1. DOSEN PENGAMPU
Drs. Wan Syafii. M. Si
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS RIAU
2013
DISUSUN OLEH:
HAMDI HARMANZAH
IRFAN ANDI GAFUR
NIA HARDIANTI
RINDA MARYOLA
SRI PURWANTI
3. Batang merupakan
sumbu dengan daun yang
melekat pada-nya. Batang
berfungsi sebagai penunjang
bagian atas tumbuhan, serta
sebagai penghubung antara
akar dan daun
BATANG
STRUKTUR
PRIMER
STRUKTUR
SEKUNDER
HUBUNGAN
BATANG DAN
DAUN
PERTUMBUHAN
DAN
PERKEMBANGAN
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP
SIFAT BATANG
FUNGSI BATANG
PERBEDAAN
UMUM
TIPE-TIPE BATANG
5. EPIDERMIS
Epidermis biasanya terdiri dari satu
lapisan sel yang memiliki mulut daun
(stomata) dan rambut (trikomata). Sel
epidermis adalah sel hidup dan mampu
bermitosis. Hal itu penting dalam upaya
meperluas permukaan apabila terjadi tekanan
dari dalam akibat pertumbuhan sekunder.
Respons sel epidermis terhadap tekanan itu
adalah dengan melebar tangensial dan
membelah antiklinal
6. KORTEKS
Korteks batang disebut juga kulit
pertama, terdiri dari beberapa lapis sel,
yang dekat dengan lapisan epidermis
tersusun atas jaringan kolenkim, makin
ke dalam tersusun atas jaringan
parenkim.
7. ENDODERMIS
Endodermis batang disebut juga kulit
dalam, tersusun atas selapis sel,
merupakan lapisan pemisah antara
korteks dengan stele. Endodermis
tumbuhan Anguiospermae mengandung
zat tepung, tetapi tidak terdapat pada
endodermis tumbuhan Gymnospermae.
8. EMPULUR
Empulur biasanya terdiri dari parenkim
yang dapat mengandung kloroplas. Bagian tengah
empulur dapat rusak pada waktu pertumbuhan. Sering
hal itu terjadi hanya di daerah ruas, sementara di daerah
buku, empulurnya utuh, disebut diagfragma buku. Dalam
empulur terdapat ruang antar sel yang mencolok
besarnya. Sel-sel di bagian tepi empulur berukuran lebih
kecil, tersusun kompak, dan berdaya hidup lebih lama.
Oleh karena empulur juga disebut medulla, maka daerah
tepi dengan sel berukuran kecil dan kompak dinamakan
seludang perimedula.
9. Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:
a) Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat
pula mempunyai bentuk lain. Akan tetapi selalu bersifat
aktifnomorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi
menjadi dua bagian yang setangkup.
b) Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-
buku, dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
c) Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari
(bersifat Fototrop atau helitrop),
d) Selalu bertambah panjang di ujungnya. Oleh sebab itu sering
dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak
terbatas.
e) Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan
tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting
yang kecil.
f) Umumnya tidak berwarna hijau,kecuali tumbuhan yang
umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih
muda.
BATANG
STRUKTUR
PRIMER
STRUKTUR
SEKUNDER
HUBUNGAN
BATANG DAN
DAUN
PERTUMBUHAN
DAN
PERKEMBANGAN
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP
SIFAT BATANG
FUNGSI BATANG
PERBEDAAN
UMUM
TIPE-TIPE BATANG
10. Pembuluh kayu atau xilem (dari xylem,
dari bahasa Yunani kuna ξυλον / Lat. xylon,
yang berarti "kayu") merupakan salah satu
dari dua kelompok utama jaringan
pembuluh yang dimiliki oleh tumbuhan
berpembuluh (Tracheophyta). Kayu
dibentuk terutama dari kumpulan pembuluh
kayu.
11. Floem merupakan jaringan
pembuluh atau pengangkut yang bertugas
memindahkan gula hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Floem
disebut juga pembuluh tapis dan
merupakan pembuluh pengangkut utama
12. Letak jaringan pembuluh pada batang
dikotil
1. Xylem : Terdapat pada bagian dalam
kambium
2. Floem : Terdapat pada Bagian luar
kambium
13. Pembuluh kayu atau xilem (dari xylem,
dari bahasa Yunani kuna ξυλον / Lat. xylon,
yang berarti "kayu") merupakan salah satu
dari dua kelompok utama jaringan
pembuluh yang dimiliki oleh tumbuhan
berpembuluh (Tracheophyta). Kayu
dibentuk terutama dari kumpulan pembuluh
kayu.
14. Letak jaringan pembuluh pada batang
monokotil
Xylem dan Floem : terletak
pada meristem dasar dan tersebar tetapi
berdekatn dalam satu tempat, dengan
perbandingan lebih besar ukuran xylem
dan floem.
15. Jika diinventarisir maka fungsi batang pada
tumbuhan adalah sebagi berikut:
a) Fungsi sebagai alat angkut (transportasi)
b) Fungsi batang sebagai alat penyimpanan
zat makanan
c) Fungsi batang sebagai penyokong tubuh
d) Mendukung bagian-bagian tumbuhan
yang ada diatas tanah, yaitu: daun , bunga,
dan buah
e) Alat perkembangbiakan.
BATANG
STRUKTUR
PRIMER
STRUKTUR
SEKUNDER
HUBUNGAN
BATANG DAN
DAUN
PERTUMBUHAN
DAN
PERKEMBANGAN
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP
SIFAT BATANG
FUNGSI BATANG
PERBEDAAN
UMUM
TIPE-TIPE BATANG
16. Floem merupakan jaringan
pembuluh atau pengangkut yang bertugas
memindahkan gula hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Floem
disebut juga pembuluh tapis dan
merupakan pembuluh pengangkut utama
17. Kambium adalah lapisan jaringan
meristematik pada tumbuhan yang sel-selnya
aktif membelah dan bertanggung jawab atas
pertumbuhan sekunder tumbuhan. Kambium
ditemukan pada batang dan akar. Berdasarkan
jaringan tetap yang dibentuknya, dikenal dua
kelompok kambium, yaitu kambium gabus
(felogen, phellogen) dan kambium pembuluh
(vascular cambium). Kambium hanya
ditemukan pada tumbuhan dikotil dan
gymnospermae
19. SILINDER PUSAT ATAU STELE
Lapisan silinder pusat ini terdiri atas dua bagian.
a) Perisikel atau perikambium
Lapisan silinder pusat ini bersifat meristematis. Sel-sel pada
lapisan perikambium aktif membelah dan menghasilkan sel-sel yang
baru. Kemampuan meristematis inilah yang mengakibatkan batang
tumbuhan dikotil dapat tumbuh besar
b) Berkas pengangkut, terdiri atas xilem dan floem.
`Di antara xilem dan floem terdapat kambium intravaskuler.
Kambium ini menyebabkan pertumbuhan sekunder berlangsung
terus-menerus, tetapi pertumbuhan sangat ditentukan oleh keadaan
lingkungan
MACAM-MACAM
STELE
SUSUNAN
BERKAS
PENGANGKUT
21. PROTOSTELE, suatu tipe dimana xylem
dikelilngi floem. Tipe ini dibedakan lagi
menjadi :
a) Haplostele, adalah tipe yang paling
sederhana. Pada penampang lintang
xylem tampak tersusun melingkar.
Misalnya, pada Rhynia, Selaginella.
b) Aktinostele, xilemnya tersusun seperti
bintang. Misalnya pada Psilotum, atau
pada akar tumbuhan monokotil.
c) Plektostele, xylem terpisah oleh lempeng
longitudinal, dimana yang lain bersatu,
yang lain terpisah. Misalnya pada
Lycopodium.
22. SIFONOSTELE
a) Sifonostele ektofloik, xylem
dikelilingi floem dan di bagian
tengah terdapat empulur.
b) Sifonostele amfifloik, xylem diapit
oleh floem luar dan floem dalam dan
di bagian tengah terdapat empulur.
24. EUSTELE, adalah tipe stele pada batang
yang mempunyai ikatan pembuluh kolateral
terbuka
25. POLISIKLIK STELE, batang mempunyai 2
atau lebih lingkaran jaringan pembuluh.
Misalnya pada Matonia
26. ATAKTOSTELE, letak ikatan pembuluh
tersebar dan merupakan tipe karakteristik
pada tumbuhan monokotil.
27. Sistem jaringan pembuluh
Sistem jaringan pembuluh primer (sistem pembuluh yang
terdapat dalam tumbuhan yang belum menghasilkan kambium
pembuluh jadi, keadaannya primer) terdiri dari sejumlah
berkas pembuluh yang berbeda-beda ukurannya.
a. Ikatan pembuluh kolateral
b. Ikatan pembuluh bikolateral
c. Ikatan pembuluh konsentris,amfikribral
d. Ikatan pembuluh konsentris, amfivasal
e. Ikatan pembuluh
28. TIPE-TIPE BATANG
Tipe batang ditentukan oleh struktur primer
dan sekunder. Batang tumbuhan mdikotil
biasanya berkayu, dapat dalam bentuk herba
atau merambat. Batang tumbuhan monokotil
ada yang berkambium dan ada yang tidak.
Berdasarkan strukturnya ada beberapa tipe
batang, yaitu :
Batang Conifer
Batang dikotil berkayu
Batang dikotil herba
BATANG
STRUKTUR
PRIMER
STRUKTUR
SEKUNDER
HUBUNGAN
BATANG DAN
DAUN
PERTUMBUHAN
DAN
PERKEMBANGAN
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP
SIFAT BATANG
FUNGSI BATANG
PERBEDAAN
UMUM
TIPE-TIPE BATANG
30. Pada meristem apeks primer dapat
dibedakan antara promeristem dan daerah
meristematis dibawahnya dimana sel telah
mengalami diferensiasi sampai taraf
tertentu. Promeristem terdiri dari pemula-
pemula apeks bersama dengan sel
derivatnya yang masih berdekatan dengan
pemula.
GYMNOSPERMAE
PTERIDOPHYTA
ANGGIOSPERMAE
TUNICA CORPUS
32. GYMNOSPERMAE
a) Type Cycas : terdapat meristem permukaan dengan
bidang pembelahan antiklinal dan periklinal
b) Type Ginkgo : terdapat sel induk sentral, meristem tepi
(perifer) dan meristem rusuk ( meristem tengah)
33. ANGGIOSPERMAE
Teori Histogen oleh Hanstain (1868), menyatakan
bahwa terdapat tiga daerah di apeks pucuk (Gambar 1), yaitu :
1. Dermatogen (I) menjadi epidermis
2. Pleurom (III) akan menjadi silinder pusat
3. Periblem (II) akan menjadi korteks
34. Teori yang dianut hingga sekarang adala Teori
Tunica Corpus oleh Schmidt (1924), yang menyatakan
bahwa terdapat 2 daerah pada meristem apeks pucuk yaitu
:.
a) Tunika pada lapisan terluar yang membelah antiklinal
akan berdiferensiasi menjadi epidermis
b) Corpus dibawah tunica, membelah ke segala arah dan
membentuk semua jaringan selain epidermis
35. Perkembangan dapat diartikan sebagai proses menuju
kedewasaan (menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur
dan lebih kompleks), Bersifat kualitatif, Reversibel (dapat kembali
ke keadaan semula) dan Tidak dapat dinyatakan dengan ukuran,
tetapi dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Daun berasal dari primordium daun yang terdapat pada meristem
puncak yang terdapat pada ujung batang. Perkembangan
primordium daun sampai menjadi daun melalaui beberapa tahap
yaitu:
INISIASI
PEMBENTUKAN PENYANGGA DAUN
PEMBENTUKAN HELAI DAUN
PEMBENTUKAN SUMBU DAUN
DIFERENSIASI AWAL
HISTOGENESIS
36. Kegiatan pembelahan sel yang
paling awal terjadi pada meristem apikal
berdasarkan teori meristem yang
dikembangkan oleh Schmith, yang dikenal
dengan teori Tunica-corpusnya, maka pada
meristem apikal terdapat dua lapisan meristem
yaitu lapisan Tunika yang terdiri beberapa lapis
sel dan terletak pada bagian tepi dari meristem
apikal. Sedangkan beberapa jenis sel yang
berada di sebelah dalamnya disebut dengan
corpus.
37. Pembentukan penyangga daun
: sebagai akibat adanya pembelahan secara
periklinal pada daerah tunika dan korpus
dan dilanjutkan dengan pembentangan sel,
maka terbentuklah tonjolan kearah luar yang
selanjutnya disebut sebagai penyangga
daun. Penyangga daun ini akan tumbuh dan
memanjang membentuk sumbu daun.
Pemanjanagn penyangga daun sebagai
akibat adanya kegiatan meristem yang
terdapat pada puncak penyangga daun itu
sendiri
38. Diferensiasi awal : penyangga daun
yang telah terbentuk terdiri dari jaringan
yang masih sederhana. Berdasarkan teori
meristem yang dikembangkan oleh
Haberlandt, jaringan yang menyusun
peyangga daun terdiri dari protoderma,
meristem dasar dan prokambium. Dalam
perkembangan selanjutnya, masing
masing akan berkembang dan
menghasilkan epidermis dan derivatnya,
mesofil dan berkas pengangkut daun
39. Pembentukan sumbu daun :
sebagai hasil pertumbuhan yang cepat maka
penyangga daun akan berbentuk seperti
kerucut dengan sisi adaksialnya memipih.
Ujung kerucut berperan sebagai meristem
apikal. Dalam pertumbuhan selanjutnya
penyangga daun akan makin bertambah
panjang dan secara berangsur angsur
mendekati pengkal semakin memipih.
Dengan demikian primordium daun sudah
dapat dibedakan antara permukaan atas atau
adaksial dan permukaan bawah atau
abaksial
40. Pembentukan helai daun :
selama awal pemanjangan dan penebalan
sumbu daun, sel sel adaksial bagian tepi
membelah lebih cepat dibandingkan sel
sel meristem dasar yang berada disebelah
dalamnya. Dengan demikian
terbentuklah dua garis seperti sayap
yang berkembang pada kedua tepinya
sebagai akibat percepatan pertumbuhan
sel sel tersebut.
41. Histogenesis : setelah helai daun terbentuk, proses
selanjutnya adalah menyempurnakan jaringan penyusun
daun.
a) Dua tonjolan kecil atau penyangga daun terdapat pada
sisi yang berlawanan
b) Dua primordium muncul dari dua penyangga daun
c) Dua primordium daun yang telah berkembang lebih
lanjut tampak adanya untaian prokambium yang
merupakan kelanjutan dari berkas pengangkut pada
batang.
42. TUNAS LATERAL
Kebanyakan tunas lateral terdapat pada
tumbuhan angiospermae, bakal tunas lateral
ditemukan pada posisi adapsial dan aksilal
terhadap pangkal daun. Biasanya tunas
lateral dibentuk sedikit agak lambat
dibandingkan dengan bakal daun yang
mendukungnya.
43. DIFERENSIASI JARINGAN PEMBULUH
Batang terdiri dari jaringan dasar
dan jaringan pembuluh. Jaringa dermal
berdeferensiasi dari lapisan terluar
meristem apeks yaitu lapisan tunica.
Jaringan korteks dan empulur
berdeferensiasi dari meristem tepi dan
meristem rusuk. Jaringanpembuluh primer
berkembang dari prokambium yang
berdifernsiasi dari turunan meristem apeks.
44. Media Presentasi Pembelajaran
BATANG
ANATOMI TUMBUHAN
BERDASARKAN KESEPAKATAN KELOMPOK
Powered by :
HAMDI HARMANZAH
IRFAN ANDI GAFUR
NIA HARDIANTI
RINDA MARYOLA
SRI PURWANTI
Terima Kasih