi sebagai rekombinan eritropoetin manusia yang disebut epoetin alfa. secara medis, obat antianemia yang mengandung EPO dapat meningkatkan daya ingat. Farmakodinamik Eritroproetin,berinteraksi dengan reseptor eritropoietin pada permukaan sel induk sel darah merah, menstimulasi poloferasi dan diferensiasi eritroit. Eritropoietin juga menginduksi pelepasan retikulosis dari sumsum tulang. Eritrpoietin endogen diproduksi oleh ginjal sebagai respon terhadap hipoksia jaringan. Bila terjadi Anemia maka eritropoietin diproduksi lebih banyak olh ginjal, dan hal ini merupakan tanda bagi sumsum tulang untuk memproduksi sel darah.
  • 19. Farmakokinetik Setelah pemberian intravena masa paru eritropoietin pada pasien gagal ginjal kronik sekirar 4-13 jam. Eritropoietin yang dikeluarkan melalui dialisis. Darbopoietin alfa merupakan eritropoietin bentuk glikolisasi memiliki masa paru 2-3 kali eritropoietin. Darbepoetin alfa adalah bentuk sintetis dari eritropoietin. Ini merangsang eritropoiesis (meningkatkan sel darah merah tingkat) dan digunakan untuk mengobati anemia , umumnya terkait dengan gagal ginjal kronis dan kanker kemoterapi. Indikasi Eritropoietin terutama di indikasikan untuk anemia pada pasien gagal ginjal kronik. Pada pasien ini pemberian eritropoietin umumnya meningkatkan kadar hematokrik dan hemoglobin, dan mengurangi/menghindarkan kebutuhan transfusi. Peningkatan jumlah retikulosit umumnya terlihat dalam sekitar 10 hari, dan peningkatan kadar hematokrik dan hemoglobin dalam 2-6 minggu. Pada kebanyakan pasien kadar hematokrik sekitar 35% dapat dipertahankan dengan pemberian eritropoietin 50-150 IU/Kg secara intravena atau subkutan 3 kali seminggu. Pemberian secara subkutan umumnya lebih disenangi karena absorpsinya lebih lambat dan jumlah yang dibutuhkan berkurang 20-40%. Respons pasien dialisis terhadap pemberian eritropoietin tergantung pada beratnya kegagalan ginjal, dosis eritropoietin dan cara pemberian, serta keberadaan besi. Kegagalan respons paling sering disebabkan oleh adanya difisiensi, yang dapat di atasi dengan pemberian preparat besi secara oral. Pasien yang mendapat eritropoietin harus di monitor ketat, dan dosis perlu di sesuaikan agar peningkatan hematokrik terjadi secara bertahap untuk mencapai 33-36% dalam waktu 2-4 bulan. Kadar hematokrit yang dicapai dianjurkan tidak melebihi 36% untuk menghindari kemungkinan infark miokard. Umumnya pasien anemia akibat gangguan primer atau sekunder pada sumsum tulang kurang memberikan respons terhadap pemberian eritropoietin. Respons paling baik bila kadar eritropoietin kurang dari 100 IU/L. Umumnya untuk pasien ini di butuhkan dosis lebih tinggi, sekitar 150-300 IU/L tiga kali seminggu dan responsnya biasanya tidak terlalu baik. Efek samping
  • 20. Yang paling sering adalah bertambah beratnya hipertensi yang dapat terjadi pada sekitar 20-30% pasien dan paling sering akibat peningkatan hematokrit yang terlalu cepat. Meskipun masih kontroversial dilaporkan peningkatan tendensi trombosit pada pasien dialisis. Adapun beberapa obat yang digunakan dalam pengobatan anemia, diantaranya sebagai berikut : 1.IRON DEXTRAN ( imferon ) a.Indikasi Intravena atau intramuskular suntikan dekstran besi yang ditunjukkan untuk perawatan pasien dengan defisiensi zat besi yang tidak dapat diberikan secara oral. b. dosis Mengandung 50 mg fe setiap mL (larutan 5%) untuk penggunaan IM atau IV. Respons terapeutik terhadap suntikan IM ini tidak lebih cepat dari pada pemberian oral. Dosis total yang diperlukan dihitung berdasarkan beratnya anemia, yaitu 250 mg fe untuk setiap gram kekurangan hb. Pada hari pertama disuntukkan 50 mg, dilanjutkan dengan 100-250 mg setiap hari atu beberapa hari sekali. Penyuntikan dilakukan pada kuadran atas luar m. Gluteus dan secara dalam untuk menghindari pewarnaan kulit. Untuk memperkecil reaksi toksin pada pemberian IV, Dosis permulaan tidak boleh melebihi 25 mg, dan di ikuti dengan peningkatan bertahan untuk 2-3 hari tercapai dosis 100 mg/hari. Obat harus di berikan perlahan-lahan yaitu dengan menyuntikkan 25-50 mg/ menit. c.Efek samping Efek samping yang harus dilaporkan kepada dokter atau ahli kesehatan sesegera mungkin:  reaksi alergi seperti ruam kulit , gatal atau gatal-gatal , pembengkakan wajah, bibir, atau lidah  bibir biru, kuku, atau kulit  gangguan pernapasan  perubahan tekanan darah  nyeri dada
  • 21.  detak jantung cepat dan tidak teratur  perasaan pusing, atau jatuh pingsan  demam atau kedinginan  nyeri otot atau nyeri sendi  nyeri, kesemutan, mati rasa di tangan atau kaki  kejang Efek samping yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis (laporkan ke dokter atau ahli kesehatan jika gejala menetap atau mengganggu):  diare  sakit kepala  iritasi didaerah suntikan  mual, muntah  sakit perut 2.ADFER a.Kandungan Fe glukonat 250 mg, Mangan sulfat 200 µg, Tembaga sulfat 200 µg,Vitamin C 50 mg, Asam folat 1000µg, Vitamin B12 7,5µg, Sorbito l25 mg. b.Indikasi Anemia yang disebabkan kekurangan Fe, anemia akibat traumatik atau anemia endogenik, anemia akibat perdarahan selama masa pertumbuhan, usia lanjut & masa penyembuhan, kehamilan, menyusui, anemia yang disebabkan malnutrisi umum atau diet. c.Kontra indikasi Penumpukan Fe, gangguan penggunaan Fe. d. Efek samping Gangguan saluran pencernaan. e. dosis Dosis awal 1-2 kapsul sehari. f.Penyajian Dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
  • 22. 3.ARTOFERUM a.Indikasi Anemia (kekurangan zat besi) & sebagai sebuah pencegahan, pengobatan, dan sumber vitamin dan mineral bagi negara-negara kekurangan. b.Cara Penggunaan 1 kaplet sehari-hari, atau seperti yang ditentukan oleh dokter. 4.DASABION KAPSUL KOMPOSISI Tiap kapsul mengandung : Besi (II) Fumarat 360 mg Kalsium Pantotenat 20 mg Asam Folat 1,5 mg Vitamin B12 15 mkg Vitamin C 75 mg Vitamin D3 400 SI Sorbitol 25 mg DESKRIPSI Dasabion mengandungBesi (II) Fumarat, Asam Folat dan Vitamin B12 yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Karena anemia sering dijumpai pada wanita hamil, maka zat-zat tersebut sangat dibutuhkan untuk pencegahan dan pengobatannya. Vitamin C membantu mempertahankan zat besi dalam bentuk ferro agar tidak teroksidasi menjadi bentuk ferri, sehingga lebih mudah untuk diabsorbsi untuk saluran pencernaan. Vitamin D3 sangat dibutuhkan pada masa kehamilan, karena erat hubungannya dalam proses pembentukan tulang. Kalsium Pantotenat merupakan prekursor koenzim A yang sangat diperlukan dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Sorbitol bersifat sebagai laksans, dapat menetralisir konstipasi yang mungkin terjadi pada pemberian secara terus menerus. INDIKASI - Segala macam anemia - Pada masa kehamilan
  • 23. EFEK SAMPING Nyeri pada saluranpencernaan disertai mual,muntah dan diare. Pemberian secara terus menerus dapat menyebabkan konstipasi. ATURAN PAKAI Sehari 1 kapsul atau menurut petunjuk dokter PERHATIAN Pemakaian obat ini dapat menyebabkan fases berwarna hitam. 5. EMINETON membantu mengurangi gejala anemia a.Komposisi & Informasi nilai gizi Takaran saji: 1 tablet (620 mg) Jumlah sajian per kemasan : 100 % AKG Ferrous Fumarate 90 mg Cupric Sulfate 0,35 mg Cobaltous Sulfate 0,15 mg Manganese Sulfate 0,05 mg Pyridoxine Hydrochloride 0,192 mg Cyanocobalamine 5 mCg AscorbicAcid 60 mg dl - a - Tocopherol Acetate 5 mg FolicAcid 400 meg Calcium Phosphate, Dibasic 60 mg *AKG berdasarkan pada diet 200 Kcal Farmakologi : EMINETON adalah tablet yang mengandung zat besi organik (Ferrous Fumarate) dalam dosis terapeutik dengan kombinasi mangan, tembaga, asam askorbat, vitamin B, kalsium, vitamin E dan asam folat, sehingga sangat membantu mempercepat proses pembentukan sel-sel darah. Dapat digunakan untuk menghilangkan gejala anemia dan kurang gizi pada segala tingkat usia. b.Indikasi Untuk membantu mengurangi gejala anemia karena kekurangan zat besi.
  • 24. c.Efek samping Pemakaian EMINETON secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan gastroenterik seperti diare atau gastritis, mual dan muntah. d.Peringatan dan perhatian Ada kemungkinan timbul faeces berwarna hitam setelah makan obat ini. e.Dosis dan cara pemakaian : Dewasa : 1 - 2 tablet / hah pada waktu atau sesudah makan. Anak-anak : 1 tablet / hari pada waktu atau sesudah makan. 6.ETABION a.Komposisi Tiap kapsul mengandung: Ferro Glukonat 250 mg Vitamin C 50 mg Asam Folat 1 mg Vitamin B12 7,5 mcg CupriSulfat 0,2 mg ManganSulfat 0,2 mg Sorbitol 25 mg b.Farmakologi Ferro Glukonat merupakan garam besi yang bekerja dan bermanfaat dalam pencegahan dan pengobatan penyakit kekurangan darah (anemia) karena kekurangan zat besi. Vitamin B12 merupakan salah satu faktor pencegah kekurangan darah. Cupri Sulfat dan mangan sulfat merupakan biokatalisator yang merangsang jaringan pembentukan darah dalam tubuh. Vitamni C membantu penyerapan zat besi oleh tubuh. Asam Folat merupakan salah satu faktor dalam pembentukan butir-butir darah merah. c.Indikasi Untuk mencegah dan mengobati kekurangan Vitamin dan mineral seperti kekurangan darah (anemia) dan membantu pembentukan darah. d.Peringatan dan Perhatian
  • 25. Penderita perlu diterangkan kemungkinan timbulnya feces yang berwarna hitam. e.Efek Samping Konstipasi, diare, mual, muntah. f.Dosis Sehari 1 kapsul pada waktu atau sesudah makan, sesuai petunjuk dokter. 7.FERCEE kapsul Tiap kapsul FERCEE terdiri atas : Besi (II) Fumarat 275,0 mg Asatn askorbat 100,0 mg Natrium Dioktilsulfosuksinat 20,0 mg Dalam bentuk pelepasan yang diperlambat a.Indikasi Penyakit kurang darah, yang esensial dan sekunder yang disebabkan oleh kekurangan zat besi, penyakit kurang darah yang disebabkan oleh pendarahan, masa akil balik, masa hamil dan pada anak-anak. b.Dosis Kecuali bila dianjurkan lain oleh dokter, satu kapsul tiap hari sesudah makan pagi - bila perlu dapat sampai 2 kapsul tiap hari. c.Kontra indikasi : • Terapi besi kontra indikasi untuk pasien dengan iron storage disease atau pasien yang oenderung kearali penyakit tersebut yang disebabkan oleh chronic hemolytic anemia (seperti anomali keturunan dari struktur/sintesa hemoglobin dan/atau defisiensi enzim darah merah). • Anemia oleh kekurangan Piridoksina Hidroklorida. • Sirosis hati. d.Efek samping Reaksi sensittvitas dan gangguan saluran pencernaan dapat terjadi. e.Peringatan dan Perhatian •Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • 26. •Untuk anemia yang disebabkan oleh kekurangan besi yang disebabkan oleh pengeluaran darah yang berlebihan, maka harus diobati dahulu sebab dari pengeluaran darah tersebut. •Pemberian jangka panjang dari garam besi dapat menyebabkan iron storage disease. •Pewarnaan hitam dari feses dapat disebabkan oleh pendarahan saluran pencernaan maupun garam besi. Beberapa vitamin dan mineral yang dapat digunakan sebagai multivitamin penambah darah ialah : - MERCK Vitamin & Mineral Penambah darah pada masa kehamilan. Hemobion adalah preparat hematinik untuk pengobatan anemia, yang juga mengandung calcium, cholecalciferol dan ascorbic acid sebagai pelengkap. Komposisi : Setiap kapsul mengandung: Ferrous Fumarate 360 mg FolicAcid 1,5 mg Vitamin B12 15 meg Calcium Carbonate 200 mg Cholecalciferol 400 Mi Ascorbic Acid 75 mg Cara kerja Anemia sering sekali dijumpai pada wanita hamil Hasil terbaik pada pengobatan diperoleh bila diberikan zat besi, folic acid, dan vitamin B12. Hemobion mengandung ferrous fumarate, folic acid dan vitamin B12 yang sangat penting untuk pembentukansel darah merah. Kebutuhan calcium meningkat pada masa kehamilan dan defisiensi calcium sering dijumpai pada bayi yang baru lahir. Calcium carbonate diubah menjadi bentuk yang mudah larut di dalam usus sehingga mudah diabsorbsi. Selain itu Hemobion
  • 27. mengandung cholecalciferol untuk meningkatkan absorbsi calcium dari usus. Dengan demikian jumlah calcium cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat darijanin dan kemudian pada bayi. Ascorbic acid membantu mempertahankan zat besi dalam bentuk ferro yang lebih mudah diabsorbsi dari saluran pencernaan Ascorbic acid juga memperbaiki metabolisme, menjamin pertumbuhan yang baik dari tulang dan gigi, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh sebab itu da pat meningkatkan daya tahan tubuh pada pasienyang lemah. Indikasi Sebagai vitamin pada : 1. Anemia pada masa kehamilan dan laktasi 2. Pada masa kehamilan 3. Anemia karena kehilangan darah oleh berbagai sebab Dosis : 1 kapsul sehari. Perhatian : Obat ini mungkin menyebabkan faeces berwarna hitam. Kemasan : Kotak berisi TOx 10 kapsul warna hitam-merah dalam strip. LIVRON B. PLEX8 MULTIV1TAMIN MINERAL Tablet salut gula KOMPOSISI : Tiap tablet salut gula berisi: Vitamin Bl HC1 1,5 mg Vitamin B2 0,25 mg Vitamin B6 HC1 0,25 mg Vitamin B12 0,5 meg Vitamin C 12,5 mg Kalsium pantotenat 15 mg Nikotinamida Asam Folat 0,5 mg Besi (II) glukonat 75 mg Tembaga sulfat 0,65 mg
  • 28. Substansi hati kering 100 mg FARMAKOLOGI LIVRON B.PLEX,suatu kombinasi yangterpilih dari B-Kompleks Hati Besi dalam bentuk tablet bersalut gula.Disamping vitamin-vitamin B Kompleks,tablet salut gula ini berisi besi bermartabat dua dan juga berisi vitamin C sebagai senyawa asam yang dapat meningkatkan penyerapan besi.Oleh karena itu,kombinasi ini tidak hanya manjur untuk anemia hiperkromik,tetapi juga untuk anemia hipokromik. INDIKASI Anemia makrositik hiperkromik,seperti : anemia megaloblasnk tropikal.anemia hiperkromik.Anemia yang bertalian dengan gangguan fungsi hati,perdarahan pada gusi.Anemia hiperkromik sehabis keracunan.Untuk segalaT macam penyakit oleh karena kekurangan vitamin B:Sesudah pengobatan dengan antibiouka,sulfonamida dan sebagai tambahan vitamin. Dalam hal - hal yang tak memungkinkan penyunukan dengan preparat hati, misalnya oleh karena terlalu peka. Sebagai tonikum umum untuk pertumbuhan anak - anak yang tidak sehat.Sesudah mengalami berbagai penyakit infeksi dan dalam masa sembuh dari suatu penyakit. DOSIS Dewasa : 3 xsehari 1-2 tablet salut gula, ataumenurutpetunjukdokter. Anak : 3 xsehari 1 tablet salut gula, atau menurut petunjuk dokter. EFEK SAMPING Nausea,nyeri lambung,konstipasi,diare dan kolik. PENY1MPANAN : Simpan pada suhu kamar (suhu di bawah 30°C),hindarkan dari cahaya dan
  • 29. kelembaban. NEOGOBION komposisi Fe Gluconate 250 mg manganese sulfate 0.2 mg tembaga sulfat 0.2 mg vitamin C 50 mg asam folat 1 mg vitamin B12 7.5 mcg INDIKASI Anemia defisiensi Fe, suplemen selama hamil dan menyusui. Anemia disebabkan haemorrhage (perdarahan), usia lanjut dan pemulihan kesehatan. KONTRA INDIKASI Akumulasi Fe, ketidakteraturan dalam memanfaatkan Fe. PERHATIAN Interaksi obat dengan tetrasiklin dan antasida. EFEK SAMPING Kelainan saluran pencernaan. KEMASAN kapsul 25 x 4's DOSIS 1-2 kapsul sehari. NONEMI komposisi BesiFumarat ........................................................................................... 90 mg TembagaSulfat ........................................................................................... 0,3 mg
  • 30. Kobalt Sulfat ............................................................................................. 0,5 mg Mangan Sulfat ............................................................................................. 0,15 mg Vitamin B6 ............................................................................................. 10 mg Vitamin B12 ............................................................................................. 10 mg Vitamin C ............................................................................................. 100 mg Asam Folat ............................................................................................. 1 mg Kalsium Fosfat dibase ............................................................................................. 60 mg INDIKASI Pencegahan & pengobatan anemia akibat kekurangan zat Besi & kekurangan Vitamin B. KEMASAN Tablet 100 biji. DOSIS • Dewasa : 1-4 tab sehari. • Anak-anak : 1 tablet sehari. PENYAJIAN Dikonsumsi bersamaan dengan makanan II. VITAMIN DAN MINERAL A.VITAMIN a. Pengertian Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin
  • 31. merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-itamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi. b. Vitamin berdasarkan kelarutannya, terbagi menjadi : 1.Vitamin yang larut dalam air Group ini terdiri dari vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin ini diberi nama berdasarkan label dari tabung-tabung percobaan pada saat vitamin tersebut ditemukan. Selanjutnya diketahui bahwa tabung percobaan dengan vitamin B ternyata mengandung lebih dari satu vitamin, yang kemudian diberi nama B1, B2 dst. Kedelapan vitamin B berperan penting dalam membantu enzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dan dalam pembuatan DNA dan sel-sel baru.  Vitamin B Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit).  Vitamin B1 (Thiamin) Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
  • 32. Kebutuhan RDA untuk thiamin adalah 0,5 mg/1000 kkal perhari. Diperkirakan konsumsi rata-rata makanan per hari sekitar 2000 kkal/orang, jadi RDA untuk thiamin sekitar 1 mg perhari. Makanan yang seimbang akan memberikan cukup thiamin. Orang yang berpuasa atau melakukan diet harus memastikan bahwa mereka mendapat sejumlah thiamin yang sama seperti dalam 2000 kkalori makanan. Sumber-sumber utama Daging babi merupakan sumber yang sangat baik untuk thiamin, sama seperti ragi, hati, biji bunga matahari, sejumlah padi, biji-bijian, kacang polong, semangka, tiram, oatmeal dan tepung terigu. Fungsi Thiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Sistem syaraf dan otot tergantung pada thiamin. Gejala kekurangan Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles' (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri-beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan. Keracunan Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat. Perhatian: dapat terjadi syok anafilaktik pada pemberian tiamin injeksi. Tidak aman bagi ibu menyusui. Dosis  Defisiensi kronik ringan: 10-25 mg per hari per oral  Defisiensi kronik berat: 200-300 mg per hari per oral
  • 33.  Koma/delirium akibat alkohol atau obat opioid dan barbiturat: infus intravena selama 30 menit. Sediaan: tablet tiamin hidroklorida 50 mg dan 100 mg, tablet vitamin B kompleks, injeksi intramuscular potensi tinggi (Pabrinex im: isi vitamin C 500 mg, nicotinamide 160 mg, pyridoxine HCl 50 mg, riboflavin 4 mg, tiamin HCl 250mg/7 ml), injeksi intravena potensi tinggi (Pabrinex iv: isi vitamin C 500 mg, glukosa anhidrosa 1 g, nicotinamide 160 mg, pyridoxine HCl 50 mg, riboflavin 4 mg, tiamin HCl 250mg/10 ml).  Vitamin B2 (Riboflavin) Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan Sinar dan iradiasi dapat merusak riboflavin. Hal inilah yang meyebabkan susu jarang dijual dalam gelas transparan. Di sisi lain, riboflavin stabil terhadap panas, sehingga pemanasan tidak akan merusaknya. Vitamin ini juga digunakan sebagai food additive, E101. Kebutuhan RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2 mg perhari untuk 2000 kkal diet. Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan tambahan riboflavin karena vitamin ini penting untuk pertumbuhan. Sumber-sumber utama Susu dan produk-produk susu, misalnya keju, merupakan sumber yang baik untuk riboflavin. Untuk itu ketersediaannya dalam makanan sehari-hari
  • 34. sangat penting. Hampir semua sayuran hijau dan biji-bijian mengandung riboflavin; brokoli, jamur dan bayam merupakan sumber yang baik. Fungsi Seperti halnya thiamin, riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut Gejala kekurangan Tidak ada penyakit yang berhubungan dengan kekurangan riboflavin. Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis). Dosis:  Terapi defisiensi vitamin B2, per oral: dosis dewasa dan anak hingga 30 mg sehari.  Pencegahan defisiensi vitamin B2, per oral: dosis dewasa dan anak 1-2 mg per hari. Sediaan: tablet 5 mg, tablet vitamin B kompleks  Vitamin B3 (Niacin) Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Kebutuhan RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE (niacin equivalents)/ 1000 kkal, atau 13 mg perhari. NE merupakan jumlah niasin yang diperoleh dalam makanan, termasuk niacin yang secara teori dibuat dari prekusor asam amino triptophan. 60 mg triptophan dapat menghasilkan 1 mg niacin. Sumber utama Daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya roti dan sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau merupakan sumber yang paling baik.
  • 35. Fungsi Dua koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD dan NADP dibutuhkan untuk beberapa aktivitas metabolis, terutama metabolisme glukosa, lemak dan alkohol. Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya dari asam amino triptophan. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan. Gejala kekurangan Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung. Keracunan Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.  Vitamin B5 (asam pantotenat) Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Kebutuhan Tidak ada RDA untuk asam pantotenat. Diperkirakan konsumsi yang aman dan cukup adalah antara 4 sampai 7 mg perhari . Sumber utama Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan. Daging, ikan, unggas (ayam, itik dll), semua biji-bijian dan sayuran merupakan sumber utama. Fungsi
  • 36. Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Gejala kekurangan Gejala kekurangan jarang terjadi, tapi Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta insomnia. Keracunan Gejala keracunan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.  Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin) Vitamin B6 merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia. Kebutuhan vitamin B6 berperan penting dalam metabolisme asam amino, sehingga konsumsi sehari-hari harus sebanding dengan konsumsi protein, karena protein dibuat dari asam amino. RDA untuk vitamin B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata- rata konsumsi adalah 2 mg/hari untuk pria dan 1,6 mg/hari untuk wanita. Sumber utama Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merupakan sumber utama vitamin B6. Sumber yang lain adalah kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu. Fungsi
  • 37. Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah. Gejala kekurangan Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan sawan. Keracunan Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya, perasaan hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya. Indikasi: defisiensi vitamin B6, neuropati pada penggunaan isoniazid dalam terapi TB, anemia sideroblastik yang belum diketahui penyebabnya, sindrom premenstrual. Dosis:  Defisiensi vitamin B6: 20-50 mg s.d 3x sehari  Neuropati akibat isoniazid: 10 mg sehari untuk pencegahan, 50 mg 3x sehari untuk terapi  Anemia sideroblastik yang belum diketahui penyebabnya: 100-400 mg sehari, dosis terbagi  Sindrom premenstrual: 50-100 mg per hari Sediaan: tablet 10 mg, injeksi intramuskular dan intravena (lihat Tiamin), tablet vitamin B kompleks Efek Samping: neuropati sensorik (pada penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi)  Vitamin B8 (biotin) Kebutuhan
  • 38. Biotin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, jadi tidak ada nilai RDA. Perkiraan aman dan cukup yang dapat dikonsumsi dalam makanan sehari- hari antara 30-100 mikro-gram perhari. Sumber-sumber utama Biotin ditemukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defisiensi tidak terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi berbagai makanan. Fungsi Dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang diketahui tentang fungsi biotin seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin memainkan peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Gejala kekurangan Kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien rumah sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi.  Vitamin B9 (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat) Kebutuhan RDA untuk folat adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya sekitar 200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan konsumsi folat direkomendasikan selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel. Kekurangan asam folat dapat disebabkan tidak hanya oleh konsumsi yang rendah, tetapi juga oleh berkurangnya penyerapan atau kebutuhan metabolik yang tidak biasa untuk vitamin. Orang yang mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak mengkonsumsi makanan yang tidak berkalori juga mudah kekurangan folat. Selain itu, pada kondisi yang berhubungan dengan pertumbuhan sel, seperti kehamilan, kanker atau penyakit kerusakan kulit, seperti measles , meningkatkan kebutuhan akan folat. Sumber utama Sumber terbaik untuk folat adalah sayur-sayuran, khususnya sayuran berdaun hijau. Hati juga mengandung banyak folat. Daging, susu dan produk- produk susu mengandung sedikit folat. Fungsi
  • 39. Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru. Gejala kekurangan Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas, seperti sel-sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan sring terkena infeksi karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan dan pingsan. Keracunan Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.  Vitamin B12 (Kobalamin) Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Kebutuhan RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-gram perhari. Sumber utama Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk- produk hewani. Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari
  • 40. hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan vitamin B12. Fungsi Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit. Indikasi: anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung total dan pemotongan usus, defisiensi vitamin B12. Dosis:  Per oral: untuk defisiensi B12 karena faktor asupan makanan: dewasa 50- 150 mikrogram atau lebih, anak 50-105 mikrogram sehari, 1-3x/hari  Injeksi intramuskular: dosis awal 1mg, diulang 10x dengan interval 2-3 hari. Dosis rumatan 1 mg per bulan. Sediaan: tablet 50 mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi 1 mg/ml.  Vitamin C (asam askorbat) Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya.
  • 41. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Kebutuhan RDA untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap individu. Stres fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok, penggunaan terus-menerus obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin C. Perokok membutuhkan vitamin C sekitar 100 mg/hari Sumber-sumber utama Jeruk merupakan sumber utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau, kol (kobis), melon dan strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi. Fungsi Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan. Perusahaan kadang–kadang menambahkan vitamin C pada produk makanannya untuk menjaga kandungan bahan tertentu. Vitamin C juga penting untuk membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah. Gejala kekurangan
  • 42. Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages . Kekurangan banyak vitamin C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan. Keracunan Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang berlebihan dan membentuk batu ginjal. 2. Vitamin yang larut dalam lemak Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut dalam air. Bagian berikut memberikan gambaran terperinci dari setiap vitamin jenis ini.  Vitamin A Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Kebutuhan Sulit untuk menentukan jumlah kebutuhan vitamin A. Vitamin ini diproduksi dari dua senyawa yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi
  • 43. vitamin A. Dalam sumber makanan hewani, tersedia dalam bentuk retinol; dalam sumber makanan nabati berada dalam bentuk beta-karoten, yang kurang efisien dibanding retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang mebuat jumlah vitamin A yang disarankan diberikan dalam bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah vitamin A yang direkomendasikan adalah 1000 mikro-gram RE perhari untuk pria dan 800 mikro-gram untuk wanita. Sumber-sumber utama Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pembawa vitamin A terbanyak. Sebagian besar makanan yang mengandung vitamin A adalah yang berwarna cerah (meskipun tidak semua makanan yang berwarna cerah mengandung vitamin A). Sayuran yang kaya akan vitamin A adalah wortel, ubi, labu kuning, bayam dan melon. Susu, keju mentega dan telur juga mengandung vitamin A. Fungsi Vitamin A penting untuk pemeliharaan sel kornea dan epitel dari penglihatan. Vitamin A juga membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan gigi. Selain itu vitamin A juga berperan dalam pembentukan dan pengaturan hormon serta membantu melindungi tubuh terhadap kanker. Gejala kekurangan Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius. Hal ini biasanya disertai kekurangan protein dan mineral seng. Vitamin A dapat disimpan didalam tubuh selama setahun. Hal ini berarti bahwa gejala kekurangan tidak tampak segera setelah berhentinya konsumsi dari vitamin ini. Bagaimanapun, jika hal ini tampak setelah waktu yang lama dari saat tidak ada konsumsi, gejalanya mungkin sangat jelas dan berat. Satu dari gejala pertama adalah kebutaan di malam hari. Jika kekurangan berlanjut, hal ini juga dapat berperan dalam penurunan fungsi kornea dan menyebabkan kebutaan. Kekurangan vitamin ini juga dapat mencegah pertumbuhan tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk celah dan kerusakan pada gigi dan terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk gigi. Anemia merupakan akibat yang lain. Sebagai tambahan, defisiensi ini mempengaruhi sistem tulang dan syaraf, dan dapat mengakibatkan kelumpuhan.
  • 44. Keracunan Keracunan vitamin A terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah terpenuhi sehingga vitamin A yang bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini biasanya tidak terjadi jika vitamin berasal dari makanan sehari-hari, tetapi hal ini dapat terjadi jika seseorang menggunakan suplemen. Gejala-gejalanya adalah mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, sifat mudah marah, lelah, susah tidur, gelisah, sakit kepala dan lemah otot.  Vitamin D Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Kebutuhan Vitamin D mempunyai suatu karakteristik yang membedakannya dari vitamin yang lain yaitu dapat diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti bahwa vitamin D dapat diperoleh dengan penerpaan tetap sinar matahari secara teratur, dan tidak perlu tambahan konsumsi vitamin D. RDA untuk vitamin D adalah 5 mikro-gram perhari. o Untuk semua orang yang berusia dari 50-70 tahun dianjurkan 10 mikrogram sehari-hari (400 IU), o For those who are over 70 years-old, 15 micrograms daily (600 IU) is suggested.Bagi mereka yang berusia ≥70 tahun disarankan 15 mikrogram sehari- hari (600 IU).Some authors have questioned whether the current recommended adequate levels are sufficient to meet physiological needs, particularly for individuals deprived of regular sun exposure. o Children older than one year should not exceed the "upper limit" (UL) of 50 micrograms (2,000 IU) per day; children younger than one year should not
  • 45. exceed the UL of 25 micrograms (1,000 IU) per day.Anak ≥1 tahun tidak boleh melebihi "batas atas" (UL) dari 50 mikrogram (2.000 IU) per hari;Anak ≤ 1tahun tidak boleh melebihi dari 25 mikrogram UL (1.000 IU) per hari. Vitamin D termasuk dalam kebanyakan multivitamin, biasanya dalam kekuatan dari 50 IU hingga 1.000 IU sebagai softgels, kapsul, tablet, dan cairan. Batas atas (UL) untuk vitamin D telah direkomendasikan sebagai 2.000 IU per hari karena toksisitas yang dapat terjadi ketika diambil dalam dosis yang lebih tinggi. Meskipun jumlah vitamin D yang terbentuk meningkat sepanjang kulit terkena sinar matahari, tetapi sinar matahari sendiri tidak dapat menyebabkan vitamin D sampai pada tingkat keracunan. Sumber-sumber Utama Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah telur, hati dan ikan, seperti halnya susu dan margarine yang diperkaya dengan vitamin D. Fungsi Vitamin D bekerja pada mineralisasi tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam sistem pencernaan,sehingga kadarnya di dalam darah meningkat. Hal ini dilakukan dengan mengambil kalsium dari tulang dan dengan mendorong penyimpanannya oleh ginjal. Gejala kekurangan Penyebab kekurangan vitamin D sama dengan gejala kekurangan kalsium. Tulang tidak dapat mengeras dengan cara biasa.Tulang dapat menjadi lemah seperti halnya tulang bengkok akibat berat badan.Kekurangan vitamin D dapat juga menyebabkan kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan tungkai, punggung, torax (rongga dada) dan panggul. Kekurangan vitamin D juga merusak sistem syaraf dan otot, yang menyebabkan kekejangan otot. Keracunan Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium didalam darah. Kalsium dapat membentuk batu ginjal. Kadar kalsium yang tinggi di dalam darah juga dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras, yang sangat berbahaya bagi arteri pada hati dan paru-paru dan dapat berakibat fatal. Gejala
  • 46. tambahan dari keracunan vitamin D adalah kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah, dahaga yang berlebihan, sifat lekas marah dan lesu. 3. Vitamin E Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Kebutuhan RDA untuk vitamin E adalah 10 mg perhari untuk pria dan 8 mg perhari untuk wanita. Sumber-sumber utama Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Satu sendok makan dari sumber tersebut mengandung lebih dari RDA vitamin E. Sebaliknya, lemak hewani seperti butter dan susu hampir tidak mengandung vitamin E. Hal ini karena vitamin E mudah rusak oleh pemanasan, maka akan lebih baik memperolehnya dari makanan segar. Fungsi Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan. Vitamin E membantu menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai anti oksidan, vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah putih yang melewati paru-paru. Gejala kekurangan Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat berakibat pada sistem syaraf dan otot yang menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis. Keracunan
  • 47. Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi seperti pada vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah, lelah, pusing dan penglihatan tidak normal. Penelitian di Amerika Serikat yang melibatkan 77 ribu partisipan mengindikasikan bahwa mengonsumsi 400 miligram per hari dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko kanker hingga 28 persen, khususnya di antara para perokok. Hasil riset yang dipublikasikan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine ini juga memberi peringatan akan ancaman serupa dari beta-karoten bila dikonsumsi secara berlebihan.Peneliti menganjurkan, asupan vitamin E sebaiknya tidak diperoleh dari obat-obatan sintetis. Untuk mendapatkan manfaat terbaik, vitamin E sebaiknya diperoleh dari sumber alami seperti buah-buahan dan sayuran.  Vitamin K Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan.Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Kebutuhan Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan. Sumber vitamin K dalam makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol) dan susu. Sumber-sumber utama Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Tubuh perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan. Fungsi Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam pembekuan darah. Vitamin K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Gejala Kekurangan
  • 48. Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat meyebabkan penyakit hemoragik. Bagaimanapun, jarang terjadi kekurangan vitamin K: hanya bayi yang mudah mengalami hal tersebut. Hal ini karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir. Keracunan Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air. Gejala-gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, penyakit kuning dan kerusakan otak. EFEK SAMPING VITAMIN Penggunaan vitamin secara berlebihan, terutama untuk vitamin yang tidak larut dalam air akan menimbulkan gejala-gejala hipervitaminosis, seperti yang ditunjukkan beberapa vitamin di bawah ini: 1. Vitamin A Penggunaan vitamin A 25.000 hingga 50.000 UI sehari pada anak-anak dapat menimbulkan nyeri tulang, lesi kulit, rambut rontok, hepatosplenomegali, papiludem, perdarahan dan kelemahan. Vitamin A memiliki efek kumulatif yang tinggi pada hati dan lemak. Kebanyakan hipervitaminosis A terjadi akibat terlampau bersemangatnya para ibu memberikan minyak ikan kepada anak- anaknya setiap hari karena percaya akan kemujarabannya. 2. Vitamin D Hipervitaminosis D dimanifestasikan dalam bentuk hiperkalsemia, kalsifikasi ektopik pada jaringan lunak, kelemahan, mengantuk, mual, nyeri abdomen, haus, konstipasi, kehilangan berat hingga kerusakan ginjal. Pada orang dewasa amat berbahaya mengkonsumsi vitamin D dengan dosis perhari di atas 10.000 UI lebih dari dua belas minggu. Hipervitaminosis D dapat diatasi dengan penghentian pemberian vitamin D, diet rendah kalsium, minum banyak dan pemakaian glukokortikoid untuk mengurangi absorpsi kalsium. 3. Vitamin E
  • 49. Pemakaian vitamin E dengan dosis 400-800 unit perhari dapat menimbulkan kaburnya penglihatan, pembesaran payudara pada wanita dan laki- laki, diare, pusing, gejala-gejala seperti flu, sakit kepala, mual dan gejala kelemahan yang tidak lazim. Pemakaian vitamin E dengan dosis lebih 800 unit perhari pada periode lama dapat meningkatkan risiko perdarahan pada pasien yang mengalami vitamin K defisiensi, mengganggu metabolisme hormon, imunitas dan fungsi seksual. 4. Vitamin C Pemakaian vitamin C dosis tinggi dapat menimbulkan gangguan tidur, sakit kepala dan gangguan pencernaan. Dosis di atas 4 gram sehari dalam waktu panjang, dapat meningkatkan kadar oksalat di urin yang berperan dalam pembentukan batu oksalat. Diare juga sering terjadi dengan dosis di atas satu gram sehari. Pemakaian dosis tinggi vitamin C dapat menimbulkan batu ginjal pada individu-individu tertentu. Pada individu dengan glucose 6-P defisiensi, krisis hemolitik dapat segera terjadi. B.MINERAL a.pengertian Mineral merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting dalam tanah, bebatuan, air dan udara. Sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium, 25% fosfor, dan 25% lainnya terdiri atas mineral lain. Perilaku mineral sering dipengaruhi oleh adanya kandungan makanan lain. Penyerapan mineral diturunkan oleh serat dan perilaku besi, seng, dan kalsium menunjukkan bahwa antaraksi terjadi dengan fitat. Fitat dapat membentuk senyawa kompleks yang tidak larut dengan besi dan seng yang dapat mengganggu penyerapan kalsium dengan menimbulkan pengikisan pada protein pengikat kalsium dan usus. Mineral dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh tubuh, antara lain: a.Makromineral (Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Kalium, Klorida dan Sulfur).
  • 50. b.Mikromineral (Zat besi, Seng, Tembaga dan Florida). c.Ultrace mineral diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil (Yodium, Selenium, Mangan, Kronium, Molibdenim, Baron dan Kobalt). Mineral terdapat dalam makanan maupun dalam tubuh terutama dalam bentuk ion yang dapat bermuatan positif/negative. Selain itu juga dapat merupakan bagian dari senyawa organik yang berperan dalam metabolisme tubuh. Selain dari makanan alami, mineral juga dapat diperoleh dalam suplemen atau pil. Suplementasi mineral dapat dikonsumsi bila kebutuhan dari makanan tidak dapat terpenuhi. Di daerah pegunungan dengan kandungan yodium yang rendah pada tanah dan airnya, sementara bahan makanan sumber seperti ikan laut sulit didapat, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam beryodium untuk menghindari efek yang tidak diinginkan dari kekurangan yodium jangka panjang. Sedangkan pada wanita hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi bahan makanan sumber kalsium di atas kebutuhan normal, selain untuk pertumbuhan bayi yang dikandungnya, juga untuk menghindari berkurangnya kepadatan massa tulang dan gigi. Pada tubuh yang mengalami infeksi sering dibutuhkan mineral seng yang lebih tinggi dari normal untuk mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh serta mineral selenium untuk membantu menetralkan radikal bebas yang terbentuk lebih banyak pada infeksi. b.Fungsi Mineral dalam proses biokimia pada bahan makanan. 1.Komponen penting senyawa dalam tubuh seperti Kalsium dan Fosfor sebagai penyusun struktur tulang dan gigi. 2.Kofaktor/metaloenzim dalam reaksi biologis. Mineral akan berkaitan dengan enzim tertentu dan mengaktifkan enzim yang bersangkutan, sehingga berbagai reaksi biologis dalam tubuh dapat terus berlangsung. Selain itu, mineral berkaitan dengan komponen protein dan mempengaruhi aktivitas protein yang bersangkutan, yakni peran besi sebagai bagian dari hemoglobin pada sel darah merah. 3.Fasilitator penyerapan dan transport zat gizi.
  • 51. Penyerapan dan transport beberapa zat gizi sangat bergantung pada beberapa mineral, seperti sodium yang berperan penting dalam penyerapan karbohidrat dan kalsium yang memfasilitasi penyerapan vitamin B12. 4.Menjaga keseimbangan asam-basa tubuh. Sebagian besar reaksi kimia di tubuh dapat berlangsung bila keasaman cairan tubuh sedikit di atas netral. Keasaman cairan tubuh sangat ditentukan oleh konsentrasi relative dari ion H+ dan OH- . Beberapa mineral memiliki tendensi untuk berikatan dengan ion lainnya. 5.Menjaga keseimbangan cairan tubuh. Mineral dalam bentuk ion mempunyai pengaruh besar terhadap perpindahan cairan tubuh baik dari luar sel maupun inter sel ke pembuluh darah. Mekanisme ini secara keseluruhan turut serta mengontrol keseimbangan cairan di seluruh tubuh sehingga proses metabolisme dapat terus berlangsung. 6.Penghantar impuls saraf Prinsip mekanisme ini adalah perpindahan ion mineral antar sel saraf di sepanjang serabut saraf. Mineral yang berperan terutama adalah Natrium dan Kalium yang bekerja menghantarkan impuls antar membran sel serta kalsium yang akan merangsang keseluruh saraf untuk mengeluarkan molekul Neuro transmitter, mengikatnya dan menghantarkan ke sel saraf lain. 7.Regulasi kontraksi otot yakni mineral yang terdapat di antara sel yang berperan dalam aktifitas otot. Kontraksi otot memerlukan ion kalsium dalam jumlah cukup. Sedangkan relaksasi otot dapat berlangsung normal berkat aktivitas ion Natrium, Kalium dan Magnesium. c.Jenis garam mineral yang dibutuhkan tubuh manusia Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan dari konsumsi mineral, maka terdapat kadar minimal dan maksimal konsumsi setiap jenis mineral. Adapun beberapa fungsi dan kegunaan dari garam mineral, yaitu: 1. Yodium / Iodium / I Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan
  • 52. atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid. 2. Phospor / Fosfor / P Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi. Pentingnya peranan mineral fosfor, menempati urutan kedua setelah kalsium dalam total kandungan tubuh. Fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat yang terdapat dalam tubuh sebanyak 80% berada dalam tulang dan gigi. Fungsi utamanya sebagai pemberi energi dan kekuatan untuk metabolisme lemak dan pati, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesa DNA serta penyerapan dam pemakaian kalsium. Kandunagn fosfor dalam makanan banyak terdapat dalam makanan yang tinggi protein, seperti ikan, ayam, daging, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serelia atau gandum. Kandungan fosfor dalam makanan olahan juga banyak seperti daging proses, roti, havermut atau bahan makanan yang mengandung bahan makanan utama pengandung fosfor seperti disebutkan diatas. Kebutuhan fosfor untuk anak-anak berfungsi untuk penunjang perkembangan disaat pertumbuhan. Kebutuhan fosfor bagi ibu hamil tentu lebih bnayak dibandingkan saat- saat tidak mengandung, karena ibu hamil membutuhkan fosfor lebih banyak untuk tulang janinnya. Jika intake kalsium kurang, janin akan mengambilnya dari sang ibu. Ini salah satu penyebab penyakit tulang keropos pada ibu, kebutuhan fosfor akan terpenuhi apabila konsumsi protein juga diperhatikan. http://www.e-samarinda.com/forum/index.php?showtopic=1812 3. Cobalt / Kobal / Kobalt / Co Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B. 4. Chlor / Klor / Cl Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. 5. Magnesium / Mg
  • 53. Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin. 6. Mangaan / Mangan / Mn Mangan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi. 7. Tembaga / Cuprum / Cu Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemoglobin pada sel darah merah. 8. Kalsium / Calcium / Ca Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh. Fungsi Utama adalah dalam proses pembentukan tulang & gigi. Kalsium juga berperan dlm tekanan darah & sistem hormonal. Kalsium meningkatkan kemampuan konsentrasi selama hari-hari Pramenstruasi, saat perubahan hormonal dpt mempenaruhi suasana emosi. Kebutuhan Kalsium meningkat pada fase pertumbuhan, u/ membangun sistem tulang yg kuat. Juga masa Menopause, u/ mempertahankan kekuatan tulang & mencegah risiko Osteoporosis. Sumber dari makanan : Susu & produk olahannya (keju, yogurt); brokoli, & mustard hijau. Kegunaan : Membantu pembentukan gigi & tulang, pembekuan darah pada luka, & mempertahankan kesehatan fungsi syaraf & otot. Dosis RDA 1.000mg/hari. http://zona-kedokteran.blogspot.com/2010/09/mineral-yg-dibutuhkan-tubuh.html 9. Kalium / K Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung. Bersama dg Natrium, Kalium adalah mineral utama yg dibutuhkan dalam kegiatan metabolisme tubuh. Kalium berfungsi menjaga tekanan Osmotik cairan dalam sel, menjaga keseimbangan air tubuh, mengatur fungsi normal jantung, sbg katalis karbohidrat, mengantar pesan syaraf ke otot, menurunkan tekanan darah,
  • 54. mengirim Oksigen ke Otak, & membantu aktivasi reaksi Enzim. Defisiensi Kalium dapat menyebabkan stress fisik & mental, Edema, serta hipoglikemia, meskipun kalium biasanya bisa cukup diperoleh dari makanan. Sumber dari makanan : Jeruk, semangka, tomat, sayur berdaun hijau, pisang, kentang, kacang polong, susu, & daging. Kegunaan : Untuk mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh, & kesehatan fungsi syaraf dan Otot. Dosis RDA 800 mg/ hari. 10. Zincum / Zinc / Seng / Zn Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita. Seng adalah trace mineral yg berperan sbg Co-factor untuk berbagai enzim penting di dalam tubuh yg berkaitan dg sistem kekebalan, pemeliharaan mata, indra rasa dan penciuman, usaha menghambat virus, mengurangi resiko terjadi Kanker, menjaga sintesa protein & pertumbuhan sel, mempertahankan elastisitas jaringan, mempercepat proses penyembuhan. Defisiensi Zn mengakibatkan rusaknya fungsi indra & muncul gejala mudahnya kena infeksi, menurunny kesehatan, berkurangny kepekaan thd rasa dan bau, serta penyakit kulit sperti jerawat. Walaupun kekurangan asupan Zn sangat jarang terjadi, tetapi pd usia lanjut / stress, penyerapan Zn oleh tubuh akan terganggu. Sumber dari makanan : Kerang, tiram, ikan , daging merah, kacang- kacangan, biji-bijian, & gandum. Kegunaan : Dosis RDA 15 mg/ hari. Sebagai Anti-Oksidan u/ meningkatkan imunitas dosis 25 mg/ hari. 11. Sulfur atau Belerang Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh. 12. Natrium / Na Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana
  • 55. osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya. 13. Flour / F Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi. d.Kebutuhan gizi dan mineral dalam tubuh. http://www.brianmac.co.uk/minerals.htm KESIMPULAN Mineral merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting dalam tanah, bebatuan, air dan udara. Sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium, 25% fosfor, dan 25% lainnya terdiri atas mineral lain. Mineral dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh tubuh, antara lain: Mineral Mineral Men Women Kalsium 1000mg 1200mg Sodium 1100mg 3300mg Kalium 2000mg 2000mg Besi 10mg 15mg Seng 15mg 12mg Magnesium 350mg 280mg Fosfor 800mg 1200mg Klorin 700mg 700mg Fluor 1,5 mg 4mg Tembaga 2mg 2mg Selenium 0.07mg 0.05mg Yodium 150mg 150mg Khrom 0.2mg 0.2mg
  • 56. a.Makromineral (Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Kalium, Klorida dan Sulfur). b.Mikromineral (Zat besi, Seng, Tembaga dan Florida). c.Ultrace mineral diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil (Yodium, Selenium, Mangan, Kronium, Molibdenim, Baron dan Kobalt). Mengkonsumsi suplemen gizi / non gizi dalam beberapa hal dapat memberi keuntungan. Misalnya minuman suplemen, selain mengandung gula sebagai sumber energi, juga mengandung vitamin B yang akan digunakan sebagai pemacu metabolisme energi. Sumber mineral penting lainnya yaitu air minum, karena mineral merupakan suatu zat organic yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam makhluk hidup. http://ariffadholi.blogspot.com/2010/04/mineral-pada-bahan-makanan.html Gizi Dosis Beracun Gejala dan Penyakit Biotin n / a Tidak ada efek samping dari pemberian oral pada dosis terapi telah dilaporkan Boraks > 10 mg Tidak ada efek samping yang dilaporkan Kalsium > 2.000 mg Mengantuk, kelesuan ekstrim, gangguan penyerapan zat besi, seng dan mangan, kalsium deposito di jaringan seluruh tubuh, kanker meniru di X-ray Karotin > 300 mg perubahan warna kulit, kelemahan, tekanan darah rendah, penurunan berat badan, jumlah sel putih yang rendah Khrom > 50 mg Dermatitis, bisul usus, ginjal dan gangguan hati
  • 57. Tembaga 15 mg Fatigue, poor memory, depression, insomnia, increased production of free radicals, may suppress immune function. Kelelahan, memori yang buruk, depresi, insomnia, peningkatan produksi radikal bebas, dapat menekan fungsi kekebalan tubuh. kekerasan muntah dan diare. Memasak makanan asam dalam pot tembaga tak bergaris dapat menyebabkan akumulasi tembaga beracun. Fluoride, akut 500 mg Racun beberapa enzim, (5.000 mg mematikan) Fluoride, kronis 5 mg Fluorosis (bercak putih pada gigi), kelainan tulang. Asam folat 15 mg perut kembung, kehilangan nafsu makan, mual, gangguan tidur, dapat mengganggu penyerapan seng, dapat mencegah pengakuan kekurangan vitamin B12 Yodium 2 mg Thyroid penurunan, keracunan yodium atau reaksi sensitivitas. Besi 25 mg Ganguan pencernaan usus, mengganggu penyerapan seng dan tembaga, kehilangan nafsu makan, tidak aman bagi mereka dengan gangguan penyimpanan besi seperti hemosiderosis, hemochromatosis idiopatik, atau thalassemia. Beracun build-up di hati, pankreas, dan jantung. Magnesium N / A Diare pada dosis besar diserap bentuk buruk (seperti garam Epsom). fungsi sistem saraf
  • 58. terganggu karena kalsium dengan magnesium rasio tidak seimbang, katarsis, bahaya untuk orang-orang dengan fungsi ginjal yang buruk. Mangan 75 mg Toksisitas hanya dilaporkan dalam mereka yang bekerja di tambang mangan atau minum dari pasokan air yang terkontaminasi, yang menyebabkan hilangnya nafsu makan, kerusakan saraf, kehilangan memori, halusinasi, hyperirritability, ketinggian tekanan darah, kerusakan hati. seperti ekspresi wajah-Mask, kabur pidato, spontan tertawa, gaya berjalan spastik, tremor tangan. Niacin (B3), akut 100 mg Transient pembilasan, sakit kepala, kram, mual, muntah Niacin (B3), kronis 3 gm Anorexia, toleransi glukosa abnormal, ulserasi lambung, peningkatan enzim hati. asam urat yang berlebihan dalam darah, mungkin menyebabkan asam urat. Lihat Thiamin. Asam pantotenat (B5) Dosis tinggi Sesekali diare. Peningkatan kebutuhan untuk thiamin, mungkin menyebabkan gejala-gejala kekurangan thiamin. Fosfor Dosis tinggi Distorsi-untuk-fosfor rasio kalsium, menciptakan relatif kekurangan kalsium. Kalium Dosis tinggi Penurunan mental, kelemahan. Kalium berlebihan dalam darah, menyebabkan kelumpuhan otot dan irama jantung yang abnormal.
  • 59. Pyridoxine (B6) 300 mg Sensorik dan penurunan nilai motor. Ketergantungan pada dosis tinggi, yang menyebabkan gejala defisiensi ketika seseorang kembali ke jumlah normal. Riboflavin B2) N / A Tidak ada efek racun telah dicatat. Lihat Thiamin. Selenium 750 mikro gm Diabetes, bawang putih-nafas bau, penurunan kekebalan tubuh, kehilangan rambut dan kuku, lekas marah, muka pucat, lesi kulit, kerusakan gigi, mual, kelemahan, kulit kekuningan Thiamin (B1) N / A Tidak ada efek toksik mencatat bagi manusia setelah pemberian oral. Namun, karena B Vitamin yang saling bergantung, lebih dari satu dapat menghasilkan kekurangan orang lain. Vitamin A, akut (bayi) 75.000 IU Anorexia, menggelembung fontanelles, hyperirritability, muntah Vitamin A, akut (dewasa) 2 juta IU Sakit kepala, mengantuk, mual, muntah Vitamin A, kronis (bayi) 10.000 IU Penutupan epifisis tulang prematur, retardasi pertumbuhan tulang panjang Vitamin A, kronis (dewasa) 50.000 IU Anorexia, sakit kepala, visi bluffed, kehilangan rambut, pendarahan bibir, keretakan dan mengupas kulit, kekakuan otot dan nyeri, pembesaran hati dan kerusakan, anemia, kelainan janin (wanita hamil harus sangat hati-hati), ketidakteraturan menstruasi,
  • 60. kelelahan ekstrim, hati kerusakan, cedera pada otak dan sistem syaraf. Vitamin B12 (Cobalamin) N / A Tidak ada efek samping dari pemberian oral telah dilaporkan. (See thiamin) (Lihat thiamin) Vitamin C, akut 10 gm Mual, diare, perut kembung Vitamin C, kronis 3 gm Peningkatan oksalat kemih dan kadar asam urat dalam kasus yang jarang, gangguan pemanfaatan karoten, khelasi (mengikat vitamin C dengan mineral) dan hilangnya resultan dari mineral mungkin terjadi, penghentian tiba-tiba dapat menyebabkan rebound kudis. Ginjal dan batu kandung kemih, iritasi saluran kemih, meningkatnya kecenderungan untuk darah menggumpal, kerusakan sel darah merah pada orang dengan kelainan genetik tertentu yang umum (seperti 6-fosfat dehidrogenase kekurangan-glukosa, umum pada orang asal Afrika), dapat menyebabkan kekurangan vitamin B12. Vitamin D, akut 70.000 IU Hilangnya nafsu makan, mual, muntah, diare, sakit kepala, buang air kecil yang berlebihan, rasa haus yang berlebihan Vitamin D, kronis 10.000 IU Berat badan, muka pucat, sembelit, demam, mual hipokalsemia. Pada bayi, kalsium deposito di ginjal berlebihan dan kalsium dalam darah; pada orang dewasa kalsium, deposito di seluruh tubuh (mungkin keliru
  • 61. untuk kanker) hamil (perempuan harus hati- hati), tuli, , batu ginjal, tulang rapuh, tekanan darah tinggi, kolesterol darah tinggi, meningkatkan penyerapan timah. Vitamin E 1.000 IU Dosis aman mungkin lebih dari 2.000, tetapi beberapa orang mengalami kelemahan, kelelahan, eksaserbasi hipertensi, peningkatan aktivitas antikoagulan pada 1.000 IU, sedangkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa sesedikit 300 IU dapat memperlambat sistem kekebalan tubuh.Dapat menghancurkan beberapa Vitamin K dibuat dalam usus. Sejumlah kecil penekanan kekebalan mungkin trade off yang masuk akal untuk aktivitas antioksidan yang diperlukan vitamin E banyak itu. Vitamin K Tidak ada toksisitas dikenal dengan alam (phylloquinone); sintetis (menadione), sementara yang relatif aman, bila diberikan pada bayi dapat menyebabkan dan pembesaran hati hemolitik. Anemia di laboratorium hewan. Seng 75 mg Iritasi gastrointestinal, muntah, perubahan yang merugikan dalam HDL / rasio kolesterol LDL, kekebalan terganggu. Mual, anemia, pendarahan di perut, kelahiran prematur dan kelahiran mati, sakit perut, demam. Dapat memperburuk defisiensi tembaga marjinal. Dapat menghasilkan aterosklerosis.
  • 62. BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Anemia adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah (Anonim).anemia dapat diketahuui dengan adanya pemerisaan darah lengkap laboratorium. Pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan yang dilakukan pada darah manusia dengan menghitung seluruh komponen pembentuk darah. Banyak cara penangan yang dilakukan untuk mengatasi penyakit ini salah satunya adalah pemberian fe, dan lain-lain. Obat anemia adalah obat yang dapat diberikan berupa suplemen zat besi (fe) untuk memulihkan kekurangan sel darah merah. Selain zat besi, vitamin B12 sering diberikan untuk pengobatan anemia pernisiosa. Jalan terakhir jika anemia sudah mencapai stadium akut dan parah adalah dengan transfusi darah. B. SARAN Karena kesehatan adalah nikmat yang paling berharga yang diberikan oleh Tuhan Maha Esa, maka dari itu keseharan perlu di pelihara, dan diertahankan. Sebelum mengobati lebih baik mencegah, maka dari itu keseharan perlu di pelihara, dan diertahankan. Sebelum mengobati lebih baik mencegah.
  • 63. DAFTAR PUSTAKA Gunawan.G.Sulistia. 2007. Farmakologi dan Terapi. Balai Penerbit FKUI. Jakarta Drs.Priyanto, Apt, M. Biomed. 2008. Farmakologi Dasar untuk Mahasiswa Farmasi dan Keperawatan. Liskonfi. Jawa Barat http://www.1stholistic.com/Nutrition/hol_nutr-toxic-dosages.htm http://www.brianmac.co.uk/minerals.htm