2. PENGUKURAN TINGGI BADAN
Untuk melihat pertumbuhan, dapat dilakukan
dengan penimbangan berat badan atau
pengukuran tinggi badan. Mengukur tinggi
atau panjang badan yang dinyatakan dalam
sentimeter dengan menggunakan mikrotois.
3. • Prosedur
– Tinggi badan diukur dalam posisi berdiri tegak,
tanpa alas kaki, kaki dirapatkan, dan punggung
bersandar pada dinding
– Letakkan benda padat dan lurus di atas kepala
pasien secara horizontal
– Catat angka pada midline (meteran) yang
ditunjukkan oleh benda padat tersebut dalam
satuan sentimeter (cm)
4. PENGUKURAN BERAT BADAN
Mengukur berat/massa badan yang
dinyatakan dalam kilogram dengan
menggunakan timbangan berat badan. Berat
badan merupakan indikator sederhana yang
digunakan dilapangan maupun puskesmas
untuk menentukan status gizi seseorang
5. – Prosedur
• Pastikan jarum penunjuk pada timbangan menunjuk
angka nol
• Minta pasien melepas alas kaki dan berdiri di atas
timbangan
• Baca angka yang ditunjukkan jarum penunjuk pada
timbangan
• Catat hasil pengukuran di buku catatan (KMS) dalam
satuan kilogram (kg)
6. PENGUKURAN VITAL SIGN (TANDA-
TANDA VITAL)
• Pengukuran Tekanan Darah (TD)
Tekanan darah adalah tekanan yang
ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan
puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan
disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolik
adalah tekanan terendah yang terjadi saat
jantung beristirahat. Rata-rata tekanan darah
normal biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare,
2001)
7. • Alat
Tensimeter : sphygmomanometer dengan
manset, stetoskop, buku catatan
(KMS)/lembar kerja, pena/pensil
8. Prosedur
• Bantu pasien pada posisi yang nyaman
• Duduk dengan lengan agak fleksi, lengan bawah di sangga setinggi
jantung, dan telapak tangan menghadap ke atas
• Berbaring
• Gulung lengan baju pasien ke atas.
• Pasang manset sphygmomanometer
• Manset dipasang setinggi letak jantung
• Letakkan tepi bawah manset 2-3 cm di atas fosa kubiti (fosa cubiti)
• Pastikan manometer terletak pada setinggi titik pandangan mata.
Pengamat harus berada kurang dari 1 m.
• Naikkan tekanan dalam manset sambil meraba arteri radialis
sampai denyutnya hilang.
• Tekanan dinaikkan kurang lebih 30 mmHg.
9. • Letakkan stetoskop pada arteri brachialis pada fosa cubiti
dengan cermat dan tentukan tekanan sistoliknya.
• Turunkan tekanan dalam manset dengan kecepatan 4
mmHg/detik sambil mendengar hilangnya bunyi pembuluh
darah yang mengikuti 5 fase korokov.
• Ulangi pengukuran satu kali lagi dengan air raksa
sphygmomanometer dikembalikan pada angka nol, tunggu
sampai 30 detik. Lakukan kembali tindakan seperti diatas.
• Lepaskan manset dari lengan, lalu lipat manset sdan
simpan dengan benar.
• Catat hasil pada lembar kerja atau kertas/lembar kerja
(misalnya 120/80 mmHg).
10. Perhatian
• Memasang manset harus tepat di atas
permukaan dinding nadi lengan atas
• Menempelkan stetoskop jangan terlalu keras
11. Pengukuran Suhu
Pengukuran suhu tubuh ditujukan untuk
memperoleh suhu inti jaringan tubuh rata-rata
yang representatif. Suhu normal rata-rata
bervariasi bergantung lokasi pengukuran.
12. Nilai normal suhu
• Oral rata-rata 37 º c
• Rektal rata-rata 37,5 º c
• Aksila rata-rata 36,5 º c
13. Prosedur pengukuran suhu
• Atur posisi yang nyaman pada pasien, duduk supinasi atau
terlentang. Lepaskan pakaian atau baju dari bahu dan tangan pasien
dan bersihkan daerah aksila.
• Masukkan thermometer ke tengan aksila pasien, turunkan tangan di
atas thermometer dan letakkan lengan bawah menyilang di atas
dada.
• Tahan thermometer pada tempatnya selama 5-10 menit.
• Lepaskan thermometer dan bersihkan menggunakan tisu, baca
hasilnya.
• Bantu pasien merapikan pakaian atau gaunnya.
• Untuk thermometer air raksa, turunkan air raksa pada thermometer
sampai batas minimal. Bersihkan thermometer sesuai dengan
jenisnya.. kemudian, simpan pada tempatnya.
14. Menghitung Nadi
Nadi adalah aliran darah yang menonjol dan
dapat diraba diberbagai tempat pada tubuh.
Frekuensi nadi normal
Bayi
Toddler (1-3 tahun)
Pra sekolah (4-5 tahun)
Usia sekolah (6-12 tahun)
Remaja (13- 18 tahun)
Dewasa (19-40 tahun)
Usia lanjut (> 60 tahun)
120-160x/mnt
90-140x/mnt
80-110x/mnt
75-100x/mnt
60-90x/mnt
60-100x/mnt
60-70x/mnt
15. Prosedur
• Atur posisi yang nyaman pada pasien, duduk atau berbaring. Bila
berbaring, letakkan tangannya menyilang di dada. Bila dududk,
tekuk sikunya 900 dan sangga lengan bawahnya di atas kursi atau
tangan anda.
• Letakkan ujung dua jari pertama atau tiga jari tengah anda menekan
sepanjang celah radial.
• Beri tekanan ringan dan rileks atas radius sehingga mudah
dipalpasi.
• Bila nadi dapat diraba dengan teratur, hitung frekuensi nadi mulai
dari nol selama 30 detik dan kalikan hasilnya dengan dua. Bila ritme
nadi tidak teratur, hitung selama satu menit penuh.
• Kaji keteraturan frekuensi
• Tentukan kekuatan nadi. Perhatikan apakah nadi yang diraba
dengan ujung jari menonjol, kuat, lemah, atau cepat.
17. Prosedur
• Pastikan bahwa pasien dalam posisi yang nyaman, lebih
baik duduk.
• Letakkan lengan pasien pada posisi rileks menyilang
perut atau dada bagian bawahnya.
• Observasi siklus pernapasan lengkap (sekali inspirasi
dan sekali ekspirasi)
• Sekali siklus pernapasan lengkap, perhatikan jarum jam
penunjuk detik dan mulai hitung frekuensi
pernapasan.. jika teratur selama 30 detik lalu kalikan
dua, jika tidak teratur lakukan selama satu menit
penuh(untuk bayi/anak kecil hitung pernapasan selama
satu menit penuh).