SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 57
Optik
PEMANTULAN
PEMBIASAN
Mata dan Kamera
Lup dan Mikroskop
Teropong
1. Pemantulan Cahaya
Hukum Pemantulan Cahaya
▪ Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak
pada satu bidang datar.
▪ Sudut datang (i) = sudut pantul (r)
a. Pemantulan pada Cermin Datar
Sifat pembentukan bayangan pada cermin datar :
▪ Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin
▪ Tinggi bayangan = tinggi benda
▪ Bayangan bersifat tegak dan maya, dibelakang
cermin
b. Pemantulan pada Cermin Cekung
Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cekung :
▪ Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.
▪ Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
▪ Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui
titik itu juga.
Sifat Bayangan :
a. Bila benda di ruang I, maka c. Bila benda di ruang III, maka
Bayangan di ruang IV Bayangan di ruang II
Maya, tegak, diperbesar Nyata, terbalik, diperkecil
b. Bila benda di ruang II, maka
Bayangan di ruang III
Nyata, terbalik, diperbesar
c. Pemantulan pada Cermin Cembung
Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cembung :
▪ Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan
seolah-olah berasal dari titik fokus.
▪ Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar
sumbu utama.
▪ Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin
dipantulkan melalui titik itu juga.
Sifat Bayangan :
Maya, tegak, diperkecil.
d. Perhitungan Pembentukan Bayangan
Contoh :
Sebuah benda berdiri tegak 10 cm di depan cermin
cembung yang mempunyai titik fokus 30 cm. Jika
tinggi bendanya 2 m, tentukanlah tinggi bayangan
yang terbentuk dan perbesaran benda.
Rssfss
2
'
11
atau
1
'
11

s
s
h
h
m
''

2. Pembiasan Cahaya
a. Indeks Bias
n = indeks bias suatu medium
c = kecepatan cahaya di udara
cn = kecepatan cahaya dlm medium
b. Hukum Pembiasan Cahaya
i = sudut datang
r’ = sudut bias
n = indeks bias medium 1
n’ = indeks bias medium 2
nc
c
n 
n
n'
r'sin
isin

c. Pembiasan pada Lensa Cembung
Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cembung :
▪ Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.
▪ Sinar melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
▪ Sinar datang melalui titik pusat optik tidak dibiaskan.
Sifat Bayangan :
a. Bila benda di ruang I, maka
Bayangan maya (di depan lensa), tegak, diperbesar
b. Bila benda di ruang II, maka
Bayangan nyata (dibelakang lensa), terbalik, diperbesar
c. Bila benda di ruang III, maka
Bayangan nyata, terbalik, diperkecil
d. Pembiasan pada Lensa Cekung
Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cekung :
▪ Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah
berasal dari titik fokus.
▪ Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus
dibiaskan sejajar sumbu utama.
▪ Sinar datang melalui pusat optik tidak dibiaskan.
Sifat Bayangan :
Maya, tegak, diperkecil.
Alat Optik
Alat Optik
Alat optik adalah alat-alat yang menggunakan lensa
dan memerlukan cahaya.
Alat optik yang alami adalah mata kita.
Mata kita memiliki kemampuan untuk melihat sangat
terbatas, yaitu tidak dapat melihat dengan jelas
benda-benda kecil, benda-benda yang sangat jauh
dan tidak dapat merekam apa yang dilihatnya
dengan baik.
Oleh sebab itu mata kita harus dibantu dengan alat-
alat optik buatan seperti kamera, lup, mikroskop,
dan teropong.
Mata
Lensa
retina
pupil
kornea
iris
Bintik buta
Syaraf mata
Otot akomodasi
Bintik kuni
Mata adalah alat indra kita
yang berfungsi untuk
melihat.
Bola mata memiliki
diameter kurang lebih 2,5
cm.
Kita memiliki 2 buah mata
agar kita dapat melihat
benda dengan tiga dimensi
dan juga kita dapat
menentukan letak suatu
benda tanpa mengukurnya
Daya Akomodasi
Daya akomodasi mata adalah kemampuan lensa mata untuk
menebal dan menipis.
Lensa mata akan menipis bila melihat benda yang menjauh
Lensa mata akan menebal bila melihat benda yang mendekat
Titik terjauh yang dapat dilihat mata disebut punctum
remotum. Untuk mata normal jaraknya tak terhingga.Ketika
melihat jauh mata tidak berakomodasi.
Titik terdekat yang dapat dilihat mata dengan jelas disebut
punctum proximum. Untuk mata normal adalah 20 cm – 25
cm. Ketika melihat dekat mata berakomodasi.
Daya AKOMODASI mata
▪ Adalah kemampuan mata untuk mengubah
ketebalan lensa mata, karena menyesuaikan jarak
bendanya
▪ Atau kemampuan mata untuk mengubah jarak fokus
lensa mata, karena disesuaikan dengan jarak
bendanya.
Sebagaimana gambar berikut !
Mata Normal
Pada mata normal (emetropi) letak titik dekat (PP) terhadap mata
sekitar 25 cm, sedang letak titik jauh (PR) terhadap mata
adalah ~. Mata normal ini dapat melihat dg jelas suatu benda
yg letaknya jauh maupun dekat.
Benda jauh dilihatnya dg mata tak berakomodasi, sedang benda
dekat dilihatnya dg mata berakomodasi.
Cacat Mata
Rabun dekat (hipermetropi) Rabun Jauh (miopi)
Tidak mampu melihat benda2 dekat Tidak mampu melihat benda2 jauh
Titik dekatnya > 25 cm Titik dekatnya = 25 cm
Titik jauhnya ~ Titik jauhnya < ~
Dibantu dg kacamata positif Dibantu dg kacamata negatif
Pada waktu melihat benda, maka lensa mata
membentuk bayangan dari benda itu.
▪ Bayangan benda harus jatuh tepat pada retina
agar benda tampak dengan jelas.
▪ Karena letak benda tidak tetap maka fokus lensa
harus berubah dengan cara mengubah ketebalan
lensa mata
▪ Perubahan ketebalan ini yang dikenal dengan
nama DAYA AKOMODASI MATA
Jangkauan penglihatan
Mata akan dapat melihat benda dengan jelas jika
benda berada pada daerah jangkauan penglihatan
Daerah ini dibatasi oleh dua buah titik :
▪ Titik terjauh (punctum remotum (PR)) adalah titik
paling jauh yang masih dapat dilihat dengan jelas
oleh mata dikatakan mata tidak berakomodasi
▪ Titik terdekat (punctum proximum (PP)) adalah
titik terdekat yang dapat dilihat paling jelas oleh
mata dikatakan mata berakomodasi maksimum
Sifat bayangan
▪ Jangkauan pernglihatan selalu berada di
ruang III
▪ Sifat bayangan adalah :
–Nyata
–Terbalik
–diperkecil
Cacat mata
Dibedakan berdasarkan kemampuan optimal daya
akomodasinya menjadi :
▪ Rabun jauh (Myopi)
▪ Rabun dekat (Hipermetropi)
▪ MataTua (Presbiopi)
Cacat Mata
Rabun jauh (miopi)
Rabun jauh adalah kelainan mata karena bayangan benda-
benda yang jauh jatuh di depan retina. Hal ini terjadi karena
lensa mata tidak dapat menipis dengan baik.
Rabun jauh dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata
dengan lensa negatif.
MIOPI
▪ Disebut juga rabun
jauh
▪ Kurang jelas melihat
benda-benda yang
letaknya jauh
▪ Titik jauhnya terbatas
▪ Diakibatkan karena
bentuk lensa yang
tidak dapat terlalu
pipih
▪ Bayangan benda
selalu jatuh di depan
retina jika benda
berada di tempat jauh
Dalam perhitungan
Lensa negatif
membentuk
bayangan maya di
depan lensa
Benda yang berada
pada jarak tak
hingga (So = )
bayangannya
terbentuk pada titik
jauhnya (Si = -PR)
Dengan rumus
pembentukan bayangan
1/f = 1/So + 1/Si
1/f = 1/  + 1/(-PR)
1/f = 0 + 1/(-PR)
F = - PR
Kekuatan lensa yang
digunakan
P = 1/f = 1/(-PR)
Cacat Mata
Rabun dekat (hipermetropi)
Rabun dekat adalah kelainan mata karena bayangan benda-
benda yang dekat jatuh di belakang retina. Hal ini disebabkan
karena lensa mata tidak dapat menebal dengan baik.
Rabun dekat dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata
dengan lensa positif.
HIPERMETROPI
▪ Disebut juga rabun
dekat
▪ Kurang jelas melihat
benda-benda yang
letaknya dekat
▪ Titik dekatnya lebih
besar dari 25 cm
▪ Diakibatkan karena
bentuk lensa yang
tidak dapat terlalu
cembung
▪ Bayangan benda
selalu jatuh di
belakang retina jika
benda berada di
tempat yang dekat
(jarak baca)
Dalam perhitungan
Lensa positif
membentuk
bayangan maya di
depan lensa
Benda yang berada
pada titik bacanya
(So = Sn)
bayangannya
terbentuk pada titik
dekatnya (Si = -PP)
Dengan rumus
pembentukan bayangan
1/f = 1/So + 1/Si
1/f = 1/Sn + 1/(-PP)
Sn = titik baca normal (25
cm)
Kekuatan lensa yang
digunakan
P = 1/f
Cacat Mata
Mata tua (presbiopi)
Mata tua adalah kelainan mata karena bayangan benda tidak
jatuh pada retina baik itu benda dekat maupun benda jauh.
Hal ini disebabkan karena daya akomodasi lensa mata sudah
berkurang.
Mata tua dapat dibantu dengan menggunakan kacamata
bivokal.
Cacat Mata
Silindris (astigmatis)
Astigmatis adalah cacat mata karena mata tidak dapat melihat
dengan baik untuk garis-garis vertikal dan garis-garis
horisontal. Hal ini disebabkan karena kornea mata tidak
berbentuk bola
Astigmatis dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata
silindris.
Perhitungan cacat mata
Cacat mata dapat dibantu dengan menggunakan kacamata.
Kacamata yang tepat dapat di hitung dengan persamaan:
= +1 1 1
f s s’
Ket. f = fokus lensa kacamata
s = jarak dekat normal (hipermetropi)
= jarak terjauh normal (miopi)
s’ = jarak dekat hipermetropi (negatif)
= jarak terjauh miopi (negatif)
P = kekuatan lensa kacamata
P =
100
f
PRESBIOPI
▪ Disebut juga mata tua
▪ Kurang jelas melihat
benda-benda yang
letaknya jauh maupun
dekat
▪ Titik dekatnya lebih besar
dari 25 cm dan titk
jauhnya kurang dari tak
hingga
▪ Diakibatkan karena
melemahnya daya
akomodasi
▪ Bayangan benda
selalu jatuh di
belakang retina jika
benda berada di
tempat yang dekat
(jarak baca) dan di
depan retina jika
melihat jauh.
Tipuan mata
astigmatisma
▪ Disebut juga mata silinder
▪ Benda yang berupa titik
tampak sebagai ruas garis
▪ Tidak ada pengaruhnya
dengan titik dekat atau
titik jauh
▪ Diakibatkan karena
bentuk lensa seperti
irisan tabung.
▪ Ditolong dengan kaca
mata silinder.
Mikroskop Lensa okuler
Pengatur
Jarak/ fokus
Lensa
obyektif
Meja
preparat
Cermin
cekung
Mikroskop adalah alat
optik yang digunakan
untuk melihat benda-
benda mikroskopis
(sangat kecil)
Mikroskop
menggunakan dua buah
lensa cembung, yaitu
lensa okuler dan lensa
objektif.
Melihat bayangan benda tanpa akomodasi
Perbesaran bayangan :
Melihat bayangan benda dengan berakomodasi
Sob = jarak benda ke lensa objektif
Sob’ = jarak bayangan ke lensa objektif
Sn = jarak titik dekat mata normal
fok = jarak fokus lensa okuler
ok
n
ob
ob
f
S
x
S
S
m
'







 1
'
ok
n
ob
ob
f
S
x
S
S
m
Persamaan Mikroskop
Mata tak berakomodasi.
Panjang mikroskop = s’ob + fok
Perbesarab bayangan = M = Mob x Mok
M = x
S’ob
Sob
n
fok
fob fob fok s’ob fok
Persamaan Mikroskop
Mata berakomodasi.
Panjang mikroskop =
Perbesaran bayangan = M = Mob x Mok
s’ob + sok
M = x + 1
S’ob
Sob
n
fok
fob fob fok s’ob sok fok
Kamera
lensa
Diafragma
film
apertur
Range finder
Kamera merupakan alat optik untuk
merekam gambar bayangan suatu
benda.
Prisp kerja kamera mirip dengan
prinsip kerja pada mata
Persamaan mata dengan kamera
Mata dan kamera memiliki persamaan sebagai berikut:
- memiliki satu lensa
- memiliki pengatur cahaya
pada mata retina dan pupil
pada kamera diafragma dan apertur
- memiliki layar penangkap bayangan
pada mata retina
pada kamera film
Persamaan kamera
Kamera memiliki persamaan sama dengan lensa
cembung, yaitu:
= +1 1 1
f s s’
dan M = =
s’ h’
s h
Ket. f = fokus lensa
s = jarak benda
s’ = jarak film
M = perbesaran bayangan
h = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan pada film
Lup
Lup atau kaca pembesar
merupakan alat optik yang
paling sederhana yang
berfungsi untuk melihat
benda-benda yang kecil.
Lup terdiri dari sebuah lensa
cembung.
Agar benda tampak lebih
besar, benda harus
diletakkan antara titik fokus
dengan lensa.
Sifat Bayangan :
Maya (didepan lup), tegak, diperbesar.
Perbesaran Anguler :
- mata tak berakomodasi - mata berakomodasi maks
M = perbesaran anguler
Sn = titik dekat orang normal
f = jarak fokus lup
f
S
M n

1
f
S
M n
Persamaan Lup
▪ Untuk mata tak berakomodasi, benda diletakkan
tepat di titik fokus. Perbesaran dapat dihitung
dengan persamaan:
M = sn
f
Ket. F = fokus lensa
M = perbesaran bayangan
S n = titik dekat mata. f
f
Persamaan Lup
▪ Untuk mata berakomodasi maksimum, benda
diletakkan antara titik fokus dengan lensa.
Perbesaran dapat dihitung dengan persamaan:
M = sn
f
+ 1
Ket. F = fokus lensa
M = perbesaran bayangan
Sn = titik dekat mata.
f
f
Disebut juga TELESKOP
Fungsinya untuk melihat benda benda yang sangat jauh
JENISNYA Teropong Bias Teropong Bintang (Teropong
Astronomi)
 Teropong Bumi
 Teropong Prisma (Binokuler)
 Teropong Panggung (Galileo)
Teropong Pantul
TEROPONG
Lensa Obyektif
Lensa Okuler
f ob = f ok
f ob f ok
d = f ob + f ok
M a =
f ob
S ok
Perbesaran
TEROPONG BINTANG
Sifat bayangan
Maya , Diperbesar, Terbalik
Teropong Bintang
Sesuai namanya, teroong ini digunakan untuk melihat benda-
benda langit yang sangat jauh jaraknya.
Panjang teropong bintang = d = fob + fok
Perbesaran bayangan = M =
fob
fok
Lensa objektif
Lensa okuler
Pembentukan bayangan pada
teropong bintang
fob
fob fok
fok
Sifat bayangan:
- Maya
-Terbalik
- lebih dekat
+ +
Ob Ok
Lensa Obyektif Lensa Okuler
f ob 2fp
d = f ob + 4 fp + f ok
M a =
f ob
S ok
Perbesaran
TEROPONG BUMI
Lensa Pembalik
2fp fok
Untuk mata tidak berakomodasi
Sifat bayangan
Maya
Diperbesar
Tegak
Teropong Bumi
Teropong ini digunakan untuk melihat objek yang jauh di permukaan
bumi.
Teropong ini memiliki 3 lensa positif, yaitu lensa objektif, lensa
pembalik dan lensa okuler. Lensa pembalik berfungsi membalik
bayangan yang terbentuk, sehingga bayangan yang dibentuk oleh
teropong tidak terbalik
Panjang teropong = d = fob + 4fp + fok
Perbesaran bayangan = M = fob
fok
Lensa objektif
Lensa okulerLensa pembalik
Pembentukan bayangan pada
teropong bumi
fob fp
fok
fok
Sifat bayangan:
- Maya
-Tegak
- lebih dekat
+ +
Ob Ok
fob fp
+
P
TEROPONG PRISMA
Disebut juga teropong binokuler
Untuk memperpendek teropong, lensa pembalik diganti dengan
dua prisma samakaki yang akan memantulkan bayangan secara
sempurna
Bayangan akhir tegak, maya, diperbesar
Pemantulan
pada prisma
TEROPONG PANGGUNG (TEROPONG GALILEI)
L. Okuler
f ob
f ok
L. Obyektif
f ob = f ok
T
Sinar datang sejajar dari lensa obyektif membentuk
bayangan tepat di fokusnya, sebagai benda maya
lensa okuler
Sinar sejajar yang keluar dari lensa okuler menuju
mata bersifat tegak di titik tak terhingga
d = f ob + f ok
M a =
f ob
S ok
Perbesaran
Teropong Panggung
Teropong panggung atau galileo merupakan teropong bumi
tanpa lensa pembalik. Agar bayangan yang terbentuk tidak
terbalik, maka lensa okulernya menggunakan lensa negatif.
Panjang teropong = d = fob – fok
Perbesaran bayangan = M =
fob
fok
Lensa okuler (-)
Lensa objektif (+)
Pembentukan bayangan pada
teropong panggung
fob
fob fok
fok
Sifat bayangan:
- nyata
-Tegak
- lebih dekat
+ -
Ob Ok
TEROPONG PANTULTEROPONG PANTUL
f ob
cermin datar
lensa okuler
cermincekung
sebagaiobyektif
Menggunakan cermin cekung besar yang berfungsi sebagai pemantul
cahaya dengan alasan :
cermin mudah dibuat dibandingkan lensa
cermin tidak mengalami aberasi
cermin lebih ringan daripada lensa
Teropong Pantul
Teropong pantul merupakan teropong yang menggunakan
cermin cekung sebagai pengganti lensa objektif.
Periskop
Periskop adalah
teropong yang
digunakan pada kapal
selam untuk melihat
keadaan diatas air.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

OPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIKOPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIKmateripptgc
 
ppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas Xppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas XVivi
 
IPA Fisika Bab Alat Alat Optika Geometris.
IPA Fisika Bab Alat Alat Optika Geometris.IPA Fisika Bab Alat Alat Optika Geometris.
IPA Fisika Bab Alat Alat Optika Geometris.Dicky Armansyah
 
Buku siswa materi alat optik
Buku siswa materi alat optikBuku siswa materi alat optik
Buku siswa materi alat optikajeng karina
 
Alat alat optik
Alat alat optikAlat alat optik
Alat alat optiknurainiai
 
Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'hallotugas
 
Alat Optik - Materi kelas 8
Alat Optik - Materi kelas 8Alat Optik - Materi kelas 8
Alat Optik - Materi kelas 8Nana Andriana
 
Bahan Ajar Fisika Kelas X
Bahan Ajar Fisika Kelas XBahan Ajar Fisika Kelas X
Bahan Ajar Fisika Kelas Xguest213bd8
 
17. optik pembentukan bayangan
17. optik   pembentukan bayangan17. optik   pembentukan bayangan
17. optik pembentukan bayanganHokiman Kurniawan
 
Alat alat optik smp revisi [sdh sempurna dan ditampilkan]
Alat alat optik smp revisi [sdh sempurna dan ditampilkan]Alat alat optik smp revisi [sdh sempurna dan ditampilkan]
Alat alat optik smp revisi [sdh sempurna dan ditampilkan]Amalina Berliana
 

La actualidad más candente (20)

Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
ALAT ALAT OPTIK
ALAT ALAT OPTIKALAT ALAT OPTIK
ALAT ALAT OPTIK
 
OPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIKOPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIK
 
Bab 5 optik
Bab 5   optikBab 5   optik
Bab 5 optik
 
ppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas Xppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas X
 
Alat Optik
Alat OptikAlat Optik
Alat Optik
 
IPA Fisika Bab Alat Alat Optika Geometris.
IPA Fisika Bab Alat Alat Optika Geometris.IPA Fisika Bab Alat Alat Optika Geometris.
IPA Fisika Bab Alat Alat Optika Geometris.
 
Materi FISIKA Optik
Materi FISIKA OptikMateri FISIKA Optik
Materi FISIKA Optik
 
Buku siswa materi alat optik
Buku siswa materi alat optikBuku siswa materi alat optik
Buku siswa materi alat optik
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Alat alat optik
Alat alat optikAlat alat optik
Alat alat optik
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'
 
Alat Optik - Materi kelas 8
Alat Optik - Materi kelas 8Alat Optik - Materi kelas 8
Alat Optik - Materi kelas 8
 
Bahan Ajar Fisika Kelas X
Bahan Ajar Fisika Kelas XBahan Ajar Fisika Kelas X
Bahan Ajar Fisika Kelas X
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
17. optik pembentukan bayangan
17. optik   pembentukan bayangan17. optik   pembentukan bayangan
17. optik pembentukan bayangan
 
materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
 
Alat alat optik smp revisi [sdh sempurna dan ditampilkan]
Alat alat optik smp revisi [sdh sempurna dan ditampilkan]Alat alat optik smp revisi [sdh sempurna dan ditampilkan]
Alat alat optik smp revisi [sdh sempurna dan ditampilkan]
 

Destacado (18)

Sosiologi India
Sosiologi IndiaSosiologi India
Sosiologi India
 
8. arthropoda
8. arthropoda8. arthropoda
8. arthropoda
 
Sejarah dan tradisi v day
Sejarah dan tradisi v daySejarah dan tradisi v day
Sejarah dan tradisi v day
 
8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida
 
8. echinodermata
8. echinodermata8. echinodermata
8. echinodermata
 
Teropong
TeropongTeropong
Teropong
 
Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
Petualangan dan penjelajahan portugis
Petualangan dan penjelajahan portugisPetualangan dan penjelajahan portugis
Petualangan dan penjelajahan portugis
 
Budidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortelBudidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortel
 
Animalia porifer,colen, platyhel
Animalia porifer,colen, platyhelAnimalia porifer,colen, platyhel
Animalia porifer,colen, platyhel
 
KINGDOM FUNGI FULL
KINGDOM FUNGI FULLKINGDOM FUNGI FULL
KINGDOM FUNGI FULL
 
Bab plantae
Bab plantaeBab plantae
Bab plantae
 
monera kelas X semester I
monera kelas X semester Imonera kelas X semester I
monera kelas X semester I
 
Sejarah organisasi pemuda
Sejarah organisasi pemuda Sejarah organisasi pemuda
Sejarah organisasi pemuda
 
Bab ekologi
Bab ekologiBab ekologi
Bab ekologi
 
Kerajaan kerajaan di papua
Kerajaan kerajaan di papuaKerajaan kerajaan di papua
Kerajaan kerajaan di papua
 
Cerpen Mawar Biru untuk Novia beserta unsur intrinsiknya
Cerpen Mawar Biru untuk Novia beserta unsur intrinsiknyaCerpen Mawar Biru untuk Novia beserta unsur intrinsiknya
Cerpen Mawar Biru untuk Novia beserta unsur intrinsiknya
 
PANTUN pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis Pantun beserta contohnya
PANTUN pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis Pantun beserta contohnyaPANTUN pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis Pantun beserta contohnya
PANTUN pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis Pantun beserta contohnya
 

Similar a Optik (20)

Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Alatoptik
AlatoptikAlatoptik
Alatoptik
 
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdfBAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
 
Optik & alat optik xii av 1
Optik & alat optik xii av 1Optik & alat optik xii av 1
Optik & alat optik xii av 1
 
Bab alat-optik
Bab alat-optikBab alat-optik
Bab alat-optik
 
bab-alat-optik.ppt
bab-alat-optik.pptbab-alat-optik.ppt
bab-alat-optik.ppt
 
Alat – alat optik
Alat – alat optikAlat – alat optik
Alat – alat optik
 
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptxIPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
 
alat-alat-optik-revisi.ppt
alat-alat-optik-revisi.pptalat-alat-optik-revisi.ppt
alat-alat-optik-revisi.ppt
 
alat optik
alat optik alat optik
alat optik
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
ALAT-ALAT OPTIK.pptx
ALAT-ALAT OPTIK.pptxALAT-ALAT OPTIK.pptx
ALAT-ALAT OPTIK.pptx
 
Alat Optik 1.pptx
Alat Optik 1.pptxAlat Optik 1.pptx
Alat Optik 1.pptx
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaran
 
Alatoptik 131027062925-phpapp01
Alatoptik 131027062925-phpapp01Alatoptik 131027062925-phpapp01
Alatoptik 131027062925-phpapp01
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Alat optik 1
Alat optik 1Alat optik 1
Alat optik 1
 
Materi alat alat optik
Materi alat alat optikMateri alat alat optik
Materi alat alat optik
 
Alat Alat Optik
Alat Alat OptikAlat Alat Optik
Alat Alat Optik
 

Más de Ningrum Handayani

Más de Ningrum Handayani (12)

Hiperbola matematika
Hiperbola matematikaHiperbola matematika
Hiperbola matematika
 
Text report editt
Text report edittText report editt
Text report editt
 
Bisa percaya diri
Bisa percaya diriBisa percaya diri
Bisa percaya diri
 
Jaringan embrional
Jaringan embrionalJaringan embrional
Jaringan embrional
 
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomiEkonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Annas plantae kingdom
Annas plantae kingdomAnnas plantae kingdom
Annas plantae kingdom
 
Kimia uji larutan elektrolit dan nonelektrolit
Kimia uji larutan elektrolit dan nonelektrolitKimia uji larutan elektrolit dan nonelektrolit
Kimia uji larutan elektrolit dan nonelektrolit
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Kelompok ascomycota
Kelompok ascomycotaKelompok ascomycota
Kelompok ascomycota
 
Fisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektorFisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektor
 
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
 

Último

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 

Último (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 

Optik

  • 2.
  • 3. 1. Pemantulan Cahaya Hukum Pemantulan Cahaya ▪ Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. ▪ Sudut datang (i) = sudut pantul (r) a. Pemantulan pada Cermin Datar Sifat pembentukan bayangan pada cermin datar : ▪ Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin ▪ Tinggi bayangan = tinggi benda ▪ Bayangan bersifat tegak dan maya, dibelakang cermin
  • 4. b. Pemantulan pada Cermin Cekung Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cekung : ▪ Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus. ▪ Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama. ▪ Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga. Sifat Bayangan : a. Bila benda di ruang I, maka c. Bila benda di ruang III, maka Bayangan di ruang IV Bayangan di ruang II Maya, tegak, diperbesar Nyata, terbalik, diperkecil b. Bila benda di ruang II, maka Bayangan di ruang III Nyata, terbalik, diperbesar
  • 5. c. Pemantulan pada Cermin Cembung Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cembung : ▪ Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus. ▪ Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama. ▪ Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga. Sifat Bayangan : Maya, tegak, diperkecil.
  • 6. d. Perhitungan Pembentukan Bayangan Contoh : Sebuah benda berdiri tegak 10 cm di depan cermin cembung yang mempunyai titik fokus 30 cm. Jika tinggi bendanya 2 m, tentukanlah tinggi bayangan yang terbentuk dan perbesaran benda. Rssfss 2 ' 11 atau 1 ' 11  s s h h m '' 
  • 7. 2. Pembiasan Cahaya a. Indeks Bias n = indeks bias suatu medium c = kecepatan cahaya di udara cn = kecepatan cahaya dlm medium b. Hukum Pembiasan Cahaya i = sudut datang r’ = sudut bias n = indeks bias medium 1 n’ = indeks bias medium 2 nc c n  n n' r'sin isin 
  • 8. c. Pembiasan pada Lensa Cembung Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cembung : ▪ Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus. ▪ Sinar melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama. ▪ Sinar datang melalui titik pusat optik tidak dibiaskan. Sifat Bayangan : a. Bila benda di ruang I, maka Bayangan maya (di depan lensa), tegak, diperbesar b. Bila benda di ruang II, maka Bayangan nyata (dibelakang lensa), terbalik, diperbesar c. Bila benda di ruang III, maka Bayangan nyata, terbalik, diperkecil
  • 9. d. Pembiasan pada Lensa Cekung Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cekung : ▪ Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus. ▪ Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama. ▪ Sinar datang melalui pusat optik tidak dibiaskan. Sifat Bayangan : Maya, tegak, diperkecil.
  • 11. Alat Optik Alat optik adalah alat-alat yang menggunakan lensa dan memerlukan cahaya. Alat optik yang alami adalah mata kita. Mata kita memiliki kemampuan untuk melihat sangat terbatas, yaitu tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda kecil, benda-benda yang sangat jauh dan tidak dapat merekam apa yang dilihatnya dengan baik. Oleh sebab itu mata kita harus dibantu dengan alat- alat optik buatan seperti kamera, lup, mikroskop, dan teropong.
  • 12. Mata Lensa retina pupil kornea iris Bintik buta Syaraf mata Otot akomodasi Bintik kuni Mata adalah alat indra kita yang berfungsi untuk melihat. Bola mata memiliki diameter kurang lebih 2,5 cm. Kita memiliki 2 buah mata agar kita dapat melihat benda dengan tiga dimensi dan juga kita dapat menentukan letak suatu benda tanpa mengukurnya
  • 13. Daya Akomodasi Daya akomodasi mata adalah kemampuan lensa mata untuk menebal dan menipis. Lensa mata akan menipis bila melihat benda yang menjauh Lensa mata akan menebal bila melihat benda yang mendekat Titik terjauh yang dapat dilihat mata disebut punctum remotum. Untuk mata normal jaraknya tak terhingga.Ketika melihat jauh mata tidak berakomodasi. Titik terdekat yang dapat dilihat mata dengan jelas disebut punctum proximum. Untuk mata normal adalah 20 cm – 25 cm. Ketika melihat dekat mata berakomodasi.
  • 14. Daya AKOMODASI mata ▪ Adalah kemampuan mata untuk mengubah ketebalan lensa mata, karena menyesuaikan jarak bendanya ▪ Atau kemampuan mata untuk mengubah jarak fokus lensa mata, karena disesuaikan dengan jarak bendanya. Sebagaimana gambar berikut !
  • 15. Mata Normal Pada mata normal (emetropi) letak titik dekat (PP) terhadap mata sekitar 25 cm, sedang letak titik jauh (PR) terhadap mata adalah ~. Mata normal ini dapat melihat dg jelas suatu benda yg letaknya jauh maupun dekat. Benda jauh dilihatnya dg mata tak berakomodasi, sedang benda dekat dilihatnya dg mata berakomodasi. Cacat Mata Rabun dekat (hipermetropi) Rabun Jauh (miopi) Tidak mampu melihat benda2 dekat Tidak mampu melihat benda2 jauh Titik dekatnya > 25 cm Titik dekatnya = 25 cm Titik jauhnya ~ Titik jauhnya < ~ Dibantu dg kacamata positif Dibantu dg kacamata negatif
  • 16. Pada waktu melihat benda, maka lensa mata membentuk bayangan dari benda itu. ▪ Bayangan benda harus jatuh tepat pada retina agar benda tampak dengan jelas. ▪ Karena letak benda tidak tetap maka fokus lensa harus berubah dengan cara mengubah ketebalan lensa mata ▪ Perubahan ketebalan ini yang dikenal dengan nama DAYA AKOMODASI MATA
  • 17. Jangkauan penglihatan Mata akan dapat melihat benda dengan jelas jika benda berada pada daerah jangkauan penglihatan Daerah ini dibatasi oleh dua buah titik : ▪ Titik terjauh (punctum remotum (PR)) adalah titik paling jauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata dikatakan mata tidak berakomodasi ▪ Titik terdekat (punctum proximum (PP)) adalah titik terdekat yang dapat dilihat paling jelas oleh mata dikatakan mata berakomodasi maksimum
  • 18. Sifat bayangan ▪ Jangkauan pernglihatan selalu berada di ruang III ▪ Sifat bayangan adalah : –Nyata –Terbalik –diperkecil
  • 19. Cacat mata Dibedakan berdasarkan kemampuan optimal daya akomodasinya menjadi : ▪ Rabun jauh (Myopi) ▪ Rabun dekat (Hipermetropi) ▪ MataTua (Presbiopi)
  • 20. Cacat Mata Rabun jauh (miopi) Rabun jauh adalah kelainan mata karena bayangan benda- benda yang jauh jatuh di depan retina. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menipis dengan baik. Rabun jauh dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata dengan lensa negatif.
  • 21. MIOPI ▪ Disebut juga rabun jauh ▪ Kurang jelas melihat benda-benda yang letaknya jauh ▪ Titik jauhnya terbatas ▪ Diakibatkan karena bentuk lensa yang tidak dapat terlalu pipih ▪ Bayangan benda selalu jatuh di depan retina jika benda berada di tempat jauh
  • 22. Dalam perhitungan Lensa negatif membentuk bayangan maya di depan lensa Benda yang berada pada jarak tak hingga (So = ) bayangannya terbentuk pada titik jauhnya (Si = -PR) Dengan rumus pembentukan bayangan 1/f = 1/So + 1/Si 1/f = 1/  + 1/(-PR) 1/f = 0 + 1/(-PR) F = - PR Kekuatan lensa yang digunakan P = 1/f = 1/(-PR)
  • 23. Cacat Mata Rabun dekat (hipermetropi) Rabun dekat adalah kelainan mata karena bayangan benda- benda yang dekat jatuh di belakang retina. Hal ini disebabkan karena lensa mata tidak dapat menebal dengan baik. Rabun dekat dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata dengan lensa positif.
  • 24. HIPERMETROPI ▪ Disebut juga rabun dekat ▪ Kurang jelas melihat benda-benda yang letaknya dekat ▪ Titik dekatnya lebih besar dari 25 cm ▪ Diakibatkan karena bentuk lensa yang tidak dapat terlalu cembung ▪ Bayangan benda selalu jatuh di belakang retina jika benda berada di tempat yang dekat (jarak baca)
  • 25. Dalam perhitungan Lensa positif membentuk bayangan maya di depan lensa Benda yang berada pada titik bacanya (So = Sn) bayangannya terbentuk pada titik dekatnya (Si = -PP) Dengan rumus pembentukan bayangan 1/f = 1/So + 1/Si 1/f = 1/Sn + 1/(-PP) Sn = titik baca normal (25 cm) Kekuatan lensa yang digunakan P = 1/f
  • 26. Cacat Mata Mata tua (presbiopi) Mata tua adalah kelainan mata karena bayangan benda tidak jatuh pada retina baik itu benda dekat maupun benda jauh. Hal ini disebabkan karena daya akomodasi lensa mata sudah berkurang. Mata tua dapat dibantu dengan menggunakan kacamata bivokal.
  • 27. Cacat Mata Silindris (astigmatis) Astigmatis adalah cacat mata karena mata tidak dapat melihat dengan baik untuk garis-garis vertikal dan garis-garis horisontal. Hal ini disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk bola Astigmatis dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata silindris.
  • 28. Perhitungan cacat mata Cacat mata dapat dibantu dengan menggunakan kacamata. Kacamata yang tepat dapat di hitung dengan persamaan: = +1 1 1 f s s’ Ket. f = fokus lensa kacamata s = jarak dekat normal (hipermetropi) = jarak terjauh normal (miopi) s’ = jarak dekat hipermetropi (negatif) = jarak terjauh miopi (negatif) P = kekuatan lensa kacamata P = 100 f
  • 29. PRESBIOPI ▪ Disebut juga mata tua ▪ Kurang jelas melihat benda-benda yang letaknya jauh maupun dekat ▪ Titik dekatnya lebih besar dari 25 cm dan titk jauhnya kurang dari tak hingga ▪ Diakibatkan karena melemahnya daya akomodasi ▪ Bayangan benda selalu jatuh di belakang retina jika benda berada di tempat yang dekat (jarak baca) dan di depan retina jika melihat jauh.
  • 31. astigmatisma ▪ Disebut juga mata silinder ▪ Benda yang berupa titik tampak sebagai ruas garis ▪ Tidak ada pengaruhnya dengan titik dekat atau titik jauh ▪ Diakibatkan karena bentuk lensa seperti irisan tabung. ▪ Ditolong dengan kaca mata silinder.
  • 32. Mikroskop Lensa okuler Pengatur Jarak/ fokus Lensa obyektif Meja preparat Cermin cekung Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda- benda mikroskopis (sangat kecil) Mikroskop menggunakan dua buah lensa cembung, yaitu lensa okuler dan lensa objektif.
  • 33. Melihat bayangan benda tanpa akomodasi Perbesaran bayangan : Melihat bayangan benda dengan berakomodasi Sob = jarak benda ke lensa objektif Sob’ = jarak bayangan ke lensa objektif Sn = jarak titik dekat mata normal fok = jarak fokus lensa okuler ok n ob ob f S x S S m '         1 ' ok n ob ob f S x S S m
  • 34. Persamaan Mikroskop Mata tak berakomodasi. Panjang mikroskop = s’ob + fok Perbesarab bayangan = M = Mob x Mok M = x S’ob Sob n fok fob fob fok s’ob fok
  • 35. Persamaan Mikroskop Mata berakomodasi. Panjang mikroskop = Perbesaran bayangan = M = Mob x Mok s’ob + sok M = x + 1 S’ob Sob n fok fob fob fok s’ob sok fok
  • 36. Kamera lensa Diafragma film apertur Range finder Kamera merupakan alat optik untuk merekam gambar bayangan suatu benda. Prisp kerja kamera mirip dengan prinsip kerja pada mata
  • 37. Persamaan mata dengan kamera Mata dan kamera memiliki persamaan sebagai berikut: - memiliki satu lensa - memiliki pengatur cahaya pada mata retina dan pupil pada kamera diafragma dan apertur - memiliki layar penangkap bayangan pada mata retina pada kamera film
  • 38. Persamaan kamera Kamera memiliki persamaan sama dengan lensa cembung, yaitu: = +1 1 1 f s s’ dan M = = s’ h’ s h Ket. f = fokus lensa s = jarak benda s’ = jarak film M = perbesaran bayangan h = tinggi benda h’ = tinggi bayangan pada film
  • 39. Lup Lup atau kaca pembesar merupakan alat optik yang paling sederhana yang berfungsi untuk melihat benda-benda yang kecil. Lup terdiri dari sebuah lensa cembung. Agar benda tampak lebih besar, benda harus diletakkan antara titik fokus dengan lensa.
  • 40. Sifat Bayangan : Maya (didepan lup), tegak, diperbesar. Perbesaran Anguler : - mata tak berakomodasi - mata berakomodasi maks M = perbesaran anguler Sn = titik dekat orang normal f = jarak fokus lup f S M n  1 f S M n
  • 41. Persamaan Lup ▪ Untuk mata tak berakomodasi, benda diletakkan tepat di titik fokus. Perbesaran dapat dihitung dengan persamaan: M = sn f Ket. F = fokus lensa M = perbesaran bayangan S n = titik dekat mata. f f
  • 42. Persamaan Lup ▪ Untuk mata berakomodasi maksimum, benda diletakkan antara titik fokus dengan lensa. Perbesaran dapat dihitung dengan persamaan: M = sn f + 1 Ket. F = fokus lensa M = perbesaran bayangan Sn = titik dekat mata. f f
  • 43. Disebut juga TELESKOP Fungsinya untuk melihat benda benda yang sangat jauh JENISNYA Teropong Bias Teropong Bintang (Teropong Astronomi)  Teropong Bumi  Teropong Prisma (Binokuler)  Teropong Panggung (Galileo) Teropong Pantul TEROPONG
  • 44. Lensa Obyektif Lensa Okuler f ob = f ok f ob f ok d = f ob + f ok M a = f ob S ok Perbesaran TEROPONG BINTANG Sifat bayangan Maya , Diperbesar, Terbalik
  • 45. Teropong Bintang Sesuai namanya, teroong ini digunakan untuk melihat benda- benda langit yang sangat jauh jaraknya. Panjang teropong bintang = d = fob + fok Perbesaran bayangan = M = fob fok Lensa objektif Lensa okuler
  • 46. Pembentukan bayangan pada teropong bintang fob fob fok fok Sifat bayangan: - Maya -Terbalik - lebih dekat + + Ob Ok
  • 47. Lensa Obyektif Lensa Okuler f ob 2fp d = f ob + 4 fp + f ok M a = f ob S ok Perbesaran TEROPONG BUMI Lensa Pembalik 2fp fok Untuk mata tidak berakomodasi Sifat bayangan Maya Diperbesar Tegak
  • 48. Teropong Bumi Teropong ini digunakan untuk melihat objek yang jauh di permukaan bumi. Teropong ini memiliki 3 lensa positif, yaitu lensa objektif, lensa pembalik dan lensa okuler. Lensa pembalik berfungsi membalik bayangan yang terbentuk, sehingga bayangan yang dibentuk oleh teropong tidak terbalik Panjang teropong = d = fob + 4fp + fok Perbesaran bayangan = M = fob fok Lensa objektif Lensa okulerLensa pembalik
  • 49. Pembentukan bayangan pada teropong bumi fob fp fok fok Sifat bayangan: - Maya -Tegak - lebih dekat + + Ob Ok fob fp + P
  • 50. TEROPONG PRISMA Disebut juga teropong binokuler Untuk memperpendek teropong, lensa pembalik diganti dengan dua prisma samakaki yang akan memantulkan bayangan secara sempurna Bayangan akhir tegak, maya, diperbesar Pemantulan pada prisma
  • 51.
  • 52. TEROPONG PANGGUNG (TEROPONG GALILEI) L. Okuler f ob f ok L. Obyektif f ob = f ok T Sinar datang sejajar dari lensa obyektif membentuk bayangan tepat di fokusnya, sebagai benda maya lensa okuler Sinar sejajar yang keluar dari lensa okuler menuju mata bersifat tegak di titik tak terhingga d = f ob + f ok M a = f ob S ok Perbesaran
  • 53. Teropong Panggung Teropong panggung atau galileo merupakan teropong bumi tanpa lensa pembalik. Agar bayangan yang terbentuk tidak terbalik, maka lensa okulernya menggunakan lensa negatif. Panjang teropong = d = fob – fok Perbesaran bayangan = M = fob fok Lensa okuler (-) Lensa objektif (+)
  • 54. Pembentukan bayangan pada teropong panggung fob fob fok fok Sifat bayangan: - nyata -Tegak - lebih dekat + - Ob Ok
  • 55. TEROPONG PANTULTEROPONG PANTUL f ob cermin datar lensa okuler cermincekung sebagaiobyektif Menggunakan cermin cekung besar yang berfungsi sebagai pemantul cahaya dengan alasan : cermin mudah dibuat dibandingkan lensa cermin tidak mengalami aberasi cermin lebih ringan daripada lensa
  • 56. Teropong Pantul Teropong pantul merupakan teropong yang menggunakan cermin cekung sebagai pengganti lensa objektif.
  • 57. Periskop Periskop adalah teropong yang digunakan pada kapal selam untuk melihat keadaan diatas air.