1. DATA MAYOR DAN DATA MINOR
Data mayor
Kesukaran untuk tertidur atau tidur tetap
Data minor
Keletihan waktu bangun tidur atau sepanjang hari
Perubahan suasana hati
Tidur sejenak sepanjang hari
Agitasi
BAB II
1. ANALISA DATA
- PENGKAJIAN TIDUR
Kebanyakan individu dapat memberi perkiraan yang akurat dan
beralasan tentang pola tidur mereka, terutama jika terjadi suatu
perubahan. Salah satu metode yng singkat dan efektif untuk
mengkaji kualitas tidur adala dengan menggunakan skala analog
visul ( closs, 1988). Perawat membuat sebuah garis horizontal
sepanjang kira-kira 10 cm. Tulis pernyataan-pernyataan yang
berlawanan seperti ”tidur malam yang terbaik” dan ”tidur malam
yang terburuk” pad setiap ujung garis. Klien diminta untuk memberi
tnda titik pada garis yang menandakan persepsi mereka terhadap
tidur malam.pengkajian juga dilakukan untuk mengetahui
kebiasaan-kebiasaan yng dilakukan sebalum tidur, apakah klien
harus membaca dulu sebelum tidur, maka perawat menawarkan
buku bcaan kepada klien. Ataupun kebiasaan-kebiasaan yang
lainnya.
Sumber untuk pengkajian tidur. Biasanya klien merupakan sumber
yang terbaik untuk menggambarkan masalah tidur dan sampai
2. sejauh mana masalah tersebut mengubah pola tidur dan bangun
mereka yang biasa. Seringkali klien mengetahui penyebab masalah
tidur tersebut, seperti kebisingan lingkungan atau kekhawatiran
akan suatu hubungan.
Pada saat merawat anak-anak, perawat perlu mencari informasi
tentang pola tidur dari orang tua karena biasanya mereka dlah
sumber informasi yang baik tentang mengapa anak mereka
mengalami msalah tidur.
- Riwayat tidur
Untuk memulai perawat perlu terlebih dahulu memahami sifat dari
masalah tidur, tnd dan gejalanya, awitan dan durasinya,
keparahannya, dan adanya faktor pencetus atau penyebabpenyebabnya, serta efeknya secara umum pada klien. Pertanyaanpertanyaan pengkajian antara lain mencakup:
1. sifat dari masalah : beritahu saya jenis masalah tidur apa yng anda
alami. Beritahu saya mengapa anda beranggapan bahwa tidur anda
tidak adekuat. Jelaskan pada saya tentang karakteristik tidur malam
anda. Seberapa jauh perbedaan tidur anda sat ini dari tidur anda yng
dulu ?
2. Tanda dan gejala : apakah anda mengalami kesulitan untuk tidur,
tetap tidur atau untuk bangun ?
3. Awitan dan durasi : kapan pertama kali anda menyadari masalah
ini ?
4. Keparahan : berapa lama waktu yng anda butuhkan untuk
tertidur?
5. Faktor pencetus : beritahu saya apa yang and lakukan sesaat
sebelum tidur?
6. Efek pada klien : bagaimana pengaruh tidur ini bagi anda ?
Pola tidur biasa. Mengetahui pola tidur klien yang biasa dan disukai
3. memungkinkan perawat untuk mencoba menyesuaikan kondisi
tidur dilingkungan layanan kesehatan dengan kondisi tidur
dirumah. Untuk menentukan pola tidur klien perawat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Pukul berapa biasanya anda naik ketempat tidur setiap malam ?
2. Pukul berapa biasanya anda tertidur ? apakah abda melakukan
sesuatu yang khusus untuk membantu anda tertidur ?
3. Berapa kali anda terbangun dimalam hari ? mengapa anda
beranggapan bhwa nd terbangun ? apa yang anda lakukan terhdp
hal yang membuat anda bangun tersebut ?
4. Pukul berapa biasanya anda terbangun di pagi hari ?
5. Pukul berapa anda turun dari tempat tidur setelah anda
terbangun ?
6. Berapa jam rata-rata anda tidur disetiap malam ?
- Pengelompokan data
ª Data subjektif
a. klien mengatakan mengalami gangguan tidur insomnia
b. klien mengatakan tidurnya sering terbangun dan susah untuk
tidur kembali
c. klien mengatakan saat terbangun kepalanya pusing dan sat
pertama kali tidur kepala seperti berputar-putar
d. klien mengatakan mengalami masalah tidur sejak 2 bulan yang
lalu
e. klien mengatakan kesulitan tertidur setiap hri
f. klien mengatakan butuh waktu 2-4 jam untuk tertidur namun 1-3
kemudian terbangun dn susah untuk tidur kembali
g. klien mengatakan sebelum tidur biasanya melihat tv sebentar
h. klien mengatakan saat beraktivitas merasa kelelahan dan
keletihan
4. ª Data objektif
a. Klien terlihat kelelahan
b. Terlihat lingkar hitam disekitar mata
c. Wajah terlihat kusam
d. Terlihat gelisah
e. Tidur selalu terbangun
f. Tidur tidak pernah tenang
- Pemeriksaan fisik
1. Tingkat energi
a. terlihat kelelahan
b. kelemahan fisik
c. terlihat lesu
2. Ciri-ciri diwajah
a. mata sipit
b. kelopak mata sembab, mata merah
c. semangat
3. Ciri-ciri tingkah laku
a. oleng/ sempoyongan
b. menggosok-gosok mata
c. bicara lambat
d. sikap loyo
4. Data penunjang yang menyebabkan adanya masalah potensial
a. obesitas
b. deviasi septum
c. TD rendah
d. RR dangkal dan dalam
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Gangguan pola tidur : insomnia (kesulitan masuk tahap tidur) sd
5. khawatir tentang keluarga
b. Gangguan pola tidur : insomnia ( kesulitan mempertahankan
tidur) S/D lingkungan rumah sakit yang gaduh
c. Gangguan pola tidur : insomnia ( bangun terlalu awal) S/D kurang
pengetahuan tentang bantuan-bantuan sebelum tidur (selain obat)
dan ketagihan barbiturate
d. Gangguan pola tidur : hipersomnia b/d perubahan siklus,
ketidakmampuan mengatasi stres yng berlebihan
e. Gangguan pola tidur (kehilangan tidur REM ) S/D rasa tidak
nyaman O.K. nyeri
f. Kecemasan s/d :
1. ketidakmampuan masuk dalam tahap tidur
2. ketidakmampuan mengontrol perilaku saat tidur
3. henti napas saaat tidur
g. Perubahan rasa nyaman s/d kehilangan / kkurangan waktu tidur
h. Koping individu tidak efektif s/d insomnia
i. Ketakutan s/d narcolesi
j. Potensi injury s/d narcolesi, somnabulisme, sleep apnea
k. Harga diri rendah s/d noctural eneurisme
3. INTERVENSI
- Kurangi kebisingan
- Atur prosedur untuk memberi jumlah terkecil gangguan selama
periode tidur (mis. Sewaktu individu bangun untuk pemberian obat
juga lakukan tindakan dan ukur tanda vital)
- Jika berkemih malam mengganggu, batasi asupan cairan waktu
malam dan berkemih sebelum tidur.
- Tetapkan bersama individu suatu jadwal untuk program ktivitas
sepanjang waktu (jalan, terapi fisik)
- Batasi jumlah dan panjang waktu tidur jika berlebihan
6. - Kaji waktu rutin bersama individu, keluarga, atau oarang tuawaktu, praktik kebersihan, ritual
- Batasi asupan minuman yang mengandung kafein sore hari
- Hindari alkohol
- Pertahankan waktu tidur teratur dan waktu bangun
- Menyusun rutinitas untuk persiapan tidur
- Perthankan ruang tidur agak dingin
- Gunakan penutup telingan bila kebisingan menjadi masalah
- Jangan latihan dalan 3 jam
4. IMPLEMENTASI
Lingkungan yang aman
a. Memberikan ”comfortable bed”
· sprei harus bersih dan tegang/tidak banyak lipatan serta bahannya
halus
· selimut harus aman, tidak berat/tidak menekan kaki dan bahannya
lembut
b. Mengatur posisi tubuh klien sejajar / posisi tertentu yang rileks
c. Mengatur lingkungan yang aman untuk tidur : suasana tenang ;
redup ; privacy ; situasi yang mirip situasi rumah
d. Mengatur ventilasi kamar
e. Memelihara suhu kamar
Lingkungan yang aman dari suara
f. suara langkah orang berjalan
g. suara percakapan
h. lingkungan yang asing
i. pengunjung yang banyak
j. suara pintu yang ditutup
k. suhu lingkungan yang panas/sangat dingin
l. kamar yang sempit/pengap
7. m. kamar yang kurang privacy
Memenuhi keb. Psiko-spiritual
n. membaca majalah
o. mendengarkan radio
p. menonton tv
q. mendongeng
r. berdoa
s. gosok gigi, cuci muka/tangan/kaki
Pada anak-anak
t. memberikan mainan kesukaannya
u. mendengar dongeng
v. memberikan ”good night kiss”
w. berdoa bersama sebelum tidur
5. EVALUASI
Setiap kegiatan yang akan dilakukan perawat harus direncanakan,
dilakukan dan yang terakhir adalah mengevaluasi semua kegiatan
atau proses keperawatan yang telah tilakukan apakah proses
tersebut berhasil atau tidak. Jika proses tersebut tidak berhasil
maka harus mengulangnya.
https://www.facebook.com/phoantigalau/posts/350199071712241