SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
BAB I
PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG
Dalam meningkatkan pembangunan ekonomi nasional dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Salah satunya meningkatkan peranan bursa
perdagangan dan pasar modal. Bursa Perdagangan disebut juga Bursa
Komoditi merupakan tempat pertemuan antara permintaan dan penawaran
komoditas dan derivatifnya. Pihak penjual dan pihak pembeli barang-barang
komoditas bertemu di bursa tersebut. Bursa perdagangan dikatakan dapat
meningkatkan pembangunan ekonomi nasional karena bursa perdagangan
merupakan sarana melakukan aktivitas ekonomi dengan menjual dan
membeli barang komuditi tertentu. Semakin meningkatnya aktivitas bursa
perdagangan maka aktivitas ekonomi nasional akan semakin meningkat.
Sedangkan pasar modal merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkanya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek. Pasar modal merupakan salah satu sumber pembiayaan bagi
dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat. Pada hakikatnya, pasar
modal adalah sarana yang efektif dalam mengerakkan dana masyarakat yang
untuk selanjutnya dana tersebut disalurkan kepada kegiatan-kegiatan yang
produktif. Semakin produktif suatu negara maka negara tersebut akan
mengalami peningkatan pembangunan ekonomi. Pasar modal juga
melaksanakan fungsi ekonomi dan fungsi keuanagan.
Didalam bursa perdagangan dan pasar modal terdapat aturan-aturan atau
hukum yang melandasi kegiatan didalamnya. Hal-hal yang terkait dengan
bursa perdagangan dan pasar modal, aturan-aturannya, serta keadaan pasar
modal di Indonesia akan dijelaskan di pembahasan.

1
1.2

RUMUSAN MASALAH

1.

Apa yang dimaksud Bursa Perdagangan?

2.

Apa yang dimaksud Pasar modal?

3.

Bagaimana keadaan Pasar Modal di Indonesia?

1.3

TUJUAN

1.

Untuk mengetahui hal-hal yang berhubunga dengan Bursa Perdagangan.

2.

Untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan Pasar Modal.

3.

Untuk mengetahui keadaan Pasar Modal di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1

BURSA PERDAGANGAN
a.

Ruang Lingkup Bursa Perdagangan

Bursa perdagangan pada umumnya diartikan sebagai cara penjualan dimana
penjualannya tidak dilakukan secara eceran melainkan dengan sistem partai.
Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 59 juga
disebutkan bahwa Bursa perdagangan adalah pertemuan para pedagang,
juragan kapal, makelar, kasir dan orang-orang lain yang bersangkut-paut
dengan perdagangan. Pada bursa perdagangan juga terdapat istilah Bursa
Komoditi yang merupakan tempat pertemuan antara permintaan dan
penawaran komoditas. Pihak penjual dan pihak pembeli barang-barang
komoditas bertemu di bursa tersebut. Selain pembeli dan penjual, ada pula
pedagang perantara yang dikenal dengan makelar. Komoditi yang umumnya
ditransaksikan adalah kopi, gula, kedelai, jagung, emas, tembaga, kapas,
lada, gandum, katun, susu, logam (emas, perak, nikel) dan juga kontrak
berjangka yang menggunakan komoditi sebagai aset acuannya.
Dalam suatu Bursa Komoditi tidak pernah lepas dengan perdagangan
berjangka. Sebagaimana dituliskan pada UU No 32 tahun 1997 tentang
Perdagangan Berjangka dan Komoditi, perdagangan berjangka adalah segala
sesuatu yang berkaitan dengan jual beli komoditi, dengan penyerahan
kemudian berdasarkan kontrak berjangka dan opsi atas kontrak berjangka.
Perdagangan

berjangka

dilakukan

di

bursa

berjangka

yang

memperdagangkan kontrak berjangka sebagai komoditi. Di Indonesia bursa
tersebut adalah Bursa Berjangka Jakarta (BBJ).
Manfaat utama Perdagangan Berjangka dan Komoditi:
1.

Sebagai sarana pengelolaan resiko/ Risk Management melalui kegiatan
Lindung Nilai

2.

Sebagai sarana pembentukan harga

3.

Sebagai sarana alternatif investasi.

3
2.2

PASAR MODAL
A. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal (capital market) dalam pengertian klasik diartikan sebagai
suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham,
sertufikat saham, dan obligasi atau efek-efek pada umumnya.
Sementara itu menurut Kamus Hukum Ekonomi, pasar modal
merupakan pasar atau tempat bertemunya penjual dan pembeli yang
memperdagangkan surat-surat berharga jangka panjang misalnya saham
dan obligasi.
Menurut Undang-Undang Pasar Modal (UUPM), yakni Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1 angka 13 memberi pengertian:
Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan
efek yang diterbitkanya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek.
Berdasarkan pengertian diatas, menunjukan bahwa terdapat tiga unsur
yang berkaitan dengan kegiatan di pasar modal, yaitu:
Penawaran umum dan perdagangan efek.
Perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya.
Lembaga profesi yang berkaitan dengan efek.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pasar modal
Keberhasilan pembentukan pasar modal, dipengaruhi oleh Supply dan
Demand. Secara rinci faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pasar modal antara lain sebagai berikut.
1.

Supply sekuritas. Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang
bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal.

2.

Demand akan sekuritas. Faktor ini berarti harus terdapat anggota
masyarakat yang memiliki dana yang cukup besar untuk membeli
sekuritas-sekuritas yang ditawarkan.

3.

Kondisi politik dan ekonomi. Kondisi politik yang stabil akan ikut
membantu

pertumbuhan

ekonomi

yang

pada

akhirnya

mempengaruhi besar kecilnya demand dan supply akan sekuritas.

4
4.

Masalah hukum dan peraturan. Pembeli sekuritas pada dasarnya
mengandalkan

diri

pada

informasi

yang

disediakan

oleh

perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Jadi kebenaran
informasi sangatlah penting. Peraturan yang melindungi pemodal
dari informasi yang tidak benar menjadi mutlak diperlukan.
C. Jenis-jenis Pasar Modal
Dalam menjalankan kegiatannya, pasar modal dibagi dalam tiga macam,
yaitu:
Pasar Perdana, yaitu penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh
perusahaan yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual
melalui bursa efek. Pada pasar perdana, efek dijual dengan harga
emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan emisi hanya
memperoleh dana dari penjualan tersebut. Emisi adalah suatu
kegiatan menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat.
Pasar Sekunder, adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar
perdana berakhir. Pada pasar ini harga efek ditentukan berdasarkan
kurs efek tersebut. Naik turunnya kurs suatu efek ditentukan oleh
daya tarik-menarik antara permintaan dan penawaran efek tersebut.
Bagi efek yang dapat memenuhi syarat mendaftar (listing) dapat
menjual efeknya di dalam bursa efek. Sedangkan bagi efek yang
tidak memenuhi syarat mendaftar dapat menjual efeknya di luar
bursa efek, misalnya di bursa paralel (over the counter).
Bursa Paralel, adalah perlengkapan dari bursa efek yang ada. Bagi
perusahaan penerbit efek (emiten) dapat menjual efeknya melalui
bursa. Tetapi tidak semua efek yang diterbitkan oleh perusahaan
yang menjual sahamnya kepada masyarakat (go public) dapat dijual
di bursa efek. Ini disebabkan persyaratan untuk mendaftar di bursa
efek cukup berat dan ketat. Bursa paralel ini menjadi alternatif
perusahaan yang ingin go public menjual efeknya, apabila tidak lolos
persyaratan bursa efek. Pada umumnya efek yang didaftarkan di
bursa paralel diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan dengan modal
relatif kecil.

5
D. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 52 tahun 1976 tentang
Pasar Modal Bapepam merupakan Badan Pelaksana Pasar Modal,
yakni pihak yang melakukan pengelolaan, pengatur, penilaian, dan
pengawasan di bursa efek.
Lahirnya Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal
yang mencabut Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1976 telah
merubah Bapepam dari Badan Pelaksana Pasar Modal menjadi
Badan Pengawas Pasar Modal. Dengan demikian, Bapepam
dipisahkan

dari

Bursa

efek

karena

menimbulkan

konflik

kepentingan.
Secara umum UU Nomor 8 Tahun 1995 mengatur kewenangan dan
tugas dari Bapepam sebagai:
a. Lembaga Pembinaan
b. Lembaga Pengatur
c. Lembaga Pengawas
Ketiga kewenangan itu dilaksanakan oleh Bapepam dengan tujuan
mewujudkan terciptanya pasar modal yang teratur, wajar dan efisien
serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat(Pasal 4 UU
Nomor 8 Tahun 1995) .
Sementara itu, pelaksanaan kewenangan Bapepam sebagai lembaga
pengawas dapat dilakukan secara:
a. Preventif: aturan, pedoman, bimbingan, dan pengarahan.
b. Pepresif: pemeriksaan, penyidikan, dan penerapan sanksi-sanksi.
Secara struktural Bapepam adalah lembaga regulator dan pengawas
pasar modal, dipimpin oleh seorang Ketua, dibantu seorang
Sekretaris dan tujuh orang Kepala Biro.
Berdasarkan Keputusan Mentri Keuangan RI Nomor KMK
606/KMK.01/205 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan,
organisasi unit I Bapepam dan unit eselon I Direktorat Jenderal
Lembaga Keuangan (DJLK) digabungkan menjadi satu organisasi

6
unit eselon I, yaitu menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam dan Lembaga Keuangan).
Bapepam dan Lembaga Keuangan mempunyai tugas membina,
mengatur, dan mengawasi kegiatan pasar modal sehari-hari serta
merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di
bidang keuangan, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Mentri
Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Organisasi Bapepam dan Lembaga Keuangan terdiri dari satu Ketua
Badan sebagai eselon I dan membawahi 12 unit eselon II(1
Sekertaris dan 11 Biro Teknis) diaman lingkup pembinaan dan
pengawasan

meliputi

aspek

pasar

modal,

dana

pensiun,

perasuransian, perbankan dan usaha jasa pembiayaan serta modal
ventura. Penggabungan ini mencerminkan respon dan langkah awal
Departemen Keuangan atas semakin terintegrasinya industri jasa
keuangan.
E. Bursa Efek
Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan
sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli
efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara
mereka. Adapun fungsi dari Bursa Efek adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan sarana perdagangan
2. Membuat aturan di bursa
3. Menyediakan informasi pasar
4. Memberikan pelayanan kepada anggota bursa, emiten, dan publik
Bursa efek Indonesia pada mulanya memiliki dua tempat, yakni Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan
PT Bursa Efek Surabaya (BES) secara resmi bergabung pada tanggal 1
Desember 2007. Namanya berubah menjadi PT Bursa Efek Indonesia
(Indonesia Stock Exchange) yang perdagangan efek pertamanya
dilakukan pada tanggal 3 Desember 2007. Kehadiran BEI ini
mencerminkan kepentingan pasar modal

7

secara nasional

yang
memfasilitasi perdagangan saham, surat utang, maupun perdagangan
derivatif. Kehadiran bursa tunggal ini diharapka dapat meningkatkan
efisiensi industri pasar modal di Indonesia dan menambah daya tarik
untuk berinvestasi. Juga yang penting adalah infrastruktur perdagangan
menjadi terintegrasi dan memfasilitasi seluruh instrumen yang
diperdagangkan.
F. Instrumen Utama Pasar Modal
Dua instrumen utama pasar modal adalah saham dan obligasi.
1. Saham
Saham adalah surat tanda bukti pemilikan suatu perseroan terbatas
sebagai suatu investasi modal yang akan memberikan hak atas
deviden perusahaan yag bersangkutan. Implikasi dan kepemilikan
atas saham mencerminkan kepemilikan atas suatu perusahaan.
Berbeda dengan obligasi, saham tidak memiliki jatuh tempo dan
tidak memberikan pendapatan tetap.
2. Obligasi
Obligasi

adalah

sekuritas

berpendapatan

tetap(fixed

income

securities) yang diterbitkan berhubungan dengan perjanjian utang.
Sebagai

sekuritas

berpenghasilan

tetap

obligasi

memiliki

karakteristik, yaitu
a.

Surat berharga yang memiliki kekuatan hukum

b.

Memiliki jangka waktu tertentu atau jatuh tempo

c.

Memberikan pendapatan tetap secara periodik

d.

Mempunyai nilai nominal (nilai pari)

G. Pelaku yang Terkait di Pasar Modal
1. Emiten
Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum, atau
perusahaan yang ingin memperoleh dana melalui pasar modal
dengan menerbitkan saham dan obligasi untuk di jual ke masyarakat.
Pengertian ini diatur dalam pasal 1 butir ke 6 UUPM Nomor 8 tahun
1995. Perusahaan yang akan melakukan emisi, terlebih dahulu harus
menyampaikan pertanyaan pendaftaran kepada BAPEPAM untuk

8
menjual atau menawarkan efek kepada masyarakat, dan setelah
pernyataan pendaftaran efektif, emiten dapat melakukan penawaran
umum.
Perusahaan go public untuk menarik dana, umumnya hal itu
didorong oleh beberapa tujuan yaitu:
1. Melakukan perluasan usaha (ekspansi) atau diversifikasi usaha
2. Memperbaiki struktur keuangan
3. Pengalihan kepemilikan (divestasi)
Dengan membuat keputusan go public berarti perusahaan menjadi
perusahaan terbuka (Tbk). Emiten akan menjadi perusahaan publik
apabila pemegang sahamnya minimal 300 orang dan modal yang
disetor minimal 3 milyar (Pasal 1 angka 22 UU Nomor 8 Tahun
1995).
2. Penjamin Emisi Efek (Underwriter)
Penjamin emisi adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten
untuk melakukan penawaran umum untuk kepentingan emiten
dengan atau tanpa kewajiban membeli sisa efek yang dijual.
Perusahaan-perusahaan

yang

menjual

saham

atau

obligasi

menginginkan dana dari penjualan itu dalam waktu yang telah
ditentukan dan sesuai jumlah tertentu pula. Penjamin emisi inilah
yang akan mengambil resiko untuk menjual saham atau obligasi
emiten dengan mendapatkan imbalan.
3.

Investor atau pemodal
Investor atau Pemodal adalah Masyarakat baik perorangan atau
lembaga yang membeli saham atau obligasi yang diterbitkan oleh
emiten. Ada dua kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi
investor, yaitu :
1. Melalui pasar perdana, yakni antara saat izin go public diberkan
sampai dengan waktu tertentu sesuai dengan perjanjian emiten
dengan penjamin emisinya. Pada masa ini, saham ditawarkan
diluar bursa dengan harga yang disepakati emiten dengan
penjamin emisi.

9
2. Melalui pasar sekunder, yakni kesempatan setelah saham
perusahaan didaftarkan di bursa. Disebut pasar sekunder karena
yang melukukan perdagangan adalah para pemegang saham dan
caln pemegang saham. Uang yang berputar di pasar sekunder,
tidak lagi mengalir kedalam perusahaan yang menerbitkan efek
tetapi berpindah dari pemegang saham yang satu ke pemegang
saham yang lain.
4. Penanggung (Guarantor)
Untuk memperkuat kepercayaan kepada emiten, bahwa pinjaman
pokok maupun bunga akan dibayar tepat waktu maka dalam
penerbitan obligasi diperlukan jasa penanggung. Jika emiten karena
suatu hal menderita kerugian atau dibubarkan sehingga tidak dapat
memenuhi kewajibannya kepada investor maka yang bertanggung
jawab melakukan pembayaran bunga maupun pinjaman pokok,
obligasi beralih kepada penanggung.
5. Perantara Perdagangan Efek (Pialang/Broker)
Membeli atau menjual efek atas amanat investor. Pemodal yang ingin
membeli/menjual saham harus menyampaikan amanat jual/beli kepada
pialang yang akan ia percayai, untuk jasanya tersebut pialang
mendapat fee. Pialang melaksanakan amanat untuk membeli dan atau
menjual efek, pialang juga memberi saran tentang kecenderungan
harga-harga saham tertentu.
6. Pedagang efek (Dealer)
Membeli efek atas namanya sendiri. Dengan demikian, dealer juga
merupakan investor di pasar modal. Dealer juga bisa berfungsi sebagai
pialang.

Dalam

hal

menjalankan

fungsi

mengutamakan pemenuhan pemodal lain.
7. Perusahaan Efek (Securities Company)
Perusaahan efek memiliki tiga aktifitas, yaitu :
a. Sebagai penjamin emisi.
b. Perantara perdagangan efek.
c. Manajer investasi.

10

tersebut,

ia

harus
Tiga kegiatan ini dapat dirangkum dalam suatu perusahaan efek dan
setiap kegiatan memerlukan izin masing-masing.
H. Lembaga Penunjang Pasar Modal
1. Kustodian
Lembaga yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lainnya
berkaitan dengan efek serta memberikan jasa lainya seperti
menerima deviden, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi
efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Diselenggarakan oleh:
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
Perusahaan efek
Bank umum yang telah mendapat persetujuan pemerintah
2. Biro Administrasi efek
Lembaga yang mempunyai kewenagan untuk mendaftarkan pemilik
efek dalam daftar buku pemegang saham emiten dan melakukan
pembagian hak yang berkaitan dengan efek. Diselenggarakan oleh
perseroan yang telah memperoleh ijin usaha dari BAPEPAM.
Banyaknya pekerjaan yang dilakukan emiten atau investor
mendorong emiten dan investor untuk memiliki unit khusus yang
menangani kegiatan-kegiatan tersebut. Disinilah peran dari biro
administrasi efek yang menawarkan jasa untuk melaksanakan
kegiatan tambahan bagi emiten dan investor.
3. Wali Amanat
Jasa wali amanat hanya diperlukan dalam emisi obligasi. Lembaga
ini akan bertindak sebagai wali dari pemberi amanat (investor).
Obligasi yang diterbitkan perusahaan melalui pasar modal selama ini
adalah obligasi dengan jaminan artinya pinjaman obligasi itu dijamin
dengan harta kekayaan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu,
dalam emisi obligasi harus juga ada hak investor untuk mengawasi
perusahaan. Untuk keperluan inilah maka emiten harus menunjuk
wali amanat.

11
Tugas wali amanat adalah mewakili dan melindungi kepentingan
investor. Ada beberapa tugas wali amanat, yaitu:
1.

Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten apakah secara
operasional perusahaan (emiten) mempunyai kesanggupan
menghasilkan dan membayar obligasi berserta bunganya.

2.

Melakukan pengawasan terhadap kekayaan emiten.

3.

Memantau dan mengikuti perkembangan secara terus menerus
terhadap perkembangan perusahaan emiten dan memberikan
nasehat dan masukan kepada emiten.

4.

Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pembayaran
bunga dan pinjaman pokok obligasi yang menjadi hak pemodal.
Tepat pada waktunya.

I. Provesi Penunjang Pasar Modal
1. Akuntan
Akuntan memperoleh izin dari mentri keuangan dan terdaftar di
BAPEPAM. Tugas akuntan adalah memeriksa dan melaporkan
segala sesuatu yang berkenaan dengan masalah keuangan dari
emiten. Atas hasil pemeriksaan ini akuntan akan memberikan
pendapatnya.
Akuntan yang terdaftar pada BAPEPAM yang memeriksa laporan
keuangan emiten, bursa efek, LKP dan LPP, dan pihak lain yang
melakukan

kegiatan

di

pasar

modal

wajib

menyampaikan

pemberitauan yang sifatnya rahasia kepada BAPEPAM selambatlambatnya tiga hari kerja setelah ditemukan hal-hal berikut:
a.

Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan UUPM dan
peraturan pelaksanaannya

b.

Hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga
dimaksut atau kepentingan para nasabahnya(Pasal 68 UUPM).

Agar laporan keuangan disajikan secara wajar dan dapat diandalkan
dalam pengambilan keputusan, laporan keuangan harus diperiksa
(audit) oleh akuntan publik.
2. Konsultan Hukum

12
Dalam UUPM ditemukan bahwa konsultan hukum adalah ahli
hukum yang memberikan pendapat hukum kepada pihak lain dan
terdaftar di BAPEPAM. Konsultan hukum di pasar modal
melakukan kegiatan memberi pendapat berdasarkan aspek hukum
mengenai segala kewajiban yang mengikat perusahaan yang akan go
public. Konsultan hukum adalah pihak yang independen dan
dipercaya, karena keahlian dan integritasnya.
3. Penilai
Dalam Undang-Undang Penanaman Modal dirumuskan bahwa yang
dimaksut dengan penilai adalah pihak yang memberikan penilaian
atas aset perusahaan dan terdaftar di BAPEPAM. Penilai adalah
lembaga atau perusahaan yang kegiatanya melakukan penilaian atas
kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang akan go public. Penilai
juga dapat memberi penilaian terhadap nilai aktiva tetap perusahaan
jika dilakukan revaluasi.
4. Notaris
Menurut UUPM, yang dimaksut denga notaris adalah penjabat
umum yang berwenang membuat akta autentik dan terdaftar di
BAPEPAM. Bagi suatu perusahaan yang go public, banyak pihak
yang terlibat didalamnya. Oleh karena itu, agar sesuatu yang
diputuskan perusahaan dihormati dan diindahkan oleh semua pihak
yang terlibat, maka keputusan tersebut harus berkekuatan hukum.
Agar suatu keputusan berkekuatan hukum diperlukan peran notaris,
terutama pada kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
J. REKSA DANA (INVESTMENT FUND)
Reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya
menitipkan uang kepada pengelola reksa dana untuk digunakan sebagai
modal berinvestasi di pasar modal. reksa dana tersebut dapat berbentuk
perseroan atau kontrak investasi kolektif. Reksa dana yang berbentuk
perseroan adalah emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana
dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari hasil penjualan saham
tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di

13
pasar modal dan pasar uang. Sedangkan reksa dana berbentuk kontrak
investasi kolektif menghimpun dana dengan menerbitkan unit
penyertaan kepada masyarakat pemodan dan selanjutnya dana tersebut
diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar
modal dan pasar uang.
K. Proses Go Public Perusahaan dalam Kaitanya Dengan Kegiatan
Pasar Modal
1.

Tahap persiapan go public
Dalam tahap ini dilakukan hal-hal yang mendasar terhadap
berbagai hal yang terkait dengan perseroan terbatas yang akan go
public tersebut, yaitu:
a. Restrukturisasi perusahaan : hal ini dimaksut agar perusahaan
memenuhi persyaratan untuk go public yang ditentukan undangundang yang berlaku. Pada umumnya proses ini meliputi antara
lain restrukturisasi finansial, bisnis, korporat, restrukturisasi
sumber daya manusia, dan utang.
b. Pemberesan surat-surat dan dokumentasi : hal ini penting
dilakukan karena suatu perusahaan yang akan go public
membutuhkan suatu kerapian di bidang kearsipan dan
dokumentasi.
c. Private placement : adalah suatu proses dimana perusahaan
mencari dana kepada pihak lain. Hal ini perlu dilakukan karena
suatu perusahaan yang akan go public memerlukan dana terlebih
dahulu untuk membereskan perusahaannya.

2.

Tahap pendahuluan go public
a. Penunjukan pihak yang terlibat : adapun pihak-pihak yang
terlibat tersebut antara lain penjamin emisi, akuntan publik,
konsultan hukum, notaris, perusahaan penilai, biro administrasi
efek, dll.
b. Proses Underwriting : dalam tahap ini penjamin emisi sudah
harus ditunjuk oleh perusahaan yang akan go public. Pihak

14
penjamin emisi ini berfungsi sebagai pihak yang akan mengatur
pemasaran sampai terjualnya saham di pasar perdana.
c. Restrukturisasi anggaran dasar : anggaran dasar dari perusahaan
yang akan go public perlu dilakukan revisi atau amendemen
sesuai dengan persyaratan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku terhadap perusahaan terbuka.
d. Pembuatan laporan dan dokumentasi go public lainnya : bahwa
dalam proses go public perlu dipersiapkan sedemikian rupa
mengenai laporan-laporan dan dokumen-dokumen tertentu
untuk kepentingan pelaporan kepada pihak yang berwenang.
e. Pencatatan pendahuluan atas saham-saham di bursa efek : hal ini
perlu dilakukan, karena saham-saham dari perusahaan tersebut
akan dijual, yaitu penjualannya di pasar sekunder nantinya.
3.

Tahap pelaksanaan go public
Dalam tahap pelaksanaan ini, ada beberapa hal yang perlu
dilakukan, yaitu:
a. Proses pengajuan pernyataan pendaftaran emisi ke Bapepam.
b. Public expose: pernyataan dan diskusi dari pihak publik atau
pejabat yang berwenang.
c. Pembuatan

dan

pencetakan

prospektus,

serta

pemuatan

prospektus ringkas dalam dua surat kabar.
d. Road show: berkunjung ke tempat-tempat investor institusional
untuk menawarkan saham.
e. Penjatahan di pasar perdana.
f. Proses pencatatan dan perdagangan saham di bursa efek.
g. Proses jual beli saham di pasar sekunder.

2.3

KEADAAN PASAR MODAL DI INDONESIA
A. Sejarah Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
1.

Periode Pertama (1912-1942): Periode Zaman Belanda
14 Desember 1912, suatu asosiasi 13 broker dibentuk di Jakarta.
Asosiasi ini diberi nama Belandanya sebagai Verininging voor

15
Effectenchandel yang merupakan cikal bakal pasar modal di
Indonesia. Setelah PD I, pasar modal di Surabaya dibuka(1 Januari
1925). Menyusul di Semarang tanggal 1 Agustus 1925.
2.

Periode kedua (1952-1960): Periode Orde Lama
Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, dibentuklah UU No 15
1952. Setelah itu pada tanggal 3 Juni 1952 Bursa Efek Jakarta
dibuka kembali.
Adanya

sengketa

antara

pemerintah

RI

dengan

Belanda,

mengakibatkan larinya modal Belanda dari tanah Indonesia.
Akibatnya mulai tahun 1960, sekuritas-sekuritasBelanda tidak
dipegang lagi oleh BEJ. Sejak itu aktivitas di BEJ semakin
menurun
3.

Periode Ketiga (1977-1988): Periode Orde Baru
BEJ lahir kembali pada tahun 1977 sebagai hasil dari Keputusan
Presiden Nomor 52 1976. Periode ini disebut juga dengan periode
tidur panjang karena sampai tahun 1988 hanya sedikit sekali
perusahaan yang tercatat di BEJ.

4.

Periode Keempat (1988-1995): Periode Bangun dari Tidur
Panjang
Sampai tahun 1988 Indonesia dikataka dalam periode tidur
panjang. Setelah tahun 1988, selama 3 tahun saja, yaitu sampai
tahun 1990, jumlah perusahaan yang ada di BEJ terus meningkat.
Sampai tahun 1996 jumlah perusahaan mencapai 238.

5.

Periode Kelima (Mulai Tahun 1995): Periode Otomatisasi
Kerena peningkatan kegiatan transaksi yang dirasakan sudah
melebihi kapasitas manual, maka BEJ memutuskan untuk
mengotomatisasikan kegiatan transaksi di bursa. Jika sebelumnya
di lantai bursa terlihat dua deret antrian yang cukup panjang untuk
masing-masing sekuritas, dan semua kegiatan transaksi dicatat di
papan tulis, maka setelah otomatisasi yang terlihat di lantai bursa
adalah jaringan komputer-komputer yang digunakan oleh broker.

B. Pengaturan

16
UU No 15 Thn
1952

Berubah Menjadi

Peraturan Pelaksana:
Keputusan Presiden RI
No 60 Thn 1988
(tentang pasar modal)

UU No 8 Thn
1995

Peraturan Pelaksaa:
Peraturan Pemerintah No 45 1995
(penyelengaraan kegiatan di bidang
pasar modal)
Peraturan Pemerintah No 46 1995
(tata cara pemeriksaan di bidang
pasar modal)

Setelah Indonesia merdeka Undang-Undang yang mengatur tentang
pasar modal adalah Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1952 tentang
penetapan Undang-Undang Darurat tentang Bursa (Lembaran Negara
1951 No. 79) sebagai undang-undang (Lembar Negara 1952 No. 67).
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 8 1995 tentang pasar modal
sejak tanggal 10 November 1995, maka UU No. 15 1952 tersebut
dinyatakan tidak berlaku lagi.
C. Sekilas tentang Pasar Modal di Indonesia
Pada umumnya sistem perdagangan di pasar modal dapat dilakukan
melalui 2 cara, yaitu:
Sistem Diler: diler yang berperan sebagai mediator yang melayani
investor dalam mengambil keputusan menjual atau membeli efek.
Sistem Pialang: pesanan investor didaftarkan pada lantai bursa.
Pialang adalah anggota bursa yang setiap saat siap menerima
pesanan jual atau beli dari investor.
Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) menganut Sistem Pialang.
Pergeraan harga saham di BEI dari waktu ke waktu dapat diketahui
melalui Indeks Harga Saham. BEI memiliki empat macam Indeks
Harga Saham, yaitu:
1.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG): indeks harga saham yang
melibatkan semua saham yang tercatat di bursa sebagai komponen
penghitungan indeks.

17
2.

Indeks Sektoral (JASICA): ditentukan berdasarkan harga saham
dalam kelompok masing-masing sektor.

3.

Indeks LQ45: ditentukan dengan mengunakan 45 saham yang
paling likuid.

4.

Indeks Individual: indeks harga masing-masing saham terhadap
harga dasarnya.

18
BAB III
PENUTUP

3.1

KESIMPULAN
1.

Bursa perdagangan pada umumnya diartikan sebagai cara penjualan
dimana penjualannya tidak dilakukan secara eceran melainkan dengan
sistem partai. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
pasal 59 juga disebutkan bahwa Bursa perdagangan adalah pertemuan
para pedagang, juragan kapal, makelar, kasir dan orang-orang lain yang
bersangkut-paut dengan perdagangan.

2.

Tiga unsur yang berkaitan dengan kegiatan di pasar modal, yaitu:
Penawaran umum dan perdagangan efek.
Perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya.
Lembaga profesi yang berkaitan dengan efek.

3.

Setelah Indonesia merdeka Undang-Undang yang mengatur tentang
pasar modal adalah Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1952 tentang
penetapan Undang-Undang Darurat tentang Bursa (Lembaran Negara
1951 No. 79) sebagai undang-undang (Lembar Negara 1952 No. 67).
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 8 1995 tentang pasar
modal sejak tanggal 10 November 1995, maka UU No. 15 1952
tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.

3.2

SARAN
Setelah membaca makalah Bursa Perdagangan dan Pasar Modal ini,
pembaca diharapkan mengerti dan mengimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk pemerintah diharapkan dapat meningkatkan pasar modal
di Indonesia agar para investor lebih banyak yang menginvestasikan
sahamnya di Indonesia sehingga perekonomian di Indonesia dapat
meningkat.

19

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...Pajeg Lempung
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalOperator Warnet Vast Raha
 
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIA
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIAPERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIA
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIASiti Sahati
 
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan EviewsUji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan EviewsM. Rojana Hamdan
 
Bab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasiBab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasivikingsyara
 
Public sector accounting and budgetary accounting
Public sector accounting and budgetary accountingPublic sector accounting and budgetary accounting
Public sector accounting and budgetary accountingrezkyprast
 
Makalah good governance
Makalah good governanceMakalah good governance
Makalah good governanceKhuzain Achmed
 
Ppt perpajakan
Ppt perpajakanPpt perpajakan
Ppt perpajakanUNISBA
 
Kelompok 1 - Kas dan setara kas.pptx
Kelompok 1 - Kas dan setara kas.pptxKelompok 1 - Kas dan setara kas.pptx
Kelompok 1 - Kas dan setara kas.pptxNanaHernita
 
Soal & Pembahasan Bab 1 - 7 Perbankan Syariah (Rizal Yaya) Salemba 4
Soal & Pembahasan Bab 1 - 7 Perbankan Syariah (Rizal Yaya) Salemba 4Soal & Pembahasan Bab 1 - 7 Perbankan Syariah (Rizal Yaya) Salemba 4
Soal & Pembahasan Bab 1 - 7 Perbankan Syariah (Rizal Yaya) Salemba 4Agung Prast
 
Kebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto Apriyanto
Kebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto ApriyantoKebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto Apriyanto
Kebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto ApriyantoAnto Apriyanto, M.E.I.
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiYusuf Darismah
 
Dasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi SyariahDasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi SyariahAbida Muttaqiena
 
Akuntansi persediaan
Akuntansi persediaanAkuntansi persediaan
Akuntansi persediaanAdi Jauhari
 
UUD 1945 Sebelum Amandemen
UUD 1945 Sebelum AmandemenUUD 1945 Sebelum Amandemen
UUD 1945 Sebelum AmandemenProduk Hukum
 

La actualidad más candente (20)

Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Sejarah hi
Sejarah hiSejarah hi
Sejarah hi
 
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIA
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIAPERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIA
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIA
 
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan EviewsUji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
Uji Normalitas, Asumsi Klasik dan Regresi dengan Eviews
 
Soal jawaban-bab-1-17
Soal jawaban-bab-1-17Soal jawaban-bab-1-17
Soal jawaban-bab-1-17
 
Bab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasiBab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasi
 
Hakikat Negara
Hakikat NegaraHakikat Negara
Hakikat Negara
 
Public sector accounting and budgetary accounting
Public sector accounting and budgetary accountingPublic sector accounting and budgetary accounting
Public sector accounting and budgetary accounting
 
Makalah good governance
Makalah good governanceMakalah good governance
Makalah good governance
 
Ppt perpajakan
Ppt perpajakanPpt perpajakan
Ppt perpajakan
 
Kelompok 1 - Kas dan setara kas.pptx
Kelompok 1 - Kas dan setara kas.pptxKelompok 1 - Kas dan setara kas.pptx
Kelompok 1 - Kas dan setara kas.pptx
 
Soal & Pembahasan Bab 1 - 7 Perbankan Syariah (Rizal Yaya) Salemba 4
Soal & Pembahasan Bab 1 - 7 Perbankan Syariah (Rizal Yaya) Salemba 4Soal & Pembahasan Bab 1 - 7 Perbankan Syariah (Rizal Yaya) Salemba 4
Soal & Pembahasan Bab 1 - 7 Perbankan Syariah (Rizal Yaya) Salemba 4
 
Kebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto Apriyanto
Kebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto ApriyantoKebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto Apriyanto
Kebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto Apriyanto
 
Pasar Uang dan Pasar Modal
Pasar Uang dan Pasar ModalPasar Uang dan Pasar Modal
Pasar Uang dan Pasar Modal
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Dasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi SyariahDasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi Syariah
 
Akuntansi persediaan
Akuntansi persediaanAkuntansi persediaan
Akuntansi persediaan
 
UUD 1945 Sebelum Amandemen
UUD 1945 Sebelum AmandemenUUD 1945 Sebelum Amandemen
UUD 1945 Sebelum Amandemen
 

Destacado

Tugas pengantar akuntansi 2 (bab 2)
Tugas pengantar akuntansi 2 (bab 2)Tugas pengantar akuntansi 2 (bab 2)
Tugas pengantar akuntansi 2 (bab 2)NuRi Putra Meller
 
Makalah Agroindustri - Universitas Jambi / Biji Kopi
Makalah Agroindustri - Universitas Jambi / Biji KopiMakalah Agroindustri - Universitas Jambi / Biji Kopi
Makalah Agroindustri - Universitas Jambi / Biji Kopigabriellasitio
 
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...Taufik Rahman
 
Jurnal aliran kas bursa efek
Jurnal aliran kas bursa efekJurnal aliran kas bursa efek
Jurnal aliran kas bursa efekMiftahur Rizqi
 
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modalIsu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modalhendragustomi
 
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Hening RN
 
macam-macam metode pembelajaran
macam-macam metode pembelajaranmacam-macam metode pembelajaran
macam-macam metode pembelajaranreza ediya
 
Macam macam metode dan strategi pembelajaran
Macam macam metode dan strategi pembelajaranMacam macam metode dan strategi pembelajaran
Macam macam metode dan strategi pembelajaransymons012
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)Sifa Siti Mukrimah
 

Destacado (15)

Makalah pasar modal
Makalah pasar modalMakalah pasar modal
Makalah pasar modal
 
Nuri (akm bab 2)
Nuri (akm bab 2)Nuri (akm bab 2)
Nuri (akm bab 2)
 
Makalah pasar modal
Makalah pasar modalMakalah pasar modal
Makalah pasar modal
 
Makalah Pasar Modal
Makalah Pasar ModalMakalah Pasar Modal
Makalah Pasar Modal
 
Tugas pengantar akuntansi 2 (bab 2)
Tugas pengantar akuntansi 2 (bab 2)Tugas pengantar akuntansi 2 (bab 2)
Tugas pengantar akuntansi 2 (bab 2)
 
Makalah Agroindustri - Universitas Jambi / Biji Kopi
Makalah Agroindustri - Universitas Jambi / Biji KopiMakalah Agroindustri - Universitas Jambi / Biji Kopi
Makalah Agroindustri - Universitas Jambi / Biji Kopi
 
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
 
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...
Skripsi "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen ( Dalam Perjanjian Jual beli te...
 
Jurnal aliran kas bursa efek
Jurnal aliran kas bursa efekJurnal aliran kas bursa efek
Jurnal aliran kas bursa efek
 
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modalIsu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
 
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
 
Jurnal pasar modal pak sutrisno
Jurnal pasar modal pak sutrisnoJurnal pasar modal pak sutrisno
Jurnal pasar modal pak sutrisno
 
macam-macam metode pembelajaran
macam-macam metode pembelajaranmacam-macam metode pembelajaran
macam-macam metode pembelajaran
 
Macam macam metode dan strategi pembelajaran
Macam macam metode dan strategi pembelajaranMacam macam metode dan strategi pembelajaran
Macam macam metode dan strategi pembelajaran
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)
 

Similar a BURSA DAN PASAR MODAL

Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing...megiirianti083
 
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalUu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalAndi Alfian
 
PASAR MODAL_PPT.pptx
PASAR MODAL_PPT.pptxPASAR MODAL_PPT.pptx
PASAR MODAL_PPT.pptxelyajunia
 
UU Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
UU Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar ModalUU Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
UU Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar ModalJimmy L
 
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modal
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modalSk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modal
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modalRusdi Rustandi
 
Materi perkuliahan blk 2 pertemuan 1 12
Materi perkuliahan blk 2 pertemuan  1   12Materi perkuliahan blk 2 pertemuan  1   12
Materi perkuliahan blk 2 pertemuan 1 12Faiz Faizah
 
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalUu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalGilang Syahya
 
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalUu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalDyah Nuryovita
 
Pasar Modal Syariah.docx
Pasar Modal Syariah.docxPasar Modal Syariah.docx
Pasar Modal Syariah.docxZukét Printing
 
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdaganganPasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdaganganRuspriono sunaryo
 
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)Megitta Ignacia
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...megiirianti083
 
Pasar Modal Syariah.docx
Pasar Modal Syariah.docxPasar Modal Syariah.docx
Pasar Modal Syariah.docxZukét Printing
 
MATERI PASAR MODAL 2 (1) (1) (1)-dikonversi.docx
MATERI PASAR MODAL 2 (1) (1) (1)-dikonversi.docxMATERI PASAR MODAL 2 (1) (1) (1)-dikonversi.docx
MATERI PASAR MODAL 2 (1) (1) (1)-dikonversi.docxIntanAnggraeni7
 

Similar a BURSA DAN PASAR MODAL (20)

Blk09 pasar-modal
Blk09 pasar-modalBlk09 pasar-modal
Blk09 pasar-modal
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing...
 
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalUu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
 
PASAR MODAL_PPT.pptx
PASAR MODAL_PPT.pptxPASAR MODAL_PPT.pptx
PASAR MODAL_PPT.pptx
 
UU Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
UU Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar ModalUU Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
UU Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
 
Uu nomor 8 tahun 1995
Uu nomor 8 tahun 1995Uu nomor 8 tahun 1995
Uu nomor 8 tahun 1995
 
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modal
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modalSk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modal
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modal
 
Materi perkuliahan blk 2 pertemuan 1 12
Materi perkuliahan blk 2 pertemuan  1   12Materi perkuliahan blk 2 pertemuan  1   12
Materi perkuliahan blk 2 pertemuan 1 12
 
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalUu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
 
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modalUu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
Uu no 8 tahun 1995 tentang pasar modal
 
Hukum pasar modal
Hukum pasar modalHukum pasar modal
Hukum pasar modal
 
Pasar Modal Syariah.docx
Pasar Modal Syariah.docxPasar Modal Syariah.docx
Pasar Modal Syariah.docx
 
Pasar Modal Syariah.pdf
Pasar Modal Syariah.pdfPasar Modal Syariah.pdf
Pasar Modal Syariah.pdf
 
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdaganganPasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
 
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...
 
Pasar Modal Syariah.pdf
Pasar Modal Syariah.pdfPasar Modal Syariah.pdf
Pasar Modal Syariah.pdf
 
Pasar Modal Syariah.docx
Pasar Modal Syariah.docxPasar Modal Syariah.docx
Pasar Modal Syariah.docx
 
pasar keuangan
pasar keuanganpasar keuangan
pasar keuangan
 
MATERI PASAR MODAL 2 (1) (1) (1)-dikonversi.docx
MATERI PASAR MODAL 2 (1) (1) (1)-dikonversi.docxMATERI PASAR MODAL 2 (1) (1) (1)-dikonversi.docx
MATERI PASAR MODAL 2 (1) (1) (1)-dikonversi.docx
 

Más de Mas Mito

Risalah aswaja
Risalah aswajaRisalah aswaja
Risalah aswajaMas Mito
 
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim Asyari
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim AsyariAqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim Asyari
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim AsyariMas Mito
 
25 quotes-on-managing-change
25 quotes-on-managing-change25 quotes-on-managing-change
25 quotes-on-managing-changeMas Mito
 
Born to win
Born to winBorn to win
Born to winMas Mito
 
10 kesalahpahaman-tentang-sukses
10 kesalahpahaman-tentang-sukses10 kesalahpahaman-tentang-sukses
10 kesalahpahaman-tentang-suksesMas Mito
 
Konsep memperkenalkan diri dalam bahasa inggris
Konsep memperkenalkan diri dalam bahasa inggrisKonsep memperkenalkan diri dalam bahasa inggris
Konsep memperkenalkan diri dalam bahasa inggrisMas Mito
 
buku Ekonomi islam
buku Ekonomi islambuku Ekonomi islam
buku Ekonomi islamMas Mito
 
Uts makro lanjut
Uts makro lanjutUts makro lanjut
Uts makro lanjutMas Mito
 
Keseimbangan pasar tenaga kerja
Keseimbangan pasar tenaga kerjaKeseimbangan pasar tenaga kerja
Keseimbangan pasar tenaga kerjaMas Mito
 
Bentuk bentuk perusahaan
Bentuk bentuk perusahaanBentuk bentuk perusahaan
Bentuk bentuk perusahaanMas Mito
 
Legalitas-perekonomian indonesia
Legalitas-perekonomian indonesiaLegalitas-perekonomian indonesia
Legalitas-perekonomian indonesiaMas Mito
 
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UM
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UMPerekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UM
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UMMas Mito
 
Sejarah pemikiran ekonomi dari dunia kuno
Sejarah pemikiran ekonomi dari dunia kunoSejarah pemikiran ekonomi dari dunia kuno
Sejarah pemikiran ekonomi dari dunia kunoMas Mito
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiahMas Mito
 
Presentasi bab 11 korelasi linear
Presentasi bab 11 korelasi linearPresentasi bab 11 korelasi linear
Presentasi bab 11 korelasi linearMas Mito
 
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)Aspek hukum ekonomi bisnis (done)
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)Mas Mito
 

Más de Mas Mito (16)

Risalah aswaja
Risalah aswajaRisalah aswaja
Risalah aswaja
 
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim Asyari
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim AsyariAqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim Asyari
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim Asyari
 
25 quotes-on-managing-change
25 quotes-on-managing-change25 quotes-on-managing-change
25 quotes-on-managing-change
 
Born to win
Born to winBorn to win
Born to win
 
10 kesalahpahaman-tentang-sukses
10 kesalahpahaman-tentang-sukses10 kesalahpahaman-tentang-sukses
10 kesalahpahaman-tentang-sukses
 
Konsep memperkenalkan diri dalam bahasa inggris
Konsep memperkenalkan diri dalam bahasa inggrisKonsep memperkenalkan diri dalam bahasa inggris
Konsep memperkenalkan diri dalam bahasa inggris
 
buku Ekonomi islam
buku Ekonomi islambuku Ekonomi islam
buku Ekonomi islam
 
Uts makro lanjut
Uts makro lanjutUts makro lanjut
Uts makro lanjut
 
Keseimbangan pasar tenaga kerja
Keseimbangan pasar tenaga kerjaKeseimbangan pasar tenaga kerja
Keseimbangan pasar tenaga kerja
 
Bentuk bentuk perusahaan
Bentuk bentuk perusahaanBentuk bentuk perusahaan
Bentuk bentuk perusahaan
 
Legalitas-perekonomian indonesia
Legalitas-perekonomian indonesiaLegalitas-perekonomian indonesia
Legalitas-perekonomian indonesia
 
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UM
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UMPerekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UM
Perekonomian Indonesia-Fakultas Ekonomi UM
 
Sejarah pemikiran ekonomi dari dunia kuno
Sejarah pemikiran ekonomi dari dunia kunoSejarah pemikiran ekonomi dari dunia kuno
Sejarah pemikiran ekonomi dari dunia kuno
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
Presentasi bab 11 korelasi linear
Presentasi bab 11 korelasi linearPresentasi bab 11 korelasi linear
Presentasi bab 11 korelasi linear
 
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)Aspek hukum ekonomi bisnis (done)
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)
 

Último

Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Último (20)

Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

BURSA DAN PASAR MODAL

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam meningkatkan pembangunan ekonomi nasional dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya meningkatkan peranan bursa perdagangan dan pasar modal. Bursa Perdagangan disebut juga Bursa Komoditi merupakan tempat pertemuan antara permintaan dan penawaran komoditas dan derivatifnya. Pihak penjual dan pihak pembeli barang-barang komoditas bertemu di bursa tersebut. Bursa perdagangan dikatakan dapat meningkatkan pembangunan ekonomi nasional karena bursa perdagangan merupakan sarana melakukan aktivitas ekonomi dengan menjual dan membeli barang komuditi tertentu. Semakin meningkatnya aktivitas bursa perdagangan maka aktivitas ekonomi nasional akan semakin meningkat. Sedangkan pasar modal merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkanya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat. Pada hakikatnya, pasar modal adalah sarana yang efektif dalam mengerakkan dana masyarakat yang untuk selanjutnya dana tersebut disalurkan kepada kegiatan-kegiatan yang produktif. Semakin produktif suatu negara maka negara tersebut akan mengalami peningkatan pembangunan ekonomi. Pasar modal juga melaksanakan fungsi ekonomi dan fungsi keuanagan. Didalam bursa perdagangan dan pasar modal terdapat aturan-aturan atau hukum yang melandasi kegiatan didalamnya. Hal-hal yang terkait dengan bursa perdagangan dan pasar modal, aturan-aturannya, serta keadaan pasar modal di Indonesia akan dijelaskan di pembahasan. 1
  • 2. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud Bursa Perdagangan? 2. Apa yang dimaksud Pasar modal? 3. Bagaimana keadaan Pasar Modal di Indonesia? 1.3 TUJUAN 1. Untuk mengetahui hal-hal yang berhubunga dengan Bursa Perdagangan. 2. Untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan Pasar Modal. 3. Untuk mengetahui keadaan Pasar Modal di Indonesia. 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 BURSA PERDAGANGAN a. Ruang Lingkup Bursa Perdagangan Bursa perdagangan pada umumnya diartikan sebagai cara penjualan dimana penjualannya tidak dilakukan secara eceran melainkan dengan sistem partai. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 59 juga disebutkan bahwa Bursa perdagangan adalah pertemuan para pedagang, juragan kapal, makelar, kasir dan orang-orang lain yang bersangkut-paut dengan perdagangan. Pada bursa perdagangan juga terdapat istilah Bursa Komoditi yang merupakan tempat pertemuan antara permintaan dan penawaran komoditas. Pihak penjual dan pihak pembeli barang-barang komoditas bertemu di bursa tersebut. Selain pembeli dan penjual, ada pula pedagang perantara yang dikenal dengan makelar. Komoditi yang umumnya ditransaksikan adalah kopi, gula, kedelai, jagung, emas, tembaga, kapas, lada, gandum, katun, susu, logam (emas, perak, nikel) dan juga kontrak berjangka yang menggunakan komoditi sebagai aset acuannya. Dalam suatu Bursa Komoditi tidak pernah lepas dengan perdagangan berjangka. Sebagaimana dituliskan pada UU No 32 tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka dan Komoditi, perdagangan berjangka adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan jual beli komoditi, dengan penyerahan kemudian berdasarkan kontrak berjangka dan opsi atas kontrak berjangka. Perdagangan berjangka dilakukan di bursa berjangka yang memperdagangkan kontrak berjangka sebagai komoditi. Di Indonesia bursa tersebut adalah Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Manfaat utama Perdagangan Berjangka dan Komoditi: 1. Sebagai sarana pengelolaan resiko/ Risk Management melalui kegiatan Lindung Nilai 2. Sebagai sarana pembentukan harga 3. Sebagai sarana alternatif investasi. 3
  • 4. 2.2 PASAR MODAL A. Pengertian Pasar Modal Pasar modal (capital market) dalam pengertian klasik diartikan sebagai suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertufikat saham, dan obligasi atau efek-efek pada umumnya. Sementara itu menurut Kamus Hukum Ekonomi, pasar modal merupakan pasar atau tempat bertemunya penjual dan pembeli yang memperdagangkan surat-surat berharga jangka panjang misalnya saham dan obligasi. Menurut Undang-Undang Pasar Modal (UUPM), yakni Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1 angka 13 memberi pengertian: Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkanya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Berdasarkan pengertian diatas, menunjukan bahwa terdapat tiga unsur yang berkaitan dengan kegiatan di pasar modal, yaitu: Penawaran umum dan perdagangan efek. Perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya. Lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pasar modal Keberhasilan pembentukan pasar modal, dipengaruhi oleh Supply dan Demand. Secara rinci faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal antara lain sebagai berikut. 1. Supply sekuritas. Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal. 2. Demand akan sekuritas. Faktor ini berarti harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki dana yang cukup besar untuk membeli sekuritas-sekuritas yang ditawarkan. 3. Kondisi politik dan ekonomi. Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi besar kecilnya demand dan supply akan sekuritas. 4
  • 5. 4. Masalah hukum dan peraturan. Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Jadi kebenaran informasi sangatlah penting. Peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar menjadi mutlak diperlukan. C. Jenis-jenis Pasar Modal Dalam menjalankan kegiatannya, pasar modal dibagi dalam tiga macam, yaitu: Pasar Perdana, yaitu penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh perusahaan yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa efek. Pada pasar perdana, efek dijual dengan harga emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan emisi hanya memperoleh dana dari penjualan tersebut. Emisi adalah suatu kegiatan menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. Pasar Sekunder, adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana berakhir. Pada pasar ini harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek tersebut. Naik turunnya kurs suatu efek ditentukan oleh daya tarik-menarik antara permintaan dan penawaran efek tersebut. Bagi efek yang dapat memenuhi syarat mendaftar (listing) dapat menjual efeknya di dalam bursa efek. Sedangkan bagi efek yang tidak memenuhi syarat mendaftar dapat menjual efeknya di luar bursa efek, misalnya di bursa paralel (over the counter). Bursa Paralel, adalah perlengkapan dari bursa efek yang ada. Bagi perusahaan penerbit efek (emiten) dapat menjual efeknya melalui bursa. Tetapi tidak semua efek yang diterbitkan oleh perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat (go public) dapat dijual di bursa efek. Ini disebabkan persyaratan untuk mendaftar di bursa efek cukup berat dan ketat. Bursa paralel ini menjadi alternatif perusahaan yang ingin go public menjual efeknya, apabila tidak lolos persyaratan bursa efek. Pada umumnya efek yang didaftarkan di bursa paralel diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan dengan modal relatif kecil. 5
  • 6. D. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 52 tahun 1976 tentang Pasar Modal Bapepam merupakan Badan Pelaksana Pasar Modal, yakni pihak yang melakukan pengelolaan, pengatur, penilaian, dan pengawasan di bursa efek. Lahirnya Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal yang mencabut Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1976 telah merubah Bapepam dari Badan Pelaksana Pasar Modal menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Dengan demikian, Bapepam dipisahkan dari Bursa efek karena menimbulkan konflik kepentingan. Secara umum UU Nomor 8 Tahun 1995 mengatur kewenangan dan tugas dari Bapepam sebagai: a. Lembaga Pembinaan b. Lembaga Pengatur c. Lembaga Pengawas Ketiga kewenangan itu dilaksanakan oleh Bapepam dengan tujuan mewujudkan terciptanya pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat(Pasal 4 UU Nomor 8 Tahun 1995) . Sementara itu, pelaksanaan kewenangan Bapepam sebagai lembaga pengawas dapat dilakukan secara: a. Preventif: aturan, pedoman, bimbingan, dan pengarahan. b. Pepresif: pemeriksaan, penyidikan, dan penerapan sanksi-sanksi. Secara struktural Bapepam adalah lembaga regulator dan pengawas pasar modal, dipimpin oleh seorang Ketua, dibantu seorang Sekretaris dan tujuh orang Kepala Biro. Berdasarkan Keputusan Mentri Keuangan RI Nomor KMK 606/KMK.01/205 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, organisasi unit I Bapepam dan unit eselon I Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK) digabungkan menjadi satu organisasi 6
  • 7. unit eselon I, yaitu menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan Lembaga Keuangan). Bapepam dan Lembaga Keuangan mempunyai tugas membina, mengatur, dan mengawasi kegiatan pasar modal sehari-hari serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang keuangan, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Mentri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Organisasi Bapepam dan Lembaga Keuangan terdiri dari satu Ketua Badan sebagai eselon I dan membawahi 12 unit eselon II(1 Sekertaris dan 11 Biro Teknis) diaman lingkup pembinaan dan pengawasan meliputi aspek pasar modal, dana pensiun, perasuransian, perbankan dan usaha jasa pembiayaan serta modal ventura. Penggabungan ini mencerminkan respon dan langkah awal Departemen Keuangan atas semakin terintegrasinya industri jasa keuangan. E. Bursa Efek Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. Adapun fungsi dari Bursa Efek adalah sebagai berikut: 1. Menyediakan sarana perdagangan 2. Membuat aturan di bursa 3. Menyediakan informasi pasar 4. Memberikan pelayanan kepada anggota bursa, emiten, dan publik Bursa efek Indonesia pada mulanya memiliki dua tempat, yakni Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT Bursa Efek Surabaya (BES) secara resmi bergabung pada tanggal 1 Desember 2007. Namanya berubah menjadi PT Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) yang perdagangan efek pertamanya dilakukan pada tanggal 3 Desember 2007. Kehadiran BEI ini mencerminkan kepentingan pasar modal 7 secara nasional yang
  • 8. memfasilitasi perdagangan saham, surat utang, maupun perdagangan derivatif. Kehadiran bursa tunggal ini diharapka dapat meningkatkan efisiensi industri pasar modal di Indonesia dan menambah daya tarik untuk berinvestasi. Juga yang penting adalah infrastruktur perdagangan menjadi terintegrasi dan memfasilitasi seluruh instrumen yang diperdagangkan. F. Instrumen Utama Pasar Modal Dua instrumen utama pasar modal adalah saham dan obligasi. 1. Saham Saham adalah surat tanda bukti pemilikan suatu perseroan terbatas sebagai suatu investasi modal yang akan memberikan hak atas deviden perusahaan yag bersangkutan. Implikasi dan kepemilikan atas saham mencerminkan kepemilikan atas suatu perusahaan. Berbeda dengan obligasi, saham tidak memiliki jatuh tempo dan tidak memberikan pendapatan tetap. 2. Obligasi Obligasi adalah sekuritas berpendapatan tetap(fixed income securities) yang diterbitkan berhubungan dengan perjanjian utang. Sebagai sekuritas berpenghasilan tetap obligasi memiliki karakteristik, yaitu a. Surat berharga yang memiliki kekuatan hukum b. Memiliki jangka waktu tertentu atau jatuh tempo c. Memberikan pendapatan tetap secara periodik d. Mempunyai nilai nominal (nilai pari) G. Pelaku yang Terkait di Pasar Modal 1. Emiten Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum, atau perusahaan yang ingin memperoleh dana melalui pasar modal dengan menerbitkan saham dan obligasi untuk di jual ke masyarakat. Pengertian ini diatur dalam pasal 1 butir ke 6 UUPM Nomor 8 tahun 1995. Perusahaan yang akan melakukan emisi, terlebih dahulu harus menyampaikan pertanyaan pendaftaran kepada BAPEPAM untuk 8
  • 9. menjual atau menawarkan efek kepada masyarakat, dan setelah pernyataan pendaftaran efektif, emiten dapat melakukan penawaran umum. Perusahaan go public untuk menarik dana, umumnya hal itu didorong oleh beberapa tujuan yaitu: 1. Melakukan perluasan usaha (ekspansi) atau diversifikasi usaha 2. Memperbaiki struktur keuangan 3. Pengalihan kepemilikan (divestasi) Dengan membuat keputusan go public berarti perusahaan menjadi perusahaan terbuka (Tbk). Emiten akan menjadi perusahaan publik apabila pemegang sahamnya minimal 300 orang dan modal yang disetor minimal 3 milyar (Pasal 1 angka 22 UU Nomor 8 Tahun 1995). 2. Penjamin Emisi Efek (Underwriter) Penjamin emisi adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum untuk kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban membeli sisa efek yang dijual. Perusahaan-perusahaan yang menjual saham atau obligasi menginginkan dana dari penjualan itu dalam waktu yang telah ditentukan dan sesuai jumlah tertentu pula. Penjamin emisi inilah yang akan mengambil resiko untuk menjual saham atau obligasi emiten dengan mendapatkan imbalan. 3. Investor atau pemodal Investor atau Pemodal adalah Masyarakat baik perorangan atau lembaga yang membeli saham atau obligasi yang diterbitkan oleh emiten. Ada dua kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi investor, yaitu : 1. Melalui pasar perdana, yakni antara saat izin go public diberkan sampai dengan waktu tertentu sesuai dengan perjanjian emiten dengan penjamin emisinya. Pada masa ini, saham ditawarkan diluar bursa dengan harga yang disepakati emiten dengan penjamin emisi. 9
  • 10. 2. Melalui pasar sekunder, yakni kesempatan setelah saham perusahaan didaftarkan di bursa. Disebut pasar sekunder karena yang melukukan perdagangan adalah para pemegang saham dan caln pemegang saham. Uang yang berputar di pasar sekunder, tidak lagi mengalir kedalam perusahaan yang menerbitkan efek tetapi berpindah dari pemegang saham yang satu ke pemegang saham yang lain. 4. Penanggung (Guarantor) Untuk memperkuat kepercayaan kepada emiten, bahwa pinjaman pokok maupun bunga akan dibayar tepat waktu maka dalam penerbitan obligasi diperlukan jasa penanggung. Jika emiten karena suatu hal menderita kerugian atau dibubarkan sehingga tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada investor maka yang bertanggung jawab melakukan pembayaran bunga maupun pinjaman pokok, obligasi beralih kepada penanggung. 5. Perantara Perdagangan Efek (Pialang/Broker) Membeli atau menjual efek atas amanat investor. Pemodal yang ingin membeli/menjual saham harus menyampaikan amanat jual/beli kepada pialang yang akan ia percayai, untuk jasanya tersebut pialang mendapat fee. Pialang melaksanakan amanat untuk membeli dan atau menjual efek, pialang juga memberi saran tentang kecenderungan harga-harga saham tertentu. 6. Pedagang efek (Dealer) Membeli efek atas namanya sendiri. Dengan demikian, dealer juga merupakan investor di pasar modal. Dealer juga bisa berfungsi sebagai pialang. Dalam hal menjalankan fungsi mengutamakan pemenuhan pemodal lain. 7. Perusahaan Efek (Securities Company) Perusaahan efek memiliki tiga aktifitas, yaitu : a. Sebagai penjamin emisi. b. Perantara perdagangan efek. c. Manajer investasi. 10 tersebut, ia harus
  • 11. Tiga kegiatan ini dapat dirangkum dalam suatu perusahaan efek dan setiap kegiatan memerlukan izin masing-masing. H. Lembaga Penunjang Pasar Modal 1. Kustodian Lembaga yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lainnya berkaitan dengan efek serta memberikan jasa lainya seperti menerima deviden, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Diselenggarakan oleh: Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Perusahaan efek Bank umum yang telah mendapat persetujuan pemerintah 2. Biro Administrasi efek Lembaga yang mempunyai kewenagan untuk mendaftarkan pemilik efek dalam daftar buku pemegang saham emiten dan melakukan pembagian hak yang berkaitan dengan efek. Diselenggarakan oleh perseroan yang telah memperoleh ijin usaha dari BAPEPAM. Banyaknya pekerjaan yang dilakukan emiten atau investor mendorong emiten dan investor untuk memiliki unit khusus yang menangani kegiatan-kegiatan tersebut. Disinilah peran dari biro administrasi efek yang menawarkan jasa untuk melaksanakan kegiatan tambahan bagi emiten dan investor. 3. Wali Amanat Jasa wali amanat hanya diperlukan dalam emisi obligasi. Lembaga ini akan bertindak sebagai wali dari pemberi amanat (investor). Obligasi yang diterbitkan perusahaan melalui pasar modal selama ini adalah obligasi dengan jaminan artinya pinjaman obligasi itu dijamin dengan harta kekayaan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, dalam emisi obligasi harus juga ada hak investor untuk mengawasi perusahaan. Untuk keperluan inilah maka emiten harus menunjuk wali amanat. 11
  • 12. Tugas wali amanat adalah mewakili dan melindungi kepentingan investor. Ada beberapa tugas wali amanat, yaitu: 1. Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten apakah secara operasional perusahaan (emiten) mempunyai kesanggupan menghasilkan dan membayar obligasi berserta bunganya. 2. Melakukan pengawasan terhadap kekayaan emiten. 3. Memantau dan mengikuti perkembangan secara terus menerus terhadap perkembangan perusahaan emiten dan memberikan nasehat dan masukan kepada emiten. 4. Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pembayaran bunga dan pinjaman pokok obligasi yang menjadi hak pemodal. Tepat pada waktunya. I. Provesi Penunjang Pasar Modal 1. Akuntan Akuntan memperoleh izin dari mentri keuangan dan terdaftar di BAPEPAM. Tugas akuntan adalah memeriksa dan melaporkan segala sesuatu yang berkenaan dengan masalah keuangan dari emiten. Atas hasil pemeriksaan ini akuntan akan memberikan pendapatnya. Akuntan yang terdaftar pada BAPEPAM yang memeriksa laporan keuangan emiten, bursa efek, LKP dan LPP, dan pihak lain yang melakukan kegiatan di pasar modal wajib menyampaikan pemberitauan yang sifatnya rahasia kepada BAPEPAM selambatlambatnya tiga hari kerja setelah ditemukan hal-hal berikut: a. Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya b. Hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga dimaksut atau kepentingan para nasabahnya(Pasal 68 UUPM). Agar laporan keuangan disajikan secara wajar dan dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan, laporan keuangan harus diperiksa (audit) oleh akuntan publik. 2. Konsultan Hukum 12
  • 13. Dalam UUPM ditemukan bahwa konsultan hukum adalah ahli hukum yang memberikan pendapat hukum kepada pihak lain dan terdaftar di BAPEPAM. Konsultan hukum di pasar modal melakukan kegiatan memberi pendapat berdasarkan aspek hukum mengenai segala kewajiban yang mengikat perusahaan yang akan go public. Konsultan hukum adalah pihak yang independen dan dipercaya, karena keahlian dan integritasnya. 3. Penilai Dalam Undang-Undang Penanaman Modal dirumuskan bahwa yang dimaksut dengan penilai adalah pihak yang memberikan penilaian atas aset perusahaan dan terdaftar di BAPEPAM. Penilai adalah lembaga atau perusahaan yang kegiatanya melakukan penilaian atas kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang akan go public. Penilai juga dapat memberi penilaian terhadap nilai aktiva tetap perusahaan jika dilakukan revaluasi. 4. Notaris Menurut UUPM, yang dimaksut denga notaris adalah penjabat umum yang berwenang membuat akta autentik dan terdaftar di BAPEPAM. Bagi suatu perusahaan yang go public, banyak pihak yang terlibat didalamnya. Oleh karena itu, agar sesuatu yang diputuskan perusahaan dihormati dan diindahkan oleh semua pihak yang terlibat, maka keputusan tersebut harus berkekuatan hukum. Agar suatu keputusan berkekuatan hukum diperlukan peran notaris, terutama pada kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). J. REKSA DANA (INVESTMENT FUND) Reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana untuk digunakan sebagai modal berinvestasi di pasar modal. reksa dana tersebut dapat berbentuk perseroan atau kontrak investasi kolektif. Reksa dana yang berbentuk perseroan adalah emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari hasil penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di 13
  • 14. pasar modal dan pasar uang. Sedangkan reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif menghimpun dana dengan menerbitkan unit penyertaan kepada masyarakat pemodan dan selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang. K. Proses Go Public Perusahaan dalam Kaitanya Dengan Kegiatan Pasar Modal 1. Tahap persiapan go public Dalam tahap ini dilakukan hal-hal yang mendasar terhadap berbagai hal yang terkait dengan perseroan terbatas yang akan go public tersebut, yaitu: a. Restrukturisasi perusahaan : hal ini dimaksut agar perusahaan memenuhi persyaratan untuk go public yang ditentukan undangundang yang berlaku. Pada umumnya proses ini meliputi antara lain restrukturisasi finansial, bisnis, korporat, restrukturisasi sumber daya manusia, dan utang. b. Pemberesan surat-surat dan dokumentasi : hal ini penting dilakukan karena suatu perusahaan yang akan go public membutuhkan suatu kerapian di bidang kearsipan dan dokumentasi. c. Private placement : adalah suatu proses dimana perusahaan mencari dana kepada pihak lain. Hal ini perlu dilakukan karena suatu perusahaan yang akan go public memerlukan dana terlebih dahulu untuk membereskan perusahaannya. 2. Tahap pendahuluan go public a. Penunjukan pihak yang terlibat : adapun pihak-pihak yang terlibat tersebut antara lain penjamin emisi, akuntan publik, konsultan hukum, notaris, perusahaan penilai, biro administrasi efek, dll. b. Proses Underwriting : dalam tahap ini penjamin emisi sudah harus ditunjuk oleh perusahaan yang akan go public. Pihak 14
  • 15. penjamin emisi ini berfungsi sebagai pihak yang akan mengatur pemasaran sampai terjualnya saham di pasar perdana. c. Restrukturisasi anggaran dasar : anggaran dasar dari perusahaan yang akan go public perlu dilakukan revisi atau amendemen sesuai dengan persyaratan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku terhadap perusahaan terbuka. d. Pembuatan laporan dan dokumentasi go public lainnya : bahwa dalam proses go public perlu dipersiapkan sedemikian rupa mengenai laporan-laporan dan dokumen-dokumen tertentu untuk kepentingan pelaporan kepada pihak yang berwenang. e. Pencatatan pendahuluan atas saham-saham di bursa efek : hal ini perlu dilakukan, karena saham-saham dari perusahaan tersebut akan dijual, yaitu penjualannya di pasar sekunder nantinya. 3. Tahap pelaksanaan go public Dalam tahap pelaksanaan ini, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu: a. Proses pengajuan pernyataan pendaftaran emisi ke Bapepam. b. Public expose: pernyataan dan diskusi dari pihak publik atau pejabat yang berwenang. c. Pembuatan dan pencetakan prospektus, serta pemuatan prospektus ringkas dalam dua surat kabar. d. Road show: berkunjung ke tempat-tempat investor institusional untuk menawarkan saham. e. Penjatahan di pasar perdana. f. Proses pencatatan dan perdagangan saham di bursa efek. g. Proses jual beli saham di pasar sekunder. 2.3 KEADAAN PASAR MODAL DI INDONESIA A. Sejarah Perkembangan Pasar Modal di Indonesia 1. Periode Pertama (1912-1942): Periode Zaman Belanda 14 Desember 1912, suatu asosiasi 13 broker dibentuk di Jakarta. Asosiasi ini diberi nama Belandanya sebagai Verininging voor 15
  • 16. Effectenchandel yang merupakan cikal bakal pasar modal di Indonesia. Setelah PD I, pasar modal di Surabaya dibuka(1 Januari 1925). Menyusul di Semarang tanggal 1 Agustus 1925. 2. Periode kedua (1952-1960): Periode Orde Lama Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, dibentuklah UU No 15 1952. Setelah itu pada tanggal 3 Juni 1952 Bursa Efek Jakarta dibuka kembali. Adanya sengketa antara pemerintah RI dengan Belanda, mengakibatkan larinya modal Belanda dari tanah Indonesia. Akibatnya mulai tahun 1960, sekuritas-sekuritasBelanda tidak dipegang lagi oleh BEJ. Sejak itu aktivitas di BEJ semakin menurun 3. Periode Ketiga (1977-1988): Periode Orde Baru BEJ lahir kembali pada tahun 1977 sebagai hasil dari Keputusan Presiden Nomor 52 1976. Periode ini disebut juga dengan periode tidur panjang karena sampai tahun 1988 hanya sedikit sekali perusahaan yang tercatat di BEJ. 4. Periode Keempat (1988-1995): Periode Bangun dari Tidur Panjang Sampai tahun 1988 Indonesia dikataka dalam periode tidur panjang. Setelah tahun 1988, selama 3 tahun saja, yaitu sampai tahun 1990, jumlah perusahaan yang ada di BEJ terus meningkat. Sampai tahun 1996 jumlah perusahaan mencapai 238. 5. Periode Kelima (Mulai Tahun 1995): Periode Otomatisasi Kerena peningkatan kegiatan transaksi yang dirasakan sudah melebihi kapasitas manual, maka BEJ memutuskan untuk mengotomatisasikan kegiatan transaksi di bursa. Jika sebelumnya di lantai bursa terlihat dua deret antrian yang cukup panjang untuk masing-masing sekuritas, dan semua kegiatan transaksi dicatat di papan tulis, maka setelah otomatisasi yang terlihat di lantai bursa adalah jaringan komputer-komputer yang digunakan oleh broker. B. Pengaturan 16
  • 17. UU No 15 Thn 1952 Berubah Menjadi Peraturan Pelaksana: Keputusan Presiden RI No 60 Thn 1988 (tentang pasar modal) UU No 8 Thn 1995 Peraturan Pelaksaa: Peraturan Pemerintah No 45 1995 (penyelengaraan kegiatan di bidang pasar modal) Peraturan Pemerintah No 46 1995 (tata cara pemeriksaan di bidang pasar modal) Setelah Indonesia merdeka Undang-Undang yang mengatur tentang pasar modal adalah Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1952 tentang penetapan Undang-Undang Darurat tentang Bursa (Lembaran Negara 1951 No. 79) sebagai undang-undang (Lembar Negara 1952 No. 67). Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 8 1995 tentang pasar modal sejak tanggal 10 November 1995, maka UU No. 15 1952 tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. C. Sekilas tentang Pasar Modal di Indonesia Pada umumnya sistem perdagangan di pasar modal dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu: Sistem Diler: diler yang berperan sebagai mediator yang melayani investor dalam mengambil keputusan menjual atau membeli efek. Sistem Pialang: pesanan investor didaftarkan pada lantai bursa. Pialang adalah anggota bursa yang setiap saat siap menerima pesanan jual atau beli dari investor. Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) menganut Sistem Pialang. Pergeraan harga saham di BEI dari waktu ke waktu dapat diketahui melalui Indeks Harga Saham. BEI memiliki empat macam Indeks Harga Saham, yaitu: 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG): indeks harga saham yang melibatkan semua saham yang tercatat di bursa sebagai komponen penghitungan indeks. 17
  • 18. 2. Indeks Sektoral (JASICA): ditentukan berdasarkan harga saham dalam kelompok masing-masing sektor. 3. Indeks LQ45: ditentukan dengan mengunakan 45 saham yang paling likuid. 4. Indeks Individual: indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya. 18
  • 19. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN 1. Bursa perdagangan pada umumnya diartikan sebagai cara penjualan dimana penjualannya tidak dilakukan secara eceran melainkan dengan sistem partai. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 59 juga disebutkan bahwa Bursa perdagangan adalah pertemuan para pedagang, juragan kapal, makelar, kasir dan orang-orang lain yang bersangkut-paut dengan perdagangan. 2. Tiga unsur yang berkaitan dengan kegiatan di pasar modal, yaitu: Penawaran umum dan perdagangan efek. Perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya. Lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. 3. Setelah Indonesia merdeka Undang-Undang yang mengatur tentang pasar modal adalah Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1952 tentang penetapan Undang-Undang Darurat tentang Bursa (Lembaran Negara 1951 No. 79) sebagai undang-undang (Lembar Negara 1952 No. 67). Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 8 1995 tentang pasar modal sejak tanggal 10 November 1995, maka UU No. 15 1952 tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. 3.2 SARAN Setelah membaca makalah Bursa Perdagangan dan Pasar Modal ini, pembaca diharapkan mengerti dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk pemerintah diharapkan dapat meningkatkan pasar modal di Indonesia agar para investor lebih banyak yang menginvestasikan sahamnya di Indonesia sehingga perekonomian di Indonesia dapat meningkat. 19